Tipe: Koran
Tanggal: 2020-04-27
Halaman: 04
Konten
f redaksitribunbatam E tribunbatamku பரமயா atam tribunbatamdotcom tribunbatam.id SENIN, 27 APRIL 2020 4 COVID-19 UPDATE POSITIF 86 COVID -19 TRIBUN/ARGIANTO DA NUGROHO 287 3091 PEDULI - Aksi kepedulian dari berbagai komunitas, pengusaha serta Perseorangan ikut membantu masyarakat yang memang sangat membutuhkan disaat Pandemi Covid-19. PDP ODP 8 Positif COVID -19 PDP Meninggal (On proses Lab) SEMBUH COVID -19 Meninggal KASUS 8.882 COVID -19 (+275) DIRAWAT 7.032 60 Persen Positif Covid-19 MENINGGAL 743 SEMBUH 1.107 TERTINGGH Negara KasUs 1. Amerika 958.863 54.161 108.083 2. Spanyol 223.759 23.190 98.732 3. Italia Ternyata Tanpa Gejala Mati |Sembuh Kasus Konfirmasi Positif Terus Bertambah 195.351 26.384 63.120 Di Asia JAKARTA, TRIBUIN - Badan Nasio- menggunakan masker, cuci tangan sore via siaran langsung dari Youtube. Pengawasan (PDP) sebanyak 19.083. nal Penanggulangan Bencana (BNPB) pakai sabun, jaga jarak, tidak mudik, "Pertambahan kasus konfirmasi positif hari ini adalah 396 pasien," kata Yuri. "Akumulasi sembuh hari ini men- capai 40, sehingga akumulasi totalnya menjadi 1.042 orang, total meninggal 720 orang," imbuh dia. Sementara ka- sus Orang Dalam Pemantauan (ODP) 206.911. "Ini adalah akumulasi, se- "Semua provinsi terdampak, semen- tara kabupaten/kota yang terdam- pak adalah 280 (jumlah kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 514)," Yuri menjelaskan. Penambahan jumlah kasus positif hari ini menurun dalam 24 jam tera- khir dibanding kemarin. Pada 24 April, total kasus positif menjadi 8.211 kasus atau bertambah 436 hanya dalam satu hari.(ilham/tribunnetwork/cep) Negara Singapura 13.624 Malaysia Mati |Sembuh 12 98 3.862 Kasus dan anjuran lafnnya. "Mungkin saya atau Anda bisa juga menyatakan, 60 persen orang yang positif virus corona (COVID-19) ternya- ta tanpa memiliki gejala alias Orang jadi OTG, sehingga perlu melakukan Tanpa Gejala (OTG). Sebanyak 4.877 orang dari total 8.211 pasien terda- ta tidak dengan gejala. Data tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Infor- masi dan Komunikasi Kebencanaan 1.002 5.780 anjuran pemerintah," ujar Agus. Kasus positif COVID-19 di Indone- sia per Sabtu, 25 April hingga pukul 12 siang mencapaf 8.607. Hal ini di- nyatakan Juru Bicara Penanganan bagian sudah selesai pemantauan dan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers reguler pada Sabtu UPDATE DUNIA: Kasus: 2.899.830 Meninggal: Sembuh: 203.044 822.676 dinyatakan sembuh," ujar Yuri. Sementara kasus Pasien Dalam BNPB, Agus Wibowo, melalui keterang- an tertulis, Minggu (26/4). "Ternyata 60 persen orang yang positif COVID-19 tidak menunjukkan gejala atau OTG," ujar Agus. Agus memaparkan, warga yang ter- lihat memiliki gejala COVID-19 pada umumnya sebanyak 3.333 orang atau 40,6 persen. Warga yang me- miliki gejala itu dengan rincian ba- tuk 628 orang (18,8%); demam 461 (13,8%); demam ringan 395 (11,8%); sesak napas 345 (10,3%); pilek 298 (8,9%); sakit tenggorokan 282 (8,5%); lemah 241 (7,2%); sakit kepala 186 (5,6%); mual 144 (4,3%); keram otot 140 (4,2%); dan menggigil 82 (2,5%). Agus juga menjelaskan, pendert- ta COVID-19 juga memiliki penyakit lain. Mulai dari pneumonia (48,2%), hipertensii (17,8%), diabetes (12,2%), PPOK (7,8%), jantung (6,2%). Oleh karena itu, Agus mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan melaku- kan aktivitas di rumah saja seper- ti bekerja, belajar, dan beribadah, Infografis: Ganjar Witriana Sumber: Data diolah dari WHO dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri Tergantung Masyarakat Kesadaran KEPALA Gugus Tugas Percepatan Pe- nanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo menyatakan, satu di antara yang bisa dilakukan masyarakat ada- lah dengan tidak bepergian ke luar rumah. Karena itu Doni meminta rak- la aktivitasnya di rumah. Mulai dari bekerja, belajar dan beribadah di ru- mah. nan dalam menghentikan penyebar- an COVID-19. Karena itu, semakin disiplin, maka pandemi akan sege- ra berakhir. Masih Kurang Menurutnya, untuk dapat memu- tus rantai penularan virus yang ber- asal dari Kota Wuhan, masyara kat diminta untuk tetap jaga jarak, menghindari kerumunan dan meng- gunakan masker. Selain