Tipe: Koran
Tanggal: 1995-04-12
Halaman: 08
Konten
4cm HALAMAN 8 Color Rendition Chart Menjadikan Pura Pusat Transformasi Hindu PURA di Bali oleh sementara kalangan dinilai belum berfung- si optimal. Karena masih lebih berfungsi ritual dan kurang dimanfaatkan untuk kegiatan yang menunjang pelaksan- aan ritual. Sedang- kan di luar Bali, umat Hindu sudah mentra- disikan aktivitas keagamaan dan sosial di pura. Ini dianggap satu alternatif memfungsi- kan pura di masa depan, karena di samping bisa menja- di wadah penggalan- gan solidaritas keagamaan, sekali- gus efektif sebagai wadah peningkatan spiritualitas, sehingga proses percepatan transformasi nilai-nilai Hindu secara sistem- atik terjadi. Divisi Agama Bali Post melaporkan. M enurut Dewa Palguna, S.H., M.Hum., kurangnya pe- manfaatan pura selain un- tuk kegiatan ritual, akibat pola pikir yang terlalu memis- ahkan dharma agama dengan dharma negara. Padahal, kita tidak mengenal pemisahan sep- erti itu. "Dalam Weda tidak ada pemisahan antara dharma nega- ra dan dharma agama. Yang ada, pengetahuan yang kita peroleh dari Weda, laksanakanlah kewa- jiban di dunia ini. Ajaran agama itu adalah basis moral buat kita Bali Post/dok Pura di Bali lebih berfungsi sebagai pusat aktivitas spiritual umat (generasi muda Hindu um- hananya. umnya, red) dalam setiap hari- hari suci, proses transformasi se- sungguhnya cenderung berlang- sung secara alami. adisi (gugon tuwon) yang didukung oleh sistem ke- masyarakatan Hindu di Bali." al, tetapi memiliki kehalusan budi, -dua hal yang senantiasa harus dijaga dan dikembangkan dalam keseimbangan." Dengan Transformasi ilmu se- langkah-langkah itu, Triguna cara gugon tuwon-meski yakin umat Hindu akan siap ber- tak selalu negatif- me- dialog dengan pihak mana pun, nyebabkan lahirnya manu- baik dalam hubungan teologi sia-manusia tanpa pegangan maupun kehidupan sosial. pada sumber ajaran Hindu yakni Weda. Lalu ketika Zaman Kerajaan mereka keluar dari berbagai Pada zaman kerajaan, kata keterikatan, yang sekaligus Titib, para raja menggunakan merupakan kontrol sosial Pura Samuan Tiga sebagai tem- kehidupan keagamaan di pat untuk berkumpul menye- Bali, mereka merasakan ada lenggarakan rapat, berbicara yang hilang. Dari sini kemu- tentang banyak hal, utamanya dian lahir komitmen untuk masalah ketatanegaraan. Begitu memfungsikan pura, tidak pula pura besar lainnya, seperti saja sebagai tempat sem- Goa Gajah dan pura-pura lain- bahyang dan melaksanakan nya di Kabupaten Gianyar. berbagai kontraksi sosial Malah sekeha subak yang memi- dalam upaya meningkatkan liki Pura Ulun Swi sering me- "sentimen-sentimen" keag- manfaatkan jaba pura untuk amaan, tetapi juga sebagai mengadakan pesangkepan men- tempat melakukan pendala- genai masalah pertanian, pen- gairan dan juga masalah awig- awig subak. Selain itu, Pura Melanting-pura pasar-sering berfungsi sosial, ekonomi, dan ritual. man jnana. Dalam hubungan fungsi pura sebagai wahana melak- sanakan kontraksi sosial dalam usaha menumbuhkan sentimen keagamaan, se- Di banyak tempat di Bali