Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-07-28
Halaman: 08

Konten


Senin, 28 Juli 1997 Kapan Pencemaran Sungai di Pekalongan Berakhir? SEKITAR pukul 06.00 WIB, lima anak kecil warga Desa Sentono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kotamadya Pekalongan, Jawa Tengah, terlihat sedang berebut air di dalam ember berukuran 30 liter. Mereka tampak diburu - sehingga satu dengan yang lain tidak mau mengalah. Suasana mandi bersama pun jadi ramai oleh celotehan anak di pinggir Daerah Aliran Sungai Banger yang sejak setahun terakhir ini akrab dengan kondisi seperti itu. Berebut air untuk mandi sudah menjadi pemandangan umum di daerah tersebut, padahal di belahan desa lain, air justru melimpah, khususnya di daerah yang jauh dari Sungai Banger, yang bentuknya kini sudah tidak lagi dapat dikenali. "Bila dulu air surgai dapat membuat suasana segar bagi penduduk di sepanjang daerah alirannya karena kondisinya masih alami dan belum terkena polusi lingkungan seperti pen- cemaran limbah, maka kini keadaannya berbalik," keluh Nurahmad (47), tokoh masya- rakat Desa Sentono. Menurut dia, tercemarnya lingkungan hidup mereka ber- sama habitat yang meling- kupinya muncul bersamaan dengan lahirnya modernisasi industri pertekstilan yang mem- buang limbah cairnya ke sungai tanpa melalui proses yang sesuai dengan anjuran pemerintah. Akibatnya, Biological Ok- sigen Demand (BOD) serta Chemical Oksigen Demand (COD) yang terkandung di dalam air yang telah berbaur dengan cairan limbah industri sudah mencapai ambang batas kewajaran yang berbahaya bila digunakan untuk keperluan hidup manusia. Pemda Kotamadya Peka- longan sudah berkali-kali mela- kukan upaya terhadap industri yang diduga melakukan pen- cemaran lingkungan sungai, seperti mengajukannya ke pengadilan, memerintah mereka untuk membuat Instalasi Peng- olah Air Limbah (IPAL), namun tampaknya niat baik pemerintah hanya dijadikan "hiasan din- ding". "Artinya, mereka akan pe- duli bila ada tindakan nyata dari pemerintah, sedangkan proses pembuangan limbah yang me- rusak alam akan terus dilakukan secara sembunyi-sembunyi bila teropong pemerintah sedang tidak dialamatkan kepadanya," kata Ketua Tim Operasi Yustisi Pemda Kotamadya Pekalongan Masrof SH. OREMenurut dia, membandel- nya sejumlah industri tekstil yang berada di sepanjang DAS SEPAROH dari seluruh pestisida beracun yang di- semprotkan ke tanaman per- tanian di Dunia Ketiga se- benarnya pestisida untuk mem- basmi hama kapas, hingga menjadikan kapas salah satu tanaman paling tercemar di dunia. Banger dan Loji harus disikapi secara tegas oleh instansi terkait yang levelnya lebih tinggi, sehingga mereka bisa mema- hami arti penting pelestarian lingkungan. Perusahaan garmen multi- nasional seperti Gap, Levi- Strauss, Nike, dan Patagonia menyatakan ingin membeli kapas bebas pestisida untuk membuat produk sepatu, ke- meja, dan celana jins. "Kalau instansi terkait se- tingkat daerah tingkat dua, maka hanya denda saja yang bisa dikenakan kepada industri tekstil yang membandel. Dan itupun ringan, karena mereka dikenai Rp50 ribu untuk setiap kali pelanggaran," kata Masrof. "Kami mau menyatukan kapas organis ke dalam produksi keputusan bisnis yang jitu," ujar Katie McCarthy kepada Pe- mantau Kapas Organis, pe- nerbitan Lembaga Pertanian dan Kebijakan Pertanian di Min- neapolis. MEMBANDEL Masrof mengakui, keingin- an pemda dan masyarakat Kotamadya Pekalongan yang mayoritas pekerja pabrik tekstil dan buruh batik untuk men- ciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di sepanjang DAS Banger dan Loji saat ini sulit diwujudkan, sebab perilaku pengusaha tampaknya semakin jauh dari konsep membangun yang berwawasan lingkungan. Indikasinya, kata Ketua Tim Yustisi itu, adalah sejumlah pengusaha industri tekstil se- tempat cenderung