Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-11-30
Halaman: 04

Konten


Rabu, 30 Nopember 1988 Meraih Mahkota Kemenangan cemerlang tak dicapai dengan mudah. Sering didahului kekalahan demi kekalahan. Pengorban- an pun banyak. Tapi bagi macan jagad, tak ada istilah kalah. Yang ada ialah bagaimana mengubah kekalahan itu menjadi kemenangan. Tuh! SELAKU perusahaan besar, IBM terus dikrubut oleh banyak kekuatan. Hanya berkat modal kuat dan armada penjualnya yang hebat saja IBM dapat bertahan. Di sinilah bijaksananya Watson Sr dalam membangun dasar ke- kuatan perusahaannya di masa de- pan. Daya armada penjualnya yang tangguh ini, masih jua tak tertan- dingi oleh perusahaan lain. Ujian datang, saat mesin rang- kaian 701 IBM laris dipasaran, ternyata segi teknologinya sudah ketinggalan. Konsumen membeli, hanya karena daya sihir pasukan penjualannya yang ampuh. Dus, bukan karena mutu produknya lebih unggul. Pada paro 1950-an, kata Prof. Robert, banyak perusahaan lain yang selama bertahun-tahun lebih unggul dari IBM. Perusahaan Sylvania berhasil mengembangkan tabung hampa udara tahan lama, yang jauh lebih unggul dari komputer IBM. Bel Labortories dari AT & T 1948 telah mengembangkan transistor, yang bisa menggantikan tabung "hampa secara lebih unggul. Perusahaan Philco, RCA, dan General Electric telah melakukan uji coba transistor pada komputer. Sedang IBM saat itu masih saja berk utat pada tabung hampanya yang mudah rusak untuk mesin 709-nya. Akhimya Philco sukses me- ngembangkan transistor untuk me- sin bisnis, yang disebut Mesin- 2000, akhir 1958. Produk ini ung- gul. Produk IBM atau Remington Rand bahkan jauh ketinggalan. Beberapa perusahaan lain juga te- lah mengembangkan dan memasar- kan alat yang lebih unggul ketim- bang alat IBM. Tapi sekali lagi, bu- kan teknologi saja yang menentukan. Nama baik, keuangan dan angkatan penjual, agaknya akan lebih menentukan dalam hidup matinya perusaha- an yang bersaing. Keadaan Remington pun jauh lebih baik dari IBM. Teknologinya 'jauh lebih maju. Ia dinilai memiliki peluang besar untuk memimpin abad komputer itu. Lelebih saat Remington Rand bergabung dengan Sperry Corpo- ration dengan nama Sperry Rand, 1955. Dalam gabungan ini terda- pat dua tokoh disegani, yaitu Harry Vikers yang diangkat seba- gai Dirut/Kepala eksekutif dan Jenderal Douglas Mac-Arthur, tokoh PD-II yang terkenal itu, menjadi Direktur Remington ! Rand. Sperry Rand ini tampak sebagai gabungan kekuatan hebat, yang meliputi bakat, pasaran dan ke- mampuan. Selama PD-II, Sperry adalah penyuplai utama kebutuh- an militer. Pabriknya di Lake Success di Long Island merupakan lab pene- litian elektronik terbaik di AS. Sedang cabangnya telah pula ber- hasil mengembangkan komputer khusus kebutuhan militer. Sperry memiliki keuangan lebih baik katimbang Remington saat penggabungannya. Hanya Sperry ini, pasarannya lebih bertumpu ke kebutuhan militer dan pemerintah federal. Pengasuh Pemimpin Umum & peralatan baru Sperry Rand yang begitu maju. Bisa? Entahlah. Konsultan Staf Ahli Sementara itu timbul pula isyu, posisi IBM pasti akan terancam kalau produk Univac dihidupkan lagi oleh Remington Rand. Dengan angkatan penjual demi- kian, IBM dapat memelihara pe- langgannya agar tidak cepat-cepat membeli produknya Sperry Rand. Berkat angkatan penjual yang dahsyat itu, pada 1955 IBM dapat menghambat Univac. Hingga ia hanya mampu menguasai 39% pa- saran. Selebihnya direbut IBM. Harry Vickers sendiri sebelum- Pada 1956, dengan kekuasaan itnya telah berhasil melakukan per- angkatan penjualnya, IBM sukses cobaan menggunakan komputer merebut 3/4 pasaran. Pasaran Uni- untuk menjalankan peralatan me- vac yang unggul itu terdesak. sin. Ini dianggap sebagai penda- Sejak itu, agaknya Sperry Rand hulu dari seluruh perusahaan masa tak mampu maju lagi. la terus ter- depan. pukul mundur. Di tengah ancaman yang menge- rikan itu, IBM dengan Watson Jr bersama rekan-rekan harus bersiap. Mereka akan memasuki perang bisnis mati-matian. Melihat kelemahan musuh, IBM cepat menyerang keras. Produk