Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Jogja
Tipe: Koran
Tanggal: 2020-10-06
Halaman: 07

Konten


Bawaslu Bantul Harlina, Senin (5/10). Bawaslu, menurut harlina, PILKADA SERENTAK netral pada Pilkada 2020. punya cerita sendiri soal layanan BPJS Harian Jogja Harian Jogja SELASA KLIWON, 6 OKTOBER 2020 BANTUL SELASA KLIWON, 6 OKTOBER 2020 Remaja Bimbingan orang tua R-BO » PELAYANAN KESEHATAN PROTOKOL KESEHATAN Nilai Layanan BPJS Kesehatan Memuaskan > PRODUKSI PERTANIAN Masih Ada Tempat Usaha Tak Patuh Petani Didorong Jual Cabai dengan Sistem Lelang SLEMAN-Dery Supriyanto, warga Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, BANTUL-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul masih menemukan adanya tempat usaha yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dalam operasi yustisi yang dilakukan Senin (5/10). Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP Bantul, Muhammad Agung Kurniawan, mengatakan operasi yustisi penegakan Peraturan Bupati Bantul No.79/2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 dilakukan di tiga tempat, yakni Kecamatan Jetis, Sewon, dan Kasihan, dengan sasaran warga dan pelaku usaha. Di beberapa tempat usaha, petugas menemukan ada sejumlah karyawan yang tidak mengenakan masker. “Hasilnya terdapat 12 pelanggar yang tidak mematuhi protokol kesehatan [tidak memakai masker] di wilayah Jetis," kata Agung. Di wilayah Kasihan terdapat lima orang pelanggar yang tidak mengenakan masker. Para pelanggar tersebut langsung diberikan sanksi teguran dan sanksi tertulis agar selalu mengenakan maskar saat beraktivitas di luar rumah. "Kami juga memberikan sanksi administatif dan sanksi sosial kepada pedagang, pembeli, serta penguna jalan dan masyarakat yang tidak memakai BANTUL-Pemkab Bantul terus Kesehatan. Selain menjadi peserta, ia juga memanfaatkan layanan program jaminan kesehatan nasional (JKN) ini "Pernah pada 2018 saya melakukan operasi pengangkatan tumor di bagian kepala. Usai menjalankan operasi, saya tetap dirawat inap selama dua hari di RSUD Sleman," katanya kepada Harian Jogja, Senin (5/10). Dia bercerita, tumor jinak yang ada di kepalanya berupa benjolan kecil. Secara fisik terlihat kemerahan. Keberadaannya dinilai sangat menganggu sehingga ia memutuskan untuk melakukan operasi. "Kata dokter ada penumpukan kelenjar. Ya enggak enak, menganggu," kata Dery. Selama proses awal, dari meminta rujukan fasilitas kesehatan (faskes) pertama ke faskes kedua sama sekali tidak ada kendala. Semua proses berjalan lancar dan cepat. Bahkan, katanya, pelayanan di RSUD Sleman juga baik. "Tidak ada pembedaan pasien peserta BPJS Kesehatan dengan pasien umum," katanya. Yang melegakan lagi, kata Dery, tidak sepeserpun ia mengeluarkan dana dari kantong pribadinya. Setelah operasi dan menjalani proses kontrol, lanjut Dery, semuanya masih ditanggung oleh BPJS Kesehatan. "Kontrol sampai tiga kali, semuanya juga ditanggung," katanya. Sampai saat ini jika ada keluhan rasa sakit Dery lebih nyaman menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Apalagi saat ini semua akses layanan bisa dilakukan menggunakan aplikasi Mobile JKN. "Jadi prosesnya semua jelas, tidak ada pungutan liar karena semuanya berdasarkan data. Setiap menggunakan layanan saya tidak pakai kartu fisik, cukup dengan menunjukkan kartu digital sudah bisa," kata Dery. Ditanya layanan apa yang perlu ditingkatkan oleh BPJS Kesehatan, Dery mengaku kondisi saat ini layanan BPJS Kesehatan sudah baik. "Jika dinilai hingga angka 10, pelayanan BPJS Kesehatan nilainya diangka 8,5 