Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-06-05
Halaman: 04

Konten


Color Rendition Chart 2cm Senin, 5 Juni 1995. Penerbit Pemimpin Uman/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Managing Editor Pemimpin Perusahaan Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redakel Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh yang ada ret acara 1 t t Joeli Salim. 1 : analisa Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. t H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, Asril Rais, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, H. Azmi Majid (foto). H. Marzuki Markiman, M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, Buoy Harjo, Umar Said, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, Agus Salim, Rismansyah Siregar, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Michael Ronny, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah. per mm/kolom (umum). per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos : 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. Fax: (061)- 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Seminggu 7 kali. Rp. 3.500,- Rp. 2.500,- Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax. (021)- 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985, Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Waktu Tayangan Telenovela ORGANISASI Kongres Wanita Indonesia (Kowani) me minta agar alokasi waktu untuk tayangan telenovela melalui televisi ditinjau kembali, supaya tidak mengganggu aktivitas ibu-ibu di pedesaan. Ketua Umum Kowani, Ny.Enny Busiri antara lain memberi suatu bukti, hasil pertemuan antara Ko- wani dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang mengemuka- dibagi harus Membagi sedemikian 18 jam siaran yang acara kan data forum Posyandu menurun tajam. Ini memang suatu dilema. Satu pihak, televisi menayang- kan mata acara telenovela untuk memberi hiburan sekaligus menyampaikan beberapa pesan-pesan bagi ibu-ibu dalam upaya peningkatan berbagai sisi. Di lain pihak, ada kepentingan lain yang harus diikuti oleh kaum ibu, yang juga penting. Kebetu- lan antara siaran tayangan telenovela dengan aktivitas kaum itu di beberapa daerah, bersamaan waktunya. Secara umum dapat dikatakan, agak sukar untuk menemu- kan suatu pilihan "jam berapa" yang kira-kira dapat diterima oleh semua kalangan. Sebab, pihak televisi sendiri memperhi- tungkan penyiaran itu dari berbagai segi termasuk segi bisnis dan komersial dengan iklan, meski alokasi waktu jam siaran memang rupa untuk sede- dinilai efektif lainnya. setiap hari untuk aneka mata bukan suatu hal yang mu- dah. Tetapi hal itu memang diperhitungkan oleh pihak pe- ngelola televisi. Dalam era pembangunan saat ini, kelompok wanita/ kaum ibu juga merupakan sumber daya manusia yang potensial. Un- tuk itu, peningkatan wawasan, keterampilan dan fungsinya da- lam berbagai aktivitas tetap diperlukan. Peranan kaum wani- ta/ibu sungguh besar dalam ikut membangun bangsa. Sum- bangsihnya secara langsung sebagai tenaga profesional dalam Kalau ada sajian dalam media cetak dan media elektronik yang ditujukan kepada kaum wanita/ibu, hal itu memang wa- jar. Selain diperlukan langsung untuk menambah wawasan dan menambah keterampilan serta peningkatan fungsinya, juga me- rupakan bagian dari konsumen pihak televisi dan media cetak. Tak mengherankan kalau dalam siaran televisi yang khusus de- ngan sasaran kaum wanita/ibu, selingan iklan minyak goreng, sabun, busana dan sebagainya merupakan iklan yang dominan. Sama dengan iklan yang menyangkut kewanitaan/rumah tang- ga di dalam media cetak. Masalahnya kini, sejauhmana kemampuan kita, mencari ja- untk menemukan semacam titik temu bagi lan keluar terbaik dua kepentingan yang sebenarnya sama, tetapi ada perbedaan- nya sasaran yang dituju. Perlu semacam penelitian tentang alo- kasi dan pemilihan waktu yang tepat. Mungkin, Kowani da- pat melakukan kerjasama dengan pihak televisi, melalui angket misalnya, guna diketahui "kapan" waktu yang kira-kira cocok untuk tayangan telenovela itu. Terlepas dari kemungkinan dicapai suatu penilaian tentang "waktu" yang dianggap cocok tersebut, namun saran dari Ko- dimaksud agaknya patut menjadi perhatian pihak penga- wani tur siaran televisi, terutama dalam penjadwalan tayangan ba- gi kaum wanita/ibu. Juga siaran khusus bagi anak-anak agar waktu belajar mereka tidak tersita untuk menikmati siaran televisi. Harus Tegas Terhadap Serbia Bosnia KENDATIPUN Serbia Bosnia telah membebaskan 120 tentara PBB, namun hendaknya dunia jangan terkicuh. Sebab, disamping pembebasan itu mereka masih menahan dan menyandera ratusan tentara PBB yang lain dan kem- bali menyandera 45 orang pasukan Kanada. Karenanya, pembebasan terbatas itu mungkin sekali dimaksudkan un- tuk "menyenangkan" negara-negara yang menempatkan pasukannya di bekas negara Yugoslavia yang kini terpecah