Tipe: Koran
Tanggal: 1992-08-08
Halaman: 07
Konten
TU, 8 AGUSTUS 1992 SABTU, 8 AGUSTUS 1992 ic Arena claimed the gold in Seoul hose players don't even to be on that team. They no incentive," said Donn on, an American who helps the Lithuanian team. be honest, the guys on the t bench really feel for the anians. In their individual lics they would like to be the same thing." (Reuter) Emotions are on the outside looking t in the Olympic arena the st run the gauntlet past vultures. atching the drama unfold the mayhem of the media ground interview zone. me to term with tragedy or ing they want is a media ul. to snare their prey deep in Hium. This is the "mixed mber that quickly becomes s their television collegues Tempers fray and deco- bled quote from disgraced y for athletes to compose "Pure Chariots of Five" ho has just staggered ac- ng injury, is locked in a Emiring reporter. Two Ni- mbrace. For them, it is an n spills out. dly bruised back of Ame- on the 100 metres sprint in the 100 metres hurdles lost a second of pure ds on a bench to give an arly losing both feet to a e disappointment she can ng all night about their ice of the losers is remar- nt resume of their failure. and microphones proves e when everyone would be that day is now. Tomor ter). insyrem ipsis ns ted amuanox nslexpnine sabril Aububris9.16 60815 d ek Ini bulan. Dari uang ulan lebih dari Rp mulainya ketika ia nya dapat dicapai Rp 146.070.000,- Rp. 20.000,- Rp. 8.400.000,- Rp. 292.146.680,- Rp. 8.160.000,- Rp. 254.611.000,- Rp. 7.920.000,- Rp. 219.126.780.- Rp. 1.500.000,- Rp. 271.987.313, Rp. 234.320.250,- Rp. 201.870.000, bangun HARI TUA EGARA Capem Negara J. Pahlawan No. 7 Telp. 41591 Negara WAKARTA Capem Plaza JMH Thamrin 28-30 Telp. 327806 Jakarta-Pusat Capem Kramat Ja J. Raya Bogor Telp 8093867 Jakarta Timur Capem Ciputat Raya Pasar Ciputat Telp. 741417 Jakarta Selatan NTOR KAS SAR antor Kas Kamboja Riasa Telp 25662 Denpasar Tantor Kas Gajah Mada Gajah Mada No. 143 Denpasar antai Kuta Kuta AN 32 91 S Harian Untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Selamat Tinggal Budaya Katabelece DARI aslinya "kattebelletje" hanyalah berarti se- buah tulisan orek-orek yang dibuat dengan tergesa- gesa serta ditujukan kepada seseorang. Tak ada yang harus dirisaukan atau diperhatikan secara khu- sus dengannya. Akan tetapi di negeri ini katabelece telah menjadi bagian yang mantap dari tradisi kehi- dupan bermasyarakat kita yang perlu mendapat so- rotan dan keprihatinan secara khusus. Katabelece sekurang-kurangnya mempertunjuk- kan sederet butir kepribadian bangsa Indonesia sbb: segan terhadap kawan akrab atau atasan, kurang berani menegakkan aturan atau ketentuan teknis- formal yang telah ada, merasa bukan satu dosa jika orang menyenangkan orang lain dengan cara mem- belokkan aturan. Melihat namanya, yang berasal dari bahasa Belanda, kattebelletje, tentunya tradisi ini berasal dari zaman tempo doeloe ketika kolonia- lisme Belanda masih berkuasa di Indonesia. Na- mun, hampir pasti bahwa pejabat-pejabat Belanda tak pernah mengajar "pegawai-pegawai" bawahan- nya untuk melakukan pemberian surat titipan pesan untuk membelokkan isi peraturan yang ada. Para pejabat pemerintah kolonial pasti tahu, bahwa apa- bila setiap pejabat tinggi bisa titip pesan yang bersi- fat untuk kepentingan pribadi pastilah jalannya pe- merintahan bisa kacau-balau. Lebih-lebih jika para ambtenaar (pegawai pemerintah) Indonesia juga ikut-ikut membuat kattebelletje. Tradisi membuat kattebelletje, sekarang dieja menjadi katabelece atau katebelece, dengan artinya yang khas Indone- sia, hanyalah terjadi di bumi Nusantara kita. . Bahwa budaya katabelece telah merupakan ke- biasaan yang amat parah dan setingkat dengan ne- potisme serta korupsi, hal itu terungkap dari dua pi- hak. Di pihak rakyat umum ada pemeo yang meng- atakan bahwa sekarang ini hampir-hampir tidak mungkin bagi seorang lulusan baru untuk mendapat job yang lumayan tanpa adanya relasi di instansi- instansi yang berkaitan atau orang-orang penting tertentu. Misalnya saja, Made Gender, seorang sarjana ekonomi yang baru saja tamat. la ingin bekerja di instansi pemerintah. Dengan cara melamar biasa, sulit baginya untuk bisa menembus berbagai sari- ngan birokrasi dan prosedural. Akan tetapi, apabila Made Gender mempunyai seorang kenalan orang penting, apakah ia itu seorang tokoh penting salah satu OPP, seorang pejabat pemerintah, tidak akan ada masalah yang berarti buat Made Gender. Berkat katabelece yang intinya adalah pesan pribadi, ti- tipan atau permohonan halus, Made Gender bakal lulus segala macam saringan yang sebenarnya ha- rus ia ikuti berdasarkan kemampuannya sendiri, bu- kan lewat kemampuan dan kekuasaan orang lain. Sebagai akibatnya, respek orang terhadap disiplin dan hukum menjadi luntur. Demikian pula respek terhadap