Tipe: Koran
Tanggal: 1989-12-15
Halaman: 04
Konten
4cm HALAMAN IV TAJUK RENCANA Nasib Para Buruh Kita Masih Sangat Memprihatinkan PEMBANGUNAN tanpa kita sadari sering merupakan sebuah kata magis. Banyak kegiatan dan proyek berhasil lolos sensur kelayakan peraturan berdasarkan norma-norma dasar Pancasila berkat pemasang- an label "pembangunan". Apa pun dan siapa pun, selama tidak diragu- kan peranan positifnya bagi "pembangunan" berhak berjalan terus me- lanjutkan langkahnya. Tetapi, masalahnya kemudian, adalah apakah yang sepintas bisa disebut sebagai usaha yang menopang pembangunan itu juga pada waktu yang sama didasarkan atas norma-norma yang mendefinisikan tujuan dan sasaran pembangunan? Kita sering terpesona dengan adanya proyek-proyek padat-karya, atau didirikannya pabrik-pabrik baru yang mengolah ini dan itu, tanpa pernah ingin tahu berapa besar imbalan pendapatan yang diterima oleh para buruh yang terlibat di dalamnya. Lebih daripada itu, kita juga sering teledor di dalam mengawasi apakah persyaratan-persyaratan perburuh- an tertentu juga dilaksanakan berdasarkan prosedur-prosedur tertentu yang benar pula. Menteri Tenaga Kerja kita Drs. Cosmas Batubara pada tanggal 11 Desember tahun ini mengutarakan keprihatinannya sehubungan dengan rendahnya upah buruh pada salah satu perusahaan di Jakarta. (Ucapan- nya ini kita dengar pada waktu Cosmas menyaksikan penandatangan an KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) PT Kartika Candra). Kata Menteri, ada perusahaan yang memberikan upah buruh tidak sesuai dengan KFM (Kebutuhan Fisik Minimum). Dan Menteri pun mem- perkirakan adanya perusahaan lain di kota-kota besar di luar Jakarta yang belum menerapkan sistem pengupahan buruh berdasarkan KFM ini. Alasan Menteri karena pada perusahaan-perusahaan tsb belum ada SPSI dan KKB. Kita menyetujui apa yang dikatakan oleh Menteri Tenaga Kerja, ada sejumlah perusahaan yang belum menerapkan pengupahan berdasar- kan KFM. Jikalau kita menengok kepada apa yang sekarang berlaku di Bali saja sesungguhnya mata kita bisa tercelik keheran-heranan setengah protes. Sebagaimana kita maklumi di Bali, terutama di Denpasar, terdapat se- jumlah pusat pendidikan dan latihan kepariwisataan. Setiap tahun akan diproduksikan ratusan tenaga kerja kepariwisataan yang siap pakai sete- lah melalui sejumlah jam latihan kerja di hotel-hotel atau biro-biro perja- lanan. Tetapi apa yang sesungguhnya telah terjadi di seberang fakta yang sepintas-kilas perlu kita syukuri? Rupa-rupanya "panen tenaga" ini dimanfaatkan benar-benar oleh per- usahaan-perusahaan tertentu, termasuk yang didirikan dengan investasi luar. Caranya? Perusahaan-perusahaan itu dengan dalih menerapkan prinsip "probation period" (masa percobaan kerja) lantas memanfaatkan tenaga yang berlimpah-limpah jumlahnya itu hanya selama probation period. Setelah probation period selesai pihak personalia perusahaan berkata kepada calon buruh: "Terima kasih atas lamaran dan masa Berikut ini dimuat komentar Anda topik pemuda yang diang- gap "sontoloyo". Masih ditung- gu komentar Anda soal panti pijat yang boleh secara resmi beroperasi di Bali, khususnya di Denpasar. Asal telah meme- nuhi persyaratan antara lain: jauh dari sekolah, tempat iba- dah, tempat wisata dsb. Ini arti- nya pemerintah daerah telah mengucapkan selamat datang bagi panti pijat untuk "menghiasi" Bali. Pertanda apa ini? Apa yang akan terjadi dan sedang berlangsung di Bali? Mungkin hanya Tuhan yang ta- hu? Sepuluh komentar terbaik atau sekadar enak dibaca, menggelitik atau mungkin ha- nya membuat hati sedih, dise- diakan jam dinding Bali Post. Kirimkan komentar Anda, sertakan fotokopi KTP, sebuah foto bukan pasfoto. Alamatkan ke Redaksi Bali Post Jl. Kepun dung 67 A