Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-09-16
Halaman: 12

Konten


2cm SABTU WAGE, 16 SEPTEMBER 2017 (25 BESAR 1950) TAJUK RENCANA Asal Bunyi dan Asal Kirim rat ke KPK. Hal ini mengingat surat tersebut bisa dipersepsikan sebagai bentuk intervensi pimpinan dewan terhadap proses hukum yang te- ngah dilakukan KPK terhadap (Ketua DPR) Setya Novanto. ASBUN alias 'asal bunyi'. Istilah ini pernah populer di masa lalu. Maknanya, seseorang yang asal bicara atau asal ngomong tanpa mempertimbangkan dampak yang akan mengikutinya. Dampak itu bisa saja bersifat negatif -- yang berpotensi mendistorsi citra diri pri- badi dan organisasi tempatnya bernaung. Juga lembaga atau insti- tusi tempatnya mengabdi dan men- cari sesuap nasi. Demikianlah, kita menyaksikan dampak itu datang menerpa ketika seorang anggota dewan yang terhor- mat mengemukakan mengenai per- lunya KPK dibekukan. Reaksi spon- tan datang dari petinggi parpol tem- patnya berkhidmat sebagai politisi. Partai tidak berada dalam posisi meminta pembubaran atau pem- bekuan (KPK), kata Sekjen parpol tersebut. Jelas, reaksi itu dimaksudkan un- tuk menjaga citra parpol yang ber- sangkutan. Memagari dari kemung- kinan hadirnya dampak negatif berupa persepsi bahwa usulan ang- gota dewan tersebut identik atau sama dan sebangun dengan kehen- dak partai. Secara lebih jauh lagi bisa pula dipersepsikan bahwa pem- bekuan atau pembubaran memang menjadi target Pansus Angket DPR terhadap KPK. Terhadap usulan yang seperti itu kita bisa meni- lainya sebagai perilaku 'asbun'. Perilaku yang terjadi di lingkup gedung DPR bukan sebatas 'asbun'. Belakangan kita melihat terjadinya 'askir', asal kirim. Sama seperti asal bunyi, asal kirim juga merupakan kegiatan yang kurang atau malah tidak mempertimbangkan dampak negatifnya. Padahal dalam posisi sebagai Wakil Ketua DPR, yang ber- sangkutan semestinya berembuk dulu dengan para Wakil Ketua DPR yang lainnya sebelum mengirim su- MAN 3 Bantul bekerja sama de- ngan Puskesmas Pleret melak- sanakan pencegahan dan antisipasi penyakit rubella melalui pemberian imunisasi MR, untuk siswa yang masih rentan terserang virus terse- but yakni usia 9 bulan-15 tahun. Dalam kesempatan tersebut 178 siswa MAN 3 Bantul mengikuti imunisasi yang dilaksanakan oleh dokter puskesmas yaitu dr Santoso Hardoyo bersama tim pelaksana serta dibantu petugas UKS ma- drasah M Nua'im SPd I, Senin, 11 September 2017 di ruang UKS madrasah. HACOPINI WIE Menurut koordinator program Imunisasi Puskesmas Sutarni Djufri S ST, pelaksanaan imunisasi MR adalah suatu upaya untuk me- mutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan-15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imu- nisasi sebelumnya. Seperti halnya anggota dewan yang terkesan 'asbun', perilaku Wakil Ketua DPR yang terkesan 'askir' itu juga mendapat reaksi keras dari Sekjen partainya. Langkah itu dinilai sebagai melam- paui batas dan wewenang -- meski yang bersangkutan beralasan dirinya sekadar meneruskan per- mohonan Setya Novanto agar KPK menunda pemeriksaan terhadap dirinya sebagai tersangka kasus e- KTP. Pikiran Pembaca Pikiran Pembaca terbuka bagi siapa saja. Naskah dikirim ke kantor Redaksi Kedaulatan Rakyat, Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta 55232 Fax (0274) 563125 Telp (0274) 565685 (Hunting) atau melalui email pikiranpembaca@gmail.com. Naskah dilengkapi fotokopi atau scan identitas diri berikut nomor telepon yang bisa dihubungi. Isi tanggung jawab penulis. Imunisasi ini sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual in- formed consert. Salah satu cara melaksanakan program tersebut adalah kerja sama dengan seko- lah/madrasah di lingkungan Pleret dan dilaksanakan di sekolah/- madrasah sesuai jadwal yang di- Dalam kaitan dengan kasus e- KTP yang menersangkakan Setya Novanto dan sejumlah anggota de- wan yang lain, kita memang