Tipe: Koran
Tanggal: 1997-11-03
Halaman: 08
Konten
Senin, 3 Nopember 1997 DAERAH ISTIMEWA ACEH Puluhan Mahasiswa Unima Berdelegasi ke DPRD Aceh Utara Lhokseumawe, (Analisa). Ketua Senat Mahasiswa Per- Sekitar 35 mahasiswa Universitas Mali- guruan Tinggi (SMPT) Unima, Rasyidin dalam kesempatan itu melaporkan keresahan mahasis- wa dan seluruh civitas akademis akibat konplik yang terjadi anta- ra pihak rektorat dengan Pengu- rus Yayasan Malikussaleh. Menurut Rasyidin yang di- dampingi wakil ketua SMPT, Faisal. Samsul Bahri dan Sekretaris I SMPT itu melihat adanya bentu- ran kepentingan individu kedua lembaga ini sehingga terjadi ke- tidak harmonisan. kussaleh (Unima) Lhokseumawe, Sabtu (1/ 11) berdelegasi ke DPRD Aceh Utara. Keda- tangan para mahasiswa ke kantor dewan tersebut untuk membicarakan tentang ke- melut yang terjadi dalam tubuh Yayasan Malikussaleh. Ke-35 mahasiswa Unima itu yang diterima Ketua DPRD Aceh Utara, H.Mas Tarmansyah di ruang kerjanya minta agar dewan dapat menjembatani me- nyelesaikan berbagai problema antara Yayasan Malikussaleh Jumlah Calon Jemaah Haji Aceh Timur 391 Orang Dari mereka ini, lanjut Ibra- him Ali, sekitar 40 orang di anta- ranya minta didaftar untuk musim haji tahun depan. Menjawab "Analisa", Kasi Pe- nyelenggara Haji Aceh Timur ini membenarkan dari sekian jumlah calon jemaah haji yang akan diberangkatkan terdapat se- banyak 178 di antaranya merupa- kan calon yang gagal berangkat tahun lalu. Dikatakan, pada musim haji tahun lalu, Aceh timur memper- oleh kuota sebanyak 410 orang. Calon jemaah haji dari Aceh Timur yang akan diberangkatkan dalam dua kloter, masing-masing kloter 23 Medan Sumatera atau Kloter 6 Aceh dan Kloter 32 Me- dan Sumatera atau Kloter 7 Aceh itu, akan diberangkatkan dari Langsa tanggal 23 dan 24 Maret tahun depan. Dari calon jemaah sebanyak berjumlah 165 itu terdapat pria dan rektorat. Para delegasi yang dipimpin M.Akmal dan Rasyidin berlang- sung sekitar pukul 13.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB itu ber- jalan lancar, tertib dan tidak ter- jadi hal-hal yang tidak diingini. SOLD OUT di Jakarta & Surabaya Langsa, (Analisa) Jumlah calon jemaah haji dari Aceh Timur, sesuai dengan kuota yang ditetapkan 391 orang ditambah 4 orang masing-masing dua orang dari tim pembinaan ha- ji dati (TPHD) I dan II. Dengan demikian total tercatat 395 orang. Kasi Penyelenggaraan Haji Aceh Tim Ibrahim Ali, khusus kepada "Analisa" yang menghu- bungi di kantornya, Rabu (29/10) menjelaskan, sampai penutupan kuota, jumlah calon Dalam kesempatan dialog se- jak pukul 13.30 WIB itu, pimpi- nan dewan, Mas Tarmansyah menampung semua aspirasi ma- hasiswa Unima dan berjanji akan mempelajari untuk menye- menyetor uangnya ke bank yang Pengamanan Hutan Tanggung lesaikan semampunya ditunjuk dan yang terpaksa meng- urungkan keberangkatannya ta- hun ini lebih 200 orang. Jawab Semua Pihak Namun, dia mengingatkan agar para mahasiswa dapat me- ngontrol diri dan tidak konfron- tatif serta emosi dalam upaya menyelesaikan berbagai perma- salahan yang timbul di lembaga pendidikan. Ketika ditanyakan kelompok profesi para calon, Ibrahim Ali menyebutkan calon yang berma- ta pencarian petani 40%, menyu- sul pegawai BUMN/BUMD 30% dan pedagang 30%. (soe) Selain itu SMPT Unima juga menilai struktur personil Yaya- san Malikussaleh dan pengurus Badan Pelaksana Harian (BPH) tidak mampu bekerja penuh ter- 50 juta. dan perempuan 230. Calon je- lam APBD 1997/98 sebesar Rp. hadap pengembangan operasio- maah yang usianya paling tua ber- nal kampus Unima. nama Nuriyah binti Taher, 77 ta- hun. Sedang yang termuda adalah Firman Ardiansyah, 14 tahun, pu- tera dr Syafriruddin Kadiskes Aceh Timur. "Kami menilai dengan dalih dana tersebut untuk membiayai keperluan administrasi Unima, padahal hingga saat ini dana yang berasal dari APBD itu tidak pernah diterima pihak rektorat", kata Ketua BPM Fakultas Eko- nomi, Rusydi Abubakar. Soalnya mereka secara for- mal adalah para pejabat Pemda yang terikat dengan kesibukan jabatannya, sehingga fungsi dan tugas yayasan tidak mampu di- laksanakan sesuai yang digaris- kan AD/ART. Langsa, (Analisa). Pengamanan hutan di Kabu- paten Aceh Timur merupakan tanggung jawab semua pihak