Tipe: Koran
Tanggal: 1987-04-23
Halaman: 09
Konten
Bisnis Indonesia, Kamis, 23 April 1987 *** 11: 131 LAIN: Tata letak keyboard komputer berhuruf Jepang ini, (kiri atas) berbeda dengan keyboard konven- sional yang tampak hampir serupa. Perlahan tapi pasti, komputer pribadi dan word processor menggan- tikan fungsi pensil, setip. guntingan dan lem di antara generasi muda. (AP). MALANG, Jatim (Bisnis): Se- orang wanita tampil dengan pakai- an Jawa, pada acara temu desa yang disiarkan TVRI Stasiun Surabaya. Logat dan wajahnya memang Nja- wani, sehingga pas dengan tugasnya sebagai pembawa acara. Noor Ana, nama wanita kelahir- an Yogyakarta 16 April 1955, me- mang sering mengisi acara temu desa bersama kelompok lawak Kwartet S dari Malang. Juga bersa- ma grup lawak ini Ana tampil seba- gai Bawuk pada acara Riang Ria TVRI Stasiun Surabaya. Pada aca- ra ini Bawuk sering juga melantun- kan tembang Jawa dengan iringan musik kentrung. Suaranya empuk didengar. "Hampir setahun saya tergabung pada grup lawak Kwartet S ini," i." ujar Ana. Pada awalnya, tambah- nya, ia hanya diminta untuk mem- bantu acara kentrung dalam Riang Ria. "Pada acara ini mencoba me- ngenali dunia lawak, ehh... ternya- ta saya kerasan juga," katanya. Kebiasaan Kwartet S (terdiri dari Djati Kusuma, Bambang Sumantri dan Djoko), kehadiran pelawak wa- nita merupakan bahan untuk di- World Trade Center sediakan fasilitas fittness center mewah Naskah Retno I. Dharmoyo Foto Wahjoe Hendrodjanoe JAKARTA (Bisnis): Berbagai macam cara ditawarkan untuk berolahraga pada masa kini. Kita tinggal memilih; di alam terbuka atau di dalam ruangan dengan berbagai fasilitas lengkap lagi me- wah. Tempat terakhir ini biasanya dikenal dengan nama fitness center. Salah satunya kita dapat men- cobanya di World Trade Center, tempat di mana para pengusaha menengah ke atas berkumpul un- tuk saling tukar menukar informa- si mengenai bisnis mereka. Fitness Center World Center di Wisma Metropolitan II lantai 16 Jl. Jendral Sudirman cukup me- nyenangkan. Tempat, yang dido- minasi karpet berwarna merah meroon ini, memiliki fasilitas pe- ralatan yang cukup mewah serta ruang berganti pakaian dan ruang mandi yang cukup nyaman. Salah satu kegiatan yang paling digemari oleh para anggota fitness center itu adalah kelas aerobic (fo- to atas). Kelas ini biasanya diada- kan pada siang hari, dengan di- bantu oleh para instructor yang cukup berpengalaman. Di sini ju- ga disediakan dokter yang meme- riksa kesehatan peserta setelah selesai latihan. Sarana lain yang juga tersedia adalah dua squash courts (foto tengah). Lapangan ini dibuat de- ngan standar internasional, ber- dinding dan berlantai khusus. Selain itu juga dilengkapi alat pen- dingin sehingga menambah ke- nyamanan para pemainnya. Peralatan lainnya yang cukup menunjang juga dapat dipakai di sini (foto bawah). Gunanya men- jaga tubuh agar tetap langsing dan sehat tentunya. Setelah selesai berolahraga ki- ta dapat mandi gaya Finlandia atau dipijat. Untuk itu disediakan kamar-kamar khusus yang terpi- sah untuk pria dan wanita. SONS www. NSS Ana dosen yang merangkap jadi pelawak Oleh T. Iman Suparto gojlok. "Wah... pertama kali saya benar-benar kewalahan," Ana mengaku. Tetapi, lanjutnya, setelah lama bergabung dan akhirnya me- ngenal ciri Kwartet S, gojlokan itu bisa