Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-07-28
Halaman: 04

Konten


Senin. Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon 28 Jul 1997 Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Siung. Hendar Tusmin, Anthony Limtan. Seminggu 7 kali. Rp. 4.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35 43 Medan. $1326 ANALIS IA. Kotak Pos: 1481. Telex No. Fax: (061) 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Pesta Danau Toba Mau Dipindahkan Kemana? analisa Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax. (021) 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651)- 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Gelar Sarjana Saja Belum Cukup HASIL Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) 1997 telah diumumkan. Ternyata jumlah peserta yang lulus menurun. Baik secara lokal mau- pun nasional. Seperti yang diungkapkan Rektor IKIP Medan Prof.Drs.Darmono, M.Ed, bahwa menurun- nya jumlah calon mahasiswa Perguruan Tinggi Ne- geri (PTN) banyak faktornya, antara lain banyak ca- lon mahasiswa yang dengan berhati-hati memilih per- guruan tinggi yang diharapkan setelah lulus bisa ce- pat mendapat kerja. "Ngapain dapat sarjana kalau ti- dak bisa kerja", demikian keluhan mereka. Sebagai bahan perbandingan dapat dilihat sebagai berikut: Tahun 1996 kelompok IPA yang lulus seba- nyak 8.782 orang, tapi tahun 1997 jumlahnya menu- run menjadi 7.922 orang (turun 7,79 persen). Kelom- pok IPC tahun 1996 lulus 7.846 orang, tapi tahun 1997 hanya 6.722 orang (turun 14,33 persen). Hanya kelompok IPS yang nampaknya naik jika pada tahun 1996 lulus sebanyak 6.983 orang, tahun 1997 berjum- lah 8.129 orang (naik 16,41 persen). Mengenai pering- kat, tahun 1996 Sumatra Utara menduduki pering- kat 7 untuk IPA, tahun 1997 peringkat 8. Tetapi un- tuk IPS tahun 1996 peringkat 8, untuk tahun 1997 jadi peringkat 7. Nampaknya ada perobahan pemikiran di kalangan generasi muda, yang lebih praktis dan realistis. Hal ini jelas didorong oleh kenyataan di dalam masyara- kat sekarang, betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ti- dak sedikit jumlah sarjana yang menganggur. Sudah ribuan orang. Hal ini jelas sangat memprihatinkan. Mereka jadi berpikir: "Buat apa capek-capek kuliah, buang waktu dan duit, kalau akhirnya hanya jadi pengangguran". Jelas ini pemikiran yang tidak posi- tif, dan mengandung keputus-asaan. Tetapi itulah ke- nyataan yang ada di dalam masyarakat yang tidak da- pat dimungkiri. Perobahan cara berpikir yang realistis dari gene- rasi muda ini sudah selayaknya mendapat perhatian semua pihak dari berbagai lapisan masyarakat, ter- utama para pemimpin, para pakar, perencana dan pe- laksana pembangunan, ilmuwan di bidang pendidik- an, juga para orangtua, dan lain sebagainya. Jika du- lu para orangtua selalu mendorong anak-anaknya ma- suk ke perguruan tinggi, dan sangat bangga jika anak- nya meraih gelar sarjana, sekarang telah berobah. Ka- rena gelar saja tidak cukup jika tidak dapat diman- faatkan untuk menghidupi diri sendiri maupun ke- luarga, kalau hanya tertera di atas kertas diploma dan merupakan kebanggaan semu. Padahal semua orang tahu menuntut ilmu itu sangatlah penting dan perlu. Barangkali tidak ada salahnya jika masalah ini menjadi perhatian para ahli, terutama di bidang pen- didikan. Apakah tidak perlu untuk meninjau kembali seluruh kurikulum pendidikan, dari sekolah dasar, menengah, sampai perguruantinggi. artinya dibuat kurikulum yang dapat menghasilkan anak-didik yang setelah lulus kelak dapat mandiri bekerja, dan tidak sekedar menjadi pegawai. Sistem link and match saja rasanya belum memadai. Barangkali kita lebih me- merlukan sekolah kejuruan yang benar-benar berkua- litas yang mampu menghasilkan tenaga praktisi yang berkualitas, mampu menciptakan kerja dan bukan se- kedar mencari kerja. Mungkin ini sulit, tapi perlu un- tuk dipikirkan. Surat Pembaca. SETELAH tenggelamnya kapal Peldatari I di perairan Danau Toba di dekat Tomok, muncul banyak usul atau keinginan dalam masyarakat agar Pesta Danau Toba dipindahkan. Artinya tidak lagi dilaksanakan di kota turis