Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-10-26
Halaman: 04

Konten


4cm 4cm WASPADA Pendiri: H. DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN Harian Umum Nasional WASPADA Terbit sejak 11 Januari 1947 MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905 - 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918-9 Januari 1999) Pemimpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab H. Prabudi P. Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Redaktur Pelaksana : Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi T. Junaidi, Hendra DS, Edward Thahir, Muhammad Joni, Nurhalim Tanjung. Akmal AZ, Rudhy Faliskan Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi, Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel. (061) 4150858 (3 saluran). Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@waspada.co.id Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan : (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 Jakarta Pusat (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No, 21-C Tel.(0651) 22385 Banda Aceh 23122 (3) Jalan Listrik No.11 Lhokseumawe Tel. (0645) 44208 (4) Komplek Windsor Square Blok B No. 28 Nagoya, Batam Tel. (0778) 430923 Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988: ISSN 0215-3017 Percetakan: Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No.1 Medan 20151 Tel.612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Tajuk Rencana Doa Bersama Mohon Kedamaian Aceh emua damai mendukung keluar'. Hal ini untuk tidak S diselenggarakannya doa bersama (istiqhatsah) penandingan. Kalaupun dalam dialog nanti tidak semua masalah dapat diselesaikan, namun tidak semuanya gagal. yang dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, sesuai rencana dipimpin langsung imam besar Teungku H. Sofyan Hamzah besok. Tujuan doa ber- sama itu tak lain memohon kepada Allah SWT di- berikannya kedamaian di bumi Serambi Mekah se- hubungan dengan dialog RI-GAM di Jenewa akhir Oktober 2002. Pertemuan kali ini diharapkan bisa memberikan manfaat nyata. Bukan sekadar bertemu, namun tanpa realisasi dan kepastian hukum. Sementara korban terus berjatuhan di kedua belah pihak yang berkonflik, maupun masyarakat/warga sipil tak berdosa. Sudah berulang kali dilakukan dialog pemerintah dengan GAM, namun realisasinya nihil. Bahkan, konflik semakin berkecamuk dan jumlah korban sema- kin bertambah. Ada saja yang menjadi korban setiap harinya. Itu sebabnya kita khususnya warga Aceh perlu memohon kepada Allah SWT agar dalam dialog itu nantinya dapat melahirkan suatu keputusan yang dapat memberikan rasa aman di Aceh. Kalau doa bersama TNI dan masyarakat itu dapat berlangsung secara serentak di seluruh daerah, dan semuanya memohon dengan penuh ikhlas insya Allah akan dikabulkan Yang Maha Kuasa. Provinsi berpenduduk sekitar 4,3 juta jiwa itu akan pulih sebagaimana keinginan kita semua. Itu artinya, dialog akan berjalan sukses, dan diperoleh putusan yang menguntungkan kedua belah pihak yang berdialog. Dijadwalkan, dialog lanjutan Pemerintah RI dan pihak GAM akan berlangsung 27-28 Oktober 2002 di Jenewa, Swiss. Dalam hal tempat kita tidak perlu mempersoalkannya lagi. Tidak ada jaminan kalau dialog diadakan di dalam negeri hasilnya akan lebih baik. Kalau dipaksakan bisa-bisa mengalami kegagalan. Harapan Menko Polkam Susilo Bambang Yu- dhoyono yang meminta semua tokoh dan elite di Aceh dan luar Aceh untuk mendukung proses damai dalam menyelesaikan masalah Aceh menjadi harapan kita semua. Untuk itu perlu diperhatikan dua hal. Pertama, utusan yang ikut sebagai peserta dialog haruslah yang benar-benar menguasai materi yang bakal dibicarakan. Bukan diwakilkan kepada orang- orang yang tidak punya otoritas memutuskan. Sebab, kalau diwakilkan hanya membuat dialog tertunda, di lain pertemuan yang datang lain lagi sehingga entah kapan bisa berlanjut akhirnya mengambang. Kita sependapat dengan Bambang Yudhoyono pihak-pihak yang tidak menginginkan perdamaian diminta untuk minggir atau lebih baik 'ditendang P residen Amerika Serikat, George W. Bush pada debat terbuka sidang tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa, September lalu mendesak PBB untuk segera mengambil langkah konkrit untuk melucuti persenjataan Irak. AS, kata Bush saat itu, akan bertindak sendiri jika PBB tidak melakukannya. Kemudian Kamis kemarin tepat hari peringatan 57 tahun usia PBB, seperti dikutip "Antara" pada 24 Oktober, Wakil Tetap AS untuk PBB, Duta Besar John D. Negroponte, menyerahkan rancangan rencana negara tersebut untuk melucuti persenjataan Irak. Rancangan yang diserahkan kepada lima anggota tetap dan sepuluh anggota tidak tetap Dewan Ke- amanan (DK) PBB itu pada intinya berisi aksi militer yang akan dilakukan AS beserta sekutunya terhadap Irak jika Pemerintahan Presiden Saddam Hussein menolak untuk melucuti sendiri persenjataan yang dimilikinya. Pengajuan rancangan tersebut dilakukan di tengah penolakan dari tiga negara anggota DK lainnya yaitu Perancis, Rusia dan Cina. Perancis, negara yang paling keras dalam menolak rancangan AS itu keberatan dengan rencana aksi militer yang disiapkan AS. Meski Tanpa PBB, AS Tetap Serang Irak Mesir dan Dataran Tinggi Golan milik Suriah). AS sempat kecolongan ketika DK-PBB mengeluar- kan Resolusi No.242/1967 yang mengharuskan Israel meninggalkan wilayah-wilayah yang didudukinya tersebut. Namun Israel tetap bertahan dan terus me- ngembangkan pemukiman Yahudi di wilayah pendu- Dari Washington D.C., Pemerintah AS menyatakan bahwa pengajuan rancangan itu merupakan bentuk tekad bulat AS mengatasi ancaman yang datang dari Irak akibat pemilikan senjata kimia dan biologi dan pengembangan senjata nuklir yang dapat digunakan sebagai senjata pembunuh massal. Menurut pemerintah AS, pihaknya akan terus maju dengan rancangan