belah dalam tiga negara baru. Ada pendapat yang mengatakan, kuatnya tekanan dunia atas Serbia Bosnia tidak mungkin diabaikan oleh pemimpin- pemimpin mereka terutama penjahat perang Radovan Karadzic dan Panglima Angkatan Bersenjatanya, Jenderal Ratko Mladic. Menurut bekas seorang diplomat Amerika Serikat, Karadzic dan Mladic merupakan duet yang cocok. Keduanya berdarah dingin, tanpa perasaan dan tanpa ber geming dapat memerintahkan pembataian terhadap lawan dan musuh-musuh mereka. Belum diketahui dengan pasti motif pembebasan pasukan perdamaian PBB itu. Tetapi ketegasan yang ditun- jukkan Presiden Perancis yang baru saja terpilih, Jacques Chirac, dapat saja memberikan pengaruh terhadap pemim pin-pemimpin Serbia Bosnia termasuk Presiden Karadzic dan Jenderal Mladic. Chirac menegaskan, Perancis dibawah pemerintahannya tidak akan pernah mengizinkan pasukan pemberontak Serbia menghina, melukai dan membunuh tentara Perancis sesuka hati mereka. Bila perlu pasukan- pasukan Amerika, Inggeris, Perancis dan tentara negara- negara lain yang bertugas di Bosnia segera melakukan penyerangan untuk melumpuhkan tentara Serbia Bosnia. Kita memang menghendaki perlunya serangan militer yang cepat dan tepat terhadap tertara dan garis-garis per- tahanan Serbia Bosnia. Karena ternyata, Serbia Bosnia dengan pemimpin-pemimpin yang gila perang, tidak mungkin diperlakukan sebagai pemimpin-pemimpin terhor- mat. Dengan kata lain, mereka tidak mengerti bahasa diplomatik. Mereka bahkan melecehkan dan menghina PBB dengan penyanderaan pasukan perdamaian dan tidak mema tuhi keputusan-keputusan yang telah ditetapkan Badan Dunia itu. Karena itu, penggunaan senjatalah yang ditakuti mereka sekalipun Karadzic mengancam akan melakukan pemban- -taian besar-besaran baik atas sandera maupun terhadap pen- duduk Bosnia Herzegovina. Seperti telah kita ungkapkan beberapa hari lalu, Serbia Bosnia tahu benar tentang tidak adanya kesepakatan di an- tara negara-negara yang tergabung dalam NATO (Organi sasi Pertahanan Atlantik Utara) dan tidak terjalinnya koor- dinasi yang lancar di PBB dalam usaha menyelesaikan perang di Bosnia. Dalam kelemahan inilah Karadzic dan Mladic "bermain". Itulah sebabnya mengapa satu kesung- guhan terutama penggunaan pasukan militer diharuskan untuk membungkam kecongkakan yang diperagakan para pemimpin Serbia Bosnia. TAHUN lalu, di Bandung ter- bongkar sindikat joki UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Kejadian tersebut sempat membuat kita terperangah. Namun keterkejutan kita ini biasanya tidak bertahan lama. Seakan-akan kita sudah hapal, bahwa praktek perjokian selalu saja ada menjelang dan pada saat diselenggarakan kompetisi tahunan UMPTN. Ketika di Bandung terbongkar komplotan joki UMPTN, mereka yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini menyebut bisa mengatur peran joki tidak hanya pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Bandung saja, melainkan juga pada beberapa PTN di kota lain. Di Jawa Tengah, misalnya, disebut- sebut Undip Semarang dan UNS Surakarta. Bahkan di Surakarta ini lah praktek joki pertama kali bisa dibongkar. Mewaspadai Peraktek Sungguh ini kejadian yang memprihatinkan. peristiwa tersebut, kita menyimpulkan bahwa Menyimak lantas bisa kerja cara pengorganisasian sindikat dan joki bagaimanapun, menurut penulis, bila kita ingin "membabat" tun- tas komplotan ini, setidaknya kita harus mengetahui luar dalam cara kerja dan pengorganisasiannya. Sekedar catatan, uraian yang diberikan penulis di sini merupakan hasil pengamatan di lapangan. lingkup dan komunikasi antar pemerintahan dan perusahaan swasta, juga fungsinya sebagai PTN di berbagai kota, wilayah, ibu rumah tangga yang mendampingi suami serta mendidik dar aerah. Bahkan jarang karena bukan tugasnya. Kepala koordinasinya ada yang lintas generasi muda, putra-putri harapan bangsa. Seperti kasus melakukan tugas ini. akan menggunakan agen untuk Sedang tugas agen adalah urusan di sekitar administrasi, jangan menganggap remeh baha ya laten bisnis tidak resmi ini. Ibarat Gurita, organisasi per- jokian menjulurkan kaki kemana- mana. Seperti kita lihat dari "dagangannya" saja, mereka kebanyakan mempunyai jaringan kerja dan komunikasi yang melin- tasi tiga rayon (A, B, C). Dan ibarat gunung es, sindikat ini nampak di permukaan hanya kecil saja, tapi sebenarnya cara kerja komplotan joki begitu kompleks dan terorganisir. Sebagai sebuah "proyek" yang "bawah tanah", pengorganisasian dari bisnis ini rumit. Manajemen yang rapi dan teratur menjadi persyaratan dalam teknis operasional. berciri Berbeda dengan organisasi lain, meminjam istilah Surat Kabar Mahasiswa UGM, Bulaksumur, mekanisme bisnis joki ini ibarat- nya berbentuk seperti tubuh Di Semarang -juga tahun lalu- seorang manusia. Tubuh manusia tujuh joki UMPTN di wilayah yang terbagi dalam tiga bagian, Panitia Ujian Masuk Lokal yaitu