Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-02-28
Halaman: 07

Konten


J Jumat, 28 Pebruari 1997 DAERAH ISTIMEWA ACEH Puluhan Warga Transmigrasi Asal Pulau Jawa Terlantar ri-hari saja terpaksa meminta belas kasihan dari warga trans- migrasi lokal Terlis. Kutacane, (Analisa). Sebanyak 92 KK warga UPT Terlis Paya Kumer asal Jawa kebingungan. Hal ini dise- babkan perlengkapan dan kebutuhan mereka yang dikirim melalui Pelabuhan Belawan be- lum tiba. Malah sarana dan prasarana tu (8/2). yang dibangun belum rampung seratus persen. Mereka merasa tidak menda- pat perhatian dari pejabat yang berwenang hingga terlantar. Para warga transmigrasi yang berasal dari Jawa barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur itu diba di lokasi pemukiman mereka di Terlis Paya Kumer Kecamatan Terangun, Aceh Tenggara, Sab- Tapaktuan, (Analisa). Pemda Aceh Selatan masih kesulitan menyewakan puluhan losd yang tersedia di terminal ter- padu di daerah itu. 'Sejauh ini kita masih kesulit- an menyewakan habis semua losd di tiga terminal yang sudah dibangun empat tahun lalu", kata Bupati Aceh Selatan, Drs.H.M. Sari Subki kepada wartawan di Tapaktuan, pekan lalu. Menurut bupati, losd di tiga terminal terpadu di Aceh Selatan masing-masing di Tapaktuan 1 unit, di Kotafajar Kluet Utara 1 unit dan di Subulussalam Ke- camatan Simpang Kiri 1 unit, ma- sih banyak yang belum ditempati. Banyaknya losd yang kosong menurut bupati bukan lantaran sewanya terlalu mahal, namun memang masyarakat tidak ber- minat dan tidak ingin Lhokseumawe, (Analisa). Selama empat tahun terakhir mobilisasi dana masyarakat di Aceh Utara mencapai Rp.561,5 milyar. Dan hingga akhir De- sember 1996 peningkatannya rata-rata 25,4 persen per tahun. Hal itu dikemukakan Pimpi- nan Bank Indonesia Lhokseu- mawe, Drs. Muchlis Rusli dalam sambutannya pada penyaringan undian Simpedes BRI semester II di Gedung KNPI Lhokseuma- we, Rabu (26/2). Menurutnya, jumlah dana tersebut telah disalurkan kem- bali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, antara lain kredit pengembangan rumah. Pemda Aceh Selatan Kesulitan Menyewakan Losd Kredit yang disalurkan itu hingga Desember 1996 sebesar Rp.434,1 milyar. Sementara Rp.230,8 milyar atau 53,2 per- sen disalurkan untuk pembiaya- an kredit usaha kecil (KUK). Mukhlis mengatakan, untuk menjamin keberhasilan usaha pengerahan dana masyarakat se- bagai sumber dana pembangu- nan, pemerintah akan terus me- laksanakan kebijaksanaan eko- nomi makro. Mobilisasi Dana Masyarakat Mencapai Rp 561,5 Milyar memerlukan investasi yang sa- ngat besar. Baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, namun peranannya hanya pe- lengkap bagi keseluruhan pem- biayaan pembangunan. Ini dilakukan sangat hati-hati guna memelihara stabilitas eko- nomi serta menciptakan iklim yang lebih kondusif untuk men- dorong perkembangan tabungan dalam negeri. JALAN KAKI "Analisa" yang bergabung dengan wartawan PWI Kordi- patorat Aceh Tenggara, baru- baru ini turun ke lokasi transmi- grasi tersebut. Rombongan wartawan diteri- ma Suheri (45), Patoni (41), Udan (31) dan Amin (27) selaku juru bicara warga transmigrasi Takengon, (Analisa). Aset Yayasan Gajah Putih di Desa Mongal, Kecamatan Bebe- san, Aceh Tengah yang semula akan dijadikan kampus dialih- kan menjadi kompleks peruma- han. Untuk rencana itu pihak ya- yasan telah mengikat kerjasama dengan developer dari Banda Aceh, sementara pemasarannya melalui Korpri daerah itu. menyewanya. "Kita sodorkanpun dengan sewa yang sangat murah tetapi tidak ada yang berminat," katanya tanpa merinci alasan kenapa masyarakat enggan menyewa losd tersebut. Sekretaris Korpri Aceh Te- ngah, Hamid Mientosa membe- narkan bahwa PT.Fifa Perdana Banda Aceh yang akan memba- ngun perumahan di Mongol akan mengikat kesepakatan de- ngan Korpri untuk memasarkan perumahan itu kepada pegawai di Aceh Tengah. Bahkan lanjut bupati, sewa yang ditawarkan terlalu murah, yaitu antara Rp. 250.000, sampai Rp. 800.000,-/tahun. Tiga terminal di Aceh Selatan