Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-09-25
Halaman: 12

Konten


4cm Color Rendition Chart Halaman 12 Pino Bahari Menang "Bye" melawan petinju tangguh Kor. sel, Hong Jin-na dalam pertan. dingan 26 September, sementa- kelas menengah dan 29 Septem ra Pino Bahari mendapat bye di ber akan berhadapan dengan Hung Tan Pin dari Taipei, yang juga mendapat bye. Menurut Zulkaryono, Pino dan Hendrik mendapat medali Beijing Peluang tujuh petinju Indonesia yang akan tampil da- lam adu kemahiran berkelahi di atas ring Asian Games mulai 25 September, menghadapi lawan-lawan berat ber- dasarkan hasil undian (drawing) yang dilakukan Senin siang, dengan hanya Pino Bahari dan Royke Waney yang mendapat bye. Pino, petinju yang membuat Hamdani pasti muda asal Bali, ingin sekali balas dendam," u- setelah menda- jar Zukaryono, yang dibenar- patkan bye akan kan juga oleh manajer tim Moh. berhadapan de Dahlan dan Sekjen PB Pertina ngan Hung Pin Harmidy Haroen yang hadir da- Tan dari Taipei lam kesempatan itu. sedang Waney bertemu de- ngan lawan ke Isidro (20), dengan tinggi bad- an 1,62 m, meraih medali emas dalam SEA Games XV Kuala Lumpur 1989 dan juara kedua di perebutan Piala Walikota di Filipina 1989. ras. Di kelas bantam, lewat undi- an yang berlangsung hanya be- berapa menit itu, Franky Ma- muaya pada 25 September lang sung berhadapan dengan Kat- suyuki Matsushita dari Jepang sedangkan Royke Waney di ke- las bantam mendapat bye dan dalam pertandingan berikutnya akan mendapat lawan keras, an- tara pemenang Chil Gun Li dari Korut dan Myong Dol Jin dari Korea Selatan. Li Chil Gun (20 dari Korut, adalah juara ketiga dalam tur- namen junior sosialis di Kuba 1989 sedangkan Myong Dol Jin juara pertama Piala Seoul 1990 dan meraih medali perunggu di Piala Raja ke-16 di Bangkok 1990. Syamsul Siregar, kelahiran Pematang Siantar, Sumatera U. tara, 10 April 1971, langsung a kan berhadapan dengan petinju Jepang, Seigi Ichikado (19) pa- da pertandingan hari kedua 26 September, di GOR Pendidikan Fisik, sekitar 23 km barat daya balai pers. "Ia sudah pernah berhadapan dengan petinju Jepang dan ta- hu sekali tipe permainan mere- ka. Kita mengharapkan mereka dapat tampil sebaik mungkin," tutur pelatih Zulkaryono Arifin ketika ditemui usai pelaksana- an undian yang disaksikan dele gasi Bidang Teknik AIBA (Per- satuan Tinju Amatir Internasio- nal), dr. Sakchye Tapsuwan dari Thailand dan Maj. Abdul Ras hid dari Pakistan. Dalam acara yang dihadiri ju- ga Ketua Persatuan Tinju Ama- tir Cina, Zeng Qun itu, selain Syamsul yang akan turun di ke las layang (40 kg), Hamdani To- magola yang naik ring di kelas terbang akan berhadapan de- ngan Isidro Vicera Jr. dari Fili- pina. Pada turnamen Piala Taipei, Juni lalu, kata Zulkaryono, Hamdani kalah angka melawan petinju Filipina itu. "Hal itu Beijing - Cina mene- ruskan domi- nasinya di ca- bang angkat be- si wanita dalam Asian Games XI di Beijing, Se- nin, ketika Xing Liwei merebut medali emas di kelas 56 kg. Sedemikian jauh Cina sudah menyapu empat medali emas, tiga emas pada hari pertama Minggu dan satu emas hari ke- dua, Senin. Tetapi Taiwan juga meraya- kan keberhasilannya ketika Ni Chia-ping merebut medali per ak. Medali ini merupakan yang pertama