Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-06-07
Halaman: 06

Konten


4cm HALAMAN VI KESAN sementara pejabat pemerintah pusat tentang kebersihan di Bali cukup menggelitik kita yang tinggal di daerah ini. Di antara mereka berkesan dengan menyatakan "Bali masih kotor" atau "Bali belum bersih". Tolok ukur "bersih" atau "kotor" itu apa, memang tidak jelas. Oleh karena itu terdengar agak berlebihan ungkapan kesan bahwa "Bali makin kotor" atau "Denpasar makin kotor". Jika kita harus memilih ungkapan "Denpasar makin kotor" atau "Denpasar makin bersih", yang sama-sama tidak jelas tolok ukurnya, kita cenderung memilih ungkapan yang kedua : Denpasar makin bersih. Ada beberapa alasan, mengapa kita mengamati banyak kemajuan dalam penanggulangan kebersihan di Denpasar pada akhir-akhir ini, sehingga kita pun lebih cenderung mengatakan "Denpasar makin bersih." Paling tidak pada akhir-akhir lebih banyak orang yang memperbin- cangkan soal kebersihan di kota ini, baik dalam forum-forum terbatas maupun di forum-forum resmi. Jika mereka hanya pada tingkat bicara saja, itu pun tidak ada jeleknya, sebab hal itu merupakan pertanda makin bertambahnya perhatian masyarakat terhadap masalah kebersihan. Tumbuhnya perhatian ini perlu, bahkan mutlak penting, sebab perhatian adalah tingkat pertama pendekatan komunikasi yang persuasif. Dari tingkat "perhatian" kita harapkan tumbuh "minat", "hasrat", kemudian tahap pengambilan "keputusan" dan terakhir tahap "tindakan" (in action). Jika di sebagian masyarakat yang terjadi baru tingkat bicara saja, adalah kewajiban kita untuk mengarahkan dan memberi isi pembicaraan mereka itu agar makin lama makin terwujud langkah-langkah kongkrit dalam sikap, perilaku dan tindakannya. Perkembangan lain yang patut kita catat adalah mulai gencarnya pelaksanaan operasi justisi, dalam rangka merealisasi Peraturan Daeran Kabupaten Badung Nomor 2 tahun 1988. Hal ini kita catat sebagai kemajuan apabila dibandingkan dengan realisasi peraturan-peraturan daerah lainnya. Kita belum banyak mendengar ada warga masyarakat yang "ditilang" karena melanggar peraturan-peraturan daerah lain baik produk Pemerintah Daerah Tingkat II Badung atau Pemerintah Daerah Tingkat I Bali. Atau barangkali memang tidak pernah terjadi pelanggar- an? Bisa juga terjadi hal itu disebabkan oleh kurangnya pemantauan di lapangan, atau kurangnya tenaga penyidik. Penanggulangan kebersihan, khususnya sampah, secara swakelola di banjar-banjar, di RT, di kelompok-kelompok masyarakat lain pada akhir- 7 arangkali, apa yang di- an saya yang doktor pendidikan tentang perilaku orang di jalan raya ada benarnya. Teman ini mengatakan, perilaku orang da- lam menggunakan jalan raya mencerminkan wataknya. Lha, ada kecenderungan kalau umum untuk berperilaku terten- tu di jalan raya, barangkali hal itu memang sudah menjadi wa- tak suatu bangsa? Untuk menja- wab pertanyaan ini para ahlilah yang berhak, tentu saja setelah melakukan serangkaian pene- litian. TAJUK RENCANA Kita Sambut Baik Gerakan Bali Bersih Bagi saya yang suka membu- ka mata dan memperhatikan hal-hal yang kelihatannya sepe- le, kegiatan mengamati sebuah perempatan kecil sungguh me- nyenangkan. Kebetulan, ketika tinggal di Columbus, Amerika Serikat, kami bersepuluh orang Indonesia menempati sebuah rumah yang tepat terletak meng- hadap sebuah perempatan. Jal- an yang berada di depan rumah hanya untuk satu arah, sedang- kan yang di samping rumah, dua arah. Dari tiga arah jalan itu terdapat tanda segitiga terba- lik dengan tulisan "STOP". Di Inggris tanda ini diberi tulisan "GIVE WAY" alias beri kesem- patan bagi kendaraan yang da- tang dari kiri atau kanan Anda. Di Indonesia, tanda ini pun di- Desa (Sambungan hal I) piah per butir. Tetapi dia meng- atakan keberadaan materinya pas-pasan, bahkan tabungan pun tidak dia punyai seperti pengakuannya. Katanya, per- nah ada beberapa pegawai bank swasta yang datang ke rumah- nya, namun itu semua dia tolak lantaran dia takut kalau-kalau pegawai bank datang dia sendi- ri tidak punya uang untuk