Tipe: Koran
Tanggal: 1988-09-02
Halaman: 04
Konten
Jum'at, 2 September 1988 Perekonomian Indonesia Mau Kemana? SEBAGAI pelaku-pelaku da- lam rencana perekonomian Indo- nesia maupun sebagai pemikir yang peka terhadap arah pembangunan Indonesia sudah patutnya kita mempertanyakan prospek pereko- nomian Indonesia menjelang ta- hun 2000. Kita perlu menggaris bawahi beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh perekonomian Indo- nesia dan mencoba untuk meng- ajak pemikiran mengenai bagai- mana kita dapat menghadapi tan- tangan tersebut. Fokus kita batasi pada tiga aspek Penyerapan tenaga kerja • Peningkatan pertumbuhan ekonomi • Peningkatan ekspor non mi gas Pengertian dan analisis tantang- an-tantangan tersebut tidak dapat dilakukan secara lengkap tanpa memahami sepenuhnya latar bela- kangnya. Pendekatan yang diguna- kan adalah makro, pembicara ke- dua akan lebih memusatkan diri kepada aspek mikro atau khusus kepada pelaku-pelaku yang menja- lani pembangunan ekonomi. Tantangan Penyerapan Tenaga Kerja WALAUPUN pertumbuhan perekonomian (lihat bagian beri- kut untuk penjelasan lebih leng- kap) sejak tahun 1982 lebih baik dari yang diperkirakan dengan ja- tuhnya harga minyak, pertumbuh- annya cukup rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada awal orde baru dan zaman boom mi- nyak. Bank Dunia perkirakan bahwa dengan pertumbuhan angkatan te- naga kerja selama ini karena per- tumbuhan sektor pertanian yang menyerap banyak tenaga kerja dan penyerapan di sektor rural dan informal. Dari Tabel 1 dapat dilihat bah- wa sektor pertanian tetap merupa- kan sektor yang paling banyak. menyerap tenaga kerja. Sektor per dagangan mulai muncul sebagai penyerap yang penting. Sektor manufaktur yang bertum- buh pesat selama ini (lihat diskusi dibagian berikut) kurang berperan dalam penyerapan tenaga kerja. Laju pertumbuhan penduduk In- donesia cukup tinggi 2,1% dalam tahun 1961-71 dan 2,3% dalam tahun 1971-1980. Dalam tahun 1980-90 laju pertumbuhan pen- duduk diperkirakan turun menjadi 2% dan menjadi 1,9% dalam tahun 1990 - 2000. Dengan pertumbuhan tersebut penduduk Indonesia akan menjadi 183.5 juta pada tahun 1990 dan 222,8 juta pada tahun 2000. TIMUR TENGAH NAMIBIA TIMUR BARAT SELATAN DARI KAMPUS KE KAMPUS PTS Maju bila tak 100% Bebani Mahasiswa Jakarta, NERACA PERGURUAN Tinggi swasta patkan dosen tetap. Menurut Rektor itu, memper- penyerapan tenaga kerja seimbang an, terutama antara kalangan yang sektor ini yang akan sangat menen- sebabkan oleh penurunan produk pelabuhan dan peranan bea cukai dapat maju dan berkembang bila gan belajar pada negara lain guna lankan pola tunggal dan menem- Sejalan dengan pertumbuhan penduduk tersebut, angkatan kerja juga terus bertambah dan diperkira- kan akan menjadi 77 juta dalam tahun 1990 dan 100 juta dalam tahun 2000. Pertanian Pertambangan Manufaktur Konstruksi Listrik, gas dan air Perdagangan 4,3 Transpor & kommunikasi 1,0 Perbankan & keuangan Jasa Publik 0,1 4,1 1,9 Jasa-jasa lain Jumlah Menurut hitungan Bank Dunia kalau pada tahun-tahun 1971 - 80 semua sektor berperan dalam pe- ningkatan penyerapan tenaga ker- ja, hanya sektor pertanian, perda- gangan dan transpor yang berperan pada periode 1980 - 1985. Sedangkan penurunan pembe- lanjaan Pemerintah karena penu- runan harga minyak mengakibat- kan penurunan penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi dan jasa- jasa pemerintah. Sebagian besar dari tenaga kerja masih berada di Jawa. Menurut SUPAS 1985, 63% dari angkatan kerja ada di Jawa, lebih dari sete- ngahnya dalam sektor pertanian dan lebih dari 70% ada di daerah pedesaan. Penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian sebagian besar ada di sektor jasa-jasa karena sek- tor manufaktur hanya menyerap 20% dari tenaga kerja di luar sektor pertanian. Konsultan Staf Ahli Terbit Pagi Harga langganan Pada saat pertumbuhan pereko- nomian yang rendah, peningkatan penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor informal di daerah perko- taan dan di sektor pertanian di daerah pedesaan karena sektor- sektor ini cukup fleksibel. Tarif iklan