Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-11-16
Halaman: 09

Konten


HALAMAN 9 BALIPOST ASBALI Rabu Wage, 16 November 1994 nuda dan Kesatria wan (10 Gandhi yang seorang pengacara tamatan sekolah hukum di Inggris, diterjemahkan sebagai sikap alternatif terhadap "tirani minoritas dan ngujung kemudian melepas dasi dan jasmadan menggantinya dengan sepotong diktator mayoritas". Bila hal ini disadari dan diterapkan, terbukalah ik- a mere- kain katun melilit tubuhnya. Begitu kesadaran juangnya bangkit, dia lim yang memberi peluang tumbuhnya aspirasi dan kreativitas. Dengan pemu- pun melepaskan, bukan hanya pakaian tetapi semua pamrih dun.awi. sikap ahimsa saja, seyogyanya iklim demokrasi bisa ditumbuhkan. Apa ndu dan Siap memimpin bangsanya menju reformasi. yang perlu ditumbuhkan oleh pemuda adalah kesadaran juang, seperti yang ada pada jiwa setiap kesatria. Pascakemerdekaan sudah hampir mencapai 50 tahun. Berbagai re- uksetra, formasi dan restrukturisasi sudah mengambil peranan dalam perjalanan na akan sejarah. Tantangan yang dihadapi bukan lagi masalah intern dalam sesuai negeri, tetapi juga masalah mondal. Di Indonesia restruktirisasi politik sandan- dan ekonomi sudah hampir bensia 25 tahun. Restrukturisasi politik kembali tidak melepaskan pemuda dari tatanan sosial yang menempatkan pe- la kare- muda dalam jajaran lembaga, sosial politik, sosial ekonomi, maupun ang ksa- sosial budaya. Dengan bendera Sustainable Development", struktur yang adapun memperoleh pengabsahan untuk berkelanjutan. Di sinilah la masa kita harus berhati-hati terhadap istilah dan jargon yang biasa dipakai se- Pemuda tiap hari dalam mencari makna dan memberi makna terhadap gerak mencari yang mempengaruhi setiap jengkal kehidupan bangsa, di mana pemu- ipeker- da ada di dalamnya. Yang sustainable" atau berkesinambungan iki pelu- adalah "development" atau perkembangan, kadang-kadang juga dise- Kesatria but pertumbuhan. Pada dasanya, development adalah perubahan renanya, (change), jadi development adalah perubahan yang direncanakan dan ke- membawa hasil positif. Lalu kata "progress" memperoleh relevansi iran dan untuk mengukur, apakah perubahan itu menuju kemajuan. Banyak menjadi ukuran yang menunjukkan kemajuan, sehingga kata progress itu tetap valid. Namun progress itu sendiri adalah "barang" dinamis. Struk- kti akan turlah yang harus mengikuti gerak dinamika, dan bukan sebaliknya. pah Pe- Struktur dan prosedur adalah instrumen. Hanya jiwa progresif yang ran Orde bisa menghasilkan dinamika. Di sinilah pemuda sering terjebak. Demi enggelo struktur dan prosedur, pemuda kehilangan progresivitasnya. ganisasi Pemuda ada dalam tahap brahmacaria. Dalam tahap inilah pemuda ting dari mengasah kemurnian "Trikaya Parisuda; berucap benar, berbuat be- nggelora nar, dan berpikir benar. Implikasi dari sikap Trikaya Parisuda adalah matik pa- sikap moralis yang setia pada keyakinan dan bersikap tanpa pamrih. Karena sikap kesatria mendahulukan kepentingan masyarakat daripa- aurid Ra- da kepentingan pribadinya. Sedangkan sikap progresif adalah sikap keberani- yang berorientasi pada kemajuan dan keterbukaan, saling menghargai man pen- pendapat dan menerima perbedaan pendapat. Masyarakat yang men- rum Ma- gakui dan menerapkan ahimsa ebagai sradha, seyogyanya menyadari egara ter- bahwa ahimsa mempunyai implikasi "jalan damai", sebagai lawan dan susu dari hukum kekuatan yang besumber dari hukum "survival of the ebebasan fittest". puh per- Ahimsa dalam pengertian yang seluas-luasnya berarti tidak mem- setiba di bencanai orang lain dalam batuk ancaman (kekuatan) sekalipun. Dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, seharusnya ahimsa milah ntuk