Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-09-11
Halaman: 06

Konten


Berita Yudha LOGAM MULIA HARGA EMAS PERHIASAN Dolar AS US TC Dolar Dolar Australia Dolar Singapura Ringgit Malaysia Dolar Hongkong Mark Jerman Pound Inggris Guilders, Belanda Franc Prancis Franc Swiss HARGA EMAS DI PASARAN INTERNASIONAL Penutupan hari Selasa, 09 September 1997 Futures untuk bulan Desember '97 US$ 325.80/T.oz Yen Jepang Dolar Kanada Riyal Saudi Arabia Dolar Brunei Jual Rp 30.350/gram HONGKONG Penutupan hari Selasa, 09 September 1997 HK$ 2974/Tael Pembukaan hari Rabu, 10 September 1997 HK$ 2973/Tael LOCO LONDON Penutupan hari Selasa, 09 September 1997 US$ 321.10-321.60/T.oz Pembukaan hari Rabu, 10 September 1997 US$ 321.00- 321.50/T.oz LONDON Pembukaan hari Selasa, 09 September 1997 US$ 321.30 - 321.80/T.oz Penutupan hari Selasa, 09 September 1997 US$ 321.50 -322.00/T.oz NEW YORK 24 Karat 23 Karat 22 Karat 18 Karat Spot untuk bulan September 97 US$ 321.50/T.oz; Rp 30.078.414/kg Untuk info lebih lengkap hubungi: PT Duta Pratama International Telp: (021)3800245 (10 LINES) - 3800248 (5 LINES) - 3800249 (3 LINES) Nama Bank Bank BNI Bank Bumi Daya Bank Dagang Negara Bank Exim Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara Bank Bapindo Bank Artha Graha Bank Andromeda Bank Bali Bank Int, I Indonesia Bank BHS Bank Bira Bank BDI Bank BONI Bank Central Asia Bank Central Dagang Bank Danamon Bank Dagang Bali Bank Duta Bank Dharmala Bank DKI Bank Ekonomi Bank Jaya Bank Lippo Bank Modern Bank Mashill Bank NISP Bank Niaga Bank Nusa Bank Panin Bank Papan Sejahtera Bank Subentra Rp 26.600/gram Rp 21.150/gram (Belum termasuk ongkos pembuatan) Bank Bukopin Bank BTPN Bank Bumiputera Bank Guna Internasional HARGA EMAS BELI 2.750 2.620 UNTUK INFO LEBIH LENGKAP HUBUNGI: PT Ayumas Gunung Agung Telp: (021) 3103374-3103375, Fax: (021) 3103282 Bell 2.040 1.800 Rp 29.350/gram Rp 29.550/gram Rp 28.075/gram VALUTA ASING JUAL 3.000 880 350 1.500 4.340 1.320 445 1.820 21,60 2.000 730 1.790 SUKU BUNGA DEPOSITO 1 Bin 3 Bln 6 Bln 12 Bin 13,00/6,00 13,50/6,00 14,00/6,50 14,50/6,50 13,50/6,00 13,50/6,00 14,50/7,00 14.50/7.00 20,00/6,00 20,00/6,00 14,00/6,50 14,50/7,00 13,50/6,00 13,50/6,00 14,50/6,25 14,50/6,25 27,00/6,00 25,00/6,00 19,00/6,50 16,00/7,00 13,50/6,50 13,50/6,50 14,50/7,00 14,50/7,50 13.50/6.00 13.50/6,50 14,50/7,00 14,50/7,50 15.50/7.25 16,00/7,75 16,50/7,75 16,50/7,75 15,00/6,75 16,00/7,00 16,00/7,50 15,00/7,75 25,00 20,00 16,00 16,00 15,00/7,00 15,00/7,00 16,00/7,50 16,00/7,50 15,00/7,00 15,50/7,25 15,50/7,50 15,50/7,75 15,50/7,00 16,00/7,50 16,00/8,00 16,00/8,00 16,50/7,00 16,50/7,00 17,00/7,50 17.00/8,00 16,50/7,00 16,50/7,00 16,50/7,00 16.00/7,00 15,00/6,75 15,00/6,75 15,50/7,00 15,50/7,00 16,00/7,50 16,00/7,50 16,50/7,75 16,50/8,00 15,00/7,00 15,50/7,00 16,00/7,00 16,00/7,00 16,00/7,50 16,00/7,50 16,50/7,75 16,50/8,00 15,00/7,00 15,00/7,25 16,00/7,50 16,00/7,50 15,50/7,00 15,75/7,50 16,00/7,50 16,00/7,50 15,00/6,25 15,00/6,50 16,00/7,00 16,00/7,50 16,00/7,50 16,50/7,50 17,00/7,50 17,00/7,50 20,00/7,00 18,00/7,00 17,00/7,00 16,00/7,00 15,00/6,75 15,50/7,00 16,00/7,25 16,00/7,50 16,00/7,75 16,25/8,00 16,50/8,25 16,50/8,50 15,00/7,00 16,00/6,50 16,00/6,50 17,00/6,50 15,50/7,50 16,00/7,75 16,50/8,00 16,50/8,00 14,75/6,75 15,25/7,00 16,00/7,25 16,00/7,50 25,00/7,50 22,00/8,00 18,00/8,00 18,00/8,00 15,00/7 25 15,50/7/25 15,50/7,25 16,00/7,25 15,00/6,50 15,00/7,00 16,00/7,50 16.50/7,50 15,00/7,50 15,50/7,50 16,00/8,00 16,00/8,00 15.50/7.25 16,00/725 17,00/8,00 17,00/8,00 14,50/6,50 15,00/7,00 15,50/7,00 16,00/7,00 15,00/7,00 15,50/7,00 16,00/7,00 16,00/7,00 15,50/6,50 16,00/6,50 16,50/7,00 16,50/7,00 15,00/7,00 