Tipe: Koran
Tanggal: 1992-12-05
Halaman: 07
Konten
SABTU, 5 DESEMBER 1992 ES Whole Team the side after missing the early weeks of the season through - injury. "Robbo's also got this gift of being able to sense danger. He sees things in the game and mo- ves to take care of them," Ince said. "Against Arsenal last week after our goal early on in the game we tightened up and we were not in any danger." City are battling to get midfiel- der Ian Brightwell, suffering from a cut shin, fit in time for the game. Norwich have an ideal oppor- tunity to widen the gap between themselves and their challengers on Saturday. (Rtr). Kakek Ini ja setiap bulan. Dari uang setiap bulan lebih dari Rp yang dimulainya ketika ia diinginkannya dapat dicapai a sebesar Rp 146.070.000,- AN 00,- Rp. 20.000,- 00.000,- Rp. 8.400.000,- 110.010,- Rp. 292.146.680,- 20.000,- Rp. 8.160.000,- 958.250- 40.000,- 4.345.340,- 00.000,- 324.875,- 3.213.500,- .580.000,- Rp. 254.611.000, Rp. 7.920.000,- Rp. 219.128.780- Rp. 1.500.000,- Rp. 271.987.313, Rp. 234.320.250, Rp. 201.870.000,- hnya membangun HARI TUA Muran) ASAR anan banan R 1.4. NEGARA 3.4.1. Capem Negara J. Pahlawan No. 7 Telp. 41591 Negara 15. JAKARTA 131. Capem Plaza JMH Thamrin 25-30 Telp. 327806 Jakarta-Pusat 152 Capem Kramat Ja J. Pays Bogor Telp 8093867 Jakarta-Timur 3.5.3 Capem Ciputat J. Raya Pasar Ciputat Telp 741417 Jakarta Selatan 4. KANTOR KAS 4.1. DENPASAR 4.1.1. Kantor Kas Kamboja J. Pasa Telp. 25652 Denpasar 4.1.2 Kantor Kas Gajah Mada 4.2. KUTA Jn Gajah Mada No. 143 Denpasar Jalan Partai Kuta Kuta HARI DAN an TOYOTA Leads You Ahead satunya minibus /50.000 km YOTA. NYO MOTOR BY PASS GATOT SUBROTO 520X NPASAR C 1865 SABTU, 5 DESEMBER 1992 Harian Untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Keputusan tentang Suwung Kita Nilai Bijaksana alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan peneli- tian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang bu- didaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. vasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk PERJUANGAN Pemerintah Daerah Bali untuk menjadikan kawasan hutan bakau Suwung sebagai taman hutan raya akhirnya berhasil. Setelah ber- temu dengan Menteri Kehutanan Ir. Hasjrul Hara- hap, di Jakarta, Gubernur Ida Bagus Oka boleh kem- bali dengan senyum di bibir, karena kepastian itu sudah berada dalam tangannya, dan salah satu per- juangannya sudah berbuah. Keputusan ini sudah barang tentu nelegakan ka- rena merupakan perjuangan, bukan hanya Pemda Bali dan DPRD Bali, tetapi sepertinya menjadi ta- ruhan bagi seluruh masyarakat Bali. Kepentingan- nya terletak pada fungsi hutan tersebut sebagai taman hutan raya. Padahal, melalui keputusan Men- *teri Kehutanan nomor 885/Kpts-11/92, tanggal 8 Sep- tember 1992, fungsinya menjadi taman wisata alam dengan nama Taman Wisata Alam Prapat Benoa- Suwung. Perubahan fungsi ini, jika dilihat dari urutan keja- diannya, berlainan malahan agak bertentangan de- ngan rekomendasi Gubernur Bali. Untuk memahami masalah ini secara menyeluruh, kita kemukakan data historis mengenai fungsi hutan bakau Suwung yang tampaknya dipersengketakan ini. Tahun 1974 hutan mangrove Benoa yang luas- nya 1.373,5 hektar yang mengelilingi Teluk Benoa dipinjam-pakaikan oleh Departemen Kehutanan ke- pada sebuah perusahaan untuk budi daya tambak udang. Dalam perkembangannya, budi daya tam- bak udang itu melibatkan banyak pihak dan ratusan petani tambak, baik yang dikelola secara tradisional maupun secara intensif. Izin untuk tambak udang itu dicabut Menteri Ke- hutanan dalam tahun 1988, berkaitan dengan per- mohonan sebuah perusahaan lain untuk memba- ngun taman hutan raya dan cable watersky. Penca- butan itu meresahkan petani serta pengusaha tambak yang telah menanamkan modalnya. Untuk kepentingan cable watersky tersebut su- dah disediakan lahan seluas 40 hektar sehingga pe- tani tambak yang terkena proyek cable waterskyha- rus mengosongkan lahan usahanya. Sedangkan si- sanya dihutankan kembali (reboasasi). Proses penghutanan kembali itu berlangsung hingga seka- rang dengan melibatkan berbagai instansi dan lembaga. Dalam rekomendasinya tahun 1988, menjawab permintaan Departemen Kehutanan yang telah kita utarakan itu, Gubernur Bali pada prinsipnya mendu- kung proyek mbangunan taman hutan raya ka- rena pembangunan itu merupakan salah satu peng- embangan pariwisata dan pelestarian lingkungan hutan di Bali. Gubernur Bali berpegang pada pengertian yang secara teknis membedakan taman hutan raya dan taman wisata alam. Seperti telah kita utarakan di tempat ini beberapa waktu lalu (Bali Post, 15/11), taman hutan raya merupakan kawasan pelestarian Sedangkan taman wisata alam adalah pariwisata dan rekreasi alam. Perbedaan kedua pengertian tersebut terletak pada penekanan. Taman hutan raya menekankan aspek pelestarian sedangkan taman wisata alam menekankan aspek wisatanya. Gubernur Bali khawatir bahwa dalam taman wi- sata alam