Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-10-10
Halaman: 06

Konten


Color Rendition Chart 4cm Halaman 6 TAJUK RENCANA Letak Tanggung Jawab Parpol dan Golkar 1810. SEBUAH pesta demokrasi akbar tidak lama lagi bakal digelar di rakyat pada hakikatnyanya belum memilih wakil mereka. bumi Indonesia. Rakyat akan berbondong-bondong memberikan Apa yang mereka lakukan adalah memilih Parpol atau Golkar. suaranya kepada Golkar, PPP, atau PDI, sesuai dengan kesenangan Sedangkan yang kini disebut-sebut sebagai wakil rakyat, tidak lain dan kepercayaan mereka. Rakyat, sesuai dengan janji Mendagri adalah wakil-wakil fraksi. Akibatnya mereka lebih terikat pada fraksi Rudini, akan memperoleh kesempatan memilih dengan lebih bebas daripada aspirasi rakyat. dan rahasia, antara lain karena Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak akan lagi ditempatkan di kantor-kantor pemerintah, maupun sekolah-sekolah, termasuk halamannya. Dengan jalan begitu, dapat diharapkan penyaluran aspirasi rakyat benar-benar akan berjalan mulus. Apabila hal tersebut benar-benar terlaksana, maka pihak pemerintah akan berfungsi sebagai juri yang baik, karena tidak memihak pada salah satu kontestan dalam pesta demokrasi tersebut. Ketidakberpihakan pemerintah ini amat penting, baik bagi para kontestan maupun bagi para pemilih. Sikap netral pemerintah akan menjamin kebebasan rakyat melakukan hak dan tanggung jawab mereka dalam bernegara. Namun terlaksananya Pemilu yang benar-benar Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia), belum menyelesaikan seluruh masalah, meskipun harus diakui bahwa langkah tersebut bersifat positif dan sepatutnya disambut dengan gembira. Masih ada satu masalah lagi yang perlu diatasi pada masa-masa mendatang. Banyak keluhan terdengar di kalangan masyarakat mengenai kemandulan sementara wakil-wakil kita baik di MPR maupun DPR. Meskipun teoritis kedua lembaga tersebut merupakan lembaga tertinggi dan tinggi di negara kita, mereka belum semua mampu tampil sebagaimana mestinya. Akibatnya banyak tercetus apa yang dinamakan political jokes alias humor politik, semacam julukan rubber stamp atau stempel karet untuk para anggota DPR RI, yang menunjuk pada sikap mereka yang selalu meng-ya-kan saja kemauan pemerintah.. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah: siapa sebenarnya yang diwakili oleh wakil-wakil rakyat di DPR? Rakyat, sesuai dengan namanya, atau pemerintah? Persoalannya terletak di sini. Selama ini kepercayaan rakyat. Idealnya, tentu, apabila rakyat bisa langsung memilih orang-orang (calon-calon) yang mereka kenal dengan baik, melalui apa yang telah mereka perbuat bagi masyarakat. Untuk tujuan itu, pernah diusulkan pemilihan umum sistem distrik, antara lain oleh Amir Murtono, S.H. sebagai pencetus pertamanya, dan Wapres Soedarmono, S.H. sewaktu menjabat Ketua Umum DPP Golkar menjelang Pemilihan Umum Tahun 1987. Namun entah sebabnya, setelah melalui perde- batan cukup hangat, gagasan itu ternyata berlalu tak berkesan. Untuk memperoleh wakil-wakil rakyat yang benar-benar berorien- tasi pada rakyat, sebenarnya masih ada jalan. Para tokoh Parpol dan Golkar bisa berbuat banyak. Dalam pengajuan calon-calon wakil mereka, perlu diadakan pemilihan atau seleksi yang benar-benar ketat dan objektif. Nepotisme harus dibuang jauh-jauh. Setiap fraksi hanya mengajukan calon yang benar-benar qualified, dalam penger- tian mampu dan mau meletakkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompoknya. Dengan demikian, diperlukan sekurang-kurangnya dua syarat untuk setiap calon anggota MPR/ DPR, yaitu kemampuan (yang antara lain dapat dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalamannya), dan sikap mental (yang dapat dilihat dari sepak terjangnya dalam kehidupan rumahtangga sebagaimana dalam organisasi). Yang tak boleh Kita Biarkan Berkembang dalam Masyarakat cam ini belum pernah merupakan concern baik pemerintah daerah I Bali maupun