Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-11-08
Halaman: 03

Konten


h n S- or as eri ra tar 1) Selasa, 8 Nopember 1988 YOUTH HOSTEL: Menteri Parpostel Soesilo Soedarman secara mendadak Sabtu siang 5 November 1988 meninjau Youth Hostel (Losmen) yang ada di JL Jaksa Jakarta Pusat, melihat-lihat fasilitas ruangan dan kamar-kamar. (IPPHOS) Banda Aceh, NERACA. SUATU pola baru menarik mi- nat dan melayani wisatawan yang berkunjung ke Aceh saat ini sedang dikembangkan oleh Dinas Pariwi- sata bekerjasama dengan Hotel Cut Nyak Meutia Lhokseumawe, Aceh Utara. Dikembangkan Pola Melayani Wisatawan Jakarta, NERACA TANPA kecuali, semua penum- bang pesawat terbang yang baru datang dari luar negeri termasuk Kadis Pariwisata Daerah Isti- mewa Aceh, mengatakan kepada Neraca baru-baru ini pola baru itu berupa Paket Wisata yang mela- yani para turis yang mengun- jungi obyek-obyek wisata di Aceh. Untuk tahap pertama, Hotel Cut Blang Kolam, serta kesempatan Meutia. Lhokseumawe akan me- shopping bagi wisatawan. Dikatakannya, formulir pabean tersebut dapat diperoleh di atas pesawat sebelum mendarat atau di loket bea dan cukai terminal keda- tangan setelah mendarat. Menurut B. Lirungan, fungsi cus- toms declaration ini sangat mem- bantu kelancaran arus barang dan penumpang sehubungan dengan diterapkannya sistem "lampu hijau dan lampu merah" (green/red channels) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Semua Penumpang Wajib Isi Formulir Pabean Dalam formulir itu ada bebera- pa pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap penumpang yang baru datang dari luar negeri. Dan pe- numpang sendiri berdasarkan ja- wabannya yang dibuat dalam cus- toms itu bisa menentukan pilihan- nya apakah akan melewati jalur hijau atau merah (ini terlihat de- ngan jelas pada nyala lampudiatas G CHETTU SENI ukir kayu, tak dapat disa ng kal menempati posisi ter- hormat dalam dunia reka yasa kekayaan Indonesia. Kalau tempo dulu di Jepara seni ukir milik rakyat jela ta kini seni ukir di Indonesia hanya mampu di- punyai masyarakat berkantong tebal. Kini seni ukir, juga men- jadi sajian bagi wisatawan. ngembangkan dua paket wisata, yaitu Paket Wisata Pasee Tour dan Gayo Over Land Tour. "Untuk paket pertama diharap- kan pertengahan Desember ini su- dah dapat dijual kepada wisata- wan," ujar Amir Husin. Dalam paket itu berisikan kegi- atan mengunjungi obyek-obyek wi- sata seperti Makam Putroe Phang, Museum Malikul Saleh, toko Pro- mosi Cut Meutia, Makam Nari syah, Rumah Cut Meutia, Pusat Latihan Gajah dan Air Terjun Sedangkan yang terakhir, yang ke 100, tidak jadi mati. Sebab suami yang ke 100 ini mampu membuang bisa-bisa yang ada da- lam tubuh putri itu. Gayo Over Land PAKET kedua yang akan di- kembangkan adalah Gayo Ober Land Tour. Paket ini berisikan kegiatan-kegiatan mengunjungi wisatawan mancanegara diwajib- kai akan menggunakan isian cus- obyek-obyek wisata yang ada di (Badan Usaha Milik Negara) ini. PERUMTEL terus memperta- jam usaha-usaha untuk menindak segala bentuk penyimpangan atau penyelewengan di tubuh BUMN Sedangkan petugas bea dan cu- kan mengisi formulir pemberita- huan pabean (customs declara- tion). toms declaration sebagai alat pe- ngawasan karena setiap penum- Aceh Utara dan Aceh Tengah. Waktu yang diperlukan untuk pa- Hal ini ditegaskan oleh Kepala pang selain