Tipe: Koran
Tanggal: 1994-02-26
Halaman: 07
Konten
tu Umanis, 26 Februari 1994 Sabtu Umanis, 26 Februari 1994 ah) RD Il Tabanan stra, B. A. PRD me nexha II Klungkung 0 pati onesia Group STAF DAN SELURUH KARYAWAN KRESNA KARYA ceutical laboratories Hayam Wuruk No. 160, -Bali, Indonesia 361) 28719, Fax: (0361) 33416 E WITH BEST SMILE OHPATI BALI rah Rai 15 Po. Box 779 Indonesia 273,35408 07 Tix 35670 BATOH IA LURUH KARYAWAN DEWATA SWALAYAN O BOX 1007. TELP. 51082 SAR-BALI K. 472 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Bali Post Di Balik Pembatalan Serangan Kolom HALAMAN 7 NATO terhadap Pasukan Serbia Pasar Tanah Abang SEPERTI kita ketahui, pemboman terhadap pasukan Serbia yang mengepung Sarajevo, tidak jadi dilakukan NATO, tanggal 20 Februari lalu. Ada dua alasan yang dikemukakan, yakni penarikan senjata itu telah dilakukan pihak Serbia dan mengingat medan yang demikian sulit (timbunan salju) untuk melakukan penari- di jalanan Somalia) membuat Presiden Clinton agak ragu un- tuk mengirim, atau setidaknya membuat keputusan untuk me- nyerbu pasukan Serbia di Sara- Debitur Kelas Kakap sering Timbulkan Kesulitan kedua, kalaupun penarikan itu masih ada yang tertunda, ini bisa dibenarkan jevo, Kedua, bahwa bagaimana DI tengah maraknya berita mengenai kredit ma- cet di berbagai tingkat, Perhimpunan Bank-bank Na- sional Swasta (Perbanas) mengungkapkan data yang menuntut perhatian kita semua. Menurut Ke- tua Umum Perbanas Trenggono Purwosuprodjo, di depan dengar pendapat Perbanas dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (22/2), dalam soal eksekusi yang melibatkan debitur kelas kakap selalu muncul kesulitan. Hal sama diungkapkan dari pengalaman Hasyim Wiraatmaja, juga salah seorang pimpinan Perba- nas. Dalam mengeksekusi kredit macet, jalan hu- kum yang dipilih ternyata bertambah rumit. Makan waktu dan tenaga, serta belum tentu dimenangkan Perbanas. Sarana hukum sebenarnya sudah ada, tetapi se- ringkali dipatahkan pembatalan éksekusi yang dida- sarkan putusan-putusan dari penegak hukum sen- diri. Menurut contoh yang diberikannya, pernah se- buah eksekusi agunan sudah siap untuk dilelang, tetapi tiba-tiba dibatalkan oleh "surat" dari Mahka- mah Agung. Perbanas akhirnya enggan menggunakan jalur hukum. Dari sekian banyaknya soal yang muncul akibat kredit macet, hanya 10 persen debitur macet yang diajukan ke pengadilan. Cara lain yang ditem- puh adalah menggunakan jasa debt collector, alias tukang tagih kredit. Data yang dikemukakan Perbanas agaknya me- mungkinkan kita menarik kesimpulan bahwa peng- gunaan cara-cara di luar hukum dipilih karena lebih mudah. Lagi pula, seringkali dikesankan aparat hu- kum berpihak pada debitur kakap sehingga soal yang telah diputuskan untuk dieksekusikan, ma- lahan mentah lagi. Kesimpulan ini dapat dipandang sebagai mere- mehkan jalur hukum. Mudah-mudahan kasus yang diungkapkan Perbanas hanya sebagian kecil saja dari kasus yang membuat pusing itu serta tidak me- rebak menjadi persoalan yang mengganggu kehi- dupan perbankan dan ekonomi pada umumnya. Dalam persoalan ini juga terlihat bahwa ada per- bedaan perlakuan yang cukup besar dari bank ter- hadap para debitur. Ketika masyarakat lapisan ba- wah minta kredit dari bank, mereka dipaksa secara halus memenuhi persyaratan administratif yang berat, antara lain dengan agunan. Apabila kredit su- dah jatuh tempo, jatuhnya pedang eksekusi tidak dapat dicegah lagi. Tamatlah riwayat masyarakat la- pisan bawah. Untuk hidup esok saja sudah susah, apalagi memikirkan menyicil utang yang belum sem- pat terbayar seluruhnya itu. Ada bank yang melayani Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sungguh galak. Para aparatnya segera menaikkan cicilan rumah begitu debitur yang ber- pendapatan pas-pasan terlambat melunasi utang- nya karena harus membayar lebih dahulu uang se- kolah anaknya. Cicilan itu diturunkan kembali sesuai dengan akad perjanjian, setelah debitur itu mem- bayar bunga ekstra. Perbedaan ini nyata benar terlihat jika yang da- tang adalah calon debitur yang minta kredit dalam jumlah besar. Agunan besar, bunga besar, dan bo- leh jadi juga komisinya besar. Syarat-syarat admi- nistratif boleh datang kemudian, yang penting per- mohonan kredit itu diluluskan lebih dahulu. Ceritera ceritera semacam ini walaupun sulit ditelusuri kebenarannya tetapi agaknya sudah menjadi sema- cam rahasia umum. Sudah tentu kita semua sependapat bahwa perla- kuan ini bukan mengada-ada melainkan merupakan salah satu kiat untuk mendatangkan laba yang lebih besar. Lebih mudah menangguk seorang debitur yang berani meminjam uang sebesar Rp 100 juta daripada menjaring 50 nasabah teri yang hanya