Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2021-05-23
Halaman: 05

Konten


MINGGU WAGE, 23 MEI 2021 (11 SAWAL 1954) Aplikasi Cerdas HP Atasi Asma FX. Wikan Indrarto*) diukur melalui aplikasi ponsel cerdas, dapat menunjukkan bahwa asma semakin parah. Penelitian yang dipresentasikan di Kongres Internasional (the European Respiratory Society International Congress) tahun 2020 adalah yang pertama kali mengukur batuk pasien selama beberapa malam dan A SMA adalah masalah utama kesehatan masyarakat karena diperkirakan lebih dari 339 juta orang menderita asma secara global dan terdapat 417.918 kematian akibat asma pada tahun 2016. Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, penanganan asma dapat dilakukan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya serangan asma. Mitos dan Kesalahpahaman Kita semua diajak untuk bertindak mengatasi mitos dan kesalahpahaman tentang asma, yang justru mencegah penderita asma menikmati manfaat optimal dari kemajuan besar dalam pengelolaan asma. Kesalahpahaman umum seputar asma misalnya anggapan asma adalah penyakit masa anak dan akan membaik seiring bertambahnya usia, asma menular, sebaiknya tidak berolahraga dan hanya dapat dikontrol dengan steroid dosis tinggi. Pada hal yang benar adalah asma dapat terjadi pada semua usia, baik anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Selain itu, asma tidak menular meskipun infeksi virus pernapasan, seperti flu dapat menyebabkan serangan asma. Pada anak, asma sering dikaitkan dengan alergi, tetapi asma yang dimulai pada masa dewasa lebih jarang disebabkan karena alergi. Jika asma terkontrol dengan baik, penderita asma dapat berolahraga dan bahkan melakukan olah raga untuk mencapai prestasi terbaik. Yang terakhir, asma paling sering dapat dikendalikan dengan obat steroid hirup dosis rendah, dengan pemantauan derajad asma oleh dokter secara ketat. Data Batuk Malam Hari Saat ini sudah ada aplikasi ponsel cerdas yang dapat memprediksi perburukan asma dengan data batuk di malam hari. Batuk di malam hari yang ILUSTRASI JOS menunjukkan bahwa batuk, adalah tanda derajat asma memburuk. White Kol Aplikasi tersebut, merupakan cara baru untuk membantu pasien dan dokter memantau asma dan menyesuaikan pengobatan untuk menjaga gejala asma tetap terkendali. Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Frank Rassouli, dari Cantonal Hospital St. Gallen, Zurich, Swiss, yang dilatarbelakangi bahwa sampai sekarang, belum ada alat yang dapat diandalkan untuk mengukur gejala asma pada seseorang dalam semalam. F HUSADA Penelitian itu melibatkan 94 pasien asma yang sedang dirawat di dua klinik di Swiss: Lung Center, Cantonal Hospital, St Gallen dan MediX Group Practice, Zurich. Setiap pasien diminta mengunjungi klinik asma pada awal dan akhir penelitian, untuk melaporkan perangkat pengendali asma mereka, yaitu data gejala seperti sesak napas dan apakah asma mereka berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari. Selama 29 hari penelitian, mereka tidur dengan ponsel cerdas di kamar tidur mereka, dengan aplikasi yang diaktifkan untuk mengukur tingkat kebisingan suara batuk di malam hari. Aplikasi tersebut juga memungkinkan bagi pasien untuk melaporkan gejala klinis lain pada malam hari. Para peneliti menemukan bahwa jumlah batuk di malam hari sangat bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya, tetapi ditemukan korelasi yang kuat antara peningkatan batuk di malam hari selama seminggu, dan gejala asma yang semakin memburuk. Tak dipungkiri, dalam tataran prak- tik, banyak sekali masyarakat yang mengalami penurunan kesejahteraan yang luar biasa. Hal tersebut, sejak aw- al disadari pemerintah. Pilihannya ha- nya rem dan gas, bahwa rem itu kese- hatan, menyelamatkan manusia, se- dangkan gas itu ekonomi. Aktivitas-ak- tivitas tertentu masih diperbolehkan, namun mengalami pengurangan luar biasa. "Inilah waktunya kita mengalah sedi- kit, berpuasa beberapa saat. Mari mem- bantu pemerintah, demi kesehatan, de- mi menyelamatkan hidup. Mari kita kembali untuk pemenuhan kebutuhan yang pokok dulu, untuk makan dan tun- da pengeluaran