mulai me- nyampingkan ajakan peme- rintah dalam menciptakan produk industri yang berwa- wasan lingkungan dengan cara membuang limbah cair ke sungai tanpa melalui IPAL. Mereka juga kurang peduli terhadap penderitaan warga sekitar pabrik yang lingkung- annya tercemar sehingga ber- bagai kebutuhan hidupnya yang vital tidak lagi dapat digunakan seperti air sumur yang berubah warna menjadi hitam dan berasa pahit serta menimbulkan gatal- gatal pada tubuh sehabis mandi dengan air itu. Air sungai yang berubah warna juga tidak lagi dapat dimanfaatkan untuk keperluan bercocok tanam karena akan menimbulkan kematian pada padi dan tanaman lain, sehingga ujung-ujungnya mereka selalu didera kerugian. Menurut sejumlah warga, air sungai ataupun sumur yang sudah berubah warna dan rasa tersebut sangat mengganggu tubuh bila habis digunakan. Tubuh akan terasa gatal seperti habis terkena amoniak. Tercemar Penderitaan penduduk Ko- tamadya Pekalongan, yang tinggal di sepanjang DAS Loji dan Banger semakin bertambah bila musim kemarau tiba. Pasalnya, air bersih akan se- makin sulit didapat dan pasokan dari PDAM sangat terbatas sehingga persoalan tidak mandi bagi sebagian warga sudah banyak petani yang menanam bibit hasil rekayasa genetika terpaksa kembali ke cara pe- nyemprotan lama ketika mereka mengalami serangan hama ulat. Untuk mengatasi hama ini, petani Amerika menyemprotkan banyak bahan kimia ke udara, hingga membahayakan kese- hatan manusia dan hewan di dekat ladang kapas. Biaya kimia ini juga mahal, sekitar 250 dolar AS per hektare. Antara DITAHAN: Puluhan truk yang berisi kayu gelondongan yang tidak dilengkapi ijin ditahan pihak berwajib belum lama ini. Penebangan secara ilegal yang dilakukan orang tak bertanggung jawab masih terjadi di sana sini, tanpa mempedulikan kelestarian lingkungan. Apakah Pakaian Anda Pestisida, termasuk jenis "Roundup" atau "Rodeo", pro- duk Monsanto yang nama kimianya "glyphosate". Bahan kimia ini diketahui menye- babkan iritasi mata dan kulit, depresi kardiak, penyakit usus, muntah, dan kelebihan aku- mulasi cairan di paru-paru. Petani organis menghindari masalah ini. Sebagian dari mereka beralih dari pupuk kimia yang memikat serangga ke pupuk bio, kompos, kerak minyak, dan pupuk cair. Peng- gunaan pupuk pengganti kimia malah meningkatkan populasi hama alam. Oleh: Budi Pangroso menjadi hal yang biasa. Di samping itu, mereka juga harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya hanya sekadar mendapatkan air bersih, keluh Sultoni (35), penduduk setempat. Ia bersama sejumlah pen- duduk menyatakan, untuk men- dapatkan air bersih, pihaknya harus mengeluarkan Rp30 ribu per bulan atau setiap hari Rp1.000, padahal penghasilan rata-rata penduduk yang tinggal di pinggir Sungai Banger dan Loji Rp120 ribu per bulan. Upaya memperoleh pasokan kapas bersih pestisida ini telah memicu produksi, meski lambat tapi pasti, sejak diperkenalkan di Amerika Serikat 10 tahun lalu. Tetapi, juga ada upaya meng- atasi masalah pestisida. Setahun lalu petani AS menanam lebih 728.000 hektare dengan "Bollgard", bibit kapas rekayasa genetika yang di rancang perusahaan obat mul- tinasional Monsanto, yang juga diperkirakan mengurangi peng- gunaan pestisida. Sementara itu, produksi Tapi, kedua kapas organis kapas orga sedunia dari dan Bollgard menghadapi ma- negara termasuk India, Peru, dan salah pada tahun 1996. Petani Uganda meningkat, dari 6.000 organis melihat merosotnya ton (1993) menjadi 10.000 ton permintaan pasar atas produk tahun 1995, meskipun menurun mereka tahun lalu, sementara pada 1996. Dengan harga air bersih satu ember mencapai Rp200 untuk ukuran 50 liter dan penghasilan mereka dari bekerja sebagai buruh industri, petani, serta pekerja kasar Rp120 ribu per bulan, maka akan terbuang uang untuk keperluan pengadaan air tidak kurang