Tipe: Koran
Tanggal: 1995-06-16
Halaman: 04
Konten
Color Rendition Chart 2cm Jumat, 16 Juni 1995. Penerbit Pemimpin Umem/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Managing Editor Pemimpin Perusahaan Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh t 7 t H. Soffyan. 1 H. Ali Soekardi. 1 t 2 analisa Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. 1 Paulus M. Tjukrono. Joeli Salim. : : H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Narwan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, Asril Rais, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, H. Azmi Majid (foto). H. Marzuki Markiman, M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, Buoy Harjo, Umar Said, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, Agus Salim, Rismansyah Siregar, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Michael Ronny, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah. Rp. 3.500,- per mm/kolom (umum). Seminggu 7 kali. Rp. 2.500,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos : 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. Fax: (061) - 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi : 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha : 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax. H. Harun Keuchik Leumiek (021) - 363388. Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No, 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Simduk PEMERINTAH dalam hal ini Departemen Dalam Ne- geri akan menerapkan sistem baru manajemen kependuduk- an, yang disebut Sistem Informasi Manajamen Kependuduk- an atau disingkat Simduk. Yang dimaksud adalah meng- gunakan sistem komputer (komputerisasi) kependudukan secara sentral, mulai dari kecamatan, kabupaten, kotama- Sistem ini akan memberikan beberapa antara lain otomatisasi data ba- secara dya hingga ke pusat. keuntungan se, penyeragaman nomor identifikasi bagi Depdagri, nasional sehing- ga memudahkan pengadministrasian data dan pelayanan kependudukan, termasuk urusan mutasi dan pembuatan KTP (kartu tanda penduduk). Komputerisasi manajemen kependudukan yang akan gera mulai diterapkan Depdagri tersebut yang sudah seharusnya. Hal ini selaras dengan situasi dan adalah suatu se- ha para nistrasi, dilaksanakan dengan cepat dan tepat. Tidak lagi dengan sistem konvensional yang lamban. Dengan adanya sistem yang baru dan modern ini maka yang diharapkan masalah administrasi kependudukan ini akan lebih rapi, ter- tib, dan akurat, serta terpadu. Dengan demikian, misalnya contoh kecil, tidak akan terjadi seseorang sampai memiliki dua atau tiga KTP, baik KTP yang berlainan kota maupun masih dalam satu kota. Selama ini masalah KTP rangkap (dobel) sudah selalu terjadi. Misalnya seseorang yang pindah dari Medan ke Ja- karta. Dia memiliki KTP Medan yang masih berlaku, te- tapi di Jakarta dia bisa meminta atau memiliki KTP DKI. Atau masih dalam satu kota, tapi pindah ke kelurahan lain lalu meminta KTP baru lagi. Padahal KTP lama di kelu- rahan tempatnya bermukim terdahulu masih berlaku. Hal ini bisa saja disebabkan ketidakdisiplinan aparat di kelurahan atau kecamatan. Tetapi masalahnya memang ka- rena belum menggunakan sistem komputer, maka guna mencek masalah seperti ini menjadi sulit atau lambat se- ba cepat dan terpadu. kali. Berbeda dengan sistem komputer yang memang ser- Padahal adanya KTP rangkap seperti itu sangat tidak menguntungkan manajemen kependudukan. Setidak-tidak- nya dapat mengelirukan jumlah penduduk, dan menjadi- kan data-data statistik hasil sensus misalnya, jadi salah semua. Karena itu memang terasa sekali bahwa sistem kom- puterisasi kependudukan itu tepat sekali dan sudah seha- rusnya. Hanya saja, pelaksanaan sistem ini seharusnya dila- kukan dengan berhati-hati dan tidak gegabah asal jadi. Mengapa? Justru situasi dan kondisi setiap daerah tidak- lah sama. Kehati-hatian ini perlu agar tidak sampai terjadi kekacauan pada saat mulai melaksanakannya. Maka, sebelum Simduk ini diberlakukan, seluruh Pem- da dan aparatnya haruslah sudah benar-benar siap. Jangan serba tanggung, belum siap benar, tapi sudah ingin buru-bu- ru dilaksanakan. Hal ini pasti akan menimbulkan risiko ba- ru. Sebab komputer hanya alat, hanya benda, sedang pe- ngendalinya adalah manusia. SDM-nya inilah yang harus disiapkan sedemikian rupa sehingga menjadi terampil, dan hasil kerjanya tidak akan menjadi sia-sia. Dan begitu pula karena setiap tehnologi menuntut biaya yang lebih, maka masalah harga KTP pun harus dikaji se- cara cermat. Jika sekarang dikatakan, ancer-ancernya KTP akan naik 200% (artinya dari Rp 1.000,- menjadi Rp 3.000,), maka harus ada tangkal ampuh agar harga KTP tidak mele- bihi Rp 3.000,- apa pun alasannya, resmi atau tidak. Tidak semua rakyat mampu membayar KTP melebihi harga yang telah ditentukan, meskipun KTP-nya cantik atau menye- rupai credit card. * Walaupun bahan baku kayu di dalam negeri sangat murah dan upah buruh sangat rendah diban- ding dengan di luar negeri serta ti- dak ada gejolak bahan baku di dalam negeri, pengusaha pulp cen derung mengacu pada tingkat harga internasional, yang me- Oleh karena itu perlu dibentuk melalui peraturan pemerintah sua- tu badan pemantau keadaan ko- moditi strategis kertas dengan ang gotanya terdiri dari departemen negara-negara manca negara ku- perindustrian, perdagangan, pene- mang cukup tinggi disebabkan rangan dan keuangan, APKI rang menggunakan kayu sebagai bahan baku kertas dengan pertim- bangan lingkungan. Mereka lebih kondisi masa sekarang yang sudah bertehnologi canggih (Asosiasi Pulp dan Kertas Indo- yang mengharuskan segala sesuatu, termasuk urusan admi- Gerakan Disiplin Nasional Masih Jauh Dari yang Diharapkan SUDAH hampir sebulan sejak Kepala Negara men- canangkan Gerakan Disiplin Nasional tanggal 20 Mei yang lalu. Tetapi secara keseluruhan, himbauan Presiden itu berlalu hampir-hampir tiada kesan. Gerakan yang diharapkan dimulai dengan kegiatan sehari-hari ternyata belum dimulai. