Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-29
Halaman: 20
Konten
4cm Color Rendition Chart RABU PON, 29 MARET 2017 (1 REJEB 1950) TAJUK RENCANA Temukan Motif Penculikan BELUM tuntas masyarakat Yog- yakarta menyelesaikan aksi klithih yang menimpa kalangan remaja, ki- ni diresahkan aksi upaya pencu- likan anak-anak. Dua aksi kriminal ini terkesan terjadi beruntun. Meski aksi penculikan anak-anak dapat lo- los (KR, 27/3), namun fakta aksi pen- culikan tak dapat dianggap sepele. Harap menjadi perhatian semua pi- hak. Tak hanya orangtua, sekolah, aparat keamanan. Tetapi segenap lapisan memiliki kepedulian. Jika secara sosiologis motif pencu- likan dapat teridentifikasi, antara lain: untuk dieksploitasi, dipeker- jakan sebagai pengemis maupun pekerja seks, dijual organ tubuhnya. Namun apa yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hen- daknya dapat diidentifikasi secara spesifik. Dengan kata lain, para pene- gak keamanan mampu mengungkap motif (upaya) penculikan anak-anak. Sehingga masyarakat dapat ikut ser- ta mengantisipasi secara tepat, tanpa harus 'paranoid' atau khawatir yang berlebihan. Mengungkap motif penculikan di Yogyakarta, menjadi Pekerjaan Rumah' (PR) yang mendesak untuk segera disampaikan kepada masya- rakat. Selanjutnya, menemukan sis- tem tepat untuk antisipasi dan so- lusi. Misal, menemukan sistem peng- awalan kedatangan dan kepulangan anak (ke dan dari) sekolah. Sistem yang dikelola bersama, sehingga menjadi satu paket dengan penye- lenggaraan pendidikan. Mengutip pernyataan Humas Polda DIY AKBP Yulianto yang me- nyarankan agar orangtua harus men- jemput anak-anak lebih awal dari jam bubar sekolah, agaknya hanya menyasar bagi kalangan mampu -- yakni orangtua yang memiliki pola kebiasaan pengawalan anak be- rangkat dan pulang sekolah. Bagaimana dengan banyak orangtua yang harus bekerja untuk bertahan Pikiran Pembaca Pikiran Pembaca terbuka bagi siapa saja. Naskah dikirim ke kantor Redaksi Kedaulatan Rakyat, Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta 55232 Fax (0274) 563125 Telp (0274) 565685 (Hunting) atau melalui email pikiranpembaca@gmail.com. Naskah dilengkapi fotokopi atau scan identitas diri berikut nomor telepon yang bisa dihubungi. Isi tanggung jawab penulis. MASYARAKAT Yogya saat ini dibuat bangga dengan semakin ek- sisnya komunitas Info Cegatan Jogja (ICJ). ICJ yang berdiri pada tahun 2013, awalnya merupakan komunitas media sosial untuk sa- ling bertukar informasi seputar lalu lintas di Yogya dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah anggota (member) di media sosial, ICJ tidak hanya berfungsi sebagai sarana bertukar informasi, namun juga mampu dijadikan wadah untuk membantu masyarakat melalui tin- dakan-tindakan nyata. Sebagai salah satu followers setia di media sosial Instagram, sering saya jumpai ucapan terima kasih yang disampaikan kepada member ICJ melalui Instagram karena telah dibantu oleh para member tersebut. Terima Kasih ICJ hidup, sehingga tidak mungkin mengurus anak: antar - jemput. Berangkat-pulang sekolah sendiri merupakan pendidikan kemandirian. Sementara negara harus menjamin keamanan. Jika kita lihat lagi, apa yang di- maksud dengan penculikan -- adalah kejahatan yang memiliki beberapa unsur pokok yakni pertama : Membawa pergi seseorang dari tem- pat kediamannya atau tempat tinggalnya sementara. Unsur yang kedua: membawa pergi itu dengan maksud untuk menempatkan orang itu secara melawan hukum di bawah kekuasaannya atau kekuasaan orang lain atau