Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-01-11
Halaman: 04

Konten


Rabu, 11 Januari 1995. Penerbit Pemimpin Umum Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemred/Penjab - 1 Wakil Pemred/Penjab - II Pemimpin Perusahaan Sekretaris Redaksi Kepala Litbang Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon rwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh : : : : : : : : : : : analisa Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Narmin Suti. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. H. War Djamil. H. Kaharudin. H. Amir Siregar, Paulus M. Cukrono, H. Bahari Effen- dy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, Asril Rais, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, H. Azmi Majid (foto). H. Marzuki Markiman, M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, Buoy Harjo, Umar Said, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, Agus Salim, Rismansyah Siregar, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Michael Ronny, Samil Chandra, M. Nur. Seminggu 7 kali. Rp. 3.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 2.500,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan, Kotak Pos : 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. Fax: (061)-514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021) 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Penyelarasan Tarif Jasa Telekomunikasi TIMBUL berbagai interpretasi dan kegelisahan di tengah masyarakat pemakai jasa telekomunikasi, setelah pengumuman tentang penyelarasan tarif jasa teleko- munikasi yang mulai berlaku 1 Januari 1995. Kegelisahan masyarkat pemakai jasa utilitas umum terhadap setiap perubahan tarif, beralasan, karena masyarakat pemakai jasa umumnya sering menga- sosiasikan istilah "perubahan", "penyesuaian", "peninjauan otomatis" atau "penyelarasan" tarif jasa dengan pengertian "kenaikan harga", meski istilah-istilah itu adakalanya bisa berarti "turun harga." Penyelarasan tarif jasa telekomunikasi yang dilakukan Menparpostel ini dapat diinterpretasikan sebagai suatu penyesuaian ke atas dan juga ke bawah dari tarif jasa yang lama. Mengenai perubahan biaya pasang baru, itu jelas-jelas suatu penurunan harga yang cukup drastis dari tarif semula Rp.1 juta menjadi Rp.700.000 bagi golongan I segmen perumahan. Para calon pelanggan, terutama yang berada di kota-kota kecil, harus menyambut baik gagasan baru Telkom yang mengelasifikasikan tiga segmen bagi biaya pasang baru tersebut dengan tingkat pembayaran berbeda-beda, sesuai dengan kemampuan pemakai masing- masing dan demi perwujudan prinsip pemerataan hasil pembangunan. Tapi mengenai tarif pulsa telepon, terutama SLJJ untuk Zona I dan Zona II, nampaknya kenaikan tidak besar, dengan adanya penyederhanaan zona dari lima menjadi tiga. Tapi bagi Zona III, biaya pulsa malah turun dengan cukup tajam dari tarif lama. Aspek positif dari penetapan ini ialah, saudara-saudara kita yang tinggal di daerah terpencil dapat sering berkomunikasi dengan yang tinggal di kota besar dengan biaya telepon komparatif murah. Daerah-daerah yang terletak dalam radius 25--30 km dari suatu sentral telepon yang sebelumnya tergolong "interlokal", kini seharusnya menikmati tarif "lokal" yang jauh lebih murah. Kenaikan biaya telepon bagi Zona I dan II sebenarnya dapat diredam dengan pengalihan waktu telepon, bila pembi-caraan bukan bersifat urgen. Cara ini bukan saja dapat menghemat biaya telepon, tapi juga dapat membantu memperlonggar "telecomunication jam" pada jam-jam sibuk. Kenaikan moderat tarif telepon kiranya takkan banyak dipersoalkan oleh masyarakat pemakai jasa. Tapi yang banyak menjadi keluhan pelanggan pada umumnya ialah mutu pelayanan dan ketepatan penghitungan pulsa terpakai. Dengan diturunkan biaya pasang baru hingga terjangkau oleh kebanyakan rakyat, maka jumlah pelanggan telepon diperkirakan akan membludak. Melonjaknya jumlah pelanggan tentu akan menimbulkan lebih banyak masalah teknis dan non-teknis. Kredibilitas dan kemampuan Telkom akan lagi diuji, apakah benar mampu menunaikan komitmennya meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat, bila terjadi gangguan teknis telepon atau complaint dari pelanggan tentang kekeliruan dalam menghitung pulsa. Perusahaan telekomunikasi termasuk industri jasa. Seperti industri-industri jasa lainnya, mutu pelayanan yang diperhitungkan, karena para pemakai jasa di mana saja tetap menuntut "value for money", yang artinya, mutu pelayanan yang diterima harus sesuai dengan nilai uang yang telah dibayar mereka.