tipe baru menyerbu. Gemuruh. Hup, 85% pasaran dikuasai. Uni- vac didesak. Brak. Ia jatuh ke posisi kurang 10% pasaran. Para tokoh Wall Sreet saat itu menilai Sperry Rand sebagai ke- kuatan yang tak mungkin ditan- dingi IBM. Mingguan Bussi- ness Week sendiri meragukan apa- kah IBM akan mampu memper- Oh. Tidak. Maka bebaslah IBM tahankan diri terhadap rangkaian menegakkan imperiumnya. Dari Saat ini IBM berada di garis depan. Menang. Tapi ia masih bisa terancam andai General Electric dengan Burroughts atau NCR dan RCA bergabung. Terjadi? Terbit Pagi Harga langganan Tarif iklan Dalam perang seperti ini, kemenangan akan ditentukan oleh kesetia- an, kemampuan menjual dan pandangan ke depan menejemennya. Semua itu justeru dimiliki IBM dan kurang dimilik para Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan "unggulan teknologi" itu. Para pengamat berpendapat, Sperry Rand akan terus unggul kalau ia berhasil menarik beberapa lusin penjual IBM ke pihaknya. Tapi ternyata mereka tak mampu. Selain itu Sperry Rand tak me- lakukan pendidikan masyarakat hingga kebanyakan mereka tak mengerti komputer. Para penjual nya juga tak dapat menerangkan secara memikat seperti yang dilaku- kan para penjual IBM. Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers. No. 002/SK/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Oleh H. Umar Hasan Basri HARIAN NERACA Pemimpin Redaksi : Zulharmans Pemimpin Perusahaan: Azwirman Noersal Redaktur Watson Jr & Watson (Mei 1956) Keunggulan Angkatan Penjual bius oleh enaknya pelayanan dan IBM ini karena memang dilatih bantuan dari para penjual IBM. betul-betul di bawah pengawasan Bahkan mereka akan membutuh- Prof. DR. Ben WOOd. Maka, kan lebih banyak bantuan guna semua mereka teruji bak pasukan mengalihkan mesin/komputer tipe para komando nan ulung. 650 dan 704 yang kurang efisien, mudah rusak dan ketinggalan tek- nologis itu dengan produk IBM yang lebih maju. : BDN Cab. Gambir JI Ir Haji Juanda Rekening Nomor: 30134740 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat raya Rekening Nomor : 011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Reke. ning Nomor 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia JI. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 • Giro Pos: A 13350 : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa : Ahmad S. Adnanputra : Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tann Abeng MBA, Sanjo to. : 6 X seminggu : dalam kota DKI Jakarta Rp 5.000,- /bulan luar kota DKI Jakarta/Daerah Rp 5.000,-/bulan ditambah ongkos kirim. Display Rp 3.000 per mm/kolom Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom Baris Rp 3.000 per baris, minimal 3 baris Thomas Watson, Jr (1940) : Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430 : 323969,332676,337441 Tromol Pos No. 386 : 46000 NERACA I A Jakarta : P.T. Agrapress Telepon Telex Setting/Cetak Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabar Ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 pertempuran ini, jelaslah hebatnya peran angkatan penjual IBM, yang terus terpelihara itu. Kemudian datanglah goncang- an. Control Data Corporation (CDC) yang dipimpin William Norris, sukses membuat komputer lebih maju. Produk CDC-I ini ialah mesin besar dan cepat, dikenal sebagai tipe 1604. Tipe terbaru ini diakui sebagai komputer paling maju di AS. Para ilmuwan dan teknisi pun mengaguminya. Tapi para usahawan sudah ter- ny Sales Ini berarti peluang besar bagi IBM. Karena itu, Watson Jr segera memerintahkan membuat kompu- ter yang disebut STRETCH guna menandingi CDC yang unggul itu. Watson menyuruh rancang me- sin yang 100 x lebih cepat, lebih kuat dari tipe 704. Mesin itu akan ditempatkan di Atomic Energy Commission. Mesin usai. Diperiksa kualifika- sinya. Eh. Tak cocok. Ternyata hanya 70% memenuhi spesifikasi yang dijanjikan. Waduh gagal total. Mesin STRETCH juga ternyata RUMAH Sakit Islam Jakarta (RSIJ) kini berusia 17 tahun. Iba- rat gadis, ia kian cantik dan ber- kembang. Memang, ketika Presi- den Soeharto meresmikan pada 1971, RSIJ baru memiliki 54 tem- pat tidur. Sekarang membengkak jadi 500 tempat tidur, 106 tenaga dokter umum dan spesialis, serta 720 karyawan kesehatan. Saat ini pun RSIJ sedang mempersiapkan pem- bentukan cabang di lima wilayah DKI Jakarta. Perkembangan RSIJ sejak 1971 hingga sekarang mencapai 12 ta- hap. Memang harus diakui kema- juan pesat itu tak terlepas dari semangat, cita-cita, dan kerja keras pengelolanya. FORUM ketinggalan zaman. la masih meng- gunakan tabung hampa udara, se- mentara perusahaan lain sudah menggunakan transistor. Akhirnya IBM rugi saja. Sekira US$ 20 juta tekor. Semula Watson menetapkan harga persetujuan US$ 13,5 juta. Setelah gagal, di turunkan US$ 8 juta. Toh, gagal jua. Kemudian hanya disewa beli- kan saja di kantor pemerintah de- ngan harga teramat murah. Lagi-lagi luka besar diderita IBM. Ya. Begitulah. Jalan ke pun- cak tak mudah. Ada pun pucuk pimpinan RSIJ adalah Dr. H.M. Subki Abdul- kadir. Ia menjabat Direktur Uta- ma sejak 1985 sampai sekarang. Dengan segenap tenaga dan pi- Meski begitu, pimpinan IBM tak goyah. Keyakinannya tetap membaja. Kekuatan yang selalu memberikan kesaktian, Angkatan Penjual, tetap jadi andalan. Meng- hadapi tantangan 1960-an, Wat- son Jr berkata, "Kami pun ya orga- nisasi penjualan yang hebat". Memang, organisasi penjualan IBM tak ada duanya di AS. Mere- ka itu diincar banyak pesaing. Per- nah kala diadakan muktamar ekse- kutif aneka perusahaan komputer, banyak perusahaan seperti Univac, Burroughts, NCR, GE, Honeywell dan RCA, berusaha menggaet para makhluk ajaib IBM itu. Watson menceritakan, dalam muktamar itu para pesaing menyo- dorkan sampul di bawah pintu tiap penjual IBM. Sebagian berhasil mereka gaet. Tapi tak seluruh ang- katan penjual IBM dapat mereka boyong. Kegiatan lawan mena wani para penjualnya itu, dibalas Watson de- ngan upaya menawan para peneliti mereka yang andal. Karena, Watson Jr menyadari IBM tak hanya ketinggalan dari UNIVAC, juga tak memiliki kete- rampilan penelitian tangguh seperti dimiliki banyak perusahaan saing- annya. Nama baik dan kekuatan arma- da penjualan, hanya bisa bertahan sementara. Tanpa diiringi kema- juan teknologi pastilah keunggulan IBM akan rontok. Generasi komputer IBM yang masih didasarkan tabung hampa udara itu merupakan teknologi ren- dah, banyak mengeluarkan panas, sehingga ruangan harus dialiri uda- ra dingin. Mesinnya sendiri, juga harus didinginkan dengan air. IBM dapat bertahan, meski ka- lah teknologis, karena pelayanan- nya andal. Tiap ada kerusakan, orang IBM siap datang dan mem- perbaikinya, hingga betul lagi. Menanggapi Angkatan Penjual IBM yang besar dan kuat itu, Kepala bagian Univac, Louis Rader menyatakan, "Tak ada gunanya kita membuat produk yang lebih baik, kalaujumlah pen- jual produk sederhana itu lima kali lebih banyak." Memang. IBM bisa di- sebut gila-gilaan dalam membangun Angkatan Penjualnya. Luar biasa besar. Hebat. Terampil. Mempesona. Tapi tanpa segera di- iringi dengan kemajuan teknologis, jelas seluruh langganan itu akan pin- dah ke produk lain. IBM harus segera membuat lebih baik produk yang itu. Saat itu transistor dan diode jauh lebih disukai katimbang ta- bung hampa udara yang masih digunakan IBM. Transistor dan diode lebih dapat diandalkan, lebih kecil, lebih di- ngin, lebih cepat, lebih cermat, dan lebih murah. gantikan tabung. Univac adalah Transistor jelas sedang meng- satu di antara sekian perusahaan pertama yang membuat komputer berdasarkan transistor. Mesin Tipe 80-nya dipasang Agustus 1958. Mesin ini jauh lebih murah, lebih kecil, lebih cermat, lebih be- sar kemampuannya dibanding me- sin IBM Tipe 650 yang paling di sukai konsumen, karena dicekoki para penjual IBM itu. Perusahaan lain seperti RCA sudah memproduksi BIZMAC. Selain kesibukannya di RSIJ itu, Subki masih bisa membagi Di bidang perlengkapan medis, waktu untuk kegiatan yang tak RSIJ telah menggunakan peralat- sembarang orang bisa menekuni- an canggih seperti Ultra Sono- nya. Coba saja Anda lihat. Ia graphy, Peritonius Noprolitho- pia wai berdakwah. Hari-harinya