dengan lihai ditangkis. Dosen Tampilnya Ana di dunia lawak merupakan hal yang tidak terba- yangkan sebelumnya. Karena, kata- nya, hobi melawak sebelumnya tak pernah tumbuh pada dirinya sejak kecil. Justru semasa remaja ia gan- drung dengan tari klasik Jawa. Kegandrungannya pada tari Jawa klasik memang beralasan. "Saya di- lahirkan di Yogya dan mengakhiri pendidikan tinggi di kota ini pula. Yogya kan sebuah kota yang kese- nian tari klasik Jawa-nya tumbuh subur," Ana mengutarakan alasannya. ***** Pendidikan tinggi yang dimak- sudnya adalah Universitas Gajah- mada, di mana ia berhasil meng- gondol gelar sarjana Kedokteran Hewan. Bermodalkan Drh yang berhasil digondolnya, kini Noor Ana bekerja juga sebagai dosen di Universitas Islam Malang (Unisma). Status dosen yang melekat tak SANTAI Marsius Sitohang bekas tukang becak jadi dosen musik di USU Oleh A. Harris Nasution Noor Ana membuat Ana Mundur atau ragu- ragu dalam melawak. "Yang pen- ting kita bisa menempatkan diri," katanya. Saat sebagai dosen di ha- dapan mahasiswa, tambahnya, ma- ka harus tampil tegas selayaknya seorang dosen. Jika di atas pang- gung, maka tampil untuk mengocok perut penonton sebagaimana seo- rang pelawak yang baik. "Asal ja- ngan keliru, tampil sebagai dosen untuk ditertawakan mahasiswa," guraunya. MEDAN (Bisnis): Marsius Sito- hang tak lagi menggenjot becak un- tuk menyambung hidup karena kini dia menjadi dosen Fakultas Sastra USU di sini. Profesinya beralih menjadi lebih terhormat tetapi penghasilan yag dia terima merosot tajam. Dari sedikit- nya Rp 100.000 sebulan ketika ma- sih menarik beca turun menjadi Rp 16.500 sebagai dosen. Ketika mulai diangkat menjadi dosen musik tradisional, pada ju- rusan Etnomusikologi, Marsius Si- tohang menerima gaji Rp 24.000. Entah mengapa gajinya diturunkan. Sitohang tidak mengeluh walaupun gajinya tidak cukup makan dia se- keluarga. Yang uring-uringan ada- lah istrinya, boru Naibaho. "Na- manya dosen tetapi kenapa gajinya cuma sebegitu." Untuk menutup kekurangan penghasilan dia kini tak segan men- jadi kondektur bus Nasional No. 6 Itulah sebabnya, sang suami, Ir. Noer Rachmad yang juga dosen di Fakultas Teknik Sipil Unibraw, mengizinkan Ana untuk tetap me- lawak. "Asal tahu diri dan bisa mengatur waktu saja," katanya. Pasangan ini telah dikaruniai tiga orang anak, yang sulung masih ber- usia 10 tahun. Prima Menurut Ana, dalam melawak penampilan diri tak perlu 'dilucu- kan'. Memang diakuinya ada pula pelawak yang postur tubuhnya su- dah menerbitkan tawa. Atau gaya penampilan bloon yang langsung mengundang geli. Itu tak dimiliki- nya, justru Ana tampil melawak dengan kondisi prima disertai kese- garan dan kecantikan. Ia tak berla- gak bloon, karena memang wajahnya yang Njawani sudah un- tuk itu. jurusan Medan-Tanjung Morawa. Dari sini dia memperoleh pengha- silan Rp 3.500 per hari. "Saya jadi kondektur pada hari-hari tidak mengajar," katanya. Dua kali sepekan, Selasa dan Jumat, Sitohang tampil di depan mahasiswanya. Dia membuang jauh topi dan jaket, pakaian dinas tu- kang becak, dan menggantikan de- ngan yang lebih rapi. Dalam dua hari itu dia menum- pahkan semua keahlian yang dia warisi dari orangtuanya. Amangboru Melawak baginya, adalah suatu tantangan untuk menimba ketram- pilan dan kreativitas. Spontanitas yang timbul di