Tipe: Koran
Tanggal: 1995-04-12
Halaman: 09
Konten
HALAMAN 9 BALI POST SBALL P RABU UMANS, 12 APRIL 1995 Pharmasala dan Ashram Penyembah Siva (yang menjadi api murah) menuju tempat-tempat suci di India ter- pura di Bali dengan mandir di India adalah hampir istadevata, yakni dewata puja utama jalur menuju kota-kota suci (pada kota itu ter- pada setiap mandir yang besar di dekat areal mandir disebut Saiva dan kelompoknya dapat ratusan pura, besar dan kecil). Dan yang terke- itu kita menyaksikan adanya dharmasala dan radaya. Pemuja Visnu disebut Vanal adalah: Benares, Ayodhya, Mathura, Vrandavan, ashram. Informasi tentang dharmasala, yakni Dewi disebut Sakta. Dari Saku Kuruksetra, Prayag (Allahabad) dan Hardvar. Dis- semacam fasilitas penginapan di pura (mandir) ru- Tantrayana atau Tantra Sampra kon (potongan harga tiket) diberikan kepada mereka panya telah dijelaskan di dalam kitab suci Veda au perguruan spiritual ini diseba yang berusia lanjut. Bila kita memperhatikan tem- berkaitan dengan istilah yajnasala, yakni tempat Barat dan tidak- ing dibayangkan. erdapat arca Siva aan utama, dewa- Oleh IMade Titib pat-tempat suci yang umumnya be- suci untuk melakukan upacara yang sangat pent- rada di tepi Sungai Gangga dan Ya- ing yang disebut agnihotra. Upacara ini pernah muna di kota-kota suci tersebut, berkembang di Bali dan kini terlupakan, namun hampir tiap hari ribuan umat Hin- peninggalan baik berupa pustaka, peninggalan pur- du hilir-mudik melakukan bakala maupun dalam tradisi menggunakan pasep- pula pada Visnu mandir denga tirthayatra. Umat Hindu yang tinggal di Uttar an merupakan kelanjutan dari upacara agnihotra seperti Narayana, Sakti-Nya da Pradesh (India Utara) akan ke Selatan atau Timur, itu. perti Brahma dan Di India, orang-orang kaya seperti pengusaha yang sukses di antaranya Birla, hampir di setiap kota suci dan kota-kota besar ia selalu mempersem- bahkan mandir yang besar dilengkapi dengan dhar- masala yang sangat megah dengan pertamanannya yang indah, jumlah kamar tidur yang banyak dan lengkap dengan fasilitas MCK, baik yang di dalam kamar maupun untuk umum (terutama bagi mere- ka yang tidak kebagian kamar-kamar tidur). Kare- na jumlah yatri (peserta tirhayatra atau orang yang melakukan persembahyangan sangat banyak). Di dalam dharmasala biasanya terdapat aula yang besar untuk mendengarkan dharma vacana dari seorang yogi, sanyasin atau sadhu yakni guru- guru atau orang-orang suci yang yang sepenuh hidupnya diabdikan untuk memuja Tuhan Yang Mahaesa dan kemanusiaan. Yang terakhir ini dapat kita lihat dari para sanyasin dari Sri Ramakrishna Massion yang didirikan oleh Svami Vivekananda sejak seratus tahun yang lalu. Setiap diselenggara- kan dharma vacana terutama yang diberikan oleh svamiji (panggilan orang suci) terkenal dan kadang- kadang digelar sampai seminggu atau lebih pagi dan sore dengan topik-topik tertentu selalu ramai dikunjungi umat didengarkan secara khusuk dan bila terjadi dialog berlangsung sangat khidmat. Para sanyasin atau yogi, penyampaian wacananya senan- tiasa lemah lembut, menarik, manis memukau dan ajaran yang disampaikan nampaknya sederhana, namun mengandung ajaran filsafat agama yang sangat dalam dan mudah dilaksanakan. Seorang svamiji, kadang-kadang melalui tatapan matanya saja sudah membuat para bhakta yang tulus merasa- kan limpahan Ananada (kebahagiaan) yang dalam, oleh karena itu tidak mengherankan svamiji-svam- Pada hari-hari tertentu, terutama hari raya Hindu iji terkenal selalu didatangi oleh ribuan orang, tidak kita menyaksikan prosesi upacara seperti malasti atau saja umat Hindu, tetapi juga orang-orang asing yang makiyis di Bali yang disebut yatra, rathayatra atau mendambakan kebahagiaan spiritual yang sejati. nagasankirtana. Saat itu arca-arca, pratima atau pral- Yogi-yogi besar kadang-kadang