Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-11-08
Halaman: 04

Konten


Selasa, 8 Nopember 1988 KOMENTAR Selamat Datang Presiden Roh Tae Woo PRESIDEN Korea Selatan, Roh Tae Woo hari ini 8 November 1988 berkunjung di Indonesia, untuk kunjungan kenegaraan 5 hari memenuhi undangan Presiden Suharto. Dalam kunjungan itu ikut serta Menteri Luar Negeri Kwaang Soo Choi, Menteri Perdagangan dan Industri Byong Hwan Ahn dan Menteri Energi & Pertambangan Bong Suh Lee. Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Young Sup Kim mengatakan, kunjungan Presiden Roh Tae Woo itu akan mem- bawa arti pokok penting bagi kedua negara. Presiden Roh Tae Woo selain ingin berkenalan juga berusaha membina hubung- an pribadi dengan pejabat Indonesia. Meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya kerjasama bidang ekonomi dan program kerja sama yang sudah disepakati. Di lihat dari sudut hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan, sebenarnya belumlah begitu lama terjalin. Hubungan itu baru dimulai tahun 1966 pada tinkgat konsuler dan tahun 1973 meningkat jadi hubungan diplomatik penuh. Atashubungan itu, bagi meletakkan tonggak bersejarah pening- katan hubungan persahabatan dan kerjasama kedua negara, Presiden Korea Selatan Chun Doo Hwan berkunjung ke Indone- sia pada tahun 1981. Dan tahun 1982 Presiden Suharto melaku- kan kunjungan balasan ke Korea Selatan. Kunjungan Presiden Korea Selatan Roh Tae Woo ke Indone- sia kini, kita pandang sebagai suatu kunjungan penting. Bukan saja membina dan meningkatkan hubungan kerja kedua nega- ra tetapi juga untuk membina hubungan ekonomi kedua negara dan kawasan Asia Timur Jauh dengan Asia Tenggara, yang lebih berarti. Kerjasama ekonomi Indonesia - Korea Selatan dewasa ini cukup baik dan berkembang. Ini terlihat pada neraca perda- gangan kedua negara, relatif lebih menguntungkan Indonesia. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan selama 1987 bernilai US$ 840 juta dan tahun 1988 mungkin melebihi US$ 1 miliar. Sedangkanekspor Korea Selatan ke Indonesia tahun 1987 baru mencapai nilai US$ 235 juta. Dalam penanaman modal, Korea Selatan merupakan inves- tor ke 9 di Indonesia. Korea Selatan menginvestasikan modal- nya USS 303 juta, dalam 68 proyek di Indonesia. Antaranya, pembangunan Jalan By Pass di Padang, penggalian dan pengembangan sumber alam, hutan, minyak mentah, batubara dan LNG. Termasuk pula pengembangan proyek Balai Latihan Kerja di Banjarbaru Kalimantan, yang bermanfaat untuk melatih instruktur-instruktur kerja dan pencari kerja Indonesia. Kita berharap kunjungan Presiden Roh Tae Woo ini, akan membawa arti penting dalam wujud kerjasama ekonomi, per- dagangandan investasi yang lebih luas. Untuk ini para pengusa- ha, seyogianya melihat cepat, tentang kemungkinan-kemung- kinan kerja sama ekonomi Indonesia Korea Selatan ini. Korea Selatan secara potensial memiliki kemampuan-kemampu- an terobosanekonomi dunia yang lebih besar. Tidak saja memi- liki modal dan pengekspor modal, tetapi juga pengekspor tekno- logi canggih, dan menguasai jalur pemasaran industri, bersa- ma-sama dengan 3 negara macan Asia lainnya Singapura, Hongkong dan Taiwan. Sebaliknya, Indonesia bagi Korea Selatan, jelas mempunyai arti penting pula. Tidak saja sebagai kawasan pemasaran hasil produksi keunggulan teknologi, tetapi juga arena penanaman modal yang menguntungkan. Kunjungan Ketua BPKM Sanyo- to bersama 20 pengusaha Indonesia ke Korea Selatan Oktober lalu, tentu merupakan awal prospek berbagai kemungkinan peningkatan hubungan ekonomi kedua negara yang dapat dimanfaatkan para pengusaha. Kita berharap, dengan peningkatan kerjasama Indonesia -Korea Selatan ini, para investor Korea Selatan, akan lebih berminat dan lebih banyak menanam modalnya di Indonesia. Peluang-peluang investasi dalam berbagai mata dagang non migas terbuka luas bagi investor Korea Selatan, seperti industri pengolahan kayu, industri kimia, industri tekstil, industri pakai- an jadi, sepatu, sarung tangan karet dan lain-lain. Dalam kemungkinan peningkatan investor Korea Selatan inilah, agak- nyadunia usaha kita harus tanggap dan mampu bekerja