dibangun dengan biaya Rp. 4,8 milyar, ini terlalu mahal. Sedang ekonomi masyarakat masih ren- dah. Ini salah satu alasan mengapa tidak lancar sewa menyewa losd tersebut. Sebelumnya dikabarkan, kurangnya minat masyarakat un- tuk menyewa losd tersebut karena ada intimidas dari aparat di sebuah dinas. Bahkan ada calon penyewa yang merasa tertipu oleh Soalnya dana dalam negeri yang berhasil dihimpun diban- ding dengan biaya investasi yang dibutuhkan belum mencu- kupi. Diharapkan dana bantuan luar negeri tersebut secara berta- hap akan semakin berkurang. "Sebagai antisipasi untuk meningkatkan kemandirian, kita harus-harus meningkatkan pe- ngerahan dana dalam negeri, ba- ik dalam bentuk tabungan peme- rintah maupun masyarakat", ujar Mukhlis.(bay) SANGAT BESAR Menyinggung tentang dana investasi, dia menyebutkan da- Menunjuk kasus pemungutan lam upaya percepatan dan pe- langsung retribusi kenderaan ningkatan pembangunan segala beberapa perusahaan di daerah bidang saat ini pemerintah masih tu, bupati mengisyaratkan Aset Yayasan Gajah Putih Mongal Dijadikan Perumahan Tapaktuan, (Analisa). Bupati Aceh Selatan Drs. H.M. Sari Subki menegaskan tidak seharusnya pihak Dispenda langsung dapat menagih retribusi pada obyek pajak langsung itu. Dispenda hanya sebagai kor- dinator penerimaan pajak dan sumber pemasukan/daerah, namun karena keterbatasan sarana dan fasilitas maka kantor ini dapat dipahami melakukan aktifitas tersebut, kata bupati di Tapaktuan, pekan lalu. bang", kata Hamid. Menurutnya, rencana kerja- sama dengan Korpri tidak me- ngikat, dalam arti Korpri bertin- dak sebagai penghubung antara pengembang dengan pegawai yang berminat, Dalam tahun ini ada dua de- veloper yang bergerak di Aceh Tengah, yaitu PT.Fifa Perdana untuk lokasi Desa Mongal dan PT.Genali Raya dengan lokasi Desa Kung Pegasing. Dikatakan, pemasaran peru- mahan tersebut tidak mutlak un- tuk pegawai, tapi juga dibuka kesempatan untuk masyarakat yang berminat. Sementara untuk kampus Perguruan Tinggi Gajah Putih lokasinya dipindahkan ke Pega- sing dengan luas areal sekitar 50 hektare. "Kita sekarang sedang me- nunggu hasil peralihan hak tanah aset Yayasan Gajah Putih terse- but kepada PT Fifa Perdana yang bertindak sebagai pengem- (ts) Lokasi tersebut telah disetu- jui Gubernur Aceh, karena me- rupakan aset Pemda Tk.I Aceh. ABDULLAH HARAHAP SIMPHONI KEMATIAN fansa. tersebut. Mereka menjelaskan, para warga transmigrasi tersebut di- antar ke lokasi dengan bus umum hanya sampai di simpang Desa Pasir. 71 Selanjutnya mereka berjalan kaki sejauh belasan kilometer menempuh medan cukup berat menuju lokasi. Warga transmigrasi itu tidak dapat berbuat banyak, karena barang-barang bawaan mereka seperti pakaian, peralatan dapur, cangkul, babat, pisau dan perala- tan pertanian lainnya belum tiba di lokasi. Kondisi mereka sangat me- nyedihkan. Untuk makan seha- Dispenda Hanya Kordinator Penerimaan Pajak oknum tersebut. Sewanya dinilai tidak seban- ding dengan hasil yang akan diperoleh calon penyewa, karena daya beli di kompleks tersebut rendah. Masyarakat kurang ber- minat berbelanja di kompleks ter- minal itu. Banda Aceh, (Analisa). Puluhan unit bus mini plat hitam beroperasi secara liar me- ngangkut penumpang di propin- si Aceh. Karena itu, diminta kepada perusahaan pengelola angkutan umum segera menertibkan bus- bus mini plat hitam itu menjadi plat kuning. "Kita tidak mentolerir, kare- na plat hitam menyalahi peratu- ran lalulintas UU No.14 tahun 1992 ", tegas Pelaksana Tugas Harian (Pth) Kanwil Dephub Aceh, Drs Siswodjo D ketika dikonfirmasi "Analisa" di ruang kerjanya, Rabu (26/2). Dikatakan, untuk menuntas- kan angkutan liar plat hitam ini, pihaknya akan melakukan kor- dinasi dengan DLLAJ Tingkat I dan II. 52 DO Hanud uslue, mangan Pokoknya bila perusahaan bersangkutan tidak mematuhi, kita akan mengambil tindakan tegas, kalau perlu izin usahanya dicabut", kata Siswodjo. Pengelolaan terminal menurut bupati sedianya memang bukan langsung ditangani Dispenda Aceh Selatan, namun hingga