Hin- mpu- koh- ben- Ormas Hindu Hindu di lapangan, sedangkan har- yang bersifat dharma agama, sepenuhnya wewenang PHDI. Prajaniti Hindu Indonesia dari ini memiliki ormas-ormas se- tuk- mat 965, ber- ang- ber- perti GTHD (Gerakan Taruna Hindu Dharma), WHD (Wani ta Hindu Dharma), GMHD (Gerakan Mahasiswa Hindu Dharma), GSHD (Gerakan Siswa Hindu Dharma), ISHD jadi (Ikatan Sarjana Hindu Dhar gas- mya, atu- ta- ma) dan gendrang Budaya Swastika Hindu Dharma. De- mikianlah, Prajaniti Hindu In- donesia dengan ormas- mat ormasnya ibarat Pandawa de- ngan putra-putra serta sekutu nya yang berada di garis dhar- aniti pe- atan ma. Namun konsep kelembaga- an dan keormasan Hindu yang idealis itu, dalam perjalanan- nya banyak mengalami berba- gai hambatan. Karena ada yang berpendapat PHDI saja cukup, dan lembaga itulah yang difungsikan di segala bi- dang. Untuk tidak menimbul- kan kesan adanya saling mere- but pengaruh di kalangan umat Hindu, banyak tokoh ormas Hindu itu tidak aktif lagi di or- ganisasinya, dan lebih aktif di PHDI. Timbulnya perbedaan itu, karena kurang adanya dialog sehat untuk menumbuhkan ke- samaan persepsi tentang kon- sep dasar yang dijadikan lan- UNIA ANDA yang ukan Pura kan, Pura radi angi, Kintamani Bangli, Pura Dharma Sari di Mataram, Pura Jagat Natha di Jembrana. Rp 103.232.007 untuk Pura Mandharagiri Semeru Agung di Jatim Durga Tude Sudarma, Mataram hara- Ling- Putu Widhiasa, Jl. Suli Gg. VI148 Dps Jumlah yang dimuat hari ini ekar- Jumlah yang dimuat hari ini an di ng di Desa Pucak Giri Pura Cusha Jagat Dhali Ku- Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 10.000 10.000 Rp 20.000 Rp 103.212.007 Rp 103.232.007 Rp 6.448.375 untuk Pura Boyolali di Jateng Putu Gede Wirabakti, Jl. Katrangan gug Jumlah penerimaan sebelumnya me Dausa X/5 Dps Jumlah penerimaan seluruhnya RA VAN SUPER BONUS 94 BEBAS DEMPUL RAMOBIL gu Tetap Buka BONUS Wheeldop Bonus Tambahan TV atau Kulkas Peredam panas Karpet Dalam Bhagavadgita, Bab XVIII, sloka 47, Kreshna bersabda: "Lebih baik melakukan swadharma diri-sendiri meskipun kurang sem- purna pelaksanaannya, daripada dharma orang lain yang sempurna pelaksanaannya. Karena seseorang tidak akan berdosa jika melakukan kewajiban yang telah ditentukan oleh alamnya sendiri". Seorang kesatria sebaiknya jangan mengubah dirinya menjadi tukang kayu. Seorang tukang kayu bisa menciptakan progress dalam bentuk ribuan meter kubik plywood (apalagi kalau punya HPH). Tetapi dalam jiwa tukang kayu itu belum tentu ada jiwa progresif. Seorang tukang adalah pelayan kapital. Seorang ksatria berjiwa mandiri. Seo- rang pemuda pencetus aspirasi. Sloka 43, bab yang sama menguraikan ciri-ciri kesatria sebagai: "Kepahlawanan, keteguhan, ketetapan hati, tidak lari meskipun dalam peperangan, kemurahan hati, dan kepemimpinan ini adalah kewajiban kesatria yang lahir dari alamnya". Kreshna membutuhkan 700 sloka untuk menyakinkan Arjuna agar kesadaran juangnya bangkit. Sidharta Gautama sampai kepada ke- sadaran juangnya melawan ayahandanya sendiri, dan memilih jalan hidupnya, setelah menyaksikan kesengsaraan rakyatnya sebagai keny- ataan hidup. Pemuda adalah kesadran juang itu sendiri, yang diperkaya dengan wawasan, intelektual, dinamika, lahir sebagai aspirasi yang menyatu dengan keberanian. Pemuda bukan institusi, bukan instrumen, bukan pelayanan "master mind'' orang lain, bukan pula satelit pada orbit orang lain. Pemuda tidak takut berbuat kesalahan, karena pada tahap brahmacaria dia melewati proses uji coba dalam menerapkan prinsip- prinsip dharma. Sloka 48, Bab XVIII, Bhagavadgita menyatakan, orang hendaknya jangan melepaskan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya (swadhar- ma). "Oh, Arjuna, meskipun