mampu meminjam Rp 100 ribu. Akan tetapi soal lain juga muncul dalam kasus yang berbeda itu. Di lembaga-lembaga yang meng- enakan baju pemerintah, terselip sebuah tugas lain yaitu fungsi pelayanan sosial. Sosial, tidak perlu se- lalu berkonotasi memberikan sesuatu secara gratis, melainkan berfungsi terutama menolong seseorang agar keluar dari kesulitannya. Dengan demikian ra- kyat dapat mengerti bahwa lembaga-lembaga pe- merintah menjamin rasa aman jika muncul kesulitan kelak. Fungsi sosial ini sudah tentu berbeda dari fungsi mencari profit yaitu mencari laba sebesar-besarnya terhadap jasa pelayanan yang diberikan sekecil apa pun. Bahwa bank-bank atau lembaga keuangan ne- gara kini sudah mengalihkan sebagian besar usaha- nya ke arah mencari profit tetapi fungsi dasar yang bersifat sosial itu tetap ada. Kadamya barangkali su- dah menurun karena perubahan status tersebut. Hal lain yang diungkapkan petinggi Perbanas adalah bukan soal mampu atau tidak mampu para debitur untuk melunasi utangnya, melainkan lebih banyak disebabkan mereka tidak mau membayar saja. Jika benar kata-kata yang disampaikan pim- pinan Perbanas itu, penyelesaian soal ini menjadi lebih sederhana. Ada kesadaran yang terarah untuk merugikan pihak lain. Jika demikian, tidak ada ke- simpulan lain daripada menindak dengan tegas pe- laku atau pemacet kredit sebab menyebabkan keru- gian pada lembaga publik, lembaga keuangan ne- gara, lembaga keuangan pemerintah, ya lembaga keuangan milik seluruh rakyat. Barangkali perlu juga ditelusuri lebih jauh apakah tindakan ini merupakan kesengajaan. Kesengajaan itu berpijak pada pengandaian, paling-paling barang milik yang disita untuk membayar utangnya tidak se- berapa dibandingkan uang yang digaetnya dari se- buah I sejumlah bank yang disimpan atau dita- nam entah di mana. Sekeluar dari penjara ia sudah mempunyai sejumlah modal yang tinggal dicairkan untuk memulai usaha baru. Alangkah menyebalkan dan memalukan apabila gambaran yang kita ciptakan dalam angan-angan ini sungguh terjadi. Itu berarti semakin hari semakin ba- nyak orang yang mau bertualang, mengadu nasib- nya melalui cara-cara keji semacam ini. Kalau demi- kian maka kewaspadaan bank atau lembaga keuangan lain sudah sepantasnya dilipatgandakan. Zhirinovsky dan Propaganda Perang SEJAK pemunculannya di panggung politik Ru- sia, Zhirinovsky, pemimpin Partai biberah Demokrat fusia telah memberikan kesan kuat kepada dunia internasional bahwa dirinya bukan sekadar seorang pemimpin yang mengurusi masalahnya sendiri -- yakni Rusia dengan berbagai kemelut beratnya -- melainkan juga seorang yang melihat negara- negara tetangganya sebagai biang keladi masalah dalam negerinya. Menurut pendapatnya, kondisi yang tak menentu di Rusia sekarang ini timbul gara- gara kondisi buruk yang dialami para tetangga di se- latan. Yang lebih mengejutkan lagi, kalau Rusia mau bebas dari wabah penyakit yang ditularkan para te- tangga selatan itu, satu-satunya obat mujarab yang layak dipakai hanyalah penanganan secara militer. Pikiran ini sekurang-kurangnya tercermin dalam buku yang dikarangnya dengan judul "Langkah Ter- akhir bagi Selatan". Tak usah disangsikan lagi, Zhirinovsky dengan buku dan pikirannya tersebut telah menjelaskan ke- pada dunia internasional tentang jati dirinya, yakni seorang penganut paham intervensionisme dan mi- literisme. Kalau kedua unsur ini ditambah satu unsur lagi misalnya ideologi superioritas rasial Slav dan mission sacree untuk menyelamatkan dunia oleh bangsa-bangsa Slav - lengkaplah prasyarat bagi- nya untuk menjadi seorang "Hilter" baru di dalam era iptek canggih dewasa ini. (Sejarah mengajar ke- pada kita bahwa dalam masa krisis berat -- seperti dialami Jerman menjelang PD II di bidang sosio- politik-sering pikiran-pikiran gila yang muncul dari pribadi-pribadi ekstrim dapat memperoleh peng- akuan rakyat secara luas. Jika hal semacam ini ter- jadi, bencana nasional dan internasional mungkin saja menyusul). Masuk akal dan juga bijaksana apabila sekarang pemerintah Rusia yang berkuasa mewaspadai pe munculan Zhirinovsky, Säng Nabi intervenisionisme dan militerisme itu - secara lebih serius. Tindakan pemerintah buat memeriksanya, sehubungan de- ngan kasus kriminalitasnya sebagai penghasut pe- perangan, membuktikan bahwa kekhawatiran akan munculnya kembali Hantu Eropa itu memang ada. Artinya, peranan Zhirinovsky sekarang ini tak boleh diremehkan. Kita masih ingat akan kata-katanya yang menyu- lut kemarahan dunia internasional belum lama ini bahwa yang layak menjadi penguasa Bosnia- Herzegowina adalah bangsa-bangsa Serbia dan kroasia. Jadi, nasib dan hak kaum Muslim Bosnia boleh dilupakan. Di satu pihak