mencantumkan tentang ket ini lebih lama dari Pasce Tour, Inspeksi Ditjen Bea dan Cukai yaitu mencapai tiga hari. Bandara Soekarno-Hatta Drs. B. Lirungan kepada wartawan di Ja- karta, hari Senin. identitas dirinya juga mencantum- kan jenis, jumlah dan nilai barang yang dibawanya. "Paket ini akan mengunjungi Rumah Adat Awe Geutah, cot Panglima, Air Panas Simpang Ba- leek, Menginap di Hotel Renggali, dan malamnya ada pagelaran seni, berlayar di Laut Tawar untuk meli- hat gua-gua. Menjenguk kota Jepara akan terlihat dere tan pertokoan meu- bel. Hampir setiap rumah di se pa nja ng ja la n memasuki kota Jepara dari Kud us terlihat peng- rajin kayu ukir. Bahkan seantero kabupaten Je pa ra yang telah memiliki pre- dikat kota ukir ini, sulit mene- mukan rumah yang tak memi- liki hiasan ukiran, terutama perabot rumah tangganya seper- ti almari dan kursi. Hampir setiap remaja Jepara mampu mengukir. meja pemeriksaan) dalam menyele- saikan prosedur pabean atas ba- rang bawaannya kepada petugas bea dan cukai. Masyarakat Jepara memang sulit dipisahkan dengan kayu dan ukiran. Karena dari sana- lah mereka menghidupi diri dan keluarganya. Dengan begitu, dari jawaban tersebut akan diketahui apakah seorang membawa barang-barang yang harus kena bea atau terkena peraturan larangan sehingga ia ha- rus memeriksakan barang bawaan- nya kepada petugas bea dan cukai yang pada mejanya bernyalakan lampu merah atau tidak kena bea sehingga ia bisa melewati jalur bernyalakan lampu hijan tanpa pemeriksaan. Sejarah PROSES pertumbuhan seni ukir belum banyak yang tahu. Kapan dan siapa pencipta seni ukir. Dan kenapa seni ukir kayu ini berkembang pesat di Kabupaten Jepara sejak dulu hingga sekarang. Sulit menjawab secara pasti. Namun, menurut beberapa sumber sejarah Kota Jepara disebutkan, seni ukir taraf per- mulaan muncul dimana manu- sia baru mengenal bentuk kebu- dayaan yang masih sangat se- derhana. Pada masa itu baik tehnik, ragam hias, ma upun peralatan- nya masih sederhana dan terba- tas. Dan sifatnya masih ke dae- rahan hingga disebut seni ukir primitif atau disebut juga seni Menurut Lirungan, pengalaman selama ini menunjukkan, ada pe- numpang yang beranggapan jika hendak lewat jalur hijau tidak per- lu mengisi customs declaration. "Ini sama sekali tidak benar. Walaupun tidak ada barang yang harus diberitahukan (kena bea) penumpang tetap harus mengaju- kan customs declaration yang me- rupakan patokan bagi petugas bea dan cukai," demikian B. Lirungan. Paket Pasee Tour ini juga di- pecah-pecahkan menjadi tiga bagi- an, yaitu Pasee I, II dan III. Menurut Amir Husin, untuk menggerakkan pola baru ini, Hotel Cut Meutia Lhokseumawe punya bagian tersendiri, yang disebut ba- gian tour. Pemda Sulsel kata Syamsul Bachri, perlu memikirkan agar kan- tor-kantor pemerintah yang me- ngelilingi dan merusak lingkungan "Benteng Ujung Pandang secara bertahan memindahkan kantor- nya, dan membebaskan Benteng Sektor Kepariwisataan untuk Ujung Pandang, menjadi pusat Bu- Kotamadya Ujung Pandang, me- daya dan Obyek Wisata Sulsel. Kelestarian Benteng Ujung Pan-rupakan potensi yang perlu dikelo- dang, perlu mendapat perhatian dapatan daerah. Obyek Wisata Pan la untuk peningkatan sumber pen- semua, guna Budaya Bangsa. Benteng Ujung Pandang bukan buatan penjajah, sebanyak orang. tapi buah tangan rakyat Sulsel di (K-1). bawah