mungkin ada kekurangannya, karena se- mua usaha diselimuti oleh kekurangan seperti api diselimuti asap". Pemuda adalah harapan bangsa yang masih terbebas dari wabah maya, yaitu ilusi yang mengidentikkan pemuda dengan institusi, wadah dengan semangat, kekuatan dengan kekuasaan, kepuasan dengan keba- hagiaan, raga dengan jiwa. Pemudalah yang merekayasa hari ini, kare- na masa depan milik mereka. Barang siapa membonsai pemuda sama dengan menghambat pertumbuhan masa depan bangsa. dasan untuk mendirikan orga- 4nisasi keumatan Hindu. Lembaga Tradisional-Modern Dalam menghadapi peluang pembangunan sebagai akibat telah terciptanya stabilitas na- sional yang mantap, umat Hin- du pada kenyataannya memili- ki dua jenid lembaga umat, yakni lembaga tradisional dan lembaga keumatan yang bersi- fat modern. Lembaga tradisio- nal itu merupakan buah karya pada pemuka Hindu di masa lampau, seperti di zaman Dang Hyang Markandia, Mpu Ku- turan, Dang Hyang Dwijen- dra, yang menerapkan ajaran Hindu pada zamannya berda- sarkan konsep Hindu yang ber- sumber dari kitab suci. Lemba- ga umat yang tradisional antara lain Desa Pekraman dengan banjarnya, Lembaga Pemuja- Utami Pidada PHI, Anak yang "tak Direstui" Antara Idealisme dan Batu Sandungan WADAH generasi muda Hindu yang bersifat nasional, baik Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma (Peradah) In- donesia maupun Pemuda Hin- du Indonesia (Pemuda Hindu) yang lahir di tahun 1984-1985 boleh dikatakan belum cukup berumur. Kemunculannya pun melalui proses panjang. Secara resmi, Peradah ter- bentuk pada 11 Maret 1984 se- bagai tindak lanjut dari ikrar Kaliurang". Ikrar itu lahir dari pertemuan sejumlah tokoh Hindu pada 20 November 1983. Sementara Pemuda Hin- du secara resmi terbentuk pada 18 Mei 1985. Jika kemudian yang muncul ke permukaan se- cara formal baru Peradah, tam- paknya kurang adil mengata- kan organisasi lain sebagai pi- hak "terpinggir". Karena ke- nyataannya, tak hanya Per- adah yang berkiprah, kaum muda Hindu di bawah payung Pemuda Hindu malah akhir akhir ini tampak menonjol, terutama di Bandung, Jakarta, dan Bali. Yang menarik, kela- hirannya justru banyak meng- undang "kecurigaan". Dan ti- dak sedikit ia dihadang batu sandungan. Padahal kelahiran Pemuda Hindu murni didasari dealisme mengabdi pada aga- ma dan negara. Proses pembentukannya didu- kung 200 anggota delegasi yang mewakili generasi muda Hindu dari 17 propinsi dan 40 kabupa- ten, ditambah sekitar 11.000 formulir kebulatan tekad yang mendukung secara tertulis pra- "buku biru" yang diterbitkan Lantas, pada 20 Januari karsa Panitia Persiapan Pem- Pemuda Hindu, Sudirta menu- 1985, malam Ciwa Ratri, ber- bentukan Pemuda Hindu Indo- turkan tentang munculnya dua tempat di Pura Penataran A- nesia (P4HI). Saat itu, hadir organisasi kepemudaan di tu- gung Kerta Bumi Taman Mini sejumlah sesepuh dan tokoh buh Hindu: Peradah dan Pé- Indonesia Indah (TMII) kem- Hindu seperti Pandita Letkol muda Hindu. Dikatakan, pada bali berlangsung pertemuan CPL Rsi Agung I Gusti Ngurah 10-11 Maret 1984 di Yogyakar- antara IB Sujana, Gede Pudja, Yuda, Kol. (Pur) Ir. Soeratin, ta berhasil diselenggarakan S.H., M.A., Kol. Ketut Surya- Kol. CZI Ketut Suryana (Ka- pertemuan kembali sebagai na, Kol. Putu Sukreta. Mereka binroh Hinbud Disbintalad), Drs. I Ketut Genah (Ketua Pa- lanjutan pertemuan bulan No- kembali mendesak pengurus vember 1983. Pertemuan ini KPSHD untuk segera mem- risada Sulut), Drs. Gede Nega- menghasilkan kesepakatan an- bentuk panitia penyelenggara ra (Ketua PMD Sultsung), Tas- tara lain, mengenai anggaran munas--melanjutkan misi ri S. Djianto (Ketua PHD Bli- dasar, program kerja, dan tim Yogya--segera membentuk