DPRD-nya, walaupun semua pihak menyetujui pengang- katan pulau Bali sebagai Primadona Pariwisata kita. KEJIJIKAN kita untuk mengakui hak hidup prostitusi secara ofisial dan formal -- di Bali diamati oleh setiap orang. Ada semacam konsensus tak tertulis bahwa seorang pejabat, seorang anggota DPR dan seorang pemimpin agama yang terhormat dan tak ingin respek tradisional yang dilayangkan masyarakat tercabut daripadanya haruslah tegas-tegas menyatakan cemoohnya terhadap yang nama- nya WTS, wanita penghibur, pramuranjang. Gejala perbencongan memang bukan gejala baru. Sejak masyara- kat manusia tumbuh makin ruwet dan makin menyesakkan, muncul problem baru bagi anak-anak kita: kesulitan menemukan identitas bagi dirinya. Bersikap begini salah, bersikap begitu tidak tepat. Memilih ini dicemooh, memilih yang lain juga dinilai memalukan. Jadi pria gagal, jadi perempuan pun tak menjamin berhasil. Mereka percaya bahwa barang siapa berani mempertimbangkan kemungkinan mengakui dan mengelola keberadaan makhluk- makhluk terinjak dan terhempas ini, dengan kejelian khusus harus dicurigai sebagai menantang ajaran agama, Pancasila dan kesusi- laan. Buat WTS hanya ada satu sikap: "Tiada tempat bagimu!". Lantas, masalahnya, apakah praktek terlarang berlabel maksiat ini secara otomatis juga lenyap bersama angin kutukan yang dihembus- kan oleh para pemimpin kita? Ketika keluarga dan ikatan marga yang lebih besar tidak lagi semesra sedia kala, maka menentukan identitas merupakan masalah hidup yang sangat sulit. Inilah agaknya yang menjadi biangnya pertumbuhan perbencongan yang sekarang ini menggejala dalam masyarakat kita. Rupa-rupanya, dan juga celakanya, yang terjadi malah kebalikan nya. Prostitusi ternyata tak bisa dihalau dengan cara sekadar berteriak-teriak seperti kebiasaan petani menghalau burung dari sawahnya. Sebaiknya, tidak terulang kembali sejarah lama, di mana wakil rakyat di lembaga tinggi dan tertinggi negara tersebut ternyata sudah terlalu tua dan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang terlampau terbatas. Akibatnya mereka tak dapat berfungsi. Justru di sinilah letak tanggung jawab Parpol dan Golkar terhadap Orang-orang bencong merasa mempunyai pintu pelarian dari sejumlah bahaya. Mereka merasa tak usah dipersalahkan sebagai laki-laki jika tugas kelaki-lakiannya gagal direalisasikan. "Aku bukan lelaki", dalih mereka. Akan tetapi, sebaliknya jika dituntut untuk menunaikan tugas kewanitaannya, mereka pun berdalih "Aku bukan wanita". Orang-orang yang membencongkan dirinya secara sengaja, artinya Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan fotokopi identitas Tentulah kita sepakat, bahwa prostitusi, perbencongan (dalam arti kebencongan yang sengaja diusahakan dan dikembangkan) dan pergepengan merupakan gejala-gejala yang tak kita kehendaki. Juga hal-hal itu bukan menjadi tujuan pembangunan kita. Akan tetapi, Untuk menanggulangi efek buruk dari kehadiran mereka diperlukan masalah kita selalu pada akhirnya masalah teknis: Bagaimana satu sikap terpadu yang mengombinasikan unsur-unsur religius, caranya? humanistis dan pragmatis. Artinya mereka tak layak hanya dicaci- Tentang WTS ada seribu satu kisah yang bisa disajikan. Agaknya kehadiran mereka di Bali tak lagi bisa disebut penetrasi, melainkan lebih tepat invasi. Banyak dugaan bahwa kehadiran mereka di samping terdorong oleh faktor-faktor mental-ekonomis, terutama sekali juga karena "dibutuhkan" kendati tak diakui. maki sebagai sampah masyarakat belaka, melainkan harus diperlaku kan sebagai para anggota keluarga bangsa (dan manusia) yang memerlukan bimbingan tepat cara dan tepat arah. Bimbingan sema- gelengkan kepala! Tentang Hubungan Saat Menstruasi mentar Saya harus meminta maaf ke- lau orang tersebut menderita pada sdr. Wasil Abu Ali karena penyakit pada kelamin? Kalau agak terlambat memberikan ko-orang tersebut menderita pe atas komentarnya nyakit pada kelamin, ya seha- mengenai "hubungan seksual rusnya tidak melakukan hu- pada saat menstruasi" Bali Post bungan seksual, bukan saja pa- da saat menstruasi, tetapi juga Selasa (2/10). Masalahnya, saya tidak sempat membaca surat pada saat tidak menstruasi, ka sdr. Ali itu, Saya baru mengeta- rena risiko penularan kepada hui setelah beberapa teman pasangannya. memberitahu saya, dan mende- sak saya untuk membuat ko- Hokum mentar ini. : 1. Kasus tersebut dilimpah- kan kepada Penyidik Polres Ba- dung pada tanggal 15 April 1990 dengan surat nomor: K/317/IV/ 90, untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. 