Rp30 ribu per bulan. efektif mengurangi populasi Petani organis juga berhasil hama alam dengan pestisida botani, penolak serangga, dan perangkap hama melalui pe- manfaatan teknologi phero- nomes seksual. Itu belum termasuk kebu- tuhan hidup yang menghimpit mereka seperti penerangan, berbagai iuran desa, serta kebutuhan vital lain yang semakin membumbung, menye- babkan emosi mereka labil dalam menangkap penderitaan hidup. Akhirnya menjadi wajar bila komunitas masyarakat pinggir sungai yang erat dengan sebutan "miskin dan kekurangan" itu hanya bisa melakukan aksi protes, unjukrasa, serta aksi lain yang intinya minta perhatian semua pihak agar kepentingan mereka ikut diperjuangkan karena ancaman yang mereka hadapi sudah semakin parah bahkan tidak mustahil akan membuat mereka berubah pi- kiran. Pestisida? "Persoalan tersebut memang harus diselesaikan sesegera mungkin. Artinya, harus ada solusi untuk dijadikan bahan buat mengambil jalan pintas agar kepentingan semua pihak ter- wakili dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan," kata Ketua Fraksi ABRI DPRD setempat, Letkol (Inf.) Margono BA. Persoalan itu akan selalu menjadi beban bagi semua pihak, khususnya pemda se- tempat dan mitra usaha (peng- usaha dan calon investor) bila tidak dipecahkan dan dicarikan solusinya, karena menyangkut kepentingan masyarakat yang merasa "tersisih", kata Margono. PERDA No.2/1992 Salah satu faktor yang menjadi kendala bagi perangkat hukum (pemda dan instansi terkait) untuk menindak ter- "Teknologi hijau" ini juga menghemat biaya. Petani di In- dia, misalnya, melaporkan biaya pestisida berkurang 42 persen. Meski produksi menurun se- dikit, tapi penghasilan petani naik enam persen dibanding petani yang menggunakan pestisida kimia. Kapas Bollgard merupakan ciptaan terbaru melalui rekayasa genetika yang didukung dan dipromosikan di Amerika Se- rikat oleh berbagai perusahaan pertanian dan obat multi- nasional. Terobosan ini dimulai de- ngan bibit tomat "Calgene Flavr- Savr" dua tahun lalu. Sejak itu, perusahaan mengenalkan va- rietas kedele, jagung, dan kentang buatan laboratorium. Kapas Monsanto, yang dijual komersil oleh perusahaan multinasional Delta dan Pine Land, menghasilkan pestisida alam sendiri, yakni bakteri "ba- cillus thuringiensis" di setiap serat tanaman. Ini berarti pestisida tidak terbuang karena timpaan hujan seperti kimia agro konvensional yang disem- protkan ke tanaman. Bollgard kini sedang dija- jakan di luar negeri. Provinsi Hebei di China baru saja mengumumkan rencana mena- nami 202.000 hektare dengan bibit kapas ciptaan Monsanto awal tahun 1998. China serta perusahaan Delta dan Pine Land mengadakan proyek patungan "Hebei Ji Dai" untuk me- ngembangkan teknologi pembi- bitan kapas. sangka pelaku pencemaran lingkungan sungai, dalam hal ini industri pembuang limbah cair, adalah lemahnya sanksi hukuman bagi mereka yang disepakati melalui Peraturan Daerah (Perda). Perda Nomor 2 Tahun 1992 tentang pelanggaran membuang limbah cair ke sungai, menurut sejumlah tokoh masyarakat, perlu dikaji ulang, karena kurang relevan dengan sikap pengusaha industri tekstil yang melakukan tindakan mencemari lingkungan sungai. "Hukuman bagi pencemar hanya Rp50 ribu, maka hal itu dipandang hanya sebelah mata oleh pengusaha di dalam pola- nya melakukan pelanggaran pencemaran lingkungan," kata pejabat setempat. Salah satu upaya meredam tindakan mereka adalah dengan minta instansi berwenang yang lebih tinggi untuk memproses pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha yang mem- bandel, misalnya Bapedal Pusat atau Mabes Polri. Bapedal Pusat memiliki kewenangan untuk membuat mereka jera melalui Undang- Undang Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 1985 dengan sanksi hukuman kurungan tiga bulan atau denda Rp50 juta untuk