sama, baik dalam usaha patungan maupun dalam pengembangan pemasaran produk-produk yang mereka hasilkan. Di balik itu, dari kemajuan Korea Selatan kini, tentu tak terlepas dari perjuangan keras pemerintah dan rakyatnya. Korea Selatan yang porak poranda karena perang Korea tahun 1953, di tahun 1960 masih merupakan negara terbelakang, dengan income per capita dibawah US$ 100. Bahkan juga di- sektor industri Korea Utara yang komunis, waktu itu jauh lebih maju dari Korea Selatan. Namun dengan perjuangan keras, rakyat dan pemerintahan Korea Selatan, tahun 1987 telah memiliki income percapita US$2.825, yakni 10 kali lipat income percapita rakyat negara tetangganya yang komunis. Tahun 2.000 nanti income percapitanya mungkin akan men- capai US$ 10.000, menyamai atau melebihi negara-negara maju lainnya. Kemajuan dan perkembangan Korea Selatan dimulai den- ganprogram pembangunan lima tahunan pertama tahun 1962. Hasilnya begitu menakjubkan, dengan lonjakan tajam penda- patan nasional dan pendapatan percapita serta pertumbuhan ekonomi rata-rata 8,5% pertahun. Produk nasional bruto tahun 1962 yang hanya USS 2,3 miliar, tahun 1987 meningkat tajam menjadi USS 18,6 miliar. Dulunya pengimpor segala macam kebutuhan, kini Korea Selatan berbalik menjadi pengekspor modal, teknologi, dan penguasa pasar dunia. Kendatipun di bidang ekonomi Korea Selatan mengalami kemajuan pesat dan mengesankan, di bidang sosial politik negara itu, tidak kurang rumitnya, baik demonstrasi politik dalam negeri maupun negara tetangganya. Ini terlihat di masa pemerintahan Presiden Chun Doo Hwan, atau masa pemerin- tahan presiden Korea Selatan sebelumnya. Roh Tae Woo yang semula mendapat tantangan hebat pihak oposisi, telah mem- buat buah besar, berhasil menghentikan dan mengakhiri demonstrasi politik berkepanjangan di Korea Selatan. Dalam pemilihan 16 Desember 1987 Roh Tae Woo terpilih sebagai Presiden Korea Selatan menggantikan Chun Doo Hwan. Ia bagi konstitusi Korea Selatan, merupakan presiden pilihan langsung rakyat pertama kali setelah 16 tahun. Dan kini berkunjung ke Indonesia. Selamat datang Roh Tae Woo. Selamat berkunjung di Indonesia. Semoga kerjasama kedua negara berkembang dan meningkat. Begitu pula dibidang ekonomi. Semoga membawa manfaat bagi kedua negara, dan kemajuan bagi ekonomi Indonesia, baik di bidang perdagangan, maupun di bidang penanaman modal, produksi dan jasa lainnya. (Azwirman Norsal). HARIAN NERACA Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers. No. 002/SK/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Zulharmans Pemimpin Perusahaan: Azwirman Noersal Redaktur Konsultan Staf Ahli Terbit Pagi Harga langganan Tarif iklan : BDN Cab. Gambir Jl Ir Haji Juanda Rekening Nomor : 30134740 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat raya Rekening Nomor: 011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Reke- ning Nomor: 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 Giro Pos: A 13350 Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa : Ahmad S. Adnanputra : Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjo- to. : 6 X seminggu :· dalam kota DKI Jakarta Rp 5.000, /bulan luar kota DKI Jakarta/Daerah Rp 5.000,-/bulan ditambah ongkos kirim. Display Rp 3.000 per mm/kolom Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom *Baris Rp.3.000 per baris, minimal 3 bar's :Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430 : 323969,332676,337441 Telepon, Telex Setting/Cetak Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 Tromol Pos No. 386 : 46000 NERACA I A Jakarta : P.T. Agrapress Pendahuluan KONGRES Bahasa Indonesia V yang pembukaannya diadakan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 28 Oktober 1988 dan sidang- sidangnya berlangsung hingga Ka- mis 3 November 1988 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, dengan memperhatikan pidato peresmian pembukaan oleh Presiden Repub- lik Indonesia, Soeharto, 28 Okto- ber 1988 dan pidato pengarahan Menteri Pendidikan dan Kebuda- yaan, Prof. Dr. Fuad Hassan, 29 Oktober 1988, dan setelah mem- perhatikan laporan Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Ba- hasa, Anton