Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Koran Nusa Bali
Tipe: Koran
Tanggal: 2021-01-13
Halaman: 07

Konten


EWATA Color Rendition Chart eludak alan di Pura Penataran m Ped, mereka terpanggil < pulang sekaligus dapat ah, dan ngaturang bhakti ra setempat. mentara itu, cuaca di per- n setempat relatif nor- Namun demikan petu- dermaga terus-menerus gimbau kepada awak boat para penumpang agar waspada. Petugas juga i-wanti minta agar para mpang bisa menerapkan kol kesehatan pencegahan emi. wan carkan n Prokes aksiring dengan giat Pendi- an Protokol Kesehatan dan amanan. rkait pendisiplinan itu, Waka s Gianyar Kompol I Nyoman aya turun langsung bersama g Ops Polres Gianyar Kompol van Latra Kasat Binmas AKP e Endrawan, Kasat Sabahara Nyoman Sugianyar Ardika, lsek Tampaksiring AKP I n Sujana, Danramil 1616/03 paksiring Kapten Inf AA Raka , Ka UPTD Puskesmas Tam- iring dr Luh Toni Parwati, ekel Pejeng Kangin I Gede adi Yoga, Personel Amanusa es Gianyar Personel Polsek paksiring dan Pecalang Desa Tri Eka Citta Desa Pejeng in. ●IST at diawali dengan apel pagi empat di lapangan bola volly ar Pesalakan. Lanjut dilak- kan penyemprotan disinfek- leh satgas Desa Adat Tri Eka bersama personel Polsek paksiring bertempat di Pura a Taman Bali Banjar Pesal- n, Desa Pejeng Kangin dan gan mobil dinas water Canon es Gianyar sampai sepanjang wilayah Banjar Pengembun- 1 "emi PPKM juga dibuatkan 2 Penjagaan untuk meman- kegiatan masyarakat yang um taat Prokes Covid -19. gkah ini guna mencegah warga tak terpapar, yaitu Penjagaan 1 di simpang 3 batasan Banjar Pesalakan dan jar Pengembangan. Pos 2 di batasan Banjar Pengembun- dan Banjar Sanding Gianyar, a Sanding. nvi POLISI . ADIO BALI Polsek Tampaksiring dengan embungan, Desa Pejeng Kangin, asa (12/01), ERJALANAN ANDA A KUTA DENPASAR R KLUNGKUNG M BANGLI AMA: 085 339 45 8080 IST DEWATA Mutiara WEDE Keindahan Siwaratri Wruh ngwang nisphala ning mango jenek alanglang I kalangen ikang pasir wukir. (Siwaratri Kalpa) Percuma saja menikmati keindahan jika saat bepergian hanya terpesona pada gunung pasir. Makna simbolik perayaan Siwaratri sebagaimana tertuang di dalam teks Siwaratri kalpa telah banyak diulas. Sebagian besar ulasan sepakat bahwa Lubdaka adalah representasi dari diri kita sendiri sebagai seorang sad- PROTOKOL NEGARA, Nusa Bali Sekitar 50 warga Banjar Pet- apan Kaja, Desa Pergung, Ke- camatan Mendoyo, Jembrana, ngelurug Kantor Desa Pergung, Selasa (12/1) pagi. Mereka mem- bawa aspirasi kepada Perbekel Pergung, I Ketut Wimantra, agar memberhentikan I Gede Walacita sebagai Kelian Banjar Petapan Kaja. Karena dia dinilai sudah tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Puluhan warga itu datang ke kantor desa sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka datang bersama sejumlah tokoh panglingsir (tetua) serta jajaran Badan Rembug Ban- jar (BRB) Petapan Kaja. Kedatan- gan puluhan warga ini sempat menjadi atensi pihak Kepolisian termasuk TNI. Aparat meminta agar warga tetap mematuhi pro- tokol kesehatan (prokes) dan menjaga jarak. Awalnya, puluhan warga ini sempat meminta agar bertemu langsung dengan Perbekel Per- gung I Ketut Wimantra. Namun berkenaan pandemi Covid-19, akhirnya