* Masalah Daerah Golan AS menginginkan rundingan Suriah-Israel yang sudah lama macat dapat dimulai kembali. Perundingan yang sebelumnya berlangsung di Washington itu sudah lama terhenti. Hal itu menyebabkan usaha Amerika Serikat untuk menciptakan per- damaian antara Suriah dengan Israel menjadi terus menerus mengambang hingga saat ini sehingga proses perdamaian di Timur Tengah tetap belum mapan sebagaimana diharapkannya. Salah satu kesulitan besar yang hingga kini dihadapi dalam proses perdamaian itu adalah mengenai persoalan daerah Golan. Dataran tinggi itu merupakan wilayah Suriah yang dicaplok Israel pada perang di Timur Tengah tahun 1967. Sejak itu bukan saja Israel menguasai daerah tersebut tetapi dia banyak membangun tempat tempat pemukiman Yahudi di sana. Adalah pada tempatnya Suriah menuntut dataran tinggi Golan itu kembali sebagai syarat perdamaian dengan Israel sebab daerah itu de jure adalah daerahnya yang sah. Bahwa masalah Golan ini merupakan kunci sukses tidaknya usaha menciptakan perdamaian antara Suriah dengan Israel itu jelas. Karena itu Menteri Luar Negeri AS Warren Christopher berkali kali melakukan misi bolak balik ke Jeruzalem dan Damaskus. Bahkan beberapa hari ini datang pula Menteri Pertahanan AS William Perry yang khusus meninjau daerah Golan itu dari udara. Rasanya dia akan turut pula memberikan evaluasi kepada Washington sejauh mana persoalan golan dapat dipecahkan yang dapat disetujui baik oleh Suriah maupun oleh Israel sehingga dapat membuka kembali pintu rundingan antara kedua pihak yang ter- tutup itu. Kini setelah Menteri Pertahanan AS melihat daerah Golan itu dari udara tentu menjadi pertanyaan apa yang akan diusahakan AS selanjutnya untuk menembus kebuntuan rundingan antara Suriah dan Israel itu. Apakah AS akan menempatkan pasukan pemelihara perdamaian di Golan sebagaimana diinginkan Israel? Keluar, alasan Israel ialah agar dengan begitu dapat dicegah serangan serangan yang datang. Tetapi dibelakang itu dengan adanya pasukan pemeliharaan per- damaian tersebut dapat berarti daerah Golan tetap merupakan daerah sengketa. Rasanya Israel menginginkan statusquo daerah Golan itu seperti sekarang dipertahankan. Suriah kemungkinan sulit dapat menyetujui adanya pasukan perdamaian AS kalau status daerah Golan itu tidak ditetapkan secara defenitif terlebih dulu sebelum perundingan dengan Israel dilanjutkan untuk menciptakan perdamaian. Dan kalaupun Damaskus menyetujui penempatan pasukan AS agaknya harus dengan syarat berapa lama pasukan perdamaian AS itu akan berada di sana. Atau daerah Golan itu dikembalikan terlebih dulu kepada Suriah baru pasukan AS ditempatkan untuk sementara meman- tau penarikan Israel seluruhnya dari daerah Golan. Soal jangka waktu penarikan Israel itulah yang merupakan in- ti permasalahan sebenarnya mengapa rundingan antara Suriah - Israel sekarang tidak jalan. Israel selama ini hanya mengatakan bersedia undur dari daerah Golan itu tetapi kapan tidak pernah dikemukakannya secara jelas. Israel mengatakan pengunduran diri tergantung dari rencana dan sifat perdamaian yang diajukan Suriah. Tetapi hal seperti itu setiap kali dapat diinterpestasikannya sebagai belum mencukupi untuk menarik diri dari Golan. AS terus mengusahakan jalan tengah. Tapi jalan tengah itu akan sulit diperoleh selama Israel tidak mau menyatakan suatu tanggal yang pasti dia akan meninggalkan Golan. Dan persoalan tanggal keluarnya Israel seluruhnya dari dataran tinggi itulah tergantung apakah dapat dilanjutkannya rundingan damai antara Suriah-Israel itu atau tidak. * Renungan di Tahun 1995 HINGGA akhir tahun 1994, kejahatan ekonomi dan per- bankan cenderung meningkat dan tetap akan menjadi trend pada tahun 1995 mendatang. Di sam ping itu kejahatan konvensional seperti pencurian kendaraan ber- motor (Curanmor) dan kejahatan menyangkut tanah juga diperki rakan bakal marak. Demikian antara lain pen- jelasan resmi Kapolri Jendral Polisi Banurusman Astrosemitro dalam jumpa pers akhir tahun dengan wartawan di Jakarta, 28 Desember 1994 lalu, didampingi Kadispen Brigjen Pol I Ketut Rat- ta dan sejumlah pejabat teras Mabes Polri lainnya. Dua jenis kejahatan yakni. kejahatan yang tergolong krah putih dan kejahatan jalanan secara singkat telah disingkap oleh aparat Kamtibmas. Apakah kedua pola kejahatan tersebut akan men- dominasi wajah kriminalitas di tahun 1995? Manakah diantara kedua bentuk kriminalitas itu yang memiliki dominasi lebih tinggi dari pada yang lain sehingga perlu diwaspadai seawal mungkin.? Memang tak gampang menja wab rentetan pertanyaan itu. Dan sebagai salah satu alternatif jawabannya, tulisan berikut sekadar mencoba memberikan pre diksi wajah kriminalitas dan an- caman Kamtibmas menyongsong tahun 