Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-07-26
Halaman: 04

Konten


Sabtu, 26 Juli 1997 Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh : Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. analisa H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Siung. Hendar Tusmin, Anthony Limtan. Seminggu 7 kali. Rp. 4.500, per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos: 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA Fax: (061) 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021) 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Campurtangan dalam Olahraga KITA pernah membaca berita tentang keruwetan cabang tinju tatkala dipermasalahkan tempat pelatihan Pino Ba- hari. Kita membaca lagi soal pemain sepakbola Indonesia yang terkatung-katung di Italia. Kita mengetahui pula pu- blikasi pro-kontra tentang pemain muda Kurniawan dalam kesebelasan Indonesia. Kini, giliran Yayuk Basuki dipersoalkan. Inikah campurtangan yang melebihi batas wewenang da- lam cabang olahraga? Apakah ada kekaburan batas itu an- tara KONI dengan induk organisasi? Ataukah, campurta- ngan itu disebabkan olahragawan berada dalam posisi yang lemah dalam menghadapi organisasi yang menaunginya? Atau masing-masing wadah memang ingin "menguasai" olahragawan berprestasi dengan tujuan tertentu, meskipun bersifat positif? Deretan pertanyaan itu agaknya memang masih muncul. Batas kewenangan memang perlu diperjelas. Negara me- lalui organisasi yang dibentuk berkewajiban pula melindu- ngi olahragawannya, meski sedang dikontrak pihak asing atau sedang mengikuti turnamen internasional walau da- lam status pertandingan profesional. Segi-segi tentang "fee" atau iuran yang harus diserahkan, boleh-boleh saja diatur. Hal terpenting, semua ketentuan harus jelas dan ada ke- pastian hukum. Tujuannya agar semua pihak tidak dirugi- kan. Apalagi dalam mengikuti pertandingan "prof" dengan hadiah jutaan rupiah atau puluhan ribu dolar. Hal serupa juga melanda pemain yang dikontrak klub asing di luar negeri. Ketentuan yang luwes dan memberikan peluang kepa- da mereka untuk meningkatkan karir, prestasi serta mem- peroleh pendapatan dari bayaran mahal maupun hadiah, seharusnya patut ditumbuhkembangkan. Jika ada olahra- gawan berprestasi tingkat dunia, tentu dapat dimanfaatkan untuk membela negara dalam event tertentu, sesuai kelong- garan yang diberikan oleh ketentuan. Campurtangan pihak-pihak dalam pembinaan dan per- lindungan terhadap olahragawan hendaknya dihindarkan. Justru yang perlu dilakukan adalah pemerintah melalui Menpora, KONI Pusat dan induk organisasi maupun ko- mite yang ada, ikut memperjuangkan kepentingan olahra- gawan. Jika diantara mereka mampu menembus prestasi in- ternasional, alangkah bahagianya bangsa dan negara ini. Bu- kan sebaliknya, dicari-cari alasan, penyebab dan ketentuan yang terkesan ingin menghambat prestasi maupun peluang mereka dalam forum berskala dunia. Jika saat ini kesibukan mempersiapkan kontingen un- tuk SEA Games makin terasa, kasus Yayuk dengan komen- tar dari wadah-wadah itu seharusnya tidak perlu terjadi. Olahragawan kadang-kadang juga jadi bingung, mana yang harus diikuti. Mengapa tidak diberlakukan ketentuan yang sederhana saja. Sebab, umumnya olahragawan kurang mem- perhatikan birokrasi, sebab disibuki dengan konsentrasi ра- da pembinaan prestasi. Dari sekian permasalahan campurtangan dalam hal ter- sebut, sudah saatnya hal-hal semacam itu tidak terulang lagi. Keterbukaan dan keakraban dengan olahragawan patut di- tingkatkan, agar jalinan persaudaraan makin terasa dan ti- dak perlu terjadi salah pengertian atau perbedaan penda- pat yang akhirnya merugikan semua pihak, terutama olah- ragawan itu sendiri. Surat Pembaca. Perlu Ada Petugas Tiap rang perduli dengan pemakai ja- lan yang lain. Yang mereka utama- kan cuma mengejar uang parkir. Jam Padat di Jl. Perintis Duit, hanya itu di benak mereka. Kemerdekaan AGUS