Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-06-01
Halaman: 06

Konten


4cm HALAMAN VI TAJUK RENCANA Perkembangan Politik Baru di Timur Tengah Menuju ke Kerawanan ISRAEL sanggup mempertahankan eksistensinya di tengah-tengah bangsa-bangsa Arab yang menyatroninya berkat keunggulan teknologi dan bantuan ekonomi-teknologi Barat, terutama dari Amerika Serikat. Sebagaimana kita ketahui Amerika Serikat sekutu terdekat Israel -- mem- berikan bantuan tiga milyar dollar setahun, satu jumlah yang negara- negara berkembang boleh merasa ini terhadapnya. Kewalahan menghadapi superioritas teknologi dan persenjataan Israel maka bangsa Palestina di wilayah-wilayah yang diduduki Israel -- yakni Jalur Gaza dan wilayah tepi barat Yordan- lantas menerapkan kebijakan yang cukup ampuh. Rakyat di kedua wilayah ini menggunakan pertum- buhan populasi yang tinggi untuk mengalahkan pertumbuhan populasi orang-orang Yahudi yang jauh lebih lambat. Dengan cara semacam ini diharapkan bahwa dalam kurun waktu kurang dari seperempat abad penduduk warga Yahudi sudah akan tenggelam dibanjiri oleh jumlah penduduk Arab Palestina. Akibat berikut yang diperkirakan, rakyat Arab Palestina akan lebih gampang merealisasikan impian mereka yang sela- ma ini dijegal oleh pemerintah Israel. Tampaknya taktik orang-orang Palestina ini lekas dicium bahayanya oleh pemerintah Israel, sehingga Israel buru-buru mengusahakan per- baikan hubungan diplomatik dengan Rusia. Israel berhasil karena peng- uasa Uni Soviet Gorbachev telah meninggalkan garis politiknya yang keras bermusuhan dengan Israel. Salah satu daripada keberhasilan diplomatiknya adalah diizinkannya ribuan orang Yahudi untuk mening- galkan Rusia dan bermukim di Israel. Problema serius baru segera muncul, ketika ditengarai oleh rakyat Palestina bahwa para pendatang baru dari Rusia itu dimukimkan di wilayah mereka. Dengan demikian kelebihan populasi Arab akan diimba- ngi dengan jumlah besar orang-orang Yahudi imigran. Ini berarti bahwa rakyat Palestina akan kalah lagi, baik dalam segi teknologi maupun dalam segi demografis. Buat Raja Hussein dari Yordania masalahnya tak hanya berhenti sam- pai di situ saja. Di negerinya, jumlah penduduk Palestina yang bermukim melebihi jumlah rakyatnya sendiri. Kondisi semacam ini bisa membawa konsekuensi yang sangat menyulitkan diri sendiri. Yang jelas pengaruh kehadiran orang-orang Palestina ini pasti membawa dampak ekonomis yang serius. Angka pengangguran pasti bertambah, atau sekurang- kurangnya akan mengurangi porsi makanan rakyatnya. Jika dana yang dipunyai pemerintah berkurang, karena disalurkan sebagai bantuan per- ikemanusiaan kepada pengungsi-pengungsi dari Palestina maka dana untuk pertahanannya menjadi lebih terbatas lagi. Keamanan nasional lantas berada dalam posisi yang sangat riskan. Belum lagi ancaman dari Israel yang siap menghukum Yordania apabila gangguan dan serangan G uru adalah komponen da- Ilam bidang pendidikan yang kedudukannya sejajar de- ngan komponen-komponen lain sebagaimana petugas admi- nistrasi, konselor atau petugas- petugas lain di sekolah. Namun dalam pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran merupa- kan "orang pertama" (first per- son) yang bertanggung jawab untuk mengatur jalannya proses pengajaran. Dalam mengemban tugasnya sebagai seorang guru sudah di- tetapkan dalam UUSPN (Un- dang-Undang Sistem Pendidi- kan Nasional) 1989, yaitu mengajar, mendidik dan mem- bimbing siswanya, untuk itu ba- gi seorang guru yang akan mengajar di depan kelas tidak saja dibekali sejumlah keteram- pilan dalam mengajar melain- kan masih ada beberapa hal yang harus dimiliki guru untuk disebut sebagai seorang guru yang baik, hal-hal tersebut anta- ra lain adalah pengetahuan, baik pengetahuan tentang apa yang akan diajarkan maupun pengetahuan tentang "keadaan murid". Pengetahuan yang disebut- kan terakhir itu tampaknya per- ditekankan, sebab bagaima- na pun baiknya seorang guru dapat menguasai materi yang akan diajarkan dan bahkan ba- gaimana pun baiknya SP (Satu- an Pengajaran) dibuat bila tan- pa mempedulikan dan memper- hatikan keadaan murid apa itu bakat, minat, kemampuan dan