kata makin terasa dan terlihat Titib, masyarakat penyungsung dengan diselenggarakannya pura (kawitan, tri khayangan) berbagai kegiatan di pura, malah sejak dulu sudah men- seperti rapat warga, arisan gadakan pesangkepan rutin set- warga, belajar menari, dan iap bulan di pura. Pagi harinya sebagainya yang pada warga penyungsung mengada- dasarnya bertujuan men- kan pembersihan pura (mebu- ingkatkan aspek komunika- lung) dan sore/malam harinya si sedharma. Berkumpul umat mengadakan persembahy- berulangkali secara sosiol- angan bersama. "Itu berarti ogis merupakan proses langkah yang diambil krama pembentukan pola-pola umat itu positif sekali-secara identitas dan perilaku yang bersama-sama menjaga, dan me- khas dari sebuah komunitas melihara pura. Dan dari sana umat. "Oleh sebab itu, (ter- pula lahir gagasan untuk mene- lebih lagi dalam lingkungan tapkan dan melaksanakan se- kultur mayoritas yang ber- suatu berkaitan dengan masalah beda), pura adalah alterna- bangunan pura beserta aktivitas tif yang ideal untuk menum- keagamaannya," katanya. Den- buhkembangkan solidaritas gan demikian pura akan tetap umat." terjaga, terpelihara dan asri. Dr. I Made Titib, sepen- "Hal ini berarti pura tidak han- dapat dengan Yuda Triguna,' ya berfungsi untuk mengadakan bahwa fungsi pura di Bali aktivitas keagamaan (ritual)- masih lebih bersifat ritual. ramai pada saat odalan, tetapi "Kita sadari masalah ritual juga sudah berfungsi lebih," ka- tampaknya lebih dominan di tanya. Bali. Sehingga pura seolah- Kenyataannya, di beberapa olah hanya ramai saat upac- tempat pura seringkali terkesan ara keagamaan, dan fung- "milik pemangku". Dalam arti, sinya sebagai tempat untuk segala aktivitas-kasar maupun mentransformasikan ajaran ritual- lebih menjadi tanggung agama, diskusi agama, dan jawab pemangku. "Tidak benar aktivitas keagamaan lain- jika kita membebani pemangku untuk melaksanakan dharma, bagai tempat sembahyang saja Dalam konteks itu, kita memb- dan setelah itu langsung pulang. nya, kurang kelihatan seperti di saja untuk urusan membersihkan luar Bali," kata Titib. dan menjaga pura, misalnya," icarakan dharma dalam penger- Padahal di pura sebenarnya juga Padahal, menurut mantan kata Titib. tian sanatana dharma, ya tem- tempat untuk memperkaya spir- wakil sekjen Parisada Hindu Karenanya, ia menganggap patnya di pura," katanya. itual kita. Oleh karena itu, saya Dharma Pusat ini, dari sejarah- akan lebih efektif jika sekeha pe- Di samping itu, juga karena setuju sekali kalau pura dijadi- nya pura di Bali tidak hanya se- santian, kidung, misalnya memi- dalam pelaksanaan Catur Mar- kan wadah dalam upaya mem- bagai tempat pemujaan Hyang lih pura sebagai tempat latihan. ga, Bhakti Marga yang lebih me- percepat proses transformasi Widhi tetapi memang berfungsi Sebab dengan cara ini, umat di nonjol. "Untuk Jnana Marga ajaran agama Hindu," katanya. samping dapat melihat kondisi sepertinya kurang mendapatkan Untuk mendukung gagasan pura, sekaligus dapat ngemit perhatian. Sesungguhnya dari ini, harus ada figur pemimpin