bahkan bisa lebih. Jadi sudah sangat baik. Kalaupun ada masalah pelayanan tergantung dari faskes dan SDM saja saat menangani," ujar Dery. Dia berharap agar masyarakat yang masih belum terdaftar program JKN ini untuk segera mendaftar. Alasannya, selain pengurusannya mudah, pelayanannya juga tidak mengecewakan. "Kalau cuma antre ya biasa. Yang penting bagaimana pelayanannya saat layanan ini digunakan," kata Dery. (Abdul Hamid Razak) mendorong petani untuk menjual hasil panen cabai dengan sistem lelang. Sebab, sistem ini dinilai efektif dan mampu membantu petani mengatasi turunnya harga cabai di tingkat petani. Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Imawan Ekohandrianto, mengatakan saat ini luasan tanaman cabai besar di bantul mencapai seluas 338 hektare dengan produksi mencapai 5.483 ton. Untuk cabai rawit luas panen mencapai 119 hektare dengan produksi 614 ton. Sementara, harga cabai di tingkat petani rata-rata di atas Rp20.000 per kilogram dengan sistem lelang. "Kami mendorong para petani untuk menggunakan sistem lelang agar harga cabai tetap tinggi," katanya, Senin (5/10). Menurut dia, sejauh ini sejumlah petani di Bantul telah menerapkan sistem lelang untuk penjualan cabai di tingkat petani. Dengan sistem ini para pedagang yang akan membeli cabai akan saling bersaing untuk memperoleh barang. "Mau tidak mau pedagang akan memasang harga pembelian yang lebih tinggi, sebab kalau tidak mereka tidak memperoleh cabai," kata Imawan. Petani yang sejauh ini sudah menerapkan sistem lelang di antaranya petani di Selopamioro dan Sanden. Untuk daerah lainnya, kata Imawan, masih terus didorong agar menerapkan sistem ini. "Kami mendorong petani di wilayah lain untuk melakukan hal yang sama," katanya. Salah satu petani di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Suroto, mengaku terbantu dengan penjualan cabai dengan sistem lelang. Sebab, dengan adanya sistem tersebut terbukti membantu para petani dalam memperoleh harga jual yang tinggi. Menurutnya, harga cabai di tingkat petani cenderung meningkat saat lelang. Suroto menyebut, awalnya harga cabai sekitar Rp20.000 per kilogram, dan saat ini harga terus meningkat hingga mencapai Rp27.000 per kilogram. "Hanya saja, kami harus bersabar terkait dengan pembayarannya. Karena biasanya kami baru menerima uang tiga sampai empat hari setelah lelang," terang Suroto. (Jumali) Harian Jogja/Ujang Hasanudin Petugas gabungan Satpol PP Bantul saat menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan Covid-19 di depan Stadion Sultan Agung Bantul, Senin (5/10). Warga diimbau disiplin menjalankan protokol kesehatan. ANCAMAN TSUNAMIS06 pnsIU USInIT Jumlah Rambu Jalur Evakuasi Belum Ideal BANTUL-Badan > Selain jumlah rambu, keberadaan empat jalur evakuasi yang ada perlu mendapatkan perhatian lebih. kajian yang menyebutkan adanya potensi tsunami setinggi 20 meter mengancam selatan Pulau Jawa harus disikapi dengan bijak. Dia meminta warga tidak perlu panik dan khawatir terkait dengan potensi tersebut. Sebaliknya, BPBD Bantul bersama dengan warga harus bersinergi dalam upaya mitigasi potensi bencana ini. "Ini adalah bagian warning dan semua pihak harus waspada. Kami dan masyarakat harus siap siaga mengenai potensi ini," ungkapnya. Kepala Desa Parangtritis, Kecamatan mendapatkan perhatian lebih, menyusul sejauh ini BPBD Bantul mencatat tidak Kretek, Topo, mengatakan saat ini ada kendala terkait dengan kesiapan jajarannya terus mewaspadai potensi tsunami setinggi 20 meter. Sejumlah rambu dan jalur evakuasi dipastikan bantuan dari pemerintah