Denpasar. Jangan Mabuk sar sekarang sontoloyo dan se- bagainya itu pada dasarnya saya kurang sependapat karena generasi muda di sini bukanlah satu atau dua orang pemuda te- tapi merupakan golongan terbe- dari golongan-golongan umur yang ada di negara kita. Jangan terlalu cepat mengam- bil kesimpulan penilaian terha- dap generasi muda, karena ti- dak sedikit generasi muda kita yang turut ambil peran penting dalam pembangunan ini. Ja- nganlah digebyah-uyah (disama- ratakan). Kalau toh memang ada satu, dua orang, itu tidak bisa diatas- namakan generasi muda, kare- na hal itu tergantung dari faktor individu yang bersangkutan dan faktor lingkungannya. Me- mang keberadaan generasi mendatang tergantung dari ge- nerasi sekarang dan keberada an generasi sekarang tergan- tung dari generasi sebelumnya. (Bersambung ke Hal X kol 5) Membaca Surat Pembaca Bu Dosen FK.Ny.Soegiah Hardjono 7 Desember dengan judul "kritik Membangun" dan Surat Pemba- ca sebelumnya juga dari Bu Do- sen FK.Ny.Soegiah Hardjono 29 November 1989 dan tambahan Surat Pembaca dari Suwetja Pu- Hallo Warga NTB Sebagai warga Bhumi Gora yang tengah berada di rantau, hati saya terenyah setelah mem- baca berita Bali Post (2/12, hal III) yang berjudul: Toko SA yang diduga palsukan Merk TV. Diper- iksa. Bukan Anda yang Sontoloyo Jika benar berita tsb. melalui media ini saya menyampaikan rasa prihatin & simpati kepada rekan kami dari Sumbawa Be- sar tsb. dan juga melalui kesem- patan ini pula saya berpesan: hati-hatilah untuk masa-masa selanjutnya. Ketahuilah bahwa zaman sekarang ini, di zaman. (Bersambung ke Hal X kol 2) etiap Warga Negara Indone- sa- Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan fotokopi identitas karena hukum memang ja melontarkan pandangannya mengenai apa saja yang pernah dan atau sedang didengarnya, dilihat, diamati, atau dialami- nya memberikan kesempatan dan jaminan untuk melakukannya sejauh tidak melampaui batas norma yang menjaminnya itu. Demikian pula komentar saya ini lahir karena diilhami oleh munculnya pandangan yang mengatakan generasi muda kita banyak yang sontoloyo, terlalu santai, dan suka hura-hura. Dari benak hati saya timbul perta- nyaan: benarkah semua itu? atau sampai dimanakah tingkat kebenarannya? Jika benar sia- pakah yang salah atau mesti di- salahkan? Serta tindakan apa yang segera harus kita perbuat? Bagaimanapun juga pandang- an tersebut tentu masih harus dibuktikan kebenarannya le- wat penelitian dan pengkajian lebih lanjut menurut cara-ca ilmiah dan keilmuan sehingga menelorkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya. Lebih pen- ting lagi mampu memberikan manfaat praktis bagi syarakat, bangsa dan negara khususnya bagi kubu generasi muda. ma- Saya berpendirian tentu ti- dak semua generasi muda kita menyandang predikat demiki- an, sebab di antara kawula mu- da kita banyak pula yang krea- tif, ulet, dan berprestasi. Demikian pula dengan yang menyebabkan generasi muda kita menjadi sontoloyo, santai, dan hura-hura bukanlah seratus persen akibat kesalahannya sendiri. Menurut pengamatan saya, terkadang ada orang yang mulanya kreatif, ulet, mampu dan berprestasi kemudian ber- ubah menjadi "sontoloyo", me- lempem, dan suka santai serta berhura-hura karena sesuatu hal yang mematahkan sema- (Bersambung ke Hal X kol 6) percobaan yang telah anda lalui. Tetapi berdasarkan pengamatan kerja anda selama probation period, dengan menyesal kami sampaikan lamar- belum kami terima. Namun demikian anda bisa mengulangi lamaran anda tahun depan dengan kesediaan untuk melewati testing kerja pada probation period". an Hanya dalam kasus yang kecil seorang pelamar kerja langsung diter- ima di hotel-hotel. Umumnya mereka yang masuk dengan membawa "surat pesanan", "Rekomendasi" atau "surat titipan" dari oknum-oknum besar tertentu terhadap siapa pihak pimpinan personalia perusahaan merasa tidak bisa berkutik. GILIRAN ANDA Memperbaiki Lingkungan Sebagai akibat daripada kebiasaan memanfaatkan "aji-aji" probation period ini bisa dibayangkan besarnya laba hotel-hotel yang bersangkut- an, sementara di antara para pelamar kerja terdapat orang-orang yang sudah mengikuti probation period selama 4 tahun. Empat tahun terka- tung-katung di dalam pemagangan! Apakah pada perusahaan-perusahaan tersebut tak ada SPSI dan KKB? Musibah terjadi pada 3 Mei pk 10.45 di Jalan By Pass Ngu- rah Rai/Padang Galak Denpa- sar. Kendaraan anak saya dita- brak Suburband Suzuki yang mendahului 3 buah truk dekat pengkolan melanggar jalur ken. daraan anak saya dengan kece- patan sangat tinggi. Kendaraan anak saya menghindar sehingga tidak adu jangkrik, tetapi akhir- nya menabrak pintu kanan anak saya. Kedua kendaraan terguling. Anak saya bersama SPSI memang bukan barang baru. Kebanyakan hotel secara formai sudah mempunyai serikat buruh masing-masing. Tetapi adanya serikat buruh perhotelan bukanlah jaminan buat perbaikan nasib buruh. Kecuali, jika pendirian serikat buruh itu berjalan mulus lewat arus awah tanpa restu dan tekanan dari atas. Ada kesan kuat di antara para karyawan- karyawan hotel di Bali sekarang ini, serikat buruh yang ada lebih banyak membela kepentingan perusahaan ketimbang membela nasib karyawan. Malahan, ada satu perusahaan yang sebenarnya bukan instansi peme- rintah, namun mengharuskan para karyawannya masuk organisasi KORPRI. Tentu saja saran pemecahan Cosmas Batubara agar pimpinan per- usahaan yang belum menerapkan KFM mengikuti beberapa kali penatar- an P-4 cukup baik, walaupun yang lebih penting daripada itu adanya SPSI dan KKB mestinya lebih dulu dinyatakan sebagai kewajiban, de- ngan catatan SPSI yang ada bukanlah SPSI yang didikte oleh kemauan atasan atau perusahaan. Kita cukup prihatin bahwasanya dalam arus pembangunan yang pesat di negeri ini nasib buruh (pekerja, karyawan, pegawai) justru kurang baik. Agak ironis pula, bila kita ingat sesungguhnya buruh menduduki posisi penting dalam matarantai produksi, sehingga nasib mereka perlu menda- pat perhatian kita yang sangat besar. Amat aneh pula sementara top managers yang terkenal jadi bahan pembajakan dan rebutan antarperusahaan besar di Indonesia, dalam pada itu para buruh rendahan kita ramai-ramai disiram air limbah oleh perusahaan-perusahaan. Kita punya manager-manager idaman berharga ratusan juta. Pada waktu yang sama kita punya buruh-buruh yang upahnya cuma seribu perak sehari! Mungkin semua orang tahu se- butan yang diberikan kepada orang-orang yang punya penam- pilan yang kurang dalam segala hal. Antara lain tidak ada inisia- tif, tidak kreatif, tidak tanggap dengan perkembangan tidak bertanggung jawab dan lain- nya, sehingga pada akhirnya mereka dianggap tidak pro- duktif. Ditabrak, Meninggal, tanpa Ganti Rugi tra 4 Desember hati saya menja- di sangat tergelitik untuk ikut juga nimbrug pengalaman pahit sebagai masukan bagi ma- syarakat yang mungkin nanti akan mengalami atau dapat memberikan pertimbangan ka- lau ada masyarakat mengalami hal yang sama dengan yang saya alami. Lebih-lebih sangat ber- manfaat sebagai masukan bagi pejabat yang mempunyai wewe- nang dan tanggungjawab seba- gai abdi negara dan abdi ma- syarakat. Atau dengan kata lain adalah orang yang dalam keadaan nor- mal tidak becus melaksanakan tugasnya. Konyol. Persoalannya sekarang saya ingin melihat le- bih jauh mengapa pemuda kita sampai "sontoloyo". Kalau kita perhatikan hukum sebab-akibat, maka ada sebab tentu ada akibatnya. Atau ada akibat, tentu ada sebabnya. Da- lam hal ini saya menganggap ke- sontoloyoan pemuda