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas masih berlangsung. Membuang sampah di sebarang tempat masih saja dilakukan. Dan melalai-lalaikan waktu kerja masih terjadi. Memang, waktu sebulan belum cukup untuk merobah tingkah dan laku kita yang selama ini kurang disiplin. Ter- tib lalu lintas sebagai contoh sudah lama tidak mencer- minkan kita sebagai bangsa yang berbudaya. Kendatipun rambu-rambu lalu lintas bertaburan untuk mengingatkan pemakai jalan, namun hampir tidak ada yang mengin- dahkannya. Ironisnya, mereka yang melanggar peraturan- peraturan lalu lintas kadang kalanya berbangga diri tanpa ada rasa bersalah dan menyesal. Demikian pula halnya dengan membuang sampah di sebarang tempat. Tidak jarang penumpang kenderaan mem- buang sampah dari kenderaannya yang sedang berjalan. Banyak pula sampah asal rumah tangga bertumpuk di tepi- tepi jalan tanpa ada rasa tanggungjawab dari mereka yang membuangnya. Semua ketidak-disiplinan itu memang sudah harus ditangani secepatnya. Sebab, seperti yang dikatakan Presiden, bangsa-bangsa yang maju dengan cepat adalah bangsa-bangsa yang berdisiplin tinggi. Hanya bangsa yang berdisiplin tinggilah yang mampu berlaku secara tertib un- tuk melaksanakan apa yang telah disepakati bersama. Namun agaknya perlu dicari dan dikaji di mana letak dan penyebab ketidak-disiplinan itu. Tanpa mengetahui dan membenahi sumbernya ajakan Kepala Negara itu akan lam- bat terwujud. Tugas kita semualah melenyapkan, setidak- tidaknya mengurangi sumber tidak tertib itu, sehingga apa yang dicanangkan Presiden akan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tidak terlalu lama. ANALISA Menanggulangi Krisis Kertas Menurut hemat kita sumber itu terletak dalam diri kita masing-masing. Dengan mencoba menanamkan dalam diri betapa perlunya disiplin dan tata tertib itu, besar kemungkinan Gerakan Disiplin Nasional tersebut akan terlaksana. Tanpa kesadaran dalam diri barangkali diperlukan waktu cukup lama, bahkan mungkin ke generasi yang akan datang, disiplin dan tertib sebagai bangsa besar itu baru akan menjelma. Sayangnya, kesadaran yang diidam- idamkan itu masih jauh dari yang diharapkan. Karenanya diperlukan pula cara untuk mengingatkan kita selalu akan pentingnya disiplin dan tertib sebagai bangsa itu, sehingga ajakan Kepala Negara karenanya tidak menjadi sia-sia. DENGAN dicanangkannya bu lan Mei 1995 sebagai Bulan Bu- ku Nasional oleh Kepala Negara digalakkan minat dan budaya ba- ca dalam masyarakat secara na- sional. Untuk mensukseskan ge- rakan nasional tersebut harus cu- kup tersedia bahan bacaan de- ngan harga terjangkau oleh ma- syarakat umum. Sayang gerakan minat baca dihadang oleh kenaik- an harga serta kelangkaan paso- kan kertas. Sangat ironis, jika dengan kri- sis kertas satu saat para penerbit surat kabar satu per satu harus mengurangi halaman terbitannya, yang akhirnya disusul dengan penghentian penerbitannya, hal mana dalam era globalisasi akan terbuka bagi dunia luar. men Yang membingungkan adalah, bahwa Pemerintah terutama Men- teri Perindustrian ikut-ikutan bi- ngung, karena setelah diteliti pi- hak Depperin belum dapat menge tahui ke mana perginya komoditi strategis tersebut. Data Departe- Perindustrian menyebut produksi kertas nasional sekarang ini 250.000 sampai 300.000 ton tiap tahun, sedangkan kebutuhan hanya 140.000 ton setahun atau 12.000 ton sebulan untuk pers dan 36.000 ton setahun atau 3.000 ton sebulan untuk non pers, sehingga kapasitas nasional melampaui ke- butuhan nasional. Pernyataan Pemerintah terse- but memberi kesan belum adanya koordinasi yang efektif antar de- partemen dan badan-badan ter- kait, sehingga tidak dapat dipan- tau secara konkreet perkem- bangan kertas koran untuk men- cegah kenaikan dan krisis kertas koran sedini mungkin. BACALAH surat kabar, atau saksikanlah televisi, maka setiap hari kita akan disuguhkan cerita berbagai jenis kekejaman yang dilakukan manusia di atas per- mukaan bumi ini. Sepertinya seka kekejaman ngeroyokan, pemukulan sampai kepada penikaman yang kadang- kadang bisa menimbulkan korban tewas. merupakan hidup Berita tentang kekejaman berat manusia sampai bisa disebut biadab pun bisa kita baca. Dari pembunuhan yang direncanakan sampai kepada perkosaan be. ramai-ramai. Bahkan berita ten- tang wanita yang dibunuh setelah diperkosa sering diberitakan dengan gamblang dan tanpa sung kan sama sekali. Televisi pun sama celakanya. Bukalah saluran televisi, baik TVRI ataupun siaran Televisi Swasta. Hampir setiap jam Anda akan menikmati tayangan cerita yang menyuguhkan darah atau pun kematian yang disebabkan oleh sifat kejamnya manusia ter sebut. rang ini salah satu menu kebutuhan bagi manusia modern. Surat-surat kabar setiap hari akan menyuguhkan berita tentang Mung sudah berubah. perbuatan kejam manusia. kin hanya sekedar kekejaman menganggap ringan seperti perkelahian, pe suatu yang biasa. Sama