Tipe: Koran
Tanggal: 1987-12-18
Halaman: 03
Konten
HALAMAN spode-M.32) Itwilda jaan yakni pembuatah air di Rantau Panjang u yang menghubungkan Barang Kuis bernilai Rp kerjaan tersebut terpaksa h pihak Dinas PU Deli alaupun secara adminis esaiannya oleh CV SSS aan tersebut sempat ter jadwal yang ditentukan tara rekanan "AS" Maret 1987. mendapat satu proyek bernilai puluhan juta mun masih mendapar k pembuatan gedung anita Deli Serdang bers an juta rupiah. Hat mi erankan, karena "AS" apunyai hubungan baik k pejabat teras Pemda aris Panitia Tender Pag n tidak membantah hat S Waspada mengkonfir di Kantor Dinas PU ng di Lubuk Pakam, sekitar akan dilaku- emeriksaan" terhadap atnya, pihaknya telah emberitahuan tentang pemeriksaan tersebut, der. dengan adanya pembe Waspada tentang ten Hi Pemda Deli Serdang ir menggunakan sistim (ABC) diharapkannya untuk tu natal ini, nampaknya angat. "Entahlah, saya abnya," ucap Adi. uga dengan apa Rusmani, yang i ibunya berjualan kar depan kantor pos itu muh berkurang, yang selalu tetapi rugi, karena usaha k al ini cuma usaha lau tidak laku kart dikembalikan. "Kami mengharap keuntungan ni," kilahnya. Begitu pedagang kartu natal ngakui natal dan tahun ini tidak bisa terlalu Cami hanya bisa dapat wak kalau lebaran Idul seorang bapak yang belas tahun berjualan os di depan kantor pos engaku cukup banyak karena itu pula ia tak bisnis kartu natal sepi. ara itu, sepi tak sepi, memasarkan 3000 lem- perhari kepada lang- an dari 3000 kartu itu ... at keuntungan sepuluh etapi ia tak mau di mana diambilnya Rahasia," katanya sam- Menurut Naswil, ham- . tal dan tahun baru ser- ia mengisi kartu-kartu da para pedagang di or pos, dengan cara dari Naswil dengan wa. Lalu sorenya Naswil sil penjualan kartu itu. Naswil penduduk jalan slim, menyebut untuk asaran kartu memang rangkali pengaruh cap Naswil. Dia yang enjajakan kartu natal, ak sehari bisa laku 20 u, itupun kartu yang Kalau yang hanya Rp. an harap JAA 8. pasaran kartu natal ini kelihatan dingin sa- di Deli Plaza, Istana Olimpia Plaza, kartu- eperti kurang mendapat laupun harganya sudah rah belum nampak F-M.31). mbakan suasana rukun arga dapat kita kem- am menciptakan suasa- am lingkungan masya- bih luas yang akhirnya abang menjadi suasana ingsa keluarga besar antangan yang sekali- an kehormatan dan ke agi kaum wanita Indo- dapat menjawabnya. ou Tien Soeharto di oh wanita. (t/M.15) Di Sumut bat Muda TO matera Utara. Data asus perceraian sejak apai 1.006 perkara, Drs. Busra di ruang rceraian itu yang pa- ri. tara yang masuk ke ewalahan, terutama para petugas hal itu itu, disebabkan ser- aya rumah tangga, i. Persoalan ini selalu in terhadap pasangan umah tangga. gsungkan acara akad gan-bimbingan yang ng baik dan sempur- rkawinan usia muda, nusia di atas 35 tahun ka perceraian di atas benar matang untuk rnya. 4cm yang banding ke mengakui, hal itu keputusan Pengadilan ak 18 perkara, terdiri masalah pemelihara- kasus gugatan isteri in. (M.30). Rendition Chona JUM'AT, 18 DESEMBER 1987 Agama Oleh Drs.R.Lubis Zamakhsyari Pada dekade menjelang tahun 2000 ini, tampaknya masalah kemiskinan dan keterbelakangan kembali mencuat menjadi pembicaraan. Dalam pertemuan-pertemuan ilmiah, baik yang berbentuk seminar, saraschan ataupun diskusi kelom- pok dari berbagai disiplin ilmu, masalah tersebut dijadikan tema yang hangat untuk digunjingkan. Nampaknya masalah kemiskinan dan keterbelakangan dewasa ini tidak hanya dipan- dang sebagai masalah ekonomian sikh, tetapi sudah menjadi masalah kehidupan yang sifatnya semakin kompleks dipecahkan secara bersama dan terpadu. dan harus Dari berbagai pembicaraan seperti disinggung di atas, terlihat ada semacam isyarat bahwa masa- lah kemiskinan dan keterbelakang- an yang diderita oleh bangsa-bangsa berkembang, sudah merupakan lingkaran setan. Dalam hubung- annya dengan kehidupan, watak kemiskinan dan keterbelakangan tersebut mempunyai dimensi tersen- diri, sehingga diperlukan keseriusan yang tidak setengah-setengah untuk memecahkan ngan tersebut memeranginya. Bagi umat Islam masalah kemiskinan dan keterbe- lakangan, bukanlah merupakan hal baru. Tugas tersebut adalah suatu kewajiban suci yang tak boleh di- tawar-tawar. Sebab dalam Al Qur- an tegas dikatakan oleh Allah SWT. bahwa orang-orang yang tidak mau tahu dengan nasib kaum miskin DAN POSTER SPANDUK MTON: Menjelang berlangsung MTON ke XXI (Januari 1988), se- jak Desember ini ktoa Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu mulai meriah dengan pemasangan spanduk/poster, baik dalam ukuran kecil maupun besar. Kebetulan diperoleh Waspada dari beberapa orang pelukis di Rantau Prapat, un- tuk satu spanduk ongkosnya ber- kisar Rp.15 ribu sampai 25 ribu. (A.56) atau terlantar, agama, Pendusta agama saya pikir adalah pendusta (riz), berkonotasi dengan pem- bangkangan