untuk membuat dia dalam keadaan sengsara. Artinya se- lain dibawa pergi di luar kehendak korban, hal itu juga dilakukan de- ngan cara-cara yang bertentangan dengan hukum, misalnya diancam, dipaksa, dibohongi dsb. Dalam berbagai pemahaman, pen- culikan anak dapat pula dimasukkan sebagai upaya teror. Yakni mencip- takan ketakutan, kengerian dan kekejaman terhadap seseorang, ko- munitas maupun golongan. Sehingga meneror merupakan berbuatan ke- jam (sewenang-wenang) untuk menimbulkan rasa ngeri dan takut. Dapatkah upaya penculikan di Yogya, masuk aksi teror? Siapa pela- ku atau sosok di balik upaya teror penculikan? Apa motif teror pencu- likan tersebut? SEBENTAR lagi di kampung saya akan diselenggarakan Pemi- lihan Ketua RT yang baru. Kam- pung saya, Jaranan RT 10 Bangun- tapan Bantul menamakannya seba- gai Pilkaret. Siklus tiga tahunan ini merupakan perhelatan besar di kampung saya. Tiga hal di atas, merupakan per- tanyaan khalayak luas kepada pi- hak penjaga keamanan. Yogyakarta harus bersih dari segala jenis teror dan kejahatan. Terkhusus terhadap anak-anak yang merupakan tunas bangsa. Anak-anak di Yogya harus tumbuh-kembang dalam suasana aman, damai sejahtera, nyaman, berbudaya, cerdas akal dan nurani. Untuk itu, perlu situasi aman-kon- dusif yang merupakan tanggung jawab negara. -g Beberapa pekan sebelum perhe- latan, suasana di kampung sudah terasa meriah dan gembira. Seperti lazimnya pada beberapa Pemilihan Ketua RT, para kandidat mungkin hanya bisa manggut-manggut. Tak ada suasana persaingan, apalagi in- trik, karena yang bakal diemban nanti adalah sejujur-jujurnya amanah. Pilkada dan Pilkaret Berbeda dengan praktik demo- krasi Pilkada Bupati, Walikota ataupun Gubernur yang cenderung hingar-bingar, Pilkaret di kampung ini sangat terasa sebagai esensi dan substansi demokrasi. Warga yang berhak akan memilih secara lang- sung dalam suasana gembira tanpa tekanan. Sedang Pilkada pantas digambarkan sebagai tujuan bagi kebanyakan orang untuk mencapai kekuasaan. Cara-cara praktis, pragmatis, politik uang, bahkan menjurus SARA, banyak ditempuh sehingga tak heran seringkali Pilkada menimbulkan gesekan, Salah satu yang membuat ter- haru dan bangga adalah aksi para member ICJ yang sering mem- berikan pertolongan ketika ada pe- ngendara roda dua yang kehabisan bensin, mengalami ban bocor, dan kendaraan yang mogok di perjalan- an. Bahkan tidak jarang para mem- ber ICJ siap mengawal pengendara roda yang pulang kerja hingga larut malam sampai tempat tujuan. Berbagai aksi positif yang di- lakukan oleh para member ICJ ter- sebut tentu saja sangat membantu mobilitas masyarakat, terutama pengendara roda dua dan semakin menguatkan predikat masyarakat Yogya yang ramah serta tidak me- ngenal pamrih dalam membantu sesama. Terima kasih ICJ.-g Gerry Katon Mahendra SIP MIP Dosen Prodi Administrasi Publik Universitas 'Aisyiyah Yogya. bahkan konflik horisontal di ma- syarakat. Sementara Pilkaret menjadi sarana warga menetapkan sese- orang untuk mengabdi. Jadi Pemi- lihan Ketua RT ini benar-benar se- buah demokrasi sebagai sarana un- tuk mencapai kesejahteraan yang lebih luas bagi warga. Itulah be- danya. Tak heran dalam Pemilihan Ketua RT warga berduyun-duyun berpartisipasi, bahkan rela bekerja keras dan mengeluarkan uang, un- tuk menggelar acara pemilihan dan menyukseskannya. Ada yang sangat menarik dari ajang Pemilihan Ketua RT ini, yaitu warga berupaya meyakinkan para kandidat agar bersedia untuk dipi- lih. Hal ini tentu sangat berbeda de- ngan kandidat dalam Pilkada yang bersusah payah mencalonkan diri dan bekerja keras meyakinkan war- ga untuk memilihnya. Kita semua sepakat demokrasi adalah jalan ter- baik dalam berbangsa dan berne- gara di dalam mencapai kesejahte- raan bersama. Semua pihak teruta- ma para elite politik di negeri ini mungkin perlu belajar dari Pemi- lihan Ketua RT.