setiap kali pelanggaran, kata Masrof. Ketua Fraksi ABRI DPRD Kotamadya Pekalongan Mar- gono berpendapat bahwa me- nyelesaikan persoalan tersebut sebetulnya mudah, yakni semua pihak harus diajak berdialog seputar lingkungan yang mereka persoalkan. "Konsep dialog akan me- mudahkan pihak yang terlibat mengungkapkan inti persoalan yang sesungguhnya, yakni masyarakat yang menjadi kor- ban rugi karena air tidak lagi bisa difungsikan, pengusaha juga harus berpikir tentang dana pembuatan IPAL, pemda juga bertanggungjawab terhadap pelestarian lingkungan," kata- nya. "Pada intinya harus ada keterbukaan semua pihak dan rasa saling membutuhkan. Pengusaha butuh masyarakat sebagai pekerja, warga butuh air untuk hidup, pemda butuh nama baik. Untuk menyuk- seskan program dialog tersebut, ya semua pihak harus mem- buang arogansi sektoral," kata perwira menengah tersebut. DIALOG KEMITRAAN Perhatian kepada masya- rakat yang dirugikan, kata Masrof, akan mampu meredam emosi mereka yang saat ini mudah dikendalikan oleh pihak luar yang anti-kemapanan, sehingga bukan tidak mustahil kondisi di Kotamadya Peka- longan akan selalu diwarnai dengan berbagai kerusuhan. "Pada hakikatnya mereka butuh perhatian, ya dari aparat pemda, pengusaha, serta pihak lain. Dan yang paling khusus adalah memperlakukan mereka secara wajar," katanya. Perhatian lain lebih dikhu- suskan kepada pengusaha in- dustri tekstil, sehingga proses pengawasan terhadap pembu- angan limbahnya akan semakin sempurna sesuai dengan sarana yang dimiliki, yakni Unit Pengolah Limbah (UPL) atau satuan IPAL bersaama. "Perhatian ini diarahkan agar komitmen pengusaha industri tekstil di dalam me- lakukan usahanya tetap mem- perhatikan unsur kepentingan pelestarian alam, sehingga menjadi tanggung jawab ber- sama di dalam melakukan penanganan," kata Asisten I Seswilda setempat, Oerip Su- narjo SH. Tapi banyak petani Amerika sendiri sudah mulai tak puas dengan bibit Boligard. Lebih selusin penanaman kapas baru- baru ini melakukan gugatan perdata terhadap Monsanto, Delta Pine, dan perusahaan lain, dengan dakwaan perusahaan itu memberi informasi berlebihan mengenai sukses ujicoba ta- naman musim panas lalu. "Saya menemui petani di Louisiana, di Mississippi tengah yang tidak mau lagi menanam bibit itu," ujar Philip Macwell, pengacara penggugat. "Saya berada di suatu ladang tempat kapas tumbuh tegak setinggi 2,7 meter seperti batang, tapi tanpa buah. Aneh tampaknya." Sebenarnya, grup-grup pe- lestari lingkungan menilai jenis kapas baru ini tidak "hijau" karena mereka khawatir ta- naman rekayasa genetika ber- potensi menimbulkan petaka lingkungan. Jane Rissler dari Himunan Saintis Prihatin me- ngatakan hama dapat hidup dengan kekebalan baru terhadap tanaman rekayasa genetika. Juga dikhawatirkan plasma (gene) baru mungkin akan melahirkan akibat sampingan atau menyebabkan alergi pada manusia. ANALISA Dengan perhatian dan ko- mitmen dialog kemitraan, maka diharapkan pengusaha akan lebih dewasa di dalam me- mandang konsep membangun yang berwawasan lingkungan serta menciptakan produk sesuai dengan anjuran kepentingan pemerintah dengan penuh kesa- daran dan bukan paksaan karena perhatian tersebut, kata Mar- gono. Sejumlah tokoh pengusaha tekstil yang telah melaksanakan pembuangan limbah sesuai dengan aturan menyatakan bahwa sankši moral akan lebih tepat diterapkan kepada peng- usaha yang membandel karena lebih efektif, khususnya me- nyangkut masalah kredibilitas perusahaan. "Sanksi moral lebih efektif untuk menarik perhatian pe- ngusaha," kata seorang peng- usaha tekstil setempat. Sulsel Kembangkan Budidaya Tambak Ramah Lingkungan Akan tetapi, sampai kapan persoalan itu baru akan berakhir, sejalan dengan upaya yang sedang dilakukan baik oleh pemerintah, warga, maupun pengusaha sendiri, karena semakin lama