Tipe: Koran
Tanggal: 1990-08-13
Halaman: 08
Konten
Color Rendition Chart 2cm Halaman 8 TAJUK RENCANA Perang dengan Senjata Kimia akan Meletus di Teluk Parsi ? san SENJATA kimia yang dipakai dalam perang merupakan senjata yang ditakuti oleh siapa saja yang harus menghadapinya. Senjata inilah yang nampaknya diandalkan oleh Saddam Hussein sebagai alat ampuhnya untuk memaksakan kehendaknya terhadap negara-negara Arab tetangganya. dikatakan untuk sementara proyek Khaddafi mengalami kemacetan. A- pakah bahan kimia yang berasal dari Jerman Barat inilah, yang semula dimiliki Khaddafi, lantas dihibahkan kepada Irak? Kemungkinan tersebut memang masuk akal mengingat bahwa Sad- dam Hussein dan Khaddafi termasuk dalam jajaran pemimpin-pemimpin Arab bergaris keras, bersama dengan Hafez Asad, dari Suriah. Sejak Irak mengancam Israel akan menghancurkan sebagian dari wilayahnya dengan senjata kimia, Israel memang berpikir serius meng- enai niat Saddam Hussein yang bisa mencelakakan ratusan ribu rakyat nya ini (Senjata kimia bisa menggunakan racun yang mematikan dengan didahului oleh penderitaan yang mengerikan). Sebelum meletusnya konflik Teluk yang berbuntut aneksasi Kuwait oleh Irak sebenarnya dunia Barat tidak menanggapi ancaman Irak ini dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi dengan majunya pasukan Irak ke perbatasan Saudi Arabia, yang kemudian telah mengundang kehadiran kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet di Teluk yang diduga melakukan tekanan militer terhadap Irak, walaupun Prancis dan Uni Soviet tidak menyatakan hadir untuk tujuan tersebut, mata dunia internasional tiba-tiba menjadi terbuka dan mulai menduga-duga ke- sungguhan ancaman Saddam Hussein. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa sementara dunia Barat pada umumnya mulai mengutuk serbuan Irak ke Kuwait, dan pada waktu yang sama tekanan-tekanan militer dan ekonomi mulai diterapkan terha- dap si penyerbu ini, menjadi kelihatan bahwa posisi Irak makin tidak menguntungkan Saddam Hussein. Jika ia mundur dan membiarkan Ku- wait kembali kepada status quo semula, maka bisa dipastikan bahwa Saddam akan kehilangan popularitasnya di mata rakyat Irak. Namun demikian, jika ia nekat melanjutkan mimpinya dengan menggunakan senjata kimia jika terpaksa, maka kejatuhan baginya hampir bisa dipasti- kan. Saddam Hussein akan benar-benar menjadi contoh buat satu pe- mimpin dunia Arab yang paling gila, karena tak ada lagi satu negara adikuasa pun yang membotohinya. Dahulu Uni Soviet memang masih bersedia menjadi pemasok senjata, namun sekarang dengan adanya perubahan haluan politik fasilitas lama semacam itu sudah sangat sulit untuk diharapkan bisa dinikmati. Menghadapi situasi yang penuh dengan kemungkinan seperti itu bisa kita mengerti bahwa tentara Amerika Serikat yang dikirim ke Teluk terle- bih dahulu diperlengkapi dengan pakaian khusus untuk menangkal ba- haya kimia dan mendapat latihan-latihan sebelumnya. Yang kita ingin tahu sudah barang tentu adalah masalah, apakah Saddam Hussein benar-benar sudah sedemikian "ngawur" dan "kalap" sehingga ia akan menggunakan senjata pemusnah berkekuatan tinggi itu? Sebagai hasil aneksasi Kuwait maka popularitas Saddam di mata rakyatnya menanjak tinggi. Saddam sekurang-kurangnya dianggap se- bagai pengejawantah cita-cita negara Irak Raya yang wilayahnya men- cakup Kuwait dan negara-negara gurem lainnya dan yang eksistensinya dihormati oleh tetangganya, a.l. oleh Suriah, Saudi Arabia dan terutama sekali oleh Iran, negara yang belum lama ini disatroni setengah mati. Agaknya Saddam berani melakukan aneksasi dan tekanan terhadap Saudi karena mengingat bahwa dirinya telah dibekali cukup dengan senjata kimia (termasuk bisa memproduksi sendiri). Orang memang hingga kini bertanya-tanya tentang masalah dari mana Irak memperoleh bahan kimia untuk pembuatan senjatanya, walaupun orang menduga bahwa Saddam mengadakan hubungan dengan Khaddafi. Yang disebut belakangan ini pernah merencanakan pembuatan pabrik senjata kimia di Libia tetapi terburu diobrak-abrik oleh Amerika Serikat, sehingga boleh BEBERAPA waktu lalu koran-koran memberitakan bahwa Denpasar dapat menerima siaran sebuah televisi swasta yang disiar-pancarkan dari Surabaya. Berita itu mesti ditambah dengan, jika ada tambahan peralatan tertentu, paling kurang seperti antene parabola sekarang ini, yang dapat menerima siaran melalui satelit Palapa. Sebab siaran utama, TVRI sekalipun, tidak dapat diterima