Tipe: Koran
Tanggal: 1992-12-01
Halaman: 05
Konten
SELASA, 1 DESEMBER 1992 di mulut terowongan. Bali Post/040 Calon dahan a- tapi lebih dari itu yaitu atas ar panggilan agamanya yang sa- al ngat kuat. "Mereka bekerja un- m tuk mengumpulkan uang agar at- kelak dapat menunaikan ibadah wi haji, agar mereka dapat me- at nyumbangkan kekayaannya un- ke tuk membangun masjid di desa- nya," katanya. ар ng a- Bagi Malaysia, negara pene- in rima tenaga kerja NTB yang pa- at ling potensial tenaga kerja NTB, a- kata dia, sangat relevan. Di sam- u- ping rajin dan penurut, tenaga ra kerja NTB lebih mudah beradap- an tasi dengan lingkungan di seki e-tarnya karena kebudayaan yang mi- ada di tempatnya bekerja de- ai ngan di NTB tidak jauh berbeda. Hanya permasalahan yang ma- sih dihadapi adalah keteram- pilan yang masih kurang dan ku- a- rang sigap. "Permasalahan ini ke dapat ditanggulangi dengan to, memberikan keterampilan bagi n- calon yang hendak diberangkat- Ee- kan," tuturnya. Z(059) an Hama na Masalahnya, ulat (hama) terse- te- but akan bersarang di bekas n. pangkasan yang tertinggal itu, a- berkembang dan istirahat se- an lama setahun," katanya. di or Di samping itu, saat pena- a- naman hendaknya diperhatikan er- pemupukan yang berimbang, mi- e- salnya karbofuran, darmafur or dan furadan dicampur sebanyak lu 4 kilogram per 30 kg benih. g- "Untuk sementara ini, jangan pakai varietas benih padi seperti IR 64 dan krueng aceh, sebab va- er- rietas itu peka sekali terhadap pa serangan hama," lanjutnya. Pa- an kailah varietas yang tahan a- hama, misalnya IR 70, 72 dan 56. ni Yacoeb Syamsu menilai masih e- perlunya penambahan personil le- petugas lapangan (PPL) yang ai ada, setidaknya 14 orang lagi m- dari jumlah yang ada saat ini se- ti. Lotim sebanyak 86 orang. (040) at Banding Ta tusan PTUN ini juga dikuatkan ti oleh Majelis Hakim PTTUN yang - diketuai Marcus Lande, S.H. de- il ngan anggota Iskandar Joenaidi, n S.H. dan Endang Sutardi, S.H. e- Pada intinya dalam putusan a. banding tersebut, Majelis Hakim t, PTTUN Ujungpandang tanggal an 12 Oktober 1992 menyebutkan a- bahwa tergugat I dan II dalam r menerbitkan surat keputusan e- nya melampaui batas wewe; nangnya dan bertentangan de angan peraturan perundang 0. undangan yang berlaku a sehingga surat keputusan Bu pati Lotim dinyatakan tidak sah an dan batal demi hukum. h . Dengan putusan banding ini, i- sampai Senin kemarin pihak ter g, gugat belum berhasil dikonfir n masikan. Sementara itu, pihak ti penggugat melalui kuasa hu il kumnya, Soge Welung, S.H. ke pada Bali Post menyatakan akan at mengahadapi perkara ini sampai . tingkat kasasi, jika pihak tergu 1- gat menyatakan kasasi. (063) Buyat Wahyanto HEI! MANA YANG NAMANYA DEMANG SUBALI SELASA, 1 DESEMBER 1992 MENELUSURI ASAL MULA NAMA BANYUWANG Sri Adi Oetomo (16) Tubuh Surati jatuh terkulai ke dalam kolam pemandian, darah merah tersembur dari tubuhnya bercampur dengan air kolam mengeluarkan bau harum dan tertiup angin se- merbak ke segala penjuru arah. Pangeran Banterang baru ingat akan pesan istrinya, namun kata pepatah "Sesal da- hulu pendapatan, sesal kemu- dian tiada guna." Raden Bante- rang melemparkan keris pusa- kanya, sambil menutup kedua mata dengan telapak tangan berteriak-teriak histeris "Ba- nyuwangi, Banyu ... wangi (Air... harum, Air... harum)". Demikian, menurut yang em- punya ceritera tempat itu se- lanjutnya disebut dengan nama "Banyuwangi". Dalam kenyataan memang nama Ba- nyuwangi