dibiarkan, ma- salah itu akan semakin me- Ant/Rtr MENYELAMATKAN: Seorang pria mencoba menyelamatkan seekor rusa yang terperangkap banjir dekat desa Wiesanau, Jerman, nambah beban bagi semua pihak akhir pekan lalu. Sungai Oder yang meluap menimbulkan kerusakan yang sangat berarti di daerah cukup luas sepanjang aliran sungai itu yang mencakup Polandia dan Ceko. Kini banjir melanda daerah di Jerman bagian timur. yang terlibat. (Ant) PROVINSI Sulawesi Sela- tan sebagai salah satu daerah produsen udang potensial di tanah air, sekarang ini me- lakukan pengembangan budi- daya tambak secara lestari dengan menerapkan pola bu- didaya tambak ramah ling- kungan. Pola tersebut memanfaatkan lahan secara optimal dengan peningkatan produktivitas mak- simal, namun sumber daya alam (SDA) tetap lestari, sehingga tetap dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu yang panjang sebagai penghasil devisa dari ekspor udang windu (peneus monodon). Budidaya tambak ramah lingkungan dikembangkan un- tuk tidak mengulang hancurnya areal pertambakan potensial di negara produsen Taiwan mau- pun sebagian daerah pengem- bangan di Pulau Jawa, akibat pemanfaatan pola tanam in- tensif. Pengembangan budidaya udang secara intensif, untuk jangka pendek mampu me- ningkatkan produksi secara tajam sehingga menghasilkan devisa dalam jumlah sangat besar, namun untuk jangka panjang, karena menggunakan pakan secara berlebihan, se- hingga tambak tercemar. Pencemaran bukan hanya terjadi pada sistem pengairan, namun juga merusak struktur tambak, sebab pada permukaan tambak menumpuk pakan yang tidak dikomsumsi oleh udang dan menjadi racun bagi ling- kungan maupun tanah. Berdasarkan kenyataan se- macam itu, maka Sulsel yang memiliki potensi tambak 150.000 hektar, di antaranya yang telah dikelola seluas 87.000 hektar, kini melakukan pengembangan budidaya tam- Banda Aceh, (Analisa). Hasil penelitian Lembaga Il- mu Pengetahuan Indonesia (LI- PI) Jakarta menyimpulkan, kon- disi terumbu karang di kawasan perairan Pulau Weh, Sabang, Propinsi Aceh, dilaporkan masih tergolong cukup baik. "Meskipun di beberapa loka- si ditemukan terumbu karang yang mulai rusak, belum menca- pai ambang yang membahaya- kan", kata juru bicara Pemda Tingkat-II Sabang, TM Yusuf BBA per-telepon di Sabang, Jumat. LIPI: Kondisi Terumbu Karang di Sabang Masih Baik Muhammad Adrin dilaporkan melakukan penelitian pada bebe- rapa lokasi di kawasan perairan akhir 24 Juli 1997. Sabang selama sepekan, yang ber- Menurut Yusuf, selain terum- bu karang, tim dari LIPI itu ju- ga melakukan survei kelautan yang antara lain meliputi bidang geologi pantai, fisik osenografi, biologi laut dan plantonologi di wilayah perairan Pulau Weh. Terumbu karang di perairan Pulau Weh yang ditemukan rusak di beberapa lokasi diduga akibat pemboman ikan atau penggunaan racun jenis potassium, yang se- ring digunakan para nelayan un- tuk menangkap ikan. Organisasi saintis ini akan "Para nelayan tidak menyada- ri, terumbu karang itu sebenarnya merupakan rumah ikan atau dii- baratkan sebagai pusat kota bagi makhluk yang hidup di dalam laut", kata M Yusuf mengutip la- poran hasil survei tim LIPI yang salah satunya disampaikan kepa- melaporkan kegagalan bibit da Pemda Sabang. kapas Bollgard pada sidang Terumbu karang yang menga- Badan Perlindungan Ling- lami kerusakan itu kini dilapor- kungan (EPA) federal. kan sudah mulai tumbuh kemba- li, umumnya terumbu karang yang berada di sekitar lokasi laut agak landai, seperti di daerah pe- rairan Desa Jaboi, Kecamatan Sabang. Oleh: Fredrich C. Kuen bak ramah lingkungan untuk mempertahankan dan meles- tarikan SDA yang ada, namun tetap dapat meningkatkan pro- duktifitas. "Kapas organis juga meli- batkan praktek yang mence- markan: mesin pemetik yang membuang gas, limpahan pe- nyemprotan pada lahan lain, zat