Tipe: Koran
Tanggal: 2002-07-02
Halaman: 05
Konten
2 JULI 2002 lek njang juga dapat ngkat bunga bank siasi dapat menekan asi yang berjalan. asi akan truun ber- ngan semakin me- lai tukar rupiah dan akan menciptakan si yang lebih stabil. kan mendorong pe- tuk bergerak lebih njang tidak terjadi a sektor sosial dan kat bunga bank me- ah satu faktor bagi pengusaha untuk emajukan perusaha- merupakan intensif asaha karena me- n pengusaha untuk can laba yang lebih tut bersyukur jika sa berjalan dan ber- lam jangka panjang aan ini berpengaruh adap perekonomian teraan masyarakat. ngpun di antara kita secara terus-mene- apan dengan situasi Demikian juga, tidak atu pemerintahan jika perekonomian- secara tidak normal. akan ada suatu ma- ng damai jika pereko- sih kacau dan tidak kehidupan masa de- asyarakatnya. (Bersambung) ta iak dibiarkan terjadi. kutan yang tidak me- gan berjubelnya pe- ang tidak mengingin- i-nilai kemanusiaan nahi. Pembangunan al harus menyentuh san masyarakat ter- syarakat marginal. an kumuh sedapat benahi dan menekan ingkungan kumuh an berbagai hal yang an langsung dengan at luas. Denting lagi adalah a membangun kem- cayaan masyarakat mberantas korupsi, nepotisme melalui reformasi. Bagaima- Han harus tetap ber- alam pola kewajaran p mengedepankan penghargaan antar- ang hidup di dalam- -pola yang tidak ma- g menyertai perkem- ota-kota besar harus an agar tidak berkem- kitpun di Medan. harus tetap menjadi an yang terjaga eksis- perkembangannya. ng diuraikan tersebut pat memberi manfaat kiran baru bagi pe- gan tata lingkungan kota kita. Kelak ke- Medan sebagai ibukota an merupakan pusat angan kota wilayah rat Indonesia, akan Delihara. m suasana memperi- T ke-412 kota Medan cintai ini, kiranya war- atut menghaturkan mat yang tulus buat Drs.H.Abdillah Ak, g menakhodai bahtera engan sejumlah lang- Dosan yang mengun- ak kagum, misalnya anan kesehatan gratis Kesmas dan pembuat- n KRT. Kemudian me- simpati karena agresif elakukan percepatan unan di kota ini. * kan gedung-gedung unan penminggalan eloe untuk dipugar menjadi asset wisata, a kawasan pertokoan lanjaan dibangun di asan lama itu. s sekali bila pihak n lembaga legislatif nya mementingkan gunan Ruko-ruko lasan pemasukan ahkan membangun elanjaan tetapi jangan dan memusnahkan -bangunan lama yang ah seperti gedung- kolah di Jln. Seram, Cut Meutia dan di da seperti bekas HIS ng Kerapatan (yang n menjadi Kantor eli Serdang). Bangun- ar kawasan yang bisa pengembangan areal an yang "indah dan irgahayu Kota Medan, rland van Sumatra loe yang sekarang jadi ko" (?!?). Sri Andina B. Arsitektur USU.- sni Siregar, Perdinan S, gan Hutasoit, Tapsel: , Neirul Nizam, Agus reuen: Samsul Rizal Jeumpa, Arafat Nur, Surya, Aceh Singkil: ekali tanda pengenal. mi Nanggroe Aceh Darussalam Ratusan Warga Baca Yasin Untuk Keselamatan Sembilan Atlet nakan kegiatan yang meminta ridho dari Allah SWT itu agar kesembilan atlet tersebut mendapat lindungan-Nya. Doa bersama itu akan dilaksanakan tiga malam secara berkelanjutan di Masjid Baiturrahan oleh sanak famili atlet dan warga masyarakat setempat. Informasi yang berhasil dihimpun Waspada dari keluarga atlet dan warga yang ikut doa bersama berharap kepada Soal Pembelian Kebun Sawit SELASA, 2 JULI 2002 Waspada/Muhammad Hanafiah Sejumlah Dewan Juri yang bertugas di MTQ se-Rantau Pauh. Foto diabadikan Waspada sebelum acara MTQ itu dimulai baru- baru ini. Warga Rantau Pauh Selenggarakan MTQ KUALASIMPANG (Waspada): Warga Desa Rantau Pauh Kecamatan Rantau, Aceh Timur, baru-baru ini menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) se-desa Rantau Pauh yang berlangsung di desa setempat. Ketua dewan juri MTQ se-desa Rantau Pauh Drs Umar Nafi kepada Waspada seusai acara pembukaan yang dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Aceh Timur Drs Nabhani itu menjelaskan, MTQ diikuti oleh 60 peserta dari 5 dusun di lingkungan Desa Rantau Pauh memperebutkan piala bergilir kades setempat, Zulkarnain dan piala tetap serta bingkisan yang berasal dari partisipasi masyarakat. Umar Nafi yang menjabat sebagai ketua dewan juri itu juga menjelaskan, nomor yang diperlombakan mencakup 3 kelompok masing-masing kelompok/golongan anak-anak putra/putri, remaja putra/putri dan dewasa putra/putri. Kades Rantau Pauh, Zulkarnaen kepada Waspada mengatakan, tujuan MTQ adalah untuk mencari qori dan qoriah yang terbaik untuk mewakili Desa Rantau Pauh dalam rangka untuk mengikuti MTQ tingkat kecamatan Rantau dimasa mendatang.