Tipe: Koran
Tanggal: 2017-07-10
Halaman: 11
Konten
HARIAN BERNAS Senin Legi, 10 Juli 2017 II in Celupan Ingin Mewujudkan Cia cia Lewat Bidikmisi Tak Boleh Ada Sekolah Favorit PENDIDIKAN рап dan kesulitan. Hasil kerjanya ini dipa- sarkan secara online de- ngan bantuan sosial media model ikatan, jenis kain, ke- kencangan ikatan, dan waktu pencelupan. Sejakawal Mbah Kiyat sudah menyampikan pada pembelinya akan sulit sertabeberapakalimengikuti mencari motif yang sama persis. GAPAILAH cita-citamu melalui kegiatan intrakuri- kuler, kokurikulerdanekstra- kurikuler. Sementara untuk Muhadjir menjelaskan, penerapannya akan sangat bervariasi di tiap daerah dan Timur di Surabaya, Minggu (9/7). setinggi langit. Itulah yang dipikirkan Afriliani M Han- dini. Meski berasal dari keluarga tidak mampu se- cara ekonomi, Afri-sapaan akrabnya-tak putus asa untuk terus melanjutkan SURABAYA, BERNAS -- Menteri Pendidikan dan Ke- budayaan (Mendikbud) Mu- hadjir Effendy menyatakan tidak boleh lagi ada sekolah favorit atau tidak favorit dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017. "Tidak boleh ada satu pun siswa yang tidak mendapat- kan bagian kursi, tidak boleh lagi ada sekolah yang fa- voritatau tidak. Semua harus dibuat semerata mungkin karena program kita adalah program pemerataan pen- didikan yang berkualitas," kata Muhadjir di Surabaya, Minggu (9/7). Dalampelaksanaan PPDB tahun ini, menurut Muhadjir, daerah mempunyai otonomi untuk membuat kebijakan PPBD, "Setiap daerah mem- punyai otonomi. Jadi, buat yang luwes karena kebijakan itu baru tahun ini. Yang pen- ting semangat dari permen itusupayadilaksanakan," ujar Mendikbud. Muhadjir juga meminta orangtua murid untuk ti- dak lagi berpikir tentang favorit atau tidak sekolah tersebut. "Saya minta maaf kepada orangtua yang ber- pikir anaknya harus masuk sekolah favorit dengan ber- bagai cara itu sampai dari luar daerah berboyongan ke daerah lain untuk mendapat- kan sekolah favorit, itu tidak boleh lagi," katanya. Untuk orangtua yang anaknyatidak masuksekolah yang mereka anggap favorit, tidak perlu khawatir karena diayakin sekolahitunantinya akan menjadi sekolah favorit dalam beberapa tahun men- datang. Dengankebijakanitu, dia meyakini semua sekolah akan merata dan siswa tidak adalagi yang tidakmendapat- kan kursi. "Perubahan ini demi kebaikan kita, dan ini demi kebaikan bangsa kita, bukan ada niat yang lain," pameran dari pemerintah. Hasilnya positif, pembelinya datang dari berbagai daerah persiapan yang dilakukan pihaknya adalah mulai dari penataran, sosialisasi juga termasuk kelompok kerja yang dikirimkan di tiap dae- rah untuk membantu pelak- sanaan aturan ini. Muhadjir menyatakan program lima hari sekolah dilaksanakan secara bertahap sesuai de- ngan kondisi kesiapan dan kemampuan masing-masing daerah. Sampai saat ini, baru 11 kabupaten/kota yang menerapkan program itu dikarenakan harus menye- suaikan sarana prasarana yang dimiliki tiap daerah. sekolah. Kepala Lembaga Penja- minan Mutu Pendidikan (LPMP) Jatim Bambang Agus Susetyo menambahkan pi- haknya akan terus melaku- kan sosialisasi Perpres Nomor 19 tahun 2017 tentang guru dan Permen Nomor 23 tahun 2017. "Kami harus menyam- paikan terkait kejelasan dua aturan tersebut. Bukannya pendidikan agama