pejabat dan tokoh-tokoh penting juga ber- kurang, karena mereka dianggap -- walaupun tidak benar seluruhnya sebagai para pembuat "surat sakti" tersebut. Akan tetapi, yang paling merasakan besarnya ke- rugian yang diderita masyarakat sebagai keselu- ruhan sehubungan dengan praktek katabelece ini pastilah para anggota masyarakat yang sadar akan bahayanya. Para pendidik, agamawan, cendekia- wan, dan mestinya juga para tokoh pemerintah sen- Bali Post Gerakan Nonblok Dalam Dunia Berpola Tunggal "WE will actively take part in the Summit Conference of the Non-aligned Move- ment in Jakarta. But not personally, because you know and realise our circumstan- ces. In the past the world was threatened by the clash of the two axes. Now what will befall the world comes from America, which is threatening world peace. I doubt the NAM would be able to alter the influence of the United States as the lone superpo- wer in the world. How many heads of State and Government in the Conference will be able to mark this Fact as it is?" (Kita akan ikut aktif ambil bagian dalam KTT GNB di Jakarta nanti. Namun saya pribadi tidak akan dapat datang, karena anda tentu menyadari keadaan kami. Pada masa lalu dunia diancam oleh pertentangan kedua blok. Sekarang ancaman itu datang dari Amerika Serikat sebagai adikuasa tunggal di dunia. Saya sangsi apakah GNB dapat menahan ancaman Amerika ini. Berapa kepala negara dan pemerintahan di KTT nanti akan berdaya melihat reali- Presiden Irak Saddam Hussein kepada utusan Indonesia yang membawa un- dangan Presiden Soeharto untuk menghadiri KTT GNB di Jakarta. Sumbangan Pikiran Makin dekat KTT GNB X akan dibuka bulan depan di Jakarta, makin banyak terungkap penda- pat tentang GNB itu. Ada yang dari dalam negeri, ada yang dari luar negeri. Ada yang antusias- diri, layak untuk merasa prihatin terhadapnya. Me- tas ini?). reka itulah yang mestinya sejak jauh-jauh hari me- nyatakan protes mereka terhadap hal ini, sebab risiko yang kita hadapi, apabila kultur semacam ini tidak ditekan pertumbuhannya, terlalu besar. Perfor- mance karyawan-karyawan kita akan menurun. Ka- lau performance mereka menurun, kualitas pelay- anan dan produk kita juga ikut menurun. Di samping itu katabelece menyuburkan iklim ketidakadilan. Orang-orang yang lebih pintar dan berbakat, belum tentu mendapat tempat dan kesempatan yang sama dengan mereka yang lulus lewat katabelece. Akan tetapi, janganlah orang mengira bahwa praktek katabelece gampang dikikis. Di satu pihak, pembuktiannya sangat sulit, kecuali ada sistem pengawasan atau pengamatan yang bebas dan jeli dari para karyawan sendiri. Artinya, jika si A atau si prestasi kerjanya dalam sebuah kantor atau jawatan kurang baik, maka para koleganya haruslah diberi wewenang untuk membuat penilaian tentang dirinya secara rahasia dan dilindungi. Praktek ini -- yang di- laksanakan dalam setiap instansi pemerintah seba- gai piranti monitor -- disampaikan kepada lembaga semacam Kotak Pos Pengaduan yang bekerja de- ngan tujuan memperbaiki mutu performance para B civil servants kita. Dengan cara ini diharapkan agar korupsi, nepotisme dan katabelece sekurang- kurangnya bisa ditekan. Kita merasa agak lega bahwa masalah katabe- lece akhir-akhir ini mulai banyak diperbincangkan optimis, ada yang hati-hati rea- listis; ada pula yang bernada pe- simistis bercampur sinisme. Ini wajar, karena GNB itu bukan miliknya perorangan, melainkan miliknya 104 negara, yang masing-masing tentunya mem- punyai pendapat sendiri-sendiri, sekalipun mereka mengaku mempunyai dasar politik luar negeri sama. Di Jakarta, dan di kota-kota lain telah terselenggara berbagai seminar menyongsong KTT GNB X ini. Semua itu bermaksud un- tuk memberikan sumbangan pi- kiran kepada pemerintah ten- tang masalah penting ini. Oleh Dr. H. Roeslan Abdulgani akui bahwa menghilangnya Per- ang Dingin berakibat munculnya suatu susunan dunia berpola tunggal, yang membatasi usaha masalah global dewasa ini. "The menyelesaikan masalah- emerging tendencies toward a uni-polar world could limit the prospects of resolving global problems of today", demikian pers-komunike KTM Bali. Dengan lain perkataan apa yang diungkapkan Presiden Sad- annya. Hanya KTM Bali tidak dam Hussein ada segi kebenar- memfokuskan pada peran Ame- rika Serikat sebagai sumber ke- kuatan dominasi baru. Rumusan Irak sangat tegas anti-Amerika. Rumusan KTM Bali tak meng- aitkan Amerika Serikat secara terbuka. Ini pun yang nanti akan terjadi dalam forum KTT GNB yang akan datang. Bertubi-tubi nanti akan saling berhadapan keinginan rumusan tegas kontra rumusan samar-samar. Maklum GNB bukan milik lik 104 negara, dengan visi, per- satu-dua negara, melainkan mi- di bawah dominasi Amerika Se- rikat memang penting sekali. Se- bab tidak dapat disangkal, bahwa posisi global Amerika Se- rikat dapat