memperlihatkan ingga disucikan ke patirthan-patirthan atau perman- mujijat-mujijat yang mempesonakan. dian suci yang diusung di atas jempana dilengkapi Sebuah dharmasala, di samping terdapat fasili- tedung agung, camara (sejenis kipas) dan lain-lain. tas seperti di atas, juga tersedia perpustakaan, dan Pada mandir-mandir besar mereka tidak cukup meng- kantor administrasi yang mengelolanya. Seorang gunakan jempana, melainkan kereta besar yang dis- bhakta atau yatra di samping memesan kamar un- sebut ratha. Oleh karena itu prosesi ini disebut tuk tidur atau menitipkan koper tempat pakaian, rathayutra dan upacara pradaksina, yakni mengelil- dapat juga memesan makanan (selalu vegetarian) ingi tempat suci atau halaman pura sebanyak tiga dan akan disiapkan oleh pengelola sesuai dengan kali. Tujuan upacara yang diikuti oleh ribuah orang pesanan. Bila kita ke mandir, tidak akan mengh- (pada mandir-mandir besar) bagaikan jalannya naga adapi masalah bila kita ingin membersihkan diri (nagasankirtana) ini bertujuan untuk menyucikan (MCK), karena dekat mandir, terdapat dharmasa- media-media pemujaan tersebut, vibrasi yang dila- la, dan fasilitas untuk itu senantiasa tersedia. Ber- lui oleh arca, pratima atau pralingga itu diyakini beda halnya dengan di Bali bila kita ingin make- menyucikan desa dan lingkungannya. mit/ bermalam beberapa malam, untuk membersi- hkan diri merupakan problema yang sulit diatasi. a bila sebagai dewa utama yang demikian pula sebaliknya. Selama hidupnya, paling arbhagraha (ruang induk), maka tidak mereka dapat melakukan tirthayatra di kota- nnya selalu pula dihadirkan. Ha kota suci tersebut. Dalam kitab Sarasmuccaya kita erhadap Kahyangan Tiga di Bali jumpai penjelasan bahwa tirthayatra sangat utama, piodalan di Pura Desa, Ida Bha lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan melak- atau Dalem selalu pula dimohon sanakan upacara yajna. mat Hindu yang memuja Tuha atau lingga sebagai media uta mi, yakni pengikut Sanatana Dhar aArya Samaj yang didirikan oleb Sarasvati tidak menggunakan arca mujaan, melainkan cukup melak gnihotra. Oleh karena itu mandir isebut Yajnasala, pada garbhagra nya terdapat ruang tunggu untuk acara itu, walaupun bangunan megah, namun tidak terdapat are dir yang berbentuk meru denga ang ganjil terdapat di Nepal da Daya) dan menggunakan struk tap ijuk seperti di Bali. dengan umat Hindu di Bali yang pentingnya melakukan upaca Hindu di India, tirthayatra at mandir-mandir terkenal merup g terus dilakukan. Untuk keperl memberikan subsidi (tiket kere Dharmasala dan Ashram Hal yang menarik dapat kita bandingkan antara Rp 1.494.000 untuk Pura Gunung Pengsong di Lobar Kel.Drs. Pande Ketut Dirtha, 1.Gandapura 2 Dps Warsada, Semalo Waru, Kav. 13 Suraya Wayan Sunhantika, Jl. Gn. 20 Matam umlah penerimaan yang dimuat hariini umlah penerimaan sebelumnya umlah penerimaan seluruhnya Rp 559.000 untuk Pura Giri Indra Lokha di Prop. Jambi Kel. Ketut Arnawa, Dps Gist. Agung Ayu Trisna Putri, 1. Majapahit I Ampenan A Widi Adnyani, Geria Cucukan 222222 Belajar di Pura Zaman dulu pura banyak di- alnya, supaya bisa membaca manfaatkan sebagai tempat ber- buku di bale banjar, dan tidak politik dan sebagai benteng per- harus ke pura. tahanan? Purwita, tidak me- nampik hal itu. "Pada zaman revolusi, para pejuang sebelum ura, di samping se- kesenian topeng, dan arja. "Saya bagai tempat melaku- tidak setuju, kalau ada hiburan kan sadana atau tem- dipentaskan seperti joged bung- pat latihan kero- bung dan film di dekat pura. hanian dan pembob- Purwita melihat sekarang ada Tugas Generasi Muda otan spiritual seperti trend di kalangan generasi muda, Sementara itu, aktivis maha- latihan meditasi, yoga yang memanfaatkan dan mem- berangkat berperang memohon siswa Hindu Dewa Rai Anom, asana bersama, dhar fungsikan pura sebagai