ditiada- kan atau dilaksanakan 'full day school', bukan seperti Katun terbaik Untuk bahan baku, Mbah hingga Malaysia. Kiyat memilih kain katun karena dirasa menyerap Terlalu mahal pendidikan tinggi. Karena prosesnya yang termasuk sulit dan diker- jakan sendirian, Mbah Kiyat hanya mampu membuat 20 lembar batik per bulannya. Semuanya juga masih dijual Afri pun mencoba pe- runtungan masuk ke Per- guruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Bidikmisi atau beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dengan berbekal nilai Ujian Nasional (UN) 32,5. "Saya ingin membuk- tikan kalau bisa masuk ke perguruan tinggimeski ayah saya berprofesi sopir,"ujar Afri di sela ujian tulis Seleksi Måndiri (SM) di UPN “Veteran" pewarna paling baik dan nyaman dikenakan. Kain itu dicelup dengan pewarna sintetis yang aman bagi kulit. Mbah Kiyat juga menye- butkan pewarna sintetis lebih berupa kain dan belum sam- praktis dibanding pewarna alam. Dengan pewarna alam, ia harus mencelupkan kain paling tidak 10 kali. Semen- tara dengan pewarnabuatan, pencelupan hanya perlu minatpasar. Selamainihanya dilakukan sekali saja. Namun demikian Mbah Kiyat men- jamin warna batiknya tidak dipajang di rumah atau dike- akan luntur akibat proses pencucian. Proses produksi batik Shibori ini dilakukannya karena tak bisa memasar- sejak Agustus 2016. Awal- nya ia belajar pada salah kainnya dianggap terlalu satu keponakannya sampai kemudian tertarik mengem- bangkannya sendiri. Mbah Kiyat mengerjakan mengandalkan sosial media semua prosesnya di rumah- nya di Bekelan Desa Sendang- agung Kecamatan Minggir Sleman. Dari hasil produksi produknya. batik Shibori ini mbah Kiyat DOK Muhadjir Effendy PTU Afriliani M Handini pai pada pakaian siap pakai. Mbah Kiyatmenjelaskan, sulit mencari penjahit yang tepatuntuk mengembangkan produknya dan membuat pakaian yang sesuai dengan dayaan (Kemendikbud) terus mempersiapkan penerapan program sekolah lima hari sambil menunggu turunnya Peraturan Presiden peng- ganti Peraturan Menteri (Per- men) Nomor 23 tahun 2017. "Kami terus mempersiapkan sambil menunggu turunnya Peraturan Presiden yang akan mengganti Permen dan mudah-mudahan akan secepatnya," kata Mendikbud Muahdjir Effendy usai acara Penyegaran Instruktur Nasio- nal Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Yogyakarta, Minggu (9/7). itu," ucapnya. Dia mengatakan, sosiali- sasiakan dilakukandi Pacitan "Di Jatim baru Kota Malang pekan depan yakni di sela launcing pembukaan bim- bingan teknis (bimtek) guru sastra. “Dengan sosialisasiini gurubisa memaknai delapan jam mengajar tersebut. Jadi pengajaran bukan hanya di kelas, tetapi juga pendidikan karakterdiluarkelas atau bisa kolaborasi dengan Madrasah Diniyah," tutur Bambang. (ant) Bersama 5.578 peserta lainnya, Afriliani mengikuti ujian untuk memperebutkan satu dari 681 kursi maha- siswa baru dari jalur tersebut. Dia memilih Prodi Teknik Geofisika sebagai pilihan pertama dan Agrotek sebagai pilihan kedua. "Saya pilih jurusan geofisika dan agrotek beberapa pakaian saja yang dijahitnya untuk kemudian tuturnya. Ia berharap masyarakat bisa memahami kebijakan tersebut untuk kepentingan yang lebih besar. “Mungkin ada yang dirugikan. Akan tetapi, kalau rugi untuk ke- pentingan yang lebih besar