akan dibangun fasilitas-fasilitas pendu- kung sehingga kawasan tersebut menjadi padat ma- nusia. Dengan meningkatnya kepadatan dan mobili- tas manusia dalam taman wisata alam, tidak dapat lagi dihindari rusaknya hutan itu sendiri sebagai se- buah taman, apalagi dekat dengan pusat-pusat pari- wisata di Bali. Kebijaksanaan Menteri Kehutanan untuk meng- ubah lagi surat keputusannya nomor 885/Kpts-11/92 sehingga fungsi taman wisata alam dikembalikan lagi kepada taman hutan raya, menurut hemat kita adalah kebijaksanaan yang tepat dan secara politis mendukung usaha pemerintah daerah. Kita maklum bahwa telah timbul di mana-mana usaha yang mengutamakan kepentingan yang ber- sifat sektoral atau regional yang sempit, yang secara sinis disebut sebagai keangkuhan atau kecongka kan sektoral, tanpa melihat kepentingan nasional, dan kalau perlu kepentingan yang bersifat mondial. Kepentingan yang lingkupnya lebih luas ini meng- utamakan hakikat alam sebagai daya dukung bagi kelangsungan hidup manusia. Kepentingan itu tidak mempunyai kaitan apa-apa dengan sektor ekonomi yang dapat memberikan keuntungan secara finan- sial lantaran dimanfaatkannya suatu obyek alam, te- tapi bagaimana hubungan yang lebih akrab dapat terjalin antara manusia dan lingkungannya, yang ti- dak dapat digantikan atau disajikan sektor ekonomi tersebut. Bagi kita soalnya bukan kalah atau menang akan tetapi substansinya terletak pada bobot kepenting annya. Bobot kepentingan sebuah taman hutan raya tentu lebih besar ketimbang bobot kepentingan taman wisata alam. Tatkala kepentingan yang lebih berbobot dikalahkan oleh kepentingan ekonomi di mana-mana dewasa ini, kita menilai kebijaksanaan baru Menteri Kehutanan ini sebagai angin yang menyegarkan. Tentu saja kita bangga bahwa Gubernur Bali telah dapat memberikan argumentasi yang meyakinkan Menteri Kehutanan sehingga kepentingan yang le- bih luas lingkupnya itu dapat dipahami dan diberi tempat yang proporsional. Itulah makna duduk ber- sanding dan berunding, seperti kita usulkan tatkala mengutarakan masalah ini beberapa waktu yang lalu. Kekuatan Militer Iran Dibangun Besar-besaran? AMBISI Iran untuk menjadi pemimpin dunia Islam nampaknya tidak pernah pudar. Mergingat kepe- mimpinan politik dan spiritual Islam tak bisa dipisah- kan dari kekuatan militer-teknologis yang real dimi- liki, maka Iran berniat untuk membangun persenja- taannya dengan hasil teknologi yang paling canggih dewasa ini. Pendapat semacam ini sekurang- kurangnya dilontarkan Amerika Serikat yang dida- sari atas hasil pengamatan Dinas Rahasianya (CIA) yang mengikuti perkembangan Iran akhir- akhir ini. Menurut pengamatan Amerika Serikat dewasa ini Iran telah membelanjakan sejumlah besar uangnya --lebih kurang Rp 4 trilyun -- untuk pesawat tempur, rudal, tank, dll dari negara-negara yang masih me- layani perdagangan senjata canggih seperti Rusia, Korea Utara, dan Cina. Negara-negara tersebut me- mang mengambil langkah sendiri yang tidak mau menyesuaikan diri dengan imbauan DK PBB atau negara-negara Barat liberal. Alasan utamanya ten- tulah keuntungan ekonomis dan politis. Direktur CIA sudah memperingatkan kepada pe- merintah Amerika Serikat sekarang bahwa apa yang terjadi di Iran sekarang ini bisa merupakan ancaman besar buat kepentingan AS dan para sekutunya di Timur Tengah. Hal ini berarti bahwa presiden terpilih Clinton akan mendapat tugas khusus untuk mena- ngani kasus ini, terutama yang berkaitan dengan rencana Iran yang akan membangun senjata nuklir buatannya sendiri paling lambat pada tahun 2000 nanti. Apakah tengara Amerika Serikat ini mempunyai dasar faktual yang kuat? Secara politis, memang bisa diperkirakan bahwa "dongeng" semacam ini mungkin saja muncul dari cerita buatan Irak, yang hingga sekarang ini masih menaruh dendam besar berkepanjangan terhadap Iran -- musuh lamanya -- dan Amerika Serikat -- musuh barunya. Dengan ce- rita otak-atik semacam ini diharapkan bahwa Ame- rika Serikat akan bersikap kelewat waspada terha- dap Iran, tetapi akan mengurangi kewaspadaannya terhadap dirinya. Akan tetapi, terlepas dari kemungkinan ini, agak- nya Amerika Serikat memang berhak untuk tetap memasang kuda-kuda terhadap Iran. Soalnya, pem belian tiga buah kapal selam oleh Iran dari Rusia, ternyata sudah cepat ditindaklanjuti dengan penem- patan kapal-kapal tersebut bagian selatan Teluk Persi yang amat strategis posisinya sebagai pen- jaga pintu gerbang Iran. Akan tetapi, jika hal ini ha- nya ditujukan pada tujuan keamanan Teluk, agak- nya harus dianggap agak naif. Kepentingan Barat di kawasan Teluk tak bakal goyah oleh kemajuan mili- ter Iran yang sangat terbatas. Yang lebih besar kon- sekuensinya justru kemungkinan campur tangan mi- liter Iran di dalam perang etnis Bosnia-Herzegovina, karena Iran memang sudah mencoba beberapa kali untuk menyelundupkan senjata lewat Kroasia ke Bosnia. Kalau niat Iran terkabul, maka konflik sen- jata di Balkan ini akan makin seru dan menelan