menyaksikan beragam ulah 'over acting' sejumlah anggota dewan. Salah tingkah itu bisa berupa per- nyataan atau perilaku yang berle- bihan atau di luar batas kapasitas dan kapabilitasnya sebagai wakil- wakil rakyat. Sebaliknya, yang mereka lakukan justru melawan ke- hendak rakyat dengan beragam dalih. Membentuk Pansus Angket KPK dengan alasan ingin memper- baiki kinerja lembaga antirasuah itu. Generasi Sehat Bebas Rubella sepakati bersama. Kepala Madrasah Ali Asmu'i SAg MPd mengapresiasi pelaksanaan imunisasi tersebut. Dengan imu- nisasi diharapkan siswa madrasah menjadi sehat dan terhindar dari virus rubella. Tindakan pencegah- an dan perlindungan siswa terha- dap rubella sangat tepat mengingat usia mereka juga rentan terhadap serangan rubella. Terlebih dengan penyampaian sosialisasi tentang manfaat imunisasi dari puskesmas tentunya sangat bermanfaat bagi siswa. Dalam berbagai survei, DPR dini- lai sebagai lembaga negara yang pa- ling tidak dipercaya -- sementara KPK merupakan institusi yang pa- ling dipercaya. Wajar bila kemudian seorang pengamat politik melem- parkan pertanyaan: bagaimana mungkin publik percaya lembaga yang paling tidak dipercaya mampu memperbaiki institusi yang paling dipercaya kecuali di baliknya tersembunyi maksud dan tujuan tertentu?-o Sedangkan Koordinator UKS M Nua'im SPd I juga menyampaikan pelaksanaan imunisasi tersebut merupakan realisasi kerja sama madrasah dengan Puskesmas Pleret. Kerja sama di antara kedua- nya sudah berlangsung cukup lama dan mencakup berbagai kegiatan di antaranya pemeriksaan rutin, pengobatan dan juga pelaksanaan imunisasi sebagaimana dilakukan saat ini. Semoga dengan kerja sama ini akan menjadikan civitas se- makin sehat dan juga terselenggara kegiatan lain yang mendukung pencapaian madrasah sehat.-o Kholif Diniawati MPd BI Guru MAN 3 Bantul. Pelatihan Lomba Kompetensi SMK ni akan berpengaruh untuk karir mereka, itu nilai tambah yang kita berikan kepada mereka. Sedangkan menurut Yohanes Suraja, selaku Kepala Program Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, pelatihan kali ini di- adakan untuk membekali ilmu bagi siswa supaya siap mengikuti lomba kompetensi tingkat SMK se-DIY. Pelatihan ini diminta oleh pihak sekolah yang dipercayakan kepada ASMI Santa Maria untuk me- LOMBA kompetensi siswa ting- kat SMK se-DIY akan segera dilak- sanakan. Oleh karena itu, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masya- rakat (PPPM) ASMI Santa Maria bekerja sama dengan program studi Sekretari mengadakan pelatihan untuk persiapan lomba kompetensi siswa. Pelatihan ini diikuti enam siswa dari SMK Bopkri 1 Yogya, 11- 25 September 2017 bertempat di kampus ASMI Santa Maria Yogya. Adapun bentuk pelatihan ini membuat surat bisnis dalam nyiapkan siswa-siswi SMK 1 Bahasa Indonesia maupun Bahasa Bopkri mengikuti lomba kompe- Inggris, mengetik cepat, presentasi Bahasa Inggris, mengelola kegiatan kepemimpinan, notulen, dan lain sebagainya. Selain itu ada juga pe- latihan pengelolaan arsip, karena menurut Kaprodi Sekretari, Dwi- atmodjo Budí, pengelolaan arsip sa- ngat penting bagi sebuah perusaha- an, jika mereka kita bekali sejak di- tensi siswa SMK mendatang. Pada akhir pelatihan, peserta menda- patkan sertifikat sebagai bukti bahwa mereka telah mengikuti pe- latihan tersebut. -o Verena Redi Bella Ardiani Mahasiswa Prodi Public Relations, ASMI Santa Maria Yogya. EMBILANPULUH tahun silam, tepat- nya September 1927, Rabindranath Tagore dari Shanti Niketan di India di- dampingi para asisten antara lain Prof Chatterjee, melakukan kunjungan ke Perguruan Tamansiswa di Yogyakarta untuk menemui Ki Hadjar Dewantara. Sebelum berkunjung, lebih dahulu Tagore mengutus dr Bake dan Ny Bake untuk melakukan penjajakan. Ki Hadjar sangat terkesan atas kunjungan Tagore. Karena secara langsung maupun tidak langsung ikut membe- sarkan nama Tamansiswa yang waktu itu baru berusia lima tahun. Keduanya adalah sahabat dekat baik secara pribadi maupun secara ideolo- gis yang tercermin dalam konsep-konsep pen- didikan, kebudayaan, dan kemasyarakatan. Pendidikan Tagore dan Ki Hadjar Beberapa potongan puisi yang ditulis Tagore yang berjudul Freedom yang termuat dalam Gitanjali serta bernuansa kemerdekaan dikemas dalam kata kebebasan adalah sebagai berikut: Freedom from fear is the freedom (bebas dari ke- takutan adalah kebebasan) / I claim for you my motherland! (aku menuntut untukmu tanah airku!)