pusat keselamatan dan bimbingan menilai, tugas generasi muda ma wacana, dharma tula dan se- kegiatan pesantian, mebebasan dalam perjuangan. Mereka mur- harus mencari alternatif baru bagainya, aktivitas di pura juga ni berjuang dan tidak ada pam- memfungsikan pura lebih luas; dapat menjadi cara yang baik erihnya. Jangan diartikan mar- tidak sebatas untuk aktivitas rit- untuk belajar majejahitan, berke- kas, karena mereka tidak me- senian, mebat, metanding dan manfaatkan pura itu tidak secara sebagainya. Ini dinyat oleh terus-menerus. Di sana juga ada I Gede Koyan Eka Putra dari Biro pembicaraan strategi perang," Organisasi DPD Bali Peradah In- katanya. donesia. Jika hal ini mau digalakkan, tambahnya hendaknya desa adat yang menjadi basis kekuatan Hindu perlu lebih digairahkan dan dihidupkan secara kualitas baik materi maupun spiritual uta- manya di pedesaan. Sebab jika kita jujur selama ini apa yang diberikan desa adat terhadap ke- majuan pembangunan memiliki makna tersendiri, dan itu perlu dibahas pihak-pihak yang telah merasakan manfaatnya. Di samp- ing itu, yang mutlak diketahui umat Hindu adalah tidak sebatas tahu akan haknya tetapi kewa- jibannya terhadap pura seperti tata cara masuk pura, menjaga kesucian pura dan mengamalkan bhisama kesucian pura. Sedangkan Sekretaris Majelis Pembinaan Lembaga Adat (MPLA) Bali Drs. IB Putu Pur- wita mengatakan, fungsi pura yang utama sebagai tempat suci (utama mandala), fungsi kedua sebagai tempat menyucikan ba- tin. Karena pura merupakan tem- pat suci memuja Tuhan dan menyucikan batin maka segala sesuatu yang ada di pura dalam konteks upacara harus menun- jang kesucian. "Tidak boleh ada hal-hal yang menodai kesucian," ujar Purwita. Kalau dilihat fungsi pura dari aspek sosial budaya, pura ber- fungsi sebagai komunikasi sos- ial arahnya kepada hal yang menyangkut keagamaan. Prak- tiknya, pura idealnya ada jeroan (utama mandala), jaba tengah (madia mandala), dan jaba sisi (nista mandala). Jeroan yang ter- suci, selanjutnya jaba tengah dan terakhir jaba sisi. dll. Memfungsikan pura seperti itu dinilai Purwita sebagai ide bagus. "Gejala seperti ini cukup baik dan memang cocok sesuai dengan fungsi pura," kata dia. Generasi muda banyak terli- bat dalam persembahyangan ber- sama pada Purnama-Tilem. Dan "Pada zaman sekarang, kalau diskusi spiritual di antara mere- pura dipakai sebagai benteng ka atau dengan tenaga penyuluh jiwa agama sangat tepat," katan- lapangan (TPL), dan tokoh adat ya. Dalam dharma tula konotas- yang dipandang tahu soal agama, inya harus kesucian. Jangan sam- Sedangkan pesantian, kata Pur- pai membicarakan hal-hal yang wita tidak terlalu banyak diharap- kan, karena hanya bersifat peri- odik. tabu yang tidak cocok dibicara kan di pura. Kalau ada hal yang lebih khusus bisa diangkat pada seminar. Pura juga dapat digunakan sebagai benteng untuk memben- Waktu yang tepat/cocok dit- dung dampak negatif akibat pen- erapkan dalam kaitannya dengan garuh globalisasi. Usaha-usaha fungsi pura sebagai fungsi sosial memfungsikan kembali pura, menurut Purwita pada saat Pur- karena bernilai positif. Sosialisa- nama-Tilem. Karena pada wak- si seperti ini perlu dimantapkan tu itu, di samping ber-dharma lagi oleh generasi muda. wacana bisa diselipkan siraman Meskipun demikian bukan berar- rohani barang 10-15 menit. Be- ti generasi tua tidak dilibatkan. gitu pula, setiap odalan sebelum Apakah kegiatan sosial di- atau sesudah sembahyang bersa- lakukan di pura tidak mengabur- ma, bisa diselipkan dharma tula. kan fungsi bale banjar? "Saya "Cara ini sangat bagus. Kalau kira tidak ada pengaruhnya. dulu pura hanya digunakan se- Karena pura, selain berfungsi se- cara ritual saja. Karena pada saat bagai tempat meditasi, aktivitas itu umat kita belum ada yang keagamaan dan memuja kebesa- membina." ran Hyang Widhi