tanpa terkecuali, supaya tetap lestari dan dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Pengamanan tersebut, bukan hanya tugas Dinas Kehutanan atau aparatnya saja, melainkan semua pihak, karena semua juga berkepentingan terhadap keles- tarian hutan itu sebagai salah satu faktor keseimbangan alam. Kepala Dinas Kehutanan Aceh Timur, Ir.Husaini Syama- un mengatakan hal tersebut ke- tika dihubungi "Analisa" di ru- ang kerjanya, baru-baru ini. Dikemukakannya, sebagai aparat yang langsung menanga- ni masalah kehutanan, memang pengamanan hutan tersebut me- rupakan tugas utama mereka. Meskipun begitu, hal ini tidak semata-mata menjadi tugas me- reka belaka. Segenap bangsa In- donesia, sebagai warga negara harus turut serta ikut menjaga kelestarian hutan di daerah ini INFORMASI PERILAKS TIARA KRATINGDAENG menampilkan seminar terpenting tahun 1997 Ilmu Bela Diri Marketing Kegiatan Pemasaran, sama sengitnya dengan sebuah Pertempuran ! Tanpa Ilmu Bela Diri Marketing yang handal, Anda pasti akan ditebas musuh. Semua rahasia bela diri, dari Bruce Lee, Sun-Tzu, Musashi, taktik gerilya, hingga ilmu poker, akan dibahas tuntas. Dibarengi berbagai studi kasus pertempuran Marketing terkenal. Jangan sampai ketinggalan, tempat sangat terbatas! 8 Nopember 1997 Hotel Tiara - Medan Instruktur Seminar: KAFI KURNIA UNT 02,00 daving Tempat pendaftaran : MARK PRO Jl. Mistar No. 26, Medan 20118 Tek (061) 550788, Fax. (061) 576595 NewYork. Gema Dalam dialog yang berlang- sung sekitar 2,5 jam itu mereka minta pipinan DPRD Aceh Uta- ra sebagai Badan Pengawas Ya- yasan Malikussaleh untuk me- meriksa tentang pemanfaatan dana kampus Unima yang dialo- kasikan Pemda Aceh Utara da- OLEH: DARMAN MOENIR - 11- Para mahasiswa yang mene- mui pimpinan dewan itu, memu- ji Rektor Unima, Drs.H.Djakfar G Hatta yang terus mengem- sebagai sebuah kekayaan alam. Karena, tambahnya, hutan selain harus dilestarikan juga dapat dimanfaatkan dan dikelola yang tentunya hasilnya akan di- nikmati masyarakat banyak. Menjawab "Analisa", Husai- ni Syamaun mengatakan pihak- nya akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan tugas da- lam melakukan pengamanan hu- tan seperti yang diharapkan Bupati Aceh Timur, Alauddin AE. Setelah mempelajari dan me- ngenal lebih jauh mengenai ma- salah kehutanan di kabupaten ini, pihak Dinas Kehutanan akan melakukan upaya-upaya sebaik dan semaksimal mungkin guna menjalankan "perintah" itu, je- lasnya. Di bagian lain, Kepala Dinas Kehutanan Aceh Timur yang belum genap sebulan mendudu- ki jabatan tersebut mengungkap- kan, pihaknya juga akan menye- lesaikan pekerjaan rumah (PR) yang dibebankan bupati kepada mereka, yakni mengenai hasil peninjauan bupati ke hutan lin- dung Kemuning/Trom yang me- nemukan sebanyak 283 batang kayu log ilegal. "Setelah mempelajari lebih jauh, kami akan berusaha me- nyelesaikan pekerjaan yang di- berikan bupati tersebut", demi- kian Husaini Syamaun.(gas) Pansus DPRD Aceh Utara Tinjau Kecamatan Lhokseumawe, (Analisa). Pansus DPRD Aceh Utara mulai hari ini (Senin-27 Okto- ber) mengadakan peninjauan ke kecamatan-kecamatan setempat untuk mendapatkan gambaran sejauh mana pelaksanaan sejum- lah proyek pembangunan. Pansus I-VIII itu akan meli- hat langsung pelaksanaan kegia- tan pemerintahan di desa dan pembangunan masyarakat desa (PMD), sekaligus memantau pe- manfaatkan bantuan operasional Inpres Desa Tertinggal (IDT). Ketua DPRD Aceh Utara, H. Mas Tarmansyah kepada "Ana- lisa" Sabtu (25/10) mengatakan, dengan dilakukannya peninjau- an ke-26 kecamatan di daerah ini akan didapat data-data akurat menyangkut pemasukan daerah dan hambatan-hambatan di lapa- ngan. Selain itu, juga menampung bahan masukan dari berbagai pihak dalam rangka penyusunan RAPBD 1998/1999. Panitia Khusus (Pansus) yang beranggotakan 50 orang itu ter- diri dari kordinator, ketua, wakil, pelapor, para anggota dan pen- damping. bangkan Unima meski dengan dana operasinonal yang defisit. "Hasil peninjauan lapangan tersebut diharapkan dapat dila- porkan kepada pimpinan dewan selambat-lambatnya pada 4 No- pember 1997", tambah Wakil Ketua DPRD Aceh Utara, Muchtar Raden. (bay/hai). Seperti pembangunan ge- dung perkuliahan yang menelan dana sebesar Rp.166 