M: Moeliono, serta mendengarkan dan membahas se- cara seksama makalah yang disaji- kan, baik dalam sidang pleno mau- pun dalam sidang kelompok, yang berkaitan dengan : Garis haluan: * Perencanaan bahasa (bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan ba- hasa asing); * Pengajaran; *Bahasa Indonesia di luar jalur formal; * Sarana penunjang; * Kerja sama kebahasaan da- lam dan luar negeri; * Pembinaan sumber daya ma- nusia dalam pengembangan baha- sa Indonesia: *Penerjemahan; WISUDA perdana sarjana leng- kap Universitas Tridinanti (Unan- ti) dan wisuda ke-XV program D- III Akademi Keuangan dan Per- bankan (AKP) Perbanas berlang sung Kamis (27/10) di Kampus Unanti Jl. Kapten Marzuki Kam boja Palembang. Pelantikan 255 Alumni Baru, 12 orang di antaranya mahasiswa program S1 Unanti dilakukan H.M. Hatta Ismail, SH selaku Rek- tor sekaligus Direktur AKP Per- banas Palembang dalam suatu Ra- pat Khusus Senat Terbuka, yang menyusul "gerincing" hentakan "pedal" yang dipandu seorang mahasiswa setempat. Pagi itu merupakan hari berse- jarah terutama bagi pengasuh Uni- versitas Tridinanti. Betapa tidak, Unanti yang didiri- kan tahun 1984/85 dan memper- oleh Status Terdaftar No. 0150/ 0/1985 tepatnya 26 Maret 1985 telah dapat melaksanakan wisuda perdananya. Sementara bagi AKP Perbanas yang sejak 7 Oktober 1983 men- dapat "Status Disamakan" sam- pai wisuda ke-15 ini telah mene- lorkan 2666 orang lulusan meliputi 2407 orang jurusan Perbankan dan 259 orang jurusan Akuntansi. • Kanah pemakaian bahasa : * tinjauan dari dalam negeri; * Bahasa dan penalaran; telah mengambil keputusan seba- gaimana diperinci di bawah ini : * Bahasa dan ungkapan rasa: Kebahagian tadi bukan hanya dirasakan wisudawan yang pagi itu turut disaksikan bisu oleh gedung-gedung kuliah bertingkat di mana mereka tadinya melecut diri menimba ilmu pengetahuan sampai keperaduan wisuda. terse- but. Tapi lebih dari itu terpancar pula kebahagian dari segenap pen- didik, pengasuh, para orang tua, istri, pemerintah, masyarakat bah- kan sampai kepada pacar mereka. Seyogyalah peristiwa semacam itu akan melempangkan pandang- an mereka betapa besar nikmat dan rakhmat yang diberikan Allah seru sekalian Alam dalam menga- rungi pendidikan di perguruan ting- gi ini sehingga secara akademis telah mampu menyelesaikan se- gala yang di programkan lembaga sesuai ketentuan yang berlaku hing- ga ke pelantikan hari itu. Namun di balik itu patut kita catat seperti di kemukakan Rektor Unanti H.M. Hatta Ismail, SH tat- kala melantunkan sambutannya di awal wisuda tersebut. Dia mengingatkan agar wisuda- wan terus belajar guna mengem- bangkan ilmu yang telah dimiliki. Jika berhasil mencapai puncak prestasi akademik janganlah lupa diri. * Bahasa dan kreativitas; *Peran bahasa Indonesia dalam pembangunan ilmu; * Peran bahasa daerah dalam pengajaran bahasa Indonesia: *Sumbangan dan hambatan bahasa asing dalam pengembang- an bahasa Indonesia; FORUM OPINI Keputusan Kongres Bahasa Indonesia digalakkan supaya tidak ada lagi dalam masyarakat Indonesia ke- lompok yang belum menikmati pemerataan pembangunan. • Dalam konteks budaya yang an buta bahasa Indonesia perlu nesia IV mengenai penghapusan pengajaran bahasa Indonesia di memberi penekanan pada prinsip pemakaian bahasa asing pada pa- lingkungan pendidikan agama ha- pan nama gedung umum, seperti rus terus ditingkatkan dan harus anutan, Kongres mengimbau agar para pejabat tinggi lebih berhati- toko, dikukuhkan lagi, dengan dikoordinasi dengan pengajaran hati dalam bahasa Indonesia se- hingga masyarakat mendapat ma- menganjurkan kepada semua pe bahasa Indonesia di sekolah sukan bahasa yang baik dan benar. dalam menerapkan peraturan me- merintah daerah supaya lebih tegas umum. Penelitian kebahasaan di Indo- ngenai hal tersebut. nesia menghadapi banyak kendala, seperti perpustakaan yang belum memadai, tenaga peneliti yang per- lu meningkatkan ilmunya, dan ren- dahnya kemampuan berbahasa. asing peneliti. Instansi pendidikan tinggi diharapkan memperhatikan sarana fisik yang diperlukan dan mengusahakan peningkatan mutu peneliti sehingga penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan segala persyaratannya. *Perkembangan bahasa Indone- sia; * Perkembangan penelitian ba- hasa Indonesia; * Laporan penelitian; DARI KAMPUS KE KAMPUS Wisuda Perdana Unanti Palembang dikit sekali jika dibanding dengan besar dan luasnya alam semesta ini. Walaupun faktor-faktor yang berasal dari dirinya dan lingkung- an terdekat (misalnya, keluarga, kerat, dan seterusnya) dan faktor- faktor yang berasal dari lingkung- an sosial Tuas berpengaruh, tapi ada kecenderungan bahwa pendidi- kan formal dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang lebih besar. • Pembangunan dan Pengem- bangan Sastra: * Pemasyarakatan sastra; *Sastra dalam pendidikan di sekolah dasar; * Sastra dalam pendidikan di sekolah lanjutan; *Pengembangan sastra; * Penelitian sastra; *Bahasa Indonesia sebagai ba- hasa sastra; *hubungan sastra Indonesia dan sastra daerah; Pendidikan formal setelah ting- kat menengah sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang, oleh karena hasil pendi- dikan formal itulah yang memberi- kan modal dasar untuk mengem- bangkan karier yang dipilihnya. *bahasa Indonesia dalam teater dan film; d. bahasa Indonesia di luar negeri : * tinjauan dari luar negeri; Masih banyak lagi yang belum diketahui oleh manusia dibanding dengan yang ada pada Allah ujar- nya seraya mengambil contoh ki- sah Nabi Musa AS bersama Nabi Khidir naik sebuah perahu. Secara tiba-tiba hinggap seekor burung kecil di ujung perahu tadi, lalu minum air laut dan terbang lagi. Nabi Khidir lantas berkata pada Nabi Musa. "Air yang dimi- num burung tadi adalah kadar manusia, sedang air laut yang ma- sih tinggal adalah kadar pengeta- huan Allah". Dari kisah ini menurut Hatta jelas memberi suatu petunjuk ke- pada kita betapa sedikitnya penge- tahuan manusia. Justru itu jangan sekali-kali kita larut dalam kesom- bongan yang tidak berarti di mata Allah SWT. Dan jika terjun kemasyarakat akan mampu mengembangkan teo- ri yang pernah didapat agar ben- turan-benturan dalam pelaksanaan tugas dapat dihindari, katanya mengingatkan. Tampak hadir dalam acara wi- suda tersebut Gubernur Sumsel diwakili Asisten Sekwilda Drs. H.M. Kafrawi Rahim, segenap un- sur Muspida setempat, Koordina- tor Kopertis Wilayah II serta un- dangan lainnya. Di antara wisudawati (AKP Per- banas) tampak Wenny Martini, putri Wahab Manan (almarhum) mantan wartawan Kompas. Tampak pula mantan Waliko- tamadya Palembang R.A. Arivai Tjckyan yang menyambangi putri- nya R.A. Farida serta Jarab man- tan Bupati Bangka menyambangi putrinya Henny Deniarti. Kedua- nya juga dari AKP Perbanas. Perangkat Lunak HARIAN NERACA diwisuda hari itu, 12 diantaranya DARI 255 mahasiswa yang adalah program S1. Mereka terdiri dari Fakultas Ekonomi (FE) juru- san Manajemen sepuluh orang dan Akuntansi seorang serta program S1 Jurusan Teknik Mesin satu orang. Sementara Program D-III (AKP-Perbanas) jurusan Perban- kan 208 orang dan Jurusan Akun- tansi 35 orang. I. BAHASA Simpulan Umum KEDUDUKAN bahasa Indone- sia kini semakin mantap sebagai wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Pemakaian ba- hasa Indonesia sejak tingkat seko- lah dasar sampai dengan tingkat perguruan tinggi menunjukkan ke- mantapan bahasa Indonesia seba- gai bahasa nasional. Namun, masih cukup banyak pemakai bahasa nasional kita yang belum mempergunakan bahasa In- donesia secara baik dan benar, sesuai dengan konteks pemakai- annya. Karena itu, pendidikan dan pe- ngajaran bahasa Indonesia perlu terus ditingkatkan dan diperluas. Demikian pula penelitian bahasa Indonesia perlu digalakkan sehing- ga pengembangan bahasa nasional akan terus berlandaskan penemu- an penelitian yang terarah dan ter- padu. B. Tindak Lanjut TINDAK lanjut yang perlu di- ambil dalam hubungan dengan simpulan umum di atas adalah sebagai berikut: tara di Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian tercatat 188 orang dan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian 94 orang. Mahasiswa di AKP Perbanas di sebutkan mencapai 1371 orang meliputi Jurusan Perbankan 1179 orang dan Akuntansi 192 orang. Dari angka tersebut berarti terda- pat 4491 mahasiswa yang kini