Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-06-07
Halaman: 08

Konten


4cm HALAMAN 8 Color Rendition Chart Kaum Muda Hindu dan Spiritualitas Mendalami spirituali- tas kini sedang menja trend-jika boleh diistilahkan demikian. Di kala- ngan tua-muda- M encapai spiritualitas, harus diakui tidak han- ya bisa dilakukan den- gan beragama secara konvensional (upacara red). Tokoh-tokoh aga- ma dan para teolog kini kian rajin mengkam- panyekan spiritualitas baru-bentuk-bentuk remaja menggejala baru yang diserukan dalam kehidu- kegairahan mendal- pan beragama. Kelompok ini menilai, beragama kini bukan ami spiritualitas ini lagi sekadar urusan manusia dan Tuhan, dalam berbagai tetapi manusia den- bentuk dan ekspres- gan manusia, dan manusia den- inya. Meski berbeda gan segala ciptaan-Nya. bentuk dan ekspre- Oleh karena si, mereka semua itu, beraga- ma tak cuk- menyebut tujuan up sekadar yang sama dan memuja d an satu: mendekatkan menyem- bah Tuhan, diri dengan Tuhan. juga peduli Di sanalah aliran dan peka ter- kepercayaan, di hadap lingkun- gan dan segala ciptaan Tuhan. samping agama, Menyelamatkan mendapat tempat. lingkungan dan mengembalikan kehar- Soal aliran keper- monisan alam, dinilai tak cayaan, ada pihak yang menilai se- bagai "jalan pintas" mencari Tuhan. Di sisi lain, ada juga kalah berimannya dengan melakukan upacara keagamaan. Berangkat dari pemikiran itu, kemudi- kan menyimpang dari dharma. Lantas, apa sesungguhnya yang men- jadi motivasi kalangan muda mengikuti suatu aliran kepercayaan? Sebaris pemikiran Swami Vivekananda yang menyebutkan "pikiran terpusat menuju Tuhan, tangan mengh- adap ker- an muncul kegairahan baru mendalami ja" spiritualitas lewat aliran kepercayaan yang tampaknya terkadang menomorsekiankan sistem lama bisa dijadikan pijakan seperti sistem upacara. Akibatnya, mun- menjawab pertanyaan tersebut. Pemiki- cul ketergangguan, bahkan ketegangan ran ini diilhami pemikiran besar Wedan- yang menuding dengan lingkungan. Apalagi jika kemudi- ta, yang memandang kerja sebagai suatu an pendalaman spiritualitas itu terwujud dalam bentuk-bentuk aktivitas yang just- ru banyak menimbulkan kecemasan dan mengganggu ketertiban bermasyarakat, se- hingga kalangan berwajib menilainya sebagai "pelarian" ketika manusia telah jenuh bergulat dengan keseharian, sesat. Sekte Aum Shinrikyo di Jepang misal- termasuk konvensi nya, yang sempat menghebohkan karena diduga mendalangi pembunuhan massal beragama yang dengan gas beracunnya, barangkali salah satu contohnya. Juga di tanah air, seperti dominan menonjol- aliran Aur Koneng di Jawa Barat dan ali- kan upacara. Entah ran Kalki di Gianyar (Bali) yang sampai menelan korban jiwa. Kasus-kasus terse- seberapa besar but, mau tidak mau kian mengganggu cit- kadar kebenaran ra aliran kepercayaan atau pendalaman spiritualitas. Akibatnya, muncul ke- curigaan terhadap kelompok yang me nekuninya berbagai bentuk spiritualitas, di luar perilaku beragama lazimnya. kedua pendapat itu. Bagaimana sesung- guhnya persepsi kaum muda ter- hadap spiritualitas? Sejauh mana mere- Namun, baik Ida Pedanda Gde Ngurah Bajing dari Geria Bajingga Kesiman Den- pasar maupun Ida Pedanda Ketut Sidemen dari Geria Taman Sanur, justru melihat kegairahan kaum muda menekuni aliran kepercayaan sebagai pilihan yang tepat di tengah zaman Kaliyuga ini. Maksudnya, ang anggota Ananda Marga, kehidupan spiritual yang dijalaninya ini bermula dari keingintahuannya terhadap ajaran agama. Karena ajaran agama yang dia dapatkan di sekolah formal dirasakan- nya