disepakati untuk menga- dakan pertemuan secara terbatas antar Perbekel dengan para per- wakilan tokoh serta Badan Rem- bug Banjar (BRB) Petapan Kaja di Ruang Pertemuan Kantor Desa. Pertemuan tersebut juga tampak dihadiri Kapolsek Mendoyo Kom- pol I Made Karsa. Dalam pertemuan tersebut, disampaikan berbagai perma- salahan sehingga warga meng- inginkan I Gede Walacita diber- hentikan sebagai Kelian Banjar Petapan Kaja. Mulai dari masalah pemotongan uang tunjangan dana kematian kepada beberapa warga pada tahun 2018, yang dipotong antara Rp 300.000 - Rp 400.000 per penerima dari total bantuan Rp 1,5 juta. Kemudian, ketidaka- dilan dalam memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat, hingga persoalan kelian banjar yang dituding menodai kesucian haka (tekun dalam olah spiritual). Perjalanan ber- buru, bermalam di hutan dan semua aktivitasnya adalah proses sadhana. Tidak berbekal dan ke- mudian tidak mendapat binatang buruan ketika kembali adalah makna. kelahiran seseorang, saat lahir tidak membawa apa-apa, dan saat kem- bali juga tidak membawa apa-apa. Makna lainnya adalah sadhana yang dilakukan sukses me- lenyapkan semua sifat kebinatangan yang ada pada diri, sehingga ketika pulang ke Sangkan Paran tidak lagi membawa sifat-sifat itu. Saat meninggal akhirnya dijemput untuk menuju Siwaloka. Perdebatan sengit antara utusan Si- waloka dan utusan penguasa Neraka adalah simbol perdebatan abadi antara etika deontologis dan etika konsekue- NEGARA, NusaBali Jajaran Satpol PP Jembrana bersama unsur TNI/Polri Jem- brana terus menggencarkan operasi gabungan penegakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Selain di Jalan Den- pasar-Gilimanuk, operasi yang rutin dijadwalkan rutin dua kali sehari ini, juga menyasar aktivitas lalu lintas di sejumlah jalan pedesaan. Warga yang tidak membawa masker, dim- inta membacakan pernyataan tidak akan kembali melanggar prokes, sambil dikalungi ker- 975 Seperti dilaksanakan Selasa (12/1). Saat operasi pertama Selasa pagi pukul 09.00 Wita - pukul 10.00 Wita, di jalan ka- wasan Sawah Gede, Kelurahan NUSABALIB DIWANGKARA Perwakilan tokoh serta jajaran BRB Petapan Kaja saat menggelar pertemuan dengan Perbekel Pergung, I Ketut Wimantra, di ruang pertemuan Kantor Desa Pergung, Selasa (12/1). Lelateng, Kecamatan Negara. Lanjut, operasi kedua Selasa sore pukul 14.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita, di jalan sebe- 50 Warga Datangi Kantor Desa Pergung Desak Perbekel Hentikan Kelian Banjar banjar karena pernah terungkap selingkuh dengan istri orang lain. "Masyarakat Petapan Kaja sudah tidak ingin dia menjadi kelian banjar. Kami sebagai BRB juga sudah berusaha memediasi di banjar. Tetapi sudah banyak sekali permasalahan, masyarakat sudah tidak tahan, dan sepakat membuat mosi tidak percaya. Sudah seha- rusnya perbekel bertindak. Apa yang mau dipertahankan kalau masyarakat sudah tidak percaya dengan memimpin di banjarnya," ujar Ketua BRB Petapan Kaja I Nyoman Pandi Tama. Sebelumnya, Pandi Tama men- gatakan, sempat mengadakan 3 kali rapat banjar dengan tujuan berkoordinasi langsung dengan Kelian Banjar I Gede Walacita, di hadapan para warga serta seluruh prajuru adat dan dinas se-Banjar