SUMARDI Jl.Prof.HM.Yamin SH PEMDA Medan terus berusa ha memperlancar arus lalulintas 00000 di Medan dan sekarang dengan mengadakan perubahan arus lalu Perlu Terminal Bus lintas menjadikan beberapa jalan menjadi satu arah. Sebaiknya ketika jam-jam padat tersebut, semestinya harus tetap ada petugas Polantas ber- tugas mengaturnya. Misalnya parkir mobil para penjemput diatur jangan berlapis-lapis, atau hanya dibenarkan parkir untuk sepertiga badan jalan, sehingga duapertiga badan jalan tetap dapat digunakan bagi kenderaan umum lainnya. Atau para penjemput dapat memarkir mobilnya di dua jalan yang berdampingan dengan Jalan Perintis Kemerdekaan (tidak jauh dari sekolah tersebut) yaitu Jalan Ngalengko dan Jl. Dorowati. Sehingga tidak semuanya tumplek di Jalan Perintis Kemerdekaan di depan sekolah sampai berlapis-la pis. Kalau diharapkan kepada petu gas juru parkir saja, mereka ku- Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP Medan. Sumbang Saran Menanggulangi Kemiskinan Oleh Sudin Simanjuntak sudah cukup merasa puas atas ke berhasilan yang dicapai. Malaysia, negara tetangga kita, yang ter- masuk dalam satu barisan, dengan "Vision 2020" sudah berhasil menghapuskan kemis kinan. Selama 24 tahun (1990) sa- ja Malaysia berhasil menekan kemiskinan sampai 515.300 rumah tangga, yaitu di sektor perke bunan kecil getah (258.400), perkebunan kecil kelapa sawit (57.000), perkebunan kecil kelapa (7.000), penanam padi (64.300), pertanian lain (115.700) dan nelayan (12.900). Padahal In- donesia, yang memulai penang gulangan kemiskinan semenjak Pelita I hanya berhasil menekan kemiskinan tahun 1996 sekitar 22,5 juta dengan batas miskin Rp. TABEL I. BATAS PERSENTAGE JUMLAH PENDUDUK Persentage Penduduk MENURUT rencana Presiden Soeharto akan menerima penghar gaan dari Program Pembangunan PBB (UND) pada tanggal 8/9 di Jakarta atas keberhasilan Indo nesia mengurangi jumlah pen- duduk miskin. Dalam Laporan Pembangunan Manusia 1997 atau Human Development (HDR) di umumkan secara global, bahwa Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) Indonesia berada pada pe ringkat ke 99 (sebelumnya 102) dari 175 negara di dunia, sehingga Indonesia bersama 65 negara lain- nya berada dalam kategori "medium human development". Walaupun Indonesia akan mem peroleh penghargaan dari badan dunia, bukan berarti Indonesia BACHTIAR JAMIL Jalan Tengku Amir Hamzah Tanjung Pura 00000 Tahun 1976 1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996 (*) Batas Miskin Rp/Kapita/Bulan Kota 4.522 4.969 6.831 9,777 13.731 17.381 20.614 27.905 38.246 () Angka Sementara. Suniber: BPS/Suara Pembaruan 3/7. Wilayah Desa 1. Semenanjung Malaysia 2. Sabah 3. Sarawak 2.849 2.981 4.449 5.877 7.746 10.294 20,14 13.295 16,75 18.244 13,45 27.413 9,71 Di Malaysia garis kemiskinan bukan hanya dihitung dari tingkat pendapatan yang rendah saja, tetapi juga fatkor-faktor lain sesuai kebutuhan Manusia Nor- . mal secara lebih luas, seperti antara lain: 1) Kekurangan kemampuan untuk mendapatkan keperluan azas hidup, yaitu : makanan, pakaian, tempat tinggal dan ke mudahan sosial, seperti air, listrik, kemudahan pengangkutan dan pendidikan, 2) Dari segi ekono mi: ketiadaan atau kekurangan kemampuan ekonomi disebabkan tingkat pendapatan, pemilikan dan pekerjaan yang rendah, 3) Dari segi sosial: golongan yang menduduki lapisan bawah dalam sistem susunan lapisan masya rakat. Mudah-mudahan rencana yang disampaikan oleh Kahumas Pem- da (Drs. Nowal Hasyim) 24/6 dapat terlaksana secara merata, yaitu bahwa tahun 2020 pen- dapatan per kapita penduduk BATAK RAYA Istilah Batak Raya pernah menjadi bahan perdebatan di atas kapal RI Multatuli antara Bapak Handoko Suratmin dengan anak buahnya Perwira angkatan Laut yang bermarga Simarmata, di mana waktu itu penulis ikut dari Kowilhan I sebagai Perwira L.O dalam Operasi Bayu. Kota 38,79 30,84 29,04 Pengertian Batak Raya, dapat juga diartikan Batak Raja. Kare- na katanya