saat masih dikelola langsung oleh instansi tersebut. (m). Puluhan Bus Mini Plat Hitam di Aceh Angkut Penumpang pangan. Kalau milik pribadi atau perusahaan pasti akan ketahuan nantinya. Ketika ditanya siapa pemilik bus mini plat hitam itu, Siswodjo mengatakan, masih diteliti di la- kekecewaannya karena masalah itu bisa mencuat. Bupati juga menyatakan, tin- dakan sepihak Dispenda Aceh Selatan tidak dapat disalahkan langsung, tetapi pada ketentuan- nya memang tidak diperbolehkan. Baru-baru ini Dispenda diso rot karena langsung memasukkan uang pungutan retribusi kendera an ke dalam kasnya padahal semestinya harus disetorkan dulu kepada kas instansi yang terkait langsung. Akhir-akhir ini Dispenda Aceh Selatan juga disorot karena berbagai kebijakannya sangat bertentangan dengan nilai "rasio" dan ketentuan daerah (Perda) seperti pemungutan uang parkir di Samsat secara per tahun, sehingga persoalan ini mendapat tanggapan serius Gubernur Aceh dan langsung menegur kebijakan itu. an terminal diakuinya, bahwa Dispenda belum dapat mengelo- lanya secara baik. Belum semua losd terminal dapat disewakan habis, katanya menunjuk kegagalan Dispenda dalam mendorong masyarakat un- tuk menyewa losd tersebut. Di satu pihak Dispenda Aceh Selatan dapat mengejar target perolehan PAD dalam beberapa tahun terakhir, namun di sisi lain perolehan PAD itu masih terlalu kecil. Dispenda hanya menargetkan Rp. 2,3 milyar/tahun, namun itu dinilai terlalu kecil karena bisa mencapai Rp. 3 milyar, kata sumber di Pemda Aceh Selatan. (m). "Posisiku semakin diper lemah, Sulimin. Setelah aku tahu bahwa mereka adalah anak-anakmu. Dari si jelita yang tidak jelita itu. Anak- anakmu, Sulimin. Anak-anak Periuk yang mereka perguna- kan untuk memasak dipinjam dari warga transmigrasi lokal. Sebuah periuk sedikitnya di- pergunakan secara bergantian oleh enam kepala keluarga. Sewaktu berada di kampung halaman sendiri, diinformasikan barang bawaan dan keperluan sehari-hari yang mereka bawa dari kampung sudah tiba di loka- si. mu. Di akhir kata-katanya yang setengah menuduh itu, sosok samar-samar Renggo pun melenyap hilang. Dan keesokan harinya, kabar itu pun datang. Renggo ditemukan di te ngah hutan. Mati mengenas kan! AIR BERSIH Sebelumnya juga dijanjikan mereka akan ditempatkan di lo- kasi transmigrasi Terlis, ternyata tempat mereka adalah Terlis II Paya Kumer. Diluar selamatan yang dilaksanakan oleh keluarga dekat Renggo, Sulimin melaksanakan selamatan sen diri selama tujuh hari tujuh malam. Siapa nyana, seusai selamatan malam yang ketu- juh, Renggo tahu tahu mun- cul lagi. Kesulitan lain yang mereka hadapi adalah ketiadaan air ber- sih memasak dan keperluan lain- nya. Sumur yang dikerjakan pihak kontraktor belum rampung, se- hingga mereka terpaksa meng- ambil air di sungai yang jauhnya 2 kilometer. Selain itu, prasarana umum dan kesehatan serta tempat iba- dah juga belum selesai. Camat Terangun, Drs.Ramli S ketika dikonfirmasi mengata- kan, pihaknya tidak ada meneri- ma petunjuk atau pemberitahuan dari pejabat terkait. Pihaknya juga telah melaku- kan kordinasi dengan para kepa- la desa yang berada di sekitar lokasi transmigrasi Terlis II Paya Kumer agar membantu segala kebutuhan warga transmigrasi asal Pulau Jawa itu. (az/lh). Diakui, bertambah banyak- nya bus mini plat hitam berope- rasi mengangkut penumpang di Aceh, disebabkan instansi ter- kait lemah dalam melakukan kontrol di lapangan. Sehingga operasionalnya da- pat berjalan lancar tanpa ada tindakan, padahal itu jelas me- nyalahi peraturan lalu lintas. Di Aceh, tambah Siswodjo, terdapat dua jurusan sasaran operasional bus plat hitam, yakni wilayah timur Banda Aceh-Me- dan dan wilayah barat Banda Aceh-Meulaboh-Tapaktuan. Namun, sampai saat ini be- lum ada satu unit pun yang dike- nakan tindakan tegas, ujarnya seraya minta pada perusahaan bersangkutan dapat menertib- kannya demi kepentingan bersa- ma. VED (ST Bupati tidak menyinggung masalah terakhir ini, namun Namun Menpangan, Ibrahim Hasan kecewa, karena tidak sa- terhadap