budaya dimana murid itu ber- ada boleh dikata proses peng- ajaran tidak akan menghasilkan out put (keluaran) sebagaimana yang diinginkan yaitu murid yang dapat belajar, berkem- bang secara maksimal. Titik fokus pembicaraan yang terkait dengan proses pem- belajar guru-murid di sini ada- lah budaya dan sub-subnya atau unsur-unsurnya. Seorang sosio- log Leonard Broon, menyata- kan unsur-unsur budaya terse- but adalah antara lain dicirikan dengan bentuk cara orang ber- pakaian, berbahasa dan bahkan Dibentuk- terungkap pula pada sebuah bu- ku yang diterima dari pusat, zat nikotin produksi rokok dalam negeri jauh lebih tinggi diban- dingkan nikotin rokok produksi luar negeri. Memang pada prin- sipnya, semua perokok itu mengandung resiko tinggi. Pro- mosi rokok dilaksanakan pada sasaran negara-negara berkem- bang. Bahkan, para perokok yang Surat ini saya tulis atas dasar pengalaman saya pada hari Ka- mis, 24 Mei pk 6 sore minta per- tolongan ke Unit Gawat Darurat Soal Saksi Ahli Bersama ini kami member- ikan penjelasan sehubungan dengan termuatnya berita de- ngan judul "Sidang Peng- aniayaan di Pura Ngerurah, Ha- kim Tanyakan Barang Bukti pa- da Penyidik, pada harian Bali Post Rabu (23/5) halaman III ko- lom 6, dimana dalam pemberita- (Bersambung ke Hal XI kol 4) norma-norma yang ada di ma- syarakat, demikian pula etiket atau tata-cara orang bersopan santun. Untuk itu kiranya tidak berlebihan dituturkan di sini bahwa siswa berperilaku baik yang kasad mata maupun yang tidak tetapi semuanya ditandai dengan gejala (emosi, persepsi, motivasi) dan bahkan harapan- harapannya terhadap perolehan pengajaran adalah merupakan produk budaya di mana ia dila- hirkan atau ia bertempat ting- gal. Tingkah-laku anak adalah sebagai hasil penyesuaian diri anak dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, se- kolah, masyarakat dan bahkan lingkungan teman sejawatnya (peer group-nya), sebab ling- kungan sangat menentukan per- ilaku anak, perilaku mana yang akan diganjar dan dihukum (L Godwin, Dwight, et-al, 1976). Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang te- lah ditetapkan yaitu mengajar, mendidik dan membimbing sis- wa sudah barang tentu pekerja- an ini adalah berurusan dengan rekayasa tingkah laku (behavior modification) tingkah laku ma- na yang dari negatif mengarah ke tingkah laku positif atau yang dari siswa belum tahu menjadi siswa tahu dan seterusnya, se- hingga hasil keluaran dari apa yang diubah adalah tercapai se- suai dengan apa yang telah dite- tapkan dalam Tujuan Intruksio- nal Umum (TIU) maupun da- lam Tujuan Intruksional Khu- sus (TIK). Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan fotokopi identitas Jalan Tukad Banyusari yang Semrawut Kapankah sebuah tanda lalu lintas berlaku secara resmi? Adakah kriteria tertentu yang menyatakan itu sah ini tidak? Saya kira tidak sembarang orang boleh memasang tanda la- lu lintas di jalan umum. Hanya orang yang berkompeten dalam hal inilah yang berwenang. Lalu eksistensinya sejauh mana? Tentu semua itu ada aturannya, dan lebih jauh, pelanggaran yang dilakukan dapat berakibat (Bersambung ke Hal XI kol 3) Untuk memahami perilaku siswa sebagai produk budaya tersebut adalah tidak mudah apalagi bagi guru-guru yang memang bukan berasal dari daerah di mana ia bertugas. Hal ini ditunjang dengan adanya pengadaan guru (tenaga kepen- didikan) dengan sistema droping atau guru yang ditugaskan ber- dasarkan SK (Surat Keputusan) dari pusat atau dengan adanya Guru dan Budaya sistem seleksi bagi calon guru dengan membolehkan tenaga- tenaga calon guru dari luar dae- rah. Hal ini akan membuka pe- luang kesulitan atau setidaknya guru akan mengalami kesulitan (walaupun tidak seluruhnya) dalam "menyesuaikan diri" atau guru sering menemui ben- turan-benturan nilai atau nor- ma-norma dari masyarakat di mana ia bertugas khususnya ba- gi guru (tenaga pendidik) yang berlatar budaya yang berbeda dengan masyarakat di mana ia mengajar. datang dari orang-orang Palestina yang bermukim di Yordania. Menyadari posisinya dan kondisinya yang rawan ini maka kita dengar bahwa baru-baru ini Raja Hussein mengimbau penyatuan Yordania de- ngan Saudi