hypsi, Hemodialise, dan lainnya, dihabiskan sebagian di RSIJ juga Lantas dengan bantuan penuh di mesjid-mesjid. Bahkan di luar dari H. Bambang Trihatmodjo, pu- kota sebulan sekali ia sempatkan tra Presiden Soeharto, kini sedang bertemu dengan para jama'ahnya. dikerjakan renovasi Paviliun Hij- Misalnya, setiap Minggu I ia rah yang semula semi permanen berdakwah di Mesjid Sunda Kela- menjadi gedung permanen berlan- pa. Minggu II di Rawamangun tai dua dengan 16 kamar berkapa dan Al-Azhar. Minggu III di Be- kasi. Minggu IV di Tegal, Jawa Tengah. Dan Minggu V di mesjid Al-Husnah Tanjungpriok. sitas tempat tidur. HARIAN NERACA OPINI Control Data memproduksi tipe 1604. Semua perusahaan itu sudah menggunakan generasi transistor sebagai ganti generasi tabung ham- pa udara yang inefisien. Di tengah kemajuan pesaing yang kian canggih itu, IBM masih juga berkutat dengan tabung ham- pa udaranya yang sudah ketinggal- an kereta. Situasi 1958 ini amatlah serius. Tibalah tahun 1959. Masa ini lebih tragis. Seluruh produk IBM merosot di pasaran. Mesin tipe 600, 700, Ramac 650. temuanya anjlog. Padahal Ramac 650db ter- sohor di dunia, produk kebaboga- an IBM. Tapi hadiroy produk baru yang lebih unggul, lenih cepat, lebih efisien dan lebih murah. mem- buat para penjual IBM, lemes. Me- reka tak mampu lagi mencegah langganan berpaling ke pesaing. Para konsumen tak bisa lagi dis- ihir dengan janji-janji atau sekedar pelayanan, bagaimana pun baik- nya. Mereka melihat jelas. Produk pesaing IBM memang jauh lebih unggul. Membeli produk IBM ber- arti pemborosan. Mereka ogah rugi. Mereka belilah produk pe- saing itu. "Gawat. Gawat. Gawat!" Pikir Watson Jr.. Sementara ia berupaya mening- katkan teknologi, para penjual te- rus digerah untuk menjual mesin IBM yang sesungguhnya sudah ke- tinggalan itu. Sekali lagi keajaiban angkatan penjual IBM terbukti. Mereka ber- hasil. Kiranya belum banyak kon- sumen yang tertarik pada kompu- ter mutakhir, yang jauh lebih unggul itu. Mereka belum paham. Menggunakannya pun belum tahu. He, he. untuk menjual mesin-mesin lama, Situasi ini cepat dimanfaatkan yang telah mereka kenal dengan janji akan dikeluarkan mesin baru yang jauh lebih maju. lebih efisien dan lebih murah katimbang pro- duk pesaing mana pun. Mereka percaya. Mereka harus bertahan membeli mesin IBM. Ajaib. Pendapatan IBM bahkan jadi meningkat luar biasa di kurun ketinggalan teknologis itu. Produk- nya banyak terjual. Pendapatan kotornya naik US$ 734 juta/1956 dibanding dasawarsa sebelumnya, di bawah US$ 120 juta. Setahun kemudian, 1957, meloncat ke lebih US$1 miliar. Lebih 59% didapat dari uang muka sewa beli. Profil Eksekutif Dr. H.M. Subki Abdulkadir : Dirut RSIJ yang Da'i "Manajemen partisipatif yang saya terapkan di RSIJ. Artinya, semua diberikan instruksi. Lantas staff memprogram kegiatan di ling- kup masing-masing, diadakan dis- kusi, dan setelah mendapatkan sua- tu kesepakatan atau CLEAR, baru dijalankan. Kemudian saya meli- hat hasil pelaksanaan mereka," tu- tur Subki membuka percakapan- nya dengan NERACA di kantor- nya. Unik. Unik. IBM ini. Pada 1958, IBM masih mema- sang mesin tabung hampa udara tipe 709 yang besar. Ini kemajuan baru dalam teknologi tabung yang pertama, tapi juga terakhir. Sebab, komputer sekarang bukan lagi ge- nerasi tabung, tapi sudah beralih ke transistor. Begitulah. Betapa ke- tinggalannya teknologi IBM. Tapi segus juga menunjukkan, betapa be- rilian pemimpin dan para penjualnya dalam me- manfaatkan masa yang suram menjadi cemer- lang. Uh! Pada 1959, mesin tipe 650 yang ketinggalan teknologi itu, justeru mencapai puncak kejayaannya. Dari total populasi komputer yang 3.100, sekira 1.500 adalah produk IBM tipe 650. Dus, hampir 50% dari total pasaran. Luar biasa. Sementara itu, Watson pun telah berhasil memperkenalkan mesin baru IBM tipe 1401 yang lebih maju. Pada 1960 mesin ini sudah lai bergerak. Hasilnya pun bagus. bisa dipasang. Para penjualnya mu- Ketika pencacahan komputer 1964 dari 16.700 sistem yang di- pakai di seluruh negeri, ternyata 1/3 pasaran dikuasai IBM. 