Tipe: Koran
Tanggal: 2017-08-14
Halaman: 04
Konten
HARIAN 4 BERNAS Senin Legi, 14 Agustus 2017 WACANA Pesta yang Tak Pernah Basi Golkar In Head de TAJUK RENCANA Mengelola Event masyarakat? Warga memang tidak bosan de- ngan model peringatan kemerdekaan yang dari tahun tahun itu-itu saja. Namun tidak adakah cara lain yang lebih membangkitkan nasionalisme warga negara dalam jangka panjang. Minimal terjadi transfer pemahaman anak-anak muda terhadap nilai-nilai kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan. Hal ini penting agar generasi muda tidak hanya melihat makna kemerdekaan sebagai lomba lari kelereng, lari karung atau makan krupuk. Konyol memang, jika ke- merdekaan hanya diartikan makan kerupuk. Menjadi harapan kita semua agar nilai-nilai kemerdekaan tidak sekedar berhenti pada ritual simbolik yang tidak bergema. Ritual simbolik sebagai perlambang tetap penting. Aksi-aksi yang melibatkan warga juga penting. Justru kekuatan bangsa ini kalau mampu mengumandang- kan nilai-nilai kemerdekaan secara mendasar. Indonesia masa depan adalah Indonesia yang dibangun dengan kesungguhan seluruh warg- anya untuk terus berjuang mengisi kemerdekaan. BULAN Agustus identik dengan bulan kemerdekaan. Rasa nasional- isme kita sebagai bangsa Indonesia seperti digugah kembali. Memasuki bukan Agustus penjual properti per- ingatan kemerdekaan sudah ramai di jalan-jalan protokol. Mereka menjual bendera merah putih dalam berbagai jenis dan ukuran, umbul-umbul dan pernak-pernik berwarna merah pu- tih. Tak ketinggalan penjual tongkat bambu juga memanen rejeki untuk memasang umbul-umbul dan ben- dara. Oleh : Paulus Mujiran i DALAM melaksanakan suatu kegiatan kadang gam- pang-gampang susah. Akan menjadi gampang kalau kita sudah terbiasa dan mengerti cara mengelolanya.Dan, akan menjadi susah kalau kita tidak terbiasa atau bahkan tidak pernah sama sekali mengerjakannya. Karena itu banyak perusahaan, jika ada sesuatu kegiatan sering diberikan kepada event organizer. Ngga mau repot. Mengelola event sebesar Jember Fashion Carnaval su- dah seharusnya diberikan kepada perusahaan yang sudah terbiasa mengerjakan acara besar. Sehingga kekeliruan- kekeliruan kecil akan dapat dihindari. Kekeliruan kecil ini kadang berpengaruh pada konsentrasi dan emosi orang yang menyaksikan acara tersebut. Pada awalnya para undangan yang membeli dengan kelas dan harga tertentu itusudah duduk pada tempatyang sesuai dengan kelasnya. Tiba-tiba disuruh keluar. Dengan alasan bahwa lokasi akan di-clear-kan, untuk persiapan kedatangan Jokowi. Tanpa diberitahukan kemana harus pergi dan dimana harus menunggu sembari area tersebut di-clear-kan. Demikian juga halnya dengan para pemburu gambar atau photographer. Awalnya mereka semua sudah duduk manis pada panggung bertingkat yang sudah disiapkan. Menghadap langsung ke panggung utama. Semua sudah duduk rapi. Tiba-tiba di suruh meninggalkan tempat tersebut, dangan alasan yang sama seperti di atas. Tidak itu saja, para pemburu gambar ini harus membayar agar mendapatkan ID Card. Sejak kapanya harus membayar, padahal melalui mereka inilah Jember Fashion Carnival dikenaal hingga ke manca negara. Akhirnya diketahui bahwa pintu masuk hanya satu, baik untuk undangan yang sudah memegang Platinum, Gold maupun Silverd Card. Dimana-mana pintu untuk ketiga kelas itu selalu dibedakan. Parahnya lagi pintu masuk untuk pemburu berita dan pemburu gambar