menguasai DK PBB, sepsi dan konsepsi masing- terutama karena bantuan Ing-masing, sekalipun semua meng- gris, Prancis dan Rusia. Per- aku berpolitik luar negeri sama. mainan veto oleh Uni Soviet su- dah tidak ada lagi. Dunia secara global memang sedang mengalami transisi dan transformasi fundamental se- kali. Dalam transisi dan tran- sformasi demikian, Irak me- mang menjadi sasaran aksi mili- ter kolektif dari DK PBB, karena dipersalahkan menjalankan agresi terhadap Kuwait. Kita tentu masih ingat, Presi- den Saddam Hussein tetap ber- pendapat, bahwa Kuwait adalah Tugas Sejarah Indonesia Tidak mudah untuk datang pada suatu persamaan visi, per- sepsi dan konsepsi yang sama tentang perkembangan dunia in- ternasional dewasa ini. Juga ti- dak mudah untuk menkonsen- suskan pandangan tentang reali- tas masa sekarang dan mengantisipasi masa depan. Memang kita masing-masing, apalagi sebagai individu dapat saja mempunyai resep-resep yang indah tentang bagaimana seharusnya GNB mengarahkan segala tindakannya dari bidang politik ke arah bidang ekonomi akhirnya harus menyadari reali- tas adanya 104 utusan-utusan berbagai negara, yang tentunya mempunyai pandangan masing- masing tentang situasi dunia se- karang dalam pasca Perang Di- dan dicoba ditanggulangi terutama di sektor-sektor dari dalam negeri sendiri, kita persepsi-kan Presiden Saddam rat, sehingga Irak tidak mempu- dan sebagainya. Tetapi kita pada perbankan bekas BUMN yang sekarang dipersero- kan. Namun, seperti kita ungkapkan masalah kata- belece sulit untuk dipecahkan, karena sulitnya pem- buktian. Selama kita belum memiliki sistem monito- ring bagi performance kantor-kantor atau jawatan-jawatan kita, masalah katabelece barulah mencapai tingkat pembahasan saja. Apalagi dalam soal pemberian kredit bank, lebih banyak liku-liku katabelece yang bisa ditutup rapat. Satu-satunya harapan yang kita miliki sekarang de- ngan kenyataan pemerseroan bank-bank pemerin- tah adalah bahwa performance para direktur men- jadi lebih ditekankan. Hanya para direktur yang memberikan keuntungan bisa menduduki jabatan mereka, Yang merugikan perusahaan silakan hengkang! Selain pendapat-pendapat ungkapan- juga mencatat arah suatu susunan dunia baru, di mana pluralisme sedang di ganti dengan uni-polar world, yaitu ke arah suatu dunia berpola-tunggal? Yang didomi- nasi oleh Amerika, dan yang de- ngan begitu merupakan an- caman bagi seluruh dunia? Ter- masuk negara-negara Dunia Ketiga? Termasuk pula GNB? sejak Persepsi Irak Inilah yang kini sedang di- Hussein, seperti yang terungkap reaksi beliau, sewaktu mene- rima undangan Presiden Soe- harto untuk KTT GNB X nanti di Jakarta. Memang kita mengeta- hui dan menyadari situasi Irak dewasa ini, yang sedang meng- alami blokade militer oleh Ame- rika Serikat melalui legitimasi Dewan Keamanan PBB. Blokade itu termasuk sanksi menerbang- kan pesawatnya dari dan ke ungkapan pendapat dari luar tadi, yaitu yang saya kutip dari negeri. Sekalipun pada umumnya se- mua suara itu mengakui rele- vansi dan pentingnya GNB, na- mun tersirat di dalamnya berba- gai perbedaan, terutama tentang perkembangan situasi global se- telah suasana Perang Dingin menguap, dan setelah komu- nisme di Eropa Timur dan di Uni Soviet berantakan. Dunia apakah yang kini se- dang kita hadapi bersama? Ke arah mana susunan dunia seka- rang ini sedang berkembang? Ke Irak. Apa yang diungkapkan Presi- den Saddam Hussein itu tentang kerangka dunia berpola-tunggal dahulu wilayah- historisnya Irak, yang telah di- penggal oleh imperialisme Ba- nyai jalur nafas ke Teluk Parsi. Tetapi DK PBB yang sejak meng- hilangnya Perang Dingin itu di- dominasi Amerika Serikat cs, ti- dak sependapat. Itulah sebabnya dan ekonomi terhadap Irak. jatuhnya sanksi militer, politik KTM Bali Kalau kita ambil contoh visi Irak tadi mengenai megatrend perkembangan global sekarang, maka mungkin sekali visi Irak ini akan terangkat ke dalam agenda KTT GNB nanti. Konfe- rensi Tingkat Menteri di Bali pada bulan Mei yang lalu, meng- ngin ini, serta ke arah mana GNB harus kita bina. Di sinilah letak tugas sejarah Indonesia, yang selain menjadi tuan rumah akan memimpin KTT nanti. Sesudah itu akan me- mimpin GNB itu selama tiga ta- hun mendatang. Sebagai tuan rumah tugasnya tidak sesulit tu- gas sebagai Ketua Sidang KTT, dan sebagai pemimpin tiga ta- hun mendatang. Swasembada Beras Terancam Konsumsi Beras Peran dan Peluang Politik Indonesia Dalam GNB KONSUMSI beras per kapita tahun 1984 rata- rata mencapai 128 kg. Pada tahun 1988 atau ketika kita memasuki Pelita IV angka itu mencapai 134,85 kg, dan naik lagi menjadi 138,52 kg tahun 1991. Peningkatan konsumsi beras ini menunjukkan beberapa hal. Penduduk Indonesia juga bertambah tetapi persentase pertambahannya semakin lama semakin turun. Dalam tahun 1990-an, misalnya, tingkat laju pertambahan