2. Setelah dilakukan penyidi- kan dengan surat pemberitahu an dimulainya penyidikan No. Pol: B/53/IV/90/SERSE, ter- tanggal 21 April 1990 maka te- lah dilakukan pemeriksaan baik terhadap tersangka SP maupun para saksi-saksi lain- hubungan seksual saat men- Mitos atau Firman struasi berbahaya. Berarti en- tah berapa tahun sebelum ta- hun 1967, pendapat salah itu di- anut orang. Maka sayang sekali kalau sampai saat ini masih ada yang menganutnya. Memang se- ringkali kita masih terpaku pa- da pendapat lama, sementara il- mu pengetahuan dan teknologi terus maju, bagai berpacu de- ngan waktu. Tentang pandangan agama? Maaf sekali, saya tidak berani berkomentar, karena saya tidak ingin mempertentangkan anta- Kasus Senjata Gelap tidak Benar Alot Menanggapi berita Bali Post air mata atau bius dalam caliber Rabu (26/9) halaman 2 kolom 1- yang sama. Senjata tersebut da- 3 dengan judul "Alot, Pe- pat dikatagorikan sebagai sen- nyelesaian Kasus Oknum Dirut jata angin gas yang dilarang Bank yang Terlibat Senjata Ge- beredar berdasarkan STR Pang- No.: STR/64/ lap". Guna menjernihkan masa- kopkamtib lah sebenarnya, maka perlu di- KOPKAM/IX/1980, tanggal 18, jelaskan agar tidak terjadi ke- September 1980. Berdasarkan simpangsiuran, dan duduk per- data tersebut diatas penyidik soalan yang sebenarnya adalah berpendapat: Dahulu jumlah mereka tidak seberapa. Lagi pula kebanyakan yang tidak menumbuhkan individualisme (yang tidak sama dengan sadar wisata (Kadarwis) terbentuk sudah. Apa lagi? daripada anggota masyarakat tidak berkeberatan untuk berdarma- egoisme) cenderung untuk menjadi persemaian yang baik bagi sosial kepada manusia-manusia polos, berwajah bloon dan memelas perbencongan budaya. Masyarakat menjadi bencong-bencong di ini. Akan tetapi, bagaimana sikap kita apabila jumlah mereka bidang politik, agama dan moral. Masyarakat hanya bisa mengikuti perintah pemimpin atau panut-panut yang serba bisa untuk mengu- menggembul dan sikap mereka juga makin ketus? bah dirinya setiap saat tetapi dengan satu syarat: Tak mau dimintai pertanggungjawaban. Tahun lalu, saya sudah men- data 53 pasangan suami istri yang biasa melakukan hubung- an seksual pada saat menstrua- si. Ternyata tidak seorang pun ra pendapat (tokoh) agama de- yang mempunyai keluhan atau ngan ilmu pengetahuan. Tetapi akibat. Penelitian kecil itu a- baik juga kalau saya berikan se- khirnya tidak saya lanjutkan kadar contoh tentang bagaima- karena saya anggap mubazir, na ilmu pengetahuan "me- lantaran tidak punya dasar il- miah, karena memang men- struasi bukan kontraindikasi untuk melakukan hubungan seksual. kan, hubungan seksual pada Menstruasi adalah suatu per- istiwa fisiologik yang terjadi terutama di bawah pengaruh kerja hormon. Perdarahan yang terjadi berasal dari dinding da- lam rahim. Ditinjau dari cabang nyumbang" kepada pendapat saat menstruasi tidak berba- ilmu mana pun dalam bidang (tokoh) agama. Beberapa tokoh kedokteran, darah yang keluar agama (mungkin juga semua) haya dan anggapan negatif tent- itu bukan darah yang kotor da- berpendapat bahwa kusta (lep- angnya adalah suatu mitos (Bali ra) adalah kutukan Tuhan. Ter- Post, 30/9). Sedangkan Wasil lam arti mengandung penyakit dan dapat menularkan pe- Sebagian orang berpendapat nyata setelah ilmu pengetahuan Abu Ali dengan mengutip be- nyakit. Perubahan-perubahan ada bahaya tertentu bila