Jepang telah siap dan tidak ada kendala. "Semua tidak ada kendala. Masyarakat Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menyatakan jumlah rambu jalur evakuasi tsunami yang ada di Bantul saat ini belum ideal. > DPRD Bantul siap mengalokasikan penambahan anggaran untuk menambah rambu evakuasi. masker," Agung. Saat bersamaan tim juga menggelar operasi yustisi di depan Stadion Sultan Agung, dengan sasaran para pengendara kendaraan dan masyarakat yang melintas di lokasi tersebut. Hasilnya, terdapat 15 orang yang langsung mendapat teguran tertulis dan terancam denda Rp100.000 jika kedapatan melanggar lagi. Sementara, satu orang dikenai sanksi teguran lisan karena mengenakan ujar Jumali jumali@harianjogja.com gabungan "Karena adanya pandemi, maka kami Selain jumlah rambu, keberadaan ajukan pada APBD 2021," kata Dwi. Selain persoalan rambu dan jalur, Ingat Pesan Ibu empat jalur evakuasi yang ada perlu adanya potensi tsunami setinggi 20 meter mengancam selatan Pulau Jawa. menghadapi potensi tsunami. Sebab, "Idealnya butuh sekitar 1.000 rambu. Saat ini baru sekitar 500 rambu yang telah terpasang. Selain itu, empat jalur yang terpasang di jalan tembus evakuasi di daerah Poncosari, juga butuh peningkatan pengaspalan," kata Parangkusumo. "Alat itu hanya ada Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, Senin (5/10). Menurut Dwi, sejatinya jajarannya kami masih memiliki sembilan early saat ini sudah ada radar tsunami Pantai Parangtriris menuju Pantai juga telah siap," katanya. Ketua Komisi A DPRD Bantul, Agus Salim, mengatakan jajarannya siap Purworejo, Jawa Tengah. Selain itu, mengaiokasikan penambahan anggaran untuk menambah rambu evakuasi. telah mengajukan anggaran terkait warning system [EWS] yang dipasang "Sedang kami bahas mengenai hal ini. Rencananya kami akan memperjuangkan agar ada penambahan rambu jalur evakuasi. Sebab, kami melihat rambu ini penting keberadaannya," ucap dua. Satu di Bantul dan satu lagi di masker tidak benar. Kewalahan Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta, mengatakan masih banyak ditemukannya pelanggaran protokol kesehatan menunjukkan belum semua warga menyadari pentingnya mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan dengan air mengalir, dan menjaga jarak. Dalam operasi yustisi ini jajarannya menggandeng polisi, TNI, dan Satlinmas dengan harapan Satlinmas yang ada di desa juga turut andil dalam menegakkan protokol kesehatan Covid-19. "Terus terang kalau hanya mengandalkan Satpol PP kami kewalahan karena jumlah personel kami sangat terbatas," kata Yulius. Selain pelibatan Satlinmas dan ormas, Satpol PP berharap semua organisasi perangkat daerah (OPD) terjun langsung bersama-sama menegakkan protokol kesehatan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Soal keterlibatan OPD, Pejabat Sementara dengan penambahan rambu dan pengaspalan jalur evakuasi pada APBD Perubahan 2020. Namun demikian, hal ini gagal direalisasikan dan diusulkan siap dan berfungsi," katanya. lagi pada APBD 2021 mendatang. di sepanjang pantai selatan Bantul. Kami juga punya 12 pengeras suara yang tersambung dengan EWS. Semua Dwi mengungkapkan, adanya hasil Agus Salim. > PILKADA 2020 Situasi di Bantul Masih Kondusif LINTAS PROJO mendeklarasikan antipolitik uang. BANTUL-Tahapan kampanye Pilkada 2020 telah berjalan sepekan. Hingga "Untuk jumlahnya ke depan akan kini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meningkat. Sebab, saat ini beberapa Bantul menilai pelaksanaan kampanye desa lainnya ada yang sudah meminta DLH Mulai 2020. Jika terbukti memihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) tertentu, maka Apdesi Bantul menilai hal itu menjadi tanggung jawab pribadi. Pangkas Pohon BANTUL-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul mulai mendata dan memangkas pohon yang terlalu rindang, khususnya yang berada di tepi jalan umum. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang yang sering terjadi saat musim penghujan. "Kami telah melakukan antisipasi terkait dengan keberadaan pohon yang berpotensi tumbang saat musim hujan dan dapat membahayakan penggunan jalan," kata Kepala DLH Bantul, Ari Budi Nugroho, Senin (5/10). la mengaku selama dua pekan terakhir jajarannya sudah memangkas ranting pohon di 10 titik yang dianggap membahayakan pengguna jalan dan bangunan rumah, seperti di Jalan Jogja-Wonosari, Piyungan, dan di sekitar objek wisata Bukit Bintang dan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). (uja) telah terkoordinasi dengan baik dan pendampingan dan edukasi terkait Begitu juga dengan konsekuensi sanksi belum ada pelanggaran yang berarti. dengan desa antipolitik uang," kata. yang mungkin dijatuhkan. "Sejauh ini kami melihat belum ada pelanggaran yang berarti. Semua Harlina. Ketua Apdesi Bantul, Ani Widayani, menyatakan ada ketentuan dalam Untuk netralitas ASN, Harlina sudah terkontrol dengan baik. Begitu menyatakan jajarannya mulai menelusuri perundang-undangan jika perangkat juga dengan pemberitahuan sudah adanya dugaan ASN yang masuk ke tempat kami," kata Ketua dan kepala desa harus tidak netral dalam pilkada. Selain di UU No.6/2014 tentang Desa, ketentuan untuk netral juga diatur dalam UU No.10/2020 tentang Pilkada dan UU pasangan calon tertentu dalam gelaran No.6/2020 tentang Pemilihan Gubernur, Meski demikian, Harlina mengaku telah mendapatkan kabar jawatannya tidak mengendorkan jika ada ASN yang diduga pengawasan terkait dengan kegiatan melakukan penggalangan kampanye. Sebab, sampai saat ini dukungan untuk kepentingan sejumlah potensi pelanggaran masih bisa terjadi. Tak hanya di tahapan pilkada di Bantul. "Penyelidikan masih Bupati dan Wali Kota. kampanye, Bawaslu terus mengawasi kami lakukan untuk mengetahui dan mencegah potensi politik uang kebenarannya," kata dia. dan netralitas aparatur sipil negara (ASN) pada Pilkada 2020. Untuk pencegahan terjadinya politik telah meminta kepada semua kepala netral. Untuk itu, kami minta semua uang, Bawaslu Bantul telah mendapatkan desa dan perangkat desa di 75 desa perangkat desa untuk taat dengan komitmen dari 12 desa di Bantul yang se-Bantul untuk netral dalam Pilkada 2020 RED (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu menegaskan seluruh OPD harus terlihat dalam penanganan Corona. Dinas Perdagangan, misalnya, berkewajiban untuk mengingatkan protokol kesehatan di pasar-pasar, Dinas Pariwisata berkewajiban menerapkan protokol di semua objek wisata. (Ujang Harian Jogja/ADdul Hamid Razak Dery Supriyanto, warga Dono- harjo, Ngaglik memamerkan kartu digl- tal kepesertaan BPJS Kesehatan, Senin (5/10) "Kami menyerahkan kepada Bawaslu jika ada perangkat desa yang tidak netral bahkan ikut mengampanyekan Indonesia (Apdesi) Bantul, sebelumnya paslon. Sebab, ada sanksinya jika tidak Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Disabilitas Hasanudin) aturan yang ada," kata Ani. (Jumal) >USAHA KREATIF ah inklusi as publik paling utama ialah mengangkat mi juga kemandirian disabilitas melalui nomi dan pemberian pendidikan yang abilitas," Program itu menurutnya yang Warga Ngabean Ubah Sampah Jadi Media Tanam BANTUL-Sampah