penduduk 2,34 persen dan selanjutnya diharapkan turun menjadi di bawah dua persen setahun. Ternyata pertambahan jumlah penduduk ini diim- bangi, malahan dilampaui, jumlah produksi beras sehingga cadangan pangan secara nasional cukup tersedia. Indonesia sungguh-sungguh berhasil da- lam upaya meningkatkan produksi beras. Keberha- silan itu juga mempunyai daya pengaruh sehingga konsumsi beras per kapita juga meningkat. Peningkatan produksi beras disebabkan, selain karena perbaikan sarana produksi seperti pemilihan bibit, pemberantasan hama, dan sistem intensifikasi dengan penggunaan pupuk, juga karena perluasan lahan sawah di luar lumbung-lumbung beras secara nasional seperti Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi Se- latan, dan Kalimantan. Oleh karena itu harganya juga menjadi murah dan terjangkau siapa saja. Perluasan wilayah persawahan ini juga berpe- ngaruh terhadap pola konsumsi utama masyarakat. Beberapa wilayah di Indonesia seperti Maluku dan Irian Jaya, yang dahulunya bergantung pada sagu atau ubi-ubian, dan NTT yang dahulunya bergan- tung pada jagung, kini juga beralih pada beras seba- gai bahan makanan utama. Lahan untuk persa- wahan dicetak terus menerus. Perluasan areal sawah dan dengan demikian juga mempengaruhi produksi beras secara nasional itu mengandung ambivalensi, yakni mengandung ni- lai positif dan sekaligus nilai negatif. Swasembada beras serta tersedianya cadangan beras sebagai sumbangan terhadap stok pangan secara nasional yang sangat cukup tidak lain daripada nilai positif yang kita peroleh selama ini. Kultur tanaman sejenis seperti padi ini juga me- mudahkan penyediaan sarana produksi karena da- pat dihasilkan secara massal dan harga beli menjadi murah, pengendaliannya mudah karena dapat di- bandingkan dengan daerah lain yang telah berpe- ngalaman dan sudah ada standar baku dalam hal penanggulangan jika terjadi ancaman penyakit atau iklim. Menurut Humas Dinas Pertanian Tanaman Pa- ngan Bali, Ir. Raka Jaya, yang diwawancarai harian ini (Bali Post, 6/8), swasembada beras kini terancam karena persentase produksi beras semakin kecil. Sebaliknya kebutuhan akan beras sudah meningkat seperti kita utarakan itu. Ancaman ini juga datang dari perluasan konsumsi beras serta pertumbuhan penduduk. Secara teoritis ada juga ancaman lain terhadap kultur perluasan penanaman padi itu. Jika iklim tidak cocok, dan atau bercabulnya hama dan penyakit padi sekaligus di wilayah persawahan yang luas, mi- salnya di lumbung-lumbung beras nasional yang kita sebutkan itu, kegoncangan tidak terelakkan. Alternatif mengatasi masalah ini adalah dengan menganekaragamkan pola tanam dan menu kon- sumsi. Hingga sekarang beras selalu menjadi ma- kanan utama. Orang belum merasa kenyang jika be- lum makan nasi. Untuk sarapan, misalnya, nasi seti- daknya dapat dialihkan ke jenis makanan lain seperti roti, kacang-kacangan, dan atau ubi-ubian sehingga tenggang waktu persediaan beras dapat diperpanjang atau dihemat. Tingkat kekenyangan karena makan nasi dapat diganti dengan jenis ma- kanan nonberas. Bahan-bahan makanan pengganti beras juga bisa diolah dan disajikan dalam bentuk yang lebih menarik sehingga bisa meluas konsumsinya di luar wilayah yang secara tradisional menjadikannya ma- kanan pokok pada waktu-waktu lalu, Beberapa waktu lalu suatu tim dari IPB Bogor da- lam kerja sama dengan Departemen Kesehatan RI dan Pemda Irian Jaya mengadakan penelitian di daerah Teluk Cenderawasih untuk menggali ke- mungkinan, apakah sagu dapat diolah menjadi ber- bagai makanan yang dapat dikonsumsi secara na- sional karena kandungan gizinya cukup baik serta populasi pertumbuhannya di Irian Jaya cukup diandalkan. Sementara itu daerah-daerah penghasil ma- kanan nonberas tetap dipertahankan untuk menjadi sumber produksi bahan makanan nonberas yang dapat dipasok ke wilayah-wilayah lain. Kebijaksa- naan ini menyangkut masalah lain yang cukup re- levan yaitu pemilihan jenis tanaman yang bergizi se- tara dengan atau melampaui kandungan nutrisi beras. Apa yang kita paparkan ini memberikan kepada kita petunjuk bahwa penanganan masalah ini tidak dapat dilakukan secara sektoral atau regional saja melainkan menyangkut suatu kebijaksanaan secara nasional dan menyeluruh, yang melibatkan berba- gai disiplin terkait. Ada tali menali antara suatu ma- salah yang bersifat sektoral dengan kebutuhan atau kebijaksanaan secara nasional. Pendekatan yang bersifat multidisipliner ini pasti akan berhasil jika ada kesungguhan. Tekad saja ti- dak cukup melainkan harus dan lebih-lebih lagi di- wujudkan secara kongkret. Meskipun belum terasa- kan tetapi ramalan akan adanya ancaman terhadap swasembada beras jika tidak ada penganekara- gaman menu kita tanggapi secara serius karena di- dasarkan pada data lapangan. Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan fotokopi Identitas negara anggota Nonblok dalam meruntuhkan tembok-tembok maju dengan blok-blok ekonomi mereka. SALAH satu tugas besar yang akan dihadapi Indonesia pada saat ini adalah penyeleng- garaan KTT Nonblok. Tugas ini menjadi semakin lebih penting lagi maknanya setelah yang dibentuk negara-negara terjadi perubahan-perubahan mendasar yang terjadi pada panggung politik dunia. Pemi- sahan antara blok Barat dan Timur sudah terkubur sejak bubarnya Uni Soviet yang menan- dakan berakhirnya Perang Dingin dalam sistem internasional dewasa ini. sediaannya dalam mengalihkan dana-bagi pembangunan eko- nomi negara dunia ketiga. Dengan demikian, masalah Selama ini, GNB memang ba- ideologi semakin tenggelam da- nyak menghadapi masalah- lam percaturan internasional, masalah internalnya yang me- sebaliknya masalah-masalah nyebabkan munculnya kesan Untuk mengatasi hal ini, tin- ekonomi seperti terbatasnya GNB "hidup segan, mati pun ti- sumber-sumber dana bagi dak". Menurut Prof. Rasheedud- dakan pertama dan utama yang harus dilakukan negara-negara negara-negara berkembang da- din Khan, selama ini GNB meng- berkembang adalah memper- lam pembangunan dalam negeri- hadapi tiga krisis: Krisis identi- nya, kesenjangan pendapatan tas, unitas dan tindakan. Krisis kuat solidaritas dan persatuan antara negara-negara "Utara" identitas ini muncul dari tarik sesama negara anggota Nonblok, besar dan kemampuan teknologi yang condong ke blok Barat (AS esampingkan dan "Selatan" yang makin mem- menarik antara anggotanya dan semaksimal mungkin meng- perbedaan- negara-negara berkembang dan sekutunya) dan blok Timur perbedaan di antara mereka. Hal yang juga masih terbatas meru- (US dan negara satelitnya). Na- ini yang merupakan dasar ke- pakan beberapa masalah pen- mun masalah ini dapat diatasi kuatan moral dan politik GNB ting yang kini menjadi hirauan negara-negara beraliran tengah perlu dilakukan guna mening- Gerakan Nonblok. Pertanyaan yang tetap konsisten pada tu- katkan bargaining power yang yang muncul kemudian, bagai juan berdirinya GNB seperti In- dimiliki GNB terhadap negara- mana peran dan peluang Indone- sia dalam memimpin GNB da- lam menghadapi masalah- masalah tersebut." Penekanan agenda KTT Non- blok September mendatang agaknya memang akan terletak pada masalah ekonomi. Hal ini bukan berarti kerja sama politik akan terbengkalai, perubahan- perubahan yang terjadi pada peta politik dunia menuntut GNB untuk memberikan kontri- businya terhadap pembentukan tata dunia baru yang lebih baik dan adil. Salah satu caranya yakni memperbaiki terlebih da- hulu struktur ekonomi dan pem- bangunan di antara negara- negara anggota GNB. Dengan demikian, akan terjadi perge- seran prioritas arah dan tinda- kan GNB yang akan lebih mene- kankan kerja sama ekonomi. Halaman 7 Gepeng dan Lain-lain surat Dari Ibukota ISTILAH 'gepeng' diguna kan untuk menyatakan bentuk yang tidak bulat atau bundar, tidak persegi dan tidak lon- jong. Juga tidak runcing atau lancip. Kalau suatu benda di- katan 'gepeng', benda itu seakan-akan hanya mempu- nyai dua sisi. Misalnya bola yang bulat kalau dipencet habis-habisan bisa menjadi ge- peng. Botol plastik digilas rosa mobil menjadi gepeng. Buah belinjo ditumbuk menjadi ge- peng. Pisang dipencet menjadi gepeng dan diolah lalu men- jadi pisang sale, enaaak! Tetapi kalau kepala dibilang gepeng, tidak bulat dan tidak lonjong, biasanya tidak nor- mal. Yang empunya biasanya abnormal, kurang waras. Flat head! Tetapi dalam kaitan surat dari ibu kota metropolitan Ja- karta yang dilayangkan Udin kepada temannya di Sukabumi istilah 'gepeng' mempunyai ko- notasi lain. "Gepeng" di sini adalah akronim dari kata 'ge landangan' dan 'pengemis'. Di ibu kota metropolitan Jakarta Gepeng merupakan suatu feno- mena sosial, sudah kronis dan membudaya. Di mana-mana ada gelandangan, di mana- mana ada pengemis. Gelan- dangan mempunyai ciri-ciri khas, hidup keseharian tergan- tung dari perolehan hari ini untuk hari ini. Tidak ada un tuk hari esok. Caranya berva riasi. Musim penghujan lebat mendorong mobil macet akibat banjir di jalanan. Pada musim panas mengais-ngais sisa ma- kanan atau sampah di bak sampah, atau di belakang war- teg, di kakilima atau di pasar- pasar tradisional. Atau di tempat-tempat ada keramaian, pe sta olah raga, atau acara apa sajalah asal orang ramai- ramai makan dan minum, di mana pasti ada sisa-sisa ma- kanan tidak habis dikonsumsi orang yang beramai-ramai. Ti- dur atau mandi tidak menjadi soal. Di mana saja asal ada tempat merebahkan badan. Di emperan toko, di silang monas, di bawah jembatan, di kolong jalan layang, ya di mana saja- lah di alam terbuka. Kalau ge- rah nyebur saja di kali Cili- wung. Gelandangan tidak identik dengan pencopet atau penjambret. Mungkin sekali- sekali dilakukannya, tetapi ti- dak harus. Sebab