kita ini adalah merupakan akibatnya, Lalu siapa atau apa pe- nyebabnya? Marilah kita kaji bersama. Para ahli dan cendekiawan mengata- kan ditentukan lingkungannya sendiri, antara lain lingkungan keluarga (sebagai penanggung jawab I), lingkungan sekolah (Bersambung ke Hal X kol 6) Generasi Muda Sontoloyo, Terlalu Santai, Suka Hura hura endapat yang menyatakan ini banyak yang pola hidupnya san- tai, suka hura-hura memang ada unsur benarnya, akan tetapi kita harus dapat melihat dari berbagai sudut permasalahan, oleh karena berbicara tentang generasi muda, itu sifatnya komplek dan dilain pihak kita harus menyadari bahwa tidak semua generasi muda memiliki sikap pola hidup seperti itu. teman disebelahnya di bawa oleh seorang budiman sosial ke UGD RSUP Denpasar. Saya menerima panggilan telpon. Perkiraan saya anak saya luka parah, tetapi ternyata tidak ter- lihat luka yang nyata, malah anak saya sadar dan dapat (Bersambung ke Hal X kol 1) Bagaimana ini, Pak Gub? TVRI Studio Denpasar pada Jumat 8 Desember barusan ini, menayangkan satu acara Info Malam ini. Topik yang dibahas, sungguh-sungguh sangat mena- rik. Karena itu, saya ikuti de ngan saksama. Akibatnya? Hati saya menjadi bertanya-tanya, bahkan cukup perihatin. Ke- napa? Mengapa Pemuda Saja oleh saja predikat "Sonto- dilontarkan pada pemuda seka- rang. Saya tahu predikat itu di- berikan setelah melihat ting kah-laku pemuda yang akhir- akhir ini semakin tak karuan arah dan tujuannya, saya seba- gai pemuda Indonesia juga sa- dar akan hal itu. Cuma yang ingin saya tanya- kan melalui rubrik ini. Meng- apa predikat tersebut hanya di- lontarkan pada pemuda. Bukan- kah orang tua juga ikut berper- an aktif dalam pembentukan ji- wa seorang anak menjadi pemu- da. Saya maksudkan di sini ia- lah, bagaimana menciptakan orang tua yang tidak "Sonto- loyo" dan tidak terlalu santai". Saya pikir hal tersebut disebab- kan oleh orang tua yang seperti saya sebutkan di atas. Saya ti- dak mau kesalahan hanya di- tumpahkan pada pemuda. Seandainya dari masa kanak- kanak mereka sudah diajari de- ngan berbagai keterampilan un- tuk mengisi waktu luang mere- ka maka setelah menginjak de- wasa mereka tidak mau waktu. mereka berlalu begitu saja. Ke- pada orang tua saya harap bisa menelaah lebih jauh. Bagi yang muda-muda, marilah kita bersa- ma-sama berlomba untuk meng- isi kemerdekaan ini. Agar hidup (Bersambung ke Hal X kol 8) Menurut BP Senin 14 Agustus yang lalu, Bapak Gubernur Oka menjelaskan bahwa beliau (Bersambung ke Hal X kol 3) Kembali kepada pola hidup tadi, apabila itu menjadi kenya- taan dalam diri generasi muda, yang paling penting adalah ja- lan apa yang dapat kita tempuh untuk mengembalikan tunas bangsa itu ke jalan berpikir yang kreatif, berpikir yang rea- litis!. Untuk menjawab tanta- ngan ini, kita kembalikan ke- pada faktor-faktor yang mem- pengaruhi sifat-sifat tersebut di (Bersambung ke Hal X kol 8) Rp 25.000,00 PT. Bank Perniagaan Umum, Surabaya Rp 25.000,00 Desak Ketut Darmika, Jl. Letda Tantular 20 Denpasar Rp 2.500,00 PT. Wisata Dewa Tour Denpa- Bali Post SURYA 89 BARMA Bali Post menerima titipan sumbangan untuk pengobatan keluarga Ketut Ngong masing- masing dari:-* Ketut Mandi Pinatih, Jl. Gajah Mada No 58 Singaraja Rp 10.000,00 Desak Darmika, Jl. Letda Tan- P ARIWISATA dalam konstelasi ekonomi telah ber- kembang pesat akhir-akhir ini. Keberadaannya di- tunjang oleh semakin tingginya tingkat pendidikan, naiknya pendapatan dan taraf hidup masyarakat dan juga tersedianya waktu luang yang cukup untuk me- lakukan suatu perjalanan wisata. Melihat peluang tersebut banyak negara mulai membenahi diri dan berupaya menyuguhkan 'yang terbaik' bagi wisata- wan di berbagai lini, sesuai dengan moto primus inter pares. Dengan kata