Parapat seperti selama ini. Yang namanya usul tentu saja boleh! Sah saja. Tetapi kembali timbul pertanyaan, jika tidak di Parapat lalu di mana tempat yang paling tepat untuk melaksanakan Pesta Danau Toba ? Rasanya sukar juga untuk menjawabnya. Menurut pendapat saya, memang tidak ada tempat lain yang paling cocok untuk mengadakan Pesta Danau Toba. Ya, harus di Parapat. Sebab Parapat sudah dikenal sebagai kota pariwisata, kota turis, sudah dikenal di mancanegara. Kalau harus dikaitkan dengan kecelakaan tenggelamnya kapal Peldatari I yang menelan korban sampai delapan puluh orang lebih tewas, rasanya kurang tepat. Peristiwa itu jelas naas, musibah, yang tak seorang pun dapat mengelakkannya jika memang sudah datang. Kalaupun misalnya tempat Pesta Danau Toba dipindahkan ke lokasi lain, bukan mustahil kecelakaan seperti yang dialami kapal Peldatari I dapat juga ter- jadi jika musibah memang mau datang, atau manusia manusianya baik pengelola kapal atau masyarakat penumpang masih juga selalu berlaku gegabah, tidak disiplin. Parapat adalah tempat yang paling cocok sebagai tempat melaksanakan Pesta Danau Toba setiap tahun. Namun hal ini harus mendorong kita semua untuk ber- buat lebih baik. Artinya, bagaimana kita atau khususnya masyarakat penduduk Parapat dan sekitarnya dapat menata kotanya dapat lebih indah, lebih bersih, lebih tertib, lebih aman, dan nyaman. Kapal Motor Parapat, Dilematis Oleh: Subanindyo Hadiluwih SUNGGUH tepat ungkapan yang menyatakan bahwa warga sekitar Danau Toba berkabung, ketika terjadi musibah besar akibat tenggelamnya kapal motor Peldatari I tengah malam hari Minggu, atau Senin dinihari lalu. Betapa tidak, di tengah-tengah kegembiraan menyaksikan acara penutupan Pesta Danau Toba, kapal motor yang mereka tum- pangi tenggelam di perjalanan. Diperkirakan delapan puluh delapan nyawa melayang. Delapan puluh tiga diketemukan jasadnya, lima lagi raib ditelan danau. Membuat para pelancong ter- pikat untuk berkali-kali datang ke tempat atau kota/daerah tujuan wisata, yang paling utama adalah sikap masyarakat setempat dalam menerima dan melayani para tamunya atau para pelancong itu. Sikap masyarakat ini paling pen- ting, di samping berbagai fasilitas dan sarana yang sudah seharusnya memadai. Lalu untuk mencegah agar Namun, berkabung berkepan- jangan, rasanya tak tepat juga. Apa hikmah yang dapat diambil dari peristiwa yang benar-benar mengenaskan itu ? Komentar demi komentar mulai terdengar baik yang di "pakter" maupun di media. Biasa, saling menyalahkan mulai terdengar. Pihak yang ber- wajib, wajar kalau mengingatkan kembali tentang adanya larangan berlayar di malam hari. Kenapa dilanggar?. Selanjutnya, pelampung, sebagai sarana penyelamat, sean- dainya terjadi musibah, harus tersedia lengkap sesuai dengan jumlah penumpang. Kenapa dilanggar? Kapasitas kapal yang hanya buat lima puluh orang penumpang, kemudian memperoleh "toleransi' sampai enam puluh orang sehingga boleh memuat 110 orang penumpang, ternyata membawa beban 150 sampai 200 orang penumpang. Kenapa dilanggar ?. Masih ada lagi. Kapal motor itu berangkat tidak dari tempat pemberangkatan kapal yang lazim diawasi oleh petugas- petugas terkait, antara lain Dinas Lalu Lintas Sungai, Danau dan Penyeberangan (DLLSDP), BUPATI Dairi Drs.Sabam Isidorus Sihotang melontarkan gagasan agar pesta Danau Toba (PDT) tidak hanya dilaksanakan di Parapat (W.15.7.97) sebab me- nurut Bupati yang berhasil meng- hantar Sidikalang meraih Sertifi- kat Adipura 1997 ini jika tetap di Parapat seolah-olah Danau Toba hanya di Parapat. Padahal bagian terluas dari Danau Toba berada di wilayah Dairi dan Dati II Ta- panuli Utara serta Tanah Karo yaitu Tao (danau) Silalahi, Paro- po, Muara, Balige, Tongging dan lain-lain. Di pihak lain, agar adanya pe- merataan serta feed beck kepada Dati II lainnya. Dicontohkan, di- PDT ini Dairi mengeluarkan ko- cek Rp. 15 juta namun jangankan dampak langsung kepada Dairi menginap di hotel saja harus ba- yar, begitu juga untuk menghin- dari terjadi neglected area yaitu daerah kurang mendapat perha tian. PROSTITUSI atau pelacuran merupakan salah satu bentuk nyata dari patologis (penyakit) so- sial yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Muncul dan berkembangnya prostitusi adalah seumur dengan usia kehi- dupan manusia di permukaan bu- mi ini. Artinya prostitusi itu te- lah hadir sejak zaman dahulu. Bahkan prostitusi terjadi pada se- tiap negara yang beradab dan se- nantiasa muncul seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi, tekhnologi, industri dan arus per- bauran antar bangsa. Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP Semula praktek-praktek pros- titusi ini muncul secara terselu- bung, namun kini prakteknya se- makin terbuka dan bahkan seba- bahkan bagaikan sebuah Mobil Penumpang Umum (MPU), ka pal itu demikian juga sebenar- nya kapal-kapal motor lain -- singgah dan mengangkat penum- pang di sembarang tempat. Kenapa dilanggar?. MEMANG tak cuma kapal, dalam hal ini pemilik dan para awak kapal tentunya, yang disalahkan. Tingkah penumpang juga disesalkan. Sudah tahu kalau muatan kapal motor tersebut berlebihan, masih mau juga naik kapal tersebut. Sudah tahu kalau berlayar malam hari dilarang, masih juga berangkat malam hari. Tahu dan memang pasti tahu -- kapal motor itu tak dilengkapi dengan alat penyelamatan secara sempurna, tak juga merasa khawatir naik kapal dan tidak memutuskan untuk tak jadi menumpang kapal tersebut. Sikap akrab dengan alam, dalam hal ini Tao Toba, kendati tak harus diabadikan, kiranya patut dilan- dasi dengan perhitungan yang lebih rasional. TONI MARPAUNG Jalan Si Singamangaraja Medan. Pihak yang berwajib tak juga lepas dari tuduhan kesalahan. Jelas mustahil kalau pihak Dinas Lalu Lintas Sungai, Danau dan Penyeberangan merasa tidak tahu ada kapal yang berangkat tidak dari pelabuhan yang semestinya. Berapa kapal sih, yang berangkat dari Tiga Raja? Kapal yang menurut keluarga korban dinyatakan sudah 'busuk'. kenapa masih diberikan surat laik layar, bahkan masih berlaku sam- pai tahun 1998. nau Toba bukan hanya milik Pa- rapat (Simalungun) tapi meliputi Taput, Dairi dan Tanah Karo. Paling penting adalah guna me- meratakan imbas dari PDT, meng gairahkan perpariwisataan dae rah-daerah jadi bagian Danau Toba yang dengan sendirinya akan membangkitkan denyut nadi pembangunan daerah tersebut. PDT walaupun belakangan su dah kurang diminati akibat pelak- sanaannya cenderung monoton namun tetap diakui sebagai salah satu kegiatan mendatangkan pe- masukan. Dus karenanya demi menghindari neglected area dan memaksakan PDT lebih luas ba- gi Dati Il lainnya wajar jika PDT tidak lagi difokuskan di Parapat. Disamping itu agar PDT lebih variatif hingga masyarakat tidak jenuh. Tak dipungkiri variasi dan warna berlainan akan menda- Aspek paling pokok menyang tangkan minat besar. Selama ini kut ketersediaan sarana-sarana kesan masyarakat jelas, jika PDT seperti hotel berstandard interna- dilangsungkan sudah tergambar sional, sarana jalan dan transpor- MUNGKINKAH ? apa-apa saja ada di sana bahkan tasi, lokasi pelaksanaan di darat Gagasan di atas agaknya per- orangpun hafal seluk beluknya. dan danau yang representatif, sa- lu diperhatikan mengingat tu- Faktor ini cukup banyak me- rana telekomunikasi, air bersih juannya sangat luhur sebab Da- ngurungkan minat berkunjung, dan penerangan, ketersediaan ob- 00000 TERUS terang, perang state- ment atau pernyataan seperti yang terjadi sekarang, takkan menyelesaikan masalah. Begitu heboh berita tentang musibah yang menewaskan 88 orang itu terendam, persoalan pun menjadi temaram. Bahkan akhirnya hilang. Paling-paling kita menunggu datangnya berita mengenaskan itu terulang lagi. Heboh lagi. Perang pernyataan lagi. Teredam lagi. Hilang lagi. PDT, Mungkinkah di Luar Parapat? Oleh Sulaiman Zuhdi Manik Kenyataannya, kain penyum- pal kebocoran kapal itu -- berar- ti kapal memang sudah pernah bocor -- lepas di tengah per- jalanan, dan itulah -- konon awal malapetaka. Surat laik layar itu dikeluarkan juga, kendati selain kondisi kapal itu sendiri sudah tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan, sudah seharusnya para aparatur mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, menjaga