Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-08-11
Halaman: 06

Konten


2cm HALAMAN 6 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Pelayanan Pariwisata memang perlu Ditingkatkan butuhan akan pencetakan brosur beraksara Cina dan berbahasa Mandarin itu tidak hanya Jakarta, te- tapi juga di daerah-daerah tujuan wisata lainnya. Se- mentara ini seyogyanya kita coba terapkan dulu ke- bijakan tersebut apa adanya. Sementara itu kita evaluasi apakah kebijakan itu masih perlu disempur- nakan atau tidak, dalam penerapannya. Tolok ukur penyempurnaan adalah jelas, peningkatan pelay- anan kepada wisatawan yang berkunjung ke Indo- nesia, bukan hanya yang berkunjung ke suatu KEINGINAN kuat pemerintah untuk meningkat- kan pelayanan kepada wisatawan mancanegara, dalam upaya meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, tercermin dalam kepu- tusan Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Keam- anan awal bulan ini. Seperti diberitakan media massa, paling tidak ada lima kebijakan pemerintah yang diumumkan Menko Polkam Soesilo Su- darman, seusai rapat tersebut. Pertama, hotel dan biro perjalanan diperbolehkan mencetak brosur kegiatan dalam bahasa dan ak- sara Cina. Kedua, hotel dan biro perjalanan diperbo- lehkan berlangganan media cetak Indonesia berba- hasa Cina. Ketiga, para pemandu wisata diperbo- lehkan belajar bahasa Mandarin. Keempat, pemerintah akan memberikan fasilitas visa on arri- val kepada wisatawan berwarga negara Slowakia atau negara-negara yang dulu bersatu dengan Slo- wakia. Kelima, dalam waktu dekat pemerintah akan menetapkan Bandar Udara Juanda, Surabaya, se- bagai pelabuhan udara internasional. Kebijakan tersebut kita nilai selaras dengan ke- cenderungan yang ada bahwa pada masa-masa mendatang kawasan Asia-Pasifik (dalam arti luas), termasuk Amerika dan Australia, akan menjadi pa- sar wisata yang potensial. Kawasan Asia-Pasifik bu- kan hanya menjadi objek wisata, tetapi sekaligus se- bagai subjek pasar wisata. Di samping itu kebijakan tersebut juga selaras dengan tuntutan pariwisata in- ternasional, bahwa dalam persaingan yang makin tajam ini, faktor pelayanan menjadi salah satu pe- nentu yang dominan. Bukan sekadar pelayanan da- lam pengertian konvensional, tetapi yang perlu kita ciptakan pelayanan yang memiliki keunggulan. Jika kita amati apa yang berkembang di masyara- kat, sebenarnya sebagian butir kebijakan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan masalah Cina dan Mandarin, bukan masalah baru. Tuntutan pelay- anan telah mendorong sementara komponen dan eksponen pariwisata kita telah sejak lama mencetak brosur-brosur berbahasa Mandarin dan beraksara Cina. Kursus-kursus bahasa Mandarin juga sudah ada dan cenderung berkembang, yang pesertanya bukan mustahil mereka yang telah, sedang, dan akan terjun dalam profesi pemandu wisata atau pra- muwisata. Tentu saja kebijakan pemerintah tersebut memberikan "payung" yang lebih pasti bagi ke- giatan masyarakat yang selama ini sudah berjalan itu. Yang terasa "baru" dari kebijakan tersebut ada- lah persyaratan semua barang cetakan berbahasa Mandarin dan beraksara Cina itu harus dicetak di percetakan yang ditunjuk pemerintah, yakni Perce- takan Indonesia, yang nota bene hanya ada di Ja- karta. Arsipnya harus ada di Departemen Pene- rangan. Dari aspek politis dan keamanan kebijakan demikian itu barangkali dapat kita maklumi. Ham- batan mungkin akan kita temui dalam aspek teknis- nya. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa ke- daerah. Kita yakin kebijakan pemerintah tadi juga meng- acu pada apa yang telah terjadi dan berkembang di negara penerima wisatawan internasional lainnya. Dalam menciptakan pelayanan yang unggul, kita memang tidak cukup belajar dari pengalaman sen- diri, tetapi juga harus belajar dari pengalaman ne- gara lain, terutama pesaing dekat kita dalam menye- dot arus wisatawan mancanegara. Bukan hanya ke- berhasilan negara lain yang kita jadikan acuan, juga ketidakberhasilan mereka. Dengan demikian kita mengetahui betul di mana "posisi" Indonesia dalam percaturan wisatawan internasional. Pelayanan pada hakikatnya adalah promosi. Pe- layanan yang baik dan memuaskan pada hakikat- nya adalah sarana promosi yang efektif. Pelayanan, baik yang menyenangkan dan mengesankan, mau- pun yang tidak menyenangkan, sering menjadi buah bibir wisatawan sekembali dari Indonesia dan setiba mereka di negaranya. Padahal menurut pengkajian selama ini, promosi dari mulut ke mulut adalah pro- mosi yang menempati peringkat tertinggi dibanding- kan keampuhan sarana promosi lainnya. Tidak ada alasan lagi untuk tidak kita tingkatkan mutu pelay- anan apabila kita ingin berbicara lebih banyak dalam percaturan dan persaingan pariwisata internasional. Yang masih sering tak terpikirkan adalah tolok ukur pelayanan wisata. Kita sering membanggakan apa yang telah kita miliki, tetapi kurang memperhi- tungkan budaya dan selera orang lain, atau budaya dan selera wisatawan. Sudah saatnya kita mem- buka diri untuk mempelajari budaya bangsa lain yang beragam itu dalam upaya meningkatkan pelay- anan wisata mancanegara. Tanpa kehilangan jati diri, kita buka diri kita, kita isi wawasan