Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Jogja
Tipe: Koran
Tanggal: 2020-10-06
Halaman: 06

Konten


Aliah Negeri (MAN) Bantul air nut coba dan ikut pelatihan terseb Harian Jogja SELASA KLIWON, 6 OKTOBER Harian Jogja 61 SLEMAN R-BO SELASA KLIWON, 6 OKTOBER 2020 Remaja Bimbingan orang tua »PROTOKOL KESEHATA > PENATAAN LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN Penanganan Kawasan Kumuh Tak Tuntas Nilai Layanan BPJS Kesehatan Memuaskan Masih Ada Tempat Usaha Tak Patuh BANTUL-Satuan Polisi Praja (Satpol PP) Bantul menemukan adanya tempat us- tidak mematuhi protokol ke pencegahan Coronavirus Dise (Covid-19) dalam operasi yus- dilakukan Senin (5/10). Kepala Bidang Perlindungan M Satpol PP Bantul, Muhamma Kurniawan, mengatakan yustisi penegakan Peraturar Bantul No.79/2020 tentang Kebiasaan Baru Protokol Ke Pencegahan Covid-19 dilak tiga tempat, yakni Kecamata Sewon, dan Kasihan, dengan warga dan pelaku usaha. Di b tempat usaha, petugas mene ada sejumlah karyawan yar mengenakan masker. "Hasilnya 12 pelanggar yang tidak me protokol kesehatan [tidak m masker] di wilayah Jetis," kata Di wilayah Kasihan terdap orang pelanggar yang tidak men masker. Para pelanggar tersebut diberikan sanksi teguran dan tertulis agar selalu mengenakan saat beraktivitas di luar rumah juga memberikan sanksi adm dan sanksi sosial kepada pec pembeli, serta penguna jala masyarakat yang tidak m masker," Agung. Saat ber tim SLEMAN-Akibat adanya pandemi Covid-19, target Pemkab Sleman untuk menuntaskan kawasan kumuh tidak dapat terpenuhi tahun ini. Kasi Perumahan Formal Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman SLEMAN-Dery Supriyanto, warga Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, punya cerita sendiri soal layanan BPJS Kesehatan. Selain menjadi peserta, ia juga memanfaatkan layanan program jaminan kesehatan nasional (JKN) ini. "Pernah pada 2018 saya melakukan operasi pengangkatan tumor di bagian kepala. Usai menjalankan operasi, saya tetap dirawat inap selama dua hari di RSUD Sleman," katanya kepada Harian Jogja, Senin (5/10). Dia bercerita, tumor jinak yang ada di kepalanya berupa benjolan kecil. Secara fisik terlihat kemerahan. Keberadaannya dinilai sangat menganggu sehingga ia memutuskan untuk melakukan operasi. "Kata dokter ada penumpukan kelenjar. Ya enggak enak, menganggu," kata Dery. Selama proses awal, dari meminta rujukan fasilitas kesehatan (faskes) pertama ke faskes kedua sama sekali tidak ada kendala. Semua proses berjalan lancar dan cepat. Bahkan, katanya, pelayanan di RSUD Sleman juga baik. "Tidak ada pembedaan pasien peserta BPJS Kesehatan dengan pasien umum," katanya. Yang melegakan lagi, kata Dery, tidak sepeserpun ia mengeluarkan dana dari kantong pribadinya. Setelah operasi dan menjalani proses kontrol, lanjut Dery, semuanya masih ditanggung oleh BPJS Kesehatan. "Kontrol sampai tiga kali, semuanya juga ditanggung," katanya. Sampai saat ini jika ada keluhan rasa sakit Dery lebih nyaman menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Apalagi saat ini semua akses layanan bisa dilakukan menggunakan aplikasi Mobile JKN. "Jadi prosesnya semua jelas, tidak ada pungutan liar karena semuanya berdasarkan data. Setiap menggunakan layanan saya tidak pakai kartu fisik, cukup dengan menunjukkan kartu digital sudah bisa," kata Dery. Ditanya layanan apa yang perlu ditingkatkan oleh BPJS Kesehatan, Dery mengaku kondisi saat ini layanan BPJS Kesehatan sudah baik. "Jika dinilai hingga angka 10, pelayanan. BPJS Kesehatan nilainya diangka 8,5 bahkan bisa lebih. Jadi