kurang, sehingga dia mencari dan mencari lagi jawaban-jawa- ban keingin tahuan nya untuk menghilangkan pembungkus itu sehingga atma dapat kembali ke parat- ma," jelasnya. Cara yang ditempuh untuk menghi- langkan kedua sikap merugikan ini (ra- jas dan tamas) adalah sikap pengen- dalian diri yang disebut Yama dan Nyama Barata. "Bila kita sudah ber- hasil melaksanakan ke sepuluh sikap pengendalian diri ini, sifat rajas dan tamas akan hilang," tegasnya. Den- gan hilangnya sifat rajas dan tamas ini atma hanya akan ter- diri dari sifat satwam saja. Sifat Satwam sama den- gan sifat Paratma, seh- ingga kedua unsur atma dangan paratma sama. Kesamaan un- sur ini mem- percepat pros- es penyatuan dengan Tuhan (moksa). Mencari Kebenaran Tuhan adalah kebenaran, dan kebenaran itu sendiri adalah Tu- han. Begitu kata Agus Indra Udayana. "Karena itu bila kita sudah mendap- atkan kebenaran maka kita akan dapat mencapai Tuhan," jelas tokoh muda yang juga tekun men- di dalami spiritual. Dia berpandangan luar. tidak ada perbedaan antara Tuhan dan Pada mulanya kebenaran. dia bertemu buku-buku yang memuat ajaran yoga. Hatinya tertarik, dan timbul niat mempelajarinya. Yang diinginkannya dari mempela- Spiritual pada hakikatnya adalah jiwa dari kehidupan agama. Hanya saja penekanannya adalah akal sehat, pengalaman nyata dan moralitas. Karena penekanannya pada akal sehat, maka dalam kehidupan spiritual kita bebas mengemukakan pendapat dan pandangan baru. ka mendalaminya bumi yang kini dalam kondisi tua, tentun- dan apa tujuannya; ya membawa ekses-ekses pada kehidupan keharusan bagi umat manusia. Wedanta jari yoga pada mulanya hanya untuk manusia godaan dan tantangan yang memandang tujuan manusia adalah mok- berikut laporan harus dihadapi manusia sekarang makin shartam dan jagadhita. Kedua tujuan ini Divisi Agama Bali kompleks dan rumit. Demikian juga peso- harus dicapai secara seimbang dalam ke- na-pesona duniawi yang makin merang hidupan manusia. Post. sang manusia melakukan tindakan-tinda- Menurut I Ketut Triana, salah seor- IMAN DI ALAM ASRI PEMUKIMA Beranjak dari pemikiran itu dia menyarankan agar generasi muda men- cintai dan mencari kebenaran. Jika sudah mencintai dan mencari kebena- ran, kita tak perlu lagi ikut aliran ini dan itu. "Cukup itu saja," katanya singkat. Moralitas dalam ajaran spiri- tual mana pun menempati posisi yang sangat penting. Tanpa moralitas, lati- han olah tubuh dan batin akan menye- satkan seseorang. Dia mencontohkan Duryodana. Duryodana adalah sosok yang melaksanakan olah tubuh dan ba- tin, sehingga dia mampu menyelam di air dalam jangka panjang. Tetapi lati- han ini tidak diikuti oleh moralitas yang kuat sehingga dia tergelincir menuju kesesetan. "Karena itu moral- itas menjadi sangat penting," katan- ya. BALI POST BIAS BE RABU PAING, JUNI 1995 Paradigma Pembangunan Da PEMBANGUNAN identik dengan proses pe- nya? berwawasan budaya, maupun dalam kajian agama dalam kon- teks pembangunan. Dalam hubun- pendirian banguann kuil Hindu di Sumatera, Jaw Oleh Jiwa Atmaja sebagai acuan dalam mendi bangunan kuil. Kecuali itu," Kosala", "Asta-Kosali" dan Bumi", hanya secara im rubahan (process of change) menuju keadaan yang Pertanyaan di atas hampir tidak pernah terjawab, Bali, belum ditemukan pedoman yang dapat di lebih baik; atau proses modernisasi. Dinamika (ke- baik dalam kajian pembangunan cepatan) tidak akan terjadi, apabila tidak terkurung oleh fleksibilitas mental dan kelincahan bertindak. Fleksibilitas dan kelincahan bertindak diperlukan agar proses adaptif terhadap