pendapatnya itu bisa ditafsirkan sebagai dorongan bagi kelompok Serbia dan Kroasia di Bosnia untuk melanjutkan arogansi dan kekejaman mereka, di pihak lain merupakan pe- nolakan atas hak-hak dan eksistensi bangsa Bosnia-Herzegowina. Dunia mengkhawatirkan masa depan Rusia, ka- rena kendati Zhirinovsky nanti diadili dan dihukum, masih dapat terjadi bahwa popularitasnya tidak ber- kurang. Dalam kondisi yang kurang menentu seperti sekarang, rakyat Rusia bisa membuat kesalahan fa- tal dengan mengelu-elukan Zhirinovsky sebagai Sang Juru Selamat Negeri dan Dunia. Sejak zaman para Isar (kaisar) bangsa Rusia te- lah dibiasakan untuk berpikir secara global- totalitarian. Bisa diduga bahwa obsesi semacam itu tidak punah bersama rontoknya rezim komunis Uni Soviet oleh buldozer Gorbachev. Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas kan itu. Tetapi di balik itu, sepertinya masih ada pertanyaan apakah memang "segampang" itu alas- annya. Persoalannya, bahwa ancaman-ancaman seperti yang dikeluarkan itu, bukan sekali ini saja yang pernah dikeluarkan Barat dan bukan sekali ini saja yang menguntungkan Serbia, Bulan Agustus tahun lalu, kei- nginan untuk menyerbu pernah diungkapkan AS, setelah pasu- kan PBB mendapatkan se- rangan di sana. Niat ini diurung- kan, Bulan November juga demi- kian. Serbia dikatakan mau menarik diri, tetapi dalam jarak yang tidak diketahui, dan kemu- dian justru bisa kembali ke posisi untuk menggempur penduduk Bosnia. Ancaman yang paling se- rius dan melibatkan ratusan pe- sawat NATO, tampaknya me- mang terjadi kali ini menyusul tragedi pemboman yang mene- waskan 68 orang di pasar Sara- jevo tanggal 5 Februari lalu. nya 20 kilometer dari Sarajevo, Tuntutan penarikan yang ha- barangkali merupakan kele- mahan terbesar dari ultimatum pihak Barat. Ini tidaklah menye- lesaikan masalah, sekalipun di- katakan sebagian persenjataan berat Serbia telah ditarik. Ke- napa hanya penarikan, kenapa tidak langsung ditekan untuk menempatkan senjata itu di barak-barak militer Serbia. Ke- napa hanya berjarak sekian yang masih dalam jangkauan jarak tembak senjata berat. Oleh ka- rena itu sebenarnya yang paling cocok dalam menghilangkan/ melemahkan kekuatan Serbia. Pemecahannya, kalau tidak de- ngan kekuatan senjata, ya de- ngan negosiasi. Cara yang kedua mungkin tidak mempan, berkali- kali perundingan telah dilaku- kan, sekian kali pula gagal. Jadi alternatif yang paling bisa dite- rima akhirnya tidak lain, hanya dengan kekerasan. Tetapi, sekali lagi, inilah di- lema Barat yang sesungguhnya. Pihak AS terbentur kenyataan bahwa wilayah perang bukanlah wilayah yang secara langsung bisa mengganggu wilayah AS (antara benua Eropa dan Ame- rika). Tetapi dari segi politik, mau tidak mau masyarakat in- ternasional mengaitkannya de- ngan AS sebuah negara adi daya, yang secara implisit di- akui sebagai polisi dunia dan mempunyai pengaruh yang pa- ling besar dalam NATÓ. Hanya AS-lah yang dipandang mampu mengatasi persoalan Balkan saat ini. Dilihat dari sudut demi- kian, kembali AS mengalami di- lema. Bahwa dalam persoalan Balkan ini, antara sekutu Eropa- nya dengan AS sendiri berbeda pendapat. Amerika Serikat da- lam hal ini harus memperhati- kan keutuhan aliansi yang sejak usainya Perang dunia II telah di- jalin baik. Dari sudut wilayah, je- las persoalan Balkan (yang ada di Eropa) berbeda dengan persoalan-persoalan yang ada di Dunia Ketiga, yang mana AS biasanya tidak kesulitan meng- panya, seperti di Somalia, atau galang bantuan dari sekutu Ero- malah di Vietnam. Secara geografis, kawasan Yu- goslavia (dan kini menjadi bekas itu) memang terletak di kawasan yang terjepit dua "ideologi" dan blok militer saling bersaing pada masa Perang Dingin, dikelilingi Turki, Yunani, Hongaria, Bulga- ria, dan dekat dengan Italia. Se- dangkan Yugoslavia sendiri ter- diri atas beragam etnis, dengan tiga terbesar adalah Serbia (Kristen Orthodoks), Kroasia (Katolik), dan Bosnia- Herzegovina (mayoritas mus- lim). Oleh karena faktor sejarah, masing-masing etnik ini mempu- nyai kaitan dengan negara- negara Eropa maupun luar Eropa. Dari itu saja bisa dilihat, betapa posisi Yugoslavia krisis dari konflik. Pada masa Perang Dingin, kalau saja pecah konflik antara NATO dan Pakta War- sawa, maka Yugoslavia akan menjadi pusaran konflik. Konf ini, berdasarkan keterikatan agama dan etnis akan bisa mem- porakporandakan Yugoslavia. Oleh karena itulah Yugoslavia memilih menjadi anggota Non- blok dan beruntung memiliki to- koh karismatis Broz Tito. Seba- liknya, apabila konflik etnis muncul di Yugoslavia, akibatnya juga demikian. Artinya, tidak berdampak hanya sekitar ne- gara itu saja, tetapi Eropa, dan sangat