begitu saja tanpa dipancar-ulang (relay) setelah ditangkap oleh sebuah stasiun bumi. Jika hal itu benar- benar terbukti, merupakan sebuah kemajuan dalam bidang siaran televi- si kita. Kemajuan kedua dalam bidang yang sama adalah tidak digunakannya lagi dekoder atau apa pun namanya yang berfungsi untuk dapat menang- kap siaran tertentu mulai tanggal 24 Agustus mendatang. Dilenyapkan nya pemasangan dekoder pada alat penerima siaran televisi, memung- kinkan warga ibu kota, siapa saja dalam radius tertentu dengan mudah dapat mencari siaran yang selama ini dilakukan oleh RCTI, sebuah badan siaran swasta yang beroperasi di Jakarta. Dasar pertimbangan dihilangkannya pemasangan dekoder itu adalah demi pemerataan penerimaan siaran televisi dan tidak akan menimbul- kan diskriminasi dalam hal penerimaan siaran. Dengan dekoder hanya orang berpunya saja yang dapat menerima siaran tersebut. Dengan demikian dihilangkannya dekoder itu pada gilirannya menghilangkan pula kecemburuan sosial, hal yang benar-benar dijaga sekarang ini, paling tidak di lingkungan masyarakat kota tertentu. Kemajuan-kemajuan di Bidang Pertelevisian Kemajuan ketiga adalah dimungkinkannya setiap propinsi memiliki satu Stasiun Penyiaran Televisi Swasta (SPTS). Hal ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki alternatif dalam hal memilih informasi dari media elektronik, sejalan dengan perkembangan masyarakat yang ingin segera memperoleh informasi secara cepat dan visual. Kemajuan keempat adalah digunakannya televisi sebagai media pen- didikan yang telah kita bicarakan di tempat ini juga beberapa waktu lalu. Menurut rencana, mulai tahun 1991 mendatang gagasan ini mulai diwu- judkan. Dari sekian banyaknya perkembangan baru, apa implikasinya terha- dap kita, para pemirsa dan penikmat acara televisi? Hendaknya disadari bahwa mencari alternatif lain merupakan hal yang wajar saja, sama wajarnya dengan mencari sayur bayam jika setiap hari yang kita kunyah dan mamah adalah sayur kangkung. Dengan satu-satunya sumber siar- an, boleh jadi acaranya akan berlangsung monoton, siaran hanya itu-itu saja. Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan fotokopi identitas Memperhatikan surat dari pembaca Selasa (31) dapat kami jelaskan BPLP-Bali sejak 5 tahun ter- Masalah BPLP Chave been a regular bi and tri annual visitor to Bali since 1974 For the last though I have boed unable to make the trip. What has happened during this time regards the water pol lution problem (raw sewage) is incredible. Apabila jejak Pak Nala diikuti oleh para dokter lain atau inte- lektual lain, disertai tanggapan sehat dari kalangan agamawan, maka fenomena itu tak musta- hil akan berwujud nyata, yakni, "pencerahan" itu. Yesterday (5/8/90) I went sur- fing at Kuta beach, the level of raw sewage out there would ha- ve seem beaches in most coun tries closed. Padahal dengan kemajuan teknologi sekarang, siaran televisi dari mana saja dengan mudah dapat ditangkap, misalnya dengan antene parabola. Sementara orang-orang yang mampu saja dapat menikmati siaran-siaran televisi luar negeri yang bervariasi, bagian terbesar pendu- duk Indonesia hanya terpaku pada siaran tunggal yang dikelola TVRI. Hal ini juga dapat menimbulkan kecemburuan sosial sebagaimana telah kita sebutkan di atas. Terserapnya siaran televisi dan sektor infor- Mencari Model Moksa di Hutan Beton P ada harian ini (Bali Post 28/7) Ngurah Nala (dok- ter) mengetengahkan se- buah artikel yang cukup meng- ejutkan sekaligus menggeli- tik. Dari judulnya saja, yaitu "Moksa di Dunia Ini," sudah mengandung greget, karena menyangkut imbauan terhadap masalah mendasar ajaran Hin- du. Ternyata memang benar I Setelah penulis coba simak, gre- get yang dimunculkan terasa ada. Disebut mengejutkan, ka- rena justru diungkapkan oleh seorang dokter. Isyarat apa pula ini? Bagi penulis, Pak Ngurah Nala menjadi isyarat muncul- nya fenomena baru di kalangan intelektual Hindu non-IHD a- tau non-Parisada, yang mulai Penetrasi Teknologi peduli terhadap permasalahan Teknologi ditanggapi sebagai mendasar agama Hindu kita. gejala kultural, sehingga lebih Bukankah gejala ini cukup tepat dikenai istilah "penetra- Don't Let It Happen The waves, beaches and peo- ple of Indonesia have been the accomplish for the growth of tourism as we see it now. This gowth obviously has it's effect akhir memberikan kesempatan kepada para mahasiswa lulusan BPLP-Bali untuk menjadi staf pengajar. Dalam kurun waktu 5 on various parts