6.300 adalah mesin 1401. Dus, MENDAGRI Dr.H.M.Subki Abdulkadir Maka tak heran, kalau ia me- manfaatkan momentum dan keha- dalan berdakwah itu sambil mem- promosikan RSIJ. Karena ia selalu berpakaian dinas RSIJ jika berce- ramah agama Islam di setiap tem- pat. Sehingga mau tak mau nama RSIJ melekat di hati jema'ahnya. Di rumahnya, di bilangan Bekasi, Tak cuma itu kesibukan Subki, "Secara tak langsung urusan menampung santunan yatim-piatu kiran, ia terus memajukan RSIJ EKSTERN tugas saya. Sambil sebanyak 300 orang yang terbagi dakwah kadang saya selipkan in- dalam 14 kelompok. beserta Masalah Sumberdaya Manusia kanbahwa didalam restorasi Meiji tow. Tidak ada yang menyangsi- di Jepang pera nan kelas menengah sebagai kaum entrepreneur sangat besar artinya bagi kemajuan, yang telah dicapai saat ini. tuasi politik yang kurang mendu- mainkan peranannya di dalam si- kung sekali pun.. Mereka harus mempunyai kapasitas untuk hadir di arena politik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan ekonominya. biasanya tidak akan terlepas dari BERBICARA soal lepas landas perbincangan masalah sumberdaya manusia yang diduga menjadi pangkal keberhasilan beberapa ne- gara industri, termasuk negara in- dustri baru. Bahkan Rostow di dalam buku- nya, "Stages of Growth: a Non- communist Manifesto", (memper- masalahkan pentingnya memper- siapkan dan membangun jajaran pegawai sipil yang efisien, para insan militer yang nasionalistik dan sadar akan tanggungjawabnya, bi- rokrasi yang mapan, dan masalah- masalah mendasar lainnya yang merupakan faktor non-ekonomi, tetapi memegang peranan penting di dalam proses lepas landas suatu bangsa. Di awal masa jabatannya, wakil presiden Sud harmono SH sempat melemparkan gagasan bahwa ko- mitmen kita menjelang dan masa Pelita V adalah menuntaskan pro- ses lepas landas sebagai tujuan po- kok dari rangkaian pembangunan ekonomi dalam jangka panjang. Adalah keharusan bagi semua pihak, menurut wakil presiden, agar pembangunan dapat dilaksa- na kan sebaik-baiknya sehingga In- donesia benar-benar dapat mema- suki tahap lepas landas tepat pada waktun ya. Indonesia, yang dinilai tengah berada dalam proses transisi untuk lepas landas, pasti mempunyai ke- pentingan untuk menyimak lebih jauh tentang pera na n sumberdaya manusia. Di dalam pandangan-pandang- an tentang sumberdaya manusia ini, konteks yang senantiasa dikem- bangkan bukan soal kuantitatif me- lainkan masalah kualitatifnya. Dan setiap usaha untuk mem- bangun sumberdaya manusia juga akan selalu dikaitkan dengan pe- ngembangan kualitatifnya karena soal kuantitatif justru lebih men- jadi masalah di dalam pembangun- an ekonomi. Proses lepas landas masyarakat Jepang adalah contoh klasik yang jelas dari kerangka pemikiran Ros- Umumnya anak-anak tersebut ditampung karena tak ada biaya sekolah. Mereka ditampung di ba- wah yayasan yang mengelola dari Taman Kanak-Kanak hingga SMA, dan kursus komputer. Yayasan itu memang diketuai Subki. Namun dalam operasional nya saat ini dipegang istrinya, Afiah. Menurut Subki, sumber da- na buat menghidupkan yayasan itu didapat dari teman-temannya yang sudah berhasil, lantas sum- bangan majelis taklim. Bahkan ada sumbangan yang ia tak tahu sebe- lumnya. "Ini coba lihat cek sebesar 500 ribu rupiah dari seorang direktur yang tak saya kenal," Subki mem- perlihatkan kepada NERACA ke- tika percakapan semakin akrab. Kegiatan berdakwah juga dila- kukan Subki pada hari Senin sam- pai Sabtu setelah pukul 14.00 di beberapa instansi pemerintah. Se- hingga praktis pagi dia di RSIJ, siangnya berceramah menemui jama'ahnya. Maka untuk tak mengecewakan pasien di rumah, Subki menurun- kan papan nama prakteknya. Tapi an kebetulan ia di rumah jelas kalau ada pasien minta pertolong formasi tentang manfaat Askes, misalnya," tambah Subki. dilayani. "Tak salah kan saya ka- Namun, Subki mengatakan, per- lau tetap ada pasien yang menung- kembangan RSIJ bukan dari uang gu saya, karena papan nama itu pasien. Tapi dari bantuan pemerin- sudah diturunkan," tandasnya. tah Indonesia, dermawan, dan