wa, bahkan drama gong. Cara keagamaan secara sistematik daya. situ kita bisa mulai mengem spiritual yang bisa menjadi pu- ini, menurutnya, dahulu me- sebagai dasar penguatan diri di (menjaga) pura beserta pratima- Aktivitas Keagamaan di luar pratima-nya. bangkannya melalui asram. Se- sat informasi penyebaran Hindu. mang sangat efektif karena umat antara heterogenitas himpitan dimensi ritual, seperti belajar sungguhnya, kita sudah memil- "Mungkin yang akan menjadi tidak memiliki sarana hiburan kehidupan keras di kota. "Ke- meditasi, yoga, kekidung dan Agung di Bali lazim dipakai Bahkan katanya, Pura Bale iki tradisi asram itu, hanya si- kendala adalah mencari orang lainnya. Tetapi sekarang harus sadaran itu lahir dari perasaan menari, menurut Yuda Triguna, tempat menegakkan awig-awig fatnya masih individu, belum orang seperti itu." dicari alternatif transformasi tiada pegangan yang jelas dan perlu pula diupayakan dalam ar- adat, termasuk sebagai tempat komunal. Contohnya, seseorang Namun daftar kendala itu ajaran Hindu yang lebih kontek- baku tentang ajaran agama, se- eal pura, yang dirancang secara untuk memilih pengurus pura, yang akan menjadi pendeta, boleh jadi akan lebih panjang, stual dengan kebutuhan umat bagai konsekuensi logis sebel- sistematik oleh pengelola pura. kelihan adat dan sekaligus men- harus menjalankan aguron-gu- jika memperhatikan apa yang dan tuntutan zaman. Dan pura umnya kita melaksanakan aga- "Dengan kegiatan jenis ini, di- gangkat sumpah jabatannya. Dan Palguna berkata, "Sela- ma ini, umat kita (sebagian be- sar) mendapat tuntunan ajaran Di Luar Bali Pura sebagai wahana men- ingkatkan solidaritas dan pen- dalaman ajaran agama, sebe- narnya telah dimulai pada pura- pura di luar Bali, ketika umat agamanya melalui pertunjukan merasakan adanya kebutuhan sebagai tempat mendialogkan kesenjan, seperti wayang, par- untuk memperoleh pengetahuan ajaran agama, sosial, dan bu- ron pada guru spiritual yang dikemukakan Ida Bagus Yuda adalah salah satu alternatif wa- ma semata-mata berdasarkan tr- harapkan umat tidak saja rasion- dalam hal ini disebut nabe. Ka- Triguna, Ketua Peradah Bali. lau kita tidak mungkin bisa me- "(Sebagian) generasi muda nerapkan asram seperti di India, yang datang ke pura masih me- lalu kenapa kita tidak meman- mandang pura sebagai tempat faatkan pura yang sudah cukup bersembahyang (pusat ritual), bagus dengan konsep trimanda- sebagai tempat mendekatkan la, yaitu utama mandala, madya diri dengan Tuhan, tempat pen- mandala, dan nista mandala. carian. Dan jika kita jujur acap- Jadi, secara konsep kita sudah kali pura dianggap sebagai tem- memiliki, hanya belum melak- pat mendapatkan kekuatan- sanakan," ujarnya. kekuatan yang mungkin bisa Dosen Hukum Internasional memberikan perlindungan ter- Fakultas Hukum Udayana ini hadap diri manusia," ujar dos- menekankan, hendaknya konsep en Unhi ini. dharma agama dan dharma Jadi, kata dia, ada sebagian negara jangan dipandang se- masyarakat masih memanfaat- bagai dikotomi. "Kalau itu di- kan pura sebagai tempat