Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-09-02
Halaman: 05

Konten


Jum'at, 2 September 1988 Sperma "Sapi Brangus" Mampu Layani 540 Ekor Sapi * Upaya untuk Mengurangi Impor "Mani Beku" nya 3 bulan saja.. Sementara itu KNI melaporkan, demontrasi penemuan itu telah di- lakukan dengan disaksikan Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Barat (NTB) di Desa Terara, Kabu- paten Lombok Timur. Jakarta, NERACA PARA ahli peternakan dari Uni- versitas Mataram berhasil mene- man cara untuk memperbanyak benih sa pi (sperma) untuk diguna- kan sapi betina. Hasil yang diperoleh dalam sua- tu demonstrasi yang dilakukan pa- ra ahli itu, tiap pejantan sapi "Brangus" rara-rata ejakulasi sper- manya satu kali "Main" mengha- silkan 6 cc. Sperma itu kalau tidak dicair- kan, maka 1 cc sperma yang diper- oleh dapat digunakan untuk se- ekor sapi lokal betina. Akan tetapi, jika dicairkan yang 6 cc itu, dapat dipakai lagi bagi 540 ekor sapi be- tina. Pencairannya dengan menggu- nakan "Sitrat" campuran kuning telur. Dengan ditemukannya tek- nologi baru itu, tentunya di masa mendatang kita tidak tergantung lagi dari "Mani Beku" impor. Penemuan itu suatu hasil karya para ahli dari Laboratorium Re- produksi Fakultas Peternakan Un- ram: Ir. Chaerussyukur Arman MSc, Ir. Syahibuddin R.SU, Ir. Enny Yuliani, Ir. Lalu Ahmad Zainuri, Ir. Lukman HY dan Drh. Radiah. Menurut Kakanwil Departemen Pertanian NTB, Drh. Omik Kos- wara, pejantan sapi Brangus atau singkatan dari "Brachman An- gus", saat ini populasinya berjum- lah 5000 ekor. "Pertumbuhannya sangat cepat," ujar Omik Koswara seperti yang dilaporkan Pembantu NERACA dari Mataram. Sapi Brangus juga mudah dan cepat bertumbuhnya. Sapi yang lahir dengan berat 25 kg, dapat menjadi 120 kg dalam waktu ha- Semarang, NERACA MUTU supra Insus musim ta- nam 1988 merosot penerapan tek- nologinya, jika dibanding musim tanam 1987/88, padahal supra Insus MT 1987/88 diselenggara- kan secara mendadak. Hal itu dikemukakan Menteri Muda Pertanian/Wakil Ketua Ba- dan Pengendali Bimas. Ir. Syarifu- din Baharsyah, ketika memimpin Rapat Koordinasi Badan Pengen- dali Bimas dan Satuan Pembina Bimas serta Satuan Pelaksana Bi- mas seluruh Jawa Tengah di Sema- rang, pekan lalu. Menurut menteri, kemerosotan penerapan teknologinya terjadi pa- tiga unsur, yakni pemakaian benih bersertifikat label biru, pene- rapan pemupukan berimbang dan pemakaian PPC/ZPT. Bahkan demonstrasi itu juga di- saksikan Gubernur NTB., H. Gatot Suherman, Kakanwil Deptan NTB. Muspida dan Ketua DPRD Lombok Timur dan para Kelom- pok Tani Peternakan, awal pekan ini. Dikemukakan, realisasi Insus pa- ket D musim tanam 1987/88 men- capai 255.022 Ha (51 persen dari rencana). Tetapi untuk pelaksana- "Ini merupakan terobosan NTB sebagai dianjurkan Gubernur Haji Gatot Suherman, untuk mempro- duksi seperma atau "mani cair" dari sapi "Brangus" bagi kepenting- an Insiminasi Buatan (mani beku) dan perkawinan silang antara sapi "Brangus" dengan jenis sapi Bali di pulau Lombok. Menteri menandaskan, ketim- pangan yang dialami ini sebenar nya tidak perlu terjadi, mengingat sarana dan prasarana yang menun- jang paket itu sudah tersedia. Bah- kan diperkirakan untuk pelaksa- naan tahun ini justru harus lebih berhasil. Demikian Drh. H. Djamalud- din H. Usman yang mewakili Ke- pala Dinas Peternakan provinsi NTB. Oleh karenanya, kata menteri, untuk pelaksanaan paket MT 1988/89 seluruh pelaksana/satuan pembina bimas harus meningkat- Cara pengambilan sperma ter- sebut, dengan jalan memasukkan "vagina tiruan" ke dalam vagina sapi betina. Kemudian sapi pejan- tan "Brangus" yang lagi "syur" melampiaskan "nafsunya" dengan memasukkan "vennisnya" ke da- lam vagina sapi betina. Dengan demikian sperma yang keluar tidak masuk langsung ke vagina asli tetapi ditampung pada "vagina palsu". Gubernur Haji Gatot Suherman mengatakan, sangat menghargai para pakar Universitas Mataram dan Dinas Peternakan di daerah ini telah berhasil membuat suatu "kejutan" baru di bidang ilmu dan teknologi. Yang nantinya bukan kan kepemimpinannya dalam memberikan bimbingan. Juga da- lam memantau yang disertai tin- dak