Arabia dengan tujuan untuk memecahkan kerawanan ekono- mis-militernya sebagai kelanjutan perkembangan paling akhir di Timur Tengah sejak kedatangan imigran-imigran Yahudi dari Uni Soviet. Pada pengamatan kita Saudi Arabia pasti akan menanggapi seruan ini dengan serius. Secara garis politik sebenarnya baik Saudi Arabia mau- pun Yordania adalah negara-negara Arab yang menganut garis politik moderat dan mempunyai akar historis yang sangat dekat. Jadi apabila kedua negara ini makin mengalami tekanan politik-militer yang tidak menguntungkan, terutama dari pihak Israel yang didukung oleh sekutu- sekutunya, maka gagasan penyatuan itu bukanlah gagasan yang ko- song. (Sambungan Hal II) sangat gencar terjadi pada go- longan generasi muda antara usia 25 sampai 29 tahun dan usia 50 tahun ke atas. Dalam in- struksi Menkes itu dijelaskan, akibat asap rokok tidak saja, menganggu kesehatan perokok itu sendiri, tetapi warga ma- syarakat sekitarnya tanpa me- rokok pun juga kena gangguan penyakit akibat asap rokok. Mengetahui berbagai dam- Akan tetapi masalahnya yang lebih menentukan perkembangan di Timur Tengah adalah sikap pemerintah Israel sendiri. Sebagaimana kita simak sejak akhir-akhir ini, di Israel ada dua kekuatan politik yang berbe- da pendapat secara tajam mengenai masalah Palestina. Kelompok per- tama bersikap keras terhadap usaha-usaha untuk memerdekakan diri bangsa Palestina, sedangkan kelompok kedua lebih lunak dan tidak menolak upaya-upaya pendekatan yang lebih manusiawi. Dewasa kelompok pertama, di bawah pimpinan PM Yitzhak Shamir boleh disebut merupakan penanggung jawab kemelut politik Palestina yang telah me- nelan korban sangat banyak itu, sejak gerakan intifadah meletus untuk pertama kalinya. Bertalian dengan fakta tadi maka menjadi jelaslah kiranya bahwa selama pemerintah Israel dipegang oleh kelompok yang berhaluan keras agaknya kemelut Palestina akan berkembang ke arah yang makin rawan. Dengan kondisi seperti ini pastilah penyatuan antara Yordania dan Saudi Arabia makin gampang direalisasikan. Sebaliknya jika Shamir akan se- gera digantikan oleh tokoh lain yang lebih mampu berdialog dengan rakyat Palestina dan lebih bersedia menerapkan kebijakan-kebijakan yang cocok dengan hati-nurani umat manusia, agaknya penyatuan ke- dua bangsa itu akan dirasa kurang perlu. Faktor terpenting dalam pemecahan masalah Palestina adalah Israel. Negeri kecil ini telah membuktikan dirinya sebagai satu bangsa yang unggul di dalam banyak hal. Kita hanya belum melihat kemampuannya untuk memecahkan masalah Palestina lewat jalan yang sangat mulus. Sebaliknya, negara ini telah menimbulkan kesengsaraan yang sangat mengerikan di pihak rakyat Palestina, kendati harus diakui bahwa tentu saja Israel mempunyai kiatnya sendiri untuk melakukan hal tersebut. harapkan adalah terjalin hu- bungan yang manusiawi (hum- an relations). Guru yang meng- alami benturan nilai sering tidak terjadi atau minimal akan mengurangi bentuk hubungan yang sebagaimana yang diha- rapkan, sebagai gilirannya ti- dak akan efektif dalam proses pembelajaran. Hal ini diperkuat adanya sebuah penelitian yang diadakan oleh Paul Daupinais dkk (1986) di Amerika Serikat. Penelitiannya ditujukan pada siswa-siswa Amerika Serikat (AS) keturunan India, yaitu de- ngan cara melakukan simulasi wawancara oleh guru yang ber- keturunan India dan guru yang berketurunan ras non-India. Se- bagaimana hasil wawancara ter- sebut, guru yang berketurunan ras India jauh dipersepsi positif atau akan lebih efektif dalam komunikasi jika dibandingkan dengan guru yang berketurunan ras non-India. Untuk itulah se- bagai seorang guru yang akan memberikan pengajaran di te- ngah-tengah siswanya yang ber- asal dari masyarakat luas, harus memahami dan mempedulikan lingkungan dan potensi-potensi budaya di mana siswa itu ber- ada (Hally A Stedler, 1981), le- bih-lebih guru yang dalam memberikan layanan pengajar- an pada siswa adalah meng- gunakan komunikasi baik ver- bal maupun nonverbal. Tulisan ini bukan berkehen- dak "menyatukan" guru yang berlatar budaya etnik tertentu harus mengajar pada etnik yang bersangkutan, melainkan ber- upaya memberikan