bisa jadi Timur Tengah. Oleh GPB Suka Arjawa pun politik luar negeri Clinton menggambarkan "ideologi" par- tainya (Demokrat) yang mem- perhatikan soal-soal kemanu- siaan. (Pembunuhan, pemerko- saan secara sistematis terhadap ribuan penduduk Bosnia, apa- lagi kalau bukan pelanggaran terhadap perikemanusiaan!). Akibat dua pertentangan yang menghadang itu, pemerintah AS mencoba mengambil jalan te- ngah, yakni menyetujui penyer- buan dengan mengandalkan/ mengatasnamakan NATO, de- ngan keputusan PBB. Dari Kenyataannya memang demi- kebijakan-kebijakan luar negeri kian. Kini, bisa dikatakan ba- yang sering dilakukan AS, badan nyak negara yang mayoritas ini selalu dimanfaatkan untuk penduduknya muslim marah menyelamatkan muka negara atas kekejaman Serbia. Muncul- adidaya tersebut atau untuk nya gelombang sukarelawan membuat legitimasi. Dalam hal dari Indonesia, bisa juga dikate- Bosnia, bisa jadi PBB dipakai un- gorikan demikian. Di pihak lain, tuk menyelamatkan mukanya. Oleh karena itu, pembatalan Rusia tidak pernah menyetujui Serbia (kendati demikian kejam- Serbia kali ini, bisa jadi lebih ba penyerbuan terhadap pasukan penyerangan terhadap pasukan nya) hanya karena alasan keteri- nyak bersifat politis, sambil katan tradisional. Prancis, Ing- terus mengupayakan perun- gris, Jerman, sesungguhnya sa- dingan dengan berbagai pihak. ngat berat hati menyetujui Memang sulit menentukan jalan sukan Serbia dengan alasan ta- Balkan (wilayah Yugoslavia) ini. penyerbuan NATO terhadap pa- terbaik bagi pemecahan kasus kut akan dampak penyerbuan Cita-cita mendirikan Serbia itu terhadap kebrutalan Serbia yang kemudian menyerang pa- sukan perdamaian PBB. Ketiga negara ini memang menempat- kan ribuan pasukan perdamaian di sana. Yunani dan Turki, juga mempunyai alasan yang sama karena dua negara ini berba- tasan dengan Serbia. Jadi dikha- watirkan akan berdampak bu- ruk terhadap negara-negara ter- sebut. raya, faktor sejarah (di antara- nya bahwa Serbia pernah men- jadi sebuah negara pada akhir abad ke-19 serta sejarah pahit di mana ratusan ribu orang Serbia pernah terbantai di Kroasia dan belasan ribu anak-anak di Bosnia-Herzegovina) dan posisi pasukannya sekarang (yang menguasai 2/3 wilayah Bosnia), membuat kelompok itu siap me- lakukan apa saja jika pasukan- nya diserang NATO. Serbia se- karang sepertinya siap melaku- kan apa saja. Bisa saja akan membuat suasana tambah horor, seperti mungkin pasukan- pasukan PBB akan diserang Ser- bia, munculnya jagal gelap, yang siap membunuh siapa saja, me- nembaki setiap pesawat yang mendarat di Sarajevo, atau me- nyebarkan teroris ke berbagai negara. Mungkin keputusan NATO sebagian besar terletak pada pertimbangan ini. Oleh karena itu, kendati Clin- ton berkali-kali mengatakan pasti menyerbu Serbia kalau pa- sukannya tidak ditarik dari Sa- rajevo paling lambat tanggal 20 Februari, itu hanya merupakan umpatan dari orang yang sedang "kebakaran jenggot". Amerika Serikat sendiri pusing mena- ngani masalah ini, dan takut me- libatkan diri secara langsung. Di samping karena alasan-alasan seperti itu, kebingungan AS ini juga bisa diakibatkan beberapa hal. Pertama, trauma perang Vietnam dan Somalia (di mana Penulis, staf pengajar hu- tentara AS dibantai, diseret se- bungan internasional Universi- cara tidak berperikemanusiaan tas Airlangga Surabaya. Keterikatan Transmigran terhadap Daerah Asalnya Bersifat "Skala Niskala" Daerah MASYARAKAT Jawa berkecenderungan lebih suka bertransmigrasi ke daerah yang dekat dengan Pulau Jawa, sehingga memungkinkan bagi mereka untuk lebih mudah pergi ke tanah leluhurnya. Oleh karena itu, mereka lebih menyukai bertransmigrasi ke Suma- tera Selatan karena dekat dengan Pulau Jawa daripada ke Kalimantan Tengah (lihat Bali Post, 8-2-1994: 5). Pilihan serupa itu tampaknya berlaku pula bagi orang Bali. Gejala itu memperlihatkan betapa kuatnya keterikatan me- atau daerah asalnya. Hal ini reka terhadap tanah leluhur tentu bisa dimaklumi, karena keterikatan mereka terhadap daerah asalnya, adalah bersifat skala dan niskala. Di samping itu, keterikatan wat surat-menyurat. Namun, yang bersifat skala bertalian acapkali ada suatu kondisi yang mencakup di dalamnya jaringan jung ke tempat asal. Sebab, ka- pula dengan lingkungan sosial, mengharuskan mereka berkun- sosial atau jaringan kekerabatan lau mereka tidak datang akan yang mereka tinggalkan di dae- bisa merusak jaringan sosial rah asal. Sebab bagaimana pun atau jaringan kekerabatan yang kepindahan mereka ke daerah mereka miliki. Demikian misal- transmigrasi, tidaklah berarti nya, pada masyarakat Bali, pe- Keterikatan "Skala" mereka secara mutlak memutus- laksanaan suatu ritual, seperti