nilai-nilai baru yang terbawa oleh pembangunan dapat berjalan tanpa harus kehilangan pijakan (off balance). gan ini, salah satu tulisan terakhir yang menganali mendeskripsikan pedoman arsitektur tradisional sis hubungan tersebut ditemukan dalam karya Ra- Meskipun demikian, situs-situs Hindu berupa ku jeev Dehejia dan Viek Dehejia. Mereka berusaha candi, baik di Sumatera, Jawa maupun Bali s mendeskripsikan hubungan antara pemikiran keag memberikan gambaran ikhwal pendirian, kuil ata amaan dan kegiatan ekonomi di India. Pemikiran di. Setidaknya, situs-situs Hindu itu mengandun mereka didasarkan atas pandangan filsafat agama pertimbangan "kelayakan" yang mungkin me Hindu tentang kehidupan, bahwa realitas tertinggi pada kita-kitab India Kuno. tidak sekadar bersifat transenden dan impersonal, Potensi lingkungan alam, seperti disiratkan namun juga imanen (intrinsik) dan personal. situs kuil itu, pada prinsipnya mengacu pada Tujuan hidup bukan hanya "moksa" atau kebe- Manara Silpasastra" dan "Silpa Prakasa" basan spiritual, namun yang juga sama pentingnya menunjuk pada gugusan situs candi di Muara adalah "artha" atau kepuasan material. Karena itu, Sumatera (ada lebih kurang 34 situs), di Jawa T dalam tradisi bangsa India, tulis Rajeev dan Viek, (lk. 30 situs), terutama di daerah Borobudur, Tu agama tidak terpisahkan dari urusan sekuler gung (lk. 31 situs), sisanya situs-situs bangun masyarakat, seperti kegiatan ekonomi dan politik. di Yogyakarta. Hal serupa ditemukan oleh Sutte Dengan cara pandang ini, maka pemikiran sosial dan pada situs erkeologi di sekitar "Tukad Pekerisan politik, juga urusan agama dalam arti sempit, ber- Tukad Petanu", di Gianyar. jalan serentak menuju keseimbangan humanisme yang terajut rapi. Dalam perubahan, betapapun kecilnya, agaknya keseimbangan sangat penting artinya. Ia kecil na- mun indah. Keseimbangan hanya mungkin terca- pai, kalau sebelumnya dilakukan perencanaan pengembangan tata sosio-budaya yang rapi dan ter- atur. Salah satu perilaku masyarakat agraris dalam upaya menjaga keseimbangan adalah pempertahan- kan sikap integralitas terhadap alam. Menurut Soemitro, kuatnya integralitas kalangan petani ter- hadap alam, memperlihatkan upaya pemeliharaan keaslian alam dan mereka cenderung tidak bergan- tung pada manusia dan struktur kekuasaan. Sikap naturalis seperti itu, justru dianggap se- bagai kelemahan mendasar oleh teori-teori modern- isasi. Pada bagian lain dari makalah Soemitro yang Kitab "Manasara - Silpasastra" memuat ke berjudul "Peranan Kebudayaan Dalam Proses In- an-ketentuan mendirikan bangunan kuil, ter dustrialisasi" (1983), disebutkan bahwa bangsa In- Dengan menumpangkan aspek budaya adat ke ketentaun memilih loksi bangunan. Menurut kit doensia yang bersifat agraris akan kehilangan po- dalam agama pertautan antaragama dan tatanan so- sebelum suatu bangunan kuil didirikan. arsitel tensinya untuk menggerakkan pembangunan, apa- sio-budaya, pada gilirannya bertautan pula dengan deta (sthapaka) dan arsitek perencanaan (sth bila pengembangan tata sosio-budaya tetap agraris. aspek sosio-politik, bahkan kekuasaan, menjadi se- diberi kesempatan untuk menilai (semacam stu Soemitro benar, bila dengan kalimat itu diarti- makin jelas batasannya. Kekuasaan misalnya, tidak layakan) kondisi dan "daya tahan" lahan yang kan bahwa sikap naturalis sepenuhnya tergantung pernah menjadi hak milik manusia, kecuali hanya digunakan lokasi bangunan suci. pada alam, akan lebih banyak "mencelakakan" sebagai "barang titipan" yang harus dijalankan Prasanna