Kerajaan Gowa, Sedang Putroe Phang menurut sejarahnya memang unik. Konon, sebuah ceritera menyebutkan bah- Wa Putroe Phang punya suami tai Barombong dan Pulau-Pulau sekitarnya, cuma merupakan ko- moditas kebanggaan yang tidak orang itu, 99 orang meninggal dunia akibat diterkam "bisa" yang produktif dan menguntungkan bagi pembangunan daerah. ada dalam diri Putroe Phang. Perumtel Tindak Tegas Tiap Sudah waktunya, potensi Wisa- ta yang ada, diintensifkan pengelo- laannya, untuk menunjang sumber pendapatan daerah, kata wakil ke- tua Kadinda Sulsel H Syamsul Bentuk Penyimpangan Bachri. Pulangnya singgah di Proyek LTA-77 di Timang Gajah guna melihat proses pembibitan, pena- naman, panenan, sampai minum kopi, serta dilanjutkan dengan ma- kan di Restaurant di km 45 dengan makanan menu ikan mas," ujar Amir Husin. Dikatakan, dalam paket ini juga diikutsertakan pemandu wisata makan dan minum ringan serta menggunakan bus. Alat transpor ini tergantung kepada jumlah wi- satawan, kalau mereka lebih dari 10 orang, tentu menggunakan bus besar. Dan kalau jumlahnya kecil, mungkin menggunakan taxi, atau alat transportasi kecil lainnya. Namun Amir Husin belum da- (15) pat memberikan berapa harga pa- PERHUBUNGAN-PARPOSTEL-TENAGA KERJA ukir jaman bahari. Seiring dengan majunya ja- man yang makin berkembang manusia pada masa itu, pada umumnya masih banyak dipe- ngaruhi suasana mitologis, hingga membawa pengaruh da- lam perkembangan seni ukir. Terutama hubungan sifat, rasa dan alam pikiran pencipta de- ngan karya yang dihasilkannya. Pola Baru Diketahui misalnya, nenek moyang Bangsa Indonesia ja- man neolithikum (batu muda) sudah mengenal kerbau seba- gai binatang ternakdandi puja- nya sebagai binatang keramat. Hingga kini ragam hias kepa- la kerbau atau tanduk kerbau masih dianggap sebagai lam- bang penangkal roh jahat. Dalam masyarakat tertentu ada kepercayaan kerbau diang- gap sebagai bina ta ng tunggang- an bagi mereka yang sudah meninggal. Kabut misteri, magis, penuh simbolik tampak terlihat pada lukisan makhluk manusia pada seni primitif, tanpa mengenal proporsi kewajaran. Kadang mengaksentur sikap- nya saja, dengan maksud meng- ungkapkan kejiwaannya, dan mengutamakan penuangan pa- da bagian-bagian tubuh yang dianggap perlu dinyatakan atau merupakan keharusan. Kesemuanya itu tanpa ada upaya pencampuran pertim- bangan rasa susila atau etik, se- hingga lukisan mulut yang me- nganga, mata lebar, perut bun- cit pun digambarkan apa ada- nya. Serba terbuka dan telan- jang sebagaimana seni primitif yang tidak lepas kegunaannya untuk upacara-upacara keper- cayaan yang bersifat relegius. Soedarso Sp Ma dalam buku- nya, "Pengantar Sejarah Ke- senian," tentang seni ukir pri- mitif ia mengemukakan, seni hias primitif pada jaman neo- lithikum (2.000 tahun SM) mengalami perkembangan pe- sat pada 500 SM, yang dikenal dengan sebutan "Kebudayaan Perunggu", Ditekankan, seni perunggu Indonesia yang kaya akan seni hias merupakan awal ciri khas seni Indonesia di kemudian hari. Itu masih dapat ditemukan sampai kini misalnya, karya yang terbuat dari bahan tem- bikar, perunggu, batu dan ba- han-bahan lain yang bersifat tahan lama. Melihat kayu yang mudah diukir, secara empiris dapat di- simpulkan seni ukir-ukiran atau sení hias yang terbuat dari kayu pada masa itu tentu sudah ada. Karena kayu tak tahan lama