pencopet atau penjambret di ibukota adalah profesional. orang-orang Akan halnya pengemis, ba- gian dari akronim 'gepeng', mempunyai identitas lain. Bu- kan rahasia lagi di ibukota Ja- karta, bahwa pengemis itu adalah kelompok-kelompok profesional. Tidak percaya? Boleh buktikan rombongan pengemis di perapatan Jalan Pemuda Jalan Yani, per- apatan Jalan Rasuna Said Jalan Gatot Subroto, di Blok M dan Proyek Senen. Mereka ber- gantian mangkal di tempat- tempat tersebut. Orang- orangnya, ya itu-itu saja. Ini yang profesional. Ada lagi ke- lompok lain, yaitu rekrutmen. Biasanya anak-anak dilatih dulu, diberi instruksi, ko- mando siap lalu jalan. Ada yang memakai alat-alat instru- mental sederhana ada pula membawa kotak kayu dengan lobang kecil untuk memasuk- kan duit hasil mengemis. Mu- lai pagi sudah beroperasi sam- pai siang. Bergantian makan siang. Sore hari lalu berganti pakaian, siap untuk pulang naik bus seperti penumpang biasa. Dengan penampilan orang awam di ibukota mem- bayar sewa bus jauh dekat sama dengan penumpang lainnya. Bagi pemerintah daerah khusus ibukota, ini merupakan problema yang memalukan. Berapa kali sudah dicoba un- tuk memberangus mereka de- ngan berbagai jenis 'Operasi Ini-Itu'. Hanya sebentar reda, kemudian kambuh lagi, Bu- kannya berkurang, malah ber- tambah! Kali ini betul-betul se- rius! Menghadapi KTT Gera- kan Non-Blok kurang dari sebulan lagi, 'gepeng; harus di- bersihkan. Jalan-jalan proto- kol ibukota harus bersih dan mulus dari fenomena sosial yang memalukan ini. Operasi Teratai I Jaya telah melancar kan 'pembersihan' ini. Tidak kurang dari 600 petugas dike- rahkan. Untuk sabetan per- tama terjaring 685 orang 'ge- peng'. Kalau dibuat statistik rasionya menjadi 1 banding 1,8. Artinya 1 petugas menja- ring 1,8 gepeng. Dari hasil sa- betan ini menurut statistik va- riabelnya sbb.: 455 gepeng murni, 197 WTS, 16 pengemis lepra/kusta dan 12 orang gila. Apa rencana Pemda DKI? Mereka dibawa ke Panti Ci- payung dan Panti Paraplegia Pondok Bambu di Jakarta Ti- mur khusus untuk 'gepeng'. Yang WTS dipilah-pilah, 103 orang akan mengikuti pendidi kan keterampilan di panti so- sial, yang lain diberi peng- arahan, dievaluasi lalu dipu- langkan ke daerah-daerah asal mereka. Ini agaknya sudah menjadi tu- gas rutin bagi Pemda DKI Ja- karta. Namun kali ini, demi KTT Gerakan Non-Blok di mana Indonesia adalah salah satu promotor utama, 'gepeng' harus bersih dari jalan-jalan protokol ibu kota metropolitan Jakarta. 'Gepeng' harus me- nyadari betapa malu rasanya menjadi tuan rumah KTT yang bergengsi ini. Paling bergengsi setelah rontoknya negara- negara komunis Blok Timur dan tampilnya Era Globali- sasi, Keterbukaan Demokrasi. dan Tetapi bagaimana halnya dengan 'pedagang asongan' yang pernah diberi janji oleh Menko Polkam "Hari Esok Pe- nuh Harapan"? Beberapa waktu lalu pedagang asongan ini sudah tidak muncul. Tetapi kini timbul lagi, seperti laron musiman menyerbu perapatan-perapatan jalan di seluruh pelosok ibukota metro- politan Jakarta. Apakah untuk ini perlu juga disiapkan "Ope- rasi Ini-Itu" supaya tidak mem- bikin jalan-jalan macet dan memalukan? Belum lagi me- ningkatnya kejahatan pengga- rongan dan perampokan rumah-rumah orang asing, di antaranya diplomat negara sa- habat. Apakah problema ini termasuk sebagai akibat dari kesenjangan sosial yang terasa makin melebar dan menda- lam? Perekayasa Operasi Ini- Itu tentunya lebih memaklumi. Nyoman Lufthansa akan Hentikan Seribu Karyawannya Berlin Jubir Lufthansa di Frankfurt Pembentukan forum-forum dialog guna penyelesaian masa- lah utang negara berkembang, Oleh Anak Agung Banyu Perwita kerja sama ekonomi yang lebih Pada hakikatnya, berdirinya baik akan sangat membantu GNB didasarkan pada dua moti- donesia dengan politik luar ne- negara maju. GNB dalam mengerem kesenja- vasi. Pertama, motivasi internal geri bebas aktif-nya. Krisis Uni- Indonesia dengan semboyan- ngan antara negara maju dan ne- dari para anggotanya yang keba- tas (persatuan dan kesatuan nya Bhinneka Tunggal Ika dapat gara berkembang. Kalaupun hal nyakan terdiri atas negara- para anggota GNB) dan krisis mengambil momentum ini untuk ini sulit dilakukan, pemanfaatan negara berkembang untuk tindakanlah yang hingga kini lebih mengarahkan GNB dalam forum-forum yang telah ada se- menghapuskan keterbelakang masih dihadapi GNB. Kedua kri- mengatasi segala permasalah- belumnya seperti Putaran Uru- annya, dan kemiskinan yang me- sis ini sangat mendesak untuk annya. Stabilitas politik dan eko-guay dan GATT--yang memang rupakan warisan negara penja- segera dipecahkan agar eksis- nomi yang relatif lebih baik, kua- masih menemui jalan buntu se- jahnya. Sedangkan motivasi ke- tensi GNB dapat berlangsung litas sumber daya manusia, si- lama ini-- dapat memberikan pe- dua eksternal berupa keinginan terus. kap keterbukaan