dita- bung. Dengan demikian, sebe- narnya informasi tentang mena- Untuk Anda, Mr. X Saya sebut Anda Mr. X kare- na saya tidak kenal Anda. Teta- pi Anda telah membuat masa- lah dengan saya. Tanggal 4 Juni 1990, malam hari, saat saya mengikuti ujian di kampus War- madewa, Anda telah berbaik hati mengambil tanpa permisi (mencuri) "sokbeker" belakang sepeda motor saya. Anda tahu kalau Sokbeker itu masih saya perlukan? Karena kebaikan An- da, saya terpaksa pulang ne- beng pada teman. Coba kalau Di Columbus, setiap ken- daraan yang datang dari tiga arah di perempatan depan ru- mah kami selalu berhenti sebe- lum menyeberangi perempatan itu. Kalau kebetulan ada ken- daraan dari tiga arah, maka yang berhenti paling awal akan maju terlebih dahulu, disusul oleh kendaraan yang berhenti berikutnya, dan disusul lagi oleh kendaraan yang berhenti terakhir. Semua kendaraan dari tiga arah itu menyeberangi per- empatan itu satu per satu, bagai- kan ada polisi lalu lintas atau lampu merah-kuning-hijau yang mengaturnya. Ternyata, pengaturnya ada di dalam kesa- daran mengenai disiplin lalu lin- tas di dalam hati para pengenda- ra itu masing-masing. Pernah terjadi, seorang tem- an dari Indonesia mengendarai mobil, diikuti oleh mobil yang dikemudikan isterinya. Jelas, mobil yang satu itu pinjaman, karena mereka bermaksud menjemput beberapa teman In- donesia yang tak punya mobil untuk berkumpul di rumah me- reka. Sebagai layaknya suami isteri, sang suami memang jalan terlebih dahulu, baru sang isteri di belakang. (Konon, di Tapa- nuli, sang isteri harus berjalan lebih dahulu, dan sang suami berjalan di depan. Katanya, ka- lau ada gangguan terhadap sang isteri, sang suami bisa turun ta- ngan memberikan pertolong- an). Nah, ketika mereka sampai di sebuah perempatan yang tak dijaga oleh lampu lalulintas tapi hanya dijaga dengan tanda "STOP", sang isteri lupa ke- bunglah yang kurang dia da- patkan. Lain I Nyoman Kasih, lain pu- la ungkapan Made Jedur (50) yang juga salah seorang dari sekian petani semangka di Desa Ketewel. "Petani di Desa Kete- wel, mengenal teknik bercocok tanam semangka sejak lima ta- hun lalu," katanya di sela-sela kesibukannya merawat tanam- an. Tentu dulu polanya agak lain. Mereka belum banyak ta- hu tentang teknik bercocok ta- nam yang lebih modern, seperti yang diterapkan sekarang. Lambat laun tanaman ini se- Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan fotokopi identitas Perempatan pasang hampir di setiap pertiga- an, walaupun tanpa kata-kata. tu juga terhadap orang-orang yang sudah bayar sebelum tang- gal itu." Apa benar jawaban wanita, seperti itu? akhir ini tampak lebih meluas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat disebutkan sebagai pertanda lain bahwa telah terjadi per- kembangan positif di kota Denpasar ini dalam rangka kita menanggulangi masalah kebersihan. Anda Mr. X menjadi saya, gema- na perasaan Anda? Saya pikir keterampilan Anda salah alamat. Adakah Anda satu almamater? Sungguh disayangkan kalau itu benar. Masalah ini merupakan pelajaran bagi saya. Saya ingat. kan kepada teman-teman yang belum mendapat giliran seperti saya, agar lebih waspada dalam memarkirkan sepeda motornya. Kepada Anda Mr. X, semoga selamat dalam mengendarai se- peda motor dengan sokbeker curian. Namun, bahwa kita belum puas itu adalah kenyataan lain yang tidak dapat kita pungkiri adanya. Hal ini pun wajar. Oleh karena itu kita sepen- dapat apabila upaya penanggulangan kebersihan ini dipandang masih perlu lebih dipacu lagi. Oleh karena itu pula kita sambut baik prakarsa Pemerintah Daerah Tingkat I Bali untuk melancarkan Gerakan Bali Bersih (Gerbasih). Gera- kan yang telah dilandasi SK Gubernur Nomor 187/1990 itu tidak lain adalah penjabaran lebih jauh dari kesepakatan-kesepakatan yang ter- umuskan dalam seminar dan rapat-rapat koordinasi yang telah berlang- sung sebelum ini. Suarjana Tukad Yeh Aye II/3 Panjer, Denpasar. Salah satu kendala yang masih kita temui sampai sekarang ini adalah masalah koordinasi yang masih harus kita mantapkan. Koordinasi antar- sesama