luar Keberadaan yang dicapainya negeri. Kalau mengharapkan dan hingga ia eksis ini, tak begitu mu- dari masyarakat, menurut Subki dah diraih. Perjalanan hidup subki bisa tinggi bia ya rawat-nginap di sangat bergelombang. Malahan, ki- RSIJ. ta tak terbayangkan sebelumnya dangnya itu. dengan prestasi yang kini disan- la dilahirkan 12 Januari 1937 di Tegalsebagaianak pertama dari 11 orang bersaudara dalam lingkup Subki terbiasa memang mene- rima dana bantuan dari orang tak dikenal. Untuk itu ia cuma bersyu- kur kepada Allah swt. Ia kian yakin bahwa pertolongan dari-Nya selalu datang bila umat manusia berbuat baik. JADILAH PELOPOR DISIPLIN NASIONAL Kelahiran Samurai memberikan tanda-tanda akan kelahiran abad modern Jepang, yang maju secara fantastis. Hal senada juga terjadi di negara-negara maju pada saat me- reka sedang melakukan proses tran- sisinya menuju lepas landas. Pengembangan kualitas sumber- daya seperti itulah, yang menjadi inspirasi bagi para ahli dan peme- rintah di negara berkembang untuk membangun ekonominya. Oleh Didik J. Rachbini Manusia Sebagai Sumberdaya Utama SEPERTI kata Rostow bahwa di dalam transisi proses lepas lan- das suatu bangsa, kesiapan sum- berdaya manusua justru dinilai pa- ling menentukan, yang ditandai dengan lahimnya kelas menengah kaum entrepreneur. Mereka mempunyai peranan se- bagai katalisator dan menunjang perkembangan arus investasi se- hingga ikut memperkuat pemba- ngunan ekonomi yang tengah ber- langsung. Dalam tulisannya, Entrepre- neurship and Development Har- vey Leibenstein mengemukakan pentingnya peranan kaum entre- preneur kelas menengah tersebut sebagai pemacu kelesuan pasar. Pasar yang sakit adalah tang- gungjawab mereka untuk mem- perbaikinya sehingga dengan sikap keberaniannya bagaimana pun kondisi pasar harus menjadi arena jelajah untuk dikuasai, meskipun penuh resiko. keluarga sederhana. Ayah-ibunya guru agama di SD, dan berdagang untuk menambah penghasilan. Proses Lepas Landas ADA dua hal penting yang perlu dipertimbangkan di dalam proses pembangunan ekonomi. memerlukan pergeseran dari aktivi- Pertama, pertumbuhan ekonomi tas yang kurang produktif menjadi lebih produktif, baik dalam teknik bekerja dari setiap pekerja, krea- tivitas dan penerimaan terhadap komoditi baru, pasar baru, organi- sasi baru, keahlian baru, dan aku- mulasi ilmu pengetahuan baru. Kelas menengah seperti inilah yang perlu diciptakan di dalam masa transisi kita. Sayidiman Sur- johadiprodjo cukup banyak me- nyinggung peranan kelas mene- ngah, yang diharapkan akan ber- peranan besar, di dalam proses pembangunan Indonesia. Dalam beberapa dekade ter- akhir ini, para pakar ekonomi du- nia, seperti Theodore Schultz, Si- mon Kuznetz, Milton Friedman, termasuk Harry Oshima, telah ba- nyak memusatkan perhatiannya pada masalah sumberdaya manu- sia sebagai faktor yang paling menentukan di dalam proses pem- bangunan ekonomi suatu bangsa. Tanpa kelahiran atau usaha un- tuk melahirkan kelas menengah ini. kemajuan yang berarti nampak- nya akan sulit diraih, khususnya dalam rangka memasuki arena pa- sar yang bersaing sangat ketat di Kedua, bagian dari proses ada- lah suatu interaksi antara kreativi- tas dari kapasitas ekonomi dengan kreativitas yang berkaitan dengan permintaan (demand) sehingga ter- jadi keseimbangan antara kapasi- tas pertumbuhan dan kapasitas per- mintaan. Sumberdaya manusia, yang di dalam pandangan klasik tidak men- Dalam dunia bisnis, segala se- Kaum entrepreneur di dalam Karena itu, perlu selektivitas nilai-nilai budaya yang dapat di- kembangkan dan berkaitan de- pun sebagai input completer meru- suatu diukur dengan pasar. Tak jadi perhatian utama, kini terbukti dunia internasional. Lebih-lebih perannya sebagai gap filler mau memainkan peranan penting dan lagi kita tengah membuka diri dan mutlak perlu dikembangkan. mengarahkan orientasi ekonomi ke luar (outward looking). tak laku. Para investor lebih ter- ada gunanya laba. tarik pada pertumbuhan pasar dan pakan penggerak utama di dalam ngan pembangunan ekonomi seba- bagian-bagian