itu, yang terpenting, ma- syarakat harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air meng- alir serta tidak menyentuh mata, hi- dung dan mulut. "Jadikanlah bulan suci Rama- "Cepat atau lambatnya pandemi COVID-19 ini tergantung dari tingkat kepatuhan kita dalam melaksanakan protokol kesehatan. Semakin disip- lin, semakin cepat wabah berakhir," ujar Doni. Doni pun mengingatkan masyara- kat untuk tidak mudik ataupun ber- kumpul dalam bentuk apapun. Hal ini semata untuk memutus rantai pe- nyebaran COVID-19. "Apabila dilaksanakan dengan baik, Anda sudah menjadi pahlawan bagi diri sendiri, keluarga, serta ma- syarakat sekitar," kata Doni.(ilham/ tribunnetwork/cep) > Rahmat: Meninggal Sudah Ratusan yat turut berpartisipasi dalam memu- tus mata rantai penularan virus coro- na (COVID-19) di Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada 26 April. "Kegiatan hari Kesiapsiagaan Ben- cana di tahun 2020 tetap dilaksana- kan dengan kegiatan yang berfokus pada pemutusan rantai penyebaran Covid-19, yaitu dengan tetap di ru- mah saja," kata Doni dalam konfe- rensi pers di Graha BNPB, Minggu (26/4). Doni tak henti-hentinya meminta masyarakat untuk melakukan sega- BEKASI, TRIBUN - Meskipun war- ga Bekasi yang meninggal akibat covid-19 telah le- bih dari seratus vid-19. E "Saya ingin tun- AN jukkan, ini sudah banyak yang me- ninggal, ini su- dah banyak yang positif, apakah belum cukup un- tuk memahar orang, tetapi ke- sadaran warganya dibilang masih rendah. Wali Kota Beka- si Rahmat Effendi bahkan mengaku bingung dengan kondisi seperti ini. la mengatakan kesadaran masyarakat ma- sih minim untuk mengikuti anjuran pemerintah memu- tus rantai penyebaran Co- vid-19. dan 1441 Hijriah ini sebagai mo- men untuk memutus mata rantai CO VID-19," kata Doni. Doni pun mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan kedisipli- kan warga? Korban 100 orang lebih itukan banyak," kata Rahmat saat ditanya soal ung- gahannya itu pada Minggu (26/4). Dengan kondisi seperti ini, pemerintah tidak akan mengambil langkah represif terhadap warga yang masih mengabaikan anjuran peme- rintah dalam aturan Pemba- tasan Sosial Berskala Besar Tiga Pemudik Nangis Ketakutan Rahmat Effendi Jalani Karantina di Rumah Hantu SRAGEN, TRIBUN - Tiga orang pemu- dik nangis-nangis dan tidak tahan saat menjalani karantina di rumah "hantu" di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah. Tiga orang pe- mudik itu beralasan sering diganggu makhluk tak kasat mata saat menja- sing-masing diketahui baru pulang lani karantina di rumah hatu tersebut. "Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di ru- mah hantu," kata Kepala Desa Sepat, Mulyono , Sabtu (25/4). Karena tidak tega dengan kondisi anaknya itu, bahkan orangtua mereka meminta agar anaknya kembali diberi kesem- patan agar dapat melakukan karanti- na mandiri di rumah masing-masing. Ketiga pemudik tersebut akhirnya Sepat bagi para pemudik yang tidak diizinkan pulang untuk menjalani anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," ujar dia. Mulyono mengatakan, ketiga pe- mudik yang menjalani karantina mandiri di rumah hantu tersebut ma- la sampai mengunggah gambar di akun Instagram príbadinya @bangpepen03, berisi data angka kematian akibat pandemi Covid-19 di wilayah Kota Bekasi menca- pai ratusan jiwa. Di data itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Bekasi telah mancapai 1,957 orang, Pasien Dalam Penga- wasan (PDP) mencapai 658 orang dan data pasien positif telah mencapai 255 orang. Lalu untuk data kemati- an tercatat sudah ada 125 (PSBB). "Ya artinya begini loh, kita mau melakukan upaya represif enggak boleh. Pak Kapolri bilang, kita kondisi warga ya memang betul lagi masa gini," tegas dia. Meski begitu, pihaknya bakal terus melakukan dari Jakarta, Lampung, dan Kali- mantan. Sebelumnya, mereka sudah diminta menjalani karantina mandiri di rumah. Namun karena tidak tertib, mereka akhirnya dijemput paksa tim Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk menja- lani karantina di rumah hantu terse- upaya-upaya penegakan aturan PSBB agar pandemi Covid-19 dapat segera ber- akhir. "Intinya bukan represif ya bisa dibilang kita kembali pada himbauan karantina wilayah