kemerosotan pengelola- tupun pengusaha lokal ikut ter- libat. PENYULUHAN Ditegaskan, untuk menganti- sipasi masalah angkutan plat hi- tam tersebut, Kanwil Perhubu- ngan Aceh dan DLLAJ akan memberikan penyuluhan kepa- da supir angkutan umum, tidak terkecuali sudaco (labi-labi). Dengan kebijaksanaan itu di- harapkan dapat mengurangi ke- celakaan lalulintas di jalan raya, sekaligus membiasakan penge- mudi mematuhi peraturan perla- lulintasan. Dalam waktu dekat ini, tidak akan ada lagi bus plat hitam me- ngangkut penumpang. Mudah- mudahan imbauan ini dapat di- laksanakan dengan baik oleh pe- rusahaan yang merasa masih menggunakan bus plat hitam, tandas Siswodjo. (syn) Banda Aceh, (Analisa). Tiga konglomerat sepakat mengembangkan jagung dan ke- dele pada lahan HTI di Aceh Besar dan Pidie. Pengembangan tersebut dila- kukan dengan sistem tumpang sari dan melibatkan masyarakat setempat. Ketiga konglomerat tersebut masing-masing Ibrahim Risjad dari PT.Aceh Nusa Indrapuri, Hadi Gunawan dari PT.Tanindo Subur Prima dan Anwar Djohan dari PT.Harum Graha Pusaka. Mereka telah menandatangi kesepakatan kerjasama tersebut di Pendopo Gubernuran Aceh, Senin (24/2) disaksikan Menpa- ngan, Ibrahim Hasan dan Guber- nur Aceh, Syamsuddin Mah- mud. Kali ini, dalam mimpi Sulimin. Mimpi yang terasa seperti nyata. Sosok Renggo tampak sangat jelas. Begitu pula tutur katanya yang kali ini, memberi kesempatan pada Sulimin untuk pembicaraan dua arah. Muncul dari balik kabut, Renggo tersenyum pada Sulimin. "Terimakasih untuk peng hormatan atas kematianku, Sulimin," Renggo berkata. "Aku benar-benar sangat menghargainya". "Ah, Paman!" jawab Sulimin. Tanpa ada gangguan pera- saan apa-apa. Seolah-olah Renggo masih hidup. ANALISA "Aku cuma sekedar melaksanakan ke wajiban sa- Analisa/soe REHABILITASI: Peristiwa abrasi pantai sudah terjadi di beberapa lokasi pantai Aceh? nur. Tam- pak sebagian tanaman bakau untuk merehabilitasi lahan mangrove yang rusak dilakukan PT. Inhutani Aceh Timur. ja." Menpangan Ibrahim Hasan: HCP bukan Program Main-main Meulaboh, (Analisa). Menteri Pangan (Menpa- ngan) Ibrahim Hasan, menegas- kan program Hutan Cadangan Pangan yang sedang dilaksana- kan di seluruh Indonesia, bukan program main-main. Program ini sudah diundang- undangkan, katanya pada acara peresmian pembangunan Hutan Cadangan Pangan (HCP), Senin di Meulaboh. Ditakakan, dengan telah di undang-undangkan program ter- sebut, maka diharapkan di selu- ruh daerah nantinya harus memi- liki HCP dan itu tidak ada tawar menawar. Apalagi daerah Aceh yang begitu luas dan subur hu- tannya. Dan sebagai uji coba di Aceh yang dipusatkan di Desa Penya- ring, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, telah dibuka seluas 100 hektare. Menurut Ibrahim Hasan, pembangunan HCP ini bukan hanya diprogramkan seluas 100 hektare saja, tapi jika nantinya Banda Aceh, (Analisa). KMP. Pulau Rubiah dalam waktu dekat akan tiba di Pelabu- han Malahayati Aceh Besar, un- tuk menggantikan KMP.Gurita yang tenggelam 19 Januari 1996 di perairan Balohan Sabang. "Semua proses surat-menyu- rat tentang pengiriman KMP. Pulau Rubiah sudah dikirim ke Menteri Perhubungan", kata Pe- laksana Tugas Harian (Pth) Kan wil Dephub Aceh, Drs Siswodjo D menjawab pertanyaan "Ana- lisa" di ruang kerjanya, Rabu (26/2). Tiga Konglomerat Kembangkan Jagung dan Kedele di Aceh Menurut Siswodjo, KMP. Pulau Rubiah berkafasitas mua- tan 300 orang dan perakitannya dilakukan dari tahun anggaran 1995/1996/1997. PENANAMAN PERDANA "Setelah keberhasilan ini, sa- ya akan terus berupaya menda- tangkan para konglomerat ke Aceh guna menanamkan mo- Ketiga konglomerat nasional, dalnya", kata Menpangan yang itu, pekan lalu telah melakukan penanaman perdana komoditi tersebut di kawasan HTI Indra- puri bersama Menpangan dan Gubernur Aceh. juga mantan Gubernur Aceh itu. Dengan demikian Aceh da- pat menyumbangkan lebih ba- nyak lagi untuk kebutuhan pa- ngan nasional. Ini merupakan langkah dimu- Meski penandatanganan itu KMP. Pulau Rubiah Segera