Keterikatan skala berkaitan kan diri dari ikatan atau simpul- upacara ngaben, terutama apa- dengan eratnya hubungan emo- simpul jaringan sosial dan atau bila yang di-aben-kan adalah ke- sional mereka dengan sesuatu jaringan kekerabatan yang me- yang bersifat nyata; di antara- reka miliki di tempat asal. Di Oleh Nengah Bawa Atmadja nya adalah lingkungan alam, lingkungan sosial itulah mereka desa, atau tanah tumpah darah pernah hidup, berinteraksi sesa- di mana mereka dilahirkan. Tempat ini berfungsi sebagai sosialisasi. Dalam interaksi so- tua, anak, atau saudara kan- manya, dan mengalami proses rabat dekat, umpamanya orang- panggung, di mana mereka dibe- sial itu, banyak pengalaman dung, sering menuntut agar sarkan maupun disosialisasi yang mereka peroleh; dan bisa mereka terlibat di dalamnya. Ke- kan, sampai menjadi dewasa se- jadi di antara pengalaman terse- terlibatan mereka tidak saja se- cara fisik dan rohaniah, sehingga but ada yang sulit terlupakan bagai wujud dari rasa hormat mereka berhak memakai label atau bernilai sangat istimewa, mereka terhadap roh orang yang sebagai orang Jawa atau orang sehingga merangsang mereka di-aben-kan, tetapi terselip pula Bali. Dalam proses itu, tentu ba- untuk kembali ke lingkungan so- tujuan lain, yakni untuk tetap nyak pengalaman suka dan duka sial mereka, atau paling tidak memelihara hubungan kekera- yang sukar terlupakan. Semua mengharuskan mereka agar te- nya ini, sewaktu-waktu dapat tap memelihara jaringan sosial batan yang mereka miliki. Bah- menimbulkan kerinduan atau yang ada. luapan emosi yang sulit terben- dung dan mendorong mereka un- tuk berkunjung ke kampung ha- laman mereka. Cara memelihara jaringan so- sial tersebut bisa dilakukan le- Rp 301.000 untuk Pura Dalem Kusha Agra di Mataram Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Dalem Kusha Agra di Mataram dari: Idajanie, Jl. Salya Denpasar 'Mempertanyakan Dasar Penentuan Sikap Kerasulan Awam dan surat pe- Jumlah penerimaan sebelumnya Politik Golkar Flores Timur Membaca berita berjudul: "Si- kap dalam Ketidakpastian, Gol- kar Flotim Jagokan Manuk" Bali Post, 3 Januari 1994), ada bebe- rapa hal dapat disimpulkan: 1. Sikap dasar Golkar Flotim: a. hanya menerima ketiga nama calonnya: Drs. A.D. Manuk - Drs. H. Hengky Mukin, S.H. - Drs. Blasius Lamanepa b. Menjagokan Drs. A.D. Ma- nuk menjadi Bupati Flotim per 2. Sikap dasar tersebut ter- ungkap dalam/melalui: iode 1994-1999. Surat No. 82/RHS/GK/ FLT/01/94, tanggal 1 Januari 1994 pengenalan terhadap medan merhati a. Sikap dasar Golkar: (seperti tertulis di atas) Jumlah à penerimaan seluruhnya Terima Kasih Baramulli Rp 50.000 kan pada saat-saat seperti itulah seseorang bisa memelihara, me- nyegarkan, memperbaiki mau- pun menyambung kembali jari- ngan kekerabatan yang terputus sebagai akibat dari adanya konflik-konflik sosial atau ikat- annya mengendor karena di- hambat jarak geografis sehingga intensitas interaksi di antara mereka menjadi berkurang. Da- lam kondisi seperti inilah, kei- nginan seseorang untuk menje- nguk kerabat mereka di tempat asal sulit terbendung. Keterikatan "Niskala" Keterikatan niskala berkaitan dengan tautan emosi mereka ter- hadap sesuatu yang bersifat ti- dak nyata yang ada di daerah asalnya, misalnya dengan roh nenek moyang atau dewa-dewa tertentu. Hal ini tentu bisa di- maklumi, sebab pada masyara- kat Jawa maupun Bali, bahkan surat Dari Ibukota PASAR Tanah Abang ter. letak di bilangan Jakarta Pusat. Ada rencana besar-be- saran mengenai pasar ini. Su dah sejak lama Pemda DKI Jakarta merencanakan perom- bakan Pasar Tanah Abang ini, karena merupakan titik rawan dan biang keladi kemacetan lalu lintas jalan raya di ibu kota metropolitan Jakarta. Ini teru- tama karena ulah para penge- mudi segala jenis kendaraan bermotor yang memang sukar diatur. Ya sepeda motor, ya ba- jaj,yataksi,yamobil sedanprib- adi, ya mobil dinas pejabat, ya truk sampah dan truk ganden- gan segala macam, semuanya berulah di seputar Pasar Tanah Abang ini. Masuk dalam rencana per- ombakan Pasar Tanah Abang ini antara lain pelebaran jalan, pembangunan terminal bus dalam kota, penataan pasar in- duk, menentukan waktu jam masuknya truk angkutan, lalu lintas satu arah dan penertiban pedagang kaki lima. Penda- taan secara menyeluruh telah rampung, sehingga nantinya pusat perdagangan eceran yang sudah beken sejak dahulu kala tetap menjadi salah satu pusat perdagangan besar di seluruh Indonesia". Mungkin bisa me- nyaingi yang lainnya seperti Pasar Jatinegara, Pasar Senen, Pasar Baru, Pasar Glodok, Pasar Pintu Kecil (yang kini su- dah dipindahkan ke Mangga Besar). Dan terminal busnya akan dibangun seperti yang di