semua orang Batak keturunan Raja. Secara etimolo- gi: Batahi = tongkat gembala, tongkat pemukul, Batak = ku- kuh; mantap. Orang Batak seba- gai parmahan, gembala kerbau jadi melekat. cepat diatasi, dikhawatirkan kecelakaan di jalan raya akan mengancam setiap hari. Sebagai kota tua yang banyak bernilai se- jarah seperti mesjid Azizi dan sebagainya, perlulah kota ini ditata dengan baik. Salah satu dari keindahan kota adalah tertib dan amannya lalulintas. Soal asal usul orang Batak ba- nyak pendapat. Ada yang berpen- Untuk mengatasi kesemrawut dapat mungkin berasal dari Israel an lalulintas dan kecelakaan yang Kuno melalui Mesir ke Pusuk bu- mungkin terjadi sewaktu-waktu, hit (Pulau Samosir), dari Tiong- memang sudah waktunya di kok Selatan propinsi Yunan, In- bangun Terminal Angkutan dia dan sebagainya, atau mung- Umum yang permanen di kota kin campuran, tapi mempunyai Tanjung Pura ini. Sehingga bus- kesamaan adat yakni Adat Da- bus penumpang, angkutan umum dan sebagainya tidak lagi sesuka hatinya menurun' naikkan lihan Natolu. penum- Naluri penggembala ataupun pemimpin kabilah (mungkin wa- pang dan memarkirkan busnya di risan biologis), membuat orang sembarang tempat. Batak selalu ingin jadi kepala, ra- ja, pemimpin. 28,06 26,49 23,14 21,64 RM "SUDE ANAK NI RAJA" Namun kerajaan orang Batak tidak pernah punya wilayah yang Desa Kota/Desa 40,37 33,38 28,42 350 429 533 16,14 14,33 13,79 12,30 Disebabkan bermacam-macam berbagai-bagai negara batas indikator dipergunakan oleh miskin adalah berbeda-beda. Batas miskin di Malaysia um- pamanya adalah sebagai berikut : TABEL II. PENDAPATAN GARIS KEMISKINAN BERDASARKAN KELUARGA 5,14 ORANG. 1988 Sumber: Perancangan Pembangunan Pertanian di Malaysia oleh Nik Hashim Nik Mustapha. Jika jumlah Pendapatan Garis Kemiskinan tersebut diperguna kan oleh Indonesia tentu jumlah Penduduk miskin Indonesia akan bertambah. Dengan keberhasilan Malaysia menekan jumlah kemiskinan de ngan sangat memuaskan tentu tidak ada salahnya, jika kebi jaksanaan mengentaskan kemis kinan yang mereka lakukan dapat dipelajari dan dipedomani seda pat mungkin. 40,08 33,31 28,56 Rupiah 26,85 21,64 17,42 15,08 13,67 11,34 350.000 429.000 533.000 di Tanjung Pura Kemacatan jalan memang sela lu terjadi, terutama pada jam-jam padat, yaitu pagi dan siang atau sore hari ketika para siswa sekolah pergi atau pulang sekolah. JUMLAH kenderaan di kota Tanjung Pura, Langkat semakin hari terus bertambah. Tidak saja mobil pribadi dan sepeda motor, tetapi juga jumlah angkutan umum. Belum lagi angkutan bus penumpang jarak jauh Aceh- Sumut dan angkutan lain makin menyesak di kota ini. Salah satu jalan yang setiap hari tetap mengalami kemacatan adalah di Jalan Perintis Kemerdekaan, antara simpang Jl. Thamrin hingga Jl. Purwo. Terutama pada jam pagi ketika mengantar anak sekolah, siang (tengah, hari), menjeput dan mengantar serta sore hari ketika anak-anak pulang sekolah dari satu sekolah swasta yang ada di Karena tidak adanya terminal yang permanen, maka angkutan- angkutan umum, dan mobil mobil atau kenderaan lain bebas parkir di mana saja. Sehingga Orang Minang, memang se- keadaannya kacau, dan arus jalan tersebut. Banyaknya lalulintas di kota pun jadi Orang Jawa dimana-mana ada merapatkan hubungan antara ma menjak dulu dikenal perantau, semrawut. Bila keadaan seperti ini tidak saja. nusia satu dengan manusia lain- kenderaan mobil yang menjemput para siswa, sering dibiarkan parkir sampai berlapis-lapis, sehingga kenderaan umum yang memang cukup ramai lewat di jalan ini menjadi terhalang. Kotamadya Medan di proyeksikan 4.000 dolar AS (Rp.9.600.000,) per tahun atau Rp.550.000,- per bulan, sehingga warga Medan tidak ada lagi yang hidup di bawah garis ke miskinan. PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA Menko Prodis Hartarto mene gaskan dalam Rapat Konsultasi Nasional Program Keluarga Sejah tera (Prokesra) di Jakarta 13/7, bahwa upaya Pemerintah