maka cepat punah. ket itu. "Saat ini lagi disiapkan dan hampir goal." Menurutnya, pihak PPA telah memberikan izin prinsip memba- Ragam Seni Ukir BEBERAPA motif seni ukir yang ada di Indonesia kini pada hekekatnya bersumber dari ci- kal bakal yang sama, yaitu seni ukir klasik. wa wisatawan ke pusat latihan gajah. Demikian juga dengan pi- hak Depdikbud, kelihatannya me- reka wi- sata budaya untuk dikunjungi wisa- tawan, Seni ukir Klasik sesuai de- ngan pengertiannya yakni seni yang mencapai puncak kesem- purnaan, menurut ukuran ter- ientu ditinjau dari tehnik mau- pun artistiknya. Seni ukir yang digolongkan klasik dapat dinikmati seninya se panjang jaman. Seni ukir klasik yang me- rupakan cikal bakal seni ukir di Indonesia ini hanya dibedakan satu sama lain, dengan panjang "Memang izin secara tertulis be- lum ada, tapi mereka pada prin- nya. Bandung, NERACA Usaha-usaha tersebut, diminta- kan kepada semua pejabat dari pusat sampai wilayah dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Perumtel, oleh Dirut Perumtel Ir. C. Sudari- janto. Karena itu dinyatakan, Perum- tel tidak mentolelir segala bentuk penyimpangan / penyelewengan, semuanya harus ditindak secara tegas, agar disiplin dapat ditegak- kan. "Tindakan tegas dan adil, juga akan memacu prestasi kerja pega- wai, karena nampak jelas mana emas dan mana loyang," ungkap Diruttel Ir. C. Sudarijanto se usai melantik 16 pejabat yang dimutasi- kan, Jum'at lalu di Bandung. Dengan demikian, da pat terwu- jud aparat yang bersih dan berwi- bawa di Perumtel. Dalam kaitan ini, din yata kan, untuk membangun citra baik perusahaan-perusahaan, segera aktifkan "public relation" di wilayah. pun UPT, harus lebih mandiri dan Pejabat-pejabat wilayah atau dapat memantau aspek pelayanan di lingkungannya. "Berilah penje- lasan kepada masyarakat tentang Mengukir Kayu, Terukirlah Nasib pendeknya garis dan besar ke- cilnya. Juga bentuk hiasan seba- gai pelengkapnya. Ada juga Motif lain, yaitu Ragam Hias Jepara yang kini dikembangkan penduduk se- tempat untuk perhiasan rumah tangga di daerah Jepara sen- diri. Beberapa motif seni ukir itu yakni: Motif Pajajaran, ber- bentuk ukel dari daun pakis dan bentuknya serba bulat. Ben- tuk ukel mirip tanda koma, angkopnya berbentuk bulat ju- ga, pada ujung ukel berbentuk patran miring. Motif ini dapat dilihat pada makam Sunan Gunung Jati di suatu bangsal berukir. Makam ini terletak di tepi sungai Cita- rum daerah Cirebon. Ragam ini ditemukan Dinas Purbaka- la, HARIAN NERACA Kemudian Motif Mojopa- hit, berbentuk bulatan dan ce-. kung terdiri dari ujung ukel dan daun-daun waru maupun pa- kis. Dalam motif, ini patran (daun) diwujudkan krawing (cekung). Ragam pokoknya berbentuk tanda tanya, Ragam-ragam ini terdapat pada bekas-bekas po- tongan kayu yang sudah rusak. Penemunya adalah Ir. H. Mac- laine Pont, pejabat di Museum Trowulan yang dapat dilihat pada pendopo Masjid Demak. Motif lain yaitu Ragam Hias Bali, hampir sama de- ngan motif Pajajaran. Bedanya hanya terletak pada ujung ukel yang dihiasi dengan sehelai patran. Ada ukel besar kecil, bulat cekang, pecahan, danada juga yang berbentuk runcing. Sate & Soto Makassar Digemari Wisatawan Orang Bali mengatakan ra- gam hias ini dinamakan Patre Punggel, dapat dilihat di pura- pura sebagai hiasan pintu ma- suk di Denpasar dan sekitar- nya, juga di