of the local community and environs. It would be a terible shame though if tourists and surfers were put or coming here due to the high level of water contami nation. Dunia internasional pada umumnya menilai apa yang dikerjakan oleh Saddam Hussein ini sebagai permainan api yang bisa membakar sekelilingnya dan salah-salah bisa membakar dirinya sendiri. Kini kita tengah memperhatikan upaya Amerika Serikat dalam mengikutsertakan dua tetangga Irak, yang namun demikian merupakan seteru-seteru lamanya, yakni Iran dan Suriah dalam melakukan tekanan terhadap Saddam Hussein. Jikalau Bush berhasil dalam usaha ini, maka dialah orang pertama di Amerika Serikat yang berhasil memanfaatkan kekuatan musuh untuk melemahkan musuh barunya. Iran dan Suriah tentu senang jika melihat Irak tertatih-tatih berjalan dan menderita luka-luka akibat konfrontasinya dengan Amerika Serikat, tetapi juga merupakan tanda tanya besar, apakah kedua negeri ini sudi bekerja sama dengan negara yang selama ini masih dianggap pendosa besar buat kepentingan dunia Islam. I can honestly say that in 24 years of surfing. I have never seen pollution to the extent that was present yesterday. Please, please. Somebody do something for all our shames. Sebagaimana kita ketahui Suriah dan Iran sering bertindak sebagai sponsor penyandraan orang-orang Barat yang pemerintahnya mendu- kung Israel. kita sambut baik, karena boleh jadi pertanda munculnya "zam- an pencerahan atau fajar budi" Hinduisme, khususnya di Bali, dalam menapak zaman teknolo- gi yang berintikan "rasionali- tas," yang tengah kita hadapi. menggembirakan? Berkaitan si" untuk menunjukkan gejala atau dengan ini, sudah seyogyanya "perembesan penyusupan"-nya ke daerah lain. Secara filosofi, teknologi muncul di dunia sebagai hasil budidaya manusia dalam meng- uasai alam (fisik) untuk kemu. dahan hidupnya. Sasaran akhir penciptaannya, jelas untuk "ke- nyamanan" hidup manusia sen- diri. Oleh IGAR Santa Robert Wilson Aus Passport Situasi di Teluk memang mengandung berbagai kemungkinan, dari yang paling kurang rawan hingga yang paling rawan. Dalam hal ini kemauan baik Amerika Serikat serta Uni Soviet akan memberikan peme- cahan yang diidamkan dunia beradab. No: ES 100956 Ely's Bungallows Legian. masi hanya pada segelintir orang saja menyebabkan bahwa hanya ke- lompok kecil itu saja yang dapat memanipulasi dan memanfaatkan infor- masi itu demi kemajuan (dan kenikmatannya) sendiri. Dengan mengarahkan pesawat penerima kepada siaran-siaran luar negeri, ketahanan nasional bisa melemah. Misalnya saja, sikap mere- mehkan siaran dalam negeri. Banyak pemilik antene parabola yang menaruh alat penerima siaran televisi dalam kamar tidur sendiri karena berbagai perilaku yang masih merupakan hal tabu di negeri kita ditayang- kan secara bebas, terbuka, seperti bercumbu dan berciuman. Arus perkembangan dan pengaturan yang ketat dari pemerintah me- rupakan dua hal yang seringkali bertolak belakang. Satu hal yang perlu kiranya kita catat adalah peraturan yang dikeluarkan, berisi larangan dan sebagainya, selalu terlambat dibandingkan dengan kemajuan teknolo- gis. Larangan yang sekarang dikenakan terhadap tata cara menerima siaran televisi luar negeri, mengingatkan kita juga akan larangan tempo doeloe tatkala masyarakat tidak dibolehkan menerima sembarang siaran radio. Dengan antene radio yang tinggi-tinggi pada waktu itu, sudah bisa dilacak siapa yang mencuri mendengar siaran dari luar negeri yang menjelek-jelekkan pemerintah dan bangsa Indonesia. Sekarang ? Siapa yang ambil pusing terhadap siaran radio dari mana pun datangnya? Kita sudah paham bahwa dengan perkembangan komunikasi yang sulit terbayangkan, bahkan impian sekalipun dapat diwujudkan menjadi kenyataan hanya dalam jangka waktu singkat, dunia tidak lagi merupa- kan suatu bola besar yang dikapling-kapling di mana setiap kapling hanya menerima siaran tertentu. Dunia telah menjadi suatu keluarga besar, tidak ada lagi batas geografis yang dapat mencegah merembes- nya curahan informasi yang bertubi-tubi dipancar-luaskan. Omongan dan larangan tidak akan memecahkan masalah. Yang dibu tuhkan adalah menciptakan acara-acara siaran yang mengimbangi acara-acara siaran luar negeri yang lebih menarik dan tak membosankan itu. Dengan menyajikan alternatif yang kualitasnya bisa bersaing, barulah boleh kita menyusupkan pesan, yang tampaknya sangat sarat terpang- gul di atas pundak TVRI sekarang ini. Upaya pemerintah yang terkandung di balik