kapasitas dari ele- gai kebutuhan pokok untuk mema- jukan bangsa dan suatu budaya itu men-elemen pertumbuhan terse- sendiri. but. Kaum entrepreneur yang sukses adalah mereka yang juga bisa me- (Bersambung) "Orang pantai Islam-nya fana- tik. Ayah saya memang mendidik anak-anaknya sangat fanatik da- lam artian ibadah," ungkap Subki yang sejak SMP sudah membantu orangtuanya berdagang. Malahan, ketika ia kelas 6 SD sudah diharuskan kursus menge- tik. Karena kalau ayahnya tak bisa mengongkosi sekolah lagi, sudah bisa bekerja di kelurahan. Tapi akhim ya bisa ke SMP, ceri- ta Subki lagi. Di SMP ia disuruh kursus steno, lantas dia mengikuti kursus administrasi. Setelah di SMA, ia kursus bond A, dan radio. Sehingga selesai SMA, ia sudah mengantongi 5 ijazah. "Memang saya tidak dipersiap- kan jadi sarjana oleh ayah. Karena faktor biaya, apalagi adik-adik sa- ya banyak. Kursus radio dimak- sudkan ayah, kalau saya pulang kerja, bisa menerima servis radio," katanya sambil mengenang mas lalu. Namun, Tuhan menentukan lain. Subki yang pandai itu lulus dari ujian masuk ke FK UGM. Ayahnya pun tak bisa berbuat apa- apa selain mengikuti kehendak Subki yang keras belajar. Untuk membiayai kuliahnya, Subki se- ring berceramah. Sejak SMA ia sudah mulai berceramah yang ter- serta banyak membaca buku ten- bentuk dari didikan orangtuanya tang Islam. Lebih jauh lagi, kaum entrepre- neur harus melibatkan diri di da- sinya secara kualitatif. lam gap-gap yang ada dalam esen- Waktu tingkat III ia sempat menjadi wakil kepala sekolah di SMA Muhammadiyah II. Tapi ayahnya melarang ia berdakwah karena takut pelajarannya tergang gu. Dan setelah tingkat IV, Subki diperbolehkan lagi berdakwah. "Bukan main senangnya hati saya. Karena berdakwah itu nik- mat sekali. Ada kepuasan batin bagi saya," tutur Subki lagi yang menikah ketika di tingkat II FK UGM dan dikarunia dua anak. Misalnya saja, kaum entrepre- neur setidaknya harus mampu mencari dan menemukan peluang- peluang ekonomi, mengevaluasi peluang-peluang tersebut, meraih sumber keuangan untuk peruse ha- annya, dan membuat rancangan- rancangan management operasi serta mempertimbangkan resiko yang dihadapinya. Jadi kepeloporan kaum entre- preneur terlahir bukan karena ter- dapat peluang saja melainkan juga karena menjumpai kondisi pasar dan peluang yang sempit kemudi- an menciptakannya lebih baik se- telah mereka terlibat di dalamnya. Kaum entrepreneur di negara- negara yang belum tuntas menye- lesaikan proses lepas landasnya memang terlihat langka. yang paling sulit di dalam kegiatan Mereka memang mengisi bagian ekonomi, baik sebagai gap filler an seperti ini tidak banyak meng- maupun input completer. Peran- undang kemauan orang untuk me- nanggung resiko terlalu besar. Anak pertama telah menjadi pilot, yang terakhir wanita kini duduk di SMP. "Cuma 9 tahun kerja di sana. Tapi di pemintalan itu saya banyak belajar manajemen. Sehingga keti- ka pindah di RSIJ sebagai direktur keuangan dan umum sejak 1982 -1985 tidak mengalami kesulitan. Karena di perusahaan pintal itu menghadapi 900 pegawai. Jadi sudah terbiasa," ungkap Sukbi yang sangat terpengaruh dengan figur ayahnya serta gurunya kiayai Abu Djafar. Dalam kesibukannya, Subki te tap memperhatikan keluarga. Se- tiap sholat magrib ia berusaha di rumah, bersembahyang bersama istri dan anaknya. Meski kerap, setelah sholat Isya, ia keluar rumah lagi untuk berdakwah. Halaman IV Pengalaman paling berkesan dan takakan terlupakan ketika ia mem- berikan pengarahan tentang Islam kepada pasien yang menderita pe nyakit kanker parah. HUT-178 KORPRI Kita tahu bahwa pembangunan ekonomi bukan sekedar proses masukan modal fisik dan sumber- daya manusia saja, tetapi berkaitan dengan berbagai aspek yang terli- bat di dalam gerak masyarakat dan lingkungannya tadi. Pasien itu, kata Subki, tak me ngenal Islam sama sekali. Namun sebelum ajalnya tiba, pasien itu sudah mulai sembahyang meski tiduran. "Saya puas karena dari ia dan menerima ajalnya dengan te- tak tahu agama sampai mengerti nang," tambah Subki. Pertumbuhan