Tipe: Koran
Tanggal: 1987-12-09
Halaman: 06
Konten
Rabu, 9 Desember 1987 BERNAMA - JAMU: Para wartawan Kantor Berita Malaysia Bernama sedang mendengarkan penjelasan dari Manajer Produksi Pabrik Jamu Tradisional Mustika Ratu Dra. Prima ketika mereka mengunjungi pabrik itu di kawasan industri Ciracas, Jakarta Timur,hari Senin (7/12). Rombongan wartawan Bernama tersebut berada di Jakarta sejak hari Jumat (4/12) dalam rangka mengikuti Sukan (Olahraga) persahabatan dengan LKBN ANTARA untuk merayakan HUT ANTARA ke-50.(Foto: ANTARA). Jakarta, NERACA REALISASI pelaksanaan ke- wajiban Imbal Beli sejak 1982 hingga Oktober 1982 secara kumu- latif telah mencapai US$ 1.512 miliar dengan melibatkan 25 ne- gara asal supplier (pemasok). Demikian data yang diperoleh Neraca dari Departemen Perda- gangan, kemarin. Realisasi Dagang Imbal Beli Capai 1,512 Miliar Dolar AS Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan ekspor Januari 1982 dan perdagangan imbal beli, yang diatur dalam PP No. 1 tahun 1982 bertujuan me- ningkatkan perdagangan interna- sional Indonesia, khususnya eks- por non migas. Data itu juga menunjukkan bah- wa kewajiban imbal beli yang harus dilaksanakan untuk periode yang sama mencapai US$ 1.780 miliar. 6 Hal itu berarti bahwa realisasi pelaksanaan kewajiban imbal beli baru mencapai 84.87 persen. Secara kumulatif, negara asal supplier yang terbesar menjalan- kan realisasi kewajiban imbal beli adalah dengan nilai US$ 410.11 juta. Kedua, Jepang dengan realisasi sebesar US$ 283 juta. Ketiga ada- lah Kanada dengan nilai US$ 211.72 juta. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan sehari antara Komite Kerjasama Ekonomi Indonesia- Taiwan Kadin Indonesia dan Ko- mite Indonesia Asosiasi Industri dan Perdagangan Taiwan (CN- AIC) di Jakarta baru baru ini. Pertemuan tahunan III kedua komite itu diikuti oleh 196 peserta terdiri atas 130 peserta dari In- donesia dan 66 peserta dari Tai- wan. dan Korea Selatan. Nilainya ada- lah US$ 88.59 juta dan US$ 73.28 juta. mustika ratu Singapura, menduduki tempat ke tujuh dengan realisasi USS 66.32 juta. Taiwan dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Kerjasama Investasi Jakarta, NERACA Rumania dan Australia mendu- duki posisi ke delapan dan sembi- lan. Realisasinya masing-masing US$ 61,94 juta dan US$ 46.40 juta. Jakarta, NERACA Chen keduanya dari CNAIC. INDONESIA dan Taiwan sepa- Sedangkan delegasi Indonesia di- kat meningkatkan kerjasama eko- ketuai Suryo B. Sulistio dari Kadin nomi, perdagangan dan investasi Indonesia. terutama dalam proyek-proyek patungan. PROFESIONALISME-sa- tu kata yang akhir-akhir ini se- ring berkumandang, terutama Belanda merealisir US$ 40.28 juta. Tempat ke-11, dua belas dan tiga belas adalah Austria (US$ 24.22 juta): Perancis US$ 23.19 juta dan Hong Kong US$ 23.13 Investasi PMDN dan PMA di Sumut Medan, NERACA JUMLAH investasi penanam- an modal dalam negeri (PMDN) di Sumut yang mencakup berbagai sektor kegiatan, sampai bulan Agus- tus 1987 lalu tercatat sebesar Rp 1.314.053,01 juta dengan jumlah 190 perusahaan. vestasinya. Data Statistik ekonomi dan ke- uangan Sumut yang diterima An- tara Selasa dari Bank Indonesia cabang Medan yang dikutip dari Badan Koordinasi Penanaman Mo- dal Daerah (PKPMD) Sumut me- Industri makanan sebanyak 34 nyebutkan, investasi dengan fasi- Tempat berikutnya diduduki litas PMDN ini menyerap 147.937 perusahaan PMDN dengan Rp oleh Amerika Serikat dengan rea- tenaga kerja Indonesia dan 60 48.848,90 juta dan dua PMA de- lisasinya sebesar US$ 114.38 juta. orang tenaga asing. ngan investasi 300.000 dolar AS. Posisi kelima dan keenam ma- Secara terinci data tersebut me- Sedangkan besarnya