kalinya diraih dalam 20 tahun terakhir ini. Beijing - Dua per- enang Indone- Cina Rebut lagi Emas sia tidak berha- sil meraih me- dali dari nomor propinsi Lioning itu mengang- 200 m gaya be bas putri kare- kat barbel 85 kg snatch, 105 kg na hanya berada di urutan ketu- juh dan kedelapan partai final, Senin di Beijing. clean and jerk dan total 190 kg. Saya sangat gembira bisa me- rebut medali emas untuk negeri saya," ucapnya. Ia berhasil me- mecahkan rekor dalam angkat- an snatch dari rekor sebelumnya 82,5 kg yang dibuat oleh Bi di Shanghai dalam 1989 menjadi 85 kg. Ni mengangkat barbel 180 kg untuk merebut medali perak, sedang medali perunggu dire- but oleh lifter wanita Jepang Abe Mami yang mengangkat to- tal barbel 167,5 kg. Hasil final pertandingan di ke- las 56 kg: Mantan atlet tolak peluru itu, yang berhasil meringankan ber- at badannya dari 70 kg menjadi 56 kg, mengatakan, "Saya sa- ngat gembira dapat bertanding dengan para lifter di daratan Ci- na ini dan saya saya juga sangat senang menjadi peraih medali pertama dari Cina Taipei." Hendrik Simangunsong (21) di kelas menengah ringan, akan 1.Xing Liwei (Cina) total 190 kg (snatch 85 kg, jerk 195 kg), 2. Ni Chia-ping (Taiwan) 180 (snatch 77,5 kg, jerk 102,5 kg), 3. Mami Abe (Jepang) 167,5 (snatch 75 kg, jerk 92,5 kg), 4. Wasana Putchakarn (Thailand) 160 (snatch 70 kg, jerk 90 kg), 5. N Laximi (India) 157,5 (snatch 70 kg, jerk 87,5 kg), 6. Kim Oh- sook (Korea Selatan) 145 kg ( Lifter berusia 17 tahun dari snatch 60 kg, jerk 85 kg). (Ant). Skenario terburuk itu ke- mungkinan dapat menyebab suatu olimpiade berlangsung tanpa diikuti atlet paling top dunia. Keributan soal keuangan te- "Kami membicarakan pemba- lah menimbulkan suasana ha- tasan umur dan pilihan lainnya, ngat dalam Persetujuan Fede- yang bagi kami tetap masih rasi Internasional Olimpiade Musim Panas (ASOIF) yang ber. langsung di Tokyo pekan lalu. terbuka," kata pejabat federasi itu. "Saat itu kami hanya baru membahasnya saja," ujarnya. Para anggota ASOIF merasa jemu karena mereka tidak di- ikutsertakan dalam. program pemasaran olimpiade bernilai jutaan dolar AS itu. Dalam program itu, Komisi O. limpiade Internasional (IOC) te- tap memberikan sumbangan keuangan, dan Komisi Olimpia- de Nasional (OCA) mendapat persentase dari uang yang di peroleh masing-masing negara anggota OCA dari hak pe- nayangan televisi mengenai ke- giatan OCA. Faranco Fava, Kepala Juru Bicara Federasi Atletik Amatir Dunia (IAAF) menegaskan, di- terapkannya pembatasan umur tersebut memang muncul da- lam pertemuan itu. Ketua IAAF itu saat ini dijabat Nebiolo. "Kami membicarakan hal itu se- cara garis besar, dan tidak ada keputusan yang diambil dalam pertemuan itu," kata Faranco. Piagam IOC mengizinkan tiap federasi menyusun peraturan mereka sendiri, yang menentu- kan atlet mana saja yang dapat mengikuti olimpiade. Seorang pejabat federasi, yang menghadiri pertemuan A- Akan tetapi Nebiolo tidak SOIF yang diketuai Primo Ne- membesar-besarkan gagasan biolo (Italia), mengatakan, para perang terbuka. Ia hanya meng- UCAPAN TERIMA KASIH Kami segenap Keluarga Almarhum Kebayan Lingsir Wongayagede/ Mangku Gede Pura Luhur Watukaru, menghaturkan Terimakasih yang setulus-tulusnya ke- pada: Para Pejabat Pemerintahan Sipil/ABRI di Propinsi Daerah Tingkat I Bali dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, Pimpinan Organisasi Sosial Politik/ Kemasya- rakatan, Pimpinan Badan Usaha Swasta, Segenap teman sejawat, Segenap Keluarga Besar Kebayan Wongaya- gede di Seluruh Bali, Segenap Anggota Masyarakat Desa Wongayagede dan handaitolan lainnya, atas segala doa dan bantuannya berupa: Dana, Benda, Jasa, Tenaga Kerja, Pikiran dan lain-lain yang telah diberikan dalam rangka penyelenggaraan Upacara Pengabenan Almar- hum tsb diatas tanggal 16 sampai dengan 18 September 1990. emas dalam turnamen yang me. reka ikuti di Taipei, namun di Beijing mereka mendapat la- wan lain yang belum pernah me- reka hadapi. Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada sege- nap Karyawan RSUP Sanglah atas segala pelayanannya selama almarhum mendapatkan perawatan. Semoga Ida Sanghyang Widi Wasa melimpahkan pa- hala sesuai dengan amal/ pengorbanan yang telah di- berikan. Mohon maaf atas hal-hal yang tak berkenan dihati. Sebanyak 134 petinju dari 13 negara yang mengikuti pertan. dingan dalam 12 kelas itu, mulai naik ring 25 September sampai final pada pertandingan ter- akhir 3 Oktober, merupakan pertandingan yang ke-122. Sekjen PB Pertina, Harmidy Haroen dalam kesempatan itu menyebutkan, ia tetap yakin pe- tinju Indonesia akan mampu meraih medali seperti yang di- targetkan KONI Pusat. "Saya amat yakin menyaksi- kan semangat para petinju kita. Tetapi untuk dapat meraih de- ngan pasti, hanya Tuhan-lah yang tahu," ujarnya. Sedangkan pelatih asal jerm- an Timur, Helmut Kruger, yang membawa para petinju uji coba dan bertanding di Jerman Ti- mur, Kanada, Korsel dan Tai- wan, mengatakan hasil pertan setelah petinju saling berha- dingan hanya dapat diketahui dapan di atas ring. Kelas bulu Ade Hasan (24) yang membe- "Yang penting petinjunya memiliki semangat juang dan petinju Indonesia saya lihat me- "Negara lain dari setiap pesta la nama negara di kelas bulu, miliki semangat itu," kata Kru- olah raga ke acara lainnya, u. akan naik ring menghadapi Jae ger. (Ant) mumnya mampu memperkecil Kwon-lee dari Korea Selatan. Petinju Korsel berusia 20 tahun dengan tinggi badan 1,70 m, me- rupakan petinju berbakat yang Elfira dan Meitry Gagal ditempa khusus untuk tampil di Asian Games XI. WONGAYAGEDE, 24 September 1990. AN. KELUARGA ALMARHUM 1. I GEDE MASTRA + ISTRI 2. I GEDE TEKEN + ISTRI 3. I GEDE SURATA + ISTRI 4. I GEDE SUKANITA + ISTRI. K. 1772 AUTOR Elfira Rosa Nasution di tem- pat ketujuh dengan waktu 2.08,18 dan Meitry Pangestika di nomor terakhir dari delapan peserta, dengan waktu 2.09,42. Medali emasnya direbut per- enang putri Cina, Zhuang Yong yang merupakan medali emas- nya yang kedua dengan waktu 2.01,43. Zhuang juga memperbaiki re- kor Asia atas namanya sendiri dengan seperseratus detik lebih cepat dari rekor lama yang ia buat di Pan Pasifik di Tokyo, A- gustus lalu. Perenang berusia 18 tahun itu bertarung ketat dengan per- enang Jepang, Suzu Shiba yang meraih perak dengan waktu 2.02,36 dan perunggu untuk Shen Xiaoyu (Cina) 2.02,36. Sementara itu, peraih medali emas pertama Jepang, Takahiro Tenis Putra Nurhayati Diharapkan Sumbang Putri Berjaya Medali Balap Sepeda Atas