itu meskipun ada penolakan dari Perancis, Rusia dan Cina. Dengan diterimanya rancangan AS itu, DK PBB akan memulai pembicaraan baru mengenai upaya menangani Irak yang semula disiapkan dalam bentuk pengiriman tim inspeksi yang dipimpin Hans Blix ke Baghdad. Sikap dan kebijakan AS yang secara de facto mendominasi DK-PBB jelas-jelas membuktikan bahwa adidaya Barat itu benar-benar berlaku tidak adil, menerapkan standar ganda di Timur Tengah. Israel yang dibentuk sebagai negara berdaulat berdasarkan Resolusi DK-PBB No. 181/1947 sesung- guhnya berdiri di atas pertapakan wilayah nasional Arab/Palestina. Tuntutan pihak Arab mengenai kemerdekaan Palestina sampai saat ini tidak pernah berhasil dan sama sekali tidak didukung Barat. Kita mengetahui begitu banyak permasalahan yang terjadi dalam konflik Aceh. Karena itu mustahil dapat diselesaikan dalam satu-dua kali pertemuan saja. Yang penting, ada keinginan untuk dialog mencari upaya penyelesaian hal itu sudah bagus. Yang parah kalau kedua belah pihak sama-sama tak mau dialog. Atau keinginan dialog hanya datang dari satu pihak saja. Sejak perang Arab-Israel tahun 1967, Israel berhasil merampas bagian wilayah Palestina (termasuk Yerusalem Timur-Al Quds tempat berdirinya Mesjid Al Aqsa nanah suci Islam ke-3 setelah Mesjid Al Haram di Mekah dan Mesjid Nabawi di Meddinah) dan bagian wilayah negara-negara Arab (Dataran Sinai milik Dialog di Swiss kali ini harus diupayakan sukses, jangan sampai terjadi deadlock seperti pertemuan sebelumnya yang tak jelas juntrungannya. Sebab, meskipun katanya dicapai kesepakatan mendasar tentang penghentian kekerasan, namun di lapangan pembunuhan, tembak-menembak terus terjadi. Ke- sannya, hasil dialog tidak tersosialisasi ke bawah. Yang di atas syoor sendiri, yang di lapisan bawah bertindak sendiri pula. Penghentikan kekerasan menjadi bagian terpenting dalam dialog di Swiis nanti. Ini mutlak harus tercapai dan dijalankan di lapangan. Sebab, kalau korban terus jatuh dipastikan konflik takkan terselesaikan. Semua pihak harus mengupayakan menghentikan saling membunuh karena sudah dipastikan dengan cara kekerasan takkan mampu menyelesaikan konflik Aceh yang sudah puluhan tahun. Kalaupun disebutkan sudah banyak yang dicapai dalam rangka penyelesaian masalah Aceh, namun kalau korban kekerasan masih tetap bertambah, itu berarti gagal. Jadi, yang terpenting dialog harus tetap berlanjut, namun dengan tahapan yang lebih pasti arahnya sehingga bertambah hari perbedaan pendapat di antara yang berkonflik semakin kecil. Untuk itu kita meminta jangan ada pihak-pihak yang memprovokasi, termasuk Yayasan Hendry Dunant Centre jangan sampai berpihak. Jadilah fasilisator yang baik yang mendinginkan suasana sehingga jalannya pertemuan benar-benar kondusif Ada dua hal yang penting diselesaikan dalam per- temuan Jenewa nanti, selain penghentian kekerasan. Pertama, masa depan Aceh. Pemerintah sudah tegas Aceh takkan dilepas karena itu GAM bisa meminta sejumlah persyaratan apakah otonomi seluasnya maupun ketentuan lain sesuai syariat Islam. Kedua, terhadap korban kekerasan harus diberi bantuan, apakah dalam bentuk materi uang, rumah, bea siswa maupun pekerjaan dll. Berat memang permasalahan Aceh sehingga wajarlah kalau masyarakat Aceh memanjatkan doa bersama, mudah-mudahan doanya makbul. Amin. + dukan tersebut. AS tak pernah mendorong DK-PBB untuk menja- tuhkan sanksi terhadap Israel yang melanggar resolusi tersebut. Justru adidaya Barat tersebut mengeluarkan pe- nyelesaian konflik Arab-Israel dari forum PBB dan kemudian dibahas dalam perundingan di luar forum dengan penengahnya AS sendiri. Hasil pertama adalah kembalinya Sinai ke tangan Mesir dengan imbalan Mesir mengakui Israel sebagai negara berdaulat sebagai keputusan Perjanjian Camp David tahun 1979 yang ditengahi oleh AS. Dalam hal ini tidak seperti ketika Irak menginvasi Kuweit tahun 1990 yang lalu. Saat itu langsung AS yang merupakan "pelindung" emirat kecil kaya minyak itu mendorong PBB untuk menjatuhkan sanksi kepada Irak setelah diperangi pasukan multinasional yang dipimpin AS berdasarkan mandat dari DK-PBB. Sejak itu Irak terus-terusan ditekan dan sanksi/ embargo atas Irak terus diperketat oleh adidaya Barat tersebut. Selain embargo tersebut, AS dan Inggeris juga mengurung negeri itu dengan menerapkan Zona Udara Terlarang (ZUT) atas wilayah udara nasional Irak bagian Selatan dan bagian Utara. Konsep ZUT yang ditetapkan oleh AS/Inggeris tidak melalui keputusan DK-PBB dan sekaligus melanggar Hukum Udara Internasional. Sekarang AS tetap ngotot meneruskan ancamannya untuk menyerang Irak dengan alasan penguasa Baghdad memiliki dan mengembangkan sistem persenjataan non-konvensional (nuklir, kimia dan biologis). Tadinya AS mendalihkan Irak bersedia menerima kembali tim pengamat senjata PBB (UNOVIC). Namun setelah September lalu Irak menyatakan bersedia meneri kembali Tim PBB tersebut (berarti mengikuti Resolusi PBB), AS meningkatkan tuntutannya dengan alasan Irak tidak sungguh-sungguh menerima- nya. Itulah sebabnya AS meneruskan rencananya agar DK-PBB mengeluarkan Resolusi baru yang lebih keras tersebut. Padahal negeri zionis Israel yang nyata-nyata tidak mematuhi Resolusi-resolusi PBB dan juga memiliki sistem dan pengembangan persenjataan kimia, biologi maupun nuklir tidak pernah diusik-usik oleh AS. Bahkan AS membantu pengadaan hulu ledak nuklir, rudal Patriot konvensional tersebut untuk Israel. serta mencurahkan dana dan teknisi persenjataan non- Tidak seperti Irak, Israel tak pernah dikirimi pe- ngamat PBB untuk pemeriksaan senjata pemusnah massal yang mereka miliki, juga tidak ada resolusi DK-PBB ataupun ancaman penyerangan oleh adidaya Barat.