kota-kota lain yang sudah terdapat patung-patung Bali Klasik. Ujung Pandang, NERACA WISATAWAN Asing yang da- tang ke Indonesia, bukan cuma hendak berlibur, tapi juga ingin menikmati keindahan panorama alam Indonesia, melihat adat dan budaya Indonesia, menikmati dan merasakan makanan khas daerah, serta ingin membeli oleh-oleh yang unik-unik untuk dibawa pulang ke negerinya. Itulah sebabnya, sejak dari dahu- lu Bali itu banyak dikunjungi oleh Wisatawan dari berbagai negara. Obyek Wisata di Bali cukup bersih dan terawat dengan baik, sehingga setiap Orang yang datang dan me- lihatnya, pasti terkesan. Masyarakat Bali sangat pera- mah dan sopan santun. Adat istia- dat dan Budayanya ditaati dan ter- pelihara baik, keamanannya man- tap. Industri kerajinan rakyat tum- buh dengan baik, dunia bisnisnya baik. pokoknya Bali memenuhi syarat 7-K. Menurut wakil Ketua Kadinda Sulsel Syamsul Bachari Syamsu- din. potensi obyek wisata Sulsel bila dikelola dengan baik, tidak kalah dengan Bali. kekurangan-kekurangan yang ada, namun disertai usaha peningkatan- nya", pinta Diruttel. Ke-16 pejabat baru yang dimuta- sikan itu, ialah Drs. Gondomar- gono, menduduki posisi JFK Kan- tor Pusat Perumtel, Drs. Hiro Tugi- man S.AK. menjadi Kairat, Moen- Kasubditbinprokap. Sjamsul Ma'arief, Bc. TT mantan Kawitel III menjadi JFK bidang pemba- ng unan. mantan Kawitel VII Surabaya Ir. Rodyat, menjadi JFK bid kap, mantan Kawitel IX Ban- jarbaru Kisworo, Bc. TT., menjadi Kawitel VII Surabaya. Ir. Wisnu Askari M, menjadi Kawitel IX Banjarbaru. Sedang- kan mantan Kawitel VIII Den- pasar Soe wandi, Bc. TT menjadi JFK bidang Optek dan Soeroto Hadisoemarto menjadi Kawitel VIII Denpasar. Khusus untuk Kawitel III Pa- dang, dilantik pejabat baru. Ir. Gun- tastel, serta mantan Irbanoptektel tur Siregar yang mantan Karenlin- Drs. Setyanto P. Santosa, M.A. menjadi Kawitel V Bandung. (K.10) Sekarang ini, didepan Benteng Ujung Pandang terdapat lokasi yang sangat cocok untuk pedagang K-5. makanan dan minuman, seperti Di sini kata Syamsul cukup baik bila dijadikan lokasi Sate Club. atau Coto Club dan dioperasikan malam hari, seperti sate Club di Singapura, ujarnya. Untuk kebersihan dan keinda- hannya. tentu Pemda yang mem- bantu pembuatan Gerobak yang seragam, kemudian gerobak itu diserahkan kepada pedagang un- tuk dioperasikan. Menurut Syamsul Bachri Syam- sudin, Pemda dan Industri Pariwi- sata di daerah ini, dalam menge- lolah Kepariwisataan.harus lebih jeli mencari bidang usaha yang khas dan disenangi Wisatawan. Kota Ujung Pandang sebagai Sulsel miliki Obyek Wisata Bu- daya, yakni Benteng Ujung Pan- dang ada di Indo- Kegiatan SPSI Jabar hesia. Ada Kuburan tua di Tator, pintu gerbang Pariwisata untuk Terhambat karena Resesi di Mamasa, ada Obyek pantai pasir putih di Bira, ada Obyek wisata Bahari Pulau Samalona, ada pemandangan alam dan sejuk Malíno, dan sebagainya. Cuma sayang. Obyek yang ada tidak di kelola secara profesional dan meng- untungkan bagi pembangunan na- sional. Sulsel, selain harus indah dan ber- sih, juga harus memiliki sarana hiburan dan tempat-tempat rek- reasi yang memadai, baik untuk Wisatawan. maupun untuk pen- duduk setempat. Bandung, NERACA KEGIATAN Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Cabang sung. Sekarang ini Ujung Pandang, Jawa Barat (Jabar) terhambat pe- tak punya tempat hiburan