kekejaman dengan kejadian serempetan kenderaan di jalan raya. Lumrah saja. Lihat saja, bagaimana sikap orang ketika melihat korban KEHILANGAN HATI NURANI Dulu, bulu kuduk kita mung kin akan merinding ketika mem- baca Kita Menikmati Kekejaman Hati kita sudah tak tersentuh lagi dengan penderitaan orang lain. memberikan ataupun menyaksikan setiap kekejaman yang berbagai jenis itu. Pikiran kita akan dibalut kenge rian apabila menyaksikan darah yang tumpah ataupun melihat batang tubuh mayat yang menjadi korban kekejaman. Namun masa itu telah berlalu. BEBERAPA media massa belum lama ini melansir ucapan ekonom senior dari Unpad Ban- dung, Drs.H.Soeharsono Sagir yang mengatakan, bahwa Per Tinggi (PT) sering sebagai guruan dituding penganggur intelek. Oleh: Sudin Simanjuntak produsen Semakin lama bertambah banyak sar- jana/lulusan PT yang berstatus penganggur penuh atau pengang- gur terselubung. Ini terjadi karena kualifikasi, kualitas dan kapasitas yang dimiliki banyak sarjana/lulusan PT tak sesuai tuntutan lapangan kerja. Lebih lanjut ditulis pula, setiap jenis industri baru dari negara maju yang masuk ke In- donesia, lengkap dengan segala perangkat keras lunaknya, tentu membutuhkan SDM (Sumber Da ya Manusia) yang memadai. Na mun karena industri baru itu se ringkali masuk tanpa diantisipasi oleh PT jauh-jauh hari sebelum- nya, akhirnya PT kelabakan memasok SDMnya. nesia), YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen), Ikapi (Ikatan Pener- bit Indonesia), SGP (Serikat Gra- fika Pers) dan PT Inpers. Tugas utama badan tersebut adalah un- tuk memberi masukan bagi Peme- rintah berdasarkan pemantaun: a) posisi bahan baku domestik dan dari luar negeri, b) posisi produksi kertas serta kondisi pabrik kertas, c) posisi pasokan kertas di pabrik, pada distributor dan agen, pada para konsumen serta ekspor, d) biaya produksi pulp dan kertas. Dengan hasil pemantauan ter- sebut diharapkan dapat dikumpul data-data yang lebih konkreet me- lalui pencocokkan antar instansi dan badan-badan terkait atas ha- sil pengolahan pulp, kertas serta biaya pengolahan terkait, jumlah pasokan pada distributor, agen dan para konsumen serta jum lah ekspor. Data-data tersebut diper- lukan untuk dapat menentukan ke bijaksanaan atas komoditi strate- gis pulp dan kertas yang lebih te- pat guna. Berkaitan dengan masalah di atas, sebelumnya Presiden Suhar- to ketika membuka Musyawarah Nasional ke III BMPTSI (Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) di Istana Negara, beberapa waktu lalu, juga menegaskan, sekaranglah saatnya untuk meningkatkan mutu PT.Pre siden mengatakan, peningkatan jumlah PT tanpa disertai dengan peningkatan mutu, dapat me ngakibatkan timbulnya berbagai masalah-kualifikasi, kualitas dan kapasitas seperti dipersoalkan diatas. BAHAN BAKU Menurut data Dirjen Indus- tri Kimia Dasar Departemen Pe- rindustrian saat ini ada 15 pabrik pulp, yang beroperasi di Indone- sia dengan produksi berupa pulp serat panjang, serat pendek dan pulp rayon dengan total kapasitas terpasang 2,06 juta ton tiap tahun. Kebutuhan pulp dalam negeri mencapai 1,15 juta ton setahun, se mentara kekuatan PT Indorayon Inti Utama sekitar 450 ribu ton setahun. Pemerintah jelas mempunyai tanggungan terhadap mutu lulu san PT. Karena memasuki usia ke 50 tahun merdeka ini, mayoritas gerak roda pembangunan akan bertumpu pada ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sehingga ini menuntut penyediaan SDM yang andal, terutama SDM pro- duk dalam negeri. Karena se makin deras laju pembangunan, semakin besar pula desakan yang dihadapi PT untuk menghasilkan mutu lulusan yang berkualitas. Dengan lain perkataan, untuk dapat memenuhi tuntutan pem- kita adalah saja pelanggaran di tengah jalan. Orang-orang demikian tega me nyaksikan korban terkapar ber- simbah darah, tanpa seorang pun yang mau turun tangan untuk me nolongnya, apalagi sampai mau membawanya ke rumah sakit. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang buru-buru menying kir. Bukan karena dicekam ke takutan ataupun kengerian melihat darah, tapi lebih cende rung untuk menyingkirkan dirinya karena takut terlibat. Dalam menanggapi kekejaman lain pun sikap masyarakat ham- pir sama. Orang-orang dengan santai membaca berita pembu surat nuhan ataupun perkosaan di kabar. Bahkan banyak yang mem bacanya dengan tersenyum, walau pun surat kabar mengulas cerita kekejaman itu dengan tulisan yang vulgar sekali. Di zaman yang serba maju ini kita memang seakan akan sudah kehilangan hati nurani dalam menanggapi kekejaman yang ter- jadi di sekitar kehidupan kita. Oleh Dhany A. bangunan dan kemajuan tekno logi di era lepas landas ini. PT suka atau tidak suka harus terus menerus mengembangkan institu sinya, yang antara lain terwujud dalam upaya peningkatan mutu. Dalam konteks ini, peningkatan mutu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) maupun PTS (Perguruan Tinggi Swasta), sangat berkaitan erat dengan fungsinya sebagai penyedia SDM seperti yang di maksudkan di atas. SISTEM Semakin mendesaknya tun- yang tutan tenaga-tenaga berkualitas untuk membangun negeri ini, mau tidak mau. Presiden dan aparatnya (baca: pemerintah) harus "melirik" keberadaan cenderung menggunakan kertas bekas sebagai bahan baku, se- hingga harga bahan baku kertas bekas meningkat, yaitu dari 410 menjadi 750 dolar AS/ton (naik 83 persen). Berdasarkan kenaikan harga kertas bekas di luar negeri tersebut maka menurut pengusaha