wafatnya A Beijing PB ISSI itu. waktu mereka dua menit. Wak- Korsel, Jepang, termasuk Iran Kendati per- tu itu dipertahankan dan di dan Hongkong yang dilatih te- saingan amat usahakan diperkecil lagi, se naga ahli, membuat bermuncu- keras di semua hingga kita sukar sekali meng- lannya pembalap andal ke per- ejarnya, saya kira kita juga su- mukaan. kar mengejar mereka nanti di Sementara pembalap yang a- SEA Games," tambah Komtek kan turun di nomor jalan raya, pada pertandingan terakhir 1 Nurhayati Oktober - Ronny Yahya, Roby Pembalap Indonesia yang Yahya, Hengky Setiawan. pertama kali turun lapangan, 26 (Ant) September, adalah Nurhayati (20), gadis asal Sumatera Barat yang baru mengikuti latihan be- berapa bulan di Kalifornia ber. sama beberapa rekan lainnya yang khusus akan turun di no- mor trek. nomor balap se- peda yang di pertandingkan di Asian Games XI, Bidang Komtek PB ISSI, Ir. Denny Gu- mulya tetap merasa yakin ma- sih ada peluang dari pembalap Indonesia guna mendulang me- dali emas dari cabang itu. "Kita harus yakin, kendati saingan dari tuan rumah Cina, Jepang, Korsel dan beberapa negara lainnya amat keras," tu- tur Denny ketika ditemui di per- kampungan atlet di Beijing, Minggu siang. IOC Hadapi Ancaman Besar Beijing di delegasi telah membahas ten- atakan, ia membicarakan masa- gota negara NOC. Komisi Olimpiade Internasio- tang perlunya penerapan pem- lah itu bersama Ketua IOC Juan nal (IOC) dalam sejarahnya batasan umur atlet, yakni 23 ta- Antonio Samaranch dengan pe- menghadapi ancaman terbesar hun ke bawah, untuk para atlet nuh ramah tamah di sidang IOC sejak Olimpiade Los Angeles ta mereka pertandingan sepekan di Tokyo. hun 1980 dan pemboikotan Mos- pertandingan olimpiade. kow 1984. Langkah ini secara efektif ke mungkinan besar akan mengge- ser atlet top dunia seperti pe. lompat jarak jauh asal AS, Carl Lewis, peraih medali emas per- orangan dari olimpiade 1984 hingga olimpiade 1988. "Ketua IOC itu dan saya ada lah teman baik," katanya. "Saya bilang kepadanya bahwa kami merasa bahwa kami harus dima- dalam program sukkan pemasaran," tambah Nebiolo. "Kami semua merupakan bagi an keluarga IOC. Kami memper- oleh uang hanya untuk kepen- tingan IOC," tambahnya. Dalam pertandingan pertama balap sepeda Senin, khusus no- mor TTT (Team Time Trial) putra 100 meter, Indonesia tidak me- nurunkan pembalapnya. "Itu sudah kita perhitungkan, se- dangkan Jepang saja akhirnya mengikuti kita untuk tidak tu- run di nomor itu," kata Denny. Nomor 100 meter TTT putra yang merupakan andalan Indo- nesia di Seoul empat tahun lalu, akhirnya hanya mampu menem sedangkan Cina sudah berjaya patkan diri di urutan keempat, menempati urutan pertama de- ngan catatan delapan menit 28,462 detik. . Fujimoto yang turun pada no- mor 400 m gaya ganti perorang. an putra, meraih medali emas sekaligus membuat rekor baru dengan waktu 4.26,10. Perak direbut rekan sene- garanya, Shuichi Nakamura de- ngan waktu 4.30,79 dan perung gu untuk perenang Korsel Seong-Tae Kim, 4.33,88. Medali emas untuk Cina juga bertambah dari kolam renang dengan Lin Lin mencatat waktu 2.30,79 yang juga berarti meme- cahkan rekor Asian Games pada nomor 200 m gaya dada putri. Perak diambil perenang Cina lainnya, Huang Xiaomin 