Blok M Plaza supaya keren. Konon Pasar Tanah Abang sudah mulai eksis sejak tahun 1735, kurang lebih sudah 260 tahun, terletak di tepi Kali Krukut. Mula-mula di situ diperjual-belikan berbagai je- nis hewan potong di tempat ter- buka penuh padang rumput dan semak-semak cocok untuk hewan-hewan yang dilepas be- bas sebelum ada yang datang berniat membelinya. Hewan- hewan potong ini didatangkan dari Solo, Wonosobo, Yogyakar- tadan Lampung. Pasar Tanah Abang situ. Seba- gai pasar eceran penjual klon- tong, Pasar Tanah Abang me- mang sudah dikenal pada za- man Belanda dulu sampai- sampai ke Singapura, Malaysia dan Hongkong. Inang-inang (ibu-ibu pen- jual barang klontong) dari Medan, Padang, Palembang, Lampung, Pontianak, Banjar- masin, Balikpapan, Ujungpan- dang, Surabaya, Semarang dan kota-kota lain di Jawa membeli barang-barang tekstil dan klontong di Pasar Tanah Abang, kemudian untuk dijual di kota mereka dengan untung lumayan. Dibeli murah di Pasar Tanah Abang dijual ma- haldikota inang-inang sendiri. Lumayan hasilnya. Tidak itu saja, ibu-ibu orang Betawi sen- diri yang jeli dan pintar tawar- menawar gemar belanja di Pasar Tanah Abang, datang dari semua penjuru ibu kota metropolitan Jakarta. Pasar Tanah Abang memang bekense- bagai pasar serba ada dan mu- rah harganya. Orang-orang dari zaman "Orde Lama" tentu tahu betul, bahwa di Pasar Tanah Abang dulu ada tukang cukur Bung Karno dan penjual kopiah hi- tam yang menjadi langganan Bung Karno juga ada di situ. Tukang cukurdan penjual kopi- ah sangat laris, karena nama Bung Karnojadijaminan mutu. Tiap orang yang dicukur di situ lalu membeli peci ala Bung Karno, akan merasa cakep,gan- teng, keren seperti BK dan ten- tunya ingin banyak penggemar. Ada-ada saja, memang! Menurut Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) 1985- 2005, Pemda DKI Jakarta terus berupaya untuk menyebarkan pusat-pusat ekonomi dan perdagangan, seperti toko serba ada (toserba), pasar swalayan, mall dan plaza ke semua wi- layah: Jakarta Utara, Selatan, Timur, Barat, dan Pusat. Di samping gagasan menghindari kemacetan, juga dimaksud un- tuk pemerataan pusat-pusat kegiatan bisnis tidak hanya di satu titik belaka. Sekarang ini di Pasar Tanah Abang sedang giat-giatnya di- lakukan penertiban tentang ke- bersihan lingkungan agar lim- bah dari pasar dan limbah pe- motongan dan kotoran kamb- ing tidak dibuang sembara- ngan, orang tidak berjualan se- enaknya memenuhi trotoar, rambu-rambu lalu lintas di- pasang di sudut-sudut jalan yang layak. Menjadi pertanyaan buat orang-orang Betawi, apabila sudah berdiri toserba (depart- ment store), pasar swalayan, mall, plaza dan sebangsanya di Sejak tahun 1926daerah sek- semua wilayah dan sudut ibu itar di situ dikembangkan men- kota metropolitan Jakarta, jadi tempat pemukiman dan apakah pasar-pasar tradision- pasar. Pasar Tanah Abang mu- al yang dipandang jorok, kam- la-mula merupakan tempat pungan, tidak representatifdan penjualan barang-barangklon- terkebelakang akan lenyap dan tong, sayur-mayur dan buah mesti hilang? Juga Pasar buahan, tekstil dan hewan po- Tanah Abang yang dulu-dulun- tong. Rumah potong hewan ya terkenal sebagai pusat pen- (RPH) juga didirikan di situ. jualan barang klontong, tekstil dan kambing (tentunya) ke an- Tadinya sapi, kerbau, domba, tero Asia Tenggara, bahkan ayam, bebek, babi dan kambing Hongkong, Taiwan dan Tiong- dijual di Pasar Tanah Abang. kok, akan lenyap dan non-eksis Sekarang hanya tinggal hewan seperti sekarang? Hanya sang kambing diperjual-belikan di waktu dan sejarah nanti yang situ, karena penggemarnya ke- tahu!? banyakan orang-orang Arabke- turunan. Tidak kurang dari 13.000 keluarga Arab ketu- runan bermukim di sekitar Nyoman pada masyarakat Indonesia yang selalu berusaha pulang jenis keterikatan itu, maka kete- umumnya, keberadaan manusia kampung, misalnya pada Hari rikatan yang bersifat niskala, di alam ini tidak saja dilihat se- Raya Idul Fitri, antara lain ber- tampaknya memiliki daya tarik lingkungan alam dan ling- kam kerabatnya, terutama bertalian dengan kekuatan supe- bagai sesuatu yang terikat pada tujuan agar bisa nyekar di ma- yang lebih kuat, sebab hal itu kungan sosial, melainkan tidak orangtuanya. Mereka selalu ber- ralamiah yang berkemampuan terlepas pula dari kekuatan su- usaha menjaga hubungan baik menghukum manusia yang ber- peralamiah. Atau dengan meng- dengan roh kerabatnya, sebab salah tanpa dibatasi waktu dan oleh Naim (1977) manusia Indo- kan keberhasilan mereka di dae- ada kewajiban yang terkait de- acu pada apa yang dikatakan hal itu dianggap ikut menentu- ruang. Oleh sebab itu, apabila nesia selalu melihat keberadaan rah yang baru. Demikian