Tipe: Koran
Tanggal: 2020-12-16
Halaman: 20
Konten
UBAH LAKU 12 RABU 16 DESEMBER 20020 Jawa Pos Tampil di "Dunia tanpa Batas" Kiat Pekerja Seni orang membuat seni pertunjukan tak menyambung hidup para pelaku seni dan kehidupan kesenian itu sendiri. "Beberapa seniman dan musikus film, seniman lukis, dan seniman tari berupaya agar terus berkarya meski harus lewat ranah virtual ataupun Kreatif Josua Simanjuntak. Josua menyampaikan, Kemenparekraf hak cipta yang akan terhubung dengan Dia berharap pekerja di industri kreatif tengah menyiapkan program platform penyedia musik online seperti "Portamento" bagi musisi. Itu Spotify, YouTube, Joox, dan lainnya. "Kami juga berharap dengan protokol kesehatan yang sudah diresmikan oleh Kementerian Kesehatan, pekerja industri ekraf dapat segera kembali beraktivitas, terutama bagi para musisi, untuk dapat kembali berkolaborasi dan tampil di dengan data sebagai administrasi depan publik," tuturnya.(tih/c6/wir) bisa ditampilkan sebagaimana lazimnya. Bertahan Banyakseniman seperti musisi, pekerja di Tengah Pandemi yang kehilangan pendapatan. bisa terus berkarya secara kreatif di tengah masa transisi menuju tatanan merupakan platform berbentuk kenormalan baru. "Sesuaikan diri aplikasi sebagai media pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi tampil di panggung dengan keharusan dengan kondisi saat ini. Manfaatkan protokol kesehatan yang telah ditentukan," ujar Plt Deputi Bidang pasar baru di ranah global karena ini Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi yang terbaik untuk dunia," kata Josua. karya musik yang akan terhubung SALAH satu subsektor kreatif yang terdampak pandemi Covid-19 ialah para pekerja seni. Pelarangan pertemuan tatap muka yang melibatkan banyak Covid-19. Berbagai cara dilakukan untuk Kreatif (Kemenparekraf) mencatat hingga September 2020 terdapat 44.295 pekerja seni yang terkena imbas wabah platform digital untuk membuka potensi langsung dengan pembeli. Melalui teknologi tersebut, musisi dunia tanpa batas. Jadi, berikan karya dapat mengunggah karya musik Lukisan Affandi dalam Proyeksi Selalu Menjaga DENGAN iringan musik dan suara yang tertata rapi, para penikmat seni lukis mendapatkan pengalaman imersif saat nun menikmati 98 lukisan karya maestro ЗМ "Pameran ini merupakan wujud semangat dari para pelaku budaya, mulai dari lembaga budaya, seniman, hingga publik yang mengakses pameran ini, di Affandi di Galeri Nasional Indonesia tengah kondisi pandemi yang serba tak menentu seperti ini," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian itu tersaji dalam proyeksi gambar bergerak Pendidikan dan Kebudayaan (Kemen- PENANCANAN COVID 19 Memakai Maskei (GNI) pada 27 Oktober hingga 25 November 2020. Karya-karya Affandi atau video mapping projection. Pameran bertajuk Imersif Affandi Alam, Ruang, Manusia tersebut digelar secara daring dan luring dalam rangkaian acara Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dikbud) Hilmar Farid. Menjaga Jarak Affandi merupakan perupa penting dan berpengaruh dalam perkembangan seni rupa modern Indonesia. Dia kerap disebut representasi seni rupa modern Indonesia di kancah seni rupa inter- nasional. "Filosofi hidup sang seniman dan Kebudayaan melalui Galeri Nasional yang menyiratkan daya hidup, kerja keras, dan terus melangkah maju dapat kita