15,50/7 25 16,00/7,50 15,00/7,50 11,00/3,00 11,50/3,25 11,50/3,25 9,50/3,50 13,75/5,50 14,25/5,75 14,50/5,87 15,00/6,00 9,75/3,00 10,50/3,25 11,00/3,25 11,50/3,50 14,00/6,00 15,00/6,25 16,00/6,75 16,00/6,75 14,50/3,50 15,00/3,50 15,75/3,50 16,00/3,50 Chase Manhattan Bank 14,50/4,93 14,50/4,93 14,38/4,93 15,13/5,32 Deutsche Bank 10,50/3,50 10,75/4,00 11,00/4.25 12,00/4,50 16,00 16,50 16,50 17,00 17,00 17,50 17,00 7,75 Bank Surya Bank Swadesi Bank Tiara Bank Universal Bank Umum Nasional American Express Bank Bank of America Bank of Tokyo-Mitsubishi Bangkok Bank Citibank 15,50 16,50 16.00 16,50 16,50 7,00 7.25 7,50 2.200 1.980 1.020 390 1.650 4.740 1.460 495 2.000 24,60 2.170 810 1.975 Kemitraan Meredam Gejolak Perunggasan Jakarta, BY salah efisiensi dan produktifitas mutu dan harga. yang berhilir kepada daya saing Erwin menyatakan meski- pun industri perunggasan sudah meliputi seluruh sistem agribis- dan nis yang lengkap dari hulu ke hi- lir, sifatnya belum terpadu dan masih sering terjadi gejolak. "Se- tiap gejolak selalu menempat- kan peternak budidayanya pada Kedua, di bidang budidaya, posisi yang lemah sehingga kemitraannya belum berjalan se- menjadi korban yang merugi," bagaimana yang diharapkan Kep- jelas Erwin di hadapan para pe- pres 22/1990. Padahal Keppres ini memaksimalkan kemitraan di bidang perunggasan, perlu di- laksanakan dua hal penting. Pertama, di bidang Post Har- vest, usaha-usaha pemotongan pengolahan relatif kurang dan lebih dari 90% masih mela- lui mekanisme tata niaga ayam hidup. Mekanisme ini, perlu dibetulkan. serta seminar. dan juga Kepmen 472/1996 sudah mewanti-wanti agar kemitraan ini segera dilaksanakan. Untuk mengatasi kedua hal ini, Ditjen Peternakan membentuk Tim Koordinasi Perunggasan (TIKOR) di tingkat pusat dan daerah. Adanya dua kondisi di atas je las akan menimbulkan dampak seperti gejolak-gejolak. Karena- nya Erwin mengharapkan supa- ya para pelaku dari masing-ma- sing subsistem agribisnis mem- pelajari terlebih dahulu masalah- nya dan menanganinya dengan melakukan perundingan bersa- ma dalam forum TIKOR. (gus) Diresmikan, Pabrik Pengecoran Dies TAM Meski kemarau panjang telah mengganggu iklim usaha perunggasan, namun para pengusaha yang bergerak di sektor ini diimbau tetap prihatin dan tidak memangfaatkan situasi dengan berspekulasi. "Pengusaha bisa menaikkan harga pakan, tapi pada tingkat yang wajar." ternakan Deptan Ir Erwin Soetir- to dalam Seminar Perunggasan Nasional di Bogor Rabu kema- rin. Menurutnya, perunggasan nasional sempat terguncang de- ngan adanya gejolak nilai tukar rupiah beberapa waktu lalu. Menurut Erwin, gejolak nilai tukar tersebut ikut memperpa- rah kemelut di perunggasan yang sudah terganggu kondisi kemarau panjang yang selama ini mendera sub sektor peterna- kan, masih belum bisa teratasi. Erwin meminta para pengu- saha yang hadir untuk berfikir jernih di dalam memandang Demikian arahan Dirjen Pe- persoalan ini. " Supaya ikut ber- sama-sama melihat suasana ke prihatinan ini, agar jangan me- manfaatkan situasi dengan spe- kulasi," ungkapnya. Ia meng- ingatkan para pengusaha me- naikkan harga pakan dengan ke- naikan yang wajar. " Disinilah suasana kebersamaan ini sangat diperlukan sebagai ciri alam Pancasila," tambah Erwin. Jakarta, BY PT memutuskan membangun pa- Toyota-Astra Motor brik pengecoran dies dengan tu- (TAM), Selasa (9/9) meresmikan juan untuk mendapatkan dies pengoperasian pabrik pengecor- yang lebih berkualitas serta de- a stamping-dies yang diran- livery tepat waktu. cang memiliki kapasitas pro- duksi 100 ton/bulan. Pemba- ngunan pabrik pengecoran itu dimaksudkan untuk meningkat- kan kemampuan di bidang ma- nufakturing, terutama