aparat pemerintah daerah, koordinasi antaraparat pemerintah daerah dan aparat vertikal, dan juga koordinasi dengan kelompok- kelompok masyarakat yang ada. Agar koordinasi ini terwujud lebih man- tap harus diperjelas pula para penanggungjawab di masing-masing ke- lompok masyarakat. Misalnya siapa yang bertanggungjawab terhadap masalah kebersihan di pasar dan terminal. Apakah pengelola pasar, dalam hal ini PD Pasar, selama ini juga telah berperan sebagai penang- gungjawab kebersihan di pasar-pasar. Jika di banjar atau RT sudah ada yang bertanggungjawab, tetapi bagaimana halnya di kantor-kantor pe- merintah, di sekolah-sekolah, pabrik, hotel dan restoran. Apabila sudah jelas yang bertanggungjawab, apakah mereka juga bertanggungjawab sampai pada telajakan di lingkungannya masing-masing. Kita sambut Gerakan Bali Bersih ini apalagi jika diingat dalam waktu dekat ini Bali akan dibanjiri banyak tamu dan wisatawan. Hal itu kaitannya dengan Pesta Kesenian Bali, Konperensi PATA dan penetapan tahun 1991 sebagai Tahun Kunjungan Wisata. Secara khusus juga dalam rangka menghadapi peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-45 tahun ini. Kenapa Demikian, GIA? Pada tanggal 20 April 1990 "walaupun sudah bayar sebe- saya akan berlibur ke Auc- lum tanggal 15 April 1990 sehar- kland, Selandia Baru selama sa- ga US $ 777 Anda akan tetap tu bulan. Dan ticket sudah kami ditarik uang kekurangannya booking dua minggu sebelum- oleh petugas khusus di Bandar nya lewat telepon pada Astina Udara sebelum berangkat, begi- Tours and Travel dan pada waktu itu kami bicara dengan Saudara Nyoman Karya. Saya juga me- nanyakan harga ticket yakni US $ 777 untuk Denpasar Auc- kland pp. Uang ticket bisa di- bayar pada hari itu juga. Setelah dua minggu saya ber- ada di Auckland saya pergi ke Perwakilan di Westpac Tower Pada tanggal 19 April 1990 saya pergi ke Astina Tours Den- Albert Street Lantai 10, dan me Tebak Tepat Piala pasar, ternyata harga ticket un- tuk Denpasar Dunia Auckland pp naik dari US $ 777 menjadi US$ 900 sejak tanggal 15 April 1990 dan pada waktu itu kami tidak bertemu Saudara Nyoman Ka- rya dan kami bertemu karyawa. ti lainnya seorang wanita agak gemuk, dan kami menanyakan, kenapa kalau ada kenaikan ta- rif kami kok tidak diberitahu sebelumnya, sehingga saya bisa bayar uang ticket sebelum tanggal 15 April. nanyakan apa ada kenaikan ta- rif? Dan beliau menjawab sam- pai saat ini masih menjual US $ 777 walaupun Anda booking un- tuk jurusan Denpasar Auc- kland pp. Mengapa tarif Garuda berbeda untuk jurusan yang sa- ma, hanya karena tempat pem- belian ticket yang berbeda? Selama perjalanan dari Den- pasar ke Auckland pp. Pelaya- nannya kurang ramah. Hal ini selain saya merasakan sendiri juga komentar dari beberapa teman di New Zealand. Pada Lantas wanita itu menjawab, Sambil mempercantik diri menghadapi peristiwa-peristiwa tersebut, Gerakan Bali Bersih ini hendaknya juga kita jadikan kegiatan yang mam- pu memotivasi masyarakat mewujudkan Bali yang benar-benar "Bali" (Bersih, Aman, Lestari, Indah) pada jangka panjang. biasaan di Amerika. Begitu kendaraan suaminya bergerak maju, langsung dia ikut me- nyusul maju. Kontan saja terde- ngar bel mobil dibunyikan ke- ras-keras sebagai protes. Un- tung saja sedang tidak ada pa- troli polisi. Sang isteri terpaksa meminta maaf dalam hati kare- na sudah terlanjur nerombol. Kebiasaan ini sesuai dengan kebiasaan antri yang sudah lengket di hati mereka. Di ma- na-mana orang antri. Mau naik bis kota antri, beli hamburger atau ayam goreng antri, beli prangko juga antri. Bahkan mau masuk WC umum pun ha- rus antri. Dengan antri, segala urusan bisa berjalan lancar, dan masing-masing orang berprak- tek menghargai orang lain. Su- domo pernah mencanangkan akan memasyarakatkan budaya antri ini, dimulai dengan antri untuk naik bis kota. Entah jadi dilaksanakan atau tidak, entah bagaimana pula hasilnya. Di tanah air, orang lebih suka mengadu otot di depan loket ke- reta api, di depan loket kantor pos, di depan loket bioskop, ke- timbang harus