Petapan Kaja. Namun dalam 3 kali rapat banjar, masing-masing pada tanggal 27 Desember 2020, 30 Desember 2020, dan 4 Januari 2021, sama sekali tidak dihadiri kelian banjar. Dr I Gede Suwantana MAg, Direktur Indra Udayana Institute of Vedanta "Rapat pertama tanggal 27 Desember lalu, kita juga men- gundang LPM, BPD, dan didengar langsung bagaimana aspirasi ma- syarakat di banjar kami. Karena sudah 3 kali rapat banjar, tetapi Pak Kelian selalu tidak hadir, setelah rapat terakhir tanggal 4 Januari lalu, kami putuskan tang- gal 5 Januari, bersurat kepada Pak Perbekel untuk menyikapi aspira- si masyarakat. Kami juga sudah lampirkan keputusan hasil rapat banjar, dan tanda tangan masyara- kat yang sudah menyatakan mosi tidak percaya," ucapnya. nsialis. Pesan simbolik itu digali oleh karena Mpu Tanakung mengindikasi kannya sebagaimana teks di atas. "Apalah artinya keindahan dari gunung yang terbuat dari pasir" - keindahannya bersifat sementara, sebab segera gunung itu roboh ketika ketiup angin atau terpa- par hujan atau tergerus ombak. Dengan kata lain "apalah artinya kita menikmati keindahan kata-kata dan alur cerita Lubdaka jika tidak me- nikmati makna simbolik yang hendak disampaikan oleh Mpu Tanakung". Menemukan keindahan di balik kein- dahan cerita Lubdaka adalah pesan Mpu Tanakung. Apa keindahan di balik keindahan itu? Pertama, tentu makna simbolik sebagaimana yang sudah banyak diulas. Kedua, melakoni seperti Sekretaris BRB Petapan Kaja I Made Ari Diatmika menambah kan, juga kecewa dengan pihak desa yang tidak bisa mengambil tindakan tegas dalam menyikapi aspirasi warga di Banjar Petapan Kaja. Menurutnya, puluhan warga juga terpaksa mendatangi kan- tor desa, karena curiga dengan upaya perbekel dengan men- PROTOKOL MASUK KANTOR BESA PERSOND gundang satu per satu warga yang menandatangani surat mosi tidak percaya ke kantor desa yang juga dijadwalkan Selasa kemarin. Warga yang khawatir ada upaya intervensi, akhirnya sepakat ber- sama-sama mendatangi kantor desa, Selasa kemarin. Tujuannya, agar perbekel melihat langsung warga menginginkan Walacita dihentikan sebagai Kelian Banjar. Pertemuan dimulai sekitar pu- kul 10.00 Wita itu sempat berjalan alot. Pasalnya, Perbekel Pergung I Ketut Wimantra mengatakan juga tidak bisa sembarang menghenti- kan seorang kelian banjar. Perlu dilakukan kajian untuk membuk- tikan persoalan-persoalan hingga 96 warga perwakilan KK Banjar Petapan Kaja menandatangani mosi tidak percaya kepada kelian banjar atau kepala kewilayahan. Untuk itu, dirinya berusaha memanggil be- berapa warga Banjar Petapan Kaja yang ikut menandatangani mosi tidak percaya itu, dengan tujuan mendalami berbagai persoalan di Banjar Petapan Kaja. lah barat tugu Banyubiru, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Dari operasi di dua lokasi tersebut, petugas menjaring 28 pelanggar. Terdiri dari 13 pelanggar di kawasan Sawah Gede, Kelurahan Lelateng, dan 307 "Yang kami panggil adalah warga yang menandatangani dari nomor 1 sampai 30. Tidak kita pilah-pilah. Saya sendiri, kalau sudah ada bukti kuat, terutama menyangkut informasi kalau ke- lian banjar sampai memotong hak dana santunan kematian warga, pasti saya tindak. Tetapi kalau memang ada