disiplin, dan tidak bersikap berlebih-lebihan (over ac- ting), tapi juga tidak bersikap "masabodo". Kecelakaan seperti yang dialami kapal Peldatari I misalnya, dapat dihindarkan jika pengelola kapal menjaga disiplin dan tidak hanya "memburu uang" dengan mem- biarkan penompang berlebih demikian banyaknya. Juga aparat yang berkaitan, syahbandar maupun LLSDP (Lalu Lintas Sungai Danau dan Penyeberangan) tetap awas dan tegas, tidak membenarkan kapal yang tidak laik berlayar tapi "New York Times," harian pa- Ini kewajiban utama penduduk berlayar juga, menindak yang ling terkemuka di AS, juga tidak tidak membenarkan kapal penompangnya berlebihan, dan berlayar malam jika memang ada ketentuannya. kota pariwisata tersebut untuk meningkatkan citra kota tersebut, sehingga para pelancong baik dari dalam negeri dan luar negeri, tidak merasa jemu dan jera datang ke Parapat. Mereka harus dibuat terpikat, seperti halnya para pelancong datang ke Yogyakarta dan Bali. tegas dalam bertindak ber- Jika para aparat ini awas dan dasarkan ketentuan yang berlaku, mudah-mudahan tidak akan ter- jadi. Kalaupun terjadi, itu sudah jelas, semua ini berpangkal pada di luar kemampuan manusia. Jadi kedisiplinan manusianya. Disiplin, suatu hal yang sedang digalakkan sekarang ini dengan GDN (Gerakan Disiplin Na- sional), tapi maaf.... belum terasa hasilnya. gian negara melegalisasikan prak- tek prostitusi, karena mengang- gap praktek prostitusi merupakan sebagai salah satu usaha untuk menambah devisa negara. Akibat nya pertumbuhan dan perkem- bangan prostitusi itu semakin pe- sat dalam berbagai bentuk dan tingkatannya. Memang pada beberapa nega- ra, praktek-praktek prostitusi be- gitu hebat melakukan pelarangan, razia dan bahkan dikenakan hu- kuman. Akan tetapi, pada kenya- taannya praktek-praktek pros- titusi masih tetap berlangsung dan dari waktu ke waktu dampak ne- gatifnya semakin terasa dalam ke- hidupan masyarakat. Hal ini dise babkan prostitusi dianggap seba- gai salah satu profesi dalam me- menuhi kebutuhan sehari-hari. ANALISA Seperti yang dikatakan Profe- sor W.A. Bonger dalam tulisan- nya "Maatschappelijke Oorzaken de Prostitutie" yang menyebut- kan bahwa prostitusi adalah sua- tu gejala sosial dalam masyara- kat, dimana seseorang menjual dan yerahkan dirinya dengan cara melakukan perbuatan sek- sual sebagai mata pencaharian- nya. Penjualan dan penyerahan jelas diketahui bahwa sarana penyelamatan tidak memadai. Kalau merasa tidak tahu juga, adakah surat laik layar dikeluar kan sekedar formalitas atau memang secara materiil meng- ingat kondisi kapal ? Lalu, apa alasan para pemilik kapal dan awak kapalnya di Parapat sana? Kami tahu bahwa sarana penyelamat memang harus disediakan. Siapa yang tak mau selamat kalau kapal terlanda musibah, tapi penyediaan pelam- pung dalam jumlah besar, berarti penggunaan dana sampai jutaan rupiah, sedang pendapatan hanya sekitar 20 sampai 25 ribu setiap kali pelayaran. Di lain pihak, bukankah yang namanya musibah jarang terjadi, sehingga alat pengaman tak lebih dirasakan sebagai beban belaka? Pernahkah terfikirkan oleh kita, berapa buah kapal lagi, puluhan, mungkin ratusan, kapal yang kondisinya seperti - atau bahkan lebih buruk dari Peldatari I ?. Musibah, sebagaimana ditak dirkan, memang tak terhin- darkan. Apabila harus datang. Akan tetapi, upaya untuk tidak terjadi musibah, setidak-tidaknya menghindarkan diri dari keadaan- keadaan yang mendekatkan pada kemungkinan terjadinya musi bah, sangat wajar diperjuangkan manusia. kan foto Muslim setempat yang ketinggalan, meski hanya menyiar sedang menunggu berbuka puasa di masjid pada hari pertama Ramadhan. konon lagi kegiatan dilaksanakan dari tahun ke tahun itu-itu terus. Parapat bukan lagi tempat terla- lu istimewa bagi masyarakat. PDT di Parapatpun bukan lagi barang baru, dengan kondisi se- perti ini sah-sah saja kalau kemu- dian antusias masyarakat menu- run setidaknya nada keluhan "be- gini sajapun". Liputan media massa mengenai Ramadhan di AS itu umumnya juga tidak terbatas pada kegiatan ibadah puasa, melainkan juga mencakup banyak aspek ter- masuk