-g Sigit Dinianto SIP Kantor Telkom Witel DIY Jl Laksda Yos Sudarso 9 Yogya. OPINI Jiwa-raga Yogyakarta OGYAKARTA kini tidak seindah du- lu lagi. Banyak bopeng-bopeng berte- Y dupan tidak nyaman, tidak aman, dan mence- maskan. Begitulah, para pengamat melukis- kannya dalam bentuk opini, karikatur, atau- pun kritik sosial lainnya. Bukan untuk dira- tapi, melainkan dicari solusi. Tidak bisa dipungkiri, di sana-sini muncul kekerasan menakutkan. Bukan hanya di malam hari, tetapi di siang hari pun ada keja- hatan. Klithih, merupakan bukti nyata, sebuah kejahatan khas Yogyakarta. Orang-orang tak berdosa, jadi korban klithih. Belum selesai pe- laku klithih diadili, sudah muncul kejahatan penculikan anak. Dapat dibayangkan, betapa para guru dan orangtua resah dan khawatir, ja- ngan-jangan kejahatan tersebut menimpa anak-anaknya. Patut dipahami bahwa solusi apapun ten- tang Yogyakarta, mestinya berbasis kajian se- cara utuh dan menyeluruh. Bahasa aka- demiknya, perlu pendekatan holistik. Melalui pendekatan holistik, 'bopeng-bopeng wajah dan banalnya perilaku orang Yogyakarta, merupakan masalah pada jiwa-raga Yogya- karta. Untuk mengatasi masalah kompleks ini, tidak cukup dipangkas 'dahan dan rantingnya' saja, tetapi perlu diterapi akar dan pohon per- masalahannya. Ahli Jiwa Sejujurnya, jiwa-raga Yogyakarta sedang sa- kit. Jiwanya berlubang, kotor, membeku, tak mampu lagi menampung nilai-nilai moralitas. Nilai-nilai moralitas ditafsir subjektif atas dasar kebebasan dan kepentingan pribadi. Aliran pemikiran luhur dan mulia dikenal se- bagai komunalistik-religius, telah digantikan dengan individualisme-liberalistik. Pola pikir dan pola perilaku demikian, masuk di rongga jiwa pribadi-pribadi. Jiwa sakit itulah yang pa- da gilirannya mengejawantah dalam berbagai kekerasan dan kejahatan. Dihadapkan pada persoalan-persoalan keji- waan ini, ada sementara orang berusaha men- gatasinya dengan menghadirkan ahli jiwa, aga- mawan, atau rohaniwan. Para orangtua atau guru, boleh jadi sudah berusaha, tetapi tidak terlihat hasil memuaskan. Di tangan para ahli T ERKUAKNYA kelompok dan jaringan internasional Official Loli Candi's Grup membuka mata kita semua bahwa tin- dak kekerasan seksual terhadap anak terutama pedofilia tidak saja masih ada, tetapi justru se- makin berkembang pesat. Indikasi yang paling nyata yaitu kini para pelaku kejahatan paedofil- ia (baca: pedofil) telah berani membentuk kelom- pok dan jaringannya sendiri. Kondisi ini berbeda dengan beberapa tahun ke belakang, di mana para pedofil lazimnya bergerak secara sendiri- sendiri. Hasil eksploitasinya terhadap anak pun hanya dipergunakan untuk kepentingannya sendiri. Misalnya saja, kasus Mario Manara yang mencabuli 9 anak di Buleleng, Bali (2001), kasus Grandfield Philip Robert yang juga men- cabuli 9 anak usia SMP dan SMA di Singaraja, Bali (2008) hingga kasus Baekuni/ Babeh yang mencabuli dan membunuh sebagian korban di antaranya (2010). Kini, hasil eksploitasi para pedofil terhadap anak bahkan malah dijadikan sebagai lahan bis- nis baru. Caranya dengan mendokumentasikan proses maupun hasil tindak kejahatan seksual yang dilakukannya terhadap anak, baik dalam