2.31,02 dan perunggu untuk Kyoko Ka- suya dari Jepang 2.31,86. Sementara itu, regu 4 x 200 m estafet putra Jepang, juga men- ciptakan rekor baru dengan waktu 7.30,34 untuk meraih me- dali emas dengan perak untuk Cina 7.30,44 dan perunggu de- ngan 7.46,83. Pada 100 m gaya kupu-kupu putra, Shen Jianqiang (Cina) merebut emas dengan 54,29, perak untuk Kunio Sugitomo dari Jepang dengan waktu 55,37 dan perunggu diraih perenang Jepang Tomohiro Miyoshi, 56,33. (Ant) nya. ISL, badan pemasaran IOC, telah menandatangani 12 spon- sor untuk Olimpiade Barcelona 1992 dan memperkirakan akan memperoleh keuntungan 200 juta dolar dari pesta tersebut. Badan yang berwenang dalam sepak bola dunia juga akan membatasi umur pemain sepak bola menjadi 23 tahun ke ba- wah, dan tidak akan mengikut- Nebiolo percaya, pendapatan sertakan para pemain top dunia pemasaran dari hak penyiaran seperti Diego Maradona karena televisi terhadap kegiatan IOC kehadirannya dapat menurun- dan NOC harus dibagi rata baik kan nilai kompetisi Piala Dunia untuk IOC maupun untuk ang- itu. (Ant/UPI). "Kami yakin kami mampu menghasilkan sistem," tambah- TURUT BERDUKA CITA IDA BAGUS KETUT PELAGA DI R.S. Surya Usada ayah dari : Ida Bgs Raka Wiryanatha Direktur CV Bayu Jaya 1. Ida Bagus Wijaya 2. I.A. Kt. Wahyuni 3. 1.B. Made Wijasa 4. I.B. Wijana 5. I.B. Raka Wiryanatha 6. I.A. Budiarti 7. I.A. Sudiarti 8. 1.B. Alit Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga yg ditinggalkan tabah menghadapi. Seluruh Staff dan karyawan CV BAYU JAYA BERDUKA CITA Telah wafat dengan tenang IDA BAGUS KETUT PELAGA (Geria Cau Tua Marga Tabanan) di R.S. Surya Usaha Hari Minggu, Tgl. 23 September 1990 Jam 20.35 Wita. Penyiraman/ Memandikan : Hari Selasa, 25 September '90 Jam 15.00 Wita Pelebon Hari Minggu, 30 September 1990 Yang Berduka Cita : Anak: K. 1768 Menantu : 1. A.A. Sagung Alit 2. Ida Bgs. Wisnawa 3. I.A. Md. Adi 4. I.A. Putu Rai 5. I.A. Suartini 6. 1.B. Aplos 7. I.B. Mayun 8. I.A. Putu Keni Bali Post 9. I.B. Nyoman Alus 9. Ni Nyoman Menuh 10. I.A. Budiani 10. I Gd. Wirata CUCU-CUCU DAN KOMPIANG-KOMPIANG. K. 1767 Nurhayati, dengan tinggi bad- an 165,5 m, akan turun di nomor 1.000 meter time trial. Ia juga a- kan turun dalam nomor IP (indi- vidual pursuit) dan jalan raya (road race). Beijing- me- Petenis putra-putri In- donesia langkah ke ba- bak perempat- final beregu setelah pada hari pertama tenis Asian Games XI, Senin, menundukkan lawan- lawan mereka di lapangan tenis internasional Beijing. Di bagian putra, Indonesia menundukkan Bangladesh 3-0 dan di bagian putri mengalah- kan regu Thailand 3-0. AFB Skors Irak Beijing - Daniel Heryanto dalam tung- gal menundukkan Shovan Ma- sud Jamaly 6-4, 6-1, sedangkan Suharyadi mengalahkan Faisal Habib Rahman 6-1, 6-1. Dalam partai ganda, berpasangan de- ngan Bonit Wiryawan, Daniel menundukkan pasangan Shov- Federasi Tinju Amatir Asia (AFB) menskors Irak dari kejuaraan-kejuaraan tinju ama tir di Asia menyusul keputusan Rahman 6-1, 6-1. Dewan Olimpiade Asia (OCA) an Masud dan Faisal Habib Di bagian putri, Yayuk Basuki kesulitan yang melarang negara itu ikut serta dalam Asian Games, de- mikian sumber-sumber tinju Orawan Thampensri 6-1, 6-1, se- O Pada hari kedua Selasa, di Keputusan