kita, dengan budaya, kebiasaan, dan selera wisatawan dari mana pun asalnya. Bali Post Prostitusi Orang Tua dan Pendidikan Remaja DIBERITAKAN aparat keamanan kita pada akhir-akhir ini berhasil membuat karya kongkret untuk mensimplifikasi problematika prostitusi yang melanda kota-kota besar di negara kita. Karya itu ditunjukkan dengan kesuksesannya da- lam menangkap seorang bos besar yang bergerak di dalam bisnis seks tingkat tinggi di Jakarta. Bisnis seks yang berpusat di Jakarta dan beroperasi di hotel- hotel berbintang itu konon mempunyai jaringan pada berbagai kota besar; antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Bukan itu saja, aparat keam- anan kita pun berhasil mem- bongkar sindikat penjualan ga- dis kecur (di bawah usia) di Lampung, mengikis "sex shop" di Surabaya, menangani jaringan penjualan buku-buku porno di Semarang, dan "memantau" pe- lacuran mahasiswi di Yogya- karta. Itu semua dimaksudkan un- tuk menekan angka-angka serta model business network yang dipakai para ermo. Tanpa mengurangi pujian dan penghormatan atas keberha- silan tersebut, kiranya apa yang dilakukan para aparat keam- anan kita kiranya masih relatif sedikit dan kecil dibandingkan kompleksitas problematika pros- titusi itu sendiri. prostitusi (yang tidak legal) di Oleh Ki Supriyoko negara kita. Rasanya sekarang ini kita memang pantas resah, makin lama masalah prostitusi alias pelacuran sepertinya tidak makin simpel akan tetapi justru semakin kompleks. Mengapa kita harus resah? Di satu pihak masalah prostitusi yang sudah muncul sejak zaman sejarah klasik dalam bentuk pe- lacuran yang tidak tampak (invi- sible prostitution) konon sampai kapan pun tak akan dapat disele- saikan secara tuntas. Di pihak lain prostitusi ini akan berpe- ngaruh negatif terhadap pendi- dikan kaum remaja sebagai ge- nerasi masa depan bangsa dan negara. Artinya, kalau prostitusi tidak dapat dituntaskan, pendi- dikan remaja pun tentu akan mendapat gangguan. Pengalaman Empirik Akhir-akhir ini masalah klasik prostitusi sempat aktual kembali setelah tertangkapnya "bos pelacur" yang langsung di- perkarakan di Jakarta. Pada akhir-akhir ini aparat keam- anan kita memang berupaya gencar mengikis pelacuran (yang tidak legal). Apabila si bos yang mempu- Kita amati upaya seperti ini sudah mulai dikem- nyai bisnis seks tingkat tinggi bangkan kalangan komponen pariwisata, khusus- sudah tertangkap dan diperka- nya komponen swastanya. Apa yang berkembang di rakan kiranya hal itu hanya me- masyarakat ini pun memerlukan landasan yang le- rupakan sebagian kecil dari so- bih pasti dan lebih konseptual dari aparat pemerin- lusi problematika. Dalam reali- tasnya problematika pelacuran tah kita yang terkait dalam pengelolaan pariwisata. di negara kita khususnya dan di Sebagaimana pemerintah dengan kebijakannya te- negara-negara lain umumnya lah memayungi apa yang telah dilakukan masyara- memang sangat kompleks; se-/ kat pariwisata selama ini, yakni dalam pencetakan ringkali bahkan terkesan ada brosur beraksara Cina dan berbahasa Mandarin, masalah-masalah yang tak ka- juga terhadap kecenderungan untuk mempelajari sat mata di dalamnya, misalnya budaya bangsa lain, juga perlu "payung" serupa. menyangkut back-up, broker, PPP Merintis Budaya Adu Program ADALAH mantan Mendagri Rudini yang telah melantunkan gagasan agar kursi Ketua umum PPP diperebutkan melalui adu program dalam forum di- skusi terbuka, Gagasan itu mendapat tanggapan dari mereka yang berkepentingan. Empat dari lima calon ketua menyatakan setuju, satu menolak: Pada prinsipnya, Matori Abdul Djalil, Hamzah Haz, KH Yusuf Hasyim, dan Sri Bintang Pamungkas, dika- barkan menyatakan kesediaan mereka untuk tampil dalam arena tersebut. Matori menyambut baik gagasan itu, sambil men- syaratkan perlunya transparansi dalam dialog, agar masyarakat dapat menilai program masing-masing calon. Hamzah Haz justru menilai forum itu akan memberi kesempatan masyarakat menilai calon ke- tua yang bakal mereka dukung. Bagi KH Yusuf Ha- syim dialog terbuka semacam itu memang sudah saatnya dimulai. Bahkan menurutnya, para calon harus tampil secara wajar dan apa adanya, tanpa menggunakan teks. Dengan demikian, masyarakat bisa bertanya dan calon diuji kemampuan mereka melalui jawaban yang mereka berikan. Sri Bintang Pamungkas di samping mendukung gagasan terse- but juga memberikan persyaratan batas umur bagi calon ketua. Menurutnya, calon ketua harus ber- umur di bawah 60 tahun. Hal ini penting karena orang tua bersifat kolot, berbicara bagus tetapi ma- sih mencari dukungan ke pihak lain. Lain lagi pendapat Buya Ismail Hasan Metareum, yang kini masih memegang jabatan ketua umum. Baginya, adu program tidak sesuai dengan adat dan budaya politik di Indonesia. Menurutnya, adu pro- gram bukan budaya bangsa kita dan berkualitas ren- dah, karena para calon diperlakukan sebagai ayam aduan. Hal semacam itu tak perlu dilakukan, karena akhirnya yang memilih adalah wakil DPW dan DPC. Mereka sudah cukup matang dan berpengalaman dalam berpolitik, tidak perlu lagi diajari. Program bisa dilemparkan kepada masyarakat lewat media massa. Kalau kita cermati masalah tersebut, terdapat sekurang-kurangnya tiga hal