itu ciri-ciri masyarakat baik," ucapnya. Sementara itu, Kemen- terian Pendidikan dan Kebu- dan Kota Blitar yang komit- men dengan sekolah lima hari ini. Kalau Surabaya saya belum berdialog dengan wali kotanya," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini Muhadjir mengungkap- kan penguatan karakter juga diatur dalam permendik- bud Nomor 23 Tahun 2017 nakan sendiri. Dari segi penjualan, ia juga masih sangat terbatas karena peluangnya banyak," kata Afri. Anak pertama dari dua bersaudara itu berharap bisa lulus ujian tulis (utul) kali ini sehingga bisa melanjutkan cita-citanya. Apalagi menjadi mahasiswa PTN berarti dia bisa mengurangi beban orangtua yang berprofesi sebagai sopir untuk membiayai kuliah. Dalam ujian kali ini, dia berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin. Dianta- AN BERNAS r batik kan secara lokal. Harga jual mahal oleh warga setempat sehingga minim peminat. Karena itulah, ia lebih rulah dije- smatahari p. "Karena bisa diten- ahdicelup apa motif- rat, Minggu ranya berlatih contoh soal setiap hari. yang pembelinya dianggap lebih memahami kesulit- an, proses dan keunikan Selain itu dia terus berdoa agar lolos ke PTN. Dia berjanji jika bisa masuk PTN akan bersungguh-sungguh . menimba ilmu di bangku kuliah sampai lulus. "Sebelum ke sini saya minta ibu saya berdoa untuk saya. Bapak saya sedang berkerja dí Jakarta sehingga tidak sempat pamit," Kirab Pamitan Memukau Warga katanya. • (ptu) "Kalau orang kampung kan maunya Rp 50.000 sudah da banyak takan pola menjual per lembar batik encelupan dihargai Rp 100.000 sampai jadipakaian siappakai," tutur nya yakni Lomba Bidang Kebumian Menarik RIBUAN warga Jogja dan sekitarnya memadati Jalan Malioboro, Sabtu (8/7) sore, menyaksikan kirab Calon Perwira Remaja atau Capaja Akademi Angkatan Udara tahun 2017. Kirab tersebut merupakan atraksi pamitan bagi taruna yang sudah me- nyelesaikan pendidikan di Rp120.000, tergantung motif mbah Kiyat.● (nil) -i Infiltrasi Senyap BIDANG Lomba Kebumian di Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2017 menjadi salah satu bidanglomba yang menarik. Bidang lomba ini menguji peserta untuk lima jenis bidang ilmu yaitu geologi, geofisika, meteorologi, astronomi dan oseanografi. Pada sesi ujian meteorologi, peserta diminta mengamati cuaca dengan mata telanjang untuk meng- ukur kecepatan angin dan menemukan jenis-jenis awan di sebuah lapangan terbuka. Zadrach Dupe, Juri OSN 2017 untuk Bidang Lomba Ke- bumian mengatakan, pada sesi ujian meteorologi peserta diberikan sebuahalatbantu yang tidak secara spesifik dapat digunakan untuk mengukur cuaca. Alat bantu tersebut merupakan alat umum yang biasa dipakai oleh masyarakat yang menyenangi meteorologi. "Kami sediakan roda awan atau cloud wheel. Sebenar- nya di roda awan itu sudah ada fotonya (awan), jadi peserta tinggal mengamati, cari fotonya di roda awan dan di situ akan ada keterangan, nama awan apa dan ketinggiannya berapa. Kalau Anda sudah mengenal, akan mudah sekali. Sebenarnya yang dilatih itu keterampilan," ujarnya di lapangan SMAN 8 Pekanbaru, Selasa (4/7) lalu. SMAN 8 Pekanbaru menjadi lokasi lomba bidang kebumian di AAU. Gubernur Akademi Ang- katan Udara (AAU) Marsda TNI Iman Sudrajat menga- takan kirab ini merupakan bentuk ungkapan