juta. Dari jumlah tersebut masih kekura- ngan sekitar Rp.26 juta lebih, ujar Rusydi yang didampingi Ketua Senat Fakultas Ekonomi, Ya, benar, "renung Idris ge- metaran masih memikirkan kambing hitam. "Aku akan mengeluarkan per aturan : siapa yang melepas ter- nak seenaknya didenda. Uang denda itu nantinya juga diman- faatkan untuk keperluan pema- garan. Misalnya, seekor ternak yang lepas liar dikenakan den- da seratus rupiah. Dari hari ke hari dan pekan ke pekan jumlah nya tentu tak sedikit". MENDUKUNG REKTORAT "Justru itu kami sepakat selu- ruh mahasiswa mendukung se- penuhnya apa yang dilaksana- kan rektorat adalah demi untuk pengembangan Unima itu sen- diri", tambah Sekretaris I SMPT, M.Akmal. "Paling tidak ada lima ekor kambing dibiar lepas begitu sa- ja dalam sehari. Belum lagi an- jing. Dan ini lagi, anjing! An- jing yang tidak diikat tidak sa- ja berbahaya terhadap ketente- raman, tetapi juga bisa menim- bulkan petaka yang berakibat fatal. Bayangkan kalau seekor anjing peburu menggigit se- orang anak yang sedang ber- "Ciptakan suasana yang te- nang, karena kami akan ber- usaha menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya tanpa ada ketegangan", ujar Mas Tar- mansyah.(bay/hai) Pelantikan itu sekaligus me- nandai berakhirnya Kursus Mahir Dasar (KMD) yang diikuti para guru yang aktif menggerakkan Pramuka di sekolahnya. Buchari Isaq yang juga Bupati Aceh Tengah dalam amanatnya menegaskan, dengan terbentuk- nya Kamabigus dan adanya Pem- bina Mahir akan dapat mendo- rong berkembangnya kegiatan Pramuka disetiap Kecamatan. Karena selama ini diakui kenda- la yang dihadapi dilapangan, ada- lah termasuk kedua faktor terse- but yaitu belum terbentuknya Gugus-gugus depan dan belum tersedianya tenaga Pembina yang Tanah yang diserobot pihak hotel di belakang bangunan itu, yang kemudian mengali sisi tanggul bantalan Krueng Aceh membuat fondasi dan menanam tiang tambahan lanjutan bangu- nan hotel tersebut. Itu jelas bangunan fondasi dan penanaman tiang tambahan lanjutan hotel disamping menye- robot tanah milik Departemen PU Aceh juga ilegal. Sehubugan dengan bangunan permanen yang dibangun di belakang ho- tel tersebut, maka oleh Proyek Pengelolaan Sumber Air Dan Pengendalian Banjir melayang surat pemberitahuan kepada pe- miliknya. Padahal tanggul Krueng Aceh dibangun untuk menyela- matkan wilayah kota Banda Aceh dari serangan banjir yang sebelumnya kotamadya Banda Aceh setiap tahun terendam ban- jir. Bahkan bangunan tanggul itu tadi lengkap dengan jalan in- peksi guna merawat kebutuhan bila terjadi keruntuhan. Pimbagpro Krueng Aceh De- partemen PU Aceh, Ir.Lukman Siahaan saat dikonfirmasi "Ana- lisa", Rabu (29/10) membenar- kan bangunan tambahan fondasi dan menanam tiang di belakang hotel telah menyerobot tanah milik Proyek Pengelolaan Sum- ber Air Dan Pengendalian Banjir Departemen PU Aceh. Sebab itu, surat pemberitahu- an tadi yang ditujukan kepada Pimpinan hotel bernomor: TN 06.02-Aa 01.02/26 tertanggal, 17 Oktober 1997 perihal bangu- nan tambahan hotel menyerobot tanah milik Departemen PU Aceh (Eks Proyek Sungai Kru- main, siapa harus bertanggung jawab? mungkin si empunya me nutupi segala perongkosan peng obatan". ANALISA Sidang Kasus Menggelapkan Uang Klien Saksi Mengaku Menerima "Tetapi bagaimana kalau yang digigit itu mati? Pasti, se- orang manusia tidak bisa dini- lai dengan uang. Apalagi jika anjing itu gila, Bukankah pada saat belakangan ini penyakit an- jing gila sering menimbulkan korban? Aku berpengalaman di gigit anjing gila. Sakitnya min- ta ampun! Dan ketika itu tidak seorang pun yang merasa ber- tanggung jawab, kecuali orang tuaku. Anjing yang menggigit- ku memang anjing tak bertuan. Bahkan anjing itu tak sempat di bunuh". Uang Rp.10 Juta HARUS DIJAGA Supaya pemanfaatan dan pe- ngelolaannya dapat terus diupa- yakan maka kelestarian hutan itu sendiri harus dijaga. Oleh Di samping itu para penge- lola Warpos Kesra itu diberi ho- norarium dan provisi, yaitu ma- karena itu, pengamanan hutan Dilantik, Sembilan Gugus Depan sing-masing tunjungan bulanan bukan hanya menjadi tugas aparat kehutanan saja, melain- kan juga tugas segenap lapisan masyarakat. mahir. "Hal itu menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pers sendiri melalui kontrol so- sialnya", tambahnya. di Aceh Tengah Takengon, (Analisa) Sebanyak sembilan gugus de- pan di setiap kecamatan di Aceh Tengah, dilantik Kamabicab Ka- bupaten Aceh tengah, Drs. Buchari Isaq di Sanggar Kegiatan Belajar Pegasing Aceh Tengah, Selasa (21/10). Idris tetap berpikir dan mata- nya menatap kambing yang sa- ngat kedinginan itu. Ia berusaha membuka pintu dan menghalau Lhokseumawe, (Analisa). Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Lhokseumawe, Ju- mat (31/10) kembali menggelar sidang lanjutan kasus MYH, SH. Sidang lanjutan tuduhan menggelapkan uang klien itu mendengar keterangan 2 orang saksi. Kedua saksi adalah Junai- di, SH pengacara korban Roni Kartolo dan Maimun Sani dari CV.Putra Mandiri. Roni Kartolo alias Alok bu- kanlah kontraktor utama dalam pembangunan proyek sumur bor di Peusangan yang tidak sesuai dengan prosedur dan ambura- dul. Hal ini terungkap dalam ke- terangan saksi, Maimun Sani dari CV.Putra Mandiri sebagai kontraktor utama yang mena- ngani proyek bermasalah itu. Majelis hakim diketuai, Tani Ginting, SH dengan hakim ang- gota M.Nur Nasution, SH dan Sofyan Sitompul, SH. Sedang- kan terdakwa MYH, SH didam- pingi 6 orang pengacaranya. Kepada majelis hakim saksi Maimun Sani mengaku proyek tersebut setelah diterima dari Kutacane, (Analisa). Untuk meningkatkan penda- patan anggota kelompok keluar- ga sejahtera, pihak BKKBN Aceh Tengah bekerjasama de- ngan PT.Pos setempat memberi- kan bantuan. Bantuan yang diberikan be- rupa pengelolaan Warung Pos Keluarga Sejahtera (Warpos Kesra) yang melayani jasa Pos di desa kepada anggota kelom- pok keluarga sejahtera. Demikian dikatakan Kepala Saksi mengakui bahwa pro- Pemda Aceh Utara disubkannya yek tersebut tidak sesuai dengan kepada Roni Kartolo dan saksi juga mengaku menerima Rp.10 juta dari Roni Kartolo. Uang sebesar Rp. 10 juta itu, menurut saksi dibaginya Rp.4,6 juta untuk Ny.Selfia, Rp.800. 000 untuk perusahaan, dan Rp. lainnya.(hai/san) Karenanya Kamabicab Aceh tengah minta kepada peserta KMD, agar dapat mengem- bangkan ilmu kepramukaan yang telah ditimba selama kursus ter- sebut. Sehingga perkembangan pramuka baik disekolah sekolah sebagai kegiatan extra-kurikuler, maupun didalam lingkungan ma- syarakat dapat mengarahkan pa- ra generasi muda dalam kegiatan yang positif. Demikian juga kepada sembi- lan Kamabigus yang telah dilan- tik diminta, agar menggerakkan dan mengembangkan kegiatan kepramukaan di wilayah gugus depannya masing-masing. De- ngan demikian kehidupan kegia- tan kepramukaan, dalam membe- rikan citra positif didalam ma- syarakat. Dan dapat memberikan nilai tambah, bagi setiap daerah yang mengembangkannya, demi- kian Kamabicab Aceh tengah. (ts) Warpos Kesra Beroperasi di Aceh Tenggara Pertama bangunan baru yang saudara kerjakan di belakang hotel sampai kaki tanggul Su- ngai Krueng Aceh dibangun di- tanah milik Departemen Peker- jaan PU Aceh (eks Proyek Su- ngai Krueng Aceh), Kedua Un- tuk pengamanan tanah milik De- partemen Pekerjaan PU Aceh tersebut, sesuai dengan keten- tuan yang berlaku, kami minta bantuan yang dimaksud segera dibongkar dan kondisi tanahnya dikembalikan seperti keadaan semula. 4,6 juta lagi untuk dirinya. Ketika ditanyakan hakim, si- apa Ny.Selfia yang ikut mene- rima bagian uang tersebut. Saksi Maimun mengatakan Ny.Selfia sebagai penghubung denga se orang pengusaha di Medan yang dianggap dapat menentukan proyek itu. Dan ketiga masalah ini akan kami sampaikan juga kepada in- tansi terkait lainnya untuk koor- dinasi, demikian isi surat terse- but yang ditanda tangani Pe- mimpin Bagian Proyek, Ir.Luk- man Siahaan Dipl HE, tembusan masing-masing Kakanwil Dep PU Prop Aceh, Kadinas PU Prop DI Aceh, Kasubdinas Pengairan PU Prop.DI Aceh, Walikota Madya Banda Aceh, Pimpro PSAPB DI Aceh dan Pertinggal. "Kami juga sudah melayang surat kepada Walikotamadya Banda Aceh untuk diambil tin- dal lanjut yang hingga saat ini belum diambil tindakan apa-apa oleh PEPERDA Kotamadya Banda Aceh. Sedangkan luas tanah yang diserobot itu adalah dengan luas lebih kurang 92 m bujur sangkar yang secara kese- luruhannya berada di tanah milik Departemen PU Aceh (gambar sket, foto dan sertifikat tanah