Pe- tar), Maryoto Hadi Supono formatur yang berkewajiban muda Hindu Indonesia tingkat (Sek. PHD Ponorogo), dan membentuk susunan pengurus nasional. Drs. Made Metu Dahana (Ke- tua P4HI). sil pertemuan segitiga-red) di- dan tokoh umat Hindu saat itu salurkan melalui sarasehan antara lain Mayjen IB Sujana, Yogya yang berlangsung No- Kol. Ketut Suryana, Kol. Putu vember 1983," katanya. Soekrete S., Letkol Ketut Kronologis Dantas, B.A., dan Drs. Sang Secara kronologis, sesuai Made Djingga. Kelahiran Pemuda Hindu, kata Sudirta, mengalami pro- ses panjang yang juga terkait dengan kelahiran Peradah. Bermula dari pertemuan segiti- ga di Pura Cilincing Jakarta pa- da 17 Agustus 1983, antara Ke- luarga Pemuda Suka Duka Hindu Dharma (KPSHD) Ja- karta, Generasi Muda Hindu Indonesia (Gemuh) Bandung, dan Keluarga Pemuda Brahma Carya Bogor. Pertemuan, ini untuk membahas gagasan me- wujudkan wadah pemuda Hin- du tingkat nasional. "Pada saat yang hampir bersamaan di Yo- gyakarta juga muncul gagasan dekla- menyelenggarakan sarasehan membahas hal yang sama. Lan- tas kesepakatan Cilincing (ha- Menurut I Wayan Sudirta, S.H., salah seorang penggagas Peradah dan mantan Ketua U- mum Pemuda Hindu, lahir berdasarkan rasi di Pura Aditya Jaya Rawa- mangun, Jakarta 18 Mei 1985. kan di Yogya. Atas, da setempat. Dengan dibekali rekomen- Ketika malam dharma canti dasi dari lemaga-lembaga ter- tahun baru Caka 1907, 31 Ma- sebut serta saran dari Menan ret 1985, Menag RI kembali RI, Kol. Ketut Suryana terjun memberikan dorongan agar ke daerah-daerah untuk meli- pemuda Hindu terus tampil hat dari dekat keinginan, ha- dan mengambil peranan yang rapan generasi muda Hindu, lebih besar dalam rangka pem- dalam mewujudkan wadah Pe- bangunan nasional. Dalam muda Hindu tingkat nasional. sambutannya waktu itu, kata Sewaktu panitia dharma santi Sudirta, Menag antara lain me- audiensi, Menag juga me- nyatakan "lebih baik salah di nyarankan hendaknya Dirjen waktu muda daripada salah se- tidak perlu mencampuri terlalu telah tua, karena kesalahan di jauh proses pembentukannya waktu tua akan berpengaruh serta penyusunan personalnya. besar terhadap Repercayaan u- Keterikatan terhadap janji mat." Menko Kesra RI dan Menag dorongan, saran, dan dukung- RI untuk segera membentuk an dari berbagai pihak, maka organisasi Pemuda Hindu an- pada 10 April 1985, bertempat tara bulan April-Mei, mem- di Pura Aditya Jaya Rawama- buat KPSHD Jakarta dan Ge- ngun, Jaktim, KPSHD Jakarta DPP Peradah Indonesia dalam Pertemuan Taman Mini ini muh Bandung semakin mantap dan Gemuh Bandung mem- batas waktu dua bulan. Tim disusul pertemuan di ruang Di- pendiriannya segera memben- bentuk Panitia Persiapan Pem- formatur itu diketuai IGP Ra- rjen Bimas Hindu dan Buddha. tuk panitia. Lantas, pada 5 Fe- bentukan Pemuda Hindu Indo- ka, S.H., dengan 4 orang ang- Ketika itu Pemuda Hindu Ja- bruari 1985, Gemuh Bandung nesia (P4HI) yang dikukuhkan merasa tidak sabar lagi mem- dengan Surat Keputusan Ber- gota yakni Drs. Pariata Wes- karta diserahi tugas me- (SKB) No.01/IV/ tra, S.H., Drs. Naya Sudjana, nyelenggarakan dharma santi biarkan masalah ini terkatung- sama M.A., Gede Wange, S.H., dan tingkat nasional. Pertemuan katung selama setahun. Mere- KPSHD- Gemuh/1985. Wayan Sudirta, S.H. dihadiri pula oleh Drs. Oka Pu- ka telah mengirimkan surat ke- Sesuai dengan jadwal kegiat- Tanggal 4 Juli 1984, 5 Sep- niatmaja (Ketua I PHDI Pu- pada formatur yang intinya an yang disusun, panitia terus tember 1984, dan 5 Desember sat), Kol. Ketut Suryana (Ka- menyatakan wewenang forma- bekerja dengan mengawali ke- 1984, secara berturut-turut Ge- binroh Hinbud Disbintalad). tur telah gugur dan harus me- giatan