agama. Jadi orang ter- sebut dapat dikategorikan sebagai pemeluk pembangkang. Sebab dalam sebuah hadits Nabi Muham- mad SAW menjelaskan bahwa kemiskinan bisa menjerumuskan Menanggulangi Kemiskinan untuk mencari jalan menghapuskan nguranginya. baik materil maupun sprituil. Dari uraian di atas, dapat kemiskinan dan keterbelakangan. disimak bahwa masalah kemiskinan Minimal jalan praktis untuk me- dan keterbelakangan yang melekat pada kehidupan umat Islam, me- Kalau mau jujur, kita harus nurut perlunya suatu pengem mengakui bahwa umat Islan lah bangan sistem dan alternatif dari banyak dan telah lama berbuat un- sekian banyak sistem dan metode tuk menanggulangi kemiskinan dan yang pernah dilaksanakan. Sistem keterbelakangan itu, tetapi ternyata dan metode dimaksud diharapkan kemiskinan dan keterbelakangan semakin berkembang dan semakin dapat mengupayakan penang- gulangan masalah kemiskinan dan banyak jumlahnya. Baik pengemis maupun para gelandangan bukan keterbelakangan, sehingga lebih Berkurang, bahkan semakin tegas dan dapat berhasil guna secara banyak, memenuhi kolong jem- baik dan efektif. Untuk itu upaya alternatif tersebut hendaknya lebih batan, gang dan antri setiap hari realistis, tidak hanya sekedar teori- Jum'at di mesjid-mesjid, Atau men- teori yang relatif ilmiah yang malah daftarkan diri kepada panitia zakat membuat masalah tersebut semakin fitrah setiap tahun supaya dapat mengambang, sehingga umat yang diberi kupon. Semuanya dapat miskin, tidak hanya kurang, bahkan membuat usaha penanggulangan- nya semakin rumit, semakin me- semakin bertambah jumlahnya. Kita mengetahui bahwa merlukan pemikiran yang serius. golongan masyarakat miskin dan Memperhatikan suasana se- terbelakang itu, adalah golongan bagaimana diungkapkan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem yang lemah di antara golongan- ataupun cara yang dilakukan untuk golongan yang terdapat di tengah- tengah masyarakat. Lemah menanggulangi masalah kemiskinan ekonomi, lemah pisik, lemah daya dan keterbelakangan dikalangan pikir, bahkan juga lemah daya umat Islam selama ini, jelas tidak serapnya terhadap situasi yang tim- berhasil, kalau tidak dikatakan bul (sedang) terjadi di sekitar gagal, Oleh sebab itu perlu diadakan mereka. Justru itu memikirkan revisi, atau dicari cara dan sistem nasib mereka, kita tidak cukup yang lain, yang lebih efektif, lebih hanya sekedar memikirkan teori- berdaya guna dan berhasil guna. teori untuk menetapkan dan men- Sehingga penanggulangannya tidak cari definisi yang kita anggap tepat hanya bersifat stimulatif, tetapi (modern dan kelasik) tentang lebih praktis, dan dapat mengarah patokan-patokan apa dan siapa kepada pemberantasan. yang disebut miskin dan ter- belakang. Pada saat ini saya kira bukan waktunya lagi membuat kaidah-kaidah tentang miskin dan dhu'afa, tetapi yang diperlukan sekarang adalah praktek langsung orang kepada kekafiran. Sebagaimana yang telah dising- gung di atas, dari sisi Islam meme- rangi kemiskinan dan keterbelaka- tugas adalah suatu suci. Oleh sebab itu adalah merupa- kan kewajiban setiap pemeluknya. Secara hakikinya tugas tersebut ber- arti sebagai suatu usaha untuk me- ningkatkan derajat manusia supaya mereka dapat kembali menemukan dirinya selaku makhluk pengemban dan pelaksana amanah yang di- Medan (Waspada) Perwiritan Akbar Asuhan Ny.Marsih Lubis di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor semakin maju dan berkembang pesat. Perwiritan ini dibentuk tahun 1986 atas inisiatif Ny.Tatang Sukačdi dengan anggota 100 orang lebih. Menurut Ny.Marsih Lubis, ke- berhasilan itu berkat ketekunan dan keuletan para pengurus disertai kemauan keras dari kalangan ang- gota perwiritan Akbar itu sendiri sehingga terciptanya hubungan ukhuwah Islamiyah yang mantap dan terpadu. Tanpa adanya kerja keras, kata Ny.Marsih, segala sesuatunya tidak mungkin bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan, malah apa yang dicita-citakan akan sia-sia. terimanya dari Allah SWT. Sebagai khalifah di bumi tugas memerangi kemiskinan dan keter- belakangan itu, berarti suatu usaha. mengangkat kembali sejarahnya yang sudah lama terkubur atau di- kubur. Bagi umat Islam Indonesia tugas tersebut merupakan sum- bangan nyata yang dapat diberikan sebagai andilnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan manusia seutuhnya, sehingga mereka mam- pu berkembang dan mengembang- kan kemampuannya itu dalam hidup dan kehidupan masyarakat, Sepasang spanduk dan poster menyemarakkan MTQN dipajangkan di Mengah kota Rantau Prapat. (Waspada/A.56). 