terlampir). Surat yang ditujukan kepada Walikotamadya Banda Aceh bernomor: TN.06.02- Aa.01.02/28 tertanggal, 20 Ok- tober 1997. Tembusan surat ini masing- masing Gubernur Kdh Prop.DI Saat ditanya hakim anggota, Sofyan Sitompul, SH apakah saksi dalam masalah proyek ini sebagai calo atau makelar, se- mula saksi tidak menjawab dan tampak gugup. Tapi setelah ha- kim mengulangi beberapa kali pertanyaan yang sama, saksi menjawab ya pak hakim. Sebuah Hotel Serobot Tanah Departemen PU Banda Aceh, (Analisa). eng Aceh) Hal ini sesuai dengan Sebuah hotel di Aceh menye- hasil pemeriksaan kami ke la- robot tanah milik Proyek Penge-boratorium hari Kamis, (16/10) lolaan Sumber Air dan Pengen- dalian Banjir Departemen PU Aceh. dalam surat itu disebutkan tiga point antara lain: nya ke dalam kandang balai- balai adat. Ini diperkuat lagi oleh ketera- ngan saksi sendiri bahwa setelah proyek disubkan kepada Roni Kartolo saksi mengaku tidak pernah mengkontrol pelaksana- an proyek tersebut, dan berhubu- ngan dengan Pemda Roni Karto- lo sendiri. Akan tetapi kambing itu ter- kejut diusik dan terbebek-bebek menghindar. Ia lari ke ujung balai-balai adat dan kian kehu- janan. Dan perhatian Idris ter- alih ketika ia melemparkan pan- dangan ke kedai kecil, dan me- nampak dua laki-laki berteduh. "Mungkin mereka siap untuk gotong royong", anggap Idris. "Kalau memang, mereka sa- ngat patuh terhadap peraturan dan punya tanggung jawab dan kecintaan yang besar terhadap kampung halaman. Mereka pan tas menjadi warga teladan. Kam pungku perlu orang-orang se- perti mereka. Yaitu manusia yang mengerti, bahwa kepen- tingan negari lebih utama dari- pada kepentingan diri sendiri. Aku bangga punya warga seper- Dari jawaban saksi terkesan bahwa saksi tidak banyak me- aturan haan dan saksi dalam hal ini ter- menjadi lembaga pendidikan yang maju dan berkualitas. kesan sebagai calo proyek. kontrak, karena dalam kontrak harus dipasang mesin disel tapi dalam pelaksanaan dipasang mesin sanyo. Sidang diundurkan Sabtu (8/ 11) untuk mendengarkan saksi Kantor BKKBN Aceh Tengga- ra, Drs. Muhsin Mukhlis kepada "Analisa" di ruang kerjanya, ba- ru-baru ini. Dikatakan, dalam mengelola pelayanan jasa Pos di desa ang- gota kelompok keluarga sejah- tera dituntut untuk mendistribu- sikan surat masuk dan surat ke- luar, melayani penjualan benda- benda pos dan melayani pendis- tribusian wesel pos. tetap Rp.10.000. Provisi atau potongan harga 6 persen dari jumlah nominal pembelian benda pos dan Rp.10 untuk setiap lembar materai, ser- ta Rp.15 per surat untuk imbalan jasa pengatar surat pos. Untuk penyelenggaraan Wapos Kesra itu, Kepala PT. Pos Kutacane, Razali telah me- nyerahkan bantuan sejumlah perlengkapan. Bantuan tersebut diserahkan masing-masing kepada kelom- pok Warpos Kesradesa Pasir Ba- ngun, Kecamatan Lawe Alas, Warpos Sarena Desa Simpang Semadam, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Warpos Dahlia De- sa Bakti, Kecamatan Lawe Siga- la-gala, Warpos Rembune Desa Pasar Puntung, Kecamatan Bambel, Warpos Putro Bungsu Desa Tanah Merah, Kecamatan Badar. Dan dalam waktu dekat akan diresmikan pengoperasian dan penyerahan perlengkapan War- pos di Kecamatan Terangun, ucap Muhsin.(az) Aceh, Kakanwil Dept PU Prop. DI Aceh, Kadinas PU Prop.DI Aceh, Kamandan Kodim Aceh Besar, Kapolres Aceh Besar, Pimpro PSAPB Prop.DI Aceh, Kepala BPN Kodya Aceh, Ka- dinas PU Tk.II Kodya Banda Aceh, Camat Kecamatan Kuta Alam, Kepala Desa Peunayong Banda Aceh dan Pertinggal. Sementara itu, Pimpinan Ho- tel, Rusliyanita ketika dihubung "Analisa" menyatakan fondasi dan tiang-tiang bangunan lan- jutan di belakang hotel bantalan Krueng Aceh sudah kami henti- kan tidak dilanjutkan lag sejak dua minggu lalu. Pokoknya, da- lam dua minggu mendatang se- mua bangunan tersebut segera kita bongkar, ujarnya. Ketua Peperda Kotamadya Banda Aceh, Yusri Yakob, SH ketika dikonfirmasi "Analisa" soal adanya surat penyerobotan tanah milik Departemen PU (eks Proyek Sungai Krueng Aceh) yang dikirim ke Walikotamadya Banda Aceh tidak ada sama kam Tidak ada surat pemberitahuan itu kepada saya oleh Walikota- madya, mungkin surat tersebut sama beliau, sebutnya. Menurut dia, awal pertama pemasangan pondasi dan tiang bangunan tambahan