pamit dari para Taruna AAU yang baru melaksanakan Penutupan Pendidikan dan Wisuda serta segera dilantik menjadi Per- wira TNI AU pada 25 Juli di Itana Negara Jakarta. "Kirab pamit ini juga ben- tuk ucapan syukurdan terima kasih kepada masyarakat Jogja yang telah mendukung terlaksananya, pendidikan para Taruna dengan baik. Mohon doa restu semoga merekamenjadi Perwirayang tangguh dan ksatria untuk menjaga dirgantara Indone- sia," katanya. Kegiatan Kirab pamit Capaja dimeriahkan dengan Drumband Gita Dirgantara, Barongsai, Komunitas Mo- tor Gede (Moge), pasukan bergodo, rampak kendang pendidikan di Jogja. taruna, dan brassband taruna AAU. Di sepanjang jalan an- tusiasme masyarakat begitu luar biasa bahkan di titik "0" dan langkah-langkah deradi- kalisasi yang menjadi bagian dari program GP Ansor. Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya sudah meres- pons menguatnya ancaman terorisme dan radikalisme di Surabaya. "Sel-sel gerakan teroris dan radikal sudah kami pe- takan di Surabaya, berbagai langkah sudah kami siap- kan, salah satunya adalah program deradikalisasi yang langsung menyentuh basis umat dengan bergandengan tangan bersama ulama dan pemerintah," katanya. Pihaknya juga memobili- sasi kekuatan siber Ansor dan Banser untuk mengantisipasi maraknya situs yang menye- barkan paham radikalisme dan terorisme. Propaganda itu tidak boleh dibiarkan ISTIMEWA amengku Buwono X beserta GKR Hemas nenerima jabat tangan dari Ketua DPRD lal Bi Halal di Bangsal Kepatihan, Kamis OSN 2017. Ujian lain di sesi meteorologi bidang lomba kebumian adalah mengukur kecepatan angin. Peserta berada di lapangan untuk merasakan kekuatan angin dan meng- ukur kecepatan angin dengan mengamati tanaman yang bergerak atau merasakan terpaan angin. "Peserta diberi tabel untuk mengenali alam. Misalnya kalau kita begini (merasakan terpaan angin), berarti angin- nya sepoi-sepoi, berarti kecepatannya sekian. Sementara saya nanti denganasisten akan mengukurkecepatan angin dengan alat, lalu melihat tafsiran mereka, apakah sesuai atau tidak. Makin mendekati tafsiran, maka nilai yang diberikan makin tinggi," kata Zadrach yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Sesi ketiga di bidang lomba kebumian adalah ujian astronomi. Di sesi ini peserta akan diuji untuk memperki- rakan waktu atau jam dari bayangan matahari. Peserta harus bisa menggunakan jam matahari. Mereka dilarang menggunakan jam tangan atau membawa ponsel pintar (smartphone) saat ujian. Zadrach menjelaskan, panitia menyediakan alat untuk membantu pesertamenentukan bayangan, lalu memperki- rakan waktu atau jam. la mengatakan, beberapa hal yang menentukan antara lain panjang bayangan dan letak atau lokasi bayangan, misalnya pada lintang berapa. "Nanti bisa dihitung, pada tanggal sekian bayangan- nya kira-kira di mana. Di peta sudah ada garis-garis untuk panjang bayangan. Jadi kita tinggal lihat panjang bayangan sesuai atau tidak, lalu jamnya berarti jam sekian," tutur Zadrach. Selain itu, pada hari pertama bidang lomba kebumian, peşerta juga menjalani ujian teori secara tertulis selama duajam, dan ujian sesi geologi berupamengamati mineral. Zadrach mengatakan, tes geologi itu disebut tes peraga, yang dilakukan di dalam ruangan. "Jadi di atas meja ada