lain pariwisata telah menjadi sua- Suatu daerah tujuan wisata (DTW) yang sudah memiliki se- jumlah atraksi wisata dan objek wisata dalam bentuk bahan. mentah (raw materials) perlu di- kembangkan, disusun dan dita- ta sedemikian rupa sehingga da- pat memenuhi selera konsu- mennya. Bahan mentah terse- but meliputi dua komponen uta- ma, yaitu kerangka alamiah, se- perti sumber daya alam, peman- dangan alam, topografi, iklim dan hawa dll dan sistem nilai budaya, seperti peninggalan se- jarah dan arkeologi, manifesta- si budaya, cara hidup, bangun- an-bangunan dengan ciri khas tertentu dan mempunyai nilai religius dan lain sebagainya. Semua unsur tersebut secara terpisah sudah barang tentu be- lum cukup untuk menunjang berfungsinya industri pariwisa- ta secara mantap. Agar dapat bermanfaat bagi tujuan-tujuan kepariwisataan, bahan-bahan mentah tersebut perlu didu- kung oleh adanya berbagai sa- rana wisata dan fasilitas wisata yang memadai. Oleh karena itu paduan antara kedua unsur itu, yaitu bahan mentah di satu pi- hak dan sarana wisata serta fasi- litas wisata di lain pihak mutlak diperlukan. Rp 4.075.000,00 untuk Pura Melanting Pulaki Bali Post menerima titipan sar masing-masing: Raka dana punia untuk pembangu- nan Pura Melanting Pulaki ma- sing-masing dari: Ketut Mandi Pinatih, Jl. Gajah Mada No. 58 Singaraja Meramu Aneka Produk Wisata menjadi Paket Wisata ri segi sosial, budaya maupun ekonomi, maka formulasi pe- nyusunan paket wisata perlu pula memperhatikan aspek pe- merataan pendapatan di DTW, sehingga dapat menunjang tujuan utama pembangunan ekonomi negara kita. Meramu Paket Wisata Produk wisata adalah jasa dan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas produk wisata dapat mencakup Wi- segala unsur yang mendukung perjalanan/persinggahan satawan mulai dari berangkat hingga kembali ke tempat ting- galnya; Sedang dalam arti sem- pit produk wisata meliputi sega- la sesuatu yang dibeli wisata- wan. Dengan demikian produk tu industri raksasa yang eksistensinya didambakan wisata bukanlah diartikan seba- oleh setiap negara terutama negara-negara berkem- bang di dunia. gai suatu airline seat atau hotel bed namun merupakan suatu paduan dari berbagai kompo- nen atau suatu package (paket wisata). Aneka jenis produk ter- sebut dapat berubah bentuk dan dimensi mengikuti selera wisatawan, motivasi perjalanan dan lingkup penyajian atraksi dan fasilitas di destinasi ter- tentu. Bersifat "Multi Faces" Melihat sifat pariwisata yang multifaces dan banyak dipeng- aruhi hal-hal yang rasional mau- pun irasional, maka suatu DTW di mana pun ia berada sudah seyogianya memiliki tiga daya tarik utama, yaitu harus memili- ki sesuatu untuk dilihat (somet- hing to see), sesuatu untuk dibeli (something to buy) dan sesuatu yang dapat merangsang partisi- pasi pengunjung (= wisatawan) untuk melakukan suatu aktivi- KASUS KORUPSI Rp 3.000,00 Kd. Narda Rp 2.000,00 Wy. Kerta Rp 1.000,00 Nyoman Kondra Rp 1.000,00 Nyoman Sujana. Rp 1.000,00 Ngh. Sandi Rp 1.000,00 Jumlah penerimaan sampai Ka- mis siang Rp 61.500,00 Jumlah penerimaan sebelum- Rp 4.013.500,00 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 4.075.000,00 nya Rp 1.306.600,00 untuk Keluarga Ketut Ngong tular 20 Denpasar BPD BALL 300,00 Rp Jumlah penerimaan sampai Ka- mis siang Rp 12.500,00 Jumlah penerimaan sebelum- Rp 1.294.100,00 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 1.306.600,00 nya. tas (something to do). Jika unsur-unsur tersebut di- hubungkan dengan produk wi- sata maka keberadaannya perlu ditopang pula oleh tiga hal lain, yakni daya tarik DTW sebagai unsur yang menyebabkan para wisatawan memilih DTW terse- but (dan bukannya DTW lain), fasilitas DTW yang biasanya bu. kan merupakan penyebab wi- satawan