tidak penting ataupun barang luxury (mewah)," tandas Dr Pande Made Kutanegara, Antropolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga Tim Pakar Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid Nasional kepada KR, di Yogyakarta, Batuk di malam hari dapat diukur secara sederhana dengan aplikasi ponsel cerdas, dan bahwa peningkatan batuk di malam hari merupakan indikator bahwa asma memburuk. Memantau asma sangat penting karena jika dokter dapat melihat tanda- tanda awal asma memburuk, dokter dapat menyesuaikan pengobatan untuk mencegah serangan asma yang memberat. Dapat Dikontrol Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan memastikan bahwa pasien menggunakan panduan tatalaksana mereka seperti yang ditentukan oleh dokter, asma biasanya dapat dikontrol dengan baik. Asma yang tidak terkontrol dapat mengganggu aktivitas sekolah atau pekerjaan dan menyebabkan serangan asma yang serius. Aplikasi ponsel cerdas ini, juga dapat mempermudah pengumpulan banyak data, untuk mempelajari batuk di malam hari pada asma dan penyakit pernapasan lainnya. Perpaduan antara perangkat keras yang mudah dan tersedia seperti telepon pintar, dikombinasikan dengan kecerdasan buatan yang dapat bekerja dengan data kualitas batuk pada malam hari, akan memberikan dokter mata dan telinga tambahan dalam menilai kondisi klinis pasien mereka di kehidupan nyata, bukan hanya di ruang praktek dokter. Pasien asma tetap harus berkonsultasi dengan dokter jika merasa gejala mereka memburuk dengan cara apapun, bahkan jika aplikasi ponsel cerdas ini tidak menunjukkan peningkatan batuk pada malam hari atau gejala lainnya. Momentum Hari Asma Sedunia, 5 Mei 2021 mengingatkan kita bahwa kesalahpahaman tentang asma harus dikoreksi (Uncovering Asthma Misconceptions), terutama untuk mencapai pengendalian asma. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat pengendalian asma dengan berbagai cara, temasuk aplikasi ponsel cerdas, dengan memastikan tidak ada seorangpun yang tertinggal (to ensure no one is left behind). Sudahkah Anda terlibat membantu? BERTAHAN untuk hidup dan selalu sehat saat masa pandemi, ini merupakan hal yang paling penting. Dan pemenuhan kebu- tuhan yang pokok, serta menunda yang tidak penting menjadi pi- lihan bijak dalam menyiasati kehidupan, di tengah-tengah tekanan ekonomi yang luar biasa. *) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, Lektor FK UKDW HADAPI VIRUS DAN KRISIS SAAT PANDEMI COVID-19 Penuhi kebutuhan Pokok, Tunda yang Tak Penting jan mi di luar, padahal makan mi di rumah, memasak sendiri jauh lebih mu- rah dan irit. Karena di situ ada kebu- tuhan luxury. Demikian pula orang lebih memilih minum kopi di kafe de- ngan harga mahal, daripada membuat minuman di rumah. Orang juga sudah terbiasa laundry baju, dan tak mau mencuci dan menyetrika sendiri. Mau makan tinggal pencet aplikasi, makan- an datang sendiri. Padahal di masa seperti ini, menanam sayuran di rumah, kemudian memasaknya akan mem- perkecil pengeluaran rumah tangga. "Untuk mengajak kembali ke basic, hidup yang lebih simpel memang tidak gampang, karena masyarakat telanjur dibuai kemudahan yang berbiaya ba- nyak. Sekarang ini saatnya kita men- gerem keinginan, utamakan kebutuhan dengan skala prioritas," ucapnya. Kamis (20/5). Dipaparkan Pande Made, selama 20 tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, kebutuhan ekonomi serta keinginan makin me- ningkat. Bila dilihat dari data, pengelu- aran rumah tangga saat ini sudah mu- lai berubah, dari yang awalnya hanya untuk kebutuhan makan menjadi pe- ngeluaran barang-barang lain ataupun luxury. 