terbatas, setiap RT/ karantina mandiri di rumah masing- RW punya peran aktif meng- himbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar ru- mah," tegas dia. (tribunnews) untuk membantu dan mengawasi TRIBUN/DOK. CAMAT GONDANG but. Rumah hantu, dijelaskan Mul- yono, sengaja disiapkan pemerintah desa dan tim Satgas Covid-19 Desa ISOLASI - Penampakan Omah Londo (Rumah Hantu) untuk isolasi OPD bandel yang siap digunakan demi membasmi penyebaran Covid-19 di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. orang. Rinciannya, 100 orang me- ninggal dengan keterangan penyakit khusus (meninggal sebelum terkonfirmasi posi- tif) dan 25 sisanya mening- gal terkonfirmasi positif Co- tertib menjalani karantina mandiri di rumah. Rumah hantu yang disediakan un- tuk karantina bagi pemudik bandel tersebut memanfaatkan bangunan bekas gudang tas. Gudang tas ini sudah sekitar 10 tahun dibiarkan kosong. "Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pe- mudik yang bandel menjalani karan- tina mandiri di rumah," ungkap dia. Karena itu ia berharap, dengan upaya yang dilakukan tersebut dapat meningkatkan kepatuhan warganya saat melakukan karantina mandiri di rumah, khususnya bagi mereka yang baru tiba dari luar daerah.(kcm) masing setelah ada komitmen untuk melakukan pengawasan dari orang- tua mereka. "Orangtuanya setuju Ambulan Terperosok ke Parit PENGUMUMAN BPIS Kesehatan Bawa Pasien Terpapar Corona Khusus warga Kota Batam, selama pandemi Covid-19 untuk pelayanan pendaftaran Peserta PBPU (Mandiri) dapat dilakukan di Kanal: KOTAWARINGIN TIMUR, TRIBUN- Kendaraan yang membawa pasien po- sitif corona mengalami kecelakaan lalu lintas. Peristiwa itu terjadi saat mobil ambulans yang membawa pasien positif corona selip dan terjun ke parit di sisi Jalan Jenderal Sudirman, KM 14, Kelu- rahan Pasir Putih, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Sabtu (25/4). Menurut polisi, kecelakan diduga ter- jadi karena sopir mengantuk. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. "Kejadiannya sekitar pukul 05.30. So- pir ambulans diduga mengantuk sehing- ga mobil masuk ke bahu jalan sebelah kiri hingga masuk ke parit atau sungai kecil," kata Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Mohammad Rommel melalui Kepa- la Satuan Lalu Lintas AKP Johari Fitri Casdy di Sampit, Sabtu. Dilansir dari Antara, ambulans de- ngan nomor polisi KH-9080-F tersebut m e e ey Gata an tarcodr di han in ANTARA/NORJANI 1. BPJS Kesehatan Call Center 1500 400 2. Aplikasi Mobile JKN dengan cara: Install-> Daftar -> Aktivasi Akun -> Login -> Menu Pengaduan Keluhan 3. Whatsapp ke nomor 0895-3706-80105 dengan mengirimkan foto atau scan berkas. Dengan format: - Jumlah Peserta yang didaftarkan: - Nomor Kartu Keluarga: -Nomor Induk Kependudukan (Nomor KTP): Nomor handphone: Nomor rekening Bank: Nama Bank (BNI/BRI/BCA/Mandiri): - Nama pemilik rekening: - Faskes Tingkat Pertama: Kelas iuran: 4. Untuk informasi status kepesertaan, tagihan, prosedur pelayanan, ke BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, Mobile JKN, Whatsapp & Telegram +628118750400 5. Untuk masalah pembayaran, kirimkan bukti pembayaran ke email: PARIT - Ambulans bermuatan pasien rapid test positif COVID-19 masuk * e App Store GATION Google Play ke parit, Sabtu (25/4). ARECENTER24 1500400 JAM kn) maite diketahui sedang mengangkut 4 warga. Salah satunya diketahui menunjukkan reaksi COVID-19 saat jalani rapid test. Sementara itu, tiga orang lainnya adalah anggota keluarga pasien yang mengantar. Menurut keterangan Joha- ri, kecelakaan itu tejadi saat ambulans melintas di KM 14. Šaat itu, sopir didu- ga mengantuk sehingga tidak bisa me- ngendalikan arah laju mobil. Lalu, ketika melewati tikungan ka- nan, mobil ambulans tidak sempat di- belokkan sehingga terus menerobos hingga keluar bahu jalan dan jatuh ke parit. Setelah itu, warga sekitar segera melapor ke polisi dan pihak terkait, ya- itu Gugus Tugas Percepatan Penangan- an COVID-19 Kotawaringin Timur. Petugas kesehatan dan polisi dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) se- gera mengevakuasi pasien dan keluarga- nya ke RSUD dr. Murjani Sampit. (kcm) kc-batam@keluhan.bpjs-kesehatan.go.id INTERNASIONAL NASIONAL PROVINSI KEPRI