Kumar Acharya, dalam kitab "M hidup manusia. Karena itu, potensi yang menduku- dalam waktu yang tidak diketahui limitnya. Rajutan ra Silpasara" (terbitan Oxford, London, 1927) ng bidang jasa dan manufaktur yang memerlukan banyak nilai di dalam budaya agama menyebabkan memaparkan teknik-teknik pengkajian lokas kelincahan tersendiri, juga tidak dapat dianggap agama Hindu menjadi bersifat ikonitas (mempun- gunan suci, antara dengan mengisi lubang uji sebagai tidak perlu. Akan tetapi, kalimat Soemitro yai banyak simbol). Tidak saja di India orang men- air, maksudnya untuk menilai daya serap tanah d itu tidak harus diartikan bahwa sikap naturalis ka- emukan kebertautan agama (Hindu) dengan kegia- i bangunan. Selanjutnya, dengan menimbun langan agraris yang demikian itu selalu bersifat tan-kegiatan ekonomi, sosial dan budaya, namun talian ke dalam lobang uji, dimaksudkan untu negatif. Karena itu, di antara dominasi teori-teori juga di Bali. modernisasi itu, muncul pertanyaan: "Apakah ag- ama memiliki ajaran atau doktrin tentang pemban- gunan?" Jika ada, di mana terdapat bunyi empiris- nilai derajat "kemelesakan" tanah di temp Teknik yang lain adalah menebar bibit tanan Konsep Tata Ruang permukaan lahan yang telah dibajak, dimaks Dalam khasanah tekstual yang berasal dari masa untuk menilai tingkat kesuburan tanah. Praktik Spiritual tak Se Spiritualitas, kata dia, mencakup unsur moralitas. Spiritual pada hak- ikatnya adalah jiwa dari kehidupan ag- ama. Hanya saja penekanannya adalah akal sehat, pengalaman nyata dan mo- PUTU WIBAWA, mahasiswa ralitas. Karena penekanannya pada Unud mengatakan, ketekunannya akal sehat, maka dalam kehidupan mendalami ajaran spiritual (Saibaba- spiritual kita bebas mengemukakan red) berangkat dari pandangannya ter- pendapat dan pandangan baru. "Kebe- hadap pemahaman ajaran keagamaan basan mengemukakan pendapat ini yang didominasi upacara-upacara di paling tidak akan membantu kita me- masyarakat yang dinilainya perlu lebih nemukan kebenaran," katanya. ditingkatkan. Artinya, karena masih Dia mengakui mengikuti jalan spir- dirasakan adanya pratik spiritual yang kesehatan dan ketenangan. Kemudian, itual seperti sekarang karena didasari tidak seimbang dengan konsep-kon- setelah lebih dalam lagi mempelajari oleh keingintahuannya terhadap kebe- sep (filsafat) agama Lebih jauh Wibawa menilai, per- yoga dirasakannya sebagai dorongon naran. "Apa sih kebenaran itu"? Per- yang besar untuk mencapai kebahagi- tanyaan seperti ini mendorongnya un- sembahyangan yang dilakukan war- an abadi (moksha). Dia pun mulai tuk mencari dan mencari kebenaran itu ga desa dengan batas rentang waktu sendiri. Akhirnya dia pun mendalami yang jauh (sesuai hari-hari suci bagi mengetatkan disiplin nilai-nilai Gandhi yang diyakini se- umat Hindu-red) belum menampak- yoga untuk mencapai bagai kebenaran. kan suasana ritual yang benar-benar tujuannya itu. Lima Mahatma Gandhi, kata dia, menga- khidmat. "Kalau mau jujur, banyak sikap pengendalian diri jarkan umat manusia melaksanakan teruna-teruni yang tidak tahu apa tu- tahap awal (panca Ahimsa Satya, yaitu memperjuangkan juannya melakukan pujawali. Mu- yama brata) dan lima kebenaran tanpa kekerasan. Bagi Gan- ngkin mereka hanya tahu ke pura den- pengendalian diri tahap dhi cara jauh lebih penting dari tujuan. gan pakaian adat Bali. Selebihnya, kedua (panca nyama Walaupun tujuannya baik tetapi kalau muatan konsep darma tula luput dari barata) dilaksanakan cara memperolehnya jelek, itu bisa di- perhatian mereka," kata Wibawa