datang ke daerah itu (tetapi ketiadaannya dapat mengganggu kunjungan wisata- wan) dan akhirnya aksesibili- tas, yang dikaitkan dengan ja- ringan transportasi ke DTW ter- sebut. Dengan kata lain majunya sektor pariwisata sebagai suatu industri sebenarnya ditunjang oleh bermacam-macam usaha me- yang perlu dikelola secara baik dan terpadu, di antaranya pro- mosi untuk memperkenalkan objek/atraksi wisata, transpor- tasi yang lancar, kemudahan keimigrasian atau birokrasi, akomodasi yang nyediakan penginapan yang nyaman, pemandu wisata yang trampil, penawaran barang dan jasa dengan mutu yang terja- min dan harga yang wajar, pengisian waktu dengan berba- gai atraksi yang memiliki daya tarik dan kondisi kebersihan serta kesehatan lingkungan. Permintaan seorang wisata- wan umumnya tak dapat dilaya- ni oleh satu perusahaan saja. Kenyataannya dia membutuh- kan produk-produk dari sejum- lah perusahaan lainnya, yang menyebabkan seorang penjual hanya mempunyai kemungkin- penjualan an-kemungkinan yang terbatas. Mereka saling bergantung satu dengan lain- nya; Produk yang jelek dari sua- tu perusahaan dapat merusak pasaran dari produk lainnya. Demikian pula halnya segi yang menyangkut keaslian alam dan tingkah laku manusia merupa- kan dua komponen yang cukup menonjol peranannya. pariwisata, sekaligus mencegah terjadinya persaingan yang ti- dak sehat di antara mereka. Dari mata rantai yang sangat panjang tersebut biasanya pan- dangan tertuju pada beberapa industri atau sektor yang diang gap ebagai pokok pengem- bangan industri pariwisata. Per- usahaan angkutan, akomodasi dan perjalanan merupakan komponen pokok yang akan berperan aktif dalam pelaksa- naannya. Oleh John Raja Paket wisata merupaka suatu rencana atau acara perjalan yang telah tersusun secara te- tap dengan harga tertentu yang mencakup biaya-biaya promosi, biaya bersih (nett cost) untuk komponen-komponen produk wisata tertentu seperti angkut- an udara, akomodasi, transfer, kemudian biaya-biaya lain se- perti biaya administrasi, tip dan akhirnya keuntungan di luar ko- misi. Paket tersebut pada dasarnya adalah suatu inclusive tour di ma- na seorang tour operator mera- mu atau memadukan elemen- elemen suatu liburan menjadi satu dan menjualnya dalam sa- tu harga. Pola penyusunan paket wisa- ta dibagi dalam tiga bagian, yaitu: 1. Paket wisata yang disusun sendiri: ini ditujukan kepada konsumen lokal, nasional dan internasional. Keuntungan sis- tem ini adalah biro perjalanan dalam negeri/lokal dalam me- lakukan usahanya tidak tergan- tung pada permintaan, tetapi memberikan suatu produk yang dapat dinikmati oleh konsu- men. Kelemahannya adalah ka- rena terbatasnya daya jangkau- an dan kemampuan untuk me- masarkannya, produk ini hanya dapat berkembang terbatas pa- da lingkungan yang sempit. 2. Paket wisata yang disusun bersama dengan partner nasio- nal maupun internasional dan dipasarkan oleh rekan usaha- nya yang lain (seperti perusaha- an penerbangan, hotel atau whole saler). Keuntungan sis- tem ini adalah daya jangkauan pemasarannya lebih luas dan biaya pemasaran dapat ditekan. Sedang kelemahannya, karena produk ini disusun secara bersa- ma dengan melihat faktor yang ada di pasar, maka biro perja- lanan lokal dak dapat me- nentukan suatu kebijaksanaan begitu saja, bahkan terkadang lebih banyak ditentukan oleh rekan usahanya yang lain yang mempunyai kedudukan lebih kuat. Salah satu alternatif yang bi- 3. Paket wisata yang disusun sa ditempuh dewasa ini untuk sendiri oleh badan lain, seperti memajukan industri pariwisata perusahaan penerbangan atau adalah dengan meramu dan whole saler dll. Keuntungannya menciptakan aneka paket wisa- ta, yang merupakan paduan da- ri beragam produk wisata yang siap dijual. Paket wisata