Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1985-07-30
Halaman: 07

Konten


I VI al l saat maah, akan kam- bukan elain aktu, meng- nur. Staf Bin- alon yang ddin erdiri ut 58 Sultra dan ГРНІ per- asal 4.00 olak conia 355 asal ang rjen met urut om- BB, ang din .S. bat- ame ma In- en- kan zan agi er- Has asi pat an an. In- on- ya ef- ng an ar agi us up nia ni er ra n- an 10 ud 1 2- ui ja di an n- ja u, an di uk er T 10- n- 4 a, n- IT, di ak ua da B Berita Yudha - Selasa, 30 Juli 1985 EKONOMI- KEUANGAN - Industri Kayu Lapis Diharap Jadi Industri Strategis Jakarta, Juli (BY). Munas Apkindo (Asosiasi Pand yang Kayu Indonesia) 1985 berlangsung tgl. 25 Juli 1985 menetapkan garis2 kebijaksanaan Pancakrida Apkindo untuk masa bhakti 1985/86 - 1988/89. Supaya Pancakrida tsb. senantiasa dapat sinkron dilaksanakan dengan kebijaksanaan Pemerin- tah, dimohon agar Pemerintah memperlakukan industri kayu secara lapis nasioanl sebagai industri strategis. Munas yang dihadiri oleh sekitar 150 orang, menetapkan susunan pengurus untuk priode 1985/86 - . 1988/89. Sebagai Ketua Umum ditetapkan Bob Hasan, Wk.Ketua Umum Drs.H.A. Bakrie dan ang- gota sebanyak 15 orang. Garis kebijaksanaan Pancakrida Apkindo adalah: Di bidang Pengadaan fasilitas pro- duksi: 1. Mengadakan rasionalisasi dan konsolidasi di antara pabrik plywood yang sudah dan akan beroperasi dalam tahun 1985 (108 pabrik). 2. Tidak menambah kapasitas ter- pasang diatas jumlah yang sudah mendapat izin BKPM sepanjang mengenai produksi "ordinary plywood". pem- 3. Menggalakkan bangunan/pengoperasian pa- sarana untuk meraih ningkatan mutu, diversifikasi produk dan penghematan biaya produksi. Di bidang pengadaan bahan baku: 1. Merehabilitasi prasarana dan peralatan logging yang umum- nya kurang terpelihara selama 5 tahun terakhir. 2. Mengintensifikan pemanfaatan jenis kayu yang kurang dikenal, dan kayu2 berukuran pendek/kecil yang selama ini ditinggalkan. Di bidang perdagangan 1. Untuk meraih kenaikan/stabilisasi harga pada umumnya, sistem 7 Badan Pemasaran Bersama yang beroperasi menurut kebi- jaksanaan yang ditetapkan secara priodik oleh Komisi Pemasaran Apkindo akan tetap dipakai untuk mengen- dalikan volume yang ditawarkan serta harga minimum yang di peroleh. 2. Khusus dalam menghadapi ovorproduksi raw play wood dan pula pabrik agar dimungkinkan bekerja diatas "break even point", penawaran raw plywood akan dibatasi sedikit di bawah daya serap pasar yang nyata. Sebaliknya penawaran veneer dan corestock akan digalak- kan, terutama ke Amerika Utara, Jepang, India dan lain2 yang menurut perhitungan tidak akan mempengaruhi jumlah ekspor raw plywood. 3. Untuk memperluas pasaran akan diambil langkah-langkah: Diversifikasi produk. Mdalui kerjasama dengan distributor lokal dan negara tujuan menawar an spesifikasi/ukuran/mutu yang diinginkan pemakai terakhir yang sampai kini tidak dapat diperoleh dari importir. -Menciptakan wilayah pasaran baru dengan cara Ketua Umum Apkindo umum Bob Hasan bekerjasama dengan lem- baga keuangan. mengadakan warehousing di negara2 yang berpotensi namun terhalang kesulitan devisa al. negara2 di sekitar Tengah; Laut mengusahakan pengaturan khusus dari Pemerintah un- tuk melaksanakan ekspor ke negara2 yang berpotensi namun menghendaki "deferred payment' jangka panjang (Irak Negara2 Eropa Timur). - Meningkatkan volume di pasaran berpotensi sangat tinggi al. Jepang dan RRC PT Fendi Indah yang telah dibentuk oleh para eksportir, sedapat mungkin diusahakan menekuni upaya2 tsb. di atas. Pemasaran Dalam Negeri : 4 Pemakaian plywood di dalam negeri yang sangat rendah yaitu hanya 3 m3 per 1.000 orang/tahun akan secara sistematis dan konsisten ditingkatkan sehingga men- capai 12 m3 per 1.000 orang (kl. 1,8 juta m3) pada akhir 1989. Dalam pada itu konsumsi particle-board yang industrinya juga berkembang akan dipopulerkan secara konsisten. 