Novel ini memiliki kekuatan pada penggambaran New York yang mendalam dan detail, bukan hanya sebagai latar, tetapi juga sebagai karakter pendukung yang aktif dalam proses penyembuhan para tokoh. Narasi pada novel ini kaya akan dialog cerdas dan monolog yang jujur, menyentuh isu-isu seperti duka mendalam, trauma, dan keberanian untuk menerima kesempatan kedua. Novel ini berhasil merangkai kisah slow-burn yang manis namun tidak terburu-buru, memberikan waktu bagi pembaca untuk merasakan proses penyembuhan emosional Raia dan River.“Because you’re as lost as I am, Raia. And in a city this big, it hurts less when you’re not lost alone.” – hlm.96