(cmh) Dua Siswa SMU AL-Washliyah Lulus PTN Tanpa Testing KUALASIMPANG (Waspada): Dua siswi SMU Al- Washliyah Kualasimpang Aceh Timur lulus masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa testing ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh. Chairyana Kedua siswi itu, ungkap Ka Mayanda Sari SMU Al-Washliyah Kualasimpang itu, Drs Zulkarnaen Putra kepada Waspada baru-baru ini di ruang kerjanya, adalah Mayanda Sari, yang diterima di Jurusan Matematika FKIP Unsyiah dan Chairyana yang diterima di jurusan kimia FKIP Unisyah. Selain itu, Zulkarnaen juga menambahkan bawah SMU Al- Washliyah yang dipimpinnya itu pada tahun ini (2002) meluluskan 217 orang siswa/ siswi dengan perincian 113 orang siswa/siswi jurusan IPA dan 104 jurusan IPS. "Semua siswa-siswi yang ikut ujian dinyatakan lulus seratus persen,"katanya.(cmh) Telkom Anjurkan Buka Autodebet LHOKSEUMAWE (Waspada): PT Telkom menganjurkan para pelanggan telepon membayar tagihan rekening melalui Autodebet untuk menghindari antrian dan denda akibat keterlambatan. Pimpinan PT Telkom A Karim kepada Waspada di ruang kerjanya, mengatakan, pembayaran rekening telepon melalui Autodebet akan memudahkan para pelanggan. "Kebanyakan pelanggan enggan antri lama-lama di depan loket, apalagi bagi pelanggan yang sibuk. Karenanya kami anjurkan para pelanggan supaya membayar melalui Autodebet," kata A Karim. Dia menjelaskan, dengan Autodebet pelanggan cukup melaporkan nomor tabungannya di bank. Nanti tagihan telepon akan dipotong langsung dari tabungan pelanggan. Untuk Lhokseumawe dan sekitarnya, saat ini PT Telkom telah bekerjasama dengan Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Danamon. Dalam waktu dekat juga direncanakan kerjasama dengan Bank BPD untuk memudahkan para pelanggan PT Telkom. "Dengan Autodebet saya pastikan pelanggan tidak lagi risau terhadap resiko kena denda karena terlambat membayar tagihan, apalgi harus berlama-lama antri di depan loket," tandas A Karim.(b10/cge) Rehab Mushalla MAN Asal Jadi LHOKSEUMAWE (Waspada): Komite sekolah menyesalkan pengerjaan rehab gedung mushalla MAN Lhokseumawe dikerjakan asal jadi oleh pelaksana proyek. Kepala MAN Lhokseumawe Drs Daud Sulaiman bersama sejumlah dewan guru, kepada Waspada pekan lalu mengungkap- kan proyek rehab mushalla dari dana anggaran belanja tambahan (ABT) 2001 senilai Rp 70 juta lebih, seyogyanya sudah selesai dan membuat musalla tersebut lebih bagus dan refresentatif. Namun hampir dua bulan lalu ditelantarkan begitu saja oleh pelaksana. Malah disesalkan karena tangga dan plafonnya belum ada, talangnya juga tidak dibuat, kalau hujan airnya merembes ke teras. Selain itu, tambah Daud, pemasangan keramik juga dibuat asal jadi, sehingga tampak miring dan tidak rata. Dinding tidak diberi cat, sehingga tampak kusam tidak mengenakan pandangan. Pimpinan proyek Kabag Bina Sosial Setdakab Aceh Utara Drs Ridwan beberapa kali hendak dikonfirmasi Waspada tidak berhasil ditemui.(cge) Polsek Kejuruan Muda Bantu Kaum Dhuafa KUALASIMPANG (Waspada): Polsek Kejuruan Muda Aceh Timur baru-baru ini memberikan bantuan 60 kota mie instan kepada kaum dhuafa di wilayah Sungai Liput. Demikian keterangan yang diperoleh Waspada dari Kapolsek Kejuruan Muda dengan masyarakat di daerah ini. Selain itu, sambungnya lagi, bingkisan yang diberikan tersebut adalah bertujuan untuk membantu kaum dhuafa yang kondisi perekonomiannya relatif kurang menggembirakan dihimpit beban ekonomi yang semakin sulit ekses konflik Aceh yang belum selesai. "Bantuan yang kami berikan jangan dinilai dari besarnya bantuan yang dapat kami berikan, tetapi yang perlu manfaatnya bagi kaum dhuafa," tegas kapolsek seraya menambahkan bahwa pemberian bantuan tersebut adalah dalam rangka HUT Bhayangkara 1 Juli.(cmh) Masyarakat Desa Bukit Tempurung Adakan Khitan Massal Dan Maulid Nabi KUALASIMPANG (Waspada): Masyarakat Desa Bukit Tempurung Kualasimpang Aceh Timur menyelenggarakan khitan massal anak-anak yang orang tuanya kurang mampu dan sekaligus menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang berlangsung di Masjid Jami' Babu Fallah desa setempat baru-baru ini. Menurut Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Desa Bukit Tempurung M Ishaq Yunus kepada Waspada baru-baru ini menjelaskan, bahwa 33 orang anak-anak warga Desa Bukit Tempurung yang ekonominya relatif kurang beruntung sudah dikhitan. "Anak-anak yang dikhitan secara massal ini juga mendapat hadiah bingkisan kain sarung dan uang tunai yang disumbangkan oleh warga desa ini," ungkap M Ishaq Yunus. Selain itu, katanya lagi, pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, PHBI dan warga Desa Bukit Tempurung mengadakan dakwah Islamiyah dengan menampilkan DR Syaifanun MA Dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogayakarta.(cmh) Waspada Muhammad Hanafiah Sejumlah anak-anak yang dikhitan, baru-baru ini. SINGKIL (Waspada): Ratusan warga Singkil menggelar pembacaan surat yasin dan doa bersama usai Shalat Jumat (28/6) di Masjid Baiturrahman, Singkil untuk keselamatan sembilan atlet Porda Aceh Singkil yang hilang saat hendak pulang dari Sigli menuju Medan. Pembacaan surat yasin dan doa bersama itu dipimpin Imam Masjid Baiturrahman Singkil Badri Amin dan direnca- BANDAACEH (Waspada): Sejumlah forum pemuda, ma- hasiswa dan lembaga swada- ya masyarakat (LSM) di Aceh Timur meminta Kejaksaan Agung mengusut tuntas ka- sus Mark Up pembelian ke- bun sawit oleh Pemkab Aceh Timur sebesar Rp 28,5 miliar. Selain meminta agar kasus dugaan penyimpangan kebun sa- wit diusut tuntas, juga sejumlah elemen masyarakat dan pemuda ini menuntut pihak Kejaksaan Agung untuk menetapkan Bu- pati Aceh Timur Drs H Azman Bupati Aceh Timur Diadukan Ke Kejagung Kejaksaan Agung RI serta tembu- sannya kepada berbagai instansi lainnya adalah, Solidaritas Pe- muda Aceh Timur (SOPAT), yang ditandatangani Sekjen Zulyadi Anwar SAg, Ikatan Pemuda Aceh Tamiang (IPTA) yang ditanda- tangani Badan Pekerja T Zul- fikrie THB. pengusutan serta segera meng- umumkan dihadapkan publik, agar masyarakat mendapatkan akses pengontrol dalam proses pengadilan dan di kejaksaan. Untuk itu, sebagai elemen masyarakat dan pemuda Aceh Ti- mur menyatakan menolak kebi- jakan Pemkab Aceh Timur yang membeli perkebunan dengan menjual issu kepentingan masya- rakat, memutarbalikan fakta dan memanipulasi harga. Usmanuddin MM sebagai ter- sangka dengan tindak pidana korupsi. "Kami menyatakan sikap ke- pada Kejaksaan Agung RI bahwa tidak ada alasan secara hukum tidak menetapkan Bupati Aceh Timur sebagai tersangka, karena diduga melakukan tindak pidana korupsi," ungkap sejumlah forum pemuda dan mahasiswa LSM Aceh Timur itu. MEULABOH (Waspada): Kapolres Aceh Barat AKBP Mukhtar Harun sampaikan penghargaan kepada tim Petir yang telah berhasil menembak mati tiga Panglima GAM Wila- yah Krueng Sabee 19 Juni lalu. Tiga anggota GAM Tewas di tempat pada saat terjadi kontak senjata dengan tim Petir di Desa Paya Seumantok Wilayah Krueng Sabee terdiri Panglima Muda Abu Khaidir (Aan), Alek- sander Panglima operasi dan Bu- yong, tim Petir berhasil menyita satu pucuk senjata api jenis pis- tol standar, 32 amunisi, satu ma- gazen dan surat dokumen. Adapun, forum pemuda, ma- hasiswa dan LSM yang merasa prihatin atas kasus ini dan kemu- dian melayangkan surat kepada Jajaran Polres Aceh Timur Musnahkan 410,21 Kg Ganja LANGSA (Waspada): Jajaran tepatnya tanggal 9 Desember Polres Aceh Timur musnahkan pihaknya kembali menemukan 410,21 Kg ganja kering hasil razia sebanyak 138,8 Kg yang didapat- bulan September dan Desember kan dalam sebuah bus dari Ban- 2001 tahun lalu, pemusnahan ba- da Aceh menuju Medan, di ka- rang haram narkotika jenis ganja wasan Desa Seumadam, Keju- dibakar secara bersama-sama ruanmuda, Aceh Timur. "Sa- terdiri dari unsur Muspida Kabu- yangnya kedua kasus tersebut, paten Aceh Timur dan Pemko sang pemilik barang haram ini Langsa, Senin (1/7) di halaman tidak diketahui," tukas Gaguk Mapolres setempat. Sumartono. Aksi pembakaran ganja ke- ring ini dilakukan langsung Ka- polres Gaguk Sumartono, Dan- dim 0104 M Nakir, Ketua DPRD T Yusni dan Bupati Aceh Timur Drs H Azman Usmanuddin MM, serta Walikota Langsa H Azhari Aziz SH MM seusai mengikuti prosesi HUT Bhayangkari ke-56. Kapolres Aceh Timur Gaguk Sumartono kepada wartawan menjelaskan, di mana sejumlah ganja kering tersebut merupakan hasil razia yang ditemukan da- lam bus penumpang umum di dua tempat masing-masing diper- batasan Aceh Tamiang pada tanggal 23 September, yakni se- banyak 272,17 kg. Dalam tahun yang sama Kapolres Aceh Barat Beri Penghargaan Kepada Tim Petir Kado Kritikan Kapolres Aceh Timur AKBP Drs Gaguk Sumartono seusai me- laksanakan prosesi perayaan HUT Bhayangkara ke-56 di Ma- polres setempat, melalui Was- pada meminta kepada segenap komponen masyarakat agar da- pat memberikan hadiah untuk pihaknya, berupa kado kritikan. "Berikan kami sebuah kado kritikan," pintanya tersebut yang juga dituliskan pada sebuah spanduk yang dipasang di din- ding ruangan aula. Semuanya ini, kata dia, semata-mata untuk memperbaiki citra dan marwah Polri demi menjunjung demokra- tisasi dan benar-benar dapat menjadi penganyom rakyat.