sampai saat ini tetap kekal dan abadi, bahkan dija- dikan nama ibu kota suatu ka- bupaten di kawasan ujung pa- ling timur pulau Jawa. Ken- dati demikian, benarkah asal mula nama Banyuwangi itu bersumber dari Ceritera Ban- terang Surati ini, kita seka- lian masih perlu menelusuri dan meneliti dengan pola pikir rasional agar dapat menemu- kan asal mula nama Banyuwa- ngi sesuai dengan kenyataan dan paling tidak sudah mende- kati kebenaran sejarahnya. Sebagaimana diketengah- kan di muka bahwa Ceritera Banterang - Surati apabila di- banding dengan ceritera (Le- gende) Sri Tanjung dapat dika- takan "Versinya berbeda, na- mun napasnya sama." Sebagai bukti, kedua ceritera tersebut tokoh wanitanya, yakni Dewi Sri Tanjung dan Puteri Surati, keduanya bernasib sama. Ke- duanya mati terbunuh oleh suami masing-masing akibat fitnahan seseorang. Baik Sri Tanjung maupun Surati, sebe- narnya masing-masing seba- gai ibu rumah tangga yang baik dan dan berbakti serta se- tia terhadap suami. Itulah se- babnya keduanya dikiaskan bahwa masing-masing memi- liki darah yang berbau harum. Sedang dari darah Sri Tanjung dan Surati yang berbau harum itu, akhirnya melahirkan nama Banyuwangi. Nama Ba- nyuwangi ini juga berasal dari teriakan histeris suami Sri Tanjung (Raden Sidopekso) dan suami Surati (Raden Banterang). Kedua ceritera tersebut baik Legende Sri Tanjung maupun Ceritera Banterang-Surati, lu- kisan peristiwanya masih amat jauh dari kebenaran seja- rah. Itulah sebabnya keduanya apabila ditinjau dari segi histo- ris hanya merupakan mythos belaka. Apabila kita membaca Dubes Vatikan: atau mendengarkan kedua ce- ritera itu, sebenarnya cukup sebagai pelipur lara dan hik- mahnya perilaku dan sifat- sifat terpuji tokoh legendaris wanitanya (Sri Tanjung dan Surati) patut sekali dijadikan suri teladan para wanita, ter- utama remaja putri di seluruh tanah air. Babad Buleleng dan Babad Tawang Alun SEBAGAIMANA telah di- ketengahkan di muka karya sastra berbentuk Babad senan- tiasa mengandung dua unsur, yakni unsur rekaan (model sastra) dan unsur kenyataan (bahan ceritera). Hal ini ber- arti bahwa Babad di samping memperhatikan segi cipta sas- tra sebagai rekaan ceritera juga memasukkan peristiwa sejarah sebagai bahan cerite- ranya. Dengan demikian karya sastra berbentuk Babad jika dibanding dengan Legende dan Mythe apalagi Dongeng Ra- kyat akan lebih dapat diper- tanggung jawabkan kebenar- annya sebagai nara sumber asal mula nama Banyuwangi. Kendati demikian oleh karena Babad itu sebagai karya sas- tra, hendaknya juga harus di- teliti besar kecilnya atau ba- nyak sedikitnya antara kadar rekaan dan kadar kenyataan- nya (faktualnya). Di samping Legende Sri Tanjung dan Ceri- tera Banterang-Surati masih ada tiga buah Babad yang men- jadi nara sumber asal mula nama Banyuwangi, yakni Ba- bad Buleleng, Babad Blam- bangan dan Babad Tawang Alun. Babad Buleleng sebagai ka- rya sastra ternyata ditulis de- ngan bentuk puisi atau tem- bang (lagu). Isinya sebagian besar mengisahkan tentang kerajaan Buleleng (Bali), bah- kan dapat dikata tentang per- juangan raja Buleleng yang bergelar Ki Panji Sakti yang di- anggap sebagai cikal bakal ke- rajaan ini. Ki Panji Sakti seba- gai raja telah berusaha dan berjuang untuk mempersatu- kan wilayah demi wilayah yang dikuasainya. Di samping itu Ki Panji Sakti juga ber- upaya untuk menjalin hu- bungan baik dan bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan te- tangganya, termasuk