kepala, badan dan kaki. (PUML) 42, menjelang dilak Secara garis besar kepala ditem- sanakannya UMPTN 1994, telah pati oleh seorang bos atau yang diamankan Poltabes Semarang biasa dikenal dengan sebutan dan pihak Undip. Menurut Supervisior joki. Bagian badan Rektor Undip, Prof. Dr. Muladi diisi agen joki. Sedangkan S.H, mereka merupakan satu bagian yang terbawah atau disebut kelompok yang terdiri atas kaki, diisi joki dan para calon beberapa mahasiswa dan pegawai peserta UMPTN yang meman- Undip, petugas loket pendaftaran faatkan jasa joki. Yang unik, tiap formulir ujian dan mahasiswa luar. bagian ini dibentuk dari atas ke bawah. Kepala membentuk badan. Selanjutnya bila badan sudah terbentuk, badan ini lalu membentuk kaki. pemisah sindikat Ada garis joki UMPTN itu memang benar- ketiga bagian tubuh ini, yaitu benar ada. Pertanyaan yang dalam hal pembagian tugas, kemudian menyertai, bagaima daerah kerja, sampai pada im- nakah balannya. Walau demikian, cara kerja mereka membentuk sema cam siklus yang saling sokong- menyokong serta bekerja sama antara satu dengan yang lainnya. UMPTN ini ?. Memang bertitik tolak dari cara kerja dan pengorganisasian sin- dikat joki UMPTN inilah, tulisan Sehingga biasanya sindikat ini Satu per satu akan kita kupas singkat ini sengaja dibuat. Karena terorganisasi secara solid. masing-masing bagian secara lebih detail. Bagian teratas atau kepala, biasanya mempunyai hubungan dengan PMB. Kebanyakan pulau atau rayon. yang penulis ceritakan diatas. umumnya membaca Pendeknya mereka beroperasi tidak secara lokal tetapi "" CARA KERJA JOKI Hanya orang orang tertentu saja yang Praktek perjokian bisa dikata merupakan bisnis berskala na- dapat melakukan pekerjaan ini. sional. Bagaimana tidak, koor- Bila bukan orang "licin" rasanya sulit untuk bergerak lebih dinasi yang dilakukan dalam bisnis ini mempunyai ruang Perjokian Oleh: Dhany Andreas orang memegang job ini mem- Oleh: Irham Sebagai orang yang tidak ter- lalu hobi berpolemik, entah bera- pa kali saya mempertimbangkan berbagai hal sebelum menurun- kan tulisan ini. Tapi, karena dido- rong iktikad baik untuk melurus- kan pandangan Sdr. Baizar (mungkin bisa disebut dengan ka- limat yang lebih sopan: berdisku- si), maka saya putuskan untuk membuat tulisan ini dalam suasa- na yang barangkali sudah agak terlambat. SARJANA PENGANGGURAN Istilah sarjana pengangguran, sebenarnya, jelas merujuk pada tenaga-tenaga terdidik lulusan se- kolah tinggi yang belum memper- oleh kesempatan kerja. Itu jelas. Tapi, entah kenapa, Sdr. Baizar Zainul justru mempermasalahkan istilah ini. "Lantas, mengapa pu- la ada istilah sarjana pengang- guran?" tulisnya, antara lain. Kok, mengapa ?! Jumlah sar- jana yang belum mendapat ke- sempatan kerja yang terus mem- prihatinkan setiap tahun (dalam tulisan saya, saya sengaja mengu- tip data dari Survai Penduduk Antar Sensus), bila diperhatikan, semestinya pertanyaan itu tak la- yak dilontarkan. Mengapa ? Sarjana pengangguran - maaf, saya kembali menggunakan istilah ini -- justru muncul ke per- mukaan karena kenyataan yang terpampang nyata. Lagi pula, me- nurut pendapat saya, istilah "sar- jana pengangguran" lebih menge- na ketimbang "pengangguran sar- jana" bila ditelaah dari khasanah tata bahasa yang baik dan benar. Namun, barangkali -- ini me- nurut anggapan saya Sdr. Bai- zar justru hendak mempertanya- kan: kalaulah universitas diyaki- ni sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mampu menghasilkan tenaga tenaga profesional, kena- pa pula alumninya justru banyak yang luntang-lantung dalam sta- tus yang tidak mengenakkan: penganggur Kalaulah itu maksud Sdr. Bai- zar, saya justru menjadi puyeng, apalagi setelah membaca tulisan- nya sebelum alinea pertanyaan itu. Dia menulis begini, "Para sarja- na kita (apa pun disiplin ilmu ke- sarjanaannya) sudah barang ten- tu adalah mereka yang berilmu pengetahuan, alias mereka yang punya modal dasar. Atau, apakah Disamping langsung antara itu konsumen jarang sekali terjadi, biasanya kepala diantara Begitu seterusnya. Jadi kita kurang yakin ?" ANEH bin ajaib. Ketika saya tulisan Sdr. Baizar Zai- E.... eh, kurang yakin? Seb nul "Modal tidak Mutlak Hanya narnya, yakin atau tidak yakin, Uang" (Analisa, 29 April 1995) yang coba menanggapi tulisan Sarjana Pengangguran" saya kemerosotan mutu alumni pergu- yang dimuat harian ini (24 Maret 1995), sungguh, membuat saya ge- dan senyum senyum sendiri. Bagaimana tidak, tulisan saya yang jelas-jelas berdasar pada fak- berupaya serealistis, mung- ta dan kin, kok, Sdr. Baizar mencapnya dengan "stempel" menggelikan dan menyedihkan. Sebenarnya ti- dak apa, walau -- terus terang sa- ja -- saya benar-benar tidak habis pikir. ruan tinggi bukan desas-desus yang baru terdengar kemarin so- ANALISA Bahkan bisa Besarnya biaya yang tergantung disetorkan ini yang negosiasi antara konsumen punyai akses kuat