me- (kedokteran) berkembang ter- berapa sumber mengemuka- sel yang terjadi pada dinding lakukan hubungan saat men- bukti bahwa kusta adalah suatu kan, hubungan seksual dengan vagina pun ditinjau dari sudut struasi dengan alasan tertentu. penyakit biasa, sama seperti pe- perempuan yang sedang haid sitologi adalah perubahan yang Pendapat ini, maaf, sudah lama nyakit penyakit lain. Maka bisa menyebabkan penyakit bersifat fisiologik. Maka sekali ditinggalkan. Bahkan di salah mau tidak mau kita harus ber dan larangan untuk melakukan- lagi, dari sudut kedokteran ti- satu buku terbitan tahun 1967, pendapat begitu juga, meneri- nya berasal dari Tuhan (Bali dak ada alasan untuk melarang yang masih ada di perpustakaan ma pendapat ilmu pengetahuan Post, 2/10). Ada dua hal menco- lok pada perbedaan itu. Yang melakukan hubungan seksual saya, jelas-jelas tertulis ha- yang faktual itu. saat menstruasi. Bagaimana ka- nyalah mitos yang menyebut pertama adalah akibat dari me- lakukan perbuatan itu, yaitu a- man atau berbahaya. Yang ke- dua, alasan untuk tidak melaku- kannya: mitos atau larangan Tuhan. Yang pertama berhu- (Bersambung ke Hal 10 kol 2) Terima kasih kepada sdr. Wa- sil Abu Ali yang telah meluang- kan waktu menulis komentar- nya. Selamat bekerja. Wimpie Pangkahila d/a Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bisa dipertanggungjawabkan. Wasil Abu Ali juga seorang pa- kar, selain melayani mimbar a- gama juga menulis berbagai ar- tikel. Tentu saja, pendapat yang dikemukakannya memiliki bo- bot tinggi. Akan tetapi, meng- apa dalam memandang pokok masalah yang sama keduanya berbeda bahkan bertentangan pendapat? Wimpie Pangkahila mengata- Bali Post detent Menghadapi Visit Indonesia Year 1991 apa yang belum nikasi sosial berupaya menca- kan hampir tidak ada masalah tau lembaga-lembaga politik. A- pai suatu we ma- lagi strategi komunikasi kan komuni- dipersiapkan oleh komponen pariwisata? Semua terasa syarakat. Berbeda dengan ko- sadar wisata. Semua media ko- kasi politik antara kelompok munikasi politik, maka komuni-munikasi yang ada telah diman- masyarakat dengan lembaga- Sejak akhir-akhir ini kita lihat membludaknya warga masyarakat pengemis), WTS dan bencong (wanita pria, pria wanita). sengsara yang kita tandai sebagai Gepeng (gelandangan dan bukan karena faktor-faktor kelainan biologis, memang patut mendapat telah lengkap. Berbagai penerbangan internasional ke kasi sosial lebih menekankan faatkan secara optimal, mulai lembaga pemerintah sulit di- perhatian dan pertolongan kita. Mereka itulah pengidap penyakit yang Beberapa tempat atau desa di Bali sudah kita ketahui sejak dahulu pada akibat sosial dari kegiatan komunikasi serta situasi komu- dari surat kabar, radio, televisi lakukan. Komunikasi politik sampai pada media komunikasi bersifat formal struktural, se- sebagai tempat pemasok para gepeng musiman yang melakukan bisa kita namai sindroma modernitas, sindroma yang dilahirkan oleh Indonesia telah dibuka langsung. Puluhan hotel berbin- nikasi yang berlangsung dua a- tradisional, Semua dikerahkan hingga tidak semua orang dapat praktek dagang agar pihak yang didatangi melakukan "jasa" (belanja dampak negatif budaya modern. terpaksa) dengan mereka. Mereka umumnya membawa hasil bumi yang tak mempuyai nilai ekonomis tinggi baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas dan menuntut pembayaran yang tak tang menanti kunjungan. Lembaga pendidikan pariwisata Akan tetapi kelirulah kita apabila kita hanya membatasi gejala perbencongan ini dari bentuknya dan sikapnya yang khas seperti kita amati secara visual. Perbencongan fisik mempunyai akar psikologis rah. Meski tidak tertutup ke- untuk menyampaikan pesan- menyampaikan kepentingan- mungkinan, dalam masyarakat pesan sadar wisata. Masalahnya nya. Kalau pun ada kesempatan demokrasi yang telah mapan, hanya berkisar soal ketidakcer- bertatap muka dengan pejabat, menjanjikan tenaga terampil dan profesional. Keluarga