dalam menghapus kemiskinan dimulai sejak Repelita I, antara lain me lalui program pancausaha per- tanian, mentransmigrasikan petani "gurem" dan buruh tani. Pada tahun 1970 jumlah pen- duduk miskin dapat ditekan dari 60 juta jiwa (60%) menjadi 25,6 juta jiwa (13%) total penduduk). Natuna kami disambut oleh sese- Sewaktu mendarat di Pulau orang anggota Polri yang mem- perkenalkan dirinya Panjaitan. Pak Handoko menyelutuk : "Dimana-mana ada saja orang Batak, katanya, - "Itulah yang di- namakan Batak Raya, Sahut Si- marmata". - Ah, kalau orang Ba- tak, merantau saja baru sekitar menjadi pemimpin orang-orang Pengertian Raja kepada orang Batak ialah orang yang mengeta- hui Adat Dalihan Na Tolu dan supaya tertib adat. tahun lima puluhan, setelah pe- nyerahan kedaulatan. Pada PJP II upaya menghapus kemiskinan dipercepat antara lain melalui pemberian IDT, Takesra (Tabungan Ks), Kukesra (Kredit Usaha Ks), MPMK (Memantap kan Program Menghapus Kemis kinan, yang terdiri dari atas pro- gram pengentasan kemiskinan, pengembangan usaha kecil, me nengah dan koperasi serta pem bangunan daerah di luar Jawa dan Bali). Dengan berbagai usaha ter sebut diharapkan paling lambat pada akhir Pelita VII penduduk Indonesia akan tidak ada lagi yang hidup di bawah garis kemis kinan. luas, hanya sekedar kampung/ka- bilah atau beberapa huta. Mung- kin karena sistem "Dalihan na to- lu" berintikan sistem kekera- batan, yang memungkinkan se- tiap orang kedudukan sama ting- gi, dimana di dalam sidang adat bisa saja sewaktu-waktu kedu- dukan sebagai Raja Adat. Sehing- ga kadang ada kalanya orang Ba- tak over acting, Pengertian Raja tidak sama pe ngertian dengan "King". Sidang adat Dalihan Na Tolu itu sendiri ialah tata cara dalam ilmu sosial (Social Science) untuk nya dalam sistem kekeluargaan yang dijiwai kasih sayang: "Ho- long" manjalak "Holong", "Ho- long" manjalak "Domu". 38.200 sebulan sedangkan di Malaysia Rp. 370.000 sampai Rp. 544 000 (lihat Tabel I dan II). Selain HDI mulai tahun 1997 UNDP memasukkan unsur In- deks Kemiskinan Manusia atau Human Proverty Index (HPI) dalam laporannya. Dalam HPI, Indonesia menduduki rangking 23 dan 78 negara berkembang yang diteliti. Dengan demikian In- donesia masih memerlukan kerja yang lebih keras dan efektif untuk menanggulangi kemiskinan. Berdasarkan Laporan Biro Pusat Statistik (BPS) Februari 1997, hasil Sensus 1996 menun- jukkan jumlah penduduk miskin telah turun dari 25,9 juta di tahun 1993 menjadi 22,5 juta pada tahun 1996 (lihat Tabel 1). MISKIN 1976 - 1996. Jumlah Penduduk Miskin Perdebatan di kapal RI Multa tuli waktu itu penulis tengahi de- ngan mengatakan bahwa orang Batak merantau tidak hanya se- telah penyerahan kedaulatan. Jauh sebelumnya keberadaan orang Batak Angkola, Sipirok, Padang Lawas dan Mandailing di Malaysia. Mentalitasnya tidak ka- lah dengan orang Jawa, Bugis, Mi mang, bahkan banyak diantara "kampak membelah kayu" Batak mengaku Melayu, mendapat po- sisi di semenanjung Melayu. PITU SUNDUT SOADA MARA Tujuh keturunan tanpa mara- bahaya (Pitu sundut Soada Ma- ra), adalah kata horas-horas atau upa-upa yang selalu diucapkan se- tiap upacara adat. Malapetaka yang selalu dihindari adalah : 1. PUNU= Tidak punya ketu runan. ANALISA Kota Desa Kota/Desa 10,0 8,3 9,5 RM 44,2 38,9 32,8 9,3 9,3 9,7 9,4 8,7 17,2 7,2 15,3 370 452 544 31,3 25,7 20,3 17,8 Rencana Malaysia ke-1 (1966- 1970). ditingkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan dan penye Golongan miskin dengan mudah dan jelas dapat dikenal dengan pasti melalui ciri-ciri sebagai berikut bed sgbubX 1) Mereka mudah ditimpa ketidak stabilan ekonomi dan ben- cana alam seperti inflasi, an- jloknya harga produksi, banjir/ tsunami, gempa dan sebagainya. Jika terjadi banjir yang meng hancurkan sawah, kebakaran yang lidikan pertanian; diperluas tanah pertanian untuk meningkatkan pendapatan dan peluang kerja; diperluas azas pertanian, supaya tidak terlalu bergantung