Tetapi sektor-sektor ini juga memberikan penghasilan yang le- bih rendah dari sektor-sektor for- mal. Alamat Redaksi Tata Usaha/Iklan Dari segi tingkat pendayaguna- an angkatan kerja, walaupun ting- kat pengangguran terbuka cukup rendah, yakni sekitar 1,7% dalam tahun 1980 dan 2,1% dalam tahun 1985, tingkat setengah penganggur (underemployed) cukup tinggi. Angka mengenai berapa jam Jumlah Tenaga Kerja per Sektor (dalam juta orang) yang dikerjakan oleh pekerja me- nunjukkan bahwa untuk tahun 1980, sekitar 41% dari total angkat- an kerja dan untuk tahun 1985 50% dari total angkatan kerja yang tergolong bekerja kurang dari 35 jam seminggu. Yang perlu juga diperhatikan adalah bahwa tingkat penganggur- berpendidikan, lebih tinggi di dae- rah kota. Masalah fundamental yang di- alami Indonesia bukan saja ke- lebihan tenaga kerja yang harus di- serap, tetapi juga rendahnya pro- duktivitas dan upah atau penghasil- Oleh Mari Pangestu an. Ada beberapa sumber dari pro- duktivitas yang rendah, yaitu teru- tama keterampilan yang tidak co- cok dengan persyaratan pekerjaan atau karena tidak didukung oleh peralatan dan sarana yang diperlu- kan, rendahnya tingkat pendidikan dan keadaan gizi dan kesehatan di Indonesia. Tingkat pendidikan angkatan kerja memang masih rendah, te- tapi persentase yang tidak tamat SD dari angkatan kerja telah me- ngalami penurunan besar, dari 77.2% pada tahun 1971 sampai 50% pada tahun 1985. 1971 1980 26,4 28,0 0,1 0,4 4,4 2,7 0,7 1,6 0,1 0,1 6,6 9,3 Pertumbuhan angkatan kerja yang paling tinggi juga dialami oleh tamatan SLTP. Diperkirakan bahwa perbaikan tingkat pendidi- kan akan terus berlangsung dan akan mempunyai dampak positif pada produktivitas, tetapi dalam jangka pendek tingkat pendidikan ketrampilan yang rendah akan te- tap merupakan masalah. 5,6 5,9 4,9 5,9 4,6 5,9 0,2 0,3 8,0 1,7 8,5 1,5 2,0 7,7 8,3 7,3 0,7 0,1 -10,5 41,3 51,2 62,5 9,7 6,0 HARIAN NERACA Juga bahwa tingkat penganggu- perkotaan tambah meningkat pa- ran untuk luluasan SLTP di daerah da tahun-tahun ini. Perkembangan ini menggaris bawahi masalah kwa- litas tenaga kerja di Indonesia. Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers. No. 002/SK/Menpen/SIUPP/ A7/1985 Tanggal 14 Agustus 1985. Bank BDN Cab. Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor: 30134740 BNI Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor: 0011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Rekening Nomor: 3145.6823.5 Bank Umum Koperasi Indonesia JL. Letjen S. Parman Rekening Nomor: 04.1508 Giro Pos; A 13350 Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Zulharmans Pemimpin Perusahaan: Azwirman Noersal Redaktur Secara ringkas dapat dikemuka- kan ada lima masalah yang diha- dapi Peningkatan penyerapan Peningkatan produktivitas Peningkatan penghasilan Peningkatan penyerapan tena- ga kerja diluar Jawa • Pengurangan underemploy- Pertumb. %p. a. 1985 1971-801980-85 34,1 0,7 4,0 Khususnya untuk kepentingan proses industrialisasi dan perkem- bangan sektor manufaktur diper- lukan peningkatan tenaga pada 0,4 16,7 2,6 tingkat atas dalam bidang teknik 5,8 5,6 5,9 dan manajemen. 2,1 9,7 6,0 Pada tingkat lebih bawah, diper- lukan tenaga kurang yang trampil dalam jumlah yang besar untuk menunjang proses produksi. Untuk keperluan ini diperlukan sekolah-sekolah kejuruan yang menjurus ke arah applied dan prak- tis dan yang mutunya tinggi. 3) Peningkatan penyerapan di nufaktur harus digalakkan untuk kerja yang berpendidikan dan yang menyerap peningkatan angkatan ada di kota. sektor formal, terutama sektor ma- : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa : Ahmad S. Adnanputra : Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanni Abeng MBA, Sanjoto, ment dan pengangguran terbuka di daerah perkotaan, terutama untuk yang berpendidikan. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pemikiran ba- gaimana mengatasi masalah-ma- salah tersebut: : 6 X seminggu dalam kota DKI Jakarta Rp 5.000.-/bulan luar kota DKI Jakarta/Daerah Rp 5.000.