Tiba di Pelabuhan Malahayati Kapal tersebut kini sudah siap berlayar, namun kita masih me- nunggu proses di Jakarta bersa- ma ABK-nya, ucap Siswodjo. Menyinggung KMP. Ceng- kih Afo apakah tetap beroperasi melayani trayek pelabuhan pe- nyeberangan Malahayati-Balo- han Sabang, Siswodjo belum da- pat memastikan karena surat yang dikirim ke Jakarta belum memperoleh jawaban. Yang pasti, katanya, kalau KMP.Pulau Rubiah sudah tiba lainya pengembangan komoditi jagung dan kedele di Aceh Besar dan Pidie tersebut. Dalam kerjasamanya, ketiga konglomerat selain sebagai pen- suplay bibit unggul jagung dan kedele, juga menampung hasil produksinya. PT.Aceh Nusa Indrapuri be-, kerjasama dengan PT. Harum Graha Pusaka itu nanti akan mengolah dan mengurus tana- man hingga berproduksi. Baik Menpangan maupun Gubernur Aceh menyambut gembira kesepakatan ketiga konglomerat. Mereka, katanya telah berpar- tisipasi menanamkan modalnya untuk mengembangkan tanaman pangan di Aceh, terutama di are- al HTI PT.Aceh Nusa Indrapu- ri. "Lupakan basa-basi itu, Sulimin. Aku datang menemui mu, adalah untuk memberita hu sesuatu!" "Apa, Paman?" "Mengenai Sulimin!" "Oh ?" "Setelah menyatu dengan alam gaib, Sulimin, aku dapat mempelajari banyak hal. Salah satunya, ya itu tadi. Mengenai puterimu. Yang mau tidak mau membuat aku teringat pada si Gelap". "Kuda hitammu yang gagah itu !" terlihat hasil, maka akan dikem- bangkan lebih luas lagi. Dan bila memungkinkan ha- rus mencapai ribuan hektare dan diharapkan seluruh hutan yang terdapat di Aceh sudah ditanami pohon yang bermanfaat yang dapat dimakan. puterimu, Dikatakannya, pembangun- an HCP ini langsung dikelola oleh pihak ABRI, karena dinilai jika ABRI yang membangun akan segera terwujud. "Tetapi saat ini tengah seka rat di kandangnya, Sulimin", desah Renggo, dengan wajah masygul. Sesaat cuma. Saat berikutnya, wajah Renggo sudah tenang kembali. ABRI MANUNGGAL HCP Maka melalui ABRI Ma- nunggal Hutan Cadangan Pa- ngan telah digerakkan di seluruh Indonesia dan untuk masa yang akan datang kemungkinan besar juga akan diberikan kepada pi- hak swasta maupun masyarakat, katanya. dienas Sementara itu, sebelumnya Wagub Aceh, Zainuddin AG yang membacakan pidato tertu- lis gubernur mengatakan, dalam kebijaksaaan pembangunan jangka panjang tahap II dite- kankan pada terciptanya kualitas manusia dan masyarakat yang otomatis akan melayani pelaya- nan Malahayati-Balohan Sa- bang. KAPAL CADANGAN Kalaupun Cengkih Afo dite- tapkan juga beroperasi di rute yang sama, akan dijadikan seba- gai kapal cadangan. Artinya, jika KMP.Pulau Ru- biah mogok atau rusak, KMP. Cengkih Afo akan mengisi ke- kosongan pelayaran tersebut. "Ini sesuai dengan perminta- an masyarakat Aceh, disamping belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Makanya, kita ha- rapkan KMP.Cengkih Afo tetap di sini meskipun sudah dikirim KMP.Pulau Rubiah ", tambah- nya. Dikatakan, kalau memperhi- tungkan secara ekonomis me- mang tidak menguntungkan me- ngingat penumpang yang dila- yani tidak begitu banyak, kecuali di hari-hari tertentu saja. Seperti menjelang hari meugang puasa, hari raya Idul Fitri dan hari-hari libur umum lainnya. Kami hanya memenuhi per- mintaan Pemda Aceh dan me- muaskan masyarakat, sehingga kedua kapal akan tetap distan- baykan mengangkut penum- pang, tandas Siswodjo mengak- hiri keterangan. (syn) sukses, namun Menpangan me- rasa sedih, karena tidak satupun pengusaha di Aceh yang mau melirik usaha ini. PROSPEKTIF Sebenarnya usaha ini tidak memerlukan modal yang begitu besar, tapi cepat mendatangkan hasil. Untuk tanaman pangan ha- nya membutuhkan waktu tiga atau lima bulan guna memetik hasilnya. Menurut menteri, tanaman jagung sangat prospektif. Seba- gai contoh, China yang kini ber- penduduk 1,2 milyar jiwa sangat memerlukan jagung sebagai ba- han baku utama pakan ternak, sehingga perekonomian negara itu semakin baik. Itu baru satu jenis bahan pa- ngan saja. Belum lagi bahan pa- ngan lainnya seperti kedele, ikan, daging dan hortikultura. "Jadi kita memerlukan ba- nyak bahan pangan untuk dikon- sumsi", katanya. Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud mengharapkan agar kesepakatan kerjasama konglo- merat itu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. (erh). "Ingatkah kau bagaimana Gelap dilahirkan, Sulimin ?" "Sungsang, kalau tak salah". "Benar. Sungsang. Dan seka ligus membawa kematian induknya". "Maaf. Paman. Boleh aku tahu, apa kaitan antara si Gelap dengan puteriku Ros mala ? "Si Gelap itu cuma seekor kuda, Sulimin", Renggo terse nyum ditahan. "Yang dibutuhkan puterimu adalah manusia seperti kita- kita ini. Seorang laki-laki, Sulimin. Laki-laki yang dilahir kan sungsang, juga membawa serta kematian ibunya. Lelaki demikian itulah yang kelak akan mampu menetralisir ku tuk yang diemban oleh puteri mu". maju dan mandiri dalam suasana tentram lahir dan bathin. Sigli, (Analisa). Lokasi upacara pencanangan Bulan Bakti LKMD dan Pekan Orientasi LMD Tingkat Nasio- nal tahun 1997 yang dipusatkan di Desa Keuniree Pidie, kini su- dah rampung 100 persen. Kadis PU Aceh, Ir Zakaria Ismail Dipl Ing selaku kordina- tor seksi tempat, mengatakan hal itu kepada "Analisa", Selasa (25/2). Kondisi ini bisa dicapai bila salah satu kebutuhan pokok ma- syarakat yang utama yaitu pa- ngan terpenuhi secukupnya. Ka- rena itu program pangan harus diprioritaskan dan pemenuhan- nya tidak dapat ditunda-tunda lagi, ujarnya. Menurut Zakaria yang di- dampingi Kakanwil PU Ir Ab- roer Dakwan, seperti keputusan semula pencanangan Bulan Bakti LKMD dan Pekan Orien- tasi LMD nasional ini akan dibu- ka Presiden Soeharto awal Maret mendatang. Lokasi upacara terdiri dari lima bangunan induk, diantara- nya bangunan permanen VIP tempat Kepala Negara mengaso, dua panggung kehormatan dan satu panggung utama. Untuk mensukseskan pro- gram HCP ini, dilakukan operasi Bhakti ABRI Manunggal HCP, yang meliputi areal seluas 100 hektare yang telah dimulai sejak 20 Januari 1997 yang penana- mannya dimulai oleh Danrem 012/TU, Kolonel Inf. Dahlan Idrus. Menpangan serta segenap rombongan, seusai melakukan peresmian sekaligus meninjau lokasi HCP dan pada sore hari- nya mengadakan temu kader de- ngan kader Golkar Aceh Barat yang dipusatkan di Lapangan Teuku Umar Meulaboh. Temu kader tersebut dihadiri 10.000 kader utusan dari FKPPI, PPM, PP, Kosgoro dan KNPI serta organisasi kemasyaratan lainnya. Halaman 7 Lokasi Pencanangan Bulan Bakti LKMD Nasional di Pidie Rampung Pada kesempatan itu, Menpa- ngan memberikan bantuan ke- pada DPD II Golkar Aceh Barat berupa cek senilai Rp.5 juta, se- dangkan Anwar Djohan mem- berikan bantuan uang sebesar Rp.25 juta, bantuan tersebut diterima Ketua DPD II Golkar setempat, Cut Agam. (fud/ta) Lhokseumawe, (Analisa). Tgk Affan (48) warga Desa Ceubrek Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara meraih hadiah mobil pik-up Mitsubishi dari BRI Cabang Lhokseumawe. Hadiah tersebut merupakan hadiah pertama undian Simpa- nan Pedesaan (Simpedes) se- mester II/96 di Gedung KNPI setempat, Rabu (26/2). Hadiah ke II, III dan IV masing-masing 1 unit sepeda motor Yamaha digondol Sofyan Hasan warga Kampung Jawa Lama, Banda Sakti, Rudi Novi- andi/Asiah (Batuphat Barat, Muara Dua) dan Abdul Hamid (Pusong Lama, Banda Sakti). Sementara sejumlah hadiah menarik lainnya diberikan ke- pada para nasabah yang berun- tung dalam penyaringan undian tersebut. Yadie Supriatno Sulimin terperangah. "Tetapi, Paman....." "Seperti sudah kubilang se belum kita berpisah.....", Renggo menukas. Banda Aceh, (Analisa). Semua organisasi kemasya- rakatan diharapkan mampu ber- jalan sekaligus menjadi motor penggerak utama dalam melak- sanakan konsep-konsep pemba- ngunan yang menyentuh hajat hidup orang banyak. RASA TERIMA KASIH Pemimpin Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Lhok- seumawe, Yadie Supriatno da- lam sambutannya mengatakan pemberian hadiah bagi pena- bung di BRI merupakan perwu- judan rasa terima kasih BRI. Rasa terima kasih ini diberi- kan secara merata kepada semua penabung di