juga sama dengan pintu tersebut. Maka bertumpuk-tumpuk antrean hingga keluar tenda. Ohya tenda ini bukan tenda khusus untuk antrean masuk undangan, tapi tenda pa- meran kerajinan dan kuliner daerah setempat. Jadi bisa dibayangkan penonton yang ribuan itu harus berjubel di area pameran. Dijanjikan pintu masuk akan dibuka jam 11.00 teng. Lewat pukul 11.00 WIB, belum juga ada tanda pintu dibuka. Setelah berteriak-teriakkemudian baru datang panitia, ternyata kunci pintunya tertinggal pula. Sambil menunggu dengan geram akhirnya pintu dibuka. Berhamburanlah para ibu-ibu yang memakai high hill pemegang Platinum dan Gold Card tersebut memasuki arena. Ops, tunggudulu, antre kembali melalui security gate. Pada saat acara berlangsung, yang amat sangat meng- ganggu adalah teriakan-teriakan panitia yang menyuruh peserta carnival agar cepat berlalukarena devile berikutnya akan tampil. Ataumungkin waktu tampilnya sudah habis. Tapi bukan begitu caranya untuk mengingatkan mereka. Berteriak-teriak seolah-olah para peserta carnival itu telah melakukan kesalahan yang fatal. Seharusnya panitia bisa berkoordinasi dengan baik, antara Show Director dan Street Manager. Seharusnya mereka sudah tau bahwa, tiap-tiap devile memiliki jatah waktu tertentu dan dengan musik pengiring yang sudah disesuaikan pula waktunya. Tentu musik ini sudah diper- siapkan dengan koreonya sekalian. Jadi panitia tidak boleh begitu saja memaksa mereka dengan teriakan-teriakan agar cepat berlalu dari arena utama. Mengingat Jember Fashion Carnaval sudah menjadi aset Indonesia, maka sebaiknya kedepan dikelola secara profesional. Tidak cukup rasanya dengan mengandalkan volunteer saja. Karena kemampuan mereka terbatas. Sehingga hal-hal di atas tidak perlu terjadi. ** rayaan kemerdekaan sering latah diterjemahan sebagai bagian dari mengisi kemerdekaan. Partisipasi dalam lomba dan kedatangan dalam aneka kegiatan dipandang sebagai aksi mengisi kemerdekaan. Karena itu tidak ada cara lain dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Gegap gempita warga dalam merayakan kemerdekaan ini tentu sangat membanggakan. Sebagai perayaan hanya peringatan kemer- dekaan yang mampu menjembatani sekat-sekat perbedaan yang ada di masyarakat. Kaya miskin, pejabat tinggi dan rakyat biasa bisa duduk lesehan melakukan tirakatan ke- dengan muka baru. Perlu dipikirkan merdekaan. Bahkan sekat agama yang seringkali membangun jarak peringatikemerdekaan ini. Partisipasi nyaris luluh. Orang Islam, Katolik, Kristen, Budha Hindu mengecat gapura bersama. Tak ada jarak yang memisahkan. Hanya di hari kemerdekaan semua orang dapat menciptakan kesadaran berbangsa terlibat. Pemandangan Ini indah dan sedap dipandang dan dirasakan. Di aras permukaan perayaan ke- merdekaan mampu menggerakkan semua elemen masyarakat untuk terlibat. Sebagai pesta meski den- gan cara-cara konvensional, rutin dan itu-itu saja tidak terasa mem- bosankan. Hidangan meski selalu sama dalam perayaan kemerdekaan tidak terasa membosankan. Inilah indahnya kebersamaan merayakan sekat primordial agama kemerdekaan kemerdekaan. Meski begitu konsepsi kemer- dekaan kerap disederhanakan hanya sekedar ekspresionisme sehingga lebih mementingkan aksi komunal dalam membuat sebuah perayaan. Gegap gempita hanya terjadi di bulan Agustus setelahnya kembali ke ke- biasaan lama. Partisipasi warga lebih menjadi ukuran dalam merayakan ke- merdekaan. Kemerdekaan