Suka warna yang berbahaya, menga- Sebaliknya di lereng-lereng palkan barang berulangkali laut yang terjal, terumbu karang melalui tahapan yang terlalu mengalami kerusakan berat, banyak," ujar Globe, penertiban umumnya pada kedalaman air le- perusahaan pakaian Patagonia bih dari 10 m, seperti di lokasi Ke- di Kalifornia. (Anspek) lurahan Anoi Itam dan sebelah Sebab, kata Husni Mang- gabarani, pada penerapan tek- nologi itu, dilakukan tanpa menggunakan pakan secara berlebihan, malah pada pola tradisional, sama sekali tidak menggunakan pakan. Padat penebaran pada tiga pola tersebut tetap dapat di- tingkatkan, sehingga produk- tivitas meningkat dan produk tersebut bermutu tinggi serta diminati pasar mancanegara, terutama pasar utama Jepang. Di banyak hamparan tambak rakyat pada daerah pengem- bangan budidaya udang po- tensial, penerapan budidaya tambak ramah lingkungan berhasil meningkatkan padat Petani tambak, kata Kepala Dinas Perikanan propinsi Sulsel, Ir Husni Manggabarani, di- arahkan untuk melakukan pe- ngembangan budidaya tambak udang pola tradisional, tra- disional plus dan semi intensif. Budidaya tambak udang ramah lingkungan pada pola tradisional, tradisional plus dan semi intensif ditekankan pada penerapan teknologi budidaya tambak secara utuh dengan memperhitungkan sistem iri- gasi, konstruksi tambak dan lingkungan di sekitarnya. Bila teknologi pengem- bangan diterapkan secara utuh serta ditunjang sistem irigasi yang baik dan konstruksi tambak ideal, maka peningkatan pro- duktivitas tetap dapat dilakukan,mem ISOLASIgy mebl sedangkan pengembangannya tetap lestari tanpa merusak SDA tersebut. Barat Pulau Rubiah. Dalam laporan itu, kata Yu- suf, tim LIPI menyebutkan, un- tuk menumbuhkan kembali te- rumbu karang yang rusak, me- merlukan waktu cukup lama, apalagi jika kerusakan tersebut diakibatkan bahan kimia potassi- um dan pemboman. Yusuf mengatakan, untuk menjaga kelestarian terumbu ka- rang, Pemda Sabang menghim- bau dan memberi penyuluhan ke- pada masyarakat untuk menjaga keutuhan bunga-bunga karang itu. penebaran pola tradisional, tradisional plus dan semi in- tensif. Untuk pengembangan pola tradisional dan tradisional plus, padat penebaran ditingkatkan 50 persen menjadi 40.000 ekor hingga 60.000 ekor benur (bibit udang) per hektar setiap musim tanam. MUFY Saat panen, produksinya mencapai satu ton per hektar setiap musim tanam, sehingga setiap petambak yang memiliki lahan satu hektar memperoleh hasil penjualan udang Rp20 juta per hektar setiap musim tanam: Khusus pengembangan pola intensif, terutama bagi pe- ngusaha besar, tidak dibatasi Terbukti, ataupun dilarang. saat ini pengembangan pola intensif pada budidaya tambak udang telah mencakup lahan seluas 1.000 hektar lebih. Terumbu karang yang terda- Tim LIPI yang beranggota- kan 15 orang dan dipimpin Drs pat di perairan Sabang, khusus- nya di Pulau Rubiah dinilai sa- ngat indah dan banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke daerah ini untuk menikmati ke- indahan alam di bawah air. Berbeda jika pencemaran maupun serangan hama me- landa hamparan tambak petani, satu kali gagal panen berarti membuyarkan impian para "Banyak turis asing yang da- petambak untuk memperoleh tang ke Sabang hanya untuk me- keuntungan, mengganggu pen- nikmati keindahan Taman Laut dapatan dan kesejahteraannya Pulau Rubiah yang dihuni ribuan atau mengganggu program jenis ikan hias aneka warna (Ant). pendidikan anaknya. Gubernur Sulsel HZB Pa- laguna menginstruksikan, pe- ngembangan udang pola intensif tetap dapat dilakukan, namun pada daerah terisolasi yakni yang bukan berada pada ham- paran tambak rakyat. Pola pengembangan intensif harus berada pada hamparan tersendiri yang sistem pe- ngembangannya tunggal, me- miliki saluran irigasi sendiri tanpa menyentuh irigasi tambak