ber- pandang sebagai dikotomi, nan- langsungnya kegiatan supernat- ti kita bisa dijegal, seperti dis- ural. Sedangkan hal-hal yang kusi yang dilakukan di Pura Be- bersifat sosial, dalam arti se- sakih beberapa waktu lalu, yang bagai tempat pendalaman aga- dibubarkan," ujarnya, seraya ma, masih perlu diusahakan leb- menambahkan, padahal lan- ih intens. Rembug Badrawada, Apa Kabar? dasan orang mau berbicara kare- Meskipun dia menilai, dalam na merasa terpanggil oleh kewa- kurun waktu sepuluh tahun ter- jiban yang digariskan oleh dhar akhir, kecenderungan ke arah itu ma agama. Itulah konsekuen- sudah ada. Sebab pura telah tum- sinya jika konsep dharma aga- buh dan berkembang tidak saja ma dan dharma negara itu sebagai tempat memuja dan dipertentangkan. Saya tidak me- mengagungkan Ida Hyang Wi- lihat dharma agama dan dhar dhi, tetapi juga sebagai wahana ma negara itu sebagai dikotomi. menjalin serta meningkatkan Justru dharma agama itu meru- solidaritas umat, tempat terjad- pakan landasan moral dalam inya proses sosialisasi berbagai menjalankan dharma negara," aspek kegiatan keagamaan. tandasnya. "Memfungsikan pura se- Oleh karena itu, kata dia, me- bagai wahana transformasi sos- mang perlu ditradisikan ke pura ial keagamaan, sekalipun telah bukan hanya untuk sembahyang positif, perlu dioptimalkan "Kita di Bali belum terbiasa, lagi," ujarnya. Sebab, kata dia, misalnya setelah sembahyang dari keseluruhan pura, baik Sad mendengarkan dharma wacana, Kahyangan maupun Jagatnatha karena menganggap pura itu se- yang cenderung menjadi tujuan KABAR GEMBIRA • (din/lun) DI era 80-an, upaya untuk melakukan transformasi aja- sanakan dharma tula, tempat melaksanakan latihan olah ran Hindu lewat rembug-rembug di pura, telah dirintis oleh batin dan yoga, belajar kesenian, dan memiliki pengelola Ida Bagus Gde Agastia dkk. Kegiatan rutin setiap Purnama yang bertanggung jawab atas aset dan akses pura itu den- yang dimotori mahasiswa Fakultas Sastra Bali Unud dan gan berbagai kalangan," katanya. IHD, diminati kalangan mahasiswa/ pelajar dan para penu- Lebih lanjut dikatakannya, khusus dalam hubungan den- lis muda saat itu. Diskusi rutin yang dinamakan "Rembug gan fungsi pura sebagai wahana transformasi sosial, Sastra Badrawada" di Pura Jagatnatha Denpasar kala itu, hendaknya bersifat aktif. Artinya, Pura Jagatnatha dan atau membahas karya-karya sastra Bali klasik. Tetapi melebar pura Sad Kahyangan semestinya dijaga dan dikelola secara folklore, puisi-puisi bernuansa Hindu dan Bali, dan juga teolo- lebih formal di bawah pengawasan Parisadha. "Pengelola gi Hindu. Sayang rembug Badrawada belakangan tak hidup inilah yang bertanggung jawab terhadap baik aset maupun lagi. akses pura itu kepada umat dan pemerintah. Para pengelo- Yuda Triguna menilai apa yang dilakukan Agastia itu se- la ini pula yang membuat format pengembangan dan ben- sungguhnya usaha menjadikan pura sebagai tempat melaku- Tuk pendalaman umat, sehingga di sinilah letak esensi se- kan pendalaman pengetahuan keagamaan. "Pura sebagai buah proses