sejatinya belum dapat dirasakan oleh semua warga bangsa.. Dengan demikian kita belum merdeka dalam arti yang sesungguhnya. Terlalu berlebihan karena pe- mereka yang kurang beruntung dalam SEMARANG, BERNAS -- A Partai Golongan Karya ber- harap bisa "head to head" dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Minggu. pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018. "Menurut teori, pengala- man, pengamatan dan feel- ing, kalau head to head siapa pun, termasuk saya dengan PDIP itu menarik, probabili- pelaksanaannya terganturm tynya untuk menangitu lebih tinggi daripada jika calonny ada tiga," kata Ketua DPD Partai Golkar Jateng, Wisn. Suhardono di Semarang la menyebutkan bahw secara teori, PDIP akan diur tungkan jika calon gubernu pada Pilgub Jateng 201 itu ada tiga pasang. “Kala calonnya tiga, secara teo PDIP diuntungkan walaupu cara-cara yang berbeda untuk mem- warga tetap penting namun bukan yang utama. Teuku Jacob (2001) kemerdekaan hendaknya ditempatkan untuk Hampir semua warga melakukan ritual rutin jelang peringatan hari kemerdekaan. Kegiatan mengecat gapura, mengecat gardu, bersih- bersih kampung, membuat marka jalan kampung, memasang umbul- umbul, membuat pagar, membuat patung pahlawan atau membuat pesta syukuran untuk tirakatan bersama seluruh warga kampung. Kantor-kantor pemerintah, bank, sekolah menghiasi gedung dengan bendera merah putih. Tak ada yang menyuruh semua warga dengan kes- adaran sendiri berpartisipasi dalam rangka merayakan kemerdekaan. Juga ketika Ketua RT atau Kepala Dusun meminta kita mengibarkan bendera tidak ada yang membantah. Tak ketinggalan gegap gempita lomba bagi anak-anak dan orang dewasa dilakukan sebelum peringatan ke- merdekaan. Anak-anak berpartisipasi dalam lomba lari kelereng, lari karung, makan krupuk, menangkap lele dan beraneka lombalain. Sementara yang dewasa terlibat dalam jalan sehat. Di beberapa tempat tidak ketinggalan dengan lomba panjat pinang yang selalu menjadi ciri khas dalam per- ayaan kemerdekaan. Meski sekarang sudah banyak ditinggalkan karena berbahaya. dan bernegara dengan membangun bangsa yang percaya diri dan berani membangun di atas kaki sendiri. Kita mempunyai beragam kekayaan bu- daya yang dapat memperkaya hidup berbangsa dan sangat bermanfaat dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. Dengan begitu pe- rayaan kemerdekaan sejatinya bisa dilakukan untuk mendidik warga makin mencintai negeri sendiri. Di tengah kecenderungan membangun operasi di lapangan. Aka Ingat kemerdekaan ini direbut dengan darah dan air mata. Mengapa kita mengisinya dengan berhura- hura? Benang putus ini hendaknya menjadi kesadaran bersama secara pesta boleh meriah tetapi esensi makna harus tetap menggugah ke- sadaran kita sebagai bangsa. Kita sambut perayaan kemerdekaan de- ngan aksi yang lebih membangkitkan nasionalisme kebangsaan! semacam ini yang kita rindukan. Kembalikan esensi kemerdekaan pada pemerdekaan lahir dan batin yang mensejahterakan rakyat. Esensi kemerdekaan adalah pembebasan terhadap nilai-nilai yang membeleng- gu. Untuk itu dalam konteks kekinian harus ada model barumenggelorakan semangat kemerdekaan sesuai kon- teks yang nyata dan aktual. Apakah tidak mungkin dalam perayaan ke- merdekaan membuat aksi-aksi sosial untuk bantuan pendidikan anak- anak miskin? Apakah tidak mungkin mengubah kegiatanlebih menyentuh Paulus Mujiran SSos, MSi, Pemerhati masalah