pada pelaksa- dengan agen sebagai perwakilan naan UMPTN, karena pemben- dari sindikat joki. Tinggi ren- tukan jaringan ke PMB bukanlah pekerjaan yang mudah. penentuan, pembagian dan pen- secara nasional. distribusian sejumlah uang yang Melihat ini, agaknyak jaringan ada selama proyek berlangsung kerja yang berlevel nasional men- kepada masing-masing anggota bagian tubuh lainnya. Disamping jadi persyaratan. Untuk itu kita 2 Modal Sarjana re. Sebatas ini, saya menjadi ragu, apakah Sdr. Baizar Zainul sedang menanggapi tulisan saya, atau jus tru-maaf- sedang berbicara ngarol-ngidul tak tentu arah. Saya kira, tulisan saya cukup sederhana, walau Sdr. Baizar -- entah berdasar pada sudut pan- dang mana -- menyebut saya ber- hiba-hiba menulis di bawah judul "Sarjana Pengangguran". Di ma- ta Sdr. Baizar, seakan, tulisan saya tiba-tiba jadi "terdakwa". Padahal itu agen mempunyai tugas untuk tersebut. Siapa lagi kalau bukan mencari sumber daya manusia orang dalam. Peranan orang yang memadai yang nantinya dalam sangat mungkin untuk ditempatkan sebagai joki mendukung kesuksesan pekerjaan UMPTN serta menawarkan jasa ini. Penulis bisa memberikan joki kepada konsumen yang akan beberapa alasan mengenai peranan orang dalam Bagian tubuh terbawah terdiri misalnya, tanpa orang dalam dua kaki. Kaki adalah mana mungkin bisa mendapatkan nomor kursi yang berurutan pada waktu pelaksanaan UMPTN. menggunakannya. ini, pertama kerja yang lebih dengan sebutan joki. Kaki tenaga dikenal lain- nya ditempati konsumen. saya hanya berusaha menggaris- bawahi bahwa perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan ting- gi yang seyogianya benar-benar mampu mencetak sarjana pencip- ta kerja, bukan pencari kerja. Ma- ka, ketika angka Yang dipakai untuk joki posisi sebagai sarjana pengang- guran semakin dilematis dari ta- hun ke tahun, ini tentu fenomena yang harus dipikirkan serius. Itu saja. SANGAT SUBJEKTIF Bahkan, tulisan Sdr. Baizar se- makin subjektif ketika dia menu- lis begini, "Bung Irham agaknya terlalu terpaku pada pengertian nisbi, bahwa yang dimaksudkan dengan "MODAL" itu adalah be- rupa uang, duit, hepeng. Dan, gaya pandang demikian itu sama sekali bukanlah ganjil atau aneh. Apalagi buat kalangan sarjana ki- ta, yang menyangka "MODAL" itu adalah uang, duit, hepeng". Kenapa Sdr. Baizar sampai pa- da kesimpulan ini, entahlah. Pro- blematika sarjana pengangguran, sedikit-banyaknya, sudah saya pa- parkan dalam tulisan saya. Mulai dari penciutan angka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil sam- pai pengalaman kerja yang dija- dikan sebagai syarat formal di hampir semua perusahaan swasta yang sedang melakukan seleksi penerimaan tenaga kerja baru. Maka, ketika Sdr. Baizar me- ngatakan (maksud saya menulis) bahwa diploma atau sertifikat pengalaman kerja hanya ikhwal yang tersurat, bukan yang tersirat; saya kembali senyum-senyum sen- diri (mungkin kali ini agak sinis). Saya berpikir, bagaimana mung- kin seorang pelamar kerja akan ikut testing kalau seleksi adminis- trasi saja sudah kalah. Ya, lain so- al kalau dia mengantongi modal koneksi. Pengangguran Hagabean Nasution, SH Dus, ketika sarjana pengang- guran berniat mandiri, berbagai (sekali lagi, berbagai) masalah ba- ru pun bermunculan. Salah satu- nya adalah modal usaha berupa "hepeng" tadi. Lantas, ketika saya menyarankan agar sarjana pe- ngangguran yang tidak punya (ba- ca: kekurangan) uang berniat membuka lapangan kerja baru, agar dibantu dalam bentuk pin- jaman lunak atau kredit jangka panjang; apakah itu salah? Ka- rena, saya tahu persis, mengeluar- antara mereka semester II-IV, karena masih memiliki kesempatan untuk mengikuti UMPTN lagi dan ten- tu masih "hangat-hangatnya" bila ikut UMPTN lagi. BONGKAR KOMPLOTANNYA orang sembarangan. Biasanya yang diambil adalah mahasiswa Padahal kita tahu pembelian formulir diacak oleh petugas. Mana mungkin pula tanpa dukungan orang dalam mereka bisa lolos pemeriksaan STTB dan yang memiliki IP tinggi, rata-rata NEM -sewaktu pembelian dan ber-IP 3.00. Tak jarang pula pengembalian formulir UMPTN- dipakai mahasiswa padahal nama serta foto yang ada di STTB dan NEM itu jelas meru pakan manipulasi. Padahal -sekali lagi- kita juga tahu sebelum men- dapatkan kartu peserta UMPTN, mereka harus berhadapan dengan pemeriksaan yang berlapis-lapis. Apakah ini bisa dilakukan tanpa partisipasi orang dalam ?. Sebagai penutup, praktek per- jokian hendaknya selalu diwaspadai. Bila muncul praktek ini selekasnya dibongkar komplotannya. Kalau perlu dijerat dengan sanksi hukum yang ada. Ini supaya cara-cara ilegal untuk masuk PTN bisa diminimalisir. Yang juga tidak kalah penting, kecermatan dan kesungguhan ser- ta tanggung jawab moral panitia PMB memegang peranan penting menutup semua kira-kira bisa lubang dahnya biaya tergantung dari tingkat kesulitan untuk menembus jurusan, fakultas dari universitas yang