Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1985-07-30
Halaman: 05

Konten


IIV na ak Kan rasi pta dari Han ran cap ng- an en- an- asi m- en- an an lui JD ng en- ng asi a, ng ya an ya ng ya ng in- na aj F sar er- itu an era Hal ta. an eh da an TO- m- por ng na, aya an To- :n- K ya ut, an ke ya eh an in, Y. ari sai ya an en- ah zasi ang uga DI- ami agu an leh gan am- tem nya kan ong Jam ama ker- akan i Rp. Ha 15 harus yang Berita Yudha - Selasa, 30 Juli 1985 Pengamalan Dan Penghayatan Pancasila Sangat Penting Bagi Bangsa Indonesia Oleh: Azmy Rao Koresponden "BY" Ada anggapan masyarakat, bahwa seorang pejabat yang dipindah tugaskan di BP-7 konditenya ditempat semula bertugas sudah tidak baik. Di kotamadya Binjai petugas BP-7 nya menjalankan tugas hanya menaiki sepeda Di Kabupaten Labuhan Batu permainan simulasi P-4 melalui kesenian daerah. Il Langkat yang ditetapkan oleh BP. Pusat sebanyak 5000 peserta, maka akhir tahun 1984/1985 dapat di capai sejumlah 5315 orang, Ini sudah melampaui target yang telah ditetapkan. Disamping penataran yang dilaksanakan oleh BP-7 serta juga anggapan Hendaknya masyarakat seperti ini segera sirna, karena betapa penting nya peranan BP-7 untuk melaksanakan penataran P-4 bagi pegawai negeri maupun masyarakat.Kita lihat sejenak perkembangan BP-7 kotamadya Medan dibawah pim- pinan Samsi Harahap seorang pamen yang ditugaskan disini. Sewaktu koresponden BY untuk menjumpai beliau sebagai kepala BP-7 Kotamadya Medan sungguh berliku bahkan sampai lima hari baru bisa berjumpa. Ini disebabkan oleh ulah Staf BP-7 yang melemparkan perjumpaan koresponden BY Ke Humas Pem- da Medan. Unit Dharma Wanita Kodya Medan sedang menerima piagam dari Walikota Madya Medan HAS. Rangkuti -(037). Adapun jumlah personil BP-7 Kotamadya Medan sebanyak 42 orang disamping tenaga pengajar sebanyak 30 orang. Pelaksanaan dan berdirinya BP-7 Kotamadya Medan mulai bulan Juni 1979 dan sampai tahun anggaran 1980/1981 yang diselenggarakan oleh pemda Medan cq bahagian kepegawaian yaitu untuk pegawai negeri yang terdiri dari tipe A sebanyak 17 angkatan, tipe B sebanyak 14 ingkatan dan tipe C sebanyak 4 angkatan. Sejak tahun anggaran 1981/1982 kegiatan penataran P-4 sepenuhnya dilaksanakan oleh BP-7 kotamadya Medan untuk organisasi masyarakat dan pegawai negeri. yang terdiri dari berbagai tipe dan pola. Dalam melaksanakan instruksi Menteri dalam Negeri Nomor 9 tahun 1983 yang mendapat dukungan Pemda pada APBD II kotamadya Medan yang pelaksa- naannya dititik beratkan bagi masyarakat kelurahan. Disamping penataran penataran yang dilakukan oleh BP-7 kotamadya Medan juga permainan simulasi P-4 diadakan. Permainan simulasi yang bersifat pemasyarakatan P-4 kotamadya Medan juga diadakan beberapa kali, juga dibentuk 67 kejar per- mainan simulasi dari kelurahan. Adapun pemasyarakatan P-4 dikotamadya Medan telah dilaksanakan seoptimal mungkin dengan hasil yang dicapai sebanyak 22799 orang. Sedangkan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 tahun 1983 dengan target 5000 telah ter- capai sesuai dengan ketentuan ketentuan yang telah ditetapkan. Animo ataupun kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk mengikuti penataran P-4 walaupun disana sini masih ditemukan ham- batan yang tidak berarti. Samsi Harahap selaku Kepala BP-7 Kotamadya Medan menghimbau masyarakat. Medan diharapkan kesadaran, betapa pentingnya serta manfaat mengikuti penataran P4 ini, untuk dijadikan bekal dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia. BP-7 Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang dibentuk berdasarkan, a.Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1979 tentang Badan Pembi- na. tuk tahun anggaran 1984/1985 sebagai berikut. 1.Menyelenggaraan penataran P-4 pola pendukung 17 jam dengan 40 angkatan target 4000 peserta. Pelaksanaan 2.Menyelenggarakan penataran calon fasilitor permainan simulasi P-4 yang jumlahnya angkatannya tergantung kepada dana yang didrop. Pemerintah Pusat. 