pada be berapa hasil pertanian utama saja. Rencana Malaysia ke-II (1971- 1975). dipekerjakan buruh yang kini banyak diperlukan oleh bidang pertanian dan perhutanan; oleh karena itu jasa TKI In- donesia diperlukan, walaupun tidak semua masuk secara legal ke Malaysia; ditingkatkan pengusa haan tanaman ekspor seperti kelapa sawit, kakao dan kelapa yang mempunyai potensi baik dipasar manca negara; ditingkat kan kebijaksanaan terhadap luas tanah, yang dimiliki oleh per kebunan kecil dan pemilikan macam tanaman untuk mencip- takan lebih banyak pekerjaan yang produktif dan ekonomis; dilakukan budidaya tanaman kelapa sawit berselang dengan tanaman kakao; ditingkatkan sistem pemasaran jenis tanaman beras, jagung, buah-buahan, sayur-sayuran dan hasil peter nakan; ditingkatkan sistem pengairan untuk mencapai pro- duksi padi dua kali setahun. Selanjutnya dilakukan program penyelidikan pertanian dan pen- didikan pengembangan pertanian khusus bagi tanaman kakao, kelapa sawit dan padi, penye lidikan mutu peternakan terutama lembu untuk pengeluaran daging. menghanguskan harta benda, ke jatuhan harga produk pertanian dan sebagainya, angka kemiskin an akan tidak stabil tetapi ber tambah; 2) Mereka tidak mempunyai pilihan hidup (pasrah) terhadap pengurusan anak-anak, sehingga mereka terpaksa ikut membantu mencari makan, kesenangan hidup (rekreasi), makan/minum, sehingga kekurangan gizi menim bulkan peri laku loyo dan ber- bagai penyakit; 3) Mereka pasrah terhadap tekanan yang lebih berkuasa, yang dengan sepihak mengambil tanah mereka untuk membangun lapang an golf dan sebagainya, tidak "Batak Raya, Pitu Sundut Soada Mara" 1989 54,2 47,2 42,3 40,6 35,0 30,0 27,2 25,9 22,5 Rupiah 370.000 452.000 544.000 Sebenarnya mengentaskan ke miskinan akan jauh lebih ber hasil, jika tidak hanya ditujukan kepada faktor pendapatan saja, tetapi kepada semua kebutuhan manusia normal seperti kemudah an sosial (air, listrik, peng angkutan, pendidikan), tempat tinggal dan sebagainya seperti yang dilakukan di Malaysia. Ini adalah kata upa-upa atau pasu-pasu setiap anak dikawin kan. Orang dikatakan GABE = mempunyai keturunan. Falsafah Batak mengajarkan Anak Ha- matean, Boru Hangoluan, Saru- pa do boru dohot anak. -Anak do rere, anak do bere Dangka do dupang, ama do tulang. Adalah malapetaka (Mara) apabila meninggal tidak punya anak laki-laki itulah yang dina- makan Mate Purpur. Inilah ke- matian yang sangat menyedihkan bagi orang Batak. 2. HALEON = Bahaya Kela paran memperoleh pendidikan, sehingga mereka tidak dapat mempunyai ke dudukan yang berarti dalam masyarakat atau ekonomi. Untuk dapat menanggulangi ke miskinan secara lebih efisien dan terarah serta tepat guna diperlu kan sistem managemen informa- tion yang luas dan efektif berupa. data-data statistik kemiskinan, an- tara lain : Jumlah kemiskinan per propin- si serta jumlah persentage dari total jumlah per propinsi dengan sub-bahagian: a) per kota dan diluar kota/desa; b) per etnik (suku asli WNI dan lain-lain); c) per profesi (pertanian, perkebun an kecil, nelayan, peternakan, ke hutanan), pengangguran dan seba gainya; d) bencana alam yang me nimbulkan kemiskinan (banjir, kebakaran, gempa, gunung mele tus, tsunami dan sebagainya) ser- ta penggusuran; e) pembangunan dalam menanggulangi kemiskin an : Oleh Kolonel (Pur) Aminuddin Simbolon Al-Haj Laklak diginjang pittu Sikkoru digolom-golom Maranak Sappulu pitu Marboru Sappulu onom Diubah : kelihatan orang Batak cenderung materialistis. Binanga ni sihom- bing, binongkak mi Purba tua. tu sanggar ma amporik, tu lombang ma satua. Sai sinurma pinahan, gabe ma na niula. Maranak na jitu-jitu Marboru na pohom-pohom Dalam adat mengupa pengan- en selalu dinasehati menyuruh kerja keras. -pertanian (penyelidikan, pendi dikan, perluasan tanaman, sub- sidi); Taptap bitis taptap talonan. Basah bitis baharu basah tenggo rokan. -perikanan/nelayan' -peternakan; -perhutanan; -tali air (irigasi); -kredit dan pemasaran; -transmigrasi. Indikator kemiskinan yang lebih mencerminkan keadaan fisik sebenarnya berdasarkan data-data kebutuhan Manusia Normal akan sangat membantu dalam menen- tukan kebijaksanaan pengentasan kemiskinan secara lebih terarah dan memprioritaskan yang lebih urgen, sehingga kemiskinan dapat ditanggulangi secara lebih tuntas. Kelaparan adalah mara ba- haya, justru karena itu orang Ba- tak terdidik kerja keras. Harus ada siulaon (kerja), baru adong Simadongan (harta). Dan dari sini PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI MALAYSIA Semenjak tahun 1966 sampai sekarang telah dilakukan kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui enam tahap sebagai berikut : Sai mamora ma angka paitiya tiga, jala maduma angka paruma- uma. Manangkok tu Parsariaran Mamuat tu Parbubuan Sai dapot nian pancarian Lomuk dohot pangomoan Dalam sita-sita ni adat dalam peresmian kampung dinyatakan dengan ungkapan : a. Martalaga na so hiang makna- nya agar penduduk kampung itu makmur sejahtera. Yang paling ditakuti salah sa- tu adalah bahaya kelaparan. Ka- lau masa jayanya tanah Batak, mayatpun di mumi, contohnya di Tomok yang membuat para An- tropolog menduga orang Batak berasal dari Mesir. Punya budaya yang tinggi. Tapi karena terjadi ngat giat mangula. Bahkan kata- bencana kelaparan, tanah gersang kata Inang-inang yang kurang te- dan sebagainya sehingga kehi- pat itu melekat pada ibu-ibu yang dupan jadi prihatin. tidak mau berpangku tangan. Jus tru Inang-inang itulah perlu me- nyandang gelar ibu teladan demi Tapi semua itu demi anak ke- turunan. Ibu-ibu orang Batak sa- = Anakkon hi do hamoraonku. Ibu rumah tangga sebagai ompu ni api tentu tidak ingin api dapur tidak menyala dirumahnya untuk menghidupi sanak keluarganya. 3. Sahit= Penyakit Haporas ni si Torkis Na nioban tu Gunungtua Horas jana torkis b. Parguluan na so marlinta mak- nanya agar tidak terjadi peme- rasan kepada masyarakat. c. Jalangan na so marrongit mak- nanya masyarakat merasa aman tenteram, bebas dari se- gala ancaman. d. Mardomu tahi maknanya ma- syarakat ufakat, akrab dan damai. KAN SUDAH SAYA BILANG, TUKARKAN RUPIAH KARENA DOLAR BAKAL NAIK.- KOK ENGGAK NURUT SIH, PAK? e. Martonggo Sisombaon makna- nya masyarakat yang beraga ma. Pinjaman untuk pertanian disedia kan melalui Bank Pertanian. Un- tuk meningkatkan tarap hidup nelayan dibangun kemudahan dalam pendaratan para nelayan, penyimpanan dan tempat mem- buat dan memperbaiki perahu dan sebagainya. RANCANGAN MALAYSIA KE-III (1976-1980) Pada umumnya strategi dasar pembangunan pertanian serupa dengan Rencana Malaysia ke-II, tetapi biaya pembangunan diting katkan menjadi 2,5 kali lebih besar dari Rencana Malaysia ke- II. Pada umumnya distabilkan harga getah bersama-sama dengan negara-negara produsen dan konsumen, melihat pen- tingnya komoditi getah pada ekonomi di luar kota-kota; digiat kan pemberian subsidi tanaman seperti buah-buahan dan sayur- sayuran dan disediakan benih tanaman unggul. Untuk menam- bah dan memperbaiki taraf hidup para nelayan miskin melalui Pro- gram MAJUIKAN dilakukan pembangunan kawasan nelayan, penambahan jumlah boot, kilang dan pembinaan boot pukat tunda. RANCANGAN MALAYSIA KE-IV (1981-1985) Pada umumnya tidak banyak berbeda dengan Rancangan Ma laysia ke-III. Antara lain ditingkatkan kegiatan dalam sektor perkebunan kecil getah, yang luasnya 4,1 hektar kebawah untuk mempertahankan, agar Malaysia dapat kekal sebagai pengeluar getah asli yang utama di dunia. bope sangap jana matua. Kata horas-horas, Horas Ton- di Madingin, Pir Tondi Matogu, tiada lain maksudnya sehat jas- mani dan rohani. Dan ucapan horas menunjuk- kan bahwa yang utama itu ada- lah kesehatan. Sakit adalah keti- dak selarasan tondi dohot badan. 