1995 sebagai parameter pendekatannya. DATA KEJAHATAN Dalam menganalisis permasa lahan, kita mencoba berangkat dari data yang dihimpun Direkto rat Reserse dan Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Mabes Polri. Gambaran jenis tindak pidana hingga minggu kedua Desember 1994 adalah kejahatan umum ter- catat 76.587 kasus. Bila selama 1993 tercatat 86.916 kasus berarti terjadi peningkatan sebesar 13,5 persen. Sedangkan jumlah kasus kejahatan ekonomi yang ditangani pada 1994 tercatat 249 (pada 1993 tercatat 388 kasus), dan jumlah kejahatan narkotika yang dita ngani sebanyak 399 (tercatat 877 pada 1993). Kapolri juga mengungkapkan, disamping kejahatan berdimensi baru, kejahatan di Indonesia juga diwarnai dengan kejahatan kon vensional. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, indeks ke- jahatan (crime index) pada tahun 1994 naik sekitar 3 (tiga) persen. Kasus pencurian dengan pem beratan (Curat).naik 7,27 persen (dari 46.527 pada 1993 menjadi 49.911 pada 1994). Demikian pula kasus pencurian kendaraan ber- motor (Curanmor) naik 3,72 persen (dari 14.605 pada 1993 menjadi 15.148 pada 1994), serta peristiwa kebakaran naik 16,96 persen (dari 3.290 pada 1993 men- jadi 3.848 pada 1994). Sedangkan kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) turun 7,99 persen (dari 7.164 pada 1993 menjadi 6.591 pada 1994), peng aniayaan berat (Anirat) turun 5,8 persen (dari 10.338 menjadi 9.735), dan pembunuhan turun Oleh: Kuncara Yuniadi Kondisi semacam ini berkat majunya teknologi pertanian, me 7,6 persen (dari 1.589 menjadi 1.467). ANALISA Kamtibmas Dari data kuantitatif tersebut di atas terlihat, bahwa secara umum gangguan Kamtibmas me miliki indikasi mulai merangkak naik. Jenis kejahatan berikut seperti Curat, Curas, Curanmor, Anirat serta pembunuhan dan kebakaran yang tergolong ke dalam kejahatan jalanan (Street Crime) perlu senantiasa terus menerus diwaspadai. Di samping tentu saja kasus- kasus perkosaan, kenakalan rema- ja yang cenderung semakin brutal, narkotika serta kejahatan ekono mi akan tetap potensial mengan- cam rasa aman dan hak milik atau harta benda yang disinyalir akan mengisi dan menambah lembar halaman kriminalitas selaras dengan laju modernisasi, globali sasi dan liberalisasi perdagangan dewasa ini. KUALITATIF MENINGKAT Selain mengalami peningkatan secara kuantitatif, kejahatan konvensional secara kualitatif cenderung meningkat dan terlihat semakin sadis. Sulit dibayangkan betapa sedihnya Herbin Hutaga lung ketika awal Januari lalu dihadapkan pada suatu kenyataan sangat pahit. Enam anggota keluarganya ditemukan tak ber- nyawa dan sangat mengenaskan di rumahnya Pondok Gede, Bekasi. Pembunuh keluarganya yang di identifikasi sebagai Yon, bekas tukang yang merenovasi rumah nya hingga saat ini masih buron. Tewasnya seorang wanita dokter, Ny. Riama Yawoga di kamar tidur sekaligus tempat prakteknya di Jakarta Utara ter- masuk kasus pembunuhan sangat sadis. Janda ini ditemukan dengan leher nyaris putus. Kali ini polisi bergerak lebih cepat. Pelakunya berhasil ditangkap, seorang para normal dan pacar si korban sen- diri. Kisah yang berakhir tragis ini ternyata dilatarbelakangi oleh kisah penyelewengan dan hubung an gelap pelaku. Kisah serupa juga dialami Henny Tiorita br Silalahi, mahasiswi tingkat akhir Fakultas Ilmu Administrasi Universitas HKBP Nommensen Medan. Sebe lum dibunuh, korban di 'jemput' dan diperkosa beramai-ramai oleh empat orang pelaku, yang ter- nyata salah seorang tersangka pelakunya adalah dosen dan kawan mahasiswa korban sendiri. Dan masih banyak lagi tindak keji sejenis terjadi di bumi Pancasila ini. Penulis hanya sekadar menye butkan beberapa kasus saja. KEJAHATAN EKONOMI Sedangkan kejahatan ekonomi, dan narkotika secara kuantitatif menunjukkan trend menurun. Tindak pidana ekono mi turun sekitar: 35,8 persen dari tahun sebelumnya, sedang narkoti ka turun 54,5 persen. Namun, ke- jahatan berdimensi ekonomi ini memiliki derajat kualitatif cukup tinggi. PERBANKAN, lembaga yang merupakan pentransfer dana, dari fungsinya sebagai kreditur hingga kepada pengguna dana (Debitur). Peranan lembaga ini sangat di perlukan dalam upaya memper cepat laju perkembangan per ekonomian suatu bangsa. Makin banyak bank, maka dapat dikata kan daerah tersebut pesat laju ekonominya. Demikian aksioma (pernyataan) yang banyak disepa kati oleh para ahli ekonomi. Laju peredaran uang di pasar merupakan tugas dari pada per bankan untuk mengoptimalkan nya, karena adanya jasa yang di berikan oleh pihak perbankan berupa tabungan, surat berharga, serta uang giral yang diproduksi oleh perbankan dan ditransper kepada masyarakat