investasi Industri tekstil dengan tiga perusa- sing-masing diduduki oleh Inggris penanaman modal asing (PMA) nyebutkan, penanaman modal di haan PMDN dan investasi Rp 1.318,30 juta, tanpa PMA. Komunike bersama yang telah dibacakan pada akhir pertemuan menyebutkan, dalam pertemuan itu kedua belah pihak menyadari perlunya peningkatan kerjasama, mengingat semakin baiknya eko- nomi kedua negara. Delegasi Taiwan dalam perte- muan itu dipimpin oleh Jeffrey L.S. Koo dan wakilnya Arthur Y. kedua negara, di lingkungan perbankan nasio- nal. Sejumlah seminar, loka- karya, dan panel diskusi dilaku- kan secara maraton sepanjang 1985-1986 (dalam catatan Ne- raca), hanya untuk membicara- kan, bagaimana meningkatkan profesionalisme karyawan yang bekerja di sektor perbankan, Tentu ini menyangkut kema- juan teknologi yang begitu ce- pat, yang apabila tidak diikuti keinginan untuk mengetahui teknologi itu sendiri, maka orang akan dibuat tertinggal karenanya. Peningkatan profesionalisme yang sudah jauh-jauh dikuman- dangkan perbankan nasional, bukan tidak ada hasil. Peneli- tian Pusat Data Bisnis Indone- sia (PDBI) yang diumumkan Senin (Neraca 8/12) membuk- tikan itu. Ternyata, bank-bank kecil pun jauh lebih efisien ke- timbang bank-bank dengan aset miliaran bahkan triliun ru- piah. Kedua belah pihak menyadari pentingnya peningkatan kerjasama investasi, terutama dalam industri kecil dan menengah serta kerja- sama promosi pariwisata. Satu bukti, bahwa di sini profesionalisme sangat berpe- ngaruh, sehingga tingkat efisien- si dicapai maksimal. Nah. Dalam kaitan ini, bagai- mana profesionalisme di sektor perasuransian terutama asuran- si jiwa?"Mundurkah", "maju- kah", atau malah "maju kena mundur kena"? Bagaimana pu- KEUANGAN-PERBANKAN - PERDAGANGAN Operasi Bank RS Dibatalkan la dengan disiplin di sektor ini? Sebab, perusahaan-perusaha- an asuransi jiwa di Indonesia, meski sudah banyak yang dike- lola swasta, namun yang besar- besar adalah Badan Usaha Mi- lik Negara (BUMN) yang rata- rata didirikan oleh Belanda. Ambil contoh Bumi Putera 1912 dan PT Asuransi Jiwa- sraya. Kesan yang ada dalam benak masyarakat terhadap per- usahaan peninggalan Belanda ini, adalah kesan yang kurang menyenangkan. Karena, ma- syarakat umumnya berpenda- pat, bahwa karyawan perusa- haan asuransi jiwa, pendi- dikannya minim sekali. juta. Swiss menduduki tempat ke empat belas dengan nilai US$ 19 juta. Kemudian Yugoslavia US$ 5.26 juta. Polandia US$ 4,90 juta. Selain negara-negara tersebut masih terdapat beberapa negara lain yang juga merealisir kewajib- an imbal beli, seperti Jerman Timur, Swedia, Italia, Malaysia. Panama dan Belgia. Begitu juga dengan mereka yang menjadi ujung tombak menawarkan produk asuransi jiwa kepada masyarakat dan dikenal sebagai Petugas Dinas Luar (PDL). Data dari Departemen Perda- gangan itu menyebutkan pula bah- wa sisa kewajiban imbal beli yang belum direalisir sebesar pada posisi Oktober 1987 mencapai 267.627 Kesan yang sama pula ter- hadap para pengelolanya. Tapi, untuk saat sekarang di mana kemajuan teknologi begitu ce- pat, mungkinkah kesan itu akan terus ada dibenak masya- Komunike bersama itu juga me- nyatakan, kedua belah pihak sepa- kat meningkatkan perdagangan an- tara kedua negara. Dalam rangka Kedua belah pihak juga menya- ini delegasi Taiwan mengundang dari pentingnya merangsang inves- para pengusaha Indonesia untuk tası Taiwan Indonesia agar mening ikut serta dalam pameran dagang katkan pembangunan ekonomi di World Trade Center di Taipei. Taiwan. dalam kurun waktu yang sama mencapai 2.180,17 juta dolar AS yang menyerap sebanyak 42.539 tenaga kerja Indonesia dan 190 orang tenaga kerja asing yang