tiru untuk menjadi pribadi yang pantang menyerah dalam membangun negeri," -Moncuci Tangan Indonesia dan didukung oleh Museum Affandi, OHD Museum, Indonesian Visual Art Archive, dan Indonesian Heritage Society. Protokol Kesehatan untuk Terap Menjaga PROTOKOL keschatan sebutnya. (als/c6/wir) SENI PERTUNJUKAN Tata koreografi menerapkan jaga jarak Lmeter, Properti dan kostum wajib disemprot disinfektan Tidak mengajak penontonke panggung Penampil, kru, dan kontrak dipilih secara daring HENDRA EKA/JAWA POS WASPADA Caria EKSPRESIONIS: Lukisan karya maestro Affandi yang ditampilkan Galeri Nasional Indonesia (GNI) bisa dinikmati secara online dan offline. Kru dan pemain yang terlibat mengikuti rapid test/ PCR dengan hasil negatif Menyapa Penggemar lewat Konser Virtual SALMAN TOYIBI/JAWA POS Terus Berkarya Jaga jarak di belakang panggung dan pintu masuk/keluar Sejumlah pelukis yang tergabung dalam Perupa Jakarta Raya (Peruja) sedang menyelesaikan lukisan mural di Jalan Kompleks Keuangan, Cilandak, Jakarta Selatan. Kemenparekraf mencatat hingga September 2020 terdapat 44.295 pekerja seni yang terkena imbas wabah Covid-19. PRAMBANAN Jazz 2020 menjadi konser Syahrul Alimi mengaku tidak mudah musik virtual pertama di Indonesia yang menyelenggarakan perhelatan di tengah situasi pandemi. Namun, dia bersyukur acara tersebut terlaksana dengan lancar. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Di sela-sela penampilannya, para musisi juga terus mengingatkan masyarakat disiarkan secara langsung sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Konser virtual dari Candi Prambanan itu Peralatan rias diupayakan milik pemeran sendiri. Bila tidak, peralatan untuk tiap pemeran mesti terpisah menampilkan sejumlah musisi. Di antaranya, Rio Febrian, Frau, Langit Sore, Isyana Sarasvati, Fourtwnty, Tulus, Yura Yunita, Ardhito Pramono, dan masih ONLINE BOOKING banyak lagi. Prambanan Jazz Online yang berlang- sung 120 menit itu diikuti sekitar 20.000 untuk tetap sehat dan waspada. Tiket dibeli secara BANTU SENIMAN: Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) penonton dari rumah. "Saya senang Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani menyambut baik pelaksanaan kegiatan Prambanan Jazz Online. Hal itu menunjukkan semangat dari pelaku industri kreatif untuk tetap berkarya dan menciptakan kreativitas tanpa batas pada masa pandemi. (tih/c6/wir) Sujiwo Tejo (kiri) berharap agar pemerintah dan media dapat daring/telepon bisa berkarya lagi, semoga bisa menemani masyarakat yang sedang butuh semangat," kata Isyana Sarasvati yang membawakan lagu terbaru Unlock the Key pada hari pertama Prambanan Jazz Online. Founder Prambanan Jazz Festival Anas membantu memberikan ruang untuk berkarya. INGAT PESAN IBU 3M Selalu MEMAKAI MASKER ketika beraktifitas di luar. 01 Menggunakan masker tidak hanya menjaga diri kita tetapi juga keluarga, teman, dan orang lain. Selalu MENCUCI TANGAN dengan sabun atau hand sanitizer sebelum dan setelah memegang benda, usahakan tidak memegang ROBERT RISKY FOR JAWA POS Butuh Ruang Ekspresi 02 area wajah sebelum mencuci tangan. BUDAYAWAN yang juga dikenal sebagai dalang wayang kulit Sujiwo Tejo menyebut kebijakan pemerintah, dia berharap pandemi telah mendorong pelaku seni di tanah air untuk memanfaatkan ruang tersebut. Meski mengapresiasi Selalu MENJAGA JARAK ketika beraktifitas di luar, hindari kerumunan dan tempat ramai. 