yang amat penting. Pertama, kesiapan para calon untuk melaksanakan mereka. Sekarang ini perjalanan pros- titusi di kota-kota besar di dunia (termasuk di Indonesia) tampak- nya memang sudah terlalu jauh; hal ini ditunjukkan dengan ada- nya saling keterkaitan antarber- bagai aspek di dalam lingkaran prostitusi itu sendiri, katakan- lah misalnya dengan aspek so- sial, budaya, bisnis, ekonomi, po- litik, komunikasi, dan bahkan aspek teknologinya. Percaya atau tidak ternyata para pelaku bisnis seks tingkat tinggi yang sering beroperasi di hotel-hotel berbintang tersebut, baik sang germo yang lebih berperan seba- gai "businessman" maupun para wanita malang yang lebih ber- peran sebagai "prostitute", telah menguasai teknologi di atas rata-rata penguasaan teknologi masyarakat kita. Saya sendiri memiliki peng- alaman empirik. Sebulan lalu saya men.bawa istri dan anak- anak ke luar negeri dan tentu mampir Jakarta dalam mengisi masa liburan. Ketika menginap di sebuah hotel berbintang di Ja- karta bersama keluarga sempat ditawari "pelacur" oleh sebuah sindikat melalui sistem komuni- kasi elektronik. Pukul 24.00 (ma- lam) di telepon seseorang untuk diajak "ngobrol"; dan pukul 01.00 malam lagi-lagi dapat telepon yang sama. Bedanya penelepon terakhir adalah orang asing yang menawarkan gadis-gadis India dan Cina berusia 16 tahun (aku- nya). Pengalaman "menggoda" se- perti itu juga sering saya dapati di hotel-hotel berbintang di negara-negara lain meski tidak semua hotel terkontaminasi oleh di sisi lain terdapat bukti empi- rik bahwa keluarga pecah me- nyebabkan munculnya berbagai kasus kenakalan remaja (juve- nile de linguency), yang terka- dang meningkat menjadi keja- hatan remaja (juvenile criminal). pernah melakukan penelitian' Blumer dan Hauser (1975) terhadap beberapa remaja; salah satu kesimpulannya mengata- kan bahwa dari 752 gadis ber- perilaku sindikat seperti itu. usia 14 s.d. 18 tahun ternyata 25 Seorang teman memiliki peng- persen di antaranya sudah alaman yang lebih unik dari mengadakan hubungan seks se- saya. Suatu hari dia harus meng- cara ilegal dan 41 persen yang inap di salah satu hotel berbin- lainnya menyatakan sering tang di Thailand, dan ketika dia mengunjungi pesta-pesta liar. akan masuk kamar ternyata di' Setelah diteliti lebih jauh ter- dalamnya sudah menunggu seo- nyata sebagian besar remaja- rang wanita cantik. Ketika remaja nakal ini berasal dari ke- teman saya menolak diajak luarga pecah yang para orangtua kencan si wanita pun mengan- atau saudaranya terlibat kasus cam berteriak mengaku diper- prostitusi. kosa apabila tidak diberi "uang pergi" dengan segera. Jadilah teman saya harus mengorban- kan uang sebanyak US $20 un- tuk "menyelamatkan" diri. Bu- kan main! Kalau selama ini ada isu bahwa Thailand termasuk sangat toleran terhadap pelacur untuk mempertinggi devisa ba- rangkali ada benarnya; meski- pun tidak 100 persen tingkat ke- benarannya. Ilustrasi Hasil penelitian itu terdukung oleh hasil penelitian Berckin- ridge and Abbot yang menyata- kan dari 13.000 delinguent (re- maja nakal) ternyata 24 persen di antaranya berasal dari ke- luarga pecah. Di dalam sebuah konferensi yang diadakan di Amerika Serikat (AS) beberapa tahun yang lalu, 'White House Conference', dilaporkan bahwa orangtua yang jahat sangat ber- pengaruh pada perilaku remaja; adapun pengaruhnya jika di per- sentase mencapai 20 s.d. 50 per- sen. tersebut menunjukkan bahwa para pe- laku bisnis seks kelas tinggi ter- sebut telah menguasai teknologi Ilustrasi tersebut kiranya le- tinggi, khususnya teknologi ko- munikasi. Ini berarti upaya- bih meyakinkan kita bahwa upaya untuk memberantas bis- secara langsung maupun tidak nis seks tingkat tinggi ini pun ha- langsung prostitusi berpengaruh rus dengan buruk bagi pendidikan remaja. pemanfaatan jasa teknologi Prostitusi dapat menyebabkan tinggi supaya hasilnya lebih opti- keluarga pecah, meskipun ada mal. Dengan teknologi konven- sional tak mungkin aparat keamanan kita dapat menyele- saikan tugasnya secara efektif. dibersamai juga pelaku prostitusi yang dika- renakan pecahnya keluarga, se- dangkan lingkungan keluarga pecah inilah yang banyak me- nimbulkan berbagai kasus bu- ruk dalam dunia pendidikan re- maja; baik dalam bentuk kena- kalan maupun kejahatan remaja. Dengan demikian apa yang dilakukan aparat keam- anan kita untuk mengikis bisnis seks memang perlu didukung. Pendidikan Remaja Apakah terdapat kaitan atau hubungan prostitusi yang nota bene banyak "dimainkan" para orang tua dengan pendidikan bagi para remaja? Justru di sini- lah masalahnya! Sampai seka- Hanya saja, karena problema- rang diyakini bahwa prostitusi sebagai lambang "kejahatan" tika prostitusi memang sangat orang tua (parental criminal) kompleks dan mengait berbagai akan berpengaruh buruk terha- aspek sekaligus maka upaya si- multan dalam menangani masa- dap pendidikan remaja. Kekhawatirannya, apabila lah prostitusi haruslah dilaku- prostitusi tidak segera dihenti- kan. Mengatasi prostitusi tidak- kan, bukan para pelaku itu sen- lah mungkin hanya dilakukan diri yang terancam tetapi perike- melalui satu jalur saja, misalnya hidupan remaja pada masa jalur hukum saja, namun