dalam hal peralatan (tooling) plant engi- neering (rekayasa pabrikasi) dan production preparation (per- siapan produksi). Selama ini untuk memenuhi kebutuhan raw material untuk stamping-dies, TAM menda- tangkannya dari suplier lokal. Pengalaman di proses produksi menunjukkan kualitas stamp- ing-dies lokal masih dapat di- tingkatkan. Toyota-Astra Motor Jakarta, BY Di tengah usaha memacu nilai ekspor dan menekan nilai impor nasional akibat keadaan moneter dalam negeri akhir-akhir ini, waralaba lisensi asing tumbuh marak. Rupiah di pasar uang sejak sesi pembukaan didominasi aksi melepas rupiah oleh pelaku pasar, namun dalam jumlah yang relatif tipis. Likuditas rupiah yang relatif ketat dengan tingkat suku bunga "overnight" 30-35 persen belum mampu memicu pelaku pasar untuk membeli rupiah sehingga penguatan rupiah pada saat dibuka yakni Rp2.900/Rp2.915 per dolar AS tidak berlanjut. Aktivitas yang dilakukan pelaku pasar di pasar uang "spot" sedikit menurun. Data Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia menunjukkan volume transaksi di pasar uang "spot" hingga pukul 16:30 WIB sebesar 273 juta dolar AS, sedangkan Selasa (9/9) sebesar 308 juta dolar AS. Per- 1- gerakan dolar/rupiah berkisar 40 poin di r. a level tertinggi rupiah berada pada posisi Rp2.900 per dolar AS dan level te- rendah rupiah pada posisi Rp2.940 per dola AS. (Ant) 1 | Kenyataanya, selain memberikan andil pada perkem- bangan perekonomian nasional, kehadiran waralaba dengan li- sensi asing ternyata meningkat kan impor barang konsumen. De- mikian Dirjen Perdagangan Da- lam Negeri Depperindag Ilchaidi Elias di Jakarta, Rabu (10/9). Kemitraan Ditingkatkan Industri Peternakan, teruta- ma perunggasan saat ini mema- suki era pasar bebas AFTA 2003. Karenanya, menurut Erwin sub- sektor ini dihadapkan pada ma- | 1 ha atau mencapai 147 persen | dari target per tahun yang seluas | RUPIAH MELEMAH 35 POIN -- Rupiah di pasar uang "spor | antar-bank Jakarta, Rabu, ditutup pada Rp2.935-Rp2.940 per dolar AS atau turun 35 poin dibanding penutupan Selasa (9/9) pada posisi Rp2.900/Rp2.905 per dolar AS. 1 | 250.000 ha. Pembangunan HTI di Indonesia itu termasuk yang terbesar per tahunnya di dunia. "Suku bunga SBI yang diturunkan Bank Indonesia I Disebutkan, realisasi pemba- kemarin sebesar satu hingga dua persen mendorong pelakungunan HTI hingga Juli 1997 pasar untuk melepas rupiah," kata seorang dealer seperti secara kumulatif telah mencapai 1 dikutip AFEC Research. Dengan dukungan peralatan pabrik yang modern serta karya- wan yang trampil berkat penga- laman mereka di pabrik penge- coran mesin yang telah lama di- milliki TAM, hasil produksi pa- brik baru ini memiliki kualitas sama dengan produksi di Je- pang. operasi mencapai 2000 buah. Dalam pernyataan yang di- Franchisor asing tersebut terse- sampaikan Direktur Bina Usaha bar dalam bidang restioran, Dalam Negeri Neneng Tarigan kafe dan ritel. Sedangkan fran- | pada pembukaan Diklat Warala- chisor lokal, per waktu yang ba Angkatan III, Ilchaidi me- sama, anya tercatat 23 saja. nyatakan, "kehadiran waralaba Oleh sebab itu, perlu dipikir- dapat memberikan manfaat kan strategi dalam pelaksanaan | bagi perkembangan perekono- usaha tersebut. Waralaba Lisensi Asing Naikkan Nilai Impor Nasional adaannya dapat menimbulkan meningkatnya impor barang konsumsi". Gejolak yang selalu melanda perunggasan, sebagaimana yang diterangkan Erwin, sebenarnya sudah lama terjadi dan selalu berulang secara siklus tahunan. Hal ini hanya bisa dipecahkan melalui kemitraan yang menja- min kepastian pemasaran dan harga. Selain itu, kemitraan juga akan lebih mampu menca- pai skala efisiensi dan produkti- vitas serta