gambaran tugas guru dalam situasi "si- lang-budaya" yang banyak di- alami sekarang ini. Sebagai dampaknya diharapkan dapat menggelitik para pakar untuk memberikan jalan keluar (khu- susnya pakar pendidikan) agar proses pembelajaran di Indone- sia lebih sangkil dan mangkus yang akhirnya tujuan pendidi- kan kita dapat diejawenjahkan sebagaimana mestinya. Sebagai salah satu ilustrasi bentuk produk budaya adalah pola komunikasi etnik. Pola ko- munikasi etnik Jawa tentu ber- lainan dengan etnik Bali, lain dengan Madura dan bahkan lain dengan etnik Sasak dan se- terusnya. Pola komunikasi se- bagai produk budaya adalah sa- rat dengan nilai atau norma. Se- bagai contoh seorang guru yang menggunakan teknik "hukum- an" terhadap siswa yang me- lakukan tindakan perbuatan yang tidak dikehendaki misal- nya dengan cara (ngelulu-Jawa) atau dengan cara menyuruh me- lanjutkan perbuatan itu dengan ungkapan "terus-terus" dsb, ini pada umumnya sudah merupa- kan "hukuman" yang berat ba- gi anak/siswa di sana, tetapi be- lum tentu dipersepsi yang sama bagi siswa-siswa dari etnik lain (Madura, Bali, Sasak, Ambon dan sebagainya). Contoh- contoh serupa masih banyak di- jumpai bukan saja terbatas pada Bungkapan-ungkapan atau hu- kuman tetapi masih banyak lagi yang berhubungan dengan si- lang-budaya (cross culture) se- bagai misal anggukan tanda se- tuju bagi masyarakat Indonesia tetapi belum tentu bagi ma- syarakat India, dan seterusnya. Apotek Khusus RSUP Sanglah Denpasar Dalam proses pembelajaran adalah diperlukan berkomuni- kasi antara guru-murid yang di- pak negatif akibat rokok dan asap rokok yang mengotori ling- kungan, diisyaratkan FKBM Ba- li hendaknya mampu menjadi panutan tidak merokok dan se- luruh jajaran lingkup Departe- men Kesehatan di seluruh Bali supaya memperhatikan dan mendukung instruksi Menteri Kesehatan RI, sehingga akhir- nya dapat menjadi panutan ti- dak merokok untuk masyarakat luas di Bali. Menyangkut beban tugas Fo- (UGD) RSUP Sanglah karena da bayangkan untuk membeli obat satu syrup dan beberapa bungkus serbuk saja perlu wak- (Bersambung ke Hal XI kol 3) anak sakit. Dokter dan perawat UGD memeriksa dengan sege- ra, ternyata suhu badannya tinggi, selanjutnya diberikan resep. Untuk ini saya ucapkan banyak terima kasih. Untuk memperoleh obat lebih cepat saya beli obat di Apotek Khusus RSUP Sanglah Denpasar, dan kebetulan saya dapat nomor 102. Ternyata pelayanan petu- gas di sini tidak secepat di UGD. Malahan sangat menjengkel- kan di mana nomor antrean ti- dak diperhatikan. Konsumen diatur untuk antre dengan no- mor tertentu, tapi sebaliknya petugas yang mengatur tidak membiasakan antre, yang no- mor belakangan dikasi obat duluan karena kenal. Coba An- Rp 17.171.050,00 untuk Pura Melanting Pulaki Bali Post menerima titipan da- na punia untuk pembangunan pura Melanting Pulaki dari : Ny. W. Derana, Br. Pengastian- HBB Sanur Rp 10.000,00 Jumlah penerimaan sampai Ka- mis siang Rp 10.000,00 Jumlah penerimaan sebelum- Rp 17.161.050,00 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 17.171.050,00 nya Rp 35.740.200,00 untuk Pura Lempuyang Madya Bali Post menerima titipan da- Rp na punia untuk pembangunan Stand 13 Indah, Kreneng Rp Pura Lempuyang Madya ma- sing-masing dari: Keluarga Besar SMA PGRI 3 Bu- leleng Gerokgak di Patas Rp 21.500,00 Keluarga Besar SGO/SMA IV Negeri Singaraja, Jl. Melati. Rp 45.000,00 Dr I Wayan Retayasa, Puskes- mas Plampang Sumbawa 6.500,00 10.000,00 Kadek Nurma Rosita, Pabrik Kecap Raja Rasa, Jl. A. Yani Denpasar Rp 50.000,00 Jumlah penerimaan sampai Kamis siang Rp 133.000,00 Jumlah penerimaan sebelum- nya Rp 35.607.200,00 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 35.740.200,00 A. Hari Witono IKIP Mataram rum Komunikasi Bahaya Mero- kok di Bali menurut rencana masih dirumuskan dan hasil ru- musan tersebut nantinya dijadi- kan program penyuluhan de- ngan sasaran masyarakat luas (Bersambung ke Hal XI kol 5) Bali Post EH, SEBAGIAN DANA YANG KITA SISIHKAN ITU SE- BAIKNYA KITA BAGI-BAGI SAJA YA 2 Pesan dalam "Tidak ada suatu Weltanschauung dapat menjadi kenyata- an, jika tidak dengan perjoangan. Manusia harus perjoang- kan itu. Jika Bangsa Indonesia ingin supaya Pancasila yang saya usulkan itu, menjadi suatu realiteit, yakni kalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nasionaliteit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merde- ka, yang penuh dengan perikemanusiaan, ingin hidup sempurna dengan keadilan sosial, ingin hidup dengan sejahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan yang luas dan sempurna, janganlah lupa akan syarat untuk me- nyelenggarakannya, ialah perjoangan, perjoangan dan sekali lagi perjoangan. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya negara Indonesia Merdeka itu perjoangan kita telah selesai. Tidak! bahkan saya berkata: Di dalam Indonesia Merdeka itu perjoangan kita harus berjalan terus, hanya lain sifatnya dengan perjuangan sekarang Lain coraknya. Nanti kita bersama-sama, sebagai bangsa yang bersatu-padu, berjoang terus menyelenggarakan ter- us apa yang kita cita-citakan didalam Pancasila!" Pidato BUNG KARNO pada tanggal 1 Juni 1945 di Pejambon Jakarta, ditengah-tengah ancaman bayonet Jepang. Kata Bung Karno pada waktu itu, seperti yang saya kutip di- atas: "Jika Bangsa Indonesia memperjoang- Bersemangat Perjuangan ingin supaya Pancasila yang saya usulkan itu, menjadi suatu Empat puluh lima tahun yang la- lu, tepatnya 1 Juni 1945, menggele- kenyataan, jangan lupa akan garlah di Gedong Pejambon. Ja- karta, suara Bung Karno yang mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara yang akan kita lahir- kan bersama. Ditengah-tengah an- caman bayonet Jepang, dan dite- ngah-tengah situasi regional dan in- ternasional yang penuh dengan api peperangan dahsyat rakyat Indone- sia mendengarkan pidato yang his- toris dan profetis itu, dengan sema- ngat menyala-nyala. Pidato itu kemudian ternyata benar-benar historis dan profetis. Historis, karena ia menentukan jalan sejarahnya bangsa kita bersama. Profetis, karena ia juga menjangkau masa-depan. Tidak hanya Pancasila yang diusulkan Bung Karno pada waktu itu men- dobrak pintu-gerbang kemer- dekaan kita, yang hendak ditu- tup terus oleh tentara Jepang, tentara Inggris dan kemudian tentara Belanda. Tetapi juga ia berisi pegangan bagi masa seka- rang dan masadepan; yaitu bah- wa Pancasila memerlukan per- joangan terus untuk me- nyelenggarakan segala yang ki- ta cita-citakan didalam Panca- sila. Bupati Badung Pande Made Latra Minggu (2015) tidak lagi ber: sama kita. Ia digantikan oleh I Gusti Bagus Alit Putra untuk jabatan itu. Bagi masyarakat di Badung khususnya, Bali Post, memberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan-masukan kepada bu- pati baru. Berikut ini dimuat "Giliran Anda" yang tiba di Redaksi Bali Post. BANYAK PROYEK PEMDA YANG TAK EFEKTIE! BANYAK PENYIMPANGAN DALAM PENGGUNAAN DANA PEMBANGU- NAN! Redaksi Pendekatan Menurut penilaian saya, proses pelaksanaan pembangunan di Kab. Badung selama ini cukup berjalan dengan baik dan lancar, sehingga wajar tercapai keberhasilan. Namun walaupun demiki- an masih banyak masalah-masalah dan kasus- kasus yang perlu diperhatikan oleh Pak Alit Pu- tra. Misal: Masalah kebersihan dan ketertiban di kota Denpasar, Peningkatan terhadap proyek- proyek pembangunan di Pedesaan, masalah ta- nah yang meskipun belum serumit di daerah lain tapi perlu diwaspa- dai sebelumnya, dan beberapa masalah lain yang tidak kalah pen- I Ketut Marshana Mambal, Abiansemal. Bukan Mengada-ada Ini bukan mengada-ada. Ini realita. Sekalipun pernah ada generasi belakangan meng-isu- kan teori baru. Yaitu bukan Bung Karno yang mengusulkan Pancasila itu. Melainkan Prof. Yamin dan Prof. Supomo, dengan bermacam- macam "bukti sulapan", yang pada dasarnya mengarah ke pe- malsuan sejarah. Padahal serentetan nama ba- pak-bapak kita, pejoang- GILIRAN ANDA tingnya. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan adanya pende- katan lebih banyak kepada masyarakat sebagai subjek dan sekaligus objek daripada pembangunan. Sehingga antara perhatian pemerin- tah dan partisipasi masyarakat betul-betul menunggal. PEMDA Iklim Kondusif Sebenarnya saya merasa risih untuk mengisi kolom "Giliran Anda" ini. Tetapi karena merasa diri "dijadikan" di Denpasar, secara moril saya merasa pantas memberi masukan bagi bupati Ba- dung yang baru. Banyak hal yang semestinya saya sarankan tetapi hal yang menarik bagi saya adalah "penangkalan masalah penyelewengan moral" pada kalangan muda Bali, terutama Badung me- rupakan sentral perhatian "rekreatur" domestik pun asing. Heterogenitas masyarakat yang semakin tinggi dengan paduan budaya lokal, nasional, asing, tentu saja akan menimbul- kan perubahan-perubahan sosial, baik positif pun negatif. Akan tetapi, Bali terutama Badung (Denpasar) pengaruh negatif pariwi- sata pada kaum muda hampir tidak ada. Ini adalah sisi lain kelebih- an yang dimiliki Bali. Hemat saya, hal ini terwujud berkat iklim kondusif yang diciptakan oleh Pemda Badung, bagi lebih dari 13 Historis dan Profetis Pidato 1 Juni 1945 Bung Karno dizaman pendudu- kan tentara Jepang". Jelas Prof. Mr. Muh. Yamin pun mengakui Bung Karno-lah pembicara pertama tentang Pancasila itu. Dan juga peng- galinya. syarat untuk kannya. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya Negara Indo- nesia Merdeka itu perjoangan kita telah selesai. Tidak! Bah- kan saya berkata: didalam Indo- nesia Merdeka itu perjoangan kita harus berjalan terus; hanya lain sifatnya dengan perjoang- an sekarang. Lain coraknya. Nanti kita bersa- ma-sama, sebagai bangsa yang bersatu-padu, berjoang terus menyelenggarakan terus apa yang kita cita-cita-kan didalam Pancasila". Bukankah kata-kata diatas memperlihatkan watak historis dan watak profetisnya pidato 1 Juni 1945 dulu itu? Ⓡ Dr. H. Roeslan Abdulgani pejoang kemerdekaan kita dan berbagai pihak lainnya me- nyaksikan dan mendengarkan sendiri bahwa Bung Karno-lah yang pertama-tama mengusul- kan Dasar Negara Pancasila itu. Coba priksa segala dokumen- tasi otentik secara objektip dan jujur. Kita akan menemukan nama-nama Dr Rajiman Wedi- odiningrat, R.P. Suroso, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantoro, Prof. Mr. Gafar Pringgodigdo, Prof. Ir. Roosseno; K.H. Maskur, Ibu Ma- ria Ulfah, Ibu Trimurti dan masih banyak tokoh-tokoh terpercaya, yang dengan tegas mengatakan: Bung Karno-lah yang pertama- tama mengusulkan Pancasila itu. Ya! Juga Prof. Mr. Muh. Ya- min sendiri menegaskan yang sama. Priksa pidato beliau di Seminar Pancasila di Yogyakar- ta pada tanggal 16 Februari 1959. Disitu beliau berkata: "Menurut sejarah dan ke- nyataannya, maka Pancasila ia- lah penggalian Bung Karno." buah organisasi kepemudaan yang di Denpasar. Dalam pem- binaan generasi muda ini, saya mempunyai pengalaman istimewa akan kepemimpinan Bapak Pande Made Latra. Dua kali saya bertatap muka (ketika itu saya adalah Ketua sebuah organisasi pemuda tingkat nasional cabang Denpasar). Dari hasil tatap muka itu dan dalam kegiatan kepemudaan, beliau memiliki visi yang tajam tentang pentingnya pembinaan organisasi kepemudaan. Ber- kembangnya aktivitas positif pada organisasi pemuda merupakan penangkal yang ampuh terjadinya penyelewengan moral di kalang- an kaum muda sebagai akibat pembangunan dan pariwisata. Karena itu, untuk bupati baru, kalau boleh kembangkan terus iklim kondusif serta spirit bagi aktivitas kepemudaan, sehingga Badung tidak hanya terkenal dengan pariwisata saja, tetapi juga terkenal dengan organisasi kepemudaan yang memiliki dinamika tinggi. Akhirnya, selamat bekerja dan salam. the Dan sebelum itu dalam pi- datonya pada tanggal 5 Juni 1958 di Istana Merdeka berju- dul: "Sistema Filsafah Pancasila", Prof. Mr. Muh. Yamin mengata- kan: "Untuk penjelasan ingat- lah kepada beberapa tanggal se- bagai pegangan sejarah. 