(cah) Waspada pekan lalu terdiri empat point, yaitu meminta ke- pada Kejaksaan Agung RI segera memeriksa dan mengusut tuntas kasus Mark Up pembelian Kebun PT Wajar Coorporation dan PT Reurata Maju sebesar Rp 28,5 miliar, oleh Bupati Aceh Timur dan pihak-pihak yang terlibat, sehingga merugikan masyarakat dan negara. Selanjutnya, Forum Peduli Pemuda Aceh Timur (FORPPAT) yang ditandatangani Koordinator Sayed Zainal SH, LSM Ikatan Masyarakat Aceh Madani (LSM IMAM) ditandatangani Sekjen Tgk Syaiful Amri SH, LSM Peduli Ekonomi Kerakyatan Aceh Ca- (LSM PEKA Ca- Meminta kepada Kejaksaan Agung RI untuk melakukan pe- ngawasan secara serius kepada Kejaksaan Tinggi Nanggroe Aceh Darussalam, Kejaksaan Negeri Langsa, Aceh Timur agar peng- usutan bebas ni Ketua hingga tindak bang Aceh Timur) ditandatanga- SAg dan Ikatan Pelajar Mahasis- dari tekanan pihak manapun, se pidana korupsi dapat diterapkan. wa Kota Begitupun, forum pemuda, mahasiswa dan LSM Aceh Timur, ini juga meminta kepada Kejak- saan Tinggi NAD tidak berupaya mengaburkan bukti dan fakta la- pangan sehingga mengarah ke- pada pendiponiran (penghentian) pat komisi.(b07/b27) nom Raja Umar. Penyerahan pe- nghargaan Kapolres Aceh Barat dilakukan setelah upacara pe- ringatan HUT Bhayangkara ke- 56 Senin (1/7) di lapangan Kom- plek asrama Polres Ujung Karang Meulaboh. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dana perumahan type 27 dari Kapolri masing-masing sebesar Rp 21.290.000,- kepada anggota kor- ban penembakan oleh kelompok GAM terdiri dari almarhum Anu- merta Zainuddin Makam di teri- ma isterinya Ny Rosnani, almar- hum Anumerta Saiful Ahmad di- Tim Petir dari satuan Bri- terima isterinya Ny Mardalena mob, masing-masing Brimob pos- dan almarhum Anumerta Martu- nis diterima isterinya Ny Erna ko Krueng Sabee dipimpin Ipda Teguh Triwantoro dan Brimob Juliati, Kapolres juga memberi posko Meulaboh dipimpin Ipda bantuan kepada semua anak Aris. Tim tersebut juga berhasil yatim di lingkungan Polres Aceh menembak Panglima Sago Teu- Barat.(b22) Mengapa itu bisa terjadi? Padahal kekayaan laut In- donesia sangat melimpah. Tak mengherankan jika nelayan asing pun tergiur untuk mengeksploitasi hasil laut Aceh. Buktinya banyak kapal-kapal ikan asing yang beroperasi dan tertangkap di perairan Indonesia. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perika- nan NAD, pada tahun 1999 jumlah nelayan mencapai 45.372 orang. Sedangkan petani tambak/kolam sebanyak 34.348 orang. Sudah jelas, kalau jumlah nelayan sebanyak ini kebanyakan mereka adalah buruh nelayan dan anak nelayan. Yang sehari-hari bekerja pada kapal- kapal ikan milik para toke-toke atau milik orang tuanya sendiri. Terus bagaimana kehidupan mereka dan keluarganya sehari-hari. Terbukti banyak persoalan yang melilit kehi- dupan mereka. Dari ketiadaan modal sampai pada pen- jualan hasil tangkapan. Bahkan sarana yang digunakan nelayan hanya mampu menghasilkan produksi ikan yang cukup terbatas. Seandainya memperoleh ikan yang tergo- long lumayan, mereka harus menyediakan sarana pe- nunjang lainnya seperti es atau coolstroge. Biaya selama pelayaran juga termasuk besar, mempergunakan sebuah boat yang bertonase 20 GT, untuk keperluan selama tiga sampai lima hari berlayar, dengan awak kapal 20 orang dibutuhkan biaya operasional mencapai Rp. 6 juta, sebut seorang nelayan di Lampulo Banda Aceh. Uang tersebut digunakan untuk minyak kapal, dan mekanik, es batu serta kebutuhan lainnya selama di laut. Tentunya mereka juga harus meninggal biaya untuk keluarga di rumah. Untuk memenuhi semuanya itu, bukanlah berita baru bila nelayan atau buruh kapal yang akan melaut, harus berhutang terlebih dahulu. Ada sebuah harapan nanti, bila hasil yang mereka dapatkan lumayan, akan mampu menutup hutang. Namun bila laut sedang tak bersahabat? Ketika para nelayan itu kembali dari laut, dan hasil yang mereka dapatkan