lanjut yang tepat dalam upaya pengawasan melekat. Menteri menyerukan koperasi usaha tani (KUT) serta kelompok tani agar benar-benar menerapkan petunjuk maupun informasi dari pusat, tingkat propinsi serta kabu- paten dan menyadari bahwa diri- nya menjadi subyek dan pelaksana utama pembangunan. PERTANIAN-TRANSMIGRASI-KEHUTANAN & KLH Diingatkan, tahun ini produksi terus direncanakan sebesar 42.5 juta ton gabah kering giling. Se- dangkan untuk tahun 1989 ditar- getkan 44.38 juta ton gabah kering giling atau meningkat empat per- sen. PIR-I TEBENAN dibangun tahun 1977 dan pertama meng- hasilkan komoditi karet. In ves- tasi sekitar Rp 13.5 milyar un- tuk proyek ini meliputi luas 13.500 Ha. Letaknya di Talang Jaya Kecamatan Perwakilan Betung Kabupaten Musi Banyu- asin 70 km sebelah barat kota- madya Palembang. Dari luas tersebut 4.500 Ha diantaranya kebun karet. La- han pangan 1.687.5 Ha. peka- rangan 562.5 Ha. Sedang 4.500 lainnya tanah cadangan/kon- sesi dan 2.550 Ha untuk ba- ngunan umum. jalan serta su- ngai dan rawa. Tanaman karet tersebut di ta- nam tahun 1977/78 seluas 472 Ha. Tahun 1978/79 sebanyak 1.000 Ha. 1979/80 seluas 1.500 Ha, tahun 1980/81 dita- nam 1.361 Ha dan 167 Ha sisanya di tanam tahun 1981/- 82. Tahun 1987 seluruh kebun telah di sadap dan menghasil- kan. Setiap petani peserta men- dapat 2 Ha kebun. 3/4 Ha lahan pangan dan 1/4 Ha pe- karangan. saja akan bermanfaat bagi NTB. tetapi kemungkinan juga bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Penerapan Teknologi Supra Insus, Turun Mutunya Hal ini sekaligus merupakan "marathon" saya yang terakhir se- bagai Gubernur NTB (digantikan dengan Gubernur Brigjen TNI Warsito tanggal 30 Agustus 1988- red) setelah 10 tahun lamanya memegang tampuk pimpinan di daerah Bumi Gora" tercinta. ujar Gatot Suherman. Dwi Fungsi Mengapa petani peserta ha- nya 2.231 KK? Jawabnya di- sebabkan 38 Ha dari 4.500 Ha kebun tersebut habis dimakan api sewaktu kemarau panjang tahun 1984. Berarti realisasi kapling vang bisa disadap 4.462 Ha bagi 2231 petani. Mereka itu menurut Admi- nistratur PTP-X Kebun Tebe- nan Mohammad Yoesoef di- tempatkan di lima pemukiman dan dibagi dalam 9' dusun. Seti- ap dusun ada 250 KK petani pekebun. Sementara kelompok tani terdapat 91 buah dan di koordinir 9 koordinator. Koordinator inilah yang mengkoordinir penjualan pro- duksi ke-kebun Inti (PTP-X) sesuai dengan SK Menteri Per- tanian RI No. 15/ KPTS/KP. 510/1/1988 vang bunyinya antara lain seluruh produksi karet provek wajib di jual ke perusahaan Inti bersangkutan. Administrasi penjualan ke PTP-X semuanya di kelola KUD setempat baik volume hasil. maupun uang yang petani terima. Disini fungsi dan me- kanisme koperasi selayaknya petani banggakan sebagai soko- guru perekonomian mereka agar tidak terjerat pengijon. Namun apa yang terjadi Ir. Chairussyukur Arman, Msc salah seorang pakar Unram yang nya KNI di lokasi mengatakan. mengenai proyek ini ketika dita- sapi pejantan "Brangus" dapat digunakan untuk kepentingan "ka- ngan sapi lokal (jenis Bali). win silang" secara langsung de- Tetapi juga spermanya dapat digunakan dalam bentuk "mani cair" atau "mani beku" (dibeku- kan). Jika dalam keadaan cair hanya bertahan paling lama satu minggu dan "mani beku"nya da- pat digunakan atau bertahan lama. Sebagai "mani beku" buatan luar negeri. Melahirkan Branbal KEPALA Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur Drs. Agamawan Salam ketika ditanya menjelaskan, pada bulan Maret 1987 dari TAPOS telah didatang kan ke NTB 10 ekor jenis sapi "Brangus" Banpres untuk propinsi NTB, diantaranya 4 ekor diberi- kan kepada Lombok Timur. Hingga saat ini (akhir Agustus 1988) 4 ekor sapi pejantan "Bra- ngus" tersebut sudah "mengawini" 72 ekor sapi betina di Lombok akhir ini menampakkan citra sebaliknya dari itu. Baik koor- dinator maupun sebagian ok- num pengurus KUD ternyata tidak menampilkan tali temali sebagai mana estinya, tapi hanya untuk kepentingan seke- lompok mereka saja. Kalau di lihat perkembang- an produksi petani PIR ini ta- hun 1987 saja masih memberi kita isyarat yang tidak mengh- awatirkan. Target 5.78 juta kg karet kering dapat terialisasi 6.896 juta karet kering (KK). Prosentase yang hanya 119.