Wasa, juga ber- fungsi sosial," katanya. Namun, bale banjar hanya menonjolkan kegiatan-kegiatan sosial. Purwi- ta menilai kegiatan umat secara umum sudah ada peningkatan, Masyarakat sudah menyadari sepenuhnya dalam usaha pen- ingkatan pengetahuan dalam bidang agama. ual saja. Strateginya, lanjut Anom dengan melibatkan desa pekraman, pengemong pura, dan lembaga umat Hindu yaitu Parisadha. Parisadha agar men- gaktualisasikan fungsi pura ini benar-benar difungsikan se- suai dengan konsep keseimban- gan, yaitu harmonisasi hubun- gan manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan manusianya. Lalu teknik pembinaan, den- gan menggunakan teknologi seperti audio visual atau alat per- aga lainnya. Manfaat terbaik dalam mem- berikan pembinaan kepada umat ini menurut Rai Anom, pada saat persembahyangan bersama, misalnya saat Purnama maupun Tilem. "Ini harus dijalani secara serius. Kalau tidak dijalani se- cara serius dikhawatirkan bisa digilas oleh roda era globalisa- si. Kita harus berani memulain- ya," kata Rai Anom. Sedangkan, Sekjen FPMHD (Forum Persaudaraan Maha- siswa Hindu Dharma) Unud, Ketut Joni Suwirya, mengingin- Masalah paling urgen dihada- kan jaba pura dimanfaatkan pi oleh umat adalah kurangnya untuk membicarakan hal-hal buku yang bernapaskan agama yang aktual dan konseptual. Hindu. Di desa-desa masyarakat "Misalnya menyangkut hal banyak menginginkan buku yang yang sedang dihadapi oleh umat bernapaskan agama Hindu. Na- seperti masalah jarak/radius ke- mun dia tidak setuju perpusta- sucian pura. Sedangkan secara kaan ada di pura. "Perpustakaan konseptual, berbicara masalah lebih tepat ditempatkan di bale konsep etika, tatwa, dan susila." banjar. Kalau ada yang haid mis- (sut/tar) Pura sebagai "Center Of Excellence", Mengapa tidak? BONORES Kaki Balian NI Sokasti nama wanita itu. Cantik nian. Bunga desa di Banjar Sari. Tubuhnya semampai layaknya bunga sandat. Tapi tanpa pe- rumpamaan itu toh sudah jelas kenapa bapaknya yang bernama I Nyoman Karang memberinya nama Sokasti. Karena ia memang mirip bunga soka asti. Bunga soka yang harum semerbak dari jenis pohon yang menjulang tinggi. Teman saya dari Desa Pedun- gan Denpasar memiliki sebatang pohon soka asti yang popoknya borok karena tua dan besar. Jika berbunga, konon bunga itu me- lempar jauh aromanya sehingga mengundang tamu (lilingan). Atrak- si tarian cinta pun berlangsung di sekitar kembang sokasti yang indah merona itu. Ni Sokasti tiba-tiba sakit. Seorang balian datang mengobati. Tapi gagal, karena balian ini termasuk balian mealih-alihan. Artin- ya balian komersial, mata duitan, mungkin ilmunya belum cukup. Barangkali ia belum tamat atau tak pernah belajar secara sistem- atis tentang ilmu itu. Balian yang begini ini, konon bisa kena kutuk Sang Hyang Buddha Kecapi. Ni Sokasti sembuh seperti sediakala. Balian yang menyembu- hkannya tergolong rendah hati, tidak sombong dan memiliki ilmu cukup yang dipelajari lewat literatur dan bimbingan guru. Begitu- lah mestinya. Di samping ada juga balian yang mendapat anuger ah batu permata, keris dan benda sakti, balian yang belajar lewat proses panjang ini nampak lebih rasional, dan lebih intelektual. Tapi yang penting bisa menyembuhkan atau tidak, bukankah balian yang tak tahu baca tulis, tak tahu mantera juga bisa menyembuh- kan karena sebongkah batu bertuah? Nah. Memasuki dunia balian memang mengerikan. Jika ada sebuah rumah norak catnya, penuh sajen dan kelihatannya angker, sering disebut rumah balian. Tetangga saya yang suka pencak silat me- warnai rumahnya dengan merah-kuning-hijau dan sebuah patung besar di tengah halaman dianggap malianin. Pendek kata kalau ada yang serba lain dari yang lain dan membangun suasana mis- tik, sering dikaitkan dengan balian. Kembali kepada Ni Sokasti, kembali ke cerita tentang balian dalam Gaguritan