penyebaran pembangun- an siaran televisi yakni perkembangan masyarakat yang ingin segera memperoleh informasi secara lebih cepat dan visual dengan media elek- tronik, bagi kita merupakan pemikiran yang mempunyai landasan strate- gis. Kita sebut landasan strategis karena dari arah mana pun dan ke arah mana pun informasi itu akan kena pada sasarannya dengan mudah dan mendukung segala macam usaha pembangunan yang tengah kita lak- sanakan sekarang. Pembangunan niscaya tidak lagi merupakan satu- satunya arah yang kita tuju, atau alat yang kita gunakan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran tetapi sekali lagi juga merupakan se- buah alternatif yang telah terbukti keampuhannya. Sejarah ilmu pengetahuan menunjukkan, bahwa sebenar- nya, awal kelahiran teknologi bermula di dunia Timur, seperti India dan China, antara lain berupa "Ilmu Hitung, dan alat tulis." Kemudian, baru diimpor oleh Barat terutama Yunani. Di Yunanilah penemuan-pene- muan itu berkembang pe- sat, karena disertai dengan "ra- sionalitas" yang tinggi. Dengan dasar "rasionalitas," penemuan demi penemuan lain pun ber- munculan, dengan daerah se- baran hampir seluruh Eropa. Seluruh penemuan dapat dikla- sifikasi pada Astronomi, Fisi- ka, Biologi, dan Komunikasi. Periode pertama sebanyak 19 orang dipanggil tanggal 17 Juli Periode kedua sebanyak 27 o- rang dipanggil tanggal 20 Juli. Dari jumlah tersebut, dita- warkan untuk mendapat beasis- wa BPLP-Bali sebanyak 10 ma hasiswa dan selebihnya mengisi kursi Diploma IV oleh karena mereka memiliki hasil seleksi yang sangat baik dan sangat po- tensial untuk dikembangkan di DIV. BPLP-Bali sangat menyayang- Adalah giliran Timur kemudi- an mengimpor penemuan Barat. Apa sebabnya? Karena, konon, alam dan budaya (terutama aga- ma) lebih mengasah aras "rasa" daripada aras "rasio." Hasil- hasil budaya Timur pun akhir- nya lebih menonjol pada bidang "kesenian" daripada "teknolo- gi." Apa pula sebabnya "rasio- nalitas" tinggi muncul di Barat? Tak lain adalah pengaruh Aga- ma Kristen, khususnya dari alir- an Calvinis. Menurut aliran Cal- vinis, manusia baru dinilai ber- harga, jika mampu "berkarya" dengan prestasi tinggi untuk ke- maslahatan masyarakat. Sele- bihnya, akan dianggap keong saja. Maka, Calvinis diketahui amat mendorong penemuan- penemuan teknologi itu, sehing- ga semarak di seantero dunia sekarang. Menyimak latar belakang ke- lahiran teknologi di Barat, ma- ka tahulah kita bahwa agama te- tap memegang peranan pen- ting, bukan didorong oleh "ra- tahun mendatang diperlukan kan calon mahasiswa yang ber- peremajaan staf pengajar seba- potensi dan berbakat tinggi, nyak kurang lebih 20 orang. Sa memilih program pendek oleh tupun mahasiswa BPLP-Bali ti- karena alasan ekonomi/cepat dak bersedia, menjadi guru. bekerja. Dari calon mahasiswa BPLP-Bali mulai menjaring di atas dipromosikan 8 orang dari pelamar/calon mahasiswa mendapat beasiswa BPLP-Bali yang akan masuk ke BPLP-Bali berdasarkan hasil seleksi ma- suk (Entrance test). Dari para calon mahasiswa tersebut ter dapat 46 orang yang kemam- puannya baik dan dipanggil un- tuk diwawancarai. dan 9 orang dipromosikan me masuki DIV meskipun sebelum- nya mereka tidak memilih D IV. Mungkin mahasiswa inilah yang dilihat oleh Saudara tersebut ti- dak termasuk di D IV tetapi ke- mudian diusulkan/ dipromosikan dalam daftar D IV, oleh karena kemampuannya sangat menonjol dibandingkan dengan peserta lainnya. Demikian penjelasan kami dan terlampir adalah daftar ma hasiswa tersebut beserta hasil tesnya. Dengan penjelasan ini diharapkan masalah tersebut menjadi terang dan kemungkin- an dapat diselesaikan. Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali Nyoman Bagiarta NIP. 120131738 Bali Post PRESTASİ ADMINISTRASI ajuk Rencana harian ini (Bali Post, 16 Juli 1990) TU mengetengahkan topik tentang wabah Anthrax sebagai satu di antara sekian banyak penyakit zoono- sis berbahaya yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah Jawa Tengah. Media Televisi pun juga mena- yangkan kasus penyakit yang merenggut 1.406 ekor ternak sapi perah perusahaan pada pertengahan bu- lan Juli lalu. Kejadian ini bukanlah hanya mengejut- kan, tetapi juga "menakutkan" mengingat sifat-sifat mikroorganisme penyebabnya yang juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Kasus kejadian penyakit terse- but kurang menempati porsi u- tama dalam pemberitaan media massa. Barangkali perhatian ki- ta waktu itu tertuju ke Mina, kasus