menjadi pilihan. Biaya ini tidak dibayarkan dalam satu kali saja. Biasanya dua tahap. Tahap pertama pada awal transaksi jauh. kontak dengan sebagai "uang jalan" dan akan hilang bila proyek ternyata gagal. Tahap kedua pada akhir proyek, biasanya bila telah mendapatkan hasil sesuai dengan perjanjian yang disepakati. menempati bukanlah Bidang study ilmu Eksakta dan Non Eksakta juga dibagi menurut spesialisasi sumber daya manusia yang ada pada sindikat ini. Orang- orang bayaran yang diterjunkan ini biasanya mempunyai keahlian dan kemampuan yang berbeda- beda satu sama lainnya. Misalnya, yang terpandai dijadikan senjata untuk mengambil jurusan, fakultas atau universitas favorit. Sedang yang berkemampuan di bawahnya dari yang terpandai ditempatkan untuk mengambil untuk jurusan, fakultas, universitas yang tingkatannya sedang-sedang saja. yang oleh sindikat joki ada semacam klasifikasi dalam penen- tuan pilihan yang digarap dengan rengkingisasi (peringkat) kualitas Menyoroti bagian kaki satunya, dari seorang joki UMPTN. yang ditempati oleh konsumen pengguna "biro jasa otak" ini, biasanya mereka berasal dari keluarga yang berkantong tebal. Karena besarnya biaya kese luruhan yang dikeluarkan untuk satu kali proyek mencapai jutaan rupiah. Biasanya berkisar antara 2-15 lebih. juta rupiah. Disamping tiga bagian yang berbentuk seperti tubuh manusia, berada di ada bagian lain yang luar sistem organisasi ini. Bagian yang satu ini berfungsi sebagai pendukung operasional bisnis A maut it kan pendapat di negara Pancasi- tercinta ini bukanlah dosa. Serta-merta saya teringat pe- ngalaman Ir. Eko Ratmoko yang terobsesi membuka lapangan ker- ja sesuai dengan disiplin ilmunya. Dia coba berwiraswasta dengan beternak ayam potong dengan modal (tentu maksudnya "he- peng") yang sangat minim. Tapi apa lacur? Usahanya hanya ber- tahan sampai satu tahun. Menu- rut pengalaman Eko yang warga Yogyakarta itu, beternak 400 ekor ayam selama setahun, hasil yang diperoleh masih kalah dengan penghasilan seorang buruh. Maka, "Semakin kecil modal yang dimiliki semakin sulit ber- kembang", komentar Eko, seper- ti dimuat Gatra edisi 4 Februari 1995. Walhasil, Ir. Eko Ratmoko sangat setuju kalau sarjana pe- ngangguran diberi pinjaman mo- dal usaha, seperti yang pernah di- sarankan Erwin, SH, penduduk Lubuk Pakam, yang menulis di media yang sama edisi 14 Janua- ri 1995. TENTANG MODAL Terus terang, sampai di sini, saya tidak habis pikir kenapa tu- lisan saya oleh Sdr. Baizar Zai- nul dipandang dengan kaca- mata yang begitu sinis. Lebih pa- rah lagi, saya seperti dijadikan anak SMP yang masih perlu di- ajari pengertian "modal". Aneh. Sungguh aneh. Entah di bagian mana dalam tulisan saya Sdr. Bai- zar Zainul bisa mengutip, bahwa, modal itu melulu hanya uang. Memang benar, saya menya- rankan agar sarjana pengang- guran yang berniat mandiri (na- mun kekurangan uang) diberi pin- jaman modal usaha seperti ju- ga pernah disarankan Erwin, SH -- tapi apakah ini bisa dijadikan dasar untuk menjatuhkan "vonis" terhadap anggapan bahwa modal itu ditafsirkan benar-benar cuma "hepeng"? Saya kira tidak. Karena, seca- ra umum (sekali pun tidak dija- barkan secara rinci), selain berko- notasi uang yang dipakai sebagai pokok untuk berdagang, modal dalam pengertian luas bisa juga menjadi kata kiasan terhadap "se- suatu" yang dipergunakan untuk bekerja atau berjuang. Misalnya, keberanian merupakan modal sa ngat berharga. Lantas, apa modal sarjana pengangguran? Walau modal na- sib, seperti diungkapkan Sdr. Bai- zar merupakan modal maha mis- terius, tapi sarjana pengangguran tidaklah bisa menggantungkan hi- dupnya seratus persen pada nasib baik. Percayalah, Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum tanpa ada sesuatu yang bernama ikhtiar. Atau, sudahkah kita de- mikian pesimis? Hasil penelitian HEDS (Hig- her Education Development Sup- port), lembaga penelitian dari Amerika Serikat, yang bekerja un- tuk proyek pengembangan sejum- (Bersambung ke hal 13 ) dimanfaatkan UMPTN. *** Peneliti pada Social and Educa- tion Research Community di Semarang. SEBAGAI rangkaian penca- Buku Menjadikan Buku Sahabat Anak nangan Mei sebagai Bulan Nasional oleh kepala negara 2 Mei lalu, 29-31 Mei di Jakarta digelar Kasodo, Kongres Buku Nasional I, dipra- terjadi karsai Departemen Pendidikan KARYA ASLI Ketika itu, negeri ini seolah- olah tidak pernah kehabisan pe- nulis cerita rekaan, hiburan segar bagi anak-anak. Bayangkan ! Be- gitu masuk toko buku, mata lang- sung melihat sejumlah buku fik- si serial menempati sebagian be- sar rak-rak buku. Umumnya bu- ku bacaan anak mengangkat ce- rita petualangan. Cerita semacam itu tidak hanya dialihbahasakan dari bahasa asing, seperti halnya karya Enid Blyton dan Walt Dis ney yang memang tidak saja baik isinya, tetapi juga sukses dipasar- kan di Indonesia. Di samping buku impor, karya asli pengarang