dan politik luar luang kehidupan ekonomi yang dari para negara anggotanya Sekarang ini ekonomi dunia negeri bebas aktif merupakan lebih baik, lebih sejahtera dan le- agar tidak menjadi "korban" Per- lebih dikuasai negara-negara beberapa unsur penting yang da- bih adil kepada semua negara di ang Dingin yang dimunculkan Barat dan industri yang sering- pat ditunjukkan Indonesia da- dunia ini. AS-US. Perubahan-perubahan kali memaksakan kehendaknya lam memimpin GNB. yang terjadi pada sistem interna- kepada negara-negara berkem- sional pada satu dasawarsa ter- bang dan dunia ketiga. Negara- akhir ini menuntut GNB untuk negara Barat dan industri ini se- meninjau kembali motivasi ke- ringkali pula bersikap ambiva- dua. Berakhirnya Perang Dingin lensi dan hipokrit dalam telah menyebabkan GNB perlu pernyataan-pernyataannya GNB. Fenomena-fenomena ini dikeluarkan sikap dan tindakan sen di atas kerugian yang dide- menyesuaikan (adjusment) moti- yang menekankan ekonomi pa- vasi eksternalnya ini ke dalam sar. Kecenderungan yang terli- suatu konsep Tata Dunia baru hat di antara negara-negara ter- versi GNB guna mencegah dunia sebut dalam melakukan protek- kembali dilanda New Cold War. sionisme semakin menguat. Pada titik inilah Indonesia dapat Sementara itu, negara-negara memainkan peranan kepemim- berkembang dan dunia ketiga pinannya dalam GNB sesuai de- harus bisa mandiri dalam meng- ngan perubahan-perubahan hadapi masalah-masalahnya. yang telah dan sedang terjadi Terlebih setelah kebanyakan ne- pada lingkungan eksternalnya. gara kaya menyatakan ketidak- Monoteisme Lufthansa. penerbangan internasional, pe- Jerman, Lufthansa menurut yang dilancarkan oleh serikat Perusahaan penerb gan mogokan selama sebelas hari rencana akan menghentikan se- pekerja sektor pelayanan umum kitar 1.000 karyawan pada akhir di Jerman, Mei lalu juga ikut tahun ini akibat kerugian yang memberikan andil bagi kerugian dideritanya. baru-baru ini mengungkapkan, Pemogokan yang juga diikuti perusahaan penerbangan yang oleh para pekerja di lingkungan separuh lebih sahamnya dimiliki sejumlah bandara di Jerman Tugas dan tantangan yang di- oleh pemerintah Jerman terse- saat itu, menimbulkan kerugian Munculnya blok-blok perda- hadapi Indonesia sebagai pe- but, selama paruh pertama 1992 sekitar 60 juta D-mark bagi Luf- gangan yang cenderung protek- mimpin GNB 1992-1995 ini me- mengalami kerugian (sebelum thansa, akibat terhenti atau ter- sionis (MEE dan Nafta) memun- mang dapat dikatakan tidak ri- dikenakan pajak) sebesar 550 tundanya jadwal keberangkatan culkan pula makna baru bagi ngan. Oleh karenanya perlu juta D-mark, atau lebih 60 per- dan kedatangan pesawat udara. menuntut GNB untuk terus ber- yang lebih "realistis" agar dapat rita tahun sebelumnya yakni se- Pelayanan penerbangan pada juang mempertahankan dan menghindari KTT ini hanya di- banyak 331 juta D-mark lintas Atlantik Utara yang mem- memperkuat aturan main sistem katakan sebagai kesempatan si- Selain akibat terjadinya kele- berikan sekitar sepertiga hasil perdagangan yang lebih terbuka lahturahmi para pemimpin suan pertumbuhan ekonomi du- pemasukan bagi Lufthansa, juga dan fair terhadap negara-negara negara-negara berkembang nia dan semakin ketatnya per- mengalami kerugian akibat per- berkembang dalam mencapai belaka. pertumbuhan ekonomi mereka saingan di kalangan perusahaan saingan ketat di jalur ini. tanpa terhambat blok-blok eko- Penulis staf pengajar tetap ju- nomi negara-negara maju. Dibu- rusan Hubungan Internasional tuhkan sikap yang lebih progre- Fisip-Universitas Katolik Para- sif dan berani dari negara- hyangan, Bandung. Rp 92.445.307 untuk Pura Mandharagiri Semeru Agung di Gunung Semeru (Jatim) Bali Post menerima titipan dana punia untuk Pura Rp 20.000 Rp 92.425.307 Rp 92.445.307 Rp 5.000 Rp 518.800 Rp 523.800 Membaca Harian Bali Post nabi memberi nama yang ber- edisi Selasa tanggal 14 Juli 1992 beda. halaman pertama, saya tertarik pada bagian kalimat yang men- Istilah Tuhan (Sang Hyang yang masih awam saya sangat cantumkan tentang "mono- Widhi) kadang-kadang dikacau- Resep Makanan Vegetarian setuju dengan usul saudara Wayan Suwirya yang dimuat da- teisme, bukan politeisme". Dari kan dengan Dewa dan Betara. Di Mandharagiri Semeru Agung di Jatim dari; Membaca artikel pada Bali daging, susu, telur, dan ikan, se- lam surat pembaca Bali Post ter- pengalaman saya bertugas di be- mana Dewa yang akar katanya Ketut Suryadi, Br. Pasekan Sading Dps Post 22 Juni 1992 halaman 1 lalu menjadi pedoman dalam me- bitan tanggal 10 Juli 1992, agar mang kadang-kadang hal-hal se- berarti manifestasi Sang Hyang Jumlah penerimaan seluruhnya berapa daerah di tanah air me- berasal dari bahasa Sansekerta, Jumlah penerimaan sebelumnya yang berjudul," Jauhi susu, te- nyusun menu kita sehari-hari. Bali Post mau