299 MTQ NASIONAL TK SUMUT Ke XXI, Perwiritan Akbar Titi Kuning Semakin Berkembang pengajian anak-anak di lingkungan masing-masing dan mengadakan" musyawarah/mufakat kepada tokoh-tokoh agama secara berkesinambungan, sehingga pen- benar- didikan di bidang agama benar mantap. Di samping itu, pembinaan terhadap anak-anak yatim piatu perlu menjadi perhatian dari pengurus/anggota Derwiritan Akbar, terutama dalam hal pen- didikannya serta hal lain yang me- nyangkut kehidupan mereka sehari- hari. Sebab tanpa perhatian yang serius, kehidupan anak yatim piatu akan semakin menyedihkan," Perwiritan Akbar ini dilak- sanakan sebulan sekali di Balai tandasnya. Kelurahan Titi Kuning, pada tiap awal bulan dengan penceramah OS Lurah Titi Kuning Tatang tunggal, Al-Ustadz Drs.H.Asril Sukaedi menjelaskan kepada Alisyahbana. Seusai perwiritan di Waspada, para pengurus perwiritan adakan ceramah serta tanya jawab. Akbar hendaknya meningkatkan (M.30). Khatib Mesjid/Alamat Mesjid Agung Jl. Diponegoro Drs.H.Ahmad KS Silaturrohim Jl.Sekata Jamik Kampung Baru H.Harun Syah, Lc. H.M.Yahya M.Din Al Ikhlas Taqwa JI.Medan Karim Saleh Area Selatan Taqwa Jl.Puri T.Muslim Harun Taqwa Mawar Melati Simpang Baharuddin Sokamy Selayang Thayyibah JI.Multatuli Taqwa P.Berayan Bengkel BNI 1946 JL.A.Yani Tarbiyatul Ikhwaniyah Jl. Amaliun Idris Hasibuan H.Kairupa Fauzy Simp Selayang Dakwah Kampus USU Al Azhar Perumnas Medan II Muslim Wahid Siregar Al Utamaniyah Jalan Utama H.M.Syahril babies Nurul Yaqin Jl.Bukit Barisan Muchtar Baijuri Al Hikmah Jl.Malaka Raya Mandala OXX 63 M.Chair,BA Drs.B.Siregar (91 MESJID TERENDAM. Mesjid desa Sijambi Tanjung Balai Kabupaten Asahan, terpaksa tak berfungsi 10 hari akibat musibah banjir belum lama ini. Gambar, mesjid saat digenangi air. (Waspada/M.32). Jadwal Khatib Se-Sumatera Utara Tanggal 18 Desember 1987 sebagai berikut: Bila umpamanya terkumpul zakat atau zakat fitrah seharga satu juta rupiah, atau lima ratus ribu rupiah, menurut beliau semua zakat atau zakat fitrah yang terkumpul itu, diserahkan kepada salah seorang fakir miskin. Dengan hasil zakat atau zakat fitrah yang diserahkan tersebut, diharapkan si fakir miskin tersebut dapat merobah nasibnya, sehingga ia tidak miskin lagi. Dalam hal ini, umpamanya kepadanya diberikan (dengan hasil zakat tersebut), bahan-bahan atau alat yang sifatnya produktif. Atau dijadikan modal untuk berjualan. Dengan alat atau modal tersebut, si miskin itu, akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari. Jadi kalau selama ini, kita memberikan ikan, maka menurut kepada mereka teori Hanafi di atas, sekarang yang diberikan adalah pancing, sehingga fakir miskin tersebut bisa mencari ikan. Dengan demikian zakat atau zakat fitrah dapat merobah nasib mereka dari golongan konsumtif menjadi produktif. Bila hal tersebut sanakan, maka diimbau baik oleh organisasi-orga- nisasi kemasyarakatan Islam, seperti MUI atau Muhammadiyah, akan dapat dilaksanakan dengan tepat, efektif dan jelas pencapaiannya. Ajaran Muhammad SAW -Oleh Di dalam surat Al Anfal ayat 2,3 dan 4 Allah SWT berfirman, yang merupakan penjelasan tentang tanda-tandanya orang beriman : Mengandung Cahaya K.H.Mawardy Labay Pertama, orang beriman itu apabila disebut/diingatkan Allah maka bergetar hatinya. Ini berarti, dan lain-lain, tidak merasa "mem- beri", tetapi lebih merupakan ke- wajiban yang harus ditunaikan. bahwa orang beriman itu mantap tauhidnya kepada Allah, mereka tahu benar siapa Allah itu. Kedua, apabila dibacakan ayat- ayat Allah, mereka semakin ber- tambah-tambah imannya. Ini berar- ti, bahwa orang beriman itu berilmu pengetahuan (ulil albab). Artinya mereka mau membaca alam dan mau pula membaca "Yang Punya alam" (Allah) berdasarkan nilai- nilai ilmiah (scientific) yang dilan- dasi tauhid. Mesjid/Alamat Mukhlishin Jln. Darussalam Quba JI.Utama Muslimin Teladan Attawwabin Jl.Pimpinan Taqwa Jl.Demak Taqwa JI.Mahkamah Taufiq Jl.Polonia Sebagai ancar-ancar, walaupun bersifat alternatif, namun menurut hemat penulis dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran inovatif dalam rangka mencari jalan pe- nanggulangan masalah kemiskinan Pertama, orang beriman tinggi derajatnya di sisi Allah SWT dan di sisi manusia. beriman Kedua, mereka akan diampuni Ketiga, orang segala dosa-dosanya oleh Allah. Ar- menyerah penuh secara total kepada tinya, adanya perubahan akhlaq Allah. Menyerah di sini bukan ber- dari jahat kepada baik, dari salah arti berpangku tangan dan bersikap kepada benar, dari gelap kepada masa bodoh, tetapi bertawakkal terang benderang, dari pendendam kepada pemaaf, dari bajingan men- jadi ajengan, dari buaya menjadi buya, dari bakhil menjadi pemurah. Ketiga, rizkinya mulia dan gampang. Artinya, rizkinya itu tidak hanya menopang hidup dan kehidupannya di dunia ini saja, tetapi juga dapat menghantarkan- nya menuju surga jannatun naim. kepada Allah setelah melakukan usaha dan ikhtiar secara maksimal, sehingga setiap prestasi dan hasil kerja yang diperolehnya bukan hanya karena "kehebatan dan kemampuan" dirinya semata, tetapi