sam- dengan konsekuen. pandang jelek. "Karena itu idealnya bil menambahkan, untuk memantap- "Terasa itu memang cara harus semulia tujuan," kata pen- kan pengetahuan spiritual umat Hin- sangat berat, namun gagum Mahatma Gandhi ini. du, ia mengharapkan kegiatan darma saya terus berusaha un- Tujuan yang mulia, menurut I Made tula di tempat-tempat suci agar lebih tuk melakukannya," "Gede Govinda, haruslah selalu diraih ditingkatkan. ujarnya. dengan cara yang mulia pula. Dia sep- Sedangkan Swartini, mahasiswi Pada awalnya bany- akat dengan Agus Indra Udayana ten- ak godaan yang dihada- tang hal itu. Menyadari hal itu, dia pi dalam melaksanakan mengatakan pengendalian diri me- ke sepuluh sikap pen- megang peranan penting. "Tanpa pen- gendalian diri itu. Mis- gendalian diri tujuan ang baik pun alnya dari masyarakat bisa menggelincirkan manusia juga, sekitarnya. Mereka paparnya. PURI GADINGHILL JIMBARAN BALI LINGKUNGAN HUNIAN YANG NYAMAN DAN ASRI Hunian Ideal Keluarga Bahagia LOKAM PERA "PURI GADING HILL AN PATA AUMAT MABAL By Pass Me Day GWK Dandara Hurah Rai Peso Paal Sange PURI Pondasi Lantal Dinding Genteng Kusen Daun Pintu Kaca Kuda-kuda Plafond SPESIFIKASI BAHAN Batu karang Keramik Batako/Bata merah diplester dan di cat Beton Meranti-Kamper Panel (utama) double teakwood (lainnya), Finishing cat/teak oil Rayband (depan), polos (lainnya) Rangka Plafond Kayu bomeo Kayu borneo diresidu Eternit/Tripleks 3mm dicat Jongkok-duduk Dinding KM/WC: Porselen/Keramik Listrik 450-1.300 watt PDAM GADINGHILL Closet Air PAM24jam Sarana Pendidikan - Sarana Peribadatan Taman yang asri Jalan dengan hotmix dan paving LebarJalan: -Jalan utama 18m Jalan sekunder 12m Jalan blok 10m FASILITAS Jalan lingkungan 7m-8m Sarana olahraga Lapangan tenis Lapangan basket Lapangan bulutangkis -10 menit dari Airport -Lokasi dikawasan elit pariwisata -200m dari kampus Udayana -Security post Bergegaslah Jumlah Terbatas Keterangan lebih lanjut hubungi: የግ Developer/Pemasaran : PT. MITRASURYA CEMERLANG Kantor Perwakilan JI. Imam Bonjol No. 336F Telp 223482 Denpasar Bali REI No: 00.01089 C. 1820 sering mencemooh Untuk menghidari ketergelinciran saya, tapi terus saja ini, kata dia, pelajaran yoga harus di- saya laksanakan," pa- dasari oleh sikap pengendalian diri. parnya sembari me- "Bahkan unsur yang terpenting dari nambahkan, saya yoga adalah pengendalian diri," kat- mengikuti suatu aliran anya. Inilah yang mendasarinya mem- karena dorongan dari pelajari yoga. Dikatakan, pengendalian dalam diri. diri pada zaman sekarang ini memega- "Akhirnya, lama- ng peranan penting karena tanpa pen- kelamaan masyarakat gendalian diri, kita akan terjebak pada menyadari dirinya," pola konsumtif yang tinggi. "Pola paparnya mengenai konsumtif yang tinggi ini akan sikap masyarakat ter- menggelincirkan manusia pada pen- hadap apa yang dilaku- deritaan abadi," kata Govinda, kannya. Kini pengikut satu aliran kepercayaan. masyarakat di lingkun- gannya tidak lagi heran Imbangi Godaan melihat dirinya berlatih Memang harus diakui, di satu sisi yoga dan mengucapkan kemajuan zaman telah membawa ber- mantra. Masyarakat bagai dampak pada kemerosotan mor- menganggap apa yang al manusia. Kondisi ini, mau tidak mau dipelajarinya ini berupa harus diperangi" dengan pendalaman magic. "Maklumlah spiritual. Jika godaan dunia itu tidak mereka sama sekali be- diimbangi dengan upaya-upaya ke lum mengerti yoga," dalam, maksudnya mempertebal ke- imanan, kita akan dengan mudah ter- Lama-kelamaan, ka- bawa. Nah, aliran kepercayaan sebe- tanya, karena arus