antri. Apalagi di jalan raya. Kalau ada kendara- an berjalan pelan di depan kita, klakson pun dibunyikan keras- keras, tanpa mau tahu sebab- sebabnya. Apakah di depan masih ada orang menyeberang, apakah ada anak-anak yang hampir terserempet mobil, se- mua seakan tak mau tahu. Yang penting klakson dibunyikan, seakan memberi tahu semua orang: He, aku mau lewat, kali- an cepat minggir. Jika jalan raya selebar delapan meter, pengendara berlomba-lomba makin berkembang dan menja- di pilihan utama dari sekian je- nis tanaman palawija. Sebab se- lain harganya cukup lumayan, juga sanggup menjanjikan pros pek agrobisnis yang cerah. Areal sawah yang dekat dengan pan- tai dengan suhu agak panas ter- nyata sangat cocok untuk meng- embangkan tanaman semang- ka. Dari segi usaha tani komodi- ti semangka, menurut pengaku- an petani setempat jauh lebih menguntungkan. Kalau mena- nam padi untuk areal 11 are, pa- (Bersambung ke Hal XI kol 4) waktu perjalanan dari Auc- kland ke Denpasar kebetulan ada Survey Penerbangan Inter- national yang salah satu perta- nyaannya menanyakan tentang pelayanan. Kebetulan pada waktu itu sempat mengintip ja- waban orang asing di sebelah tentang pelayanan yakni "Very poor". Saya yang ikut punya Garuda merasa haru karena- nya, terlebih menjelang Visit Indonesia Year 1991. Sofyan Hamdi Kanwil Dephub NTB Saya adalah penggemar se- pak bola, yang ingin mengikuti Tebak Tepat Piala Dunia Bali Post. Ada beberapa yang saya rasakan kurang lengkap dalam tebak tepat tersebut yaitu : 1. Setiap orang diperboleh- kan mengirim sebanyak- banyaknya jawaban Tebak te- pat Piala Dunia Bali Post, asal disertai dengan kuponnya. Yang saya tanyakan di sini, apa- kah peserta boleh memenang- kan lebih dari satu hadiah yang disediakan? 2. Ada sebanyak 2 kali pertan- dingan di Meksiko yaitu : yang pertama tahun 1970 dan yang kedua tahun 1986. Pada perta- nyaan no. 4, tim juara pertama Piala Dunia di Meksiko tahun berapa yang dimaksud? Drh. I Md. Setiarsa Jl. Kapten Agung 21 Denpasar Catatan Redaksi: 1. Boleh. 2. Yang dimaksud Piala Dunia di Meksiko tahun 1986 Terima kasih atas perhatian Anda. untuk berkendara di sebelah kanan, melebihi as jalan, sea- kan-akan mereka pemegang SIM Amerika yang memakai sistem kanan. Pada jalan raya yang selebar dua puluh meter, tetap saja dirasa kurang lebar, dan kendaraan cenderung ber- jalan di sebelah kanan. Bila se- buah kendaraan mendahului kendaraan yang di depannya, kendaraan yang di belakang berusaha mendahului kendara- an yang sedang mendahului itu, sehingga posisinya makin ke kanan. Saya sampai berpikir, andaikata kita membuat jalan selebar seratus meter untuk lalu lintas dua arah tanpa pagar, ba- rangkali masih tetap dirasa sem- pit. Anehnya, saling berebut baik di jalan raya maupun di depan loket itu justru dilakukan oleh orang yang punya filsafat "alon-alon asal kelakon", dan tidak menganut filsafat "time is money". Di negeri di mana "time is money" berlaku, orang-orangnya justru dengan sabar menunggu sampai gili- rannya tiba. Dulu, Bismarck menegakkan disiplin dengan tangan besi. Walaupun kelihatannya keras, tetapi barangkali memang pa- ling efektif. Penegakan disiplin dengan persuasi tidak dijamin berhasil, kecuali jika yang dibu- juk melaksanakan disiplin itu memang sudah biasa berdisiplin di bidang lain. Yang jelas, soal penegakan disiplin sangat erat pula dengan pemberian contoh dari aparat penegak disiplin. Kalau masih ada oknum pene- gak disiplin yang melanggar peraturan lalulintas, baik itu melanggar lampu merah, me- langgar garis pemisah jalan, sampai memasang kaca spion di sepeda motor pada posisi dima- na kaca itu hanya bisa berfungsi (Bersambung ke Hal XI kol 7) Bali Post SURYA 90 DARNA AR rat. Mungkin yang ada adalah akibat tak langsung nya, yaitu pelangsingan dana pembangunan, yang pa da gilirannya nanti juga akan mempengaruhi nilai ekspor Nusa Tenggara Barat. Ini disebabkan karena Kiranya sebagai bagian dari bangsa Indonesia, Nusa Tengga- ra Barat wajib berusaha keras untuk memajukan ekspor ko- moditas nonmigas, terlebih- lebih