- 31 pCt tersebut disebabkan penyimpangan norma sadap oleh petani tutur Ir. Mardiyono. Asisten kebun kepada Neraca, Menyadap setiap hari ditam- bah borosnya pemakaian kulit adalah penyebab juga. Penyuluhan katanya banyak diberikan, tapi petani tak pedu- li menerimanya. Ini sulit diatasi disebabkan petani cuma meng- gantungkan dari hasil kebun karet sebagai sumber hidup. Padahal jika lahan pangan me- reka garap sebagai hasil tam- bahan niscaya uang hasil pro- duksi karet dapat ditabung se- cara berguvur termasuk untuk cicilan kredit kebun. melaksanakan 10 unsur teknologi produksi supra Insus dengan tepat. Posko II bertanggung jawab ter- hadap semua wilayah kecamatan agar mencapai seluruh areal dan mutu supra Insus dan Insus paket D. Jika terdapat gejala sesuatu yang menyebabkan tidak tercapainya sa- saran, camat secepatnya harus me- manggil kepala desa untuk selanjut nya diberi petunjuk agar mampu meraih sasaran yang ditetapkan. Banyak juga ulah petani dite- ngah populernya kecanggihan dewasa ini. Produksi kebun ta- hun tanam 1981/82 yang luas- nya hanya 167 Ha (74 petani) selama tahun 1987 mencapai rata-rata 6.851 kg/KK/tahun. Sedang tahun tanam 1979/- 80 seluas 1.500 Ha (750 petani) cuma berproduksi (yang dimo- nitor PTP-X) 2.335 kg/KK/- tahun. Angka mencolok ini disebabkan over produksi ta- hun tanam yang lain dengan cara menitip produksinya ke petani tahun tanam 1981/82 tersebut. Cara ini suatu modus petani tahun tanam tadi guna meng- hindari bavar kreditnya. Sebab, tahun tanam 1981/82 belum dibebani potongan kredit (gra- ce priod). Timur. Dari padanya sudah dapat menghasilkan keturunan sejumlah 9 (sembilan) ekor. terdiri 4 ekor betina dan 5 ekor pejantan disebut sebagai jenis "Branbal" yakni per- paduan kata "Brangus" dan Bali. Karena yang dikawini secara lang- sung adalah jenis sapi lokal "Bali". Berat kelahiran "Branbal" ter- Pendapatan Petani DARI monitor produksi vang dilakukan PTP-X peng- hasilan petani PIR-I Talang Jaya ini cukup menggiurkan, Ini tentunya yang di jual petani ke Inti sesuai SK Menteri Per- tanian tadi. Mohammad Yoesoef dan Posko III yang terdiri bupati dengan dibantu ketua harian pelak- sana dan sekretaris Bimas kabu- paten, bertanggung jawab atas ber- fungsinya posko-posko di wilayah- nya, melaksanakan koordinasi ope- rasional, sehingga sasaran supra Insus maupun Insus paket D di an Tumpuan upaya peningkatan Penduduk di sana, umumnya hanya dicapai 150.234 Ha (30 produksi besar MT 1988/89 dan desa maupun kecamatan tercapai memiliki bak penampung air hu- Navitupulu, Kepala BKSDA Tan- persen dari rencana). 100 persen. tandasnya. 1989 diletakkan pada hasil intensi- fikasi, khususnya supra Insus. Insus Paket D dan Insus paket C. jungkarang Widodo turut menyer- tai kunjungan kerja menteri kehu- tanan. Menteri berharap agar dalam pencapaian sasaran MT 1988/89 perlu adanya peningkatan koordi- nasi dan fungsi Posko-Posko untuk semua tingkatan. jan, sebagai tandon air guna meng- hadapi kemarau panjang. Ini di- lakukan oleh mereka, karena di daerah tersebut sejak dahulu me- mang sulit mendapatkan air bersih, jika kemarau panjang. Di tingkat Posko I. kepala desa bertanggung jawab terhadap semua kelompok tani di desa agar dapat mencapai sasaran supra Insus dan Insus paket D. Di samping juga Rapat koordinasi Badan Pengen- dali Bimas dan Santuan Pembina Bimas serta Satuan Pelaksana Bi- mas seluruh Jawa Tengah dihadiri pula 15 aparat dari jajaran Depar- temen Pertanian dan Koperasi. Sasaran yang dicapai, yakni me- ningkatkan sasaran produksi pa- ngan beras 1989 untuk melestari- kan swasembada dengan cara meningkatkan mutu Insus dan su- pra Insus. (Ant) sebut 28 Kg. Begitu lahir harganya se-ekor sebesar Rp 250.000. Ini merupakan suatu keuntungan bagi peternak bersangkutan. Sapi pejantan "Brangus" bobot- nya rara-rata 1.8 ton perekor. Warnanya hitam tanpa tanduk dan nya dari perkawinan silang, agak hitam kemerah-merahan. cepat dijinakkan. Sedangkan anak- Mardiyono menuturkan, misal- nya petani peserta tahun tanam 1977/78 seluas 472 Ha (236 KK) selama tahun 1987 men- dapat rata-rata Rp 442.252/- bulan. Total produksi me- reka tahun itu mencapai 8.065.