ba- nyak korban. Kepentingan Iran di Timur Tengah sering dikait- kan dengan masalah Palestina dan Libanon, di mana Iran telah terlibat secara intensif dalam berba- gai kegiatan militer dan politik. Akan tetapi, keterli- batan Iran dalam bidang-bidang ini pun belum harus ditafsirkan sebagai penyebab pembangunan per- senjataan militer Iran. Iran tentu, tidak sebodoh ang gapan orang, karena betapa pun kuatnya kekuatan militer yang dimiliki, semuanya itu belum ada artinya dibandingkan kekuatan sekutu Barat! Sejumlah pengamat malah menginterpretasikan perkembangan militer Iran sekarang justru sebagai tandingan perkembangan kekuasaan Saddam yang hingga detik ini masih setegar bukit karang. Iran jus- tru mengkhawatirkan perkembangan ini. Anggapan ini mungkin benar, atau sekurang-kurangnya masuk akal. Survival Saddam dan rezimnya merupakan sa- lah satu keajaiban dunia modern! Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan fotokopi Identitas Prihatin terhadap Keberadaan Pura Besakih Membaca Bali Post (24/11) tanpa memperhatikan di mana dak seorang pun yang boleh me- Bali Post Profil Pasar Tradisional : MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA Pedagang dan Pembeli Bersaing Memperebutkan Harga Jadi PASAR memiliki daya magis karena mampu menarik banyak orang untuk ber- konsentrasi pada suatu lokasi, meskipun dari segi penampakannya tempat itu acapkali kelihatannya kotor. Manusia yang berkumpul di pasar secara sepintas memang terlihat acak-acakan, hiruk-pikuk atau semerawut. Namun kalau dilihat lebih dalam, mereka sebenarnya tunduk pada pranata pasar yang mengatur hu- bungan antarmanusia yang terlibat di dalamnya, yakni pedagang dengan peda- gang, pedagang dengan pembeli, dan pedagang dengan pemilik pasar yaitu peme- rintah daerah atau pemerintah desa (khusus untuk pasar desa). Kemudian yang tidak kalah pentingnya, pranata itu mengatur pula hubungan vertikal, yaitu de- ngan kekuatan adhikodrati yang menguasai pasar - Dewi Melanting yang ber- stana di Pura Melanting (lihat R. Goris, 1974). Salah satu bentuk pranata pa- sar adalah kode etik tawar- menawar yang terjadi pada saat pedagang dan pembeli berinte- raksi. Hal ini merupakan salah satu ciri pasar tradisional, dan sekaligus merupakan daya tarik bagi mereka yang hendak ber- jualan maupun berbelanja. Tawar-menawar Tawar-menawar adalah suatu gejala yang umum terdapat di Bali bahkan mungkin di seluruh Indonesia, terutama pada apa yang oleh Clifford Geertz (1977) disebut ekonomi bazaar. Pasar adalah tempat terakhir bagi aliran barang. Barang-barang itu mengalir dari desa, dan mungkin berpindah tangan be- berapa kali, yakni mulai dari produsen, tengkulak, pedagang pengecer, barulah sampai ke ta- ngan konsumen. Di pasar ber- kumpul puluhan bahkan ra- tusan pedagang eceran yang siap melayani pembeli. Perpindahan barang dari ta- ngan produsen ke tengkulak, tengkulak ke pedagang peng- ecer, yang akhirnya ke tangan konsumen, melewati suatu me- kanisme ekonomi yaitu apa yang disebut harga luncur (slinding price system). Harga luncurlah yang memelihara dan mengatur arus barang atau jasa mulai dari produsen, tengkulak, pedagang eceran, sampai ke tangan konsu- men. Harga luncur timbul ka- rena tidak adanya pembukuan yang kompleks dan perhitungan anggaran atau biaya jangka pan- jang, sehingga mengakibatkan kesulitan bagi pembeli maupun penjual untuk menghitung setepat-tepatnya berapa harga yang pas untuk setiap barang. Dalam situasi di mana data his- toris dan komparatif yang sangat spesifik sama sekali tidak ada, maka penetapan harga lebih ba- nyak bersifat pengira-iraan saja. Hal ini diwarnai pula oleh prin- sip spekulatif, yakni niat men- cari laba dengan cara untung- untungan. Dalam situasi serupa itu, yang ada bukanlah harga yang pasti, melainkan kerangka yang luas, di mana pedagang dan pembeli bersama-sama mencari menawar. yang Oleh harga jadi lewat tawar- lah kalau harga penawaran ter- sebut dinilainya telah memadai, Dengan adanya kenyataan maka diapun memanggil si pem- itu, maka pedagang maupun beli, sehingga terbentuklah pembeli harus memiliki persya- harga jadi, dan barang pun ber- ratan utama, yakni keteram- pindah dari tangan pedagang ke pilan dalam tawar-menawar tangan pembeli. yang meliputi unsur-unsur cer- das, tangkas, tabah, tidak cepat putus asa, cerdik, dan kepekaan Nengah Bawa Atmadja naluriah untuk menaksir orang dan barang berdasarkan bukti Tawar-menawar yang ulet yang sangat sedikit. Tawar dan kadang-kadang memakan menawar acapkali menciptakan waktu yang lama, meskipun ha- situasi yang seru, bahkan mela- nya memperebutkan selisih hirkan persaingan antara peda- harga hanya lima puluh atau se- gang dengan pembeli untuk ratus perak, sangat memberikan memperebutkan harga jadi. kenikmatan bagi para pembeli Dalam persaingan itu baik pe- maupun pedagang. Bagi ibu ru- dagang maupun pembeli ingin ke mah tangga uang sebesar itu sa- luar sebagai pemenang. Karena ngat