3. Mengadakan kerja sama dengan perusahaan swasta perusahaan negara untuk menyelenggarakan penataran P-4 pola pendukung 17 jam bagi karyawan/ti target 1000 peserta untuk memenuhi kekurangan targat yang ditetapkan sebanyak 5000. Drs. Rondang Tarigan selaku Kepala BP-7 Kabupaten Dati II Deli Serdang mengatakan pada BY, hambatan yang utama ialah masalah kantor yang dalam hal ini kantor BP-7 Deli Serdang masih mengkontrak rumah sebagai kantor disamping keperluan diharapkan kantor yang mendesak. Juga diharapikan perhatian dari Pemda Tingkat II Kabupaten Deli serdang agar dapat membantu baik pra sarana maupun sarana yang sangat dibutuhkan guna kelancaran penataran P-4 bagi masyarakat Deli Serdang, mengingat intruksi Menteri Dalam Negri Nomor 9 tahun 1983 tanggal 21 Juni 1983 dan intruksi Menteri Dalam Negeri no.31 tahun 1984 tanggal 14 September 1984 bahwa penyebar luasan P-4 (TAP MPR No.II/MPR/1978), melalui pro- gram penataran perlu di tingkatkan dan dilanjutkan pada tahun kedua Pelita ke IV, sebagai kelanjutan tahun pertama Pelita IV tahun ang- garan 1984/1985. Adapun program kerja BP-7 Kabupaten Dati Il Deli Serdang un- Pendidikan Pedoman Penghayatan dan pengamalan Pancasila. b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 239 tahun 1980 tentang organisasi dan tata kerja BP-7 Daerah Tingkat I dan BP-7 Daerah Tingkat II c. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 1982 tentang pembentukan BP-7 daerah tingkat II seluruh Indonesia. Kedudukan BP-7 Daerah Tingkat II Kabupaten Deli Serdang adalah badan staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Deli Serdang. Sedangkan tugas pokoknya mem- bantu Bupati dalam penyeleng- garaan pendidikan pelaksanaan P-4 serta juga melakukan pengen- dalian penyelenggaraannya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BP-7 Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang mempunyai sasaran "Tumbuhnya keyakinan masyarakat yang men- dalam akan kebenaran dan keam- puhan Pancasila sebagai pan- dangan hidup dan dasar negara Republik Indonesia, sehingga menumbuhkan kesadaran untuk mengamalkannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian sekaligus dapat memantapkan persatuan dan kesa- tuan bangsa. Berdasarkan intruksi Menteri Dalam Negeri dimaksud, hen- daknya hambatan dan masalah yang dihadapi BP-7 Kabupaten Deti II Deli Serdang mendapat perhatian. dan pertimbangan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Deli Serdang. J.T.Kardjono selaku seorang pamen yang menjabat sebagai kepala BP-7 Kabuapten Dati II Langkat mengatakan pada BY, bahwa sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia serta intruksi Menteri Dalam Negeri ten- tang Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, maka penataran P-4 tahun 1984/1985 merupakan pelaksanaan Panca Krida Kabinet IV khususnya krida ke-3. Penataran P-4 yang dilaksanakan Bp-7 Kabupaten Dati, diberikan penerangan mengena hukum agraria, perdata/pidana, perkawinan, peraturan daerah, peraturan lalu lintas, lingkungan hidup maupun UU Narkotika. Permasalahan yang sering dihadapi oleh BP-7 Kabupaten Dati II Langkat ialah mengenai ken- daraan yang sangat diperlukan juga' minimnya tenaga terampil dalam melakukan pemasyarakatan P-4. Guna mengatasi, masalah tersebut, maka kepada penatar diusahakan bantuan transportasi penataran memiliki kendaraan sendiri. Untuk dapat melaksanakan fungsi dan tugas pokok BP-7 Kabupaten Langkat J.T.Kardjono menyarankan agar personil BP-7 Langkat dapat ditambah dan dipenuhi berdasarkan struktur organisasi yang ada serta tenaga trampil. Perkembangan BP-7 kotamadya Binjai sangat tidak menggembirakan, karena kantor- nya sampai saat ini disewa bahkan sewanya juga telah habis masanya. Abdul Halim Lubis sebagai kepala BP-7 kotamadya Binjai sewaktu di- dijumpai BY diruang kerjanya mengatakan, kami sangat prihatin sekali sebab kendaraan yang diberi pinjam oleh walikota lama telah ditarik kembali oleh walikota seka alasan Pemda tingkat II Kotamadya memerlukan kendaraan tersebut. Dengan segala ikhtisar yang ada saya selaku kepala BP-7 Dati II Bin- jai terpaksa membeli sepeda untuk keperluan staf BP-7 guna men- jalankan tugasnya. Namun begitu kami tetap menjalani tugas yang diemban pada kami, ujar Lubis. Lebih jauh anda ketahui bahwa untuk yang pertama kalinya bahkan juga seluruh Indonesia., kamilah sebagai BP-7 telah mengadakan sayembara terbuka di lapangan dalam rangka permainan simulasi P-4. Menyinggung masalah target yang harus dicapai oleh BP-7 Dati II Binjai sebanyak 5000 peserta, mudah-mudahan ini dapat kami capai. Kami menghimbau Pemda Dati II Binjai agar dapat merealisasi dana yang telah ditetapkan untuk kami dan juga kepada masyarakat hen- daknya janganlah dianggap BP-7 5 UU ditingkatkan efektifitas