- 6 kg lateks dan 1.31 juta kg karet kering jenis "Lumps". Pendapatan ini seharusnya lebih tinggi lagi jika petani me- nuruti binaan untuk produksi "Lateks" (karet murni). Sebab. Bobotnya sangat jauh berbeda dari sapi biasa. Sekarang ini menurut Drh. Aga- mawan Salam: para petani peter- nak sapi di Lombok Timur lebih kan dengan sapi pejantan "Bra- cenderung sapinya untuk dikawin- ngus". harganya tentu saja tinggi di- banding jenis lainnya. Hasil pengambilan HASIL pengambilan sperma sa- pi "Brangus" di desa Terara Ming- gu pagi itu, ternyata ejukulasinya 7.5 cc. Ini berarti jika dicairkan akan dapat digunakan bagi 600 ekor sapi lokal dengan sistem "ka- win suntik". Demikian dijelaskan oleh Ir. Chairussyukur Arman. Msc. Keadaan sperma yang diam- bil warnanya normal putih keku- ningan. Gubernur H. Gatot Suherman mengharapkan terobosan baru NTB itu akan dapat lebih mengem- bangkan mutu ternak sapi lokal (Bali) di daerah ini. Karena NTB diharapkan akan menjadi salah satu daerah produksi daging ting- kat Nasional, terutama untuk mela- yani kebutuhan daging bagi kepen- tingan hotel-hotel wisata Interna- sional di Indonesia. (10/DS) Penduduk Boyolali Antri Air Semarang, NERACA SEBAGIAN penduduk di dae- rah kabupaten Boyolali (Jateng), akibat kemarau panjang sekarang ini, terpaksa harus antri sampai berjam-jam untuk mendapatkan air bersih guna mencukupi kebu- tuhan hariannya. Untuk petani tahun tanam 1978/79 sejumlah 1.000 Ha (499 KK) penghasilannya (1987) rata-rata Rp 231.043/- bulan/kk. Produksi lateks me- reka cuma sampai Mei 1987 saja. Selebihnya (1.48 juta kg) jenis karet lumps. Mereka yang sudah harus antri mendapatkan air bersih itu, teru- tama penduduk Boyolali bagian selatan (kecamatan Musuk), kare- na sumber air menyusut, sedang bak penampung air hujan sudah banyak yang habis. Oleh Helmy Marsindang Tahun tanam 1979/80 seba- nyak 1,500 Ha (750 KK) hanva Rp 188.843/KK Kendala su- dah mulai terlihat kemana lari- nya produksi mereka. Tahun tanam 1980/81 sebanyak 1.- 361 Ha (671 KK) rata-rata Rp 212.274/bulan. Sedang tahun ta nam 1981/82. 167 Ha (67 KK) mencuat Rp 571.676/- bulan. Ini disebabkan beberapa pro- duksi kebun tahun tanam sebe- lumnya cukup banyak menitip disini untuk menghindari ang- suran kredit seperti diuraikan diatas tadi. (Sambungan Hal V, tgl 1-9 - 1988) Gayung Ijon Menjarah Bila 75 pCt saja dari 2,231 petani peserta mau manut mem- produksi lateks sudah dipasti- kan penghasilan mereka lebih mencuat. Namun tabiat cang- gih terus membara disebagian petaninya. Sebab, jika memproduksi la- teks berarti mereka tak bisa berbuat semenanya menjual le- wat pintu belakang dengan kata lain mencuri derasan guna memenuhi janji mereka dengan Karet Rakyat tak Produktif terakhir ini perlu dipakarkan di PIR tadi. tengkulak dan pengijon. Pro- duksi kearah lateks inilah yang sedang di motivasikan kepada petani peserta. tutur M. Yoe- soef. Banyak cara ijon mencecar petani dengan berbagai taktik yang merenyuhkan mereka, tu- tur M. Yoesoef Adm Kebun Tebenan yang dilahirkan di se- buah desa di Sumatera Barat. 52 tahun lalu ini. Sistim olah karet berdasar. norma Hight grade (HG) 70 pCt dan Lower grade (LG) 30 pCt yang diterapkan di per- kebunan ini ternyata realisasi- nya hanya 2 pCt HG dan 98 pCt LG. Nampak disini tam- bah M Yoesoef petani senang HARIAN NERACA setor lump/beku sesuai dengan kecanggihan mereka untuk memberi kesempatan kepada pengijon vang berkutat diseki- tar provek. Pengijon ini selalu jelilitan melihat mangsanya (petani) guna diberi modal agar pro- duksi lari kepelukan mereka. Alasan petani enggan mempro- duksi lateks (getah murni cair) karena tidak biasa memikul ember berisi latek serta jemu menungu mobil angkutan dari pabrik. Gayung Ijon SETELAH proyek PIR-I ini berproduksi memang tidak anch jika banyak orang yang berlagak melankolis berebut mengambil kesempatan bak menggaumkan gayung susu kepada petani yang seolah kehausan. T thi AYAM KAMPUNG: Ayam Kampung atau sering disebut Ayam Bukan Ras (Ayam Buras), peluang usahanya makin cerah. Dewasa ini