ter- sebar pada 46 perusahaan. Sho Angka tersebut menunjukkan, porsi terbesar investasi PMDN ber- gerak dalam sektor pertanian/per- kebunan mencapai jumlah sebesar Rp 549.647,22 juta atau sekitar 41,83 persen dari total investasi. Sedangkan porsi terbesar diga- rap PMA yakni sektor industri logam dasar dengan investasi sebe- sar Rp 1.746,70 juta dolar AS atau sekitar 80,12 persen dari total in- vestasi. Usul Taiwan KETUA delegasi Taiwan, Koo dalam pertemuan itu mengusulkan pembentukan suatu pusat promosi gabungan guna menyediakan, "pa yung pelindung" bagi para usaha- wan Taiwan yang berinvestasi di Indonesia. Koo juga mengatakan, CNAIC telah membiayai kunjungan dua tim teknis Taiwan untuk melaku- kan studi kelayakan tentang pro- yek-proyek patungan di Indonesia. Menanggapi usul pihak Taiwan itu Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Tony Agus Ardhie mengatakan, Indonesia menyam- but baik usul Taiwan itu." rakat, ataukah ada keinginan pihak perusahaan untuk meng- ubah kesan itu ? Mari kita lihat, pada salah satu dari BUMN sektor asu- ransi jiwa yaitu PT Asuransi Jiwasraya. Dalam perusahaan ini, pro- fesionalisme diartikan sebagai kualifikasi atau keahlian khu- sus yang sangat diperlukan se- hubungan pekerjaan atau karir personal dalam lingkungan ker- ja. Sedang disiplin diartikan, suatu sikap atau rasa kepatuh- an dan ketaatan seseorang/se- golongan orang terhadap per- aturan dan ketentuan yang berlaku dalam lingkungan hi- dupnya atau kerjanya. Keahlian/ketrampilan dinya- takan berangsur-angsur perlu ditambahkan dan berkembang dengan cara, antara lain : Dalam Perusahaan Asuransi Jiwa: Profesionalisme dan Disiplin Mendesak Diterapkan Pendidikan dan latihan se- cara berjenjang internal dan eksternal: juta (15,03%). Dengan negara paling besar ada lah Jepang senilai US$ 91 juta, kemudian Jerman Barat US$ 58.67 juta, disusul Singapura dengan nilai US$ 39,39 juta. Pengalaman pada pelbagai tugas dan daerah atau tingkat (tour of duty and tour of area). Tempat keempat dan kelima diduduki oleh Australia dan Ame- rika Serikat. Nilainya adalah US$ 18,85 juta dan 12.85 juta, dolar AS. KY Posisi berikutnya berturut-turut diduduki oleh Swiss dengan nilai 11,46 juta dolar AS dan Italia de- (5) ngan nilai 11.19 juta dolar. sektor pertanian/perkebunan un- tuk PMDN sebanyak 37 perusa- haan dengan investasi Rp 549.647,- 22 juta dan PMA 23 perusahaan dengan investasi 141,15 juta dolar AS. CAS Sektor kehutanan tercatat seba- nyak sembilan perusahaan PMDN dengan investasi Rp 30.307,27 ju- ta dan satu perusahaan PMA de- ngan 3,12 juta dolar AS lebih. Bi- dang pertambangan hanya satu PMDN tetapi tidak disebutkan in- Industri kayu sebanyak 13 PM- DN dengan Rp 7.168,10 juta dan dua PMA tetapi tidak disebutkan investasinya. Industri kertas seba- nyak lima PMDN dengan Rp 62.017,10 juta dan satu perusa- haan PMA dengan modal 7,62 juta dolar AS lebih. Industri lainnya INDUSTRI lainnya yang ter- sentuh penanaman modal yakni sektor industri pharmasi dengan dua perusahaan PMDN dengan in- vestasi Rp 243,90 juta, industri kimia dengan 37 PMDN sebesar Rp 47.707,46 juta dan tiga perusa- haan PMA dengan 6,13 juta dolar AS lebih.. Kemudian industri mineral non logam dengan tujuh PMDN dan sembilan perusahaan PMDN beri- kut investasi Rp 21.144,10 juta dan dua PMA dengan investasi 1.746,70 juta dolar AS lebih. Untuk industri. barang logam ngan Rp 177.453,10 juta dan em- tercatat sebanyak 14 PMDN de- pat PMA dengan 6,39 juta dolar (Ant) AS lebih. Latihan dengan menjalan- kan sendiri secara langsung (lear by doing). Perusahaan ini, seperti peng- akuan Dirutnya, Buchimat Bra- tasasmita, sejak 1986 telah men- canangkan