terowongan Haratul Lis- an yang menelan korban ratus- an jiwa jemaah haji Indonesia. Atau mungkin tidak banyak ma- syarakat yang tahu tentang ba- haya Anthrax, sehingga wabah yang terjadi di Jawa Tengah ter- sebut dianggap tidak mengkha watirkan. Bagi saya, berita tersebut me- rupakan sebuah renungan, ke- napa masyarakat tidak bereak- si? Mungkin penyakit ini mere- ka anggap tidak segawat kasus "biskuit beracun" atau pikiran mereka sedang terpusat untuk membuat "sikap" terhadap A- rab Saudi karena kasus Mina? Atau memang publikasi tentang bahaya-bahaya penyakit zoono- sis dirasakan kurang frekuen? Penulis sudah seringkali menu- lis masalah penyakit hewan yang dapat mengancam kese- hatan manusia. Bahkan dalam bulan April 1990 lalu, penulis juga mengungkap sionalitas" an sich. Dengan kata lain "rasionalitas" tak muncul dengan sendirinya seperti yang kita puja-puja sekarang. Di samping itu, penemuan- penemuan teknologi, tetap di- dorong untuk kemaslahatan o- rang banyak. Jadi, pada tekno- logi, inherent nilai kemanusiaan. Memang benar, kini, teknolo- gi telah dapat memaksimalisasi ketaklukan alam, dan "me- nyamankan" hidup manusia, bahkan sampai pada tingkat comfortable. Ruang huni manu- sia yang dahulu berupa hutan belantara di hamparan bukit karang, kini berkat lampu Ala- din yang bernama teknologi, di- sulap menjadi buatan beton la- ik huni. Mobilitas manusia pun berkat teknologi amat tinggi, terutama dalam berkomunikasi dengan sesama. Teknologi kini, meng- arahkan manusia pada globali- sasi, mendunia. sekelumit dalam harian ini ten- tang penyakit asal hewan yang dapat mengancam ketenteram- an hidup manusia (Bali Post, 11 April 1990). Mungkin baru Ra- bies, penyakit "gila anjing" yang menakutkan itu, yang di- kenal masyarakat sebagai pe- nyakit yang sumber penularan- nya dari hewan (anjing). Se- dangkan penyakit Anthrax? Ba- rangkali baru pada tahap "men dengar selentingan" Padahal penyakit ini tergolong tua di In- donesia, lebih satu abad yang lalu. Mencari Model Kehadiran teknologi adalah fakta hidup kita, kini. Oleh se- bab itu, diperlukan kearifan menghadapi. Sudah banyak bukti bahwa memuja atau me- Batas Alam Menurut Tajuk Rencana hari- an ini, yang paling menggelitik nafsu untuk tahu kita kali ini tentunya masalah kesanggupan dan disiplin kerja para petugas yang bersangkutan. Selanjut- nya disebutkan bahwa sebenar- nya apabila setiap tahun ternak-ternak yang ada menda- pat vaksinasi secara teratur, ka- sus ini hampir-hampir boleh di- katakan bisa dieliminasi. Pada bagian lain Tajuk Rencana ini mengemukakan, bahwa sejauh mana instansi yang berwenang melakukan pengawasan ketat terhadap produk makanan yang berasal dari ternak dan produk- produk lain yang berkaitan de- ngan bahan-bahan yang meng- gunakan bagian tubuh hewan. Melakukan vaksinasi massal terhadap ternak, tidak semu- dah yang dibayangkan. Banyak faktor yang harus diperhitung- kan, baik menyangkut faktor e- konomis, sifat penyakit dan pe- nyebarannya, maupun letak geografis dan peta penyakit he- wan. Penyakit hewan tidak mengenal batas administratif, tapi lebih memperhitungkan batas alam. Suatu contoh misal- nya, daerah Bali sudah ditetap- kan sebagai daerah bebas (free zone) terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK). Tindakan pre- ventif yang dilakukan terhadap sapi-sapi dan hewan rentan lain- nya tidaklah dilakukan vaksina- si massal, tetapi pengawasan Akan tetapi, teknologi yang nampik, sama-sama meresah- berdasar pada "rasionalitas" te- tap mengandung kenisbian, a- tau relativitas. Mengapa? Kare- na, betapa pun, melalui teknolo- gi, yang tersentuh hanyalah as- pek jasmani manusia, seperti la tar filosofinya tadi. "Ke- nyamanan" teknologi pada ta- raf tertinggi, seolah-olah justru mencabik-cabik rohani manu- sia. Rasa "kesepian" di tengah keramaian kota buatan teknolo- gi, semakin mencekam. Berkat teknologi, tak jarang manusia a- sing pada dirinya sendiri. Dosa teknologi yang lain adalah ter- jadinya kecemburuan dan ke- senjangan sosial. Hidup comfor- table secara jasmani pun me- nyebabkan manusia banyak ter- serang penyakit saraf, jantung, kanker, justru karena keku- rangan gerak anggota badan, dan eksploitasi berlebihan ter- hadap alam, serta polusi. Pemaparan plus-minus tekno- logi tersebut dimaksudkan un- tuk mendudukkan masalahnya agar proporsional, sehingga da- pat mencegah sifat ekstrim kita. Tak terlalu memuja, pun tak menampik sepenuhnya, bagai pertapa. Yang diperlukan agak- nya