Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Koran Nusa Bali
Tipe: Koran
Tanggal: 2018-11-25
Halaman: 04

Konten


2cm Bali Jani Tren Busana Perempuan Era Bali Jani Cenderung Santun ke Tempo Doeloe Tilem. Kondisi itu setidaknya diakui pengamat fashion yang desainer kondang asal Puri Kantor, Ubud, Tjokorda Abi- nanda Sukawati. "Saya lihat ciri khas kebaya Bali sekarang justru kembali ke tren kuno," jelas pria yang akrab disapa Cok Abi ini, Jumat (23/11). 4 Nusa Bali MINGGU 25 NOVEMBER 2018 Aturan berbusana ke pura itu baik, agar kita disiplin, Karena tujuan ke pura kan untuk sembahyang, bukan fashion show. (Desainer Cok Abi) DENPASAR, NusaBali Tren fashion (busana) perempuan Bali sejak zaman- nya amat dinamis. Bahkan, tren ini cenderung kembali ke tempo dulu. Hal ini tampak dari penggunaan kebaya untuk kegiatan upacara keagamaan maupun busana ngantor se- tiap hari Kamis, Purnama, dan Tren kuno dimaksud yakni bagian tangan berbentuk lonceng. Selain itu, disain kebaya yang diminati kaum perempuan Bali jani (era kini) cenderung lebih sopan. Dengan jenis lengan panjang, memakai kerah Kartini mau- pun pemakaian bet (kancing) depan. Meski demikian, pe- milik butik De Galuh Renon, Denpasar ini masih melihat beberapa penggunaan ke- baya Bali yang bergeser dari pakemnya. "Memang masih PAYAS agung khas Tabanan putra dan putri. TABANAN, NusaBali Bali punya beragam budaya dan adat istiadat. Di dalamnya, tak kalah menarik, ada tradisi berbusana adat Bali, terutama untuk pernikahan. GIANYAR, Nusa Bali Desa Melinggih, Keca- matan Payangan, Gianyar pada puluhan tahun silam amat terkenal sebagai kam- pung Leci. Karena pohon Leci berjejer rapi, berbuah lebat dengan ciri khas warna merah di sepanjang jalan raya Payangan. Kala itu, ada setidaknya 1.000 pohon Leci. Bahkan di setiap pintu pe- karangan rumah warga, ter- dapat dua pohon Leci. Namun kini, keberadaan pohon Leci kian punah. Jumlahnya tak lebih dari 50 pohon. Kondisi itu diungkapkan salah seorang tokoh masyara- kat Payangan, Dewa Ngakan Made Rai Budiasa. Dikatakan, Leci sebagai ikon Payangan memiliki sejarah yang tak akan pernah dilupakan oleh masyarakat sekitar. Seiring berkembangnya zaman berbagai modifikasi payas Bali ada beberapa yang bergeser. Misal, lengan pendek mau- pun memperlihatkan bela- han dada. Tapi itu digunakan dalam konteks acara resepsi maupun acara yang memang glamour. Jadi sah-sah saja, ungkapnya. Lain halnya, lanjut Cok Abi, jika dipakai sembahyang ke pura, secara etika dan estetika dipastikan hal itu merusak pakem busana Bali. "Saat ini saya lihat busana ke Pura sudah bagus, rapi dan sopan. Setidaknya, workshop yang rutin digelar di PKB tentang busana bisa dipahami oleh masyarakat, khususnya remaja putri dan ibu-ibu," terangnya. Desainer kelahiran 13 Januari 1968 ini pun berharap penggu- naan busana ke Pura yang saat ini sudah bagus, bisa dipertah- ankan. Terlebih, sejumlah pura NUSABALI/DESAK muncul dan dinikmati oleh pelbagai lapisan masyarakat Bali. Busana payas agung, kini sangat egaliter atau tak hanya dominasi kalangan darah biru atau bangsawan. Dampaknya, penggayaan payas agung makin dinamis dan beragam. pohon leci menghiasi sepan- jang jalan raya Payangan. Jumlahnya sekitar 1.000 po- hon. Terdiri dari 500 pohon di sisi timur dan 500 pohon di sisi barat. Setiap penduduk. memiliki tak kurang dari 5 pohon di depan ataupun di belakang rumah mereka. "Tapi semuanya kini tinggal kenangan karena Leci Pay- angan