mengenai pening- katan profesionalisme dan di- siplin. Meskipun tingkat profesio- nalisme itu belum mencapai- apa yang diinginkan, karena memerlukan ketekunan, kesa- daran dan waktu cukup lama. Namun, paling tidak lang- kah ini, sudah menunjukkan adanya keinginan untuk ber- kembang sesuai kebutuhan ja- man. Apalagi didukung muka- muka baru dalam jajaran direk- sinya, yang menurut Dirjen Mo- neter, Oskar Surjaatmadja, me- rupakan hasil regenerasi yang lilakukan pemegang saham- nya. HARIAN NERACA Dalam memasuki usianya yang ke 128, 30 Desember 1987 ini, hasil dari peningkatan profesionalisme sudah nampak pada usaha yang telah dicapai sepanjang tahun ini. bungan surat Bank Indonesia (BI) Agustus 1987, dalam hal ini Bank RS tidak/belum disahkan Angga- ran Dasarnya. Cianjur, NERACA untuk PT. Bank RS ditanda tangani SEBUAH Bank RS yang didiri- Direktur Perdata Sub Direktur Ba- kan Mei tahun 1987 pengoperasi- SH dengan tembusan kepada Ka- dan Hukum Ratnawati Prasadja, annya dibatalkan pihak berwajib. Pembatalan tersebut berdasar- kan surat Departemen Kehakiman Ung Pengawasan Bank-Bank Padahal PT. Bank RS belum tanggal 16 Desember 1987, sehu- lama ini telah melakukan rekrutur- terhimpun sampai dengan Oktober dipengaruhi oleh mode untuk pa- merupakan masalah tersendiri bagi Anggaran Dasar RS sebagai ma- na termuat dalam akta No. 55 dibuat dihadapan Notaris Ratna Kumala, SH dan Pemerintah meng- ambil kebijaksanaan untuk tidak memberikan izin pendirian Bank sejak tahun 1973. Berselisih Kuota Ekspor Jakarta, NERACA NEGARA-negara produsen dan konsumen kopi anggota organisasi kopi internasional (ICO) masih berbeda penafsiran mengenai pe- nyesuaian kuota ekspor ICO untuk triwulan pertama tahun kopi 1987-88. Perbedaan itu muncul pada Si- dang Dewan Eksekutif ICO yang dimulai di London hari Senin dan akan berlangsung dua hari. Kuota ekspor ICO pada awal Oktober 1987 mengalami pengu- rangan untuk pertama kalinya se- banyak 1,5 juta karung (per karung 60 kilogram) menjadi 13 juta ka- rung untuk triwulan yang sedang berjalan sekarang ini. Sehingga total kuota ekspor un- tuk tahun kopi Oktober 1987 sam- pai September 1988 menjadi 56,5 juta karung. Setelah pengurangan kuota eks- por itu, negara-negara konsumen meminta agar untuk triwulan per- tama ini pengurangan kuota eks- por hanya terjadi satu kali seba- nyak 1,5 juta karung. Menurut ketentuan, pengurang- an kuota terjadi jika harga indika- BNI 1946 BRI BBD BDN BEII Bapindo BPD-DKI Jaya Citibank (rollover) Bank of America Chase Manhattan Hongkong Bank Deutsche Bank (Asia) Amex Bank ABN Bangkok Bank BCA Panin Bank Bank Perkembangan Asia South East Asia Bank Umum Nasional Bukopin Bank Internasional Ind Bank Perniagaan Ind Bank Bali Bank Susila Bakti Bank Windu Kentjana Bank Buana Ind Bank Metro Ekspres Bank Duta Bank Niaga Bank Bhumy Bahari Bank Sertivia United City Bank Bank Angkasa Putra Bank Pasific Standard Chartered Indutrial Dev. Bank Bank Rama Bank Jasa Arta PT Anrico Bank LTD Bank Antar Daerah (sby) BPEI Overseas Express Bank Gunung-Barisan PT. BDN Ind. Para calon karyawan tersebut di tempatkan di kantor Cabang PT. Bank RS JI. Amalia Rubini Cian- jur setelah mengalami masa lati- han selama hampir 15 hari. Karena itu Departemen Keha- kiman mengharapkan para pendiri Bank RS untuk membatalkan akta pendirian, yang kemudian disalin- Kepala Depnaker Kabupaten Cianjur Kasdik ketika dihubungi KNI mengatakan, rekruturing pada calon karyawan PT. Bank RS, Dep- naker setempat tidak pernah di mintakan izin. lain di- nya dikirimkan kepada Departe- kan kecurigaannya atas langkah banding tahun 1985 sebesar 520,7 Realisasi Ekspor Sumbawa men Kehakiman. dan tahun 1986 