- /bulan ditambah ongkos kirim *Display Rp 2.000 per mm/kolom *Keluarga Rp 1.000 per mm/kolom Baris Rp 2.000 per baris, minimal 3 baris 1) Peningkatan penyerapan akan sangat tergantung kepada per- tumbuhan perekonomian Indone- sia. Bank Dunia memperkirakan bahwa sektor non minyak harus tumbuh sebesar 5-6% selama dasa- warsa 1990-2000 untuk menye- rap jumlah tenaga kerja. Salah satu sektor yang diharap- kan akan berkembang adalah sek- tor manufaktur, tetapi penyerapan sektor ini relatif rendah dan walau pun ada peningatan dalam produk- si barang-barang yang padat karya, tenaga kerja yang diperlukan me- merlukan ketrampilan, pendidikan dan produktivitas yang relatif lebih tinggi dari rata-rata. Dalam hal ini penggalakkan eks- por non migas akan sangat mem- bantu penyerapan tenaga kerja da- lam ekspor manufaktur. Penyerap- an tenaga kerja di sektor manufak- : Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430 323969, 332676. 337441 Tromol Pos No. 386 46000 NERACA 1 A Jakarta P.T. Agrapress Telepon Telex Setting/Cetak Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 tor akan hanya terasa dalam jang- ka panjang asalkan ada perbaikan mutu tenaga kerja yang akan ter- gantung kepada bukan hanya ting- kat, tetapi kwalitas dan penjurusan pendidikan dan latihan. Sektor pertanian dan jasa-jasa akan tetap menjadi penyerap uta- ma sehingga pertumbuhan sektor tukan penyerapan secara absolut. Pertumbuhan sektor pertanian akan tergantung pada peningkatan sub sektor non pangan dan per- tumbuhan di luar Jawa. 2) Perbaikan tingkat dan kuali- tas, dan lebih terarahnya penju- ruan pendidikan dan latihan harus dilakukan mulai sekarang. Selama ini pembelanjaan pendidikan oleh Pemerintah lebih terpusat kepada hardware (e.g. gedung sekolah) aaripada software (e.g. mutu peng- aiar). Memang hasilnya terasa, di ber- bagai pelosok Indonesia sudah ter- dapat sekolah-sekolah dasar dan pendaftaran anak sekolah telah menjadi dua kali lipat dibanding- kan dengan tahun 1974. Sekolah penjuruan juga telah meningkat. Tetapi proporsi angkatan kerja yang mempunyai ketrampilan ma- sih kecil. Perbaikan mutu harus mulai da- ri tingkat SD sampai ke atas. Yang penting adalah bagaimana mem- perbaiki mutu dan motivasi para guru-guru. Perbaikan mutu terletak bukan hanya pada materi yang patut di ajar tetapi juga pada cara pengaja- rannya dan perbaikkan motivasi jelas erat kaitannya dengan gaji guru yang sekarang masih terlalu rendah. Pertumbuhan Ekonomi biasanya diukur dengan pertum- PERTUMBUHAN ekonomi buhan produk domestik bruto (PDB) yang menggambarkan nilai tambah setiap sektor ekonomi. Dari Tabel 2 kita mendapatkan gambaran penurunan pertumbuh- an PDB pada tahun 1985 dan 1986. Kalau pertumbuhan per ta- hun selama 1969-73, 1973-78 dan 1978-83 adalah sebesar 8.8% p.a. 7.2% p.a. dan 6.1%, maka per- tumbuhan 1985 dan 1986 hanya 2.4% p.a. dan 3.1% p.a. Pertumbuhan tinggi pada tahun- tahun pertama orde baru, 1969-73 disebabkan oleh pertumbuhan pe- sat yang dimulai dari dasar yang rendah dan perekonomian yang hampir hancur pada akhir orde Lama. Maka itu sumber pertum- buhan yang besar datang dari sek- tor manufaktur, konstruksi dan minyak (yang mencukupi sebagian besar dari sektor mining dan quar- rying). 1 ngat erat kaitannya dengan naik dan turunnya harga minyak. Sebenarnya sektor minyak tidak mempengaruhi pertumbuhan AP- DB secara langsung. Pertumbuhan sektor tersebut tidak mengalami banyak pertumbuhan selama za- man oil boom, dan malah negatif pada periode 1978-83, yang di sebabkan oleh sistem kuota yang berlaku terhadap ekspor sebagai negara OPEC. OPINI-FORUM dan mencakupi 73.5% dari total ekspor non migas. PLN tak Menghambat DENGAN ini Humas Perusa- haan Umum Listrik Negara Dis- tribusi Jawa Barat menjelaskan sebagai berikut : Bahwa PLN tidak mengham- bat program KAI Bekasi dalam pemberian santunan terhadap yang meninggal dunia, karena tidak ada kaitan kerjasama dalam bidang Asuransi. Bobotnya kecil dari total PDB (sekitar 10%). Pengaruh minyak terjadi secara tidak langsung dari dampak pembelanjaan uang mi- nyak oleh Pemerintah sehingga sektor-sektor barang dan jasa me- ngalami permintaan yang mening- kat. Sektor konstruksi mengalami