adalah sebuah "model," su- paya kita dapat hidup bahagia di tengah galau pemanfaatan teknologi. Anthrax Penyakit Zoonosis Berbahaya ketat terhadap lalu-lintas ter- nak. Misalnya tidak memperke- nankan atau melarang mema- sukkan hewan berkuku belah (terutama sapi) ke daerah Bali atau boleh dimasukkan dengan persyaratan teknis medis ter- tentu. Jelas tindakan vaksinasi tidak menguntungkan, malah sebaliknya. mula di padang gembala hidup. berkelompok tiba-tiba berubah hidup dikandang secara indivi dual, ditopang dengan kondisi lingkungan yang kurang meng untungkan akibat banjir, se muanya merupakan faktor pre- disposisi yang dapat menimbul; kan terjadinya wabah penyakit. Dengan kata lain, faktor-faktor predisposisi akan menyebab- kan kondisi tubuh hewan menu- run, sehingga mempermudah. timbulnya penyakit pada ter- nak yang mengandung spora. yang bersifat "laten". kan batin, yang cepat atau lam- bat mengancam eksistensi kita. Sudah dijelaskan bahwa mun- culnya teknologi didorong oleh agama (Calvinis), dan untuk ke- maslahatan manusia. Kita ya- kin, bahwa setiap agama meng- andung ajaran kreatif seperti itu. 18SM Agama Hindu, seperti diung- kapkan Ngurah Nala, mengan- dung jasmani-rohani, sorgawi. Moksartham jagaddhi- tayas ca iti dharmah. Tinggal mengimplementasikan secara praktis, tak hanya bersi- buk pada aspek dogmatis sema- Bersibuk pada aspek dogma- tis, hanya menyebabkan agama Hindu menjadi usang, bahkan kontra produktif. PERATURAN Kalau tak salah, ajaran aga- ma Hindu, khususnya Bhaga vadgita, cukup banyak member- i landasan praksis. Pada Bhaga vadgita, ada empat ajaran/jalan menuju hidup bahagia. Jalan itu, ialah Karma Yoga, bagi yang berbakat "kerja" sebagai pengabdian pada Tuhan. Bhakti Yoga bagi yang punya rasa cinta mendalam pada Tuhan, lewat persembahan. Raja Yoga bagi ahli meditasi, dan Jnana Yoga bagi yang menonjol "rasionali tas"nya, mengabdikan diri le- wat "pengetahuan." Cukup lengkap, bukan? Dari kalangan intelektual Hindu banyak pula yang berha (Bersambung ke Hal 12 kol 2) Penyakit Tanah Seperti diketahui, banyak di antara penyakit hewan yang tergolong zoonosis-menular kepada manusia - satu di an- taranya ialah penyakit Anthrax yang tak kalah ganasnya de- ngan Rabies, karena kedua pe- nyakit ini dapat mengakibatkan kematian bagi manusia. Anthrax adalah penyakit bak- terial menular yang juga dike- nal sebagai penyakit radang limpa, disebabkan oleh kuman Bacillus anthracis. Dalam jaringan tubuh, kuman yang berbentuk batang lurus ini selalu berselubung (berkapsel). Di luar tubuh bila kondisi cukup oksigen, kuman dapat memben- tuk spora. Spora tahan terhadap kekeringan dalam jangka wak- keselarasan hidup tu yang lama, bahkan dalam ta- duniawi- nah dengan kondisi tertentu da- tahan hidup sampai pat berpuluh-puluh tahun. Oleh ka- rena itu, Anthrax disebut seba- gai "penyakit tanah", artinya penyebab penyakit terdapat da lam tanah, yang dapat masuk ke tubuh hewan bersama-sama ma- kanan atau minuman. Lain halnya dengan daerah Jawa Timur. Sebelum pulau Ja- wa dinyatakan sebagai daerah bebas PMK tahun 1985 oleh Menteri Pertanian, maka ke- giatan vaksinasi mutlak dilaku- kan secara kontinyu dan perio- dik. Akan tetapi meskipun pu- lau Madura dan pulau-pulau se- kitarnya secara administratif termasuk wilayah propinsi Ja- wa Timur, tidaklah perlu di- lakukan vaksinasi mengingat daerah tersebut sudah sejak la- ma ditetapkan sebagai daerah bebas PMK. Inilah yang dimak- sudkan penanganan/pengenda- lian penyakit hewan tidak mengenal batas wilayah administrarif, tapi lebih mene- kankan pada batas alam. Urai an ini hanyalah sekadar contoh untuk menegaskan atau mem- perjelas faktor-faktor yang ha- rus diperhitungkan dalam peng- endalian penyakit hewan. Menyangkut masalah instansi yang berwenang dalam peng- awasan terhadap produk- produk makanan asal hewan se- perti disinggung dalam ulasan Tajuk Rencana tersebut, sebe- narnya sudah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 tahun 1983 tentang Kesehat- an Masyarakat Veteriner (Kes- mavet). Salah satu pasal dalam PP No. 22 tahun 1983 itu me- nyebutkan, bahwa pelaksanaan pengawasan Kesmavet atas pe- motongan hewan, perusahaan susu, perusahaan unggas, per- usahaan babi, daging, susu dan telur, pengawetan bahan ma- kanan asal hewan, bahan ma- kanan asal hewan yang diawet- kan bahan makanan asal he- wan, bahan makanan asal he- wan yang diawetkan dan bahan asal hewan, dilakukan oleh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II, dengan