terse- but hendaknya memiliki daya saing, dalam arti memiliki daya tarik kuat dan dapat memenuhi berbagai motivasi wisatawan dengan harga jual minimal (mini- mal selling price) di samping pa. ket wisata lainnya yang bersifat khusus special interesr tour). De- ngan adanya paket wisata se- perti ini akan menjadi jelas hak dan kewajiban masing-masing unsur yang bergerak disektor adalah badan-badan tersebut secara langsung memasarkan produknya dan kemungkinan arus wisatawan akan mening- kat. Kelemahan sistem ini ada- lah harga diatur menurut selera mereka sendiri dan kemungkin- an besar tidak menggunakan bi- ro perjalanan lokal sebagai par- tnernya. Dengan semakin meluasnya kesadaran para pimpinan dan masyarakat di daerah-daerah tujuan wisata atas akibat- akibat positif pengembangan kepariwisataan, baik dilihat da- JUMAT, 15 DESEMBER 1989 bagai media visual untuk dike- nal dan diketahui umum. Ciri- ciri khas tadi secara khusus me- nonjolkan keunikan produk itu yang mampu membedakannya dengan produk lain, dengan maksud untuk menumbuhkan citra tertentu. Jadi desain me- rupakan bagian yang tak terpi- sahkan dari produk itu sendiri dan pada intinya dimaksudkan sebagai alat untuk tujuan- tujuan kompetisi dan sekaligus indikator daripada kualitas pe- layanan. HEID dasarkan pada suatu data/fakta dan tidak hanya berdasarkan instuisi atau spekulasi. Kebijaksanaan pemasaran yang ditetapkan pemerintah pa- da dasarnya bertujuan untuk menciptakan serta memantap- kan citra negara tujuan wisata dan dengan demikian dapat me- narik wisatawan sebanyak Suatu paket wisata yang akan dirancang atau dikembangkan hendaknya didasarkan pada mungkin untuk mengunjungi berbagai pertimbangan dan pengkajian, yang antara lain meliputi aspek keunikan objek dan daya tarik, pelayanan (tran- sportasi, akomodasi, guide, ma- kanan/minuman, dan lain-lain), lama tour, harga dan masalah yang mungkin akan timbul be- serta alternatif pemecahannya. Pendesaian paket wisata ti- dak boleh hanya didasarkan pa- da pengalaman atau dilakukan secara trial and error. Desain ada- lah suatu alat untuk menampil- kan identitas suatu produk ter- tentu dan melalui identitas ini berusaha mencerminkan ciri- ciri khas yang dimiliki produk tersebut, yang dimaksudkan se- negara kita. Sedangkan kebi jaksanaan pemasaran suatu perusahaan wisata seperti biro perjalanan atau perusahaan pe nerbangan diarahkan pada pen- jualan produk wisata khas ke- pada segmen pasar tertentu, de- ngan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Meskipun demiki an hakikat pemasaran antara keduanya mempunyai arah dan tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan jumlah kunjung- an wisatawan, memperpanjang lama tinggal, memperluas pe-* nyebaran wisatawan ke berba- gai DTW, meningkatkan rata- rata pengeluaran perhari, me- ningkatkan market share di pa-- saran utama dan meningkatkan kunjungan ulang. Kebijaksanaan Pemasaran Paduan pengolahan produk yang tepat atau paduan pola pe- nyebaran yang baik akan muba- zir tanpa adanya komunikasi dengan pihak konsumen atau lebih tepatnya calon konsumen. Atau dengan kata lain para kon- sumen tidak akan sadar/tahu tentang tersedianya produk yang menarik itu tanpa diber- itahu. Konsumen perlu diberita- hu, diperkenalkan, ditarik dan didorong agar mau membeli pa- ket wisata yang telah tersedia. Pariwisata secara khusus ter- masuk dalam kategori industri ketiga: industri jasa. Oleh kare- na pariwisata merupakan indus- tri jasa maka prinsip-prinsip pe- masarannya mengikuti prinsip-prinsip industri jasa lainnya. Setiap usaha pemasar- an harus menentukan tujuan objective) terlebih dahulu ke- mudian baru menentukan tar- pun get. Sedangkan untuk mencapai tujuan dan target harus ada per- encanaan yang baik