lanjutan ho- tel itu (Kamis, 25/9-97) Tim Pe- nertiban Peraturan Daerah (Pe- perda) pernah menghentikan pe- kerjaan tersebut, dua hari setelah penyetopan pembangunan di- laksanakan. "Saya tidak tahu lagi bahwa bangunan sudah dilan- jutkan, katanya. Kepala Dinas PU Kotamadya Banda Aceh, Ir.Taupik AK saat diminta dikonfirmasi tentang IMB menurut stafnya Bapak lagi keluar mengikuti acara di Pen- dopo. Menurut sumber surat IMB masih dalam proses pihak Dinas PU Kotamadya Banda Aceh. (syn). ti mereka". Membatinkan pendapat seper ti itu, Idris kemudian ber- siap-siap untuk pergi ke sana. Ia menatap langit. Cuaca masih belum berubah. Cuma badai se- dikit reda. Namun hujan mung- kin baru berhenti dua tiga jam lagi. "Biar kutemui mereka", sim- pul Idris sambil memasang kem- bali tudung bentannya. Ia tidak sempat memikirkan kambing hitam kedinginan yang masih mengembik-ngembik itu. "Masuk, Pak Wali", basa istri Mangkuto yang punya ke- dai itu. "Ya, "jawab Idris. "Mengapa berhujan-hujan, Pak wali?" Halaman 7 Mengubah Wajah Unima dari Status Jalan di Tempat "Ada keperluan di kantor", tukasnya duduk di pelanta. "Hari buruk sekali, Pak". Laporan: Bachtiar Adamy Wartawan "Analisa" di Lhokseumawe SUNGGUH suatu tekad yang mubazir begitu saja. menggembirakan dilontarkan KAWASAN INDUSTRI Rektor Universitas Malikussaleh (Unima) Lhokseumawe, Drs H Djakfar G Hatta dengan menye- butkan akan merubah wajah Uni- ma dari status berjalan di tempat Menelusuri pengalaman pahit pada masa-masa lalu perkem- bangan Unima yang terkesan se- perti kerakap tumbuh di batu hi- dup segan mati tak mau. Tapi ki- ni tampaknya kesan tersebut mu- lai pupus. Pada mulanya kampus Unima berdomisili dalam kota Lhok- seumawe. Kemudian pada 1989 lo- kasinya pindah ke Reuleut Keca- matan Muara Batu yang jaraknya sekitar 40 km arah barat Lhok seumawe. Sejak perpindahan kampus Unima ke Reuleut, ternyata per- kembangan Unima kian melorot. Hal itu dapat dilihat dari maha- siswanya setiap tahun bukan ber- tambah, tapi sebaliknya menurun drastis. Ini disebabkan antara lain su- lit transportasi bagi para mahasis- wa maupun staf pengajar. Malah banyak pihak menilai pelaksa- naan pendidikan ketika itu kurang bermutu dan tidak efisien. Soalnya, mahasiswa Unika ke- banyakan pegawai negeri sipil (PNS), BUMN dan ABRI. Mere- ka agak sukar melanjutkan pen- didikannya ke Kampus Reuleut, selain jauh juga cukup melelah kan. "Justeru itulah sejak 1994 ka- mi memindahkan kembali kegiat- an kuliah dari Reuleut ke tempat semula dengan menanggung sega- la resiko terutama fasilitas tempat belajar," kata Djakfar. TEPAT DAN CEPAT Sebagai pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diang- kat oleh Yayasan Malikussaleh atas persetujuan Mendikbud RI periode 1994-1998, agaknya Djak- far mengambil suatu langkah te- pat dan cepat. Bila tidak, barangkali maha- siswa yang kuliah di sana boleh dihitung dengan jari. Meski per- pindahan kegiatan kuliah ada yang pro kontro. Namun syukur- lah tindakan tersebut didukung dosen dan mahasiswa. "Lihatlah sekarang, semua mahasiswa yang dulunya berhen- ti kini mereka kembali ke bangku kuliah," kata Djakfar pada acara peresmian gedung kuliah utama dan laboratorium komputer, Sab- tu pekan lalu. Pembangunan gedung perku- liahan Unima yang berlantai dua itu menurut rencana membutuh- kan dana Rp 386 juta. Namun da- lam pelaksanaannya dapat disele- saikan dengan dana Rp 166 juta lebih. Biaya pembangunan tersebut diperoleh antara dari bantuan Ke- tua Yayasan Malikussaleh, Ko- mandan Korem 011/LW, PT AAF, swadana mahasiswa, PT Bintang Seumawe, swadaya alumni Uni- ma, Bazis dan donatur lain. "Sementara. Bupati Aceh Uta- ra Karimuddin Hasybullah mem- beli sebuah rumah untuk Kantor Rektorat dengan nilai Rp 100 ju- ta melalui APBD 1995/1996/ 1997," jelas Djakfar merincikan. Lantas, banyak orang bertanya bagaimana gedung perkuliahan yang pernah dibangun di Reuleut dengan menghabiskan dana pu- luhan juta rupiah, apakah tidak Langsa, (Analisa). Masyarakat Kecamatan Lo- kop/Serbajadi harus dapat hidup makmur di masa depan dengan memanfaatkan segenap potensi yang terkandung di bumi keca- matan ini. Segenap potensi yang terda- pat di daerah ini, mesti bisa di- jadikan alat untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial dan eko- nomi warga masyarakat di sini. Jangan hanya dibiarkan saja tan- pa ada upaya untuk memanfa- atkan dan mengolahnya. Bupati Aceh Timur, Alaud- din AE mengungkapkan hara- pannya itu di hadapan masyara- kat setempat ketika melakukan kunjungan kerja ke kecamatan ini, Selasa (28/10). Dikatakannya, potensi alam yang terdapat di "Bumi Lokop" tersebut cukup banyak, seperti potensi perkebunan, pertanian maupun potensi pariwisata. "Ya, "setuju Idris mencuri pandang pada dua laki-laki yang ia duga akan gotong ro yong. Dugaan Idris salah. Mereka adalah penduduk di kaki gu- nung sana, yang berteduh, sete- lah kehujanan dalam perjala- nan. Mereka hendak pergi ke Batusangkar. Ada kerja amat mendebarkan yang sedang me- reka urus. Nenek mereka dalam keada- an sekarat di rumah sakit. Oleh karena itu mereka pagi-pagi hu- jan dan badai. Sambil makan ketan goreng dan minum kopi panas, sejenak mereka berteduh di kedai kecil itu sebelum melan- jutkan perjalanan ke kampung berikutnya di mana mereka mengharapkan dapat naik bis Bagi Djakfar, itu bukan suatu problema yang tak dapat di- umum. Idris tak mengenal seorang pecahkan dengan menelantarkan ruang kuliah di Reuleut. Tapi ba- gaimana mengajak mahasiswa yang sempat berhenti kembali me- lanjutkan kuliah. Tak heran, setelah beberapa la- ma kegiatan kuliah pindah ke tempat semula di Lancang Garam Lhokseumawe, lokasi kampus Unima di Reuleut itu akan dija- dikan kawasan industri oleh Pem- da Aceh Utara. Dengan sendirinya Yayasan Malikussaleh yang punya aset areal seluas 85 hektar di Reuleut akan menjadi mitra usaha kawa- san industri yang dapat menun- jang kepentingan pendidikan. Djakfar mengaku pula sejak ia menjabat Rektor Unima ada sa- ja kritikan dari pihak-pihak ter- tentu. "Kami tidak goyah karena banyak mahasiswa masih mengha rapkan kepemimpinannya," kata nya. Bahkan diakui pula dari tum pukan-tumpukan kritik itu ia ber- tambah semangatnya untuk mem- bangun sebuah gedung perkuliah- an permanen yang memiliki 8 lo- kal ruang kuliah ditambah dua ruang kantornya. Tak hanya itu, Unima kini ju- ga memiliki laboratorium kompu- ter sistem jaringan atas kerja sa- ma dengan PT Polar Banda Aceh. Pengadaan 20 unit komputer ter- sebut untuk melengkapi sistem pendidikan sesuai dengan per kembangannya. "Saya bertekad agar Unima te- tap jaya dan kuat karena masih ada orang-orang yang jujur. Lo- yalitas terhadap pendidikan, kreatif dan tahu sasaran yang akan dituju," ungkapnya optimis. Demi untuk mencerdaskan bangsa, mantan Ketua Bappeda Aceh Utara ini berjanji akan be- rusaha sekuat tenaga untuk me- majukan Unima. Tekad tersebut agaknya semakin jelas tercermin dalam ungkapannya. "Bukan emas dan bukan pula uang, tetapi manusialah yang mampu membuat suatu bangsa menjadi besar dan jaya. Manusia- manusia yang demi kebenaran, ke- hormatan, bertekad bersedia men- derita lama. Manusia-manusia perkasa be- kerja keras ketika orang lain tidur serta berani mengambil resiko saat orang lain mundur," ujar Djakfar dengan mengutip kata-kata mu- tiara dari Ralph Waldo Emerson.. Menyinggung tentang alumni- nya. Unima telah mewisuda seba- Masyarakat Lokop Harus Hidup Makmur di Masa Depan Potensi-potensi ini bila diolah dan dimanfaatkan dengan se- maksimal mungkin akan mampu mengangkat derajat kehidupan masyarakat setempat. Misalnya potensi pariwisata, seperti obyek wisata air panas, maupun wisata hutan lainnya. Kalau warga masyarakat setem- pat mau memanfaatkannya, nis- caya taraf kehidupan mereka ju- ga akan ikut naik. Demikian juga dengan poten- si perkebunan. Kecamatan Lo- kop, ungkap bupati, sekarang ini merupakan salah satu wila- yah yang memiliki potensi terbe- sar di bidang ini dalam daerah Kabupaten Aceh Timur. Ini da- pat ditandai dengan banyaknya investor yang berniat menanam- kan modalnya dalam bidang in- vestasi perkebunan ke Kecama- tan Lokop. Dengan menjadi pekerja di perusahaan-perusahaan perke- bunan yang menanamkan mo- dalnya ke daerah ini, secara oto- pun. nyak 503 sarjana negeri dari ber- bagai disiplin ilmu. Tak heran, 95 persen di antaranya sudah mem- peroleh pekerjaan di pemerintah- an dan swasta. "Ada urang awak kita ke ma- ri tadi, Tek?" tanya