peminat konsumsi telur dan dagingnya terus meningkat. Namun bagi para transmigran yang hendak mengembangkannya harus me- ngetahui cara-cara pemeliharaannya agar tingkat produktivitasnya tinggi. (Foto: ES/NERACA) Menteri Kehutanan mengakui, Beberapa penduduk di desa Sru- ni, kecamatan Musuk dan sekitar- nya, kini untuk mendapatkan air bersih mulai kesulitan. Mereka ha- rus antri berjam-jam bahkan ma- Akibatnya kawasan hutan ter- lam haripun mereka ada yang ha- sebut meskipun ditinjau dari segi rus masih mencari air. (Antara) luas (satu ekor gajah memerlukan dengan peningkatan populasi ga- jah, daya tampung hutan akan habitat hewan tersebut makin ber- kurang pada hal daya dukung hu- tan tersebut kini tinggal 25 persen saja yang utuh. Sementara itu prilaku masya- rakat petani terbuai pula de- ngan hal itu seolah kehabisan arah, ingin meraupnya tanpa berfikir dini apakah isi gayung itu benar susu atau bercampur racun. Gayung ijon menjarah petani memang satu diantara dua sis- tim ekonomi kita yang sangat berpengaruh kepada petani khususnya, ujar. M Yoesoef kepada Neraca Sistim satu lagi agaknya perlu "pro- teksi" vakni Koperasi Yang Menhut Tentang Penanggulangan Gajah Bandar Lampung, NERACA kawasan 400 hektar) masih mam- pu menampungnya, namun tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Sesuai laporan Kakanwil Ke- hutanan, P. Navitupulu dan Kepala BKSDA yang juga Kepala PLG, Widodo, di Lampung terdapat seki- tar 900 ekor gajah. Jumlah ini se- kitar 300 ekor lebih banyak dari kemampuan daya tampung kawa- san hutan tadi. MENTERI Kehutanan Hasrul Harahap mengisyaratkan akan mengikutsertakan sejumlah peng- usaha untuk menanggulangi gang- guan gajah di propinsi Lampung. "Kami akan memanggil peng- usa ha-pengusaha untuk urun rem- bug biaya meningkatkan daya du- kung hutan agar mampu menam- pung lebih banyak lagi gajah ter- sebut" kata Menhut di Latihan Gajah (PLG) di calon Taman Nasional Way Kambas, Lampung Tengah, Selasa. Pusat Gangguan gajah terhadap ta- naman petani dan perkebunan ka- rena daya duk ung mampu meme- nuhi kebutuhan kehidupan sehari- hari binatang berbelalai yang di- lindungi itu. Dengan rinci ia menuturkan seluk beluk pengijon menyam- bangi petani disini. Misalnya tengkulak menayangkan selu- ruh aspek sosial sehingga petani terperangah, "kok tengkulak kayaknya lebih enak dari pe- merintah atau proyek" kilah pe- tani tadi. Kemudahan untuk menda- pat sesuatu yang dibuaikan tengkulak tidak lepas dari san- tapan petani, meski itu berupa duri langsung saja di reguknya. Prihal harga yang terus di- dengungkan tengkulak bahwa Tentang pengiriman gajah ke luar negeri yang belum terlaksana sebagaimana pernah dikemuka- kan gubernur ama, Yasir Hadi- broto, menteri mengemukakan ga- jah termasuk hewan yang dilin- dungi dan tidak boleh dijualbeli- kan. Menteri berada di Lampung di- dampingi antara lain Dirjen Per- lindungan Alam, Rubini, ketika melakukan kunjungan kerja dua hari, baru-baru ini di propinsi ini. Yasir Hadibroto ketika masih Gubernur Lampung, Pudjono Pra- menjadi Gubernur Lampung me- Kakanwil P. sirkus Amerika su- "Kita bisa saja menghadiahkan gajah-gajah yang sudah terlatih di Way Kambas itu. tapi dari mana biaya pengirimannya. Dan itu bia- yanya lebih besar", kata Hasrul Hara hap. dah mengajukan permintaan 10 ekor gajah lulusan Way Kambas. demikian juga Brunai yang meme- san empat ekor gajah. ke badan jalan di depan toko atau tempat usaha mereka. Widodo sendiri mengatakan da- ri 57 ekor gajah lulusan PLG, 23 Kausar menjelaskan, sejak 9 Ju- ekor di antaranya telah dimanfaat- kan untuk kebutuhan kebun bina- li 1988 mulai dari pukul 11.00 tang Ragunan (Jakarta), Gembira WIB selama sekitar satu setengah Loka (Yogyakarta), Taman Safari jam, walikota beserta jajarannya (Bogor); kebun binatang Bandung, yang memiliki tenggang waktu ter- Semarang dan Solo. Selain melatih jun langsung ke tempat-tempat 57 ekor saja, PLG juga meluluskan yang dinilai rawan kebersihan, ter- 42 pawang gajah. (Antara) utama di pusat-pusat perbelanjaan harga yang diberlakukan PTP- X (inti) terlalu banyak potong- an, kemudian diganjar pula hanya 70 pCt FOB