kelangsungan budi- daya peternak, sehingga diha- rapkan bisa dicapai kondisi yang relatif stabil," katanya. Erwin berpendapat, untuk kerja, TAM mampu memproduk- si dies dengan harga lebih murah dibanding dengan dies produksi Thailand maupun Jepang. Pihaknya juga akan menjadi Selain untuk memenuhi ke- kan TAM sebagai pusat produksi perluan sendiri, stamping-dies stamping-dies di kawasan Asia produksi TAM juga direncana- Tenggara dan sebagai pusat raw kan untuk dijual kepada pihak material, di mana dapat diper- luar dengan harga yang kompeti- oleh dies dengan kualitas tinggi tif. Terkait ke pasar luar negeri, dan harga yang murah. Dies pro- dengan menguasai teknologi pe- duksi TAM telah lolos uji se ngecoran benda kerja skala besar hingga kualitasnya sama dengan yang ditangani oleh 13 tenaga dies yang diproduksi di TMC, liar. (*/rel) Pusat Raw Material General Manager Toyota Mo- tor Corporation (TMC), Jepang, Katsuhiro Saito menjelaskan bahwa pabrik ini dibangun da- lam rangka pengembangan vo- lume produksi dan jenis dies di TAM. Luas tersebut terdiri dari HTI pulp seluas 861.174 ha, HTI kayu perkakas 764.192 ha, HTI Trans seluas 214.190 ha, dan tanaman andalan seluas 312.285 ha. Pernyataan Dirjen memang perlu diperhatikan mengingat jumlah usaha waralaba berli- sensi asing di tanah air kini se- makin menjamur. Dari data yang dihimpun Depperindag, per Agustus 1997, tercatat 230 franchisor dengan lisensi asing dengan jumlah outlet yang ber- menawarkan produk olahannya ada pelarian modal ke luar ne- mian nasional, namun juga ti- Menurutnya, kegiatan usaha akan menimbulkan persaingan dak dapat dihindarkan keber- waralaba merupakan kerjasama semakin tajam antarperusahaan jaringan pemasaran secara terpa- golongan usaha kecil dan mene- du. Dengan demikian penerima- ngah pada lokasi tertentu. Aki- an hak waralaba (franchisee) batnya, akan menekan perusa- akan dapat mengurangi resiko haan kecil dan menegah (tradi- kegagalan usahanya karena sional) yang sebagian besar di- umumnya usaha sektor ini me- usahakan pribumi. Pun Ilchaidi manfaatkan nama dan merk da- menggarisbawahi dampak ke- gang asing yang sudah dikenal beradaan usaha ini pada inves- masyarakat luas dengan mena- tasi dalam negeri. Waralaba li- warkan produk impor. Mereka, sensi asing mengalirkan modal dengan cara sedemikian rupa ke luar negeri. "Tentu saja akan kepada masyarakat, sehingga geri dalam pembayaran fee dan permintaannya terus meningkat. royalty," ucapnya. "Permintaan masyarakat ini secara otomatis meningkatkan impor barang yang ditawarkan," ujar Ilchaidi tanpa merinci ke- naikan impor yang dimaksud. Kehadiran usaha waralaba dengan lisensi asing ini juga Lainnya, kata Ilchaidi, dam- pak menjamurnya usaha warala- ba asing di dalam negeri, menu- runkan kreatifisme penerima waralaba itu sendiri karena sis- tem yang digunakan sudah baku, yakni royalty. (ikh) Lintas Ekonomi SERTIFIKASI ISO 9000-Sembilan perusahaan di lingku- ngan Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depper- indag) dinyatakan layak menerima pengakuan standar mutu 1 dari manglemen dan tiga Balai Besar Penelitian dan Pengem Dana Reboisasi Rp 641 Miliar Disisihkan Industri dan PT Kema Register Quality Indonesia. Dephut Untuk HTI Pemberian sertifikat ini merupakan pengakuan mutu secara | internasional guna memperkuat daya saing produksinya di pasaran global. Penyerahan dilakukan langsung oleh direktur masing-masing Balai Besar kepada perwakilan setiap per- usahaan, disaksikan Menperindag Tunky Ariwibowo di Ge- | dung Depperindag, Jakarta, kemarin (10/9). Jakarta, BY Kesembilan perusahaan tersebut adalah PT Baninusa In- donesia-Bandung, PT Agrindo Rubber Roll Factory-Gresik, PT