semuanya itu karena izin, rakhmat dan ridha Allah SWT. Keempat, mereka mau men- dirikan shalat, serta memahami dan menghayati arti dan makna shalat serta hikmah-hikmahnya. Sebab mendirikan shalat sangat jauh ber- Al Husna JI.Teratai Drs.Mohd.Said Taufiq Kel.Tegalrejo Suri Hamidi Hidayah Jl.Kereta Api Drs.H.A.Muin Isma Nst. Dirgantara JI.Imam Bonjol H.Agus Salim Lubis H.Asnan Ritonga Jamik Darul Ikhlas Jl. Batu Jamik Jalan Teladan Jamik Al Jami'ah Kampus UISU Arab Jl.Temenggung Syuhada Komplek Trikora Rahmat Jl.Denai Soedirman Batalyon Kavaleri 6/Serbu beda dengan "tukang shalat". pasangan yang suci Sebab Allah SWT sendiri menyata- kan dalam firmanNya (Surat Al dan mereka kekal di dalamnya. Ma'un), bahwa ternyata ada orang- Sedangkan bagi orang-orang orang yang kelihatannya mengerja- kan shalat, tetapi ternyata celaka, yaitu yang lalai dalam shalatnya. Kelima, orang beriman mau menafkahkan sebagian rizkinya. Khatib Artinya, bahwa orang yang beriman sadar betul, harta benda, pangkat, jabatan dan kedudukan yang "di- milikinya" itu sifatnya hanya titipan sementara belaka dari Allah. Oleh karena itu, jika mereka membayar zakat, memberikan infaq, shadaqah H.A.L.Kalimantan Syahruddin Ahmad H.Azis Ahmad Drs. Thamrin Munthe Rustam Ahmad Yamin A.Bustamam Hamzah Hasrin Noor, BA M.Nazaruddin Maya Drs. Askolan Lubis Mahyaruddin Salim Drs.H.Anas Nurdin Adapun janji Allah kepada orang-orang yang beriman, banyak sekali dinyatakan di dalam kitab suci Al Qur-an, antara lain dalam surat Ali Imran 139 dan surat Al Ba- qarah ayat 25: Drs. Abuhanifah Batubara Drs. Abd.Mun'in Nasution Rahmanuddin, BA T.A.Lathief Rousydiy Drs.Usman Daury H.Mohd.Abd.Syukur Syarifuddin Sinda, BA Keempat, orang beriman men- dapat balasan surga, yang dibawah- nya mengalir sungai jernih, segala makanan dan buah-buahan yang ada di sorga diberikan kepadanya, termasuk yang tidak beriman, banyak pula ayat menerangkan, bahwa mereka akan mendapat balasan siksa dan azab yang sangat pedih. bahwa orang yang Beriman, hidup- nya akan Bersih, Indah dan Aman. - Bersih badannya, bersih rumah- nya, bersih pakaiannya dan bersih pula hati dan aqidahnya. Patut pula kami jelaskan, - Indah akhlaq, tingkah laku dan indah tutur katanya, sehingga indah pula lingkungan hidupnya. - Aman hidup pribadi, aman rumah tangga, aman tetangga dan aman pula hidupnya. Dengan kata lain, apabila iman sudah kokoh jadi aman. Dengan iman yang kokoh- kuat, hidup dan kehidupan se- seorang akan terarah, teratur, ter- pelihara, terhibur dan terpuji/ter- hormat. WASPADA Salah satu manifestasi konkrit bagi orang yang beriman, dia akan selalu mengingat Allah dengan segala sifat-sifatNya yang agung dan mulia Nama. dan keterbelakangan dimaksud. Mungkin ide ini sudah dikenal tapi belum berjalan. Sebagaimana Imam Hanafi salah seorang pendiri salah satu mazhab terkemuka dalam Islam. berpendapat bahwa zakat atau zakat fitrah, boleh diberikan kepa da seorang saja, fakir miskin yang membutuhkan. Aljabarnya adalah llah sebagai pencip- ta, pemelihara dan penguasa alam semesta ini, akan selalu disebut- sebut bagi orang beriman, dan akan menjiwai segenap gerak langkahnya menuju arah yang positif-konstruk- tif. Hal ini dinyatakan dalam kalimat pendek tapi bermakna dalam, yaitu Bismillahir Rahmanir Rahim, yang artinya Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Dalam kalimat Basmalah ter- sebut, Allah menyatakan nama diriNya sendiri. Ini mengandung didikan, bahwa bagi orang beriman hanya Allah sajalah yang menyer- tai segenap gerak langkahnya,. ketika duduk, berdiri, berbaring, ketika sedang bekerja, beristirahat, ketika makan, minum, bepergian dan lain-lain, baik malam maupun dapat dilak- dakwah bil hal yang siang, semuanya tidak lepas dari nama Allah. Kemudian Allah me- nyebutkan pula sifatNYA yang Rahman (Maha Pengasih atau Maha Pemurah) dan sifatnya yang Rahim (Yang Maha Penyayang). Allah memancarkan sifatNya yang Rahman secara universal, bagi segenap umat manusia dan makhluk makhluk lainnya tanpa pandang bulu. Seperti umpamanya, Allah menciptakan bumi yang terhampar luas, siapa saja boleh bertempat tinggal di bumi, apakah dia orang baik-baik atau jahat, orang shalat atau tidak shalat, semuanya diberi- kan hak hidup di bumi. Allah mem- buat udara, yang karenanya manusia bisa hidup, siapapun orangnya mendapat jatah udara. Allah menciptakan air, semuanya mendapat jatah air, sebab tanpa air akan hilang kehidupan. Allah men- ciptakan ikan selaut yang setiap hari berjuta-juta ton diambil tidak per- nah habis, silahkan siapa saja dapat mengambil ikan di laut, apakah dia beriman atau tidak beriman. Dan berjuta-juta nikmat Allah lainnya yang tidak mungkin kita dapat menghitungnya, yang semuanya itu merupakan pancaran daripada Rahman Allah. Justru itulah, bagi orang yang beriman setiap gerak langkahnya