/Freedom from the burden of the ages (be- baskan dari beban zaman)." Setelah terjadinya momentum kunjungan Tagore, Tamansiswa segera mengirim kadernya untuk berguru di Shanti Niketan India. Antara lain Subroto, Rusli dan S Harahap. Begitu pula Shanti Niketan pun segera mengirim kadernya untuk berguru di Tamansiswa Yogyakarta. Antara lain Mrinallini, Ammu Swaminadan, Shanti Deva Gose dan Nataraj Vashi. Kesamaan Pribadi Tagore adalah tokoh pendidikan nasional India. Di awal tahun 1900-an mendirikan pergu- ruan percobaan di ruang yang terbuka dengan pepohonan yang rindang serta taman yang indah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar. Perguruan percobaan ini bela- kangan dikenal dengan Shanti Niketan yang menjadi pedoman pendidikan di India. Ki Hadjar adalah tokoh pendidikan nasional. Indonesia. Tahun 1922 mendirikan perguruan di tengah kota Yogyakarta dengan proses belajar mengajar bercirikan kearifan lokal. Perguruan yang belakangan dikenal dengan nama Taman- siswa ini menjadi pedoman pendidikan di Indonesia. WAL Banyak kesamaan pribadi antara Tagore de- ngan Ki Hadjar. Tagore lahir dengan nama Rabindranath Thakur dari Keluarga Brahmana Bengali, 7 Mei 1861. Memiliki golongan Brahmo Samaj yang mendapat gelar Sir dari Pemerintah Inggris. Ki Hadjar lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dari Keluarga Raja PINI Johanes Eka Priyatma dengan 0 tajuk 'Hoaks dan Masyarakat Anonim' (Kedaulatan Rakyat, 8/9) menarik un- tuk didiskusikan lebih lanjut. Terlebih, ihwal sis- tem informasi masyarakat kita yang anonim saat ini sebenarnya tidak kondusif bagi hajat men- dasar bangsa ini. Artinya, akun-akun anonim berperan menyebarkan hoax itu jelas. Akan tetapi, persebaran hoax bukan hanya terjadi ka- rena ulah akun anonim di media sosial semata. Namun, lebih disebabkan masih tingginya ego sektoral dalam benak warganet (netizen) kita. Dikatakan demikian karena, netizen kita belum bisa beranjak dari watak aslinya yang berkarakter emosional menuju rasional ketika menggunakan media sosial. Dengan kata lain, watak ini kemudian mendasari rasa kebencian terhadap suatu kelompok, tokoh maupun etnis tertentu ketika seseorang menyebarkan hoax. Sebut saja, saat mencuatnya krisis kemanu- siaan terhadap etnis Rohingya Myanmar banyak ditemukan hoax yang berpotensi menyulut kon- flik antarumat beragama. Pelakunya bukan hanya berasal dari para buzzer anonim maupun robot saja. Namun, banyak berasal dari akun- akun asli, baik dari tokoh, politisi, hingga 'man- tan menteri pemerintahan'. Ironisnya, sebagian dari mereka dikategorikan akun influencer atau 'elite politik digital' yang memiliki pengaruh cukup besar dengan dibuktikan oleh raihan follower yang mencapai jutaan. Aksi Perundungan Meski pada akhirnya diantara mereka ada yang meminta maaf kepada publik atas kesalah- annya. Namun, dampak yang telah ditimbulkan dari sekadar 'asal share' atau 'salah pencet' tentu- lah membuat politik digital kian gaduh. Eksesnya, aksi perundungan (bullying) hingga menyudutkan antar-netizen untuk membela pen- dapat pribadi tidak terhindarkan. Geliat para in- fluenzer yang bertransisi menjadi buzzer inilah, yang turut menyebabkan hoax semakin menda- pat tempat dalam ranah digital. Bahkan, hadirnya UU ITE belum juga mampu mengerem laju persebaran hoax. Ki Supriyoko