tengah pertunjukan lawaknya, merupakan olahan ke- trampilan dan kreativitas yang di- maksud. "Tanpa itu melawak akan terasa monoton." Bekas tukang beca ini akrab de- ngan panggilan amangboru (paman) di kalangan mahasiswanya. Amang- boru Sitohang ini merasa kikuk ke- tika pertama berhadapan dengan mahasiswa. "Yang harus saya ajar adalah orang-orang pandai sedang kan aku SD pun tak tamat." Keakraban yang diperoleh di ruang kuliah banyak membantu di- rinya. Hormat dan rasa kagum ma- hasiswa kepadanya membuat dia Untuk kemajuan karir lawaknya, Ana pun terbuka terhadap kritik. "Kritik bagi saya merupakan guru yang menunjukkan letak kesalahan dan sekaligus memperbaikinya,' katanya. Oleh karenanya, ia senang terhadap kritik, baik dari khalayak penonton, teman seprofesi, atau ju- ga dari mahasiswanya. 0 LONG ANGELES (AFP): Se- jumlah bayi yang terkena infeksi AIDS tidak menghasilkan antibodi yang biasanya menunjukan adanya virus yang menyebabkan penyakit itu, seorang ilmuan di sini me- ngatakan. Lima dari 28 bayi yang kena in- feksi penyakit itu dites di rumahsa- kit anak Los Angeles antara 1982 dan 1986 tidak punya antibodi yang terbentuk dengan adanya virus itu, Dr. Joseph Church mengatakan. Tes kemudian menunjukan lima bayi yang kena infeksi kekurangan beberapa antibodi, hal ini kemung- kinan akibat kerusakan yang dise- babkan oleh virus AIDS terhadap sistem kekebalan bayi sebelum lahir, kata dr. Church. Kebanyakan dari 35 pria dan wa- nita yang mengambil bagian dalam latihan berasal dari delapan negara Persemakmuran Asia yang dilayani oleh pusat: Bangladesh, Brunei, Hong Kong, India, Malaysia, Ma- ladewa, Singapura dan Sri Langka. Sejumlah kecil datang dari luar Asia, sejalan dengan kebijakan CYP memajukan kerja sama de ngan pengasuh dan organisasi pe- muda di daerah Persemakmuran lainnya. Mereka yang dilatih mendapat- kan Chandigarh, yang terletak 224 km utara New Delhi, tempat yang dapat mereka terima. Kota ini ter- letak di kaki gunung Himalaya dan dirancang arsitek Prancis kelahiran . lebih percaya pada keicoihan yang dimilikinya. Ketika mengajarkan apa yang di- miliki dia tak segan memberikan contoh dan petunjuk. Pada awal pe- lajaran dia memberi petunjuk bagai- mana cara menabuh gondang. Tangan kiri yang memegang stik meliuk-liuk dan berdentam berkali- kali di atas kulit menimbulkan bu- nyi dan nada musik Batak yang apik dan jernih. Mereka yang mendapat manfaat program ini adalah wanita yang mungkin sebelumnya telah menja- lani pendidikan sekolah, tapi ter- hambat melanjutkan pendidikan mereka karena tanggungjawab men- jadi ibu, keluarga dan kerja. Dalam keadaan terpisahkan itu, mereka mungkin merasa kurang be- kal menghadapi perubahan sosial dan teknologi yang cepat, kata Lembaga Pengembangan Wanita Korea dalam laporan berkala terbaru. "Perhatikan dan ikuti perlahan- lahan sambil mengingat tempo dan posisi pukulan," kata Sitohang ke- pada mahasiswa Pengantar Musik Sumatra (PMS). Mereka mempela- jari dasar memukul gondang sampai pergelangan dan jari menjadi luwes, terutama tangan kiri. Bila tangan kiri sudah mahir ma- ka tangan kanan mengikuti dengan sendirinya. "Tangan kiri itulah kun- cinya." Dan itulah dalil Sitohang. Biasanya mahasiswanya, yang lamban menangkap ajaran lewat oral itu, akan pandai dalam tempo sebulan. "Mereka yang