komunikasi politik juga mem- matan menentukan target sasa- keterbukaan sulit terungkap, yang lebih dalam lagi. Demikian pula ada akar budayanya. Budaya, seimbang dengan harga barang yang ditawarkan. perhatikan akibat sosial lewat jalur komunikasi dua arah. Namun sebuah seminar yang ran komunikasi serta rendah karena pejabat itu datang bu- nya kredibilitas komunikator kan atas nama pribadi, tetapi dalam penyampaian informasi mewakili lembaga. Maka suatu hal yang luar biasa jika peserta sadar wisata. Komunikasi sadar wisata un- seminar Fakultas Teknik Unud tuk saat ini lebih dititikberat- yang juga terdiri atas anggota diselenggarakan Fakultas Tek- masalah tersebut lantaran ku- nik Universitas Udayana mem- rang efektifnya komunikasi da- Oleh sebab itu, dapat dime- kan pada tahap prescribing masyarakat mampu mendorong buat Menteri Kependudukan lam kegiatan pariwisata. Akan ngerti mengapa komunikasi po- phase, yaitu tahap pemilihan Menteri Emil Salim untuk ber- dan Lingkungan Hidup (KLH) tetapi komunikasi yang macam litik lebih sulit dilaksanakan cara bagaimana informasi sadar dialog dengan Gubernur Bali Emil Salim terperanjat (Bali apa calenda dan lebih banyak kendalanya wisata dapat disebarluaskan tentang Perda Tata Ruang. Kegiatan pariwisata melibat ketimbang komunikasi sosial. dan dimengerti oleh masyara- Munculnya frustrasi sosial an- Post, 30 September 1990). Di- ungkapkan bahwa pembangu- lam berbagai komponen seperti Komunikasi politik akan berha- kat. Surat kabar, radio, dan tele- tara lain dapat disebabkan oleh nan prasarana dan sarana pari pemerintah, pengusaha, dan dapan dengan publik yang hete- visi diharapkan untuk berperan hilangnya beberapa tahap ko- wisata di Bali ada yang melang- masyarakat, sehingga produk rogin serta mengundang penaf- menggelorakan sadar wisata. munikasi sadar wisata, mulai gar Perda Tata Ruang. Apa yang kebijakan yang diambil oleh siran yang beraneka macam. Se- Begitu pula setiap kunjungan dari perencanaan pesan, peng- Jika kita sudah menyentuh masalah teknis yang keliwat rumit ini terungkap dalam seminar terse- masing-masing komponen ter- dangkan dalam komunikasi so- ke daerah pejabat, tak lupa me- komunikasian sampai pada eva- pada galibnya para tokoh masyarakat kita yang duduk dalam lembaga but dapat mengundang berba- sebut dapat berbeda. Dengan sial, identifikasi publik lebih nyampaikan titipan sadar wi- luasi pesan. Terpakunya komu- decission making lantas mengangkat bahu sambil menggeleng- gai pertanyaan lain. Apakah demikian komunikasi tentang mudah dilakukan. Apalagi jika sata. Akibatnya terjadi booming nikasi sadar wisata pada tinda- yang telah dapat diperbuat de- kebijaksanaan pun memiliki ikatan sosial dalam suatu ma- informasi sadar wisata. Infor kan masyarakat (application ngan berbagai seminar tentang perbedaan dalam hal bentuk, syarakat begitu kuat, komuni- mation seeking kurang berfung- phase) mengaburkan arti pen- pariwisata? Sudah efektifkah strategi serta sasarannya. kasi sosial lebih mudah diarah- si dalam masyarakat, lantaran ting tahap pembentukan sikap kampanye sadar yang selama Kegiatan pariwisata, seperti kan. Itulah sebabnya pula, derasnya pesan-pesan yang da- pejabat serta pemberian infor- ini gencar dilakukan? Apa saja halnya kegiatan pembangunan mengapa kampanye sadar wi- tang. Apalagi jika pesan-pesan masi kepada pejabat tentang yang telah diperbuat oleh wa- lain, akan melibatkan komuni- sata lebih mudah dilaksanakan yang datang sudah berupa "peti bagaimana upaya memperoleh kil-wakil rakyat di DPRD selama kasi politik dan komunikasi so- kepada masyarakat desa dalam kemas" seperti dapat disaksi- partisipasi masyarakat (involving mereka melakukan kunjungan sial secara bersamaan. Komuni- bentuk komunikasi sosial ke kan lewat acara Asah Terampil phase). Sadar politik para peja- bat oleh karenanya dapat dipa- kerja ke berbagai objek atau kasi politik lebih diarahkan timbang dalam bentuk