agaknya masih saja disambut oleh petani dengan turut menghargai uca- pan tengkulak tersebut. Padahal mereka lupa sebe- rapa jauh mutu kadar karet ke- ring yang petani produksi. Semakin jelek mutunya/koto- ran banyak ditumpahkan-da- lam Lump/karet beku berarti semakin pavah mendapat harga memadai karena petani sendiri menipu diri. Selama ini berlaku harga 70 pCt FOB. Memang demikian- lah aturan yang ditetapkan pemerintah. Rinciannya adalah harga bagi yang menyetor pro- duksi ke Pabrik Kebun Inti dibayar sesuai FOB 100 pCt. Kemudian dipotong biaya pe- ngolahan dan transportasi sebe- sar 30 pCt dari harga FOB 100 pCt seperti yang ditentukan priode itu. Pengelola PKBI se Indonesia Kagumi Proyek Terobosan Jateng Semarang, NERACA tan Remaja dan proyek Bina Ane- ka Pra Sekolah di Desa Gentan Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. TIGAPULUH orang pengelola Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dari 17 propinsi di Indonesia menyatakan kagum terhadap proyek-proyek terobosan yang dikembangkan PKBI Jawa Tengah dalam menjaring akseptor Para pengelola PKBI itu berada di Semarang mengikuti latihan Manajemen Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk PKBI yang berlangsung 12 hari sejak 21 Agustus 1988 di Ungaran, Jateng. Direktur Pelaksana Daerah PK- BI DKI Jakarta, len Anawa, Ketua baru. PKBI Kalbar, Sudjimin, dan Asis- ten Sekretaris Forum Indonesia untuk Swadaya Kependudukan, Drs. Ujang Nugraha, ketiganya memberi kesan bahwa proyek pembinaan anak pra sekolah di Mereka dalam peninjauan itu Susukan maupun yang ada di Ja- juga mengunjungi Klinik KB Ter- tim, perlu ditiru oleh PKBI se padu "Warga Utama" di Sema- Indonesia dengan menyesuaikan- rang, rekaman kaset, Biro Konsul- nya dengan kondisi masing-masing Situ Dicabut karena Abaikan soal Sampah Disayangkan memang peta- ni sering terbuai pada hal-hal ingin cepat mempunyai/kon- sumtif sehingga tidak mengi- kuti peraturan yang telah di- sepakati. "Kebun seharusnya dijaga kelangsungan pro- Pernyataan itu dikemukakan kepada ANTARA, baru-baru ini di Semarang seusai mereka me- nyaksikan proyek Pembinaan Ke- pendudukan Wiraswasta dan Re- maja (Biduk Wiraja) di Desa Pongangan Kecamatan Gunungpa- ti, Kodya Semarang yang dikelola PKBI Jateng. Bandar Lampung, NERACA WALIKOTAMADYA Bandar Lampung, drs. A. Nurdin Muhayat mencabut lagi surat izin tempat usaha (SITU) salah seorang peng- usaha yang menentang petugas ke- bersihan sekaligus melanggar ke- tentuan yang berlaku dalam SITU tersebut. Kepala Bagian Humas Pemda Kodya Bandar Lampung, Kausar Saleh, mengatakan kepada war- tawan, baru-baru ini, SITU yang dicabut itu milik sebuah toko alat- alat listrik/elektronik di Jalan Pangkalpinang, Tanjungkarang. Pemilik toko itu mengatakan ke- bersihan di lingkungan itu bukan urusannya. Kejadian bermula tanggal 29 Agustus 1988 sekitar pukul. 11.00 WIB, ketika para petugas kebersih- an diawasi langsung Walikotama- dya Bandar Lampung. Drs. Nurdin Muhayat beserta para Kabag dan Kadis lainnya membersihkan dae- rah di sekitar pusat pertokoan Tan- jungkarang. Di depan toko alat-alat listrik itu terlihat sampah bertebaran. Pa- dahal para pemilik toko di ling- kungan itu telah diingatkan agar memperhatikan pasal pertama SITU tentang kebersihan lingkung- annya. Pemilik toko ketika diingatkan Walikota bersama petugas lainnya malah menyatakan "Itu bukan urusan kami". Petugas lain meng- ingatkan bahwa yang memberikan tegoran adalah walikota, namun ia tetap tidak memperdulikannya. Se- ketika itu pula, SITU yang ber- sangkutan ditarik. Sebelumnya, walikota juga te- lah menindak tegas sedikitnya 24 dari 165 toko yang juga telah mendapat peringatan karena meng- abaikan kebersihan lingkungan to- konya. duksinya, bukan sebaliknya". Banyak kebun karet rakyat semakin tua dan tidak produk- tif lagi. Padahal produksi kebun rakyat ini tulang punggung yang diharapkan benar oleh pabrik karet swasta. Sebab. pemiliknya tidak mempunyai kebun sendiri. Kendala ini mengakibatkan para Remiling menjarah dan mengharap bagaimana menda- pat produksi dari kebun PIR tadi dengan berbagai keliatnya. Dengan gamblang M. Yoe- soef