2:3 Daya Lentur "Orang tidak lagi hanya memenuhi kebutuhan pokok (primer), tapi juga tersier. Seperti halnya pulsa, sebe- narnya bukan kebutuhan pokok, tapi saat ini menjadi hal yang pokok. Dan memang tidak mudah untuk mengubah gaya hidup, kembali ke kehidupan primer, di mana sudah biasanya hidup kaya lantas disuruh miskin. Ini meru- pakan perubahan kebudayaan luar bia- sa," ungkapnya. Dicontohkan, orang sudah terbiasa ja- KR-Franz Boedisukarnanto Menanam sayuran, bisa jadi alternatif pemenuhan kebutuhan makan keluarga saat pandemi. KELUARGA EHAMILAN disertai kelainan refraksi K dengan miopia (minus) tinggi menjadi suatu tantangan tersendiri yang sering kali menarik perhatian bagi dokter kandungan dan dokter mata. Permasalahan ini dimulai sejak pertengahan abad 20 dimana pada saat itu pengaruh proses persalinan secara normal pada mata dengan minus tinggi masih belum dimengerti sepenuhnya. Pada masa itu, proses mengejan pada saat persalinan normal dikhawatirkan dapat memicu suatu robekan pada retina penderita miopia tinggi. Untuk mencegah kebutaan karena lepasnya retina, sebagian besar dokter mata merekomendasikan untuk dilakukan bedah sesar. Bahkan sebagai langkah ekstrem, sempat ada suatu pemikiran untuk menghentikan kehamilan pada ibu hamil dengan miopia tinggi yang hanya memiliki satu mata yang berfungsi. Kekuatan Refraksi Perubahan fisiologis selama kehamilan, dapat mempengaruhi kekuatan refraksi pada wanita hamil. Pada saat hamil, terjadi akumulasi cairan yang mengubah kelengkungan dan ketebalan kornea yang berakibat pada perubahan indeks refraksi kornea. Hormon progestin dan estrogen yang meningkat pada kehamilan, juga dapat meningkatkan daya serap lensa terhadap air sehingga indeks refraksi lensa pun ikut berubah. Sklera yang merupakan lapisan keras pada bola mata mengalami penurunan kekakuan, sehingga menjadi lebih lentur dan mengakibat penurunan hemodinamika struktur di bagian belakang mata. Menurut data dari banyak penelitian, pengaruh kehamilan dalam status refraksi menunjukkan hasil yang variatif. Di satu sisi, kehamilan dianggap dapat meningkatkan progresi atau penambahan minus yang lebih cepat. Berdasarkan data ini, beberapa ahli mata menyarankan untuk menunda peresepan kacamata sampai pada sekitar enam minggu pasca kelahiran dengan alasan pada masa ini status hormonal sudah kembali seperti sebelum hamil. Meskipun begitu, penelitian lain menunjukkan bahwa kehamilan tidak mempengaruhi status refraksi atau bahkan ditemukan bahwa jumlah kehamilan dapat menjadi faktor protektif untuk mencegah bertambahnya minus. RUMAH SAKIT "JIH" EMERGENCY CALL 0274-4663555 Bila Minus Tinggi Sering kali menjadi pertanyaan, apakah Dikatakan Pande Made, adaptasi dan resiliensi (daya lentur) dalam meng- hadapi pandemi tidak mudah. Butuh pembelajaran, karena tidak semua ma- syarakat mampu lentur menghadapi keadaan. Banyak masyarakat yang ha- nya bisa nggrundhel, mengeluh dengan keadaan karena pendapatan berkurang bahkan hilang, terlalu banyak mengkri- tik, tetapi tidak mau dan tidak siap be- radaptasi. "Yang penting, saat pandemi ini kita harus mampu merespons, untuk re- siliensi dan bertahan. Pemerintah juga harus mengajak masyarakat, yang pen- ting kita sehat, selamat dengan yang pokok," tandasnya. Pilih yang Penting Seperti halnya mudik kala pandemi, menurut Pande Made saat ini bukanlah prioritas utama, sehingga tidak harus dilakukan. "Dalam kondisi pandemi saat ini, masyarakat harus memilih yang paling penting. Dan sehat serta bertahan hidup itu kebutuhan utama, ujarnya. 66 • Pertanyaan dapat dikirimkan melalui e-mail konsultasi@rs-jih.co.id. Hamil dengan Myopia Oleh: dr. Karina Satyani Pratiwi, Sp.M Pande Made pun berpesan, di masa pandemi Covid-19 ini, mengubah perila- ku masyarakat tidak hanya dalam menghadapi virus, tetapi juga kemam- puan menghadapi krisis. (Retno Wulandari)-f JIHealthy corner Tanya jawab kesehatan "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 5 metode persalinan normal berbahaya pada ibu hamil dengan miopia tinggi untuk mencegah terjadinya robekan retina. Pada saat persalinan normal, terjadi peningkatan tekanan dalam bola mata akibat proses mengejan tidak meningkatkan risiko lepasnya retina karena tekanan tersebar sama rata ke segala arah retina. Tekanan yang merata ini, tidak bertanggung jawab dalam menyebabkan tarikan badan kaca yang dapat memicu lepasnya retina. Permasalahan lain yang juga sering menjadi pertanyaan adalah berapa maksimal kriteria mata minus yang bisa diupayakan untuk persalinan normal. Pada dasarnya, robekan retina dipicu oleh suatu degenerasi vitreoretina, yang merupakan perubahan struktural