penurunan yang cukup tinggi dan peningkatan bobotnya. Sektor pertanian juga ditom- pang oleh uang minyak karena program swasembada pangan yang dapat terlaksana dengan subsidi pupuk dll. yang dibiayai oleh uang minyak. Seperti lazimnya negara sedang berkembang lainnya, perubahan peranan sektor pertanian ke sektor manufaktor barang dan jasa juga sangat tampak di Indonesia. • PLN Distribusi Jawa Barat Cabang Bekasi mengadakan kerja- sama dengan KUD diwilayah Be- kasi hanya di bidang pelayanan rekening listrik, sesuai dengan surat dari Cabang Bekasi kepada Direk- Pada 1969, sektor pertanian mencakupi 49% dari PDB sedang kan pada tahun 1986 mencakupi hanya 24% dari PDB. Dari segi pertumbuhan, penu- runan pertumbuhan sektor perta- nian dan mining dan quarrying sebagian diatasi dengan pertum- buhan yang cukup baik dalam sek- tor manufakturf dan jasa-jasa. Penurunan pertumbuhan sektor pertanian pada tahun 1987 di- si subsektor pangan karena musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang terlambat, ditambah dengan masalah wereng. Subsektor pertanian lain yang bertujuan ekspor seperti perikan- an, kehutanan (rotan) dan tree crop tidak mengalami penurunan. Pertumbuhan sektor manufak- tur yang cukup stabil disebabkan oleh peningkatan ekspor manufak- tur. Sektor konstruksi tetap menga- lami penurunan pertumbuhan ka- rena penurunan pembelanjaan pe- merintah, tetapi ada peningkatan konstruksi sektor swasta yang membantu. Untuk kelanjutan pembangun- an Indonesia sektor-sektor yang mana yang akan menjadi sumber pertumbuhan? Kalau di lihat dari bobot dalam PDB, tiga sektor yang terbesar adalah pertanian, mining dan quarrying dan manufaktur (ter- masuk pengilangan minyak). Pertumbuhan sektor pertanian hanya bisa terlaksana dengan pe- ningkatan di sub sektor non pa- ngan dan di dalam sektor diluar beras. pangan, Ekspor Drive sebagai motor pengerak pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja PADA zaman harga minyak tinggi, masih dapat dipertanyakan apakah strategi industrialisasi In- donesia akan mengikuti pula sub- stitusi impor, dimana produksi di- arahkan ke pasar dalam negeri, atau pola orientasi ekspor, dimana produksi diarahkan ke pasar luar negeri. Tetapi sekarang dengan turun- nya harga minyak secara drastis, tidak ada perdebatan lagi: pening- katan ekspor non migas diperlu kan untuk pendapatan devisa yang diperlukan untuk membiayai ke- perluan impor dan pembayaran hutang luar negeri. Peningkatan ekspor non migas juga diharapkan untuk meningkat- paratif Indonesia terletak pada pro- kan penyerapan tenaga kerja kare- na menurut teori keunggulan kom- duk yang padat karya, Keberhasilan Indonesia dalam peningkatan ekspor non migas, ter- utama sejak 1986. memang menon- jol. Pesatnya pertumbuhan ekspor, non migas pada tahun 1986-7 yang tercatat 32% pa dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya (7-11% p.a). Forum Pembaca Pesan Angka ekspor untuk tahun fis- kal 1987/8 sudah dapat dihitung dan tercatat sebesar US$ 9393,2 juta atau 3.7% lebih tinggi dar perkiraan US $ 9054. Sebagai catatan, ekspor migas untuk 1987/8 juga 4.2% lebih tinggi dari perkiraan - US $ 8909 dibanding dengan perkiraan US $ 8547. Bobot ekspor non migas dari total ekspor meningkat dari 31% pada tahun 1978 sampai dengan 50% pada tahun 1987. Ekspor non migas pun sekarang melebihi eks- por migas. Kritik Komentar tur Koperasi Asuransi Indonesia Pusat No.M.389/TU/87 tanggal 12 Nopember 1987. • Permintaan PLN kepada KAI dan KUD adalah sesuai dengan "Petunjuk Pelaksanaan Program Kerjasama antara KAI. dengan KUD-KUD pengelola Rekening Listrik", dimana dalam butir "1" disebutkan bahwa "Kwitansi KAI AGAR JANGAN DISATUKAN DENGAN KWITANSI REKE- NING LISTRIK" HARIAN NERACA Demikian penjelasan kami ha- rap menjadi maklum Kayu olahan, timah, alumini- um, karet olahan, minyak nabati dan rotan yang dapat dikatakan sebagai "natural resource base com- modities" atau produk yang meng- gunakan sumber daya alam secara intensif, merupakan 36.4% atau setengah dari ekspor non migas. Dari perincian sektor pertanian. industri dan hasil tambang