berharga, yaitu bisa dialih- itulah mereka menggunakan kan untuk membeli barang- kiat tertentu atau berbagai stra- barang kebutuhan dapur yang tegi. Demikian misalnya, para lainnya. Sedangkan bagi peda- pedagang agar berhasil menarik gang, uang sebesar itu adalah pe- pembeli sebanyak- nambah keuntungan, mengingat banyaknya, tidak saja berusaha adanya kenyataan bahwa peda- meningkatkan kualitas pelayan- gang kecil memang dituntut ha- annya, tetapi sering pula diikuti rus sabar mengumpulkan rupiah oleh pemilikan jimat-jimat ter- demi rupiah agar tetap bisa tentu yang lazim disebut pengla- mempertahankan kelangsungan ris. Kemudian pada saat-saat hidup usaha dan rumah tangga- tawar-menawar pedagang me- nya. Selain itu, perasaan me- makai sumpah atau mapata. Be- nang dalam memperebutkan berapa bentuk sumpah dagang harga jadi tentu memberikan yang biasa digunakan adalah pula kepuasan sosiopsikologis, mengucapkan kata-kata kalau karena diperoleh lewat per- barang dagangannya mahal atau saingan yang bersifat personal terlalu banyak mengambil un- dan setiap persaingan pada tung, maka dia siap menerima hukuman misalnya dalam ben- tuk sakit gede, gering agung, apang mati (supaya mati), apang kiting (jari tangan terpotong), dll. Selain itu, ada pula pedagang yang tega meliciki pembeli mi- salnya mempermainkan tim- bangan, menukar barang, dll. Se- baliknya, pembeli pun menya- Tawar-menawar tidaklah di- dari ulah pedagang, karena itu jumpai dalam pasar modern, se- pada saat menawar dia tidak se- bagaimana tercermin pada pasar kadar menekan pedagang de- swalayan. Di sini harga telah di- ngan kata-kata agar menurun- bentuk secara pasti dan hu- kan harga barangnya, melain- bungan antara pedagang dengan kan sering pula diikuti oleh pembeli bersifat impersonal. tindakan seolah-olah ngambek Jadi, pembeli tunduk kepada sambil meninggalkan pedagang, harga yang telah ditetapkan oleh padahal dalam hatinya dia ber- pedagang atau pengusaha tanpa harap mudah-mudahan barang diberikan kesempatan untuk yang ditawarnya terkabulkan. ikut menentukan harga jadi. Taktik ini telah pula dipahami Pola seperti inilah yang dapat di oleh para pedagang, karena itu- pandang sebagai salah satu fak- akhirnya mesti diikuti oleh niat untuk menang. Hal inilah yang diperoleh lewat harga jadi yang sekaligus ditandai oleh penye- rahan barang dan uang. Oleh ka- rena itu, pembeli bisa saja me- rasa kalah atau menyesal, kalau sekali menawar harga jadi telah terbentuk. tor yang menyebabkan tidak se- mua orang merasa puas berbe- lanja ke pasar swalayan, Hal ini pula yang memberikan peluang bagi tetap bertahannya pasar tradisional, meskipun di sisi yang lain pasar swalayan sema- kin menjamur di Bali. Pembaruan Pasar Meskipun demikian, tentu bukanlah berarti bahwa pasar tradisional harus dibiarkan be- gitu saja, melainkan tetap me- merlukan pembaruan agar daya tahannya menjadi lebih tang- guh. Hal ini mengingat adanya kenyataan bahwa pasar tradisio- nal melibatkan banyak peda- gang, terutama kaum wanita, bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa pasar tradisio- nal adalah medan nafkah bagi kaum wanita. Oleh karena itu, pembaruan terhadap pasar tra- disional dapat pula diartikan se- bagai suatu usaha memperbaiki kedudukan kaum wanita dalam struktur ekonomi rumah tangga. Pembaruan pasar tradisional bisa dilihat dari dua aspek, yakni aspek fisik dan nonfisik atau pra- nata yang berlaku. Aspek fisik berkaitan dengan bangunan dan lingkungan pasar agar tidak ke- lihatan kumuh, melainkan ber- sih dan tertib. Hal ini tampaknya memang telah diusahakan se- cara optimal oleh pemerintah daerah di Bali, sehingga pasar- pasar yang ada wajahnya mulai tampak asri. Sedangkan pemba- ruan dari segi pranata, me- nyangkut aspek tata kelakuan, misalnya bagaimana mencipta- kan pasar yang bersih, bebas dari sampah. Tentu masih ba- nyak aspek pranata yang me- merlukan pembaruan, apalagi mengingat adanya kenyataan bahwa dalam pasar tradisional ada tiga mekanisme pengatur arus barang dan atau jasa, yakni selain dari pada harga luncur, ada pula neraca yang kompleks dari hubungan-hubungan kredit yang diselenggarakan dengan hati-hati dan pembagi-bagian ri- siko dan dengan sendirinya tim- bul margin laba yang sangat ek- stensif (lihat Clifford Geertz, 1977). Hal ini berarti pembaruan terhadap pranata pasar tradisio- nal harus berkisar pada ketiga aspek-aspek itu yang tidak se- suai perlu direvisi, sedangkan yang masih terpakai tetap diper- tahankan, bahkan dipakai lan- dasan untuk menerima sesuatu yang baru. Untuk menentukan mana unsur pranata yang perlu diganti dan yang mana pula bisa dipertahankan, tentu memerlu- kan kajian yang mendalam, de- ngan melibatkan berbagai pakar dari aneka disiplin ilmu, meng- ingat adanya kenyataan bahwa permasalahan yang terkait di dalamnya sangatlah bersifat kompleks. Perlukah Asas "Jurdil" ED Masuk Tap MPR 1993 ? TIM Penyerasi Panitia Ad Hoc (PAH II) Badan Pekerja (BP) MPR yang