Benua Indah Perkasa-Jakarta, PT Boma Bisma Indra-Pa- suruan, PT Keramik Diamond Industries-Surabaya, PT Pri- | missima Indonesia-Yogyakarta, PT Sandratex-Jakarta, PT Medari Indonesia Tekstil-Yogyakarta dan PT Industri San- dang II (Persero) Unit Patal Grati, Secang, Lawang, Cilacap dan Tegal, Penyerahan sertifikat ini menjadi momen penting | ISNV ISO kali ini merupakan pengukuhan standar mutu yang di Jakarta, Rabu, menyebutkan, diperkirakan menghasilkan pulp dan permudaan buatan dalam persuteraan) Rp 81,3 miliar, P4- Departemen Kehutanan (Dephut) mengalokasikan Dana | Reboisasi (DR) Rp 641,74 miliar untuk pembangunan Hutan Ta- naman Industri (HTI) seluas 233.479 hektare (ha) pada 1997/ 98, sementara besarnya DR yang | dialokasikan untuk rehabilitasi lahan eks HPH seluas 4,14 juta ha mencapai Rp 36,95 miliar. Data Dephut yang diperoleh 2.151.814 ha. Pembangunan HTI memperluas dan meningkatkan Data Dephut itu secara rinci sendiri dimulai sejak Pelita V. potensi hutan guna meningkat- mengungkapkan, alokasi anggar- kan kemampuan penyediaan ba- an yang berasal dari DR untuk han baku hasil hutan dan me- pembangunan kehutanan pada ningkatkan penerimaan devisa. 1997/98 sebesar Rp 986,78 miliar. Selain itu, pembangunan HTI Selain untuk pembangunan juga diarahkan untuk memper- HTI yang sebesar Rp641,74 mi- luas dan menciptakan lapangan liar, DR itu juga digunakan un- kerja, meningkatkan pendapatan tuk pembangunan hutan kema- masyarakat serta mengembang- syarakatan Rp52,34 miliar, reha- kan pertumbuhan pedesaan. bilitasi hutan eks HPH Rp 36,95 Selain sistem tebang habis miliar, kredit (hutan rakyat dan Untuk Repelita VII, Dephut memperkirakan volume produk- si kayu dari HTI pulp akan men- capai 19 juta meterkubik per tahun. Hasil produksi kayu itu penilaian manajemennya (audit) dilakukan sendiri pihak putra bangsa. (ikh) pada 1996/97 luas HTI yang te- lah dibangun mencapai 366.786 sebanyak 4,2 juta ton per tahun. Menhut Djamaludin Suryo- lalu mengatakan, untuk mening- hadikusumo beberapa waktu katkan produksi hasil hutan se- bagai bahan baku industri, pem- bangunan HTI akan ditingkat- kan pada 1998/99. pembangunan HTI, telah diter- bitkan kebijakan baru yaitu de- bang dan Tanam Jalur. ngan menggunakan sistem Te- HDR (untuk program trans- migrasi) Rp 43,3 miliar, dan pen- danaan proyek Rp 131,13 miliar. Sumber pendanaan lainnya Sistem baru itu dilaksanakan berasal dari bunga jasa giro dana untuk jenis-jenis tanaman po- reboisasi sebesar Rp 98,87 miliar kok yang memerlukan sinar ma- yang digunakan untuk proyek tahari terbatas dan kelembaban Rp44,08 miliar, DRK Rp 54,79 Menurut Menhut, pemba- tanah tertentu, yaitu untuk je- miliar, dan biaya administrasi ngunan HTI diarahkan untuk nis-jenis meranti. bank Rp 1,02 juta. (Ant) Jepang. Jakarta, BY Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS baru-baru ini yang mencapai sekitar 20 persen tidak mempengaruhi pelaksanaan proyek-proyek Kontraktor "Production Sharing" (KPS) Pertamina. 1 Proyek KPS Pertamina Tidak Dijadwal Ulang akhir Pelita VI. papan, Kaltim kepada Pertamina. Menurut Gatot, depresiasi rupiah sebe- Ketika menyinggung tentang harga pen- namnya justru memberikan dampak positif jualan gas, Gatot mengatakan, saat ini bagi Pertamina karena produk-produk Per- sudah ada ketentuan baru dari pemerintah tamina seperti minyak dan gas dijual yang menetapkan harga jual gas untuk dengan mata uang dolar. pupuk sebesar dua dolar/mm British Termi- nal Unit (BTU). "Semua proyek KPS tahun ini senilai Namun, ia mengatakan belum menghi- 4,3 miliar dolar AS jalan terus," kata Kepa- tung berapa besar keuntungan yang dihasil- Kontrak-kontrak lama yang mengguna- la