bentuk foto maupun video. Pada kasus Official Loli Candi's Grup, konten-konten porno tersebut dikelola admin rup, dikirim dengan bayaran mencapai 15 dolar AS atau setara Rp 200.000 perklik. Sudjito itu harapan kesembuhan jiwa digantungkan. Intinya, jiwa-jiwa sakit ingin segera disem- buhkan, perilaku kasar, keras, dan jahat dapat dilunakkan menjadi perilaku sopan-santun penuh kelembutan. Dalam konteks Yogyakarta sebagai masyara- kat budaya, mestinya penyembuhan jiwa-jiwa sakit dilakukan dalam kebersatuan, kolektif, dalam lingkup organ yang utuh. Barangkali Level Internasional Yang tak kalah memprihatinkan, fakta bahwa jaringan yang dibentuk oleh kelompok pedofil di negara ini sudah merambah ke level internasio- nal. Seperti diketahui, setidaknya ada 11 grup pedofil lain dari sejumlah negara yang terkonek- si langsung dengan grup pedofil Official Loli Candi's Grup. Kulminasinya, tantangan pene- gak hukum untuk memberantas pedofilia sudah pasti menjadi semakin berat. Minimal bisa dili- hat dari potensi jatuhnya korban yang sangat besar bila dibandingkan dengan pelaku pedofilia СС KR-JOKO SANTOSO jiwa-jiwa masyarakat Yogyakarta yang sakit tidak banyak. Akan tetapi sekecil apapun kuantitas dan kualitasnya, pasti akan mengganggu kenormalan jiwa-jiwa lainnya. Ibarat sebuah keluarga, ada belahan jiwa yang sakit, sibuk mencari kemewahan untuk diri sendiri, abai terhadap belahan jiwa lainnya. Komunikasi antar sesama tersumbat, tidak ada kesadaran berintrospeksi dan saling me- lengkapi, maka turbulensi menggerus keten- teraman kehidupan bersama. Meningkatnya konflik internal kerabat kraton, konflik hori- zontal pasca pilkada, konflik vertikal penataan ruang, sengketa gantirugi tanah untuk pemba- ngunan bandara, serta konflik-konflik lain, merupakan sebab dan sekaligus implikasi tur- bulensi sosial dan pemerintahan. Membasmi Kelompok dan Jaringan Pedofil dofilia ke setiap orang lainnya. Maka, sulit diba- yangkan betapa sangat berbahayanya keber- adaan pedofil yang terorganisir dalam sebuah kelompok dan jaringan tertentu. Maka ter- bongkarnya kelompok dan jaringan pedofil bertaraf internasional Official Loli Candi's Grup mesti dijadikan momentum bagi segenap pihak, terutama penegak hukum untuk melakukan de- teksi dini kemungkinan adanya kelompok dan jaringan pedofil lain. Jika sudah terdeteksi, ma- ka tugas aparat penegak hukum selanjutnya ialah membasmi kelompok dan jaringan pedofil tersebut sampai ke akar-akarnya. Kecuali dari perspektif pelaku, upaya mem- basmi kejahatan pedofilia penting pula dilaku- kan dari perspektif korban. Yaitu, dengan memberikan rehabilitasi yang memadai, meli- puti rehabilitasi fisik dan rehabilitasi sosial- psikologis terhadap anak yang menjadi korban pedofil. Sehingga, rasa trauma anak cepat hi- lang dan anak bisa kembali hidup normal tan- pa terjerumus menjadi pelaku pedofil di kemu- dian hari. -g *) Sumarsih, peneliti Alwi Research and Consulting, Alumnus Fisipol UGM. Sumarsih yang hanya bergerak secara individual. Jamak disadari, keberadaan pedofil yang melancarkan aksi-aksinya secara individual saja mempunyai potensi yang sangat berbahaya bagi anak. Faktanya, sejumlah kasus pedofilia yang dilakukan orang perseorangan di negara ini ra- ta-rata mempunyai korban belasan hingga pu- luhan anak. Tak jarang, sebagian di antara para korban pun harus kehilangan nyawa karena di- bunuh oleh pedofil guna menghilangkan jejak tindak kejahatannya. Sehingga, apabila para pedofil dalam melancarkan aksi-aksinya kemu- dian