kurang dari modal yang telah dikeluarkan, bukan hanya pemilik kapal yang rugi, tapi buruh nelayan yang bekerja pada boat ikan itu turut menderita. Nilai yang didapatkan mungkin hanya sekedar uang rokok, sementara untuk menutupi hutang yang mereka pinjam sebelum keberangkatan, terpaksa harus ditang- guhkan. Bila mereka kembali melaut dan ada rezeki se- LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Prajurit Kepolisian RI (Polri) harus kembali pada hakekat jati dirinya selaku pelindung, penga- yom dan pelayan masyarakat, se- bagaimana diatur dalam UU No 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara. Di mana telah terjadi perge- seran paradigma yang menuntun Polri kembali pada jati dirinya, yang mutlak harus ditampilkan dalam setiap langkah tindakan, baik selaku pemeliharaan Kam- tibmas maupun selaku penegak hukum. Demikian antara lain dite- gaskan Kapolri dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Ka- polres Aceh Utara AKBP Drs Su- nardi, ketika bertindak sebagai SA) yang ditandatangani Koordi- nator Badan Pekarja Muham- mad Iqbal SP. Dalam surat ditujukan kepa- da Kejaksaan Agung RI tertang- gal 24 Juni 2002 dan diterima Prajurit Polri Harus Kembali Pada Jati Diri Irup peringatan HUT Bhayang- kari ke-56 di halaman Mapolres setempat, Senin (1/7). Kata Kapolri, pemaknaan yang tepat atas ujud tampilan Polri saat ini hendaknya diikuti dengan keikhlasan totalitas pengabdian setiap prajurit Polri kepada masyarakat. Hanya de- ngan cara itulah profesionalisme yang dimiliki akan memberikan makna sesuai tuntutan publik terhadap keberadaan Polri sela- ma ini. semua pihak termasuk Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk membantu agar kesembilan atlet Aceh Singkil tersebut dalam upaya pengembalian karena pihak keluarga mereka sangat mengharapkan kedatangan atlet di tengah-tengah keluarga mereka. Sementara atlet yang bersamaan berangkat dari Sigli menuju Medan Selasa (25/6) dengan menggunakan Bus Pusaka kini telah tiba kembali di Singkil.(cmir) Momentum HUT Bhayang- kari ke-56 lanjut Kapolri, hendak- nya dijadikan titik awal bagi se- tiap prajurit Polri untuk menun- tun prilaku sesuai hakekat jati diri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Waspada/Muhammad Zairin Memburu hiu penuh tantangan. Sejumlanelayan tradisional Aceh yang dibebaskan usai menjalani hukuman penjara di Port Blair, India, saat menaiki KRI Teluk Sabang untuk dipulangkan ke tanah air. Potensi Laut Melimpah, Nelayan Aceh Tetap Miskin mua hutang itu akan dibayar. Itulah perjalanan keseharian yang dinikmati buruh nelayan di Aceh. MESKI tidak ada data kongkrit, kebanyakan jamaah asal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang menunai- kan ibadah haji setiap tahun berasal dari kaum petani. Indikator ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan para petani di Aceh lebih makmur dibandingkan kaum nelayan. Mayoritas nelayan di Aceh taraf kehidupan mereka masih memprihatinkan. Hal ini diakui oleh para nelayan sendiri. banyak persoalan yang dihadapi nelayan ketika akan mengarungi laut dan ketika mereka kembali ke darat. Berbeda dengan nelayan tradisional yang memiliki boat atau perahu motor sendiri. Dengan merekrut dua atau tiga nelayan, tidak terlalu memberatkan bila hasil yang didapatkan belum menguntungkan. Karena, mereka tidak mengeluarkan modal besar untuk melaut. Dan umumnya boat-boat kecil itu hanya berada di laut satu hari. Pagi pergi sore kembali. Namun penghasilannya tidak jauh beda dengan buruh nelayan. Rezeki Harimau Namun peruntungan yang lebih baik belum bersahabat dengan mereka. Baik buruh dan nelayan tradisionil masih tergolong hidup pada tingkat keluarga pra sejahtera dan sejahtera I. WASPADA Halaman 5 Istana mereka masih berlantai bumi, dengan dinding tepas dan sebagian atap rumbia. Hanya satu dua dari rumah mereka yang berdinding papan, itu juga papan yang tidak berkualitas, bekas olahan kayu yang tersisa. Kadang kala istana nelayan itu sering dihempas badai dan ombak laut yang menjadi hiasan hidup. Untuk perabot rumah tangga, mungkin belum saatnya mereka pajangkan sebagai hiasan rumah. Hal yang sama juga terjadi bagi buruh nelayan jenis paloung, yang mempergunakan alat penangkap ikan malam hari yang menggunakan lampu. Alat tangkap jenis ini banyak ditemukan di daerah Lhok Sedu dan Krueng Raya, Aceh Besar. Buruh yang bekerja pada paloung ini