kerajaan Blambangan, namun dalam usahanya itu kadang-kadang juga terlibat dalam kancah pe- perangan dengan beberapa di antara kerajaan-kerajaan te- tangganya itu. Pemberitaan Babad Buleleng yang berkait dengan nama Banyuwangi ter- dapat pada bagian yang meng- isahkan pada waktu Ki Panji Sakti bersama para prajurit- nya menyerang kerajaan Blambangan. Sebenarnya antara kera- jaan Blambangan dan Bali me- rupakan tetangga dekat. Sejak dahulu kala kedua kerajaan yang bertetangga ini sudah mengadakan hubungan baik dan kerja sama yang saling menguntungkan kedua pihak. Kendati demikian kedua kera- jaan itu juga pernah berseng- keta, bahkan terjadi pepe- rangan hebat, sehingga meng- akibatkan kehancuran yang cukup besar yang diderita oleh kedua pihak. Sebagai contoh antara lain dalam Ceritera Banterang-Surati seperti yang telah diutarakan di muka. Di samping itu pada zaman peme- rintahan Ki Panji Sakti, bah- kan berlanjut pada masa Ketut Ngurah Dewa menjadi Adipati Blambangan yang dibantu oleh Kuthabedah dan masih ada lagi yang lain. Sedang kerja sama antara kerajaan Blambangan dan Bali, ter- utama dalam bidang pertah- anan untuk menghadapi napsu ekspansi (perluasan wi- layah kekuasaan) Kompeni Be- landa (VOC) di masa silam, ter- nyata cukup menguntungkan kedua pihak, sehingga baik ke- rajaan Bali maupun Blam- bangan mampu mempertahan- kan kedaulatan negara (kera- jaan) masing-masing sampai dengan awal abad - XVIII. Kerajaan Bali dalam menja- lin hubungan kerja sama de- ngan kerajaan Blambangan di- dasarkan atas beberapa faktor, di antaranya di samping jarak antara Bali dan Blambangan sangat dekat, juga bersifat keagamaan. Pada waktu itu Bali dan Blambangan sama- sama sebagai penganut agama Hindu yang cukup kuat. Lebih dari itu kedua kerajaan yang bertetangga dekat ini sejak ke- rajaan Majapahit diembani oleh Patih amangkubumi Ga- jah Mada sudah terjalin per- saudaraan yang amat erat, bahkan selanjutnya sama- sama mengakui sebagai ke- luarga besar Majapahit. Ber- dasarkan faktor dan berbagai hal itulah beberapa raja Bali dan khususnya Cokorde Meng- uwi yang beranggapan bahwa Blambangan sebagai tanah pu- saka leluhurnya, tidak rela apabila akan jatuh ke dalam kekuasaan Kompeni Belanda. Sejak kapan dan bagaimana sifat hubungan Blambangan. dengan Bali itu? Untuk meng- etahui hal ini perlu mengung- kap perkembangan kerajaan Blambangan itu sendiri. Kera- jaan ini dalam perkembangan- nya menyebabkan ibu kota atau pusat pemerintahannyal berpindah-pindah tempat. Pada masa pemerintahan Aria Wiraraja (pendiri kerajaan Blambangan) pada tahun 1294-1311, pusat pemerintah- annya berkedudukan di Luma- jang (sekarang kota Luma- jang, Jawa Timur). Pada waktu itu Blambangan belum mengadakan hubungan secara resmi dengan Bali, akan tetapi karena secara geografis letak Blambangan cukup dekat de- ngan Bali, dapat dipastikan bahwa sudah ada hubungan antara kedua pihak. Pada waktu kerajaan Blam- bangan di bawah perintah Aria Nambi (pengganti Aria Wira- raja) pada tahun 1311-1316 dan ketika terjadi peperangan dengan kerajaan Majapahit (Prabu Jayanegara 1309-1328) Blambangan dapat ditunduk- kan, bahkan Prabu Aria Nambi gugur dalam pertempuran se- ngit pada tahun 1316. Setelah itu perkembangan kerajaan Blambangan menjadi gelap. Selanjutnya kerajaan ini mulai dibicarakan di panggung Seja- rah Tanah Air lagi sejak di ba- wah perintah Prabu Wirabumi pada tahun 1389 1406. Pa- ngeran Wirabumi adalah satu- satunya putra