dia akan selalu ingat Allah. Ketika makan, ingat Allah, karena tahu persis bahwa yang ia makanan makan adalah ciptaan dan pem- berian pasti tidak akan mampu mencip- takan air walau hanya setetes. Jadi jelas, air yang kita minum dan kita pergunakan untuk keperluan-ke- perluan lainnya itu, adalah ciptaan dan pemberian Allah. Ketika beker- ja, orang beriman akan ingat kepada Allah. Sebab otak yang kita pergunakan untuk berfikir dan deb NYA yang Rahim dipancarkan untuk orang-orang Pengertian seruan dan ajakan yang terkandung dalam ayat tersebut kita kutip pendapat Sayyid Quthub dalam kitab tafsirnya "Fii Dzilaalil Qur-an, Juz I, halaman 128 sebagai berikut : Penger- tian pertama yang terkandung dalam seruan ini ialah agar setiap orang mukmin itu mengislamisasikan seluruh masalah kehidupan mereka karena Allah, baik faktor internal (hasrat dan kecenderung- an) maupun faktor external yang berhubungan dengan masalah duniawiyah mereka dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar- besarnya". Perintah dan seruan untuk mengislamkan seluruh masalah kehidupan kita yang termaktub dalam ayat di atas adalah mengandung pengertian bahwa ajaran dan peraturan Islam itu kompleks dan serba lengkap. Sehingga tidak satu unsurpun masalah kehidupan manusia yang tidak diperhatikan dan diatur oleh Islam. Mulai dari masalah yang besar, seperti soal negara, budaya, politik, sosial, sampai masalah yang sekecil-kecilnya seperti masalah ber- sin dan menguap yang timbulnya di luar unsur kesengajaan dan kesadaran manusiapun diatata dan diatur dalam Islam secara terinci Nampaknya dalam kenyataan pergaulan hidup bermasyarakat sehari-hari masalah adab bersin dan menguap yang sering kita alami itu kurang melembaga. Kenyataan itu dapat kita lihat, baik dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, perkantoran dan maupun dalam lingkungan yang lebih luas, seolah-olah adab bersin dan menguap itu terlupakan. Meskipun masalah ini kelihatannya kurang penting, namun menentukan dalam pembinaan kehidupan bermasyarakat yang sehat dan berakhlak mulia. Oleh sebab itulah, maka Rasulullah SAW memberikan tuntunan yang terperinci tentang adab bersin dan menguap tersebut dalam Sunnahnya. dan jelas. ADAB BERSIN (ATHAASY) Rasulullah SAW telah menetapkan adab bersin tersebut secara jelas dan terperinci di dalam Sunnahnya, yaitu dengan cara melafazkan kata-kata: "Al Hamdu, Ar Rahmah dan Al Hidayah" secara terkait. Cara ataupun sistem pelaksanaannya dapat dilihat dalam konteks Hadits yang berasal dari Abi Hurairah ra sebagai berikut: "Nabi SAW bersabda: Apabila salah seorang kamu ber- sin, maka hendaklah dia mengucapkan: "Al Hamdulillaahi". Dan saudaranya (yang mendengar ucapan itu) hendaklah dia mengatakan: "Yarhamukallaahu" (moga-moga Allah mengasihi- mu). Apabila itu telah mengucapkan "Yarhamukalaahu", maka hendaklah yang bersin mengatakan: "Yahdiikumullaahu Wayushlihu Baalakum" (moga-moga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki hatimu"). (H.R. Bukhari). saudaranya mimbar juma Tentang Bersin Dan Menguap Firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh nyata bagimu". (QS. Al Ba- qarah: 208). mengeluarkan bakteri penyakit dalam tubuh kita ketika bersin. Disamping itu juga dapat menciptakan hubungan baik antar sesama ummat Islam, karena di dalam adab bersin itu terdapat kata saling mendo'akan kebaikan dan kesejahteraan kepada Allah SWT. Dalam Hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tir- miziy, bahwa orang yang bersin itu hendaklah menjawab ucapan saudaranya dengan "Yaghfirullaahu Lanaa Walakum" (moga- moga Allah mengampuni dosa kami dan dosa kamu"). Sistem atau cara pelaksanaan adab bersin yang tertuang dalam konteks Hadits tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Orang yang bersin itu hendaklah mengucapkan kata "Al Ham- dulillaahi" atau "Al Hamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin" atau boleh juga dengan lafaz "Al Hamdulillaahi 'Alaa Kulli Haal". (Imam Nawawiy Al Adzkaar.- Bab : Ucapan bersin dan Hukum menguap). 2. Dan saudaranya hendaklah menjawab ucapan itu dengan lafaz "Yarhamukallaahu". 