tentang perkembangan Islam di negara adidaya tersebut. Liputan media massa yang kian semarak tentang Islam di AS itu merupakan bukti makin diakuinya keberadaan Islam di Negeri Paman Sam tersebut. BERTUMBUH CEPAT Beberapa waktu sebelumnya, "Christian Science Monitor" (CSM) bahkan memberitakan Masalahnya kemudian apa- kah mungkin PDT dilaksanakan di luar Parapat, siapkah daerah lain menyelenggarakan. Inilah persoalan tidak mudah sebab untuk melaksanakan PDT bukan laksana pesta sunatan dan menjadi sasarannya tidak sebatas wisatawan nusantara (wisnu) se- kaligus mancanegara (wisman). Berdasarkan hal tersebut banyak aspek penting dikaji, menyangkut kesiapan daerah lain. diri dianggap sebagai salah satu bentuk profesi sehari-hari dan di- lakukan melalui relasi seksual. Sudah tentu hal ini akan sulit untuk diberantas dan nyaris tak mungkin dilakukan pencegahan- nya di permukaan bumi ini. Apa- lagi selama masih ada dorongan atau impuls-impuls seksual manu- sia yang tidak terkendali dari ke- mauan dan hati nuraninya. Demikian seterusnya yang telah dan bakal terjadi. Kalau memang ingin menyelesaikan masalah, jelas kita harus bersikap. Misalnya, kondisi kapal, harus benar-benar layak layar. Ser- tifikasi untuk itu jangan dianggap persyaratan administratif belaka! Berlayar malam hari, apabila memang akhirnya harus dilaku kan, pasang lampu suar! Penum- pang yang berlebihan, tindak tegas! Sebagai akibatnya praktek prostitusi semakin dirasakan se- bagai bentuk patologi sosial yang tidak terselesaikan. Keadaan ini terlihat nyata dengan menjamur- nya barak-barak, gubuk-gubuk mu ngil, motel-motel dan hotel-hotel yang menyediakan fasilitas prak- tek prostitusi. Sebagai contoh kompleks "Silir" yang dibangun oleh pihak Dinas Sosial Kodya Su rakarta, dimana kompleks ini me- nampung dan menyediakan pela- cur, mulai dari pelacur kelas ren- dah hingga pelacur kelas tinggi, seperti pelacur kelas keraton, ba- be-babe gede, pejabat-pejabat tinggi dan bahkan untuk tamu- tamu penting dari manca negara. Secara psikologis, prostitusi atau pelacuran dianggap salah sa- tu bentuk perilaku yang menyim- Ketentuan yang berkaitan dengan penyediaan pelampung, juga harus tegas dilaksanakan. Tak ada pelampung, tak boleh jalan! Apa bisa?, Pasti bisa! Caranya? Baca terus tulisan ini!. Dikala denyut nadi pengem- bangan pariwisata di Sumatera Utara sedang melemah, tentu peristiwa inia bukanlah reklame yang menarik. Wisatawan, domestik maupun mancanegara, akan merasa was-was berkunjung ke daerah tujuan wisata (DTW) yang sesungguhnya sangat menarik ini. Padahal, pengem- bangan industri pariwisata di Sumatera Utara sesungguhnya merupakan tanggung jawab bersama. Tanggung jawab dari semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung akan memperoleh manfaat dari maraknya industri pariwisata di Sumatera Utara. Misalnya hotel- hotel yang semakin menjamur, biro perjalanan wisata dan maskapai penerbangan yang semakin berkembang, bahkan juga industri lain, termasuk in- dustri mi instan, fokok, telekomunikasi dan lain-lain. Muslim, baik yang tinggal sementara di AS maupun yang menjadi warganegara AS, juga dinilai sangat terbuka dan toleran sehingga dapat diterima oleh masyarakat AS yang mayoritas beragama Kristen. Muslim dari berbagai negara yang berada di AS bekerja di ber- Tidak mungkinkah mereka ini menyisihkan sebagian keun- tungannya untuk merespon keluhan dari para pemilik kapal di Parapat? Misalnya dengan jek wisata mendukung selain ma ta acara PDT dan kesiapan kua- litas SDM. Dari beberapa hal tersebut sa- rana penginapan atau hotel me- rupakan masalah sangat sensitif karena tingkat penyebaran hotel di kawasan Danau Toba cende- rung hanya bertumpu di sekitar Parapat. Hal ini tidak terlepas dari asumsi dibangun selama ini bahwa seolah-olah Danau Toba adalah Parapat dan Parapat ada- lah Danau Toba. Ini pula sebab- nya mengapa selama ini yang pa- ling menikmati hasil dari keinda- han dan kekhasan Danau Toba adalah Parapat. Orang lupa kalau Danau Toba ada di Dairi yaitu Tao Silalahi. Kita perlu memaksimalkan Danau Toba sebagai kawasan pa- riwisata yang