mengurangi bagaimana mereka mencecar produksi ke- bun PIR. Misalnya, pabrik swasta memunculkan beberapa makelar/pengijon si A. Si A ini tangan langsung dari pabrik. Kemudian si B. tangan/berhu- bungan dengan A. Lalu si C berhubungan dengan B. Sang C inilah yang langsung berhu- bungan ke petani PIR. MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA Mata rantai inilah menurut Yoesoef yang menjarah hampir sebagian besar dari 2.231 petani PIR Tebenan. Akibatnya seper- ti yang dialami selama ini, pen- derasan sudah over tapping dan produksi lari ketengkulak. (bersambung) TALANG JAYA: Kebun Plasma PIR-I Talang Jaya Musi Banyuasin tampak semilir mengapit jalan aspal yang terpelihara baik. Disinilah satu diantara 4.500 Ha hamparan kebun karet dijarah tengkulak. (Foto: Helma/Neraca) PENCANANGAN program ke- bersihan itu sendiri sudah diber- lakukan sejak 15 Agustus 1987, kata Kabag Humas itu. Upaya ini terus digalakkan un- tuk menciptakan kota Bandar Lam- pung yang bersih, sehat, resik dan indah atau yang dikenal berseri dengan tapisnya. Ini sekaligus seba- gai upaya untuk meningkatkan ter- capainya Bandar Lampung seba- gai kota wisata. Di lain pihak, kesadaran masya- rakat sendiri akan kebersihan su- dah mencapai sekitar 70 persen, dilihat dari jumlah anggota masya- rakat yang menyediakan tong sam- pah di depan rumahnya atau di kendaraannya. daerah. berhasilan proyek yang sudah ber- Mereka mengakui bahwa ke- jalan dua tahun itu karena adanya kerjasama dengan unsur terkait, misalnya pembinaan anak pra sekolah semacam Taman Kanak- Kanak tapi diimbangi dengan ke- giatan orang tua di rumah. Pengadaan sarana dan prasarana proyek-proyek itu memang dilaku- kan oleh PKBI, tapi setelah berja- lan tiga tahun, proyek tersebut dile- pas dengan harapan mampu man- diri. Bagi sang ibu sendiri, jika semula enggan menjadi peserta KB, maka setelah pendekatan dilakukan, jus- tru PKBI menjadi kewalahan mem- heri pelayanan. Dampak lainnya, selain sehat jasmani, juga dibekali baik di Tanjungkarang maupun ketrampilan sehingga ibu-ibu yang Telukbetung. umumnya dari keluarga petani da- pat meningkatkan taraf hidupnya, Di Jakarta, menurut Ien Anawa, juga sudah didirikan proyek seru- pa tapi lokasinya di wilayah pemu- kiman kumuh. Di Bandar Lampung kini terse- día 50 kontainer dengan 15 buah truk sampah yang beroperasi siang malam. Jumlah ini masih kurang dibanding jumlah penduduk. Ideal- nya Bandar Lampung punya 50 truk atau satu buah truk untuk melayani sekitar 10.000 orang. (Antara) Halaman V Surabaya, NERACA DALAM menentukan lokasi proyek-proyek pembangunan seja- uh mungkin menghindari penggu- naan tanah kelas satu atau tanah yang subur ataupun tanah pertani- an dengan pengairan teknis, kata gubernur Jawa Timur Soelarso di Surabaya, Selasa. Dalam pengarahannya pada pembukaan rapat koordinasi pem- bangunan daerah (Rakorbang) Ja- tim, ia mengatakan, agar dalam menyusun rencana pembangunan Di lain pihak perkembangan ekspor non migas yang menopang telah menunjukkan hasil yang upaya peningkatan devisa negara, cenderung meningkat setiap tahun- nya. Pada akhir Pelita III ekspor non Migas Jatim sebesar 325 juta dolar Amerika Serikat dan pada tahun 1987 sudah mampu menca- pai 605 juta dolar AS. Namun SITU mereka telah di- Sementara itu pertumbuhan sek- tor industri di Jatim pada tahun kembalikan setelah mereka meng- sudah dipersiapkan pengadaan 1987 telah mampu menyerap te- Keterlambatan penyediaan ta- isi surat perjanjian akan bertang- tanahnya lebih dulu. gung jawab terhadap kebersihan mulai dari dalam tokonya sampai nah itu disebabkan instansi yang industri di akhir Pelita III menca- bersangkutan sering tidak secara naga kerja sekitar 1,7 juta orang. Sedangkan nilai produksi sektor dini melaporkan rencana lokasi pai Rp 6,1 triliun dengan investasi dan luas tanah yang tepat kepada Rp 5,9 triliun.. pada tahun 1987 produksi meningkat Rp 8.1 triliun bupati/walikotamadya. dengan investasi Rp 8.5 triliun. Sumbangan sektor da- lam ekspor non Migas di Jatim Survey lokasi sangat diperlukan oleh instansi yang bersangkutan bersama aparat pemerintah daerah setempat. Dengan demikian dapat