pengguna. Perbankan pada prinsipnya melin dungi masyarakat dalam pengelo laan keuangan, dimana melalui tugasnya perbankan menyalurkan dana yang berupa kredit kepada masyarakat sesuai dengan bentuk pinjaman yang dimaksudkan oleh para debitur (peminjam). BANTUAN BANK DUNIA Bank Dunia (Word Bank) adalah lembaga perbankan yang banyak memberikan bantuan ke uangan kepada negara-negara yang berkembang (under development country), sesuai dengan bentuk pinjaman, yang disertai dengan syarat suku bunga yang relatip kecil. Indonesia sebagai negara debitur banyak meminta bantuan dari Bank Dunia dalam pemba ngunan infra struktur di In- donesia dimulai dari bangunan jalan raya, jaringan listrik dan Berdasarkan data laporan dari telekomunikasi, jaringan irigasi, Menteri penerangan tersebut di dan lain-lain. Sumbangan ban- atas dapat dilihat bahwa kenaikan tuan dari Bank Dunia ini bukan harga gabah dalam pergerakan saja tanggung jawab pemerintah (tren) yang linier ke atas. Artinya untuk melepas tanggung jawab- perkembangan harga gabah terus nya dengan membayar hutangnya mengalami peningkatan pada berupa kewajiban-kewajibannya, kurun waktu terakhir ini. Keadaan melainkan rakyat Indonesia ini menunjukkan bahwa peranan secara keseluruhan, meskipun pemerintah sangatlah besar sekali bayi Indonesia lahir, maka dia dalam melindungi petani, yakni terkena akan hutang negara ter dengan menetapkan harga dasar sebut, jika dinilai secara ekonomi (floor price) yang senantiasa perorangan. mengikuti perkembangan laju in- flasi di Indonesia. Sementara harga input poten- sial pertanian, pupuk ZA menga lami kenaikan dari tahun 1994 harga Rp. 260,-/Kg, naik pada tahun 1995 mendatang Rp. 295,-/ Kg, mengalami kenaikkan sebesar 13,46 persen, sedang pupuk TSP juga mengalami kenaikan dari Rp. 340,-/kg, naik menjadi Rp. 480,-/ Kg mengalami kenaikan hampir 18,63 pesen, sedang pupuk urea tidak mengalami kenaikan yakni Rp. 260,-/Kg. Melihat alokasi (penempatan) dana bantuan dari Bank Dunia, sektor pertanian khususnya masih memerlukan bantuan keuangan dalam pengamanan keberadaan pangan Indonesia, dan dunia pada umumnya. Mengkaji keada an pangan di Indonesia suatu hal yang sangat menggembirakan dalam arti pertumbuhan dan per kembangan input pertanian dengan output pertanian yang jauh berbeda dalam arti perkem bangan output terus meningkat dibanding dengan input yang di gunakan. restitusi pajak, manipulasi pajak negara, dan korupsi. Belum lagi bila dilihat bahwa kejahatan ekonomi ini bervariasi jenis dan bentuknya. Mulai dari pemalsuan kartu kredit, perolehan kredit dengan agunan fiktif, ekspor fiktif, kuitansi fiktif, pemalsuan dokumen, penarikan uang dari bank dengan cara memalsukan 'sumber informasi' (fraud by wire) yang dilakukan antar wilayah bahkan antar negara hanya dengan menggunakan komputer, telepon, dan faksimil hingga ke- jahatan uang palsu dan kejahatan di bidang ekspor impor yang diperkirakan juga akan menghiasi dengan semarak aneka kejahatan berdasi pada tahun 1995. Belum lagi tercatat misalnya kejahatan lingkungan hidup dan narkotika yang diperkirakan juga akan meningkat pesat seirama dengan era industrialisasi dan pengaruh kebijakan angkasa ter- menembus antar negara. buka (open sky policy) yang Dari rangsangan harga (insen- tif price) di atas menunjukkan pada saat ini, petani tetap me langsungkan pembudidayaan pa di, berarti ketersedianya padi un- tuk jangka panjang pada tahun terakhir 1995 dalam keadaan ter sedia secara optimal. Sangatlah sulit untuk diramalkan (diestima sikan) keadaan ini dapat ber- langsung pada tahun 1996 ter akhir. Khusus mengenai kedua jenis bentuk kejahatan yang disebutkan terakhir ini perlu mendapat perhatian istimewa terutama hukumnya. Tak jarang pelaku terhadap masalah penegakan kasus pencemaran dihukum sangat ringan bahkan dinyatakan dilepas dari segala tuntutan hukum hanya karena hakim ber- dalih bahwa benar terdakwa telah terbukti membuang limbah, tetapi tidak terbukti mencemari sungai itu. Padahal alat bukti surat hasil analisis laboratoris menyatakan kadar limbah telah melebihi nilai ambang batas yang dipersyarat kan. Putusan bebas karena hakim tak yakin terhadap pemeriksaan analisis tersebut. Misalnya, untuk menyebut beberapa contoh, kasus bobolnya dana segar Bapindo 1,3 trilyun rupiah melalui kredit illegal, kasus Peranan Bank Dunia dalam Pengamanan Pangan Indonesia MASALAH HUKUMAN Satu lagi contoh dan harus diakui, penegak hukum di In- donesia masih jarang menjatuh kan hukuman mati kepada peng- guna dan penyelundup narkotika. Dan terkesan masih bersikap 'ah', kasihan.! Singapura misalnya, pertengahan Desember 1994 lalu terhadap