Maha Prabu Hayam Wuruk raja Majapahit (1350-1389) dengan salah seo- rang selir. Ruteng Ibarat Betlehem Cilik Kupang (Bali Post) - Duta Besar Vatikan untuk In- donesia Mgr. Pietro Sambi me- nyatakan, Ruteng di mata Ge- reja Katolik bukan lagi kota kecil di ujung Flores yang lengang, na- mun telah menjadi "Betlehem" kecil yang akan bergema ke selu- ruh pelosok dunia. Jubileum 80 tahun Gereja Katolik di Keus- kupan ini berikut 40 tahun usia Keuskupan Ruteng telah meng- Hendrikus Fernandez, para Us- hasilkan banyak "tangan" pena- kup, para Imam dan umat Kato- bur "Kasih Kristus" hingga ke lik Ruteng dan simpatisan mana pun. Cetusan kebanggaan ini di- sampaikan Dubes Vatikan ini di Ruteng Minggu (29/11) pagi saat wakil Sri Paus Yuhanes Paulus II ini memimpin misa penutupan Jubileum gereja setempat. Hadir dalam acara ini Gubernur NTT gereja. Menurut Sambi, kedatangan- nya ke Ruteng tidak lain sebagai perwujudan kecintaan Roma ke- pada Gereja Katolik di Indone- sia. Bahkan, seperti dikatakan (Bersambung ke Hal. 11, kol. 7) Bali Post Pengurus APK Kupang Diresmikan, Prospek Perkayuan makin Cerah Kupang (Bali Post) - Prospek perkayuan di Kabupaten Nusa Tenggara Timur semakin cerah sejalan dengan pesatnya pembangunan yang membutuhkan bahan bangunan dari kayu. Asisten I Sek- wilda Pemda Kupang Drs. Y.W. Manafe mengatakan hal itu pada peresmian berdirinya Asosiasi Pengusaha Kayu (APK) di Hotel Nirwana Kupang, Minggu (29/11). Prospek perkayuan tersebut menurut Manafe harus didu- kung potensi kayu yang dimiliki. Dari potensi yang dimiliki seba- nyak 108.642,80 m3, diketahui kebutuhan untuk pembangunan sekitar 19 persen, sedangkan se- lebihnya (81 persen) dipenuhi dari luar daerah. Dengan demi- kian tanda-tanda cerahnya bis- nis jual beli kayu terlihat sema- kin nyata. Kepada semua pengurus di- minta agar mampu menjalin kerja sama dengan semua pihak yang menjadi mitra kerjanya, se- hingga dalam menjalankan missi yang diemban berjalan lan- car sebagaimana yang diharap kan. Pada sisi lain juga diharap- kan agar wadah ini mampu me- nyalurkan aspirasi anggota. Ketua APK. Haji Moh. Saleh dalam sambutannya mengata- kan, belum adanya wadah yang menghimpun para pengusaha kayu di daerah ini merupakan salah satu pertimbangan diben- tuknya asosiasi ini. Juga berang- kat dari suatu kenyataan, bahwa para para pengusaha kayu meru- pakan potensi efektif dalam pem- bangunan. "Maka keinginan kami untuk bergabung dalam suatu wadah segera kami reali- sasi melalui kesepakatan ber- sama untuk membentuk organi- sasi pengusaha kayu yang kami beri nama Asosiasi Pengusaha Kayu (APK)," katanya. Maksud wadah ini, sevaga penghubung antara pengusaha kayu di Kupang dengan instansi pemerintah dan asosiasi mitra kerja lainnya secara timbal ba- lik. Tujuannya untuk membela kepentingan bersama, mening- katkan keterampilan dan kese- jahteraan anggota dengan sema- ngat dan jiwa kegotongroyongan. Sebagai pimpinan Asosiasi Pengusaha Kayu dia minta kerja sama dengan pemerintah dalam rangka kepentingan pemba- ngunan secara keseluruhan, khususnya peningkatan dan ke- majuan organisasi APK. Komposisi kepengurusan dari asosiasi yang diresmikan itu ter- diri dari Ketua H. Moh. Saleh, Wakil Ketua Muhammad Dar- wis, Sekretaris Irianto Saka, Wa- kil Sekretaris H. M. Yusuf Latif. Sedangkan Bendahara dan Wa- kil H. Daeng Patappa dan H.M. Taher Latif. Komposisi pengurus juga dilengkapi dengan dengan beberapa orang pembantu. (069). Lapangan Terbang