4. Hatoban Hamba Sahaya Meskipun sekarang tidak ada lagi hatoban atau partangga bu- lu, partangga gonop namun orang Batak merasa hina kalau diperbudak orang lain. Menurut riwayat di Tapanuli yang menja- di hatoban itu saudara atau ke- luarga sendiri yang kalah perang (perang saudara) yang tertawan (Tartaban), jadi budak yang me- nawan (manaban). Yang kalah ti- dak berhak markorja godang, ja- di raja dan sebagainya terutama beradat. Bagaimanapun kayanya, kalau tidak dapat memestakan anaknya secara adat adalah aib paling besar. ANALISA Pada masa sekarang orang Batak pada umumnya tidak mau diperbudak orang lain maunya ja- di raja, semuanya ini ada segi po- sitif dan segi negatipnya. Yang je- las sifat ini tidak semua benar, orang-orang yang merantau dan berpendidikan dan berakhlak aga ma dan tahu benar-benar adat ti- dak demikian. W WIWID - 97 Seperti ada pendapat yang me ngatakan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Tapis ni Mandailing 2. Laok ni Angkola AKU MEMANG MAU MENURUT, BU. TAPI RUPIAH YANG MAU DITUKAR ITU SIAPA PUNYA ? ! 1981 dan di Serawak 1982) para PROGRAM PEMBANGUNAN RAKYAT TERMISKIN (PPRT) Program ini dikendalikan oleh Jababatan Pertanian dengan tu- juan untuk membantu golongan keluarga tani dan masalah kemis kinan serius, yaitu berdasarkan pendapatan di bawah RM 175 se bulan (setengah dari pendapatan garis kemiskinan RM 350 sebulan) dengan keluarga terdiri dari 5 orang. Diperkirakan golongan ter miskin tersebut tidak mungkin dapat menikmati keperluan azas hidup Manusia Normal seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal yang minimum. petani memperoleh disamping harga padi minimum terjamin (GMP) juga subsidi harga beras bagi petani dengan luas sawah 2,43 ha kebawah dan subsidi di pupuk 100%. RANCANGAN MALAYSIA KE-V (1985-1990) dan KE-VI (1991-1995) Program pembasmian kemiskin an pembangunan pertanian seperti pembangunan tanah dan wilayah, pembinaan parit dan tali air; pembangunan industri yang terkait dengan nilai perdagangan seperti kerajinan tangan; pem bangunan infrastruktur termasuk jalan, tenaga listrik dan air di luar kota; peningkatan kemudahan sosial termasuk kesehatan, pen didikan rendah dan menengah, Sebanyak RM 8.608,6 juta diper sandang pangan, perumahan rak untukkan kepada sektor perta-yat sederhana dan lain-lain. nian, yaitu sekitar 27,7% lebih banyak dari Rencana Malaysia ke- II atau 35,5% dari pada Rencana Malaysia ke-III. Untuk mening katkan pendapatan petani di atas pendapatan garis kemiskinan semeniak Januari 1980 (di Sabah Disamping itu kemudahan kredit dan intensif diberikan melalui Pinjaman Khas Pertanian (KPKP), Bank Pertanian Malay sia, Pembangunan Perkebunan Kecil Serawak (DESSA) dan Amanah Ikhtiar Malaysia (AIM). Dengan demikian petani mem peroleh a) harga GMP padi (um- pamanya RM 40 per 60,5 kg), b) subsidi harga padi (umpamanya RM 16,54 setiap 100 Kg dari Lem- baga Padi dan Beras Negara LPN atau pembeli yang memper oleh izin dari LPN) dan c) subsidi pupuk 100 persen bagi petani dengan luas sawah 2,43 ha kebawah. - Kiranya garis kemiskinan para petani akan dapat lebih ditang gulangi, jika sistem subsidi tersebut dapat diterapkan di In- donesia, tanpa perlu menaikkan harga beras di tingkat konsumen, tetapi para petani dapat memper oleh nilai tambah. Tetapi sistem kontrol atas pembayaran subsidi- subsidi tersebut perlu dibina secara terpercaya, ibnem Te Sikap orang Mandailing diploma- tis dan halus. Dalam Rancangan Malaysia ke- VI, beberapa program memba ngun golongan keluarga tani ter miskin dilaksanakan antara lain dengan menyediakan ladang bim bingan usaha, latihan dan studi tur, pembangunan keluarga tani dan beberapa proyek lainnya yang berazaskan konsep angunan SDM. DALDAB gibt Semenjak Januari 1992 ada il Program Pembangunan Amanah Saham Bumiputera melalui Pe modalan Nasional Berhad (PNB) untuk dipinjamkan kepada ke luarga termiskin tanpa bunga. Sekiranya tidak terdapat penya lahgunaan dalam pemberian sumber pinjaman rancangan ini sudah tentu merupakan satu- satunya strategi yang amat ber kesan dalam membasmi kemiskin an di pedesaan. Hal