- Polisi masih ragu menetapkan tiga wajah tergambar dalam sketsa sebagai pelaku peledakan bom di Bali setelah Kepolisian Federal Australia (AFP) melaporkan saksi kunci - Kalau ragu lebih baik tak usahlah *Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Ryamizard Ryacudu menegaskan, dirinya tidak menyetujui rencana pembukaan kantor intelijen Australia di Jakarta - Awak juga pak! SABTU, 26 OKTOBER 2002 4 Skenario Menjadikan Ba'asyir Tersangka Oleh Ardial untuk tidak bertindak sendiri-sendiri dan melakukan aktivitas di luar tuntuan Syariat Islam. 14 Duta Besar (Dubes) negara Uni Eropa dikabarkan merasa kecewa dengan sikap pemerintah Indonesia dalam menangani terorisme -Lha, kita juga kecewa kena tuding terus! Wak Doel edia massa, baik cetak maupun M sejak Jumat 10/02) secara gencar mengulas tentang kondisi Ketua Majelis Mujahidin In- donesia (MMI) KH Abu Bakar Ba'asyir yang berkaitan dengan penetapan dirinya sebagai tersangka tindak pidana bom. Polri menyatakan secara resmi menang- kap Ba'asyir. Dengan demikian, pemim- pin Pondok Pesantren Al Mukmin di Ngruki, Solo, Jawa Tengah, itu berada dalam kendali tim penyidik Polri tersang- ka dalam perkara tindak pidana pele- dakan bom sebagai dimaksud dalam pasal-pasal 405 KUHP dan atau pasal 170 KUHP junto pasal 55, 56 KUHP dan atau pasal 110 KUHP jo pasal 104 KUHP 48 UU No.9/1992 tentang ke- imigrasian. Majelis Mujahidin dalam pernya- taan sikapnya menolak tuduhan yang dialamatkan ke Abu Bakar Ba'asyir se- bagaimana tercantum dalam surat pang- gilan Al Mukmin Ngruki itu. Lantas, pernyataan sikap Majelis Mujahidin ini dibacakan Lajnah Irfan S.Awwas pada jumpa pers yang dihadiri oleh Abu Bakar Ba'asyir, menyanggah terhadap segala tuduhan keterlibatannya dalam kasus bom dan rencana pembunuhan Megawati. Seusai memberikan kete- rangan pers, Abu Bakar Ba'asyir jatuh pingsan dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit, peristiwa ini menjadi head line pemberitaan semua surat kabar dan televisi. Surat pemanggilan tersebut disoroti berbagai pihak. Karena surat pemang- gilan tersebut yang menempatkan status Abu Bakar Ba'asyir sebagai tersangka menunjukkan kejanggalan, sekaligus menunjukkan iktikad rezim pemerintah- an yang kurang baik terhadap ulama dan kaum muslimin dengan mengor- bankan rakyatnya sendiri demi kepen- tingan politik asing (Amerika Serikat). Dalam pernyataan sikap itu juga meminta agar pemerintah supaya tidak menjerumuskan dan mengorbankan harga negaranya sendiri, dengan me- nyerahkannya kepada pihak asing dengan alasan apa pun. Hal ini meng- P emuda sebagai generasi bangsa, tulang punggung pembangun- an, dan menjadi pemimpin di masa depan, pada 28 Oktober 2002 memperi- ngati kembali sejarah perjuangan para pendahulunya yang menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan pada 74 tahun yang lalu (28 Oktober 1928). Para pemuda zaman sekarang seharus- nya berterima kasih kepada pemuda zaman dahulu, sebab karena merekalah nama pemuda mendapat tempat yang terhormat. Ucapan terima kasih itu tidak harus memberikan sesuatu seperti cendera mata, fasilitas, benda dan bentuk pem- berian lainnya seperti trend saat ini. Yang mereka harapkan adalah pemuda sekarang melanjutkan perjuangan dan semangat yang telah mereka rintis dan cita-citakan, yang berarti kita telah mem- berikan ucapan terima kasih yang se- harusnya bila pemuda sekarang dapat melestarikan dan mewujudkannya. Perubahan yang terjadi di negara ini, peranan pemuda tetap menjadi ba- gian terpenting dari proses perubahan tersebut, mari kita sejenak membuka lembaran sejarah, sejarah perang fisik sampai pada mempertahankan dan ingat, ada indikasi dari negara-negara tertentu untuk segera mengekstradisi Abu Bakar Ba'asyir ke negara tertentu tersebut. Dalam keterangan pers sebe- lumnya, dia mengatakan: "Pihaknya tidak pernah melakukan atau menyuruh orang lain, baik sendiri-sendiri atau ber- sama-sama melakukan tindakan yang bersifat anarkhis, termasuk perusakan fasilitas umum maupun perbuatan yang bertentangan dengan syariat Islam." Dasar Polri menjadikan Ba'asyir sebagai tersangka, adalah pengakuan Omar Al Faruq. Publik menghujat dasar penangkapan ini. Jika hasil pengakuan Omar Al Faruq secara sepihak kemudian dijadikan bukti untuk menjadikan se- seorang sebagai tersangka, maka itu langkah yang tidak tepat. Seharusnya pengakuan Omar Al Faruq tidak diterima mentah-mentah oleh Polri. Oleh Mursal Harahap S.Ag S atu ikrar Sumpah Pemuda yang disumpahkan pada peris- tiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah menjunjung tinggi bahasa In- donesia. Ini merupakan langkah awal yang mengakui keberadaan bahasa In- donesia baik sebagai media komunikasi sosial maupun sebagai alat pemersatu bangsa. Sebagai sebuah aspek kebu- dayaan, bahasa Indonesia mengalami perkembangan. Hal ini merupakan bukti bahwa bahasa Indonesia bukanlah ba- hasa yang baku. Gejala-gejala yang me- nunjukan adanya perkembangan bahasa Indonesia tersebut adalah penghalusan bahasa (eufemisme) dan pengasaran bahasa (puffery). Pakar hukum pidana Prof. Dr. Mu- ladi mengingatkan polisi tidak bisa menjadikan Ba'asyir sebagai tersangka atas dasar dugaan atau analisis semata. Pemeriksaan atas Ba'asyir harus disertai dengan bukti-bukti. Bukti-bukti lengkap yang dimaksud adalah bukti-bukti riil yang telah dimiliki polisi. Terserah ben- tuknya apa, tapi bukti riil itu harus sesuai dengan aturan hukum Indonesia yang ada. Eufemisme Pada dasamya eufemisme memiliki arti penghalusan kata atau bahasa untuk menggantikan kata yang sebenarnya yang dianggap tidak layak dan santun. Hal ini dilakukan agar di dalam berbaha- sa terdapat santun berbahasa, karena apabila digunakan kata yang sebenamya terasa kasar ataupun kotor (tidak sopan). Misalnya kata "kencing" diperhalus menjadi "buang air kecil". Nilai kata buang air kecil lebih santun daripada kencing. Kata-kata seperti ini dipakai agar terjadinya interaksi sosial yang