seorang wanita Hong menjatuhkan hukuman gantung kong dan dua pria Thailand penyelundup heroin. Belum lagi, masih dirasakan adanya kendala instrumen hukum terhadap obat-obatan yang bukan narkotika. Kasus masuknya ri- polisi berpikir keras. Pasalnya, buan ectacy misalnya, menuntut setelah meneliti di Pusat Labora torium Forensik Polri, ternyata ri- buan butir obat yang dibawa dua orang warga negara Belanda Christian dan Levy (pemasok obat terlarang sejenis yang diduga menyebabkan kematian Aldi di rumah Ria Irawan) bukan dari jenis narkotika. Tak ada pasal narkotika satu pun yang bisa menjaring kedua tersangka itu. Terpaksa polisi akhirnya menerapkan UU No. 23/1992 tentang Kesehatan yang ancaman hukumannya relatif masih sangat ringan. Oleh karena itu, perlu meng- godok Rancangan Undang Un- Oleh Ir. Gustami Harahap kanisme pertanian, serta produksi pertanian. Keadaan semacam dirasa perlu dana bantuan Bank Dunia untuk dialokasikan pada sektor pertanian, agar pengaman an pangan pada saat mendatang dapat memberikan kepastian yang cukup baik. Berdasarkan perkembangan pangan di Indonesia, satu kasus terhadap komoditi yang dominan yakni harga gabah yang secara te- rus menerus (runtun waktu) me- ngalami kenaikan bila dipantau pada waktu tiga tahun terakhir ini. Tahun 1992 hingga tahun 1993 harga gabah dari harga Rp.330,-/ Kg naik menjadi Rp.340/Kg naik sekitar 3 persen. Untuk itu sektor pangan pada umumnya perlu mendapatkan pengamanan baik dari pihak dalam negeri, maupun dari pihak luar negeri, khususnya Bank Dunia dalam melindungi keadaan pangan yang stabil pada saat mendatang. Peranan Bank Dunia dalam me lindungi keadaan pangan ini dapat tercapai, apabila negara- negara yang terhimpun sebagai de bitur mampu melaksanakan hu Sedang sekarang ini bila ditinjau bungan bilateral dengan Bank dari tahun 1993 ke tahun 1994 harga gabah naik dari Rp. 340,-/ Kg naik menjadi Rp. 350,-/Kg, mengalami kenaikan sebesar 5,9 persen. Terakhir dari tahun 1994 hingga 1995 harga gabah ber dasarkan laporan menteri pe nerangan (Bung Harmoko) naik dari harga Rp. 360,-/Kg menjadi Rp. 400,-/Kg, mengalami kenaik an sebesar 11,11 persen. Dunia dalam mengatur perlin dungan sektor pangan. Hubung an negara penerima bantuan dari Bank Dunia haruslah diformula sikan dalam bentuk suatu konsen- sus perjanjian yang resmi, dan mengatur bentuk bantuan yang sesuai dengan bidang pangan ter sebut. rubahan luar negeri, dan lain-lain yang kesemua faktor diatas dapat merubah kestabilitasan keseim bangan di atas. PERLU PENGAMANAN Kategori yang mendasar untuk melakukan perjanjian diperlukan beberapa persyaratan dalam me minjam bantuan keuangan dari Bank Dunia, antara lain: 1) Paket pinjaman yang diperlu kan, haruslah mempunyai waktu yang relatip panjang dalam men- cicil kewajiban hutang kepada pihak Bank, dang tentang Psikotrolpika dan Bahan Berbahaya oleh pemerin- tah, untuk mengantisipasi kemungkinan peredaran obat- obat berbahaya dan psikotropika di Indonesia. LALU LINTAS Ancaman Kamtibmas lain yang mutlak mendapat atensi kita adalah masalah lalu lintas. Lalu lintas merupakan urat nadi kehi dupan yang bisa mengeeskalasi dan memperlancar arus perpin- dahan dan transportasi penduduk serta distribusi barang dari suatu wilayah ke wilayah lain. Tetapi di sisi lain, lalu lintas bisa menjadi arena 'pembantaian' dan memin ta korban jiwa terbesar dalam se- jarah peradaban manusia mo dern. Angka kecelakaan lalu lintas selama 1994 ternyatat naik 3,53 persen (dari 16.351) peristiwa pada 1993 menjadi 16.929 pada 1994), sedangkan korban yang tewas juga meningkat 7,14 persen. Jika pada 1993 tercatat 9.798 orang tewas akibat kecelakaan lalu lin- tas, maka pada 1994 (hingga 22 Desember) jumlah korban tewas mencapai 10.498 orang. juga menyebutkan, faktor utama Berbagai informasi faktual kecelakaan adalah kelalaian pengemudi dan pengguna jalan yang kurang hati-hati. Dari sini memang pantas dipertanyakan efektifitas UULAJ yang sudah lebih setahun diberlakukan, karena ternyata jumlah korban tewas bukannya menurun, tapi malah naik sekitar 7,14 pers. Bukankah ini menunjukkan bah wa disiplin pengemudi dan peng- guna jasa masih rendah. terpeliharanya situasi dan kondisi Oleh karena itu, demi tetap Kamtibmas yang dinamis dan ter kendali mau tidak mau pemba ngunan hukum dan penegakan hukum baik yang bersumber dari lapisan suprastruktur maupun kalangan infrastruktur dan tum- buh subur dari kesadaran insaniah yang dalam mutlak diperlukan. Sebab bagaimanapun juga tulisan ini yang hanya sekadar menginventarisi berbagai masalah Kamtibmas yang telah terjadi, selain untuk memperbaiki dan merancang bangun