pada lapisan vitreoretinal sehingga menyebabkan area tersebut lebih tipis dan rentan untuk mengalami robekan. Degenerasi ini banyak terjadi pada mata miopia, tidak tergantung dengan besarnya minus seseorang, dan dapat pula muncul pada mata netral. Oleh karena itu, kriteria yang tepat digunakan untuk menentukan metode persalinan adalah derajad keparahan degenerasi vitreoretina yang terjadi, bukan ukuran minus seorang ibu hamil. Pilih Metode Persalinan Semua ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan mata rutin pada trimester pertama (usia kehamilan 10-14 minggu) dan trimester ketiga (usia kehamilan 28-30 minggu). Pemeriksaan ini meliputi evaluasi retina untuk mencari ada tidaknya enerasi vitreoretina. Pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan, apabila ditemukan kelainan pada mata atau adanya riwayat preeklamsia yang bisa dilakukan 4-6 minggu menjelang persalinan. Apabila ditemukan kelainan degenerasi vitreoretina, dilakukan tindakan laser di sekitar area yang mengalami penipisan untuk mencegah terjadinya robekan. Tindakan laser ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 14-36 minggu, sehingga pada masa persalinan diperoleh perlekatan vitreoretina yang efektif. Beberapa kontraindikasi untuk dilakukan persalinan normal adalah, riwayat operasi retina pada usia kehamilan 30-40 minggu, adanya robekan retina yang baru muncul di akhir kehamilan, dan area degenerasi vitreoretinal yang luas. Apabila tidak ditemukan kelainan pada mata, keputusan untuk metode persalinan yang tepat dikembalikan kepada dokter kandungan.*** Peluang Raup Rupiah Kala Pandemi seller yakni Rp 10.000/cup. Adapun produk ini, dijual mak- simal harga Rp 12.500/cup. Pengelolaan produk dilak- sanakan oleh siswa, karyawan, alumni dan guru. Rata-rata tiap hari ditargetkan menjual 50 cup. KR-Rahajeng Pramesi Salah satu siswa tengah meracik Chicken Rice Cup. MASA Pandemi Covid-19 ba- nyak orang harus berputar otak menciptakan sesuatu untuk men- dapatkan penghasilan. Ide unik datang dari SMKN 1 Sewon Bantul. Pada masa pandemi dan banyak aktivitas daring, dikem- bangkanlah bisnis "Chicken Rice Cup" sebagai peluang usaha bagi siswa dan guru untuk mendapat- kan tambahan hasil saat pande- mi," jelas salah satu guru SMKN 1 Sewon, Nursari kepada KR. Ditambahkannya ide membuat Chicken Rice Cup, bermula dari bagaimana caranya siswa dan gu- ru dapat berkolaborasi meng- hasilkan sesuatu pada masa pan- demi dengan segala keterbatasan. Ketua Bidang Pelayanan Pro- duk dan Jasa Badan Layanan Umum (BLU) SMKN 1 Sewon, Marniyah didampingi Humas SMKN 1 Sewon, Dwi Ermavianti WS menambahkan, produk Chicken Rice Cup sekarang sudah memiliki 19 reseller dari berbagai segmen mulai perumahan, kantor dan sekolah, dengan harga re- "Chicken Rice Cup dibuat se- bagai makanan praktis untuk kebutuhan makan siang siswa. Usaha ini juga dapat memacu dan memotivasi siswa berusa- ha menjadi entrepreneur. Selain membuat, siswa juga dapat menjadi reseller. Hasil keuntungan menjadi reseller dapat digunakan untuk mem- beli berbagai kebutuhan seko- lah luring dan daring untuk meringankan beban orangtua saat pandemi," urainya. Kepala SMKN 1 Sewon, Widada MPd menambahkan Chicken Rice Cup merupakan salah satu produk dari sekian banyak produk yang dihasilkan SMKN 1 Sewon, sebagai bagian dari upaya dan tuntutan sekolah percontohan penerapan manaje- men BLU. Maka dari itu SMKN 1 Sewon dituntut serius dalam usa- ha pengembangan bisnis center. "Dengan harga murah dan kuali- tas maksimal, produk ini di- pasarkan di perkantoran, sekolah serta area perumahan," jelasnya. Ditambahkannya sebagai SMK yang diberikan mandat menjadi BLU maka dituntut melakukan pengembangan bisnis center se- banyak-banyaknya. Beberapa bis- nis center sudah dilaksanakan dan seluruhnya ada pada semua jurusan. Bisnis center tersebut mulai laundry, salon, tiketing, edu- tel serta jasa boga. "Dalam pengembangan jasa bo- ga, kami sudah memiliki produk My Bakery yang cukup eksis dan sekarang pengembangan untuk produk Chicken Rice Cup. Tujuan kami menghidupkan seluruh unit usaha," tegas Kepala SMKN 1 Sewon. (Aje)-f