komponen- komponen yang tercakup ke dalam struktur politik nasional. Salah satu upaya telah dilakukan adalah penyelenggaraan Pemilu secara periodik, Kegiatan Pemilu di samping sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi rakyat, juga berfungsi sebagai momentum untuk membangun solidaritas, memper- baharui dan memantapkan konsensus-konsensus mengembangkan dialog pem- bangunan pada tingkat nasional. serta Pengawan yang tangguh. Menyinggung mengenai lem- baga pendidikan kader di lingkungan Depdagri, Mendagri mengatakan, IIP bukan sekedar mendidik tenaga terampil yang ber- wawasan akademis, namun juga menempa kader yang secara ideologis politis menjadi pengawal Dubes Pelawangan (ketinggian sekitar 2.600m) dan selanjutnya turun ke danau Segara Anak tersebut sekaligus melihat keindahan alam sekitarnya. Hari Selasa 30 Juli Dubes kem- bali dari Segara Anak sampai di Puncak Pelawangan kembali sore hari dan menginap di Pelawangan suatu tempat yang pada malam hari temperatur menunjukkan 5 derajat celcius. Di tempat ini Dubes menginap, dan pagi Rabu 31 Juli 1985 melakukan pendakian ke puncak Rinjani yang harus ditem- puh sekitar enam jam perjalanan. Selama kurang lebih satu jam Dubes Austria itu menikmati pun- cak Rinjani, ketinggian 3.775 m selama satu jam, selanjutnya kem- bali turun menuju desa Sembalun. Hari Jumat 12 Agustus meninjau obyek wisata Gili Air di Lombok Dari Hal I yang tangguh bagi negara, UUD 45 dan Pancasila. Untuk itu, IIP harus men- Ingkatkan jawaban terhadap kompleksitas perkembangan di bidang politik dan pemerintahan. Sementara itu, Rektor IIP Zamhir Islamie dalam laporannya mengatakan, dengan lulusan itu, ditambah dengan lulusan angkatan ke-14 sejumlah 28 orang, maka sampai saat ini IIP telah meluluskan 3445 alumni. Sepuluh orang lulusan terbaik angkatan ini adalah Mas Abdul Kohar (dari jurusan politik) I Wayan Djoko Astina (Agraria), Ngahadi (Tatapradja) Janje Tuwera (Agraria), Wildam Kosasih' (Keuangan Daerah) Surasmono (Tatapradja), Bakri (Tatapradja), Ramli Sinambela (Agraria) Amrah Mustofa Mahmud (Agraria) dan R. Etty Sri Rachmawati (Administrasi); - Dari Hal I Barat bagian utara yang memiliki taman laut yang indah, siang hari ke pantai Kute di Lombok Tengah bagian selatan dan menginap di pantai ini. itu sebagai tempat pembuangan bagi pejabat yang dimutasikan kemari. Bagaimana pula perkembangan BP-7 Kabuapten Daerah Tingkat II Asahan. Penduduk Kabupaten Dati II Asahan berjumlah 814766 jiwa dan yang berhak memiliki kar- tu tanda penduduk sebanyak, 418243 yang terdiri dari tokoh/pemuka masyarakat. BP-7 Sejak berdirinya Kabuapten Dati II Asahan tahun 1979 yang telah mengikuti penataran P-4 hingga sekarang ber- jumlah 41266 peserta atau sekitar 10,08% sedangkan yang perlu ditatar lagi sekitar 376077 atau sekitar 89,92%. Sedang target tahunan dialokasikan hanya sebanyak 5000 peserta selain itu kegiatan tambahan penataran dengan jumlah petatar realisasi setiap tahunnya 5909 atau sekitar 1,41% dengan perincian pola 17 jam sebanyak 5200 orang, pola 25 jam 509 orang, tipe C sebanyak 200 orang. Disamping hal ini hambatan yang terutama lalah sarana pen- dukung kelancaran pelaksanaan petugas antara lain kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Untuk tenaga penatar yang trampil serta berdedikasi pada BP-7 Kabuapten Dati II Asahan sangat kurang juga tidak tersedianya dana aktifitas pembinaan, pengawasan dan koordinasi penataran untuk penanggung jawab umum penang- gung jawab pelaksanaan. Sementara itu Kepala BP-7 Kabuapten Dati II Asahan. H.Backmir Chatab B.Sc menghim- bau Pemda Dati II Asahan Agar pegawai yang ditempatkan pada BP-7 Dati II Asahan agar diper- timbangkan atau dites prilakunya disamping realisasi pengadaan ken- daraan roda empat ataupun roda dua serta juga bantuan biaya pem- binaan, pengawasan dan koor- dinasi serta petugas penataran. Dubes Austria itu mengatakan setiba di Mataram, tidak mengira daerah NTB memiliki daerah. pegunungan yang merupakan kesenangan orang-orang Eropah.. Kepada Pemda dan masyarakat NTB, ia mengharapkan untuk melestarikan dan menjaga kemur- nian daerah pegunungan tersebut. Dubes terkesan ketika ke obyek wisata Suranadi sempat melihat seorang pemanjat kelapa tanpa menggunakan tangga, tidak seperti yang pernah disaksikan di daerah lain seperti di Sumatera. Dubes menemui pemanjat kelapa itu dan memberi sekedar