makin punah karena sudah sangat langka," ungkap Dewa Rai Budiasa, saat dite- mui dikediamannya beberapa waktu lalu. Dikisahkan, Leci pertama dibawa dan ditanam oleh Keluarga Lie, warga Tionghoa sekitar tahun 1901 yang dita- nam di depan Puri Payangan. Beruntung hingga kini, pohon Leci berusia ratusan tahun itu masih berdiri kokoh dan berbuah lebat. Sejak saat itu- Kepunahan ikon Payan- gan ini terjadi sekitar tahun 1976/1977, ketika Ratu Eliz- abeth berkunjung ke Gianyar dengan tujuan menyumbang aliran listrik. "Saat itu dimasa Bupati Tjokorda Gde Raka Derana dan dilanjutkan oleh Tjokorda Gde Budi Suryawan di era orde baru," jelasnya, Karena listrik masuk desa tersebut, lanjut Dewa Rai, se- olah menjadi alasan peneban- gan pohon Leci di sepanjang jalan raya Payangan. "Awalnya hanya dibabat pada sisi barat. Setelah listrik masuk, warga di sisi timur juga menghen- lah, dengan cara dicangkok, daki listrik. Jadi ikut dibabat stari- kan. "Saya sendiri masih meng- gu- nakan, apalagi pada saat Payas Khas Daerah Hanya Lestari di PKB Di Tabanan, misal, mulanya pakem nakan bunga alam atau hidup," jelas khusus untuk payas agung Pradnyawati. putra dan putri ternyata memiliki ciri khas dengan kabupaten lain. Meski saat ini sulit untuk diaplikasikan, namun pada saat acara tertentu. payas agung den- gan ciri khas Ta- banan tetap dile- acara tertentu. meskipun harus di- modifikasi," ujar Sagung Oka Pradnyawati, pe- milik Salon Anggun di Tabanan. Menurut Pradnyawati, ciri payas agung khas Tabanan tidak jauh beda dengan payas ka- di Bali sudah ketat mengenai Cok Abi menyambut antusias. etika berbusana ini. "Sejumlah Sebab, permintaan desain pura saya lihat sudah tegas ten- maupun jahitan kebaya kian tang aturan berbusana adat, berdatangan. Terlebih tipe baik itu pria maupun wanita. Aturan berbusana ke pura itu baik, agar kita disiplin. Karena tujuan ke pura kan untuk sem- bahyang, bukan fashion show," ujarnya. ibu-ibu zaman now yang ogah memakai satu kebaya. Minimal punya tiga, bahkan lebih. "Saya yakin pengusaha kain dan ke- baya bergembira menyambut Pergub itu. Termasuk saya, cu- kup banyak dapat permintaan pesanan," ungkapnya. Cok Abi juga mengingatkan kaum ibu agar busana ke pura tidak menggunakan bahan yang transparan. "Sebaiknya kalau pakai brokat, cari yang motifnya rapat. Kalau gunakan kain polos, pilih yang tidak transparan. Karena ini me- nyangkut etika, agar bagian longtorso tidak kelihatan," jelasnya. Ingat Cok Abi, implementasi Pergub ini perlu penguatan di tataran sekolah. "Saya lihat sosialisasi ke sekolah dan kampus masih kurang. Padahal penting dilakukan, agar gaya berbusana anak muda kita tidak kebablasan. Bagaimana supaya mengenakan kebaya ke sekolah itu yang sopan, tertutup dan beretika," harap dosen Fashion di ISI Denpasar Tjokorda Abinanda Sukawati. ini.nvi Di sisi lain, terkait penera- pan Pergub berbusana dan berbahasa Bali se hari Kamis, Purnama, dan Tilem, bupaten lain. Namun yang menonjol pada payas agung putri terletak dalam hiasan kepala dan selendang. Sedangkan untuk payas agung putra di hiasan udeng. "Ciri beda yang pal- ing banyak ada dalam hiasan kepala putri," imbuhnya. Adapun ciri khas payas agung untuk putri Tabanan di antaranya, di bagian petitis hingga layak dise- but cantik yakni bagian tengah berbentuk runcing. Di atas petitis dilengkapi bunga alam, wajib dari bunga cempaka putih, cempaka kuning, dan mawar. Barulah diatas bunga hidup berisi hiasan bunga