dia- suh oleh kedua perguruan tinggi swasta tersebut. Ditambahkannya peristiwa wi- suda perdana bagi Unanti tersebut berarti para mahasiswanya telah dapat menyelesaikan studynya di program strata 1 Sarjana Lengkap dalam waktu lima tahun. Masa mendatang diharapkan da- pat di tempuh 4½ tahun saja kata- nya. Asalkan terpeliharanya ke- mauan dan semangat belajar maha- siswa, adanya tenaga pengajar te- tap yang memiliki kwalifikasi aka- demik dan memenuhi syarat serta didukung dana yang tersedia. Mengenai tenaga pengajar di Unanti dan AKP Perbanas Palem- bang disebutkan 363 orang. Me- reka terbagi dalam katagori Tena- ga Pengajar Tetap yang diangkat Yayasan sebanyak 83 orang meli- puti 67 orang Unanti dan 16-nya AKP, Tenaga Pengajar Tetap dari Depdikbud sembilan orang. Satu Unanti dan delapan orang AKP. 271 orang meliputi 193 orang Tenaga Pengajar Luar Biasa ada Unanti dan AKP 78 orang. Sementara tenaga administrasi dan non administrasi 101 orang. Tentang buku yang ada di i perpus- takaan disebutkan 4.876 judul de- ngan total 12.750 exemplar Mengemukakan jumlah maha- siswa Unanti yang terdaftar di tahun akademik 1988/89 Hatta Ismail menguraikan angka 3120 orang. Mereka ini terdiri di Fakul- tas Ekonomi Jurusan Manajemen 1456 orang, Akuntansi 560 orang Di Fakultas Teknik Sipil 277 orang, Mesin dan Elektro masing- Sebab, tambahnya, betapa hebat dan tingginya ilmu pengetahuan yang telah dicapai manusia di masa kini maupun mendatang masih se- masing 269 dan 276 orang. Semen- tanian Unanti. Diantara dua jurusan yang ada di AKP Perbanas tersebut menurut Hatta mulai tahun kuliah 1986/87 Jurusan Akuntansinya ada dalam "PHASSING OUT" dan tidak lagi menerima mahasiswa baru. Ini se- suai SK Mendikbud RI No. 0526/ 0/1986 tanggal 4 Agustus 1986 ha pertanian secara komersil. Prak- katanya. Bagi calon mahasiswa yang ingin menekuni bidang ilmu Akun- tansi tersedia Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Tri- dinanti Palembang. Kampus KAMPUS yang dimiliki, Unanti adalah Kampus A di Jl. Kapten Marzuki Kamboja dan Kampuas B di Jl Talang Banten keduanya di Palembang dengan luas tanah ma- sing-masing 1½ ha. (Sambungan... Hal VI tgl 7-11-1988) Kepolisian dalam Upaya Penegak Hukum di Indonesia Sementara tanah lainnya yang dimiliki Yayasannya (20 Ha lagi) berada di Indralaya Kabupaten OKI. Sementara ini masih diguna- kan tempat praktek Fakultas Per- Dalam melaksanakan pekerja- nya mencerminkan segi-segi kehi- annya, lazimnya polisi harus mem- dupan kemasyarakatan yang ber- perhatikan pelbagai faktor sekali- kisar antara hal yang baik dan gus. yang buruk. Pertama-tama yang harus diper- Usaha-usaha untuk menyerasi- hatikan adalah faktor kewibawaan, kan faktor kewibawaan, bahaya yang kedua bahaya yang dihadapi, dan efektivitas serta efisiensi, tidak Oleh Prof. Dr. Soerjono Soekanto, SH, MA Sebagai unsur Angkatan Ber- senjata, pendidikan formal yang dialami oleh polisi sangat mene- kankan pada disiplindan hierarkhi dalam kelompok sosial. dan yang ketiga adalah untuk se- jarang dilandaskan pada keberani- nantiasa bersikap tindak secara an untuk mengambil resiko. efektif dan efisien. Ketiga faktor itu Faktor resiko yang disertai per- tidak selalu muncul secara serasi, timbangan matang untuk berdis- sehingga kadang-kadang usaha un- kresi biasanya akan menghasilkan tuk menyerasikannya merupakan hal yang baik dan benar. Akan suatu beban atau tekanan yang tetapi terlalu berani atau terlalu dirasakan sangat berat bagi polisi. takut mengambil risiko berarti Mengapa ketiga faktor tersebut menghasilkan korban. yang dianggap sangat penting? Pola disiplin dan hierarkhi ketat Tidak lain, karena polisi sebenar- itu nantinya merupakan aturan nya berperan sebagai mediator an- yang melembaga dalam pekerjaan tara pelbagai kekuatan yang nyata sehari-harinya sebagai polisi, sete- dalam masyarakat. lah menamatkan pendidikannya, Kekuatan-kekuatan itu sebenar- Yang menjadi korban mungkin diri polisi sendiri atau warga ma- syarakat yang harus dilindunginya. • Karena media massa merupa- kan komunikator pembangunan yang memanfaatkan bahasa Indo- nesia, maka media massa seperti surat kabar