manusiawi. Dengan kata lain bahasa seperti ini dipakai agar terjadi rasa hormat terhadap lawan bicara. Dengan demikian eufemisme pada awal penggunaannya Dalam pidato politik tahun 1999, Megawati menangis terse- du-sedu karena di Aceh setiap hari terjadi pertumpahan darah, Megawati berjanji kepada rak- yat Aceh, jika "Cut Nyak" menja- SUDUT BATUAH di presiden, tidak rela setetes darah pun tumpah di Nanggroe Aceh Darrusalam. Menurut pengamat militer MT Arifin, pengakuan Omar Al Faruq bisa sebagai bahan untuk pemeriksaan Ba'asyir. Tapi, dalam pemeriksaan itu, polisi lebih menggali informasi apakah memang ada hubungannya dengan Jemaah Islamiyah atau melakukan kegiatan-kegiatan terorisme atau teroris internasional. Jadi, pengakuan Al Faruq ini harus dikritisi. Apakah Al Faruq men- jadi agen Al Qaeda atau kontra intelijen. Ini kan bisa saja sebagai pembenaran tudingan, di Indonesia memang ada te- roris. Tambah MT, jika pengakuan sepihak Al Faruq itu dianggap sebagai produk intelijen, maka itu tindakan yang salah besar. Dalam pandangan MT, jika Indo- nesia menganut teori non blok, tidak didikte barat, maka pemerintah harus Pada zaman penjajahan Belanda, Jepang dan sekutunya, para pemuda berperan aktif dan ikut mengangkat senjata bersama seluruh komponen bangsa untuk membebaskan bumi nu- santara ini dari cengkeraman penjajah. Dengan semangat persatuan pemuda dapat menyatukan seluruh rakyat ber- sama-sama berjuang dari Sabang sampai Marauke, bersikap objektif. Tidak serta merta me- ngikuti opini yang berkembang yang dimuat majalah Time. Padahal, ada hal yang aneh dalam pemberitaan di majalah Time. Mengapa rahasia intelijen bisa bocor. Penulis berita itu adalah orang selebritis. Keterangannya pun cocok dengan keadaan di Indonesia yang me- rupakan gerakan artificial. 1945. Pada masa orde lama yang dipimpin Soekarno, bangsa ini sedang memulai mengisi kemerdekaan, di sana dapat kehidupan berbangsa dan bernegara, kita ihat apa-apa yang telah dilakukan para pemuda. termasuk membangun sistem peme- rintahan, politik, ekonomi dan sosial budaya yang baru. Sistem yang dianut pemerintahan Soekamo yang demokra- tis melahirkan banyak partai politik, termasuk Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kemudian menjadi partai terlarang setelah terjadinya peristiwa pembunuhan 7 jenderal yang diisukan membentuk dewan jenderal yang akan menggulingkan pemerintahan orde lama. berkaitan erat dengan kehidupan berbu- daya dan interksi sosial. Dalam konteks agama penghalusan kata tersebut juga ada. Semua itu bertu-- juan untuk mengarahkan si penutur ba- hasa agar memiliki akhlak kepada siapa saja. Di dalam agama penyebutan terha- dap Tuhan, atau Nabi juga tidak semba- rangan. Ada sebutan-sebutan khusus yang disebut sebagai puji-pujian. Dengan demikian penghalusan bahasa tersebut sebenarnya memiliki nilai yang tinggi. Penghalusan kata pada saat ini telah bergeser baik dalam hal latar belakang maupun tujuannya. Pada masa lalu peng- halusan bahasa itu bertujuan menjaga nilai-nilai yang manusiawi. Pada masa kini penghalusan bahasa tidak lagi dila- tarbelakangi oleh nilai akhlak dan ke- manusiaan dan tidak lagi untuk mencip takan kejujuran. Penghalusan bahasa digunakan untuk berbohong dan menu- tupi sebuah kenyataan yang sebenamya. Hal semacam ini tidak pernah ada pada masa lalu. Penghalusan kata tetap ber- pijak pada sebuah kejujuran, kemanu- siaan dan fakta. Identitas Omar Al Faruq Karena itu, publik pantas memperta nyakan; Siapa sebenamya Al Faruq ini? Apakah dia memang agen Al Qaeda yang ditangkap CIA, atau malah menjadi agen kontra intelijen yang memang di- bina dan dijadikan tersangka untuk kepentingan intelijen. Jadi harus dicek dulu. Sayangnya polisi menolak untuk mempertemukan Al Faruq dengan Ba'asyir. Ini sungguh lucu dan luar biasa kejanggalan dan keanehan proses pe- nyidikan seseorang menjadikan tersang- ka. Penghalusan kata yang terjadi pada masa kini tidak menunjukan pengha- lusan budi. Penghalusan kata dari pelacur menjadi wanita tuna susila, nampaknya tidak dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menghilangkan profesi itu dari kehidupan wanita, tetapi untuk meng- absahkan profesi itu agar diterima oleh masyarakat. Dengan penghalusan itu Siapa sesungguhnya Omar Al Fa- ruq, sampai sekarang masih gelap. Ka- laupun dikenal, datanya sepihak dari CIA, yaitu sebagai agen Al Qaeda di Asia Tenggara. Tapi, apakah benar de- mikian? Seharusnya polisi mencari tahu. Jangan-jangan dia binaan intelijen. Pengakuan Al Faruq kepada tim Mabes Polri yang memeriksanya, mem- buat tokoh Islam di Indonesia, Abu Bakar Ba'asyir menjadi tersangka kasus teror di Jakarta. Tidak usah terlalu berteori ilmiah, secara sederhana saja kita dapat menganalisis, seharusnya Polri tidak langsung percaya begitu saja terhadap pengakuan Al Faruq. Polisi mana pun termasuk yang paling bodoh, dalam memproses seseorang yang bersalah, tetap tidak menerima informasi secara sepihak. Setidaknya inilah yang dipri- hatinkan pengamat militer MT Arifin, Polri melakukan cek dan ricek, siapa sebenarnya Omar Al Faruq. Treatmen Polri seperti itu kepada Ba'asyir, menunjukkan bahwa hal ini mengindikasiskan adanya konspirasi oknum tertentu di dalam tubuh peme- rintahan. Tujuannya untuk mendapatkan "wortel" (carrot) serta menjual martabat bangsa dan negara kepada pihak asing yang tidak menghendaki peran serta umat Islam dalam membangun dan me- Refleksi Sumpah Pemuda 2002 adalah terjadinya diskriminasi, intimi- dasi, pembodohan dan mematikan daya kritis rakyat. Rakyat Aceh tidak senang me lihat orang "menangis", apalagi seorang kepala negara, tetapi rak- yat Aceh sangat mengharapkan Pada acara peresmian pe- kepada presiden Megawati untuk nerbangan Seulawah NAD Air, segera menyelesaikan masalah Presiden Megawati kembali me- Aceh dengan