uang. (Ant) Di Kabupaten Daerah Tingkat II Labuhan Batu selaku kepala BP-7 nya adalah Syahnal Effendi yang sebelum bertugas di BP-7 merupakan sekretaris dewan di Rantau Prapat. Tatkala di jumpai di Rantau Prapat Syahnal Effendi selaku kepala BP-7 sedang sibuk mengadakan penataran bagi guru-guru sekolah SMTA seluruh Indonesia. Namun begitu beliau berkesemaptan juga untuk mengadakan pembicara dengan koresponden BY. Dikatakan, permasalahan yang dihadapi oleh BP-7 Dati II Labuhan batu tidak banyak berobah seperti yang dihadapi lain- nya. di Sumatera Utara. Tapi kami kata Syahnal, bahwa BP-7 Dati II Labuhan Batu mem- punyai kantor tersendiri yang diberikan oleh Bupati untuk ditem- pati. Namun begitu kami juga menghimbau Pemda Dati II Labuhan Batu agar dapat memberikan kendaraan yang sangat dibutuhkan guna terlaksananya penataran P-4 Lebih jauh dikatakan bahwa untuk Dati II Labuhan Batu dalam penyampaian serta permainan simulasi dan secara tidak langsung penataran P-4 terlaksana. Menyinggung masalah target sebanyak 5000 peserta Syahnal Ef- fendi mengatakan pihaknya telah mencukupi bahkan juga melebihi target. Setelah kita melihat perkem- bangan BP-7 dienam Kabuapten Dati II Sumatera Utara kita men- dapat kesimpulan, bahwa peranan Pemda selaku atasan langsung BP-7 sangat berperan sekali. Karena tanpa bantuan dari Pem- da setempat pelaksanaan penataran P-4 seperti yg diharapkan oleh Pemerintah Pusat mungkin tidak dapat terlaksana. Mengingat masih adanya hambatan hambatan yang dihadapi oleh BP-7 dalam pengadakan prasarana maupun sarana. Keberhasilan penataran tidak hanya ditentukan oleh kelancaran jalannya penataran tetapi diten- tukan oleh keberhasilan kegiatan; itu pengamalan dilapangan. (037). BERITA YUDHA OLAH RAGA Dari Hal I serta merta membentur-benturkan kepala Igun ke lantai. Pada hal nafasnya ada dan denyut nadinyapun. Ternyata kemudian Igun tewas. Masih Ada Kesempatan Bagi Kesebelasan PSSI PPD Visum dokter Honnie Nagoy dari bagian ilmu kedokteran kehakiman FK.Unpad RSUP Dr.Hasan Sadikin tanggal 12 Maret 1985 menyebut kematian Igun disebabkan benturan keras benda tumpul pada kepala yang menyebabkan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam; memar otak besar dan batang otak serta tanda-tanda mati lemas. Selain itu di dalam tubuh korban ditemukan Phenobarbital. Demikian antara lain visum itu yang dilampirkan dalam berkas perkara dari Satserse Poltabes Bandung. meringkuk dalam tahanan, ber- Sedang Ds yang sampai kini masih sama Ude mulai ditahan sejak tang- gal 13 Maret 1985. (KNI) Palembang, Juli (BY) Bekas Ketua Umum PSSI Syar- nubi Sald, mengatakan, masih ada kesempatan bagi kesebelasan Pra Piala Dunia (PPD) untuk mengim- bangi permainan tim PPD Korea Selatan yang akan bertanding 30 Juli di Senayan. Menurut Syarnubi Said, kekalahan tim PPD di Seoul memang dirasakan menjadi masalah bagi pencinta sepakbola di Kesempatan untuk menang bagi tim PPD Indonesia tersebut, harus diusahakan dengan bermain menyerang selama pertandingan. Disamping kemauan para pe- main, menurut Syarnubi Sald, dengan bermain dikandang sendiri seperti di Senayan, mempunyal pengaruh besar, dan secara phichologis memberikan dorongan bagi pemain-pemain Indonesia. la sendiri meramalkan waktu itu, kedudukan 2-0, dan kenyataannya angka tersebut diraih oleh tim PPD Korea Selatan. Hal itu la kemukakan kepada ANTARA di Palembang, Jumat Sumsel dalam melaporkan mengenal masalah kegiatan PS Krama Yudha Tiga Berlian Galatama yang berhome base di Palembang. Secara jujur diakuinya, fisik dan stamina serta tehnik permainan tim PPD Korea Selatan setingkat lebih tinggi dari pemain-pemain In- .donesia, dan mereka dibina tidak ketika akan menghadap Gubernur, hanya dalam waktu singkat, tetapl jauh sebelumnya dipersiapkan, bahkan dengan segala cara mereka mempelajari permainan kesebelasan Indonesia Mengenal hasil pertandingan di Senayan 30 Juli nanti, menurut Syarnubi Said, apabila ingin maju ke babak selanjutnya harus mampu sekurang-kurangnya menang 3-0. Tak terasa tinggal dua bulan lagi PON XI yang diramalkan merupakan pesta olahraga tingkat nasional paling akbar akan berlangsung di Jakarta. Melalui berbagai mass-media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, kita sudah mengetahui dan mendengar bagaimana 27 kon- tingen seluruh propinsi di nusan- tara ini saling menyiapkan diri, melalui program