3. Kemudian dijawab pula oleh orang yang bersin dengan lafaz "Yahdiikumullaahu Wayushlihu Baalakum" ". Demikian indah dan baiknya tuntunan Rasulullah SAW ten- tang adab bersin ini. Hendaknya kita dapat mempraktekkan dan membiasakan adab bersin ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam lingkungan rumah tangga. Dimulai dari diri kita, senantiasa mengucapkan lafaz "Al Hamdulillaahi" dikala bersin dihadapan anak-anak. Kemudian kita ajarkan kepada mereka agar menjawab ucapan itu dengan lafaz "Yarhamukallaahu". Dan kemudian kita jawab pula ucapan itu dengan lafaz "Yahdiikumullaahu Wayushlihu Baalakum". Bila adab bersin ini kita praktekkan dalam lingkungan rumah tangga, berarti merupakan suatu upaya menciptakan suasana Islami di tengah keluarga dan sekaligus juga menciptakan hubungan baik dengan Allah SWT karena kita telah memanjatkan kalimah syukur kepada-Nya dengan ucapan Al Hamdulillaah yang telah Allah. Sebab biar bagaimana pun majunya bangsa Amerika, Eropa dan Jepang, dengan teh- nologinya canggih, mereka tidak akan mampu membuat padi walau hanya setangkai, membuat telor walau hanya sebutir, membuat kacang walau hanya sebiji atau membuat apel walau hanya sebuah. Ketika minum, orang yang beriman akan ingat pula dengan Allah. sedikit. Sebab biar bagaimanapun majunya tehnologi bangsa Rusia, mereka program suatu organisasi da'wah dapat dikatakan masih terlalu Berdasarkan Al Qur-an, di- ketahui bahwa berda'wah dan ber- tabligh merupakan tugas mulia dan suci. Sebab keduanya merupakan dan Nabi tidak pernah meman- Khusus di Indonesia, kegiatan pekerjaan semua Rasul Allah. da'wah umumnya bersifat mandiri. Artinya seseorang berda'wah atas kemauannya sendiri dan tidak ber- suatu organisasi faatkan da'wah atau tabligh untuk mengeruk keuntungan pribadi. Di dalam Al Qur-an, Allah berfirman: "In ajriya illaa 'alallaahi rabbil 'aalaamiin", yang maksudnya ialah agar para da'i dan muballigh hanya naung di bawah atau lembaga da'wah. Da'i yang berda'wah dengan menjalankan mengharapkan honorarium (imbal- an/gaji) dari Allah rabbul'alamin saja, tidak dari obyek da'wah yang dida'wahi. Di Indonesia, da'wah sering dikonotasikan dengan memberikan pengajian atau ceramah mengenai Islam. Memang da'wah bisa diarti- Di Indonesia, tabligh atau pengajian biasanya dilakukan di malam hari. Di siang harinya, umat Islam, termasuk mereka yang ber- predikat da'i atau muballigh tentu kan luas, bisa pula sempit. Sebagian diperintahkan oleh iman mereka 'Ulama mendefenisikan da'wah bekerja mencari nafkah. Jika sang dengan da'watul khalqi ilal khaaliq" kepada Allah). Kalaulah (Mengajak manusia ta'rif (defenisi) ini dipegang, maka cara berda'wah tentu akan menjadi luas puan si penda'wah (da'i). tenaga yang kita miliki, semuanya sekali; tergantung kepada kemam- itu adalah ciptaan dan pemberian Allah. Biar bagaimanapun majunya tehnologi, pastilah tidak akan mam- pu menciptakan dan membuat otak manusia. Karena produk tehnologi itu sendiri adalah hasil kerja otak manusia. Da'wah atau tabligh sebenar- nya amal yang wajib bagi setiap in- dividu muslim. Tidak ada ayat Al balan obyek tablighnya itu sangat mem- Kalaulah Allah memancarkan Qur-an atau hadits Nabi yang yang diberikannya. Apalagi jika menyatakan kewajiban berda'wah atau bertabligh hanya diletakkan di pundak kaum Ulama atau mereka yang berpredikat da'i atau muballigh. Hanya berkhuthbah memberikan pengajian akbar kuat berakar dalam dada setiap in- sifatNYA secara universal, maka san, maka hidup dan kehidupan ini sifat butuhkan pengajian, sementara di bidang finansial, mereka lemah. Sampai hatikah seorang muballigh sengaja tidak mau memberikan pengajian kepada jama'ah yang tidak mampu memberikan atau mampu memberikan imbalan, jumlahnya kecil ? akan menjadi aman. secara khusus atau Rumah tangga yang dilandasi iman, yang beriman, yaitu di akhirat nan- balan ti, berupa balasan sorga Jannatun dihadapan jama'ah, umumnya Ulama-lah yang mampu, atau akan aman. Bertetangga dengan orang yang Naim, sebagai puncak kenikmatan mereka yang memang telah biasa tetapi beriman, aman. Punya suami atau isteri yang beriman, aman, Punya anak-cucu yang beriman, Punya pemimpin yang beriman, rakyat akan aman. aman. Punya rakyat yang beriman, pe- Punya pemimpin dan rakyat yang mimpin akan aman. beriman, bangsa dan negara men- berkhutbah. muballigh seorang pegawai negeri, ia tentu memperoleh gaji setiap bulan. Jika bukan pegawai negeri, sedikit atau banyak, usahanya men- cari nafkah tentu akan ada. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan seorang muballigh untuk meng- haruskan obyek tablighnya untuk menggajinya atau memberikan im- Masalah Dana Bagi Da'i- itu sebagai mata pencarian pokok. seorang muballigh pun harus ikhlas Yang menjadi pedoman (uswah mengeluarkan ongkos dari kantong- hasanah) umat Islam ialah Nabi, nya ke tempat ia memberikan pengajian, jika jama'ah pengajian itu memang lemah ekonominya. Kalau kita shalat, kita tidak mengharapkan imbalan uang. Apakah kalau kita berda'wah kita harus mengharapkan imbalan uang? Di atas telah diungkapkan, bahwa berda'wah atau bertabligh adalah amal, seperti shalat, shaum, zikir, tilaawatul Qur-an dan sebagai MILIK Jadi, karena da'wah atau tabligh yang tiada tara, yang mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya dan bibir belum pernah merasakannya. Maka wajarlah kalau Rasulullah SAW dengan tegas menyatakan: Kullu amrin dzii baalin laa yubda-u bi bismillahir rahmanir rahim fahuwa aqtha' (Setiap pekerjaan (yang