aman dan damai, Pemuda sebagai kontrol sosial, tetap aktif memberikan kritikan masukan dan perlawanan terhadap setiap penyim- pangan dan ketidakadilan. Seperti pada saat terjadinya peristiwa berdarah Ge- rakan 30 September 1965 atau yang lebih dikenal dengan istilah G.30/S PKI, seluruh komponen pemuda bergerak. membangun kekuatan, baik secara moral maupun fisik. Kekuasaan orde baru yang dimulai dari konspirasi politik yang dilakoni Soeharto untuk menjatuhkan jabatan kepresidenan sang proklamator pada tahun 66. Merupakan konsekuensi logis bagi kehidupan bemegara adalah dengan bergantinya pimpinan pemerintah berarti berganti pulalah sistem dan cara yang ada semacam kecenderungan agar profesi itu diakui dan dihormati. Kenya- taannya kini pelacur sudah dilakukan secara terang-terangan, bahkan tidak dipandang sebagai perbuatan kotor. Semakin kata itu diperhalus, nam- paknya pekerjaan itu semakin disucikan. Inilah kebohongan di mana penghalusan kata tidak lebih menutupi perbuatan tidak berakhlak. Jadi ada semacam upaya untuk menciptakan kemunafikan dan menghalalkan suatu perilaku tercela. Penghalusan kata dari korupsi men- jadi penyalahgunaan wewenang juga merupakan contoh untuk itu. Korupsi tidak lagi dipandang sebagai kejahatan besar, tetapi hanya penyalahgunaan wewenang yang biasa. Akibatnya ko- rupsi terjadi di mana-mana. Sebenarnya kata jenis ini penyalahgunaan we- wenang adalah kata sejarah. Kata ini merupakan kata yang dimunculkan pada era orde baru untuk menutupi kejahatan. dengan penghalusan kata itu masyarakat dibohongi dan masyarakat tidak marah. Merekapun terus dengan perilaku bejat. itu. Kata lain yang sama dengan kata tersebut misalnya rawan pangan meng- gantikan kelaparan, pra sejahtera meng- gantikan kemiskinan, rawan gizi meng- gantikan penyakitan, desa tertinggal menggantikan desa miskin, dan lain- lain. Kata seperti ini digunakan penguasa orde baru untuk menipu rakyat, bahwa di sana tidak ada kelaparan, kemiskinan, penyakitan, tetapi yang ada cuma rawan pangan, pra sejahtera dan rawan gizi. Di sana juga tidak ada desa miskin yang Surat Megawati Menangis nangis di depan rakyat Aceh, sebe- tanpa menumpahkan darah rak- Di Aceh yat Aceh. Jangan ada lagi peni- puan dan pengkhianatan terhadap rakyat Aceh sekarang maupun di masa yang akan datang. narnya Ibu Mega tak pantas me- nangis di Banda Aceh, yang pantas Ibu Mega menangis melihat pen- deritaan masyarakat Seunuddon di Aceh Utara, yang puluhan ru- mahnya dibakar oleh oknum apa- rat dan Ibu Mega harus segera membantu masyarakat miskin tersebut. majukan bangsa Indonesia di bawah naungan syariat Islam. Pada dekade pasca proklamasi, semangat pemuda untuk membangun bangsa ini tidak berhenti, mereka bahu- membahu mempertahankan kemerde- kaan dengan segenap kekuatan yang ada, pemuda juga berpartisipasi dalam menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi, termasuk pemberontakan PKI Madiun dan permasalahan internal lain- nya. Bahkan, dengan nafas kemerdekaan pemuda terus mempersiapkan diri, bang- sa dan masyarakat menuju kehidupan baru, negara maju seperti negara-negara lain. Berpikir, berkreasi dan berbuat apa saja demi mewujudkan bangsa In- donesia yang adil, makmur dalam keda- maian sesuai dengan cita-cita yang tercantum dalam pembentukan UUD Bahasa Indonesia, Akhlak Dan Kekuasaan Oleh Drs Abdul Chair SM Ungkapan pejabat negara Menhan Matori Abdul Jalil dan Menko Polkam Susilo Bambang Yudoyono di satu pihak se akan-akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah AS. Dengan cara mengeluarkan tuduhan yang belum dibuktikan dengan keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir dalam tindakan teroris- me, maka Majelis Mujahidin menuntut kepada yang bersangkutan untuk mem- buktikan kebenaran atas tuduhan ter- sebut. Grand Design Menyimak cara kerja Polri, untuk menjadikan Ba'asyir sebagai tersangka, semakin memperkuat dugaan ada te- kanan luar negeri. Seperti dianalisis oleh pengamat politik UGM Prof Dr Ichlasul Amal. "Jika benar terjadi penangkapan terhadap Ba'asyir hanya karena desakan negara asing, kemungkinan adanya gejolak bisa terjadi, kata Ichlasul Amal kepada wartawan di sela-sela aksi Masyarakat Jogja Cinta Damai di kantor PP Muhamadiyah Yogyakarta, Jumat (18/10). Ramli Harun Lhokseumawe-Aceh Utara Menurut Amal, sebenarnya di ka- langan Islam sendiri tidak sepenuhnya setuju dengan sepak terjang Ba'asyir. Namun, sedikit banyak pandangan-pan- dangan Ba'asyir saat ini akan menya- darkan yang lain dan pemerintah harus berhati-hati terhadap masalah Ba'asyir ini. Kasus Abu Bakar Ba'asyir sepertinya merupakan kepentingan luar negeri untuk bisa mendikte pemerintah Indo- nesia. Tindakan mendikte itu, bentuknya bisa menyudutkan kelompok Islam me- lalui hal-hal yang sebetulnya konven- sional yaitu mengecap Islam di Indonesia sebagai kelompok fundamentalis. Ka- rena itu Amal mengingatkan, mencari terorisme itu tidaklah gampang seperti mencari seorang pencuri ayam saja, se- hingga pemerintah harus hati-hati. Kalau demikian adanya, peledakan bom Bali, semakin diduga sebagai rekayasa global. Menurut Ketua Ke- luarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) adanya grand design dari kasus bom di Bali itu, kendati Amal tidak menge- tahui apa di balik grand design kasus pengeboman di Bali. Sementara itu, Pimpinan Indonesia Pintar Ngomong Tak heran, kalau Indonesia sekarang pantas dikategorikan negara paling liberal (bebas) dari seluruh dunia dan tergolong ne- dijalankan. Orde baru yang menganut sistem demokrasi terpimpin yang artinya kekuasaan berada di tangan rakyat tapi keputusan di pihak penguasa. Sistem inilah yang menjadi awal tumbuh su- bumnya benih dan virus kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang secara transparan berarti setiap keputusan yang menyangkut