pabrik kertas harga jual yang pan- tas untuk bulan Juli adalah Rp. 2.100/Kg, yang berarti akan naik sekitar 24 persen dari harga bulan Juni (Rp. 1.700/kg). Tentu harga jual kertas yang terus naik akan mendorong naik harga koran yang harus ditanggung oleh masyara kat. tugas" untuk penjahat yang mengobarkan darah dan kematian. Pada awal cerita kita akan disuguhi teror yang dilakukan para penjahat, mungkin dengan cara yang sangat sadis. Barulah kemudian nanti PT dan Penyediaan SDM yang Handal Ketua APKI Suresh Kilam me- nyatakan dengan harga pulp di Mencermati mutu PT sampai saat Indonesia menginjak 50 tahun ini, nampak bahwa secara kuantitas memang terjadi pening katan, tetapi belum bisa disim pulkan secara kualitas. Mengapa? Pertama, laboratorium dan kerja penelitian tidak pesat perkem- bangannya. Kedua, dosen yang mengajar jumlahnya tidak terlalu banyak. pasar dunia sebesar 310 dollar AS/metric ton bulan Oktober 1993 pada awal April 1990 melon- jak menjadi 610 dollar AS (naik 97 pesen) akan makin sulit harga kenaikan kertas dalam negeri di- kendalikan. Menurut dia kebutuh an pulp dalam negeri mencapai 1,15 juta ton tiap tahun, sementara kekuatan pasokan PT Indorayon Utama hanya 450.000 ton seta- 700.000 ton masih Televisi pun cukup Oleh Dr. Wisjanto Widji Rasa takut dan ngeri tidak lagi kita rasakan apakah melihat keke hilangan hati nuraninya. Te sah-sah saja. Astaga. andil sehingga masyarakat ke jaman yang berlaku. Bahkan un- ngoklah, hampir setiap jam kita PENGARUH DALAM tuk menggeleng gelengkan kepala bisa menyaksikan saja mungkin kita sudah enggan. televisi yang menampilkan per buatan kejam manusia. Sikap sebagian besar anggota masyarakat dalam menanggapi kekejaman manusia memang Sekarang Ketiga, ruang kuliah dan per- pustakaan yang ada pun belum mampu menampung seluruh kebu tuhan akademís mahasiswanya. Namun ironisnya, setiap tahun daya tampung mahasiswa baru secara grafik cenderung bertam- bah. Hal inilah yang menyebab kan terjadinya overdosis kerja kaum pendidik, sehingga mutu alumni PT pun dari tahun ke tahun bukan malah membaik, namun justru dipertanyakan. hun, sehingga harus diimpor. Sebagai suatu sistem, pen- didikan tinggi mempunyai sub- sistem input, subsistem proses dan subsistem output. Bila mahasiswa, Dengan kenaikan harga pulp tersebut, harga jual kertas tulis un- tuk segala jenis juga dinaikkan menjadi Rp. 568 tiap Kg. Sayang mereka tidak bersedia mengemu- kakan actual production cost se- cara riil, walaupun pada perte- muan semula antar produsen, konsumen dan pemerintah berse- dia mengemukakannya. Menurut data Dirjen Industri Kimia Dasar Departemen Perin- dustrian saat ini terdapat 15 pa- brik kertas, yang beroperasi di In- donesia dengan kapasitas terpa- sang 2,06 juta tiap tahun. Dengan demikian jumlah impor pulp sebe sar 700.000 ton setahun dengan menyebut hanya satu pabrik pulp agak disangsikan kebenarannya. Harga produksi pulp dan ker- tas domestik mengacu kepada tayangan berharap para jagoannya itu mampu menumpas (baca: mem- bunuh) orang orang jahat yang menjadi musuhnya. Cerita serial yang mengetengah kan kekejaman manusia memang sedang mendominasi jam-jam siaran televisi, terutama televisi swasta Nasional. Film-film impor sepertinya merupakan primadona bagi masing-masing stasiun tele visi, apakah itu cerita serial ataupun cerita lepas, sebagian besar memang memunculkan ke bengisan yang berakhir dengan kematian. Memang, para jagoan itu "ber menumpas para PT.Dan memang langkah yang diambil pemerintah bergiliran PT menyekolahkan belakangan ini telah member intensitas perhatian yang lebih. Hal itu merupakan konsekuensi logis dari strategi pembangunan pemerintah yang sangat berkepen- tingan terhadap mutu lulusan PT di negeri ini. dipandang sebagai subsistem in- put, maka proses belajar menga- jarnya dilihat sebagai subsistem proses dan akhirnya lulusan PT sebagai subsistem output. harga di luar negeri yang cukup tinggi kurang tepat, oleh karena biaya produksi domestik adalah termasuk harga termurah di du- nia. Oleh karena itu kenaikan har- ga bulan Juli sebesar Rp. 2.100 tiap kg perlu ditinjau kembali berdasarkan production cost yang riil. Sudah tiba saatnya mensub- stitusikan bahan baku non kayu untuk memperoleh pulp, yang le- bih ekonomis dan demi kelesta- rian lingkungan. a. Kertas bekas hendaknya lebih dimanfaatkan sebagai bahan baku pulp dan tidak dibakar habis. Kertas koran bekas di pabrik Jawa Timur dibeli de- ngan harga Rp. 9.400 per kg, sedangkan kertas bekas stencil Rp 250 dan kertas kardus be- Dari Redaksi PARA penyumbang tulisan/artikel dimintakan perhatiannya sebagai beri kut: 1. Panjang tulisan/artikel minimal empat dan mak simal tujuh halaman/folio diketik dengan spasi rang kap dan tidak timbal balik. 2. Bukan tindasan, serta bukan fotokopi. 