pemerintah telah banyak memberikan keringanan- keringanan untuk melakukan ekspor. Nilai ekspor Nusa Tenggara Barat pada tahun 1988 baru mencapai US $ 6063463,32. Ni- lai tersebut jika dibandingkan Nusa Tenggara Barat bukanlah daerah penghasil mi- nyak, berarti andalan ekspor NTB adalah komoditas nonmigas. Perkembangan ekspor non- migas Nusa Tenggara Barat, cu- kup menggembirakan. Pening- katan terbesar terjadi pada ta- hun 1986, di mana nilai ekspor Nusa Tenggara Barat mening- kat tajam sebesar 289,07%, pa- dahal tahun sebelumnya hanya naik 3,8%. Akan tetapi sayang kenaikan yang besar itu, harus mengalami penurunan pada ta- hun 1987 yaitu sebesar 16,07%. Pada tahun 1988, keadaan ek- spor Nusa Tenggara Barat kem- bali menggembirakan, dengan peningkatan yang cukup besar, yaitu 35,06%. Bupati Badung Pande Made Latra Minggu (20/5) tidak lagi ber- sama kita. Ia digantikan oleh I Gusti Bagus Alit Putra untuk jabatan itu. Bagi masyarakat di Badung khususnya, Bali Post, memberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan-masukan kepada bu- pati baru. Berikut ini dimuat "Giliran Anda" yang tiba di Redaksi Bali Post. Redaksi Keresahan Sosial Jika kita menyimak sekilas tentang pemba- ngunan dan perubahan-perubahan yang terjadi di Kabupaten Badung ini, maka kita sebagai warga Badung tentu merasa kagum dan bangga. Tetapi, jangan kita terburu-buru terlampau hanyut oleh perasaan kagum dan bangga itu, sebab kita tidak bisa melihat hasil pembangunan itu dari segi posi- tifnya saja, kita perlu menoleh ke belakang. Ada- kah juga dampak negatifnya yang ditimbulkan? Pergeseran kota telah terjadi menuju daerah Badung Selatan, sehingga harus perubahan secara pesat telah terjadi disana, dampak yang ditimbulkan terhadap situasi dan kondisi di sana adalah: Prihatinnya warga masyarakat di sana terhadap tersemarnya lingkungan terutama air sungai oleh limbah sablon yang sangat mempengaruhi kehidupan para petani dan sumur penduduk seba- gai sumber air utama untuk diminum. # Ekspor Nusa Tenggara Barat dan Permasalahannya njloknya harga minyak, tidaklah berakibat langsung pada nilai ekspor Nusa Tenggara Ba- 2. Terjadinya perambasan hutan secara besar-besaran terhadap hutan bakau rawa-rawa suwung, karena adanya pembuatan tambak secara modern. Bila musim hujan, banjir besar tak terelakan lagi. Katanya hutan itu sebagai paru-paru dunia kok malah dirambas untuk orang-orang tertentu yang hanya merupakan kepentingan segelintir orang. Jika kejadian ini dibiarkan terus menerus, saya khawatir akan menimbulkan keresahan sosial. GILIRAN ANDA Untuk itu saya berharap kepada Bapak Bupati yang baru beserta aparatnya agar lebih memperhatikan dan menangani masalah ini secara seksama dan tuntas. Akhirnya saya ucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kemudahan- kemudahan kepada Bapak Bupati yang baru beserta aparatnya di dalam melaksanakan tugas-tugasnya. ९२ I Wayan Tirta Br. Dalem Kesumasari Pemogan Denpasar Selatan. Parkir Kacau Akhir bulan ini ada yang terasa hilang di hati saya, terutama atas kepemimpinan Bapak Pande Made Latra. Masih banyak lagi yang masih men- jadi tumpuan masyarakat kota Denpasar (Ba- dung Khususnya). Terutama Pembangunan Ko- ta. RP Masalah parkir yang sangat diharapkan perha- tiannya. Misalnya sudah ada tempat parkir dise- diakan di Suci, terutama untuk parkir Jl. Suma- tra, namun masih belum bermanfaat. Sudah tidak tepat lagi ada parkir di sana, juga parkir yang kacau di Jl. Gunung Agung sehing- ga jalanan sering macet, akibat trek-trek muat barang parkir see- naknya. Masalah sampah juga perlu diperhatikan, terutama di sekitar tempat sembahyang (Pura). Perlu dibuatkan bak-bak sampah un- tuk menampung timbunan sampah setiap sehabis sembahyang agar tidak berserakan di jalan. Demikian yang dapat saya sampaikan dan selamat bertugas. Terima kasih atas perhatiannya. A. Sausantiati Jl. Cokroaminoto 120 Ubung Denpasar. BPRS 20 dengan nilai ekspor nonmigas Indonesia memang masih sa- ngat kecil, untuk itu perlu di- adakan upaya peningkatannya. Di samping itu