kehidupan berbangsa hanya atas dasar keinginan dan kepen- tingan penguasa. Perlu diketahui bahwa pemerintah terdahulu juga melakukan berbagai penyelewengan yang merugi- kan negara, tapi tidak secara jelas. Pemuda sebagai anak bangsa yang dulunya mau dan berani mengkritisi pemerintah serta menjadi mediator pe- nyampaian aspirasi rakyat, di zaman orde baru seperti singa tua renta yang tidak bertaring dan tidak menakutkan. Sebab setiap orang yang berbuat untuk meluruskan dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan pemerintah, atau hanya sekadar memberikan masukan, hal ini akan membawa akibat fatal jika apa yang dilakukan dan disarankannya ber- tentangan dengan keinginan dan kepen- tingan penguasa. Maka jangan heran jika kritikan dan gagasan hanya menjadi isi tong sampah, juga orang yang me- nyampaikannya bisa menjadi penghuni penjara. Kondisi ini berlangsung semasa pemerintahan Soeharto berkuasa. Bias dari sistem yang dijalankan orde baru Tulisan harus ditandatangani dan disertai fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, gara paling korup, negara dengan peradilan terjelek, negara pema- sok pekerja seks terbesar serta negara yang punya pemimpin be- bas menghujat dan saling menja- tuhkan, termasuk di antaranya kebebasan berpolitik, kebebasan berdemonstrasi, kebebasan ber- bicara serta bebasnya politisi ber buat apa saja, dalam segala aspek kehidupan. Sejak jatuhnya rezim Soeharto Mei 1998, sejak itu pula pertum- buhan demokrasi di Indonesia tumbuh subur bagaikan jamur yang tumbuh di saat hujan tiba, ada hanya desa tertinggal. Anehnya masyarakat terbawa arus ini. Mereka telah bersikap munafik. Mereka tidak mau disebut mengalami kelaparan, penyakitan dan miskin. Mere- ka menyebut diri mereka mengalami rawan pangan, rawan gizi dan hidup dalam kondisi pra sejahtera. Begitulah penghalusan kata tidak lagi merujuk kepada kebenaran, tetapi merupakan bagian dari kebohongan. Pembaca Di samping itu penghalusan kata itu juga merupakan bagian dari upaya untuk mengabsahkan perlakuan kasar dan brutal. Kata "diamankan" pengha- lusan dari kata "ditangkap" bahkan mungkin "dibunuh". Kata ini pernah populer bahkan sampai saat ini untuk memberikan semacam legitimasi kepada pihak tertentu untuk menangkapi orang- orang, bahkan mungkin membunuhnya. Kata ini sebenamya menjadikan bersikap tidak ambil peduli terhadap perilaku brutal. Kata "asas praduga tak bersalah" telah menggantikan kata "tersangka". Kata ini semakin memudahkan orang untuk meloloskan diri dari jeratan hu- kum, sebab orang itu sebenarnya tidak bersalah. Kesalahan yang mungkin itu- pun tidak sampai pada sebuah batas dugaan. Puffery Puffery ini adalah pengasaran kata dari keadaan yang sebenarnya, dengan cara memperbesar, memperluas, mem- perindah, ataupun mempertinggi suatu makna kata. Pada masa lalu puffery ini digunakan untuk menghormati manusia, alam, bahkan Tuhan dalam bahasa aga- menyinggung ledakan bom Bali, MT melihat ada tiga skenario yang ber- kembang Pertama, tudingan AS, pelaku di belakang bom di Bali adalah jaringan Al Qaeda. Kedua, tudingan kelompok Islam puritan yang menuding AS berada di belakang bom Bali. Ini didasarkan pada unsur C-4 yang ada di dalam ledakan bom itu. Bom ini hanya AS yang bisa membuat dan baru diujicoba di Afghanistan. Ketiga, ada kemungkinan pelaku- nya terkait dengan konflik politik. Tar- getnya perubahan kekuasaan pada Oktober ini. Mereka ingin memanfaat- kan konflik Islam-AS, pemerintah-kaum radikal, atau pemerintah-AS. Lantas siapa saja kelompok ini? Banyak sekali kemungkinannya. Ada kaum nasionalis tradisional, Islam tradisional, kelompok kana konservatif, dan lain-lain. Mereka ingin perubahan, karena selama ini pemerintahan Mega tidak menghasilkan perubahan signifikan. Investigasi yang dilakukan Mabes Polri dan BIN ke AS, untuk mengintero- gasi Omar Faruq secara langsung sangat mengherankan. Sebab, tatkala terjadi penangkapan di Indonesia (yang dike- tahui pihak Polri dan BIN) Omar Faruq tidak diproses apa-apa dikonfirmasi dengan Abu Bakar Ba'asyir. Ini sudah jelas sebagai sorotan terhadap kredibiltas pemerintahan Me- gawati. Polri jangan menyalahi aturan yang ada. Karena itu Polri supaya tidak melakukan penahanan selama dalam masa pemeriksaan sampai ada keputusan dari sidang pengadilan. Apabila Polri melakukan hal demikian, sejarah men- catat, berarti pemerintah telah bertindak zalim yang jauh lebih jahat dari pada rezim Orde Baru karena dengan sengaja membangun permusuhan terhadap ula- ma, tokoh dan umat Islam. Ini menun- jukkan pemerintahan telah tunduk ter- hadap politik stick and carrot, dan intervensi Amerika Serikat (AS). Peristwa ini (menjadikan tersangka Ba'asyir) seperti disinyalir berbagai pihak, disangsikan bakal terjadi gejolak yang dilakukan umat Islam bangsa In- donesia dalam mengekspresikan pem- belaan terhadap ulamanya. Gejala itu telah diberi signal dengan adanya im- bauan Irfan S Awwas kepada umat Islam Ironisnya dalam kondisi seperti ini, masih ada segelintir pemuda yang tutup mata dan mau dininabobokan penguasa dengan imbalan kemewahan, fasilitas dan kebanggaan semu-ini jelas-jelas merusak moral dan mental-pemuda, tapi tidak sedikit yang merasa sudah gerah dan muak melihat sistem dan apa- rat yang menjalankan sistem tersebut, namun tidak dapat berbuat apa-apa. Angin reformasi yang dihembuskan pemuda bertiup melewati ke seluruh wilayah Indonesia dan melewati segala lapisan masyarakat merupakan pintu gerbang demokrasi dan kemenangan rakyat. Perjuangan pemuda untuk me- ngawal reformasi merupakan tugas yang tidak ringan. Sebab dengan dibukanya kran demokrasi bukan tidak mungkin dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Dan ini terbukti, setelah reformasi berjalan selama setahun gejalan penyalahgunaan reformasi mulai tampak ke permukaan. Banyak