komuni dan Sambung Rasa TVRI. pada tercapainya partisipasi po- kasi politik melalui peraturan, Membanjirnya informasi ke- kai sebagai tolok ukur komit- Menjawab pertanyaan- litik masyarakt akibat penyam- instruksi atau petunjuk pe- pada masyarakat memang da- men mereka kepada peraturan- pat meningkatkan mobilitas so- peraturan yang ada. Wimpie Pangkahila adalah pertanyaan semacam itu me- paian pesan-pesan politik beru- jabat.ba sial berupa tambahan pengeta- Dengan demikian tampak yang selain buka praktek juga sing-masing pihak dapat berki- tau ucapan pejabat dan tokoh- huan tentang kegiatan kepari- bahwa kampanye sadar wisata seorang dokter, ahli seksologi mang tidak mudah, karena ma- pa peraturan, undang-undang a- wisataan. Akan tetapi, mobili- memerlukan dukungan komu- melayani konsultasi melalui le- lah. Secara umum orang dapat tokoh politik. Sedangkan komu- tas sosial tanpa diimbangi de- nikasi sosial dan komunikasi po- bih dari satu surat kabar. Maka ngan pemerataan ekonomi aki- litik. Komunikaasi sosial me- pendapat-pendapatnya bat kegiatan pariwisata dapat mang dapat diandalkan untuk menimbulkan frustrasi sosial. menyadarkan masyarakat akan Orang akan beranggapan bah- pentingnya menjaga keutuhan wa apa pun yang akan dikata- sistem sosial budaya yang ada, kan para pejabat tentang sadar memberi informasi adanya sis- wisata, kesempatan menikmati tem nilai baru serta mampu hasil kegiatan pariwisata tetap menggerakkan masyarakat un- berada pada orang-orang ber- tuk berpartisipasi dalam pem- modal. Apa yang akan dikata- bangunan atas dasar nilai-nilai kan masyarakat di daerah pan- dan norma-norma yang dimiliki- tai dan pengusaha rumah pengi- nya. Namun demikian, kadang- napan tentang sadar wisata, kala diperlukan keikutsertaan jika suatu ketika berdiri megah (bukan campur tangan) otoritas sebuah hotel berbintang yang pejabat lewat komunikasi poli- notabene menerabas peraturan tik untuk menjaga eksistensi sistem sosial budaya. yang telah ada? kawasan wisata? Tuhan? tentu Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 817.000 untuk Ibu Aminah Bali Post menerima titipan sumbangan untuk pengobatan Ibu Aminah dari : Shintyawati, Sanur Br. Belanjong dibuat oleh Kabag Wassendak Jumlah penerimaan sebelumnya Dit IPP Polda Nusra No.Pol.: Jumlah penerimaan seluruhnya BA/03/V/1990/Wassendak, Rp 20.000 Rp 797.000 Rp 817.000 Rp 1.900.600 untuk Pura di Timtim Senjata pistol Type ROHM RC 800 Caliber 8 mm K. PTB 414 W Germany tidak termasuk sen- jata api sebagaimana yang di- maksudkan dalam pasal 1 (1) Bali Post menerima titipan dana punia untuk pembangunan dan pasal 1 (2) UU Darurat No.12 tahun 1951 sesuai pula Pura Agremani Salele Timtim dari: Berita Acara Gts. Ayu Pt. W. Haryantini, Beringkit Mengwi-Badung dengan Pengecekan/Pemeriksaan yang vaar On Rp 5.000 Rp 1.895.600 Rp 1.900.600 on tanggal 7 Mei 1990. Terhadap Barang bukti pistol Rp 8.960.000 untuk Pura Pasar Agung type ROHM 800 caliber 8 mm nya. K.PTB W Germany dilarang Khayangan Jagat Rp 5.000 Bali Post menerima titipan dana punia untuk pembangunan 3. Berdasarkan hasil peme- penggunaannya (beredar) tan- riksaan dari Kabag Wasendak pa dilindungi oleh Surat ijin da- Pura Pasar Agung Khayangan Jagat masing-masing dari: Dit IPP Polda Nusra No.Pol.: ri yang berwajib dan dapat di- I Wayan Murjana, SMP Negeri 1 Selat (Muncan) BA/03/V/1990 Wasendak, tang- lakukan penyitaan sesuai STR INyoman Puja, S.H. beserta Keluarga, Ds. Kawan, Muncan, Selat - Rp 5.000 gal 7 Mei 1990 senjata pistol ty. Pangkopkamtib No.: STR/64/ Karangasem Rp 5.000 pe ROHM RC-800, Caliber 8 mm KOPKAM/IX/1980, tanggal 18 K.PTB 414 W. Germany adalah September 1980. senjata pistol gas dimana pe- lurunya dapat diisi dengan gas Oleh karena itu tersangka SP Gst. Ayu Ade Ardyani, Beringkit Mengwi - Badung Jumlah penerimaan sampai Senin siang Jumlah penerimaan sebelumnya (Bersambung ke Hal 10 kol 4) Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 15.000 