transformasi, yaitu sebagai usaha yang dilaku- tempat pendalaman pengetahuan keagamaan telah dirintis kan secara sadar dan berencana. melalui diskusi sastra Badrawada Jagatnatha. Dalam kurun waktu yang relatif lama, kegiatan ini menunjukkan hal-hal yang cukup menggairahkan dalam usaha umat mendalami agama melalui sastra," ujarnya. Namun untuk mengoptimalkan peminat, dan greget gen- erasi muda memahami agama, menurut Triguna, perlu diper- timbangkan dikembangkannya tema-tema yang lebih luas dan universal, tetapi juga mereka yang memiliki beragam kepentingan dan wawasan. Sebagai contoh, dana punia yang ada dalam setiap Pur- nama- Tilem, odalan, dan hari-hari suci lainnya dikelola ser- ta dimanfaatkan tidak saja untuk kepentingan pemeliharaan pura, untuk kesejahteraan sulinggih, pemangku, namun juga dikembalikan kepada umat dalam bentuk informasi, seperti pendirian perpustakaan pura dan selebaran lepas (akan lebih baik jika mungkin dalam bentuk buletin) yang berisi ajaran dan penjelasan tentang konsep agama. Dengan demikian, "Saya berkeyakinan bahwa pura-pura di Bali memang pendalaman atas ajaran agama, secara perlahan-lahan akan dapat difungsikan sebagai wahana transformasi agama yang terpola melalui tradisi baca. "Dengan pola ini, terjalin hubun- sesungguhnya. Artinya, pura memiliki sarana dan fungsi se- gan resiprokal antara komunitas umat dengan pura sebagai bagai tempat bersembahyang, tempat belajar agama se- wahana pencarian tertinggi, pendalaman agama, dan pen- cara sistematik melalui sarana buku-buku, tempat melak- yatuan sedharma," katanya. (Tim BP) SERVICE GRATIS DARI TGL 5 APRIL s.d. 29 APRIL MOTOR HEAD BENGKEL KHUSUS DAIHATSU JL. P. BATANTA 12 B Telp. 238580 DPS. • TOYOTA JL. TEUKU UMAR 55 D Telp. 238006, 238587 dps KHUSUS KENDARAAN TOYOTA STEL MESIN GRATIS (ONGKOSNYA) O PEKERJAAN LAINNYA DISCONT 30% TEMPAT JL. TEUKU UMAR 55 D DPS KENALILAH PRODUK TERBARU KAMI KAMI DATANG UNTUK MENEMANI ANDA GUNA MEMBERIKAN KELANCARAN KOMUNIKASI, MEMPERMUDAH & EKONOMIS DALAM MEMBANTU USAHA PEKERJAAN BISNIS ANDA. TYPE: AX-325 AX. 450 MESIN TIK FAXIMILE TYPE: FAX-620 800mds FAX620 FAX-550M FAX-450 CE GOO E brother Hubungi Agen Kami : AX-500 CE-700 EM-605 EM-750tx EM-850 tx WP-1450 CS WP-800MDS DISCOUNT 20 S.D. 50% CV.WIDJAJA AGUNG PERKASA Weeran 44-Denpasar-237397 (hunting) Fax. 237396 UD.AGUNG JAYA PERKASA J. Diponegoro 150 Blok B-16 Telp. 224344-Denpasar DIDUKUNG OLEH: P.T. OMETRACO ARYA SAMANTA C1025 C1184 BALIPOST BIASB RABU UMANS, 12 APRIL 1995 Mandir, Dharmasala de "Ya Tuhan Yang Mahaesa, mereka telah mendi- rikan berbagai pura yang agung atas nama-Mu, mereka telah pula mempersembahkan dana punia atas nama-Mu, karena hamba seorang yang mis- kin, hamba persembahkan badan hamba ini dan hamba letakkan pada kaki Paduka. Janganlah dit- inggalkan hamba-Mu ini" Svami Vivekananda DI India kita tidak mengenal istilah candi atau pura dalam pengertian sebagai nama untuk tempat suci atau pemujaan, walaupun kedua kata itu be- rasal dari bahasa Sanskerta. Kata pura berarti kota, benteng atau kota yang berbenteng