Category: Koleksi
-

Mengenal Abdul Rivai Lewat Jagat Wartawan Indonesia
Abdul Rivai adalah seorang dokter, jurnalis, dan pemikir modern. Namanya memang tidak setenar tokoh pergerakan lainnya seperti Soetomo bahkan Hatta. Namun, eksistensi Abdul Rivai dapat membuktikan bahwa pisau pena tampaknya lebih tajam dari pisau bedah. Lewat buku Jagat Wartawan Indonesia, Soebagijo Ilham Notodijoyo menghidupkan kembali sosok jurnalis sekaligus dokter ini. Dalam buku terbitan 1981 ini,…
-

Benteng Perdjoeangan Djawa: Cara Jepang Mengeksploitasi Jawa
Pada masa pendudukan Jepang, media massa memiliki peran yang sangat penting dalam upaya untuk menyebarkan informasi bagi kepentingan politik Jepang pada masa perang dunia ke II. Jepang menunjukkan keinginannya untuk mendoktrin pikiran masyarakat Indonesia mengenai kebijakan-kebijakan pemerintahnya. Salah satu media massa yang digunakan sebagai propaganda adalah majalah Djawa Baroe. Majalah ini menggunakan dua bahasa pada…
-

Dari Pena Tirto Adhi Soerjo untuk Pemuda Hari ini: Aksi Lokal, Dampak Global
Dunia pada bulan lalu tengah memperingati Hari Pemuda Sedunia yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2025. Peringatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap peran pemuda dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan. Pemuda diharapkan memiliki andil besar dalam perubahan. Ini sejalan dengan tema yang diangkat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Aksi Pemuda di Tingkat Lokal untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Peringatan…
-

Soekarno dan Istri SMA-nya, Mengupas Buku Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA
Kita semua mengenal Soekarno. Entah sebagai titel bapak bangsa, proklamator, hingga orator ulung. Namun, di balik jas resmi, pidato lantang, dan sejarah yang telah kita dengar di bangku sekolahan, Soekarno ternyata juga punya kisah romansa yang membuat… alis terangkat? Buku Kadjat Adra’i yang bertajuk Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA ini bukan hanya romance policity…
-

Mengapa “Cantik Itu Luka” Begitu Populer?
Eka Kurniawan adalah penulis Indonesia yang bisa dibilang masyhur kariernya. Di tengah geliat sastra Indonesia kontemporer, dengung-dengung nama Eka Kurniawan muncul sebagai salah satu penulis paling diperbincangkan. Lahir di Tasikmalaya, lulusan Filsafat dari Universitas Gajah Mada itu telah melahirkan karya-karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengusik pikiran dan menggugah nurani. Mulai dari Lelaki Harimau,…
-

Agresi Militer Belanda I dalam Majalah Daulat Rakjat Tahun 1947
Tanggal 17 Agustus 1945 adalah hari kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dengan penuh semangat keberanian agar negara ini tidak terjajah lagi. Akan tetapi, Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan ingin berkuasa lagi. Konflik tiada henti berkobar antara Indonesia dengan Belanda yang dibonceng Sekutu, seperti pertempuran Surabaya yang menimbulkan banyak korban jiwa.…
-

Fenomena Pengangguran dalam Artikel Majalah Ma’moer Tahun 1946
Fenomena ledakan pengangguran dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di Indonesia sedang marak dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dilatarbelakangi oleh pandemi COVID-19 yang berdampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, serta semakin kompetitifnya persaingan kerja, minimnya lapangan pekerjaan, dan krisis global. Pertumbuhan tenaga kerja jauh lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga jumlah pengangguran…
-

Kisah 4 Jurnalis Perempuan Indonesia Jagoan Meliput Konflik
Sepanjang sejarahnya di Indonesia (dan juga dunia), profesi jurnalis adalah profesi yang didominasi laki-laki. Ini berangkat dari anggapan udik bahwa pekerjaan jurnalis atau wartawan membutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk bekerja di lingkungan yang tidak aman dan berisiko, sehingga laki-laki dinilai lebih mumpuni. Namun fisik dan mental baja tidak hanya spesifik milik laki-laki, perempuan…
-

6 Bulan Merdeka
Majalah Merdeka edisi 17 Februari 1946 hadir setelah 6 bulan kemerdekaan bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan ini dilarang disiarkan oleh militer Jepang dengan menduduki kantor berita dan badan-badan penyiaran. Akan tetapi para pemuda secara diam-diam menyebarkan melalui surat kabar, poster dan pamflet yang ditempel didinding. Majalah Merdeka ini adalah koleksi Monumen Pers Nasional yang berani menggaungkan…
-

KGPH Hadiwijaya: Putra Raja, sang Budayawan
Di zaman modern seperti sekarang ini banyak generasi muda yang kurang memahami pentingnya nguri-uri budaya Jawa. Berbeda dengan KGPH Hadiwijaya yang semasa hidupnya mengabdikan diri untuk menjaga kelestarian serta membekali generasi setelahnya sebagai pewaris dan penerus budaya leluhurnya. Seperti yang termuat dalam Majalah Relung Pustaka terbitan 7 Juli 1970, Hadiwijaya diceritakan memiliki perawakan besar dan…
-

Mengintip Program Pendidikan dan Pengajaran di Solo-Kootji
Kedatangan Balatentara Dai Nippon di tanah Jawa membawa perubahan besar dalam masyarakat. Salah satu program yang dilakukan pemerintah Dai Nippon yaitu menanamkan semangat bagi para pemuda dan memerhatikan pendidikan maupun pengajaran. Pemerintah Negeri Solo-Kootji pada masa itu percaya bahwa pemudalah yang akan mewujudkan Jawa baru, semangat baru, dan kehidupan baru. Program ini disambut gembira oleh bangsa Indonesia terutama pada masyarakat…
-

6 BULAN MERDEKA
Majalah Merdeka edisi 17 Februari 1946 hadir setelah 6 bulan kemerdekaan bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan ini dilarang disiarkan oleh militer Jepang dengan menduduki kantor berita dan badan-badan penyiaran. Akan tetapi para pemuda secara diam-diam menyebarkan melalui surat kabar, poster dan pamflet yang ditempel didinding. Majalah Merdeka ini adalah koleksi Monumen Pers Nasional yang berani menggaungkan…