dan majalah, hendak- nya memilik tenaga kebahasaan yang khusus membina bahasa siar- an sehingga bahasa media massa dapat dijadikan contoh bagi masya- rakat. (Bersambung) • Dalam mengembangkan baha- sa Indonesia untuk menjadi bahasa ilmiah dan modern, janganlah pe- nutur bahasa terjerumus memben- tuk sikap yang chauvinistis. Bahasa Indonesia perlu dikembangkan dan dalam perkembangan itu penutur- nya tidak usah takut untuk me- mungut kata baru, baik yang digali dari bumi sendiri maupun yang dari luar, sesuai dengan keadaan dan keperluan. •Bahasa Indonesia hendaknya dimasukkan ke dalam delapan ja- lur pemerataan atau menjadi jalur kesembilan dalam Garis-Garis Be- sar Haluan Negara. Pemberantas- Bangunan Gedung yang dimili- kinya mencapai luas 10.341 M² terdiri ruang kuliah, kantor, per- pustakaan, laboratoriam, pendidi- kan komputer dan sebagainya. Unanti katanya berorientasi pa- da pembinaan kewiraswastaan. Cara ini diharap akan menjadikan mahasiswanya setelah lulus akan siap berkarya. Kini FE nya melalui KKN, Ku- liah Lapangan diarahkan pada hal yang bersangkut paut dengan kewi- raswastaan, melihat permasalahan yang ada serta bagaimana cara ker- ja yang efisien sehingga mereka dapat berkreasi menciptakan la- pangan kerja. Begitu juga halnya FT melalui cara serupa dan bekerjasama de- ngan Badan Penelitian dan Pe- ngembangan Industri setempat di- harapkan pula akan siap mengha- dapi tantangan saingan yang se- makin ketat dewasa ini maupun mendatang. Bagi mahasiswa FP (Fakultas Pertanian) diarahkan praktek usa- H.M. HATTA ISMAIL, SH juga mengemukakan sungguh sulit memenuhi apa yang tercantum da- Sukoharjo, NERACA UNIVERSITAS MUHAM- MADIYAH Surakarta (UMS) adalah salah satu amal usaha Mu- hammadiyah di bidang pendidi- kan tinggi yang sekaligus merupa- kan pengabdian kepada Allah SWT serta sumbangannya kepada bangsa dan negara. Perguruan tinggi ini didirikan pertama kali oleh para perintisnya, hud Rais, dan sebagainya. pada 18 yaitu Ibu Gito Atmodjo, Ibu Su- September 1958. Namun pada awalnya (1958) Keguruan Ilmu Pendidikan Mu- namanya bukan UMS seperti yang dipakai sekarang, tetapi Fakultas hammadiyah Surakarta Cabang karta. Universitas Muhammadiyah Ja- Dalam merentang waktu selan- jutnya, FKIP tersebut berubah menjadi IKIP Muhammadiyah Su- rakarta pada 1965 yang mandiri Univ. Muhammadiyah Jkt). (tidak merupakan cabang dari kembangan Lembaga Pendidikan Tidak hanya sampai disini per Tinggi di Surakarta ini. Pada 24 Oktober 1981 secara formal men- UNSRI saja ternyata baru tahun tanah 20 Ha. 80-han dapat kesempatan mengi- Dengan latihan demikian diha- rim Dosen-dosennya keluar negeri rapkan segenap mahasiswanya da- itupun biayanya dibantu luar ne- pat menilik perbandingan bahwa geri. mengusahakan dan mengembang- kan sektor pertanian secara mo- dern akan lebih baik dari pada jadi pegawai kata Rektor Unanti. Mutu Dosen Jadi UMS dengan adanya SK Men dikbud RI No.0330/0/191 ten- tang perubahan IKIP Muhammadi- yah Surakarta menjadi UMS. Kini setelah sekitar tujuh tahun memakai label UMS, telah diba- wahi tujuh fakultas, 17 jurusan dan delapan program studi. Semua itu mu, kegiatan penerjemahan buku • Mengikuti perkembangan il- asing ke bahasa Indonesia perlu digalakkan. Para ahli bahasa di- anjurkan mengadakan kerja sama dengan ahli informatika untuk menjajaki dan mengembangkan mesin penejermahan. Pendidikan MENDAGR penerjemah dan penyediaan ka- mus istilah bidang ilmu menjadi prasyarat yang sangat penting. Badan pemerintah yang me- ngeluarkan dokumen resmi, seperti undang-undang, hendaknya mem- perhatikan kaidah bahasa Indone- sia sehingga ragam bahasa baku- nya dapat dicontoh masyarakat. Politik perbukuan nasional perlu segera disusun karena pener- bitan dan perbukuan di Indonesia yang tidak berkembang dan meng- hambat pembinaan dan pengem- bangan bahasa. Sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang mempunyai unsur (1) kebanggaan pada bahasa, (2) kesetiaan pada bahasa, dan (3) kesadaran akan norma bahasa, ma- sih perlu dipupuk. Putusan Kongres Bahasa Indo- lam wawasan almamater. Menga- pa demikian. Sumber daya manusia yang be- nar-benar berkwalitas