membahas masa- lah Rancangan Ketetapan (Rantap) dan Rancangan Keputusan (Rantus) Non-GBHN bersi- dang lagi sejak Jumat (20/11) setelah ada bargaining dari kelima fraksi di PAH II untuk tidak mengadakan sidang selama dua hari. Hari itu sengaja oleh masing-masing fraksi digunakan untuk lobi. Sebab pada tim PAH II ini memang kebetulan sering berjalan tersen- dat dan banyak menghadapi masalah-masalah krusial yang menjadi perdebatan sengit di antara kelima fraksi. Oleh karena itu kesempatan untuk melobi tersebut diharapkan dapat mendekatkan perbedaan pendapat atas usulan F-PP dan F-PDI, yang menginginkan agar Rantap tentang Kedudukan dan Wilayah Orsospol dan Rantap tentang Perubahan Tata Tertib MPR dipertimbangkan kembali untuk kemudian disahkan menjadi Ketetapan MPR. Namun usulan ini ditentang kita ketahui bahwa sementara sia, juga dicantumkan dan diber- F-KP, F-ABRI, dan F-UD. Untuk ini usulan itu tetap ditentang lakukan asas-asas pemilu yang itu kelima fraksi sepakat meng- oleh F-KP, F-ABRI dan juga oleh mulai dilaksanakan pada Pemilu endapkan dan menangguhkan F-UD, alasannya klasik bahwa I tahun 1955. Pada Pemilu I ini usulan tersebut. Pada hari Ju- ketentuan yang ada cukup aspi- amanat Declaration Of Human melanjutkan pembahasan pen- mat yang lalu itu PAH II mulai ratif dan masih baik. Rights PBB telah dilaksanakan Padahal kalau kita mau men- sebagian dengan menerapkan dahuluan terhadap Rantap ten- cermati usulan F-PP dan F-PDI asas Langsung, Umum, Bebas, tang Pemilu yang diusulkan agar dalam Rantap tentang Pe- Rahasia, dan Kebersamaan. Ha- F-PP dan F-PDI. Hasilnya telah milu dicantumkan tambahan nya amanat "kejujuran" dalam asas 'Jujur dan Adil' (Jurdil) se- pemilu yang belum dilaksana- aruh akan hal-hal seperti di atas bagai penyempurnaan Tap MPR kan sepenuhnya. Namun dalam agar Pulau Bali yang dahulu di No. III/MPR/1988 tentang Pelak- pemilu selanjutnya (Pemilu II) mana masyarakatnya sangat sanaan Pemilu, memang seha- menjunjung tinggi nilai-nilai ke- rusnya mendapat dukungan. sucian tetap dipertahankan sam- Mengapa tidak, sebab dalam Oleh D. Sugih Arto, S.H. pai kapan pun. Saya juga tidak praktek pelaksanaan pemilu se- setiap/semua warga negara, me- nurut persyaratan asasi (basic) tertentu yang disebutkan dalam UU Pemilihan Umum. - Bebas, ialah bahwa tiap-tiap warga negara yang berhak me- milih dalam menggunakan hak- nya dijamin keamanannya un- Halaman 7 Lembaga Bantuan Surat ari Ibu kota KENDATIPUN usianya su- dah begitu lanjut Nenek Warsi tetap rajin membantu cucunya jualan di Kaki-5. Sang nenek tidak tahu banyak betapa per- juangan cucunya untuk mem- pertahankan status eksistensi- nya sebagai pedagang Kaki-5 di bilangan Pulogadung, Ja- karta Timur. Sang cucu sudah memenuhi pembayaran retri- busi yang diharuskan oknum yang berwajib. Dia juga su- dah menyetor sejumlah uang muka untuk memperoleh se- buah kios di tempat yang se- dang dibangun. Ini dilakukan- nya dengan peras keringat dan banting tulang dengan ha- rapan bisa terbebas dari rasa takut dan cemas akan kelang- sungan usahanya sebagai "pe- dagang" kecil. Namun Faisal, sang cucu, tetap dibayang- bayangi rasa kecut adanya isu baru. Bila dianya tidak bisa menambah jumlah storan un- tuk memperoleh kios, yang be- lum jelas dibangun di mana untuk dianya, developer akan mengalihkannya kepada orang lain yang baru. Faisal tidak tahu mesti berbuat apa. Dan nenek tentu tidak usah diberi tahu. Belum lagi adanya berita bahwa kampung di mana Fai- sal tinggal akan kena gusur buat kompleks pertokoan & perkantoran. sar Minggu, Cikarang, Bekasi, Tambun, Tangerang, Kepu- lauan Seribu dan sebagainya. Dari pengalaman mem- bantu orang-orang kecil ini, para pendiri Lembaga Ban- tuan Hukum merasa lebih ya- kin betapa pentingnya mem- bela orang-orang kecil ini un- tuk membebaskan mereka dari rasa ketakutan, ketidaktahuan dan pasrah. Padahal mereka tidak bersalah, mereka punya hak untuk membela diri, me- reka adalah orang-orang, se- perti orang lain, yang patut di- lindungi dan dibela nasibnya. Tetapi mereka ketakutan, me- reka tidak tahu, mereka pas- rah. Adakah tragedi lebih bu- ruk dari rasa takut, tidak tahu lalu pasrah? Padahal kebe- naran ada di tangan? Mengapa bila mereka ditanya "apa tang- gapan Saudara atas tuntutan jaksa?" hanya menjawab "Ya, terserah Bapak". Mengapa be- gitu? Padahal semua tuntutan maupun tuduhan tidak benar! Negara yang berpredikat "negara hukum" dan mereka yang memegang kekuasaan menyatakan secara aklamasi "hukum harus ditegakkan" adalah suatu posisi yang sa- ngat mulia. Tetapi di lapangan kenyataan sangat berbeda. Ba- gaimana posisi ini bisa mulia, kalau orang-orang kecil seperti Nenek Warsi dan Cucu Faisal menyerahkan nasibnya begitu saja tanpa perlawanan bahwa mereka ada di pihak yang be- nar. Hukum dan keadilan jadi absurd. Kehadiran LBH-LBH perlu demi menegakkan rule of law membantu Pemerintah menanggulangi kesenjangan dan pemerataan, membantu penguasa mendidik