Komunikasi Sadar Wisata 12 dan Pelacuran Intelektual Rp 8.945.000 Rp 8.960.000 Jun 14 1988 61097 Maz AAAAR O PROECO Pome layahnya memanjang dari ujung barat sampai ujung timur Pulau Bali, menyusuri pantai utara Pu- lau Bali dengan panjang wilayah- nya hampir mencapai lima kali lebarnya. Salah satu ciri kota pantai di mana pun kota tersebut berada dalam rangkaian wilayah beriklim tropis, akan mempunyai ciri yang relatif sama yaitu panas- nya cuaca pada siang hari, Da- lam kaitannya dengan masalah pengaturan tata ruang perkotaan yang berwawasan lingkungan, masalah yang paling mendesak yang dihadapi oleh kota Singara- ja adalah pengaturan kembali jalur-jalur transportasi yang ada di dalam kota Singaraja. Bukan berarti sektor-sektor lain dalam sistem lingkungan perkotaan su- dah betul-betul sempurna, na- mun dalam skala prioritas maka masalah pengaturan kembali jalur-jalur transportasi dalam ko- ta Singaraja adalah merupakan masalah yang paling mendesak. O si yang ada di dalam kota Singa- raja sekarang ini adalah cukup ideal untuk menunjang kelancar- an lalu lintas dalam kota Akan- tetapi apabila kita perhatikan se- cara lebih teliti, ada salah satu bagian dalam jaringan transpor tasi yang sudah sangat layak di- pertanyakan kelayakannya, yaitu terminal Kampung Tinggi. Ideal- nya suatu terminal tidak melulu hanya didasarkan atas ke- mampuan daya tampung termi- nal tersebut melainkan juga harus dilihat bagaimana pengaruh ter- minal terminal tersebut dalam menunjang kelancaran arus lalu lintas dalam kota. Lantas di ma- na letak ketidaklayakan terminal Kampung Tinggi tersebut? Kita bandingkan dengan termi- nal Banyuasri. Secara kuantitas terminal Banyuasri ini sudah cu- kup memadai, dalam arti ke- mampuan daya tampung termi- nal ini untuk menampung jumlah kendaraan dengan trayek Gili- manuk, Denpasar dan angkutan kota cukup layak (tidak terlalu padat). Dari segi kualitas, termi- nal Banyuasri ini juga cukup ba- gus, dalam artian keberadaan ter- minal ini tidak mengganggu arus lalu lintas dalam kota Singaraja, mengingat lokasi terminal Ba- nyuasri ini yang relatif agak di luar kota. Lalu bagaimana de- ngan terminal Kampung Tinggi? Terminal Kampung Tinggi baik dilihat dari segi kuantitas mau- pun dari segi kualitas, sudah ti- Kota Singaraja yang mempu- dak memadai lagi untuk ukuran nyai bentangan wilayah dengan sekarang ini. Dari segi kuantitas panjang wilayahnya hampir men- daya tampung terminal Kam- capai lima kali lebarnya, kebijak- pung Tinggi ini terlalu kecil untuk sanaan Pemda Tingkat II Bule- menampung kendaraan angkut- leng dengan membuat dua buah an untuk wilayah Singaraja bagi- terminal angkutan jalan raya baik an timur dan angkutan kota. Ke- untuk angkutan luar maupun da- mudian dari segi kualitas termi- lam kota adalah cukup represen- nal Kampung Tinggi ini juga su- tatif. Terminal Banyuasri yang dah tidak memenuhi syarat, terletak di bagian barat kota Si- ngaraja diperuntukkan menam- pung kendaraan dengan jalur un- tuk wilayah Singaraja bagian ba- rat, sedangkan terminal Kam- pung Tinggi diperuntukkan me- nampung kendaraan dengan ja- lur untuk wilayah Singaraja bagi- an timur. Penghubung antara ke- dua terminal tersebut merupakan mengingat keberadaan terminal Kampung Tinggi ini sudah sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas dalam kota Singaraja. Lokasi terminal Kampung Tinggi ini yang terletak hampir di jan- tung kota Singaraja sudah sangat tidak cocok lagi untuk syarat se- buah terminal yang mestinya di luar kota. Sehingga pada jam- tugas angkutan kota. Secara se- jam sibuk kita akan dapat me- nyaksikan kesemrawutan dan ke- pintas lalu, jalur-jalur transporta- Tatanan pengaturan jalur-jalur transportasi dalam kota Singara- ja yang ada sekarang ini pada da- sarnya sudah cukup memadai, namun untuk mengantisipasi ke- padatan lalu lintas dalam kota yang ada sekarang ini pada bagian-bagian tertentu masih mutlak perlu dilakukan pembe- nahan. Rencana Pemindahan Terminal Kampung Tinggi ingaraja merupakan kota bisingan lalu lintas dalam kota Singaraja. Untuk masa sepuluh tahun yang lalu keberadaan ter minal Kampung Tinggi ini mung- kin masih bisa ditoleransi, na- mun untuk masa sekarang ini ke- beradaan terminal ini sudah sa- ngat layak dipertanyakan. 