Perintis Dinilai Ideal di Banyuwangi Banyuwangi (Bali Post) - Rencana pembangunan lapa- ngan terbang perintis di Banyu- wangi, oleh Kakanwil Perhu- bungan Jatim A Karim Tj dinilai cukup ideal bila dilihat dari segi bisnis dan transportasi, bahkan rencana lokasi yang disetujuinya adalah Rogojampi, karena letak lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. "Namun yang jelas, dalam per- encanaan pembangunan lapa- ngan terbang perintis di Banyu- wangi ini, pihak perhubungan tidak bisa membantu dana," ujar A Karim Tj kepada Bali Post seu- sai menyaksikan uji coba der- maga aspal curah milik PT DMK di Ketapang-Banyuwangi. Pihak perhubungan siap membantu masalah teknis, sedangkan ma- salah pendanaan diserahkan se- penuhnya pada Pemda Banyu- wangi sendiri. "Sebab, kami le- bih mementingkan pembangunan lapangan terbang perintis di NTB, soalnya di sana jalan daratnya masih belum mu- lus seperti di Jawa," tuturnya lagi. Mengenai rencana pemba- ngunan lapangan terbang perin- tis di Banyuwangi ini, Bupati Ba- nyuwangi T Purnomo Sidik seusai membukan acara sera- sehan pemuda di Gedung IKIP PGRI Banyuwangi (Bumi Kerto- sari) menjelaskan, pihak Pemda Banyuwangi dalam rencana itu telah mengajukan dua lokasi se- bagai lokasi umum, yaitu daerah Rogojampi dan Glenmore. Se- dangkan lokasi tepatnya, Bupati belum bisa memastikan. Aturan Main baiknya," katanya lagi. A Karim Tj mengharapkan, pendanaan pembangunan lapa- ngan terbang perintis yang di- rencanakan di Banyuwangi itu agar diusahakan Penida kerja sama dengan swasta. "Saya kira tidak terlalu membutuhkan ba- nyak biaya untuk membangun lapangan perintis sejenis Cassa. Itu kan cuma 850 meter lawan 23 meter," tutur Karim. Namun, di tempat terpisah, Bupati Banyuwangi T Purnomo Sidik kepada Bali Post menyata- kan, pihaknya berharap agar pendanaan pembangunan lapa- ngan terbang perintis tersebut bisa dipikul bersama-sama. Bu- pati mengharap Pemda Tingkat 1, Tingkat II dan pusat bisa be- kerja sama untuk mendanai pembangunan lapangan terbang perintis di Banyuwangi itu. "Ka- lau semuanya diserahkan pada Pemda Tingkat II, kami merasa keberatan juga, soalnya ini un- tuk kepentingan bersama," tutur Dari dua lokasi yang dita- warkan Pemda Banyuwangi, yang dinilai cukup ideal oleh A Korim Tj adalah Rogojampi, se- bab tidak terlalu jauh dari pusat kota. "Dalam pembangunan la- pangan terbang perintis ini ada aturan mainnya, semestinya ja- raknya harus sekitar 20 km dari pusat kota. Tetapi, kalau me- mang Pemda mempunyai per- timbangan lain untuk menentu- kan Glanmore, saya kira sama Bupati lagi. (oye). Tiga Kawanan Perampok Tertangkap saat Mandi Banyuwangi (Bali Post) - Tiga kawanan perampok ber- senjata clurit, dan belati yang menjarah rumah Yasni (40) seo- rang janda warga RT 04, RWI Dusun Krajan, Desa Jambewa- ngi, Kecamatan Genteng, Minggu (29/11) ditangkap saat mandi di Sungai Kalisetail. Keterangan yang dapat dihim- pun, ketiga kawanan itu yakni BS (19), warga Desa Sempu, yang statusnya masih famili korban, Bs (24) juga warga Desa Sempu, dan Sug (24) warga Du- sun Parastembok, Desa Jambe- wangi. Tiga hari sebelumnya, ka- wanan tersebut bertamu secara baik-baik di rumah korban Yasni. "Saat bertamu itu me- mang sangat mencurigakan, sa- lah seorang di antaranya melihat-lihat di kamar tidur," katanya saat ditemui wartawan di kediamannya. Namun, pada hari ketiga dari pertemuan tersebut, ketiga per- ampok yang masih muda-muda itu mencukil pintu muka, lalu