3. Tidak atau belum dikirim kan ke media massa lain nya. 4. Pada akhir/ujung tulisan sebutkan identitas, profesi penulis serta alumnus dari kas Rp. 650 tiap kg. Dari satu ton kertas bekas da- pat dihasilkan 850 kg pulp atau serupa dengan sebatang pohon dengan tinggi 8 meter dan diame- ter 14 cm. Dengan daur ulang da- pat dihemat energi 23 persen sam- pai 74 persen. Dengan penggu- naan kertas bekas semaksimal mungkin dapat mengurangi keter- gantungan pada bahan baku kayu serta sekaligus menyelamatkan hutan Indonesia sebagai paru- b. Sejak tahun 1960an di Indone- sia bambu digunakan sebagai pulp untuk bahan baku kertas. paru dunia. mana. 5. Sertakan alamat terbaru yang jelas, dan jangan lupa sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku. Sebagai bahan baku kertas se- rat bambu berukuran lebih pan jang dibanding serat kayu, le- bih kuat dan lentur serta tidak rapuh. Hendaknya pembudaya an bambu secara besar-besaran dimulai dilakukan di Indone- sia. Dibanding dengan pokok hutan, penebangan bambu jauh lebih ekonomis oleh kare- na dapat ditebang pada umur dua tahun, sehingga dalam umur pohon hutan sekitar 6-8 tahun dapat dipanen tiga sam- pai empat kali. sang Jagoan diberi kesempatan untuk melakukan pembalasan. Celakanya, tidak sedikit pem balasan yang dilakukan oleh sang Jagoan itu justeru lebih sadis dari yang dilakukan si Penjahat. Dan, pemirsa pun merasa "kesadisan" jagoannya itu sebagai hal yang MASYARAKAT disaksikan Apa yang ditampil kan oleh surat kabar maupun di tayangkan oleh televisi, pelan- pelan akan tapi pasti, pengaruhi jiwa masyarakat. Sepertinya Dengan dibungkus oleh sepak terjang seorang hero seperti makan ikan asin, pada suatu McGyver, Hunter, Zatoichi, bahkan Si Buta dari Goa Hantu, Brama, Kumbara, Kaca Benggala, dan banyak lainnya, para pemir- ketika nanti kita tidak akan lagi sa "dipaksa" untuk menikmati kekejaman demi kekejaman itu. televisi itu umumnya mampu me merasakan keasinan itu. Kita akan Hero-hero dalam cerita serial nimbulkan kebanggaan dalam diri pemirsanya. Tidak jarang ada di antara pemirsa - terutama kaum muda yang menjadikan salah satu tokoh serial sebagi idola dan kekagumannya. Mereka selalu ini dengan kita diharuskan meminum jamu yang kita tahu sangat pahit rasa nya. Kita harus menelannya setiap hari, padahal kita sendiri tidak tahu apakah jamu ini merupakan obat yang akan menyegarkan tubuh ataukah justeru akan me racuni tubuh kita. Memang terdapat banyak fak tor yang ikut mempengaruhi mutu PT, yaitu pertama, kualitas staf pengajarnya. Argumentasi ini secara kongkrit bisa dilihat pada PT-PT yang sudah punya nama be sar. Di PT yang "berwibawa" tersebut biasanya diperkuat dengan sekian profesor, sekian doktor, atau minimal sekian master. Sebaliknya, di PT yang "pinggiran"" biasanya kualitas staf pengajarnya dari segi persyaratan minimum kurang. Oleh sebab itu, bila suatu PT ingin meningkatkan mutunya, pemberdayaan staf pe ngajar merupakan faktor yang harus diperhatikan. Salah satu Penggantian Lurah caranya, secara kontinyu dan Sei. Agul Berbuntut lebih tinggi, baik ke dalam Panjang dosen-dosennya ke tingkat yang maupun ke luar negeri. Kedua, rasio dosen dengan mahasiswa. Selama ini rasio dosen (Bersambung ke Hal 11) c. Jerami, ampas tebu, sisa kain dan kapas dapat dimanfaatkan Tapi apa boleh buat, kita sen- diri kadang-kadang memang suka minum jamu, apalagi kalau yang berjualan adalah seorang mbakyu yang molig. Iya 'kan ?" sebagai bahan pulp untuk ker- tas. Jerami padi, yang dapat di- peroleh satu atau dua kali da- lam setahun dapat menjadi ni- lai tambah bagi para petani. d. Menurut Wahyu Purwanto, staff Direktorat PIT, BPP Tek- nologi dan anggota Tim Peng- kajian Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit, limbah industri kelapa sawit dan kosong, nya merupakan dimanfaatkan losa yang dapat sebagai bahan baku pulp ker tas. Dari penelitian yang dilakukan oleh BPP Teknologi diketahui, bahwa kertas putih yang dihasil- kan dari tandan kosong ternyata dapat memenuhi Standar Industri Indonesia untuk kertas cetak A, B dan C. Sumatera Utara dan Riau dapat menghasilkan tandan kosong kelapa sawit dalam jum- lah yang sangat besar. Bagi pemi- nat data-data teknis hasil peneli- Tek- tian ada di tim peneliti BPP nologi Jakarta. PRODUKSI KERTAS Pada dewasa ini terdapat 58 buah pabrik kertas, yang berope- rasi di Indonesia dengan kapasi- setahun tas terpasang: 1,5 juta ton (40,6 persen) untuk kertas budaya, 2,11 juta ton (56,7 persen) untuk kertas industri dan 0,10 juta ton kertas tissue. setahun (3,7 persen) untuk Produksi kertas nasional seki- tar 250.000 sampai 300.000 ton se- tahun, sedangkan kebutuhan un- tuk pers 140.000 ton setahun atau SAYA memang bukan pendu- duk Kelurahan Sungai Agul, na- mun apa yang terjadi di kelurahan ini yang saya baca di surat-kabar sungguh-sungguh menarik perha 12.000 ton sebulan dan untuk non pers 36.000 ton setahun atau 3.000 ton sebulan. Secara teoretis me- mang kapasitas nasional melam- paui kebutuhan nasional. 12.000 ton sebulan tersebut dise- Untuk kebutuhan kertas koran tian. Mungkin baru pertama kali ini lah Lurah yang sudah dilantik di kota Medan diprotes oleh pendu- duknya yang tidak menghendaki- nya sehingga melakukan delegasi ke DPRD Medan. Alasan mereka karena Lurah yang baru diangkat tidak dikenal masyarakat dan pri- badi serta prilakunya kurang di- senangi atau kurang baik. Semen- tara Lurah yang lama, cukup di- kenal masyarakat dengan baik. Aktif dalam setiap kegiatan di ke- lurahannya, mau turun tangan dan setiap saat mudah menjum- pai dan melayani keperluan ma- syarakat setempat. Tidak cukup dengan delegasi saja, bahkan kini sudah ada pula 10 Kepling (Kepala Lingkungan) dan 5 komisaris Golkar yang mengundurkan diri seandainya pe ngangkatan Lurah baru itu tidak ditinjau kembali. PT koran ton diakan oleh PT Aspex Paper (Bo- gor) sekitar 10.500 ton sebulan dan 1.500 ton sebulan oleh Pabrik Leces (Probolinggo). Total produksi kertas PT Aspex Paper sekitar 16.700 sebulan (kapasitas terpasang 17.600 ton), yang untuk kebutuh- an domestik 12.000 ton