yang melakukan tindakan anarkis dan intimidasi, melanggar hu- kum dan pemaksaan kehendak dengan tameng reformasi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh pe- muda untuk menjaga reformasi agar tidak keluar dari jalur dan tujuan ma Masyarakat menggunakan kata Raja Hutan untuk memberikan rasa hormat kepada binatang (harimau). Kata semacam itu dipakai hanya sebatas rasa santun. Pada masa berikut- nya puffery ini telah berubah fungsi. Puffery telah menjadi bagian dari upaya membohongi rakyat, menguasai rakyat, dan mendidik rakyat dalam kemuna- fikan. Dengan cara begini bukan berarti akan memadamkan api semangat per- juangan mujahid Islam, justru bisa se- makin meningkatkan pekikan semangat jihad. Apabila ini terjadi, mereka siap mati syahid demi membela dan mene- gakkan kebenaran. Karena Islam menga- jarkan bahwa mati syahid itu pasti masuk surga. Apabila ini terjadi pemerintah pasti semakin kewalahan menghadapi situasi hankamnas. Ungkapan-ungkapan yang muncul pada masa orde baru hingga sekarang masih digunakan. Kata kita adalah bang- sa yang besar merupakan pengasaran makna dari kenyataan yang sesungguh- nya. Bangsa Indonesia belumlah menja- di bangsa yang besar, karena hingga saat ini masih menggantungkan diri ke- pada negara lain. Kata semacam ini me- nimbulkan rasa besar kepala pada rakyat, sehingga rakyat lupa mereka adalah kecil. Mereka lupa berjuang dan tetapa merasa besar. Kalau ini terjadi, sudah tentu akan menggoyangkan posisi dan kepemim- pinan Megawati. Sampai di mana AS akan melindungi kebijakan Megawati? Akhimya bisa-bisa negara ini semakin kacau, karena hanya demi memenuhi kemauan AS. Agar hati umat Islam dan pendukung Ba'asyir tidak terpancing, maka Polri mau tak mau harus memper- temukan Al Faruq dengan Ba'asyir dan diproses secara terbuka. Dan permintaan ini adalah berdasarkan aturan hukum dalam menginformasi kebenaran penga- kuan seseorang, sebagaimana yang telah dipraktikkan Polri selama ini. Apabila Polri juga tidak mau meme- nuhi persyaratan yang memang harus begitu, berarti benarlah dugaan publik yang telah mengemuka bahwa penang- kapan dan menjadikan Ba'asyir sebagai tersangka, ada sebuah skenario. Kalau demikian adanya, citra Polri belum ber- ubah sebagai petugas menegakkan hu- kum. Kondisi ini pasti berdampak negatif terhadap pemilu 2004. Hal ini hendaknya menjadi pertimbangan serius bagi Me gawati, dalam upaya mengatur strategi menarik simpatik umat Islam pada Pemilu 2004 nanti. Opini publik baik berasal dari politikus, maupun dari pakar, menyoroti cara kerja Polri, yang mendu- ga Ba'asyir dijadikan kambing hitam. Kecuali Gus Dur yang senantiasa mem- buat opini yang berbeda. Gus Dur me- mang punya watak demikian, senang berbeda pendapat dengan publik. Karena itu, pendapat Gus Dur selalu ditolak publik, termasuk tuduhan Gus Dur ter- hadap Abu Bakar Ba'asyir sebagai teroris. ● Penulis Kolomnis Waspadal Pengamat Sospol dan Komunikasi Politik Pada kenyataan kata mufakat per- nah menjadi adat bagi Soeharto untuk mencari dukungan, sehingga di mana- mana muncul kebulatan tekad melalui kemunafikan. Padahal kata itu merupa- kan kebohongan, karena bangsa Indo- nesia masih tetap bersikap egois dan awalnya. Sebab jika reformasi tidak berjalan seperti tujuan awal dan harapan masyarakat bukan tidak mungkin pe- muda akan kehilangan kesempatan untuk memperbaiki negara yang diam- bang kehancuran. Reformasi sama saja dengan nama dan bentuk lain dari kejahatan baru. Rentang sejarah ini mengingatkan kita kepada kelemahan dan kekurangan pemuda dalam memainkan peranya serta menjaga apa yang telah dilakukannya untuk bangsa dan negara tercinta In- donesia. Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda saat ini, seharus- nya pemuda dapat menjadikan moment penting untuk menggelorakan kembali semangat sumpah pemuda dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Harapan rakyat dan bangsa ini mungkin menjadi motivasi bagi seluruh pemuda untuk berbuat dan berpikir untuk kebaikan dan kemajuan serta kesejahteraan menuju kehidupan baru. Indonesia baru yang madani. Apa yang dikatakan Bung Kamo sang proklamator mungkin perlu disikapi dan direnungkan pemuda bangsa ini; "Beri aku sepuluh pemuda, akan saya kuasai dunia." Penulis Aktivis Forum Indonesia Muda (FIM) mementingkan diri sendiri. Pada saat ini gejala puffery semakin merebak. Artinya orang-orang tidak lagi hanya mempergunakan penghalusan kata. Pengasaran kata muncul dengan kekasaran bahkan kebrutalan perilaku. Kata korupsi kembali dipakai, setelah sekian lama digantikan oleh penyalah- gunaan wewenang. Hal ini bukan untuk memperjelas bahwa korupsi itu jahat melainkan untuk menunjukan bahwa korupsi itu adalah tugas besar seorang pejabat. Korupsi bukan hal tercela tetapi hal yang terpuji. Mereka tidak merasa malu bahkan bangga, ketika diberitakan menjadi koruptor. Begitulah bahasa telah diseles wengkan untuk kepentingan sesaat. Bahasa diperhalus, tetapi tidak mencip takan kehalusan budi, bahasa juga di- perkasar, tetapi tidak menciptakan ke- besaran budaya. Bahasa menjadi alat Kata mufakat pernah juga dipakai untuk berkuasa. Akibat dari semua itu dalam berbagai musyawarah terutama adalah terciptanya watak kemunafikan sidang MPR dan DPR. Kata mufakat dan brutal pada masyarakat. Pada saat ini memang memiliki arti yang baik ini gejala ini sudah terlalu jelas. Dimana yaitu untuk menyatukan suatu pendapat kekerasan sudah menjadi budaya. Me dalam mencapai suatu kesatuan. Kata ini merupakan upaya bahwa kita adalah bangsa yang memiliki asas kemunafikan dan rasa kesatuan. mang tepat bahasa menunjukan bahasa, karena dengan bahasa watak sebuah bangsa dapat dibentuk. Kehalusan dan kebrutalan dalam suatu masyarakat tetap ada hubungannya dengan bahasa. Ke- mudian bahasa dapat pula diperalat untuk sebuah