yang disusun sedemikian rupa untuk mencapai target yang disasarkan. PON kali ini mempertandingkan 40 cabang olahraga yang melibatkan sekitar 3500 atlit putra- putri, belum termasuk para pelatih dan ofisial, wartawan ibukota dan daerah yang jumlah semuanya mungkin mencapai 5000 orang, suatu jumlah peserta terbesar dibanding PON-PON sebelumnya. Dengan segala keakrabannya tadi tentu saja, biaya penyeleng- garaan juga termasuk yang paling besar karena menelan milyaran rupiah. Tentu saja sejumlah biaya yang membengkak tersebut dimaksudkan dengan tujuan PON kali ini berhasil mengukir sejumlah prestasi bukan saja nasional bahkan internasional, di samping untuk menjaring sejumlah atlit baru berbakat yang bisa digembleng untuk menghadapi POR Asteng, akhir tahun ini di Bangkok. Memang bukan suatu hal yang mustahil, dibeberapa cabang olahraga bridge, seperti Las Vegas, Juli (BY) Juara tinju dunia kelas berat Federasi Tinju Internasional (IBF) Larry Holmes yang tengah berusaha menyamai rekor 49 kali tak terkalahkan dari petinju besar Rocky Marciano mengatakan di Las Vegas Jumat akan memukul KO Juara dunia sejati kelas berat ringan Michael Spinks dalam pertarungan mereka September mendatang. Indonesia, dan menjadi bahan per- cakapan di kalangan sepakbola sendiri. Ikuti PON Untuk Prestasi Atau Prestise bulutangkis, tinju, atletik, ski air, angkat besi, panahan, catur banyak para atlit Indonesia ber- prestasi internasional dan tentunya para atlit harapan bangsa tersebut kali ini tak ketinggalan berpar- tisipasi walaupun mewakili daerahnya masing-masing. ! "Michael merupakan juara kelas, berat ringan yang hebat "kata Holmes dalam konperensi bersama di Hotel Riviera yang akan menjadi ajang pertarungan "antar juara" 15 ronde 21 September "Tetapi ini ia akan berhadapan dengan petinju kelas berat, karenanya akan kupukul KO dia" katanya. Bila Holmes menang maka ia akan tercatat sebagai petinju kelas berat pertama setealh Rocky Mar- ciano yang berhasil mencatat 49 kemenangan beruntun. Tanpa menyinggung sistem per- mainan yang diterapkan Allandoe ketika melawan Korea Selatan, Syarnubi Said mengakui, anak- anak kita belum mampu menghadapi pemain Korea Selatan 21 Juli di Seoul bertanding dengan tempo yang tinggi selama dua kali 45 menit. Sedang Spinks yang mempunyai rekor 27 kali menang tanpa kalah Holmes Sesumbar Akan Kalahkan Spinks KO sidang akan dilanjutkan pada hari yang menyerang pendiriannya. Kamis tanggal 1 Agustus 1985. Hasilnya, 160 juta lebih rakyat In- Jalannya sidang di pimpin oleh donesia ikut kecewa. Termasuk Majelis Hakim terdiri dari I Gde juga yang amat kecewa parapecan- Soedarta, SH sebagai Hakim Ketua, Ny.Seifulina, SH Hakim anggota dan Amir Syamsudin sebagai Hakim anggota. du bola. Apakahia pengamat awam, artis, maupun wartawan olahragai lewat cuap-cuapnya di berbagai suratkabar. Seorang PON XI dinamakan PON prestasi, justru dimaksudkan guna meningkatkan prestasi para atlit yang juga erat kaitannya dengan martabat bangsa karena dibanding negara-negara Asia lainnya, In- donesia yang berpenduduk nomor tiga di Asia setelah RRC dan India ini, prestasi olahraga justru masih kalah dibanding negara lain seperti Jepang, Korsel, Korut, Taiwan. PON prestasi yang dicanangkan kali ini juga bukan yang pertama karena dalam PON-PON sebelumnya yaitu sejak tahun 1977, usaha peningkatan prestasi olahraga Indonesia sudah digalak- kan. Oleh karena itu sudah beberapa kali sebelum mengikuti PON para atlit atau daerah peserta harus melalui babak kualifikasi yang sekaligus merupakan seleksi, untuk mendapatkan tiket ikut PON. Melalui babak kualifikasi tersebut diketahui, dalam suatu cabang olahraga yang dipertan- dingkan hanya sekian daerah atau sekian atlit saja yang boleh ikut, misalnya, sepakbola dibatas hanya 12 daerah ditambah juara ber- tahan, bola voli, bola basket, tenis, tenis meja juga dilakukan hal serupa. Jumlah di batasi sesuai 19 diantaranya dengan KO dan akan berbobot 18 kg lebih ringan dari Holmes malahan melihat per- tarungan ini sebagai ajang tarung "Sikecil yang besar melawan sibesar yang besar. 