memperhatikan Menteri. ketentuan HE...HE... UNTUNG PENGAWASAN MASIH LEMAH..... KESALAHAN SAYA JARANG DIKOREKSI! PERA PERAT Oleh S.Rachman Chadi patkan sejumlah ternak dengan kondisi yang kurang mengun- tungkan, misalnya: hawa di- ngin, kekurangan makanan a- tau kondisi pakan jelek, hewan keletihan over exercise), akan da- pat memudahkan timbulnya pe- nyakit pada hewan-hewan yang mengandung spora yang sifat- nya "laten". Berdasarkan uraian tersebut, kemungkinan timbulnya An- thrax, pertama karena daerah tersebut tanahnya mengandung spora anthrax, kedua karena kon- disi tubuh hewan menurun se- hingga kuman menjadi infektif. Dari dua hal ini kita akan men- coba mencari tahu, kenapa wa- bah Anthrax meletup di daerah Jawa Tengah beberapa waktu lalu? Oleh karena analisis ini bukan berdasarkan pengamat- an lapangan tetapi berdasarkan informasi dari media massa ser- ta "sejarah" penyakit, maka ke- simpulan yang didapatkan ma- sih subjektif. Namun setidak- mengarahkan pada pembahasan masalah yang mendekati kebenaran. De- ngan demikian tulisan ini akan melengkapi beberapa hal yang belum jelas pada Tajuk Renca- na harian ini (Bali Post, 16 Juli 1990). Anthrax pertama kali dilapor- kan kejadiannya di Indonesia pada tahun 1885. Untuk daerah Jawa Tengah kejadian pertama terjadi di Tegal, Pekalongan, Surakarta, dan Banyumas. A- kan tetapi menurut laporan, pa- da tahun 1975 Anthrax hanya terjadi di daerah: Jambi, Jabar, NTB, NTT, Sulsel, dan Sultera. Sedangkan situasi Anthrax 1983 berdasarkan Dijten Peter- nakan (1986), daerah epizootik terjadi di daerah Jambi dan NTT, daerah enzootik terjadi di Sulsel dan sebagian NTB, se- dang di Irja kasusnya bersifat suspected. Dengan adanya kejadian ban- jir yang melanda daerah Jawa Tengah, akan menimbulkan ter- jadinya kondisi lingkungan yang buruk, antara lain: kondi- si pakan kurang secara kuanti- tatif maupun kualitatif, sedang- kan pada ternak menimbulkan kondisi tubuh menurun. Situasi tanah berubah dan memungkin- kan perkembangan kuman an- thrax serta perluasan penyakit timbul sebagai akibat aliran air. Kasus Anthrax di Jawa Tengah ini dilaporkan menyerangkan sapi perah yang note bene me- rupakan sapi perah eks impor. Salah satu persyaratan bagi sapi-sapi yang akan diimpor ia- lah harus berasal dari daerah bebas Anthrax dan telah dilaku- kan vaksinasi. SENIN, 13 AGUSTUS 1990 HEXATMAN Adanya perlakuan yang ber- beda antara daerah asal dengan tempat pemeliharaan yang ba- ru, baik menyangkut klimatolo- gi, cara pemberian pakan oleh petani, pemeliharaan yang se- PERATUR Di daerah yang tanahnya ne- tral atau berkapur (alkalis) yang merupakan inkubator bagi kuman, spora akan tumbuh menjadi bentuk vegetatif, asal- kan lingkungannya sesuai, se- perti: cukup tersedianya ma- kanan, suhu dan kelembaban tanah yang cocok, serta mampu mengatasi persaingan biologik. Mendagri. Jika kondisi semacam ini tetap berlanjut, artinya lingkungan tetap menguntungkan, maka kuman akan berkembang biak dan membentuk spora lebih ba nyak. Persoalannya akan lebih buruk, bila spora yang terben- tuk tersebar angin atau air pengolahan tanah, rumput ma- kanan ternak, dan sebagainya. Apabila di suatu daerah dida- PERATURAN PERATUR PERATUA MAR Penerangan Di bagian akhir Tajuk Renca- na, disarankan agar dilakukan penerangan secara intensif dan kontinyu untuk membendung" kedahsyatan akibat yang ditim- bulkannya. Penerangan ini ti dak cukup melalui media massa saja, tetapi segala bentuk medi a yang memungkinkan dapat di sampaikannya informasi terse but, misalnya melalui pertemu- an kontak tani, pertemuan PKK, RT/RW/Banjar, dll. Seper. ti diketahui, kuman ini akan se:- gera membentuk spora bila ke- cukupan oksigen Jika spora menyebar, akan me- nyulitkan pemberantasannya mengingat bentuk spora ini re- latif tahan terhadap lingkungan yang buruk sekalipun. Oleh ka- rena itu, jika ada hewan mati karena Anthrax, maka dilarang untuk membuka (seksi) bang- kainya. Bangkai penderita ha- rus dibakar habis atau dikubur dalam-dalam. Mengingat bahaya terbentuk- nya spora begitu kuman keluar dari dalam jaringan tubuh pen- derita, maka apabila ada pemo- tongan ternak di luar rumah po tong hewan (RPH) akan mem- berikan risiko yang cukup be sar. Pemotongan ternak di luar RPH jelas merupakan pelang- garan PP No. 22 tahun 1983 a- taupun Peraturan Daerah masing-masing. Pemotongan di RPH dimaksud- kan ag konsumen memper oleh daging yang sehat/higienis, bermutu serta menyehatkan