baik- baik) yang tidak disertai dengan dan di dalam sunnah Nabi, tidak membaca Bismillahir Rahmanir merupakan amal, maka se- sungguhnya tidak ada muballigh atau da'i profesional. Tidak ada muballigh yang menjadikan peker- jaan bertabligh sebagai usaha men- cari nafkah. Perintah berda'wah ongkos transportasi dari rumahnya nya. Ada orang yang setiap hari Jum'at, harus mengeluarkan dan bertabligh di dalam Al Qur-an ke mesjid untuk shalat Jum'at. Tetapi ia tidak pernah menuntut pernah disertai dengan pembolehan agar ongkos yang telah dikeluar- menjadikan pekerjaan berda'wah Rahim, maka terputuslah dia. kannya itu diganti. Justeru itu, MONUMEN PERALAMANALI RTA ACNINGATAN MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW. SLARDA BESAR NAHDATUL ULAMA SUMUT. kita kusukun Bidang Unun MON LD-NU: Bagi NU (Nahdlatul Ulama) masalah Da'wah Islamiyah sejak berdirinya tahun 1926 merupakan program terdepan. Selama ini kalau tidak mampu berda'wah, bukan orang NU yang sempurna. Karena itu terbentuknya susunan pengurus Lembaga Da'wah NU Wilayah Sumatera Utara, Minggu (13/12) bukan merupakan kejutan. Namun demikian pihak pemantau akan menunggu gerakan lembaga ini dengan penuh harapan. Pada gambar K.H.Ahmad Nasution dari Suriyah NU melantik pengurus baru itu di hotel Garuda Plaza Medan. (Waspada/M.24). JANGAN DO'AKAN ORANG BERSIN YANG TIDAK BERTAHMID Apabila seseorang bersin dan dia tidak bersyukur kepada Allah SWT dengan ucapan "Al Hamdulillaah", maka kita dilarang men- do'akannya kepada Allah dengan lafaz "Yarhamukallaah". Larangan tersebut dapat dilihat dalam suatu hadits yang berasal dari Abu Musa ra, katanya: "Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apabila salah seorang kamu bersin, lalu dia memuji Allah dengan "Al Hamdulillaah", maka kamu do'akanlah dia. Dan bila dia tidak bertahmid kepada Allah, maka jangan kamu do'akan". (HR. Muslim). Dengan demikian jelas bahwa seorang muslim yang bersin, lalu tidak bersyukur kepada Allah dilarang mendo'akannya. Larangan itu dikuatkan lagi oleh suatu Hadits yang berasal dari Anas ra. katanya: "Dua orang laki-laki bersin dihadapan Rasulullah SAW, lantas beliau mendo'akan salah seorang di antara keduanya, dan yang seorang lagi tidak dido'akannya. Lantas laki-laki yang tidak dido'akan oleh Nabi SAW itu bertanya: Si Fulan itu bersin lalu engkau do'akan, sedangkan aku juga bersin, tapi engkau tidak men- do'akan? Maka dijawab oleh Rasulullah SAW: "Laki-laki ini ber- tahmid kepada Allah sedangkan engkau tidak". (H.R. Bukhari Muslim). Oleh Mu'azif Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita ada berkenalan dan berteman dengan seseorang yang non muslim. Mendo'akan mereka hanya terbatas pada lafaz do'a "Yahdiikumullaahu Wayushlihu Baalakum". Berdasarkan Hadits yang berasal dari Abu Musa Al 'Asy'ariy ra. katanya: Ada beberapa orang Yahudi bersin dihadapan Rasulullah SAW mereka mengharapkann agar di do'akan dengan lafaz "Yahdiikumullaahu Wayushlihu Baalakum". (HR. Abu Daud dan Tirmiziy). Kebolehan mendo'akan mereka dengan lafaz do'a tersebut mengandung makna yang baik sekali agar kiranya Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki hati mereka. ADAB MENGUAP Sedapat mungkin hendaklah diusahakan untuk menahan rasa kuap yang menyerang kita. Berdasarkan Hadits dari Abi Hurairah ra. katanya: "Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai bersin dan membenci kuap. Karenanya bila salah seorang kamu bersin, ucapkanlah tahmid kepada Allah. Dan setiap muslim yang mendengar ucapan itu wajib mendo'akannya dengan lafaz "Yarhamukallaah". Dan adapun kuap itu, sungguh hanya datang dari syaitan. Karenanya bila salah seorang kamu menguap, hen- daklah dia menahannya menurut kemampuannya. Sesungguhnya syaitan ketawa bila salah seorang kamu menguap". (HR. Bukhari). Bila tidak mampu menahan rasa kuap itu, maka hendaklah dilakukan dua hal agar kelihatan sopan dan beradab, yaitu sebagai berikut : 1. Menutup mulut dengan telapak tangan. Berdasarkan Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut: "Apabila salah seorang kamu menguap, maka hendaklah dia menahan tangannya di atas mulut- nya, karena syaitan akan masuk (bila tidak ditutup dengan tangan)". (HR. Muslim). Berdasarkan Hadits tersebut sebahagian besar para ilmuan dan mujtahid berpendapat bahwa menutup mulut dengan tangan ketika menguap hukumnya sunnat. 