tinggi masih kurang sekali. Begitu pula ahli-ahli fikir yang berijazah Doktor, tenaga peneliti ditambah lagi belum mem- punyai rencana yang terarah dan terpadu mengenai pembinaan ka- der-kader bangsa yang berkwalitas yang seharusnya diusahakan oleh masyarakat di daerah itu. Sejak 1968 Pelita pertama atau 20 tahun lalu hal itu seharusnya sudah dilakukan. Beasiswa misal- nya untuk mengirim lulusan yang terbaik dari Perguruan Tinggi (PT) yang ada didaerah ini tugas belajar ke luar negeri sekaligus belajar bermacam program study pendi- dikan tertinggi yang relevan de- ngan pembangunan daerah. Jika setiap tahun dapat dikirim satu orang saja yang benar-benar terseleksi dan berkwalitas. Berarti saat ini sudah 20 orang terkirim dan setidaknya 15 orang sudah selesai. Untuk itulah tutur Hatta, Unanti sejak tahun 1986/87 mencoba de- ngan segenap daya dan dana yang ada memprogram peningkatan mu- tu Dosen-dosennya dengan cara tugas belajar ke S2 yang akan dilanjutkan ke S3 bila hal itu telah memungkinkan kelak. Kini sudah 13 orang tenaga Setelah melewati lima tahun per- tama sejak nama UMS dipakai yang ditandai penyiapan sarana akademik dan pengajaran, maka pada fase lima tahun kedua (1986- bangan kualitas akademik. 1991) merupakan fase pengem- Dalam menggeluti fase ini. me- nurut Rektor UMS, Drs. Moh. Djaz- man Alkindi pihaknya merasakan masih adanya hambatan. Salah satu hambatan untuk pe- ningkatan kualitas akademik ini dikatakan adalah masalah status yang dimiliki unit program atau fakultas di lingkungan UMS. Di mana sebagian besar masih terdaf- tar dan sebagian kecil saja yang berstatus diakui dan disamakan, katanya. Dikatakan Djazman, secara psi- kologis status akademis itu akan Akademika yang mudah terjebak mempengaruhi kegiatan Sivitas pada target untuk peningkatan sta- tus semata-mata, dan mengabai- kan tujuan esensialnya sebagai lem- baga pendidikan tinggi yang seha- rusnya berorientasi pada prestasi akademik. Konsep pola tunggal dari peme- rintah yang dimaksudkan sebagai dasar pembinaan pendidikan tinggi nasional menurutnya, agaknya Pengerahan, pembinaan, dan pendidikan tenaga kebahasaan termasuk pengaderan -- perlu dila- kukan dengan berencana. Comen Pesan yang disampaikan ke- pada masyarakat tentang konsep- konsep pembangunan harus meng gunakan bahasa yang akrab, dan isi pesan pembangunan harus rele- van dengan keperluan khalayak serta sesuai dengan daya tangkap masyarakat. Untuk keperluan pengujian kemampuan berbahasa Indonesia, hendaknya disusun bahan ujian bahasa Indonesia yang bersifat na- sional (yang sejenis dengan ujian TOEFL). 1. Penggunaan bahasa ilmiah yang tepat, lugas, dan logis di ka- langan peneliti perlu dibiasakan. Mengingat pembinaan umat beragama merupakan bagian yang penting dari pembangunan manu- sia Indonesia seutuhnya, dan baha- sa Indonesia merupakan sarana dalam kehidupan beragama, maka Mereka mengikuti program mas- tes (S2) di ITB, Unbra Malang, IPB, Universitas Satya Wacana Salatiga, Unpad dan Gama Yogya- karta. pengajar tetap belajar di program rintah dan lembaga lainnya tapi S2 yang biayai penuh oleh Yaya- untuk pengangkatan selalu diba- san Pendidikan Nasional Tridinan- tasi dana serta kwalifikasi tenaga ti Palembang. Sementara pengajar yang diperlukan terkadang belum AKP Perbanas setempat tercatat sesuai dengan kebutuhan. satu orang. Diharap akhir Pelita V menurut Hatta Dosen tetap Unanti bisa mencapai 50 pCt yang berijazah paling tidak master. Dan ditahun 2000 sudah capai 80 pCt-nya serta beberapa orang berijazah Doktor. Prestasi GUBERNUR Sumsel H. Ramli Hasan Basri dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Sekwilda Drs. H.M. Kafrawi Rahim menilai bahwa wisuda sejumlah sarjana Unanti dan AKP Perbanas Palem- bang tersebut mengandung dua hal yang menggembirakan. Selain prestasi sebagai pengem- ban tugas Lembaga Perguruan Tinggi, juga mengandung makna kian bertambah jumlah sarjana sebagai kader pembangunan yang sangat diharap dapat memberikan dharma bakti bagi kepentingan pembangunan bangsa. Sebagai bangsa sedang memba- ngun memang masih banyak butuh tenaga ilmuan diberbagai disiplin ilmu terutama yang