mas. "Kalau payas agung lainnya, se- bagai besar yang dinamakan cantik berbentuk datar dan tidak menggu- Dewa Rai Budiasa, salah satu pemilik pohon leci Payangan yang kian punah. juga, untung beberapa masih ada. Seperti di Polsek dan Puri Payangan," jelas pem- bina Yayasan Kesenian dan Kebudayaan Bali Yasa Putra Sedana ini. Saking nyaris punahnya pohon Leci ini, berbagai upaya pun dilakukan. Salah satunya melalui penelitian Leci Pay- Kemudian ciri khas lain pada hiasan belakang. Di- mana memakai gelung tanduk dengan ram- but menjuntai ke belakang sebatas pundak. Gelung tanduk dihiasi dengan poton- gan janur ke- cil dan bunga hidup seperti mawar, cem- paka kuning, dan kenan- ga. Masih pada hiasan putri, ter- penting ciri khas yang lain pada NUSABALI/DESAK pemakaian GELUNG tanduk saat diperlihatkan Sagung Oka Pradnyawati yang saat ini sulit selendang didapat. anca. Dima- na selendang payas agung khas dapat sudah ada," ucapnya. dikenakan menjuntai di bawah ketiak kiri dan kanan. Serta yang pal- ing menarik me- makai selendang ktengsun (selen- dang polos) dililitkan di pinggang menjuntai di depan. Terakhir wastra yang dikenakan mecingcin- gan sebelah kanan. Sedangkan untuk hiasan putra, ciri khas yang dimiliki memakai udeng mas dilengkapi bunga pucuk emas di depan dan bunga cempaka putih, kuning di telinga kanan dan kiri. Bajunya memakai tempelan emas. "Kalau sekarang sudah tidak ada yang menggunakan pakem udeng mas ataupun baju tempelan emas," akunya. Pradnyawati yang juga instruktur tata rias busana ini mengetahui ciri khas payas agung khas Tabanan dari panglingsirnya di Puri Subamia, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan. Baik itu mengenakan udeng mas, baju tempelan mas bagi putra, dan gelung tanduk dan bunga hidup pada bagian hiasan kepala putri diajarkan dari para penglingsir. "Pada saat saya sudah bisa menghias tahun 1985, Nasib Pohon Leci di Desa Melinggih, Payangan Kenangan Tionghoa yang Terancam Punah Pohon Leci angan yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Perta- nian Bogor. "Sejak tahun 80 Meskipun demikian, ia belum berani menyebutkan apakah seluruh masyarakat mengetahui pakem dan bisa mempraktikkan bentuk dan ciri payas agung khas Tabanan. Setahu dirinya payas agung secara umum yang diprak- tikkan masyarakat adalah pakem payas agung yang dibuat salon di Denpasar. Hal tersebut karena di tengah perkembangan zaman payas agung sudah banyak dimodifikasi. Terlebih payas agung khas Tabanan, Prad- nyawati mengakui pakemnya terlalu sulit. Contohnya, bentuk petitis ha- rus runcing, dan sekarang ini bentuk petitis sebagian besar datar. Kemudian untuk di atas peti- tis harus berisi bunga alam. Di zaman sekarang kalau menggu- nakan bunga hidup akan cepat layu yang menyebabkan kurang elok. Terlebih juga memasangnya sedikit sulit perlu kesabaran. Jika tergesa-gesa pasangan akan tidak rata. "Maka dari itu payas agung khas Tabanan sulit diper- tahankan, banyak yang menggu- nakan hiasan kepala bunga mas keseluruhan," beber Pradnyawati. Apalagi gelungan tanduk yang saat ini sulit didapat. Karena ge- NUSABALI/NOV NUSABALI NOVI an sudah pernah diupayakan dikembangkan di dekat Bogor dengan cara mecangkok po- lungan sekarang sudah kebanyakan menggunakan gelungan kucing atau berbentuk huruf 'U' terbalik. "Saya sendiri punya satu, dan sekarang sudah tidak ada yang membuat kecuali buat sendiri untuk gelungan tanduk," jelasnya. Begitu pula payas agung putra khas