Badan Pembinaan Pengusahaan Kon- kan dari kenaikan dolar tersebut. Ia juga kan harga gas di bawah dua dolar/mm BTU traktor Asing (BPPKA) Pertamina, Gatot mengemukakan, produksi minyak dan gas Haryoso Wiroyudho di Jakarta, Rabu, usai Pertamina dipastikan mampu mencapai penandatanganan perjanjian pengalihan target sebesar 1,5 juta barel minyak dan de pengelolaan asset Vico Indonesia di Balik- lapan miliar kaki kubik gas per hari pada harus menyesuaikan dengan harga baru itu pada saat memperbarui kontrak. "Sedang- kan kontrak baru harus menggunakan harga di atas dua dolar," katanya. (Ant) Pengusaha Tidak Menjamin Harga Stabil paparnya. untungan yang lebih tinggi. cat setiap tahun," "Kalau dikatakan naik, Hal ini, kata Effendi, juga le bih baik dari pada masyarakat harus membeli produk impor demikian, nilai impor dapat di- karena alasan kualitas. Dengan tekan, karena saat ini neraca per- dagangan cat menunjukan nilai defisit. Kendati ekspor cat Indo- nesia meningkat dan impor me nurun, tetapi nilai imporya jauh lebih tinggi. Ekspor cat 5,4 juta dolar AS, atau mening- pada tahun 1996 mencapai nilai kat 12,90 % dari 4,8 juta dolar mentara nilai impor cat tahun AS pada tahun sebelumnya. Se 1996 mencapai 64 juta dolar AS atau menurun 3,52 % dari 66.2 juta dolar AS pada tahun 1995. "Ini disebabkan kesenjangan kualitas," ujarnya. Bekasi, BY Kendati pemerintah meng- imbau dunia usaha tidak me- naikkan harga produknya, tetapi dapat memenuhi imbauan terse- para pengusaha tidak menjamin but. Sebagaimana beberapa ko- moditi lain, perusahaan terbesar dunia ICI Paint yang tidak men- jamin harga jual beberapa merk cat produksinya tetap. Unichema. Wakil Presdir ICI Plc Peter M Dengan akuisisi itu, kata Kir- Kirby pada acara peresmian pa- by, 80 persen hasil keuntungan dies TAM dirancang berkapasi- Paints Indonesia di Cikarang, Ja- tiga sektor strategis yaitu bahan- brik cat kedua milik PT ICI, perusahaan akan berasal dari Pabrik pengecoran stamping- bahan kimia, bahan-bahan ki- mia khusus dan "coatings". tas produksi 100 ton/bulan de- ngan luas bangunan 1.100 m2. Pemancangan tiang pertama di- lakukan pada Desember 1996 dan pemasangan mesin pada bulan Mei 1997. Percobaan (trial) penuangan pertama dila- kukan pada bulan Juni 1997. TAM sebelum ini telah menginvestasikan dana moneter sebesar Rp. 20 miliar untuk pembuatan New Poly Shop dan Die Making Shop. Untuk me- lengkapi proses pembuatan dies secara utuh, maka dibangunlah pabrik pengecoran dies dengan investasi Rp 13,5 miliar. Secara keseluruhan proyek ini telah menelan investasi Rp 33,5 mi- "Masalahnya, kepuasan kon- rupakan hal yang bertolak bela- sumen dan orientasi profit me- kang," demikian Country Man- Sabharwal usai peresmian pa- ager ICI Paint Indonesia Deepak brik kedua milik ICI Paint Indo- nesia di kawasan industri Beka- si, Jawa Barat, kemarin (10/9). tri Logam Mesin dan Kimia (IL- Sementara itu, Dirjen Indus- MK) Depperindag effendi Soe- darsono menanggapi, tidak ma- salah apabila harga cat naik. Na- mun pihaknya memberikan ke- tentuan yang harus dipertim- bangkan produsen, yakni kuali- lama dan bersaing dengan pro- tas cat yang ditawarkan tahan duksi luar negeri. Tetapi pihak- nya produsen mempertahankan nya lebih menghargai seandai- harga jual produknya dengan. efisiensi perusahaan. "Kalau harganya naik sedikit tidak masalah, asal kualitasnya terjamin, tahan lama hingga lima tahun, misalnya. Membeli cat lima tahun sekali dengan Menurutnya, di satu pihak, perusahaannya mempunyai ko- mitmen menempatkan kepuas- an konsumen di atas segalanya, tetapi di sisi lain, para peme- harga agak tinggi wajar-wajar lam negeri lebih rendah dari har gang saham