Indonesia pun ti- dak kalah memikat. Dan membi- carakan buku bacaan anak-anak karangan asli bahasa Indonesia, tidak bisa tidak sekaligus menye- but juga pengarangnya. Kalau de- mikian, maka sederet nama yang sejak lama menggeluti dunia ba- caan anak-anak akan tersebut, yaitu: Dwianto Setyawan, Djoko Lelono, Zuraini, Suyono H.R, Ste- fanus Djarot, Soekanto, S.A., Ars- wendo Atmowiloto, Eddy Supar- di, dan lain-lain. Dunia petualangan adalah du- nia anak-anak. Buku impor se- akan-akan membawa anak-anak memasuki "dunia lain", yaitu du- nia fantasi. Dan pengarang Indo- nesia yang tidak mengisi ruang kosong disentuh dan Kebudayaan. Perhelatan itu, patut didukung. Selain karena bu- ku seperti ditegaskan pasal II Pia- - seba- gam gai Buku syarat Internasional utama bagi cerita anak-anak yang melulu pendidikan, mengandalkan hidupnya dari juga karena buku adalah pintu di- mengutak-atik fantasi anak. Me- dalam proses alih teknologi dan ilmu pengetahuan. Meski belum menjadi kebu- mulai karir kepengarangannya awal tahun 1970-an, pengarang kelahiran tuhan, akhir-akhir ini ada tanda- tanda semakin banyak masyara- kat menyisihkan pendapatannya untuk membeli buku. Hal ini tam- tahun 1949 ini sudah melempar kepasaran lebih dari 80 buah buku fiksi anak. Dan untuk menghasilkan buku itu, ia mela- kukan sesuatu yang tidak umum pak dari booming-nya buku anak- anak tiga tahun terakhir, walau- dibuat oleh pengarang yang lain. pun industri buku pernah sangat Ia membaca sejumlah buku, da- tang melakukan riset ke lokasi.. Untuk serial cerita detektif Terli- jaya di tahun 1970-an, ketika Pe- merintah mengadakan Proyek In- ia cip- pres Bacaan. oleh pengarang- pengarang asing. Agaknya, cerita petualangan- lah yang digemari anak-anak. Se- hingga tidak mengherankan jika tokoh yang mereka dambakan bu- kan lagi Si Doel, Gatotkaca, atau Old Shatterhand. Namun, Candy, Neil, dan Eliza. Tokoh-tokoh itu, rata-rata berusia sebaya dengan mereka, namun punya kelebihan. Jika dicermati, karakteristik tokoh yang disukai anak-anak ku- rang lebih sama: nakal dan cerdik. Dan yang menonjol ialah, sering akhir cerita menampilkan si tokoh sebagai "pahlawan moral", pem- bela kebenaran. DEMI MEDAN BESTARI LA YAOW...! Awalnya buku bacaan anak- anak yang banyak beredar di Ta- nah Air adalah serial detektif ci- lik terjemahan. Misalnya, karya Enid Blyton (Sapta Siaga, Lima Sekawan, dan Pasukan Mau Ta- hu). Buku cerita semacam itu la- ku keras, antara lain karena tam- pil tepat pada waktunya, muncul di saat anak-anak Indonesia me- mang memerlukan buku-buku fantasi yang mengandung cerita petualangan. Di kemudian hari, cerita seperti itu "diikuti" oleh pengarang Indonesia, seperti Dwianto Setyawan dengan serial buku detektifnya Terlibat di Bro- mo, Terlibat di Trowulan, dan Ser- san Grung-Grung. 1 Inilah, antara lain kunci suk- ses mengapa di kemudian hari Dwianto Setyawan amat lengket di hati anak-anak Indonesia. Di samping "mendompleng" keber- hasilan buku-buku terjemahan ta- di, jika diamati maka buku-buku Dwianto rata-rata menghibur anak-anak. Bahkan, tidak hanya itu! Dwianto punya kelebihan lain. Dia mengaduk-aduk fantasi anak-anak. Ia pun menyertakan data dan informasi mengenai sua- tu tempat yang ia angkat menja- di setting kejadian. Terlibat di Tentu saja, didapat Oleh R.Masri Sareb Putra Bromo misalnya, ia lengkapi de- ngan informasi komplet tentang kehidupan suku Tengger, upacara dan asal usul mengapa Kawah Bromo. yang begini ini tidak bisa dari buku-buku impor. bat di Trowulan misalnya, takan tokoh laki-laki dan perem- 12 Mengapa buku-buku penga- disukai puan usia 12 tahun, Mengapa tahun? Sebab sasaran pembaca- nya anak-anak SD. rang domestik tidak kalah anak-anak dibandingkan dengan buku impor ?. Barangkali resep- Dwianto nya sebagaimana diakui Setyawan, "Saya berusaha tidak menggurui. Melainkan menggam- barkan saja, sekaligus bertindak seperti anak-anak, namun tidak kekanak-kanakan. Sering juga saya mengamati tingkah anak- anak, agar lukisan saya kuat ten- tang dunia mereka". PERGESERAN Candy adalah buku karangan Yumiko Igarasi dan Kyoko Mizu- ki (dari bahasa Jepang), kini me- masuki serial ke-7 dan dicetak 140.000 eksemplar. Inti ceritanya mengisahkan tentang petualangan Candy. Pada suatu hari, Candy diadopsi oleh keluarga Legan yang kaya, tetapi Candy tidak diangkat seperti Anny. Teman akrabnya ini tidak mau mengenal Candy sete- lah diadopsi keluarga Brighton. Candy diangkat sebagai pemban- tengah tu untuk Neil dan Eliza. Di kesedihan, Candy berjumpa de- ngan Anthony yang mirip dengan Pangeran, si pesolek Archie, dan Stea yang jenius. Ketiga pemuda itu, selalu menemani Candy da- lam suka maupun dalam duku. Dan, Candy pun pergi ke Chicago. Setelah sukses dengan Candy (PT Elex Media Komputindo) me nyusul Akira, buku serial bacaan COFFEE HOUSE PARADISO RUMAH NGOPI -SORGA WIWID-95. anak-anak yang bercerita