seluruh Indonesia. Menurutnya, dengan diper- kenalkan Simpedes oleh BRI, lambat laun tapi pasti masyara- kat pedesaan telah merobah cara menabungnya ke dalam bentuk Simpedes. Tak heran dari dana-dana "Mandi kembang ramuan itu hanya sekedar membantu menghentikan pertumbuhan bulu-bulu di masa haidnya sa- ja, Sulimin. Dan cuma itu pula yang mampu kuperbuat untuk menolong, karena aku keburu mati. Mati oleh keroyokan mahluk-mahluk kecil itu!". "Yang Paman bilang, anak- anakku......". Renggo manggut-manggut. "Mereka memang anak- anakmu, Sulimin. Tetapi su dahlah! Kembali ke pokok pembicaraan kita tadi, ingat- ingatlah Sulimin. Jangan se kali-kali engkau biarkan pu terimu digauli laki-laki yang Juga sudah rampung dikerja- kan tiga landasan helikopter (he- lipad) di Stadion Kuta Asan, yang berdekatan dengan lokasi upacara. Sekarang tinggal pembuatan dekorasi dan teratak yang dapat dirampungkan hanya dalam satu hari saja menjelang hari-H-nya. Bupati Pidie, Drs M.Djakfar Is ketika ditanyai wartawan ten- tang kepastian kapan persisnya Presiden Soeharto dan rombo- ngan berkunjung ke daerah itu, mengatakan hingga saat ini be- lum diperoleh kepastian. Karena itu, penyelenggaraan pembinaan sosial politik me- ngandung makna sangat strate- gis. Sebab, kegiatan ini dilaksa- nakan menjelang bangsa Indo- nesia melangsungkan Pemilihan Umum (Pemilu) 1997. Warga Desa Ceubrek Raih Hadiah Mobil Ormas Diharap Dapat Jadi Motor Penggerak Utama Pembangunan Bupati hanya berpatokan ke- mungkinan Presiden berkun-1 jung 1 Maret 1997, tapi waktu- nya bisa juga bergeser atau diun-[ durkan. Hal itu ditegaskan Asisten I Setwilda Aceh, Poriaman Sire- gar SH ketika membuka pembi- naan sospol bagi pimpinan orga- nisasi kemasyarakatan tingkat I dan II se-Aceh, yang berlang- sung di Hotel Lading Banda Aceh 25-27 Pebruari. Dijadwalkan, acara pembu- kaan akan dihadiri 600 pejabat penting dari seluruh Indonesia dan sekitar 8.000 massa. (fn). Dikatakan, sekarang bangsa Indonesia sedang melaksanakan tahapan Pelita VI sebagai tahap awal pembangunan 25 tahun ke- dua, dalam usaha menciptakan masyarakat yang adil dan mak- mur. Seperti diisyaratkan dalam GBHN tahun 1993, pembangu- Takengon, (Analisa). Karang Taruna Mutiara Sakti Desa Janarata Kecamatan Ban- dar Aceh Tengah, baru-baru ini mengadakan serangkaian kegia- tan bakti sosial. Menurut ketuanya Z.Mansur yang dihubungi "Analisa" Sela- sa (25/2), kegiatan yang dilaku- kan antara lain memberikan ban- Karang Taruna Mutiara Sakti Bantu Pembangunan Sarana Ibadah dalam bentuk kredit umum pe- desaan (Kupedes). nan akan berhasil dicapai apa- bila seluruh masyarakat ikut ber-1 peran serta sesuai dengan ke-1 mampuan yang dimilikinya. I Salah satu amanat GBHNI adalah ikut sertanya kekuatan; sosial politik dan organisasi ke-> masyarakat dalam pembangu-j nan. Yadie menyebutkan sampai dengan akhir Desember 1996 Kupedes yang telah disalurkan melalui 14 BRI Unit di berbagai kecamatan di Aceh Utara men- capai Rp.46,5 milyar dengan si- sa pinjaman Rp.9,3 milyar. Sedangkan jumlah debitur 6.975 orang dan besarnya pinja- man rata-rata Rp.6,5 juta per nasabah. Ini merupakan bukti kepedu- lian BRI selaku badan usaha milik negara (BUMN) terhadap pengusaha kecil. "Karena dana-dana yang di- salurkan itu berasal dari masya- rakat, kami berkewajiban pula memilih usaha-usaha yang layak saja dapat dibantu dengan Kupe- des, sehingga kredit yang diberi- kan bisa lunas tepat waktunya", kata Yadie. Tapaktuan, (Analisa). Kayu temuan di kawasan Ta- man Nasional Gunung Leuser yang dihimpun melalui Simpe- (TNGL) baru-baru ini diangkut des tersebut disalurkan kembali oknum tertentu. Dalam kesempatan itu, Pim- pinan Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe, Drs.Mukhlis Rusli mengemukakan, pemerin- tah terus berupaya mengem- bangkan sistem perbankan yang sehat, sehingga masyarakat me- ntram dan aman menyim- pan uangnya di bank.