dapat dilihat bahwa ada peningkatan vo- lume yang cukup besar. Penurun- an nilai ekspor hasil pertanian dise- babkan oleh penurunan harga, ter- utama karena kopi sedangkan ke- naikkan nilai ekspor industri di- sebabkan oleh kenaikkan volume dan harga. HUMAS PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA DISTRIBUSI JAWA BARAT Dari Tabel 3 juga tergambar bahwa walaupun sudah mulai ada diversifikasi yang berarti dalam komposisi produk ekspor non mi- gas kita, masih ada ketergantung- an hanya kepada beberapa produk "primadona" Ada beberapa produk yang ber- peran yaitu kayu lapis dan kayu gergajian, pakaian jadi dan kain tenun dan karet olahan. Dari sek- tor pertanian, produk yang menon- jol adalah udang (segar/beku) dan kopi. Perlu juga diingat bahwa per- tumbuhan yang tinggi dimulai dari dasar yang kecil sehingga pada awalnya, peningkatannya kelihat- an tinggi sekali. Peningkatan ekspor non migas selama ini dicapai karena beberapa faktor : • Kebijaksanaan domestik terhadap investasi, produksi dan yang ditujukan secara langsung ekspor. Sistem sertifikat ekspor (1979), pelarangan ekspor kayu gelondongan (1980) telah mencip- takan adanya ekspor plywood, kre- dit ekspor untuk modal kerja de- ngan bunga rendah yang dimulai sejak 1982 dan proses deregulasi yang dimulai pada tahun 1984 dengan penyempurnaan fasilitas pertumbuhan pesat ekspor non mi- Tabel 3 menunjukkan bahwa SIDANG Terbuka Senat Uni- gas disebabkan oleh peningkatan versitas Padjadjaran (Unpad), me- Pertumbuhan tinggi sesudah ekspor penduduk manufaktur yang lepas 841 lulusan pendidikan ma- 1973 sampai dengan 1982 dan mengalami pertumbuhan sebesar gister (S-2), pendidikan spesialis penurunan sejak tahun 1982, sa- 60.3% p.a. pada tahun 1987/88 (SP), sarjana satu (S-1) dan pen- didikan diploma tiga (D-3) fakul- tas ekonomi serta fakultas mate- matika dan ilmu pengetahuan alam (D-3 Mipa). dan yang digalakkan selama dua tahun terakhir, telah memperbaiki iklim usaha. Kebijaksanaan makroekono- mi: Devaluasi dan pengendalian inflasi. Pengendalian inflasi menye- babkan inflasi pada tahun 1987 kurang dari 9% p.a. Rendahnya inflasi tentu bukan hanya karena kebijaksanaan pe- merintah saja, tetapi juga dipenga- ruhi oleh kelesuan ekonomi domes- tik. Devalusi dan tingkat inflasi yang rendah berarti bahwa nilai tukar riil atau daya saing ekspor kita dapat dipertahankan. biaya per unit ekspor yang dise- Tanpa menganalisis penurunar. babkan oleh deregulasi, susah un- tuk menarik kesimpulan faktor fak- tor mana yang lebih berperan, faktor deregulasi atau faktor deva- luasi. Secara intuitif, dapat diper- kirakan bahwa dampak devaluasi dan nilai tukar riil yang memper- baiki daya saing ekspor kita, akan berperan pada periode awal. Pengaruh deregulasi terhadap ekspor non migas diperkirakan akan memakan waktu yang lebih lama sebelum terasa dampaknya, tetapi akan lebih berperan dalam jangka panjang. (bersambung) Masalah lapangan kerja, lanjut Razie Yachya, sudah menjadi ma- salah nasional. Namun dalam hal itu, pemerintah telah menggaris- kan berbagai kebijaksanaan untuk mengatasi dan mencari jalan ke- luarnya. Tapi setiap tahun angka- tan kerja selalu bertambah dan semakin besar. Dikatakan, dalam program pem- bangunan daerah Bengkulu pada pelita V yang akan datang yaitu peningkatan mutu pendidikan da- lam arti luas untuk mewujudkan manusia yang berkualitas. Serta dibarengi dengan peningkatan bi- dang pertanian, industri kecil dan membudayakan kehidupan berko- perasi. Semuanya itu pada hakekatnya memberi peluang yang cukup be- sar bagi mereka yang ingin turut menyediakan dan menciptakan la- pangan kerja serta kesempatan ker- Ja, ujarnya. "Dengan kelulusan ini. Unpad yang pada 24 Desember 1988 berusia 32 tahun, hingga kini telah mewisuda sekitar 23.790 lulusan, termasuk diantaranya 108 doktor, 20 lulusan Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian (Pedca)." kata Rektor Unpad Yu- yun Wirasasmita, MSc. ra. hal itu akhir pekan lalu di Kampus Rektor Unpad mengemukakan pas 841 lulusan baru Unpad. pada Dipati Ukur Bandung, ketika mele- wisuda gelombang pertama