dihindari semakin menyempitnya Timur, karena parhatian bagi rak- yat Jatim masih sebagai kehidupan pokok. tanah-tanan di Jawa Soelarso mengingatkan, pemba- ngunan pertanian diharapkan da- pat memantapkan swasembada be- ras dan meningkatkan produksi hasil pertanian dari Jatim. Dampak positif DAMPAK positif proyek seper- ti itu, yakni selain anak-anak didi- dik menjadi pandai dan menjaga kesehatan, juga ibunya turut dibi- na di bidang kependudukan dan KB. Hindari Tanah Subur untuk Bangun Proyek Keberhasilan pembangunan per- tanian harus didukung oleh pe- ngaturan tata ruang dan pengenda- lian tata guna agar penggunaan, penguasaan, pemilikan dan penga- lihan hak atas tanah dapat men- jamin kemudahan dan kelancaran usaha pertanian. Produksi beras meningkat UPAYA dan kerja keras ma- syarakat Jatim dalam pelaksanaan pembangunan pertanian itu telah menghasilkan produksi beras Ja- tim sebanyak 4,8 juta ton pada akhir Pelita III. Pada tahun 1987 produksi beras Jatim telah mening- kat menjadi 5,3 juta ton lebih. Dengan hasil produksi beras itu telah mampu meningkatkan pera- nan Jatim sebagai lumbung pa- ngan untuk pengadaan pangan nasional. Dalam empat tahun Peli- Ujang Nugraha berpendapat, keberhasilan proyek Bina Anapra- sa di Jateng benar-benar memer- lukan kerjasama terpadu, sebab pelaksanaannya melibatkan 11 relawan. Kebanggaan PKBI Jateng ter- hadap proyek ini memang patut dibanggakan dengan kemampuan- nya menerobos isyu masyarakat yang pernah menyulitkan pelaksa- naan KB. Bahkan sebaliknya, jutru pola pengembangan seperti itu di- jadikan program terobosan PKBI di Indonesia. Direktur Pelaksana Daerah PK- BI Jateng, Suyatno Pedro mengata- kan, walaupun proyek itu baru bergerak untuk tahun kedua, tapi kini sudah berhasil menjaring 43 akseptor mantap dari target 54 akseptor sesuai yang mendaftar- kan diri, sedang jumlah anak yang dibina 53 orang. ta IV ini setiap tahunnya rata-rata mencapai 40 persen dari target. nasional. tahun 1987 mencapai 444 juta dolar AS atau meningkat 137 per- sen bila dibanding dengan akhir Pelita III sebesar 187 juta dolar AS, kata Soelarso. Kehidupan ekonomi yang cu- kup maju antara lain perkopera- sian yang pada akhir Pelita III jum- lah anggotanya 2.6 juta orang de- ngan jumlah simpanan Rp 27 mili- ar. Pada tahun 1987 jumlah anggo- ta koperasi se-Jatim meningkat menjadi 5,3 juta orang dan jumlah simpanan sekitar Rp 64 miliar. Dengan meningkatkan kegiatan ekonomi di Jatim itu menyebab- kan pertumbuhan ekonomi Jatim selama Pelita IV tetap menunjuk- kan pemantapannya. Menurut per- hitungan atas dasar konstan tahun 1983 pertumbuhan ekonomi itu sebesar enam persen. Perkembangan ekonomi yang positif itu telah mampu mening- katkan pendapatan rata-rata pen- duduk yang semula pada akhir Peli- ta III sebesar Rp 314.000.00 dan tahun 1987 mencapai Rp 526 ribu. ujar Soelarso. Rapat koordinasi pembangunan itu diikuti oleh seluruh dinas dan kantor wilayah se-Jatim yang ber- langsung dari tanggal 30 Agustus sampai satu September mendatang. HARIAN NERACA Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Keadilan AGEN-AGEN PELANGGAN LUAR KOTA (1) Jawa-NTB-Sulawesi-Maluku TA JAWA BARAT GOTONG ROYONG AGENCY: Jl. Telepon 19/Lembong Ban- dung. Tlp. 432513 CIREBON AGENCY: JI. Lemah Wungkuk 108 Cirebon. Tlp. 3376. NEW CIAWI AGENCY: Jl. Raya Puncak Ciawi Bogor JAWA TENGAH SRI REJEKI AGENCY: Jl. Kanfer Utara 11/71 Semarang ISTI- QOMAH Jl. Lesanpura 3/27 Krobokan Semarang DEDDY MUWARDI: JI. Kompl. Polri Blok E3/234 Gowok Baru Ambarukmo. Yogya U.D. DIAN HARAPAN: Jl. R.e. Martadinata 1 Warung Miri Solo A.H. MAMOEN: JI. Waringin 104, Tegal. JAWA TIMUR C.V. USAHA BERSAMA: JI. Tmn. Jayangrono st. 29. Surabaya • YAMOMO AGENCY: Jl. Jagir Sidomukti Lebar 63 Surabaya. Tlp. 811979. NUSA TENGGARA BARAT IDEAL AGENCY: Jl. Langko 55 Mataram SULAWESI U.D. UTAMA KARYA: JI. Haji Bau No. 12 Ujung Pandang. Tlp. 81849 PATERAI ANDI TJULANG: JI. S. Parman 138 Kendari. HENDRO GUNAWAN: JI. Daeng Pawindu No. 10. Palu NERACA DUNIA AGENCY: Jl. Hasanudin No.31 Kelurahan Islam Manado. Tlp. 51912 MALUKU J. SARIWATING: Jl. Batumeja Sk. 21/24 Ambon. S 16 17 1.0 5 117 F or SU