3. Menunjang usaha Pemerintah secara konsisten di bidang: penyederhanaan prosedur dan pengurangan pungutan. - restrukturisasai sistim logg- ing yang mengarah ke ter- ciptanya suplai kayu bunder yang regular dalam volume yang memadai dan dengan harga yang wajar. reboisasi dan enrichment planting dengan memperhatikan kemam- puan finasiil yang nyata. Di bidang pabrikasi 1. Membatasi produksi raw plywood yang telah menunjuk- kan kelebihan diatas kebutuhan dunia. pasaran Sekaligus menggalakkan diver- sifikasi produk: Blockboard, door-skin, phenelic film faced, uniply, dll, cut-to-size prefinished plywood. 2. Meng-konsistenkan penelitian dan pengembangan (R dan D) yang jelas mengarah ke pem- buatan jenis2 produk yang didambakan pemakai akhir. 3. Meningkatkan pemanfaatan limbah industri, baik untuk bahan bakar sumber enerji (thermal dan listrik), maupun Dari Hal I menyerap alih teknologi yang dialihkan. Sunada menyatakan kedatangannya ke Indonesia merupakan rangkaian kunjungan- US$ A.S nya ke ASEAN yaitu untuk A.Sch B.Frch mendengar pendapat pimpinan negara-negara ASEAN sehubungan dengan rencana pemerintah Jepang untuk men- ingkatkan bantuan resminya mulai tahun 1986 mendatang. Can.S D.Kr DM Escudo F.Fre Hk.S L.It Mal.S N.Gld NZ.S Pendapat pimpinan negara- negara ASEAN penting, mengingat negara tersebut menerima 38 persen dari jumlah dana yang disalurkan oleh ODA (Badan Pem- bangunan Resmi Jepang). Bantuan yang disediakan melakul ODA un- tuk tahun anggaran sekarang 1 trilyun Yen. N.Kr £.Stg Sin. S S.Kr. Sw.Prc Yen Diharapkan bantuan ini dapat dilipatkan menjadi dua kali lipat pada lima tahun mendatang. Berapa peningkatannya masih digodog antara parlemen dan Pemerintah Jepang... Menteri Perindustrian Ir. Hartarto Saptu ybl. meresmikan 5 buah pabrik di Bandar Lampung. Kelima Pabrik tsb tiga diantaranya berorientasi ekspor dan dua berorientasi pasaran dalam negeri. Nampak dalam gambar Menteri Hartarto sedang mendengarkan Penjelasan dari Komisaris PT. Parindo Drs. Sonhadji yang memproduksi particle - board. (Foto: R.27). Jepang 1, 1₁- 1,- 1,- INDUSTRI untuk pembuatan produk lain particle board, seperti blockboard, dll. Dalam hal ini prioritas tinggi akan diberikan kepada penggantian PLTD menjadi PLTU yang memakai limbah kayu sebagai bahan bakar. 4. Melanjutkan latihan ketram- pilan karyawan dipabrik secara lebih kosisten agar sedini mungkin mengurangi ketergan- tungan industri pada tenaga asing yang mahal sambil menunggu terlaksananya pen- dirian lembaga pen- didikan/latihan profesional oleh Pemerintah. Impor Peralatan produksi dan suku cadang: 5. Impor peralatan dan suku cadang untuk rehabilitas logg- ing dan ybs. dengan usaha pe- ningkatan mutu, diversifikasi produk, dlsb. diusahakan agar dapat dilakukan secara lansung dan dikoordinir oleh Apkindo (seyogyanya dengan meman- faatkan Fendi Indah) sebagai upaya mempertinggi posisi tawar menawar. Di bidang permodalan/pem- biayaan: 1. Melalui penghematan biaya di segala bidang, berusaha menekan cost price plywood sampai mencapai harga Fob rata2 tidak lebih dari US$ 200 per m3. 