tahun akademik 1988/1989 lapor Anta- HARUS MAMPU MEMIMPIN...! Indonesia adalah bangsa besar dengan kebudayaan yang tinggi, jadi bukan berarti dengan menda- tangkan atau belajar ke luar negeri Pola Tunggal sistim SKS seka- rang merupakan upaya untuk memperkecil perbedaan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan Per- guruan Tinggi Negeri (PTN) Sarjana Harus Ciptakan Kerja Bengkulu, NERACA MAHASISWA yang berhasil menyelesaikan kuliah dengan pre- dikat sarjana, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan bukan menunggu lapangan keria dari pemerintah. Demikian, Drs. H.A Razie Yachya, Wakil Gubernur Beng- kulu pada acara wisuda sarjana ke- lalu. VI Universitas Bengkulu (Unib) di depan sivitas akademi Unib, Rabu Dikatakan, dari keseluruhan wi- sudawan sejak 1957 hingga seka- rang, lulusan Program S-1. Unpad, merupakan lulusan yang terbesar atau mencapai 20.364 orang dari 23.790 lulusan berbagai program pendidikan lainnya. fasilitas dan sarana lengkap dengan pembiayaannya tidak 100% dibe- bankan pada mahasiswa. Tapi Ya- yasan pengelola hendaknya berusa- ha mencari dana bagi kehidupan Perguruan Tinggi itu. Demikian Drs. R Mochono, Rektor Unkris menjawab perta- nyaan Neraca tentang konsep pem- bangunan manusia Indonesia se- utuhnya. Dikatakan sangat tidak wajar bila fasilitas dan sarana sepenuh- nya dibenakan pada mahasiswa, meskipun mahasiswa itu perlu di- pungut biayanya. Tapi jika terlalu diberatkan mengakibatkan makin kecilnya kesempatan masyarakat untuk menikmati perguruan tinggi. laboratorium, modernisasi admi- Fasilitas gedung, perpustakaan, ningkatkan kwalitas pengajar me- berhasilan pembangunan. Ia me- Dengan merendah diri ia menga- nistrasi seperti komputer dan me- rupakan syarat kemajuan perguru-nunjuk DPR, BPK atau badan lain takan kurang berperan menilai ke- an tinggi. yang lebih tepat untuk menilainya. Sebagai orang yang berkecim- pung dalam dunia pendidikan, ia merasa patut membicarakan masa- lah pendidikan saja. Dalam meningkatkan kwalitas pengajar, menurut Mochono dapat dilakukan dengan mendatangkan tenaga dari luar negeri. "Kalau kita belum mencukupi, jangan malu- malu mengundang tenaga luar ne- geri. Bahkan harus diakui kwalitas dengan mutu yang dengan pergu- kita masih rendah dibanding kwali- tas luar negeri" katanya. Ditambahkan perguruan Tinggi swasta kini dituntut agar mengajar ruan tinggi negeri. Menurut Soekotjo, hingga Agus- tus 1988, jumlah tenaga pengajar tetap di Unib sebanyak 460 orang. Dan dalam kurun waktu 1986- 1990 dalam hal peningkatan mutu, telah ditugaskanbelajarkan seba- nyak 120 orang untuk belajar di memenuhi kekurangannya. Ba- nyak negara mengakui kebesaran dan ketinggian kebudayaan Indo- Menurutnya terbukti banyak ne- lain termasuk Amerika bela- gara jar kebudayaan ke Indonesia. Contohnya, ujar Mochono, orang asing belajar tentang wayang Tari Bali, dan dalang pada Indo- nesia. Ada diantara ahli Amerika memperoleh pengetahuan dengan cara membajak tenaga ahli Jerman untuk meningkatkan ilmu penge- tahuannya. Sementara itu, Dr Ir. Soekotjo, dalam negeri maupun di luar nege- Rektor Unib dalam sambutannya ri. Dan pada saat ini telah lebih mengatakan, pada GBHN 1988 150 orang tenaga pengajar yang memberi dua pemikiran kunci pa- telah menerima kesempatan bela- da sektor pendidikan yaitu bertu- jar. juan meningkatkan kualitas manu- sia Indonesia dan mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangunkan diri- nya sendiri serta bersama-sama Kesepuluh fakultas tersebut ada- lah fakultas ekonomi, hukum, ilmu sosial dan ilmu politik, pertanian, kedokteran, kedokteran gigi, sas- tra, psikologi, matematika dan ilmu pengetahuan alam serta fakul- tas ilmu komunikasi. mengecilkan bangsa. Evaluasi yang perlu ialah memo- Bangsa yang besar itu tidak se- nitor sejauh mana PTS itu menja- Dalam kesempatan itu, R Moc- hono keberatan menjawab perta- nyaan Neraca tentang evaluasi pembangunan Indonesia tentang hal apa yang belum berhasil. Dari jumlah tersebut, 20 orang dan sebagian meneruskan untuk telah menyelesaikan program S2 program S3 sebanyak 8 orang. Dan