menginginkan ke- saja, dibanding harus membeli ga jual cat produksi luar (ikh) Dikatakan, untuk ukuran sama, harga jual cat produksi da- mungkin tidak tepat. Tetapi kita akan menyesuaikan," ujarnya. ICI Mengakuisisi Divisi Kimia Khusus PT Unilever Jakarta, BY atas perusahaan penyedap dan Paints Indonesia. Perusahaan kimia Inggris, ICI aroma wewangian (Quest), per- Plc, telah mengakuisisi divisi usahaan pembuat adhesives (Na- bahan-bahan kimia khusus PT tional Starch), perusahaan pem- Unilever yang kesepakatannya buat silicas (Crosfield) serta ditandatangani 8 Juli 1997. wa Barat, Rabu mengatakan, da- lam rangka akuisisi itu pihaknya telah melepas 62,4 persen ke- untungan dari ICI Australia se- nilai 1,5 miliar dolar AS. "Kami juga telah mengumumkan pen- jualan pabrik polyester dan tio- xide kepada DuPont senilai tiga miliar dolar AS," katanya. KAMIS, 11 SEPTEMBER 1997 Ujungpandang, BY Amerika Serikat merupakan negara peng- impor terbesar kakao Sulawesi Selatan dalam dua tahun terakhir, dibandingkan dengan eks- por kakao Sulsel ke negara lainnya pada tahun yang sama. Sekretaris Umum Kadin Sulawesi Selatan Husein Ibrahim mengatakan Rabu, dalam ta- hun 1995 negara adidaya itu mengimpor kakao Sulsel sebanyak 45,293 juta ton senilai 53,440 juta dolar AS. Tahun 1996 volume ekspor ka kao Sulsel ke negara Paman Sam itu sebanyak 71,280 juta ton dengan nilai devisa 81,724 juta lebih dolar AS. ICI adalah perusahaan pem- buat cat terbesar di dunia de- ngan 53 pabrik yang terdapat di 25 negara dan telah menjual produknya di 120 negara. Menurut Kirby, perusahaan telah menggunakan 70 persen bahan baku dalam negeri dan 30 persen lainnya masih impor Menperindag, Tunky Ariwi- bowo dalam sambutan tertulis- Di Indonesia, ICI hadir de- nya mengharapkan para produ- ngan anak perusahaan yaitu PT. sen cat dapat mencermati per- ICI Indonesia, PT. ICI Surfac- bandingan nilai impor dan eks- Divisi bahan-bahan kimia PT Unilever yang diakuisisi terdiri tants Indonesia dan PT. ICI por produk tersebut. (Ant) AS Pengimpor Terbesar Kakao Dari Sulsel Sementara itu, Jerman merupakan negara Eropa terbanyak mengonsumsi kakao Sulsel dua tahun terakhir. Tahun 1995 negara itu mengimpor 29,943 771 ton kakao Sulsel de- ngan nilai devisa 32,405 juta lebih dolar AS. Tahun lalu volume ekspor kakao Sulsel ke ne- gara itu turun menjadi 23,040 juta ton dengan nilai 25,495 juta lebih dolar AS. "Diskon otomatis itu diterapkan karena biji kakao Indonesia di Amerika Serikat diang- gap masih bermutu kurang bagus," katanya da- lam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Mentan Soedjarwo pada pembukaan Apresiasi Standardisasi dan Akreditasi Mutu Hasil Per- tanian di Kendari, Rabu. Belgia tercatat sebagai negara Eropa peng- Cina pada periode yang sama mengimpor impor kakao Sulsel cukup besar setelah Jer kakao Sulsel 10,350 juta ton dengan devisa man dua tahun terakhir. Tahun 1995 volume 11.586.076 dolar AS, sedang tahun 1996 volu- ekspor kakao Sulsel ke negara itu tercatat me ekspor itu hanya 1,9 juta ton bernilai 2,076 10,520 juta ton bernilai 11,586 juta lebih dolar juta dolar AS. (Ant) Menurut dia, penerapan diskon otomatis terhadap ekspor biji kakao tersebut, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena kakao merupakan salah satu komoditi andalan Indo- nesia dalam menghadapi persaingan di era pa- sar bebas nanti. Potongan Harga Kakao Rugi Puluhan Miliar Indonesia saat ini, kata Ato Suprapto, me- rupakan produsen terbesar di Asia dengan pangsa pasar sekitar 50,3 persen dan terbesar ketiga di dunia dengan pangsa pasar sekitar 10,7 persen. Perusahaan pembuat cat yang diresmikan itu menelan investasi Rp50 miliar dengan kepemilikan