macam-macam mineral dan peserta harus mengenali itu mineral apa saja. Ada 15 mineral yang harus dikenali. Mineral-mineral itu disusun di atas meja, lalu mereka mengamati dan mengenali suatu mineral selama beberapa menit, lalu berpindah ke mineral lain," katanya. Pada hari kedua lomba pada Rabu (5/7), peserta men- jalani tes geofisikadanoseanografi. Untuk geofisika, peserta menjalani pengenalan lapangan dengan mengamati sing- kapan, yaitu tanahyangterbuka. Pesertamengenalimineral apa saja yang terdapat pada singkapan itu. "Untuk sesi oseanografi, biasanya ke laut untuk meng- ukur gelombang dan arus. Kali ini ini kita ke danau untuk mengukur tingkat kekeruhan air danau, yaitu di Danau Kayangan," ujar Zadrach. Feonie Audina Haryantho adalah salah satu peserta OSN 2017 untuk bidang lomba kebumian yang berasal dari Bali. Menurut siswi SMAN 2 Amlapura itu, kesuli- tan yang dihadapi adalah saat menjalani ujian meteo- rologi. "Kesulitannya sih karena penafsiran orang kan beda- beda. Apalagi untuk mengukur angin. Kan kita diberi tabel dan skalanya, lalu ciri-cirinya bagaimana, jadi bisa saja setiap orang itu penafsirannya beda-beda. Ada yang berpikir ini daunnya bergerak kencang, ada yang berpikir biasa saja," tuturnya. Feonie pun mengaku sudah melakukan persiapan sebelum berkompetisi dalam OSN 2017 di Pekanbaru, Riau. Beberapa persiapan yang dilakukannya antara lain membaca materi-materi yang ada di buku atau internet dan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di daerahnya. ANDREAS FITRI ATMOKO/ANTARA terus memonitor pergerakan jaringan ISIS yang dimung. begitu saja. kinkan masuk di kabupaten KIRAB PAMITAN -- Group drum band Gita Dirgantara Akademi Angkatan Udara (AAU) menunjukan kebolehan saat kitab pamitan Taruna Tingkat IV Akademi Angkatan Udara di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sabtu (8/7). Acara yang diikuti oleh 117 taruna lulusan AAU dan dihadiri oleh ribuan warga itu menjadi bentuk syukur para taruna yang telah menyelesaikan ini dilak- aran Polres mur. Peran ditingkat- ngantisipasi anya teroris Mereka menjadikan in- ternet sebagai sarana propa- Tidak takut gandakarenamudah diakses, tidak ada kontrol, punya au- itu. Kirab juga dimeriahkan "flypass" pesawat Cessna dan "Jupiter Aerobatic Team" (JAT) TNI AU, Kegiatan Kirab berakhir di Alun-alun utara dandiwarnai dengan pemberian bunga dari rekanita dan warga Yogyakarta kepada Taruna Akademi Angkatan Udara sebagai ungkapan selamat dan salam perpisahan.● (ant) Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya melakukan dience yang luas, serta tidak langkah serupa, mengantisi- pasi ancaman nyata teroris (Negara Islam Irak dan Suri- dengan membangun suasana ah/ISIS) dan kelompok Islam radikal yang mulai tumbuhdi Kota Surabaya. Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya, Alaik SHadi, Kamis (6/7), mengatakan pihaknya radikalisme tidak bisa hanya tidak takut terhadap ancam- an yang mengatasnamakan pemerintah. Peran masyara- ISIS menyusul pemasangan bendera ISIS di Polsek Keba- yoran Lama Jakarta Selatan, Selasa (4/7) silam. "Kami sudah koordinasi kepada Gubernur AAU Mars- da TNI Iman Sudrajat, Wakil Gubernur AAU Marsma TNI Fachri Adamy besertajajaran Muspida DIY. Di sepanjang Jalan Ma- lioboro Gita Dirgantara