ekonomi, khusus- nya di dalam proses lepas landas, sangat memerlukan peranan gap- filler dan input completer tersebut. Semakin tinggi tingkat pertum- buhan yang dikehendaki, semakin banyak pula kebutuhan akan lahir- nya kaum entrepreneur untuk me- ngambil peranan itu. Dan disinggung pula oleh Lei- benstein bahwa semakin besar aset dari kelompok yang berkaitan de ngan gap filler karena hubungan kekeluargaan dan karena hubung- an kawan,maka semakin besar pula kapasitas gap filling dari keter- libatan kaum entrepreneur. Dan yang tidak dapat kita sang- kal bahwa kelahiran kaum entre- preneur memang sering terdapat di lingkungan sebuah dinasti keluarga yang telah mentradisi keterlibatan- nya di dalam kegiatan perdagang- an. Lebih jauh, ini sering berkaitan dengan aristokrasi politik, terma- suk kelahiran Samurai di Jepang, yang berasal dari lingkungan kaum feodal. negara-negara sedang berkembang Tetapi dalam banyak hal di proses tersebut menjadi salah kap- rah dan justru meruntuhkan pem- bangunan ekonomi itu sendiri. Fili- pina adalah salah satu contoh un- sebut. tuk membuktikan pernyataan ter- Membangun Sumberdaya Manusia PROSES pendidikan dan mo- dernisasi secara global di lingkung- an suatu bangsa memang sangat dianjurkan untuk memacu kelahir- an kelas menengah, yang mampu membawa kemajuan ekonomi le- bih baik lagi. Selesai menyandang gelar dok- Ini bisa dibuktikan dari prestasi ter, Subki makin giat berdakwah. universitas-universitas atau lemba- Lantas pada 1972 ia hijrah ke ga-lembaga tertentu yang secara Bekasi. Di sana ia sebagai dokter tradisional mampu mengembang- perusahaan yang bekerja di pabrik kan sikap entrepreneurship ini. pemintalan. Bagaimana pun proses pemba- ngunan ekonomi tidak dapat di- lepaskan dari kebutuhan untuk me- ningkatkan kualitas manusia, khu- susnya bagi mereka yang ak berdiri di depan di dalam proses pembangunan yang tengah ber- langsung tersebut. Perhatian ini menjadi agenda sangat penting bagi suatu bangsa, yang ingin melakukan proses lepas landasnya secara tuntas. di dalam tik dari entrepreneurship bisa di- Namun tidak semua karakters- kembangkan dengan pendidikan dan training (not trainable). Tapi banyak hal bidang managemen bisa dikem- bangkan melalui proses pendidik- an dan training. Usaha untuk me- lahirkan kaum entrepreneur bisa dilakukan dengan kombinasi anta- ra keduanya. Biasanya suatu budaya mem- punyai ciri-ciri yang mampu meng- hambat dan mendukung kelahiran kepeloporan kaum entrepreneur ini. Namun demikian pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang- bidang tertentu, justru mampu menjadi sangat fungsional untuk memacu kelahiran kaum entrepre neur baru. CATATAN: Penulis adalah Penga mat Ekonomi yang sedang mengambil gelar doktor di Institute of Graduale Saadies CLSU Philippines UNIVERSITAS Gajah Mada (UGM) Yogyakarta kembali me lepas 780 orang sarjana baru dari berbagai jurusan, ketika Rektor- nya Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoe mantri SH akhir pekan lalu mewi- suda mereka. Para lulusan periode kedua ta- hun akademik 1988/1989 itu, ter- diri dari 53 orang lulusan S-0, 649 orang lulusan S-1 dan 78 orang lulusan S-2 dari 21 fakultas di lingkungan universitas tersebut. Dari ke-780 orang lulusan UGM tersebut, 25 orang diantaranya lu- Subki, dokter yang pia wai ber- lus dengan predikat cum laude dan dakwah itu selalu membawa buku mereka berasal dari fakultas hu- buku berisi dakwah. Dan, barang- kum, ekonomi, ilmu sosial dan kali imbauanya jadilah orang politik, kedokteran gigi, kedokte yang cukup, tidak usaha jadi orang ran hewan, kehutanan, matemati kaya", bisa kita pegang untuk men- ka dan ilmu pengetahuan alam, jalani kehidupan ini. Karena apa- peternakan, sastra, tehnik, serta lah artinya kaya raya kalau tak dari Fakutlas pasca sarjana. bisa menikmatinya. Sampai saat ini, UGM telah berhasil meluluskan sebanyak 42- 506 orang untuk program studi S-0, S-1, serta S-2, yang meliputi Dan, coba dengar moto hidup nya, "Siapa menanam, kebaikan, pasti akan panen kebaikan. (Isfendi Zulkarnaen) 22 fakultas