menge- nai rekayasa masa depan. Tahun, pengarang 2030, saat dunia baru pulih dari Perang Dunia III, kejadian- kejadian berkembang di Tokyo. Pelacakan terhadap seseorang berwajah keriput, bertenaga tele- kinetik mahadahsyat dengan tan- mungkin satu-satunya pengarang da 26 di telapak tangannya. Dia Tak pelak lagi, Dwianto yang menguasai petunjuk terha- dap segala sesuatu yang sangat berharga dan menakutkan, dike- nal dengan nama "Akira", dengan dua orang pengikutnya yaitu Kay dan pemuda GAGASAN dari Dekopin (Dewan Koperasi Indonesia Sumut untuk menjadikan Pasar Merdeka di Lapangan Merdeka Medan pada malam hari pantas untuk mendapatkan perhatian dari Pemda setempat. Namun sebelum gagasan ini menjadi kenyataan, memang diperlukan pembahasan yang matang dari segala sudut sehingga tidak menimbulkan berbagai dampak yang sama tidak diingini. Satu hal yang positip dengan diadakannya Pasar Merdeka di malam hari, maka kota Medan akan diharapkan menjadi lebih hidup di malam hari. Karena pasar ini akan dibuka sejak pukul 18.00 sampai dengan 06.00 pagi. Karena letaknya yang strategis di pusat kota dan di depan stasiun kereta api yang juga sudah mem- punyai jam angkutan malam hari, hampir dapat dipastikan pasar ini dunia perbukuan kita hal itu? Bagaimana sesungguh- nya sosok perbukuan anak di te- ngah sistem perbukuan nasi- onal ? Menjawab pertanyaan itu, Setelah sukses dengan buku- pemerintah tampak sigap dengan 1974, yang menonjol Sejak adalah peran penerbit dan penga- rang. buku fiksi anak yang mengambil berbagai alasan argumentatif. setting di negeri sendiri, memasu- ki tahun 1990-an, selera anak- anak "bergeser" ke Negeri Saku- ra. Adalah serial Candy-Candy, yang kini menjadi idola jutaan anak Indonesia. Tanyakan kepa- da mereka, apakah mereka me- ngenal siapakah Candy itu? Me- reka pasti tahu jawabnya, sebab Candy adalah tokoh idola mereka. Karena itu, setiap tahun pe- merintah mengadakan penilaian buku. Buku-buku yang dinilai, di- pilih dari produk terbitan swasta untuk kemudian diajukan masuk ke dalam Proyek Inpres Bacaan. Proyek Inpres Bacaan 1973, KEBUTUHAN MENINGKAT Kebutuhan akan buku bacaan anak-anak dari tahun ke tahun te- rus saja meningkat. Sedangkan sarana dan prasarana untuk itu, belum cukup memadai. Apalagi jika diingat bahwa rasio perban- dingan jumlah murid SD dan bu- bacaan, di negeri ku kita sangat tidak berimbang. Malaysia saja misalnya, belakangan ini gencar memasyarakatkan agar siswa ge- mar membaca dan cinta buku. Bagaimana cara mengaktuali- sasikan dunia anak-anak ke dalam buku-buku bacaan? Sanggupkah melakukan merangsang in- terbukti berhasil dustri penerbitan di Indonesia. Waktu itu, pemerintah menyedia- kan dana sebesar Rp 604,4 miliar untuk menerbitkan sebanyak 200 juta buku bacaan anak. Setiap pe- nerbit yang mengajukan buku ter- bitannya untuk di-Inpreskan, di- terima hampir separuh. Dan ha- nya satu judul buku, dicetak se- dikitnya 10 ribu eksemplar. Sayangnya, Proyek Inpres 1973 hanya sangup bertahan satu dasawarsa saja. Proyek itu "ma- ti" tahun 1984, ketika diciutkan- nya berbagai proyek oleh pemerin- tah berkaitan dengan lesunya har- ga minyak di pasaran internasio- nal. Kemudian pertengahan tahun 1990, harga minyak bergairah la- gi di pasaran internasional. Peme- rintah punya dana untuk membeli Jika Proyek Inpres Bacaan 1973 bertujuan untuk meningkat- kan minat baca, maka Proyek buku bacaan. Halaman 4 Pasar Merdeka bakal ramai. Hal yang lain tentulah para kakilima akan dapat di Lapangan Merdeka? tertampung sehingga tidak men- petugas. Dan hal positip lain, Pemda Medan akan mendapatkan pemasukan dari re tribusi pedagang dan parkir. 1991 beranjak kepada upaya un- buku ba- tuk meningkatkan mutu caan. Untuk itulah maka Depar- temen P dan K memberikan si- Namun dampak negatipnua yang jelas lebih banyak juga harus dikaji. Apakah dengan adanya pasar yang dimulai pukul 18.00 sore itu tidak merusak peman- dangan yang selama ini hijau menjadi kereta-kereta dan tenda- tenda pedagang. Begitu juga terhadap warga kota yang banyak juga meman- faatkan lapangan ini untuk berjalan-jalan berolahraga akan menjadi terganggu. sore dan Apakah kebersihan lapangan Merdeka dan sekitarnya akan ter- jamin?. Sebab jika sudah dibuka warung penjualan makanan dan minuman, maka akan banyaklah sampah-sampah, mulai dari daun, plastik, bekas makanan, dan lim- bah air bekas minuman atau cu- nyal, bahwa di dalam menerbitkan buku bacaan, penerbit perlu memperhatikan arah pendidikan dasar di Indonesia, yaitu Pera- turan Pemerintah RI Nomor 28 dan (3) mem- agar me- persiapkan peserta didik menuhi persyaratan untuk meng kuti pendidikan berikutnya, yak- ni sekolah lanjutan. Karena itu, memang pada Ryu. Akhir-akhir ini, anak-anak pun tampak akrab dengan buku tempatnya pemerintah mengajak cerita bergambar. Mereka me- semua pihak yang terkait memi- kirkan jalan yang harus ditempuh. nyukai