Basur. Maka ketika balian mengobati Ni Sokasti, di situ seorang balian berhadapan dengan kekuasaan dan kesak- tian "pejabat" teras para leak. Di situ berarti ada tantangan den- gan risiko kalah dan menang. Jika kalah mati, jika menang diberi- kan ucapan; suksma kaki balian. Ditambah jsi sesajen sekadarn- ya, atau sesari (uang) sekadarnya yang diletakkan pada canang. Dan imbalan ini jauh dari arti sebuah tarif dan jaminan hidup sehat secara fisik. Maka ketika saya menyarankan tetangga saya membawa anaknya ke dukun urut saya pun dicemoh. Gambaran tentang dukun memang muram. Tapi ketika rumah sakit di mana anaknya yang patah tulang opname selama dua minggu tak memberi ke- pastian apa-apa, akhirnya keluarga mengikuti saran saya. Dan betapa terkejutnya mereka, ketika saya serahkan alamat, nomor telepon dalam selembar kartu nama yang dicetak luks untuk menuju tempat balian urut itu. Dan mereka tambah terkejut ketika sampai di rumah praktik balian yang akan meluruskan tangan anaknya yang bengkok ter- jatuh dari honda bebeknya itu, ada ruang praktik bersih dengan cat putih. Tidak ada ceceran sesaji di lantai. Sebuah meja antik di sudut divernis hitam mengkilat dan di atasnya ada telepon. Se- buah pot berisi pohon bergu di sudut lain. Yang jorok dan agak membuat tak enak, justru pasien yang ngomong keras-keras lagi pula berdebat berapa sesari untuk canang nanti. Ketika sang balian muncul, anak tetangga saya nyeletuk: "Beh, seperti si Doel tampangnya". Balian itu tidak angker. Kumis ditata rapi. Pakai destar putih, baju kaos berleher merek Orsela warna putih, pakai sandal slop Jawa. Nah. Tapi berbicara soal balian, teman saya punya cerita yang mem- buatnya kesal. Kebetulan rumahnya di depan rumah balian di ka- mpungnya. Kebetulan ia suka mengoleksi barang antik seperti pa- tung Asmat, gentong Lombok dan patung-patung primitif. la sering kadatangan pasien yang ingin berobat pada balian di sebelah ru- mahnya. Nengah Kertalangu PERTANYAAN berikut ini bahyang, lalu pulang dan mela- karena seperti kata Swami adalah repetisi dari pertanyaan lui proses itu seakan-akan telah Vivekananda - keseluruhan key- yang pernah muncul pada sebuah melaksanakan kewajiban sebagai akinan dalam Hindu berpusat Jaba tengah ini, lanjut Purwi- dharma tula di Bandung yang seorang bhakta? Mengapa Hin- pada kesadaran. Manusia men- ta difungsikan untuk kegiatan diprakarsai sejumlah aktivis ma- du di Indonesia ini seakan-akan jadi sempurna dengan menya- dharma tula atau kegiatan sosial hasiswa Hindu yang sedang kita pandang cukup "dibesar dari kesempurnaan itu. Ajaran yang mendukung kesucian. menuntut ilmu di bumi Parahy- kan" oleh pelaksanaan (ajaran) Hindu bukan berisikan pergula- Dalam dharma tula ini perlu dibi- angan itu. Ketika itu, seorang Hindu yang diterapkan dan tan dan upaya untuk memper- carakan hal-hal yang menyangkut peserta diskusi bertanya, menga- diperkaya oleh (budaya) Bali? cayai suatu dogma atau doktrin moral, perilaku, etika dll. Sedan- pa justru pada era kematangan Ada nada keheranan sekaligus tertentu, melainkan untuk men- gkan di jaba sisi untuk kegiatan olah pikir manusia ini Hindu kegelisahan pada kata-katanya. yadari bukan (sekadar) mem- tidak mampu melahirkan lebih Kegelisahan seseorang yang percayai, tetapi menyadari dan sosial kemasyarakatan yang juga harusnya masih ada hubungannya banyak cendekiawan? Mengapa mencoba melakukan otokritik menjadi. Oleh karena itu, dengan kegiatan di pura. seolah-olah ada kemacetan pros- dan pengenalan lebih jauh akan demikian Vivekananda selanjut- es transformasi spiritual di kalan- identitas dirinya. nya berkata, " .... to the Hindu, untuk pelaksanaan upacara Karya Agung Mamungkah, berlangsung Tak boleh Sembarangan gan generasi Hindu Indonesia, Karena teringat akan pertan- man is not travelling from error 14 Juni 