direncanakan pada 1989. bertanggung jawab atas pembangu- Unib akan menyelenggarakan.pe- nan bangsa, Karena itu, untuk meningkat- kan kualitas manusia lewat pendi- dikan diperlukan kondisi pening- katan kualitas input atau ada calon mahasiswa, peningkatan kualitas tenaga pengajar, prasarana dan sa- rana belajar serta iklim belajar dan mengajar perlu ditingkatkan yang dapat menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam perilaku yang inovatif dan kreatif. Lebih lanjut dikatakan, dalam menunjang keberhasilan proses be- lajar mengajar, tenaga pengajar mempunyai andil sangat besar. Ka- rena itu adalah wajar bila sampai saat ini prioritas utama program Unib adalah upaya peningkatan kuantitas dan kualitas. Rektor Unpad lebih lanjut me- Unpad pada dua tahun terakhir ini ngatakan, produktivitas lulusan dari sekitar 16,1 persen pada tahun semakin meningkat pula, yakni akademik 1986/1987 menjadi se- besar 20.27 persen tahun akade- mik 1987/1988. Dalam kesempatan itu, Yuyun Wirasasmita juga mengumumkan bahwa Herwanto dari Jurusan Akuntansi-Fakutas Ekonomi, me- rupakan lulusan termuda Gelom- bang I Wisuda tahun akademik 1988/1989. nataran bagi semua tenaga penga- jar secara bergilir dalam bidang Instructional Improvement Work- shop. Unpad Lepas 841 Wisudawan angka besar tersebut masih belum "Untuk wisuda kali ini pun, bergeser, karena dari 841 lulusan, 562 orang diantaranya adalah lulu- san baru Program S-1 di Unpad," katanya seraya menyebutkan bah- wa Unpad memiliki 10 fakultas. Dalam kesempatan itu, Soeko- tjo mengingatkan, wisudawan ha- rus terus memelihara diri untuk berkembang lebih lanjut. Dan per- kembangan ini harus memerlukan kondisi sikap terbuka terhadap pe- ngalaman baru, menerima peruba- han sosial, lebih giat mencari fakta dan informasi, berorientasi terha- dap perencanaan serta mengerti hekakat produksi, kata Soekotjo. Pada wisudawan sarjana VI Unib, sebanyak 92 sarjana masing- masing dari Fakultas Ekonomi 25 sarjana, Fakultas Hukum 9 Sar- jana, Fisip 21 sarjana, FKIP 14 sarjana dan Fakultas Pertanian 23 sarjana. Dan juga dikeluarkan 127 program Diploma, yaitu diploma 3 (D3) Biologi, Bahasa Indonesia, D 2 SMP, Matematika dan D2 Bahasa Inggris. (S.PEA). menyelesaikan studi S-Inya dalam Akuntan berusia 20 tahun ini waktu sepuluh semester (empat tahun), sementara lulusan tertua pada wisuda kali ini adalah Gusti Basan Kurnia, dari Jurusan Hu- kum Pidana Fakultas Hukum. Lu- lusan berusia 46 tahun ini lulus dengan skripsi berjudul "Tinjauan Putusan Pengadilan Negeri in Ab-j sentia Menurut Undang-Undang No. 7/DRT/1955". Rektor Unpad selanjutnya me- ngumumkan, lulusan dengan in- deks prestasi kumulatif (IPK) ter- Simatupang dari Jurusan Geologi tinggi, yaitu 3.42 diraih Saut M ngetahuan Alam. Fakultas Matematika dan Ilmu Pe- Wisuda Gelombang I tahun aka- demik 1988/1989 hari itu ber- langsung semarak. Di luar gedung. para pemotret amatir menggelar ribuan foto wisudawan untuk di- jual di tempat, belum termasuk keluarga lulusan yang dengan ka- mera masing-masing mengabadi- kan keberhasilan keluarganya. CALON KETUA GERAKAN NONBLOK Banyaknya dosen tetap mem- buat komunikasi terhadap maha- siswa lancar. Kalau dulu seorang dosen dalam ruang kuliah berhada- pan dengan 100-200 mahasiswa, kini ditekankan hanya 20-40 maha- siswa saja," tandasnya. PALESTINA AFRIKA SELATAN PERLUENTAN SENJATA Sistim dulu janggalnya lagi, ada istilah killer yakni seorang dosen bangga bila mahasiswanya banyak tak lulus, yang seolah menggam- barkan mata kuliahnya bermutu sehingga sulit ditangkap mahasi- banyak dosen tetap adalah salah fungsi perguruan tinggi. satu upaya untuk mencetak maha- siswa siap pakai. ● wa. I II III Halaman IV. Dengan SKS sekarang, tambah Mochono justru dosen yang maha- siwanya banyak tak lulus itu di- nilai tidak berkualitas. Sekarang ada Pekerjaan Rumah (PR) bagi mahasisa sebagai monitoring do- sen terhadap mahasiswanya. Dulu tidak ada, tandasnya lagi. Terhadap para dosen dihimbau, agar tidak menjadikan perguruan tinggi sebagai tempat cari uang. Karena perguruan tinggi adalah tempat pengabdian. Apa lagi jika ada