seperti pengarahan muh Bandung dan KPSHD Ja- Pada pertemuan tersebut dise- nuju munas baru--mengingat tokoh-tokoh Hindu karta serta organisasi- pakati agar Koordinator Hin- batas waktu yang tersedia telah Di tengah-tengah sibuknya bud ABRI mengadakan penja- habis. organisasi lain memperingat- P4HI mempersiapkan munas kan formatur untuk segera me- jagan terlebih dahulu ke Jateng Dorongan dan permintaan baru, kata Sudirta, IGP Raka, rampungkan tugasnya. dan Yogyakarta dengan mem- beberapa organisasi Pemuda S.H., ketua formatur Peradah bawa surat rekomendasi dari Hindu di berbagai daerah anta- Indonesia, mengumumkan su- Dirjen Bimas Hindu dan Bud- ra lain Bali, Ujungpandang, sunan pengurus DPP Peradah dha serta Ketua PHDI Pusat, Jatim, Sumut, Kaltim, dan Indonesia dengan mencatut yang ditujukan kepada pem- Bandung mengharapkan sege- nama I Gusti Ngurah Swena se- bimbing masyarakat Hindu ra melanjutkan dan meram- bagai ketua umum. dan Buddha serta ketua Parisa- pungkan gagasan yang dicetus- Atas usul KPSHD Jakarta, pa- da 19 Januari 1985 berhasil di- adakan tatap muka antara for- matur dengan aktivis pemuda Jakarta dan Bandung yang di- hadiri serta disaksikan sesepuh Generasi Muda dan Kemiskinan Spiritual Berbaktilah kepada tanah airmu yang menyimpan beraneka kekayaan di berbagai tempat Bunda Pertiwi memberikan emas, permata dan kekayaan. Tanah airmu telah melimpahkan kemurahan hati dan cinta kasihnya yang tulus. Bekerja keraslah untuk kejayaan tumpah darah dan bangsamu yang menggunakan berbagai bahasa daerah. Berilah penghargaan yang pantas kepada mereka yang meng- anut kepercayaan (agama) yang berbeda. Hargailah mereka seluruhnya seperti halnya keluarga yang tinggal dalam saru rumah. Curahkanlah kasih sayangmu, berbuatlah seperti induk sapi yang tidak pernah meninggalkan (anaknya), ribuan sungai mengalirkan kekayaan yang memberikan kesejahteraan kepadamu, anaknya. (Atharwaweda XII.1.45-46). SEBELUM secara khusus membicarakan peranan gene- rasi muda dalam upaya meng- entaskan kemiskinan, khusus- an seperti Dang Kahyangan, nya kemiskinan spiritual, mari- Sad Kahyangan dan lain-lain. lah kita tinjau makna atau prin- Lembaga-lembaga tradisional sip dasar tentang tujuan perka- winan (wiwaha) sebagai asal la- ini sampai saat ini, bahkan hirnya generasi muda dan ke- sampai kapan pun, masih re- luarga yang di dalam kitab- levan dengan perkembangan kitab Dharmasastra dinyata- zaman untuk didayagunakan kan untuk mewujudkan tiga dalam pembinaan umat Hindu, hal. agar selalu ikut aktif mengisi Dharmasampatti, yakni ke- peluang-peluang pembangun- dua mempelai secara bersama- an manusia dan masyarakat. sama melaksanakan dharma Pembinaan lembaga tradi- yang meliputi semua aktivitas sional ini sesungguhnya pada dan kewajiban agama seperti zaman pembangunan ini cukup pelaksanaan yadnya, sebab ha- menggembirakan, terutama di- aya di dalam Grehasthasrama- tinjau dari sudut kuantitasnya. Namun perlu ditingkatkan kualitasnya, karena pembina- an tersebut masih terkesan menggunakan gerakan mobili- sasi dan bersifat instansional. Untuk tahap awal, hal ini dapat (Bersambung ke Hal. 12, Kol. 7) SIMPATI ANDA Bali Post menerima titipan sumbangan pembaca untuk saudara-saudara kita yang tengah menderita dan ditimpa kema- langan, antara lain: Komang Mardika penderita tumor mata, Ariyawan penderita tumor, Wiliawan penderita kanker tulang. IGP Cakra penderita kaki gajah, Aryanti penderita kepala membesar, Maulana pen- derita kepala membesar, Kt. Raka penderita tangan puntung, Gd. Wardana penderita tumor, I Nyoman Rapa penderita perut mengeras, Wayan Kari penderita kanker rahang, Wayan Muba- gia penderita kepala membesar, Ely Saputra penderita kulit bersisik. Sumbangan Anda dapat dikirim langsung ke bagian Sekreta- riat Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar atau dengan weselpos dan rekening Bali Post di BRI Cabang Denpa- sar no. 31-45. 