'Saya rasa saya akan mengalahkannya dan mempunyai peluang untuk itu" kata Spinks (29) th) yang berusia enam tahun lebih muda dari Holmes. Kedua Dari Hal I Penuntut Umum Soeratman Sinyo Aliandoe, pelatih tim Pra tapi Sinyo Aliandoe tidak mau didalam dakwaannya mengatakan, Piala Dunia (PPD) itu memang menyerap suara dan aspirasi yag bahwa kedua terdakwa secara tumbuh keras kepala. Jauh-jauh hari dari kalangan bersama-sama telah bersepakat persepakbolaan. sebelum tim asuhannya bertolak pada tanggal satu dan tiga ke Seoul untuk melawan tim Pra Desember 1983 di Cipinang Elok Piala Dunia Korsel, berbagai ahli, Blok B No.50 Jakarta Timur, telah pengamat, pecinta dan kolom- berusaha mempengaruhi saksl nisbola mengemukakan, pola ber- Usman sebagai penjaga gawang main bertahan total di Seoul tidak Cahaya Kita untuk bermain kalah akan membawa hasil. dalam pertandingan melawan P.S.Makasar Utama dan Kesebelasan lainnya di sekitar tahun 1983 sampai tahun 1984. Tetapi Sinyo tetap bersikeras pada pendiriannya. Dan ia tetap nekad menerapkan hal itu tanpa Untuk mendengar saksi lainnya, menghiraukan suara-suara gencar "Saya berharap bisa melihat Holmes pertama kalinya turun dari ring dengan tandu, tetapi tentu aja ia menolaknya karenanya saja in- gin cepat naik ring untuk mem- buktikan apakah ia bisa mem- buktikan pula kata-katanya. Petaruh Las Vegas nampaknya lebih memberikan peluang kepada Holmes yang telah mencatat kemenangan KO 43 kali dan telah menjadi juara kelas berat dunia selatah tujuh tahun dari WBC sebelum pindah ke IBF. (Ant/Reuter). Satu-satunya nomor yang berhasil direbut Indonesia dalam Kejuaraan Bulutangkis "Indonesia Open" di kandangnya sendiri adalah untuk Ganda Putera pasangan Liem Swle King/Kartono sekaligus menyelamatkan supermasi Indonesia dari kehancuran yang membabat pasangan ganda terkuat Cina Tian Bingyi/Lie Yongbo "Sraight set" 15-5 dan 15-10. Dalam gambar diatas tampak s ketika mereka berdua menerima kalungan medall. Sedangkan pasangan Cina cukup puas menem- pati urutan kedua, tempat ketiga masing-masing dipegang oleh pasangan ganda dari Inggeris dan Malaysia (Gambar: Yudha/Boy).- Lebih-lebih lagi kalau diingat jalannya pertandingan lewat layar televisi Minggu lalu. Kesempatan membuat gol bagi tim Indonesia bisa dihitung lewat jari tangan kiri. Itu pun hanya mengandalkan kesempatan satu-satunya serangan balik. Oleh: Emmonde dengan hasil babak kualifikasi. Begitu juga dalam cabang- cabang yang berkaitan dengan ukuran waktu seperti renang, lari atau ukuran jarak kekuatan dan kemampuan seperti tinju, angkat besi, angkat berat dan lain sebagainya, hanya altit-atlit terten- tu saja yang bisa ikut. Disamping itu ada juga beberapa cabang yang jumlah pesertanya ditentukan berdasarkan hasil prestasi sewaktu dilaksanakan ke- jurnas/babak kualifikasi misalnya pencak silat, kempo, yudo, anggar yang jatah pengiriman ditentukan dari hasil yang dicapai daerah yang bersangkutan dalam kejurnas atau babak kualifikasi tadi. Jalan pemikiran. Kekalahan 2-0 bagi tim PPD dari Korsel dirasakan amat pahit bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini dapat dimengerti. Sebab, per- soalan setiap bola bergulir di atas lapangan hijau bukan lagi jadi urusan PSSI sebagai badan ter- tinggi persepakbolaan Indonesia, melainkan juga urusan 160 juta Kalau ditelusuri jalan pemikiran lebih rakyat Indonesia. Setiap Sinyo Aliandoe, tentu kalangan langkah kebijaksanaan yang diam- persepakbolaan akan meluap bil dan ditempuh PSSI, sebagai emosinya. Namun hal itu harus konsekuensinya juga dirasakan diterima dengan lapang dada. seluruh rakyat Indonesia. Sebab, langkah apapun yang Kebebasan yang diberikan ditempuhnya sudah maksimal. kepada Sinyo Aliandoe oleh Dan juga harus diingat kondisi pengurus teras PSSI untuk persepakbolaan Indonesia saat ini, memilih materi pemain, yang menurut bintang film Rae menerapkan teknik permainan ter- Sita Supit, masih tambal sulam. masuk latihan persiapan untuk Bermain di negara lawan dengan bertempur lawan tim Piala Dunia menerapkan pola bertahan total Korsel kemungkinan besar akan dengan harapan dapat memukul jadi bahan pergunjingan ramai di kesebelasan Korsel pada pertan- masa mendatang. Bahkan bisa dingan (30 Juli) di kandang sendiri menjurus jadi caci maki. Ini bukan merupakan usaha dan perhitungan lantaran kalah atau menangnya tersendiri bagi Sinyo Aliandoe. In- tim PPD asuhan pelatih Sinyo, ilah yang jadi biang keladi per- Dari Kejurnas atau babak kualifikasi tersebut sudah tercer- min sejauh mana peta kekuatan, peluang masing-masing regu, kesebelasan atau atlit2 yang tam- pil dalam PON nanti. Melalui babak kualifikasi yang berperan