sebulan, yaitu 10.500 ton untuk pers dan 1.500 ton untuk non pers. Dengan demikian sisanya 4.700 ton sebu- lan adalah untuk diekspor. Sedangkan PT Pabrik Kertas bahan berselu- Leces dapat memproduksi 206.000 ton setahun atau 17.200 ton sebu- kertas koran dan 198.000 ton setahun atau 16.500 ton pulp se- bulan. Dari 17.200 ton sebulan kertas koran tersebut 1.500 ton se- yang berupa tan- pelepah dan lain- bulan untuk non pers dalam nege ri dan selebihnya 15.700 ton sebu- lan diperkirakan untuk diekspor. Dengan demikian sekitar 20.400 ton sebulan adalah untuk diekspor. Menurut Menteri Perin- dustrian 2/6 persediaan kertas ko- ran sampai Agustus 1995 aman. Walaupun demikian, jika pasokan kertas koran secara kenyataan ti- dak tercapai atau tidak sampai pada para konsumen, sebaiknya dari jumlah ekspor 20.400 ton se- bulan dialihkan sebahagian untuk memenuhi kebutuhan ne geri. TELAH jadi mode belakang an waktu ini, orang saling bere butan buat jadi PENGURUS, en- tah pengurus yayasan, pengurus organisasi sosial, organisasi pro- fesi, organisasi olahraga, organi sasi masyarakat desa, organisasi politik, organisasi pemerintahan atau bahkan organisasi lokal, regional dan nasional, mungkin syukur-syukur organisasi dengan ruang lingkup kalau pula Internasional. Untuk jadi pe ngurus organisasi keagamaan bahkan organisasi bisnis sekali pun orang tak kalah ramai mempe rebutkannya! Konon pula untuk jadi pengurus organisasi kopera si.! Keadaan seperti itu sudah bisa kita lihat buktinya sekarang. Lihat saja bagaimana meningkatnya ke- jahatan yang mempertunjukkan kekejaman masyarakat kita. Pem bunuhan, penyiksaan, perkosaan yang sampai menimbulkan kor- ban, hampir muncul setiap hari. Pelaku kejahatan pun muncul dari berbagai kelas dalam masyarakat kita. Mulai dari kelas yang paling bawah, yaitu pengang guran maupun buruh kecil, sam- pai kepada dekan sebuah univer- sitas. Juga mulai dari para residi vis sampai kepada petugas Orang yang kemarin tak punya predikat apa-apa, begitu dilantik jadi Pengurus, eh, sekonyong- konyong sosoknya telah laksana dewa yang turun dari kayangan, menyedot perhatian dan dihor- mati siapa saja, bahkan kalau nyampang duduk dalam suatu acara pesta-kawin, orang tadi hukum. Hampir semua tingkatan memberikan andil untuk menam pilkan kekejaman dan kebiadaban manusia di zaman modern ini. Kita memang harus menerima pasti mendapat tempat istimewa terpaksa. Sepertinya dekat gulai kepala ikan. Kalau dia yang lantaran direkayasa, ada yang dikarbit, ada yang sengaja diorbitkan, ada yang didaulat, ada yang berkat hasil lebih banyak pahit ketimbang manisnya, banyak duka ketim- bang suka. Bahkan kalau tak mem akan banyak Bagaimana orang bisa tampil mengundang benci dan sakit kalau kita setiap hari jadi pengurus? Jawabnya dengan orang lain. salah-salah, hati beraneka-ragam macam cara. Ada sekretaris, bendahara, penang gungjawab seksi, atau bahkan hanya meramai-ramaikan belaka) nyatanya bisa secara ajaib mengangkat gengsi dan martabat seketika. Pengurus, Mengurus Diri atau Mengurus Siapa ? Oleh Baraka Chan Pengurus itu adalah pekerjaan yang menyusahkan dan salah- salah bisa banyak menyita perha- tian dari isteri dan anak-anak di rumahtangga. Bayangkan, yang namanya Pengurus tentulah siap mengabdikan diri selama 24 jam sehari semalam. BEBAS LEPAS DARI RESIKO TANGGUNGJAWAB Ketika Pengurus berhenti dari jabatan sebagai PENGURUS (en- tah lantaran menyeleweng, atau lantaran habis masabakti tugas, atau lantaran tidak lagi mampu mengurus, atau lantaran sengaja minta mundur, atau mungkin sa- ja lantaran disingkirkan), maka tak ada satu pun lembaga dan ins titusi yang minta pertanggung- jawaban dari Pengurus tadi, selama dia bertugas. kan akhir lan di terbiasa dan tidak lagi mengang- gap ikan asin itu merupakan suatu jaman globalisasi ini nyatanya perjuangan makanan yang sikut-menyikut (bahkan ada yang sar untuk uang dan fasilitas. "tidak enak" lagi. Kekejaman yang kita saksikan setiap hari pun akan berakibat sama bagi jiwa kita. Pada saling fitnah memfitnah) namun suatu bermakna membuka peluang be Hanya Pengurus belaka yang tak kurang pula banyaknya yang boleh masuk ke kamar Pejabat berhasil tampil sebagai pengurus atau kamar Konglomerat, dan ketika kekejaman yang tadinya disebabkan reputasi, dedikasi pun profesional dan juga prestasi nya yang militan, inovasi mau pun kreatifitas yang menonjol. Nah, muncul kemudian mau menimbulkan ketakutan dan ke ngerian itu, pada saatnya nanti tidak menimbulkan "bekas" apa- apa dalam jiwa kita, Inilah yang terjadi di dalam masyarakat kita. Setelah menyak sikan kebengisan manusia setiap hari, walauplun cuma dari bacaan perta nyaan, apa sebabnya orang belaka ngan waktu ini begitu berambisi untuk jadi PENGURUS? Apakah jabatan tersebut cukup menarik? surat kabar ataupun tayangan te levisi, kita akan merasa terbiasa. Tulisan ringkas ini mencoba mem- Bahkan kita bisa menerimanya tanpa ada debaran jantung yang menjadi cepat. bahasnya secara fakta. GENGSI DAN MARTABAT BISA TERANGKAT DISTRIBUSI KERTAS KORAN Mata rantai distribusi kertas koran sebenarnya tidak seberapa rumit, sehingga sesuatu hambatan dalam distribusi/pemasaran dapat kakan oleh Bila benar apa yang dikemu- memang merupakan kehendak se- bagian besar dari masyarakat Su- Agul, dipenuhi. Karena bila hal ini di- biarkan berlarut-larut, maka an- tara masyarakat dengan lurah akan terjadi kesenjangan. Kalau sudah begini bagaimana desa akan