sedang kata candi berasal dari kata candika adalah nama lain dari Dewi Durga (sakti Hyang Siva). Kata untuk tempat suci atau pura adalah mandiri (dibaca mandir) devasthana, devalaya atau devagrha. Bagi masyarakat Hindu di India, pura adalah tempat suci untuk memuja Tuhan Yang Mahaesa dan dewa- dewa sebagai manifestasi-Nya. Di antara ribuan manifestasi-Nya, tiga manifestasi utama Tuhan Yang Mahaesa mendapat tempat yang sangat is- timewa bagi umat Hindu. Tiga manifestasi utama itu adalah Brahma dengan saktinya Sarasvati, Vis- nu dengan Sri Laksmi, dan Siva dengan Durga, Parvati atau Umadevi. Di India kita tidak menjum- pai tempat suci atau mandir untuk memuja roh suci leluhur atau orang-orang suci seperti halnya di Bali. Pemujaan kepada para leluhur cukup dengan men- gucapkan mantra dan mempersembahkan sesajen pada saat upacara kematian berupa antyesti (pem- bakaran mayat), maupun upacara lanjutannya yang disebut pitrapinda. Pindayajna atau sradha (yakni penyucian roh) dan pada hari-hari raya keagam- aan. Bentuk bangunan mandir di India Utara nam- paknya lebih sederhana dan banyak yang meng- gunakan teknologi modern sedang di Selatan dan Timur masih mempertahankan bentuk-bentuk yang asli mirip seperti candi di Pegunungan Dieng atau Prambanan di Jawa Tengah. Bagi umat Hindu di India, datang ke pura tidak hanya pada hari-hari raya keagamaan, tetapi hampir setiap hari pagi (saat matahari akan terbit) biasanya sambil mengikuti upacara suprabatam (semacam nedunang Ida Bhat- tara di Bali) dan sore (sesaat setelah matahari tenggelam) sambil mengikuti upacara arati (semacam mempersembahkan pedamaran di Bali) dan tentunya pada hari-hari raya keagamaan, umat Hindu akan berduyun-duyun datang ke mandir un- tuk mempersembahkan puja bakti, melakukan japa (berulang-ulang mengucapkan mantra tertentu) dan melakukan dhyana atau meditasi. Selama upacara berlangsung di pura, lagu-lagu bhajan (semacam kidung) dan pembacaan kitab-kitab suci atau Ra- mayana (terutama Ramacharita Manasa, karya maharsi Tulasidasa) tiada henti-hentinya dilaksan- akan oleh para pandit (pandita), demikian pula gamelan yang didominasi oleh kendang, ceng-ceng dan seruling serta bunyi ghanta (genta) para pand- ita terus-menerus dibunyikan. Walaupun secara fisik nampak perbedaan ben- tuk bangunan mandir antara India Utara dan Sela- tan, namun fungsinya selalu sama. Dari demikian banyak jumlah pura besar dan kecil, pura yang ter- banyak adalah pura untuk memuja Siva (Siva- mandir) dan Visnu (Visnumandir), di samping juga untuk memuja Dewi Durga dengan berbagai wu- DANA PUNIA jud dan nama-Nya. Penyembah Siva (yang menjadi api murah) menuju tempat-tel kan Siva sebagai istadevata, yakni dewata puja utama jalur menuju kota-kota yang paling akrab) disebut Saiva dan kelompoknya dapat ratusan pura, besar dan disebut Saivasampradaya. Pemuja Visnu disebut Vanal adalah: Benares, Ayodhya snava dan pemuja Dewi disebut Sakta. Dari Saku Kuruksetra, Prayag (Allahab muncullah ajaran Tantrayana atau Tantra Sampra kon (potongan harga tiket) dib daya. Kelompok