terorganisir dalam sebuah kelompok dan jaringan, maka akan sangat mungkin jumlah korban tindak kejahatannya meningkat secara signifikan. Yang paling dikhawatirkan dari semua hal di atas, tentu jika keberadaan kelompok dan jaringan pedofil tersebut sengaja dibuat tidak hanya dipergunakan sebagai lahan bisnis baru. Akan tetapi, dipergunakan pula sebagai alat un- tuk mencetak bibit-bibit pedofil baru. Mengutip pandangan Richard Von Krafft- Ebing dalam bukunya berjudul Psychopathia Sexualis, anak yang menjadi korban pedofilia mempu- nyai kecenderungan kuat untuk menjadi pedofil pula ketika de- wasa. Hal senada diucapkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh, menurutnya ada kemung- kinan anak korban pedofilia bisa berbalik menjadi pelaku keja- hatan tersebut di kemudian hari. Virus Jika demikian, kelompok dan jaringan pedofil dapat dikatakan bak virus yang dengan cepat mampu menularkan virus pe- "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 12 Memahami Jalinan Mestinya kita sadar bahwa Yogyakarta seba- gai masyarakat budaya sudah lama ada dan di- tata berdasarkan konsep budaya adiluhung, yakni: golong-gilig, manunggaling kawula lan gusti, serta memayu hayuning bawana. Setiap pemimpin dan warga Yogyakarta mestinya pa- ham dan mampu mengejawantahkan berbagai konsep budaya tersebut pada ranah sosial dan pemerintahan. Berbagai perbedaan pendapat - baik yang muncul secara alamiah maupun pen- garuh perubahan zaman - mestinya disikapi de- ngan bijak, dimusyawarahkan, dan tidak perlu dibawa ke meja hijau, ataupun dipolitisír. Mem- bawa konflik-konflik Yogyakarta ke tingkat na- sional, dipastikan tidak efektif. Alih-alihnya, menepuk air did ng, memercik muka sendiri. Siapapun berperasaan tidak berkecukupan dan seiring dengan itu ingin berkuasa, ingin se- makin kaya, dan merekayasa berbagai pranata, sebaiknya cepat-cepat meditasi, kontemplasi, agar mampu memahami jalinan antara gunung yang tinggi dengan jurang yang dalam. Artinya, jangan pernah berangan-angan meraih kemu- liaan tanpa ilmu kehidupan mumpuni yang di- raih melalui perjalanan panjang, sarat tantang- an, godaan, dan ujian. Pada puncak perenungan diri dan usaha berbenah diri itulah turbulensi sosial dan peme- rintahan dapat dikendalikan dan diarahkan ke- pada kedamaian. Pada kedamaian diri itulah seluruh potensi-potensi rohaniah yang positif dapat dibangkitkan dan didayagunakan untuk membangun kehidupan bersama. Begitu warga dan pemimpin Yogyakarta memasuki gerbang kedamaian maka perasaan kurang akan tergan- tikan rasa berkecukupan; kekerasan dan keja- hatan terhalau secara kodrati. Kedamaian iden- tik dengan sehatnya jiwa-raga Yogyakarta.0-g, *) Prof Dr Sudjito SH MSi, Guru Besar Ilmu Hukum UGM. Syarat Menulis Opini Para penulis yang terhormat, Redaksi hanya akan memperhatikan tulisan artikel/opini yang dikrim ke opinikr@gmail.com dengan disertai CV dan copy identitas diri. Panjang tulisan sekitar 3.700 karakter atau 600 kata. Demi kelancaran bersama, tidak melayani pengiriman ke akun pribadi. Terimakasih Pojok KR Banyak warga pindah ke Kulonprogo. - Seperti semut mencari gula. Penambangan batu liar marak di Ponjong. - Liar tapi aman? Hujan gerimis iringi Upacara Melasti. -Menambah suci jiwa raga. SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990. Anggota SPS. ISSN: 0852-6486. Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945. Perintis: H Samawi (1913-1984) M Wonohito (1912-1984). Penerus; Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Drs HM Romli. Direktur Utama: dr Gun Nugroho Samawi. Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos Berabe Xadaulatan Rakyat Pemimpin Umum: dr Gun Nugroho Samawi. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SP, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer Litbang Diklat Redaksi: Wismoko Poernomo, Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Sihono HT, H Soeparno S Adhy, Drs Widyo Suprayogi, Dra Esti Susilarti MPd, Yon Haryono Hadi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny Kusumawan, Drs Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh, M. Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Sulistyo Sutopo, Drs Hasto Sutadi, Eko Boediantoro, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, M Sobirin, Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan SPdi, Fotografer: Effy Widjono Putro, Franz Boedi Sukarmanto, Surya Adi Lesmana. Grafis: Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin. Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan: Agung Susilo SE, Telp (0274)-585685 (Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, iklankryk13@gmail.com. Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta, 55232, Fax (0274)-563125, Telp (0274)-565685 (Hunting) Alamat Percetakan: Jalan Raya Yogya-Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274)-4965-49 dan (0274)-496449. Isi di luar tanggungjawab percetakan Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogya.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio: KR Radio 107.2 FM. Bank: Bank BNI-Rek: 003.044.0854 Cabang Yogyakarta. Langganan per bulan termasuk 'Kedaulatan Rakyat Minggu.. Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Baris Cilik (min. 3 baris, maks. 10 baris) Rp 12.000,00/baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00/mm klm, Iklan Khusus: Ukuran 1 kim x 45 mm. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 sd S1, Pernikahan, Ulang Tahun) Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/mm klm (min. 600mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif Iklan Halaman 1: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks 2 klm x 150 mm) Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif. Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10% Perwakilan dan Biro: Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja Wartawan: H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Alfons Suhadi, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga Semarang: Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622, Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro: Isdiyanto Isman SIP, Wakil Kepala Biro: Sukaryono BA Surakarta: Jalan Bhayangkara No. 13, Surakarta 57141, Telp/Fax (0271) 718016. Kepala Perwakilan: Dra Hermin Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi. Banyumas: Jalan Prof Moh Yamin No 6, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd, Kepala Biro: Edhi Romadhon. Klaten: Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756, Kepala Perwakilan dan Kepala Biro: Sri Warsiti. Magelang: Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502 Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro: Drs M Thoha Purworejo: Jalan Veteran Blok A Kav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan. Kulonprogo: Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan: Suyatno, Kepala Biro: R Agussutata Gunungkidul : Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo, Kepala Biro: Y Agus