sudah sangat baik. Kalaupun ada masalah pelayanan tergantung dari faskes dan SDM saja saat menangani," ujar Dery. Dia berharap agar masyarakat yang masih belum terdaftar program JKN ini untuk segera mendaftar. Alasannya, selain pengurusannya mudah, pelayanannya juga tidak mengecewakan. "Kalau cuma antre ya biasa. Yang penting bagaimana pelayanannya saat layanan ini digunakan," kata Dery. (Abdul Hamid Razak) Harian Jogja/Lajeng Padmaratri (DPUPKP) Sleman, Nurrochmawardi, mengatakan Pemkab menargetkan penanganan kawasan kumuh selesai pada tahun ini. Namun target tersebut tidak dapat terpenuhi Warga Dusun Jomboran, Kalurahan Sendangagung, Kapanewon Minggir, memasang sejumlah spanduk penolakan rencana penambangan pasir dengan alat berat di dinding tebing Sungai Progo, Senin (5/10). > KONFLIK SSOSIAL karena pandemi Covid-19. "Tidak hanya di Sleman, tetapi hampir di semua daerah. Target tidak terpenuhi karena alokasi dananya dialihkan untuk penanganan Covid-19," kata Nurrochmawardi, Senin (5/10). Dari rencana Warga Jomboran Tolak Tambang Pasir WASPADA awal di 2017, penanganan CORONA kawasan kumuh MINGGIR-Warga Dusun Jomboran, Kalurahan Sendangagung, Kapanewon Minggir, menolak rencana penambangan pasir dengan alat berat di Sungai Progo. Mereka memasang sejumlah spanduk penolakan di tebing sungai, Senin (5/10). > Rencana aktivitas penambangan pasir di Kali Progo dengan alat berat mengancam lingkungan. penambangan di Pundak Wetan. "Yang kami dengar bakal ada penambangan dan perusahaan sudah mengantongi izin. Kami menolak operasional alat berat. Kami menolak karena dilakukan di 45 titik tersebar di 17 kalurahan. Luasnya tercatat 162,93 hektare. Hasilnya, penanganan kawasan kumuh sudah mencapai sekitar 80% atau hanya tersisa enam titik seluas 42 hektare. Lokasinya, kata Kelik, sapaan akrab Nurrochmawardi, tiga lokasi berada di wilayah Papringan, Caturtunggal, Depok, sisanya di Mrican (Caturtunggal, Depok), Trini (Trihanggo, Mlati) dan Sanggarahan (Tirtoadi, Mlati). "Sebenarnya sudah diintervensi. Tapi tidak bisa diselesaikan akibat pandemi Covid-19," katanya. .Untuk tetap menuntaskan penanganan kawasan kumuh tersebut, Pemkab kembali memasukkan anggaran penanganannya pada tahun depan. Sebagai persiapan, DPU sudah melakukan pelatihan, sosialisasi dan pemberitahuan kepada warga di lokasi penataan. Kepala DPUPKP Sleman Taupiq Wahyudi mengatakan untuk proyek pembangunan fisik tahun ini memang tidak ada anggatan untuk penanganan kawasan kumuh. Selain karena pandemi Covid-19, anggaran yang ada dialokasikan untuk penanganan Covid-19. "Tahun depan kami tetap melanjutkan pembangunan yang tahun ini tidak bisa dilakukan. Itupun masih belum semuanya karena anggaran masih fokus untuk penanganan Covid-19," katanya. (Abdul Hamid Razak) > Selain dari Jomboran, penolakan juga disuarakan oleh warga Dusun Pundak Wetan, Kalurahan Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo. mengamankan aset di pinggiran Sungai Progo," ujarnya. Lokasi tersebut rencananya bakal menjadi titik aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Citra Mataram Konstruksi (CMK). Sebelumnya, perusahaan ini menegaskan sudah Menurutnya, selama ini pihak mengantongi izin dari dinas terkait. perusahaan tambang tidak mengadakan Kuasa Hukum PT CMK, Advokat Yacob Rihwanto dari Kantor Hukum Layung & Rekan, menyatakan kliennya beberapa spanduk itu. Namun, ia menyayangkan pihak menjalankan penambangan pasir secara penolakan aktivitas penambangan pasir perangkat dusun dan desa setempat legal. "Saya kuasa hukum menjawab yang seolah abai terhadap