dan peng- ambilan keputusan haruslah di- кок.. - MAN A Intensitas kegiatan pemasar- an pada berbagai negara peng. hasil wisatawan disesuaikan menurut prioritas, di mana yang menjadi urutan pertama diber- ikan kepada negara-negara pa- saran utama jarak dekat dan ja- rak menengah (short and medium haul destination) dan prioritas ke- dua meliputi negara-negara pa- saran utama yang tidak terma- suk dalam prioritas utama/ pertama ditambah dengan pa sar-pasar lain yang dianggap sa ngat potensi untuk dikembang- kan menjadi pasaran utama jangka pendek dan menengah. Tidak bisa dipungkiri produk wisata lebih banyak bersifat 'pengalaman' yang mempunyai hubungan erat dengan emosi dari wisatawan dan bisa mem- punyai nilai yang berbeda dari waktu kewaktu. Oleh karena itu ada sementara orang yang mengatakan service marketing isn't product marketing. Mengingat hal tersebut ke berhasilan suatu paket wisata pada dasarnya sangat tergan- tung pada jenis dan kualitas produk yang sesuai dengan per- mintaan, kontinyuitas persedia- an dan mutu pelayanan, harga, yang bersaing, pemilihan pasar dan sales outlets yang tepat dan usaha promosi serta pemasaran yang mengenai sasaran. Catatan Pembinaan dan pengembang- an produk wisata merupakan usaha terus-menerus dan berke sinambungan untuk meningkat kan mutu berbagai unsur pro duk wisata, seperti jasa peng inapan, jasa angkutan wisata, jasa hiburan, makanan, jasa tour dll. Pembinaan dan peng- embangan dimaksud dapat ber (Bersambung ke Hal X kol 5) Christianto Wibisono salah seorang pakar ekonomi mengu- sulkan perlunya diberlakukan UU tentang pemisahan dan keterbukaan kekayaan pejabat. Memang bukan usul baru dan mudah-mudahan usul tidak tinggal usul saja. *** Kabarnya mulai Januari 1990 Pemda DKI Jakarta akan uji- coba libur hari Sabtu dengan perubahan tambahan jam. kerja karyawan pada hari kerja. Suatu ujian: tidak hanya jamnya saja yang bekerja. *** Dikatakan, banyak wartawan Australia perlu lebih menge- nal Indonesia secara lebih mendalam. Benar kata orang: tidak kenal maka tidak sayang. Bang Podjok JUMAT, 15 D Palap Perol Ruteng (Bali P. Bupati Mange keras kepada P keras dan cekat kabupaten juru Paang Leleng fisik di lapanga kan selesai 10 terus mengguyu k u sertai Kacabdin Manggarai meni yang dikerjakan tu inspeksi menc Bupati menilai kerjakan itu yang Banggirangga-Mu kun-Paang Lelem nya menuju Kis dalam keadaan hatinkan dan me nanganan serius. dadak ini memb Palapa seperti k got, karena reali sekali tidak mem pati Ehok dan Manggarai timu Sidang- (Sambungan Hal I lah didengarka saksi utama Ni L berpendapat, sep hiasan penganti kirakan seharga memang milikny kedua terdakwa an perkawinan Artha. Akan teta cara selesai baran kembalikan. Ke menjanjikan aka kan barang ters dari Bali. Namun terdakwa datang rang dikembalik Di samping tel ga saksi lain, mas tut Keneng yang barang perhiasar memang benar m sia. Sedangkan s deng mengataka rupakan orang k Luh Lasia untuk barang-barang it Akan tetapi ket Kendeng, Ketut Wayan Punduh t hui saksi Ni Luh kedua terdakwa peminjaman perb tuk itu Majelis hon kepada Jal Umum Soenardi, kan sidang tangg- hun depan dan m penuntut umum semua saksi yang berita acara baik dengarkan ketera pun yang belum. Sebanya. Ditangke Kupang (Bali Pos Sebanyak 48 ne sia ditangkap pet Australia karena layah perairan ne ra tidak sah. Mer pat diseret ke Da dilepaskan kemb ma buah kapal m- Salah seorang John Anggrek kembali bersa rekannya sewak penampungan Wi pang belum lama kan, ia dikembal tah Australia de pang pesawat Mer 12). Menurut rer akan kembali ke nya masing-masin dan Irian Jaya me Kelimutu dari Ku John Anggrek k kap (14/11) berad mil dari garis per tralia-Indonesia, Kapten Kapal Mon K Color Rendition Chart K Lel Da ME