(bay) rasa Dimana organisasi ini seba- gai infra struktur politik untuk berpartisipasi menyukseskan pembangunan nasional. Dalam penyusunan program ada kekhu- susan dan kesamaan. Berkaitan dengan itulah, pe- nyelenggaraan bimbingan sosial politik bagi pengurus organisasij kemasyarakatan perlu diadakan; untuk pemantapan dimensi sosi- al dan politiknya dalam pemba- ngunan. Padahal kayu tersebut masih dalam pengawasan Tim Penerti- ban Hutan Terpadu (TPJT). Sumber "Analisa" di Polres Aceh Selatan, Selasa mengung- kapkan, kayu temuan dalam ope- rasi gabungan di kawasan Pucuk Lembang Kluet Selatan itu bah- kan dapat dijual di beberapa ki- lang setempat. Ironisnya sejumlah kilang di Kecamatan Kluet Selatan dan Utara berani menampung kayu itu, kata sumber tersebut. orangnya bukan sebagaimana kusebutkan tadi". "Mengapa kalau bukan, Paman?" "Karena, Sulimin, jika itu terjadi, ketahuilah. Pintu gaib di tubuh puterimu akan me nganga terbuka. Sehingga mahluk yang dulu telah kita pe cundangi itu, akan bebas ke luar masuk kapan atau dengan cara apapun yang dikehendaki nya". Menurutnya, jumlah kayu te- rus berkurang. "Astaga, Paman........". "Maka itu, Sulimin. Ber hati-hatilah". Kayu yang menumpuk di De- sa Pucuk Lembang itu diangkut secara gelap ke pinggir Krueng Kluet di Desa Payadapur. Kemudian dibawa dan dijual "Akan Kuupayakan sekuat nya, Paman", Sulimin berjan ji. Malah dengan bersumpah, di dalam hati. "Lantas ber tanya : "Pesan apa lagi yang harus kujalari, Paman ?" ) Jumlah Kayu Temuan TPHT Terus Berkurang I [ Pembinaan sospol ini diikuti 70 peserta, masing-masing dari Banda Aceh 3 orang, Aceh Besar 3 orang, Pidie 3 orang, Aceh Utara 4 orang, Aceh Tengah 3 orang, Aceh Timur 3 orang, Aceh Barat 3 orang, Sabang 3 orang, Aceh Selatan 3 orang dan Aceh Tenggara 3 orang. (syn) tuan untuk pembangunan sarana ibadah. Selain itu membiayai dan me- lakukan pengrehapan jembatan Desa Ramung, yang menjadi penghubung ke Desa Wih Te- ngah Uken. Dikatakan, kegiatan tadi se- bagai wujud kepedulian dari or- ganisasi yang dipimpinnya ke- pada masyarakat di lingkungan pedesaan. Hasil mengelola perpakiran dan pengutipan retribusi setiap hari di Pekan Janarata yang di- percayakan Pemda kepada per- sonil karang taruna setempat, dimanfaatkan untuk membantu kepentingan masyarakat di seki- tarnya. Mansur tidak menyebutkan berapa sudah hasil yang dipe- roleh dari kegiatan usaha karang taruna tersebut. Namun secara rinci dijelas- kan, pemberian bantuan yang direalisasi meliputi Rp. 150.000 untuk pembangunan Meunasah Buntul Kemumu, 50 lembar seng untuk Meunasah Desa Ba- tin Wih Tenang Toa. Selanjutnya, Rp. 135.000 un- tuk Pesantren Suku Wih Ilang, 2 set tempat tidur untuk anak yatim di Kecamatan Bandar dan Rp. 150.000 biaya pengrehapan jembatan Desa Ramung, yang panjangnya 10 meter. Mansur menambahkan, pi- haknya ingin mengangkat citra organisasi kepemudaan itu, se- hingga tidak ada lagi anggapan seperti selama ini pemuda dalam melakukan kegiatan di masyara- kat, selalu berpangku tangan. Pemuda juga dapat berbuat dengan potensi dan kemampuan yang ada dalam kiprah pemba- ngunan di berbagai bidang de- wasa ini, tandasnya. (ts) ke kilang pengolahan kayu di Kluet Utara. Sumber tersebut mengata- kan, menurut pengamatannya kayu tersebut diangkut pada ma- lam hari oleh sejumlah oknum pengusaha. Dandim Aceh Selatan, Letkol Inf.Azmi TS selaku Dansatgas TPHT setempat mengatakan, se- belumnya masyarakat tidak be- rani mengeluarkan kayu dari ka- wasan TNGL. Dandim menegaskan, masa- lah penanganan kayu harus di- lakukan secara serius agar dapat dituntaskan. Lebih kurang 3.000 meter ku- bik kayu diperkirakan masih ber- ada di TNGL kawasan Pucuk Lembang Kluet Selatan. TPHT kesulitan untuk meng- angkut kayu tersebut ke tempat penumpukan di kawasan termi- nal Kotafajar, karena ongkos angkut terlalu mahal. (m). Tak ada jawaban. Sulimin keburu terjaga dari tidur. Mimpinya berhenti. Dan Renggo pun menghi lang. mala. Waktu, datang mengganti kan. Waktu yang terus ber jalan. Tanpa bersedia menung gu. Dan juga, tanpa mengenal kompromi. Dan pada suatu hari, Sulimin lengah. Puterinya tersayang, Ros Bersambung