kekuasaan. ●Penulis Staf Pengajar FAI UNIVA Medan dan STAIS Tebing Tinggi Deli 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio, sehingga pertumbuhan dan kebe- basannya tak jarang menimbul- kan problem sosial seperti bebas nya mendirikan partai, orsospol, ormas, LSM, serta kebebasan elite Kiranya kita perlu mengi- politik dan kaum intelektual me- ngat kembali pada ucapan Ja- nerjemahkan demokrasi dengan pemikirannya yang sempit, tanpa dapat mencari solusi terbaik da- lam menyelesaikan persoalan bangsa. dalam seminarnya beberapa mes R Vanjorge konsultan politik waktu lalu, bahwa politisi-politisi Indonesia tidak memiliki kepe- dulian untuk bersama-sama memperbaiki situasi negara dan Malahan semakin membuat rakyat bingung, yang kita ketahui bangsanya dan hanya terfokus wawasan politiknya masih sebatas pada perebutan kekuasaan ta- mengenal pimpinannya pintar hun 2004. ngomong, dan belum memiliki potensi politik untuk dapat me- mandang pimpinan itu betul- betul berdiri di atas kepentingan bangsa. Saiful Nasution L.Batu Wartawan Daerah: BIRO JAKARTA: Hermanto, H Rahmatsyah Lubis, H Ramadhan Usman, Hasriwal AS. BIRO SUMUT: Langkat: H Ibnu Kasir, Asrirais, Chairil Rusli; Binjai: Riswan Rika, Nazelian Tanjung, D.Serdang: HM Husni Siregar, Perdinan S. Pematangsiantar: Yan MS Sinaga, Edoard Sinaga, Mulia Siregar, Tg. Balai: Aldyn Matova, Tarutung: Parlindungan Hutasoit, Tapsel: Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Umaruddin Yasin Amin, Labuhanbatu: Nazran Nazier, Neirul Nizam, Agus Dairi: Leston Sinaga, Tebingtinggi: David Susanto, Muhammad Idris, Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Iskandar Hasibuan, Mohot Lubis, Kisaran: Al Diansyah Hasibuan, Indra Muhery S, Armansyah Abdi, Sibolga: Zulfan Nasution BIRO ACEH: Banda Aceh: Adnan NS, Aldin NL, Zafrullah, T Mansursyah, Muhammad Zairin, T Ardiansyah, Aceh Besar: Iskandarsyah, Pidie: Samsuar, Bireuen: Masykur Tom Randista, HAR Djuli, Mawardi Sulaiman, Aceh Tengah: Bahtiar Gayo, Aceh Utara: Bustami Saleh, M Jakfar Achmad, Jamali Sulaiman, Fakhrurrazzi Araly, Idrus Jeumpa, Arafat Nur, Muhammad Nasir Age, Aceh Timur: Syahrul Karim, Ibnu Sa'dan, Agusni AH, Kualasimpang: Muhammad Hanafiah, Aceh Barat: Rusli Idham, Hasaruddin, Aceh Selatan: Zamzami Surya, Aceh Singkil: Tarmizi Ripan, Aceh Tenggara: Mahadi Pinem, Blangkejeren: Buniyamin, Sabang: T Zakaria Al Bahri. wartawan Waspada dibekali pengenal. PASARAN LESU: Sep tradisi setiap tahun di Aceh Namun Meugang kali ini, p lesunya pembeli diakibatkar teranggu, hingga daya beli me di pasar hewan Sibreh, Ace sepi pembeli. Dalam gamba di pasar hewan tradisional latar belakang pak Wan, ped kali ini PWI NAD potong tiga Lamseupung. Menurut Ir B sapi satu ukuran besar dan mahal. Di pasar hewan terli dipotong untuk keperluan Me ini, prediksi Ir Basri M Ali, s sapi yang dibeli PWI NAD unt wartawan dan janda wartau memang sudah jadi tradisi se S.Sos, Wakil Ketua Bidang. Hamdan PWI NA BANDA ACEH (Waspac menjadi Sekretaris PWI NAL Kumar yang mengundurkar Selama ini jabatan Sekret dibantu Drs H Ameer Hamzal inginkan tugas sekteratiatan te NS, S.Sos. Sekaitan itu, Kami PWI-NAD. Dalam rapat yang dipimpi Organisasi) semula berkemb Dahlan TH sendiri menjad Drs Burhanuddin Usman, Mukl sebelum dilakukan pemilihan, Hamdan Budiman, selain I ini dikenal luas sebagai aktifis L sebagai seorang Presidium Eksekutif LSM Yapeuna Ace Setiap Jumat Bireuen Ikut BIREUEN (Waspada): Peg honorer yang bertugas di jajaran diwajibkan untuk mengikuti ce kalangan ulama/guru pengaj Pantauan Waspada, kegiat Jumat, 11 Oktober 2002, disam yang senior. "Kami merasa sena tambah ilmu dan juga kaji ulan ungkap Nurdin, seorang PNS Informasi yang diterima ceramah yang telah dilaksana lokasi. Pertemuan pertama di 11 Oktober, sedangkan pertemu ke Meunasah (langgar-red) K Bupati AB Penguru BLANGPIDIE (Waspada): P SSos adalah membentuk Peng Nasional) Aceh Barat Daya (Abd 2007 dalam rapat yang berlang 1 Blangpidie, Rabu (23/10). Rapat yang dihadiri oleh E Dekranas, dari enam Kecamata Susoh, Blangpidie, Tangan-tangan dan menetapkan susunan peng Aceh Barat Daya terpilih seb Baharuddin SSos, wakil ketua Haji Said Samsul Bahri, sekretar wakil sekretaris M Nur Ahmadi Msi dan wakil bendahara Ny M DPRD Bire Perjuangkan BIREUEN (Waspada): An memperjungkan sarana telepon mengingat sudah puluhan tahu namun hingga Oktober 2002 sa Sekretaris Palang Merah Ine Mulyadi kepada Waspada mem meminta Gubernur Aceh, Bupat serta DPRD NAD agar pihak PT telepon di daerah itu. Selain itu Muspika Gandapur pernah mendatangi kantor pusat meminta kesediaan pihak PT Telko di Gandapura. (cmas) Muara Batu Andal KRUENG GEUKUEH (Was Kecamatan Muara Batu, Kabupa andalan daerah penghasil padi. "Sejak adanya pupuk majem. petani di Desa Meunasah Lhok hasil padi di kawasan tersebut me Kadis Pertanian Aceh Utara Ir Za perdana padi pupuk' majemuk Meunasah Lhok Kecamatan Mua Kadis Pertanian Ir Bakri MS raya padi pupuk majemuk didan Budiman MBA (PT AAF), Kabag Kabag Pengembangan PTAAF B Masyarakat S Dambakan Jala LHOKSEUMAWE (Waspada): Kecamatan Muara Batu Sawang-N 70 Km hingga kini belum tersentuh jalan fital di Kabupaten Aceh Uta Masyarakat empat kecamatan i DPRD Lhokseumawe untuk turun. elak itut, jalan itu telah dibangun terjamah aspal. Tgk Muhammad Re kepada Waspada, Selasa (22/10), m rumahnya dengan plastik untuk Wagub NAD Gema Assalar SABANG (Waspada): Wakil Gub Ir Azwar Abubakar mencanangka Balohan Kamis (24/10). Dari 600 kemukiman yang ada termasuk kemukiman Balohan yang: dalam kegiatan gema assalam. Seba mensyukuri, kata Wagub dalam sa Ketua panitia Drs Razali Yusu badan telah mealokasikan dana se melaksanakan kegiatan fisik dan non program gema assalam di kemukin akan bermanfaat bagi pembanguna ekonomi masyarakat. (b09) Color Rendition Chart