Cinderela, Putri Dyayu, Pemerintah menghimbau penerbit Putri Tidur, Songokuu, Danau Angsa, atau Alibaba. Tahun 1990 mengenai pendidikan dasar. Itu sebabnya, penerbit dan haruslah memperhi- tungkan bahwa di masa yang akan datang diperlukan buku bacaan yang menunjang kurikulum. Se- suai dengan PP Nomor 28, pendi dikan dasar bertujuan buhkan sikap, (2) (1) menum memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan anak untuk hi- dup bermasyarakat, dan pengarang untuk menerbit.. kan buku yang sesuai dengan ni lai nilai budaya bangsa Indonesia dan Pancasila. Selain itu, tentu sa- ja, menyediakan buku-buku yang dapat merangsang kreativitas dan imaginasi anak, menumbuhkan sikap percaya diri, serta menyibak cakrawala pemikiran anak seluas- luasnya. Sedangkan dari segi tek- nis, buku-buku tersebut diharap- kan dapat dijangkau oleh anak se- suai dengan kemampuannya, isi- nya baik dan positif sesuai kuri- kulum, ditulis sesuai dengan kai- Indonesia, pewarnaan dah bahasa baik, dan ilustrasi menarik. Minat baca anak-anak Indo- nesia sesungguhnya sudah cukup menggembirakan. Yang masih perlu ditingkatkan ialah teknik penyajian serta pemilihan tema bagi buku-buku anak usia seko- lah dasar. Jika semua itu dikemas dalam satu "bungkus", bukan ti- dak mungkin anak-anak semakin akrab dengan buku. adalah promotion manager sebuah Penulis penerbitan buku di Jakarta Dari Redaksi PARA penyumbang tulisan/artikel dimintakan perhatiannya sebagai beri kut: 1. Panjang tulisan/artikel minimal empat dan mak simal tujuh halaman/folio diketik dengan spasi rang kap dan tidak timbal balik. 2. serta Surat Pembaca Cantumkan nama dan alamat yang jelas, tandatangani, dan sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku Bukan tindasan, bukan fotokopi. 3. Tidak atau belum dikirim kan ke media massa lain nya. 4. Pada akhir/ujung tulisan sebutkan identitas, profesi penulis serta alumnus dari mana. 5. Sertakan alamat terbaru yang jelas, dan jangan lupa sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku. cian piring dan gelas. Satu hal lagi yang paling pen- ting, hendaknya andaikata pasar ini diizinkan, apakah dapat ter- jamin dari tempat berkumpulnya "kupu-kupu malam" seperti yang terjadi di taman Ahmad Yani. Ini perlu diamankan dari wanita malam, agar tempat tersebut benar-benar menjadi pasar malam hari yang dapat dikunjungi oleh seluruh keluarga yang baik-baik. Sehingga orang tidak akan segan-segan untuk minum dan makan mulai rakyat biasa sampai kepada tokoh dan para pejabat, karena tidak khawatir terhadap adanya "wanita malam yang siap mengincer korbannya. Karer itu pembicaraan menge nai Pasar Merdeka perlu sematang - matangnya. M.SAHLAN SITUMORANG Jalan Puteri Hijau Medan 00000 4cm Senin, 5 Juni DA PL Sei.Rampah, (Ar Pihak PLN R saat ini telah me jalan yang dipa wilayahnya. Pem sangannya tidak demikian kata K Rampah, P.Sinam baru ini. Dalam upaya men gian yang dialami PL jadinya pemasangam yang tidak terdaftar Ranting Sei.Rampal Sei.Rampah terus penertiban dan pe lapangan. Ke-314 jaringan Golkar Ass Korban Kisaran, (Analisa DPD Golkar Asa bang beras untuk 41 ga korban kebaka Nelayan Tanjung Ti Mai 1995 lalu. Pen bangan tersebut di Ketua DPD Golkar ji Aminuddin Sim empat goni beras, Mereka yang m musibah kebakara Alang Jamhur, Kh tinah yang langsu sumbangan DPD C - sud. WAISAK DAN dan HUT ke-30 Vih drs. Harsono Ponir Perayaan Um. Tanjung Balai, (A Tidak kurang Buddhis Maitreya S berkumpul memp ke-30 Vihara Bhak Tanjung Balai bea perayaan hari Waisa lalu. Pdt. Shi Thiam C Bhakti Maitreya pac itu menyampaikan atas berkenannya pe lainnya menghadiri Dalam kaitan ha ke-30 serta perayaan ia mengatakan, her Buddha jangan ha kenikmatan duniawi disejajarkan denga mental spritual. Demikian juga pengurus Vihara itu Cin yang selama in bina kader umat E treya. Dikatakan pem dilakukan melahirkan selama manus sehat lahir bathin se dan bakti pada Tuh akhirnya melahirkar ngunan yang handa Sedangkan M Citravira ketua kc DKP Lampu I Prapat, (Analisa) Dinas Kebersih tamanan (DKP) F ngun mulai mem lampu hias/tamar jalan kota turis E (30/5). Keterangan ya Analisa dari pimpr lampu lampu itu, L SH, lampu lamp akan dipasang jalankota turis Prap jang Jalan Sisingam tokol), Jalan Pulau Bukit Barisan, Jala dan Jalan Anggar Menurutnya I hias/taman dipe muanya mulai be (8/6). Lampu lam dipasang bermaca Pertan Terga Sibolga, (Analiss Pertambahan p PLN Cabang S tahunnya khusus Kodya Sibolga, te terca ditentukan oleh bangunan atau rup Kepala PT. Sibolga Ir. A. Sof jawab pertanyaan (31/5) lalu di r mengatakan, bangunan/rumal memanfaatkan Listrik bangunan/rumah. pelanggan sampai sebanyak 15.30 dengan pemakaia Menyinggung a ningkatan mutu PLN Cabang Sibc A. Sofyan Pane t melalui berbagai I taranya mengada listrik cepat (PLC) bah daya maupun baru, menambah Kuda Laut S mengatasi gan secepatnya pada k tama setelah peng