sosial, Ketua Pelaksana Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata di Semarang. Integritas Membangun Desa kan kembali tentang prinsip-prinsip tanggungjawab dan akuntabilitas. Merekajuga perludiajak mempelajari etika, selain itu sebagai pemimpin para pejabat tersebut perlu diajari merefleksikan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakannya. Perlu pula dirumuskan cara-cara internali- sasi mengenai standar moral yang tinggi, no excuses dalam mengemban amanah. Diingatkanpula bahwakega- galan berintegritas, akan membawa konsekuensi pada citra diri, kemiski- nan desa, bahkan keluargapun akan ikut menanggung beban. ** Bagian Terakhir dari Dua Tulisan Oleh: Ignasius Triyana timbangan yang digunakan ketika menghadapi persoalan yang dilematis dan minimnya teknologi. Maka ketika seringkali lemah bahkan buta moral. Sumber-sumberkegagalan berintegri- berpadu dengan situasi pedesaan, tas tersebutharus disadari berpotensi ada pada setiap orang, termasuk pejabat. Pada dasarnya, kerentanan mudah percaya pada pemimpinnya, KEBINGUNGAN ini akan mem- buat tindakan ataukeputusaan (peja- bat) yang tidak mencerminkan posisi dan perannya. Kedua, kelemahan manusiawi yaitu adanya rasa takut. Dalam hal ini misalnya takut diang- gap tidak dapat memenuhi target atau penyelewengan dana desa ini terkait standar tertentumakajalankeluarnya dengan berbohong. Ketiga, rendahnya kompetensi. Sumber kegagalan ini karena keti- dakmampuan melaksanakan tugas dan tanggungjawab. Mungkinkarena kurangnya pelatihan atau pendamp- ingan, ketidakdisiplinan, atau kesala- han memberikan perintah. Keempat, lemahnya pertimbangan moral. Per- niatburuk pemimpin-pemimpin desa akan muluslah penyalahgunaan dana desa. Mumpung program belum terlalu lama dijalankan, SDM yang terlibat dalam penggunaan dana desa perlu dipersiapkan lebih baik lagi. Selain aspek kemampuan teknis, yang perlu dengan bagaimana para pejabat ter- kait dalam memandang dana desa. Apabila dana desa yang diberikan dipandang sebagai dana yang dapat lebih kuat ditekankan adalah mental "dimain-mainkan" maka yang dilaku- kan adalah mencari celah-celah untuk dan moralnya. Sepertinya strategi ini klise, tetapi nilai-nilai dan sikap-sikap itu adalah alasan dasar keberadaan kepentingan yang egosentris. Apalagi, motivasi ini didukung oleh kondisi geografis desa yang terpencil, karakter warga desa yang masih polos sehingga setiap pejabat, yang dengan sendiri- nya adalah pemimpin. Para pihak pengguna dana desa harus disadar- Ignasius Triyana, Dosen Kepemimpinan di ASMI Santa Maria Yogyakarta, aktif dalam forum-forum diskusi sosial kemasyarakatan. DUKUNGAN UNTUK GANJAR PRANOWO - Sejumlah war Gubernur Lagi, di Alun-alun Kota Temanggung, Jawa Tenga gung dan Purworejo menyatakan dukungan mereka unt mendatang. SURAT PEMBACA MUTIARA IMAN Dulur Ganjar Ge- Menuju Kemerdekaan disiplin, maka wacana apa yang ada pada para perangkat desa akan sangat menentu- kan perilaku mereka. Maka tidak ada jalan lain, sosial- isasi kepada perangkat desa tidak bisa ditawar. TEMANGGUNG, BERNAS -- Sekitar 1.000 orang yang bagian peserta mengeca tergabung dalam Dulur Gan- jar di eks-Keresidenan Kedu putihsebagaibentuk simbol menggelar tasyakuran atas kesediaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo un- tuk kembali mencalonkan Mboten Ngalih tersebut, s rambut mereka dengan warn Dana Desa Hidup Ga Tenang? Maafkan Masa