2. Sangat urgent mengusahakan bantuan Pemerintah mengatasi kesulitan likuiditas yang diderita perusahaan2 PMDN merosot sebagai akibatnya harga ongkos produksi. Yang diharapkan adalah: Bagi yang tehnis ekonomis dipandang ber- potensi riil, hendaknya memperoleh penjadwal an kembali kredit investasi yang diterma dari per- bankan negara termasuk grace period 12 bulan dalam cicilan, sedangkan jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan kemampuan riil. Mereka juga hendaknya mendapat penurunan bunga pinjaman modal kerja pada tingkat yang wajar agar bunga pin- jaman seluruhnya menjadi rata2 tidak lebih dari US$ 20 per m3 kayu lapis (sekarang US$ 26 - 40 per m3), dengan ketentuan realisasi pengenaan bunga yang 9% per tahun dilakukan serentak dengan negosiasi ekspor. Bagi yang sangat parah, baik dilihat dari sudut peralatan yang tidak efisien gm-maupundsikarena lover capitalized", hendaknya dicarikan penyelesaian melalui kemungkinan2 likuidisasi (yang tehnis- ekonomis tak tertolong), kerjasama/merger dengan yang kuat serta pengoperan sebagian saham oleh Bank Pemerintah. Jakarta Jull (BY).** Kurs Konversi Bank Indonesia yang berlaku pada hari SENIN Tanggal 29 JULI 1985 sbb: Beli Jual Kurs Tengah 1₁- 100,- 1₁- 1₁- 0,35 3045 1,- 0,005814 0,116043 0,128868 0,052770 0,406002 0,31 3922 1,- 0,508700 1,- 0, 121359 1,- 1₁- 1,420000 0,453746 0,121359 0,453746 0,41 9815 1,- 100,- decous 3. Memperjuangkan kemudahan kredit investasi tambahan khusus bagi pelaksanaan rehabilitasi sarana logging ter- maksud dalam butir 2 (1) dan penyempurnaan peralatan pabrik dalam butir 3 (3).(BN) KURS KONVERSI B.I US.$ MT/Rp TT/Rp RP. US.S MT/Rp. TT/Rp. 1,000000 1.114,00 1.114,50 1.116,00 1,000000 1.117,50 1.118,00 0,707600 0,050125 0,017495 799,45 56,38 19,68 832,05 0,741180 0,098377 110,64 396,39 6,69 130,50 0,715072 0,050427 0,017601 0,744235 0,098966 0,354557 0,005982 0,116725 0,129500 0,053175 0,408112 0,315640 0,520645 0,122115 1,428105 0,455939 144,78 0, 121230 0,435065 0,424958 788,62 55,86 19,50 826,05 109,64 393,47 6,48 129,33 143,62 58,81 452,49 349,87 566,95 135,25 1.982,99 505,70 135,25 482,05 467,88 KURS SAHAM Kurs saham/obligasi di Bursa Efek-efek Indonesia sebagai berikut: Nama Efek Kurs Akhir Sebelum nya No. a. Saham Kars 59,45 456,27 352,89 582,08 136,52 1.596,62 509,74 135,54 486,40 474,10 Transaksi Hari Ini Volume Nild Rp. Ruang Gerak Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding Negara Berkembang Lainnya Akan tetapi, berkat dampak dari pertumbuhan- Padang, Jull. (BY) Ruang gerak pertumbuhan positif ekonomi Indonesia pada pertengahan dasawarsa 1980-an ini relatif lebih baik dibanding dengan negara-negara berkembang lain- nya, bahkan juga bila dibanding dengan beberapa negara industri, kata Prof. Dr. Sumitro Djo- johadikusumo. Laju pertumbuhan ekonomi In- donesia, yang tahun 1984 men- capai 4,5 persen (angka semen- tara), dalam tahun 1985 ini diperkirakan juga bisa mencapai 4,5 persen, katanya. Hal itu dikemukakan Prof Dr. Sumitro dalam ceramah. umum tentang perekonomian In- donesia di Aula Kantor Gubernur Sumbar di Padang, Sabtu malam lalu, yang dihadiri oleh pejabat pejabat sipil/ABRI, para Kakanwil dan Kepala Dinas/Jawatan, para pimpinan bank dan perusahaan negara serta para ekonomi di daerah ini. Sumitro selanjutnya meng atakan, laju inflasi bisa diken- dalikan, malah tahun 1985 ini diperkirakan akan lebih rendah, sekitar 8-9 persen, dibanding tahun 1984 yang mencapai 10,46 persen. Hutang luar negeri masih dalam taraf bisa dikendalikan, dan kemampuan kita membayar hutang jauh lebih baik dibanding dengan negara-negara berkembang lain- nya, bahkan juga bila dibanding dengan Malaysia, yang selama ini model dipandang sebagai kestabilan negara-negara berkem- bang. Cadangan devisa yang 10,5 miliar dolar AS cukup untuk mem- biayai tujuh bulan impor. Disam Ping itu dari IGGI dan kreditor inter- nasional lainnya akan bisa diperoleh 7,0 miliar dolar disam - Ping 3,0 miliar dolar dari IMF yang belum dimanfaatkan. Dengan adanya faktor-faktor yang dapat mendukung/men- dorong pertumbuhan ini, maka beberapa masalah akut yang dihadapi tidak usah terlalu merisaukan, apalagi bila dilihat pengalaman-pengalaman dimasa lalu, katanya. sejak tahun la mengatakan, kita 1971 sampai sekarang mengalami pertumbuhan ekonomi yang menanjak terus, rata-rata 6-7 persen/tahun, kecuali tahun 1982 yang 2,2 persen, yang berarti dibawah pertumbuhan jumlah pen- duduk. 