cerdas cu- kup dalam tempo dua pekan." Mahasiswa menerima berbagai je- nis musik dari Sitohang. Pada se- mester pertama dia menampilkan mata kuliah pertunjukan Gondang Mula-mula, menyusul Gondang Si Boru dan Gondang Debata Guru. Pada semester kedua dia menurun- kan Gondang Parbincar Mataniari, Gondang Mulajadi, Somba-somba dan berbagai jenis musik Batak To- ba lainnya. Namun dia khawatir karena be- gitu banyaknya jenis musik Batak ini waktu dua semester tidak akan cukup untuk menurunkannya. Cakrawala baru Kehadiran Sitohang di perguruan tinggi itu telah membuka cakrawa- la baru bagi Universitas Sumatra Utara. Satu manusia tanpa gelar te- lah dipercaya memberikan pelajaran kepada calon-calon sarjana. "Ke- mampuannya luar biasa," kata Ri- zaldi Siagian, ketua jurusan Etnomusikologi. Mahasiswa yang mengambil kre- dit PMS Gondang Sabangunan me- rasa kehadiran Sitohang patut dibanggakan karena ketrampilan- nya. "Cuma dia yang mampu da- lam seni musik Batak Toba." Siregar, mahasiswa itu, menam- bahkan bahwa tak penting gelar ba- gi pengajar seperti Sitohang. Sitohang tidak menampilkan no- Swis Le Corbusier yang juga meran- cang Istana Bangsa Bangsa di Jenewa. Kota ini memiliki jalan-jalan le- bar, lapangan terbuka, sebuah ta- man bunga mawar dan terusan yang indah. Kapten cricket (olahra- ga Inggris yang dimainkan oleh ke- sebelasan dengan bola dan alat pemukul) India, Kapil Dev, salah se- orang pemain permainan ini yang serba bisa dan kenamaan di dunia, bertempat tinggal di kota ini. Para peserta hidup di gedung pu- sat yang mampunyai lebih dari 100 kamar hadiah pemerintah India. Di samping ruangan ceramah, fasilitas pusat meliputi perpustakaan yang cukup lengkap, ruangan makan dan rumah perkumpulan. Halamannya yang sangat luas membuka kesem- patan kegiatan di luar. Pembina Antara meninggalkan negeri sen- diri dan tiba di India para peserta menggunal in waktu dua minggu mempelajari kegiatan pemuda yang relevan dengan kepentingan mere- ka sendiri di negara ketiga. Ketika latihan dimulai mereka menyerah- kan kertas kerja tentang negeri me- reka sendiri. Salah satu tujuan latihan adalah memperbesar penger- tian tentang negeri masing-masing dan pengalaman serta pendekatan dalam kerja bina pemuda. Dicalonkan oleh negara mereka pengetahuan budaya, maupun empat matapelajaran khusus dalam pendidikan penyuluhan, pendidikan musik untuk anak-anak, adminis- trasi taman kanak-kanak dan tata- usaha pendidikan perawatan. Di samping itu dibuka pula seko- lah malam yang mengajar perem- puan dalam pekerjaan jurutulis dan penjualan. Mayoritas pelajar yang berjumlah sekitar 1.400 orang adalah ibu ru- mah tangga atau karyawati berusia 40-an. Separuh mereka adalah lulus- an sekolah menengah, sedangkan 30% tamatan perguruan tinggi. Sementara itu Pusat Pendidikan Seumur Hidup Ducksung melayani perempuan yang masih sendiri da- lam usia 20-an, kebanyakan peker- ja yang mendapat keuntungan dari kelas siang dan malam. Sampai tahun 1970-an pendidik- an sosial untuk perempuan sebagian besar ditangani organisasi wanita. Programnya memusatkan perhatian pada ketrampilan yang dapat diper- gunakan dan memberi penerangan mengenai masalah politik. Dewasa ini pengajaran seperti itu dilakukan lembaga yang telah menganekaragamkan matapelajar- an yang tersedia. Hal ini ditunjukkan