langkah- langkah ke depan yang juga bisa menjadi media kontemplasi yang berangkat dari suatu pemahaman bahwa pada dasarnya embrio ke- jahatan konvensional maupun ke- jahatan krah putih (White Collar Crime). memiliki peluang yang sama dan saling mendominasi ser- ta pada orde tertentu melesat bebas tanpa bisa dibatasi orbital ruang dan waktu jaman. Dengan demikian, langkah- langkah antisipatif yang cepat memang diperlukan guna mem- bangun prevensi maraknya pelanggaran hukum secara na- sional hingga tercipta rasa aman dan damai di hati masyarakat ser- ta pada gilirannya mereka akan terbebas dari rasa takut kepada kejahatan (frear of crime). * * * Penulis adalah Perwira Polri, pemerhati masalah kriminalitas, sosial kemasyarakatan, dan hukum (pembatasan import), serta mem batalkan impor terhadap bahan pangan dari luar, 3) Indonesia me rasakan keuntungan dalam dunia perdagangan Internasional, yakni pembatalan tarif dari negara im- port, 4) Manfaat yang spesifik dibidang proteksi (perlindungan) pertanian bahwa Hama, dan penyakit tanaman melalui import dapat dikendalikan, 5) Dan lain- lain. ASURANSI PANGAN Pokok bahasan yang penting dalam hai ini adalah perlindungan dari segi Asuransi pangan di In- donesia. Asuransi untuk komoditi pertanian berdasarkan pengamat an penulis sampai saat ini belum dilaksanakan. Alternatif yang mendukung, mengapa Asuransi belum dilaksanakan, antara lain 1) Tingkat resiko pada sektor ini terlalu besar, 2) Kewajiban dari pada produsen (petani kecil, sedang, besar), kurang mampu memberikan nilai ekonomi kewa- jiban (premi) kepada pihak pe nyelenggara asuransi, 3) Sulitnya untuk dilakukan pengawasan terhadap sektor ini, tentang pro- ses produksi, alokasi dana, mana- jemen, dan lain-lain, 4) Yang pa ling penting bahwa produktivitas tidak dapat dipastikan, pada akhir musim panen, 5) dan lain- lain faktor. Bank Dunia, sebagai lembaga perkreditan kiranya dapat menja- wab semua alternatif tersebut, dan sekaligus mencanangkan, serta membuat paket asuransi pertanian (Bersambung ke hal. 11) DI INDONESIA PARA EKSEKUTIF SEMAKIN BANYAK YANG MENGIKUTI LATIHAN ILMU BELA DIRI. UNTUK APA? BEDA antara parkir dan stop sebenarnya sudah cukup jelas. Dari rambu-rambu jalan misal nya untuk tanda larangan parkir diberi tanda huruf P dilingkari bulatan dan silang berwarna merah sedangkan tanda larangan stop diberi tanda huruf S dengan dilingkari bulatan dan silang ber warna merah. ⒸWIWID 14. Kenaikan Otomatis Siswa PENDIDIKAN dasar (SD plus SMP) yang dijadikan sebagai program wajib belajar (compulso ry education) bagi bangsa Indone sia. Gema wajib belajar telah ber talu-talu beberapa bulan lalu. Saat ini gema program itu tak banyak diekspos media massa. Ini bukan berarti wajib belajar jenjang pen- didikan dasar kehilangan legiti masi. Sebaliknya, saat ini sedang disusun strategi penjabaran pro- gram wajib belajar secara opera sional. Pendidikan Dasar mereka. Di pihak guru, penghapusan ketentuan tersebut justru akan mendorong mereka untuk menga- jar dan mengevaluasi secara baik agar murid-muridnya tidak men- dapatkan nilai yang rendah de ngan cara yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan secara pe dagogis. Dalam kaitan penjabaran tek nis pelaksanaan wajib belajar itulah, penulis ingin menyam- paikan masukan, aspek evaluasi hasil belajar siswa, khususnya kenaikan kelas di tingkatan pen- didikan dasar. Usulan fundamental dalam tu lisan ini berupa kenaikan kelas mengapa usulan itu dikemukakan, otomatis. Ada beberapa alsan pertama, wajib belajar memerlu kan dana dan tambahan fasilitas yang luar biasa besarnya. TAK MELANJUTKAN 01 Tingkat partisipasi di sekolah SLTP untuk saat ini baru sekitar 66,7%. Jadi sebenarnya masih ada sekitar 33,3% anak lulusan SD yang karena berbagai alasan tak bisa melanjutkan ke SMP. Jika di tingkat SD dan SMP diberlaku kan kenaikan otomatis, akan mengurangi beban daya tampung di SMP. Alasan kedua, sebenarnya ber asal dari pengaruh global yang juga ikut menentukan tata cara dan budaya semua orang tanpa kecuali. Untuk saat mendatang, ben tuk-bentuk campur tangan peme rintah dalam arti regulasi harus semakin dikurangi. Hal ini telah banyak diberlakukan pada sektor ekonomi, perdagangan, dan per bankan. Bahkan era APEC tahun 2020 menuntut adanya liberalisasi per- dagangan dunia. Tren global itu juga harus dapat terefleksikan pada dunia pendidikan, jika tak ingin terisolasi dari percaturan global. Pendidikan pada dasarnya ber fungsi "memasok" kebutuhan sumber daya manusia (SDM) un- tuk masa mendatang. Karena itu, deregulasi juga harus diberlaku kan dalam praktik-praktik pen- didikan sebab ketatnya regulasi dalam bidang pendidikan tak akan sesuai tuntutan zaman di tahun 2020. Sistem kenaikan kelas sebenar- nya merupakan bentuk regulasi. Tapi, pada jenjang pendidikan dasar, regulasi itu sudah tak banyak lagi manfaatnya. Selama ini toh sekolah-sekolah SD dan SMP juga telah memiliki kecende rungan menaikkan siswanya de ngan berbagai cara baik akademik maupun nonakademik (mengatrol nilai). Kalau ini telah terjadi secara diam-diam, mengapa tak difor- 2) Suku bunga yang dikenakan kreditur haruslah bersifat lunak, dalam arti suku bunga yang relatip rendah. 