1. PT. Semen Cibinong 2. PT. Centex Penyuluhan Pasca Panen Memang Terlambat 3. PT. BAT Indonesia 4. PT. Tificorp 5. PT. RVI 6. PT. Goodyear Ind. 7. PT. Merck Indonesia & PT. Multi Bintang Indonesia Jakarta, Juli (BY) Dirjen Tanaman Pangan Ir. Suhaedi Wiraatmaja TB mengakui, penyuluhan tentang "Pasca Panen" memang terlambat dilakukan oleh Departemen Pertanian, yaitu baru dilaksanakan sejak dua tahun yang lalu dan itupun terbatas sifatnya, sebagai akibat keterbatasan dana dan sarana untuk itu. Padahal pihak BULOG telah men- canangkan masalah "Kualitas" se- jak 10 tahun yang lalu. Akibatnya di saat BULOG mengetatkan masalah "kualitas" gabah yang hen- dak dibelinya tahun ini, banyak dari produksi gabah/beras petani yang tidak bisa dibeli oleh BULOG karena tidak memenuhi kualitas yang telah ditetapkan. Menurut Dirjen Tanaman Pangan pada suatu kesempatan berbincang-bincang baru-baru ini di Jakarta, penyuluhan mengenai "Pasca Panen" itu tidak hanya dimaksudkan untuk perbaikan mutu gabah/beras yang dihasilkan, tapi juga dimaksudkan untuk mencegah panen yang memenuhi persyaratan mesin perontok, mesin pengering dan mesin penggiling: Di Indonesia hanya BULOG Semua itu memerlukan yang menggunakan karung baru, penyuluhan dan bantuan. sedang pada tingkat petani bahkan Berdasarkan data yang ada terkadang pada tingkat KUD kehilangan gabah/beras ketika di umumnya menggunakan karung panen di pulau Jawa mencapai bekas. Ini jelas tidak membantu 13,56 persen, yang berarti bila pro- dalam mempertahankan kualitas duksi nasional mencapai 26 Juta gabah/beras yang disimpan. ton, maka kehilangan produksi di Di Indonesia tidak kurang dari 50 saat panen setiap tahunnya akan Juta lembar karung diproduksi mencapai 2,9 Juta ton. Jumlah setiap tahunnya, yang berarti kehilangan yang cukup besar dan ratusan juta karung-karung itu bila berhasil diselamatkan akan sekarang berada di tangan petani cukup membantu untuk me - dan KUD. Seyogianya untuk men- ningkatkan penghasilan petani.. jamin mutu gabah/beras yang disimpan, karung itu tidak dipakai lagi, alias harus dimusnahkan. Tapi apakah itu dapat dilakukan dalam kondisi seperti sekarang ini? (R.31) Jutaan Karung Harus Dimusnahkan Berbicara soal kualitas 9. PT. Unilever Indonesia 10. PT. Sepatu Bata 11. PT. Unitex 12. PT. Sucaco 13. PT. Bayer Indonesia 14. PT. Panin Bank 15. PT. Squibb Indonesia 16. PT. AJ Panin Putra 17, PT. Sari Husada 18. PT. PAN Union Inc. 19. PT. Regnis Indonesia 20. PT. Pfizer Indonesia 21. PT. Delta Jakarta 22. PT. Hotd Prapatan 23. PT. Jakarta Interna- tional Hotel 24. PT. Prodenta Indonesia 12.200 4.450 620 5.550 4.420 490 1.820 1.230 1.510 1.675 1.105 670 885 2,430 960 pertumbuhan sebelumnya maka pertumbuhan yang rendah tahun 1982 itu tidak terlalu terasa, apalagi tahun berikutnya Indonesia memperoleh surplus dalam pro- duksi pangan khususnya beras. Kalau tahun 1972 Indonesia merupakan negara pengimpor beras terbesar didunia yaitu 30 persen dari beras yang diper- dagangkan di pasar dunia, maka tahun 1983/1984 Indonesia kelebihan beras. Beberapa masalah. Menurut Sumitro, untuk mempertahankan bahkan kalau mungkin meningkatkan pertum- buhan ekonomi dari 4,5 persen tahun 1984, ada beberapa masalah yang perlu mendapat perhatian. Kegiatan produksi perlu terus ditingkatkan yang memungkinkan pula menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang jumlahnya terus meningkat. Pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia sudah melampaui per- tumbuhan jumlah penduduk yaitu tahun 1983-2,53 persen, tahun 1984-2,77 persen dan tahun 1985 diperkirakan 2,79 persen, sedang pertumbuhan jumlah penduduk 2,2 sampai 2,3 hanya persen/tahun. Walaupun masalah angkatan kerja/kesempatan kerja ini merupakan masalah sektoral namun perlu mendapat perhatian mengingat dampak yang bisa ditim- bulkannya. Disamping itu kita tidak perlu terlalu risau dan ribut karena turun- nya harga minyak sebab masih banyak peluang-peluang lain yang bisa diharapkan. 