sebagai penyaring tersebut, penyelenggara juga menginginkan dalam PON nanti para atlit yang ikut benar2 handal dan mampu berprestasi dalam ar- tian diharapkan mampu melebihi, memperbaiki prestasi yang dicapai selama ini., Jangan dipaksakan. Nah, kalau kita kembali kepada soal gambaran prestasi yang diukir para atlit dalam babak kualifikasi tersebut sebenarnya sudah bisa diramalkan, sejauh mana peluang daerah atau atlet yang dikirim un- tuk meraih medali. Tidak jarang suatu daerah memaksakan diri ikut sekian cabang olahraga yang secara for- mal memang lolos babak kualifikasi, walaupun KONI Daerah tk. I yang bersangkutan atau pimpinan top2 organisasi tahu olahragawannya dan menyadari sejauh mana atlit atau regunya berpeluang. Sebenarnya kalau peluang untuk meraih medali tidak mungkin, medali perunggu sekalipun, lebih baik tak perlu dipaksakan dikirim sebab jelas gagal meraih prestasi. Disisi lain juga membuang biaya yang jumlahnya tidak sedikit, sebab memerlukan persiapan jauh hari belum lagi sejumlah perlengkapan, transportasi dan lain sebagainya yang kesemuanya memerlukan biaya besar. Jadi sebenarnya istilah mengejar prestasi disini harus benar-benar dipegang bukan karena prestasi atau kasihan kepada atlit atau regu yang berhasil lolos dalam babak kualifikasi. Sudah menjadi rahasia umum, masalah biaya persiapan PON soalan dan akan menimbulkan berbagai ragam pertanyaan. Bila tim PPD Indonesia lawan) Korsel berkesudahan 0-0, apakah Sinyo dapat pujian. Kalau demikian, tentu persoalannya jadi Teori dan kenyataan mem- lain. Mungkin dia dapat pujian, buktikan, menahan lebih berat atauj para komentator menyebut- ketimbang menyerang. Kita lihat nya sebagai pahlawan. Jika mem- sepintas kilas teori pers di Perancis tatkala bawa hasil menang, rasanya bagi Kaiser Napoleon Bonaparte para pengamat sepakbola hal ini menahan (mem- masih jauh dan tidak mungkin ter- bungkem) suara-suara yang jadi. Sebab, yang namanya ber- mengeritik kebijaksanaan kai sar main bertahan total, faktor per- itu lewat berbagai suratkabar. tahanan gawang Hermansyah Hasilnya nihil dan sebagai lebih diutamakan ketimbang konsekuensinya timbul desas- memasukkan gol ke gawang desus yang merugikan seluruh lawan. rakyat negeri itu. Kekuatan untuk menahan, lewat kebijaksanaan keras dari kaisar, hasilnya percuma karena desas- desus itu merembes ke negara tetangga dan akhirnya menyatu kekuatan untuk berupa merobohkan "'gawang' Kekaisaran Napoleon Bonaparte sendiri dalam bentuk revolusi. Mungkin argumentasi ini belum kuat. Tapi boleh juga dilihat kenyataan di luar negeri baru-baru ini. Bendungan air atau dam yang dibangun dengan teknologi mutahir tidak mampu menahan datangnya air di luar kemampuan Sekuat- perhitungan manusia. kuatnya bendungan itu dibangun, akhirnya jebol juga karena air yang semakin banyak itu kekuatannya amat dahsyat. Dan korban manusia pun tidak sedikit. Kita yang mendengar berita itu lewat media massa ikut sedih. Kenapa bisa jebol bendungan itu, dan tentu saja ribuan pertanyaan muncul di benak. hampir seluruh kontingen jadi beban berat yang harus dicari sana sini, disedot dari APBD, sum- bangan KORPRI, pungutan karcis bioskop, tempat-tempat hiburan dan dari dana masyarakat lainnya. Bahkan dibeberapa daerah terlihat saking perlunya menutupi biaya pemberangkatan kontingen PON diperlukan yayasan yang mengelola dana melalui undian berhadiah mirip judi, yah apa boleh buat guna memenuhi ambisi dan prestasi. Memang tidak mutlak setiap cabang yang atlitnya berpeluang kecil tidak dikirim tapi kalau biayanya minim dan terbatas, lebih baik diberikan kepada atlit cabang la in yang lebih memerlukan, mungkin bisa merangsang untuk mencapai atau meningkatkan prestasi lebih baik lagi bagi daerahnya. Demikian halnya dengan taktik bermain bola bertahan total yang HALAMAN V Yogyakarta, Juli (BY): Dalam rangka melakukan studi banding perkebunan -binatangan, sebanyak 50 orang karyawan Bon Bin Gembiroloka Yogyakarta selama dua hari (8-9 Juli) di Kebun Binatang Bandung melakukan per- persahabatan tandingan olahraga. Jenis olahraga yang dipertandingkan dalam per- sahabatan tersebut meliputi, tarik tambang, bola voley, Bulutangkis, Tenis meja dan juga sepakbola. Diruang kerjanya kepada war- taan "BY" Muhtar Ibrahim SH. dari Gembiroloka menyebutkan, walaupun pertandingan banyak di menangkan di pihak lawan, namun karyawan Gembiroloka