Pakoe Alam, 2 Mei 1889 dan memiliki gelar Ra- den Mas. Belakangan Tagore mengembalikan gelar Sir pada Pemerintah Inggris. Sementara RM Soewardi Soerjaningrat menanggalkan gelar Raden Mas dan menjadi Ki Hadjar Dewantara. Dari sisi pendidikan, Tagore maupun Ki Hadjar sama-sama mendapat pendidikan Barat. Tagore mendapat pendidikan manca di Inggris KR-JOKO SANTOSO dan mengombinasikan dengan keunggulan lokal untuk mengembangkan pendidikan di India. Ki Hadjar mendapatkan pendidikan manca di Belanda dan mengombinasikan dengan keung- gulan lokal untuk mengem-bangkan pendidikan di Indonesia. Kesamaan Konsep Di samping memiliki banyak kesamaan priba- di, ternyata keduanya memiliki banyak ke- samaan konsep pendidikan. Salah satu kesa- maan konsepnya adalah mengenai kemerde- kaan. Kemerdekaan harus diperjuangkan me- lalui pendidikan. Hanya dengan kemerdekaan- lah Sang Anak memiliki hak untuk mengatur hidupnya sendiri. Dengan senantiasa mengingat syarat tertib damamya hidup bermasyarakat. 'Buzzer' Pancasilais Bambang Arianto Identifikasi itu kian menegaskan bahwa demokrasi digital telah disesaki oleh para buzzer yang tidak lagi berlandaskan Pancasila. Se- dangkan, warganet yang menjadi domain utama dan selama ini hanya berkutat mencari infor- masi, urusan profesi, sosialisasi maupun hiburan diri (Jati, 2017), kian mengalami ekslusi. Penyebabnya, karena peran buzzer kian domi- nan dekade terakhir. Pasalnya, selama ini buzzer ditujukan sebagai tim pemasaran guna memro- mosikan dan mendongkrak produk tertentu ke- pada khalayak. Namun, seiring perkembangan dunia maya, buzzer kemudian diadopsi dalam ranah politik hingga kemudian ikut bertransisi menjadi buzzer transaksional. Tak jauh berbeda dalam dunia pemasaran, buzzer politik berwatak transaksional difungsikan sebagai tim penci- traan, penyemai figur politik, hingga menjadi alat kampanye negatif dan hitam untuk menye- rang lawan politik.. Nafas Pancasila Tentulah kita tidak ingin melihat para buzzer transaksional itu terus menanam- kan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nafas Pancasila. Untuk itu, kita harus berupaya menyemai buzzer pancasilais' yang mampu menjadi kekuatan penyeimbang. Apalagi setiap netizen tentulah mampu menjadi buzzer yang dapat menjadi komunikator digital yang andal dan bermanfaat bagi semua anak bangsa. Melahirkan 'buzzer pancasilais' bisa dimulai dari membangun ko- hunitas digital bagi semua segmen- tasi komunitas yang ada. Baik itu, komunitas blogger, disabilitas, perempuan, kesehatan ibu dan anak, hingga komunitas marginal di sekeliling kita. Pembelajarannya bisa dimulai dari cara menggu- "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 12 Ki Hadjar tidak kalah kreatif. Beliau mencip- takan tembang berjudul Wasita Rini: Mardika iku jarwanya (merdeka itu makna-nya) /Nora mung lepas ing pangreh (tidak sekadar lepas dari penjajahan) / Ning uga kuwat kuwasa (Tetapi juga memiliki kekuatan dan kemampuan) / Amandireng priyangga (mandiri menentukan nasib sendiri)/Wit saka itu den emut (oleh kare- na itu senantiasa ingatlah)/ Wenang lan wajib tan pisah (Hak dan kewajiban tidak dapat di- pisahkan). Konsep pendidikan Tagore dan Ki Hadjar ten- tang kemerdekaan sekarang ini banyak yang hi- lang. Praktik pendidikan klasikal yang dikem- bangkan dalam proses pembelajaran menjadi penyebab hilangnya kemerdekaan tersebut. Kalau 2 dari 30 siswa dalam satu kelas memiliki bakat menari kemungkinan besar bakat tersebut akan hilang karena tidak tersalurkan. Proses penyeragaman dalam banyak kasus pendidikan juga berpotensi menghilangkan kemerdekaan Sang Anak. Kiranya hilangnya kemerdekaan ini yang harus kita cari kem- bali. -o *) Prof Dr Ki Supriyoko MPd, Direktur Pascasarjana Pendidikan UST Yogyakarta dan Wakil Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Syarat Menulis Opini akan Para penulis yang terhormat, Redaksi