2.650 1.870 1.150 1.150 1.225 2.950 1.150 Jangan harapkan harga minyak akan naik, walaupun akan ada musim dingin, sebab negara-negara pengimpor minyak sudah mampu memanfaatkannya se-efisien mungkin dan disamping itu muncul baru pula negara-negara pengekspor minyak seperti Cina, Gabon dan Angola dengan tawaran lebih murah. Penjadwalan proyek-proyek pembangunan, yang dilakukan sebagai salah satu jalan keluar dari pertumbuhan yang merosot tahun 1982, supaya tetap dilakukan tetapi selektif. 1.700 1.340 Proyek-proyek yang sudah disetujui, perencanaannya sudah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh BULOG itu, Prof. Dr. Ir. F.G. Winarno (Staf Ahli Menteri Muda Urusan Produksi Pangan) berpen- dapat, kualitas gabah/beras yang buruk dan tidak memenuhi kualitas yang telah ditetapkan oleh BULOG itu tidak hanya disebabkan oleh penanganan pra dan pasca panen yang buruk, tapi juga disebabkan oleh bibit VUTW yang digunakan memang menghasilkah gabah/beras yang tidak tahan sim- pan, mudah rusak, karena masa bunganya yang tidak serentak. Disinilah kelemahan kita dalam menghasilkan VUTW yang ber- produksi tinggi, tapi tidak menghasilkan kualitas yang baik. Kerusakan itu ditambah lagi oleh penanganan "pasca panen" yang kurang baik, dan penyimpanan hasil produksi yang tidak disimpan pada tempat yang lem- memenuhi syarat pula. Misalnya bab, atau karung bekas yang telah menyimpan bakteri perusak. 12.200,-b 4.450,- 620b/630,-j 5.550,- 4.225,-b 490,-b 1.820,- 1. 150,-) 1.150,-j 1.225,-b 2.950,-) 1. 150,- 340 1.700,- 1.390,-j Jumlah 5.500 1.240,-- 1.510 b/1.555,-) 1.675,-b 1. 105,- 690,-b 500 885 b/915,-) 2.430 b/2.505,-j 970,-b 2.650,-) 1.870,- 1.000 ||||||| 7.390 1.887.000 HI. IITIEF1181118 811811| 10.101.000 1.240.000 355.000 13.583.000 KURS SERTIFIKAT DANAREKSA Untuk Saham P.T. Semen Cibinong Untuk Saham PT. BAT. Indonesia Untuk Saham PT. Unilever Indonesia Rp. 12.200,- per sertifikat Rp. 3.100,- per sertifikat Rp. 3.020,- per sertifikat matang dan dananya sudah tersedia supaya dipercepat pelaksa- naannya terutama sekali proyek- proyek dibidang agro-industri, demikian Sumitro. Luar Negeri. la selanjutnya mengatakan, di negara-negara industri, laju per- tumbuhan ekonomi kini mulai mengendor, ini terlihat dari mengendornya permintaan akan komoditi negara-negara berkem- bang. Pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di Amerika Serikat tahun 1984 yaitu 6,8 persen, yang memungkinkan Ronald Reagan ter- pilih kembali dengan kemenangan besar, kini sudah mengendor dan tahun 1985 ini diperkirakan hanya akan mencapai 3,25 persen. Di Eropa Barat dan Jepang, yang tahun 1984 pertumbuhannya masing-masing 2,4 persen dan 5,8 persen, dalam tahun 1985 ini diperkirakan turun menjadi 2,25 persen dan 5,25 persen. Merosotnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat akan sangat terasa di Amerika Latin dan Eropa Barat. Dana-dana yang dahulu masuk ke negara itu, kini akan menunggu dan melihat dulu, dan ada kemungkinan pindah ke Cina atau Asia Tenggara. Menurunnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat sebenarnya bisa mempengaruhi nilai rupiah terhadap dolar, akan tetapi karena harga minyak juga turun perbandingan rupiah terhadap dolar masih bertahan pada tingkat seperti sekarang ini, demikian Sumitro. Prof. Dr. Sumitro berada di