ABF itu diambil dang rekannya, Suzana T.A. Wi- bowo mengalahkan Rugnapa Surached 6-1, 6-2. dalam sidang paripurnanya, Minggu. Keputusan itu merupa- Pasangan Irawati Moerid/ kan yang pertama kali diambil oleh badan olah raga Asia da Lukky Tedjamukti juga meng- lam tingkat sidang paripurna. alahkan pasangan Thailand, "Dengan keputusan itu para pe- Orawan/Rugnapa 6-3, 6-2. tinju Irak tidak akan bisa tam- pil dalam kejuaraan-kejuaraan bagian putri Indonesia akan rumah Cina dan putra akan di- tinju di Asia," tambah sumber berhadapan dengan regu tuan itu, OCA memutuskan di Beijing tantang regu Cina Taipei. Regu Kamis lalu untuk mengeluar putri Cina melangkah ke per- kan Irak dari Asian Games dan empatfinal setelah menunduk- juga dari dewan itu sendiri ka- kan Korea Utara 3-0 dan Cina rena invasinya terhadap Kuwait Taipei menundukkan Nepal 3-0. 2 Agustus lalu. (Ant/Kyodo) (Ant) "Kesempatan Nurhayati 50:50 dengan pembalap dari Ci na, Korsel, Jepang dan lainnya, yang saat ini setahu saya sudah mampu berpacu 1,12 menit per km. Nurhayati pun dalam latih- an mampu berpacu antara 1,12 sampai 1,13," ujar Denny. Dalam tes terakhir, kata Den- ny, Nurhayati malah mampu detik dari 31 detik menjadi 27 memperkecil waktunya empat detik, untuk berpacu dalam trek sekitar 300 meter. "Dalam kejuaraan baru-baru ini di Ipoh, Malaysia, ia masih membuat waktu 31 detik," kata Denny. "Jika dilihat penampilannya yang begitu meyakinkan dalam Cina Raih Emas Balap Sepeda ada harapan. Saya juga merasa bangga kare- na Nurhayati amat percaya diri dan bersemangat," tambah Denny yang akrab dengan wartawan itu. Beijing - sedang Korea Selatan memper- Regu balap oleh perunggu setelah me- sepeda Cina nyelesaikan lomba dalam wak- tu 2:07.32,03. yang turun pa- da nomor 100 Hasil lengkap: Untuk nomor trek putra, ha- rapan tertumpu pada Puspita Mustika, Kalimanto, yang khu- km, merebut 1. Cina 2:04.55,58, 2. Mongolia medali emas ha- 2:06.52,25, 3. Korea Selatan ri Senin sekali- 2:07.32,03, 4. Taiwan 2:10.00,57, sus akan turun di nomor sprint gus membuat rekor baru Asian 5. Hongkong 2:12.01,92, 6. Iran 200 meter dan individual time trial Games dengan waktu dua jam 2:12.24,57. lima menit 55,58 detik dengan perak direbut Mongolia dan perunggu Korea Selatan. Sementara regu tenis meja putra Malaysia mengalahkan Pakistan 3-0 di Beijing, Senin dan maju ke perempatfinal te- nis meja Asian Games XI de- ngan ketiga kemenangan diha- silkan Leong Mee Wan dan Tan Hoi Ping. (ITT). Kedua pembalap itu, ter- masuk yang dipoles pelatih A- merika, Kern E. Roy dan Tur: low, didampingi Wahyudi dari ISSI, saat mereka berada di AS. "Puspita dalam latihan sudah mampu membuat waktu 1,06 se- hingga kalau ia bisa memperta- hankannya, kita harap ia dapat hasil yang baik," kata Denny, mereka sendiri, 2:06.22,05. Mongolia merebut medali Para pembalap tuan rumah yang terdiri dari Tang Xuex- hong, Guo Longchen, Wu Wei- pei dan Liu Hong memecahkan rekor lama atas nama negeri sembari menambahkan, pesat- nya kemajuan pembalap Cina, perak dengan waktu 2:06.52,25 (Ant/ Oana/Bnm) Kemenangan itu membuat Malaysia berada pada tempat kedua grup B setelah Cina. DJARUM SUPER DIARUM Super 48 KRETEK FILTER MADE IN INDONESIA SELASA, 25 SEPTEMBER 1990 PANDARIA