secara depan pun akan terancam pula. simultan harus ditempuh mela- Di satu sisi para pelaku prosti- lui jalur-jalur yang lainnya; jalur tusi dapat menimbulkan ke- politik, sosial, budaya, bisnis, luarga pecah (broken home) dan ekonomi, dan sebagainya. Distribusi Air Bersih di Bali Perlu Manajemen dan Inovasi BALI mau tidak mau pasti akan berkembang menjadi pulau kota, sejalan dengan mele- barnya kawasan perhotelan dan pelebaran perkotaan. Pemanfaatan tanah dalam perluasan ini menyebabkan berubahnya fungsi tanah maupun berkurangnya resapan ter- hadap air hujan maupun air permukaan. Itu juga akan berpengaruh pada siklus hidro- tinggal dalam tanah. Kamis Paing, 11 Agustus 1994 Kolom "Security" dan "Security Approach' perkara mereka sempat men- dapat perhatian dan penang- SEKURITAS atau keam- kesatuan/persatuan. anan (security) merupakan Para penduduk wilayah Ke- prasyarat kehidupan ber- dung Ombo ketika mereka me- bangsa dan berbudaya. Tanpa nuntut hak-hak mereka pun kesertaannya, yang namanya pernah jatuh tersungkur di agama, ekonomi, pemba- lantai penyudutan atas nama ngunan, dsb. hanya lamunan sekuritas dan kesatuan/ di siang bolong. Kekuasaan, persatuan, kendati kemudian entah dari luar entah dari da- lam, akan mengobrak-abrik tata kehidupan. Atas dasar pi- kiran inilah para penguasa dan negarawan lantas banyak berbicara tentang sekuritas. Namun ada beda yang jelas antara pendapat seorang poli- tisi dengan seorang negara wan. Seorang negarawan cen- derung untuk melihat sekuri- tas sebagai satu tujuan, bukan satu alat. Tetapi sebaliknya, seorang politisi lebih banyak mengartikan sekuritas sebagai satu alat dalam permainan po- litik. anan yang menggembirakan di Mahkamah Agung. Security approach mungkin saja tak perlu dilaksanakan jika sejak semula bertekad bulat dalam penegakan hukum. Hukumlah yang lebih layak berbicara ke- timbang laras bodil jika hal itu menyangkut hak-hak dan mar- tabat rakyat. Dalam kaitan dengan hal ini agaknya pikiran mantan Men- dagri Rudini baru-baru ini di Warmadewa Universitas bahwa pendekatan keamanan di atas segala-galanya sudah waktunya untuk diakhiri, dan bahwa welfare approach (pendekatan kemakmuran) se- bagai gantinya itu pun layak dipertimbangkan. Konsekuensi terpenting dari kedua bentuk pemahaman ter- sebut bisa kita saksikan sendiri dalam discourse yang cukup ramai terjadi sejak pengujung tahun 80. Kendati dalam di- skors yang ada tak pernah dije- Namun, lebih penting dari laskan perbedaan asasi antara semuanya itu adalah niat baik keduanya, namun secara im- dan sungguh-sungguh dari plisit kita lihat arah menuju penguasa untuk berpikir, ber- kepada pemahaman tersebut. bicara dan bertindak dalam Di satu pihak kaum cendekia- pola-pola yang jelas dan benar. wan-- kalau mereka masuk da- Ini sangat penting untuk meng- lam jaringan birokrasi mereka hindari kemungkinan dilaku- disebut negarawan berke- kannya "pendaratan darurat" ratan dengan penerapan pen- dalam penerbangan nasional dekatan sekuritas untuk peme- pada PJPT II nanti. Menggu- cahan masalah-masalah pen- nakan pesawat yang sudah ting, karena hal ini akan uzur, pilot dan awak pesawat mengabaikan dan bahkan yang kurang terampil secara mengorbankan banyak nilai, teknis serta mengangkut seperti HAM, demokrasi, kea- penumpang-penumpang ber- dilan. Untuk memberikan jus- bahaya di dalamnya selalu me- tification (pembenaran) ter- rupakan risiko besar yang hadap security approach pi- mengundang kegagalan. Seku- hak penguasa selalu ritas dalam arti sesungguhnya menekankan semboyan kesa- bukan muncul dari tekanan tuan dan persatuan nasional atau paksaan terhadap rakyat, yang memberikan kesan peng- melainkan lebih banyak dise- eramatan (sakralisasi) berting. babkan penyelenggaraan "pe- kat tinggi. Kita lihat, di sini nerbangan nasional" secara bahwa kesatuan dan persa-i profesional dan moral mantap. tuan pun diangkat menjadi Penyelenggaraan penerbangan alat pelengkap baru buat seku- yang tidak profesional, karena ritas. Setiap suara atau sikap berlindung di balik bayang- yang kurang sinkron dengan bayang ideologi rencana yang didaratkan lewat semboyan-semboyan ideologis saluran top-down communi- sudah waktunya untuk kita cation (komunikasi dari atas ganti. Sebuah penerbangan de- ke bawah) terancam akan disu- ngan pesawat tua sekurang- dutkan pada kawasan- kurangnya memerlukan over- kawasan peruntukan bagi hawl yang teliti dan sering di- perkara-perkara yang terma- lakukan. suk dalam kategori penyulut kerawanan keamanan dan dalam pertanian perlu dilaku- atau Usadi Wiryatnaya Mumpung masih musim ke- kan dengan memanfaatkan air marau di mana kebutuhan air seminimal mungkin untuk ber- bersih lebih terasa, tidak ada sa- paling dari kebiasaan sampai lahnya jika aparat terkait de- saat ini, di mana pertanian khu- ngan penyediaan air bersih mau- susnya pertanian padi yang bo- pun pengelola air di Bali, memi- ros air. Kita perlu meniru cara kirkan usaha inovatif serta cara bertani pada petani negara maju mengelola air, sehingga kebu- dengan memanfaatkan air semi- tuhan masyarakat Bali akan air nimal mungkin yang dibutuhkan bersih dapat dipenuhi secara me- rata dengan lebih cepat serta air