rakyat. Tujuannya, untuk meng- hindarkan petani tambak dari kemungkinan pencemaran tam- bak, pencemaran saluran irigasi dan air serta penyebaran hama penyakit, karena pola intensif selain diakui produktivitasnya sangat tinggi, namun dibarengi resiko yang, juga tinggi. Melalui kebijaksanaan Pem- da Sulsel tentang pengem- bangan pola intensif pada lahan terisolasi itu, maka jika terjadi pencemaran, serangan hama udang sehingga mengancam gagal panen, maka yang ter- serang khusus pada hamparan intensif tanpa menyentuh ham- paran tambak rakyat. Bagi pengusaha besar, ba- nyak pilihan penanggulangan pencemaran maupun serangan hama udang, karena mereka bermodal kuat, sehingga gagal satu kali panen atau lebih belum tentu mampu melumpuhkan usaha yang ditekuni, kata Husni Manggabarani. Begitupun sistem penang- gulangan musibah semacam itu, dapat diatasi dengan berbagai cara sebab didukung keter- sediaan dana. MONASH UNIVERSITY MELBOURNE, AUSTRALIA Terkemuka karena pengajaran, riset dan para lulusannya yang berkwalitas tinggi. Menawarkan pendidikan di bidang Arts (termasuk Arts & Design), Business & Eco- nomics, Computing & Information Technology, Education, Engineering, Law, Medicine (termasuk Nursing), Pharmacy & Science. Mengundang Anda untuk interview dengan Ms. Genie Lim (Admission Officer of MUFY) dan Mr. Karel Reus (Manager of Interna- tional Office) untuk program Foundation, Sarjana dan Pasca Sarjana. KAMIS, 31/7/97 MULAI 17.30 DI TIARA HOTEL Bawalah data akademis Anda untuk mendapatkan penawaran langsung dari MUFY Untuk keterangan lengkap dan appointment hubungi: Ibu Lina Limois JI. Belitung 1A Telp. 568627 EDLINK Sangat luas dampak dari gagal panen bagi petambak pada hamparan tambak rakyat, se- hingga dikeluarkan kebijak- sanaan yang sifatnya me- lindungi mereka. Bank dunia juga ikut mem- bantu petambak rakyat tersebut dengan mendanai pembangunan saluran irigasi tambak untuk pengembangan budidaya udang pada lahan seluas 11.000 hektar, tersebar di daerah pengem- bangan udang potensial Ka- bupaten Maros, Pangkep, Barru dan Pinrang. INSANG MERAH Ketua Asosiasi Pengusaha Coldstorage Indonesia (APCI) Sulsel, Drs Adriadi mempre- diksi, produksi dan ekspor udang Sulsel tahun 1997 akan menurun 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan itu akibat se- rangan hama penyakit udang "insang merah" (Bacsilus pe- neus monodon virus) yang saat ini melanda beberapa daerah pengembangan potensial di Sulsel. Husni Manggabari menepis prediksi tersebut dan menga- takan, Produksi serta ekspor udang akan terus meningkat, sebab upaya peningkatan pro- duktifitas terus dilakukan me- lalui peningkatan padat pe- nebaran dengan menerapkan pengembangan budidaya tam- bak ramah lingkungan. Selain itu, juga dilakukan perluasan areal tambak secara terkendali, katanya. Dia mengakui, di Sulsel ada penyakit udang insang merah seperti pada daerah pengem- bangan Kabupaten Bulukumba terserang hama seluas 15 hektar dari lahan yang telah dikelola seluas 4.000 hektar. Halaman 8 penurunan produksi dan ekspor udang Sulsel. Hama penyakit udang in- sang merah diibaratkan sama dengan virus penyakit influensa pada manusia. Bila kondisi dan daya tahan tubuh baik, maka penyakit influensa tidak menyerang, namun sebaliknya akan terkena virus penyakit tersebut jika kondisi tubuh buruk. Begitu juga terhadap udang, selama lingkungannya sehat, maka insang merah tidak mam- pu menyerang udang, kecuali jika lingkungan seperti saluran irigasi, air dan tambak tercemar, maka virus tersebut menyebar dan menyerang udang. Melalui budidaya tambak ramah lingkungan, maka kondisi tambak tetap dipertahankan "sehat." Ekspor udang Sulsel tahun 1995 sebanyak 7.260 ton, bernilai 83,47 juta dolar AS lebih, tahun 1996 meningkat menjadi 7.788 ton dengan nilai 72,34 juta dolar AS lebih dan periode Januari- Mei 