2. Jangan meninggikan tekanan suara ketika menguap. Landasan hukum larangan ini adalah Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut : "Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci kuap, maka bila salah seorang kamu menguap, maka janganlah dia mengatakan: Hah! hah! Sesungguhnya syaitan akan ketawa (mendengarnya), karena (kata-kata) seperti itu berasal dari padanya". (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmiziy). Demikianlah beberapa ketentuan hukum terpenting tentang adabi dan menguap yang telah ditetapkan melalui tuntunan Rasulullah SAW dalam Sunnahnya. Kiranya adab ini dapat kita. terapkan di lingkungan keluarga bersama anak-anak, dan kita lem- bagakan dalam kehidupan masyarakat luas. atau pengurus honorarium. kepadanya atas pengajian naikkan jumlah . Di dalam ceramah atau pengaji- an, selalu menyindir-nyindir atau Banyak kebiasaan tak terpuji, yang wajib dijauhi dalam hal ber- da'wah, antara lain ialah: Tidak mau bertabligh jika tidak dijeput dengan mobil dan juga di antar. Tidak mau bertabligh, jika im- balannya kecil. • Hanya mau bertabligh ke tempat- tempat mewah dan untuk kalangan tinggi dan malas bertabligh ke mesjid-mesjid kecil, apalagi yang terletak di daerah miskin dan jama'ah dari kalangan kecil. Sengaja tidak mencari nafkah dengan cara yang wajar, tetapi men- jadikan da'wah atau tabligh sebagai mata pencaharian. . Menuntut pengurus pengajian mesjid untuk me- memuji-muji pengurus pengajian, agar jumlah honorarium dinaikkan. * Tentu masih banyak lagi kebiasa- an-kebiasaan tak terpuji lainnya yang wajib dijauhi oleh muballigh atau da'i. Secara fiqhiyyah, memang tidak ada nash yang menyatakan haram hukumnya menerima im- balan (biasanya uang) dari obyek da'wah. Tetapi secara empirik, jika seseorang telah pernah menerima imbalan, apalagi kalau sudah ter- biasa, maka untuk selanjutnya, akan timbul perasaan, bahwa menerima imbalan itu sudah men- jadi hak. Ini yang susahnya. Kalau sudah demikian, biasanya setiap tabligh yang tidak disertai imbalan, akan kurang ikhlasnya atau bahkan tidak ikhlas sama sekali. Justeru itu, mereka yang ingin melaksanakan perintah bertabligh ini, perlu berusaha mempunyai pekerjaan tetap, yang menghasilkan dana yang memadai untuk me- menuhi kebutuhan hidup. Alternatif lain ialah perlu adanya suatu Lem- baga da'wah, yang dapat meng- usahakan dana, sehingga dengan dana itu, dapat menugaskan banyak muballigh dan da'i. ● Adityawarman Hidayat Kelebihan Bilal BILAL bin Rabah, seorang budak hitam salah seorang sahabat Rasulullah. Dikisahkan 'Urwah bin Zubair, mengenai saat kemerdekaannya dari seorang budak. Sewaktu tuanya Umayyah mengetahui Bilal masuk Islam tanpa sepengetahuannya, dia menyiksa Bilal penuh biadab. Dalam penyiksaan berlangsung, Waraqah bin Naufal lewat di tempat Bilal sedang dipukul. Waraqah mendengar ucapan Bilal "Ahad, Ahad!". Waraqah waktu disiksa itu dengan zikir: mendengar ucapan demikian, lalu dia memalingkan pandangannya ke arah Umayyah bin Khalaf secara kejam dan biadab terus menyiksa Bilal. Lantas Waraqah bertutur pada waktu itu: "Aku bersumpah kepada Allah Azza Wa Jalla, kalau kalian mem- bunuhnya, niscaya Allah akan menjadikan dia kekasih Nya!" Penyiksaan itu terjadi berulang kali. Pada suatu hari lewatlah Abu Bakar di tempat penyiksaan Bilal. Abu Bakar mendengar rin- tihan Bilal, lantas dia mendekati rintihan suara itu. Lantas Abu Bakar berkata: "Tidakkah anda sekalian takut kepada Allah dengan menyiksa orang yang tak berdaya (karena dia seorang budak) ini? Dan sampai kapankah berakhirnya penyiksaan biadab ini kalian lakukan ?" Mendengar ucapan demikian, Umayyah marah "Gara-gara kalianlah semuanya ini (karena mengikuti agama baru tanpa sepengetahuanku). Justru itu siapkah kau Abu Bakar untuk menyelamatkannya ?" Abu Bakar memberi isyarat bahwa dia mau melepaskan penyik- saan Bilal itu sesuai dengan kehendak Umayyah. Abu Bakar menanggapinya: "Akan saya lakukan pembebasan Bilal. Saya punya seorang budak yang lebih hitam dan lebih kuat lagi dari Bilal dan agamanya sama dengan kalian. Bagaimana setujukah kau Umayyah kita tukar budak itu dengan Bilal ?" Rupanya Umayyah setuju dan bertutur "Ambillah budak itu, dan bawa kemari dan ambil Bilal". Abu Bakar mengambil budaknya, memberikannya kepada Umayyah dan mengambil Bilal dari Umayyah. Dan Abu Bakar memerdekakan Bilal, Dan Bilal ikut hijrah. Tak berapa lama kemudian, Bilal termasuk orang ketujuh dalam berhijrah itu. Bilal berkesan dengan nasehat Rasulullah, yaitu: "Ya, Bilal, matilah dalam keadaan miskin dan jangan mati dalam keadaan kaya". Bilal bertanya: "Lalu apa yang harus saya lakukan ya Rasulullah ?". Nabi menjawab: "Apa yang kau peroleh sebagai rezeki, jangan disembunyikan. Dan apabila ada yang meminta, jangan kau tolak !" Seperti dikisahkan Jabir, Rasulullah pernah bersabda; bahwa beliau suatu kali melihat dirinya berada di surga. Rasul mendengar suara langkah. Rasul bertanya pada Jibril: "Ya Jibril langkah siapa itu ?". Jibril menjawab: "Itu Bilal!", Rasul bertanya pada Bilal: "Apa yang menyebabkan engkau bisa lebih dahulu dariku masuk surga ?" Bilal menjawab: "Ya Rasulullah, setiap saya berhadats, saya segera ambil udhuk. Dan seterusnya saya melakukan shalat sunat dua rakaat karena Allah !" ARDIAL 2cm