senilai dan Bank yang Surat pembatalan Departemen akan ganjil. Ibarat cari tukang Kehakiman ini sebagai tanggapan cangkol, sedangkan sawahnya be- surat dari Bank Indonesia (BI) lum ada, ujar Kasdik. US $ 1,34 Juta 580,8 juta dolar. Menurunnya nilai ekspor non migas Jatim tahun ini diduga erat kaitannya dengan dihapusnya sub- Mataram, NERACA dari Sertifi- ekspor kabupaten Produsen dan Konsumen Kopi kat Ekspor (SE) sejak akhir Juni REALISASenara Barat, asam biji, biji jarak, dan kayu dapat bertambah dari tampilnya komoditi seperti mutara 1986, kata Kepala Bidang Ekspor Kanwil Departemen Perdagangan Jatim, Drs. Moch. Sucipto, menanamkan modalnya di Sum- Dikatakannya, investor yang bawa umumnya bergerak dalam bidang perikanan dengan nilai in- vestasi Rp 35,01 miliar. Terjadi peningkatan dalam jumlah polís/peserta 19,74% di banding tahun lalu, jumlah uang asuransi 13,47%, peneri- maan 3,57%, pendapatan pre- mi 5,48%, sedang kenaikan ca- dangan premi baru dapat di- ketahui setelah tahun buku berakhir. Dari peningkatan profesio- nalisme ini, departemen ke- uangan selaku pemegang sa- ham menyatakan, bahwa hasil usaha menunjukkan keuntung- an yang meningkat, biaya over- head mulai dapat ditekan serta keadaan administrasi yang ma- kin membaik dalam tahun-ta- hun terakhir. ing untuk calon karyawan dari Kab. Cianjur, Bandung dan Suka- bumi. Deposito Berjangka % Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Sebagai pemegang sa- ham, Depkeu tentu memantau secara seksama perkembangan dari perusahaan yang tujuan- nya mendapatkan laba. Dari sini bisa disimpulkan, bahwa profesionalisme dan di- siplin sudah sangat mendesak dilakukan perusahaan-perusa- haan asuransi jiwa di Indone- sia. Karena, apabila direksi dan staf kurang profesional dan ti- dak menguasai masalah-masa- lah teknis perasuransian, maka perusahaan sulit untuk tumbuh dan berkembang. Demikian juga, perusahaan akan sulit meningkatkan usaha, juga seluruh jajaran yang ada di perusahaan tidak memiliki di- siplin yang tinggi. (6) tor ICO (yuang kini menunjuk pada 154,99 sen dolar AS per ton) turun menjadi 115 sen atau di bawah itu. Tetapi negara-negara produsen berpendapat, dalam triwulan seka- rang ini sekurang-kurangnya ter- jadi dua kali pengurangan kuota ekspor lagi masing-masing seba- nyak 1,5 juta karung. Hal ini sesuai dengan ketentuan tentang penyesuaian kuota, yakni jika harga indikator turun sampai 115 sen dan tetap pada posisi itu selama sepuluh hari pasaran. Tetapi ketentuan penyesuaian itu menetapkan total pengurangan kuota ekspor dalam tahun kopi 1987-88 tidak akan melampaui tujuh juta karung. Data statistik terakhir ICO me- nunjukkan bahwa realisasi ekspor kopi anggota ICO bulan Oktober hanya 2,7 juta karung, terdiri atas 2,4 juta karung ke negara-negara anggota ICO dan 0,3 juta karung ke negara-negara non ICO. Oktober tahun lalu realisasi eks- por ke negara-negara ICO tercatat empat juta karung dan ke negara- negara non ICO 0,3 juta karung. 1 Bln. 3 Bln. 6 Bln. 12 Bln 15,5 16,5 17 17.5 15,5 16,5 17 17,5 15,5 16,5 17 17,5 15,5 16,5 17 17,5 15,5 16,5 17 17.5 16 16 15,5 16,5 17 17,5 15,75 16,75 17,25 17,5 16,5 17 17,5 18 15.5 16 16.25 16.5 15,5 16 16,5 17 16,5 16 16 16,5 16,5 16,5 17 17,5 17,5 17 17 16,5 17,5 17,5 17,5 17 17,5 19 15.5 17 18. 