atau perguruan spiritual ini diseb yang berusia lanjut. Bila kita "Sekte" oleh orang Barat dan tidak- lah kaku seperti sering dibayangkan. Pada Siva mandir terdapat arca Siva sebagai dewata pujaan utama, dewa- dewa yang lain seperti Brahma dan Visnu. Demikian pula pada Visnu mandir denga tirthayatra. Umat Hindu y berbagai aspeknya seperti Narayana, Sakti-Nya da Pradesh (India Utara) akan k Oleh IMade Titib pat-tempat s rada di tepi S muna di ko hampir tiap du hilir- Avatara-avatara-Nya bila sebagai dewa utama yang demikian pula sebaliknya. Sela disthanakan pada garbhagraha (ruang induk), maka tidak mereka dapat melakukan arca dewa-dewi lainnya selalu pula dihadirkan. Hi kota suci tersebut. Dalam kital ini mengingatkan terhadap Kahyangan Tiga di Bali jumpai penjelasan bahwa tirtha Pada saat upacara piodalan di Pura Desa, Ida Bha lebih tinggi nilainya dibanding ara di Pura Puseh atau Dalem selalu pula dimoha sanakan upacara yajna. kehadiran-Nya. Umat Hindu yang memuja Tuha Pada hari-hari tertentu, terut melalui sarana arca atau lingga sebagai media ukita menyaksikan prosesi upacar ma, disebut Sanatani, yakni pengikut Sanatana Dha makiyis di Bali yang disebut ya ma. Dan Sampradaya Arya Samaj yang didirikan oleh nagasankirtana. Saat itu arca-ar Svami Dayananda Sarasvati tidak menggunakan ara ingga disucikan ke patirthan-pa sebagai media pemujaan, melainkan cukup melaldian suci yang diusung di atas sanakan upacara agnihotra. Oleh karena itu mandr tedung agung, camara (sejenis bagi perguruan ini disebut Yajnasala, pada garbhag Pada mandir-mandir besar merek ha (ruang induk) hanya terdapat ruang tunggu untuk gunakan jempana, melainkan ke melaksanakan upacara itu, walaupun bangunan sebut ratha. Oleh karena itu mandirnya cukup megah, namun tidak terdapat ar rathayatra dan upacara pradaks di dalamnya. Mandir yang berbentuk meru denga ingi tempat suci atau halaman atap tumpangnya yang ganjil terdapat di Nepal Kerala (India Barat Daya) dan menggunakan str tur dari kayu dan atap ijuk seperti di Bali. Berbeda halnya dengan umat Hindu di Bali ya menekankan betapa pentingnya melakukan upaca Yajna, bagi umat Hindu di India, tirthayatra bersembahyang ke mandir-mandir terkenal menu kan kewajiban yang terus dilakukan. Untuk keper an ini pemerintah memberikan subsidi (tiket ker Bali Post, masih menerima titipan dana punia Anda yang dimuat setiap Rabu, untuk beberapa pura yang memerlukan antara lain: Pura Pancaka di Mataram, Pura Segara Suci di Jateng, Pura Raksa Wira Bengkalis di Riau, Pura Petitenget di Krobokan, Pura Gelap Besakih, Pura Waik- abubak di Sumba Barat, Pura Jagat Sebudi di Karangasem, Pura Dharma Jati di Jatim, Pura di Irian Jaya, Pura Giri Shanti Bhuwana Nganjuk di Banyuwangi, Pura Bukit Amerta di Banyuwangi, Pura Bukit Dharma Durga Kutri di Gianyar, Pura Siwa Prasta di Lobar, Pura Mandharagiri Semeru Agung di Jatim, Pura Ranget di Lobar, Pura Lingkuk Bune di Lobar, Pura Ujung Desa di Mataram, Pura Sekar- taji di Jatim, Pura Boyolali di Jateng, Pura Blambangan di Jatim, Pura Maospahit di