masyara- kat supaya bebas dari rasa ta- kut, percaya diri, bangkit krea- tif menciptakan dinamika kerja, apakah dia bakul nasi, tukang las, agen surat kabar, nelayan, pekerja di pabrik, pe- gawai negeri, penjual kaki-5 dsbnya. Posisi yang seimbang antara hukum dan masyarakat sangat penguasa, pengusaha, penegak diperlukan dalam pemba- ngunan. Tidak saja pemba- ngunan stabilitas keamanan, pembangunan ekonomi, pem- bangunan politik, pemba- ngunan sosial-budaya, melain- kan juga pembangunan karak- ter, harga kehormatan. Pengalaman diri dan tikan bahwa perekonomian me- negara-negara maju membuk- reka maju sebagai welfare state disebabkan karena ada- nya keseimbangan posisi an- tara pemerintah dan masyara- kat untuk membangun eko- nomi dengan menekan pengusaha secara hukum dan sistematik ikut meningkatkan kesejahteraan rakyat bersama- sama. Ini sekelumit kisah yang ti- dak berarti. Tidak berarti ka- rena itu hanya menyangkut orang kecil seperti Nenek Warsi dengan cucunya si Faisal. Na- mun beberapa orang muda yang lulusan Fakultas Hukum merasa gundah dan tergugah hati mereka. Ternyata orang- orang seperti Nenek Warsi dan Cucu Faisal tidak sedikit jum- lahnya. Orang-orang muda inilah merasa terpanggil be- tapa ketidakadilan, demo- krasi dan soal hak-hak asasi manusia sangat tidak manu- siawi di negeri ini. Mereka ta- dinya membayangkan, selesai dan lulus belajar di Fakultas Hukum, jadi pengacara atau advokat atau jaksa atau hakim sebagai profesi untuk mencari duit jadi kaya. Kisah-kisah se- perti Nenek Warsi dan Cucu Faisal jadi besar dan luas di Dekade 1990-an ini waktu- mata anak-anak muda sarjana nya untuk itu. Gagasan dan hukum ini, telah berlangsung teori sudah dikantongi. Ang- sejak awal dasawarsa 1960-an. katan muda sarat dengan itu. Ratusan bahkan ribuan jum- LBH-LBH dengan tokoh- lahnya, di mana-mana. tokohnya seperti Adnan Mereka lalu dengan penuh Buyung Nasution, Todung Mu- kesadaran membentuk suatu lia Lubis di Jakarta, Wayan wadah yang dinamakan LBH Sudirta di Bali dan tokoh- (Lembaga Bantuan Hukum). tokoh di daerah lain dengan Hukum kemudian di mata me- nafas baru dan adjustment reka bukan soal-soal teknis un- baru memahami posisi ini un- tuk mencari pekerjaan melain- tuk menyongsong era baru da- kan suatu prinsip yang harus lam pembangunan bangsa ini. diperjuangkan untuk menca- Pembangunan adalah peng- pai keadilan. Mereka tidak orbanan. Pengorbanan bagi saja bercokol di bilangan Men- orang-orang kecil seperti Ne- teng, Jakarta Pusat, untuk nek Warsi dan Cucu Faisal menunggu persidangan-per- adalah kekuatan dari Tuhan sidangan pengadilan, mela- Yang Maha Kuasa. inkan pergi ke pelosok-pelo- sok, di kampung-kampung, ke kantor-kantor kelurahan atau kecamatan. Mereka menyebar ke sudut-sudut kota seperti Pa- Nyoman oleh rut hati nuraninya tanpa adanya dudukan sebagai subjek dan ob- kan dengan hati yang bersih, tuk melakukan pemilihan menu- pemilu telah sama-sama berke- tungan suara hendaknya dilaku- pengaruh tekanan ataupun pak- jek dari UU itu sendiri, bukan tanpa diwarnai saan dari siapa pun/dengan apa- hanya masyarakat pemilih saja. kecurangan-kecurangan yang pun juga. Sehingga semua pihak bisa sa- bisa menodai kemurnian pemilu - Sedangkan makna rahasia ling mengadakan kontrol serta yang demokratis. adalah bahwa pemilih dijamin memiliki tanggung jawab sama - Adil, berarti bahwa dalam oleh peraturan bahwa tidak atas keadilan dan kejujuran dari akan diketahui oleh pihak siapa hasil pelaksanaan pemilu. proses pemungutan suara dan pun dan dengan jalan apa pun, penghitungan hasil suara hen- siapa pun yang dipilihnya. Pemi- gapan bahwa asas jujur dan adil dilan sesuai dengan hakikat Ke- Untuk itu penulis berang daknya didasari oleh rasa kea- lih memberikan suaranya pada ini lebih banyak ditujukan khu- manusiaan yang adil dan ber- surat suara dengan tidak dapat sus kepada masing-masing OPP, adab serta Keadilan sosial bagi diketahui oleh orang lain kepada atau setidak-tidaknya menyang- seluruh rakyat Indonesia yang siapa suaranya diberikan (secret kut pula LPU dan Pemerintah dijiwai oleh semangat untuk sebagai pelaksana pemilu di la- mengabdi bagi kepentingan Dari sana bisa dilihat bahwa pangan. Kalau asas Luber, sifat- nusa, bangsa dan negara secara makna asas pemilu yang selama nya umum yang ditujukan ke- keseluruhan. ballot). Catatan ini diterapkan masih memiliki pada masyarakat pemilih, maka Hal ini harus diartikan bahwa arti yang bersifat general dan sa- asas Jurdil sifatnya khusus un- dengan diterapkannya asas Jur- sarannya lebih banyak dituju- tuk OPP, LPU, dan Pemerintah. dil, selain dituntut adanya sema- kan kepada pemilik hak pilih ak- Kalau ini terjadi, maka bakal ter- ngat kejujuran, keadilan, juga tif, dalam hal ini masyarakat pe- jadi proses timbal balik yang untuk menghilangkan kesan bu- milih pada umumnya. seimbang (balance) atas peng- ruk yang pernah terjadi pada menutup mata dengan makin ba-suai dengan Tap MPR No. III/ tahun 1971 asas pemilu mulai di- masing pihak yang terlibat lang- Asas Jujur dan Adil ini menurut serta untuk lebih meyakinkan Sementara kepada masing- awasan (control) hasil pemilu. Pemilu-pemilu sebelumnya, nyaknya para wisatawan yang MPR/1988 terlihat masih kaku sempurnakan menjadi "Luber" merasa kagum akan keindahan (rigid). Selain itu, pelaksanaan yang justru menghilangkan sung (OPP, LPU, dan Pemerin hemat penulis bermakna bahwa: kepada masyarakat pemilih (ter- Pulau Bali yang mana akan sa- pemilu yang hanya mengandal- kesan kebersamaan yang diak- kauan UU No. 1/1985 ini. Maka negara (masyarakat, OPP, LPU milu yang murni dan demokratis tah) kurang mendapat jang- Jujur, ialah tiap-tiap warga masuk Golput) akan suasana pe- pada halaman pertama, yang mereka berada. Kalau seandai- larang kita untuk melakukan ngat menguntungkan dan mem, kan asas luber ternyata terbukti sentuasikan oleh Declaration Of dari itu dalam perkembangan dan Pemerintah) yang masing tanpa dinodai kecurangan- menjelaskan maksud pemerin nya demikian adanya, di mana- persembahyangan di pura terse permudah kita dalam meraup belum bisa menjamin rasa kea- Human Rights PBB. Penyem- terakhir, terutama ketika menje- masing dalam melaksanakan tah hendak menjadikan Pura Be- kah letak kewibawaan dan nilai- but baik itu pemerintah maupun dolar. Namun janganlah hal-hal dilan dan kejujuran yang dicita- pitan asas pemilu tersebut dise- lang Pemilu 1992 asas luber mu- hak pilihnya dan tugas penghi- (Bersambung ke Hal 10, Kol 6) yang sepatutnya tidak dikomer- kan. Hal ini, sebagaimana pen- suaikan dengan pasal 1 ayat (1) lai dilengkapi dengan kata "Jur- sakih sebagai Cagar Budaya, di nilai kesucian Pura Besakih se- perorangan. Terus terang kalimat tersebut sialkan tetap dikomersialkan ha- dapat Gus Dur, dikarenakan pe- UU No. 15/1969 juga Tap MPR dil". Hal ini dimaksudkan untuk mana pada tema tersebut telah bagai tempat yang sangat diangkat judul "Jika Dijadikan dijunjung tinggi oleh umat sangat membuat saya heran dan nya semata-mata untuk meme- laksana pemilu, mulai dari No. IV/MPR/1978 mengikutinya menghindari dan mencegah kecewa, sebab bagaimana mung- nuhi kebutuhan kita akan dolar. bawah sampai tingkat atas ada- dan kemudian dituangkan lagi kecurangan-kecurangan serta Cagar Budaya Pura Besakih Te- Hindu. tap Bisa Digunakan untuk Sem- Yang justru sangat membi- kin Pura Besakih yang sangat ngungkan saya, ada sepenggal kita banggakan sebagai milik saya ini yang sangat mewakili lah pihak-pihak yang mempu- dalam pasal 1 ayat (2) UU No. ketidakadilan dalam proses pe- bahyang". nyai lebih banyak kepentingan. 1/1985 yang antara lain meru- Terus terang saya sebagai kalimat dalam berita tersebut masyarakat Bali dan umat hati nurani saya ini dan mung- muskan bahwa Pemilihan, umat beragama Hindu yang yang menyebutkan"... meski ba- Hindu khususnya, kini seakan- kin juga mewakili sekian banyak Bersifat Umum Umum diselenggarakan berda- ,mungkin tidak berhak untuk ngunan tersebut akan dikelola akan kita sebagai pemilik hanya masyarakat Bali khususnya pe- Adanya asas dalam suatu pe- sarkan Demokrasi Pancasila de- ikut bersuara dalam hal ini ter- Dirjen Kebudayaan dan dijadi "numpang sembahyang" saja meluk Agama Hindu yang sa- milihan umum adalah sangat di- ngan mengadakan pemungutan kejut dan merasa sangat priha- kan Cagar Budaya, umat Hindu tanpa ada rasa bangga akan hal ngat kecewa dah ter adanya ren- perlukan, sebab dengan dican- suara secara langsung, umum, tin setelah membaca berita ter- tetap diperbolehkan melakukan itu. tumkannya asas dalam per- bebas dan rahasia. Satu hal lagi yang ingin saya sebut. Bagaimana mungkin Pura prosesi persembahyangan se- aturan perundang-undangan pe- Akan tetapi rumusan tersebut yang kita junjung tinggi nilai ke- perti membakar dupa dan lain sarankan kepada bapak-bapak milu secara otomatis akan me- sifatnya masih umum, artinya suciannya, kini hendak dijadi- sebagainya." Kata "tetap diper- yang lebih didengar suaranya refleksikan mekanisme atau pro- belum bisa menyentuh pihak- kan sebagai Cagar Budaya yang bolehkan" di sana kalau tidak sa- dan yang lebih mempunyai peng- sedur serta kepastian hak para pihak yang terlibat secara lang- undangan, namun telah mem- Kata Ketua Fraksi PP di DPR, kecenderungan eksploitif, penuh dengan nilai-nilai komer- lah saya mengartikan, kita seba- pemilih, Panwaslak, maupun sung dan pihak-pihak yang sa buktikan keampuhannya pada manipulatif dan perilaku korup masih melekat pada kampanye hingga proses pencob- lenggaranya pemilu, seperti barang tentu asas pelengkap ini dalam rencana gai umat Hindu seolah-olah men- Pantarlih pada saat permulaan ngat berkepentingan atas terse: Pemilu 1992 yang lalu. Sudah sementara oknum aparat negara. losan tanda gambar. Oleh ka- Lembaga Pemilihan Umum yang mana umat Hindu masih sembahyangan. Kenapa kita Demikianlah akhir tulisan cana pemerintah tersebut. Nyoman Merta Jalan Patimura No. 11 Singaraja