18.5 18,5 18 16 17 17 16 17,5 18,5 17 18 17 18 18,5 18 17 17 17 17 18 18 17,5 18 18,5 16 17 18 18,5 17,5 18 19,5 20 16 17 18 20 16,5 17,5 18,5 20 17 18,5 19 20 16 17 17.5 18 16 17 17 17.5 17,5 18,5 19 17 18 19 17,5 18,5 19 16 17 18 16,5 17,5 18 16.5 17 17 17 18,5 19 19.5 20 16,8 18 18,6 19,81 16,8 18 19,2 19,2 18,5 19,5 20,5 21.5 17 18 19 20 16 16,5 17 17,5 16 17,5 18 18,5 19,20 22,20 19 19 20 19 18,5 16 17 17.5 18 16 15 16 18 16 Ekspor Nonmigas Jatim Diperkirakan Turun . Surabaya, NERACA EKSPOR non migas Jawa Timur tahun ini diperkirakan me- nurun di banding dua tahun sebe- lumnya, mengingat devisa yang 1987 baru mencapai 390,3 juta dolar AS Menurut data dari Kanwil De- partemen Perdagangan Jatim, Se- nin, dalam kurun waktu yang sama tahun 1986 ekspor non migas Jatim mencapai nilai 460,7 juta dolar dan tahun 1985 sebesar 439,2 juta dolar. Jika diproyeksikan penerimaan devisa dari kegiatan ekspor terse- but setiap bulannya sebesar 40 juta dolar, maka nilai ekspor Jatim tahun ini hanya mencapai 470 juta Kendati pemerintah mengeluar- kan kebijaksanaan lain berupa kemudahan kemudahan ekspor (paket enam Mei) sebagai peng- ganti SE, namun diperlukan cukup waktu bagi pengusaha untuk me- lakukan "terobosan" ekspor, kata- nya. Berbagai masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan eks- por non migas antara lain, di bidang produksi, adanya kesulitan bahan baku terutama yang berku- alitas standar yang diperlukan seca- ra rutin, teknis produksi yang masih sederhana sehingga sulit memper- tahankan kualitas, kuantitas dan kondinuitas untuk ekspor dalam jumlah besar. Padahal, untuk menampung per- tambahan angkatan kerja baru seki- tar 1.9 juta per tahun dibutuhkan suatu tingkat pertumbuhan eko- Paris, NERACA EKSPOR bekicot Indonesia ke Perancis dalam tiga tahun terakhir ini semakin mantap, bahkan angka kenaikannya cukup tinggi sehingga pada tahun 1986 Indonesia men- jadi pemasok kedua terbesar se- telah Yunani. Tahun 1986, ekspor bekicot In- donesia ke Perancis mencapai 1.211,5 ton senilai 17,57 juta francs (sekitar 3 juta dolar AS), semen- tara Yunani mengekspor 1.892,9 ton senilai 81,013 juta francs. Sedangkan negara-negara lain se- perti Jerman Barat, Italia, Den- mark, Turki, dan RRC ekspornya berada di bawah 1000 ton. Bahkan Vietnam hanya 6,9 ton senilai 148.000 francs. Hambatan DI hamba- tannya adalah waktu penyerahan (delivery time) seringkali terlam- bat. Padahal untuk barang yang Atase Perdagangan RI Drs Mo- hammmad Effendi di Paris Senin mengatakan, untuk menjadi pe- masok utama menggeser Yunani Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Lima Persen Sulit Tercapai saran di negara yang mempunyai empat musim (Eropa), faktor keter- lambatan itu sangat fatal. 1,34 juta dolar AS dari tujuh sampai Agustus 1987 mencapai komoditi. Bekicot ke Perancis telah banyak mengalami kemaju- pertengahan Pelita IV. an. Selain itu mata rantai perdagang- kan makin banyaknya ongkos ang- an yang amat panjang menyebab- kutan, pengemasan yang kurang baik karena bahan dan biaya pe- ngemasan cukup tinggi, Menurut Sucipto, masalah lain yang tidak kurang pentingnya un- tuk diperhatikan adalah banyaknya eksportir yang tidak berorientasi pada ekspor jangka panjang, me lainkan hanya mencari keuntungan sekali pukul. Di bidang prasarana, kadang- kala masih terjadi adanya kesulit- Ini membuat citra yang kurang an mendapatkan ruang kapal dan baik bagi keseluruhan eksportir lamanya barang menunggu di pela- Indonesia, kata Moch Sucipto. Kepala Kantor Departemen Per- dagangan Sumbawa, Achmad Muslimin, hari Selasa di Sumbawa Besar menjelaskan, dari tujuh ko- moditi ekspor itu adalah kopi de- ngan nilai 635.634 dolar, biji mu- tiara 432.209 dolar, kayu gergajian 180.727 dolar, teripang 81.525 dolar, rumput laut 6.456 dolar, minyak ikan cucut 3.500 dolar dan lilin lebah 3.079 dolar. UNTUK itu wajar apabila di- Hal itu dikemukakan oleh di- pertanyakan model sistem pem rektur sebuah perusahaan minum- bangunan yang selama ini lebih an terkenal di Jakarta dan pakar di ditopang oleh pemerintah cukup