Berdesakan dalam Bus USAI menyaksikan pertandingan angkat besi putri khusus kelas 48 kg ke atas di GOR Ditan, Beijing, sekitar lima km dari balai pers, Minggu siang, ratusan wartawan menyerbu satu bus yang akan meng- angkut kembali kuli tinta itu ke tempat kerja mereka. Semua kelihatan buru-buru, ada yang membawa tas besar, kamera besar, saling ber desakan baik lelaki maupun putri. Kemungkinan karena pertandi- ngan itu merupakan tambang emas pertama yang akan didulang, maka semua mengarahkan liputan ke GOR kecil itu. "Mudah- mudahan ini karena hari pertama dan karena di sini medali emas pertama akan lahir," ujar seorang wartawan yang kelihatan lelah sekali saling desak di pintu bus berkapasitas sekitar 90 orang itu. Begitu tiba di balai pers, masih harus habis waktu beberapa menit, karena semua bawaan masih harus diperiksa dan badan ditempeli detektor. Dalam pertandingan itu, atlet Cina, Fen Xing, meraih me- dali emas, disusul atlet Jepang dan India. Ujian Pertama Komputer BAGI petugas komputer yang mengurus hasil pertandingan, Ming- gu merupakan ujian pertama karena banyaknya wartawan yang me- nunggu hasil, mungkin karena tidak sempat ke tempat pertandingan. Ternyata kerja mereka dengan memanfaatkan mesin buatan lokal itu, kelihatan berhasil, karena hasil pertandingan baik yang final maupun yang masih heat seperti dalam cabang renang (pagi hari) dalam tempo sekitar lima menit sudah sampai ke balai pers. "Ini kelihatan- nya akan membantu sekali," kata rekan wartawan yang sendirian ditugaskan oleh kantornya untuk meliput peristiwa olah raga paling akbar di Asia itu. Pegulat India "Babak Belur" KINI DALAM KEMASAN PEGULAT India, Malkhan Singh (32) meninggalkan kanvas sete- lah pegulat Jepang Tsutomo Kondo menjatuhkan Singh dalam 56 detik dalam pertandingan di grup B katagori 100 kilogram di Gimna- sium Shinjingshan, Minggu. Dalam pertandingan yang baru dimulai Minggu itu, pegulat Jepang itu melayangkan kakinya ke kaki lawan- nya, sehingga pegulat India itu dengan cepat terhempas ke kanvas, Sementara itu atlet India lainnya, Kaka Pawar, melancarkan perla- wanan yang cukup ulet terhadap lawannya dari Korea Selatan, Goon Duk-yong dalam grup A katagori 48 kilogram, tetapi lima menit kemudian Goon dapat mematahkan perlawanan Pawar dan mem- berikan pegulat Korsel itu kemenangan angka 6-4. Olah Raga Kabadi OLAH RAGA Kabadi asal India yang ikut meramaikan Asian Games XI di Beijing merupakan cabang sport pertama kali di pesta itu, yang hingga kini terus dipelajari di Cina. Beberapa pejabat pesta olah raga itu minta agar olah raga itu dipelajari lebih dalam lagi. Kenyataanya, mereka selama sebulan penuh membolak-balik hala- man buku tentang peraturan olah raga itu. Menurut Wakil Direktur Komisi Kabaddi Cina, Zhong Shugong, permainan pada cabang olah raga ini memerlukan kecerdikan untuk memperoleh angka. "Tetapi jangan tanya saya bagaimana peraturan permainannya. Saya sendiri masih mempelajari permainan itu," kata seorang juru bicara wanita AG XI ketika ia sedang menyaksikan Pakistan mengalahkan Jepang 26-14 dalam pertarungan putaran pertama mereka. Pada putaran yang sama Bangladesh mengalahkan Nepal 23-19 dan India memukul Cina 46-15. (Ant). 48 T.O. PNY A KRETEK FILTER Ο 2cm