paling baik oleh Pusat Pendidikan Seumur Hi- dup, Universitas Wanita Ewha. Pu- sat ini menawarkan 24 macam matapelajaran seperti sejarah mo- dern, filsafat, psikologi, sastra dan Mr. Boss DARI 1.500 Boss, 1% MENGISAP CERUTU, 12 % MEROKOK, 83% DIET, 50% TIDAK MEROKOK, 50% BERTUBUH RAMPING, 5% BERTUBUH GEMBROT... tasi dalam kuliahnya dan sampai ki- ni dia masih mengajar secara oral. "Cara ini memudahkan mahasiswa menangkap ketrampilan amangbo- ru," Mulai kursus mereka kelima mu- sim gugur ini, pusat menawarkan 60 macam matapelajaran dan mempu- nyai 12 matapelajaran umum, me- liputi studi wanita, pemeliharaan anak dan administrasi bisnis, seja- rah, sastera, ilmu kesejahteraan ke- luarga dan pendidikan anak. Dari 300 siswa pada pembukaan- nya dua tahun lalu, kini Pusat Ducksung mempunyai 1.600 pelajar. Begitupun ada pula yang mence- la kehadiran amangboru ini di per- guruan tinggi itu. Bagi mereka agak aneh ada tenaga pengajar yang diambil dari pinggir jalan. Namun ketua jurusan Etnomusikologi me- nyebutkan bahwa wajar kalau ada yang tidak suka. "Tetapi perlu di- ingat oleh mereka bahwa tak sela- manya guru itu harus berpendidikan tinggi. Yang penting keahlian dan kemampuannya." Kedai tuak Tradisional Lembaga lain menawarkan pro- gram yang tidak hanya lebih terba- tas tapi tampaknya juga dirancang Seblum Rizaldi Siagian menemu- kan Sitohang penarik beca ini sela- lu membawa peralatan musik sam- bil mencari rezeki. Dia membekali diri dengan sarune, hasapi dan se- ruling bambu. Biasanya selepas menarik becak dia menuju ke kedai tuak. Sambil minum dia menghibur diri dan pe- ngunjung lainnya. Akibatnya dia di- kenal sebagai tukang becak yang mahir bermain musik Batak. Masyarakat mulai mengundang- nya untuk memainkan hasapi dan sarune di rumah mereka. "Saya ju- ga diundang untuk bermain musik ketika berlangsung sarasehan musik tradisional di Taman Budaya Me- dan tahun lalu." Dia juga muncul sebagai penabuh godang, pemain hasapi dalam grup musik Marpaung. Dan Marpaung inilah yang memperkenalkan Sito- hang kepada Siagian, ketua jurusan Etnomusikologi Fak. Sastra USU. "Saya beruntung bertemu dengan bapak Siagian," katanya. Juli tahun lalu Sitohang didaftar- kan sebagai tenaga pengajar dan se- jak Agustus dia menurunkan ilmunya. Suatu hal yang masih menggang- gu dirinya yaitu keinginan untuk membentuk satu grup opera Batak. Soalnya dia juga berasal dari sana. Ketika masih berusia 12 tahun dia sudah menjadi anggota dan pemain dalam opera Saut Sitta Uly yang di- pimpin oleh ayahnya. Di sini pula dia mempelajari seluruh jenis mu- sik tradisional Batak. Univ. Korea tawarkan program khusus untuk membiasakan perempuan da- lam mengejar hal-hal yang bersifat tradisional. SEOUL (DNI): Program pendi- dikan seumur hidup, yang baru- baru ini dibuka untuk semester mu- sim gugur di berbagai universitas Korea, menjauhkan diri dari kegiat- an hobi atau waktu senggang, mengarah ke pengetahuan budaya dan latihan ulangan kejuruan. Pusat Pendidikan yang ada hu- bungannya dengan Universitas Wa- nita Sookmyung, misalnya, hanya menawarkan matapelajaran menge- nai kebudayaan tradisional dengan ceramah dan karyawisata. Untuk tiap angkatan diterima 100 pelajar yang sekurang-kurangnya harus su- dah tamat sekolah menengah. Dia masih bertekad, kalau punya dana, maka opera