menarik, itu terlak- sana manakala Danau Toba itu telah dapat dijadikan sebagai dae- rah luas. Danau Toba tidak sem- pit, kitalah selama ini menjadikan Danau Toba seakan hanya Para- pat, Samosir, Tuk Tuk atau Tong ging hingga wajar saja kalau ke mudian banyak orang sudah bo- san kesana termasuk mengunju- ngi PDT. Untuk itu mari kita ja- dikan Danau Toba sebagai kawa- san yang luas. * Dampak Psikologis Prostitusi Terhadap Moralitas Remaja tor-faktor yang mempengaruhi tumbuhnya prostitusi adalah : - Adanya kecenderungan peri- laku seseorang untuk melacurkan dirinya, karena untuk menghin- dari dari berbagai kesulitan hidup dan mendapatkan pemecahannya dengan singkat melalui prostitu- si, bahkan memiliki sikap meng- halalkan prostitusi. Dengan kondisi seperti itu la- zim saja kalau kemudian kawasan Danau Toba lainnya kurang men- dapat perhatian. Orang kalau mau ke Danau Toba ya ke Para- pat, begitu pula PDT-nya ya di Parapat. Mengapa? karena di Pa rapat itulah segala sesuatunya ada. Di Parapatlah syurga Danau Toba dibangun. Kawasan lain se- perti Tomok, Pulo Samosir, Tuk Oleh Herri Zan Pieter (1) pang, karena seseorang membiar- kan perilaku seksualnya, seperti organisasi impuls-impuls dan do- rongan seksual berjalan tanpa ter- kendali, tidak wajar, tidak terin- tegritas dan impersonal dalam pe- lampiasan naluri seks tersebut. Pada umumnya perbuatan prostitusi terjadi tanpa adanya pengendalian dari hati nurani (super-ego) seseorang dan kemu- dian tampil dalam bentuk perila- ku seks yang kasar dan provoka- tiv dalam coitus (senggama). De- ngan demikian perbuatan prosti- tusi itu terjadi tanpa melibatkan aspek afeksi (perasaan), sehingga berlangsung tanpa kasih sayang, cinta, emosi sepihak. Bahkan per- buatan coitus itu berlangsung da- lam waktu yang relatif singkat dan tidak diikuti orgasme dari pi- hak pelacur. Jadi di sini jelas ada- nya sobekan antara perbuatan coitus dengan afeksi dari kedua belah pihak. Sehubungan dengan itu, pada saat ini predikat untuk pelaku- pelaku prostitusi tidak lagi dimi- liki oleh orang dewasa saja, me- PADA DASARNYA KORUPSI ITU SAMA DENGAN MENCURI, YA BANG? J bagai sektor, mulai dari buruh bangunan, penjaga toko, hingga dokter, guru besar, bahkan pe- jabat tinggi di PBB. Mengutip data statistik, harian tersebut mengungkapkan bahwa jumlah Muslim AS pada 1996 mencapai enam juta jiwa yang berarti menyamai jumlah warga Yahudi yang tersebar di banyak negara bagian AS. Menurut harian yang terbit lima kali dalam seminggu itu, MUSLIM KULIT HITAM Muslim di AS menampakkan wa- Pada awal jah yang moderat, sehingga beberapa jaringan televisi di AS Ramadhan, sedikit demi sedikit media massa di negara itu kini memberitakan Islam secara "fair" (berimbang dan jujur). juga menyiarkan liputan mengenai kegiatan Muslim, AS, termasuk Muslim kulit hitam, di mensponsori pembelian pelam- pung, membeli lampu suar, dan lain-lain. Kalau perlu dengan memasang merk dagang pada barang-barang yang merupakan sponsorship -nya itu. Tuk, Tongging hanyalah sasaran kedua. Orang ke Parapatnya du lu. Tentang orang Islam yang menetap di AS, harian CSM menyebut mereka sebagai "Muslim generasi kedua," karena orang tua mereka umumnya datang ke AS sekitar 20 hingga 30 tahun lalu. Monopoli Parapat atas keka- yaan Danau Toba merupakan konsekuensi keterlambatan dan ketidak-siapan daerah seperti Dairi dan Karo mengembangkan kawasan Danau Toba di wilayah- nya, khususnya Kab.Dairi pada- hal kalau dilihat dari potensi ter- sedia apa yang dimiliki Dairi ti- dak kalah menarik, yaitu di ka- wasan Silalahi. Tapi sayangnya kekayaan tersebut belum mampu dikelola hingga keindahan dan kesejukan Tao Silalahi hanya di- nikmati masyarakat bermukim di sekitarnya. HAMPIR semua media massa, baik media cetak maupun yang tercepat pertumbuhannya di bahwa Islam merupakan agama Oleh: Aat Surya Safaat yang diterima baru baru ini elektronik, di Amerika Serikat AS seiring dengan meningkatnya menyebutkan bahwa setiap minggu rata-rata sepuluh warga (AS) Sabtu (11/1) lalu menyiarkan jumlah imigran dan bertam- AS, khususnya keturunan Afrika, berita tentang dimulainya