Idris. Urang awak, orang yang se- kampung, sekaum, sesuku, se- puak dan sering pula dijadikan sebutan untuk orang Minangka- bau. Sedangkan sebutan Tek, singkatan dari etek, panggilan terhadap perempuan yang su- dah bersuami, bisa berarti tante. "Tidak, Pak Wali". Sementara jumlah tenaga do- sen dan asisten Unima hingga se- karang tercatat 138 orang terma- suk enam orang dosen S.2. Se- mentara 10 orang sedang mengi- kuti pendidikan lanjutan S.2 di Unsyiah Banda Aceh dan USU Medan. Diharapkan awal 1998 mereka selesai pendidikannya. "Tak seorang pun ?" "Tak seorang pun! Hari bu- ruk sekali. Bagaimana mungkin orang keluar rumah. Lihatlah makan dan minuman yang kuse diakan belum terjual. Bubur itu mungkin akan basi. Mengapa begitu, Pak Wali ?" "Etek belum tahu ? "Belum. Apa, ya ?" "Sekarang sebetulnya kita go tong royong". "00". BANTUAN Setiap dosen yang mendapat tugas belajar diberikan bantuan oleh pemerintah sebanyak Rp 300 ribu/bulan untuk biaya hidupnya. Bila Universitas yang membiayai tugas belajar tersebut, maka mem- butuhkan biaya masing-masing Rp 8 juta per semester, ujar Djak far. Sekarang Unima bekerja sama dengan Unsyiah Banda Aceh, dan hasil kerja sama tersebut di Kam- pus Unima telah dibuka Magister Manajemen S-2 Negeri berikut D-3 Akutansi Negeri. Pembukaan ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pendi- dikan sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat Aceh Utara yang ingin meningkatkan kualitasnya. Pembangunan pendidikan me- rupakan urat nadi pembangunan bangsa. Kita semua telah menik- mati kemerdekaan dari hasil per- juangan para pahlawan yang rela berkorban harta dan nyawa. Analisa/bay PEUSIJUEK: Danrem 011/LW diwakili Kasrem, Letkol Sutisna saat melakukan peusijuek (tepung tawar) para mahasiswa Unima Lhok- seumawe jurusan akutansi pada acara peresmian gedung kuliah uta- ma belum lama ini. Mengisi kemerdekaan ini menggunakan senjata ilmu penge- tahuan tanpa menghadapi resiko yang berat. Untuk itu Djakfar mengajak semua sivitas akademi- ka menegakkan disiplin yang me- rupakan nilai kultur dan berakar dari etos. Berbicara tentang kampus se- bagai pusat ilmu pengetahuan yang akan mencetak para ilmuan yang sangat dibutuhkan dalam masa pembangunan, Bupati Aceh Utara menyambut baik pemba- ngunan kampus Unima tersebut. Bupati Karimuddin Hasybul- lah menilai pembangunan kam- pus merupakan tatanan pendidik- an modern sebagai salah satu komponen yang sangat menentu- kan bagi sebuah lembaga pendi- dikan yang berkualitas. "Selaku Ketua Yayasan Mali- kussaleh, saya berharap agar Uni- ma terus dikembangkan sehingga Unima ini menjadi perguruan tinggi yang terpandang di daerah ini dan di Nusantara pada umum- nya," kata bupati yang diwakili Sekwilda, Drs Sulaiman Abbas. matis kehidupan masyarakat se- tempat juga akan lebih baik. Di lain sisi, Alauddin yang dalam kunjungan kerja tersebut didampingi Kepala Dinas Kese- hatan Aceh Timur, dr.Syafri- ruddin dan beberapa wartawan itu menegaskan, setiap pengusa- ha yang menanamkan modalnya di bidang perkebunan dalam wi- layah kecamatan ini, mesti me- ngikut sertakan warga masyara- kat setempat sebagai pekerja. Bila sistem kemitraan yang dikembangkan, maka setiap pe- ngusaha harus menjadikan pen- duduk setempat yang memiliki lahan sebagai mitranya. Jangan hanya mendatangkan penduduk ataupun pekerja dari luar, tegas- nya. Melalui cara seperti itu, maka tingkat kehidupan warga masya- rakat Kecamatan Lokop/Serba- jadi yang selama ini terkesan agak tertinggal dibandingkan dengan saudaranya di tempat lain, akan bisa tercapai.(gas) "Apa Mangkuto tak membe- ri tahu ?" "Tidak". "Aku sudah mengumumkan- nya hari Jumat". "Mana Mangkuto tahu. Ia berjumat di kampung sana", ja- wab istri Mangkuto mengacung kan telunjuknya ke arah pasar. Idris tak tahu, Mangkuto tak mau saiat Jumat at masjid di kampungnya sendiri. Penyebab- nya adalah karena Mangkuto pernah berbeda pendapat de- ngan ulama di kampungnya dan selanjutnya ia lebih menyenangi ulama di kampung lain. Pernah sekali waktu Mang- kuto ditunjuk menjadi pengurus masjid. Sebagai salah seorang anggota pengurus, antara lain ia mengusulkan agar kakus masjid segera diperbaiki. Kalau perlu dibuatkan yang baru. (Bersambung)