dan rek-ngembangannya, karena resesi eko- reasi di dalam kota, kecuali pantai nomi dunia yang terus berlang- Losari. Pada Hal Ujung Pandang. banyak tempat yang cocok untuk sarana dan tempat rekreasi yang perlu dikembangkan. Sekarang ini, industri Pariwisata harus berani mencari terobosan usaha yang da- pat menguntungkan. Peralatan rumah tangga se- perti meja, kursi, almari sampai barang-barang souvenir banyak dihiasi motif Jepara ini, bahkan sampai dinding-dinding rumah seperti yang terdapat pada Rumah Adat Kudus. Peningga- lan pertama yang masih dapat dilihat dari ukuran Jepara ini terdapat pada Masjid Manting- an, Jepara. Benteng Ujung Pandang harus difungsikan, semua kegiatan kese- nian tradisional dan moderen di- pusatkan di Benteng Ujung Pan- dang, dan dilaksanakan rutin. Wisatawan yang datang, setelah makan Sate dan Coto Makassar, jelas tidak langsung kembali ke Hotel tapi harus masuk Benteng Ujung Pandang menonton keseni- an dan atraksi lainnya." Seni Ukir Jepara ini telah melala ng ke manca negara. Harganya mencapai jutaan ru- piah. Padahal modal untuk mendirikan usaha permeubel- an, ukir ini Rp 5.000.000,- di- anggap sudah memadai, kata beberapa pengusaha di Jepara. Hasil kerajinan ukir ini ke- banyakan di kirim ke Jakarta untuk memenuhi konsumen Ibukota. Susationo (45) peng- usaha meubel dan kerajinan ukir yang memiliki 8 orang pengukir borongan menyebut- kan, omzetnya 50 almari, pu- luhan peralatan rumah tangga lainnya, per bulannya. Yang pasti, kata Susationo, dengan mengukir masyarakat Jepara mampu menghidupi dirinya. Mereka banyak yang merantau ke Jakarta, Sumate- ru, Kalimantan tanpa mening- galkan pekerjaannya sebagai pengukir kayu. Di Jakarta pengukir juga borongan Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- untuk satu stel kursi. Padahal ini hanya diker- jakan kurang satu minggu. (Min) dunia membawa akibat terham- Menurut Tawal, resesi ekonomi Menurutnya, pengembangan batnya upaya pembentukan KKB. Kepariwisataan dengan sendirinya "Ini pun mengakibatkan lesunya mendorong tumbuhnya dunia bis-usaha yang berakibat pula terha- nis. Banyak di antara Wisatawan dap tidak kreatifnya pengurus unit-unit kerja SPSI di Jabar," Asing yang datang ke sini, terdiri dari Orang-Orang bisnis di ujarnya. nega- ranya. Sambil berlibur dan melihat Obyek wisata, diantara mereka yang ada secara langsung melihat tojo, S.H. menjadi JFK II, Harzana Soetarja, Bc. TT menjadi Kasub- dittadkap. potensi bisnis apa yang mereka dapat kembangkan di sini. Jadi Dunia Kepariwisataan dapat ber- Ir. Setiawan menjadi Kasubdit- kembang dengan baik, bila ditun- binpropem, Drs. Musnan, Ak. jang iklim dan dunia bisnis yang menjadi Kasubditgar. I. Nengah baik pula. Saroma, Bc. TT., Ak. menjadi Yang jelas, bila Industri Kepa- riwisataan berkembang, bisnis dan industri kecil akan tumbuh, pen- dapatan dan kesejahteraan masya- rakat akan meningkat, serta ke- sempatan kerja baru akan terbuka kerja, ujar Syamsul Bachri. luas menyerap banyak tenaga (K-25) PEMERINTAH yang diang- gap memihak kepada pengusaha dalam kasus Pemutusan Hubung an Kerja (PHK), hal itu tidak benar. Justru pemerintah meme- gang teguh norma perundang- undangan yang berlaku dan ke- dalam penyelesaian masalah PHK. putusan yang sudah diputuskan Hal itu ditegaskan Dirjen Bina- was Depnaker, Dr. Sumakmur PK MSc. kepada