bidang ilmu management Tanri efisien atau tidak. Abeng MBA pada seminar sehari Tahun 1986 nilai ekspor kabu- paten Sumbawa tercatat 2,35 juta dolar dari enam komoditi yaitu biji jarak, mutiara, kayu gergajian, mi-, nyak ikan cucut kopi dan teripang. Diharapkan sampai akhir 1987 realisasi ekspor Sumbawa akan mur. PAMERAN KERAMIK: Duta Besar Jepang untuk Indonesia Sumio Edamura dan istri sedang memperhatikan sebuah keramik pada pembukaan pameran keramik karya Suyatna di Pusat Kebudayaan Jepang, Jakarta, pekan ini. Suyatna adalah pengeramik lulusan Institut Kesenian Jakarta yang pernah mendapat undangan The Japan Foundation selama setahun mempelajari seni keramik yakishime di Wakayama, Jepang, 1983-1984. Pameran akan berlangsung sampai 12 Desember. (Foto: ANTARA). Indonesia Pemasok Kedua devisa dari satu komoditi ekspor- sempatan lagi untuk menghasilkan nya yang mulai memperoleh pasar- an di luar negeri, ucapnya. Kebutuhan Perancis terhadap bekicot belum ada tanda-tanda te- lah terpenuhi bahkan sebaliknya permintaan semakin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya negara yang menjadi pemasok wa- laupun mereka tidak potensial dan tidak mempunyai kesinambungan suplai. Tercatat 32 negara sebagai pemasok bekicot ke Perancis, demi- Atase Perdagangan RI di bukanlah hal yang sulit asal saja Indonesia mampu meningkatkan volume ekspornya. Kenaikan permintaan akan be- kicot akan terus terjadi di masa datang, disamping itu bekicot Indo- nesia semakin dikenal dan diminati konsumen di Perancis, katanya. Halaman VF buhan serta ongkos yang dirasakan masih lebih tinggi dibanding de- ngan negara tetangga untuk tujuan yang sama. Terbatasnya dana promosi juga para eksportir, sehingga sulit me laksanakan promosi sendiri secara rutin dan intensif. kurang berkembang sebagaimana yang diharapkan. Berbagai macam hambatan yang merupakan faktor penyebabnya adalah, kemampuan bersaing yang masih lemah teru- Untuk perdagangan antar pulau, komoditi yang keluar dari Sum- bawa tahun 1986 antara lain ker- bau 7.984 ekor, sapi 1.802 ekor, kuda 4.725 ekor dan kambing 402 ekor. Oleh karena itu, kata Moham- mad Effendi, sudah waktunya pe- kian ternakan bekicot yang mudah ber- Paris. kembang biak dengan cepat itu mulai dikembangkan secara ber- sungguh-sungguh dan tid..k seba- gai usaha sambilan. Tahun 1985 ekspor bekicot In- donesia ke Perancis 617 ton senilai 11.013 juta francs. Tahun 1984 sebanyak 767 ton (14.33 juta Kalau tidak dikhawatirkan beki- francs). Tahun 1983 sebanyak 135 cot yang berkembang secara liar yon (2.44 juta francs) dan tahun selama ini akan habis. Dengan 1982 sebanyak 183 ton (2,8 juta demikian Indonesia kehilangan ke- francs). Semarang, NERACA bah 495.315 orang. Sementara rata-rata sirkulasi per KOMISI B DPRD Tingkat I bulan Rp 3.002 juta dengan jum- lah nasabah 50.707 orang. Sedang- Jateng berpendapat, Badan Kredit nomi sebesar lima persen perta- Kecamatan (BPK) Jawa Tengah kan kekayaan bersih Rp 10.086 Semarang, NERACA PERKEMBANGAN dunia hunnya. Kemunduran pertumbuhan ini, usaha tidak dapat dipisahkan dari menurut Tanri, justru terjadi pada proses pembangunan pada umum- nya dan jika ditelaah maka per- masa pendapatan negara dari mi- tumbuhan ekonomi Indonesia se- nyak dan gas bumi membengkak jak Pelita pertama sampai sekarang sejak awal Pelita II sampai dengan tama terhadap para pelepas uang/- sejumlah 135 unit, kelas II 139 Komoditi lainnya yaitu kacang hijau 5.776 ton, kedele 4.385 ton, kacang tanah kulit 10 ton, kacang tanah kupas 27,50 ton, dedak 949 ton, kayu jati 100 meter kubik, kayu rimba 7,50 meterkubik, kayu kuning 9,90 meter kubik, madu, 4.310 liter, asam biji 325 ton, ijen 5 ton