1065.4. Rp 524.000 untuk Nyoman Rapa Penderita Perut Mengeras Gede De, Dps Felly, Jl. Suli Denpasar Rp 2.500 Rp 6.445.875 Rp 6.448.375 AKARI Irwin, Jl. Suli Denpasar Jumlah yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya MEMANG DAHSYAT! Door...! Letusan peluru Rambo terasa dahsyat lewat TV Akari IC 1490-MRN karena dihubungkan dengan sub woofer Bazooka SB- 90A maka hadirlah bioskop kecil di rumah anda PANITIA PENGEMONG PURA LUHUR TANAH LOT KECAMATAN KEDIRI - KABUPATEN DATI II TABANAN bih jauh, doa yang patut di- ucapkan oleh hadirin ketika di- minta untuk menyaksikan upa- cara perkawinan, maka jelas- lah kesejahteraan, kebahagia- an, umur panjang, putra yang suputra dan kesetiaan suami- istri sangat didambakan dalam kehidupan keluarga. Untuk mewujudkan putra yang suputra sebagai penerus generasi yang perwira dan ber- budi pekerti luhur, peranan pendidikan tidak dapat diabai- kan. Di dalam kitab tradisi We- ngat dipuji dan diyakini seba- gai pendidikan yang sejati oleh penyair besar India Rabindra- nath Tagore. "Pendidikan (Bersambung ke Hal. 12, Kol. 4) tara mereka" (Atharwaweda Demikian pula dalam upaya III.30.3). "Hendaknya pada mengentaskan kemiskinan, setiap keluarga lahir anak- terutama kemiskinan spiritual. anak yang sangat aktif dan Sebab bila kita perhatikan, ke- kreatif, memiliki tenaga yang miskinan spiritual jauh lebih sangat mengagumkan" (Rgwe- berbahaya dari kemiskinan da 1.159.3). material. Seseorang yang mis- Upaya kin material belum tentu mis- yang sejati adalah pendidikan Ciri khas generasi muda ada- kin di bisang spiritual. Terjadi- asram Gurukula. Sistem ini a- lah aktivitas dan kreativitasnya nya kerakusan ketamakan se- dalah sistem pendidikan yang yang sangat menonjol. Kurang seorang di dalam masyarakat dikelola oleh para maharsi dan tepatlah disebut generasi muda adalah karena kemiskinan spi- dilaksanakan di tempat-tempat bila melempem, loyo tanpa ak- ritual ini. Bila seseorang memi- sunyi dan jauh dari keramaian tivitas yang nyata. Generasi liki kekayaan spiritual, ia akan dunia. Sistem ini mengharus- muda yang melempem rupa- melaksanakan sepenuhnya a- kan guru dan siswa selalu ber- nya tidak terlepas dari pendidi- jaran agama yang mereka a- ada dalam hubungan yang erat, kan dan lingkungan orangtua nut, tidak munafik, arogan, karena mereka tinggal bersa- dan masyarakatnya. Seorang merasa superior dan sejenis- ma. Seorang guru akan meng- anak yang sangat dimanjakan nya, karena padanya tertanam etahui benar kualitas siswa- akan sangat tergantung kepada jiwa yang ramah, rendah hati- orangtuanya. Ia tidak berani dan menghargai setiap ciptaan Weda sangat menekankan berbuat sesuatu bila tanpa izin sebagai bagian dari dirinya. pendidikan kepribadian anak dan restu dari orangtuanya. Bi- Baginya semua makhluk ada- anak serta mendorong aktivi- la sebagian besar generasi mu- lah bersaudara (Vasudhaiva tas dan kreativitas mereka. Sa- da kita semacam itu, niscaya Kutumbhakam). menyatakan, bangsa ini akan terancam am- nya" tu kalimat EED KARYA PUJAWALI DI PURA PASAR AGUNG BESAKIH (KAHYANGAN JAGAT) GUNUNG AGUNG PADA PURNAMA KELIMA TANGGAL 18 NOVEMBER 1994 Swami Vivekananda menje- Swa- da dan menurut informasi su- sastra Hindu lainnya, pendidi- kan seorang anak dimulai keti- ka berumur 6 tahun, diserah- lah yadnya dapat dilaksanakan kan kepada seorang guru pada secara sempurna. sebuah asrama atau Gurukula. Praja, kedua mempelai Dan melalui puja Gavatri atau "putra-putri dari orangtua bruk. Prinsip-prinsip