misal- ngan keterikatan niskala, maka dirinya dalam hubungan sterio- nya, berdasarkan pengamatan orang akan berusaha pulang metris tiga dimensi, yakni eco- yang pernah dilakukan terhadap kampung; dan kalau tidak terpe- system, social system, dan supe- transmigran Jawa yang bermu- nuhi, bisa saja dianggap sebagai rorganic system. kim di Desa Bukit Hagu, Aceh utang yang harus dibayar. Betapa besarnya keterikatan Utara, banyak di antara mereka Dengan adanya keterikatan seseorang terhadap kekuatan ingin berkunjung ke kampung skala dan niskala, maka niat superalamiah, dapat ditunjuk- halamannya, antara lain bertu- para transmigran untuk berkun- kan dari kebiasaan orang Jawa juan untuk nyekar atau melaku- jung ke daerah asalnya merupa- kan slametan. Bahkan ada ke- kan sesuatu yang wajar. Me- luarga transmigran yang kem- mang, kalau kemampuan eko- bali ke Jawa, dengan alasan di nomi mereka belum daerah yang baru mereka me- memungkinkan, maka niat ter- rasa tidak aman, karena makam sebut akan bersifat laten. Na- orangtuanya di Jawa tidak ter- mun, apabila kehidupan mereka telah berkemampuan memenuhi kebutuhan fisiologisnya, maka Sesuatu yang Wajar niat untuk memenuhi kebu- Berdasarkan uraian tersebut tuhan lain yang hirarkinya le- terlihat bahwa kuatnya do- bih tinggi, yakni kebutuhan rongan keinginan para tran- keamanan, kebutuhan sosial, smigran untuk berkunjung, atau penghargaan, dan realisasi diri, bahkan ada pula yang ingin kem- acapkali merupakan tuntutan bali ke kampung halamannya, yang tidak bisa diabaikan (lihat erat kaitannya dengan keteri- John Westerman dan Pauline katan skala dan niskala terha- Rp 23.999.000 untuk Pura Gelap di Besakih Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Gelap di Besakih dari: Ni Made Putri Cahyani, Kemoning Rp 251.000 I Ketut Tinggal, Tihingan Rp 301.000 Anak Agung Istri R Kartini, Klungkung Anak Agung Istri Sutari, Bakas Ni Ketut Sukasni, Klungkung Anak Agung Istri Kendran, Nyalian Ni Wayan Megawati, Klungkung b. Surat Komisi Kerasulan para pemerhati masalah sosial (menurut istilah dalam tulisan Awam Keuskupan Larantuka Penulis sebagai masyarakat nimpa bank-bank pemerintah itu), Spanduk dan selebaran (bukan surat Gembala) memuat: awam secara khusus mengucap- lainnya? Ya... walaupun nilainya dasar keterlibatan awam Katolik kan terima kasih pada Bapak tidak sebesar yang terjadi pada Ni Made Tantriani, Singaraja yang beredar di Larantuka -Pengalaman Drs. A.D. Ma- dalam tata dunia; prinsip- A.A. Baramulli (Anggota F-KP Bapindo. Seandainya masih ada, I Nyoman Sukasedana, Tabanan Desak Kt Astrini, Abiansemal nuk di bidang pemerintahan, prinsip dan sikap-sikap seorang DPR RI) yang telah berani men- betapa sakitnya hati 27 juta ra- Komang Sariasih, Klungkung politisi dan birokrat yang Kato- cuatkan kasus kredit macet yang kyat Indonesia yang hidup di ba- Ni Made Tirtani, Karangasem wilayah, kemampuan yang teruji lik; hal-hal mendesak yang perlu terjadi pada Bapindo, dan kredit- wah garis kemiskinan, semen- Ni Nyoman Adiningsih, Klungkung di lapangan dan keberhasilan diperhatikan dalam rangka pe- kredit bermasalah lainnya yang tara di kalangan orang-orang I Wayan Karsa, Br. Angkan milihan bupati. Dengan tidak melibatkan 49 pengusaha kelas tertentu yang semestinya mem- Ida Ayu Made Ariani, Tusan memimpin Golkar. menentukan figur tertentu, kakap. Setidaknya masalah ini perhatikan kepentingan orang menggarisbawahi sikap menen- telah membuka mata masyara- banyak justru telah mengham- Ni Made Partini, Sukawati tukan pilihan politik berdasar kat awam yang tidak mengerti burkan dana pembangunan ka- Ni Made Rasmini, Tihingan kan: pertimbangan hati nurani akan masalah perbankan men- rena lengahnya profesionalisme- Ida Bagus Kt Setiawan, Kamasan dan kepentingan masyarakat jadi sedikit mengerti bahwa se- nya. Padahal menurut para ahli, Ni Wayan Rusmini, Kemoning Flotim dan seluruh bangsa. sungguhnya di balik kasus kre- uang sebanyak itu akan dapat di- I Nyoman Subrata, Pegending dit ini telah terlibat pejabat ter- gunakan untuk menghidupi 27 I Made Wihiada Anantha Leo, Galiran tentu dimintai juta rakyat Indonesia selama I Wayan Darmada, Buleleng pertanggungjawabannya. tiga tahun bahkan akan mampu I Ketut Suarta, Baturiti Ni Wayan Rumini, Mergan Dalam hati kecil masyarakat juga mengentaskan kemiskinan. Ida Bagus Gede Kardika, Klungkung Penulis hanya bisa berharap AA Istri Ngurah Kusumawati, Klungkung tentunya bertanya-tanya; masih Setelah mencermati berita tersebut, kami tidak membenar kan adanya anggapan, bahwa si- kap dasar Golkar Flotim meru- pakan hasil penyaringan dari su- rat komisi Kerasulan Awam Keuskupan Larantuka dan surat para