menyergap kemudian mengikat kedua tangan dan kaki Yasni dan diseret keluar. Sehingga ke- tiga kawanan perampok itu sa- ngat leluasa menjarah uang se- banyak Rp 300 000 yang di- simpan dalam almari, kemudian melarikan diri. Korban yang ditinggalkan di luar rumah, lama-kelamaan da- pat membuka bungkamannya lalu meminta tolong kepada te- tangganya. Beberapa saat kemu- dian, ditolong tetangga terdekat, dan Yasni melaporkan permasa- lahan ini kepada perangkat ter- dekat. Pada saat itu bersama pi- hak berwenang mengadakan pe- lacakan, sebab didapat keterangan bahwa ketiga ka- wanan perampok, saat mengan- cam korban suaranya masih dikenal. Semula pihak berwenang mengadakan pelacakan di ru- mah masing-masing di daerah Desa Sempu, tetapi tidak dite- mukan. Dicari juga di tempat pertunjukan seni tradisional Ja- (Bersambung ke Hal. 11, kol.8) PENGUMUMAN KEDUA (TENTANG SERTIPIKAT HILANG) No.630.1-61-1796-Jbr. Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti Sertipikat yang hilang, maka berdasarkan pasal 33 ayat 1,2 dan 3 Peraturan Pemerintah No. 10/1961, oleh orang yang tersebut dibawah ini telah mengajukan permohonan kepada kami untuk mendapatkan gantinya No Hak Letaknya Halaman 5 MIMBAR AGAMA Dibutuhkan Intelektual, Emosi dan Kemauan PADA kesempatan temu pena kali ini ada beberapa hal perlu dikemukakan di sini. Pertama Seminar Agama dan Masyarakat, Kajian Interdisipliner Terha- dap Agama yang diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga - Jawa Tengah baru-baru ini. Da- lam Seminar ini Menteri Agama H. Munawir Sjadzali ke- tika membukanya menegaskan: "Nilai-nilai luhur agama tidak boleh ternoda oleh tindakan para penganutnya yang karena "kegairahan yang begitu tinggi dalam mem- perjuangkan agama, terjerumus ke dalam sikap dan tin- dakan yang justru berlawana dengan ajaran agama itu sendiri." Selanjutnya Menteri Agama mengatakan: "Sungguh menye- dihkan karena kita seringkali menemui fenomena paradoksal semacam ini. Fenomena ini ter- Redaktur Khusus jadi karena persepsi kita yang MIMBAR keliru tentang hubungan an- tara agama dan manusia. Tanpa disadari kadang- kadang kita "memberhalakan" agama yang akibatnya sangat fatal. Berjuang atas nama dan demi kejayaan agama dengan cara-cara yang tidak sesuai dan bahkan mungkin sangat bertentangan dengan nilai- nilai agama. Kita terjerumus ke dalam sikap menghalalkan segala cara. Munawir Sjadzali mengingatkan: "Bahwa agama untuk manusia dan bukan ma- nusia untuk agama. Agama untuk kepentingan manusia di dunia dan di akhirat". Guru Besar IAIN Sunan Ka- lijaga Yogyakarta yang juga Mantan Menteri Agama Prof. Dr. H. Mukti Ali dalam Semi- nar ini juga telah mengajukan pendapatnya: "Untuk dapat memahami agama secara inte- gral, diperlukan persyaratan- persyaratan, antara lain peng- alaman intelektual, kondisi emosional dan dan kemauan. TELKOM HINDU Nyoman S. Pendit Orang tidak bisa memahami suatu agama atau fenomena agama tanpa informasi yang sebanyak-banyaknya. Hal ini menuntut adanya persyaratan intelektual, juga mencakup manusia dengan totalitasnya yang melibatkan intelektual, emosi dan kemauan. Emosi yang terkontrol ditujukan ke- pada hal-hal yang positif dan kemauan untuk memahami agama orang lain. Alur pikiran kedua tokoh be- sar agama di negeri ini kita ku- tip, karena memang perlu kita kutip bahwasanya: kegai- rahan yang begitu tinggi dalam memperjuangkan agama, terjerumus ke da- lam sikap dan tindakan yang justru berlawanan