bukti kuat, dan apa benar kelian banjar yang memo- tong?. Kalau tidak ada bukti kuat, dan ternyata saya berhentikan yang bersangkutan, kan saya yang dituntut," ucap Wimantra. Mas CUCI TANGAN CEK BUNU TUBUH JAGA JARAK Setelah selama 3 jam melak- sanakan pertemuan atau hingga pukul 13.00 Wita, akhirnya Per- bekel Pergung I Ketut Wimantra memutuskan, akan merolling (menunkas penugasan) I Gede Walacita sebagai Kelian Banjar Petapan Kaja dengan kelian banjar yang lain. Keputusannya merolling I Gede Walacita ke banjar lain itu pun dinilai sesuai dengan permo- apa yang ada pada makna simbolik itu adalah keindahan di balik keindahan berikutnya. Menjadi seorang sadhaka adalah keindahan yang lebih tinggi. Jika keindahan dalam mengerjakan sadhana ditemukan, maka ketiga, kein- dahan berada dalam kesadaran Siwa adalah konsekuensinya. Mungkin ini yang dimaksudkan dengan sundaram, keindahan tertinggi. Jadi, keindahan kalimat dan cerita Lubdaka adalah keindahan permukaan. Keindahan yang lebih padat ada pada makna dari cerita tersebut. Keinda- han yang lebih tinggi lagi adalah ke- tika makna tersebut menjadi pegangan dalam olah laku atau sadhana spiritual. Kemudian, ia akan menjadi keinda- han tertinggi (sundaram) hanya ketika Sang Diri merealisasikan dirinya atau menyadari dirinya sebagai Siwa dan berada sepenuhnya dalam kesadaran -nar Siwaratri Siwa. Idealnya me seperti itu. Uniknya, meta-narasi cerita Lubdaka ini memunculkan keindahan. lain ketika dijadikan pedoman perayaan Pelanggar Prokes Dikalungi Tulisan 'Saya Pelanggar Prokes Covid-19' 15 pelanggar di jalan sebelah barat tugu Banyubiru. Dian- tara pelanggar itu, di samping tidak menggunakan masker dengan benar, juga ditemukan pelanggar yang tidak mem- bawa masker. "Alasan pelang- honan warga Banjar Petapan Kaja, agar yang bersangkutan tidak lagi menjadi kelian banjar di banjar setempat. "Ya sudah diputuskan akan dirolling. Sesuai permoho- nan agar yang bersangkutan tidak lagi di sana (menjadi Kelian Banjar Petapan Kaja)," ujar Wimantra saat ditemui usai pertemuan tersebut. Disinggung kelian banjar mana yang akan dirolling ke Banjar Pet- apan Kaja, Wimantra mengatakan memang belum ditentukan. Teta- pi, dirinya akan segera membahas kelian banjar mana yang dirolling melalui rapat bersama Badan Per- musyawaratan Desa (BPD). "Nanti segera kita bahas dengan BPD. Yang pasti nanti yang bersang- kutan tidak lagi menjadi kepala kewilayahan (kelian banjar) di Petapan Kaja," ucapnya. Mengenai informasi I Gede Walacita sebagai Kelian Banjar Petapan Kaja yang dinyatakan sempat memotong dana santu- nan kematian warga, Wimantra mengatakan, sebenarnya tidak ada pemotongan oleh Walacita. Namun yang terjadi, ada beberapa warga yang secara sukarela mem- berikan uang kepada yang ber- sangkutan karena sudah dibantu mengurus permohonan dana santunan kematian. "Dana dis- erahkan sepenuhnya, dan warga secara sukarela menyerahkan. Itu yang sebenarnya terjadi. Jadi bukan dipotong. Walaupun begitu, nanti yang bersangkutan tetap akan kami bina. Walaupun ada yang sukarela memberi, jangan diterima," ujar Wimantra. Sementara itu, Kelian Banjar Petapan Kaja I Gede Walacita enggan berkomentar menyangkut berbagai tudingan kepadanya