Padang untuk menghadiri pengukuhan Drs. Hendra Esmara sebagai guru besar perencanaan pembangunan pada Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang hari Sabtu. (Ant) Mengintip Dari Hal I "Ah... tidak... cuma maksua saya... "Cukup, Saya mengerti, mungkin Mas akan berkata apakah suami kami mengetahui. Jawaban- nya, ada yang mengetahui ada yang tidak.. Begitulah adanya. Bisa dikatakan tempat ini merupakan bursa sex terselubung. Mas kurang yakin bisa buktikan, dan di lantai atas berderet kamar plus wanita pemijatnya, jika tamu ingin kencan dengan wanita pemijat. Kalau tidak, dengan wanita-wanita di sini, semua bersedia. Tinggal pilih. "Dan Sita punya suami ?" "Ada apa sih, kok pake tanya- tanya segala. Emangnya Mas war- tawan ya?" tanya Sita ingin tahu. wae "Bukan, sekedar ingin tahu, namanya saja laki-laki. siapa tahu, Sita masih seorangan (sendiri)". "Kok bawa tustel. Itu'kan namanya wartawan?" "Ini habis motret teman yang kawin malam ini," kata saya ber- bohong. Dan Sita kalau mau, bisa saya potret, kebetulan filmnya masih ada beberapa kali lagi. Sita terdiam, dan cuma melem- parkan senyum. Manis sekali. "Ayo dong massage. Pokoknya bisa all in, dan ditanggung memuaskan," rayu Sita seraya mencium pipi saya. Seer...! "Saya cuma mau minurh Fanta saja, tidak lebih." "Bohong, kalau tamu baru memang suka malu-malu," kata Sita manja, dan Sita duduk di pangkuan saya. Tak ada lagi batas susila di ruang remang ini. Semua tamu bercumbu, dan tak jarang sang tamu begitu asyik mengusap- usap paha mulus teman wanitanya. Ada pula sampai menyelusupkan tangan ke bagian payudaranya. SANGGAR CP, meski memiliki nama tidak menyenggol-nyenggol bahasa bar, coffe house atau panti pijat. Tapi cara prakteknya, tidak lebih seperti apa yang dilakukan panti-panti pijat di sepanjang Jl. Mangga Besar Raya. Bahkan simbol nama sanggar- nya masih diberi embel-embel kalimat sanggar tari tradisionil. Apa yang dilakukan pemiliknya, kenya- taan yang berbicara. Hingga tidak terlalu berlebihan, jika Sanggar CP ini, merupakan tempatnya berkum- pul wanita-wanita penghibur kelas menengah. (Bersambung) AS.S. D.M. NFL. HK.S Mal.$ Sin.S Yen. FFr. SWFr. Sertifikat Dana Seri Umum : Untuk Sertifikat Dana Seri "A" Untuk Sertifikat Dana Seri "B" Untuk Sertifikat Dana Seri "C" Untuk Sertifikat Dana Seri "D" Untuk Sertifikat Dana Unit Pendapatan-I Emas Logam Mulia Emas 24 Karat Emas 23 Karat Emas 22 Karat M Sidang Pleno Serikat Penerbit Surat Kabar masa kepengurusan1984-1989 yang berlangsung di Gedung Dewan Pers kemarin slang mendengarkan penjelasan dari Drs. Sarwono Prawiro Surono (tengah), Ketua Kampanye Pembaharuan Sistim Perpajakan Nasional, mewakili Dirjen Pajak. Dalam gambar nampak Drs. Yacob Oetama sedang membuka sidang setelah istirahat seperempat Jam, Nomor tiga dari kanan Ketua Umum SPS Pusat Soenardi D.M. (R.15). Koran Jakarta, Juli. (BY) Pemerintah sudah mengambil keputusan untuk mengembangkan industri kertas koran didalam negeri, dengan tujuan mencapai swasembada kertas koran dan lepas dari ketergantungan dari luar negeri. Hal itu dikatakan oleh Dirjen. In- dustri Kimia Dasar/ IKD Ir.Sidharta yang mewakili Menteri Perin- dustrian pada sidang pengurus Lengkap SPS Pusat Senin Kemarin di Jakarta. KETUA BI Pemerintah Mengambil Keputusan Untuk Mengembangkan Industri Kertas Selanjutnya Dirjen. Sidharta mengatakan sadar akan peranan Surat kabar dalam pembangunan Nasional dan dengan memperhatikan bahwa selama ini dunia persurat kabaran men- dapatkan penyediaan kertas koran- nya dari luar negeri, sehingga merupakan titik rawan didalam pola pembinaan persurat kabaran yang strategis tsb. Kebijaksanaan pengembangan industri kertas koran tsb. sinkron dan berkaitan dengan Kebijaksa- naan Pengembangan Industri Kunci di Indonesia. Industri kunci pada umumnya termasuk dalam lingkungan industri mesin dan logam dasar (IMLD) dan industri kimia dasar, khusus untuk industri kertas koran termasuk dalam lingkungan industri kimia dasar. 