im- narnya salah satu upaya mengarah ke formasi yang semakin situ," kata Pedanda Bajing. deras menerpa, akhirnya Mantan Ketua Umum PHDI Pusat mereka (mesyarakat di itu mencontohkan, adanya berbagai sekitarnya) menyadari rangsangan dalam bentuk hiburan yang bahwa tujuan yoga sebe- dibawa media komunikasi cukup be- narnya bukan untuk itu; sar berpeluang merongrong keimanan untuk magic-magic- manusia. Tetapi, jika rangsangan itu kan. juga diimbangi dengan pendalaman Sesuai asal kata yoga agama, termasuk lewat aliran keper- itu, yaitu "yug", tujuan cayaan, akan dapat diatasi: "Nah, yoga sebenarnya adalah mereka yang imannya lemah akan ce- menghubungkan diri pat frustrasi dan justru lari pada hal- dengan Tuhan. Tuhan hal yang keliru," katanya. sebagai sumber semua Sebab, kata Pedanda Sidemen, dari makhluk di dunia adalah kenyataan yang ada, banyak remaja Paramatma". Atma mengikuti aliran kepercayaan terkait yang bersemayam dengan kondisi zaman Kali ini, di dalam diri kita berasal mana dunia mengalami polusi dan ber- dari Paratma ini. Atma bagai "pencemaran". Dunia yang kini yang telah turun ke du- sedang dalam kondisi 'kotor' memang nia dipengaruhi oleh ke- harus diimbangi dengan upaya-upaya tiga guna, yaitu Satwam, pembersihan diri, agar diri sendiri Rajas dan Tamas. Sifat tidak ikut 'kotor'. kata dia. Rajas dan Tamas mem- Lebih jauh, dia mengatakan bungkus atma sehingga sekarang saatnya memang tepat men- sangat sukar lagi ber- cari Tuhan dengan mengikuti suatu hubungan dengan sum- aliran kepercayaan. Karena, dunia bernya yaitu Paratma. sendiri yang menghendaki. "Yoga adalah ajaran (tra/tar/ita) Fakultas Ekonomi Unud jurusan Keuangan, yang tergabung dalam Fo- rum Mahasiswa Hindu Dharma rpen- gatakan, yang perlu disayangkan ka- lau banyak remaja yang memasuki sebuah aliran kepercayaan di luar kon- teks kehinduan. Karena Hindu, katan- ya, telah memiliki konsep-konsep spir-M itual yang lengkap dan jelas pema- parannya. Ia mencontohkan, Be- gawadgita secara lengkap telah mem- beri ajaran hidup jika umat ingin men- dalami ajaran agama (Hindu-red). "Saya melihat kelucuan, wong kita sendiri sudah punya 'baju' yang baik menuju Tuhan. Kenapa tidak itu saja yang dipakai," katanya. Ia menambah- kan, memakai yang sudah tersedia saja belum tentu bisa, jika ditambah den- gan beban lainnya, dikhawatirkan Su- wartini, akan malah mengaburkan ko- sep ajaran spiritual yang semula men- jadi budaya bersama. Pendapat Suwartini disambung Sri Harta Mimba. Mantan mahasiswa te- ladan Unud ini mengatakan, pada dasarnya ajaran-ajaran spiritual yang berkembang di masyarakat semuan- ya baik. Yang menjadi permasalahan, aplikasi dari ajaran spiritual itu sering DANA PUNIA Bali Post, masih menerima titipan dana punia Anda yang dimuat setiap Rabu, untuk beberapa pura yang memerlukan antara lain: Pura Pancaka di Mataram, Pura Segara Suci di Jateng, Pura Raksa Wira Bengkalis di Riau, Pura Petitenget di Krobokan, Pura Gelap Besakih, Pura Waik- abubak di Sumba Barat, Pura Jagat Sebudi di Karangasem, Pura Dharma Jati di Jatim, Pura di Irian Jaya, Pura Giri Shanti Bhuwana Nganjuk di Banyuwangi, Pura Bukit Amerta di Banyuwangi, Pura Bukit Dharma Durga Kutri di Gianyar, Pura Siwa Prasta di Lobar, Pura Mandharagiri Semeru Agung di Jatim, Pura Ranget di Lobar, Pura Lingkuk Bune di Lobar, Pura Ujung Desa di Mataram, Pura Sekartaji di Jatim, Pura Boyolali di Jateng, Pura Blambangan di Jatim, Pura Maospahit di Canggu, Pura Gunung Pengsong di Lobar, Pura Penguben- gan di Besakih, Pura Desa/Puseh Desa Adat