000 Oleh Chusmeru Frustrasi Sosial Sesungguhnya boleh dikata- Suatu tindakan yang sangat bi- jaksana sekali yang diambil oleh Pemda Tingkat II Buleleng, de- ngan rencana pemindahan lokasi terminal Kampung Tinggi terse- but. Pemindahan lokasi terminal Kampung Tinggi menjadi agak ke luar kota, adalah merupakan tindakan kuratif terhadap sektor yang "sakit" dalam jaringan pembangunan wilayah perkotaan Singaraja yang berwawasan ling- kungan. Dengan menyehatkan sektor yang selama ini dianggap "sakit", akan berpengaruh lang- sung terhadap sektor-sektor yang lain dalam hal ini pengaruh posi- tif. Dengan melakukan pemin- dahan lokasi terminal Kampung Tinggi, maka masalah yang pa- ling mendesak yang dihadapi o- leh kota Singaraja akan dapat ter- atasi, sehingga pada jam-jam si- buk kita tidak lagi akan menjum- pai konser kebisingan klakson kendaraan dalam kota Singaraja. Salah satu hal penting lagi yang merupakan pengaruh langsung dari pemindahan lokasi terminal Kampung Tinggi tersebut adalah lebih memudahkan dalam peng- embangan kota Singaraja. Sebab dalam masalah pengembangan kota, sektor jalan raya dan kemu- dahan dalam memperoleh ang- kutan adalah merupakan salah satu faktor yang keberadaannya mutlak perlu harus diperhitung- kan. Bekas terminal Kampung Tinggi yang nantinya akan me- rupakan lahan kosong dapat di- manfaatkan sebagai taman kota, yang dapat berfungsi sebagai pe- netralisasi cuaca panas pada siang hari dalam kota Singaraja. Pada akhirnya dengan memin- dahkan lokasi terminal Kampung Tinggi menjadi agak ke luar kota, besar kemungkinan era kota Si- ngaraja yang ASRI (Aman, Se- hat, Rapi, Indah) akan dapat ter- wujud. ISIRISIGI plab I Wayan P. Rediana FT Geologi UGM SELASA, 9 OKTOBER 1990 - SURYA DARMA 1-9-9-0 Frustrasi sosial memungkin- Nyaris bubarnya kelompok- kan tumbuhnya partisipasi poli- kelompok kesenian Jawa seper- tik berupa diartikulasikannya ti wayang orang, ketoprak, lud- kepentingan-kepentingan ma- ruk, dan sebagainya, merupa- syarakat kepada pemerintah a- (Bersambung ke Hal 10 kol 6) Catatan Menteri Keuangan JB Sumarlin menyatakan, semua peru- sahaan yang go publik harus bersedia "ditelanjangi" dan bersedia menjelaskan apa yang ada di dalam perusahaan- nya kepada para pemegang saham. Jangan sampai terulang kejadian "beli kucing dalam karung". *** Menurut Menteri Negara Perumahan Rakyat, Siswono Yudohusodo, tidak ada pengusaha besar yang saat ini ti- dak main binis di bidang perumahan yang terkait dengan tanah. Tak heran bisnis ini bikin harga-harga terus me- lonjak. ✰✰✰ Kata Dirjen Pariwisata Joop Ave, seperti yang kita lihat banyak penari sehabis pentas, mereka pulang dibawa de- ngan truk yang kurang manusiawi. Kalau seandainya me- reka dikelola oleh manajer yang baik hal tersebut tidak akan terjadi. Mudah-mudahan ini jadi perhatian manajer - mana- jer terkait. Bang Podjok SELASA Mulai Ta Jakarta Pemeri pemasan; fasilitas dalam up rakat. Pengum paika Me silo Soeda wan setela lah ini kep to di Bina Soesilo katan tari kom itu karena pe tinggi se! mampuan tah terbat sa dilakuk Ongkos dan telek dak perna kan biaya dak naik Ia mem masangan dalah ant juta, yang kan lokas bersangk nya, yang Rp 500.0 jadi Rp Sekali telepon r pihak me kepada bisa men Hy Denpasa "Menc merupal tim Bal memper Pada dilangsu tel sete Michae nya me kan ben turut D Kunjur 1991 m kami sia tanpa kekeli royon karyaw Mich kan se BE Hi Bank Denpas (BPD) pasar E na ma milyar lyar di tabung Caban, Putu C kan ha bungar an ha berhac an pen Kesak Saat pihak pasar bar an sur sir Pad an, Sa lah pe pasar Simpe I,II da Suwir nerim Juni hak 40.000 Denpa Simpe buah masin bernil