persoalan isu-isu yang berkembang di masyarakat bahwa PT CMK dalam mengajukan "Belum ada sosialisasi, padahal perizinan sudah melakukan sosialisasi Spanduk itu kembali dipasang setelah seharusnya ada sosialisasi. Setelah kepada warga. Dari pertemuan di sebelumnya spanduk penolakan ditutup warga setuju baru berlanjut. Tetapi tingkat kecamatan, dari warga yang ini warga enggak mendapatkan pro dan kontra di daftar kami, banyak yang pro," kata Yacob kepada awak kata dia, Senin. Lajeng Padmaratri lajeng@harianjogja.com Berdasar pantauan Harian Jogja, sosialisasi kepada warga Jomboran puluhan warga Dusun Jomboran memasang terkait dengan rencana penambangan gab juga men operasi di depan S Sultan dengan para peng kendaraan dan masyarakat yangr di lokasi tersebut. Hasilnya, te 15 orang yang langsung me teguran tertulis dan terancam Rp100.000 jika kedapatan mel lagi. Sementara, satu orang c sanksi teguran lisan karena meng dengan alat berat. Mereka memasang spanduk bertuliskan #SaveProgo, itu. #SaveJomboran, dan Tolak Kapitalis. Ingat Pešan Ibu spanduk dari kalangan warga yang pro penambangan. Salah seorang warga penolak, meskipun dikasih kompensasi. Kalau Ngajiono, 67, menuturkan rencana Sungai Progo rusak, anak cucu rugi," aktivitas penambangan pasir di Kali katanya. Progo dengan alat berat mengancam lingkungan. Sebab, dikhawatirkan juga disuarakan oleh warga Dusun penggunaan alat berat bisa membuat tebing longsor. "Ada 50 rumah warga sosialisasi. Kami juga enggak mau media, Jumat (2/10) Saat itu, ia menyebut izin telah terbit pada 14 Juli. Dinas Perizinan Selain dari Jomboran, penolakan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY telah menerbitkan izin melalui SK Pundak Wetan, Kalurahan Kembang, No. 545/05179/PZ/2020 tentang Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo. Persetujuan Izin Penambangan Operasi Jomboran yang rawan longsor kalau Sutrisno, salah seorang warga Kembang Produksi Mineral Bukan Logam dan penambangan pasir dilakukan dengan menyatakan rencana penambangan di Batuan Komoditas Pasir dan Batu masker tidak benar. Kewalahan Kepala Satpol PP Bantul, Suharta, mengatakan masih E ditemukannya pelanggaran pr kesehatan menunjukkan belum warga menyadari pentingnya meng masker saat beraktivitas di luar mencuci tangan dengan air me dan menjaga jarak. Dalam operasi yustisi ini jajar menggandeng polisi, TNI, dan Sat dengan harapan Satlinmas yang desa juga turut andil dalam meneg protokol kesehatan Covid-19. terang kalau hanya mengand Satpol PP kami kewalahan k jumlah personel kami sangat terb kata Yulius. Selain pelibatan Satlinmas dan o Satpol PP berharap semua orgar perangkat daerah (OPD) terjun lang bersama-sama menegakkan pro kesehatan sesuai dengan kewenanga masing-masing. Soal keterlibatan OPD, Pej Sementara Budi Wibowo dalam rapat eva. penanganan Covid-19 beberapa w lalu menegaskan seluruh OPD. terlihat dalam penanganan Cor Dinas Perdagangan, misal berkewajiban untuk mengingat protokol kesehatan di pasar-pasar, L- Pariwisata berkewajiban menerap protokol di semua objek wisata. ( alat berat. Kami tidak memperbolehkan," Jomboran akan melibatkan aktivitas Atas Nama PT CMK. > JARINGAN IRIGASI LINTAS ARGA Saluran Van der Wijck Dimatikan 2 Pekan Serapan Anggaran Harus Lebih Optimal SLEMAN-Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY mematikan sementara saluran irigasi Van der Wijck di Sleman selama dua pekan sosialisasi kepada petani yang banyak menggunakan air seperti lele terhitung mulai 4-18 Oktober. Selama irigasi ini dimatikan, petani diharapkan sejak