Denpasar, Pura Pucak Tinggah di Tabanan, Pura Pucak Sangkur di Tabanan. Pura Adya Dharma di Salatiga, Pura Giri Indraloka di Jambi, Pura Kerthi Bhuwana di Lampung, Pura Ulun Danu Batur di Songan Kintamani, Pura Dalem Kusha Agra di Mataram, Pura Giri Kusuma di Bogor, Pura Jagat Natha di Riau, Pura Wisnu Murti di Klaten Jateng, Pura Dhali Agrahita di Malang, Pura Payogan Agung Mulawarman di Kutai, Pura Payogan Agung Mulawarman di Kutai, Pura Agung Kertha Bhuwana di Kediri Jatim, Pura Agung Utara Segara di Bitung, Pura Dharma Sari di Mat- aram, Pura Jagat Natha di Jembrana. Rp 382.000 untuk Pura Agung Kertha Bhuwana di Jatim Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya ke luar rel. Artinya, kata Mimba, ada dunia dengan catatan jangan mentok jangan ada y beberapa orang yang mengklaim bah sampai di sana saja. Kalau bobot spir- sa menyata wa ajaran yang dianut lebih baik dari tual mentok sampai ritual dan sere- sesat itu ses ajaran lainnya. "Saya menyayangkan nonial saja, tentu akan terjadi ketidak- Di sini PHI sekali, jika ada yang berpendapat bah-eimbangan. "Jadi, kita telah men- tidak boleh wa kelompok merekalah yang lebih duga bahwa akan ada perluasan-per- ompok Hin tahu apa itu Begawadgita. Sehingga basan beragama ke arah spiritual yang yang ada," sering terjadi perdebatan, dan mem- dibih mendalam. Kita meyakini akan Menuru pertanyakan apa yang diketahui umat bentuk kelompok-kelompok spiri- oknum PH Hindu dengan canang sarinya (ritual- bal Hindu," tandas Wiana. demikian ( red)," katanya. Oleh karena itu, kata dia, pada remaja yan Bhisama Catur Marga ahun 1991 Mahasabha PHDI mene- rai beralira Mengantisipasi adanya kelompok- apkan bahwa kelompok-kelompok talah yang t kelompok belajar seperti itu, Sekjen spiritual Hindu yang terorganisasi du. Wiana r PHDI Pusat Drs. I Ketut Wiana men- harus dibina dan diawasi oleh PHDI, nya kalau s gatakan bahwa PHDI sudah agak awal kemudian PHDI memberi dasar-dasar tif itu diar menyiapkan suatu bhisama. Bhisama sehingga mengarah pada agama Hin- PHDI, kelo tersebut dihasilkan pada pesamuan du yang benar. Ia mengakui bahwa bentuk itu agung 1988, yakni catur marga. nasyarakat belum memahami kepu- dan pengav "Tujuan bhisama catur marga un- usan PHDI ini. "Kalau kelompok- Wiana tuk memberikan wadah bobot perlua- lelompok tersebut tidak dibina dan remaja me san beragama dengan tujuan tetap dawasi oleh PHDI, suatu saat ia kan bagai keber mempertahankan bobot yang telah ada besar dan akan melahirkan benturan- yaitu ritual dan seremonial," ujar Wi- benturan yang tidak kita harapkan," ana. Pembobotan ritual dan seremo- katanya. Karenanya, sebelum terjad- nial tersebut, kata Wiana, telah berha- nya hal-hal yang tidak diharapkan, sudah berha sil memberikan umat rasa kebersa- lita harus bina dan awasi. ja-remaja, maan, kegembiraan, keindahan, ke- "Pembinaan yang kita lakukan keseimbang banggaan. Itu secara universal diperlerdasarkan pendekatan Weda, jangan lebih tua in lukan oleh manusia dalam hidup di kekuasaan. Semestinya kita di PHDI memberi su Rp Jumlah yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya wa motto y merintah se kan motto 40.000 Rp 5.521.500 Jumlah yan Jumlah pen Rp 5.561.500 Jumlah pen Rp 34.687.500 untuk Pira Gelap di Besakih IA Berlian Brahmahita P, Jl. D. Tempe 9 Sar Keluarga Kalanganjar Denpasar Jumlah yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya 22222 SIMPATIANDA Bali Post menerima titipan sumbang pembaca untuk saudara-saudara kita yang tengah menderita dan ditimpa kemalangan, antara lain: M Umat