wartawan kepada pers menanggapi adanya tulisan media massa yang mendiskridit- kan pemerintah dalam mengenai perlakuan tidak manusia dalam kasus yang terjadi terhadap buruh di PT. KG Pangkalan Bun, kema- rin di Jakarta. "Pemerintah senantiasa bersifat Kendari, NERACA BKKBN Propinsi Sulawesi Tenggara mengalami kesulitan mencari lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) untuk mengisi lowongan kerja tahun 1988/89 khusus tenaga medis penyuluh la- pangan sebanyak 86 orang. Dirjen Binawas Depnaker : Pemerintah tidak Memihak pada Pengusaha dalam PHK Jakarta, NERACA Padahal, katanya, kenyataan- nya sudah ada kemajuan dalam penyelesaian masalah ketenaga- kerjaan di perusahaan yang diberi- ngatakan bahwa tidak mempunyai keraguan atau prasangka terhadap pemerintah," ujar Sumakmur me- negaskan. takan media massa tersebut. objektif dalam memutuskan ber- bagai masalah dalam ketenagaker- jaan," ujar Sumakmur menegas- kan. Dirjen juga mengemukakan, sa- ngat menyesalkan adanya berita yang menggambarkan keadaan ke- tenagakerjaan yang terlalu buruk. Hal itu dikemukakan Ketua DPD SPSI Jabar, H. Tawal Guna- wan, kepada NERACA di Ban- dung, baru-baru ini yang juga di- dampingi Sekretarisnya Rachmat Dijelaskan, saat ini baru ada sekitar 41,75 persen Unit SPSI dari perusahaan yang ada di Jabar atau 1310 Unit SPSI. Sedangkan yang Padahal, menurut Tawal Guna- wan, KKB merupakan keharusan yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/- Men/1985, sebagai sarana dalam mewujudkan Hubungan Industrial Pancasila (HIP). Namun Tawal Gunawan me- ngakui, ada beberapa perusahaan yang sudah membuat KKB ber- sama dengan unit kerja SPSI. Ini diajukan kembali kepada Depna- ker untuk mengesyahkan peratu- ran perusahaan, serta tak mau me- lanjutkan dan meninjau lagi KKB yang sudah berjalan. Menurutnya, SPSI Jawa Barat, memiliki 24 DPC (Dewan Pimpi- nan Cabang), kerja SPSI, yang beranggotakan sekitar 600.000 orang/pekerja. Masuk Astek 36 Persen SEBELUMNYA, dalam Raker- da II DPD SPSI Jawa Barat baru- baru ini, Sekjen DPP SPSI Drs. Arif Sumadi mengemukakan, para pekerja yang masuk Astek (Asu- ransi Sosial Tenaga Kerja), secara nasional baru 36 persen, dari jum-kassar terpaksa dipersewakan di- pelabuhan Tanjung Perak Sura- Menurutnya, kendati sektor, baya. Sedang sisanya, lihat saja lah perusahaan yang wajib Astek. swasta paling besar di dalam per- disana sudah teram karat. Pelabu- nyataan Astek, aset terbanyak ada- han peti kemas untuk Makassar lah penerimaan Astek dari BUMN sebenarnya belum mendesak, sela- (Badan Usaha Milik Negara). Hal tersebut membuktikan upah in komoditas dari dan untuk dari Sulsel masih kurang, juga kapal- Bersama (KKB) baru mencapai di sektor BUMN jauh lebih besar, kapal peti kemas, masih sulit di 547 perusahaan. di bandingkan dengan sektor swas- ta. Makassar. TRARITA HAM Kesepakatan Kerja Bersama Dijelaskan, dalam pembuatan (KKB), upaya tripartit telah men- baga Tripartit beranggotakan capai kemajuan sebagai hasil pe- rundingan di tingkat daerah. Lem- unsur-unsur: Pemerintah (Depna- ker), Pekerja (SPSI) dan Pengusa- ha/majikan suatu perusahaan. Sekalipun ada sebagian materi- nya dimajukan ke Pusat, dalam kasus yang dimuat media massa tersebut, nampaknya masalah ter- sebut akan dapat diselesaikan asal- kan pihak pengusaha dan serikat pekerja ada saling pengertian. Dijelaskan