maupun pertemuan di Kantor Desa kemarin. Saat berusaha di- hubungi Selasa kemarin, dirinya mengarahkan agar langsung kon- firmasi kepada Perbekel. "Lang- sung saja konfirmasi sama Pak Perbekel," ujarnya. ode gar, semuanya mengaku lupa. Padahal kita sudah sering ingatkan," ujar Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Jem- brana II Nyoman Wiastana, yang turun memimpin operasi penegakan prokes di jalan se- belah barat tugu Banyubiru, Selasa sore kemarin. Hari Raya Siwaratri. Saat meta-narasi tersebut teraplikasi ke dalam acara agama, masyarakat pun mengantongi keindahannya di luar keindahan di atas. Asumsi atas perayaan tersebut memunculkan keindahan sendiri, dan keindahan itulah yang secara umum masyarakat nikmati. tidak enak sama teman. Dalam rangka menjaga hubungan sosial, mereka ikut nimbrung merayakan sebagaimana orang lain laksanakan. Namun, mer- eka tidak benar-benar ingin masuk ke dalamnya. Ada tidaknya anugerah Siwa tidak menjadi concern-nya. Ada tidaknya makna di balik cerita Lubdaka tidak membuat dirinya berubah. Seperti apa keindahan tersebut? Pertama, Siwaratri sebagai malam pemujaan Dewa Siwa. Mereka yakin bahwa memuja Dewa Siwa pada malam ini akan mendapat anugerah dari-Nya. Kedua, malam penebusan dosa melalui prinsip 'jagra'-nya. Mereka kemudian tidak tidur semalam suntuk supaya dosa-dosanya terhapuskan. Agar tetap terjaga, berbagai kegiatan dilakukan seperti menonton hiburan, main ceki, diskusi, dan yang lainnya. Ketiga, malam perenungan dosa melalui ber- bagai kegiatan upawasa seperti mono- brata, puasa makan, dan jagra selama 36 jam. Keempat, tidak sedikti juga mereka yang agnostic. Mereka ikut merayakan hanya sekedar ikut-ikutan, Kelima, keindahan yang pal- ing unik dalam perayaan Siwaratri mungkin adalah beberapa dari mer- eka merasakan dirinya benar-benar mendampingi Siwa melakukan Sa- madhi. Mereka menjadi perantara. antara masyarakat dan Dewa Siwa. Pesan-pesan penting dari Dewa Siwa disampaikan melalui diri mereka. Se- bagai pendamping Siwa, tidak sedikit pula mereka menggunakan atribut sebagaimana gambaran Dewa Siwa itu sendiri. Ini adalah keindahan yang benar-benar unik. Jika melihat teks di atas, apakah Mpu Tanakung mema- sukkan jenis keindahan ini disamping keindahan meta-narasi di atas? 51 Kasus Baru Covid-19 Terjang Tabanan 'Saya Pelanggar Prokes Co- vid-19'. Dari 51 kasus ini, 32 orang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan 19 orang bergejala ringan mulai dari demam, batuk, sesak, dan anomia. TABANAN, NusaBali Kasus Covid-19 di Taban- an terus melonjak. Per Selasa (12/12), wilayah ini kembali diterjang 51 kasus baru Co- vid-19. Jumlah kasus baru ini dibarengi pasien Covid-19 yang berhasil sembuh hanya 14 orang. Jumlah kasus baru pasien Co- vid-19 jauh lebih banyak diband- ingkan pasien sembuh ini, men- jadikan Satgas Covid-19 makin sulit mengendalikan pandemi ini.. 51 kasus baru ini masih di- dominasi oleh kluster keluarga. Sebarkan 51 kasus baru terjadi di Kecamatan Kediri 17 kasus, Kecamatan Kerambitan 13 kasus, Kecamatan Tabanan 10 kasus, Kecamatan Marga 5 kasus, Ke- camatan Selemadeg 3 kasus, Kecamatan Selemadeg Timur 1 kasus, Kecamatan Penebel 1 kasus, dan Kecamatan Baturiti 1 