dapat dibangun dengan Sebab dengan mudah di-ditek. Kertas koran dari pabrik ker- tas disalurkan langsung ke distri- butor koran di daerah (PT Inpres) dan ada yang langsung ke pener- bit dan konsumen di pasar bebas melalui distributor. Kelangkaan kertas pada tingkat konsumen da- pat juga terjadi disebabkan stag- nasi di tingkat distributor yang "nakal". Tampil sebagai PENGURUS (tak soal, apakah jabatan dalam kepengurusan itu sebagai Ketua pucuk Pimpinan, atau hanya seka diperoleh dar baik. dalam membangun desa (kelurahan) modal utama - adalah kerjasama yang baik dan serasih antara Lurah-Kepala Ling- kungannya dan masyarakat. Bahkan, takkan pula ada yang Apa yang dilakukan oleh ma- syarakat Sei. Agul merupakan hak berdemokrasi dan mereka tempuh sesuai prosedur ke DPRD dan ti- dak main tindakan liar sendiri- sendiri. Sayapun berpikir, kalau di kelurahan saya terjadi yang demi- kian, orang yang diangkat misal- nya tidak bermasyarakat, mau "minum-minum" dan berkelaku- dalam an kasar, juga akan berbuar seper- ti penduduk Sungai Agul ini. Saya bersimpati semoga apa yang diper juangkan ini memang untuk ke- baikan Kelurahan Sei. Agul dan masyarakatnya. A. Ansyari Jl. Dahlia Kelurahan Helvetia Tengah Medan bertanya, apakah orang sanggup jadi Pengurus, pekerjaan sebagai Pengurus MUDAH DAPAT FASILITAS Tampil sebagai pengurus tersebut lantaran itu membagikan rokok Surat Pembaca Cantumkan nama dan alamat yang jelas, tandatangani, dan sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku santara, integralistik dan stabilitas moneter mau pun fluktuasi kurs dan laju ekspor nonmigas! Uang plus fasilitas yang para Pengurus galibnya memang untuk Pengurus, bukan Anggota. Contohnya, Pe untuk ngurus STM yang kebagian rokok BISA dengan dalam sehari dia memikirkan dan memikirkan kesejahtearan Organisasi ? Dan, berapa banyak pula gerangan umumnya yang dibicarakan kamar-kamar istimewa itu kalau bukan tentang peluang tentulah uang dengan janji klasik: "Demi kepentingan anggota, demi kelan- caran organisasi, demi evaluasi, uang plus fasilitas demi rakyat dan bangsa, demi globalisasi, dan adanya. rus? Adakah dia selalu men- musyawarah dan Pengurus RW saja yang seko demokrasi secara asas kepengurus yang telah berhasil dan sempat diperolehnya demikianlah semasa memegang jabatan Pengu jalankan prinsip lahnya pas-pasan sekarang ini an.? sudah mahir bicara tentang ke tahanan nasional, wawasan nu berkata, semua orang dipastikan akan mendengarkan dengan tak seraya zim, lalu kalau dia berpidato bilang "Anggota kami sekian, sudah kalau mau beli minuman keras jatah saja, haram kalau pernah tersebut agak sebatang pada warga anggota me reka.! barang tentu setiap pendengar akan selalu memberi harus sekian, supaya anggota tepuk-tangan riuh pada setiap dapat jatah pembagian adil merata". Bahkan, dalam contoh kalimat pidatonya. Takkan ada satu orang pun yang bakal bertanya, mengapa dia setuju saja diangkat jadi Pengu rus, padahal Pengurus itu peker- jaan yang merepotkan dan tak ada gajinya. Bahkan, jadi Halaman 4 Untuk mencegah hambatan tersebut hendaknya dikenakan "penalty clause" untuk jumlah ke kurangan pabrik pengambilan jatah dari dalam periode satu atau dua minggu. Penalty clause terse but hendaknya dicantumkan da lam kontrak diantara pabrik ker tas dengan para distributor. De ngan diberlakukannya penalty clause, maka para distributor akan tidak berani mencoba-coba menahan-nahan stok kertas untuk menaikkan harga kertas. Para distributor harus meng- ambil jumlah jatah kertas koran sesuai kontrak, yang berarti harus mengusahakan menjualnya sece patnya kepada para konsumen. Untuk kekurangan pengambilan jatah dikenakan denda dengan ta rip sesuai harga beli kertas koran dari pabrik. faatkan Anggota, misalnya saja minta iyuran. Pada jaman marak nya Premanisme beberapa waktu lalu, eh, ada saja Pengurus Preman yang tiba-tiba datang ke pesta-kawin seseorang, di kaitan langsung Berapa jam konkret lainnya, ternyata tak sedikit Pengurus KUD yang memperalat dan menyalahguna kan Anggota KUD cuma buat mengeduk keuntungan diri pribadi belaka.! Sayang, kebanyakan Pengurus tak kunjung pernah menyam- MEMANFAATKAN ANGGOTA paikan ikhwal-ikhwal tersebut secara transparan, demokratis, Pengurus Karang Taruna saja kadangkala cuma berkata pasrah lugas dan tuntas.! Anggota tidak mungkin me dengan manfaatkan Pengurus. Sebaliknya sewaktu ditanyai wartawan, bagai Pengurus, mereka dengan mana kira-kira organisasi Karang mudah dan leluasa bisa meman- Taruna yang KESIMPULAN DAN IMBAUAN oleh petugas operasi. 1. Perlu dibentuk satu Badan Pe mantau Perkembangan pulp dan kertas melalui UU atau PP dengan anggotanya terdiri dari unsur-unsur departemen dan badan swasta terkait untuk memberi masukan-masukan d lam menentukan kebijaksana- an atas pulp dan kertas yang le bih tepat guna. 2. Untuk mencegah kekurangan stok kertas secara berkesinam- bungan perlu : a. dimanfaatkan bahan baku non kayu untuk pengolahan b. diberlakukan penalty clause pulp. bagi kekurangan pengambil an jatah kertas dari pabrik BEBERAPA waktu yang lalu Tim operasi Yustisia Pemda Me- dan melakukan penertiban terha- dap pedagang-pedagang kaki lima di Kelurahan Pasar Baru. Sekitar oleh para distributor. 