yang menjadi- kan perguruan tinggi sebagai arena bisnis, sangat bertentangan dengan po Lomba Karya Tulis Ilmiah tentang Astronomi Tema Judul Peserta Waktu Tempat Syarat Menyinggung usaha meningkat- kan kwalitas dosen, kini keluaran program S1 (sarjana) tidak boleh jadi dosen, yang boleh dari gram S2. pro- Sedangkan dalam kerja sama dengan luar negeri Rektor itu ber- pendapat lebih efisien bila men- datangkan tenaga saja, dibanding mengirim keluar untuk belajar. Unkris dalam upaya meningkat- kan persamaan dengan perguruan tinggi Negeri kini telah bekerja sama baik terhadap PTN maupun perguruan tinggi luar negeri. (Sai) Jakarta, NERACA HIMPUNAN Mahasiswa Astronomi ITB (Himastron) dalam rangka Dies Natalis ke 23 akan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Astronomi bagi siswa SMTA se Jawa dan DKI Jakarta. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggugah sikap berpikir ilmiah serta kecintaan pada Astronomi. Juga diharapkan agar masyarakat dapat mencintai atau setidak- tidaknya mengenal cabang itu tersebut, sehingga Astronomi bukan merupakan menara gading ilmu pengetahuan. Dasar pemikiran tersebut dipadukan dalam suatu iklim kompetisi berkarya yang dilandasi oleh cara berfikir ilmiah dengan generasi muda sebagai obyeknya. Quet Tujuan Lomba Karya MEMPERKENALKAN Astronomi secara luas dan nyata d kepada masyarakat sekaligus meluruskan pemikiran ataupun pra- duga yang salah tentang ilmu ini. •Membangkitkan sikap dan cara berpikir ilmiah dalam rangka menumbuhkan sikap cinta ilmu pengetahuan. Menumbuhkan minat pada bidang Astronomi. • Mengembangkan pola berpikir generasi muda dari sekedar "menyadap" ilmu pengetahuan, ke arah "mengkomunikasikan" (dalam bentuk karya tulis) kepada masyarakat. Persyaratan PASTORA 14- 17 Nopember 1988 Astronomi, Menggugah Upaya Mencari Ke- benaran ditengah Keindahan Alam Semesta. : bebas Siswa SMTA se-Jawa Barat dan DKI Jakarta * Batas akhir pemasukan Karya Tulis : 12 Nopember 1988. * Pemilihan 7 (tujuh) finalis *. Presentasi finalis : 26 Nopember 1988 Ruang Serba Guna (RSG) ITB Diketik 1 1/2 spasi pada kertas HVS kuarto menggunakan Bahasa Indonesia. • Disusun berdasarkan ketentuan tata cara penulisan karya tulis ilmiah. Isi minimal 10 halaman, tidak bolak-balik. Menyebutkan daftar pustaka yang diperguna- kan. Demikian keterangan yang diperoleh Harian Neraca dari kalang- an Himpunan Astronomi ITB. -3- Lomba Artikel Kedokteran LOMBA penulisan ini terbuka bagi semua wartawan yang telah menjadi anggota Unit Kesehatan PWI-Jaya dan terbatas bagi 1 wartawan untuk setiap media. Penilaian lomba akan dilakukan oleh sebuah dewan juri ter- diri dari Bapak Djafar Asegaff-dari PWI-Jaya (segi jurnalistik). Drs. Kartono Mohamad dari IDI (segi medis) dan dari SAN- DOZ (segi kehumasan). Jl. Tanah Abang 11/19 Jakarta Pusat. Lomba ini akan terdiri dari 3 kali penulisan bersambung yang diterbitkan selama Juni - Oktober 1988. Penulisan bersifat bebas artinya topik wajib dapat ditulis dari setiap angle (sudut) yang dikehendaki misalnya; kesehatan masyarakat, kimia, lingkung- an, ekonomi, sosial, kedokteran, dan sebagainya. Topik wajib : Kalsium. - Perananya yang luas dalam tubuh manusia. - Kebutuhan Kalsium bagi manusia. Peserta lomba diharuskan mengirimkan artikel asli yang diketik rapi 1 1/2 spasi bersama 2 copy dari setiap koran/ma- jalah yang memuat artikelnya kepada: PT SANDOZ BIOCHEMIE FARMA INDONESIA DIVISI OTC Artikel terakhir harus diterima di alamat tersebut dengan tanggal cap pos 27 Oktober 1988, serta tuliskan pada ujung kiri amplop: Lomba penulisan Kalsium. Setiap artikel diterbitkan dengan index rata-rata 1/9 halaman untuk koran (3 kolom x 20 cm atau 4 kolom x 15 cm) atau 2/3 halaman untuk majalah. Hadiah-hadiah lomba: : Tabanes sebesar Rp. 750.000,- Trophy : Tabanas sebesar Rp. 500.000,- Trophy : Tabanas sebesar Rp. 300.000,- dan @Rp. 150.000,- untuk 3 pemenang harapan. Trophy Pengumuman pemenang akan dilakukan minggu pertama Nopember 1988 dalam acara bersama Unit Kesehatan PWI Jaya SANDOZ. Hasil per urian adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. (8) 4 ANA