terampil, ber- kwalitas dan berdedikasi. Meski banyak dibutuhkan oleh masyarakat, instansi-instansi peme- Halaman IV 30 th Univ. Muhammadiyah Surakarta terdiri dari tiga jenjang studi yaitu strata satu (S1), diploma dua dan diploma tiga. kan membuka pintu bagi pergu- mik 1988/89 akan merupakan fase ruan tinggi swasta untuk mema- kritis bagi UMS yang mana kete- suki fase pengembangan akademik, patan penanganannya sangat me: di mana kualitas kelembagaan dan nentukan kualitasnya sebagai lem- prestasi akademik akan menjadi baga pendidikan tinggi yang juga kriteria penting dalam persyaratan berfungsi untuk pengembangan il- eksistensinya mu. Kategori status yang lebih seder- hana dan pelaksanaan ujian negara yang lebih programaus memungkin- kan pelaksanaan fungsi PTS yang lebih komprehensif baik dalam bi- dang pendidikan, pengajaran, pene- litian, dan pengabdian pada masya- rakat. . Dengan telah diterbitkannya Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa diharap- kan dapat mengembangkan dan, jika perlu, menyempurnakannya. Untuk buku pelajaran sekolah diperlukan penulisan tata bahasa yang sesuai dengan jenjang pendi- dikan dengan memakai Tata Baha- sa Baku Bahasa Indonesia sebagai acuannya. (Bersambung: Bab II Sastra TIDAK MASUK AKAL "PUNGLI" TAK DAPAT DITERTIBKAN.... BO Karena itu kata gubernur harus ditanamkan rasa bersekolah atau kuliah bukan semata untuk jadi pegawai negeri, tapi lebih dari itu guna meningkatkan kwalitas pri- badi dan pengabdian dalam masya- rakat. Akan lebih baik jika dapat menciptakan lapangan kerja kata- nya. Sementara itu Koordinator Ko- pertis Wilayah II Ir. Bochari Rach- man, M.Sc mengemukakan pesan- nya agar segenap sarjana yang tadinya berasal dari masyarakat jangan lupa kembali kepada ma- syarakat. Begitu juga sebagai seorang sar- jana yang berasal dari almamater juga jangan lupa untuk menyum- bang ke almamaternya. Lebih dari itu adalah kedua orang tua yang melahirkan makhluk Tuhan ini jangan sampai dilupakan ujarnya mengingatkan. Kebagian demi kebahagian me- rasuk kelubuk hati nan dalam se- genap makhluk yang hadir dalam acara wisuda itu. Dan kelulusan tersebut secara langsung menan- dakan bahwa prosentase angkatan kerja yang berpendidikan tinggi bertambah pula. Kontribusi Unanti dan AKP Per- banas Palembang akan hal ini se- makin menampakkan kiprahnya di negeri ini. Itu patut kita syukuri. (Helmy Marsindang) "Dengan demikian terbuka pe- luang luas bagi PTS untuk berpe- ran dan mengembangkan fungsi- nya sebagai pusat pengembangan ilmu dan teknologi dan tidak hanya berfungsi sekedar mengelola pro- ses belajar mengajar," tegasnya. Selain itu juga bagian lain Rek- tor menyebutkan, dengan jumlah dosen tetap sebanyak 160 orang mahasiswa sejumlah 12.484 orang, yang sebagian yunior ditambah dosen tidak tetap 345 orang, maka rasio dosen dengan mahasiswa ma- sih nampak pincang. "Hal ini menyadarkan kami be- Sesuai kualitas akademik yang tapa besar masalah yang harus diharapkan UMS adaiah merubali kami hadapi dalam usaha mening- hasil yang dicapai hari ini, lebih katkan mutu akademik UMS," baik dari kemarin dan membuat tuturnya. hari esok lebih baik dari sekarang Dengan demikian tahun akade- (K-14) Menurutnya, dalam fase pe- ngembangan kualitas akademik ini. diharapkan setiap tenaga pengajar mampu merubah dirinya kearah modifikasi sikap, ketrampilan, dan perilaku ke kompetensi dan efekti- vitas yang lebih tinggi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan un- tuk dirinya sendiri maupun untuk institusinya. Sementara itu dalam hal kuali- tas keluaran yang berupa sarjana- sarjana, dikatakan Djazman.jabar- an kualitas keluaran UMS adalah sarjana yang mempunyai komit- men, wawasan, kecakapan/profe sional, kemampuan, rasa keterlibat- an sosial, keterbukaan terhadap lam dan Pancasila. perubahan, berlandaskan asas Is Hal di atas dapat diartikan pula bahwa produk UMS adalah pro- duk yang siap pakai tanpa mening- galkan identitas kemuslimannya. Pahlawan Kemerdekaan adalah Penyelamat Bangsa, Pahlawan Pembangunan adalah Pembina Bangsa. Heningkan Cipta Selama 60 Detik Secara Serentak pada Pukul 08.15 waktu setempat (10 Nopember)