permukaan dapat digunakan le- bih lama dan lebih panjang sik- Oleh karena krama subak, Di- tanaman. persepsi mereka terhadap mekanisme adu program orologi dan air akan lebih cepat liar menuju laut serta semakin sedikit yang meresap dan objek wisata yang sudah terso- nuju pemenuhan air bersih di lusnya di permukaan. gagasan tersebut. Dari lima orang calon, satu me- nyatakan keberatannya. Penolakan itu sendiri tentu saja bersifat terbuka untuk intepretasi, walaupun alasan-alasan yang resmi telah dinyatakan. Namun satu hal yang jelas, Buya Hasan Metareum tidak siap melakukan dengan alasan tidak setuju secara prinsipial. Sementara empat yang lain memberikan persetujuan sekaligus menyatakan kesiapan Kedua, sikap semacam itu jelas menunjukkan itu sendiri. Bagi empat calon yang mendukung ide tersebut, diskusi terbuka merupakan mekanisme yang ampuh yang memungkinkan masyarakat men- dapatkan gambaran tentang misi dan misi mengenai tanggung jawab yang bakal diembannya. Bahkan, bukannya tidak mungkin, dari diskusi semacam itu masyarakat juga akan melihat mental dan moral ca- lon pemimpin mereka. Ketiga, penilaian bahwa budaya adu program bu- kan budaya Indonesia dapat dipahami dari satu titik pandang. Oleh karena selama ini, yang semacam itu belum pernah terjadi, terasa amat asing. Ketakutan terhadap segala yang masih asing memang sama nilainya dengan rasa kesengsem (terpesona) terha- dap segala sesuatu yang baru. Di dalamnya terda- pat nilai positif maupun negatifnya. Walaupun demi- kian, ketakutan yang diiringi penolakan, sama hal- nya dengan sikap langsung terpesona dan langsung menerima, menunjukkan kekecilan jiwa dan, bisa juga, kemegahan semu terhadap keagungan milik bangsa. Sikap onanik semacam itu jelas tidak per- nah menguntungkan. Budaya adu program tampaknya akan menjadi jalan terbaik untuk menghindarkan rekayasa dari atas, dan menumbuhkan penyaluran aspirasi arus bawah. Namun hal itu baru akan menjadi kenyataan apabila dalam pelaksanaannya, wakil-wakil dari DPW maupun DPC benar-benar matang berpolitik, mampu menilai kualitas calon, dan memiliki idea- lisme tinggi. Apabila tidak, adu program pun akan hanya sekadar bunga-bunga penghias, yang indah dilihat, tetapi tak enak ditelan. SURAT PEMBACA Peryaratan: Sertakan Fotokopi Identitas Jalan Ketug-Pesangkan kembali rusak dirongrong air hujan, ada juga yang jebol di Badan jalan Ketug Pesangkan Manggis, tembus ke Desa tengah-tengah antara Ketug- memang dari zaman dulu sudah Pesangkan/Duda Kecamatan Se- Pesangkan. ada tetapi belum bisa dilalui lat, Karangasem. Jalan Ketug mobil/sepeda motor karena ma- Pesangkan panjang lebih kurang sih ada hambatan pertengahan 9 Km tahun 1990 jalan tersebut antara Ketug Pesangkan. Jalan digeladag dengan batu kerikil tersebut lokasinya antara ujung oleh Pemerintah, tetapi sampai utara Br. Ketug, Kecamatan di situ saja/ tidak diaspal. Jalan Reuni Pejuang Reuni kami adakan Tanggal: 12 Agustus 1994 Hari Jumat Minggu 7 Agustus 1994 saya mau lewat di jalan itu masuk dari Pesangkan tujuan ke Desa Gegelang/Antiga-Denpasar te- tapi sial sampai di pertengahan Pesangkan-Ketug jalan rusak berat/putus, terpaksa saya kem- bali lagi ke Pésangkan terus le- wat Selat. Teringat akan semangat dan Apabila jalan yang rusak tadi hasrat untuk mewujudkan Indo- sudah diaspal dan bisa dilalui nesia Merdeka, mengusir penja- kendaraan bermotor, sangat me- jah dari bumi Indonesia tercinta, Waktu Pukul 11.00 Wita. nunjang perekonomian masya- dengan penuh kerendahan hati, Tempat Blungbungan (an- rakat setempat/ pariwisata, ka- kami memberanikan diri, untuk tara Sibang Kaja dan Gerih, Ka- rena jalan tersebut membentang mengetuk hati teman seper- bupaten Badung). dari Selat Duda, Pesangkan, juangan (khususnya warga "Blungbungan" memiliki nilai Ketug-Gegelang, Antiga tembus KUDP), dan juga bapak pim- sejarah hampir sama dengan Padangbai, Candi Dasa, Klung- pinan MBO, MBI, PDRI, DPRI, "Munduk Malang". Tempat kon- kung dan seterusnya. Saya mo terutama tiga belas pemuda sentrasi pasukan dan persenja- hon kepada Yth. Bapak-bapak yang dipanggil Bung Karno: taan, persiapan menyerang kota yang berwenang di bidang jalan Bayu-Poleng Mantik-Djoko Denpasar yang bersejarah. agar meninjau keadaan jalan Reuni ini juga terbuka untuk ge- tersebut. Mudah-mudahan jalan Sebelum kita satu persatu di- nerasi muda, khususnya yang yang lama tidak bisa dilalui ken- panggil Sang Pencipta, kiranya memiliki jiwa pejuang empat pu- daraan, cepat mendapat penang- berkenan untuk bernostalgia da- luh lima. Tidak ada kata akhir anan dari Pemerintah. lam situasi keakraban persauda- untuk berjuang, bagi yang ber- raan empat puluh lima. Reuni ini jiwa pejuang! kami selenggarakan dengan sei- zin Kapolres Badung No. Pol: Hitem. SI/412/VIII/94/ IPP tanggal 3 Agustus 1994. Hormat Kami Rai Susandi Warga KUDP-NPV 13.015.078. Wayan Sarya Jl. Diponegoro 84 Denpasar War Asbitar estas asist Daerah yang tidak memiliki sumber air pun akan mendapat bagian air seperti daerah yang kaya dengan sumber air. Di samping itu yang paling Oleh karena Bali merupakan perlu mendapat perhatian me- hor serta sektor ini merupakan Bali, apalagi pada kemarau se- sektor handalan