1 Juni 1945 diucapkan pidato yang pertama tentang Pancasila oleh Leta R. Levis Kotak Pos 151 Kupang. Tindakan lebih Penting Terima kasih banyak saya ucapkan kepada Ba- pak Bupati Badung Pande Made Latra atas segala jerih payah yang telah beliau berikan untuk kabu- paten Badung yang kini telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Badung. Selamat ke- pada Bapak I Gusti Bagus Alit Putra yang telah dipercayakan untuk melanjutkan jabatan sebagai Bupati Badung. Semoga kabupaten Badung men- jadi lebih semarak lagi. Kini taman kota telah mulai ditata dengan rapi, lokasi panti pijat telah ditertibkan, dan penanganan masalah sampah pun tidak terke- cuali, walaupun demikian perlu penanganan yang lebih serius lagi. Begitu juga masalah pemasangan papan-papan reklame yang ba- nyak saya lihat menganggu pandangan wisatawan untuk menikmati obyek-objek wisata. Mungkin pemasangan papan reklame itu ha- nya mengarah pada tujuan untuk mempercepat dan mempermudah proses pencapaian tujuan manusia dan apa yang kemudian sangat menonjol pada proses percepatan itu adalah tersumbatnya akal manusia yang ternyata hanya mampu memperhitungkan segi-segi yang menguntungkan saja, dan melalaikan resiko yang terkandung dalam sistem dan proses percepatan itu. Seandainya ini terlaksana dengan baik sudah tentu akan menunjang sekali dalam kesuksesan dari Sapta Pesona, salah satunya ialah keindahan. Akhir kata, pembicaraan amat penting bagi suatu perencanaan dan tindakan jauh lebih penting dalam penerapan. Selamat bekerja untuk kabupaten Badung. Semoga Sukses. Dewa Ngakan Gede Suastika Jl Gandapura 31 Denpasar Oleh Dr. H. Roeslan Abdulgani M.YUSUF Anehnya: ada diantara gene- rasi muda yang kemudian "mengadu-domba" Bung Yamin kontra Bung Karno tentang Pan- casila ini. Dan secara licik men- jalankan ini pada sa'at kedua tokoh itu sudah meninggal dunia! Bahan Baku Fakta sejarang selanjutnya ialah bahwa pidato 1 Juni 1945 dulu itu menjadi bahan baku untuk merumuskan Pancasila secara final dan secara konstitu- sional dalam Pembukaan UUD kita. Ini akhirnya terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdeka- an. Yang membaca Proklamasi pada tanggal 17 Agustus, dan yang menjadi Ketua Panitya Persiapan Kemerdekaan yang merumuskan Pancasila dalam Pembukaan UUD adalah Bung Karno. Sehingga tidak dapat di- bantah bahwa tokoh-sentral dan tokoh-dominan dari peristi- wa 1 Juni, 17 Agustus dan 18 Agustus 1945 dulu itu adalah Bung Karno. Sekali lagi: tidak untuk meng- ada-ada. Apalagi untuk meng- "kultusindividu"-kan Bung Kar- no. Melainkan sekadar untuk meluruskan sejarah. Juga untuk menyimak watak profetisnya pidato 1 Juni 1945 dulu itu. Yaitu bahwa juga da. lam alam kemerdekaan seka- rang ini penyelenggaraan cita- cita Pancasila itu masih terus harus diperjoangkan. Dan bah- wa ini semua tergantung dari manusia-nya. Demikian pesan Bung Karno. Pernah diantara tahun 1945- 1950 secara strategis dan taktis kita terpaksa menyimpang sedi- kit dari berbagai ketentuan UUD kita. Yaitu dengan meng- obah sistim Kabinet Presiden menjadi Kabinet parlementer. JUMAT, 1 JUNI 1990 Memang situasi nasional, re- gional dan internasional dewa- sa ini jauh berbeda dari tahun 1945 atau tahun 1965/1970 dulu. Tetapi pesan profetis Bung Kar- no 45 tahun yang lalu kiranya tetap relevan. Yaitu dengan si- fat dan corak lain, cita-cita dida- lam Pancasila perlu terus diper- joangkan. Badung- (Sambungan Hal II) operasi di kota Denpasar telah dirintis untuk pembuatan ke- lompok-kelompok yang berang- gotakan 10 orang pedagang. Ma- sing-masing kelompok dibuat- kan ketua kelompok dan secara umum dibuatkan ketua umum. Hal ini untuk memudahkan pembinaan oleh Wali Kota dan Ini karena desakan tentara In- juga agar bertanggungjawab ggris, dan situasi perang. Dalam terhadap ketertiban dan kea- periode 1950-1959, kitapun ter- manan di tempat mangkal ma- paksa melanjutkan ре- sing-masing yang biasanya di nyimpangan itu. KMB memaksa hotel-hotel, Art Centre, Musium kita menerima bentuk federasi, dan lainnya. "Perkiraan saya yang kemudian pada bulan upaya pembuatan kelompok ini Agustus 1950 kita hapuskan fe- cukup bermanfaat karena ter- derasi itu. Kita menjadi Negara nyata belakangan, tidak ada ke Kesatuan. Tapi minus Irian- luhan yang disampaikan pihak Barat. Akhirnya kita kembali ke hotel ke Wali Kota akan adanya UUD 45 pada tanggal 5 Juli ulah yang dibuat oleh para pe- 1959 melalui Dekrit Presiden dagang asongan," ujar Sutrisno yang diumumkan oleh Bung Kamis siang kemarin. Di sam- Karno. Dua tahun kemudian ki- ping itu melalui ketua kelom- ta dapat merebut kembali Irian pok mereka masing masing di- Barat dan menyelesaikan kea- harapakan minta tempat ber- manan dari gangguan Darul- jualan di hotel-hotel, apakah- Islamisme. (Bersambung