Lalumu dukungan terhadap gubernu yang identik dengan warn rambut putih tersebut. "Du lur Ganjar yang datang untu. menggelar tasyakuran ini be rasal dari berbagai kalanga TERDAPAT peningkatan besaran yang signifikan un- tuk Dana Desa pada tahun 2017. Jika sebelumnya Rp 46,89 triliun dengan 614 juta per desa, Dana Desa tahun ini meningkat menjadi Rp 60 triliun dengan pembagian lebih dari Rp1 miliar per desa. Ini tentunya menggem- birakan. Akan tetapi, apakah hal itu dibarengi dengan me- kanisme pengawasan yang lebih baik? Kata korupsi dan penyelewengan menunjuk- kan nuasa kecemasan yang tinggi pada program yang satu ini. Melihat data di lapangan, hingga Juli 2017 saja sudah ada 300 laporan ke KPK dan 600 laporan yang masuk di Kemendes. Secara legal-formal, pen- gawasan oleh KPK diperbo- lehkan karena dana yang mengalir ke tiap desa yang mencapai Rp 1 miliar. Akan tetapi persoalannya, apakah itu sudah cukup? Maka per- lunya pendekatan yang lebih bersifat positif. Meminjam ide Foucault, wacana adalah energi dari Disiplin tidak selalu da- lam arti yang negatif, bahkan bisa jadi sangat produktif. Di- siplin menjadi sesuatu yang produktif, ketika dilakukan dengan sukarela, dengan nuansa merdeka. Wacana KPKuntuk meng- ganti ancaman pidana bagi pelaku korupsi dana desa dengan sanksi administratif dan kewajiban mengemba- likan dana korupsi cukup efisien dalam arti penghe- matan dana yang harus dike- luarkan untuk penyelidikan kasus. Akan tetapi, hal itu tidak relevan dalam upaya MASA lalu atau pengalaman pa- hit tidaklah indah untuk dikenang. Seringkali kita mencoba untuk men- gabaikannya dan mengamini kalimat Jika itu terjadi, sudah dapat dibayang- yang sering dilontarkan menghadapi hal-halburuk tersebutsemuanya akan hilang ditelan waktu. Namun, benar- kah demikian? Setiap kita memiliki masa lalu ataupun pengalaman buruk yang berbeda-beda. Ada yang memiliki ke- luargaberantakan, pernahmengalami buli/bullying, pelecehan seksual, diperlakukan kasar atau hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya. Seiring berjalannyawaktu seringkali kita ber- sikap tak acuh dengan hal-hal tersebut karena merasa tidak terganggu atau mengaminikalimat Namun, benarkah demikian Jawabannya TIDAK! Hal-hal buruk yang kamu alami dan tidak pernah melakukan pemberesan akan kepedihan yang ditimbulkan. seperti bom waktu yangsiap meledak. Rasa cemas dan ketakutan seringkali menjadi salah satu tandanya, Kamu mungkin bisa terlihatbaik di hadapan orang lain tapi kamu ga akan bisa membohongi dirimu sendiri. Saat kamu tidak melakukan pem- beresan sesungguhnya hidupmu tidaklah tenang. Adadisatu fase entah hidup tenang tetapi penyesalan demi penyesalan seakan menghantuimu? • Berdamailah dengan masa lalu. I know, itu ga mudah. Dia tahu lukamu dan Dia mau sembuhkan itu agar kamu bisa melihat betapa indahnya rancanganNYA bagimu. Tapi Dia juga berikan saya dan kamu kebebasan untuk memilih membuang baggage lamamu dan mengganti dengan bag- gage yang baru atau kamu sibuk mer- atapi masa lalumu. C'mon, masa lalu ga bisa diubah tapi masa depanmu akan indah jika kamu berjalan de- nganNYA. Bayangkan kamu berjalan ke suatu tempat yang sangat jauh tapi kamu terus-terusan menenteng baggage lamamu, capek bukan ? Dia mau nunjukkin rancanganNYA yang indah buatmu tapi terhalang dengan keegoisan kita yang sibuk mengasi- hani diri sendiri dan terus-terusan berjalan dalam masa