Tipe: Koran
Tanggal: 2015-12-31
Halaman: 15
Konten
TAMNE VISAN KEFASE dilakukan dengan cara memukul KABUPATEN KEEROM INFO KEEROM TAMNE YISAN KEFASE Cenderawasih Pos Kamis, 31 Desember 2015 FKB ke-3 Bakal Digelar Bersamaan HUT Keerom KEEROM-Kepala Dinas Dispora dan Kebudayaan Kab. Keerom Andi Rahman Nonsy, S.Pd MM mengungkapkan pada tahun 2016 nanti pihaknya akan menggelar Festival Budaya Keerom ke-3 bersamaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Keerom yang ke-13 pada April 2016 nanti. "Jadi untuk lebih semarak dalam meningkatkan dan memperkenalkan budaya di Keerom kami akan menyelenggarakan Festival Budaya Keerom bersamaan dengan HUT Kabupaten Keerom pada bulan April 2016 mendatang," saat ditemui Arso Swakarsa, baru-baru ini. Menurutnya, kegiatan tersebut akan dilakukan lebih besar dan semarak. Untukkonsep kegiatan akan dibuat lebih bagus dengan konsep bernuansa budaya. Dikatakan, dalam kegiatan itu akan ada pembuatan para-para dengan disajikan biar pinang gratis sehingga masyarakat bisa mengambilnya dan disajikan juga makanan khas daerah seperti papeda, singkong, petatas dan lainnya dengan demikian suasana nilai budaya dalam penyelenggaraan FBK akan bisa semakin terasa. "Nanti kami juga akan lebih intensif menggandeng dan bekerjasama dengan semua sanggar seni yang ada di semua Kabupaten Keerom, baik itu tari, vocal dan lainnya dari paguyuban yang ada," jelasnya. Dijelaskan, tujuan diselenggarakan Festival Budaya Keerom rutin setiap tahun adalah untuk membangun animo generasi muda dalam menggali, mengenali dan memahami nilai-nilai budaya Keerom sehingga bisa diletarikan. Dia menambahkan, kegiatan ini juga untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa melalui ungkapan nilai-nilai seni dan budaya daerah yang ada di Keerom.(dil/lay) PRIYADUCEPOS Sekda Keerom Petrus Solossa didampingi Kepala Dinas Dispora dân Kebudayaan Keerom Andi Rahman Nonsy, S.Pd. MM saat membuka FBK ke-Il Tahun 2015 di Lapangan bola Swakarsa, baru-baru ini. Target 2016, Pasar Swakarsa Beroperasi PNS Wajib Pahami Sistem Pegawai KEEROM-Penjabat Bupat Keerom Doren Wakerkwa SH melalui Asisten II Sekda Keerom, Drs Simon Sabra meminta kepada PNS di lingkungan Pemkab Keerom untuk mengetahui dan memahami tentang PP 46 Tahun 2011 tentang Sistem Kerja Pegawai (SKP).. "Tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi dan kinerja PNS," ujarnya saat membuka Sosialisasi PP Nomor 46 tahun 2011 Tentang SKP di Aula Bupati Keerom, belum lama ini. Menurutnya, prestasi kinerja PNS akan dinilai berdasarkan dalam 2 unsur penilaian pertama tentang SKP (Sasaran Kerja Pegawai) yaitu rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS dan kedua tentang perilaku kerja yaitu setiap tingkah laku, sikap atau harus dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. "PP ini mensyaratkan setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan rencana kerja tahunan instansi, SKP itu memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang dapat diukur dan nyata," katanya. Dikatakan, dalam PP tersebut juga disebutkan, bahwa PNS yang tidak menyusun SKP bisa dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS. "Adapun penilaian perilaku kerja meliputi aspek orientasi pelayanan, intregritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Khusus KEEROM-Pembangunan Pasar Sentral Swakarsa di Kabupaten Keerom terus dikebut. Pasalnya, Pemkab Keerom menargetkan tahun 2016 pasar terbesar di Kerom itu harus bisa beroperasi. Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Keerom, Hulman Stinjak mengatakan, pihaknya berupaya merampungkan pekerjaan pembangunan Pasar Sentral Swakarsa. "Diharapkan tahun 2016 Pasar Sentral Swakarsa yang luasnya sekitar 10 hektar sudah bisa beroperasi dan bisa dimanfaatkan," katanya. Dijelaskan, piar ini dibangun diatas luas lokasi kurang lbih 10 hektar. Didalamnya terdapat Rukopasar hewan, pasar ikan, los penjual da terminal tipe B. Dia berharap Ha pasar ini sudah beroperasi perekonomiardi Keerom semakin maju sebab semua hsil kebun para petani akan ada disana, seln itu perputaran uang pun akan berjalan hik. Sementara ituļari pantauan Cenderawasih Pos di Pasar Sntral Swakarsa memang sampai saat ii masih terus dibangun. Bahkan, sebagan Ruko sudah ada yang tempati.(dil/la) Butit r Hulman Sitinjak PRIYADVCEPOS Layani Masyarakat dengan Sistem "Jemput Bola" penilaian "Jadi pelayanan pmbuatan e-KTP terus kami tingkatkarkarena masyarakat di kabupaten Keeom yang sudah cukup umur harus waib memiiki e-KTP," ungkap Sekretari Dinas Dukcapil Keerom, DrsSuyato di ruang kerjanya, belum lama ini. Menurunya, manfaat dari kepemiikan e-KTP banyak. Mulai keperluan urusan adminstrasi saat cari kerja hinggaidentitas diri akan diketahui melalui e-KTP. Melihat pentingnya, e-KTP itu, Dinas Dukcapil melakukan sistem jemput bola. Ini dilakukan untuk memastikan masyrakat Keerom memiliki e-KTP. "Langkah yang dilakukan Dinas Dukcapil adalah dengan menjemput bola, dimana para pegawai di Dinas Dukcapil langsung ke Skanto, Arso, Aros Timur, Waris, Senggi dan lainnya dengan membawa mobil pelayanan perekaman e-KTP," ujarnya. Dikatakan, untuk pembuatan e-KTP senidiri sampai saat ini masih gratis tidak dipungut biaya, sehingga diharapkan warga Kabupaten Keerom dapat melakukan perekaman e-KTP. "Yang belum punya wajib memiliki e-KTP karena fungsi e-KTP sangat banyak sekali baik itu syarat untuk menerima bantuan, mencari kerja, tempat pengakuan domisi dan lainnya," pungkasnya. Dia menambahkan, blangko e-KTP sebanyak 1.824 keping sudah ada. Sehingga masyarakat yang belum melakukan perekaman diharapkan datang merekam.(dil/lay) kepemimpinan hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan structural," katanya. (dil/ lay) KEEROM-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcakpil) Keerom terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan pembuatan kartu tanda elektronik (e-KTP). Bahkan hingga saat ini Dukcapil masuk penduduk ke turun kampung- kampung dan distrik untuk distrik-distrik yang ada di Kabupaten Keerom seperti melayani pembuatan e - KTP itu. ENMAS LINMAS Drs Simon Sabra Drs.Suyato Rata-Rata Penceraian Terjadi Karena KDRT KEEROM-Pengadilan Agama Arso Keerom mencatat kasus pen- ceraian di wilayah Keerom hing- istrinya," imbuh Adam saat ditemui ga saat ini terjadi karena berbagai faktor. Kepala Humas Kantor Pengadi- paling dominan tingkat pencerai- lan Agama Arso Keerom, Adam S.Ag mengungkapkan faktor pen- ceraian pasangan suami istri itu terjadi karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), minuman keras (Miras), dan faktor ekonomi. datang ke sini (Pengadilan Arso,red) mulai 25-50 tahun, rata-rata meng- adu untuk minta cerai karena kasus tersebut," katanya. Walaupun demikian, lanjut Ke- pala Humas Pengadilan Agama, pihaknya tetap memberikan pos bantuan hukum terlebih dulu ke- pada mereka yang mengajukan cerai. Hal ini bertujuan jika masih ada niat baik antara ke dua belah pihak tentunya lebih baik lagi dan "Ini karena sang suami tidak memberikan nafkah kepada diharapkan tidak perlu cerai. "Memang sejauh ini kasus per- ceraian yang sangat dirugikan adalah sang istri dan anaknya, karena hanya dengan mengkon- sumsi Miras bisa menyebabkan KDRT dan KDRT ini biasanya baru-baru ini di Keerom. Akan tetapi, kata Adam, yang an itu terjadi karena faktor KDRT dan faktor ekonomi masih men- jadi dominan setiap tahunnya. "Rata-rata yang datang untuk mendaftarkan sang istri tidak hanya satu kali sa- ja, sehingga sang istri sudah tidak betah dan kuat lagi dengan kelaku- an suaminya," ujarnya. (dil/lay) permintaan cerai pasti sang istri. Untuk usia yang Adam S.Ag website: www.cenderawasihpos.com email: cepos jpr@yahoo.com/ redaksi@cenderawasihpos.com