pemerhati masalah sosial. Adapun alasannya: untuk Surat tanggal 5 Januari 1994 - Surat penugasan kepada F-KP (sebelum dua surat terse- kupan Larantuka (tanggal 5 Ja- yang lahir dari tubuh DPRD II adakah kasus-kasus serupa me- (Bersambung ke Hal. 9 Kol. 4) Ni Luh Ketut Rumiti, Lebih but di atas) 3. Surat tersebut ditandata- ngani oleh: Pimpinan Harian DPD II Golkar Flotim Ketua dan anggota F-KP DPRD II Flotim 1. Secara kronologis surat Ko- misi Kerasulan Awam Keus- nuari 1994) dan surat para pe- merhati masalah sosial (tanggal 7 Januari 1994) dikeluarkan ke- mudian dari surat-surat yang di- keluarkan Golkar Flotim. Hal itu berarti bahwa sikap dasar Gol- kar mendahului aspirasi yang ada di dalam surat Komisi Kera- 4. Dasar penentuan sikap: Penyaringan aspirasi selu sulan Awam dan surat pemer- ruh rakyat Flotim antara lain: hati masalah sosial. 2. Terdapat perbedaan menda- Surat Gembala skup Laran- tuka (menurut istilah dalam tu- sar antara sikap dasar Golkar lisan itu), Pernyataan politik Flotim dengan isi surat Komisi c. Surat para pemerhati masa- lah sosial (bukan pernyataan po- litik): dan tiga cabup yang ditu- runkan Mendagri sebagai calon seluruh rakyat Flores Timur Flores Timur. Dengan demikian sangat berbeda dengan sikap da- sar Golkar yang hanya mau me- nerima calonnya dan menjago- kan Drs. A.D. Manuk. Terima Kasih Panitia PHRI Anniversary Cup I/94 Made Sumadana, Galiran Nyoman Supartawan, Busungbiu Desak Putriati, Gianyar I Nyoman Budaya, Klungkung AA Istri Ngrh. Pujastri, Koripan Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 awat. dap daerah asal. Di antara dua (Bersambung ke Hal. 9 Kol. 4) Catatan Sebanyak 44.986 veteran yang memegang SK veteran di Bali akan di-screening untuk "memurnikan" jumlah veteran yang sebenarnya. Tampaknya sekarang memang ada banyak veter- Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 an. Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 - Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 (Bersambung ke Hal. 9 Kol. 6) Saya seorang fans Gelora De- akhir. Setelah pertandingan ber- - Menggarisbawahi sikap da- wata, dan selama pertandingan akhir panitia mengumumkan I Putu Pastika, Seririt lam menentukan pilihan politik berlangsung saya tak pernah ab- beberapa dompet yang berhasil I. A. Pt Sri Candra Kusuma, Tabanan yakni dikembalikan pada tang- sen mengikutinya. Suatu nasib ditemukan. Setelah tiga hari ber- Ni Putu Suastini, Payungan gung jawab sepenuhnya setiap malang menimpa saya pada saat selang, saya cek keberadaannya Ngakan Kasub Sidan, Klungkung anggota Dewan dengan memper- final antara Gelora Dewata dan ternyata dompet saya ada di se- I Dewa Kt. Wirata, Pekandelan timbangkan keputusan suara Persib Bandung, saya kehi- kretariat. Terima kasih pula Ni Nyoman Sumiati, Pekandelan langan dompet. Saya sudah pu- saya ucapkan khususnya kepada Ni Kadek Astiningsih, Pikat (Bersambung ke Hal. 10, Kol.9) lang sebelum adu pinalti ber- Pak Haji Abdul Wahaf dan Ba- Ni Komang Arsini, Mendoyo pak Ketut Suwimba atas infor- Anak Agung Istri Oka, Puri Anyar Anggota Redaksi: Denpasar: Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Sri- masinya, karena surat-surat Ni Putu Adnyani, Klungkung saya yang tentunya tidak ber- I Nengah Jiwa, Sengguan Suprajitno, Ema Sukarelawanto, Daniel Fajry, Nyoman Setiawan, Legawa Partha, Glanyar: IB. guna bagi orang lain sudah saya I Wayan Karta, Klungkung temukan. Semoga PHRI selalu I Wayan Warjana, Klungkung Alit Sumertha, Bangli: Nikson, Semarapura: Made Suweca, Singaraja: Made Tirthayasa, Putu sukses dalam melaksanakan ke- Ni Ketut Suratning, Besan Mangku, Amlapura: Wayan Sudarsana, Tabanan: Gst. Alit Purnatha, Negara: Eddy Asri, Jakarta: Muslimin Hamzah, Suhen- giatan yang serupa, terima I Putu Raka, Klungkung kasih. dra Usmaya,Bambang Hermawan, Sahrudi, Surabaya: Edy Poerwanto, NTB! Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN. Arya Putra, Djoko Moelyono. Bali Post an Wayan Suja Adnyana, Wayan Winya. Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Djarot Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap). Drs. I Nyoman Suartana Br. Undagi, Mambal Kelodan, Abiansemal, Badung I Nyoman Sumana, Klungkung Anak Agung Alit Badri, Gelgel Ni Made Darmi, Br. Tegehe Segera selidiki apakah ada oknum yang mem"back up" sabungan ayam. Kata Kapolres Buleleng, Bali. Mungkin juga perlu diselidiki siapa otak yang main di belakang layar "adu domba". ⭑⭑⭑ Kata Menko Polkam upaya memantapkan demokrasi Pancasila juga terhadang dengan kenyataan masih ada- nya perbedaan yang nyata antara teori dan praktek. Dengan kata lain, lain di mulut lain di hati. Bang Podjok Color Rendition Chart 2cm 4cm