menampilkan atraksi yang memukau masyarakat di an- taranya dengan lagu "Yogya- karta" yang menyatu dengan masyarakat Yogyakarta. u. pang AKBP Kamis (6/7) aya deteksi nmasuknya paten Sam- dengan me- waspadaan aran Polres bisa diketahui identitasnya. "Inilah yang akan kami lawan damai di dunia maya," ujar Alaik. saat para Taruna melintas memberikan penghormatan Walikota Surabaya Tri Ris- maharini menyatakan, mela- wan ancaman terorisme dan Anak Difabel pun Diajak ke Museum OSN kami juga masyarakat kan kembali lingkungan jar Tofik. ca menjelas- udah meng- uh perwira, dengan berbagai pihak, baik at dan kapol- pemerintah, aparat dan para mpaikan agar ewaspadaan. uga bekerja dengan De- $ 88 dan , yaitu Polda s Polri, untuk mengandalkan TNI, Polri dan Peserta Ikuti Dua Tes kat sangat dibutuhkan. Sinergitas antara TNI, Polri, serta masyarakatadalah kunci terlepas dari teror. Se- lain itu, lingkup satuan kerja yang terkecil seperti RT pun harus selalu sigap. "Setiap saat kita harus bersama-samamencegahnya PESERTA bidang lomba Fisika jenjang SMA dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2017 harus mengikuti dua jenis tes, yaitu tes eksperimen dan tes teori. Tes eksperimen dan tes teori masing-masing dilaksanakan selama lima jam pada hari yang berbeda. Untuk tes eks- perimen, para peserta harus mengukur koefisien absorpsi dari suatu larutan untuk me- lihat seberapa besar larutan tersebut mengabsórpsi ge- lombang elektromagnetik. Tes eksperimen dilakukan pada hari pertama lomba, Selasa (4/7) lalu, dilanjutkan dengan tes teori pada hari berikutnya. Syamsu Rosid, Juri Bi- dang Lomba Fisika SMA di OSN 017 mengatakan, larut- an yang digunakan adalah larutan PK dan pengukuran koefisien absorpsinya meng- gunakan laser. "Laser ditembakkan ke larutan, lalu diukur dan dipelajari berapa koefisien absorpsi dari larutan ini terhadap gelombang elek- tromagnetik, dalam hal ini laser," ujar Syamsu Rosid seperti dikutip dalam laman kemdikbud.go.id, Minggu (9/7) kemarin. lamenuturkan, bobot pe- nilaian untuk tes eksperimen sebesar 30persen, sedangkan untuk tes teori sebesar 70 persen. Selanjutnya dewan juri akan mengombinasikan nilai kedua tes tersebut dan mengurutkan dari nilai yang terbesar. Sebanyak 75 peserta OSN 2017 untuk bidang lomba Fisika akan mempere- butkan lima medali emas, 10 medali perak dan 15 medali perunggu. Dalam penilaian, menu- rut Syamsu, dewan juri tidak menilai proses pengerjaan para peserta selama tes berlangsung. Para juri lang- sung melihat dari hasil yang dikumpulkan siswa. "Kami akan bisa melihat, terutama yang eksperimen, anak ini menebak data atau mengambil datanya seper- ti apa. Kami bisa menilai, mereka menggunakan gaya menebak atau bagaimana. Kami bisa membacanya," kata doktor bidang Fisika dari Universitas Indonesia itu. Hasil kerja peserta akan dikoreksi dan dinilai di ruang juri. Di situ para juri bisa melihat apakah siswa mene- bak data atau benar-benar mengambil data dari hasil pengukuran. "Kemudian untuktes teori kamijugamenilaiapaadanya sangatmembantu sekali, baik dari kertas kerja mereka," tutur Syamsu. la mengatakan, materi ujian antara tes eksperimen dan tes teori berbeda, Untuk tes teori, ada tiga materi ujian, yaitu mekanika, listrik dan magnet dan termo atau fisika