lalu. Ketika kamu rasa itu sulit dilaku- kan, temuilah pembimbing rohanimu. Ceritakanlah pergumulanmu bahwa sekarang, entah di masa yang akan datang itu akan menjadi bom waktu yang siap 'meledak' di kehidupanmu. kan bahwa itu akan mengacaukan. kehidupanmu. Mungkin kamu coba untuk menu- tupinya tapi percayalah hidupmu ga akan tenang karenanya. Gamau donk hidupmu dihinggapi kepahitan akan masa lalumu? Lalu apa yang harus dilakukan kalau gitu? Jawabannya sederhana, lakukanlah PEMBERESAN! Caranya: • Datanglah kepada DIA dan ceritakan semua hal yang meninggalkan kenan- gan buruk di hadapan Tuhan. Kalau kamu menangis saat mengatakan- nya dengan doa kepada Tuhan, it's okay. Itu normal kok, namanya juga mau menyembuhkan luka tentu ada kamu mau untuk belajar memaaf- kan dirimu sendiri dan berdamai dengan masa lalumu agar hidupmu tenang dan rancangan Allah yang indah itu terjadi di dalam hidupmu. Ingat, temui danceritakanlah dengan orang yang memiliki kerohanian yang dewasa dan dapat kamu percayai! Dia ingin kita menikmati hidup yang diberikanNYA tanpa rasa takut dan ce- mas dan menikmati setiap berkat dan proses yang diizinkan tejadi. Bukalink video berikut untuk membuat kamu semakin mengerti:bit.ly/masalaluku diri pada Pilkada tahun 2018. Kegiatan yang digelar di Timur Alun-Alun Temang- masyarakat, mulai dari petar gung, Minggu, diikuti dari perwakilan KabupatenWono- sobo, Temanggung, Magelang, sempat was-was Pak Ganja dan Purworejo. Dalam kegiatan yang me- ngusung tema Tetep Putih periode selanjutnya. Namur hingga seniman. Acara im kami gelar, karena kemarin tidak mencalonkan diri lag menjadi Gubernur Jateng Walikota Tegal D By His grace, Maria terkait dengan pencalonan pengurangan potensi peny- alahgunaan Dana Desa. Peningkatan pengawasan secara formal maupun dalam bentuk informal dari ma- syarakat sendiri dirasa belum cukup. Mencermati beberapa kasus korupsi, persoalan dana desa ini bermuara pada persoalan penggunaan dan pertanggungjawaban oleh aparat desa. SEMARANG, BERNAS -- DPD Partai Golongan Karya dirinya, bahkan dia sudah Jawa Tengah menyayangkan mendaftar di DPD II Partai klaim sepihak Wali Kota Tegal Golkar Kota Tegal dan berpa- Siti Masitha yang mengaku sangan dengan Amir Mirzha, mendapat restu dari Ketua ujarnya. Umum Partai Golkar Setyo Novanto untuk maju kem- bali sebagai peserta pilkada setempat 2018. "Klaim bahwa dia direstui dur, dan tatanan organisasi oleh Ketua Umum Setyo Nov- yang ada di Partai Golkar. Se- anto itu tidsk benar, sepihak, cara kelembagaan, kata dia, dan tidak bisa dipertang- yang bersangkutan belum gungjawabkan secara keor- pernah berkomunikasi secara ganisasian," kata Ketua DPD I Partai Golkar Jateng Wisnu Suhardono di Semarang, Tingkat II Kota Tegal tentang Minggu. lamengaku belumpernah pilkada itu. diajak diskusi oleh DPP Partai Golkar secara kelembagaan rusnya ada komunikasi, ko- tentang bakal calon yang responden karena ini adalah akan diusung pada Pemilihan Wali Kota dan WakilWali Kota gah, DPD Golkar Kota Tegal. Tegal 2018.Sebagai pimpinan Jadi, harus ada prosedur dan tertinggi di Partai Golkar di Provinsi Jsteng, Wisnu merasa dilangkahi dengan klaim dengan nada meninggi. sepihak dari Wali Kota Tegal Siti Masitha yang berencana maju kembali. "Sampai sekarang, dia pribadi dengan Siti Masitha sama sekali tidak pernah dan menyampaikan secara berkomunikasi dengan kami lisan keinginannya untuk Mutiara