bi- la dikonsumssi. Sebab sebelum hewan itu dipotong, pada saat dipotong, sampai daging itu ber- edar, selalu mendapatkan peng- awasan dari pemerintah atau petugas yang berwenang. Bisa kita bayangkan, seandainya seekor ternak menderita An thrax, si pemilik tidak mengeta hui keadaannya, lalu ternak ter- sebut dipotong sendiri (tidak di RPH), bagaimana penyebar- luasan penyakit akibat terben- tuknya spora? Di samping hewan ternak se- perti sapi, kerbau, babi, kuda, maka hewan/satwa liarpun (ru- sa, kelinci, babi hutan) juga. rentan atau dapat terkena An- thrax. Manusia dapat terkena penyakit ini jika ia mengkon sumsi daging atau bahan lain- nya yang berasal dari hewan penderita dan dapat berakibat kematian. Catatan Di Bali gerakan bersih tema sentral HUT ke-45 Kemer- dekaan RI. - Mudah-mudahan bersih lahir dan batin. Mendagri mengajak seluruh Organisasi Peserta Pemilu tahun 1992 agar tidak mengisi masa kampanye dengan pawai-pawai massa yang bersifat pamer kekuatan. Sudah bukan "kanak-kanak" lagi. Indonesia tak inginkan warga asing "ngambang," kata - Jangan-jangan kewarganegaraan ganda "ngambang," bermuka dua, ya. Bang Podjok SENIN, 13 AGUSTUS 199 Pengem Kerajin 1221 Jakarta Permasalahan pengem di masa mendatang dip ring dengan kemajuan m mono pada pembukaan sia 90 di Jakarta, Sabt Dalam kenyataan demil yang dihadapi tidak lagi be sar pada keterbatasan mod tau rendahnya tingkat keten pilan maupun kendala pema an, tetapi sudah lebih r yakni bagaimana mereka m pu memberikan kepuasan kepada ra optimal syarakat," kata isteri Wa itu s Sebab, tambah dia, sem tingginya tingkat pendap akibat masyarakat m Pertamina Minyak di J Surabaya - Pertamina, menurut ren akan membangun kilang tak di pantai Tanjung P an, Kabupaten Probolingg tim, kata direktur perbel dan pemasaran dalam n pertamina, Ir. R. I. J. Soetor Sarabaya, Sabtu. Pembangunan kilang mi tersebut diharapkan bisa t lisasi empat atau lima mendatang, berbarengam ngan pembangunan pipar penyaluran BBM di pulau, khususnya Jawa Timur. Pipanisasi itu berkaitar dengan makin meningk kébutuhan masyarakat s pat akan BBM di tahun- mendatang, sedangkan sportasi BBM seperti selam dilakukan melalui jalan dan laut kurang efisier biayanya cukup besar. Menurut Soetopo, ang BBM melalui darat dan lau kurang mendukung, akiba ningkatnya laju pertaml kendaraan tidak sebandin ngan peningkatan atau p bahan ruas jalan yang ac hingga kekhawatiran kete batan pengiriman BBM tim dari Balikpapan maup lacap dan Dumai terjadi.. Bila melalui laut, kem. an pelabuhan atau de Tanjung Perak, Surabaya terbatas, yaitu hanya kap nyak (tangker) berbobot r mal 17 ribu dwt, sehingga ker yang besar sulit men berlabuh, juga karena da nya pelabuhan tersebut. Kilang minyak di Tanju cinan, Probolinggo meru salah satu pemecahan ke KUD perlu K Usaha dengam Dili- bu. Para pengelola Kopera Desa (KUD) yang belum tus mandiri di Propinsi Timur hendaknya dapat embangkan pola kemitra ha dengan perusahaan yang ada di daerah ini. "Dengan pola tersebut nya diharapkan kegiata dapat benar-benar meng kesejahteraan rakyat kata Kepala Bidang Bina Koperasi Kanwil Kopera tim, G. Pareng, di Dili h Kemitraan usaha KU perusahaan besar dapat kan dengan cara mema produk perusahaan gun perpendek distribusi, pendidikan di mana pe an besar dapat melatih KUD misalnya melatih akuntansi para anggota asi untuk kelayakan usa Selain itu kebutuha usahaan akan bahan ba perlu dapat dipasok ole serta menyangkut man misalnya BRI dalam m ikan Kredit Usaha Tani menerjunkan pegawair tuk mengelola KUT ters cara langsung. Untuk itu, Pusat Kope nit Desa (Puskud) sebag bina KUD, diminta ter upaya meningkatkan KUD di berbagai daera tumbuh menjadi badan yang handal dalam men kan taraf kehidupan pa CATA SEMARANG- Pem dari wajib pajak per dalam waktu tiga syarakat dalam mem rjen Pajak Mari'e Pajak ketika bersam tanda penghargaan Jateng dan Yogyaka syarakat membayar menambahkan, hal i 1990 secara nasiona 783.422 wajib pajak eluarkan pajak Rp Secara keseluruha menurut Dirjen Paja na tahun 1990/1991 SURABAYA-Nila Efek-Surabaya (BE ahun ini yaitu hanya me 11.850 unit dari kan. Kendati banya bahwa kecilnya nila yang pendek, n hari gap hal itu di luar ke kurs yang turun. Da kan transaksi, tidak: Empat jenis saham mengalami perubah alami "boom," karen pi nilai transaksinya dengan volume 3.700 ding dua harisebelu dengan volume 78.5 dari sehari sebelum harga saham PT. Inc apa pekan ini. Sekali harga perdananya y (Ant).-