nilai tersebut be- lum tentu merupakan nilai total ekspor Nusa tenggara Barat se- sungguhnya, karena besar ke- mungkinan bahwa komoditas ekspor Nusa Tenggara Barat ti- dak diekspor langsung ke luar negeri, tetapi terlebih dahulu. diantarpulaukan. Sehingga ni- lai yang didapatnya tidak ter- masuk nilai ekspor melainkan perdagangan antarpulau. Da- lam publikasi Analisa Statistik Ekspor Non Migas (Biro Pusat Statistik), secara umum dijelas- kan, hal tersebut disebabkan karena; (1) Komoditas yang di- ekspor jumlahnya masih relatif kecil sehingga tidak ekonomis bila diekspor langsung. (2) Be- lum adanya fasilitas dan sarana pelabuhan yang memadai un- tuk memungkinkan dapat di- singgahi oleh kapal samudra. (3) Komoditas yang akan diek- spor termasuk dalam tata niaga Be RP yang diatur khusus dan ekspor tirnya telah ditentukan. (4) Per- bedaan harga yang terjadi an- tarpropinsi, sehingga keadaan ini dimanfaatkan oleh peda gang antarpulau. Hal tersebut, tidak boleh menjadi momok yang membuat Nusa Tenggara Barat pesimis terhadap keberadaan ekspor- nya di masa depan. "Kerbau pu- nya susu, sapi punya nama", ka- ta orang-orang tua. Tak apa, yang penting nilai tambah yang didapat dari ekspor ini masuk ke Nusa Tenggara Barat. Oleh Hardius Usman Upaya-upaya harus terus di- lakukan, terutama memperting- gi kuantitatif komoditas ekspor. Jika hal itu telah tercapai, maka bukan hal yang tidak mungkin jika pemerintah akan memba- ngun fasilitas dan sarana pela- buhan sehingga dapat disingga- hi oleh kapal samudra, karena dirasakan justru tidak ekono- mis jika komoditas ekspor Nusa Tenggara Barat diperdagang- kan antarpulau terlebih dahulu. Komoditas Ekspor NTB Hingga tahun 1988, komodi- tas ekspor terbesar NTB masih dipegang oleh batu apung, de- ngan volume ekspor sebesar 11.645,53 ton, yang bernilai US $ 1.394.922,87. Peran yang di berikan oleh batu apung ini ter- hadap pembentukan nilai ek. spor NTB sebesar 23,01%. Biji mente merupakan komoditas ekspor NTB terbesar kedua, de- ngan peran sebesar 14,52%, vo- lume 990,20 ton, dan nilai US $ 880.600. Kemudian udang beku Konsep di Awang-awang "Maret" merupakan bulan pelaksanaan bulan bakti LKMD (sudah merupakan konsensus Na- sional). Mengamati daripada pelaksanaannya di tiap desa yang ada di Pulau Bali secara umum dan khususnya di Daerah Badung, ada masih dilihat dari pelaksanaan belum mencapai sasaran yang diingini. Suatu contoh misalnya, dalam rapat- rapat yang diselenggarakan pada bulan bakti LKMD tersebut masih menghasilkan konsep- konsep Pembangunan Masyarakat Desa di awang-awang sifatnya. Tentunya di sini sasaran yang dituju belum dapat menyentuh kehi- dupan masyarakat desa itu sendiri (belum ada kerja nyata). Kepada Bapak Bupati Badung yang baru, inilah permasalahan yang masih ada di desa di dalam membangun masyarakat desa yang ada di wilayah Badung menuju era tinggal landas. Karena Bapak Bupati Badung adalah sebagai seorang Administrator di daerah (dalam konteks Administrasinya) sebagai; Planing, Organiting, Direkting dan Controling dalam konsep Pembangunan di Daerah. Dalam hal ini supaya melakukan supervisi melalui struktur kelembagaan yang ada di daerah. Dengan demikian dalam pelaksanaan bulan-bulan bakti LKMD selanjutnya dapat berfungsi sebagai berikut: 1. LKMD bagian dari Agen Change Pembangunan Masyarakat Desa dapat betul-betul memberikan nilai tambah. 2. LKMD merupakan DPR-nya desa dan sebagai patner dari Kepala Desa/Kelurahan supaya seoptimal mungkin bisa mewujud- kan aspirasi-aspirasi warganya dengan kerja nyata. 