menunjukkan semangat berolah raga yang masih besar walaupun Posisi SINYO ALIANDOE Terjepit, Bersiaplah Terima Resiko Catatan: Edy Supriatna Syafei Belum terlambat. Patut dipikirkan para atlit muda yang belum banyak pengalaman bertanding perlu mendapat kesem patan ikut berlomba dengan se jumlah kawan-kawan atlif kawakan dari daerah lainnya, tapi kalau biaya memungkinkan atau mendukung. Para karyawan Bon Bin Gembiroloka sedang melakukan tanding tarik tambang dengan karyawan Bon Bin Bandung. -(Yudha/022).0⁰ Kalau biaya minim, alasan untuk memberikan pengalaman jangan di PON ini terlalu riskan, cukup kualifikasi atau kejurnas sebelum- nya, di sana sudah tergambar se jauh mana peluang di PON men- datang. Pertandingan Olahraga Bonbin Yogya Dan Bonbin Bandung diterapkan Sinyo Aliandoe kepada tim PPD. Air bah berupa serangan oleh para pemain Korsel begitu derasnya melalui babak per- tama. Melihat kenyataan ini, di babak kedua, Sinyo nampak tidak mempunyai upaya lain. Bertahan, dan bertahan terus sampai "ben- dungan" yang dikawal Herman- syah bobol dua kali. Menyesallah 160 juta lebih rakyat Indonesia. Doa pun yang mengiringi tim asuhan Sinyo terbang ke angkasa. Prospek di kandang? Pengalaman menunjukkan, pada pertandingan tahun-tahun sebelumnya tim kita masih berada di bawah tim Korsel. Baik teknik, stamina apa lagi postur tubuh. Bagi pemain Indonesia yang umumnya kecil kurang mendapat dukungan kegesitan dan stamina di banding Korsel. Mungkin dengan dasar logika ini, Sinyo Aliandoe berkesimpulan hanya pola bermain bertahanlah yang Dan dia menguntungkan. mengharapkan pada pertandingan 30 Juli nanti akan menggedor gawang Korsel habis-habisan dengan dukungan penonton di kandang sendiri. Kalaulah di negara lawan pakai pola menyerang dan di kandang sendiri bertahan, apakah ini mem- bawa hasil. Atau dinegara lawan dan di kandang sendiri meng- gunakan pola menyerang tim PPD Indonesia bisa meraih tiket ke Meksiko. Masih perlu direnungkan. Tapi secara jujur, Korsel bagi pasukan Sinyo Alian- doe memang berat. Kendati tim namun Mungkin tulisan ini sudah agak terlambat masih bisa direnungkan untuk berpikir, kem- bali, apakah tiap daerah perlu memaksakan ikut se-banyak2nya cabang, walaupun sudah tahu dan menyadari sejauh mana peluang yang bisa diharapkan. (ANTARA) usianya sudah tua-tua. Kedatangan rombongan karyawan Gembiroloka A Jokotir- tono atas nama pimpinan harian itu diterima oleh R. Adang Subrata pimpinan Yayasan Margasatwa dan Taman Sari Ban- dung, yang antara la in mengatakan, perkembangan Bon- bin Bandung yang punya luas 12,5 ha mengalami hambatan karena pembangunan phisik tergantung bantuan yang diberikan pemda setempat. Kegiatan kunjungan kerja yang sekaligus pertandingan per- sahabatan olahraga yang dirin- tisnya dengan kunjungan ke Ban- dung itu akan dilakukan secara rutin tiap tahun dengan beberapa kebun binatang lainnya. (022). kita telah dibekali "ngotot", tapi belum cukup. Kini hanya tinggal beberapa hari lagi pasukan Sinyo bertanding. Pola bermain bertahan total tidak mungkin lagi, dapat digunakan. Bila ini diulangi lagi, kita bisa dibuat malu di kandang sendiri. Peluang ke Meksiko pun tidak mungkin dapat diraih. Pola menyerang harus dipakai untuk dapat memetik gol lebih dari yang: dicetak tim Korsel. Tapi apakah stamina dan teknik yang dimiliki para pemain tim PPD asuhan Sinyo itu mampu menggedor per- tahanan gawang lawan? Dan yang jadi persoalan lagi dapatkah Sinyo! sekarang, merobah pola "defensif" itu dalam waktu sesingkat ini. Bagaimana permainan bola atas Korsel dan masih banyak lagi yang harus dibenahinya. Dalam kea- daan seperti ini, tentu masyarakat Indonesia berkesimpulan pesimis. Kini posisi Sinyo Aliandoe jadi ter- jepit. Pola menyerang atau ber- tahan, jauh-jauh hari Korsel sudah jadi ancaman berat. Dan sesuai pertandingan 30 Juli nanti, Sinyo Aliandoe berikut asisten pelatihnya harus siap-siap untuk mempertanggung jawabkan segala tindakannya kepada PSSI. Mengingat dia telah diberikan kebebasan oleh PSSI dalam memilih, melatih pemain selama dalam pemusatan latihan. Tapi kau Sinyo Aliandoe jangan bersedih berkepanjangan kalau ada yang mencaci-maki. Sebab itu merupakan suara 160 juta lebih rakyat Indonesia. Anggap hal itu wajar. Dan untuk menghibur luka mereka, bina dan segera bentuk tim tangguh di Indonesia ini seper- ti yang diharapkan mereka. (AN- TARA)**