antara enam sampai lima orang dengan sistim bagi hasil. Kita bagi hasil tangkapan setiap Jumat sekali, karena pada hari itu libur melaut, ungkap seorang pekerja panglong di Krueng Raya. Dia juga mengatakan sebelum menarik panglong ke laut dan biasa dilakukan pada ma- lam hari dengan suasana gelap, kebutuhan untuk opera- sional berutang dulu, seperti makanan, rokok dan kebutu- han lain yang dibutuhkan selama menjaga paloung Selain buruh nelayan seperti itu, di perairan Aceh ini ada juga nelayan yang hanya mengandalkan sampan bermesin untuk memancing ikan dengan menggunakan buruh satu sampai dua orang saja. Mereka biasanya pergi pagi pulang siang dengan beroperasi sekitar dua mil dari bibir pantai. Dan nelayan yang lebih unik ada nelayan yang hanya mengandalkan bibir pantai untuk melabuhkan pukat. Biasanya di Aceh itu disebut dengan pukat darat. Nelayan seperti ini memang membutuhkan orang sepuluh sampai dua puluh orang untuk menarik pukat yang diturunkan yang hanya berjarak dua ratus meter dari pantai. Bisa saja dalam satu hari mereka beroperasi lima sampai delapan kali, tergantung cuaca dan musim ikan. Sebagaimana diberitakan Waspada, Selasa (25/6), bahwa pi- hak DPRD NAD juga rencananya akan menurunkan Pansus kasus du- gaan penyimpangan pembelian ke- bun sawit oleh Pemkab Aceh Timur. Kasus dugaan Mark Up pem- belian kebun itu akan dibawa pa- da rapat pertama Komisi A, kata anggota Komisi A Mukhlis Mukh- tar SH. Sedangkan tentang pem- bentukan panitia khusus (Pan- sus), kata Mukhlis akan membi- carkaan terlebih dahulu pada ra- Hadir pada kesempatan itu Bupati Aceh Utara Ir H Tarmizi A Karim MSc, Ketua DPRD Abu H Saifuddin Ilyas, Walikota Lhokseumawe Drs Rahmatsyah MM, Danrem 001/LW Kol Inf AY Nasution, Dandim Aceh Utara Letkol Kav Lulu CA dan sejumlah pimpinan instansi dan dinas. Kapolres Aceh Utara AKBP Drs Sunardi usai upacara menye- rahkan santunan kepada sejum- lah janda polisi yang menjadi kor- ban selama konflik dan para wi- rakawuri Polri. Untuk janda po- lisi diwakili Nyonya Aisyah, janda dua anak, istri almarhum AKP Drs M Diah yang gugur semasa menjabat kapolsek Kecamatan Tanah Luas setahun lalu.(cge) Kadang-kadang tangkapan banyak, tapi harga ikan anjlok. Bahkan ada juga ketika hasil yang dibawa nelayan dari laut sedikit tapi harganya melonjak. Penghasilan nelayanan bagaikan rezeki harimau. Penghasilan kita memang tidak stabil, kadang-kadang banyak, malah ada yang tidak punya apa-apa. Karena pukat rusak, atau boatnya yang rusak, ungkap Hasan nelayan asal Aceh Timur yang berlabuh di Lampulo. Persoalan yang sering dihadapi nelayan saat ini adalah stabilitas harga ikan. Karena akan percuma kalau ikan hasil tangkapan seminggu di laut ketika diturunkan di TPI dibeli dengan harga murah. Sedangkan ketika hendak melaut mereka telah keluarkan biaya operasional begitu besar. Paling tragis yang dialami nelayan, adalah ketika adanya isu mogok di darat yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Para toke ikan yang menampung hasil tangkapan nelayan tidak berada di tempat pendaratan ikan. Ya kami pernah ikan ikan dalam boat tidak bisa dibongkar karena tidak tahu harus dibawa kemana, disimpan tidak yang menjual es karena uasaha itu ikut tutup, sebut seorang buruh nelayan ketika suasana mogok beberapa waktu lalu. Nelayan di Aceh saat ini sangat mengharapkan peran pemerintah dan pengusaha untuk menjamin harga ikan stabil. Sehingga nelayan tradisional akan lebih yakin dalam berusaha dan terjamin produksi yang dihasilkan- nya dengan harga yang bersaing. Dengan kondisi seperti itu, sulit diharapkan kesejah- teraan nelayan maupun buruh nelayan di Aceh akan me- ningkat. Sementara para petani di Aceh sudah menikmati jerih payah usahanya dan tingkat kesejahteraannya sedi- kit lebih baik. Wajar jika ada petani yang sudah ber- ulangkali berangkat ke tanah suci. Tanaman andalan pe- tani Aceh yang berhasil berangkat ke tanah suci dido- minasi tanaman keras yang memiliki peluang ekspor seperti pala, nilam, kopi, coklat termasuk mereka yang aktif mengolah sawah. Kehidupan nelayan bila dilihat mungkin senang, tapi jarang-jarang diantara mereka yang kaya. Mungkin nelayan itu tidak pernah kaya karena suka menipu ikan. Bagaimana tidak ketika dia memancing ikan bukan umpan yang diberikan tapi kail itu hanya diberi benang berwarna. Apa itu tidak tidak menipu? ungkap seorang nelayan Gampong Deah, seakan