Iman hadir setiap hari Senin hingga Sabtu. Edisi Senin tentang agama Kristen, Selasa agama Hindu, Rabu agama Buddha, Kamis Khonghucu, Jumat Islam dan Sabtu tentang • Maafkanlah dirimu. Memaafkan diri sendiri artinya kamu mengakui apa yang kamu simpan selama ini itu salah dan sudah menyakiti dirimu sendiri sehingga hidupmu ga tenang atau bahkan sakit. Memaafkan diri sendiri juga artinya kamu mau untuk diubahkan menjadi pribadi yang lebih baik. Bagaimana mungkin kamu mau Atas tindakannya terse- but, Wisnu menilai Wali Kota Tegal Siti Masitha tidak mengikuti mekanisme, prose- agama Katolik. yesheis App tore Google Pay Download on the GET IT ON Fins Purnama Peneliti Merapi Cultural Instutute (MCI) App Store resmi dengan DPD Tingkat I Partai Golkar Jateng dan DPD Direktur Utama: Putu Putrayasa, Direktur: Tony Sitohang, Pemimpin Umum: F.Sisca Diwati, Wakil Pimpinan Umum: Bam- bang Sukoco, Pemimpin Redaksi: Razaini Taher, Wakil Pemimpin Redaksi: R.M.B. Ariyanto Redaktur Pelaksana: Sugeng Prayitno, Sekretaris Redaksi: Thia Destiani, Dewan Redaksi: Heru Catur Nugroho, Philipus Jehamun, Sholihul Hadi, Warjono, Yvesta Putu Ayu Palupi, Nila Hastuti, Sariyati, Agung Raharjo, Galih Wijaya, Masal Gurusinga, Aloysia Nindi Paramitha, Paulus Yesaya Jati, Elyandra Widharta, Deny Hermawan, Sunti Melati, Lativa Rosyida, I.Made Danugraha. Desainer: Ari Hidayati, Adi Winarto, Wakidi, Rolly Ardhitya. TI: LMade Surawan, Anqinudin.l, Toto Raharjo, Ahmad Ridho, Aris HNugraha HARIAN BERNAS РОJОК UDIN rencana maju kembali pada "Ini bukan warung, ha- DIVISI BISNIS Pemimpin Perusahaan: H. Zubaedi. Manajer Iklan: Harginingsih, Koordinator Iklan: Christina Hesti Apri Wulandani, Supervisor AE: Rosalina MG Siagian, Manajer Keuangan: Yuliasih. Manajer Promosi: Sugeng Zulianto. Manajer Sirkulasi: Tedy Kartyadi, Iklan Jakarta: Hariri, Penerbit: PT. MEDIA BERNAS JOGJA, Tarif Langganan: Rp 55,000,-/bulan (6 kali terbit seminggu), Tarif Iklan: Warna Rp 22.000,-/mmk (minimal 600 mmk), Hitam - Putih Rp 12.000,-/mmk, kolom Pp 6.000,-/mmk (minimal 1x30mm, maksimal 1x100 mm) Iklan Baris Rp 6.000,- perbaris (perbaris 30 karakter), keluarga/duka cita Rp 6.000,- per mmk, Advertorial Hitam Putih Rp 9.000,-/mmk (minimal 1/4 halaman), Advertorial Berwama Rp 18.000 permmk (minimal 1/4 halaman), semua ditambah PPN 10%. Bank : BPD DIY Cabang Yogyakarta No. AC 001.111.000.504; Bank Mandiri, No. AC 137-00-1144575-2. Alamat Redaksi/lklan/Sirkulasi: Hebat Building Ringroad Utara Nomor 7A Caturtunggal, Depok Sleman, Yogyakarta 55281; Hotline: (0274) 5306623; Biro Jakarta: JI Ciputat Raya No. 9A Telp(021)5330976 Jakarta. Kontak: Hariri, Telepon 081379139660 Website: www.harianbernas.com, Email: redaksi@harianbernas.com, iklan@harianbernas.com Alat Tangkap Ikan Cantrang yang Dilarang Perlu Didialogkan Yang terpenting jangan asal pokoke DPD Partai Golkar Jawa Ten- tatanan yang harus dilalui, sesuai mekanisme," katanya Naskah artikel dan surat pembaca agar dikirimkan ke email: wacana@harianbernas.com. Keamanan Tempat Wisata Dievaluasi Pelayanan dan besaran retribusi juga perlu dievaluasi setiap saat Kendati demikian, Wisnu mengungkapkan bahwa diri- nya pernah bertemu secara Percetakan: PT Media Tribun Yogya (Isi di luar tanggung jawab percetakan) Wartawan HARIAN BERNAS selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta imbalan apa pun dari narasumber. (6 4cm Color Rendition Chart