hanya memperhatikan tulisan artikel/opini yang dikrim ke opinikr@gmail.com dengan disertai CV dan copy identitas diri. Panjang tulisan sekitar 3.700 karakter atau 600 kata. Demi kelancaran bersama, tidak melayani pengiriman ke akun pribadi. Terima kasih nakan media sosial yang bijak, membuat konten yang kreatif, memposting hingga berkomentar dengan bernafaskan nilai-nilai pancasila. Dengan kata lain, buzzer pancasilais' harus memiliki ciri khas tersendiri dalam membangun diskusi partisipatoris hingga kemudian dapat menjadi diskursus yang bukan saja di dunia maya, tapi juga di kehidupan sehari-hari. Sebab, buzzer tentulah dapat menjadi demos selama ia mampu mengedepankan diskusi partisipatoris, argumentatif dan konstruktif. Bukan satu arah apalagi dipenuhi caci maki hingga menyinggung persoalan pribadi. Keberadaan buzzer politik telah banyak men- dorong partisipasi politik publik secara aktif dan otonom itu jelas. Namun, menjadi seorang buzzer dengan watak transaksional, apalagi mengguna- kan robot guna membelokkan opini hingga menghancurkan instrumen penting demokrasi--- tentulah sifat yang kerdil dan jauh dari seorang pancasilais.-o *) Bambang Arianto MA, Pegiat #SlemanDigital, Peneliti Buzzer, Alumnus S2 Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM. Pojok KR KPK kirim panggilan kedua kepada Setnov. -The show must go on... *** Danais bukan identik bagi-bagi' uang tunai. - Pastinya, bagi-bagi kesejahteraan. *** Konsumsi sabu, politisi Golkar IJP diciduk. Sabu merambah Senayan. SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990. Anggota SPS. ISSN: 0852-6486. Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945. Perintis: H Samawi (1913-1984) M Wonohito (1912-1984). Berabe Xedaulatan Rakyat Pemimpin Umum: dr Gun Nugroho Samawi. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Sihono HT, H Soeparno S Adhy, Drs Widyo Suprayogi, Dra Esti Susilarti MPd, Yon Haryono Hadi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny Kusumawan, Drs Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh, M Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Sulistyo Sutopo, Drs Hasto Sutadi, Eko Boediantoro, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, M Sobirin, Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan SPdi, Fotografer: Effy Widjono Putro, Franz Boedi Sukarmanto, Surya Adi Lesmana. Grafis: Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin. Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta, 55232. Fax (0274)-563125, Telp (0274)-565685 (Hunting) Alamat Percetakan: Jalan Raya Yogya - Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274)-496549 dan (0274)-496449. Isi di luar tanggungjawab percetakan Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogja.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio: KR Radio 107.2 FM. Bank: Bank BNI-Rek: 003.044.0854 Cabang Yogyakarta, Penerus; Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Drs HM Romli. Direktur Utama: dr Gun Nugroho Samawi. Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos. Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan: Agung Susilo SE, Telp (0274)-565685 (Hunting) Fax: (0274) 555660, E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, iklankryk13@gmail.com. Langganan per bulan termasuk Kedaulatan Rakyat Minggu... Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga...Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Baris/Cilik (min. 3 baris, maks. 10 baris). Rp 12.000,00/baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Khusus: Ukuran 1 klm x 45 mm.. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 s/d S1, Pernikahan, Ulang Tahun) Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/ mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif. Iklan Halaman 1: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2 klm x 150 mm). Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif. Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10% Perwakilan dan Biro: Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja. Wartawan: H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Alfons Suhadi, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga. Semarang: Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro: Isdiyanto Isman SIP. Surakarta: Jalan Bhayangkara No.13, Surakarta 57141, Telp/Fax (0271) 718015. KepalaPerwakilan: Dra Hermin Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi. Banyumas: Jalan Prof Moh Yamin No 5, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd, Kepala Biro: Edhi Romadhon. Klaten : Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan dan Kepala Biro: Sri Warsiti. Magelang: Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502. Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro: Drs M Thoha. Purworejo: Jalan Veteran Blok A Kav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan. Kulonprogo: Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan: Suyatno, Kepala Biro: R Agussutata. Gunungkidul : Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo, Kepala Biro: Y Agus Waluyo. Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas. SABTU WAGE, 16 SEPTEMBER 2011 (25 BESAR 1950) Color Rendition Chart Kabar dari T Jemaah KBIH Ar-Raudhah usah thawaf wa Pagi Ini Ar-Raudhah Tiba di So JEMAAH KBIH Ar-Raudhah yang tergabur Kloter 30 SOC akan tiba di Debarkasi Adisuma Solo, Sabtu (16/9) pagi ini. KH Abu Salim Aliy (p bimbing) mengabarkan, jemaah meninggalkan ho Makkah pada Jumat (15/9) pukul 05.00 W Dijadwalkan diterbangkan dari Bandara Jeddah p 15.00 WAS (pukul 19.00 WIB) dan pukul 07.40 mendarat di Solo. Dijadwalkan tiba di Yogya p 11.00 WIB. Sebagian jemaah melakukan tha wadak (pamitan) Kamis (14/9) malam usai Is Selain Ar-Raudhah, di Kloter 30 SOC juga ada jen Multazam Kota, Mandiri Bantul, Hajar Aswad Ba Mandiri Sleman, Ar-Rahmah, Al-Barokah, R (Fie Ka'bah Sleman dan Aisyiyah Sleman. Sore Nanti Kloter 31 Tiba KELOMPOK Terbang (Kloter) 31 SOC akan ti Yogyakarta sore nanti. Kloter ini terdiri jemaah Kulonprogo, Mandiri Gunungkidul, Aisyiyah Gur kidul, Mandiri Kota, Aisyiyah Kota dan Hajar As Bantul. Menurut jadwal, pesawat yang memb mereka take off dari Bandara King Abdul Azis Je Jumat (15/9) pukul 22.50 WAS (Sabtu 16/9 p 02.50 WIB). Selanjutnya akan mendarat di sumarmo Solo pukul 15.30 WIB. Dua atau tiga (F kemudian diperkirakan tiba di Yogya. Mensos Berhaji Tanpa Pengawal MENTERI Sosial (Mensos) Khofifah Indar wansa tertangkap kamera netizen saat di Ma Haram, beberapa waktu lalu. Dalam foto yang a gah akun instagram @mustika.dwihandayani, tar Khofifah hanya berdua bersama anak bungsun Mannagali Indar Parawansa, tanpa pengawalan PANC KP-stagram Sandra Dewi 'Babymoor MEMASUKI usia kehamilan tujuh b aktris Sandra Dewi makin dimanjakan sang suami, Harvey Moeis. Sejak beb- waktu lalu, pasangan ini menghabiskan untuk babymoon di Melbourne, Australia. Selama di Negeri Kanguru, pemerar 'Quickie Express' itu memanjakan diri dengan makan, jalan- jalan, belan- ja. Lewat Instagram Story, Sandra SAN SALAH satu mantan per- sonel JKT48, Sendy Ariani, terus menunjukkan eksis- tensinya selepas tidak lagi bergabung dengan grup idola tersebut. Baru-baru ini, Sendy merilis lagu perdana berjudul 'Setia Apa Takut' yang bernuansa dangdut de- ngan sentuhan sound Jepang. Lagu ini berkisah tentang se- orang perempuan yang didekati laki-laki berpasan- gan. Namun pada akhirnya, sang pria tidak memiliki ke- beranian untuk menentukan keputusannya. Disinggung soal kendala menjadi penyanyi solo, Sendy mengaku dirinya sedang ber- adaptasi. Sendy mengung- kapkan dirinya butuh waktu karena selama lima tahun di JKT48, perempuan, yang SEN Balik ke M mengak tersebut sama b grup itu Sendy A "Ya n waktu, bareng-b