Batak semacam milik orang tuanya akan dibangkit- kan lagi. "Opera ini harus dilesta- rikan.' Ikhtisar rencana pelajaran meli- puti teknik dan metoda membina pemuda, keterampilan, kepemim- pinan, perencanaan proyek pemu- da dan pekerjaan organisasi-organi- sasi antar-pemerintah yang relevan. Mereka yang dengan berhasil me- rampungkan latihan akan mendapat ijazah dari CYP yang mempunyai tiga Pusat lainnya di samping Chan- digarh. Pusat yang lain itu terdapat di Georgetown, Guyana, untuk Kari- bia, Lusaka, Zambia, buat Afrika dan Daerah Laut Tengah; dan Su- va, Fiji, untuk Pasifik Selatan, ter- masuk Australia dan Selandia Baru. Dengan rombongan paling akhir yang tiba di Chandigarh jumlah me- Demikian pula Sekolah Temanten Perempuan Universitas Sungkyunk- wan mengajar adat pergaulan tra- disional kepada 30 perempuan yang masih sendiri tiap mata pelajaran. Matapelajaran meliputi masakan, menerima tamu, kaligrafi, bentuk yang benar upacara pemujaan ne- nek moyang, sulam-menyulam. Beberapa program pendidikan di- tawarkan organisasi wanita, demi- kian menurut laporan berkala. Ceramah sederhana dan menarik mengenai keluarga, undang-undang harta milik dan pajak diberikan Pu- sat Hukum Hubungan Keluarga Korea, sedangkan Konperensi Na- sional Ibu Rumahtangga untuk Per- baikan Kehidupan Keluarga memberi ceramah tentang pertama- nan, perawatan, obat-obatan timur, masalah politik dewasa ini dan pajak. Pusat Riset Polusi Korea melaku- kan hal serupa dengan membuka kursus delapan minggu mengenai masalah pencemaran. WAH, KALAU BEGITU PERUT BUNCIT DAN CERUTU, BUKAN MODE PARA BOSS "LAGI, TUH! 13 22 AMERIKA. 29 36 9 19 27 23 Saling silang DI MANA ITU, BU? 17 24 3 30 7 No. 407 14 15 20 35 # Mendatar: 1. Lahirkan perasaan 4. Mempercayakan kepada 7. Ukuran kecepatan film 9. +10+14 Nama KUD di Maluku 13. Nyata (Ingg) 16. Dibalik Pusat Kesenian Jakarta 18. Dengki 19. Pelebaran pembuluh darah di daerah anus 22. Persekutuan Dagang Hin- dia Timur 25 A 23. Benda terbang tak dikenal 24. Pemakaman (Ingg) 27. Merk sepeda motor 29. Tunggal 30. Akademi Seni Rupa In donesia Menurun: 1. Inggrisnya "North 2. Tempat memuja dewa 3. Perbuatan 5. Baru (Ingg) 6. Sejenis pohon petai 32. Pulau di Indonesia 3 33. Tingkat suara 34. Dibalik = Nama depan anggota Beatles 35. Negara Cina Komunis 36. Keinginan 37. Binatang bersel satu (Ingg) 8 Beberapa rencana pembukaan ke- sempatan kerja bagi pemuda telah mendapat bantuan pusat Chandi- garh melalui dana tersebut. Renca- na ini meliputi proyek pemeliharaan lebah dan pekerjaan menjahit di In- dia, perusahaan susu dan pemeliha- raan unggas di Bangladesh, keca- kapan memotret di Maladewa dan program kerajinan tangan dan pro- duk kayu di Sri Lanka. 10 21 31 34 37 4 5 11 K E 18 OHOK 26 U CYP tingkatkan keterampilan pemuda Persemakmuran Oleh Asif Khan bersangkutan. reka yang telah mengikuti latihan di tempat itu ini sudah mencapai le- bih dari 300. CHANDIGARH, (DNI): Pemu- da berbagai negara persemakmuran menghadiri latihan enam bulan di Chandigarh, kota India Utara, un- tuk meningkatkan keterampilan me- reka dan melengkapi mereka de- ngan gagasan baru. sendiri ngan usia rata-rata sekitar 30 tahun, peserta merupakan pem- bina dan penerus pemuda tingkat menengah dengan berbagai macam latarbelakang, meliputi pendidikan kejuruan, program promosi