menghibur diri. Muhammad Zairin / Bahtiar Gayo Al-Bayan Pamrih Pada Allah KATA pamrih biasanya dikonotasikan dengan hal-hal yang negatif. Seseorang yag melakukan sesuatu dengan "pamrih" ter- tentu biasanya akan ketahuan dan pada akhirnya akan dicela banyak orang. Orang ini biasanya diibaratkan sebagai orang yang punya "udang di balik batu". Sehingga untuk mendapatkan tang- gapan yang positif, kita harus mengawali kata pamrih itu dengan kata "tanpa" misalnya, "Kita harus menolong orang lain tanpa pamrih". Namun kata pamrih itu akan menjadi bermuatan positif jika pamrih itu kita tujukan pada Allah SWT semata. Pamrih pada Allah SWT atau dalam istilah dalam agama disebut sebagai ikhlas, bukan saja akan mendatangkan pahala yang berlimpah pada kita tapi juga menghindarkan kita dari kekecewaan yang akan timbul sebagaimana kalau kita pamrih pada sesama manusia. Terkadang kita harus menggigit jari karena kita tidak memperoleh apa yang kita pamrihkan dari orang yang kita tolong. Misalnya saja kita memberi pinjaman pada teman yang sedang terlilit hutang dengan harapan suatu saat ia akan membantu kita. Tapi kenyataan harapan kita tak terwujud karena saat kita sedang butuh pertolongan di kemudian hari, ia enggan menolong. Akhirnya kitapun menjadi kecewa. Kekecewaan inilah yang tidak pernah terjadi jika kita hanya pamrih pada Allah SWT. Zat Yang Maha Segala-galanya. Kita akan selalu merasa tenteram jika kita hanya bersandar dan bertawakal pada Allah SWT. Saat kita miskin, Dia lah yang Maha Kaya yang akan memberi kita rezeki. Saat kita sakit, Dia lah Yang Maha Penyembuh yang akan memberi kita kesembuhan. Saat kita susah dan gelisah, Dia lah Zat Pemberi Ketentraman yang akan menjadi pelipur lara kita. Singkatnya, apapun yang kita butuhkan, apapun yang kita minta dan apapun yang kita pamrihkan kalau semuanya dikembalikan pada Allah SWT, Dia tidak akan pernah mengecewakan. Berkaitan dengan pamrih pada Allah SWT, (ikhlas) ini, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Bayyinah ayat 5, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya (ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat" dan yang demikian itulah agama yang lurus, "Selanjutnya Allah SWT menjamin orang-orang yang meminta padanya dengan, "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada- Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang- orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina". Misbahul Huda Tegal DPRD Banda Aceh Tambah Komisi Bidang Syariat Islam BANDA ACEH (Waspada): DPRD Kota Banda Aceh menambah satu komisi lagi yaitu Komisi F yang membidangi Syariat Islam. Dengan demikian komposisinya kini menjadi enam komisi yaitu Komisi A, B, C, D, E dan F. Sementara dua fraksi gabungan dileburkan menjadi satu fraksi gabungan. Penambahan komisi ini, kata MAmin SH dilakukan dalam rangka efektivitas dan efisiensi kerja dewan untuk meningkatkan kinerjanya dan melibatkan stakeholder lebih banyak untuk menjadi mitra kerja dewan, khususnya menyangkut dengan pelaksanaan Syariat Islam di NAD. "Sebab, Syariat Islam bukan hanya sebagai slogan, simbol maupun retorika saja dari aparatur pemerintah, tetapi bagaimana mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Amin ketika membuka masa disidang II membahas 12 Ranperda (Qanun) Kota Banda Aceh, Jumat (28/6). Begitu juga, kata dia, dengan adanya komisi Syariat Islam di DPRD Kota Banda Aceh peran para ulama sangat strategis memberikan masukan baik langsung maupun tidak langsung, baik diminta maupun tidak diminta kepada Pemkab dan DPRD. Sementara dua fraksi gabungan yang telah dileburkan menjadi satu fraksi gabungan yaitu fraksi gabungan nasional dan fraksi gabungan Islam. perubahan ini, sebut Amin, dalam rapat peripurna perubahan keputusan DPRD No 19/KPTS/DPRD/1999, tentang Tatip DPRD menjadi keputusan DPRD No 9 tahun 2002 yang mengacu pada PP No 1 tahun 2001. Adapun 12 Ranperda (Qanun) yang disampaikan walikota Drs Zulkarnain untuk dibahas legislatif yakni rancangan qanun tentang susunan organisasi pemerintah gampong, rancangan tentang tata cara pencalonan pemilihan dan pengangkatan perangkat gampong. Rancangan qanun tentang tat cara pencalonan, pemilihanm pengangkatan dan pemberhentian geuchik, rancangan qanaun tentang kedudukan keuangan penghapusan dan perangkat gampong, rancangan qanun tentang pembentukan, penghapusan dan atau penggabungan gampong, serta rancangan qanun tentang kerjasama antar gampong. Selanjutnya rancangan qanun tentang pajak penerangan jalan, rancangan ganin tentang pajak burung walet, rancangan qanun tentang pajak parkir, rancangan qanun retribusi pemakaian kekayaan daerah, rancangan qanun tentang retribusi pasar dan rancangan qanun tentang rencana tata ruang wilayah (RT/RW).