panas. Untuk tes eks- perimen, selain tiga materi tersebut, ada juga materi tentang fisika optik global dan fisika modern. "Yang tes eksperimen ini semua. materi dirakit jadi satu soal, yakni jadi soal pengukuran koefisien Lambert-Beer, yaitu mengukur koefisien absorpsi dari larutan," ujarnya. Nyoman Kevin Cahyadi Giri, siswa kelas XII SMAN 4 Denpasar Bali, salah satu peserta OSN 2017 bidang lomba Fisika. lamengatakan, untuk dapat mengikuti OSN 2017, seleksi yang dijalani sangat ketat. Tahapan seleksi dimulai dari sekolah, lalu tingkat kota, kemudian- tingkat provinsi, hingga diki- rim ke ajang nasional (OSN) di Pekanbaru, Riau. Persiapan yang dilakukannya untuk menghadapi OSN 2017 antara lain belajar bersama teman dan guru. Selain itu juga ada pem- binaan bagi delegasiprovinsi dari Pemerintah Provinsi Bali sebelum OSN 2017. "Du- kungan dari berbagai pihak SEBAGAI pusat informasi tentang benda atau peristiwa masa lalu, museum bisa dikunjungi siapa saja, tak terke- cuali kaum difabel/penyandang cacat. Dan itu pula yang dilakukan komunitas peduli musem "Malam Museum". Mereka ?mengadakan kegiatan sosial bertajuk Difabel Goes to Museum dengan mengajak kaum difabel mengun- jungi museum di dua lokasi berbeda, masing-masing di Museum Sonobuduyo pada 23 Junilaludan dan di Museum Vredeburg, pada Sabtu (29/7) mendatang. Ketua Malam Museum?? Samantha Aditya mengatakan kegiatan sosial tersebut bagian dari kegiatan untuk mem- peringati hari anak nasional. Pada kegiatan pertama yang dipusatkan Museum Sonobudoyo, mereka mengajak 50 anak tunanetra usia SD. "Kami akan mengajak mereka mengenali situs-situs museum, berkegiatan di sana," kata Samantha Aditya kepada Bernas, Minggu (9/7) kemarin. Sementara untuk kegiatan kedua dilakan pada 29 Juli akan dipusatkan di Museum Benteng Vredeburg. Pada kesempatan ini, Malam Museum yang beranggotakan para anak muda mengajak anak tunarungu untuk bermain di ulama di Kota Surabaya," katanya. PW GP Ansor Jatim juga dan jangan menunggu ke- menginstruksikan kepada jadian. Ini sangat penting AnsorSurabaya agarmelaku- kan pengawasan dengan dari ancaman kekerasan apa tindakan preemtif, preventif, pun, kata Risma. (ant) agarlingkungan selaluterjaga 103.7 eta" Relat I N CARA BARU DENGERIN UTY FM MEDARI ASRI STENY 4cm MONDAY- FRDAY NNEMORNNG museum. "Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sosial," ka- tanya. Samantha mengatakan biaya penyelenggaran kegiatan Malam Museum hanya mengandalkan swadaya hasil sumbangan para donatur yang peduli dengan anak-anak termasuk anak-anak difabel yang selama ini kurang mendapat perhatian. "Kami mendampingi anak-anak difabel bermain di museum," katanya. la mengaku Malam Museum pun memb?uka diri bagi siapa saja yang ingin mendukung demi kelancaran acara tersebut. "Diarapkan ini menjadi tanggungjawab semua pihak, vang kami butuhkan semacam cinderamata, doorprize, transportasi untuk pulang pergi, silahkan bagi yang bersedia membantu kegiatan kami, jika membutuhkan proposal silakan hubungi sekretariat kami," katanya. 1OGYALATA kupinghuymedai.om sebagai dorongan mental maupun spiritual. Dukungan khusus dari orang tua adalah bahwa orang tua percaya apa yang bagus buat saya," tuturnya. (phj/kdk) NOONESA NO (phj/kdk) (age) Color Rendition Chart