1. Rp. 10.130,- per sertifikat KURS VALUTA ASING (P.T. Summa International Money Changer) Beli Jual Mata Uang Asing Us.$ Rp. 1.111,-/1,112,- Rp. 1.122, Rp. 1.575,00 £. Rp. 778,00 Rp. 386,00 Rp. 340,00 Rp. 141,00 Rp. 444,00 Rp. 504,50 4,645 Rp. Rp. 123,00 Rp. 473,00 HARGA EMAS Rp. 10.250,- per sertifikat Rp. 10.550,- per sertifikat Rp. 10.850,- per sertifikat Rp. 10.300,- per sertifikat Pedoman yang ditempuh didalam pengembangan industri kunci adalah pengembangan in- dustri yang menghasilkan bahan Jakarta, Juli, (BY); Menteri Perindustrian Ir. Hartar- baku dan penolong yang mem- punyai pasaran yang cukup luas, to yang didampingi oleh Menteri sehingga secara bertahap akan Perdagangan Rachmat Saleh S.E. mengurangi keperluan devisa akan dan seluruh pejabat Tinggi memperdalam struktur industri Departemen Perindustrian Senin dengan dampak pengembangan kemarin meninjau persiapan yang mendasar dan strategis Pameran Produksi Indonesia sebagai penjabaran dari butir; pola 1985/Gladi Resik PPI-1985. Pengembangan industri Nasional. Menteri Hartarto dalam kesem- patan tsb telah banyak memberikan petunjuk-petunjuk kepada para pelaksana dalam Hall A, B, C dan D serta juga pada Anjungan 1,2 dan Atas dasar hal tsb. diatas dan dengan memperhatikan kebutuhan kertas koran di Indonesia, maka se- jak kira-kira 2 tahun yang lalu telah dimulai pelaksanaan pembangunan 5. 2 proyek kertas koran dan dalam tahun 1985 ini kedua proyek tsb telah berproduksi. Rp. 1.619,00 Rp. 805,00 Rp. 397,00 duksi komersial. Proyek ini merupakan proyek terpadu secara lengkap dan bahan bakunya sebagian besar terdiri dari ampas tebu. Menteri sangat puas atas pelaksanaan yang secepat itu dan dapat dilaksanakan dengan baik. Sebab pada peresmian Presiden Kedua proyek Industri Kertas Koran tsb adalah proyek perluasan Suharto mengunjungi Hal-Hal IV PT. Kertas Leces di Leces Pro- tersebut dan anjungan yang telah ditetapkan. bolinggo Jawa Timur dengan kapasitas 90.000 ton setahun. Pada waktu ini proyek tsb. sedang melaksanakan uji coba yang kemu- dian akan dilanjutkan dengan pro- M.409 Proyek PT. Aspek Paper di Cileungsi Bogor Jabar dengan kapasitas 70.000 ton setahun dan sekarang telah berproduksi komer- sial. Rp. 352,50 Rp. 147,50 Rp. 455,00 Rp. 510,50 4,745 Rp. Rp. 133,00 Rp. 487,50 Proyek ini merupakan proyek tidak terpadu yang secara bertahap akan menjadi proyek terpadu. Un- tuk sementara bahan bakunya sebagian besar terdiri dari kertas bekas yang didapat dari Dalam negeri dan impor. Rp. 11.600,- per gram Rp. 11.400,- per gram Rp. 11.200,- per gram Rp. 11.050,- per gram Dengan selesainya kedua proyek tsb. maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan kertas koran Indonesia selama ini diimpor seluruhnya dan akan dapat sepenuhnya diisi oleh kertas koran produksi dalam negeri. Kapasitas sampai akhir Pelita-IV adalah 160.000 ton setahun, sedang kebutuhan 1985 sebesar 132.000 ton, 1986 = 139.00, 1987 146.000 ton dan 1988 = 153.000 ton. Dalam kesempatan tsb. Pim- pinan Kampanye Perpajakan Sawarno yang mewakili Menteri keuangan tentang perpajakan mengatakan pada pasal 25 dari Sedangkan anjungan II, IV, dan menurut Humas Departemen Perindustrian Ir. Sutjipto Umar mengatakan merupakan anjungan Denunjang. PENGUMUMAN PERTAMA No.02/Peng/1/1985 Untuk mendapatkan sertipikat baru sebagai pengganti Sertipikat yang hilang, maka berdasarkan pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 dari Peraturan Pemerintah No. 10/1961, oleh orang yang tersebut dibawah ini telah