1997 sebanyak 3.400 ton bernilai 33 juta dolar AS lebih. Nilai ekspor udang itu tahun 1995 dibandingkan tahun 1996 mengalami penurunan, padahal volume ekspor meningkat. me Hal itu, kata Adriadi, di- sebabkan perubahan pola ekspor dari udang segar beku tanpa kepala menjadi udang berkepala sesuai permintaan pasar yang dilakukan oleh 10 perusahaan ekspoprter di propinsi ini dengan negara tujuan utama Jepang. Harga udang di pasar Jepang saat ini 16 dolar AS/kilogram, sedangkan pembelian ditingkat petambak Rp23.000/kilogram. Perbandingan tambak ter- serang hama penyakit dengan tambak sehat, sangat tajam, begitupun pada daerah produsen lain, sehingga pengaruh hama tersebut sangat kecil terhadap (Ant) Udang merupakan komoditi ekspor potensial penyerap devisa di Sulsel dan saat ini berada pada peringkat ketiga setelah nikel dan biji kakao. Berdasarkan kenyataan itu, pengembangan budidaya udang terus dipacu produktifitasnya, namun dilakukan secara be- rimbang dan terkendali, se- hingga potensi tambak yang ada tetap lestari serta tetap menjadi potensi penyerapan devisa bagi Sulsel dan mampu mening- katkan pendapatan dan ke- sejahteraan petani tambak. EN (BP) The British Petroleum Company (BP) and PT. Elnusa are in the process of establishing a new joint venture company, PT. Cemerlang Pelumas Prima, to manufacture and market lubricant products in Indonesia. For the purpose of sales co-ordination with the distributors, the company wishes to recruit several staff for the following positions: AG Perdan Ranaric kekuat senjata melaku kejama Ini 1. REPRESENTATIVE FOR INDUSTRIAL PRODUCTS 2. REPRESENTATIVE FOR AUTOMOTIVE PRODUCTS POST DESCRIPTION REPRESENTATIVE FOR INDUSTRIAL PRODUCTS: The postholder will represent the company with respect to sales promotion activities, co-ordination with distributors, and the provision of technical sales services to a variety of customers. The postholder will deal with technical aspects of the products in addition to marketing issues. The postholder will be exposed to a variety of industries and will be expected to develop the knowledge required to effectively handle a range of situations which will be encountered. REPRESENTATIVE FOR AUTOMOTIVE PRODUCTS The postholder will represent the company with respect to sales promotion activities and co-ordination with distributors to a variety of automotive lubricant product customers within a defined geographical area. The postholder is expected to work together with distributors in promoting, selling, merchandising and distributing the products to the customers. SKILLS and EXPERIENCE The postholder will be a University Graduate, preferably with a degree in Business Management, Marketing or other Social Sciences. Applicants for the position of Representative for Industrial Products should have an engineering background, preferably with a degree in Mechanical or Chemical Engineering. Applicants for the position of Representative for Automotive Products should have at least two years marketing experience, preferably in a consumer products sector. Applicants should have a pleasant and outgoing manner, be self motivated and able to work independently, and possess strong communication skills and a good command of spoken and written English. Attractive remuneration and good career development will be offered to the successful candidate. Applications should include a detailed curriculum vitae and photograph, and should be addressed to: The President Director, PT Cemerlang Pelumas Prima c/o Human Resources BP Indonesia Plasa Kuningan, Menara Selatan, Suite 401 JI. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14 Jakarta 12940, PO Box 2749 Please clearly mark the upper left hand side of the envelope with "Sales Representative" Senin, Karina Ad. la ga B te P sa ra u P