3) Perlindungan terhadap suatu Antara Parkir negara, bila negåra debitur tersebut terkena musibah (ling kungan yang merusak, dan lain- lain), maka perlindungan (pro- teksi) Asuransi (Protection Insu rance) dapat diperoleh. dan Stop 4) Evaluasi yang dijalankan pihak perbankan bagi para debi tur yang berhasil/tidak dalam mengalokasikan dana Bank Du nia ke arah yang produktif/tidak, dapat memberikan nilai tambah/ tidak, sedang keputusan yang diambil pihak Bank Dunia dapat saja/tidak memberikan insentif (rangsangan). 5) Dan lain-lain persyaratan Untuk tanda larangan parkir, yang mudah dijangkau. tidak boleh memarkir kenderaan- Bentuk paket kredit yang se nya (maksudnya berhenti untuk bagaimana persyaratan yang di suatu waktu tertentu dan mesin- cantumkan di atas cocok untuk nya pun dimatikan), sedangkan Indonesia, dan pemerintah dapat dilarang Stop, maksudnya dila melakukan kebijaksanaannya rang berhenti walaupun sebentar. dengan melalui peningkatan hu Cuma dalam praktek oleh pe bungan sektor pangan antara tugas parkir baik parkir maupun Bank Dunia dengan Indonesia. berhenti sebentar (stop) di Kebijaksanaan ini penting untuk samaratakan dengan pengertian dilakukan, sebab manfaat yang parkir. Masalahnya terletak sifat dan dapat dicapai adalah 1) Swasem ciri khas produk pertanian yang bada pangan, yang telah ter- nimbulkan pertengkaran antara JENDAR SEMBIRING tergantung akan kondisi alam mashur di Dunia Internasional (lingkungan), musim, perubahan dapat dipertahankan, 2) In- kebijaksanaan pemerintah, pe donesia mendapat kuota import Hal ini sebenarnya sering me pengendara kenderaan ber- motor apakah mobil atau sepeda motor dengan petugas (juru) Jalan Jamin Gintings Medan. 00000 SUPAYA PINTAR MENGELAK DAN BUANG BADAN KALAU ADA YANG MESTI DI- PERTANGGUNG- JAWABKAN...! Masih mendingan jika sang petugas parkir mau menerima be rapa saja diberi oleh pengendara yang cuma stop (berhenti) seketi ka itu. Parahnya ada yang memin- ta sesuai tarif parkir Rp. 300,-. Ini yang sering menjadikan tegang leher. Barangkali sudah perlu diberi tahukan oleh pihak terkait kepada para petugas parkir, apa beda an- tara "parkir" dengan "Stop" sehingga perbedaan pendapat yang bisa membawa pertengkaran itu jangan terjadi lagi. Dan sudah saatnya pihak BPP (Badan Penge lola Perparkiran) selalu menatar petugas parkir itu supaya dia tidak lagi "buta huruf", maksud nya mengerti tentang peraturan- peraturan lalulintas, termasuk simbol-simbol pada rambu- rambu. KONSEKUENSI Kenaikan kelas otomatis bagi siswa pendidikan dasar memiliki konsekuensi dalam bidang praktik pembelajaran dan evaluasi pen- didikan harus ada deregulasi dalam bidang evaluasi. Saat ini ada regulasi dalam bidang pendidikan yang mengha ruskan nilai mata pelajaran Aga ma, Bahasa Indonesia, dan Pen- didikan Moral Pancasila (PMP) tak boleh kurang dari 6. Jika nilai mata pelajaran itu dibawah 6, bagaimanapun pintarnya anak, tak akan naik kelas. Oleh : Suyanto malkan dan dilegalkan sekaligus. Dengan cara demikian, otonomi guru tak akan terasa diintervensi oleh kekuasaan atau kekuatan yang tak tampak. Jika kenaikan kelas otomatis dilakukan, nanti tak ada lagi anak-anak SD dan SMP yang ting gal kelas. Sistem ini lebih ma nusiawi. Karena memisahkan se orang anak usia pendidikan dasar dari peer group-nya dengan cara memberi label "tidak naik kelas", memiliki dampak merugikan bagi perkembangan psikologis anak. Mereka akan merasa "ter- Dari angka rata-rata itu, siswa buang" dan terhukum oleh ling dapat membandingkan dirinya kungan sosialnya. Itulah sebabnya di Inggris tak mengenal kenaikan kelas untuk sekolah SD sampai SMA. Sebutan tingkatan sekolah di sana bukan si Fulan sudah kelas sendiri secara suka rela, di mana letak prestasi belajar mereka dalam angka rata-rata lokal dan nasional. berapa, tapi si Fulan sekolahnya sudah tahun keberapa. Padahal peraturan itu sebenar- nya lebih banyak menemui per- soalan yang tak masuk akal di lapangan. Maksud dasarnya baik, agar anak-anak memiliki nasiona lisme dan moral yang baik. Surat Pembaca Cantumkan nama dan alamat yang