(b07) Satu Dari Sembilan Atlet Yang Diculik, Anggota Partai PAN T Tinggi T TINGGI (Waspada): Sembilan atlet Porda Aceh Singkil yang mengikuti Porda ke IX di Kota Sigli yang diklaim pihak TNI disandera dan diculik kelompok GAM Wilayah Peureulak/Tamiang (berita Waspada Jumat 28/6), salah seorang atlet tersebut adalah Mulyadi Ginting anggota Partai Amanat Nasional (PAN) Tebingtinggi sebagai Sekretaris Ranting Kelurahan Rambung Tebingtinggi. Demikian ditegaskan Ketua DPD PAN Tebingtinggi Erdy Willis SE usai sidang Pleno Konsilidasi partai kepada Waspada Sabtu (29/ 6) petang di sekretariat DPD PAN Jalan Pahlawan Tebingtinggi didampingi beberapa pengurus partai lainnya. Untuk itu pihaknya meminta dengan hormat pimpinan GAM agar melepaskan penyanderaannya dengan alasan yang bersangkutan sangat dibutuhkan sebagai tulang punggung ekonomi keluarga. "Untuk menjaga preseden buruk dari gerakan GAM atau siapa pun yang melakukannya apakah sipil bersenjata, atau gerakan sepa- ratis dan agar jangan timbul image GAM sebagai saparatis diminta secara resmi kepada saudaraku pimpinan GAM agar melepaskan penyanderaan kepada 9 atlet tersebut," pinta Ketua PAN ini tegas. Kepada pemerintah daerah setempat yang berkompeten Aceh dan seluruh bupatinya agar dapat menyelesaikan hal ini, imbuhnya pula. Ketika ditanya bagaimana tahunya 9 atlet Porda Aceh Singkil salah satunya adalah orang Partai PAN Tebingtinggi, Erdy Willis menjelas- kan, semula dari meninggalnya salah seorang keluarga Mulyadi Ginting di Tebingtinggi, maka pihak keluarganya yang tinggal di Jalan Cemara Lingkungan IV Tebingtinggi mencoba untuk memberikan/ mengirim kabar kepada Mulyadi yang sedang mengikuti Porda Aceh Singkil. Dan ketika dihubungi pemerintah setempat, pihak keluarga di Tebingtinggi mendapat kabar bahwa sembilan atlet Porda Aceh Singkil sedang menghadapi masalah dengan sipil bersenjata. Kemudian disusul dengan pemberitaan beberapa media massa terbitan Medan yang secara beruntun memberitakannya. Berita Waspada Jumat (28/6) mengutip keterangan Dansatgaspen. Opslihkam Polri AKBP Drs D Achmad aksi dilakukan oleh kelompok GSA/GAM melakukan pengadangan kenderaan yang ditumpangi para atlet di Desa Paya Gajah Kecamatan Peureulak Aceh Timur Selasa (25/6) lalu sekitar pukul 15.00 sepulang dari Kota Sigli menuju Kota Medan dengan mencarter Mobil Mitsubishi L-300. Disebutkannya selain menculik dan menyandera kelompok GAM yang saat itu diperkirakan 15 orang dengan senjata laras panjang juga menahan mobil L-300 BK 1142 DY sedangkan supir dan kernetnya dibebaskan. Disebutkan pula, berkaitan dengan pernyataan Dansatgaspen Opslihkam itu Juru Bicara GAM Wilayah Peureulak/Tamiang Teung- ku Ishak Daud membantahnya dia menyatakan hal itu merupakan alasan aparat untuk melakukan penyisiran ke desa-desa.(cmi) Ribuan Simpatisan PPP Banda Aceh Hadiri Peringatan Maulid Nabi BANDA ACEH (Waspada): Ribuan simpatisan PPP hadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan DPC PPP Kota Banda Aceh berlangsung di Asrama Haji, Banda Aceh, Minggu (30/6), dengan pembicara Tgk Ibnoe Arhas. Berkaitan dengan perayaan maulid nabi, juga sekaligus dilantik bangunan (WPP) sembilan kecamatan dalam Kota Banda Aceh, untuk pengurus anak ranting (PAC) PPP dan PAC Wanita Persatuan Pem-: PAC PPP dilantik oleh Ketua DPC PPP Banda Aceh M Amin Said SH, sedangkan PAC WPP dilantik Ketua PC WPP Hj Iliza Saadudin Jamal. Ketua DPC PPP Banda Aceh M Amin Said SH dalam sambutan- nya mengatakan, selama ini antar pimpinan partai dan masyarakat telah terjadi kesenjangan, sehingga ada orang yang tidak senang lagi dengan PPP. Karenanya, saya tegaskan bahwa PPP sekarang adalah satu-satunya partai Islam yang merupakan fusi dari empat partai sebelumnya," ujar Amin. Lomba Likee Dan Marhaban Di sela-sela perayaan maulid yang berlangsung meriah, panitia juga membagikan hadiah kepada para pemenang lomba likee Aceh, marhaban se-Kota Banda Aceh yang juga diselenggarakan oleh DPC PPP dalam rangka peringatan maulid ini.(b07) 2cm Color Rendition Chart