mengajukan permohonan kepada kami untuk mendapatkan penggantinya. No. Nama Pemohon Nomor Hak Tanggal Buku-tanah TALEN HOLIK HALAMAN VII 28-5-1975 Menteri Perindustrian Tinjau Gladi Resik PPI '85 Tertulis atas- nama 28-5-1975 TALEN HOLIK G Undang-Undang perpajakan yang berlaku sekarang ini, adalah untuk memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk mencicil pa- jaknya, Jadi dalam hal ini pemerintah khususnya Ditjen pajak dengan peraturan baru Perpajakan tsb. dan berlakunya PPN pada April 1985 yang lalu adalah untuk memper- mudah para wajib pajak atas hak- haknya untuk melunasi perpa- jakan. Sebab masalah pajak bagi suatu negara adalah sangat penting untuk kepentingan negara dan bangsanya dalam hal penerimaan negara. 2. TALEN HOLIK M.410 sisa. TALEN HOLIK -s.d.a. - - S.d.a. - Dalam waktu 2 (dua) bulan dari tanggal Pengumuman Pertama, dapat diajukan keberatan terhadap permohonan tersebut diatas secara tertulis kepada Kepala Kantor Agraria Kotamadya Bogor, Jalan Dadali No. 30 Bogor. Jika setelah 2 (dua) bulan tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian Sertipikat tersebut diatas, maka sertipikat peng- ganti berlaku syah menurut hukum sedangkan Sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Bogor, tgl 27 Juli 1985 A/n. WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II BOGOR Kepala Kantor Agraria. Cap. ttd. (T. Sumartaatmadja) NIP. 010016114 Sawamo yang didampingi staf- nya telah memberikan secara jelas tentang perpajakan di Indonesia sekarang ini, sehingga masyarakat luas khususnya para wajib pajak akan memahami betul tentang kewajiban-kewajibannya terutama para pengusaha. Dalam tanya jawab yang diberikan kesempatan oleh Ketua Sidang, ternyata mengenai masalah perpajakan ini sangat menarik perhatian, sehingga banyak para penanya ternyata sudah mengerti benar tentang hak- hak dan kewajibannya untuk mem- bayar pajak. (r2-7) indua Pada tanggal 3 Agustus 1985 ini, Hari Krida. Pertanian akan dipusatkan di Stand Departemen Pertanian dalam PPI-1985. Persiapan-persiapan untuk Pameran itu nanti semua sudah dipersiapkan dengan ketentuan- ketentuan yang berlaku dan sama sekali adalah hasil produksi dalam negeri. Menurut Sutjipto Umar untuk hari Krida Departemen Pertanian, semua kegiatan yang berada dalam lingkungan Pertanian sudah siap untuk diresmikannya yang terletak di Hall B. Sedangkan di Hall C un- tuk hasil-hasil Industri, juga sudah siap untuk mengikuti PPI-1985. Dalam peninjauan Menteri Har- tarto di Hall D untuk barang-barang ekspor, menteri Hartarto mendapat penjelasan dari ketua BPEB/Badan Pengembangan lek spor Algamar yang banyak komoditi-komoditi yang selama ini telah memasuki pasaran dunia. (r-27); a al Letaknya Berdasarkan Desa Babakan Pasar, Sertipikat hilang. Kecamatan Kota Bogor Timur Harga tsb belum termasuk ongkos bikin dan Pajak penjualan. DEPOSITO BERJANGKA 1 Bln 3 Bln 6. Bln 12 Bln 14,75% 16,5 % 17,75% 18,25% 14,75% 16,5% 17,75% 18,25%. 15, % 16, % 16,75% 17, % 15, % 16, % 16,5% 17, % 14,75% 15, % 17,5% 15, % 16, % 16,50% 17, % 16, % 17, % 18,25% 16,5% 17,8 % 18,30% 17,5 % 17,5 % 18, % 15 % 17 % 18,5% 16, % 16,5% 17, % 21, % 19,% 18, % 20, % 21, % 17,5 % 18, % 18,5% 17, % 18,5 % 16,5 % 17,5 % 20 % 22% 16,2% 18 % 18 % 20 % 21 % 21, % % 19,5 % 20 % 21 % -18, % 19, % 20 % 19,2 % 21, % 21,6% 22,8% 19 % 21 % 22% 22% 19,5 % 21, % 18, % 18,5% 22,5 % 22,5% 19,2% 19 18 % 19 % 20 18 % BNI 1946 BBD BDN BEII BRI Bapindo BPD-DKI Jaya ABN BCA Panin Bank Bank Niaga Bank Bali Bank Buana Ind. Bank Duta Ekonomi Bank Pasific Tamara Bank Bank Umum Nas. BII ΒΡΕΙ BCD BSB BPI ОЕВ Bank Windu Kentjana -- B.P. Gunung Barisan 18, % 19,8 % Bank Dewa Ruci % 21 % 21 % 21,5 % 21,5% 17,25% 18,25% 18,5% 19,2 % 21, % 21,6% 22, % (Hanast)