Tabanan juga pakemya sulit dipertahankan. Mengingat udeng mas dan baju tertempel emas sangat susah dicari, sehingga kebanyakan yang digunakan adalah emas kawe alias palsu. Meskipun demikian, untuk acara keluarga, misalnya pernikahan dan acara potong gigi, beberapa pakem khas Tabanan masih dilestarikan oleh Pradnyawati. Salah satunya mempertahankan selendang kteng- sun yang diikatkan di pinggang menjuntai di depan. Menurut Pradnyawati, pakem payas khas Tabanan secara keselu- ruhan masih dipertahankan saat Ta- banan mengikuti acara PKB ataupun Parade di Kabupaten Tabanan. Se- dangkan untuk acara umum jarang digunakan selain karena pakemnya memang sulit didapat dan tidak zaman digunakan pada perkem- bangan saat ini yang sudah banyak modifikasi. Tentu lebih meriah dan terjangkau. de hon yang masih ada. Namun hasilnya tidak bisa menyerupai kualitas leci Payangan," ungkap alumni SMAN 1 Denpasar ini. Karena itu, saran dia, saatnya Leci Payangan dilestarikan kembali untuk pengetahuan generasi di masa mendatang. Ditambahkan Dewa Rai, Leci berbuah sekali setahun tepatnya November-Desember: "Biasanya Leci mulai berbunga bulan Sep- tember, lalu berbuah dan siap panen," jelasnya. Dijelaskan, menurut kepercayaan fenomena pohon leci memang harus dita- nam dipinggir jalan dan akan tumbuh lebih baik bila dilalui banyak orang yang lalu lalang di sekitar lokasi. Sebaliknya jika ditanam di tempat sepi, akan sulit berbuah. Inipun dibuktikan sampai saat ini, pohon leci yang mau berbuah baik dan subur semuanya berada di pinggir jalan raya. Hanya saja, lebatnya buah leci turut menjadi daya tarik bagi para kelelawar. Sehingga Dewa Rai Budiasa akhir-akhir ini selalu bergadang mengusir kelelawar di malam hari. "Kele- lawar itu muncul jam 7 malam, jam 2 dan jam 4 pagi. Jadi kita harus bergadang mengusir, kalau tidak sehari bisa habis ini," jelasnya. Cara mengusir kelelawarpun masih tradis- ional, menggunakan dua bilah bambu yang diletakkan di atas pohon. Untuk membunyikan bambu tersebut, tinggal tarik tali yang dikaitkan hingga ke bawah. "Selain itu kami juga pakai bendera plastik, jadi jika kena angin bisa bersuara un- tuk mengusir kelelawar," jelas mantan staff KBRI di Bonn, Jerman ini. Terkait pemasaran, harga jual Leci cukup menjan- jikan yakni Rp 125.000 - Rp 150.000/kg. Leci Payangan mirip buah stroberi dengan rasa mirip kelengkeng. "Perlu jangka waktu lama untuk hasilkan, maka saatnya sekarang mumpung masih ada tetua yang tahu sejarah leci. Nampaknya juga tidak aneh jika pemerintah mulai jemput bola untuk melestarikan. Me- lalui suatu program kegiatan pertanian barangkali bisa di- galang sehingga dalam 10 tahun itu sudah bisa berbuah," ujarnya. Jika itu terwujud, maka Leci bisa jadi industri. "Dikemas lebih bagus, bisa dibuat sejenis buah kaleng," jelasnya. nvi SINGKAB 2030 Setelah saat itu let segera ber Diare disebabkan ada pada masa oleh air kotor akibat krisis sanitasi yang membunuh 289 saat ini dan ba model yang le 2. Ada yar berapa orang. Amerika Serik galami luka-l Lebih dari ribu anak balita setiap tahun. toilet. Hal itu terpeleset at tiwa yang m terluka. Dilan Times, kamar tercatat seba satu tempat lukai beberap kematian da paling ekstrer Elvis Presley bahkan menin saat berada Namun, semu akibat dari ke k seseorang toilet. Sebaik tuk berhati-h dalam toilet. 