pendidi- laskan, tiga Dana (sedekah) mampu melahirkan keturunan Sawitri mantra, seorang anak yang mulia, berbudi pekerti lu- kan seperti Sama (melihat sa- (putra-putri) yang akan melan- telah mengikuti upacara Upa- hur, memberikan kebahagia- ma seluruh anak atau generasi yang dapat diberikan kepada jutkan amanat dan kewajiban nayana secara resmi menjadi an, memiliki keberanian, me- muda), Bedha (membedakan mereka yang tergolong miskin kepada leluhur. Melalui yad- seorang Brahmacari, yakni mancarkan cahaya kesucian se- yang rajin dan malas), Dana adadah, arthadana (bantuan nya dan lahirnya putra yang su- masa belajar yang mendapat perti api, menyucikan dunia (memberikan hadiah atau material), widyadana (peng- putra, seseorang akan dapat pendidikan sangat ketat de- karena perbuatan - perbuatan penghargaan bagi yang rajin etahuan). dan dharmadana melunasi utang jasa kepada ngan berbagai cabang ilmu nya yang terpuji" (Rgweda dan baik), dan Danda (meng- (pembinaan sikap dan mental Tuhan Yang Mahaesa (Dewa pengetahuan. Sampai berumur 1.160.3). hukum mereka yang malas dan spiritual). Dari ketiganya itu dharmadana dinyatakan me- Rna), kepada para guru (Rwi 21 tahun, bila seorang guru su- Selanjutnya, "hendaknya bersalah), merupakan prinsip miliki nilai tertinggi. Dengan Rna) dan orangtua (Pitra dah memandangnya dewasa anak-anak itu tidak iri hati ke- pendidikan yang relevan se- menjadi baik, seseorang akan Rna). (kata devasya, memiliki sifat pada saudara laki-laki, demiki- panjang masa. berusaha bekerja keras, men- Rati, kedua mempelai dapat kedewasaan) barulah diizinkan an pula kepada saudara perem- Bila generasi muda sesuai cari ilmu pengetahuan dan ke- menikmati kepuasan seksual menyelesaikan pendidikan de- puannya, demikian pula seba- dengan karakternya, yakni pe- kayaan material. dan kepuasan lainnya (artha ngan upacara Samavartana (se- liknya. Hendaklah sama piki- nuh aktivitas dan kreativitas, Mengakhiri tulisan ini penu- dan kama) yang tentunya tidak macam pemberian ijazah). rannya, sama yang dikerjakan- maka banyak hal yang dapat lis kutipkan pesan-pesan bertentangan dengan dharma. Pendidikan dengan sistem nya sesuai tugasnya dan berbi- diperankan untuk menyukses- mi Vivekananda yang diucap- Bila kita memperhatikan le- asrama atau Gurukula ini sa- cara penuh kasih sayang di an- kan pembangunan nasional. kannya pada bulan November seratus tahun lalu (1894), ke- pada generasi muda: "Wahai generasi muda, bangkit dan sa- darlah, saat ini adalah saat yang tepat. Tumbuhkan keber- anianmu dan jangan putus asa. Hal ini ditegaskan dalam kitab suci kita. Janganlah gentar dan tugas kita hendaknya segera di- laksanakan. Bangkit dan sa- darlah untuk membangun bangsa dan negaramu, ini ada- lah pengorbanan yang sangat besar nilainya. Hanya generasi mudalah yang akan mengerja- kan hal-hal yang hebat itu. Ge- nerasi muda sangat enerjik, kuat, memiliki tubuh yang ko- koh dan daya nalar yang tinggi. Demikianlah tugas besar mem- bentang di hadapan generasi muda, dan kita mempunyai ra- tusan dan ribuan generasi mu- da yang aktif. Bangkit dan sa- darlah. Dunia memanggilmu. Bangkitlah dengan kegairahan yang mengalir dalam darahmu. Janganlah berpikir bahwa An- da miskin dan jangan pula me- rasa tidak memiliki teman. Ya, siapakah yang pernah melihat bahwa uang yang akan datang sendiri kepada manusia, tetapi manusialah yang bekerja keras menghasilkan uang. Dunia di- bangun oleh manusia yang pe- nuh energi, dengan kekuatan dan kegairahan serta dengan keyakinan yang mantap". Berkenaan dengan akan diselenggarakannya pujawali ring Pura Luhur Tanah Lot yang jatuh pada hari Rabu (Buda Wage Langkir), tanggal 16 November 1994, kami dari