penger- jaan sendiri, pendidikan orang de- wasa, program kemasyarakatan dan kegiatan sosial, kebudayaan dan olahraga. Keseluruhannya sekitar 1.000 pria dan wanita dari negara maju mau- pun negara berkembang telah lulus dari keempat pusat yang ada. Yang telah diadakan, misalnya saja, latihan pembinaan dasar pe- muda di Brunei, masalah pemuda daerah perkotaan di Singapura, dan dalam kerja bina pemuda sukarela di Maladewa. Pembina pemuda yang tidak dapat ikut serta dalam latihan itu dapat mengambil bagian dalam program belajar jarak jauh yang dimulai sejak 1983 dan sam- pai sekarang telah membantu 200 orang. Latihan itu diadakan Pusat Pro- gram Pemuda Persemakmuran Asia (CYP) yang membantu upaya nasio- nal melibatkan anak muda dalam pembangunan masyarakat mereka. Latihan menetap selama enam bulan itu mempunyai arti penting sebagai yang kesepuluh dalam se- rangkaian latihan yang dimulai de- ngan pembukaan pusat di Chandi- garh dalam 1975. an di kelas dan kerja lapangan. Per- ubahan dalam pendekatan pela- jaran, berdasarkan komentar peser- ta sebelumnya dan dari pemerintah peserta, membuka kemungkinan diskusi lebih banyak dan partisipa- si lebih besar dalam meninjau teori dan pelajaran kelas yang diadakan. Membuka latihan merupakan sa- tu jalan yang dipergunakan CYP memajukan perluasan pembinaan Latihan menggabungkan pelajar-pemuda di kesemua 49 anggota Per semakmuran. CYP juga memberi beasiswa untuk mempelajari pembi- naan pemuda di negara Persemak- muran lain dan memajukan upaya membuka kesempatan kerja sendi- ri di antara sesama anak muda me- lalui Dana Proyek Pemuda. Keterampilan 8. Tanda mobil Bantam, Bo- jonegoro dan Madura 9. Diakhiri "G"= Istana di Pilipina 11. Institut Agama Islam Negeri 31. Suku Indian 32. Pasangan 32 12. Pemimpin Jemaah Haji 15. Ikatan Dokter Indonesia 17. Tanda mobil Yogyakarta 20. Kamu (Jakarta) 21. Mata (Ingg) 22. Bekas prajurit 24. Nama depan Mendikbud 25. Nikah Talak Rujuk 26. Raden Ajeng 28. Lahar www. www Jawaban SS kemarin SAMBAS R 11 Halaman 9 AMPA HAF 12 SUAP 16 NGAT 23 Ma A GE OS 23 Pusat juga mengadakan kursus "latihan untuk pelatih" bagi pem- bina pemuda senior. Brigader Na- rinder Singh Sandhu, kepala urusan pemuda negara bagian Punjab de- ngan ibukota Chandigarh, termasuk mereka yang mengikuti latihan un- tuk pelatih di Brunei tahun lalu. TESAK "Saya berpendapat pusat mema- inkan peranan menentukan dalam mengembangkan pembinaan pemu- da di daerah. Latihan Brunei itu sangat bagus, dilaksanakan sangat baik. Terdapat pembina dari enam negara lain di samping India dan ki- ta mempunyai kesepakatan saling menukar gagasan dan pengalaman. Ini sangat bermanfaat," katanya. Pusat yang dikepalai Wilmot Rat- naweera, bekas sekretaris tetap pa- Ratnaweere menunjukkan bahwa da Departemen Urusan Pemuda dan saling tukar pandangan dan infor- Kesempatan Kerja Sri Lanka, juga masi ini merupakan bagian penting mengadakan latihan nasional jang- kursus menetap di keempat pusat ka pendek yang biasanya berlang- CYP. "Hampir 70 persen kerja pe- sung dua minggu di negara serta adalah interaksi." katanya. Sarapan Senyum "Soalnya rasa tanggung jawab nihh...perhitungan suara bikin jantung berdebar-debar terus." Bunges ANDANG YAA ITU KAN DI AMERIKA DI INDONESIA LAIN LAGI LAIN PADANG LAIN PULA BELALANGNYA Oleh Rachmat Gazali