juga, mengenai kasus itu telah diadakan pengecekan langsung terhadap Wakil Sekjen DPP-SPSI (Sdr. Boka) yang me- nyatakan bahwa SPSI tidak per- nah membuat suatu pernyataan kepada pers, sebagaimana yang dimuat dalam tulisan tersebut. "Wakil Sekjen DPP-SPSI me- Penyapa pat MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA Astron SUPER PASTILLES Studio Twenty One Jam 19.00 dan 21.00 Tgl 8 Nov 1988 Dari 36 persen perusahaan yang sudah masuk Astek, dengan jum- lah 3,2 juta orang/pekerja, ter- nyata 60 pesen dari sektor swasta dan 40 persen dari sektor BUMN. Sekjen DPP SPSI Drs. Arif jadi anggapan keliru dari kalangan Sumadi menyebutkan, sering ter- pengurus SPSI, maupun para ang- gotanya terhadap peranan Astek. la memisahkan anggapan itu, ialah seringnya mereka meminta bantuan kepada Asetek, misalnya, pinjaman untuk cicilan untuk kon- trak rumah, kendaraan maupun fasilitas lainnya. Sett SELAMAT Atas Suksesnya DEDDY MIZWAR Halaman III Adapun kasus PHK yang digam- da pengusaha, hal itu sama sekali barkan pemerintah memihak kepa- tidak benar. Demikian Dirjen Bina- was Depnaker menegaskan seka- li lagi. ayak Dikatakan, sesuai dengan per- aturan perundang-undangan, ke- putusan P-4D tidak dapat diubah oleh siapapun, apabila dalam wak- tu 14 hari setelah diputuskan dite- rima oleh masing-masing pihak tidak dimintakan banding Ke P4P (Pusat). Menurut ketentuan peraturan perundangan ketenagakerjaan, P4D (daerah) wajib menyampai- kan salinan keputusan kepada pihak-pihak yang berselisih. "Oleh karena itu, tidak benar apabila dikatakan bahwa pihak pekerja tidak menerima salinan keputusan P-4D tersebut," ujar Dirjen menambahkan. Sekarang masing-masing daerah di Indonesia Timur, sudah diizin- kan melakukan Ekspor langsung, jadinya pelabuhan Makassar de- ngan sarana yang dimilikinya nya- ris tak berfungsi. Data yang berhasil dihimpun "Neraca" dari Perumpel IV Ca- bang Makassar, bahwa hingga Sep- Padahal menurut Arief Sumadi, Astek akan mengabulkan permin- taan bantuan itu, sesuai dengan tember 1988 kunjungan kapal di prosedur. Misalnya, Astek akan pelabuhan Makassar sebanyak menyerahkan santunan kepada 2.852 buah. Terdiri dari kapal para peserta Astek bagi mereka pelayaran Samudra 177 buah, ka- yang terkena musibah kecelakaan pal nusantara 788 buah, kapal kerja, pelampauan batas usia kerja khusus 271 buah, kapal lokal 923 dan bagi mereka yang meninggal buah, dan kapal Rakyat sebanyak (K.10). 713 buah. (K-25). Dikemukakan, kini pemerintah- /Depnaker selalu berupaya untuk menyelesaikan dengan sebaik-baik- nya setiap masalah ketenagaker- jaan yang muncul. (10) Sarana Petikemas tidak Berfungsi Ujung Pandang, NERACA 18 AKIBAT kurangnya komoditas yang naik dan dibongkar di pela- buhan Makassar, menyebabkan 4 unit peralatan peti kemas kapasitas 40-45 ton, tidak berfungsi dan terancam karat. SUPER PASTILLES Penyegar napas, Pelega Tenggorokan Sebagian dari alat ini, kata salah di Sekretaris Kadin Sulsel Husain Ibrahim, mengakui bahwa pela- buhan Samudra Makassar perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Dulu memang pelabu- han samudra Makassar memang ramai, karena berbagai jenis komo- semuanya lewat di pelabuhan ma- ditas dari wilayah Indonesia Timur kasar. Rasa pastilles sejati... Astren MERAIH prestasi unggulan Film Terbaik Festival Film Indonesia HARIAN NERACA