sebelumnya bersama pihak menyesuaikan masa tanamnya. Kepala DPUP-ESDM DIY, Hananto kapanewon yang memanfaatkan saluran terjadwal dengan baik. Setelah ini, Hadi Purnomo, menyebut penutupan irigasi ini untuk lahan pertanian, jajarannya berkoordinasi dengan DPUP- sementara total saluran irigasi ini yaitu Kapanewon Minggir, Moyudan, ESDM DIY akan menjadwalkan rutin untuk pemeliharaan sistem jaringan. Penutupan ini menurutnya sudah dikomunikasikan dengan Dinas sosialisasi ke kelompok tanaman Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, jauh-jauh hari. "Tidak akan berpengaruh terhadap kegiatan pertanian karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan air petani. Petani juga sudah tahu kapan hujan maupun sumber lain. Namun, mereka harus tanam, disesuaikan dengan jadwal pemeliharaan jaringan sebelumnya, menurutnya petani akan berfungsi baik perlu dipelihara," yang sudah disepakati," kata Hananto, menyesuaikan masa tanamnya. “Misalnya katanya. (Lajeng Padmaratri) Senin (5/10). Kepala DP3 Sleman, Heru Saptono, mundur atau tanam palawija. Bagi membenarkan adanya pemeliharaan yang memanfaatkan untuk perikanan, saluran ini. la telah melakukan semula tanam padi, tanam padinya SLEMAN-Hingga saat ini serapan anggaran di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Sleman masih kecil. Untuk memaksimalkan mangga diganti jenis ikan yang tidak memanfaatkan saluran irigasi ini atau gurami," kata Heru. Menurutnya, selama ini pemeliharaan penyerapan, Pemkab meminta agar masing-masing OPD menggenjot pelaksanaan program terutama pemulihan ekonomi masyarakat. Sekda Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan Pemkab sudah melakukan evaluasi kegiatan dan program kerja di masing-masing OPD. Untuk OPD yang masih kecil penyerapannya didorong untuk memaksimalkan anggaran. Evaluasi juga dilakukan di semua OPD. "Bisa kelihatan belanjanya berapa? Yang penyerapanannya kecil kami dorong agar program bisa segera sampai ke masyarakat," katanya, pekan kemarin. Pemkab terus memantau kapanewon. Menurutnya, ada tiga saluran irigasi Van der Wijck belum dan Tempel. "Yang memanfaatkan sekitar 4.000 hektare. Kami sudah untuk pemeliharaan jaringan setiap bulan Oktober, sehingga petani dapat lebih menyesuaikan diri terhadap pangan dan kelompok perikanan," aktivitas pertanian dan perikanan ujarnya. Heru menyebut selama penutupan saluran irigasi, petani yang terdampak masyarakat itu tidak kaget. Pokoknya bisa memanfaatkan sumber dari air yang memanfaatkan jaringan ini. "Ini akan jadi agenda rutin, sehingga (Pjs) Bupati Ba kalau ada pemeliharaan, waktunya Oktober. Karena salurannya sudah berumur puluhan tahun, supaya Harian Jogja/Abdul Hamid Razak lantaran sudah dilakukan sosialisasi Dery Supriyanto, warga Dono- harjo, Ngaglik memamerkan kartu digi- tal kepesertaan BPJS Kesehatan, Senin (5/10) > VISI TOKOH serapan anggaran di tiap OPD yang dinilai tidak optimal. Dia berharap agar masing-masing OPD dapat melaksanakan semua program kerja sehingga anggaran dapat terserap maksimal. (har) KSP Ingin Wujudkan Sleman Inklusi bagi Disabilitas Hasanudin) DEPOK-Demi mewujudkan visi-misi menjadikan Sleman Rumah Bersama, Kustini Sri Purnomo (KSP) turut merangkul kalangan disabilitas. Ia ingin menjadikan Sleman lebih inklusi. Hal ini terlihat dalam kunjungannya ke pertemuan difabel di Kapanewon Depok, Sleman, Sabtu (3/10). Di sana, ia berdiskusi dengan sekitar 34 penyandang disabilitas dan pendampingnya dari wilayah setempat. Mereka tergabung dalam Persatuan Penyandang Disabilitas Kapanewon Depok, Sleman, Sabtu (3/10). Indonesia (PPDI) Kapanewon Depok, Sleman. Yang hadir Rumah Bersama yang tidak Inklusi untuk pemberdayaan disabilitas. Ia merasa bangga pada hari tersebut merupakan membedakan golongan, suku, disabilitas, antara lain bantuan perwakilan, sebab pertemuan ini masih mengutamakan Semuanya punya hak yang bagi disabilitas. Tak hanya diusung Kustini. "Harapan anak-anak disabilitas vang protokol kesehatan jaga jarak. Dalam kunjungan ini, Kustini Bupati Sleman nomor urut dicanangkan juga berbentuk sudah baik ini dilanjutkan bisa sampai jenjang pendidikan menyatakan akan menjadikan tiga ini. Sleman lebih inklusi sebagai Rumah Bersama. "Kami punya visi misi menjadikan Sleman mengembangkan sekolah inklusi dna memastikan fasilitas publik paling utama ialah mengangkat ramah difabel. "Kami juga kemandirian disabilitas melalui akan berdayakan ekonomi dan pemberian pendidikan yang sosial penyandang disabilitas," layak. "Kami ingin anak-anak katanyą. Selama ini, kegiatan PPDI yang layak, yang sama haknya Depok diampu oleh kader dengan anak lainnya," kata kesehatan dari Puskesmas Setyowati. Depok 2. Kegiatan PPDI Depok menghimpun kalangan disabilitas dari tiga desa di Depok, yaitu untuk kalangan disabilitas Condongcatur, Caturtunggal, terkait kondisi keterbatasan dan Maguwoharjo. Ketua PPDI Depok, Setyowati untuk menentukan program Marheni, berterima kasih atas kegiatan bagi disabilitas ke perhatian KSP kepada kalangan depannya. Program itu menurutnya yang USAHA KREATIF Warga Ngab SEBARAN KASUS COVID-19 BANTUL-Sampah plastik per selama ini menjadi momok DI KABUPATEN SLEMAN disabilitas punya pendidikan 5 OKTOBER 2020, 19.00 WIB karena butuh puluhan tahun Saa agar bisa terurai. Namun bagi bar Kondang Waluyo, 53, sampah dibu sau No. Kecamatan Dirawat Sembuh Meninggal Berbah 3. 19 Sejak 2015 PPDI Depok dibentuk, ia berupaya melakukan pendataan 2 Cangkringan 6. plastik justru dicari dan dijadikan 3 Depok 49 157 bahan media tanam. mer 4cm 4. Gamping 34 11 5. Banyak tanaman hias dan diik dala Godean 26 46 Istimewa Calon Bupati sleman nomor urut tiga, Kustini Sri Purnomo, berfoto bersama dalam kunjungannya ke pertemuan difabel di sayuran di rumhnya yang ditanam tana dengan media sampah plastik Un yang dimasukkan ke dalam pot pena atau ember bekas cat dan botol benu Kalasan 24 56 mereka. Hal itu dirasa penting Minggir 8 21 1. 8. Mlati 55 115 9. Moyudan Ngaglik Ngemplak 16 10 11 99 dan mendukung program Harapannya' besar untuk minuman. "Sampah plastik ini deng 11 18 43 menjadi media pengikat akar untuk tanaman," kata Kondang, dalal agama, budaya, dan ras apapun. Kustini supaya bisa mewujudkan sosial dan bantuan alat mobilitas pemberdayaan disabilitas yang Sleman yang lebih inklusi demi 12 Pakem 18 bekas 13 Prambanan 10 16 sama di Sleman," kata Calon saat ditemui di rumahnya di Dusun Ngabean RT02, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, itu, pemberdayaan yang kami semoga program yang Seyegan Sleman Tempel 14 24 27 tumb 10 lebih mandiri. "Kalau tidak 14 36 samp San 16 14 38 program pendampingan supaya dan ditingkatkan. Program pada umumnya, ya berikan Senin (5/10). Pria lulusan 17 Turi 6. 8. tempat mereka untuk berkarya menyusun sejumlah konsep bisa mandiri dan berdaya. disabilitas, perlu diangkat," sesuai kemampuan," kata dia. Dalam programnya, ia telah kalangan disabilitas di Sleman yang belum ada yang pro meny terlebi Total 409 832 22 Sumber: Dinkes DIY, corona.jogjaprov.id demi mewujudkan Sleman Beberapa di antaranya dengan ujarnya. Madrasah (Lajeng Padmaratri) ini awalnya hanya coba- bersar