menurunkan lur, ikan, daging dan merokok Kita juga pernah mendengar tulisan-tulisan tentang ma- bahkan pernah diutarakan oleh yang banyak. Misalnya manifes perti itu mungkin saja dijumpai, Widhi. ManifestasiNya inilah untuk mencegah kanker, saya protein hewani lebih baik dari kanan vegetarian, untuk me- sekelompok anak-anak belasan tasi sebagai pencipta alam, ma- sebagai pembaca yang awam ter- protein nabati. Belakangan juga nambah pengetahuan para pem- tahun. Rp 523.800 untuk Aryawan hadap ilmu pengetahuan kese- santer terdengar anak-anak da- baca akan pola hidup sehat, se- nifestasi sebagai pemelihara hatan dan gizi, mengucapkan lam masa perkembangan perlu derhana. Semoga para pakar Bali Post menerima titipan sumbangan untuk alam, menurunkan ilmu peng- syukur dengan terbitnya tulisan makan daging untuk meningkat- kita di bidang ini bersedia mem- Seloka-seloka yang ada pada etahuan dsb. Sedangkan Betara Aryawan dari; tersebut yang membuka pikiran kan kecerdasannya. Dari itulah berikan kajian bahwa makanan kadang sangat singkat namun bahasa Sansekerta berarti yang Jumlah penerimaan sebelumnya ajaran Hindu walaupun kadang- akar katanya juga berasal dari I Kadek Wasna, Jl. Silayukti 24 Padangbai saya dan saya yakin masih ba- kita sebagai orang awam tanpa vegetarian yaitu makanan yang mungkin bisa berbicara banyak. melindungi, maka di sini terma- Jumlah penerimaan seluruhnya nyak para pembaca yang awam reserve mengikuti saja apa yang terdiri dari sayur-sayuran, buah- Misalnya yang ada kaitannya de- suk juga para arwah leluhur juga seperti saya untuk menya- kita ketahui dari mendengar buahan dan biji-bijian dapat ngan istilah tersebut di atas ti- yang selain menyatu dengan- dari bahwa kebiasaan dan pola atau membaca, apalagi kita se- menggantikan unsur daging, te- hidup kita selama ini yang biasa mua telah merasakan dan saya lur, dan ikan (yang dikatakan ucapkan namun belum sempat dak mustahil telah sering kita Nya juga melindungi kita dll. dengan konsumsi daging, telur, yakin benar bahwa makanan berbahaya bagi kesehatan) un- kita merenungkannya seperti Seloka-seloka tersebut selain susu dan ikan ternyata merupa- yang terdiri dari daging, ikan, kan kebiasaan yang tidak sehat jauh lebih enak rasanya dari tuk memenuhi keperluan tubuh misalnya: "Bhineka Tunggal Ika menunjukkan ke-Esaan-Nya, dan tidak menyatu dengan alam pada makanan yang terdiri dari lori dan sebagainya, dari hasil- Bali Post menerima titipan dana punia untuk akan gizi, vitamin, mineral ka- Tan Hana Dharma Mangruwa". lam mungkin juga telah memberi Pura Boyolali di Jateng dari; kalau kita renungkan lebih da- yang telah menyediakan segala sayur-sayuran, biji-bijian dan isinya untuk kita nikmati. baik oleh para ahli dari dalam tapi satu, tidak ada duanya toleransinya antara sesama Jumlah penerimaan seluruhnya hasil penelitian yang dilakukan Yang artinya berbeda-beda te- nya yang sudah dikenal dalam Jumlah penerimaan sebelumnya makna bagi umat Hindu khusus- I Kadek Wasna, Jl. Silayukti No. 24 Padangbai Saya kira hal ini kita lakukan kita masih berpendapat, bahwa karena ketidaktahuan kita. Se- menu tanpa daging, ikan masih maupun dari luar negeri, se- Tuhan itu. "Ekam Evam Adwi- umat beragama yang semuanya jak dahulu kita mengenal pola belum cukup untuk memenuhi hingga dapat memberikan do- tyam Bhrahman". Yang artinya hidup dengan makanan empat keperluan tubuh kita akan zat-rongan kepada para pembaca, Tuhan itu hanya satu tidak ada tertuju pada tujuan luhur yaitu sehat dan lima sempurna yang zat yang diperlukan, agar mereka tidak terpaku de- duanya. "Ekam Sat Wiprah Bha- sejahtra di dunia dan akhirat. kita pelajari di sekolah, di dalam- nya dimasukkan unsur-unsur buah. Yang jelas sebagian dari Oleh karena itu, untuk mem- berikan kepada para pembaca ngan pola hidup yang salah dan huda Wadanti. Yang artinya (Bersambung ke Hal. 9, kol. 5) Tuhan itu hanya satu tapi para Nama dan Alamat Diketahui Redaksi Rp 54.000 untuk Pura Boyolali di Jateng Rp 5.000 Rp 49.000 Rp 54.000 Rp 80.000 untuk Pura di Irian Jaya Bali Post menerima titipan dana punia untuk Pura di Irian Jaya dari ; (Bersambung ke Hal. 9, kol.3) Catatan (Ant). Menurut Direktur Lalu Lintas Polri, dua bulan pertama pelaksanaan UU LLAJ, polisi tidak langsung tilang pelanggar. Kiranya ini bulan pendekatan dan peringatan, bu- kan "bulan madu". Kata Mendagri Rudini, pendekatan sekuriti yang semata- mata hanya bertujuan untuk keamanan, perlu segera diubah. Pendekatan untuk tidak menjauhkan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Hari ini pengumuman hasil UMPTN secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk Bali, NTT, dan NTB juga dimuat di Bali Post. - Selamat kepada yang berhasil dan bagi yang belum berhasil masih ada alternatif sesuai keinginan. Bang Podjok Color Rendition Chart C 1194 2cm 4cm