Canggu, Pura Gunung Pengsong di Lobar, Pura Pengubengan di Besakih, Pura Desa/Puseh Desa Adat Denpasar, Pura Pucak Tinggah di Tabanan, Pura Pucak Sangkur di Tabanan. Pura Adya Dharma di Salatiga, Pura Giri Indraloka di Jam- bi, Pura Kerthi Bhuwana di Lampung, Pura Ulun Danu Batur di Songan Kinta- mani, Pura Dalem Kusha Agra di Mataram, Pura Giri Kusuma di Bogor, Pura Jagat Natha di Riau, Pura Wisnu Murti di Klaten Jateng, Pura Dhali Agrahita di Malang, Pura Payogan Agung Mulawarman di Kutai, Pura Payogan Agung Mu- lawarman di Kutai, Pura Agung Kertha Bhuwana di Kediri Jatim, Pura Agung Utara Segara di Bitung, Pura Dharma Sari di Mataram, Pura Jagat Natha di Jem- brana. Rp 471.000 untuk Pura Siwa Prasta di Lobar Ike, Jl.Gn.Bromo 1/104 Dps IA Widi Adnyani, Geria Cucukan Nyoman Mirig, Dps Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya kali. Tujuan upacara yang diiku (pada mandir-mandir besar) bag (nagasankirtana) ini bertujuan media-media pemujaan tersebut lui oleh arca, pratima atau pra menyucikan desa dan lingkunga Dharm Hal yang menarik dapat kita Rp 1.494.000 untuktura Gunung Pengsong dilobar Kel.Drs.Pande Ketut Dirtha, Jl.Gandapura 2 Dps Warsada, Semalo Waru, Kav.13 Suya I Wayan Sunhantika, Jl. Gn. 20 Mam Jumlah penerimaan yang dimuat hini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya 20.000 Rp Rp Rp 1.000 5.000 Rp Rp 26.000 1.468.000 Rp 1.494.000 Rp 559.000 untuk ura Giri Indra Lokha di Pr. Jambi Kel. Ketut Arnawa, Dps I Gst. Agung Ayu Trisna Putri, Jl. Majapahit 1 Ampenan IA Widi Adnyani, Geria Cucukan Jumlah penerimaan yang dimuat bini Jumlah penerimaan sebelumnya 2 2222 Rp 1.000 Rp 5.000 Rp 5.000 11.000 Rp Rp 548.000 559.000 Rp 129.500 untuk Pra Segara Tawangalun Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 1.000 di Bayuwangi Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 11.000 I Made Darma, Jl.Gt. Subroto ID Rp Rp 460.000 471.000 Rp 103.270.007 untuk Pura Mandharagiri Semeru Agung Rp Rp Rp 1.000 10.000 5.000 Rp Rp 1.000 17.000 Rp 103.253.007 Warsada, Semalo Waru, Kv. 13 Surabaya Ngurah Sartana Keramas, Dps Marhaeni Sartana, Dps Ike, Jl. Gn. Bromo 1/104 Dps Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya 2222222 Rp 103.270.007 Ni Made Dhyas S, Metrologi Sing I Gst. Nyoman Widiadnya, JI.P.Misol VIII-5 Dps Jumlah penerimaan yang dimuat Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya 22 2222 Rp 5.000 Rp 10.000 Rp Rp Rp 5.000 20.000 109.500 Rp 129.500 di banan Rp 352.000 untk Pura Tanah Lot Rp Wijana, Dps Rp 5.000 5.000 I Made Darma, JL.Gt.Subroto ID 1 Gst. Nyomaan Widiadnya, FASHION IN TIME Ap. 94.000 ALBA Rp. 104.000 Showroom & Service Centre. Jakarta : Jl. Melawai IX No. 46 (Blok M) Telp. 7208717. Diamond Dept. Store Kelapa Gading Plaza Surabaya: Jl. Tunjungan No. 83, Telp. 42614. Plaza Surabaya Lt. 1 No. 56-57 Telp. 516199. Medan: Jl. Cirebon No. 2-F Telp. 517436. Padang : Jl. Perindo No. 46. Telp. 229 56. Yogyakarta: Jl. A. Yani No. 37. Telp. 514538 © P.T SP *MISTY * COTTON * RAYON *CRINCLE Menerima pesanan b JI. Ima Telp. 7552 U1074