daerah, perlu perti ini adalah memanfaatkan nas Pengairan maupun PDAM usaha memproduksi air yang siklus air secara benar dan se- yang umumnya mengelola air di Di pihak lain perluasan yang laut Bali, yang terletak di balik nya dilakukan karena tersirat di siap minum seperti yang ada di suai dengan kebutuhannya. Ter- Bali, ketiganya perlu mencari disebutkan itu akan semakin kompleks pegunungan itu. Nah salah satu pasal UUD 1945, ka- luar negeri. Setiap orang dapat utama yang perlu dilirik adalah jalan keluar dan memiliki per- membutuhkan air bersih se- ini pemecahan air bersih di Bali rena air merupakan kekayaan langsung meminum air langsung usaha pemanfaatan air muara sepsi yang sama untuk menuju hingga kebutuhan air menjadi perlu konsep yang menyeluruh, negara yang sudah sepatutnya dari air yang keluar dari air sebelum menyatu dengan air pemenuhan kebutuhan air serta terjepit dari dua sisi di antara ke- dengan manajemen pengelolaan dikelola untuk sepenuhnya ke- PDAM, karena sudah bebas laut, pendaur ulangan air limbah pemanfaatan air menjadi lebih butuhan dan persediaan. Usaha air yang bersifat inovatif. pentingan umum. kuman dan bibit penyakit lain- industri -wisata, perhotelan per- bermanfaat secara efektif dan untuk pemenuhan kebutuhan nya. Jangan seperti umumnya umahan dll-sehingga dalam sik- efisien pada masa mendatang di air PDAM kita sekarang yang lus di permukaan, air itu dapat pulau yang berkembang ke arah air bersih itu kelihatannya su- pulau kota ini. masih harus dimasak dulu kalau digunakan lebih lama lagi. dah ada yang ditempuh tetapi harus diminum, bahkan terlalu masih bersifat lokal tidak me- banyak kaporit lagi. nyelesaikan masalah secara me- nyeluruh. Manajemen Manajemen air masyarakat Bali sudah dikenal sangat han- dal dan penuh toleransi yaitu de- Usaha tersebut di antaranya ngan sistem subaknya. Namun usaha recicling air limbah di ka- sedikit kelemahannya masih ter- wasan perhotelan sehingga lim- lihat egoistis. Beberapa daerah bah kembali dapat dimanfaat- kelebihan atau surplus air di- kan, dan pembangunan instalasi bandingkan kebutuhan air un- air bersih di muara sungai. Te- tuk pertaniannya, namun bebe- tapi keduanya kelihatannya ha- rapa daerah sangat minim bah- nya ditujukan pada pemenuhan kan kesulitan air sepanjang kebutuhan air bersih di hotel se- tahun. Padahal Bali hanyalah kitar kawasan Nusa Dua saja. sebuah pulau kecil yang sedang Lalu bagaimana dengan masya- beranjak menjadi pulau kota. rakat pedesaan yang juga sudah Memutus ketimpangan ini di- bertahun-tahun mendambakan perlukan sistem distribusi air air bersih. Apakah tidak menjadi yang lebih baik. Konsep dasar- program PDAM untuk meme- nya boleh meniru sistem subak cahkannya. tetapi bersifat menyeluruh un- Di antara daerah pedesaan tuk satu propinsi. Perlu inventa- yang mengalami masalah keku- risasi volume air permukaan rangan air bersih secara klasik yang ada, kemudian didistribusi- dan bertahun-tahun adalah ka- kan dengan meniru sistem pem- wasan ujung timur dan timur bagian air di subak. Itu semesti- Rp 120.500 untuk Pura Dharma Sari di Mataram Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Dharma Sari di Mataram dari: Teddy, Legian Kuta Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 666.500 Oleh I Putu Pudja Inovatif Bagaimana dengan PDAM yang ada di setiap kabupaten saat ini? Tentu pertanyaan itu akan timbul. Hal ini dapat di- Usaha inovatif juga harus atasi dengan mengadakan inter- koneksi seperti pada jaringan dilaksanakan dalam pemakaian listrik dengan banyak PLTA air di Bali. Untuk sumber air atau PLTU-nya- dan titik-titik yang akan diproses menjadi air kontrol pendistribusian se- bersih dapat memanfaatkan air hingga pembagian air dapat di- muara, karena air ini telah me- sesuaikan dengan kebutuhan rupakan air limbah pertanian. daerah setempat, karena setiap Seperti sawah yang kita ketahui daerah pasti memiliki kebu- merupakan pelimbah yang tuhan yang berbeda, walau kebu- sangat besar. Hanya saja dalam tuhan fisik air per individu rela- hal ini cara konvensional sentra air yang ditempatkan di keting- Diperlukan inventarisasi gian harus dibantu pompanisasi, kebutuhan air secara menyelu- karena kita tahu bahwa muara ruh. Di samping mengelola air umumnya merupakan daerah dengan lebih efektif dan efisien, yang rendah. cara ini diharapkan menjadi cara Walau perkembangan lahan subsidi silang air bersih satu pertanian di Bali semakin me- daerah dengan daerah lainnya. nyempit namun usaha inovatif tif sama. Rp 11.016.100 untuk Pura Ulun Danu Batur di Songan Kintamani Bangli Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Ulun Danu Batur di Songan Kintamani Bangli dari: Kepala dan Karyawan/ti Bank Pembangunan Daerah Bali Cab. Tabanan Rp 10.000 Rp 110.500 Rp 120.500 Karyawan/ti Hindu Kandep Agama Kab. Klungkung Nyoman Mirig, Denpasar Rp 172.500 Rp 42.500 Rp 5.000 Drs. I Dewa Gede Agung Rachwi Putra, Puri Agung Jehem Rp 25.000 Pegawai dan Guru Kantor Depdikbud Kabupaten Karangasem Rp 175.500 Rp 5.000 untuk Pura Pucak Tinggah di Tabanan Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Pucak Tinggah di Tabanan dari: M. Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya I Ketut Sudiana Karang, Br. Tegal Kuta Karyawan/ti Kantor Dokumentasi Budaya Bali yang beragama Hindu: Rp 1.000 Rp 7.500 Candrawati Rp 659.000 Ni Kade Sulastri Rp 666.500 Rp 689.500 untuk Komang Eli Saputra Penderita Kulit Bersisik Bali Post menerima titipan sumbangan untuk Komang Eli Sapu- tra penderita kulit bersisik dari: I Ketut Sudiana Karang, Br. Tegal Kuta Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 5.000 Rp 684.500 Rp 689.500 Ni Wayan Wonderi Ni Made Ramasan Ni Made Kusumaati Eka Ambara Si Gede Badra Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 (Bersambung ke Hal. 8, Kol. 8) Cocoknya Menari Topeng Tari kecak/janger sebenarnya sebut. Apabila orang-orang tua me- merupakan tari pergaulan anak- anak remaja umur belasan ta- mang benar-benar ingin terjun hun. Tari kecak/janger ini walau- langsung "meseka" dan menari, pun sekarang ini kalau ditinjau menurut hemat saya tarian yang "Aparat" bukan "Pejabat" dari kostum maupun tabuh cocok untuk dibawakan adalah Untuk menghindari adanya ada tertulis "Turunnya Suara pengiringnya agaknya terjadi tari topeng, inilah yang seder- mengalami modifikasi, namun hana rasanya (untuk tidak me- kesalahan persepsi terhadap Golkar karena Ulah Oknum Pe- menurut hemat saya tarian ter- nyebutkan tari-tari lainnya yang berita Golkar Jembrana yang jabat yang sering Sakiti Hati sebut tetap hanya cocok dibawa lebih complicated). Tulisan ini terbit tanggal 25 Juli halaman Rakyat". Seharusnya yang benar kan anak-anak remaja sampai tujuannya lain hanya seka- III, bersama ini DPD Golkar "Turunnya Suara Golkar karena kapan pun. dar mengingatkan para orang Jembrana perlu meluruskan be- Ulah Beberapa Oknum Aparat Sekarang kalau orang-orang tua yang ingin atau mempunyai berapa hal: yang sering Sakiti Hati Rakyat" tua yang menarikan tari kecak hasrat kuat untuk "meseka' atau 1. Dalam judul berita tersebut 2. Dalam alinea pertama berita janger ini rasanya kurang pas langsung terjun menari, sebaik- itu ada tertulis oknuma pejabat, dan tidak proporsional. Jika se- nya dipilih tari yang benar-benar seharusnya oknum aparat. kiranya orang-orang tua ingin pas dan proporsional bagi diri- membina atau membentuk se- nya sendiri, agar jangan nanti kèha tari kecak/janger, sebaik- timbul kesan "salah ungguh", ini nya beliau-beliau ini tidak lang- dapat menimbulkan rasa geli sung terjun sebagai juru tarinya, dan tertawaan penonton. tetapi putra-putrinyalah yang Anggota Redaksi: Denpasar: Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Srianti, Wayan Suja tiawan, Legawa Partha, Gianyar: IB. Alit Sumertha, Bangli: Made Sueca, Semarapura: Daniel Fajr, Singara- ja: Made Tirthayasa, Amlapura: Wayan Sudarsana, Tabanan: Gst. Alit Purnatha, Negara: Eddy Asri, Jakar- ta: Muslimin Hamzah, Suhendra Usmaya, Bambang Hermawan, Sahrudi, Agus Widodo, Surabaya: Edy Poerwanto,Djarot Suprajitno, NTB: Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi, Suharto, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN. Arya Putra, Djoko Mulyono. Bali Post Adnyana, Wayan Wirya, Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Ema Sukarelawanto, Nikson, Nyoman Su- Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap). A.n. DPD Golkar Tk.II Jembrana Sekretaris, I Ketut Rengkug NPAG. 22010100812 dianjurkan untuk "meseka" da- lam sekeha tari kecak/janger ter- Nama dan Alamat diketahui Redaksi Perilaku Bangsa Saat Ini Dipengaruhi Era Globalisasi Jakarta - miliki sikap kepribadian yang Dua orang mantan pejuang '45 hakiki, tanyanya sembari me- Mayjen (Purn) Ahmadi dan May: nambahkan bahwa kepribadian jen (Purn) Dr. H Muhammad bangsa yang hakiki adalah ber- Yassin mengatakan, perilaku bakti kepada bangsa, memen- bangsa saat ini dipengaruhi era tingkan kepentingan masyara- globalisasi yang tidak jarang te- kat secara keseluruhan, dan ti- lah menyimpang dari identitas dak memikirkan risiko atau kepribadian yang hakiki. kepentingan pribadi. "Persoalan ini jangan dibiar- Ahmadi menyebutkan per- kan terus berlangsung agar ilaku kebarat-baratan yang di- bangsa ini tidak kehilangan cerminkan dalam pergaulan identitas kepribadiannya yang yang bebas tanpa batas, etika hakiki," kata Ahmadi saat mem- dan moral yang luntur, merupa- peringati HUT ke-20 Pelopor Pe- kan pengaruh negatifera globali- nerus Kemerdekaan Bangsa In- sasi yang mengancam kebera- donesia (PPKBI), di Jakarta, daan bangsa. Rabu. Ia mengatakan, pengaruh era Ahmadi yang kini menjadi globalisasi terhadap kepribadian Pembina PPKBI mengatakan, bangsa memang tidak dapat di- menjelang peringatan 17 Agus- hindari namun hendaknya tidak tus seperti sekarang ini merupa- melunturkan identitas atau jati kan saat yang tepat untuk mere- diri dan kepribadian bangsa nungi kembali keberadaan yang tumbuh dari sejarah dan bangsa yang telah berusia 49 kebudayaan bangsa Indonesia, sendiri. Masihkah di antara kita me- (Ant) tahun. Catatan Eksportir garmen (pakaian jadi) di Bali mengeluh meng- hadapi masalah munculnya kasus-kasus pungutan liar. Rupanya "budaya pungli" ikut mewarnai corak pakaian jadi yang diekspor. Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad mengingatkan a- parat di jajaran Departemen Keuangan dalam melaksana- kan tugas dan fungsinya tidak berbuat macam-macam. - Ingat peranan aparat bukan sebagai oknum. Kata pengamat politik, Rudini di Jakarta, budaya politik bangsa selama ini belum mencerminkan kesadaran politik rakyat, karena masih diwarnai nilai dan mental feodalis- me tradisional yang terpusat pada pemimpin. Budaya "mohon restu", Pak? Bang Podjok Kamis Paing, 11 Agustus 1994 Institusi Eko Tinggalkan Jakarta (Bali Post) - Kendatipun lembaga ekonomi sepert dan konglomerat diwarnai dengan berb jauh lebih maju dibanding institusi polit sanaan suksesi akan berjalan tanpa k mampu makin memperkokoh institusi sinyalemen Ketua Yayasan Padi dan (108), di Jakarta. Sebagai contoh kerapuhan in- Sjahrir stitusi politik dikemukakan, Korea S PPP yang hanya mencari Rp 1,5 geri gin milyar untuk biaya muktamar ganti pi saja setengah mati. Di Taiwan, berbagai partai politik itu kaya raya. "Di ekonomi PPP, PDI, Golkar dan LSM ini Pre keuangannya payah. Yang men- sayap op mlak di sini, meski partai mis- atau Sar "Mak kin, tetapi pengendali ke- katanya kuasaan memiliki akses eko- nomi lebih kuat," tutur dia. sesi tid Meski pasar modal kita belum PPP, PL kuat, seperti terjadi kasus Ban- gaimana dung Indah Plaza (BIP), tetap nomi," lembaga ekonomi masih lebih apakah baik Skandal BIP terjadi tatkala nomi ham BIP sudah dibeli anaknya mengh pengusaha bernama L di bursa kata, " paralel. Akan tetapi, kekuasaan tapi kit dak senang melihat hal ini. Ke- dengan mudian pemilik BIP mempersi- rena di akan untuk mengambil lagi BIP ternasi sambil mengatakan, "Risikonya manaje kredibilitas pasar modal akan itu, ju hancur." Mendengar perkataan Brothe kekuasaan tidak jadi meng- Men Ketika dikoreksi, apakah ada ting da pengalaman kongkret di mana dicipta embaga ekonomi kuat, tetapi po- lisasi. I litik lemah, negara tetap eksis, diberi ambil BIP Bupati Paul I Masyarakat j Investor Tana Kupang (Bali Post) - perlu Bupati Kupang Paul Lawa ngat Rihi mengimbau kepada masya- segi p rakat NTT umumnya dan ma- maup lain t syarakat Kabupaten Kupang se- cara khusus agar jangan ber- ujarny upaya menghambat Dik para bruar Teluk investor untuk menanamkan sebut modalnya di NTT. Imbauan Bupati Kupang itu indus disampaikan kepada wartawan bawa di ruang kerjanya, Rabu (10/8) daera sehubungan dengan isu bahwa wakt masih banyak masyarakat NTT haan yang berupaya menghambat ke- duksi hadiran investor di NTT. Menurut Lawa Rihi, keha- diran para investor di NTT khu- sus di Kabupaten Kupang sangat membantu kemajuan serta pe- ningkatan proses pembangunan ras p baik dalam bidang pertanian yang maupun industri lainnya di sam- ekon ping dapat mengurangi jumlah terse pengangguran yang kini sema- dak b kin meningkat. Or Kupa ataka Seperti kehadiran PT Pang- itu m gung Guna Kanda Semesta yang tang bergerak di bidang industri ga- Austr ram, masyarakat seharusnya terse syar Ironi- (Sambungan Hal 4) mengakhiri petualangannya awal 90 lalu - kini jadi seorang juragan yang sekali waktu bisa mempekerjakan 100 orang perajin Pesanan yang datang tak tanggung-tanggung. Beberapa waktu lalu, ia diminta membuat meja antik sebanyak 8.000 buah dalam jangka waktu 6 bulan. Ibrahim melahapnya dengan mempekerjakan pula orang- orang kampung. Kepercayaan pertama, akhirnya berlanjut pada kepercayaan berikutnya. Setiap kali pesanan, jarang ber- nilai ratusan ribu. Paling banter Rp 10 juta-Rp 15 juta. Spektaku- ler. Hal seperti ini yang terjadi di kampung tersebut. Yang keci- pratan rezeki pun tak cuma Ibra- him. Tak mengherankan, setiap tahun 4-10 orang warga kam- pung tadi pergi ke Mekah menu- naikan ibadah haji dari pengha- silan menjual benda antik yang memiliki harga bervariasi itu. Misal betek/tumpung susun tiga Rp 10.000-Rp 15.000, dan betek/ tumpung susun lima Rp 25.000 - Rp 30.000. Di NTB kini terdapat 794 sen- tra industri yang berperan da- lam pengembangan industri ke- cil dengan penyerapan sebanyak 59.000 tenaga kerja. Seiring de- rasnya arus wisatawan, menu- rut Kepala Bidang Bina Program Kanwil Perindustrian NTB, Drs. Nyoman Karyawan, masa depan industri kerajinan NTB akan sangat cerah dengan ke- mampuan daya saing baik di tingkat lokal maupun global. Se- mentara upaya pembinaan dan peningkatan usaha para perajin selama ini dilakukan dengan sis- tem bapak angkat yang membe- rikan bantuan seperlunya. Banyak yang kelihatan ber- kembang, dari perajin kecil men- jadi pengusaha besar. Tetapi tak sedikit yang terengan-engah di bawah arus persaingan yang se- makin sengit. Sehingga masih saja ada derita perajin di balik tersohornya hasil kerajinan me- reka serta munculnya nama Lombok sebagai pemasok barang kerajinan yang patut diperhi- tungkan. (Riyanto Rabbah) PT CENTRAL KUTA MONEY CHANGER Jln. Legian No. 557 Telp. 51345-51678-55104 Kuta - Bali PENGUMUMAN KURS Tanggal, 10 Agustus 1994 BN TC JUAL 2153 2151 2179 1588 1590 1613 1558 1553 1581 3300 3280 3362 1355 1348 1375 1205 1195 1227 Valuta US$ AUS HK$ 276 274 288 SIN 1427 1415 1442 MAL 843 830 CAN CAN Pound DM NGL FFR 392 SFR YEN 388 405 1608 1600 1630 21,15 21,00 21,71 LIRE 1,42 1,25 NZ 1307 1285 92 THE 76 S WON 1 90 NT 72 C618 men gura bluda Di Se Ba Ba A Color Rendition Chart 4cm