plastik pembuatan pupuk bersama selama ini menjadi momok saudaranya di wilayah Sleman. karena butuh puluhan tahun Saat bersamaan ia melihat agar bisa terurai. Namun bagi banyak sampah plastik yang Kondang Waluyo, 53, sampah dibuang. Ia kemudian mencoba plastik justru dicari dan dijadikan mengumpulkan sampah plastik, bahan media tanam. Banyak tanaman hias dan sayuran di rumhnya yang ditanam dengan media sampah plastik yang dimasukkan ke dalam pot atau ember bekas cat dan botol minuman. "Sampah plastik ini dengan media gabus atau kain menjadi media pengikat akar bekas, kemudian memindahkannya untuk tanaman," kata Kondang, dalam pot. Hasilnya, tanaman saat ditemui di rumahnya di Dusun Ngabean RT02, Desa sampah plastik. Triharjo, Kecamatan Pandak, Senin (5/10). Pria lulusan Aliah Negeri (MAN) Bantul ini awalnya hanya coba- coba dan ikut pelatihan tersebut juga dari berasal dari layak. “Kami ingin anak-anak disabilitas punya pendidikan cairan nutrisi supaya siap digunakan," kata Kondang. Setelah selesai kemudian sampah plastik direndam terlebih dahulu selama satu jam dalam cairan nutrisi. Ia mengklaiam tanaman dengan media sampah plastik dan cairan nutrisi hasil ramuannya cukup manjur, dapat menyuburkan SEBARAN KASUS COVID-19 DI KABUPATEN BANTUL an PPDI yang layak, yang sama haknya h kader dengan anak lainnya," kata skesmas Setyowati. DI Depok disabilitas ok, yaitu untuk kalangan disabilitas tunggal, terkait kondisi keterbatasan 5 OKTOBER 2020, 19.00 WIB No. Kecamatan Dirawat Senmbuh Meninggal Sejak 2015 PPDI Depok dibentuk, ia berupaya melakukan pendataan 1 Bambanglipuro Banguntapan 3. 30 diikat kemudian dimasukkan 10 115 30 3 dalam pot, kemudian ditanami tanaman hias atau sayuran. Untuk Bantul 4. Dlingo Imogiri 6. Kasihan Kretek 4 mereka. Hal itu dirasa penting memudahkan 3. 25 Cetyowati untuk menentukan program asih atas kegiatan bagi disabilitas ke kalangan depannya. bangga program tas yang Sleman yang lebih inklusi demi Harapan anak-anak disabilitas yang m yang lebih mandiri. "Kalau tidak njutkan bisa sampai jenjang pendidikan Program pada umumnya, ya berikan ang pro angkat," sesuai kemampuan," kata dia. penanaman, Kondang menyemai benih tanaman terlebih dahulu tanaman. Jetis 29 22 la mengklaim hasil ramuannya tersebut juga mendapat pengakuan dari seorang insinyur bidang pertanian. Saat ini ia juga 103 8 13 Pajangan 10 6. 16 Harapannya' besar untuk Kustini supaya bisa mewujudkan Pandak 11 Harian Jogja/ Ujang Hasanudin 25 Piyungan 12 4. tumbuh subur dalam media Kondang Waluyo bersama istrinya, Suminem, menunjukan 23 10 Pleret 13 Pundong 14 tahaman sayuran dengan media tanam sampah plastik di depan mengenalkan ramuan nutrisi kepada masyarakat sekitar agar sampah plastik yang selama menyuburkan tanaman itu bahan alami yang ditemukan di juga dicampur dengan beberapa ini dibuang begitu saja ke kulit buah. Namun Kondang tempat sampah supaya diolah air nutrisi hasil racikan Kondang kelapa dan batoknya, akar belum mau menyebutkan dengan dan menjadi media tanam. "Karena caranya sangat mudah," ucap dia. (Ujang Hasanudin) rumahnya di Ngabean, Triharjo, Pandak, Bantul, Senin (5/10). Sampah plastik yang Sanden 15 Sedayu 16 17 3 24 29 Madrasah terlebih dahulu direndam dalam sekitar rumah, seperti serabut Sewon 96 tempat mereka untuk berkarya 4cm Srandakan 23 bambu dicampur dengan air alasan rahasia. "Butuh proses garam. Selain itu, air nutrisi bersama istrinya. Air nutrisi Total 69 602 21 (Lajeng Padmaratri) satu bulan untuk membuat Sumber: https://corona.jogjaprov.go.id/data-statistik