ibadah bahnya orang AS yang memeluk memeluk Islam. Muslim setempat. puasa Ramadhan yang dilakukan Islam. Terjadinya kesenjangan cu- kup jauh bidang sarana-prasara na ini pulalah salah satu alasan lo- gis mengapa PDT seolah-olah ha- nya milik Parapat. BELUM WAKTUNYA Berdasarkan pertimbangan kesiapan sarana-prasarana yang ada dalam waktu beberapa tahun mendatang PDT nampaknya su- lit dialihkan dari Parapat. Daerah lainkan juga telah dimiliki ka- langan remaja kita. Keadaan ini semakin parah, karena semula praktek-praktek prostitusi banyak disebabkan oleh faktor ekonomi, kini beralih menjadi suatu pola perilaku seks yang menekankan pada "kenikmatan dan petualang an seks". Kenyataan ini terlihat adanya "dwi predikat" yang di- miliki remaja kita, di satu sisi me- reka dianggap sebagai pelajar dan di satu sisi lagi mereka sebagai prostitusi (pelacur). Sudah tentu ini menjadi masalah besar bagi se- tiap keluarga, terutama apabila remajanya mempunyai paham pe- rilaku seks bebas. Berdasarkan kenyataan-kenya taan inilah penulis merasa tertarik untuk membahas sejauhmana dampak psikologis dari prostitusi terhadap moralitas remaja kita. Seperti kita ketahui bahwa remaja adalah asset negara yang poten- sial. Bagaimana mungkin nanti- nya negara kita ini memiliki sum- ber daya manusia yang memilih prostitusi sebagai profesinya. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MENUMBUHKAN PROSTITUSI Secara psikologis, adapun fak Imam Izak-El M. Pasha (46) yang memimpin jamaah Muslim kulit hitam di Harlem sebelumnya tidak langsung mengislamkan mereka, namum mempersilakan mereka berpikir dahulu selang beberapa hari sebelum mengubah agamanya ke Islam. Namun, kegiatan Imam Pasha tidak sekadar berkutat di sekitar soal keagamaan melainkan juga mengupayakan peningkatan kehidupan ekonomi jamaahnya. Berbagai kalangan menilai, kegiatan masjid yang terletak di dalam menjalani ibadah puasa. tengah kota kosmopolitan New Disebutkannya pula mengenai adanya sejumlah warga kulit hitam di beberapa negara bagian AS yang tertarik memeluk Islam, segera setelah mendapatkan san- tapan rohani saat berada dalam rumah tahanan. Syiar Islam dari Mesjid Indonesia di New York hanya berjumlah sekitar tujuh ratus orang, namun kini telah mencapai lebih dari delapan ribu orang. York itu cukup berhasil, sehingga tingkat kejahatan di daerah itu menurun drastis, terutama sejak Imam Pasha memimpin masjid tersebut. BEDA DONG...! KALAU MENCURI, NGAMBIL SIKIT, BANYAK HUKUMAN- NYA; SEDANGKAN KORUPSI NGAMBIL BANYAK, SIKIT HUKUMANNYA...! A WIWID_97. Izak-El M. Pasha memimpin masjid tersebut sejak 1993. Ketika Informasi dari Masjid Malcolm itu, jamaah masjid yang umum- Shabazz di Harlem New York nya warga kulit hitam setempat Dengan kondisi seperti itu, maka penindakan tegas akan lebih efektif dapat dilaksanakan. Karena, kalau dalam keadaan seperti sekarang ini, sikap yang tegas hanya akan menghasilkan lain masih harus membenahi du- lu fasilitasnya dan itu tak mung- kin dapat dilaksanakan hanya da- lam waktu sekejap, laksana me make-up wajah. Melaksanakan PDT membu- tuhkan kesiapan berbagai bidang karena yang dipertaruhkan bukan hanya nama satu daerah Tingkat II (tuan rumah) secara umum me- nyangkut nama bangsa di mata wisman. Oleh sebab itu sekiranya kalau pelaksanaannya untuk sa- tu dua tahun mendatang tetap di Parapat. Artinya tradisi Parapat masih diperlukan. Barulah pada pelaksanaan tahun 2000 menda- tang digilir dari satu kabupaten ke kabupaten lain setiap tahunnya dengan begitu PDT memberi man faat kepada daerah di wilayah Danau Toba Masalah penggiliran inilah per lu disepakati terlebih dahulu oleh pihak-pihak berkepentingan, mu- lai dari pemda, pihak perhotelan/ restoran, dinas pariwisata dan biro-biro wisata. Kalau memang telah sepakat, berdasarkan per- timbangan untung rugi tinggal menentukan daerah mana menda- pat giliran tuan rumah. Hal ini perlu dilakukan sejak dini agar daerah-daerah tersebut memiliki waktu membangun kawasan pari wisata dan fasilitas terkait. Tujuan dari penggiliran ini - Adanya dorongan libido seks yang abnormal sehingga untuk pe nyaluran energi