kasus. Rata-rata pasien Covid-19 ini terpapar tanpa gejala. Dari 51 kasus ini, 32 orang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan 19 orang bergejala ringan mulai dari demam, batuk, sesak, dan anomia. Mereka yang tanpa gejala ini isolasi mandiri dan di hotel berbeda. Pelanggar yang tidak mem- Kepala Disperindag Tabanan bawa masker diberi pem- I Gusti Nyoman Arya Wardana binaan dan diminta pulang mengatakan penyebab retribusi mengambil masker. Pelang- menurun karena pandemi Covid-19 gar karena tidak membawa hingga mengakibatkan kelesuan masker, diminta membacakan pasar. Sebab banyak kios tutup pernyataan tidak akan kem- setiap hari. "Capaian retribusi tahun bali melanggar prokes, sambil 2020 memang belum tercapai 100 .IST tas bertuliskan 'Saya Pelanggar Salah satu pelanggar prokes yang dikalungi tulisan 'Saya Pelanggar dikalungi kertas bertuliskan persen," ungkapnya, Selasa (12/1). Prokes Prokes di jalan Kecamatan Negara, Selasa (12/1). Kata dia, selain sewa kios pe- Koordinator Bidang Data dan Informasi Publik Satgas Covid-19 Tabanan Putu Dian Setiawan menjelaskan tambahan kasus Covid-19 ini masih dari kluster keluarga. Dia menduga, kemung- kinan virus dibawa dari tempat kerjanya kemudian menulari keluarganya dirumah. "Setelah dilakukan tracing (penelusuran) terjadilah tambahan kasus tiap keluarga antara 4 sampai 5 orang," tegasnya. Kata Dian, mereka yang terpa- TABANAN, NusaBali Realisasi retribusi pasar di Tabanan tahun 2020, di bawah Dinas Perindustrian dan Perda- gangan (Disperindag) setempat, tak sesuai target. Dari target re- tribusi Rp 4.387.703.000, hanya tercapai 89,70 persen atau Rp 3.935.768.801. Capaian retribusi pasar yang kurang daro target itu karena pembelian masyarakat ke pas- ar lesu di tengah pandemi Co- vid-19. Sebenarnya target Rp 4.387.703.000 ini sudah hasil koreksi tahun 2020, dari sebelum pandemi Covid-19 retribusi pasar ini dipatok Rp 6 miliar. NusaBali 7 RABU 13 JANUARI 2021 nyumbang pemasukan retribusi, Jika kembali melanggar di juga ada dari pedagang musiman, kemudian hari, para pelanggar itu akan diganjar sanksi denda Rp 100.000. Begitu juga ada ancaman tidak akan mendapat pelayanan administrasi di pemerintah. ode namun nilai retribusinya sangat kecil. "Nilai retribusi pedagang musiman ini hanya Rp 1.500 per hari untuk 1 orang pedagang di pasar kelas II dan Rp 2.000 per hari untuk satu pedagang di pasar kelas I. Kalau mereka tidak jualan, Pendisiplinan PPKM di Kecamatan Kerambitan, Selasa (12/1). par sudah mendapatkan penan- ganan Satgas Covid-19. Yang OTG sudah diisolasi di tempat berbeda dan yang bergejala dirawat di rumah sakit berbeda di Tabanan. "Kami sudah lakukan penanganan dengan baik," tegasnya. Dengan adanya tambahan. kasus yang terus meningkat, Dian Setiawan mewanti-wanti kepada masyarakat agar me- matuhi protokol kesehatan Co- vid-19. Jangan menyepelekan menerapkan 3M tersebut. 