saham 55 persen untuk ICI Ome cron BV dan 45 persen PT. Dwi Satria utama. Perusahaan ini di- rencanakan mampu meproduksi keseluruhannya diperuntukkan 24 juta liter cat per tahun yang bagi pasar dalam negeri. Kendari, BY Tahap pertama, katanya, penanganan mutu Kepala Badan Agribisnis Departamen Per- kakao mulai dari tingkat eksportir sampai ke tanian Ato Suprapto mengatakan Indonesia pengapalan untuk diekspor, yakni dengan cara menderita kerugian Rp48 miliar/tahun dari melakukan uji coba ekspor biji kakao ke AS da- ekspor biji kakao ke Amerika Serikat akibat lam rangka menyelesaikan penahanan otoma- diskon/potongan otomotis yang dikenakan tis. negara itu. la mengatakan untuk menghindari denda otomatis tersebut, diperlukan peningkatan ke- sadaran mutu secara menyeluruh, mulai dari petani, perusahaan swasta, para eksportir, aso- siasi, serta para petugas dan pembina dari ja- jaran pemerintah. "Usaha jangka pendek untuk mengatasi denda otomatis tersebut adalah menjaga keber- sihan mutu kakao, terutama dari serangga, ja- mur dan kotoran lain, sedangkan usaha jangka panjang adalah memperbaiki citra kakao di pasar internasional," katanya. AS. Tahun 1996, angka ekspor komoditi itu menurun drastis hanya 4,7 juta ton dengan ni- lai devisa 5,349 juta dolar AS. Angka ekspor kakao Sulsel ke negara Eropa lainnya tercatat 300.000 ton tahun 1995 senilai 371.499.00 dolar AS. Tahun berikutnya angka ekspor komoditi ini hanya 200.000 ton bernilai 238.850 dolar AS. Menurut Ato Suprapto, Badan Agribisnis Deptan kini melaksanakan proyek percontoh- an untuk memperbaiki mutu dan citra kakao di pasar internasional, yang dilakukan dalam dua tahap secara intensif. Singapura mencatat volume impor kakao Sulsel terbesar di Asia dua tahun terakhir, di- bandingkan dengan volume ekspor kakao Sul- sel ke Malaysia, Jepang atau RR Cina. Tahun 1995, ekspor kakao Sulsel ke Singa- pura tercatat 22,069 juta ton, dengan nilai devi- sa 24,615 juta lebih dolar AS. Tahun 1996 ne- gara pulau itu mengimpor 17,426 juta ton bernilai 20,542 juta lebih dolar. Ekspor kakao Sulsel ke Malaysia tahun 1995 hanya tercatat 1,350 juta ton bernilai 1,457 juta lebih dolar AS. Tahun berikutnya volume ekspor itu turun menjadi 151.000 ton dengan nilai devisa 166.222,12 dolar AS. Sedangkan tahap kedua, penanganan ka- kao dari tingkat petani sampai ke tingkat eks- portir, yang akan dilaksanakan dengan menga- dakan kemitraan antara petani atau koperasi dengan eksportir kakao, kata Kepala Badan Agribisnis. Jambu mete Khusus menyinggung soal mete, ia menga- takan, mete juga merupakan salah satu komo diti andalan Indonesia di era pasar bebas nanti. Untuk itu masalah peningkatan mutu komo- diti ini harus pula terus diupayakan. Menurut dia, luas areal jambu mete Indone sia kini tercatat 465.758 ha (46 persen diantara- nya ada di Sulawesi Tenggara) dengan produksi 77.663 ton, atau merupakan penghasil terbesar ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Permasalahan yang dihadapi permetean Indonesia saat, kata Ato Suprapto adalah ting ginya harga mete olahan di Indonesia akibat dilakukannya ekspor mete gelondongan, se hingga mete olahan Indonesia tidak mampu bersaing di pasar dunia. 201 "Banyaknya ekspor mete dalam bentuk ge londongan itu mengakibatkan banyak pabrik pengolahan mete di dalam negeri yang tidak mampu mengoptimalkan kapasitas pabriknya. akibatnya lagi penyerapan tenaga kerja berku- rang," katanya. Untuk mengatasi semua itu, menurut dia industri pengolahan mete di dalam negeri ha- rus mengefisienkan pengelolaan usahanya de ngan menekan sekecil mungkin biaya ekono mi tinggi, sehingga produknya dapat dijual de ngan hrag bersaing, katanya. (Ant) 24 5 1