panitia penge- mong Pura Luhur Tanah Lot menyampaikan kepada umat yang akan pedek tangkil pada hari pujawali tersebut. Bahwasannya pujawali/ Ida Batara Nyejer selama 3 (tiga) hari, sehingga per- lu kami informasikan perkiraan pasang-surut air laut. Rabu (Buda Wage), 16 November 1994 Pk. 10.00 s.d. 16.00 Wita Selasa (Anggara, Paing, Sungsang) 25 Oktober 1994 Selasa (Anggara, Pon, Langkir) 15 November 1994 Rabu ((Buda, Wage, Langkir) 16 November 1994 pk. 10.00 wita pk. 1000 wita pk. 08.00 wita Nyuci (Negtegang Daging) Nanceb Sunari Melaspas Sanggar Tawang Nuhur Tirta - Gunung Agung -Segara Kelotok ke Toya Sah (Muncan) Mepepada pk 08.00 wita - Ida Betara Melasti pk 17.00 wita - Mendak Ida Batara saking Melasti Kamis (Wraspati Kliwon), 17 November 1994 s.d. 17.00 Wita Pk. 11.00 Jumat (Sukra Umanis), 18 November 1994 18.00 Wita Pk. 12.00 s.d. Sabtu (Saniscara Paing), 19 November 1994 18.00 Wita (Ida Batara jagi masineb) Pk. 13.00 s.d. Kamis (Wraspati, Kliwon, Langkir) 17 November 1994 pk 10.00 wita pk 10.00 wita Jumat (Sukra, Umanis, Langkir) 18 November 1994 Sabtu (Saniscara, Paing, Langkir) 19 November 1994 pk. 10.00 wita Minggu (Redite, Pon, Medangsia) 20 November 1994 pk. 10.00 wita Senin (Soma, Wage, Medangsia) 21 November 1994 pk. 15.00 wita Selasa (Anggara, Klowon,Medangsia) 22 Nov. 1994 pk. 10.00 wita Rabu (Buda, Umanis, Medangsia) 23 November 1994 pk. 10.00 wita Kamis (Wraspati, Paing, Medangsia) 24 Nov. 1994 pk. 10.00 wita Jumat (Sukra, Pon, Medangsia) 25 November 1994 pk. 10.00 wita Sabtu (Saniscara, Wage, Medangsia) 26 Nov. 1994 pk. 10.00 wita pk. 10.00 wita Minggu (Redite, Kliwon, Pujut) 27 Nov. 1994 pk, 10.00 wita Senin (Some, Umanis, Pujut) 28 November 1994 Selasa, (Anggara, Paing, Pujut) 29 November 1994 pk. 15.00 wita * Umat maturan/tangkil sebaiknya pada jam tersebut! Om Shanti Shanti Shanti Om Panitia Pengemong Pura Luhur Tanah Lot Sekretaris Puncak Upacara Pujawali Nganyarin (Kab. Klungkung) Nganyarin (Kab. Gianyar) Ngelemekin (Panitia Karya) Nganyarin (Kb. Bangli) Nganyarin (Kab. Buleleng) Nganyarin (Kab. Jembrana) Nganyarin (Kab. Tabanan) Nganyarin (Kab. Badung) Nganyarin (Kodya Denpasar) Nganyarin (Kab. Karangasem) Ida Betara Mesineb PANITIA PEMBANGUNAN PURA PASAR AGUNG BESAKIH KAHYANGAN JAGAT (GUNUNG AGUNG) Ketua Rp 5.000 (Kt. Toya Adnyana) Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 15.000 KETUA II, Rp 509.000 (Drh. I Nym. Gde P. Astawa) Rp 524.000 (DRS. IDA BAGUS MUKUR MUKA) GEBYAR PROMO BERLAKU MULAI TGL 26/10 s.d 26/11-1994 Sunrays YEAR Maspion Group Berhadiah langsung Discount 10% dan Hadiah Langsung POMPA AIR Lemari Es SEKRETARIS I, (I MADE PATRA) OI Made Titib P.T. SARI RAJUT INDAH KNITTING FACTORY SPECIAL PRODUKSI KAIN RAJUT BERKUALITAS EKSPORT JENIS KAIN: * MISTY * RAYON LYCRA * k COTTON RAYON * COTTON LYCRA YON COTTON * L Parfum TERBATAS Juga Tersedia GTL Zebra PU Delta Delletee Sales Operation Cabang Sanur 17, Sanur Telp. (0061) 298323, 208345, Fax. 208002 Delbate Sales Operation Cabang Teuku Umar 045, 221870, 221871, Denpasar J. Teuku Umar No 65 Tep (0361) 237010 Salah Telp. (0361) 262474 Gianyar C. 3303 IC-1490MRN . Auto Pal/NTSC On Screen Display Auto Search Tuning AV-In Auto Voltage (90-260 V) Remote Control PT. Panggung Electronic Industries PUSAT INFORMASI & SERVICE STATION: Denpasar (0361) 235029 Lombok (0364) 36655 INTEL AHARİ C. 3442 Hubungi: Ragam Sukses Tegel Timur JI. Imam Bonjol 79 BTel. (0361)236435 JI. Koperasi 52 Tel. (0361)23755 DENPASAR-BALI MATARAM-LOMBOK Dispencer Portable "Izumi" Menerima pesanan besar maupun kecil untuk keperluan garmen JI. Imam Bonjol No. 451 Denpasar Telp. 755217, 755218, 755205 Fax. 755205 C. 3111 F C. 2969 Color Rendition Chart 2cm 4cm