ini tentu akan tetap menjadi lampu merah bagi kebijaksanaan Indonesia dalam memberi pinjaman-pinjaman yang beraneka ragam seperti pem berian IDT, Takestra, Kukestra dan sebagainya. Ternyata adalah jauh lebih efektif, jika dalam pemberantasan kemiskinan di lakukan pembangunan secara langsung yang terkait dengan pen- dapatan, sosial dan ekonoi para golongan miskin seperti yang di lakukan secara sistematis selama 6 tahap dalam Rencana Malaysia. Langgam bicara orang Ang- kola Sipirok, disebut Laok (IN- TIM). Berbicara dengan orang Angkola Sipirok mudah akrab walau suara agak keras. Langgam bicara orang Pa- dang Bolak disebut (PURPUR). Orang Padang Bolak senang ber- bicara hal-hal yang hebat, menga gumkan dan mereka sangat ge- mar bergurau. 5. Dang Maradat = Tak Ber akhlak f. Mendapat keberuntungan. g. Lepas dari bahaya. Maradat berbudi baik tahu sopan santun, tahu tata krama (azas-azas Dalihan na Tolu). Adapun macam-macam Adat Batak yang berkembang di Tapa- nuli Selatan dan tetap dilestari kan: a. Patandahon Anak Tubu (Anak lahir) merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang Batak nya anak. pu b. Haroan Boru (kedatangan pe- ngantin wanita). c. Mengadati halak na maninggal (acara adat wafat). ( d. Marbokkot bagas (masuk ru- mah baru) e. Boru marbagas (mengawinkan anak perempuan). Halaman 4 Falsafah orang Batak adalah = tanda ni anak ni raja maradat, orang berbangsa adalah yang ta- hu adat istiadat. 6. Dang Marugamo 3. Gutgut ni Padang bolak 4. Burju ni Toba Martonggo sisombaon, menja lankan syariat agama dengan baik adalah tanda baiknya suatu kam- pung atau negeri. Falsafah = Hombar do adat dohot ibadat, ar tinya erat hubungan adat dengan ibadat. Bagi ummat Islam, adat 5. Rimbang ni Hurlang. Ini dikaitkan dengan langgam bersendi syarak, syarak bersendi bahasa: Langgam orang Mandai- kitabullah. Orang yang tidak ber- ling disebut PANTIS (lemah lem- agama hidupnya tidak akan ten- but dalam bertutur kata). Orang teram bathinnya, orang tidak ber menyebut, lambok mangalangoi. adat sempit hidupnya ditengah-- tengah masyarakat dan terpencil. Dari uppasa Batak = Sirung- guk Sitata, didia juguk disi deba- ta, menunjukkan keimanan orang Batak bahwa semenjak dahulu kala percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. 7. Dang Marbisuk = Kebodohan Kebodohan adalah mara ba- haya untuk anak keturunan. Bi- suk Cerdik, pandai membawa- kan diri punya akal, kebijakan, usaha, usaha daya upaya. Pada- lan bisuk mangotapi sahit. Melan- carkan usaha untuk mencegah pe nyakit. Setiap mangupa, apakah de- ngan kepala kerbau, kepala kam- bing, dekke undur-undur (ikan Batak tiga seiringan) adalah gam- baran "habisukon = Mata guru roha siseon = Pikir itu pelita hati". Kata-kata nasehat yang sela- lu diberikan kepada anak cucu orang Batak : Ijuk dohot imbalo Ugari dohot uhum Bisuk ho nian ompung marpa ngalaho Malo muse nian markoum Laho tu Sigalangan Ditalpokna tamosu Sai talu ho ompung mangalo dongan Monang nian mangalo musu Martinjak di angkola Ganop bingkas Mangonai Na ringgas nian ho ompung sikola Tu dongan na pogos marpanaili 8. Kesimpulan Pitu sundut soada mara yang dicari untuk dapat menjadi raja (kaya berjaya) atau Batak Raya (wawasan menjadi panutan/gem- bala) yang selalu bersendikan adat dan tata krama (budi peker- ti yang baik) untuk anak cucu ma- sa datang. Justru itu pitu sundut soada mara perlu dilestarikan de- ngan selalu berpedoman kepada agama dan falsafah negara, mu- syawarah untuk manfaat yang ber sendikan Pancasila dan UUD 1945. (Bersambung ke hal.15) Sabtu, L Pangl Li terha tut 4 ongk Ke- masing (28) wa lah Ke MY (23 rahan Sungai warga Kecam Jaksa ril, SH tahun karena menja Kisar H Kisan bus S huku Peng gelar nunt S kim rega perti R an daky ngan pasa seng kan Sito HS seor hot bera luka san cep itu dar pen kim huk jara tah lag set ket na tut da HS ya ki pe Sie pa I Sie Se ko ba ka ne he ke ba ba ot m ka ju ha m tu tu te h P n d F