ke Hal XI kol 6) Penyimpangan- penyimpangan taktis itu tidak mengenai tujuan dan strategi. Dan sekali-kali tidak melepas- kan Dasar Pancasila kita. Se- mua itu tergantung kepada kua- litas dan kesadaran manusia- manusia pelaksananya. apa Kesenjangan Sosial Juga sekarang ini terasa be lum tercapainya segala yang dicita-citakan dalam Pan- casila kita. Khususnya meng- enai cita-cita keadilan sosial; apalagi ditengah-tengah meng- uatkan konsentrasi modal dan bisnis di tangan sekelompok konglomerat non-pribumi. Ma- lahan disinyalir oleh pihak Pe- merintah sendiri kemungkinan meledaknya kesenjangan sosial menjadi gejolak sosial, yang tentu, akan menjalar kebidang keamanan dan kestabilan poli- tik. Pahamkah manusia- manusia konglomerat non- pribumi akan cita-cita Panca- sila? b Dapatkah manusia-manusia Indonesia dari generasi seka- rang ini, terutama yang diang- gap sudah "matang" dan "lu- lus" dari segala macam penatar- an untuk menghayati dan meng- amalkan Pancasila, dan lebih terutama lagi yang memegang kekuasaan, mencegah hal-hal itu? Setidak-tidaknya melurus- kan arah rel perjuangan cita- cita Pancasila? Status "mengambang", "menguap". Batam Menteri Pertamb mita, menginstruk pertambangan dan kegiatan tambang "Langkah itu perl agar perusahaan bis lebih efektif, pimp usahaan bisa mengan tusan dengan cepat, s mengurangi overhead lebihan," kata mente karyawan PT Tamba dalam peninjauanny Tambang Timah Ban tung, Tambang Bouks Bintan, dan fasilitas dan pelabuhan di Uban, Kamis. Menurut Ginandja ta perusahaan yang b bidang pertambanga ada di atau memiliki masaran saja. "Kecuali BUMN ya ki kegiatan di seluru seperti Pertamina, komunikasi harus be sat di Jakarta," kata Menteri memberi ✰✰✰ Aset "J dengan Bandung - Aset PT Asurans pada akhir tahun naik dengan Rp 34, bandingkan dengan lumnya mencatat R lyar. Hal tersebut di Direktur Utama PT wasraya, Ruchimat ta, seusai penanda janjian kerja sama XIV (Pesero) Cirebe langsung di Ruang XIV, Rabu. Lebih lanjut dika ransi Jiwasraya pac berfungsi ganda, ya lembaga keuangam fungsi menghimpu syarakat untuk mer ekonomian nasiona Di lain pihak seba penanggung resiko nya atau hilangnya mi individu masyar berbagai hal mela rencana pembagian "tar individu, sehing pastian yang ada pa Catatan Menurut Ketua Bapeka (Badan Pemeriksa Keuangan) M. Yusuf, banyak dana pemerintah yang diberikan kepada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tak jelas statusnya. jangan-jangan mudah ✰✰✰ Kata Humas Witel IV, Perumtel kemungkinan menaikkan tarif baru pemasangan telepon. Mungkin nanti kalau ada tarif turun baru jadi berita. JUMAT, 1 JUNI Menparpostel mengatakan, pembudayaan sapta pesona bukan untuk pariwisata saja, tetapi lebih dari itu dimak sudkan untuk membentuk jati diri. Jadi bukan untuk jual harga diri. BUMN D Berkant Bang Podjok Diresmikan LPD Tabanan (Bali Post Bupati Tabanan 'dria, Kamis meresm rinya LPD (Lembag an Desa) Desa Adat sa Nyambu Kediri sempatan itu dia kan agar dana yang dapat merangsang untuk berusaha dan kan kesejahteraan laksanaannya dapa beradaan LPD lain berhasil seperti L yang sudah maju. Ketika meresmi di Balai Dusun Nya Sundria merasa ka pembangunan Bal ngan swadaya yam gah. Namun kelen. Banjar yakni Pad ada hendaknya j ikan agar seimbang banjar dengan p- Bupati langsung bantuan untuk pe masana berupa 50 men serta uang 250.000,00. LPD d yang ke-49 diresm Tabanan. Untuk m dal awal yang dib rintah Rp 2 juta, diisi dengan moda ngan iuran Rp 1.0 tiap KK. Jumlah nyak 200 KK. (02 HET Minya Tanah di J -Surabaya (Bali P Harga Ecera (HET) minyak ta pengusaha pang ruh Jawa Timur kan. Hal ini ber menunjang kebi merintah, sekalig jamin penyediaa hah secara lanca dengan harga ya jangkau oleh day Kepala Biro H Jatim, Suhartono atakan hal itu ke di ruang kerjany rin (30/5). Pernya. dengan Surat K bernur Jatim Nom 1990 yang isinya HET minyak tan tempat pengusal untuk Kota Surab .tarnya dengan rac ngan harga ecera. besar Rp 210,00. Begitu juga, um nyuwangi dan s engan radius 40 km tanah sebesar Rp Sampeng Madura nya radius 40 km tanah sebesar R dang untuk Kota engan radius 105 sar Rp 218,125 pe K MEME Color Rendition Chart