3. Untuk mencegah kenaikan har- ga kertas yang tidak wajar, hen- daknya harga kertas ditentukan berdasarkan actual production cost pabrik domestik, jadi bu- kan berdasarkan harga pulp/ kertas di manca negara. *** 69 pedagang terkena dalam opera si yustisia ini dan barang-barang dagangan mereka pun dibawa Bahkan, Pengurus itu pun tidak pula pernah menyampaikan secara jernih dan jujur kepada Anggotanya hal-hal mendasar selama dia jadi Pengurus. Apa saja programnya yang dikemukakan pertamakali dulu? Mana saja program yang dipapar kan itu yang berhasil dan gagal? Apa perjuangannya untuk Ang- gota secara konkret dan nihil konkret, serta yang cuma asbun belaka.? Berapa kali dia telah mengadakan rapat.? Apa saja materi rapat itu yang Anggota? Setelah diproses maka para pedagang dihukum denda; Seba- gaimana aturannya, maka setelah pelunasan pembayaran denda, ba tadi dikembalikan. rang-barang dagangan pedagang mengherankan, ba- Tetapi rang-barang sitaan itu tidak ada di gudang tempat penyimpanan khusus bagi barang-barang sitaan. Akhirnya diketahui, bahwa ba- rang-barang yang disita itu ada di- sebuah rumah pribadi di Gaperta. Rupanya bukan kita rakyat awam ini saja yang heran, tetapi juga Ketua Operasi Yustisia Pem- da Medan Drs. Afifuddin Lubis sendiri tak-kurang terkejutnya ke- tika mengetahui barang sitaan di- simpan di rumah pribadi. Beginilah pekerjaan bawahan, sementara sang atasan bertujuan baik untuk menertibkan pedagang agar Medan betul-betul menjadi kota yang Bestari. Namun rupa- nya sang bawahan (petugas) meng ambil kesempatan, dan yang me- Apakah dia mementingkan diri pribadi, atau lebih banyak mementingkan Anggota? Apa sa- ja bentuk hasil perjuangannya selama jadi Pengurus yang ber- manfaat bagi Anggota? Apakah organisasi di bawah kepengurus annya, lebih maju atau lebih bobrok dibandingkan diurus pendahulunya.? sewaktu Barang Sitaan Bisa rugi tentunyalah para pedagang kaki lima. Padahal barang-barang Pindah ke Rumah? yang disita itu adalah satu-satunya upaya mereka untuk menyambung hidup dipimpinnya di Kelurahan Anu ini? Eh, santai sa- ja dia jawab: Entahlah, kayaknya payah, Bang! Persis, bagaikan tak ada tanggungjawab.! Bobot sebagai Pengurus, sudah barang tentu logis menjadi incaran berita. Maka, tak urung para Pengurus seringkali diuber reporter/wartawan, lalu esoknya nongol di koran atau teve. Cukup membanggakan, memang. Dan, para Anggota sudah barang ten- tu tidak akan pernah kebagian momentum semacam itu. Maka, disarankan, yok, kita ramai-ramai jadi Pengurus saja, yok. **** keluarganya. Alhasil mereka dirugikan dua- kali. Sudah dikenakan bayaran denda puluhan ribu rupiah, ba- rang-barang yang ditebus itu ter- nyata belum diperoleh. Untuk itu Ketua Operasi Yus- tisia perlu mengambil tindakan te gas terhadap petugas yang meng ambil keuntungan dan menyalahi peraturan itu. Kasihan mereka yang sudah keadaan sulit menca- ri makan, itu pula yang dirugikan Bagaimanapun barang-barang para pedagang yang disita itu ha rus dikembalikan kepada pemilik nya masing-masing. Lagi pula bu kan sedikit bila dijumlahkan ba rang-barang 69 orang. Tentunya ini tidak untuk dibagi-bagi oleh para petugas bukan ? Tidak cukup itu saja, tetapi andaikan terbukti penyimpanan barang-barang sitaan yustisia itu punya maksud untuk keuntungan ibadi, pelakunya perlu dibu- kum. Sehingga dengan demikian tidak saja masyarakat atau peda- gang yang harus patuh dengan peraturan, tetapi terutama sekali juga adalah para petugas yang me nertibkannya. Burhan Salim Jalan Halat Medan 4cm Jumat, 16 Jun DAI Kap Mer Let Binjai, (Analisa Kapoldasu Br kan, Kabupaten dan daerah perke lam menekan terj Kamtibmas lainn Hal itu dikataka pada serah terima ja res Langkat dari Len fikri Chas kepada Letkol Pol. Drs. R. Merdeka lapangan (15/6) pagi. Kapoldasu meny tahun 1995 kecelaka tercatat 53 kali deng wa 72 orang, sedar sebanyak 412 kasus Menurutnya, k gangguan Kamtibm Pol lu mendapat perh oleh jajaran Sehubungan posisi berbatasan dengan memungkinkan tin guan Kamtibmas, I nyeludupan, perdag tik dan kecelakaan MENING Dikatakannya Kamtibmas di ma yang secara kualitas kat. Karena itu di GOTONG RO tau Selatan, Labu gotong royong ma ABRI melebarkan Bangun Jebol Tebing Tinggi, ( Bangunan iriga di Kelurahan Lub dan dinding bang mulai retak sejak Irigasi ini dapat pertanian di Kelura ru dan Durian Kec Hulu serta Kelura Rambuta camatan Tinggi. Bila kondisi b itu dapat berfung mampu mengairi penduduk lebih k tare meliputi tiga k kecamatan. Jebol dan reta ding bangunan iri nya di satu tempa kan di beberapa lo kirakan lebih kur Bila musim tanam hun para petani ac bat dan tidak sesu tanam yang ditent nas Pertanian Kot Tinggi. Seperti di Kel dan Lubuk Baru p lakukan gotong roy rumput rumput y sungai tersebut sa kurang 2 kilomete dengan lancar r pertanian. Dinding bangu sekarang ini ha pel/gantung ke tar tainya tidak ada. Padang meluap, o ngai ke lembah tida dan tergenang di a Sedangkan par lir irigasi ini baru m padi. Kondisi tala bol itu terlalu kecil mampu menerima. limpah keluar irig Disamping itu. ngunan irigasi itu terlihat berlubang ternganga dan air ngalir ke areal pe Kepala Dinas B madya Tebing Tir Lubis ketika menja ruang kerjanya membenarkan seb mi tekhnis itu jeb bangunannya reta Petuga Demam Pancur Batu, (A Petugas Dina Tingkat II Kabup dang sampai saat menerus bertugas Posko di Desa B Pancur Batu. Petugas kesehat dengan Puskesma terus menerus m deteksi sumber d dan mengatasi ca dan berbagai usa Pada awal penyakit deman Desa Baru yang s bil korban nyawa beberapa orang dirawat di ruma Posko Dinas Kese dang berhasil men jentik nyamuk sebagai sumber p berdarah. Di samping