1995, serta untuk pembangunan dan perbaikan fisik. Dari Menurut dia, jaba tengah dan sehingga sekarang ini menurut si yaan itu, saya kemukakan pert- to truth, but from truth to truth, dana tersebut, sebesar Rp 125 juta nantinya untuk biaya Karya Agung jaba sisi ini bisa digunakan un- penanya ini - belum ada seorang anyaan: apakah sesungguhnya from lower truth to higher truth Mamungkah, selebihnya untuk pembangunan dan perbaikan fisik tuk aktivitas yang berhubungan cendekiawan Hindu Indonesia yang paling dibutuhkan oleh .... and every soul is a young meliputi: perbaikan meru dan piyasan, perbaikan undag, pelebaran dengan kegiatan keagamaan sep- pun yang mampu memberikan umat Hindu (Indonesia) saat ini eagle soaring higher and high- natar pura, pembangunan pelinggih penyawang, pembangunan dapur erti membuat banten dan pemen- penjelasan tentang Hindu secara dan di masa datang? Buku, er, gathering more and more dan ruang makan. tasan kesenian. Di dalam pemen- terstruktur, kontekstual, dan guru, atau tempat belajar? Atau strangth, till it reaches the Glo- tasan kesenian misalnya, tak menyeluruh? Mengapa kita sea- ketiganya? Ya, barangkali me- rius Sun" (menurut ajaran camatan Pasanggaran, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur yang rusak be- Pembangunan Pura Segara Tawangalun, Desa Sumberagung, Ke- boleh sembarangan seperti tari kan-akan terjebak dan sudah mang ketiganya? Karena, seper- Hindu, manusia bukanlah ber- rat akibat gelombang tsunami, dan kini hanya tinggal bangunan pad- joged bungbung yang bersifat merasa cukup oleh semacam ti kata Pandit Satyakam Vidy- kelana dari kesalahan ke kebe- masana. Dana yang diperlukan seluruhnya Rp 37 juta. profan harus pula disaring. Be- "kebanggaan massal" ketika alankar - Weda, kitab suci umat naran, melainkan dari kebenaran gitu pula kesenian yang dipentas- kita bersembahyang di pura? Hindu, berpihak kepada filosofi ke kebenaran, dari kebenaran Tingkat II Buleleng, yang pembangunannya sudah dimulai 18 Desem- Pura Ponjok Batu, Kecamatan Tejakula, Kabupaten/Daerah kan supaya ada kaitannya dengan Mengapa kita harus merasa cuk- realisme dinamis dan bukan ke- yang lebih rendah ke kebenaran ber lalu, diperkirakan memerlukan dana Rp 1 milyar dengan waktu upacara agama, seperti wayang, up dengan datang ke pura, sem- pada mistisisme statis. Atau, (Bersambung ke Hal 12 Kol 1) membangun sekitar 3 tahun. PHDI Tingkat Desa Karya Makmur di daerah transmigrasi me- Sumbangan Anda dapat dikirim langsung ke bagian Sekretariat Redaksi merlukan dana untuk mewujudkan cita-cita umat memiliki seper- Bali Post 67 A Denpasar atau dengan weselpos dan rekening Bali Post di angkat gong, BRI Cabang Denpasar No. 31-45, 1065.4. 222222 2222 Rp 62.500 untuk Pura Hargo Lokha di Jateng Ketut Sumitra, JI.T.Umar Gg. Kaswari 5 Dps 849.500 864.500 (Bersambung ke Hal 12 Kol 1) JI.P.Misol VIII-5 Dps Rp 10.000 Rp 2.330.500 untuk Pura Ponjok Batu Tejakula, Singaraja Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 20.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 332.000 I Gusti Gede Getas, Penatih Dps Rp 5.000 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 352.000 AA.Ngr. Rai SW, Jl.Pudak 2-A Dps Rp 10.000 I Gst. Gede Getas, Penatih Dps Rp 5.000 Rp 864.500 untuk Komang Elly Saputra Rp 20.000 Rp 510.000 untuk Pura Sekartaji di Kediri Jatim Gede Wiraha, Desa Tejakula/Buleleng Rp 100.000 Parmadi dan Parwati, Dps Rp 5.000 Rp 1.000 Rp 5.000 Kel. Ketut Arnawa, Dps Rp 1.000 I Made Darma, Jl.Gt.Subroto IID/6 Dps Rp I Md. Darma, Jl. Gt. Subroto IID/6 Dps 5.000 Trilaksmi, Dps Rp 5.000 Rp Rp 26.000 I Gst. Agung Suriawan, JI.Majapahit 1 Ampenan Rp 5.000 I Nyoman Gde Subrata, B.A., Desa Selat Klod, Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 10.000 15.000 Rp 1.468.000 Ike, Jl.Gn. Bromo 1/104 Dps Rp 1.000 Selat Karangasem Rp 10.