de- ngan agama itu sendiri, lalu menghalalkan segala cara. Contoh seperti terjadi dalam pesamuan agung Maha Sabha Parisada Hindu Dharma Indonesia 9-14 Sep- tember 1991 di Jakarta, di mana terjadi pergulatan sikap "bukannya agama untuk ma- nusia melainkan manusia un- tuk agama." Semoga di masa- masa mendatang tidak terjadi lagi tragedi semacam itu, apa- lagi kalau agama diperguna- kan untuk cari kedudukan. Kutipan berikut bahwasa- nya: memahami agama se- cara integral diperlukan persyaratan persyaratan intelektual, emosi dan ke- mauan. Contoh tidak seperti sekarang dengan pemeo "anak keto kone", "aja were" yang me- mandegkan segala kemauan untuk mengadakan kegiatan penelitian, memperbanyak ba- caan ilmiah, memperbanyak diskusi akademis serta pema- haman bahasa asing. Akibat- nya kita sulit membaca litera- tur dalam bahasa asing. Pada gilirannya kita akan berada di belakang dalam keadaan le- mah terus menerus mengha- dapi dunia luar yang sudah terbuka luas dalam era globali- sasi. Tinggallah rasa rendah diri, terkucil dan hanya puas dengan ritual serta seremoni yang direkayasa untuk mereka yang berkuasa. Kedua yang perlu menda- pat perhatian kita adalah ma- salah menyampaikan per- nyataan belasungkawa ter- hadap seseorang yang meninggal. Ada berbagai cara untuk menyatakan belasung- kawa ini. Secara tradisional di kampung, desa atau banjar be- lasungkawa ini dinyatakan de- (Bersambung ke Hal. 9, kol. 1) PENGUMUMAN NOMOR: TEL.014/ PR250/W08-D31/92 TENTANG PERUBAHAN NOMOR TELEPON PELANGGAN Diberitahukan kepada masyarakat pelanggan telepon bahwa pada bulan Januari 1993 di KANDATEL Mataram akan dioperasikan Sentral Telepon Digital Kapasitas 5000 sst (satuan sambungan telepon). Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu adanya pemerataan beban pemakaian pada Sentral Analog dan Sentral STDI yang baru, ber- upa pemindahan/perubahan sebagian nomor telepon Analog menjadi no- mor telepon STDI. Adapun telepon yang akan mengalami perubahan nomor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mtr. 21000 s/d 21249 menjadi Mtr. 31000 s/d 31249 2. Mtr. 21500 s/d 21749 menjadi Mtr. 31500 s/d 31749 3. Mtr. 22000 s/d 22249 menjadi Mtr. 32000 s/d 32249 4. Mtr. 22500 s/d 22749 menjadi 5. Mtr. 23000 s/d 23249 menjadi 6. Mtr. 23500 s/d 23749 menjadi 7. Mtr. 24000 s/d 24249 menjadi 8. Mtr. 24500 s/d 24749 menjadi 9. Mtr. 25000 s/d 25249 menjadi 10. Mtr. 25500 s/d 25749 menjadi 11. Mtr. 26000 s/d 26249 menjadi 12. Mtr. 26500 s/d 26749 menjadi 13. Mtr. 27000 s/d 27249 menjadi 14. Mtr. 27500 s/d 27749 menjadi Mrt. 32500 s/d 32749 Mtr. 33000 s/d 33249 Mtr. 33500 s/d 33749 Mtr. 34000 s/d 34249 Mtr. 34500 s/d 34749 Mtr. 35000 s/d 35249 Mtr. 35500 s/d 35749 Mtr. 36000 s/d 36249 Mtr. 36500 s/d 36749 Mtr. 37000 s/d 37249 Mtr. 37500 s/d 37749 Dalam rangka Switch Over nomor telepon tersebut diatas, tidak menutup kemungkinan akan terjadi gangguan dalam pelaksanaan hubungan tele- Tertulis Atas Nama pon. 11-8-1965. I Ketut Sena. Desa Melaya Kec. Melaya Kab. Jembrana No. Nama dan alamat Pemohon Tanggal Buku Tanah L Ketut Master Milik No. 23 ahli waris dari | Ketut Sena No- Dusun Benel Luas:± 21200 M² Desa Manistutu Gambar Situasi Dalam waktu (2) bulan sejak tanggal pengumuman Kedua ini dapat diajukan keberatan-keberatan terhadap permohonan ini secara tertulis kepada kami, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Jembrana, Jalan Imam Bonjol No.