3. Sebagai abdi desa (pelakunya) tidak ada tujuan politik praktis- nya untuk kepentingan privat, kemudian konskuensinya timbul Kecemburuan Sosial. Sekian masukan saya kepada Bapak Bupati Badung yang terhor- mat, semoga ada manfaatnya dan diperhatikan. Terima kasih. A.A.Kt. Sudiana Lingkungan Br. Padangsambian, Denpasar Barat. Dinanti di Desa Kepada Pak Alit Putra selaku pejabat baru, tugas yang mesti bapak tangani telah menanti di hadapan bapak dengan berbagai ragam permasa- lahan mulai dari yang ringan sampai yang terber- at, yang benar-benar memerlukan perhatian khu- sus. Bapak mesti melanjutkan program Pak Pan- de yang belum tuntas baik itu masalah kesejahter- aan masyarakat terutama golongan ekonomi le- mah, atau masalah kebersihan kota yang harus tetap terpelihara, agar Denpasar sebagai pusat pemerintahan tetap aman dan nyaman, apalagi sebagai daerah tujuan wisata. Masalah yang akhir-akhir ini agak rawan adalah masalah stabilitas kea- manan. Lepas dari permasalahan di kota, Denpasar khususnya jangkau- an tangan bapak sangat dinantikan oleh masyarakat pedesaan, walau pun mereka hidup dalam kesederhanaan namun aspek mo- dernisasi ingin juga mereka rasakan terutama hal-hal yang menun- jang pengembangan potensi desa seperti listrik dan air minum. Di Kecamatan paling utara Daerah Badung kedua hal di atas baru tersedia sarananya saja namun belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya misalnya listrik baru tersedia tiangnya saja, kemudian air minum hanya terpasang pipa serta bak yang semakin usang dimakan waktu. Selamat berjuang Pak Bupati semoga kesuksesan selalu menyertai Bapak dan semoga Bapak laksana pohon rindang yang mampu mengayomi masyarakat. I Made Kondi T. Banyusari V/11A Denpasar ABDURACHMAN WACHID N.U yang mempunyai peran sebesar 13,30%, dengan volume 172,97 ton, dan nilai sebesar US $ 806.193,54, dan kopi robusta yang mempunyai peran sebesar 11,92%, dengan volume sebesar 369,20 ton dan nilai sebesar US $ 722.651,09. Empat komoditas inilah yang menjadi komoditas utama ekspor NTB di tahun 1988. Komoditas lainnya yang cu- kup memberi peranan adalah biji mutiara dengan volume 0,09 ton, nilai US $ 604.200, dan berperan sebesar 9,96% dalam pembentukan nilai ekspor Nusa Tenggara Barat. Kayu gergajian mempunyai peran 6,53% de- ngan volume 1.193,69 ton, dan nilai US $ 395.883,33. Nener bandeng juga memberikan per- an yang cukup, sebesar 4,77%, dengan volume 4,40 ton, dan ni- lai US $ 288.920, begitu juga tri- pang dan rumput laut, masing- masing memberikan peran se- besar 4,86% dan 4,67%, dengan volume dan nilai masing-masing 151,22 ton dan 926,65 ton, dan US $294.780 dan US $ 282.846. Sementara itu peran komodi- tas ekspor yang lain, baik volu- me dan nilainya masih kecil, se- hingga perannya juga masih ke- cil, seperti, cabe jamu, biji ja- rak, dan paha kodok beku. Jika dilihat data yang terca- tat dari kanwil Departemen Perdagangan Propinsi Nusa Tenggara Barat yang tercantum dalam publikasi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 1988 (Kerja sama Bappeda dengan Kantor Statistik Nusa Tenggara Barat), tampak bahwa jenis komoditas ekspor Nusa Tenggara Barat masih sedikit. Tahun 1988 ha- nya 21 jenis komoditas. Untuk meningkatkan jenis komoditas, maka upaya-upaya untuk men- cari jenis barang baru yang mempunyai potensi harus sece- patnya dilakukan dengan lebih aktif lagi, dan pemerintah dae- rah harus lebih giat lagi mendo- rong pihak swasta untuk lebih berperan guna mencari terobos- an-terobosan baru, baik pema- saran di luar negeri, peningkat- an jenis komoditas, peningkat- an volume, maupun penstabilan harga, yang pada gilirannya nanti akan menaikkan nilai ek- spor Nusa Tenggara Barat. KAMIS, 7 JUNI 1990 pertanian menjadi 47,5%, industri 47,9%, pertam- bangan 4,1%, dan lainnya 0,5%. Sejak tahun 1980 inilah terjadi pergeseran struktur ekspor nonmigas Indonesia, dari sektor primer ke sekunder. Pada tahum 1981, walau nilai ekspor indus- tri turun 9,7%, tetapi kontri- businya makin meningkat men- jadi 59,2%, hal ini disebabkan nilai ekspor pertanian turun le- bih drastis, yaitu 46,43%. Begitu pula di tahun 1982, penurunan nilai ekspor pertanian jauh le Kecerahan barang-barang in- bih tinggi dibanding industri. dustri di pasaran dunia mulai tampak sejak tahun 1983. Sejak tahun tersebut nilai ekspor ba- rang industri tidak pernah mengalami penurunan, justru meningkat tajam. Hanya pada tahun 1985 saja peningkatan- nya tidak tinggi, hanya 2,54%, Salah satu tujuan pemba 30,56%, 1984 23,69%, 1986 di tahun lainnya, 1983 naik ngunan Indonesia