mungutan suara, guna lebih me- ningkatkan kualitas pelaksa- Beberapa kalangan berpendapat bahwa kemenangan naan pemilu secara lebih demo- Pertamina dalam kasus warisan Achmad Thahir memper- kratis dan memiliki derajat yang kuat pengakuan, komisi sama dengan korupsi. jadi obsesi sebagian besar ma- tinggi sebagaimana telah men- Mungkin cuma koruptor yang tidak mau tahu. syarakat Indonesia. Kendatipun tambahan asas Jurdil belum sempat dimasuk- kan dalam substansi perundang- Bagaimana dengan waskat (pengawasan melekat)? sial. Walau Besakih termasuk dapat izin terlebih dahulu Ke Manakah Arah Cagar Budaya Nanti? kategori "Living Monument" sebelum melakukan prosesi per- Membaca Bali Post (24/11) hal dan Pembinaan Sejarah dan Pur- rena begitu urgensinya asas pe- (LPU) sebagai pelaksana pemilu tidak akan bisa bertahan lama tetap diperbolehkan untuk mela- yang hendak melakukan semba- I, tentang Pura Besakih hendak bakala, Dirjen Kebudayaan Dep- milu itu, maka dalam per di lapangan, OPP dan Pemerin- jika pemerintah tidak berusaha kukan persembahyangan, tetapi hyang harus diberi izin terlebih dijadikan Cagar Budaya, kami dikbud yaitu Bapak Samidi, da- nyataan umum Hak-hak Asasi tah itu sendiri. untuk memasukkannya dalam apa tidak mungkin nantinya dahulu? Bukankah sembahyang sekeluarga merasa terkejut. lam Sidang Komisi IX DPR RI de- Manusia (Declaration of Human Coba kita simak rumusan Luber bahan dalam pemilu-pemilu ber- UU Pemilu sebagai asas tam- akan sama halnya dengan candi di mana pun juga adalah meru- Kami ingat lagi permasalahan ngan Dirjen Kebudayaan yang Rights) dari PBB pada pasal 21 ini: candi yang lainnya seperti misal- pakan hak dan kewajiban kita ini yang telah menjadikan pro dipimpin oleh Wakil Ketua Ko- ayat (3) juga diharuskan untuk Langsung, diartikan bahwa ikutnya. Dalam hal ini sesuai de- Tahun 2000 nanti sekitar 85 juta jiwa penduduk akan nya Candi Borobudur dan Candi sebagai umat beragama, apalagi dan kontra bagi umat Hindu di misi, yaitu Bapak H. Zarkasih mencantumkan asas-asas dalam rakyat pemilih mempunyai hak ngan pembahasan Tim Penye- membanjiri kota-kota besar, karenanya kebijaksanaan Prambanan yang telah dijadi Pura Besakih adalah milik ma- tahun yang lewat. Dan permasa. Nur (FPP) di Jakarta. Sidang ini pemilu. Pernyataan umum terse- untuk secara langsung memberi rasi PAH II, asas Jurdil patut desentralisasi perlu segera dipercepat. kan sebagai Cagar Budaya di syarakat Bali dan umat Hindu lahan ini bangkit lagi pada Si- dihadiri oleh Bapak Dirjen Kebu- but mengamanahkan bahwa kan suaranya, menurut hati nu- sukkan dalam Tap MPR 1993. dipertimbangkan untuk dima- dayaan Drs. GBPH Poeger be- "Kehendak rakyat ialah dasar raninya tanpa perantara dan mana para wisatawan baik do- khususnya. Kok... kita sebagai dang Komisi IX DPR RI. Permasalahan ini dikemuka- serta jajarannya. Di dalam si- kekuasaan pemerintah, kehen- tanpa tingkatan. mestik maupun asing akan be- tuan rumah di sini bisa diatur se- Dengan dicantumkannya asas bas memasuki Pura Besakih demikian rupa... ? Bagi saya ti- kan oleh Direktur Perlindungan (Bersambung ke Hal 10, Kol 1) dak itu dilahirkan dalam Umum, berarti bahwa pada "Jurdil" dalam Tap MPR paling pemilihan-pemilihan berkala dasarnya semua warga negara tidak akan dimiliki kekuatan hu- Anggota Redaksi: Denpasar : Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Srianti, Wayan dan jujur yang dilakukan dalam Indonesia yang mempunyai per- kum yang mengikat atau dasar Suja Adnyana, Wayan Wirya, Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Djarot Suprajitno, Ema pemilihan umum dan berkesa- syaratan minimal dalam usia, hukum yang kuat. Katakanlah Sukarelawanto, Daniel Fajry, Nyoman Sutiawan, Legawa Partha, Gianyar IB Alit Sumertha, Bangli: maan atas pernyataan suara yaitu telah berusia 17 tahun atau jika semua fraksi di BP MPR te- Nikson, Semarapura: Made Sueca, Singaraja: Made Tirt hayasa, Putu Mangku, Amlapura: Wayan Su- yang rahasia atau dengan cara telah kawin berhak ikut memilih lah sepakat untuk memasukkan- darsana, Tabanan: Gst Alit Purnatha, Negara: Eddy Asri, Jakarta: Muslimin Hamzah, Suhendra Usmaya, Bambang Hermawan, Sahrudi,Agus pemungutan suara bebas yang dalam pemilihan dan telah ber- nya dalam Tap MPR 1993, maka Widodo Budidarma, Surabaya: Endy Poerwanto, NTB : Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi, NTT: Saparudin Maksum, Hilarius La- sederajat dengan itu". usia 21 tahun berhak dipilih. De- dalam pemilu mendatang telah ba, Wartawan Foto: 1 GN Arya Putra, Djoko Moeljono. Guna menindaklanjuti per- ngan demikian pemilihan yang terbentuk UU Pemilu yang baru, nyataan umum PBB itu, maka bersifat umum berarti pemilihan yang memiliki esensi bahwa se- kemudian dalam pemilu Indone- yang berlaku menyeluruh bagi mua pihak yang terlibat dalam Bali Post Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap) Kapan kota masuk desa? Bang Podjek Color Rendition-Chart C. 1832 2cm 4cm