- Telepon 41135 Negara. Jika setelah 2 (dua) bulan tidak ada keberatan-keberatan terhadap permohonan pengganti Sertipikat tersebut diatas, maka Sertipikat ( ganti berlaku syah menurut Hukum, sedangkan Sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. MAI.BANK PASAR RATNADI JL. HOS COKROAMINOTO NO. 27 AB TELP. 27466-27467-45139, FAX (0361) 27467 DENPASAR SILAHKAN ANDA PILIH....! 3 (Tiga) macam Produk Simpanan Istimewa Kami yang sama-sama menarik dan menguntungkan, serta yang pasti pas dihati anda. RATNADI Save Tabungan berbunga harian *Suku bunga tinggi *Penyetoran dan penarikan bisa setiap saat BERHADIAH LANGSUNG POSITIF (Deposito Produktif) *Suku bunga tinggi Bunga Extra (Khusus untuk Deposito jangka waktu 1 tahun) *Berhadiah langsung *Pelayanan antar jemput BERHADIAH LANGSUNG DEPOSITO PLUS *Suku bunga tinggi * Berhadiah langsung Pelayanan antar jemput *Jangka waktu bebas (1 bulan 12 bulan atau lebih) BERHADIAH LANGSUNG Untuk lebih jelasnya silahkan hubungi alamat tersebut diatas, atau pos-pos pelayanan kami terdekat BANK RATNADI...... BANK PILIHAN Negara, tgl. 5 Oktober 1992 Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Jembrana, ttd (DRS. I WAYAN BENDI) NIP. 010024751 U. 1939 TEMPO HADIAH TAHUN BARU 1993 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Kantor Pelayanan Te- lekomunikasi Jalan Langko 23 Mataram. Demikian harap maklum dan terima kasih atas perhatiannya. Mataram, Nopember 1992 ttd KAKANDATEL MATARAM Khusus Jatim & Bali U. 1940 Menangkan! 1 VESPA untuk 1 Pemenang I .1 HONDA ASTREA untuk 1 Pemenang II 6 TV JVC 14" untuk 6 Pemenang III ⚫12 Sepeda FEDERAL untuk 12 Pemenang IV 110 Jaket TEMPO dan 2.200 Kalender TEMPO 1993 untuk 2.310 Pemenang Hiburan Jangan lewatkan kesempatan ini, pastikan diri Anda menjadi pemenangnya. Caranya sangat mudah! 1.- Kumpulkan 4 (empat) kupon promosi TEMPO asli (bukan foto kopi) dari 11 (sebelas) kupon yang ada di TEMPO No. 37 Tahun XXII/14 November 1992 sampai dengan No. 47 Tahun XXII/23 Januari 1993 2. Tempelkan 4 (empet) kupon tersebut pada selembar kartu pos (hanya kartu pes yang dianggap sah). Nomor kupon boleh tidak berurutan, dan tidak boleh ada nomor yang sama. 3. Contumkan identitas Anda (Noma, clamat, nomor KTP/SIM atou identites loin yong masih berlaku) dengan jeles 4. Masukkan ke kotak pengumpulan kartu pes di agen TEMPO/tempat-tempat yang ditunjuk, atau kirimkan langsung ke: kantor Bire TEMPO Jatim, Sumatera Building, Jl. Sumatera 31 G-H Lantai II, Surabaya 5. Kirimkan kartupes sebanyak-banyaknya, agar Anda memperoleh kesempatan menang lebih besar dan mendapatkan lebih dari satu hadiah 6. Untuk pengundion Gelombong I (hadiah kalender TEMPO 1993) kirimkan kartu pos Anda selambat-lombatnya tgl. 19 Desember 1992, dan tanggal 26 Januari 1993 untuk pengundian Gelombang 7. Bagi Anda yang belum beruntung pada Gelombang ( kartu pos yang telah Anda kirimkan akan diikutkan kembel pada pengundion Gelombang 8. Nama-nama pemenang Gelombang I akan diumumkan tgl. 28 Desember 1992, dan Gelombong | tgl. 8 Februari 1993 di agen-ogen/kantor Biro TEMPO. Ambil sekalian hadiahnya di tempat Anda memasukkan/mengirimkan karte pos, kecuali hodiah I s.d. IV ambil di kontor Biro TEMPO 9. Hadiah Tahun Baru ini berlaku bagi semua pemboca TEMPO, kecuali karyawan Group TEMPO dan keluarganya 10. Keputusan juri mutlak, tidak dapat diganggu gugat den tidak diodokan surat menyurat TEMPO PROMOSI DI JABAR, JATENG/DIY JATIM/BALI TEMPO KUPON PROMOSI Contoh kupon Color Rendition Chart 73 C 1881 U1934 2cm 4cm