jelas, tandatangani, dan sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku Tapi kekeliruan mendasar yang sering dilakukan adalah dalam bidang evaluasi. Agama dan PMP merupakan pendidikan nilai (values). Karena itu, mestinya yang dinilai aspek afektif: sistem nilai, sikap, dan perilaku. Menilai kedua aspek itu ter- nyata sulit. Tak semua guru dapat melakukannya. Akibatnya, yang dinilai justru aspek lain, yaitu aspek kognitif. Meski anak-anak memiliki si kap dan perilaku baik, kalau tak memiliki pengetahuan hafalan yang baik mengenai pelajaran Agama dan PMP, dia tetap men- dapat nilai di bawah 6. Jika anak-anak yang dapat nilai jelek ini ternyata berjasa pada sekolah, dan/atau mereka pintar olahraga, pramuka, dan sebagainya, barulah diadakan rapat untuk menaikkan mereka. Kegiatan ini memboroskan waktu dan pikiran guru, kepala sekolah, dan wali kelas. Dengan pendekatan naik kelas otomatis, ketentuan nilai minimal untuk Agama, PMP, dan Bahasa Indonesia harus dihapuskan, se hingga anak-anak mendapatkan nilai apa adanya tanpa "menipu" parkir. Ada pengendara yang Jalan Sentosa membeli kakilima dan tak lebih dari Jelek Kembali semenit, namun oleh petugas parkir juga ditagih retribusi parkir. Halaman 4 AKHIR-akhir ini Pemda Kota madya Medan banyak memper- baiki jalan jalan umum di ka wasan pinggiran. Lebih tepat di daerah lama, seperti Jalan Mabar, Jalan Singa (masih belum siap), Jalan Sentosa (Lama), yang sudah sekian lama tidak pernah tersen tuh perbaikan. Sekarang sudah di-hotmix. Jelas masyarakat di kawasan ter sebut merasa gembira. Tapi sayangnya ada pengerjaan perbaikan jalan itu yang nampak nya seolah-olah tidak terencana dengan matang. Atau tidak ada koordinasi yang baik. Sebagai contoh misalnya Jalan Sen (Lama) yang sudah diper baiki, sudah di-hotmix, dan jalan sudah mulus. Lalulintas pun sudah lancar. Tapi sekarang menyusul per baikan parit yang ada di kiri kanan jalan. Akibatnya jalan menjadi kotor, karena lumpur dan tanali galian dari parit dibuang ke 1 MELIHAT KEMAMPUAN Jika sistem kenaikan kelas otomatis dilakukan, bagaimana kita dapat melihat kemampuan sis wa secara individual? Dengan me nyajikan data rata-rata nilai per mata pelajaran baik secara lokal maupun nasional. Sistem ini juga akan ikut mengundang partisipasi orang tua dalam memberi semangat dan mo tivasi anak-anaknya agar memiliki nilai rata-rata yang bagus secara lokal maupun nasional. Membandingkan prestasi bela- jar diri sendiri secara suka rela jauh lebih baik dengan sistem ran king yang diselenggarakan oleh sekolah secara formal dan di umumkan secara terbuka dalam forum upacara. Ranking lima besar diumum kan. Bagaimana dengan ranking anak-anak lain yang tidak berada di kelompok itu? Padahal mereka justru merupakan populasi yang terbanyak. Dengan cara itu berarti. sekolah hanya berpihak pada sege lintir siswa, sebaliknya "meng hukum" anak-anak yang lamban belajar. Sistem ini kurang mendidik. Karena itu kenaikan kelas oto matis bagi siswa pendidikan dasar juga harus diikuti deregulasi sis tem "ranking" yang selama ini dipraktikkan semua sekolah di se luruh tanah air. (SP) Penulis adalah dosen FPIPS dan Pascasarjana di IKIP Yogyakarta, alumnus Boston dan Michigan State University di Amerika Serikat. Dari Redaksi PARA penyumbang tulis- an/artikel dimintakan perhati- annya sebagai berikut : 1.Panjang tulisan/artikel mini mal empat dan maksimal tujuh halaman/folio dike tik dengan spasi rangkap dan tidak timbal balik. 2.Bukan tindasan, serta bu kan fotokopi 3.Tidak atau belum dikirim kan ke media massa lain nya. 4.Pada akhir/ujung tulisan se butkan identitas, profesi pe nulis serta alumnus dari mana. 5.Sertakan alamat terbaru yang jelas, dan jangan lupa sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku. tepi-tepi jalan yang sudah mulus itu. Bukan itu saja, karena cukup lama dan terkena panas matahari, maka lumpur-lumpur tersebut me ngeras. Maka jalan yang mulus itupun sekarang seperti benjol- benjol" kembali. Artinya kembali tidak rata, dan kenderaan kembali mengalami kendala. Selain itu ada lagi yang parah. Di jalan tersebut ada pemborong yang sedang membangun rumah. Nah, dalam pekerjaan mem- bangun rumah ini untuk mem- buat campuran semen dan pasir- nya dilakukan di jalan raya yang sudah mulus. Hal ini bukan saja mengganggu lalulintas umum (hanya untuk kepentingan pemborong), tetapi juga dikuatirkan jalan tersebut menjadi rusak kembali. Bekas- bekas semen akan bergumpal me nutupi badan jalan, sehingga akibatnya tidak mulus kembali. Dalam hal ini tolong perhatian pihak penertiban dari Pemda Kota agar hal ini ditertibkan. FADLIN SIREGAR Jalan Sentosa Medan. 00000