adalah meng- usahakan pergeseran struktur 10,39%, dan pada dua tahun ter- perekonomian, dari sektor pri- ningkat sangat tajam sebesar akhir yaitu 1987 dan 1988 me- 47,87% di tahun 1987 dan Struktur Ekspor mer ke sekunder dan tertier. Kiranya demikian pulalah bagi 38,93% pada tahun 1988. Se- komoditas ekspor Indonesia, mentara barang-barang per- pemerintah terus berupaya gu- tanian naik tidak begitu besar, na menggeser komoditas- komoditas ekspor nonmigas In- justru pada tahun 1985 dan donesia dari barang-barang pri- 1987 mengalami penurunan, mer ke barang-barang sekun- masing-masing sebesar 9,47% der, dalam hal ini adalah hasil- dan 5,03%. Walau pada tahun hasil industri. (Bersambung ke Hal XI kol 4) Kebijaksanaan-kebijaksanaan terus dilakukan pemerintah guna mendorong sektor ini, terutama yang meng- hasilkan barang-barang ekspor, seperti dilarangnya mengek- spor bahan dasar seperti kayu bulat dan rotan untuk kepen- tingan industri dalam negeri, mengembalikan bea masuk ba gi komoditas ekspor yang me- rupakan bahan baku guna menghasilkan barang ekspor, menurunkan dan menghapus- kan pajak ekspor, dan memberi peluang bagi eksportir barang industri mengimpor barang yang diperlukan untuk proses produksi. Dengan demikian di- harapkan gairah pengusaha un- tuk mengekspor barang-barang industri meningkat, karena de- ngan kebijaksanaan tersebut diharapkan tak akan ada lagi ekspor biaya tinggi. Catatan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bali merencanakan membuka kotak pengaduan mengenai permasalahan yang ditemukan di kantor-kantor BPN di seluruh Bali. 1 1 - Nah, akan terbuka kesempatan mencurahkan isi hati nurani tentang cinta tanah. Hasilnya kini kiranya sudah dapat dilihat. Jika pada tahun limapuluh dan enampuluhan sektor primer atau barang pri- mer yang memegang peranan penting, maka pada tahun de- lapan puluhan keadaan terse- but telah bergeser. Peran ba- rang-barang pertanian dalam pembentukan nilai ekspor non- migas Indonesia pada tahun 1979 masih tinggi yaitu 51,8%, industri 45,1%, pertambangan 2,4%, dan lainnya 0,7%. Ke- mudian pada tahun berikutnya terjadi pergeseran dimana kon- tribusi ✰✰✰ Mulai saat ini, Indonesia harus sudah mulai memperhitungkan kadar mutu air di tahun 2000, agar tidak tercemar oleh aneka limbah, kata Dr. Sugeng Martopo, Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Gajah Mada. narik. ✰✰✰ Rupanya karena tidak tahu, dewasa ini ada 2000 perusahaan di seluruh Indonesia yang membuang lim- bahnya ke kali. Tontonan paling membiuskan, Piala Dunia 1990 yang menggelar 52 pertandingan selama 31 hari penuh akan berlangsung mulai Jumat besok. Mudah-mudahan "fair play", bersemangat dan me- Bang Podjok KAMIS, 7 JUM Swas pada Jakarta - Seorang angg ada kalangan p bangkan petern Buras memiliki "Pengembangan ayam buras juga p upaya meningkat an rakyat yang desaan, karena m nya baru mengena ayam tersebut s sambilan," kata an IV DPR yang men tanian, termasuk FMT Rajagukguk wan di Jakarta, R Menurut Rajag tara ini kalangan ebih tertarik me: peternakan ayam tuk jenis pedagin telur, terutama k dan teknologi per nya memang suda cara luas. Berkaitan denga imbau pemerinta jenderal peternal ahli peternakan berikan perhatia guh-sungguh terha upaya yang baka pengembangan ayam buras. Di samping itu langan pengusah: diharapkan mem hatian yang sam kembangnya pete ras seperti yang rang ini juga oleh besarnya langan swasta di E didayaan dan per Anggota DPR i kankan pentingn antara pengusaha tangan swasta na maupun PMA d. sebab kerja sama memberikan keur da kedua belah p Kerja sama te Lima C Berusc Semarang - Lima objek w daerah tingkat II mengikuti lomba teladan tingkat Ja dang dalam penila penilaian ingkat Kelima objek w objek wisata Tirt dya Semarang), K (Magelang), Curu paten Kendal), dem (Cilacap) da Deles Indah (Klar Tim penilai y Soekamto, baru- lakukan penilaian Firto Unggul di Malang Kodya Se ar Pertanyaan tim. ra lain berkisar yang menyangku objek wisata ter lain kemudahan XI XII AHP 38 ALBA Show SURABAY Telp. 4538 Color Rendition Chart