H Pura I 37 juta. Rp Rp 5.000 10.000 bangun pu Rp 15.000 Tingkat II Rp 34.672.500 Karya Agu Rp 34.687.500 perbaikan Agung Ma perbaikan pelinggih p Pemba garan, Kab dan kini ha Pura F yang pemb dana Rp 1 PHDI untuk mew Dana p di BRI Cab Pura H Jawa Tenga Gunungant nia Anda b Loka, Sun Komang Mardika penderita tumor mai Ariyawan penderita tumor, Wiliawan penderita kanker tulang, IGP Cakra penderita kaki gajah, Aryanti penderita ke- pala membesar, Maulana penderita kepala membesar, Kt. Raka penderita tangan puntung, Gd. Wardana penderita tumor, I Nyoman Rapa penderita perut mengeras, Wayan Kari penderita kanker rahang, Wayan Mubagia penderita kepala memb- esar, Ely Saputra penderita kulit bersisik Sumbangan Anda dapat dikirim langsing ke bagian Sekretariat Redaksi Bali Post 67 A Denpasar atau dengan weselpos dan rekening Bali Post di BRI Ca- bang Denpasar No. 31-45, 1065.4. Rp 596.500 untuk Kadek Wiliawan Penderita Kanker Tulang 22229 Jawa Teng Pura S IA Berlian Brahmahita P, Jl. Danau Tempe 9 Sanur I Wayan Nuraja, Br. Kedewatan Abiansemal Badung Jumlah yang dimuat hari ini Rp 5.000 Rp 2.500 Rp 7.500 Rp 374.500 Selsian, Jl. Gatot Subroto o. 3 Dps 10.000 dibangun n Rp 382.000 Ki. Aryana, Bali Segara Hotel Kuta 5.000 tanah selua Pada Mand Jumlah yang dimuat hari ini 15.000 Rp 2.168.500 untuk Pura Ranget di Lobar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 581.500 596.500 agung. Sed bersih, bale Dana yang I Wayan Kari, Kr. Mejeti Sesaot Narmada Lobar Rp 5.000 I Made Tegeh, Karang Mejeti Sesaot Narmada Lobar Rp 5.000 I Wayan Gd. Putra, Kr. Mejeti Sesaot Narmada Lobar Rp 5.000 I Nengah Tjitrah, Karang Mejeti Sesaot Narmada Rp 5.000 Rp 3.366.650 untuk Komang Mardika Penderi- ta Tumor Mata panitia pem a/c 034037 Pura 98.214.281 puluh satu I Wayan Nuraja, Br. Kedewatan Abiansemal Badung Jumlah yang dimuat hari ini Rp 2.500 I Ketut Surantika, Jl. Sulatri XI/7 Dps Rp Rp 22.500 AA Ngurah Susila, Puri Gelgel Klungkung Rp 1.000 5.000 dengan luas tan Harjam Rp 2.146.000 Hindu di v Jumlah yang dimuat hari ini Rp 6.000 Rp 2.168.500 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp Rp 3.360.650 3.366.650 Dana p Panitia Pen dan Rekeni Rakyat Ind Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 1.353.500 untuk Pura Pancaka di Mataram Jumlah yang dimuat hari ini 22222 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 1.214.500 untuk Ketut Raka Penderita kori agung Pura 98.214.281 Rp 10.000 Keluarga Kalanganyar Denpasar Ike, Jl. Gn. Bromo 1/104 Dps Rp 1.000 Tangan Puntung I Ketut Surantika, Jl. Sulatri XI/7 Dps Rp 1.500 puluh satu I Made Darma, Jl. Gatot Subroto II D/6 Dps Rp 5.000 Lioner Wijaya, Jl. Raya Tuban 2 BC Dps Rp 10.000 dengan luas Rp 17.500 Rp 1.326.000 AA Ngr. Susila, Puri Gelgel Klungkung Kt Aryana, Bali Segara Hotel Kuta Rp Rp Rp 1.353.500 Jumlah yang dimuat hari ini Rp Rp 5.000 5.000 20,000 1.194.500 tan Harjam Hindu di w na, kori ag Dana p nama Pani Rp 1.214.500 Cirebon da PT Bank R Pura A Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 5.561.500 untuk Pura Petitenget Krobokan Kuta Hendry Mulyono, Jl. Cokroaminoto Gg. Cempaka No. 3 Dps Rp I Made Darma, Jl. Gatot Subroto II D/6 Dps I Gst. Nyoman Widiadnya, Jl. P. Misol VIII-5 Dps Keluarga Kalanganyar Denpasar 2222 20.000 5.000 Rp 5.000 Rp 10.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 618.500 untuk Nyoman Rapa Penderita AA Ngurah Susila, Puri Gelgel Klungkung Perut Mengeras Ketut Aryana, Bali Segara Hotel Kuta untuk mere gunan cand dan bale ba Rp 5.000 Dana p da Drs. Dev Rp 5.000 M272