seksualitasnya ti- dak terintegrasi dalam kepriba- diannya, seperti memiliki perila- ku royal seks ataupun hiperseks yang mana mereka tidak pernah merasa puas dalam melakukan hu bungan coitus dengan satu orang. - Adanya sifat konsumtif, yai- tu adanya aspirasi yang tinggi se- perti ketamakan pada pakaian-pa kaian mewah ataupun perhiasan-- perhiasan indah lainnya. Jadi adanya keinginan hidup mewah, namun malas bekerja. Kompensasi dari perasaan in ferior, yaitu keinginan untuk me- lebihi orang lain, terutama bagi pelacur wanita yang ingin mele- bihi superioritas ibunya atau te- man putrinya. Adanya keinginan menyalur- Atas keberhasilan membina jemaah di Harlem, Walikota New York Rudolph Giuliani beberapa waktu lalu menyempatkan diri menemui Imam Pasha serta jamaahnya di Masjid Malcolm Shabazz di daerah yang sebelum- nya terkenal rawan kejahatan. MASJID INDONESIA Mengenai liputan perkem- bangan Islam, pembawa acara pada Saluran 13 Televisi AS awal Ramadhan lalu juga menyebutkan bahwa negara yang jumlah pemeluk Islamnya paling banyak adalah Indonesia. Halaman 4 기 Jumlah warga RI di New York, misalnya, baik yang tinggal secara menetap maupun sementara, menurut data statistik Konsulat RI di New York, mencapai lebih banyaknya kapal yang mogok ber layar. Alhasil, selain akan memperbanyak pengangguran, juga akan sangat mengurangi fasilitas wisata penyeberangan (ninjul'97).- tentu saja untuk memeratakan serta lebih menggairahkan perpa- riwisataan Sumut. Dengan sema- kin indahnya kawasan Danau To- ba dari setiap sudut maka wisa- tawan kian memperoleh warna le- bih luas sekaligus dapat menam- bah waktu tinggalnya di daerah ini. Jangan hanya Parapat dan se- kitarnya yang dijual sebab Danau Toba itu sangat luas dan memi- liki kekayaan luar biasa. Dalam menyongsong masa ter sebut tentu saja perhatian pihak terkait seperti Pemda dan investor sangat diharapkan untuk mem- bangun kawasan Danau Toba di daerah luar Parapat. Investasi di- tanam hendaknya tidak lagi di- tumpukan di Parapat tapi lebih digairahkan ke kawasan yang se- lama ini belum dijamah. kan kebutuhan seks tanpa terikat dengan perkawinan. - Adanya keinginan untuk memberontak terhadap otoritas orang tua yang selalu menekan- kan tabu atau peraturan-peratur- an seks. Sikap mereka ditampil- kan dalam bentuk penolakan nor ma-norma susila yang dianggap terlalu mengekang diri remaja se- hingga mereka lebih suka memi- lih pola sikap seks bebas. Adanya kesan atau simbol keberanian dan kegagahan sese- orang untuk menjelajahi dunia seks secara nyata, sehingga mere- ka terbiasa melakukan relasi seks bebas dan akhirnya mereka terpe- rosok ke dalam dunia pelacuran. Banyak stimulus-stimulus seksual, seperti dalam bentuk buku-buku cabul, film-film porno atau kelompok geng yang mem- praktekkan relasi seks. Disorganisasi dan disintegra- si dari kehidupan keluarga, seper- ti broken home, ayah atau ibu ka- win lagi atau hidup bersama de- ngan patnernya sehingga mengaki batkan anak-anak memberontak, tidak bahagia lalu pergi mencari (Bersambung ke hal. 11) dari lima ribu jiwa, sebagian besar beragama Islam. Masyarakat Muslim Indonesia di New York malahan telah memiliki masjid yang peresmian dilakukan pemakaiannya November tahun lalu oleh Dubes RI untuk AS Dr. Arifin M. Siregar. Dalam bulan Puasa, Masjid In- donesia yang terletak di Long Island City Queens New York itu setiap malam selalu dipenuhi jemaah yang melaksanakan buka puasa, shalat maghrib dan isya serta tarawih bersama, Setiap shalat Jumat, masjid tersebut juga selalu dipenuhi jemaah, termasuk Muslim setem- pat serta Muslim manca negara yang berada di New York seperti Palestina, dan Panama. dari Pakistan, Bangladesh, Mesir, Meski dikunjungi Muslim ber- Namun, tidak disebutkannya bagai negara, khatib pada shalat mengenai keberadaan masyarakat Jumat di masjid tersebut tetap Muslim Indonesia di AS yang diutamakan warga Indonesia. jumlahnya terus bertambah. Pada khutbah pertama, khatib memberikan penjelasan dalam bahasa Indonesia, sedangkan pada khutbah kedua dalam bahasa Inggris. (Bersambung ke hal. 11) Sen H THON m 19 h р H da m D