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp Rp 1.494.000 Parmadi dan Parwati, Dps Rp 5.000 Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 140.000 STT Adi Menggala, Kamasan Klungkung Rp 15.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 2.190.500 2.330.500 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 27.000 Rp 743.000 untuk IGP Cakra Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 483.000 Rp Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 510.000 Yan, Dps Rp 1.000 Rp 374.500 untuk Pura Agung Kerta Bhuwana di Jatim I Made Darma, Jl.Gt. Subroto IID/6 Dps Rp 5.000 Ike, Jl.Gn.Bromo 1/104 Dps Rp I.W.Dhyan S, Metrologi Singaraja Rp 10.000 Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 10.000 1.000 11.000 Ni Made Sudarmi, JI.H. Wuruk No. 4 Dps Rp 10.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 732.000 Rp 5.000 Ni Luh Sudiani, Ds. Bungaya Kangin, Rp 10.000 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 743.000 Rp 5.000 BebandemKarangasem Rp 5.000 Gemalo, Komplek Kesehatan Mataram Rp 5.000 Rp 601.500 untuk Nyoman Rapa umlah penerimaan yang dimuat harini Rp 11.000 Ida Ayu Rekawati, JI. Majapahit I Ampenan Rp Rp Rp 548.000 559.000 Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 5.000 10.000 Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 40.000 umlah penerimaan seluruhnya Jumlah penerimaan sebelumnya Rp Rp 129.500 untuk Pura Segara Tawangalun Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 364.500 374.500 Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 22.500 AA.Ngurah Rai SW, Jl.Pudak 24 Dps Rp Rp 62.500 Ike, Jl.Gn.Bromo 1/104 Dps Rp 10.000 1.000 Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 11.000 590.500 di Banyuwangi Rp 2.146.000 untuk Pura Ranget di Lobar Rp 5.000 Nyoman Mirig, Dps Rp 5.000 Rp 10.000 Parmadi dan Parwati, Dps Rp 5.000 Ike, Jl.Gn.Bromo 1/104 Dps Rp Rp 5.000 Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp Rp Rp 20.000 109.500 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 1.000 11.000 2.135.000 2.146.000 Rp 129.500 Rp 22.754.805 untuk Pura Gelap di Besakih Yatri Pertanian Rp Gemalo, Komplek Kesehatan Mataram Rp 100.000 5.000 Ike, Jl.Gn. Bromo 1/104 Dps Rp 1.000 Rp 5.000 Ketut Sumitra, JI.T.Umar Gg.Kaswari 5 Dps Rp 5.000 Jumlah penerimaan yang dimuat hari ini Rp 10.000 116.000 Rp Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 22.638.805 Rp 22.754.805 umlah penerimaan sebelumnya 22 2222 Made Darma, Jl.Gt. Subroto IID/6 ps Ni Made Dhyas S, Metrologi Singa Gst. Nyoman Widiadnya, P.Misol VIII-5 Dps umlah penerimaan yang dimuat harin umlah penerimaan sebelumnya umlah penerimaan seluruhnya "Wijana, Dps Rp 352.000 untuk Pura Tanah Lot Made Darma, Jl.Gt. Subroto IID/6D Gut. Nyomaan Widiadnya. TIME 50. di Tabanan Jumlah penerimaan seluruhnya P.T. SARI RAJUT INDAH KNITTING FACTORY SPECIAL PRODUKSI KAIN RAJUT BERKUALITAS EKSPORT *MISTY *COTTON *RAYON CRINCLE JENIS KAIN: *RAYON LYCRA *COTTON LYCRA *RAYON COTTON SIMPATI ANDA Bali Post menerima titipan sumbangan pembaca untuk saudara-saudara kita yang tengah menderita dan ditimpa kemalangan, antara lain: Komang Mardika penderita tumor mata, Ariyawan penderita tumor, Wil- iawan penderita kanker tulang, IGP Cakra penderita kaki gajah, Aryanti pen- derita kepala membesar, Maulana penderita kepala membesar, Kt. Raka pen- derita tangan puntung. Gd. Wardana penderita tumor, I Nyoman Rapa pen- derita perut mengeras, Wayan Kari penderita kanker rahang. Wayan Mubagia penderita kepala membesar, Ely Saputra penderita kulit bersisik. Jumlah penerimaan, seluruhnya Rp 601.500 Dana punia Anda dapat dikirim langsung ke bagian Sekretariat Redaksi Bali Post di BRI Cabang Denpasar No. 31-45, 1065,4. Pura Hargo Loka, Desa Balong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang direncanakan dibangun di lereng pegunungan berlokasi di Dukuh Gununganten, Desa Balong. Untuk lancarnya pembangunan pura tersebut, dana punia Anda bisa lang- sung dikirim kepada bendahara panitia pembangunan Pura Hargo Loka, Sunardi, d.a. Kantor BKK Kecamatan Jenawi Karanganyar, Surakarta 57795, Jawa Tengah. Pura Sono Panca Giri, berlokasi di Jl. Kupang Baru III Surabaya, yang akan dibangun memerlukan dana sebesar Rp 15.971.750. Pura yang akan dibangun di atas tanah seluas 325 m2 itu nantinya terdiri dari Mandala Utama dan Mandala Madya. Pada Mandala Utama akan dibangun padmasana, pen- glurah, bale pemiosan dan kori agung. Sedangkan pada Mandala Madya akan dibangun candi bentar, tempat air pembersih, bale kulkul, joglo (gedung ser- ba guna) dilengkapi dengan WC dan kamar mandi. Dana yang terkumpul lewat rekening Bali Post nantinya akan ditransfer ke rekening panitia pem- bangunan Pura Sono Panca Giri: Bank Bumi Daya Swandayani, Surabaya a c034037-12677. Pura Jati Pramana, Kotamadya Cirebon, memerlukan dana sebesar Rp 98.214.281 (sembilan puluh delapan juta dua ratus empat belas ribu dua ratus delapan puluh satu rupiah). Pura yang dibangun di atas tanah sertifikat Hal Milik Nomor 532 dengan luas 1.184 m2 terletak di Jalan Kalijaga Permai Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamkti Kotamadya Cirebon. Tanah terse but hasil pembelian swadaya umat Hindu di wilayah Cirebon. Bangunan pura MASIH PERLU DANA yang dibangun mencakup padmasana, kori agung, bale pagongan, tempat Umat Hindu di beberapa daerah masih memerlukan dana punia ganti, penyengker, dan pintu masuk. Dana punia Anda dapat dikirim melalui Rekening Nomor 037.1.01135.3, Anda untuk membangun pura dan sarana pendukung lainnya untuk atas nama Panitia Pembangunan Pura di PT Bank Dagang Nasional In- ibadah. donesia Cabang Cirebon dan Rekening Nomor 33-20-7122.8, atas nama Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabu- Panitia Pembangunan Pura di PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Cireb paten/Daerah Tingkat II Tabanan, memerlukan dana Rp 205.730.000 on. ΣΕ PARADE BONUS BANYAK KESEMPATAN MENANG UNTUK HADIAH BESAR 15.594 HADIAH DIUNDI SELAMA TAHUN 1995 IKUTI SEKARANG JUGA! Memeriahkan 50 Tahun Kemerdekaan RI kami memberikan kesempatan kepada Anda untuk memenangkan ribuan hadiah besar. Caranya gampang Anda hanya perlu menabung sebanyak-banyaknya di Tabungan Primadana, Primagold, Rekening Primadollar atau Deposito Berjangka (Rp. US$. Sin.$). Jika Anda belum memiliki rekening di Bank Danamon, bukalah segera hari ini. Anda akan menikmati suku bunga menarik, hadiah pembukaan rekening dan Kesempatan memenangkan hadiah besar. SEMAKIN BANYAK ANDA MENABUNG, SEMAKIN BESAR KESEMPATAN MENANG. Anda akan mendapatkan 1 (satu) nomor undian untuk setiap saldo rata-rata per bulan: Rp200.000- untuk Primadana; US$200/Sin. $200/Aust. $200 untuk Primadollar; Rp 500.000 untuk Primagold; Rp 1.000.000 untuk Deposito Rupiah dan US$500/Sin.$500 untuk Deposito Valas. 2 X KESEMPATAN MENANG! Parade Bonus akan berlangsung dalam 2 (dua) periode. Periode 1: 30 Maret-31 Juli '95 Periode 2:1 Agustus-31 Desember '95. "Jenis dan jumlah hadiah lihat tabel Jangan lewatkan kesempatan emas ini, segeralah bergabung dengan Parade Bonus Bank Danamon. Untuk informasi lebih lengkap, hubungi segera Bank Danamon terdekat. 1 DY Mahaks Man Je D KOMPOSISI HADIAH. PER PERIODE Jenis D Hallah ka Temperang Sering Cllegie whate Clay Pro V $ 1 Honda Nack 15 $ S 1 6 B NO B . % 20 NO 6 M 6 75 O IN " 6 NO B 15 T tore Kelapa Gading Plaza No 56-57 Telp. 516199 No. 46. Telp. 229 56. Menerima pesanan besar maupun kecil untuk keperluan garment JI. Imam Bonjol No. 451 Denpasar Telp. 755217, 755218, 755205 Fax. 755207 C1036 U 1182 30 T ZOW Tra 1.SVW TH TH THI IM TOTAL BANK DANAMON 4cm Color Rendition Chart