3. Penggan Pengunjun of Heaven Pa mengambil t penser yang pengenal wa dianggap me uatu yang pa menunjang: beberapa ne digunakan meski bebe juga mengar pembersih. penggunaan mawi men yang dililit dan kemudi air sebagai dangkan be tercatat pe rumput, de untuk mem dari toilet. Kondisi sanitasi di Indone- sia secara umum belum bisa dianggap baik. Masalah sani- tasi seperti belum adanya toilet yang layak dan membuat warga memilih untuk buang air besar di tempat terbuka seperti sun- gai atau tanah kosong, masih sering ditemukan. Sebenarnya, imbauan pemerintah untuk budaya hid- up sehat dan pembuatan toilet atau MCK (mandi, cuci, kakus) dari dulu disosialisasikan. Na- mun, kesadaran masyarakat akan budaya hidup sehat masih kurang. Tak hanya di Indonesia saja, masalah sanitasi juga terjadi di sejumlah negara. Menurut situs worldtoilet.org. Lebih dari 1 miliar orang masih membuang air besar di tempat terbuka. Akhirnya, sejak 2013 PBB menetapkan 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day. Hari Toilet Sedunia memberi kesempatan kepada semua orang terlibat dalam gerakan global untuk pengadaan toilet dan sanitasi. Selain itu, Hari Toilet Sedunia juga hadir untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan untuk men- gakhiri krisis sanitasi. Berikut fakta menarik mengenai toilet yang belum ada ketahui: 1. Belum jelas siapa yang menemukan. Tidak jelas siapa yang per- tama kali menemukan toilet. Beberapa sumber sejarah men- gatakan toilet sudah ada di pemukiman kuno di Skotlandia atau sebuah tempat di Yunani. Namun, untuk model toilet disertai tempat pembilasan tercatat sudah ada sejak 1596. Sir John Harrington menemu- kan toilet dengan gaya itu atas permintaan Ratu Elizabeth I. Toilet model Harrington tak jauh berbeda seperti toilet yang Elvis Presley 4. Pemal di China. Kertas t nakan di sel Namun, pem paling awal lengkapan China pada Meski begit populer se masa Dina itu, golon mengguna kepentinga Napas Tak ada satu pun manusia yang dapat mengetahui sebera- Mansion ia overdos pa panjang usianya. Sebab itu obatan, n. semua telah diatur oleh Tuhan. koroner m meningga Kematian bisa datang di mana saja dan kapan saja. Tak ada jantung. Sa pembeda antara satu manusia terpeleset nya sendir dengan manusia lainnya. Semua dari kita adalah sama. kejadian. ● Judy orang aktr Amerika S Sama seperti yang dialami oleh sejumlah tokoh terkenal ini. Mereka ditemukan di toilet rumah mereka dalam kondisi setelah be tak bernyawa. Tak ada satupun Wizard of terkenal, yang bisa menolong mereka. Hal ini membuktikan bahwa banyak m kematian bisa datang kapan hidupan pun dan di manapun. Penyebab berapa ka diri. Akhi kematiannya berbeda-beda. Ada yang terpeleset, overdosis karena ov hingga efek narkoba. Seperti 47 tahun c dikutip dari laman Ranker.com, Senin (3/9/2018), berikut 5 tokoh terkenal yang ditemukan tewas di toilet: inggalkan nelli, Lorna Saat menin di kamar m Georg pada 9 Nov hidupnya, dengan aya ungnya se ia melaku kecil terha Elvis Presley lahir di Mis- sissippi pada 8 Januari 1935 dan meninggal di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat 16 Agustus 1977 pada umur 42 ta- hun. Ia adalah seorang penyanyi sekaligus penulis lagu dan aktor di Amerika. Dianggap sebagai awal pem salah satu ikon kebudayaan mentara, k paling berpengaruh pada Abad facto diker ke-20, ia sering disebut dengan la juga me nia terakh sebutan 'King of Rock and Roll' pasukan d atau singkatnya 'the King' (di Detting Pada hari kematiannya, ia Meski b sedang berada di kamar mandi bahasa Jer kediamannya yang terletak di Color Rendition Chart