dan bibit nener tiga ton, demikian Achmad Muslimin. BKK Jawa Tengah Kurang Berkembang Sebagaimana Mestinya bengkak. Belum lama ini DPRD Jateng juga telah memberikan persetuju- annya kepada Gubernur Jateng untuk menerima pinjaman soft loan dari USAID sebesar 1 juta dolar US. Sabtu dalam topik pembahasan- nya "Prospek Usaha Indonesia Dalam Tahun-tahun Mendatang." Namun demikian, tambahnya, disamping kemajuan yang banyak dicapai, terdapat pula beberapa aspek yang mengandung rasa ke kuatiran, khususnya sisi lain diaki- batkan oleh pertumbuhan itu sen- diri serta tingkat pengangguran yang terus meningkat. la mengatakan pula, partisipasi dan keikutsertaan masyarakat pada umumnya serta dunia usaha swas- ta khususnya dalam proses pem- bangunan masa depan diharapkan jauh lebih meningkat. Namun, pemerintah sebagai pengatur rumah tangga sekaligus Pertumbuhan ekonomi Indone- sebagai pengelola dana dan daya sia sejak Pelita pertama hingga terbesar di samping peranannya keempat ini ada kecenderungan sebagai pelaku langsung dalam ke- terus menurun, yaitu rata-rata de- giatan dunia usaha akan sangat lapan persen pada Pelita I, tujuh mempengaruhi perkembangan du- persen Pelita II, enam persen Pelita nia usaha di sektor swasta. III, sedangkan sasaran lima persen Pakar bidang management itu untuk Pelita IV ini nampaknya juga mengemukakan, ketidakmam- Berdasarkan data yang diper- sulit tercapai. puan birokrasi pemerintah melak- oleh (posisi bulan Maret 1987) ter- sanakan fungsinya tersebut secara lihat pada keseluruhan unit BKK efektif merupakan kendala dalam tersebut, sisa pinjaman yang berada ini telah mengadakan pemantauan terhadap 497 buah unit BKK yang ada di Jateng. kegiatan dunia usaha yang diha- rapkan makin banyak diperankan 10%' Pemberian soft loan tersebut adalah untuk yang kedua kalinya diberikan kepada Pemda Jateng dimana penggunaannya diarahkan untuk mengembangkan dan me- ningkatkan BKK di wilayahnya. Mengingat pinjaman ini harus di- kembalikan dengan bunga 3% per- Komisi B belum lama tahunnya, rentenir yang nyata lebih agresip dalam kegiatannya juga terhadap Bank Pasar yang telah banyak menempatkan perwakilannya di Keseluruhan unit BKK tersebut tiap-tiap desa. kini tersebar di masing-masing dae- rah yakni untuk wilayah eks Kare- sidenan Semarang sejumlah 70 unit Hambatan lain yang bersifat Jika tidak, apakah masih diper- umum adalah terdapatnya tung dengan 371 pos di pedesaan, di di tangan orang adalah sebesar Rp 16.055 juta dengan jumlah nasa- di Universitas Diponegoro hari lukan mesin penggerak pertumbu- gakan merah yang semakin mem- wilayah eks Karesidenan Pati se- han lain, dan apakah itu kekuatan masyarakat dunia usaha swasta, tanda's Abeng. juta serta pinjaman nasabah Rp 2.718 juta dengan jumlah nasabah 399.274 orang. Dari 497 unit BKK yang ada di Jateng tersebut, termasuk kelas. I unit dan kelas V sebanyak 63 unit. unit, kelas III 120 unit, kelas IV 40 banyak 66 unit dengan 666 pos dipedesaan, wilayah eks Kareside- nan Kedu 86 unit dengan 453 pos di pedesaan, eks Karesidenan Ba- nyumas 77 unit dengan 413 pos di pedesaan dan di wilayah eks Kare- sidenan Surakarta 115 unit BKK dengan 382 pos tersebar di pedesa- an. Menurut pantauan Komisi B, badan pembina BKK di Jateng sebenarnya telah memberikan bim- bingan dan binaan seperlunya, demikian pula para camat dan Kepala Desa/Lurah telah berpar- di wilayahnya. Namun demikian tisipasi dalam perkembangan BKK Komisi B memandang belum cu- kup dan masih harus lebih di ting- katkan lagi. wilayah ini Komisi B menilai, se- Terhadap para petugas BKK di telah mendapat penataran ternyata para petugas tersebut telah mening- kat ketrampilannya. Terbukti.