Waluyo Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas. RABU PON, 29 MARET 2017 (1 REJEB 1950) SELINT INTERI Ahmed Kathrada JOHANNESBURG: Pejuang anti-a serta sahabat Nelson Mandela, Ahmed usia 87 tahun setelah menjalani opera Kathrada meninggal di Rumah Sakit Joh galkan seorang istri, Barbara Hogan menurut tatacara Islam pada Rabu (29 Kathrada mendekam di Penjara Pulau F lebih 3 bulan. la dijebloskan ke penjara setelah diadili dalam kasus Rivonia pac Mandela menjadi presiden, Kathrada d hat presiden bidang parlemen antara ta Uskup Desmond Tutu menyebut Kathra lembut, sederhana dan kuat. la merupak akan anti-apartheid. Kathrada mewakili k yang mengalami diskriminasi di bawah Mandela, sahabat Kathrada yang jug adalah Walter Sisulu dan Denis Goldber Malaysia Simpan Jenaz KUALA LUMPUR: Jenazah Kim Jon di Hospital Kuala Lumpur, Selasa (28/ oleh Menteri Kesehatan Malaysia S Sul Malaysia masih menunggu keluarga a menjemput jenazah Jong-nam. Kuala L ta media yang menyebutkan bahwa jena kirimkan ke Pyongyang. Sempar bereda akan menukar jenazah Jong-nam deng yang masih disandera oleh Korea Utara butkan jenazah Jong-nam telah dikirim istrinya tinggal. Prancis Tahan 35 D PARIS: Polisi Prancis menangkap demonstran setelah aksi mereka me Selasa (28/3). Insiden itu terjadi ketika 150 komunitas Asia di Paris. Sedikitnya t satu kendaraan polisi dirusak massa. D lah pada Minggu (26/3) malam, polis China. Polisi datang ke rumah pria Chi dan dilapori ada perselisihan. Polisi pun gilan itu, namun begitu pintu dibuka, pria nyerang polisi dengan pisau. Rekan po dengan menembak pria China tersebut. Penantang Putin Ma MOSKOW: Pemimpin oposisi Rusia, A dan dijatuhi hukuman 15 hari penjara s Minggu (28/3). la diadili di pengadilan M oleh pengacara Olga Mikhailova. Naval kang terhadap perintah polisi, ketika men Putin. Sedikitnya 1.000 orang ditahan d membayar denda sebesar 20.000 rubel Navalny telah mengumumkan keinginan an Presiden Rusia pada tahun 2018. PAN BEBE Jazz La MUSISI jazz Beben S Mulyana (50 dikenal sebagai Beben Jazz menyebut, memiliki kemampuan yang sangat bes tuk mempengaruhi seseorang. Musik pisau yang bisa jadi alat dapur, pun da pakai penjahat melakukan kejahatan. "Musik bisa memberi pengaruh posi negatif, tergantung siapa yang bawakan. Lewat musik orang bisa m baik, juga bisa menjadi jahat," tutur menjawab pertanyaan KR di sela Coa Clinic WR Soepratman Festival, di Ganesha, Purworejo, Senin (27/3). Beben mencontohkan, ada orang tidak mau mengerjakan ibadah salat banyak ustad yang mengajaknya. N ketika diajak lewat musik, dilakukan idola, mereka mau menjalankan sala kebaikan lain- nya. Be- sarnya ke- kuatan musik itu dimanfaatkan Beben untuk sarana beribadah. "Lewat seni kita bisa mengetuk hati dan jalan ibadah itu macam-ma- cam," ungkapnya. Bentuk ibadah yang dilakukan Beben dalam bermusik antara lain dengan menyampaikan berbagai pesan moral dan kehidupan kepa- da khalayak. Kalau tidak bermusik jazz, Beben tidak bisa bersilaturahmi sehingga bisa menyedekahkan ilmu. Beben juga menyebarkan virus Konser Agar KONSER bertajuk 'Mu- sical Journey #1' menampil- kan 57 anak-anak murid Sekolah Musik Crescendo dan Hana. Anak-anak de- ngan rentang umur 4-6 ta- hun ini mampu memukau Wala ta bar konser bawak. penonton, Sabtu (25/3) sore di Hana Music, Jalan Gejayan, Depok, Sleman. Mereka berasal dari kelas Yamaha Junior Music Course dengan piawai mem- bawakan lagu-lagu yang pe- nuh imajinasi, seperti Waltz mental tanpa "Seba guru-g anak pendek Bunga ding', Lagu-l gunak electon