3M dimaksud, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. "3M ini penting. Tolong patuhi dan ikuti demi kebaikan semua. Kalau masih menyepele- kan 3M, kasus akan terus ber- tambah," pinta Dian Setiawan. Per Selasa kemarin, kumulati kasus Covid-19 di Tabanan ber- jumlah 2.434 orang. Dari jumlah itu, pasien Covid-19 dalam per- awatan 272 orang, pasien sem- buh 2.094 orang, dan meninggal dunia 68 orang. Sementara itu, Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSU) Ta- banan melakukan simulasi vak- sinasi Covid-19, Selasa (12/1). Simulasi untuk memantapkan kesiapan vaksinasi. Ada 6 ruan- gan yang nantinya disiapkan bagi pasien yang mengalami gejala efek samping pasca divaksin. Tahun 2020, Retribusi Pasar di Tabanan Tak Capai Target mereka tidak akan membayar retribusi," imbuhnya. Jelas Arya Wardana, penyebab lain target retribusi tak tercapai karena besarnya nilai tunggakan sewa kios, khususnya dari peda- gang di Pasar Tabanan. Disper- indag sudah berupaya menyikapi kendala tingginya tunggakan tersebut. Petugas sudah turun mengejar penunggak atau jemput bola ke pedagang, namun upaya tersebut tidak maksimal karena kondisi ekonomi lesu. tahun 2019," tandasnya. Dengan kondisi tersebut, kata dia, untuk tahun 2021 belum diten- tukan target retribusi. Sebab Dis- perindag masih akan berupaya se- maksimal mungkin untuk peraihan terhadap sumbangan PAD. Salah satu potensi yang memungkinkan adalah melalui revitalisasi pasar. Di Pasar Kediri sudah dilaku- kan revitalisasi, hasilnya telah mampu meningkatkan omset para pedagang sehingga aktivitas pasar lebih ramai. "Aktivitas berjualan pedagang rutin setiap harin, tentu akan berpengaruh pada sum- bangan pemasukan untuk target retribusi sebagai penyumbang "Nilai tunggakan ini cukup besar. Karena tidak hanya disumbang oleh tunggakan yang terjadi selama tahun 2020, tapi juga merupakan akumulasi tunggakan terjadi pada PAD," kata Arya Wardana. des IST bali registrasi hingga pasien mengalami efek samping kemu- dian dibawa ke ruangan yang sudah disiapkan. Direktur BRSU Tabanan dr Nyoman Susila menegaskan, di BRSU Tabanan ada 8 petugas inti terlatih yang disiapkan untuk vaksinasi. Ditambah pula dokter untuk menangani kejadian pasca vaksinasi. "Dokter yang disiap- kan yakni dokter anestesi, dokter paru, penyakit dalam beserta perawata," tegas dr Susila. . Kata dr Susila penyiapan dok- ter untuk menangani gejala iku- tan wajib dilakukan. Sebab pasca vaksinasi yang divaksin tidak boleh pulang harus menunggu 30 menit. Jika memang tidak ada gejala seperti alergi dan lain-lain bisa langsung pulang. Apabila menimbulkan gejala maka sudah disiapkan 6 ruangan khusus. "Kami siapkan enam ruangan khusus tanpa menganggu proses rawat inap," katanya. Setiap tahap vaksinasi han- ya diikuti 15 orang. Pelaksa- naan vaksin di BRSU Tabanan seminggu 3 kali. Kata dr Susila tenaga kesehatan di BRSU Ta- banan yang sudah terdaftar ikut vaksinasi Covid-19 berjumlah 1.030 orang. Jumlah ini ke- mungkinan berkurang karena nanti ada proses screning pe- Simulasi melibatkan petugas nyakit kormopid yang memang inti terlatih hingga satpam. tidak boleh ikut vaksinasi Co- Simulasi dilakukan mulai dari vid-19. "Tenaga yang ikut vak- pasien datang, registrasi, dis- sin mulai dari dokter, satpam, crening penyakit komopid (pe- sampai petugas kebersihan," nyerta), disuntik vaksin, kem- tandasnya. des Radio SRINADI 99,7 FM Informasi & Hiburan streaming di www.srinadifm.com Bersama Kami Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan 2cm