03 teknologi digital dalam berkarya. "Contoh- nya, pelaku seni membuat konser-konser atau acara secara virtual," tuturnya. Sayangnya, dia menyatakan, masih banyak seniman yang kekurangan ruang ekspresi. Dia berharap agar pemerintah dan media dapat membantu memberikan pemerintah bisa membantu para seniman dengan membeli karyanya daripada memberikan bantuan seperti BLT. "Daripada memberi BLT, kami ini lebih butuh ruang untuk berekspresi. Misalnya, itu tembok-tembok kantor pemerintahan yang sepi kan bisa dipajangi lukisan-lukisan yang dibeli dari para seniman," kata presiden Jancukers itu. (dee/c6/wir) PRAMBANATN JAZZ2020 Oabnpb_indonesia f InfoBencanaBNPB www.bnpb.go.id BNPB_Indonesia O BNPB Indonesia TWITTER OPRAMBANANJAZZ VIRTUAL: Prambanan Jazz Online yang berlangsung 120 menit diikuti sekitar 20.000 penonton dari rumah. Pekerja Perfilman Tetap Produktif saat Pandemi Kesulitan karena Terbiasa "Ngumpul" untuk Bertukar Ide Hampir seluruh sendi perekonomian dihantam badai pandemi Covid-19. Tak terkecuali para seniman. Tak sekadar bertahan hidup, mereka juga harus putar otak untuk menambah pengalaman berakting. "Kultur pembelajaran jarak jauh, termasuk bagi para seniman, itu belum jadi kultur kita. Jadi sangat tidak mudah," ujar Garin. Sejak pandemi datang, dunia perfilm- an praktis harus "tidur" sesaat. Proses syuting mandek. Insan perfilman dan para kru sepi job. Banyak judul film yang harus ditunda penayangannya karena bioskop dipaksa tutup. Namun, pada saat yang sama, dapur harus tetap menyala. harus tetap ngebul. Meski tak mudah, para pelaku seni harus tetap bertahan. "Sangat sulit membuat film. Seluruh extras harus di-rapid. Bayangkan kalau extras-nya ada 200-an orang, berapa produktivitasnya harus kita bangun uang yang harus dikeluarkan?" imbuh Garin. Garin menyebut, bisnis-bisnis yang mampu hidup dalam ekosistem virtual akan melalui lompatan yang luar biasa. Sebaliknya, yang tak sanggup tentu harus gigit jari. Meski begitu, pria yang telah mencetak puluhan judul film itu tak gentar. Bagi peraih anugerah Sutradara Terbaik 2019 melalui film Kucumbu Tubuh Indahku itu, pandemi akan terlewati. Optimisme tetap menghasilkan karya seni. DINDA JUWITA, Jakarta, Jawa Pos TAK ada seorang pun yang pernah membayangkan kedatangan momok bernama Covid-19. Pandemi itu harus mengubah seluruh aspek dalam kehidupan umat manusia. Cara manusia bekerja, beribadah, menem- puh pendidikan, hingga menikmati karya seni harus bermetamorfosis. Meski profesi seniman dikenal kreatif dan kaya akan ide-ide segar, dituntut 4cm untuk berubah dalam waktu yang cepat tentu bukan hal yang mudah. "Di Indonesia, para seniman itu terbiasa 'ngumpul' untuk bertukar ide dan menjalani proses kreatif. Tapi karena pandemi, jadi dibatasi," ujar Garin dalam sebuah diskusi virtual Jumat (4/12). Padahal, insan perfilman harus banyak bertemu dan belajar langsung dari para senior dan sutradara untuk 4cm "Saya terus terang tegang juga karena di masa pandemi ini, semua hal menjadi tidak mudah. Tapi, kita semua harus berani. Dunia ekspresi dan www.FACEBOOK.COM/GARIN NUGROHO RIYANTO OPTIMISTIS: Garin Nugroho, peraih anugerah Sutradara Terbaik 2019 melalui film Kucumbu Tubuh Indahku. bersama," kata Garin. (*/c6/wir)
